FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI I (PADAT)
I.
Judul Formula Asli
II.
Rancangan Formula
: Tablet Ovula
®
1. Nama Produk
: Dazolnys Ovula
2. Jumlah Produk
: 10 tablet
3. Tanggal Formulasi
: 14 Mei 2013
4. Tanggal Produksi
: 14 Mei 2014
5. No. Registrasi
: DKL0305031750A1
6. No. Batch
: K 310280
7. Komposisi
: Tiap 5000 mg mengandung - Metronidazole
500 mg
- Nystatin
25 mg
- PEG 1000
75%
- PEG 6000
25%
III. Master Formula Diproduksi Oleh AMRIF FARMA
Tgl Formula
Tgl Produksi
Dibuat Oleh
Disetujui Rezkiyana
14 Mei 2013
14 Mei 2014
KLP I
Mulya Halim
Kode Bahan
Nama Bahan
Kegunaan
Perdosis
Perbatch
01-MZ
Metronidazol
Zat Aktif
500 mg
5g
02-NY
Nystatin
Zat Aktif
25 mg
250 mg
03-P10
PEG 1000
Basis
3750 mg
37,5 g
04-P60
PEG 6000
Basis
1250 mg
12,5 g
IV. Alasan Pembuatan Produk Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang pemakaiannya dengan cara memasukkan melalui lubang atau celah pada tubuh, dimana ia akan melebur, melunak dan melarut dan memberikan efek lokal atau sistemik. Suppositoria umumnya dimasukkan melalui rektum, vagina, kadang-kadang melalui saluran urin dan jarang melalui telinga dan hidung (Ansel, 1989 :576). Sediaan ovula (supositoria vagina) bertujuan untuk melawan infeksi yang terjadi pada sekitar alat kelamin wanita, dan untuk memperbaiki dan mengembalikan pada keadaan normal dari mukosa vagina. Dalam membasmi infeksi vagina, biasanya organisme yang patogen meliputi Trichomonas vaginalis, Candida (Monolia) albicans atau jenis lain dan Hemophilus vaginalis (Ansel, 1989: 596). Pada formula suppositoria ini digunakan Metronidazol dan Nistatin sebagai zat aktif. Metronidazol berkhasiat sebagai amubisid. Pada biakan E. Hystolitica dengan kadar Metronidazol 1-2 µg/ml semua parasit musnah dalam waktu 24 jam. Hingga saat ini belum ada amuba yang resisten terhadap
Metronidazol.
Metronidazol
juga
memperlihatkan
daya
trichomoniasid. Waktu paruh Metronidazol panjang, sehingga dapat diberikan dengan dosis tunggal perhari (Buku saku obat generik halaman 90). Pengobatan Candida vagina (vaginitis) dapat dilakukan dengan senyawa imidazol dalam bentuk ovula (supp. vaginal) selama 2-6 malam. Sama efektifnya adalah penggunaan oral dari ketokonazol, itrakonazol, dan flukonazol sebagai single doze atau 2 doses dengan jarak waktu 8 jam (Obat-obat penting halaman 101). Nystatin digunakan pada candidiasis usus atau guna mencegahnya pada terapi dengan antibiotika berspektrum luas yang buruk resorpsinya (tetrasiklin) atau sewaktu terapi dengan kortikosteroida, juga pada candidiasis mulut (stomatitis, sariawan) atau vagina (vaginitis), sedangkan lokal digunakan sebagai salep atau krem (Obat-obat penting halaman 103).
Untuk pembuatan suppositoria vagina, lazimnya paking banyak digunakan basis kombinasi yang terdiri dari polietilen glikol dari macammacam berat molekul. Polietilen glikol secara kimiawi stabil di udara dan dalam larutan, meskipun nilai dengan berat molekul kurang dari 2000 adalah higroskopis. Polietilen glikol tidak mendukung pertumbuhan mikroba dan mereka tidak menjadi tengik (FI IV halaman 1193). Keuntungan
penggunaan
polietilen
glikol
yaitu
tidak
mengiritasi/meransang, dapat disimpan di luar lemari es, tidak ada kesulitan dengan titik leburnya, jika dibanding Ol. Cacao, tetap kontak dengan lapisan mukosa karena tidak meleleh pada suhu tubuh (Ilmu Resep Teori;7)
V.
Alasan Penambahan Bahan -
Metronidazol Metronidazol berkhasiat sebagai amubisid. Pada biakan E. Hystolitica dengan kadar Metronidazol 1-2 µg/ml semua parasit musnah dalam waktu 24 jam. Hingga saat ini belum ada amuba yang resisten terhadap Metronidazol. Metronidazol juga memperlihatkan daya trichomoniasid. Waktu paruh Metronidazol panjang, sehingga dapat diberikan dengan dosis tunggal perhari (Buku saku obat generik halaman 90). Pengobatan Candida vagina (vaginitis) dapat dilakukan dengan senyawa imidazol dalam bentuk ovula (supp. vaginal) selama 2-6 malam. Sama efektifnya adalah penggunaan oral dari ketokonazol, itrakonazol, dan flukonazol sebagai single doze atau 2 doses dengan jarak waktu 8 jam (Obat-obat penting halaman 101). Antijamur golongan imidazol dan triazol mempunyai spektrum yang luas (Farmakologi dan Terapi halaman 574).
-
Nistatin Candida albicans hampir tidak memperlihatkan resistensi terhadap nistatin, tetapi C. tropicalis, C. guillermondi, dan C. stellatiodes mulai resisten bahkan sekaligus menjadi tidak sensitif terhadap amfoterisin B.
Namun resistensi ini biasanya tidak terjadi in vivo (Farmakologi dan Terapi halaman 581). Resorpsi nistatin di usus praktis tidak ada, begitu pula tidak diserap oleh kulit atau mukosa . Seringkali zat ini digunakan pada candidiasis usus
atau guna
mencegahnya
pada terapi
dengan antibiotika
berspektrum luas yang buruk resorpsinya (tetrasiklin) atau sewaktu terapi dengan kortikosteroida, juga pada candidiasis mulut (stomatitis, sariawan) atau vagina (vaginitis), sedangkan lokal digunakan sebagai salep atau krem (Obat-obat penting halaman 103). Oral diindikasikan untuk kandidiasis usus. Topikal diindikasikan untuk pengobatan infeksi jamur kutaneus atau mukokutaneus yang disebabkan oleh Candida albicans Tablet vaginal digunakan pengobatan lokal kandidiasis (moniliasis), vulvovginal (Buku saku obat generik halaman 96). -
PEG 1000 Polietilen glikol (PEG) digunakan secara luas pada formulasi farmasetik, termasuk parenteral, topikal, optalmik, oral, dan sediaan formulasi. Polietilen glikol telah digunakan secara eksperimen dalam matriks polimer terbiodegradasi yang digunakan pada sistem controlledreleased (Excipient halaman 715). Polietilen glikol secara kimiawi stabil di udara dan dalam larutan, meskipun nilai dengan berat molekul kurang dari 2000 adalah higroskopis. Polietilen glikol tidak mendukung pertumbuhan mikroba dan mereka tidak menjadi tengik (FI IV halaman 1193). Keuntungan
penggunaan
polietilen
glikol
yaitu
tidak
mengiritasi/meransang, dapat disimpan di luar lemari es, tidak ada kesulitan dengan titik leburnya, jika dibanding Ol. Cacao, tetap kontak dengan lapisan mukosa karena tidak meleleh pada suhu tubuh (Ilmu Resep Teori halaman 7)
-
Polyetilen Glikol 6000 Polietilen glikol secara kimiawi stabil di udara dan dalam larutan, meskipun nilai dengan berat molekul kurang dari 2000 adalah higroskopis. Polietilen glikol tidak mendukung pertumbuhan mikroba dan mereka tidak menjadi tengik (FI IV halaman 1193). .
Keuntungan
penggunaan
polietilen
glikol
yaitu
tidak
mengiritasi/meransang, dapat disimpan di luar lemari es, tidak ada kesulitan dengan titik leburnya, jika dibanding Ol. Cacao, tetap kontak dengan lapisan mukosa karena tidak meleleh pada suhu tubuh (Ilmu Resep Teori halaman 7) Polietilen glikol (PEG) digunakan secara luas pada formulasi farmasetik, termasuk parenteral, topikal, optalmik, oral, dan sediaan formulasi. Polietilen glikol telah digunakan secara eksperimen dalam matriks
polimer
terbiodegradasi
yang
digunakan
pada
sistem
controlled-released (Excipient halaman 715).
VI. Uraian Bahan 1) Metronidazole (Martindale, 2009;837) Nama Resmi
: METRONIDAZOLE
Nama Lain
: Metronidatsoli, Metronidazol, Metronidazolas, Métronidazole, Metronidazolum.
Rumus Molekul
: C6H9N3O3
Berat Molekul
: 171,2
Rumus Bangun
:
Pemerian
: Sebuah putih atau kekuningan, kristal bubuk.
Kelarutan
:
Sedikit larut dalam air, dalam alkohol, dalam aseton, dan diklorometana.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik, terhindar dari cahaya.
Kestabilan
: Memiliki pH rendah, biasanya kurang dari 2,0, sebelum pengenceran dan netralisasi untuk infus. Murni
bereaksi
dengan
aluminium
dalam
peralatan seperti jarum untuk menghasilkan kemerahan warna coklat, dan endapan meskipun ini terjadi setelah kontak selama 6 jam atau lebih. Inkampatibilitas
: Terhadap aluminium murni.
Dosis
: 500 mg
Indikasi
:
Pengobatan infeksi vaginitis oleh Trichomonas vaginals dan Candida (Monilla).
Kontra Indikasi
: Wanita hamil trimester pertama.
Farmakologi
:
Metronidazol
tidak
diserap
oleh
saluran
gastrointestinal. Hal ini tidak diserap melalui kulit atau mukosa membran ketika dioleskan. Efek Samping
: Hipersensitif terhadap demam dan eritema.
Kegunaan
: Zat aktif (Antifungi)
2) Nystatin (Martindale, 2009;543) Nama Resmi
: NYSTATIN
Nama Lain
: Nistatin, Nistatina, Nistatinas, Nisztatin, Nystatiini, Nystatine, Nystatinum, Nystatyna.
Rumus Molekul
: C47H75NO17
Berat Molekul
: 926,09
Rumus Bangun
:
Pemerian
: Serbuk higroskopik kuning atau agak kecoklatan
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam air dan alkohol; larut dalam kloroform dan eter, bebas larut dalam
dimetilformamida dan dalam dimetil sulfoksida, sedikit ke sedikit larut dalam metil alkohol, dalam n-butil alkohol, dan alkohol n-propil. Penyimpanan
: Dalam wadah kedap udara, terhindar dari cahaya.
Kestabilan
: Tidak stabil terhadap suhu ruangan, tidak peka terhadap cahaya.
Inkampatibilitas
: Terhadap aluminium murni.
Dosis
: 100.000 UI
Indikasi
:
Pengobatan infeksi vaginitis oleh Trichomonas vaginals dan Candida (Monilla).
Kontra Indikasi
: Wanita hamil trimester pertama.
Farmakologi
:
Nistatin kurang diserap saluran gastrointestinal. Hal ini tidak diserap melalui kulit atau mukosa membran ketika dioleskan.
Efek Samping
: Hipersensitif terhadap demam dan eritema.
Kegunaan
: Zat aktif (Antifungi)
3) PEG 1000(Excipient, 2009;571) Nama Resmi
: POLYETHYLENE GLYCOL
Nama Lain
: Carbowax, Carbowax sentri, Lipoxol, Lutrol E, Magrogola, Pluriol E.
Rumus Molekul
: HOCH2(CH2OCH2)mCH2OH
Berat Molekul
: 1000
Rumus Bangun
:
Pemerian
: Massa putih seperti malam, kekentalan pada 1000 Lebih kurang 17,3 mm2s-1.
Kelarutan
: Semua nilai polietilen glikol larut dalam air dan larut dalam semua proporsi dengan polietilen glikol lainnya (setelah mencair, jika perlu). Larutan berair dari highermolecular nilai berat
badan dapat membentuk gel. Liquid polyethylene glikol larut dalam aseton, alkohol, benzena, gliserin, dan glikol. Polietilen glikol padat yang larut dalam aseton, diklorometan, etanol (95%), dan
metanol,
mereka
sedikit
larut
dalam
hidrokarbon alifatik dan eter, tetapi larut dalam lemak, minyak tetap, dan minyak mineral. Inkompibilitas
: Terhadap coloring agent.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik dan rapat
Kestabilan
: Polietilen glikol secara kimiawi stabil di udara dan dalam larutan, meskipun nilai dengan berat molekul kurang dari 2000 adalah higroskopis. Polietilen glikol tidak mendukung pertumbuhan mikroba dan mereka tidak menjadi tengik.
Range
: 75%
Titik Leleh
: 35 – 490
Titik Beku
:
Kegunaan
: Basis
420
4) PEG 6000(Excipient, 2009;571) Nama Resmi
: POLYETHYLENE GLYCOL
Nama Lain
: Carbowax, Carbowax sentri, Lipoxol, Lutrol E, Magrogola, Pluriol E.
Rumus Molekul
: HOCH2(CH2OCH2)mCH2OH
Berat Molekul
: 6000
Rumus Bangun
:
Pemerian
: Massa putih seperti malam, kekentalan larutan 25% pada suhu 200 Lebih kurang 20 mm2s-1.
Kelarutan
: Semua nilai polietilen glikol larut dalam air dan larut dalam semua proporsi dengan polietilen
glikol lainnya (setelah mencair, jika perlu). Larutan berair dari highermolecular nilai berat badan dapat membentuk gel. Liquid polyethylene glikol larut dalam aseton, alkohol, benzena, gliserin, dan glikol. Polietilen glikol padat yang larut dalam aseton, diklorometan, etanol (95%), dan
metanol,
mereka
sedikit
larut
dalam
hidrokarbon alifatik dan eter, tetapi larut dalam lemak, minyak tetap, dan minyak mineral. Inkompibilitas
: Terhadap coloring agent.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik dan rapat
Kestabilan
: Polietilen glikol secara kimiawi stabil di udara dan dalam larutan, meskipun nilai dengan berat molekul kurang dari 2000 adalah higroskopis. Polietilen glikol tidak mendukung pertumbuhan mikroba dan mereka tidak menjadi tengik.
Range
: 25%
Titik Leleh
: <610
Titik Beku
: <250
Kegunaan
: Basis
VII. Perhitungan Bahan 1. Perhitungan Per Dosis -
Metronidazole
= 500 mg
-
Nystatin
= 100.000 UI
-
PEG 1000
=
X 5000
mg = 3750 mg
-
PEG 6000
=
X 5000
mg = 1250 mg
2. Perhitungan per Batch - Metronidazol
= 10 tablet x 500 mg
= 5000 mg = 5 g
- Nystatin
= 10 tablet x 25 mg
= 250 mg
- PEG 1000
= 10 tablet x 3750 mg
= 37,5 g
- PEG 6000
= 10 tablet x 1250 mg
= 12,5 g
VIII. Cara Kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Suppositoria, sbb: 1. Penyiapan cetakan a.
Cetakan dikalibrasi, caranya : Siapkan cetakan supo dengan kondisi kering dan bersih. Buat lelehan basis supo 6-12 supo. Tuang lelehan, dinginkan dan rapikan. Keluarkan supo dari cetakan dan timbang. Hitung bobot rata-rata supo. Bobot rata-rata ioni sebagai nilai kalibrasi untuk cetakan tertentu.
b.
Cetakan sebaiknya dilubrikasi. Cetakan yang baru masih memiliki permukaan yang mengkilat dan dapat melepaskan suppositoria secara cepat, tetapi setelah beberapa kali pemakaian dapat timbul goresan yang dapat menghambat pelepasan suppositoria dari cetakan. Penggunaan lubrikan sesedikit mungkin untuk melapisi semua bagian cetakan tertutup, jika berlebihan dapat menyebabkan deformasi supo, jika kurang dapat menyebabkan kesulitan pengeluaran supo dari cetakan.
2. Pembuatan basis supo a.
Pemanasan berlebihan harus dihindari dan basis yang telah dilelehkan dituang ke dalam cetakan pada suhu sedikit di atas titik pembekuan untuk:
b.
PEG merupakan basis yang sangat stabil pada suhu tinggi, pelelehan biasanya pada suhu 60oC.
3. Penyiapan zat aktif
a.
Zat aktif sebaiknya digerus menjadi ukuran yang homogen, halus, dan dapat menjamin distribusi yang merata dalam basis.
b.
Maksimum zat aktif / zat tambahan lain yang boleh dimasukkan ke dalam basis adalah 30%. Lebih dari 30% menyebabkan kerapuhan supo.
4. pencampuran dan penuangan a.
Zat aktif dapat langsung dicampurkan ke dalam lelehan basis, atau dibasahkan dulu sebelum dimasukkan.
b.
Waktu pencampuran harus diperhatikan sampai diperoleh distribusi zat aktif yang homogen. Pencampuran yang terlalu lama dapat menyebabkan penguraian zat aktif atau basis.
c.
Campuran dalam lelehan kemudian dituang pada suhu kamar sampai cetakan terpenuhi sempurna agar tidak terjadi lapisan-lapisan dalam supo. Cetakan dingin tidak digunakan karena menyebabkan fraktur. Hindarkan gelembung udara terjerat dalam lelehan.
5. pendinginan dan penyempurnaan a.
Lelehan dibiarkan dalam suhu kamar 15-30 menit diikuti dengan pendinginan tambahan di lemari es selama 30 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Goeswin. 2012. Sediaan Farmasi Padat. Bandung : ITB Press. Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2011. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FK-UI. Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: DEPKES RI Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: DEPKES RI Junaidi, Iskandar. 2009. Pedoman Praktis Obat Indonesia. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2010. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo. Rowe, Raymond C dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Great Britain: RPS Publishing. Sudjadi, Clarissa Valencia. 2010. Pengaruh Pemberian Tablet Kombinasi Vitamin B1, B6, Dan B12 Terhadap Kelelahan Otot. Semarang: Universitas Diponegoro. Syarif, Amir, dkk. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Gaya Baru. 2007 Voight, Rudolf. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.
Lampiran 1. Brosur
Komposisi : Metronidazol Nystatin
500 mg 100.000 UI
Farmakologi Metronidazol efektif melawan:
Gram-positif anaerob: Clostridiumspp, Eubacterium spp, Peptococcus spp, Peptostreptococcus spp.
Parasit protozoal: Entamoeba species, Trichomonas vaginalis.
Gram-negatif anaerob: kelompok Bacteroides fragilis (B. Fragilis, B. Distasonis, B. Ovatus, B. Thetaiotaomicron, B. Vulgatus), Fusobacterium spp.
Indikasi Pengobatan infeksi vaginitis terutama yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan Candida (Monilia) albicans. Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap Metronidazol dan Nystatin atau bahan tambahan lain dalam formula. Wanita hamil pada trimester pertama
Dosis dan cara pemberian 1 - 2 ovula sehari diberikan selama 5-10 hari, dimasukkan ke dalam vagina sebelum tidur. Efek samping Walaupun sangat jarang, efek samping yang terjadi (pada pemberian gel) antara lain:
Hipersensitivitas Reaksi hipersensitivitas dengan chills, demam, eritema dan maculopapular rash dapat berkembang setelah pemberian dosis tunggal Pada saluran cerna Gangguan gastrointestinal, seperti rasa mual, rasa logam pada lidah dan kadang-kadang disertai muntah dan anoreksia. Efek hematologi Lekopenia dan trombositopenia ringan dan sementara dapat terjadi pada beberapa pasien. Efek samping lain Peningkatan jumlah enzim hati, cholestatic hepatitisdan jaundice.
Peringatan dan Perhatian
Hindari penggunaan bersamaan dengan minuman beralkohol atau pada pasien alkoholik. Hati-hati penggunaan pada pasien yang mengidap diskrasia darah. Jumlah lekosit total dan diferensial harus diketahui sebelum dan sesudah terapi. Jika terjadi iritasi, penggunaan obat dijarangkan (infrekuentif) atau hentikan sama sekali penggunaannya. Pasien dianjurkan untuk tidak berhubungan secara vaginal dan menghentikan penggunaan vaginal douches selama terapi. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan gangguan fungsi hati berat dosis sebaiknya dikurangi dan konsentrasi metronidazol harus dimonitor. Neuropati perifer dan epilepsi merupakan efek samping serius yang dapat terjadi pada sistem saraf akibat terapi metronidazol dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang. (lihat efek samping). Monitoring laboratorium dan klinik dianjurkan bagi pasien yang mendapatkan metronidazol selama lebih dari 10 hari. Lanjut usia Karena pasien lanjut usia lebih sering mengalami penurunan fungsi hati, maka penyesuaian dosis pada pasien lanjut usia perlu diperhatikan. Anak-anak Keamanan dan efikasi metronidazol secara intravaginal pada pasien anak-anak belum diketahui. Kehamilan, fertilitas dan laktasi Hindari penggunaan selama kehamilan, terutama trimester pertama dan ibu menyusui, khususnya bila penggunaan dengan dosis tinggi. (lihat kontraindikasi).
KEMASAN Kotak, 2 strip @ 5 ovula; No. Reg.: DKL0305031750A1 HARUS DENGAN RESEP DOKTER SIMPAN PADA LEMARI PENDINGIN ATAU SUHU DINGIN (ANTARA 2-8oC) TERLINDUNG DARI CAHAYA. Diproduksi Oleh : PT. AMRIF FARMA Makassar - Indonesia
2. Etiket
3. Wadah