Fokus Diskusi Kelompok I Lanjutan : Diskusi Kelompok I. Kab.Kerinci
Presentasi : Mas Gafur 3 Jendela Hibah 1. Energi Terbarukan pada Hibah Kemitraan (Window 1) - Total Dana 75 Juta Dollar - Kurang 300 kwt (satu Pembangkit) 2. Energi Terbarukan Pada Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam berbasis Komunitas - Kurang 50 Kwt - Total Dana 45 juta Dollar ( min Pendanaan Proposal 250.000 Dollar dan Maks 1 Juta Dollar) 3. Energi terbarukan 3a. Berbasis Masyarakat - Total Dana 30 juta Dollar - 300 kwt – 3 mgwt - Dibuka 11 Nopember 2014. 3b. Komersil - Total Dana 100 Juta Dollar - 1 mgwt – 10 mgwt - Stimulan 40 % - Di buka akhir Nopember 2014. Tanggapan dari Peserta Diskusi Pak. Non 1. Ada kasus pembangunan Mikro Hidro atau PLTMH di wilayah Kec.Kayu aro, dimana sekarang kondisi nya terjadinya penurunan debit air yang cukup besar sehingga menganggu aktivitas operasional dari PLTMH, jadi untuk membangun suatu Mikro hidro ataupun mini hidro yang perlu di perhatikan adalah Water Catchment Area karena tanpa memperhatikan water catchment Area maka keberlanjutan operasinal Mikro Hidro tidak bisa dilakukan. 2. Potensi PLTMH di wilayah kec.Keliling Danau yaitu potensi Air terjun Pancuran Rayo juga sangat di pengaruhi water Catchment Area yang arealnya terletak di Renah Kayu Embun dengan luas hampir 900 Ha berada Kota Sungai Penuh. 3. Sedimentasi di Danau Kerinci, harus ada kegiatan yang membenahi/restorasi di daerah water catchment area-nya.
Tanggapan dari M. Nuh (ESDM) Untuk menjaga water catchment area, potensi air terjun Pancuran Rayo (yang berada di Kec. Keliling Danau) perlu dihijaukan kembali. Terkait dengan sedimentasi Danau Kerinci, kalau tidak dilakukan intervensi (normalisasi/pengerukan), itu akan berdampak buruk, seperti bencana banjir disekitar Sungai Batang Merao (khususnya pada musim hujan). Sudah ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, yaitu dilakukannya penyedotan pasir/sedimentasi di Muara Sungai Batang Merao.
Presentasi Herman Hadi 1. Juga ada 4 Skema Hibah utama; a. -
Tata Guna Lahan Partisipatif, senilai 25 Juta Dollar Perbaikan dan restorasi lahan Konservasi hutan non Kayu Ekowisata Agroforestry Penataan Batas desa MSF
b. Bantuan teknis dan Pengawasan 50 Juta Dollar c. Fasilitas GP, senilai 242,5 juta Dollar d. Pengetahuan hijau, 15 Juta dollar 2. Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam berbasis Komunitas - Hibah akan diakses oleh Lembaga Non Pemerintah dan sebaiknya dalam bentuk Konsorsium sehingga menambah nilai tawar dalam mengajukan proposal. - Hibah ini akan diluncurkan pada awal 2015, menunggu adanya pemenang dari Mitra NGO internasional atau Nasional yang menjadi mitra Hibah dalam kegiatan ini. - Besaran dana Proposal yang diajukan min.250.000 Dollar dan maks 1 juta Dollar. Usulan dan Tanggapan dari Peserta Diskusi Potensi Energi Terbarukan ; Sumber: Bpk. M.Nuh (ESDM Kab. Kerinci) 1. Potensi Energi Listrik Minihydro (PLTM) 1 – 10 mw N0 Lokasi 1. Sungai Buai (bukit Tapan) Kec. Keliling Danau
Estimasi Kapasitas (MW) 8,2
2. 3 4. 5. 6.
Telun Berasap Kec.Gunung Tujuh Air Terjun Lubuk Pupuh Desa Sungai betung Hilir Kec. Gunung Kerinci Sungai Air Bahan Kec.Gunung Kerinci Pendung Semurup Kec. Air Hangat Napal Malintang Kec. Gunung Kerinci
7,4 5,7 3,5 2,3 1,8
2. Potensi Energi Listrik Microhydro (PLTMH) 200 kw – 1 mw No Lokasi 1. Sungai dadap Kec.Siulak Mukai 2. Pancuran Aro Pulau Tengah Kec. Keliling Danau 3. Air terjun Sungai Harapan Jaya Desa Pauh Tinggi Kec. Gunung tujuh 4. Air terjun Kaliangsa Bedeng VII Kec. Batang Merangin 5. Air Terjun Sungai Medang Kec. Air Hangat Timur 6. Air Terjun Siluang Besisik Emas Kec.Gunung Raya 7. Air terjun Telun Batu Kurung Kec. Siulak 8. Air terjun Meh Kupak Kec. Gunung Raya
Estimasi Kapasitas (kW) 461 833 428 407 349 314 229 214
3. Potensi Energi Listrik Picohydro (PLTMH) kurang 200 kW No Lokasi 1. Sungai Nyaman (Air terjun) Kec. Batang Merangin 2. Air Terjun Sungai Lintang Hilir Desa Betung Hilir Kec. Gunung Kerinci 3. Air Terjun Tigo Sejajar Desa Pauh Tinggi Kec. Gunung Tujuh 4. Air Terjun Kelok Sago Kec. Batang Merangin
Estimasi Kapasitas (kW) 170 149 77 57
Kemudian ada beberapa Desa yang berpotensi untuk dikembangkan energi terbarukan karena wilayah ini belum terkoneksinya jaringan listrik yaitu 3 Desa (Lubuk Tabung, Pasir Jaya, Sungai Kuning), Kec. Siulak Mukai atau dikenal dengan kawasan Renah Pemetik, padahal Potensi Air Terjun ada yaitu Air Terjun Seminyak di Desa Lubuk Tabung. Kemudian Desa yang belum terkoneksi dengan Jaringan Listrik yaitu Desa Danau Tinggi, Kec. Gunung Kerinci. * Ada beberapa desa lain yang masih banyak belum terkoneksi oleh jaringan listrik. Yang disebutkan 4 desa ini memang belum terkoneksi oleh listik, tetapi mempunyai potensi sumber listrik dari air.
II. Penggalian Potensi Usulan untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Komunitas Sumber Informasi ; Bpk. H.Nasrul 1. Kegiatan yang sudah dilakukan : Pengembangan Kopi Arabica; - Dibantu/fasilitasi oleh LSM lokal yaitu LTA dan Akar Network
Donor dari TFCA II (Hibah dari Pemerintah Amerika yang dilaksanakan oleh KEHATI Indonesia) Konsultan Teknis dari PT. Agro Trofik Nusantara Lokasi Kawasan Renah Pemetik Kec. Siulak Mukai dan Kec.Air Hangat Pembibitan 50.000 bibit Kopi Arabica sudah dikembangkan Perlu Perkembangan lanjutan
Sumber Informasi : Yayasan Mitra Aksi Pendampingan Kelompok Tani Kayu manis dan Hortikultura - Lokasi Kegiatan Kec. Bukit Kerman dan Kec. Gunung Raya, jumlah ada 8 Desa yang diberikan bantuan - Total Petani yang didamping 1.200 Petani - Donor: Fico Indonesia (Belgia) - Kegiatan dimulai dari 2012 s/d sekarang - Tujuan kegiatan kedepan adalah Ekspor Kayu manis dan memperpendek tata niaga Kayu manis sehingga pendapatan masyarakat menjadi lebih tinggi - Tujuan ekspor Negara Belanda. Sumber Informasi : Ibu Neneng (Kepala KPH Kerinci) Isu –Isu terkait Fungsi DAS dan Kawasan Hutan - HP3M (hutan Produksi) di Kerinci seluas 34.250 Ha - HP3M berpotensi untuk dikembangkan menjadi a. Ekowisata b. Agroforestery c. Penangkaran d. Energi terbarukan - Potensi ini bisa dikembangkan atau dikelola bersama atau bermitra dengan masyarakat lokasi/lokal - 10 Hutan Hak Adat juga mempunyai potensi (ekowisata, agroforestry dll) - Pengukuhan Hutan Hak Adat perlu diteruskan (ada 9 Hutan Adat yang belum dikukuhkan) Potensi Relokasi atau mengembalikan fungsi Hutan yang sudah tandus/kritis (semak belukar/ilalang) - Lokasi di 3 kecamatan (Depati VII, Air Hangat dan Air Hangat Timur) dan luasnya sekitar 20.000 Ha (perlu ditelusuri)
Sumber Informasi : Ir. Syafruddin (Kadis Peternakan dan Perikanan)
Pemanfaatan Limbah kotoran Ternak - Lokasi Kec. Kayu Aro dan Kec. Kayu aro Barat - Sebagian Masyarakat Ternak sudah ada yang menerapkan/melakukan pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik - Harapan: akan dilakukan kesemua kecamatan di Kab. Kerinci, terutama didaerah perbatasan hutan
Untuk pemanfaatan perikanan di Danau Kerinci: kegiatan yang perlu dilakukan: -
Pengangkatan sedimentasi yang berada di beberapa titik di sekitar Danau Kerinci. Lokasi: KEc. Keliling Danau dan Kec. Danau Kerinci. Kegiatan ini diupayakan untuk mendukung Mina-Politan (Bisnis Perikanan/Penangkaran dan Pengembangan Ikan Semah (Ikan Lokal) ) Sumber Informasi : LTA (Lembaga Tumbuh Alami)
Kegiatan Biogas sudah dilakukan - Lokasi Kec. Kayu Aro, Kec. Setinjau Laut, dan Kec. Air Hangat Timur - Kegiatan pelatihan tentang pupuk organik - Kendala, potensi ternak sering dijual Oleh Petani, Kurang Respon dari Pemda (tidak ada tindak lanjut setelah kegiatan (bantuan) berakhir dari LSM) Sumber: Forum Kades Kabupaten Kerinci Potensi Pengembangan Kayu Manis, ada di 2 kecamatan: Siulak dan Gunung Kerinci Sumber Informasi : Yayasan Mitra Aksi
Pengembangan BudiDaya Tanaman Kayu Manis - Lokasi Kec. Gunung Raya - Isu/permasalahan: margin tata niaga terlalu panjang (perlu adanya pemutusan mata rantai tata niaga sehingga nilai yang didapat petani menjadi lebih tinggi) - Pola tanam perlu dilakukan penjarangan setelah umur tanaman 7 tahun. Sumber Informasi : Bpk. Amris Kahar (ketua Forum Hutan Adat Kerinci)
Komoditi Kayu Manis Isu atau yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Tanaman kayu manis - Pola tanam - Pola panen (tebang pilih) - Tunas tanaman kayu manis pasca panen, itu lebih cepat pertumbuhannya
Fungsi lembaga adat (orang Adat Kerinci) - Lembaga adat sudah lama berkomitmen dan melakukan perlindungan kawasan hutan agar selalu terjaga Sumber Informasi : Badan pertanahan Nasional (BPN) -
Saran, sebelum kegiatan dilakukan dimasing-masing wilayah/daerah maka sebaiknya dilakukan pemetaan terlebih dahulu. Sumber: LTA – Akar
Pengembangan kopi arabika, juga dilakukan di Desa Pungut Mudik, Kec. Air Hangat Timur Sumber: Mulyadi Hortikultura: perlu adanya penangkaran bibit hortikultura (khusus kentang), di Kec. Kayu Aro
Kelembagaan (Forum?, Sekretariat Bersama?, Tim Pelaksana?, ?, ? )
Kelembagaan: Multi-Stakeholder Forum Kabupaten Kerinci Proyek Kemakmuran Hijau Struktur Kelembagaan: 1. Ketua: LSM (to be determined) 2. Sekretariat: Bappeda 3. Anggota: SKPD terkait, Swasta, Forum/Lembaga Adat, LSM, Forum KaDes, Forum Hutan Adat, KTNA Kab. Kerinci,
Time-line/Waktu Penyelesaian Kelembagaan Sekretariat Bersama 31 Oktober: Kesepakatan Peserta MSF Jambi (Kabupaten Kerinci) untuk: 1. Kelembagaan bernama: Multi-Stakeholder Forum Kabupaten Kerinci Proyek Kemakmuran Hijau 2. Tanggal 3 November 2014 perwakilan peserta – yang difasilitasi oleh District Relationship Manager MCA-Indonesia – akan bertemu dengan Bupati dan Ka. Bappeda. Perwakilan peserta ini adalah: KPH Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Forum KaDes, DInas Pertanian, Dinas ESDM, LSM (AKAR, LAHAR dan LTA) 3. Tanggal 7 November 2014, mengadakan pertemuan awal yang mengundang peserta MSF Jambi (Kabupaten Kerinci) dan lembaga lain yang memang belum terdaftar. Tujuan pertemuan adalah untuk menginformasikan tentang Proyek Kemakmuran HIjau, informasi usulan-usulan proposal proyek serta pembentukan kelembagaan/forum MSF itu sendiri. Hasil-hasil dari pertemuan ini, akan menjadi agenda kerja kedepannya dan dilaporkan ke Bupati, Bappeda dan MCA-Indonesia. Catatan: 1. Penyusunan proposal untuk jendela hibah 1, tenggat-waktunya 5 Desember 2014. Kalau tidak bisa menyusun proposal, aka nada pendampingan dari pihak UNJA dengan terlebihdahulu menyurati MCA-Indonesi, dan MCA-Indonesia akan menunjuk Unja untuk membantu pembuatan proposal 2. Ditentukan skala prioritas usulan proyek, baik dari EBT atau pengelolaan SDA yang berkelanjutan 3. Bappeda akan melaporkan ke Pak Bupati terkait dengan dana Pendampingan dari konsorsium (misalnya: pihak Bank, Swasta, LSM, PLN, dll) 4. Jendela hibah ke-2 akan dibukan awal Januari