MODUL PERKULIAHAN
Filsafat Manusia Pengantar Ke Alam Filsafat
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
E-303
Shely Cathrin, M.Phil
Abstract
Kompetensi
Modul pertama sebagai pengantar untuk mengenal filsafat manusia secara umum dan luas
Mahasiswa dapat berkenalan dan akrab dengan istilah dan pengertian filsafat manusia sehingga memicu rasa ingin tahu untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam dan komprehensif mengenai manusia
Pokok Bahasan Kuliah I Mata Kuliah : Fisafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
PENGANTAR KE ALAM FILSAFAT
A. Pengertian Filsafat Sebelum masuk ke dalam pemikiran filsafat secara menyeluruh, kita perlu mengetahui asal mula pengertian filsafat. Secara etimologis Pengertian filsafat dari segi makna kata berasal d ari bahasa Yunani. Filsafat (“philosophy” dalam bahasa inggris) berasal dari bahasa Yunani “philos” yang berarti cinta, persahabatan atau tertarik kepada, dan juga berasal dari kata “sophos” yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi. Berdasarkan pengertian kata tersebut, maka didapatkan pengertian filsafat yang berarti “cinta kebijaksanaan”. Secara Terminologis Pengertian filsafat secara istilah diartikan sebagai ilmu yang berusaha mengkaji objek telaahnya secara mendalam hingga ke segi esensi atau hakikatnya. Berfilsafat diartika sebagai suatu cara berpikir yang mendalam akan hakikat sesuatu.1 Menurut tradisi, Phytagoras atau Socrates merupakan orang pertama yang menyebut dirinya dengan sebutan “philosophus”, yaitu sebagai protes terhadap kaum “sophist” (kaum terpelajar, yang saat itu menamakan diri mereka “bijaksana”. Padahal bagi Socrates, kebijaksanaan tersebut hanya semu kebijaksanaan. Dengan perlakuan tersebut maka Socrates lebih suka menyebut dirinya dengan “pecinta kebijaksanaan”, yang memiliki arti orang yang ingin mempunyai pengetahuan yang luhur (sophia).2
1 2
RPKPS, 2005, Pengantar Filsafat Oleh Farid, UGM. Pengantar Filsafat, Drs. Burhanuddin Salam
2013
2
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Karena luasnya ruang lingkup pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil bila muncul banyak pendapat mengenai beberapa pengertian filsafat3, yakni : a. Plato (427 SM – 347 SM), merupakan seorang filsuf yunani yang terkenal, mengatakan bahwa pengertian filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada, atau ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. b. Aristoteles (382 SM – 322 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik dan estetika. Aristotteles mengartikan filsafat sebagai jalan untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda. c. Marcus Tullius Cicero (106 SM – 43 SM) merupakan seorang politikus dan ahil pidato romawi,yang merumuskan filsafat sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung serta usaha-usaha untu mencapai filsafat tersebut. d. Al-Farabi (wafat 950 M), adalah filsuf muslim terbesar sebelum Ibnu Sina. AlFarabi mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya tiga persoalan, yaitu (1) Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika). (2) Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika). (3) Sampai manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi). e. Drs. H. Hasbullah Bakry merumuskan filsafat sebagai ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap yang dapat dicapai akal manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan tersebut. Setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Filsafat adalah ilmu
istimewa yang coba menjawab permasalahan-
permasalahan yang tidak dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah tersebutdi luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa. 2. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat semua hal yang ada, yakni Hakikat Tuhan, Hakikat Alam Semesta, dan Hakikat Manusia serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut.
3
Filsafat Islam, Drs. H. A. Mustofa
2013
3
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Meskipun pemikiran para ahli tersebut berbeda-beda mengenai pengertian filsafat, namun dalam perbedaan tersebut, tetap terdapat persamaan, yaitu : 1. Filsafat adalah suatu bentuk “mengerti” 2. Semua filsuf tersebut mengakui bahwa filsafat termasuk “ilmu pengetahuan” 3. Ilmu pengetahuan yang manakah? Ilmu pengetahuan yang dimaksudkan, ialah ilmu pengetahuan yang mengatasi ilmu-ilmu. Mengatasi dalam artian, bahwa ilmu-ilmu tersebut lebih dalam, lebih umum/universal, dan lebih sesuai dengan kodrat manusia.4
B. ASAL MULA TIMBUL FILSAFAT Terdapat tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yakni: 1. Keheranan Heran berasal dari bahasa Yunani yaitu “thaumasiaí”. Telah banyak filsuf yang menunjukkan rasa heran sebagai asal filsafat. Salah satu filsuf tersebut adalah Plato,yang mengatakan bahwa “mata kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyelidiki. Ras ingin terus menyelidiki tersebutlah munculnya filsafat. Dalam kesempatan lain pun, di peristirahatan terkahit salah satu filsuf terkenal, Immanuel Kant tertulis “Coelum stellatum supra metafisika,lex moralis intra metafisika”,yang memiliki arti yang berkaitan dengan rasa heran tersebut,yakni “dua hal yang paling mengherankan saya (Kant); langit berbintang-bintang di atas ku, dan hukum moral dalam hatiku”. 2. Kesangsian Agustinus dan Descartes menunjukkan kesangsian sebagai sumber utama pemikiran. Manusia heran, tetapi kemudian akan muncul keragua-raguan, serta kesangsian. Sikap tersebut disebut skeptis. Skeptis berasal dari bahasa Yunani “skepsis” yang berarti penyelidikan. Sikap skeptis ini sangat berguna untuk menemukan suatu titik pangkal yang tak teragukan lagi. Titik pangkal ini berfungsi sebagai dasar untuk perkembangan semua pengetahuan. 3. Kesadaran akan keterbatasan Manusia baru akan memulai proses kefilsafatannya ketika ia menyadari betapa lemah dan kecil dirinya bila dibandingkan dengan alam semesta yang melingkupinya.
Semakin
manusia
terpukau
oleh
ke-tak-terhinggaan
sekelilingnya,semakin ia heran akan eksistensinya. Semakinjelas saya sendiri
4
Pengantar Filsafat, Drs. Burhanuddin Salam
2013
4
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
atau sesuatu di luar saya kelihatan terbatas, maka semakin jelas juga bahwa harus ada sesuatu yang tak terbatas, ketidak-berhinggaan yang ‘membatasi’ segala hal lain.
C. CIRI BERPIKIR FILSAFAT Berfilsafat adalah berpikir, namun tidak semua kegiatan berpikir adalah berfilsafat. Terdapat delapan kaidah dasar dalam berpikir filsafat, yakni meliputi : 1. Kritis Kritis diartikan bahwa pemikiran dalam filsfat tidak mengizinkan seseorang menerima gagasan,konsep, pengertian suatu hal secara begitu saja, melainkan secara aktif selalu mempertanyakannya terlebih dahulu. Diharapakn terhadapa objek apapun di dlam pembahasan filsafat, sikap kritis tersebut tetap dilakukan. 2. Radikal Radikal berasal dari bahasa inggris yaitu radix, yang memiliki arti akar. Dimaksudkan bahwa pemikiran filsafat bersifat mengakar, tidak terbatas pada kulit luar masalah,tetapi ditelusuri dan dikaji hingga substansinya yang terdalam. Berpikir radikal, artinya aberpikir samapi ke akar-akarnya,tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang terakhir. 3. Konseptual Pemikiran filsafat merupakan aktivitas akal budi manusia untuk memperolah pengertian. Perenungan kefilsafat berusaha untuk suatu bagan konsepsional. 4. Koheren Perenungan kefilsafatan berusaha untuk menyusun suatu bagan yang koheren, yang konsepsional. Secara singkat,koheren yang dimaksudkan memiliki arti runtut. Pemikiran kefilsafatan memiliki alur pemikiran yang teratur. Berpikir filsafat dilakukan secara runtut dan logis. Benar atau tidaknya suatu pemikiran kefilsafatan dapat dilihat dari keruntutan cara berpikirnya. 5. Rasional Dimaksudkan bahwa pemikiran kefilsafat harus masuk akal dan dapat dinalar, tidak bersifat khayalan ataupun irrasional. 6. Komprehensif Komprehensif memiliki arti menyeluruh. Pemikiran kefilsafat diharapkan mencakup keseluruhan aspek terhadapa objek yang dipermasalahkan. Pemikiran kefilsafatan tidak sekedar bersifat parsial atau sepotong-potong. 7. Sistematis Pemikiran kefilsafatan merupakan keterikatan antar bagian,sehingga membentuk kesatuan pengertian yang utuh dan integral. Berpikir sistematis, artinya berpikir 2013
5
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
filsafat yang bersifat logis dan bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran, dengan urutan yang bertanggung jawab dan memiliki hubungan yang teratur pula. D. TUJUAN, FUNGSI DAN MANFAAT FILSAFAT5 Menurut Harodl H. titus, filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta, makna serta nilainya. Apabila tujuan ilmu adan kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan, keindahan dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan (understanding dan wisdom). Dr. Oemar A. Hoesin mengatakan; ilmu memberi kita pengetahuan, dan filsafat memberikan banyak hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib akan kebenaran. S. Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya; filsafat dapat memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati, sekalipun mengahadapi maut. Kebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya, itulah tujuan yang tertinggi dan satu-satunya bagi manusia. Berfilsafat berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetralnetralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam ataupun kebenarannya. Radhakrishnan dalam bukunya, History of Philosophy menyebutkan bahwa Tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup, melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menopang dunia baru, menetak manusia-manusia yang menjadikan penggolongan- penggolongan berdasarkan nation, ras, dan keyakinan keagamaan mengabdi kepada cita mulia kemanusiaan. Filsafat tidak ada artinnya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun semangatnya. Study
filsafat
harus
membantu
orang-orang untuk
membangun
keyakinan
keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung kepada konsepsi yang prailmiah, yang usang, yang sempit, dan yang dogmatis. Urusan (concerns) utama agama ialah harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian, perdamaian, kejujuran, pembebasan, dan tuhan. Berbeda dengan pendapat Soemadi Soerjabrata, yaitu mempelajari filsafat adalah untuk mempertajam pikiran, maka H. De Vos berpendapat bahwa filsafat tidak hanya cukup diketahui, tetapi harus dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Orang mengharapkan
5
Filsafat Islam, Drs. H. A. Mustofa
2013
6
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
bahwa filsafat akan memberikan kepadanya dasar-dasar pengetahuan, yang dibutuhkan untuk hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup agar dapat menjadi manusia yang baik dan bahagia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dala logika (kebenaran berfikir), etika (berperilaku), maupun metafisika (hakikat keaslian).
RENCANA PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
P e rt e m u a n K e -
Pokok Bahasan
1
Pendahul uan
Sub-pokok Bahasan
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6.
2
Manusia mengakui diri dan yang-lain sebagai substansi dan subjek
2.1.
2.2. 2.3. 2.4. 2.5.
3
Sosialitas Manusia
3.1.
3.2. 3.3.
2013
7
Pengetahuan Manusia dan Filsafat Manusia Objek Filsafat Manusia Filsafat Manusia dan Ilmu-ilmu Manusialain Metode Filsafat Manusia Nama Filsafat Manusia; Hubungan Filsafat Manusia dan Psikologi. Pandanganpandangan mengenai titik tolak Filsafat manusia Manusia menyadari diri sebagai ’Aku’ yang otonom Yang-lain yang otonom Kesimpulan umum Penjelasan-penjelasan tambahan Pandanganpandangan mengenai korelasi manusia dengan yang-lain Aku Di-Ada-kan oleh yang-lain Aku meng-Ada-kan
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Kemampuan akhir yang diharapkan
Kriteria Penilaian / Evaluasi
Metode Pembelaj aran
Sumber Belajar(Bu ku Pustaka)
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
- Penjela san benar dan lengka p - Keaktif an dlm tanya jawab
Kuliah dan tanya jawab
Pendahulu an
Kuliah dan diskusi kelompok
BAB 1
Presentas i, ceramah dan diskusi kelas
BAB 2
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
- Penjela san benar dan lengkap - Keaktifa n dlm diskusi kelompo k
- Penjela san benar dan lengkap
3.4. 3.5. 3.6.
4
Historisita s Manusia
4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8.
5
Potensiali tasAktualitas Kesempur naan; Bakat dan cita-cita
5.1. 5.2.
5.3. 5.4. 5.5. 5.6.
yang-lain Korelasi Kesimpulan Penjelasan-penjelasan tambahan
Keaktifa n dlm diskusi kelompo k
Pandanganpandangan mengenai berubahnya manusia Analisis statis; tiga unsur struktural Dinamika ’Sekarang’ Manusia menyejarah Sejarah dan Manusia Historisitas dan harapan Kesimpulan Penjelasan-penjelasan tambahan
Mampu menjelaskan dan memberikan contoh konkrit
Beberapa pendapat mengenai Potensialitas Potensialitas, aktualitas dan kesempurnaan Bakat Cita-cita Kesimpulan Penjelasanpenjelasan tambahan
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
Membed akan penggun aan metode dalam kehidup an - Penjela san benar dan lengkap - Keaktifa n dlm diskusi Membed akan penggun aan metode dalam kehidup an
(Kelompo k I, dan IV)
Presentas i, dan diskusi kelas(Kel ompok II dan VI)
BAB 3
Presentas i dan diskusi kelas(Kel ompok III dan V)
BAB 4
Pembaha san dan diskusi kelompok
BAB 5
seharihari.
6
2013
Jiwa dan Badan Manusia
8
6.1.
Pandangan beberapa filsuf 6.2. Jiwa dan Badan 6.3. Sama rata 6.4. Jiwa-Badan dan korelasi 6.5. Fakta induk dan faktafakta sekunder 6.6. Taraf-taraf di dalam manusia 6.7. Kesimpulan; sumber ketidakseimbangan
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
- Penjela san benar dan lengkap , aktif dlm diskusi Membed akan penggun aan metode dalam kehidup an
6.8.
Kebudayaan dan Kesenian 6.9. Penjelasan-penjelasan tambahan
7
Individu dan Person
6.10. Pendapat-pendapat filosofis 6.11. Keunikan jasmanirohani 6.12. Singularitas dan universalitas 6.13. Perkembangan 6.14. Penghayatan “ekstrem” 6.15. Taraf-taraf di dalam manusia 6.16. Keunikan kelompok 6.17. Kesimpulan pokok bahasan ke 2 s/d 7
seharihari.
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
- Penjela san benar dan lengkap - Keaktifa n dlm diskusi - Penjela san benar dan lengka p Keaktifa n dlm tanya jawab
Pembaha san dan diskusi
BAB 6
8 UJIAN TENGAH SEMESTER ( Evaluasi Materi perkuliahan 1 sd 7)
9
Eksistensi alisme
9.1. 9.2. 9.3.
Defenisi dan pengertian eksistensialisme Filsafat eksistensialisme Beberapa tokoh pemikir eksistensialisme Friedrich Nietzsche;
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
- Penjela san benar dan lengkap - Keaktifa n dlm diskusi
Presentas i, dan diskusi kelas (Kelompo k II dan IV)
Berkenalan dengan Eksistensial isme, Author Fuad Hasan
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
- Penjela san benar dan lengka p - Keaktif an dlm
Presentas i, dan diskusi Kelas (Kelompo k I dan VI)
BAB 7
Søren Aabye Kierkegaard; Martin Heidegger; Jean-Paul Sartre; DLL 9.4.
1 0
2013
Kegiatan dan landasan komunika si manusia
9
10.1.
10.2. 10.3. 10.4. 10.5.
Kaitan Bahasan Ini dengan Psikologi Eksistensial. Beberapa pandangan tentang kegiatan dan landasan komunikasi manusia Otonomi dan korelasi Aktif dan pasif Objek dan potensi Taraf-taraf di dalam
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
kegiatan manusia Kegiatan induk dan yang sekunder serta perkembangannya 10.7. Kesimpulan umum 10.8. penjelasan-penjelasan tambahan 11.1. Beberapa pendapat filsuf tentangnya 11.2. Makna diri dan kehendak sebagai inti kegiatan 11.3. Pertemuan dengan partner 11.4. Komunikasi dan kesatuan 11.5. Empat taraf 11.6. Perkembangan makna diri dan kehendak 11.7. Kesimpulan 11.8 Penjelasan-penjelasan tambahan
diskusi
10.6.
1 1
Intelek dan kehendak manusia
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
Menjela skan penggun aan prinsip logika formal dalam kehidup an seharihari. Penjelas an benar & lengkap
Presentas i, dan diskusi Kelas (Kelompo k III dan V)
BAB 8
Kuliah dan diskusi dalam kelompok masingmasing
BAB 9
Keaktif an dlm diskusi 1 2
Keharusa n dan kebebasa n manusia
12.1. 12.2. 12.3. 12.4. 12.5. 12.6. 12.7.
Beberapa argumen filosofis Hakikat manusia dan kebebasan Kejasmaniankerohanian dan kebebasan Korelasi dan kebebasan Historisitas dan kebebasan Kesimpulan Penjelasan-penjelasan tambahan
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
Menjela skan penggun aan logika formal dalam kehidup an seharihari. Penjel asan benar & lengka p Keaktif an dlm diskusi
2013
10
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
1 3
Hubunga n antar subjektif dan hubungan dengan dunia infrahuma n
13.1. 13.2. 13.3. 13.4. 13.5. 13.6. 13.7. 13.8.
1 4
Kelahiran dan Kematian Manusia
14.1.
14.2. 14.3. 14.4.
14.5. 14.6. 14.7. 14.8.
1 5
Pendalam materi
Beberapa argumen filosofis Hubungan antarsubjektif Diferensiasi hubungan antarsubjektif Hubungan dengan dunia infrahuman Integrasi lingkaran human dan infrahuman Dehumanisasi Kesimpulan Penjelasan-penjelasan tambahan
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
Beberapa pandangan filosofis tentang kelahiran dan kematian Kelahiran manusia Dinamika Perkembangan manusia Struktur kematian menurut segi negatif dan positif Kematian dan hakikat manusia Kehidupan setelah mati Kesimpulan Penjelasan-penjelasan tambahan
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
1. Ringkasan Materi 2. KUIZ
11
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Penggu naan logika material dalam kehidup an
Kuliah dan diskusi dlm kelompok masingmasing
BAB 10
Presentas i, dan diskusi kelas (kelompo k I sd VI)
BAB 11 dan 12
seharihari. - Penjela san benar dan lengkap Keaktif an dlm diskusi Menjela skan contohcontoh dalam kehidup an seharihari. - Penjela san benar dan lengkap Keaktif an dlm diskusi Mampu menjawab dengan menjelaskan aplikasi penggunaan logika formal dan material
1
2013
-
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Mengerja kan Kuiz dengan jawaban yang benar
KUIZ
6
UJIAN AKHIR SEMESTER (Materi 8 sd 14 Perkuliahan dan tugas)
Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4.
2013
Achmadi, Asmoro, 2012, Filsafat Umum, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. AMW, Pranarka, 1987, Epistemologi Dasar, Jakarta: CSIS. Bagus, Lorens, 2000, Kamus Filsafat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Baker, A.H, 1984, Metode-metode Filsafat, Jakarta: Ghalia Indonesia
12
Filsafat Manusia Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id