Ko nf e re nsi
##dings *
Nasional Sisteq,,! nformasi 2P1,4
\.:
iitem lnfdrrnasi
STMIK DIPANEGARA
2
27 Pebruari - 01 Maret
I,4AKASSAR
M
,. .\
lld-rT{;{;-li
ffi"ffi
pusai perellierr cian Perrgal:dra;r Pada hlas,vaiakai ip'?l',:] STLllK Dipanegara Ilakassar .ll Perirrlts Kcn:ercjela*rr l(rl.l !,1 i''i;rkassirr., lci;: . 14 1i 5fl7 1!; l: i Fax. : ll'i11-5E82S3 !
.'i
l ' ' ;l : (;:'r':
rl ''
:
tlili
r:-fF]-f:t
v a
LS.UJJILLIJ
Adopsi Teknologi Internet Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kartika Gianina Tileng, Rinabi Tanamal Sistem Informasi Bisnis Universitas Ciputra UC Town, CitraLand, Surabaya
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Perkembangan teknologi internet yang semakin pesat dan terjangkau memunculkan berbagai peluang baru bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia dalam menciptakan inovasi produk maupun inovasi model bisnis. Berbagai penelitian dibidang kewirausahaan dan teknologi informasi telah dilakukan, namun tidak banyak ditemukan sebuah penelitian yang mengkaji secara khusus tingkat adopsi teknologi internet untuk penciptaan maupun pengembangan usaha. Melalui penelitian ini peneliti menggunakan framework TechnologyOrganizationEnvironment (TOE) yang berlandaskan dari penelitian dari Zhu dan Kraemer (2005) yang berfokus pada karakteristik internal maupun external dari sebuah UMKM. Penelitian ini akan menggunakan metode studi literatur dan kuesioner yang diisi oleh pemilik atau manajer UMKM sebanyak 172 responden. Data dari penelitian diolah dengan menggunakan teknik Analisis Jalur untuk menguji relasi yang signifikan. Hasil penelitian ini mendukung penyedia layanan teknologi informasi & komunikasi dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan adopsi teknologi internet oleh UMKM dengan lebih efektif dan efisien dengan cara menemukan faktor yang paling berpengaruh. Keywords: Adopsi Teknologi, Kerangka Kerja TOE, UMKM. 1. Pendahuluan Perkembangan pengguna internet sejak 1990 sebagai alat bertukar informasi telah membuka banyak peluang baru dalam operasional bisnis. Internet memampukan pertukaran informasi tanpa bergantung pada tempat dan waktu dengan beberapa aplikasi seperti email, eshop, eprocurement, crowd sourcing, emarketplace, dan lain sebagainya. Tidak hanya organisasi besar yang memanfaatkan internet dalam proses bisnis dan pertukaran informasinya, namun banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang juga memanfaatkannya, terutama ketika pengguna internet di luar organisasi mereka juga makin meningkat. Selain itu teknologi internet dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam berkomunikasi baik internal maupun external, baik UMKM maupun pelanggannya memperoleh manfaat [1]. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dalam adopsi teknologi internet berbeda dengan perusahaan besar, terutama menyangkut keterbatasan modal, sumber daya dan pengetahuan teknologi internet [2], [3]. Secara spesifik di Indonesia, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah kunci keberhasilan dalam pengurangan angka pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UMKM telah berkontribusi besar dalam ketangguhan ekonomi Indonesia terutama dalam periode stagnansi ekonomi dan krisis finansial tahun 20082009 yang lalu.
Adopsi teknologi informasi untuk UMKM merupakan bidang penelitian yang membutuhkan dasar teoritis yang solid dan membantu memperkuat landasan konseptual dan empiris. Secara spesifik di Indonesia, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah kunci keberhasilan dalam pengurangan angka pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UMKM telah berkontribusi besar dalam ketangguhan ekonomi Indonesia terutama dalam periode stagnansi ekonomi dan krisis finansial tahun 20082009 yang lalu. Dukungan terhadap UMKM perlu digalakkan secara terpola untuk mendukung Indonesia menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2025 sesuai laporan dari OECD (2012). Oleh karena itu penelitian yang tentang UMKM dipandang sangat penting bagi akademisi maupun praktisi bisnis di Indonesia. Adopsi teknologi informasi untuk UMKM merupakan bidang penelitian yang membutuhkan dasar teoritis yang solid dan membantu memperkuat landasan konseptual dan empiris. 2.Rumusan Masalah Diharapkan hasil penelitian ini akan menjawab pertanyaanpertanyaan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi adopsi teknologi internet oleh UMKM? 2. Bagaimana hubungan antar faktorfaktor yang teridentifikasi pada pertanyaan nomor 1?
3. Hubungan mana dari pertanyaan nomor 2 yang secara signifikan menunjukkan hubungan sebabakibat? 3.TechnologyOrganizationalEnvironment (TOE) 3.1 Pemodelan TOE
H 2
TECHNOLOGY
H 3
Perceived Relative Advantage H1
Perceived Direct Benefit H2
Perceived Compatibility
H 4
H3
Perceived Indirect Benefit
H4
Value for SME H5
CEO IT Knowledge & Innovativeness H6 ENVIRONMENT H7
H8
H 5
H9
Financial Commitment
H 6 Industry Pressure
Vendor Support
Regulatory Support
ORGANIZATION
Gambar 1. Model TOE yang dikembangkan oleh Peneliti
10 variabel ini dapat dikategorikan ke dalam salah satu dari 3 kelompok yang mencerminkan sifat dari konstruksi pada kerangka Technology OrganizationEnvironment. Ada 4 variabel yang mewakili konteks teknologi, yaitu Perceived Relative Advantage, Perceived Compatibility, Perceived Direct Benefit, dan Perceived Indirect Benefit. 2 variabel yang mewakili konteks organisasi, yaitu CEO IT Knowledge & Innovativeness dan Financial Commitment. 3 variabel yang terkait dengan konteks lingkungan, yaitu Industry Pressure, Vendor Support, dan Regulatory Support. Konsep ini diadaptasi dari penelitian sebelumnya pada teori adopsi teknologi [4], [5], [6]. 3.2 Hipotesis Tabel di bawah berisi hipotesis yang akan diteliti dengan referensi sebuah studi sebelumnya yang mengidentifikasi sebab dan akibat hubungan antara dua variabel yang terlibat dalam sebuah hipotesis . Dalam model analisis jalur ini, pengaruh tidak langsung juga akan dianalisis, dilaporkan, dan digunakan untuk melihat hubungan signifikan. Tabel 1. Hipotesis Penelitian Hipotesis Konteks H Perceived Relative 1 Advantage memiliki
Technologica l Context
H 7 H 8 H 9
hubungan langsung yang signifikan positif pada Perceived Direct Benefit Perceived Compability memiliki hubungan langsung yang signifikan positif pada Perceived Direct Benefit Perceived Direct Benefit memiliki hubungan langsung yang signifikan positif pada Value for SME Perceived Indirect Benefit memiliki hubungan langsung yang signifikan positif pada Value for SME CEO IT Knowledge & Innovativeness memiliki hubungan langsung yang signifikan positif pada Value Organization for SME al Context Financial Commitment memiliki hubungan langsung yang signifikan positif pada Value for SME Industry Pressure memiliki hubungan langsung yang signifikan positif pada Value for SME Vendor Support memiliki hubungan langsung yang Environment signifikan positif pada Value al Context for SME Regulatory Support memiliki hubungan langsung yang signifikan positif pada Value for SME.
Tabel 2 menyajikan definisi dan simbol yang digunakan dari 11 variabel dalam model teoritis yang diusulkan. Tabel 2. Variabel dan Definisi Variabel Definisi Referensi (Simbol) Sejauh mana sebuah perusahaan Perceived percaya teknologi Sutanonpaibo Relative internet yang on & Pearson, Advantage berguna dan 2006 (PRA) membawa manfaat bagi kedua perusahaan dan penggunanya. Beatty et al., Perceived Sejauh mana Compatibility suatu perusahaan 2001 (PCO) percaya teknologi internet konsisten dengan
infrastruktur yang ada teknologi, budaya, nilainilai, dan praktek kerja yang dipakai perusahaan. Sejauh mana Iacovou et al., suatu perusahaan 1995 Perceived percaya teknologi Direct internet membawa Benefit manfaat langsung ke kegiatan (PDB) operasional seharihari Sejauh mana Iacovou et al., 1995 sebuah perusahaan Perceived percaya teknologi internet membawa Indirect manfaat tidak Benefit (PIB) langsung untuk perusahaan dalam jangka panjang masa depan. Tingkat ke mana Fink, 1998 CEO IT CEO memiliki Knowledge & pengetahuan Innovativene tentang IT dan ss (CIK) sifatsifat yang inovatif. Tingkat ke mana Zhu & Kraemer, perusahaan Financial memiliki komitmen 2005 Commitment dalam hal sumber daya keuangan (FCO) untuk menyediakan teknologi internet. Grandon & Sejauh mana suatu perusahaan Pearson, 2004, berpendapat adanya tekanan Premkumar & Ramamurthy, Industry untuk 1995 Pressure menggunakan teknologi internet (IPR) baik dari mitra atau pesaing untuk memperkuat posisi kompetitif perusahaan. Sejauh mana Ghobakhloo Vendor suatu perusahaan et al., 2011, Support AlQirim, 2007 percaya ada (VSU) dukungan dari vendor eksternal. Regulatory Sejauh mana Zhu & Support sebuah Kraemer,
(RSU)
perusahaan 2005 percaya ada peraturan dari yang berotoritas untuk mendukung penggunaan teknologi. Sejauh mana Zhu & perusahaan yang Kraemer, percaya 2005 Value for penggunaan SME (VFS) teknologi internet membawa nilai penjualan, efisiensi internal, dan pengadaan. Pada Tabel 3 masingmasing dari 10 variabel yang dioperasionalkan sebagai variabel laten yang diukur dengan satu set setidaknya dengan dua indikator. Tabel 3. Variabel dan Indikatornya Variabel Instrumen Indikator (Simbol) Pengukuran 11 indikator, yaitu PRA1, Perceived PRA2, PRA3, AlQirim, 2007, Relative PRA4, PRA5, Grandon & Advantage PRA6, PRA7, Pearson, 2004 (PRA) PRA8, PRA9, PRA10, PRA11 AlQirim, 2007; 7 indikator, Perceived yaitu PCO1, Pearson & Compatibility PCO2, PCO3, Grandon, 2006; (PCO) PCO4, PCO5, Premkumar, PCO6, PCO7 2003 Perceived 5 indikator, Iacovou, Direct Benefit yaitu PDB1, Benbasat, & PDB2, PDB3, Dexter, 1995 (PDB) PDB4, PDB5 Perceived 5 indikator, Indirect Benefit yaitu PIB1, (PIB)
PIB2, PIB3, PIB4, PIB5
5 indikator, CEO IT Knowledge & yaitu CIK1, Innovativeness CIK 2, CIK 3, CIK 4, CIK, (CIK) CIK 6 Financial 4 indikator, Commitment yaitu FCO1, FCO2, FCO3, (FCO) FCO4 Industry 7 indikator, Pressure yaitu IPR1, (IPR) IPR2, IPR3,
Iacovou et al., 1995
AlQirim, 2007; Thong & Yap, 1995 AlQirim, 2007; Zhu & Kraemer, 2005 Grandon & Pearson, 2004, Premkumar &
IPR4, IPR5, IPR6 3 indikator, Vendor Support (VSU) yaitu VSU1, VSU2, VSU3
Ramamurthy, 1995 Ghobakhloo et al., 2011, Al Qirim, 2007
Zhu & Kraemer, Regulatory 4 indikator, yaitu RSU1, 2005 Support RSU2, RSU3, RSU) RSU4 8 indikator, Zhu & Kraemer, yaitu VFS1, 2005 Value for SME VFS2, VFS3, (VFS) VFS 4, VFS 5, VFS 6, VFS 7, VFS 8 Tabel 3 menunjukkan simbol yang digunakan untuk masingmasing indikator dan referensi untuk penelitian sebelumnya dibahas dalam tinjauan literatur yang digunakan sebagai sumber dari alat ukur yang ada. 4.Pengolahan Data 4.1 Persiapan Populasi data diambil dari para pemilik UMKM yang ada di Indonesia. Data disebar melalui kuesioner langsung dan kuesioner online. Data yang terkumpul sebelum diadakan uji outlier adalah sebanyak 172 responden. 4.2 Hasil dari Analisa Data Hasil dari pengolahan data uji normalitas, uji validitas, uji reliabilitas, serta uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4 (Lampiran). Terdapat modifikasi model teoritis dari yang semula pada Gambar 2 setelah melalui pengukuran, nampak bahwa pengaruh CEO IT Knowledge & Innovativeness (CIK), Financial Commitment (FCO), dan Vendor Support (VSU) terhadap Value for SME (VFS) tidak significant, sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 5, 6, dan 8 tidak terbukti.
Gambar 2. Diagram Analisis Jalur
Kekuatan pengaruh dapat dilihat pada tabel 5 dbawah ini yang dapat dilihat bahwa pengaruh Perceived Indirect Benefit (PIB) yang diartikan sebagai derajat dimana sebuah UMKM percaya bahwa teknologi internet membawa keuntungan secara tidak langsung pada masa mendatang (Iacovou et al., 1995) dan Industry Pressure (IPR) yang diartikan sebagai derajat dimana sebuah UMKM percaya bahwa ada tekanan baik dari pelanggan maupun dari pemasok untuk menggunakan internet sebagai dua faktor yang paling berpengaruh terhadap Value for SME (VFS). Tabel 5. Pengaruh Total PDB VFS
RSU
IPR
PIB
PCO
PRA
.00 0 .12 0
.00 0 .29 1
.35 1 .29 3
.30 8 .07 7
.26 8 .06 8
PDB
.000 .252
5. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh peneliti adalah: 1. Penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi ketika menawarkan kepada pemilik atau pengelola UMKM perlu lebih fokus kepada strategi Perceived Indirect Benefit (PIB) dan Industry Pressure (IPR) dibandingkan faktorfaktor yang lain. 2. Strategi CEO IT Knowledge dan Innovativeness (CIK), Financial Commitment (FCO), dan Vendor Support (VSU) terbukti tidak signifikan, oleh karena itu penyedia layanan teknologi informasi
dan komunikasi tidak perlu fokus pada faktorfaktor ini. 3. Aspek Perceived Compability (PCO) dalam penggunaan teknologi internet mendapatkan Cronbach Alpha (CA) tertinggi yaitu 0.882 yang berarti baik, sehingga aspek ini perlu untuk terus menerus dijaga dan diupayakan demi tercapainya tujuan UMKM dalam menggunakan teknologi internet. 6. Daftar Pustaka [1] Zhu, K. et al., 2004. Information Technology Payoff in EBusiness Environments: An International Perspective on Value Creation of EBusiness in the Financial Services Industry. Journal of management information systems, 21(1), pp.17–54. [2] Cragg, P.B. & King, M., 1993. SmallFirm Computing: Motivators and Inhibitors. MIS quarterly, 17(1), pp.47–61. [3] Welsh, J.A. & White, T.A., 1981. A small business is not a little big business. Harvard Business Review, 59(4), pp.18–32. [4] Ghobakhloo, M., AriasAranda, D. & Benitez Amado, J., 2011. Adoption of ecommerce applications in SMEs. Industrial Management & Data Systems, 111(8), pp.1238–1269. [5] Kuan, K.K.Y. & Chau, P.Y.K., 2001. A perceptionbased model for EDI adoption in small businesses using a technology–organization–environment framework & Management, 38(8), pp.507–521. [6] Zhu, K. & Kraemer, K.L., 2005. PostAdoption Variations in Usage and Value of EBusiness by Organizations: CrossCountry Evidence from the Retail Industry. Information Systems Research, 16(1), pp.61–84.
Lampiran: Tabel 4. Rangkuman dari Hasil Uji Menggunakan Software SPSS Indicator
Mean
PRA1 PRA2 PRA3 PRA4 PRA5 PRA6 PRA7 PRA8 PRA9 PRA10 PRA11
4.35 4.29 4.17 4.51 3.95 4.22 4.09 4.30 3.60 3.95 3.98
PCO1 PCO2 PCO3 PCO4 PCO5 PCO6 PCO7
3.64 3.65 3.76 3.53 3.47 3.82 3.90
PDB1 PDB2 PDB3 PDB4 PDB5
3.97 3.51 4.12 4.13 4.09
PIB1 PIB2 PIB3 PIB4 PIB5
3.85 4.04 4.05 4.12 4.14
CIK1 CIK2 CIK3 CIK4 CIK5 CIK6
3.77 3.99 4.19 3.83 3.91 3.55
FCO1 FCO2 FCO3 FCO4
3.44 3.48 3.63 3.98
IPR1 IPR2 IPR3 IPR4 IPR5 IPR6
3.98 4.06 4.06 4.03 3.86 4.17
VSU1 VSU2 VSU3
3.95 3.87 3.70
RSU1 RSU2 RSU3 RSU4
3.45 3.37 3.49 3.68
VFS1 VFS2 VFS3 VFS4 VFS5 VFS6 VFS7 VFS8
4.20 4.36 4.23 4.12 3.80 3.80 3.87 4.10
Std. Dev.
Skewness Kurtosis Perceived Relative Advantage (PRA) .671 .664 .115 .619 .433 .158 .701 .452 .142 .607 .975 .767 .782 .205 .657 .753 .711 .141 .740 .403 .302 .675 .438 .788 .876 .089 .753 .763 .161 .690 .787 .177 .838 Perceived Compatibility (PCO) .793 .100 .556 .842 .097 .714 .878 .131 .772 .952 .249 .526 .881 .029 .449 .800 .010 .791 .723 .131 .424 Perceived Direct Benefit (PDB) .790 .451 .167 1.006 .138 .637 .703 .277 .586 .802 .660 .065 .857 .620 .360 Perceived Indirect Benefit (PIB) .831 .205 .643 .728 .154 .821 .732 .163 .842 .727 .468 .114 .728 .313 .753 CEO IT Knowledge & Innovativeness (CIK) .881 .461 .094 .776 .597 .250 .752 .750 .410 .817 .331 .349 .774 .296 .323 .894 .234 .000 Financial Commitment (FCO) .980 .102 .405 .940 .206 .044 .943 .248 .256 .692 .184 .287 Industry Pressure (IPR) .657 .351 .455 .735 .548 .276 .755 .509 .019 .729 .320 .286 .736 .219 .229 .737 .466 .443 Vendor Support (VSU) .801 .192 .792 .714 .101 .392 .911 .269 .483 Regulatory Support (RSU) 1.072 .367 .336 .911 .136 .089 .940 .180 .136 .909 .407 .067 Value for SME (VFS) .681 .269 .842 .674 .581 .708 .641 .242 .656 .691 .157 .892 .830 .025 .894 .909 .401 .370 .885 .400 .550 .770 .327 .793
* Calculated based on the correlation between each indicator to total each indicator variable ** Correlation significant at the level of 0.01 (2tailed)
Pearson Corr.
Cron. Alpha 0.864
.608** .708** .705** .672** .721** .638** .610** .614** .656** .643** .735** 0.882 .781** .822** .753** .837** .815** .695** .642** 0.790 .757** .702** .703** .768** .788** 0.848 .797** .827** .825** .758** .742** 0.766 .698** .730** .647** .732** .681** .599** 0.739 .846** .827** .853** .397** .776** .767** .700** .719** .676** .694**
0.815
0.729 .771** .837** .821** 0.853 .836** .871** .851** .782** 0.827 .613** .630** .595** .716** .662* .742** .727** .699**