Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
DAFTAR MAKALAH No. KNSI2014-1 PERANGKAT LUNAK PENGAMBILAN PENGETAHUAN AKUNTANSI DI DALAM BIG DATA .......................................................................................................... Tacbir Hendro Pudjiantoro, Elly Suryani, Ridwan Ilyas No. KNSI2014-2 KLASIFIKASI KARAKTER MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK REKOMENDASI MOTIF KARAWO BERBASIS BUDAYA GORONTALO .................................................................................................................... Arip Mulyanto, Manda Rohandi, Moh. Syafri Tuloli No. KNSI2014-3 ARSITEKTUR PERTUKARAN DATA BERBASIS DATA GRID DALAM MEMBANGUN GORONTALO LIBRARY NETWORK ................................................. Moh. Hidayat Koniyo, Arip Mulyanto, Rochmad Thohir Jassin No. KNSI2014-4 PERANCANGAN APLIKASI REAL-TIME LOG MONITORING VIA E-MAIL DAN SMS PADA SERVER BERBASIS LINUX ...................................................................... Madyana Patasik, Novita Sambo Layuk No. KNSI2014-5 SOFTWARE REQUIREMENT SPECIFICATION SISTEM PERENCANAANBIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI SESUAI DENGAN STANDARD IEEE 830-1998 ....... Yudhi Kurniawan, Yuswanto No. KNSI2014-6 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA ERPRESTASI PADA SMK NURUL HUDA PRINGSEWU MENGGUNAKAN METODE AHP ............................... M.Muslihudin, Lailatul Rohmah No. KNSI2014-8 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS BERAS BERBASIS WEBSITE PADA KELOMPOK TANI PEKON SIDOHARJO PRINGSEWU LAMPUNG ................................................................................................. Satria Abadi, M.Muslihudin, Fiqih Satria No. KNSI2014-9 MENINGKATKAN KINERJA MUTU PRODUK MELALUI PRAKTIK TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM): Studi Persepsi ........................................................ Musran Munizu No. KNSI2014-10 PENERAPAN VISUALISASI ALGORITMA BFS DAN A-STAR MENGGUNAKAN LIBRARY PATHFINDING.JS PADA KEGIATAN PERKULIAHAN ............................ R. Sandhika Galih A.
KNSI 2014
1
6
14
19
25
31
38
43
50
xxvii
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
No. KNSI2014-41 PENERAPAN METODE PENETRATION TESTING UNTUK PENGUJIAN KEAMANAN JARINGAN ................................................................................................. 217 Bambang Pujiarto No. KNSI2014-42 DAMPAK GABUNGAN KATA ARAB TERHADAP HASIL MESIN PENERJEMAH BERBASIS STATISTIK ..................................................................................................... 220 Rahmat Izwan Heroza No. KNSI2014-43 PENENTUAN POLA PEMINJAMAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN STIKOM BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH ................................................. 223 I Gusti Rai Agung Sugiartha No. KNSI2014-44 CLUSTERING DENGAN K-MEANS DAN K-MEANS MODIFIKASI ......................... 229 Dian Eka Ratnawati, Marji No. KNSI2014-45 PENILAIAN MODEL STRATEGI IMPLEMENTASITEKNOLOGI CLOUD COMPUTING UNTUK PEMERINTAH DAERAH .......................................................... 233 Eka Wahyu Hidayat No. KNSI2014-46 OPTIMALISASI KINERJA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS SILIWANGIMENGGUNAKAN MEMCACHEDDAN MIRROR SERVER ................... 240 Eka Wahyu Hidayat, Alam Rahmatulloh No. KNSI2014-49 APLIKASI PROFILE MATCHING DALAM PEMILIHAN BARANG KATEGORI HIGH SHRINKAGE ........................................................................................................... 245 Nursanti Irliana, Vensy Vydia No. KNSI2014-50 IMPLEMENTASI DES DAN IP SECURITY PADA SISTEM INFORMASI PENJUALAN E-PHARMACY........................................................................................... 250 Dewi Rosmala, Mira Musrini Barmaw, Eko Suhendro No. KNSI2014-51 IMPLEMENTASI CRISP-DM DAN NAÏVE BAYES CLASSIFIER PADA DATAMINING CHURN PREDICTION ........................................................................... 256 Dewi Rosmala, Wulandari No. KNSI2014-52 EFEKTIFITAS METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DALAM SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT BPR X .................................................................................................................................. 263 Dyah Ayu Paramita, Johanes Eka Priyatma
KNSI 2014
xxxi
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
No. KNSI2014-79 PENGEMBANGAN SISTEM PELACAKAN DAN DOKUMENTASI FOTO SEJARAH INDONESIA DENGAN PENDEKATAN CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL ....................................................................................................................... 388 Nelly Sofi, Henki Firdaus, Muhammad Akram No. KNSI2014-80 PENGEMBANGAN SISTEM E-TRACER STUDY PADA PERGURUAN TINGGI ..... 394 Reza Chandra, Renny, Syamsi Ruhama No. KNSI2014-81 PENERAPAN FUZZY LOGIC PADA SISTEM PENDUKUNG PENENTUAN LOYAL CUSTOMER ......................................................................................................... 399 Dian Tri Wiyanti, B. Very Christioko No. KNSI2014-82 PENGEMBANGAN TOOLS PADA FASE REQUIREMENT ENGINEERING DENGAN METODE LWBA .............................................................................................. 403 Reza Chandra No. KNSI2014-84 MODEL MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN SELF MOTIVATED LEARNING DAN SELF REGULATED LEARNING ................................................................................................ 408 Emiliana Meolbatak No. KNSI2014-85 PERANCANGANSELF-SERVICE KIOSKINFORMATION SYSTEM DI UNIVERSITAS ‘ABC’ ....................................................................................................... 413 Eka Wahyu Hidayat No. KNSI2014-87 SISTEM INFORMASI PEMBERIAN BEASISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING .................................... 418 Citra Noviyasari No. KNSI2014-88 PENGUKURAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus : Fakultas Teknik Unpas) .............. 423 Sali Alas M No. KNSI2014-89 PENGEMBANGAN SISTEM UJIAN MASUK STMIK STIKOM BALI BERBASIS WINDOWS PHONE 7 ........................................................................................................ 432 I Gede Muriarka, Dandy Pramana Hostiadi No. KNSI2014-90 APLIKASI AUGMENTED REALITY PENGENALAN LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA BERBASIS DESKTOP ................ 437 KNSI 2014
xxxiv
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
KNSI2014-45 PENILAIAN MODEL STRATEGI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING UNTUK PEMERINTAH DAERAH Eka Wahyu Hidayat Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya
[email protected]
Abstrak Sebelumnya telah dilakukan penelitian untuk membuat model strategi implementasi cloud computing untuk pemerintah daerah dengan tujuan untuk mendukung penggunaan cloud computing bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah. Penelitian tersebut dilatarbelakangi karena adanya kendala terhadap dukungan teknologi informasi, infrastruktur teknologi informasi, dan sumber daya manusia di tiap daerah yang akhirnya menyebabkan pengembangan eGovernment berjalan lambat. Untuk itu diperlukan cara pandang baru dalam pengembangan eGovernment yang efektif dan efisien. Penggunaan cloud computing dapat dijadikan solusi teknologi guna mendukung tercapainya optimalisasi layanan pemerintahan. Model strategi implementasi teknologi cloud computing yang telah dibangun terdiri dari 7 tahapan implementasi teknologi cloud computing yaitu tahapan Analisis, Perencanaan, Penilaian, Pemilihan, Pengelolaan, Pemeriksaan, dan Optimasi. Tahapan strategi berupa siklus yang bersifat terbuka dan dalam lingkup tahapan Pengembangan eGovernment sesuai arahan pemerintah yaitu Inisiasi, Interaksi, Transaksi dan Transformasi yang menyesuaikan diri dengan manajemen strategi yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do), cek (check), dan tindak lanjut (action). Pembangunan model strategi tersebut berdasarkan 8 faktor pertimbangan cloud yaitu Security, Performance, Compliance, Financial, Trust, Governance, Organization, dan Learning. Dari model usulan yang telah dibangun tersebut, perlu dilakukan penilaian untuk menguji dan mengetahui tahapan strategi mana saja dari yang dinilai menjadi komponen yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan implementasi cloud computing bagi pemerintah daerah. Kata kunci : Model Strategi, Cloud computing, Pemerintah Daerah, Penilaian
1.
Pendahuluan
Teknologi Informasi (TI) digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi melalui efektifitas dan efisiensi dalam hal otomasi, pengolahan data, dan manipulasi data. Seiring dengan meningkatnya frekuensi kebutuhan layanan komputasi dalam organisasi yang semakin komplek, inovasi-inovasi untuk mempermudah penataan dan pengelolaan sumber daya TI di organisasi terus bermunculan. Hal ini dibuktikan dengan berbagai alternatif teknologi yang bisa di adopsi untuk mencapai tujuan organisasi yaitu mempercepat dan mempermudah pekerjaan, misalnya di bidang pemerintahan telah mengadopsi aplikasi-aplikasi terkait e-Government yang memanfaatkan jaringan internet dalam mendukung proses bisnis pemerintahan dan layanan publik. Cloud computing adalah teknologi bidang TI yang memanfaatkan jaringan internet berupa model komputasi dimana sumberdaya-sumber daya seperti KNSI 2014
storage, processor, network, dan software menjadi abstrak dan dijadikan sebagai layanan di jaringan menggunakan pola remote access. Apabila layanan cloud computing ini benar-benar akan diimplementasikan oleh pemerintah daerah, maka banyak manfaat yang dapat diperoleh selain menunjang terwujudnya eGovernment. Pemanfaatan layanan teknologi cloud computing ini dapat mereduksi besarnya investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk infrastruktur TI. Dengan memanfaatkan layanan cloud computing, maka pemerintah dapat fokus pada core business-nya yaitu untuk layanan kepemerintahan dan layanan publik. Sebelum penelitian ini, telah dibuat suatu model implementasi teknologi cloud computing bagi pemerintah daerah dengan tujuan agar dapat dijadikan acuan untuk melakukan implementasi cloud computing bagi organisasi termasuk memberikan rekomendasi mengenai apa saja yang perlu disiapkan untuk melakukan migrasi dari teknologi yang sudah ada saat ini kedalam
233
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
lingkungan cloud computing. Untuk melihat sejauh mana model ini memberikan keberhasilan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan penilaian terhadap model yang diusulkan. Penilaian akan dilakukan untuk menguji model menggunakan pendekatan statistik. Metode analisis faktor digunakan untuk menguji 7 tahapan strategi (variabel independen) sebagai faktor yang akan mempengaruhi strategi implementasi teknologi cloud computing untuk pemerintah daerah (variabel dependen). Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis jalur. Metode ini digunakan dalam penelitian untuk menjelaskan pasangan data variabel independen dan variabel dependen dari keseluruhan sampel penelitian. Metode analisis jalur ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen untuk mendapatkan gambaran mengenai perbandingan pengaruh paling signifikan dari faktorfaktor tersebut atau variabel yang paling memberikan kontribusi terhadap kesuksesan strategi impelementasi teknologi cloud computing untuk pemerintah daerah. 2.
Cloud Computing dan Cloud Government
Menurut NIST (2011) Cloud computing adalah sebuah model layanan TI yang memberikan kenyamanan / kemudahan akses data kapanpun diminta (on-demand) terhadap sebuah sumber daya komputasi bersama (jaringan, penyimpanan data, server, aplikasi, dan layanan lain) yang dapat diberikan dalam waktu cepat dengan upaya manajemen yang minimal atau melalui interaksi provider layanan yang transparan. Model cloud ini terdiri atas lima karakteristik utama (on-demand self service, broad network access, resource polling, rapid elasticity, dan measured service), tiga model layanan (SaaS, PaaS, IaaS), serta empat model penyebaran (public cloud, private cloud, hybrid cloud, dan community cloud). Jian Liang dalam jurnalnya memberikan definisi cloud government sebagai suatu model baru dari eGovernment, di mana komputasi awan digunakan untuk membangun kembali proses bisnis sistem eGovernment untuk alokasi terpusat, manajemen, distribusi, dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak pemerintah melalui jaringan (Liang, 2012). Kombinasi antara cloud computing dan eGovernment menghasilkan kajian baru yaitu cloud computing untuk pemerintahan yang dikenal dengan government cloud (G-Cloud). 3.
Strategi Implementasi Cloud
Strategi-strategi yang dapat digunakan untuk implementasi teknologi cloud computing bagi organisasi, misalnya strategi yang ditawarkan oleh Shimba (2010) dengan Roadmap for Cloud KNSI 2014
computing Adoption (ROCCA) suatu strategi yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengadopsi teknologi cloud computing. Strategi yang diusulkan Kundra (2011) mengenai Decision Framework for Cloud Migration strategi berupa framework yang dapat digunakan oleh organisasi untuk membantu organisasi dalam melakukan pengambilan keputusan terkait implementasi cloud. Penelitian Wyld dan Maurin (2009) mengenai Cloud Migration Strategy mengenai langkah-langkah untuk melakukan migrasi layanan TI yang dimiliki organisasi kedalam layanan cloud. Strategi Seven-Step Model of Migration into the Cloud yang di usulkan Mohan (2011) sebagai upaya memahami dan memanfaatkan layanan cloud computing kedalam konteks perusahaan. Kaitannya dengan strategi usulan adalah dari hasil kajian terhadap strategi-strategi implementasi cloud diatas dapat di identifikasi bahwa setiap strategi tersebut dibangun berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sebagai dasar penyusun strategi. Hasil identifikasi menyatakan bahwa ada beberapa pertimbangan cloud yang sebagian dilakukan dan sebagian tidak dilakukan. Bahkan ada beberapa pertimbangan yang tidak dilakukan sama sekali. Hasil identifikasi ada 8 faktor yaitu Security, Performance, Compliance, Financial, Trust, Governance, Organization, dan Learning yang dapat digunakan untuk menyusun strategi baru. 4.
Strategi Pengembangan eGoverment
Strategi Pengembangan eGovernment pemerintah Indonesia telah diatur dalam Inpres No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan eGovernment. Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah melalui jaringan informasi, pengembangan eGovernment dilaksanakan melalui empat tingkatan yaitu 1) Tahap Persiapan (inisiasi) bertujuan untuk menampilkan situs pemerintahan daerah untuk pertama kalinya di jaringan internet yang berisi informasi dasar yang dibutuhkan publik atau masyarakat, 2) Tahap Pematangan (interaksi) sebagai kelanjutan dari tingkat sebelumnya dimana pencapaian yang telah di dapat pada tahapan sebelumnya dikembangkan lebih baik lagi kearah terbentuknya interaksi antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan membangun interkonektivitas antar lembaga, 3) Tahap Pemantapan (transaksi) yaitu pengembangan lebih lanjut dari tingkat sebelumnya dimana selain memiliki fasilitas interaksi, situs pemerintah daerah juga dilengkapi dengan fasilitas transaksi pelayanan publik, 4) Tahap Pemanfaatan (transformasi) yaitu transformasi dari sistem yang telah dibangun pada tingkatan sebelumnya yang ditekankan untuk memberikan pelayanan kepada publik atau masyarakat. Kaitannya dengan strategi implementasi teknologi cloud yang di usulkan adalah bahwa
234
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
strategi pengembangan eGovernment sebagai pembungkus dari strategi usulan dan tidak bisa mengabaikan keempat tahapan dalam strategi pengembangan eGovernment. 5. Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan suatu proses yang dinamik karena berlangsung secara terusmenerus dalam suatu organisasi dan digunakan untuk menciptakan peluang-peluang baru dan berbeda. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan di masa depan. Ini terjadi karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah. Kaitannya dengan rencana strategi implementasi cloud computing adalah dari sekian banyak alternatif strategi implementasi cloud yang ada, perlu dibangun suatu strategi baru yang baik dan tepat untuk implementasi teknologi cloud computing bagi pemerintahan daerah. Strategi yang dihasilkan harus dapat memenuhi kebutuhan dan keunggulan kompetitif jangka panjang. Untuk memudahkan membangun strategi implementasi cloud dan memetakan proses-proses yang tepat dalam setiap tahapan strategi maka pendekatan konsep Plan, Do, Check, Action (PDCA) dapat digunakan dalam hal ini. Dengan pendekatan PDCA ini perumusan tahapan strategi lebih mudah dilakukan. Setiap tahapan strategi akan memiliki proses-proses yang sesuai. 6.
6) Tahap Pemeriksaan terdiri dari proses evaluasi dan monitoring 7) Tahap Optimasi terdiri dari proses perbaikan dan peningkatan. Selanjutnya tahapan tersebut dibungkus dengan tahapan strategi pengembangan eGovernment yang terdiri dari tahapan Inisiasi, Interaksi, Transaksi, dan Transformasi dengan tujuan untuk menjaga bahwa strategi implementasi cloud ini tetap selaras dengan pengembangan eGovernment yang dilakukan pemerintah. Strategi yang diusulkan ini bergerak secara siklus dan iterasi mengikuti konsep manajemen strategi yaitu PDCA dengan tujuan untuk menjaga bahwa setiap tahapan dilakukan berdasarkan pertimbangan manajemen strategi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pelaksanaan pada setiap proses-prosesnya. Adapun model strategi usulan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Model Strategi Usulan
Strategi implementasi cloud untuk pemerintah daerah yang diusulkan dibangun berdasarkan 8 Faktor pertimbangan cloud yaitu Security, Performance, Compliance, Financial, Trust, Governance, Organization, dan Learning. Selain itu menggunakan pendekatan manajemen strategi PDCA. Strategi implementasi teknologi cloud computing yang diusulkan terdiri dari 7 tahap dengan 20 proses dan 33 subproses sebagai berikut: 1) Tahap Analisis terdiri dari proses pembelajaran, visi dan misi organisasi, dan proses analisis kebutuhan. 2) Tahap Perencanaan terdiri dari proses pemetaan aplikasi eGovernment, pembentukan gugus tugas, perencanaan keamanan, legalitas dan kepatuhan. 3) Tahap Penilaian terdiri dari proses penilaian asset, penilaian kesiapan, dan penilaian layanan 4) Tahap Pemilihan terdiri dari proses pemilihan data dan aplikasi eGovernment, pemilihan model layanan, pemilihan model penyebaran, pemilihan penyedia layanan, dan menetapkan SLA. 5) Tahap Pengelolaan terdiri dari proses migrasi cloud dan pengujian KNSI 2014
Gambar 1. Strategi usulan 7.
Langkah Pengujian Model
Langkah-langkah pengujian model merupakan tahapan yang dilakukan untuk menguji model strategi implementeasi teknologi cloud computing di pemerintah daerah yang di usulkan mulai dari awal hingga akhir. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pengujian model ini diperlihatkan pada Gambar 2 berikut:
235
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
Gambar 2. Tahapan pengujian model strategi implementasi teknologi cloud 8.
Penilaian Model Strategi Usulan
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan kuisioner dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis secara terstruktur kepada responden penelitian berkaitan dengan tanggapannya terhadap berbagai variabel yang diteliti. Kuisioner yang telah di uji validitas dan reabilitasnya selanjutnya di sebar di lokasi penelitian. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan berdasarkan subjektifitas yang dianggap mewakili pengambil keputusan di Pemerintah Daerah yang di amati. Penetapan populasi dan sampel penelitian dilakukan berdasarkan Judgmental Sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan pertimbangan dan merupakan bentuk penarikan sampel non probabilitas yang berdasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria yang diterapkan adalah pengambilan sampel dilakukan disebagian bidang yang ada di Pemerintah Daerah saja, memahami IT, dan pengambilan sampel penelitian ditetapkan dalam kurun waktu satu minggu. Data yang dihasilkan berbentuk ordinal sehingga digunakan Method Successive Interval (MSI) untuk merubah data ordinal menjadi interval sehingga data menunjukkan perbandingan suatu jawaban secara nyata. Dengan data interval, perbandingan antar jawaban yang sebenarnya akan terlihat sehingga selanjutnya dapat diolah untuk memperoleh suatu nilai jawaban responden. Transformasi data ordinal menjadi data interval yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan alat bantu program Microsoft Excel. Menurut Sugiyono (2010), instrumen penelitian yang baik adalah instrumen sebagai alat ukur yang valid dan reabel. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reabel pula. Untuk itu dilakukan uji KNSI 2014
validitas dan uji reabilitas terhadap alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian validitas terhadap butir kuisioner digunakan untuk mengukur ketepatan atau kecermatan suatu butir dalam mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Priyatno (2013) butir yang valid ditunjukkan dengan adanya korelasi antara butir terhadap skor total butir. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat Validitas adalah bila koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan 0,30. Apabila didapat koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30 maka butir tersebut dinyatakan valid dan instrumen penelitian tersebut memiliki derajat ketepatan dalam mengukur variabel penelitian sehingga layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Apabila didapat koefisien korelasi kurang dari 0,30 maka butir tersebut dinyatakan tidak valid sehingga butir tersebut diperbaiki/dibuang dan instrumen penelitian tidak digunakan dalam analisis selanjutnya. Pengujian suatu alat pengukuran dikatakan reabel bila alat ukur itu digunakan untuk suatu mengukur gejala pada waktu yang berlainan selalu menunjukan hasil yang sama (konsisten). Alat yang reabel secara konsisten memberikan hasil pengukuran yang relatif sama, selama belum ada perubahan terhadap aspek yang diukur. Relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaanperbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Metode uji reabilitas yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Interpretasi terhadap nilai Cronbach’s Alpha dari sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat diterima jika memiliki nilai koefisien reabilitas lebih besar atau sama dengan 0,7. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis jalur. Metode ini digunakan dalam penelitian untuk menjelaskan pasangan data variabel independen dan variabel dependen dari keseluruhan sampel penelitian. Metode analisis jalur ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen untuk mendapatkan gambaran mengenai perbandingan pengaruh paling signifikan dari faktorfaktor tersebut. Analisis faktor digunakan untuk menguji 7 tahap strategi sebagai faktor yang akan mempengaruhi strategi implementasi teknologi cloud computing untuk pemerintah daerah seperti pada Gambar 3 berikut:
236
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
Gambar 3. Model analisis data Berdasarkan model analisis data, maka Variabel dependen (Y) adalah strategi implementasi cloud computing untuk pemerintah daerah sedangkan variabel independen dalam penelitian ini merupakan tahapan strategi implementasi cloud computing untuk pemerintah daerah yaitu, yaitu Analisis (X1), Perencanaan (X2), Penilaian (X3), Pemilihan (X4), Pengelolaan (X5), Pemeriiksaan (X6), dan Optimasi (X7). Sedangkan Hipotesisnya adalah untuk membuktikan Ada/Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable-variabel independen dengan strategi implementasi cloud computing untuk pemerintah daerah melalui persamaan regresi berikut:
Uji validitas terhadap variabel Analisis (X1) yang terdiri dari 7 pertanyaan X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, X1.5 X1.6, X1.7. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan nilai Korelasi Pearson (Pearson’s Correlation) dengan menggunakan alat bantu Program SPSS. Hasil pengujian yang mewakili variabel Analisis (X1) diperlihatkan dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Uji Validitas Variabel Analisis (X1)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Korelasi Pearson hasil uji validitas terhadap variabel Analisis (X1) lebih besar atau sama dengan 0,30, maka item tersebut dinyatakan valid. Dengan cara yang sama, pengujian valditas terhadap variabel Perencanaan (X2) yang terdiri dari 5 pertanyaan X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5, variabel Penilaian (X3) yang terdiri dari 3 pertanyaan X3.1, X3.2, X3.3, variabel Pemilihan (X4) yang terdiri dari 7 pertanyaan X4.1, X4.2, X4.3, X4.4, X4.5, X4.6, X4.7, variabel Pengelolaan (X5) yang terdiri dari 3 KNSI 2014
pertanyaan X5.1, X5.2, X5.3, variabel Pemeriksaan (X6) yang terdiri dari 5 pertanyaan X6.1, X6.2, X6.3, X6.4, X6.5, variabel Optimasi (X7) yang terdiri dari 4 pertanyaan X7.1, X7.2, X7.3, X7.4, dan terakhir variabel Strategi implementasi cloud (Y) yang terdiri dari 8 pertanyaan Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6, Y7, Y8, keseluruhan pengujian menunjukan nilai Korelasi Pearson lebih besar atau sama dengan 0,30 sehingga keseluruhan pengujian item dinyatakan valid. Uji reabilitas dilakukan untuk mendapatkan nilai sampel yang dapat dipertanggungjawabkan reabilitasnya. Pengujian ini menggunakan alat bantu program SPSS untuk mencari nilai Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh ≥ 0,7 maka butir pertanyaan yang digunakan untuk pengukuran dapat dipercaya. Rekapitulasi hasil pengujian reabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas
Dari hasil pengujian reabilitas untuk variabel Analisis (X1), variabel Perencanaan (X2), variabel Penilaian (X3), variabel Pemilihan (X4), variabel Pengelolaan (X5), variabel Pemeriksaan (X6), variabel Optimasi (X7), dan variabel Strategi Implementasi Cloud (Y) diatas dapat diketahui bahwa keseluruhan hasil pengujian reabilitas jika dilihat berdasarkan standard peniliaian koefisien validitas dan reabilitas seperti pada Tabel IV.3 maka nilai reabiiltas variabel X1, X2, X3, X4, X4, X5, X6, X7, Y berada pada rentang nilai 0,726-0,871 yang berarti berdasarkan standar peniliaian koefisien validitas dan reabilitas, instrument memiliki kriteria baik dan dapat diterima. Uji normalitas terhadap X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, dan Y dari data yang validitas dan reabilitasnya sudah diterima. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang akan diteliti memiliki distribusi yang normal dengan asumsi bahwa hasil pengujian ini akan digunakan untuk analisa jalur dimana data harus terdistribusi secara normal. Alat ujii yang digunakan untuk pengujian normalitas ini adalah Kolmogorov-Smirnov menggunakan alat bantu program SPSS dimana nilai signifikansi dari tabel Kolmogorov-Smirnov harus diatas standar error 0,05 atau 5%. Kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil adalah jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. Adapun rekapitulasi hasil uji normalitas yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:
237
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
Tabel 5. Koefisien Korelasi dan Determinasi
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas
Penjelasan dari tabel diatas adalah dari kolom perbandingan dapat terlihat bahwa semua variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, dan Y memiliki angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, dan Y dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7 dengan variabel dependen yaitu variabel Y. Alat bantu untuk melakukan analisa ini adalah SPSS. Nilai korelasi yang didapat dibandingkan dengan r tabel pada signifikansi sebesar 5% dengan uji 2 sisi dengan kuesioner sebanyak 30 responden atau (n) = 30 maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361 akan digunakan untuk uji korelasi dan regresi. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan tasbel tersebut didapat data bahwa keseluruhan variabel yang diuji diperoleh nilai koefisien korelasi > r tabel (0,361) dan nilai Sig < α (0.05), ini menunjukan Hipotesis bahwa Ada pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen dengan strategi implementasi cloud computing untuk pemerintah daerah. Tabel 4. Hasil Analisis Korelasi
Analisis regresi linear dilakukan dengan tujuan untuk menentukan seberapa besar pengaruh masingmasing variabel independen (Xi) terhadap variabel dependen (Y). Hasil analisis regresi dengan alat bantu program SPSS terhadap variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dengan variabel Strategi (Y) menghasilkan data sebagai berikut:
KNSI 2014
Penjelasan dari tabel diatas adalah nilai R = 0,855 menunjukan bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen berada dalam kategori kuat. Tabel ini juga menampilkan nilai R Square atau koefisien determinasi yang menunjukkan seberapa baik model regeresi yang dibentuk oleh interaksi antara variabel bebas (Xi) dengan variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah 73% yang menggambarkan bahwa Xi memiliki pengaruh sebesar 73% terhadap variabel Y dan 27% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor luar variabel Xi.
Tabel 6. Linearitas Regresi
Tabel analisis regresi diatas digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linearitas dari regresi. Kriterinya dapat ditentukan dari uji F atau nilai signifikansi (Sig). Jika nilai Sig < 0.05 maka model regresi adalah linear dan berlaku sebaliknya. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai Sig = 0,000 < 0,05, dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan. Artinya, model regresi linear memenuhi kriteria linearitas.
Tabel 7. Model Persamaan Regresi
Penjelasan dari tabel model persamaan regresi diatas adalah tabel tersebut memberikan fakta bahwa model persamaan regresi yang diperoleh berdasarkan koefisien masing-masing dapat dilihat pada kolom B. Berdasarkan tabel tersebut maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:
Berdasarkan model persamaan regresi tersebut, variabel Perencanaan (X2), variabel Penilaian (X3), variabel Pemeriksaan (X6), dan variabel Optimasi
238
Komferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar 27 Pebruari – 1 Maret 2014
(X7) memberikan pengaruh positif terhadap strategi implementasi cloud untuk pemerintah daerah. Sebaliknya, variabel Analisis (X1), variabel Pemilihan (X4), dan variabel Pengelolaan (X5) memberikan pengaruh paling kecil bahkan negatif terhadap strategi implementasi cloud computing. Tetapi pada uji regresi tahap pertama ini pengaruh paling kuat ada pada variabel Penilaian (X3). Karena nilai Sig untuk variabel X3 dan X7 < 0,05, maka selanjutnya dilakukan analisis jalur dan analisis regresi tahap kedua untuk membuktikan seberapa besar pengaruh kedua variabel tersebut terhadap variabel dependen. Setelah dilakukan analisis jalur dan analisis regresi tahap kedua hasilnya didapat:
9.
Kesimpulan dan Saran
Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil analisis regresi tahap kedua didapat fakta bahwa variabel Penilaian (X3) dan variabel Optimasi (X7) memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dan harus diperhatikan untuk adopsi cloud computing untuk pemerintah daerah. Berdasarkan persamaan regresi yang terbentuk didapat fakta bahwa variabel Optimasi (X7) memberikan pengaruh paling kuat dalam tahapan strategi implementasi teknologi cloud computing untuk pemerintah daerah. Sedangkan variabel Analisis (X1), variabel Perencanaan (X2), variabel Pemilihan (X4), variabel Pengelolaan (X5), dan variabel Pemeriksaan (X6) dalam penelitian ini memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen tapi harus dipertimbangkan dalam tahapan strategi implementasi cloud computing untuk pemerintah daerah. Berdasarkan hasil penilaian tersebut perlu dilakukan penyesuaian terhadap model strategi usulan yang diajukan dengan mempertimbangkan variabel optimasi dan Penilaian menjadi prioritas untuk diperhatikan karena berkontribusi terhadap keberhasilan pengimplementasian model tersebut. Maka model strategi usulan diperbaiki dan disesuaikan dengan hasil pengujian, sehingga terbentuk model strategi implementasi cloud yang baru.
Service Sciences, IEEE Computer Society, Pp.261265. Mohan, T.S. (2011): Migrating Into a Cloud, Cloud Computing Principles and Paradigm, John Willey, New Jersey, Pp.43-56. NIST (2011): The NIST Definition of Cloud Computing, National Institute of Standards and Technology, NIST Special Publication 800-145. Priyatno, D (2013): Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS, Mediakom, Yogyakarta. Shimba, Faith (2010): Cloud Computing: Strategies for Cloud Computing Adoption. Dissertations, School of Computing, Dublin Institute of Technology. Sugiyono (2010): Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Penerbit Alfabeta Bandung Wyld, D.C. dan Maurin, R. (2009): Moving to The Cloud: An Introduction to Cloud Computing in Government, E-Government Series, IBM Center for the Business of Government.
Daftar Pustaka: Inpres (2003): Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, Salinan Instruksi Presiden Republik Indonesia. Kundra, V. (2011): Federal Cloud Computing Strategy, Washington, the White House. Liang, J. (2012): Government Cloud: Enhancing Efficiency of E-Government and Providing Better Public Service, International Joint Conference on KNSI 2014
239