I
ffi# L=.-u
JURNAL II-MIAH lstlt
.20864{08
EDITT C JULI 2OIII
E)
tr,
IS
PROGMM PASCASARIANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAI(ULTAS TEGURUA]I DA]I ILTU PEIIDIDI}(A]I
UilIVERSITAS BEilGKULU
I ISSN: 2086-4108
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
I
KATA PENGANTAR
u
DAFTAR ISI
Ill
1. Peningkatan Keterampilan Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas
VII
SMPN 4
Bengkulu dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Reaktif
Fatmawati
I
2.Kqian Stilistika Wacana Cerpen di Kebun Binatang Karya Sutarji C.B. Marina Siti 5ugiyati...............
6
3. Tindak Ilokusi dalam Wacana Iklan di Televisi
Catur
Wulandari.
12
4. Kajian terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Guru Bahasa Indonesia SLTP yang
Profesional (Tersertifikasi) di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun Pelajaran 2009120rc
Safrudin....
..
5. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas
t7
VIII SMP Negeri 4Kota
Bengkulu Tahun Pelajaran 200912010 melalui Media Musik dan Lagu
Srihartati..
................... 2l
6. Analisis Gender Novel "Perempuan Kembang
Noreno Riski
Jepun" Karya Lan Fang
Yensi
24
7. Retorika Bahasa Serqwai dalam Adat Perkawinan Pada Masyarakat Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma
Herdenson..
30
8. Pengembangan Bahan Ajar .{kuntansi Kelas
XI SMAN I
Taba Penanjung
Kabupaten Bengkulu Tengah dengan Pendekatan Bahasa Komunikatif Berbasis Problem Posing
Desi
5usianti...............
34
9. Peningkatan Keterampilan Bercerita Siswa Kelas VII.C SMP Negeri
I
Muara
Kemumu dengan Teknik Modifikasi Struktur Naratif
Darwati
42
111
Kajian Stilistika Wacana Cerpen di Kebun Binatang Karya Sutarji (oleh Marina Siti Sugiyati)
The purpose of this studv was to describe ,rr,., in a discourse of shorr ston Binatong by sutarji describin! tir" n i"ti3n of lungoug" sryles of ,n"n _ Binatang by Sutarji C.B. linsuistically, To uralyze itie aata, airoilrrmg merhod was applied by desc:. usage of the specific language styles on a discourse Di Kebun Binatangby Sutarji c.B stylistic method' Further, the result of the data analysis and the d"iscussion showed tuI ttre language s:.. discourse of short stoy ai Kebun Binatang was comprised of language s{les based on the sentence , and language styles based on meaning rJlation, wtl.i, inctuaei uy rl rhetoric Ianguage style, *language
!.!.
""
,rl*:THf,,I*"
,*o'
"rir"rly "lJ;;;;;
style
of
alliteration, *ro"nurr",. euplemism, silefsis, zeugma, chiasmus, preonasrir.ur*, sinism, satire, irony, and m. . xru* Binatang were functioned as a ;
polysindenton, 2) figurative language, which include by simile, Besides that, that language tryt"t or the short story Di decorative, giving information,'humor, and useful
a, u mat"riar for language teaching.
Keywords: Stylistics, Discourse, Short Story, Languge Styles.
A. Pendahuluan Dalam bahasa lndonesia, penelitian wacana merupakan hal yang relatif baru, bahkan penelitian wacana baru. mencapai puncak kejayaan karerru sedang menjadi pusat perhat.* peneliti bahasa' Hal ini dapat dimaklumi kalna dalam bahasa Indonesia pun kajian wa._ perhatian orang setelah tahun 1980-an. Beberapa penulis telah memb:, laru-mgndapat bagi kajian wacana bahasa Indonesia, antaralain Dardjawidjojo (19s6) yang menelaah pengikat wacana, yang membicarakan konstruksi iacana poedjosoedarmo (i9go membicarakan deiksis dalam bahasa Indonesia, purwo dan (19g7) yang menelaah kc dan susunan beruntun dalam menelusuri wacana bahasa Indonesia. Informasi lain mc kajian wacana dalam bahasa Indonesia adalah munculnya beberapa buku, antarPengajaran w**l^(T1riq*, r9g7); Analisis wacana (samsuri, 19gs); Anarisis \\ Pragmatik (Lubis, 1993); Studi wacana (Syamsudin, :99;);Analisis wacana dari Lin-. dan Dekonstruksi (F*ok H.T., et al., ao0l daram sudaryat, z0a9 :fi4_r05); Anarisis \i. Pragmatik Kajian dan Analisis 1I Dewa putu wijaya, et al., 2l}g),MAkna dalam \\ Prinsip Semantik, T"ol dan Pragmatik (sudaryat,2009);dan Analisis wacana Kritis (Darma, I KT"pylan cerpen "Hujan Menulis Ayam,, k*vu Sutarji .. c.B. memltiH pitilr* tut. khas' berbeda atau menyimpang dengan bahasa perbedaan atau penyimpans,.i*i-h*i. harus dipahami dengan baik. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah stilistika rvcerpen "Di Kebun Binatang" k*ya sutarjij.!.. ruang lingkup pee-litian ini adalah gaya b. berdasarkan struktur gaya bahasa berdasarkairuu,r.rg* makna, dan fungsi gaya b. wacana cerpen "Di 51t-imat, Kebun Bina!4qg,,. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan , bahasa berdasarkan strukfur kalimat,-hubungan *uk ru, aan rungsi gaya bahas& w&c.ra cc* "Di Kebun Binatang,,. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada bidang linguistik, khusu stilistika yang berkaita d:lgan gaya bahasa, struklur kalimat, dan fungsi gaya bahasa. : penelitian ini juga dapat dijadikan masukan bagi peneliti ya"g meneliti stilistika. B. Landasan Teori l. Wacana
wacana merupakan satuan bahasa terlengkap .berkesinambungan
yang merupakan renteta kalimat a* ,itiu"il wr. dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu (r) wacana berd-asarkan medium; (2) wai berdasarkan pendekatan; (3) wacana-berdasarkan .*u f"rg*gkapan; dan (a) berdasa:, bentuk (Sudarya! 2009 :t 64)i. dan
lgngandung kesatuan makna ser.rui dengan koteks
Tipe wacana berdasarkan medium terdiri dari wacana lisa dan tulis. Wcana lisan adalah \\'acana yang disampaikan dengan medium bahasa lisan, misalnya ceramah, pidato, diskusi, khotbah, dan obrolan- Wacana tulis adalah w€cana yang disarnpaikan dengan medium bahasa tulis. Untuk memahami wacana tulis, pembaca harus mernahami bacaan ut , t.k, wacana tulis berupa artikel, buku, makalah, dan surat (Sudaryat, 2009:165). Tipe wacana berdasarkan pendekatannya dibedakan menjadi wacana fiksi dan wacana non{iksi. Wacana fiksi, rekaan, atau sastra adalah wacana yang menyajikan objek dan menimbulkan daya khayal atau pengalaman melalui kesan-kesan iniajinatif iukan kenyataan. wacana fiksi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu prosa, puisi, dan drama. Tipe wacana berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi wacafla narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Tipe wacana berdasarkan cara pengungkapannya dapat dibedakan menjadi wacana langsung da wacana tidak langsung. Wacana langsung adalah wacana yang menrurjukkan ujaran tangsu"g
dari penuturnya. Wacana tidak langsung adalah wacana yang -errrrnjukkan ujaran tiarf. langsung dari penuturnya.
2. Stilistika Stilistika adalah penerapan linguistik pada penelitian gaya bahasa (Kridalaksana,lgS2:277). Sedangkan Sudaryat (2009:92) menyatakan bahwa stilistika adalah kajian gaya bahas a. Iadi, kajian utama penelitian stilistika adalah gaya bahasa.
3. Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah cara penutur mengungkapkan maksudnya (Finosa, 2009:135). Sementara Keraf (2a09:113) membatasi gaya bahasa sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penutur. 4. Jenis-jenis Gaya Bahasa Keraf (2009:119) membagi gaya bahasa menjadi dua yaitu gaya bahasa dapat dilihat dari segi non-bahasanya dan dari segi bahasanya. Dari segi ,orr-buh*a, gaya bahasa dapat dibedakan rnenjadi: (1) berdasarkan pengarang, (2) berdasarkan mas4 (3) berdasarkan medium, (4) berdasarkan gaya subjek, (5) berdasarkan tempat, (6) berdasarkan hadirin, dan
(7) berdasarkan tujuan. Dilihat dari segi bahasa atau unsur-unsur bahasa yang dipergunakan ,maka gaya bahasa dapat dibedakan berdasarkan titik tolak unsur bahasa yang dipergr.ruk* (Keraf, ZOOrjlrc-|fi) yaitu (1) gaya bahasa berdasarkan diksi yaitu gaya bahasa yang berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian dalam menghadapi situasi-situasi tertentu, (2) gayibahasa berdas*t * nada adalah gaya bahasa yang berdasarkan sugesti yang dipancarkan dari rangkaian kata-ata yang terdapat dalam sebuah wacana, (3) gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat adalah gaya bahas u ying mengkaji bagaimana tempat unsur kalimat yang dipentingkan dalam ta[mat tersebut. Berdasarkan struktur kalimat tersebut diperoleh gaya bahasu klir.rukr, antiklimaks, antitesis, paralelisme, dan repetisi. Gaya bahasa repetisi antara lain, epistrofa, anafora, simploke, mesodiplosis, epanalepsis, dan anadiplosis.(4) gaya bahasa berdasarkan hubungan makna yang terbagi menjadi (a) gaya bahasa retoris yang terdiri dari aliterasi, asonansi, preLresio, uportro{ asyndeton, polisideton, kiasmus, ellipsis, eufemisme, litotes, hyperbaton, pleonasme, periphrasis, antisipati, erolesis, koreksio, hiperbol, paradok, dan oksimoron; dan (b) gaya bahasa kiasan terdiri dari persamaan/simile, metafora, sindiran, personifikasi, alusi, .poii*, epitet, anekdoke, metonimi4 antonmasi4 hipalate, eroni,sinismi, sarkasme,satire, ariipuris, paronomasia (Keraf, 2009 :13 6-1 45).
C.
Metodologi
Rancangan penelitian ini adalah studi deskripsi kualitatif, penelitian ini bertujuamendapatkan deskripli yang memadai tentang stilistika wacana cerpen ..Di Kebun 8.. k*yu sutarji c'B'. subj;k dilam p"rrliti* iJrd"r^h ..rpen ..Di Keiun Binatang kan, c.B. Data penelitian ini adalah *.r.-u1ry, yang berupu a*rr dalam cerpen yang menL: identitas eksentrik kebahasaan sutarji misalnya pengulan:_ permainan bahasa yang membentuk gay, sumber data penelitian in. . Fiasal teks cerpen "Di Kebun Binatang" Sutarji c.n. JEngun pegumpulan data diper;_ metode agih dengan teknik simak catat. setelah analisis data dilakukan dengy metode agih. Langkah-langkah analisis data membaca dan memahami cerpen "Di 6bun ni"ut*!;; sutarji c.B.; mengidentifii _ dan mengklasifikasiks, .rrrso-ursur stilistik a, yaitaE"v-uurr"sa; mendaftar data yan-s gaya baliasa dengan diberi nomor; mencatat jenis data yang ditemlk*; menganalisis dalam kurt, d".rgan kriteria data yang m. data berdasarkan bentuk dan makna gaya b_ menginterpretasi frrngsi gaya bahasa; dan menyimpurkan hasil peneritian.
"
i.B 'rr* ;;;;"rro4jol, s"Jilg[*
ti*"
_
ifra
a.
D. Pembahasan
Binalans*Tl"f:jX".I:Ti_::TT,.o,lKe-.lr,elun \u"yu sutarji c.B. dianalisis pa-_ 5 p;;s*i dd*;; ilfli;,# *:X*x::":T i:::l':l ';;idlHT buhu,u. bahasa ;*g ;il;;fr 3,S:::i:Ty f:I" .*r", struktur kalimat dan berdasarkan hrt;"-#;"k"ffi;,j"ffi,,"rr tf:3,T:L? penssunaan sava bahasa berdasarkan ;","ffi;r#ffiir*,Ti'iofi#i,';"Ji[lf r#enun'i-
ill
;ffiLI;
Tahel 1. Gayaa rlaflasa Bahasa fferdasarkan Berdasa No. Jenis Gaya Bahasa t. Repetisi :
2. a
Epizeuksis Anafora Mesodiplosis Epanalepsis Anadiplosis Klimaks
4.
Antiklimaks Antithesis
5.
Paralel
J.
S
ruktlrr Keli Frekuensi I 7 6
I 7 6 6
9 2
Dari tabel di atas, gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat wacana cerpen ,,Di Ke. binatang" kffya Sutarj.i c-B sesuai dengan teori Sudary at (2009:94) cenderung lebih domi:
melqqunakan gaya bahasa repetisi.
Ditin-iau o* morfologi cenderung lebih dominan menggunakan repetisi 1* 1T"{seluruh beruujud pengulangan bJntuk dasar, "menduduki jumlah tertinggi, yaitu 3g g. bahasa, hal ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. ffnel ?.ffasn ,. rrsorr anahis r.raya Danasa Diti UlflnlaU dafi ^uarrrrs Gaya Bahasa k Morfolo No. 2.
.l"nit P"rgrlurg* r"iu
PengulangansebagiaF r !r.6urar5ar
4.
Frekuensi
4r4D $ul(u
38
4 6 2
Pegulangan b.rkom
Gaya bahasa berdasarkan hubungan makna dalam wacana cerpen Di Kebun Binata: menimbulkan kelucuan yang muncut aaam p"rgg*;;gaya bahasa penutur dan petutur darapercakapan, yaitu tokoh ...p*, "Lisa" dan "*ri-erm*'i buyu bahasa yang digunakan Li, merupakan gaya bahasa yang kasar, sedangkan gaya bahasa fig oiirr"t* Herm: 8
I gaya bahasa yang merendahkan diri dengan kata-kata halus. mengandung ]nerupakan nilai ketidalq:terdugaan peristiwa yang terjadi dalam percak-apan kedua tokoh yaitu penutur, tokoh "Lisa" menggunakao gaya bahasa sarkasme, ironi, sinisme, atau satire tentu sala diduga-bahwa bahwa jawaban dari sarkasme jug4 namun dalam kenyataannya penutur, tokoh ..Hermar,, menggunakal gaya bahasa litotes dan eufemisme untuk menghinclari perasaan sakit hati atau tidak enak. Peristiwa tersebut dapat diperhatikan dalam contoh percakapan berikut: Iq2. Aku yang cinta (litotes) K+:. Gila, aku tak mau. (sarkasme) K+. Aku yang mau. (litotes) IQ5. Gila. (sarkasme)
Hasil analisii gaya bahasa berdasarkan hubungan makna dalam wacana cerpen Di Kebun karya Sutarji C.B. menurut Keraf (2009:1ZA-ru5), terlihat pada tabel berikut ini. Tabel3. Hasil Analisis Gaya Bahasa anasa $erdasarkan Berdasarkan llubunsan IIuLu Makna No. Jenis Gaya Bahasa Frekuesi I Retoris: Litotes 7
-. Binatang
Asonansi aliterasi eufemisme pleonasme hiperbola zeugma 2.
Cerpen
7 6
6 a
J 1 1
Kiasan Sarkasme
l1
Sinisme Satire
J
Ironi
2
Personifikasi
4
simile
4
metafora
2
J
Di
Kebun Binatang karya Sutarji C.B. memanfaatkan gaya bahasa untuk menimbulkan keindahan wacana, memberi informasi, dan humor. Hasil analisis mengenai fungsi gaya bahasa yang terdapat dalam cerpen tersebut terlihat pada tabel berikut ini. Tabel4. Tabulasi pemba auutast .tla Hasil Penelitian dann fembahasan l'ungsi Gava Ba hasa No. Fungsi Jenis Gaya Bahasa Frekuensi I Keindahan Aliterasi 6 Wacana Asonansi 8 Jumlah 2.
3.
Pemberi Informasi
Jumlah Humor
t4 Klimaks Antiklimaks
12
9
2t Simile Sinisme Ironi
2
Sarkasme
11
Litotes
7
Jumlah
4 a
J
27 9
It Cerpen Di Kebun Binatang karya Sutarji C.B. dapat dimanfaatkan sebagai bahan aja: pengajaran ilmu bahasa, seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Berikut r. analisisnya. rantt Ilmu Bahasa an Pe ts Pemanfaatan Bahan nIaa Tabel5. a Hasil Analisis No. a
Jenis Gava Bahasa
Bidans Studi Fonologi
6
Aliterasi
7
asonansi b
Jumlah Morfologi
pengulangan pengulangan pengulangan oengulansan
seluruh bentuk unsur atas suku awal berkombinasi dengan afiks sebagian
Sintaksis
paralel
Jumlah Semantik
6 2
t4
9
antitesis d
13 38
59 2
Jumlah c
Frekuensi
l1 6
eufemisme
76
Jumlah
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa fungsi gaya bahass ceri -' lebih dominan sebagai pemanfaatan bahan pengajaran ilmu bahasa. E. Kesimpulan Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat wacana cerpen "Di Kebun Binatang" karya S C.B. dominan menggunakan gaya bahasa repetisi yang terkait aspek morfologi. Gaya hberdasarkan hubungan makna ditinjau dan gaya bahasa retoris lebih dominan menggur' gaya bahasa litotes dan asonansi, sedangkan ditinjau dari segi gaya bahasa kiasan cenci-menggunakan gaya bahasa sarkasme karena menduduki frekuensi tertinggi yaitu 1 1 kali rn dibandingkan dengan gaya bahasa yang lain. Fungsi bahasa lebih dominan dipakai se pemanfaatan bahan pengajaran ilmu bahasa karena muncul sebanyak 97 kali. Gaya bahasa yang terdapat dalam cerpen "Di Kebun Binatang" karya Sutarji C.B. hanya berdasarkan stmktur kalimat sehingga dapat dilakukan penelitian lanjutan yang berkdengan gaya bahasa. Selain gaya bahasa, penelitian juga dapat mengenai sosiolingu pragmatik, dan sastra.
DAFTAR PUSTAKA Anwar, Khaidir.1984. Fungsi dan Peranan Bahasa sebuah Pengantar. Yogyakarta : Ga: Mada University Press. Aslinda dan Leni Syafuahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik.Bandung : Rafika Aditama. Bachari, Andika Dhuta. 2A07. Mengungkap Betuk Fatis dalam Bahasa Sunda- Dalam Jurnal 125 (2)hal:47-53. Cummings, Louise. 2001. Pragmotik sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta: PusPelajar. Heuken, Adolf. 2008. Teknik Mengarang Edisi Ketiga, Yogyakarta: Kanisius. Ibrahim, Abdul Syukur. 1993. Kajian Tindak Tutur. Strabaya: Usaha NAsional. Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gayo-Bahssa.lakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. --.1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Mardalis. 1989. Metode Penelitian, Suotu Pendekatan Proposal. Jakarta: Melton Putra. Moleong, Lexy. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Remaja Karya,
10
Nmgiantoro, Burhan. 1998. Linguistik Fungsional Roman Jakobson: dori Fonologi sampai Stilistiko, dqlam Jurnal Pendidikrtn , Humaniora, dan Sains, 4 (l&Z), April-Sept.*i., 1998.
oka, I Gusti Ngurah & Basuki. 1978. Retorika Kiat Bertutur.Malang. Pateda, Mansoer. 1987 . So s iolingui stik. Bandung: Angkasa. Rahmat, Jalaludin & Basuki. 1978. Retarik Kiat Bertitur.Malang. Ramlan, M.. 1987. Morfologi Suatu Tinjauan Deslcriptif. Yogyakarta: CV Karyono. -.1993- Ilmu Bahasa Indonesia sintaksis. yogyakarta: CV Karyono 1993- Paragraf, Alur Pikir, dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi Offset. Safnil. 2A06. Pengantar Analisis Retorika. Universitas Bengkulu: FKIP Unib Press. Samsuri. 1988. Berbagai Aliran Linguistik Abad XX. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Sudarma, Fatimah Djaya. L994. Wocana Pemahaman dan Hubungan Antar (Jnsur. Bandung: Rafika Aditama. Sudaryat, Yayat' 2009. Malcna dalam Wacane Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik. Bandung : Yrama Widya. Sudaryanto. 1990. Menguok Fungsi Hakiki Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University. -. L993- Metode dan Aneka Teloik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Duta WAcana University Press. Sudiyati dan Widyamartaya. 1996. Kreatif Berbahasa Menuju Keterampilan pragmatik. Yogyakarta: Kanisius. Suprihatin, Yeni Mulyani.2007. Kesamaan Berbahasa dalam Mengungkap perintah. Jumal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, 25 (l), hal 53 -62. Suwandi, Sarwiji. 2008. Serbalinguistik Mengupas Berbagai Praktik Berbahasa. Universitas Sebelas Maret Surakarta: LPP dan IIPT LiNS press. Soetopo, Snngkono. 1997. Kategori Fatis dalam Bahasa Minang Sebuah Deskripsi. Masyarakat Linguistik lndoesia, 15 (l dan 2),hal42-47. Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran v[acana. Bandung: Angkasa. Trianto, Agus. Teori Belaiar Bahasa Kedua. Jakarta: The Education Development Center lndonesia. ---*------.2A08. Telaah Sarkasme Judul Berita Surat Kabar. Kongres Bahasa ke-15. Widjojo, Dardjo Sunjono. 2003. Psikolinguistik Pengantar Pemahaan Bahasa Manusia. Jakarta: Unika Atmaj aya.
1t