Dengan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus buku pendalaman Alkitab ini digunakan untuk pertumbuhan iman jemaat-Nya
FELLOWSHIP BIBLE STUDIES GALATIA & EFESUS
GEREJA BAPTIS INDONESIA GETSEMANI POS PI AMANAT AGUNG Desma Lewis SIM, Etiopia Penerjemah: Selviya Hanna Editor: Pdm. Suriawan Surna, S.Th
1
Galatia dan Efesus Pengantar dan Pelajaran 1
Setelah para penginjil memberitakan kabar baik di tempat baru dan banyak orang mulai percaya, dan sebelum iman petobat-petobat baru ini berakar kuat, sering kali pengajar palsu datang menyerang. Mereka memberitakan ajaran sesat pada insan yang baru percaya. Mereka ingin petobat baru itu menerima dan mengikuti ajaran mereka. Begitulah yang terjadi di Galatia. Rasul Paulus dan penginjil lainnya telah memberitakan kabar baik di sana. Gereja pun telah berdiri di setiap kota. Namun, banyak orang percaya baru yang belum tumbuh kuat. Setelah kepergian rasul Paulus, datanglah pengajar-pengajar palsu. Mereka orang Yahudi yang telah menerima Injil tapi bersikukuh bahwa semua janji dan karunia Allah hanya tersedia bagi bangsa Yahudi. Karena itu, mereka mengajarkan bahwa siapa pun yang percaya kepada Yesus Kristus juga harus menjadi orang Yahudi dengan mematuhi seluruh hukum Taurat. Terutama, mereka berkata, “Jikalau kamu tidak disunat, kamu tidak dapat diselamatkan.” Mereka juga mengajarkan, “Jika ingin diselamatkan, percaya kepada Yesus Kristus saja tidaklah cukup. Engkau harus menaati seluruh hukum Musa.” Kita menyebut mereka “penganut agama Yahudi garis keras”. Pengajar-pengajar palsu ini juga berkata, “Paulus bukan rasul sejati. Pengajarannya sesat.” Maka, Paulus pun menulis surat kepada jemaat Galatia untuk mengingatkan mereka bahwa:
1. Ia ditetapkan oleh Allah Bapa dan Yesus Kristus untuk menjadi rasul. 2. Pengajarannya berasal dari Kristus, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati. 3. Keselamatan diperoleh hanya melalui iman; bukan dengan perbuatan baik atau menaati hukum Taurat. 2
Ia juga mengajarkan bahwa:
4. Kemerdekaan yang diterima orang Kristen tidak serta-merta membebaskan kita untuk berbuat dosa. Hari ini, di Etiopia menjamur pengajar palsu. Ada banyak orang yang berkata, “Tak cukup bila kita percaya pada Yesus Kristus saja. Kalau kamu tidak mengikuti adat istiadat kami, kamu tak akan diselamatkan.” Pengajar semacam ini merenggut kemerdekaan dalam pesan Injil. Ada juga yang mengajarkan, “Karena di dalam Kristus kita beroleh kebebasan dari dosa, kita tak perlu lagi hidup kudus.” Sambil mempelajari surat ini, kita akan menyelami pesan Injil yang sejati. Kita akan memahami bagaimana kita diselamatkan. Kita juga akan belajar menjalani hidup kristiani hari lepas hari. Dalam surat ini, kita akan menemukan jawaban dari pertanyaanpertanyaan berikut:
-
Apa yang perlu saya lakukan agar bisa diselamatkan?
-
Perlukah saya mematuhi hukum Musa?
-
Mengapa Tuhan menurunkan hukum Taurat?
-
Apa artinya “orang Kristen yang terbebas dari hukum Taurat”?
-
Apa saja kualitas yang dimiliki orang Kristen sejati?
3
Pertanyaan untuk Pelajaran 1
Ayat hafalan: Galatia 3:26
Hari 1 Bacalah Pengantar dan Pelajaran 1
1. Sudahkah Anda diselamatkan? Jika sudah, tuliskan secara singkat jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan ini: (a) Kapan Anda diselamatkan? (b) Bagaimana Anda diselamatkan? (c) Dari mana Anda yakin bahwa Anda telah diselamatkan?
Hari 2 Galatia 1:1-5
2. Dari mana Paulus memperoleh otoritasnya sebagai rasul? 3. Apa yang Anda pelajari dalam ayat-ayat ini: (a) Mengenai Allah? (b) Mengenai Yesus Kristus? 4. Kepada siapa surat ini ditujukan?
Hari 3 Galatia 1:6-10
5. Mengapa rasul Paulus keheranan? 6. Siapa yang dibicarakan rasul Paulus saat ia berkata, “Terkutuklah ia!”? 7. Apa pesan penting utama mengenai Injil yang kita temukan dalam ayat-ayat ini?
4
Hari 4 Galatia 1:11-17 8. (a) Mengapa Paulus dapat berkata, “Injil yang kuberitakan…aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus”? (b) Dari mana Anda yakin bahwa Injil yang Anda percayai memang benar? 9. (a) Kapan Tuhan memilih dan memanggil Paulus? (b) Untuk pekerjaan apa Tuhan memilihnya? 10. Ke mana Paulus pergi sebelum kembali lagi ke Damsyik?
Hari 5 Galatia 1:18-24
11. Mengapa rasul Paulus pergi ke Yerusalem? 12. Siapakah Yakobus? 13. Dalam ayat-ayat ini, rasul Paulus menegaskan kepada kita bahwa Injil yang diberitakannya tidak berasal dari orang lain. Dari mana kita tahu bahwa orang Kristen di Yudea tidak mengajari rasul Paulus?
Hari 6 Galatia 2:1-5
14. Apa yang Paulus jelaskan kepada pemimpin-pemimpin gereja di Yerusalem? 15. Apakah pemimpin gereja di Yerusalem mengharuskan orang non-Yahudi disunat? 16. (a) Apa dua hal yang ingin rasul Paulus lindungi? Ayat 4-5 (b) Apa yang perlu kita lakukan untuk melindungi dua hal ini di dalam gereja kita?
5
Hari 7 Galatia 2:6-10
17. (a) Apa pelayanan khusus yang dipercayakan kepada Paulus? (b) Apa pelayanan khusus yang dipercayakan kepada Petrus?
18. Siapa saja pemimpin di gereja Yerusalem?
19. Apa satu-satunya hal yang disyaratkan pemimpin gereja untuk dilakukan Paulus saat ia memberitakan Injil kepada bangsa non-Yahudi?
Pelajaran 2
Galatia 1:1-2:10
Paulus, Rasul bagi Bangsa Non-Yahudi
Salam—1:1-5
Para pengajar palsu yang mendatangi gereja-gereja di Galatia sepeninggalan Paulus berkata, “Paulus bukanlah rasul sejati; kalian tak perlu mendengarkan perkataannya.” Kata “rasul” berarti “yang diutus” atau “pembawa pesan”. Dalam Perjanjian Baru, kata ini digunakan untuk orang-orang yang membawa pesan istimewa dari Kristus, dipilih oleh-Nya untuk menjadi saksi kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Paulus bukanlah bagian dari dua belas rasul yang mendampingi Yesus Kristus selama masa hidup-Nya di Bumi, tapi ia secara khusus dipilih dan dipanggil oleh Tuhan Yesus untuk menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 26:16-18). Karena itulah dia berkata, “Seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah Bapa.” (ayat 1)
6
Dalam ucapan salamnya, rasul Paulus berdoa agar kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai jemaat Galatia, dan dia mengingatkan mereka akan pesan utama Injil (ayat 4). Tuhan Yesus mati di kayu salib demi menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dan dunia yang jahat ini. Dengan melakukannya, Ia memenuhi kehendak Allah.
Hanya satu Injil—1:6-10
Dalam semua surat rasul Paulus yang lainnya, sesudah menyampaikan salam, ia memanjatkan syukur kepada Tuhan atas jemaat yang menerima suratnya itu. Namun, dalam surat ini, ia tidak menemukan alasan untuk bersyukur. Ia langsung mengutarakan keheranannya bahwa jemaat Galatia begitu lekas berbalik mengikuti injil yang lain. Mengapa rasul Paulus begitu murka dan mengapa ia mengutuk orang-orang yang memberitakan injil yang berbeda dengan yang ia beritakan? Ketika ada yang menambahkan atau mengubah Injil, terjadi dua hal: 1. Ia mengurangi nilai penting pengorbanan Yesus di kayu salib. Ia berkata, “Kematian Yesus saja tidaklah cukup. Kita harus menambahkan perbuatan baik jika ingin diselamatkan.” Ini kekeliruan yang sangat fatal. 2. Ia menghalangi orang lain untuk percaya pada Injil yang sejati dan diselamatkan. Itulah sebabnya rasul Paulus berkata, “Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.” Injil apa yang diberitakan Paulus? Ketika sipir penjara di Filipi bertanya, “Apa yang harus kulakukan agar diselamatkan?” Paulus menjawab, “Percayalah kepada Tuhan Yesus, dan engkau akan diselamatkan.” Jika kita bertanya, “Apa yang harus kita percayai mengenai Tuhan Yesus?” kita akan menemukan jawaban ringkas Paulus dalam 1 Korintus 15:3-4—“bahwa Kristus telah
7
mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.” Apakah Injil ini yang diberitakan di gereja Anda, atau adakah syarat tambahan yang perlu ditunaikan jemaat demi memperoleh keselamatan? Menambah atau mengurangi isi Injil Yesus Kristus adalah kejahatan yang serius.
Injil Paulus berasal dari Tuhan—1:11-24
Pengajar palsu menuding bahwa Paulus memberitakan Injil yang keliru. Dalam sanggahannya, Paulus menjelaskan bahwa Injil yang dia beritakan bukanlah injil yang diterimanya dari manusia, melainkan melalui pernyataan Tuhan Yesus Kristus. Dengan menceritakan kisah hidupnya, dia membuktikan bahwa dia tak sempat mendalami Injil bersama rasul lainnya di Yerusalem. Waktu bersama mereka tidak cukup untuk itu.
Injil Paulus diterima oleh para rasul—2:1-10
Kendati rasul Paulus tidak mempelajari Injil yang diberitakannya dari rasul lain, Injil itu tidak berbeda dengan yang mereka ajarkan. Memang di Yerusalem ada sebagian orang Yahudi yang percaya dan menuntut semua orang percaya untuk disunat; tetapi penatua-penatua gereja sepakat dan mendukung rasul Paulus. Titus, anak rohani rasul Paulus, adalah orang percaya dari bangsa non-Yahudi. Meskipun ada yang menuntut, “ia harus disunat,” para pemimpin gereja di Yerusalem setuju dengan Paulus dan berkata, “Itu tidak perlu.” Rasul Petrus dan rasul lainnya di Yerusalem melayani bangsa Yahudi. Namun mereka sepakat bahwa rasul Paulus dipanggil untuk melayani bangsa non-Yahudi, dan mereka mendukung penuh pelayanannnya.
8
Paulus menerima panggilan dari Tuhan untuk memberitakan Injil kepada bangsa lain. Walau penentang dari dalam gereja selalu ada, ia tidak mundur sedikit pun. Ia berunding dengan sokoguru jemaat untuk memperoleh persetujuan mereka. Jika Tuhan memanggil Anda untuk mengerjakan tugas bagi-Nya dan timbul pertentangan, janganlah menyerah. Cobalah temukan kesepakatan dengan penilik di gereja Anda. Mereka tentu akan mendukung bila mereka paham apa yang disampaikan Tuhan kepada Anda. Jika kita bekerja sama dengan tetap bersatu dan bermufakat, seteru Injil tak akan sanggup membinasakan pekerjaan Allah.
Pertanyaan untuk Pelajaran 2
Ayat hafalan: Galatia 1:4
Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 2.
1. Ayat hafalan minggu ini memuat pesan utama Injil. Berdasarkan ayat tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini: (a) Siapa yang merancang keselamatan kita? (b) Apa yang Tuhan Yesus lakukan bagi kita? (c) Mengapa Ia melakukannya? 2. Apa dua hal yang terjadi jika kita menambah-nambahi pesan Injil?
Hari 2 Galatia 2:11-14
3. Apa yang menjadi kemunafikan rasul Petrus (Kefas) di sini? 4. Mengapa dia melakukannya? 5. Mengapa penting bagi rasul Paulus untuk mengekspos kesalahan Petrus? (Ayat 13-14)
9
Hari 3 Galatia 2:15-21
6. Apa satu-satunya jalan bagi bangsa Yahudi dan non-Yahudi untuk dibenarkan? 7. (a) Sekarang untuk siapa Paulus hidup? (b) Jelaskan seperti apa kehidupan Paulus yang baru. 8. Bacalah ayat 19-20 dengan cermat. Gantilah semua “aku” dengan nama Anda sendiri. Apakah ini kesaksian hidup Anda yang sesungguhnya? Apakah Anda hidup oleh iman atau oleh hukum Taurat?
Hari 4 Galatia 3:1-5
9. Apakah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang rasul Paulus ajukan dalam ayat 2 dan 5? 10. Menurut Anda, apa artinya “mengakhiri di dalam daging” (ayat 3)? 11. Dari ayat-ayat ini, apa saja yang Allah lakukan saat kita memercayai pesan Injil?
Hari 5 Galatia 3:6-9
12. Dengan cara apakah Abraham dibenarkan? 13. Siapakah anak-anak Abraham yang sesungguhnya? 14. (a) Berapa kali Anda menemukan kata “iman” dan “percaya” dalam ayat-ayat ini? (b) Pelajaran apa yang bisa Anda tarik?
Hari 6 Galatia 3:10-12
15. Siapa saja yang berada di bawah kutukan Hukum Taurat? 16. (a) Apa yang harus kita lakukan untuk diselamatkan oleh hukum Taurat? (b) Siapa saja yang mampu melakukannya? 10
17. Apakah Anda di bawah kutukan atau berkat Tuhan? Mengapa?
Hari 7 Galatia 3:13-14
18. Kapan Kristus menjadi terkutuk? 19. Apa dampak dari kutukan yang ditanggung-Nya itu bagi kita? 20. (a) Dari ayat-ayat ini, cobalah temukan tiga hal yang kita peroleh berkat kematian Kristus di kayu salib. (b) Berdoalah dan bersyukur kepada Tuhan Yesus atas semua hal ini.
Pelajaran 3
Galatia 2:11-3:14
Dibenarkan oleh karena iman
Paulus bertentangan dengan Petrus—2:11-14
Minggu kemarin kita membaca bahwa rasul Paulus berunding dengan penatua-penatua di gereja Yerusalem dan terjalin kesepakatan di antara mereka. Namun minggu ini kita menyaksikan bahwa, meskipun rasul Petrus pemimpin utama di gereja, Paulus tetap menganggap Petrus perlu ditegur secara keras. Kemunafikan Petrus bisa saja menyeret yang lainnya. Pemimpin gereja bisa salah. Jika tindakan mereka membahayakan atau menyesatkan orang lain, atau jika mereka menyimpangkan Injil, orang yang melihat kesalahan itu tak boleh berdiam diri.
11
Kendati di sini kita tidak membaca respons Petrus pada teguran Paulus, kita tahu konflik di antara mereka tidak berlarut-larut. Di kemudian hari, saat Petrus menulis suratnya yang kedua, dia menyebut Paulus “saudara kita yang kekasih” (2 Petrus 3:15). Sepertinya Petrus menerima teguran itu dengan rendah hati. Jika Anda memang perlu ditegur, apakah Anda menerima teguran itu dengan rendah hati?
Iman dan Hukum Taurat—2:15-3:5 Mari kita renungkan arti dari kata “membenarkan”. Misalnya saja, ada dua lelaki yang disidang karena dituduh melakukan kejahatan: keduanya bersalah. Kepada yang satu sang hakim berkata, “Anda bersalah; Anda akan dihukum.” Kepada yang lain, dia berkata, “Anda dinyatakan benar; orang lain telah dihukum menggantikan Anda. Anda tak akan dihukum; Anda diperhitungkan sebagai orang benar.” Kita semua berdosa dan layak menanggung hukuman maut, tapi Yesus Kristus menggantikan kita memikul hukuman itu. Dalam kasih karunia-Nya, Tuhan membenarkan semua orang yang percaya pada Yesus Kritus. Oleh iman, kita disatukan dengan-Nya dan kebenaran-Nya turun atas kita.
Dalam ayat 17-18, rasul Paulus membentangkan jawaban bagi dua hal yang dipermasalahkan para penentangnya. (1) Ayat 17. “Jika dengan percaya pada Kristus kami meninggalkan hukum Taurat dan kami lantas berdosa, apakah Kristus yang menyebabkan kami berdosa?” Paulus menjawab, “Sekali-kali tidak! Kristus tidak menyebabkan kita berdosa.” Kita terbebas dari hukum Taurat, tapi itu bukan berarti kita bebas berbuat dosa.
12
(2) Ayat 18. “Kita harus kembali kepada hukum Taurat.” Paulus menjawab, “Kembali pada hukum Taurat justru membuktikan kita adalah pendosa.” Hukum Taurat menunjukkan keberdosaan kita, tapi tidak dapat menyelamatkan kita darinya.
Kita yang percaya telah mati oleh hukum Taurat (ayat 19) dan bebas hidup bagi Tuhan Yesus. Kini kita hidup oleh iman dan hidup kita dikuasai oleh Yesus Kristus yang tinggal di dalam kita.
Ayat 21 merangkum maksud Paulus dengan jelas. Seandainya hukum Taurat dapat menyelamatkan kita, Yesus Kristus tak perlu mati di kayu salib. Seandainya kita dapat dibenarkan hanya dengan menaati hukum Taurat, kematian dan penderitaan-Nya tentu tak ada gunanya.
Ketika kita percaya pada berita Injil mengenai kematian dan kebangkitan Kristus, Tuhan mengaruniakan Roh-Nya untuk hidup di dalam kita. Namun, kita yang berusaha memperoleh keselamatan dengan menaati hukum Taurat sesungguhnya mencoba menyenangkan Tuhan dengan upaya kedagingannya sendiri. Paulus berkata ini adalah kebodohan.
Teladan Abraham—3:6-9
Bangsa Yahudi sangat membanggakan Abraham sebagai leluhur mereka. Berhubung mereka masuk dalam garis keturunannya, mereka mengira berkat Allah pun turun atas mereka. Namun, Paulus menjelaskan bahwa Abraham menyenangkan Allah dengan imannya, dan anakanak Abraham yang sesungguhnya adalah semua orang percaya. Ketika Allah berjanji pada Abraham, “Olehmu segala bangsa akan diberkati”, maksud-Nya ialah bahwa, melalui imannya, orang-orang dari semua bangsa akan diselamatkan.
13
Kutukan Hukum Taurat—3:10-14
Tak seorang pun dapat dibenarkan oleh hukum Taurat kecuali dia menaati semua aturan dengan sempurna. Karena tidak ada siapa pun selain Yesus Kristus yang mampu menaati seluruh hukum Taurat, tidak ada manusia yang dapat dibenarkan dengan cara demikian. Lebih dari itu, semua orang yang hidup di bawah hukum Taurat juga berada di bawah kutukan Tuhan. Namun Kristus mati untuk menebus kita dari kutukan ini. Kata “menebus” berarti “membayar lunas demi memberi kebebasan”. Kita ada di bawah kutukan hukum Taurat, dan Yesus Kristus membayar kebebasan kita dengan darah-Nya.
Pertanyaan untuk Pelajaran 3
Ayat Hafalan: Galatia 3:13
Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 3.
1. Paulus menegur rasul Petrus, pemimpin penatua gereja. Pelajaran apa yang bisa Anda tarik darinya? 2. Salinlah ayat dari pasal 2 yang memberitahu bahwa kita kini hidup oleh iman dan hidup kita dikuasai oleh Yesus Kristus. 3. Apa arti kata “menebus”?
14
Hari 2 Galatia 3:15-18
4. (a) Mana yang diberikan pertama kali: hukum Taurat atau janji kepada Abraham? (b) Apakah hukum Taurat membatalkan janji yang diberikan kepada Abraham? 5. Dengan cara apa Allah memberikan warisan kepada Abraham? 6. Dalam diri siapa janji Allah digenapi?
Hari 3 Galatia 3: 19-22
7. Berapa lama hukum Taurat itu ditambahkan? 8. Mengapa hukum Taurat ditambahkan? 9. Dengan cara apa kita menerima janji-janji Allah?
Hari 4 Galatia 3:23-25
10. Dalam ayat 24, menurut Paulus apakah hukum Taurat itu? 11. Apa fungsi dari hukum Taurat? 12. Perubahan apa yang terjadi semenjak datangnya iman?
Hari 5 Galatia 3:26-29
13. Dari ayat-ayat ini, tuliskan berkat-berkat yang kita terima melalui iman di dalam Kristus. (a) Ayat 26 (b) Ayat 27 (c) Ayat 28 (d) Ayat 29
15
14. Cermati jawaban-jawaban Anda pada pertanyaan nomor 13. Apa saja yang paling Anda syukuri hari ini?
Hari 6 Galatia 4:1-7
15. Kapan Allah mengutus Anak-Nya? 16. Mengapa Anak Allah terlahir takluk kepada hukum Taurat? 17. (a) Konfirmasi apa yang Allah berikan bahwa kita adalah anak-anak-Nya? (b) Apakah Anda menerima konfirmasi ini?
Hari 7 Galatia 4:8-10
18. Bandingkan ayat 7 dan 8. (a) Seperti apa kondisi jemaat Galatia sebelum mereka percaya? (b) Seperti apa kondisi mereka sesudah percaya? 19. Apa tindakan mereka yang membuat mereka memperhambakan diri kepada roh-roh dunia? 20. (a) Seperti apa Anda hidup sebelum percaya? (b)Apa bedanya dengan hidup Anda sekarang?
16
Pelajaran 4
Galatia 3:15-4:10
Hukum Taurat dan Janji Allah
Mana yang lebih utama?—3:15-18
Sebelum hukum Taurat diturunkan, Tuhan berjanji kepada Abraham. Janji itu digenapi karena imannya. Ketika hukum Taurat datang 430 tahun berselang, jalan iman sama sekali tidak berubah. Sejak mulanya, jalan keselamatan Tuhan selalu melalui kasih karunia oleh iman. Ibrani pasal 11 memuat teladan dari tokoh-tokoh Perjanjian Lama yang diselamatkan oleh iman. Sebagian dari mereka hidup sebelum hukum Taurat diturunkan, dan sebagian lagi sesudahnya, namun mereka semua menyenangkan hati Tuhan dengan iman mereka.
Mengapa Tuhan menurunkan hukum Taurat?—3:19-25
Hukum Taurat tak bisa memberi Roh Kudus (3:2), tidak membenarkan (2:16), tidak membatalkan janji Tuhan (3:17), tetapi membawa kutuk (3:10). Lalu, apa tujuan dari hukum ini? Paulus menguraikan empat poin:
(1) Ayat 19. Hukum Taurat ditambahkan karena pelanggaran-pelanggaran; misalnya untuk menunjukkan kepada kita apakah dosa itu. Jika tak ada hukum yang berkata, “Jangan mencuri”, kita tak akan tahu bahwa mencuri itu dosa. Namun, hukum Taurat hanya bisa menyatakan dosa, bukan menyembuhkannya. Hukum Taurat ibarat dokter yang mampu mendiagnosa penyakit, tapi tidak punya obat untuk menyembuhkannya.
17
(2) Ayat 22-23. Hukum Taurat memaksa kita datang menghampiri Allah untuk menerima kasih karunia-Nya karena hukum itu memberitahu bahwa kita semua tawanan dosa. Kita berusaha mematuhi hukum dan gagal. Dengan mengetahui kelemahan itu, kita meletakkan kepercayaan kita pada Kristus dan menerima pengampunan-Nya. (3) Ayat 24. Hukum taurat bagai penuntun yang bertugas membawa kita kepada Kristus. Pada masa rasul Paulus, tugas penuntun atau wali adalah membawa anak yang dijaganya ke sekolah dan menyerahkannya pada sang pengajar. Cara kerja hukum Taurat seperti itu: hukum Taurat membawa kita kepada Kristus. (4) Ayat 25. Hukum Taurat berlaku sementara. Begitu kita beriman kepada Kristus, kita tidak lagi berada di bawah kekuasaan hukum Taurat.
Berkat dari Menjadi anak-anak Allah—3:26-29
Tiga perubahan utama yang terjadi dalam diri orang yang percaya:
(1) Ayat 26-27. Mereka menjadi anak-anak Allah. Pembaptisan yang disebutkan dalam ayat 27 adalah baptisan dalam Roh Kudus yang menyatukan kita semua dengan Kristus saat kita percaya (1 Korintus 12:13). Dalam kekaisaran Roma, ketika seorang laki-laki muda menginjak masa dewasa, ia diberi pakaian khusus. Demikian juga, saat kita percaya kepada Kristus, kita mengenakan kebenaran-Nya dan dibenarkan sebagai anak-anak Tuhan yang utuh. (2) Ayat 28. Mereka menjadi satu dalam Kristus. Kaum laki-laki Yahudi berdoa, “Aku bersyukur, Tuhan, karena Engkau menciptakanku bukan sebagai orang non-Yahudi, budak, ataupun wanita.” Rasul Paulus menegaskan bahwa dalam Kristus, pembedaan seperti itu tak ada lagi. Orang Yahudi yang percaya tak lebih tinggi derajatnya dari orang 18
non-Yahudi yang percaya. Pria dan wanita yang percaya setara di hadapan Tuhan. Semuanya anak-anak Tuhan. (3) Ayat 29. Mereka menjadi ahli waris dari janji Abraham. Keturunan dan ahli waris yang sah dari Abraham adalah orang yang percaya kepada Kristus. Masa Kanak-kanak — 4:1-7
Pada masa rasul Paulus, sebelum seorang ahli waris mencapai usia tertentu, haknya tidak lebih besar dari seorang budak. Namun saat ia mencapai usia akil balig, ia diperhitungkan sebagai ahli waris yang sempurna. Demikian juga kita, seperti anak-anak, adalah budak. Namun pada saat yang ditentukan, Allah mengutus Anak-Nya untuk menebus kita, yang takluk kepada hukum Taurat. Kini kita terbebas dari kutukan hukum Taurat (3:11) dan tidak lagi menjadi budaknya. Kini kita mengemban hak penuh sebagai anak-anak Allah.
Mari kita mengkaji lagi ayat 4. Selama ratusan tahun, Tuhan mempersiapkan dunia untuk menyongsong kedatangan Anak-Nya. Begitu segalanya siap; ketika saatnya tepat, Tuhan mengutus Anak-Nya. Yesus Kristus adalah Allah, Ia juga manusia seutuhnya yang terlahir dari rahim wanita. Karena orang Yahudi, Yesus Kristus terlahir di bawah kekuasaan hukum Taurat. Ia menaati hukum Taurat dengan tak bercela (Matius 5:17) dan membayar kutukannya.
Tuhan mengutus bukan hanya Putra tunggal-Nya, melainkan juga Roh Kudus-Nya (ayat 6). Semua orang percaya memiliki Roh Kudus dalam hatinya (Roma 8:9). Roh Kudus bersaksi dalam hati kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (Roma 8:15-16).
19
Kembali memperhambakan diri—4:8-11
Sebelum jemaat Galatia percaya, mereka menjadi budak dari agama mereka. Namun, setelah percaya pun mereka dengan teliti memelihara hari-hari keagamaan Yahudi. Rasul Paulus berkata, dengan melakukan ini, mereka kembali ke dalam perhambaan. Jika kita terus memelihara hari raya dan bertekun menunaikan tindakan religius lahiriah, bisa-bisa kita mengira semua itu penting bagi keselamatan kita. Padahal, ini adalah perbudakan.
Pertanyaan untuk Pelajaran 4
Ayat hafalan: Galatia 4:6
Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 4
1. Berdasarkan Ibrani 11, tuliskan nama empat tokoh Perjanjian Lama yang diselamatkan oleh iman. 2. Apa saja tiga hal yang tak dapat dilakukan hukum Taurat dan hal buruk yang dilakukannya? 3. Dari dua hal apa Yesus Kristus menebus kita?
Hari 2 Galatia 4:12-20
4. Ketika rasul Paulus pertama kali mengunjungi Galatia, bagaimana sambutan jemaat terhadapnya? 5. Sejak didatangi para penganut agama Yahudi garis keras, dalam hal apa saja mereka berubah? Ayat 15 dan 16. 6. Salinlah ayat yang mengungkapkan kasih rasul Paulus yang besar kepada jemaat Galatia.
20
Hari 3 Galatia 4:21-27
7. (a) Siapakah dua wanita yang melahirkan keturunan bagi Abraham? (b) Dalam hal apa putra keduanya dilahirkan berbeda? 8. Dua perjanjian apa yang diwakili kedua wanita itu? 9. Apa yang terjadi pada anak-anak dari perjanjian Gunung Sinai (perjanjian hukum Taurat)?
Hari 4 Galatia 4:28-31
Kejadian 21:1-12
10. Siapa yang menurut rasul Paulus sama seperti anak Sara? 11. Apa yang dilakukan anak-anak perjanjian hukum Taurat? 12. (a) Mengapa hamba perempuan dan anaknya harus diusir? (b) Menurut Anda, apa yang rasul Paulus ajarkan kepada kita dalam ayat 30?
Hari 5 Galatia 5:1-6
13. Apa yang akan terjadi bila jemaat Galatia disunat? (a) Ayat 2 (b) Ayat 3 14. Dengan berusaha dibenarkan oleh hukum Taurat, apa yang terjadi pada jemaat Galatia? 15. (a) Apa yang penting bagi kita? (b) Apa yang tidak penting bagi kita?
Hari 6
16. Apa yang akan terjadi kepada para pengajar palsu? 17. Menurut Anda, apa yang dimaksud oleh ayat 9? 21
18. (a) Mengapa rasul Paulus dianiaya? (b) Hari ini, apa yang menyebabkan orang Kristen dianiaya?
Hari 7 Galatia 5:13-15
19. Lengkapi kalimat-kalimat ini: (a) Kebebasan berarti “____________________” (b) Kebebasan bukan berarti “___________________” 20. Perintah apa yang mencakup seluruh hukum ini? 21. Bagaimana Anda menjawab pertanyaan “apakah penting bagi orang percaya untuk memelihara hukum Musa?”
Pelajaran 5 Galatia 4:12-5:15 Kemerdekaan di dalam Kristus Permintaan Paulus kepada Jemaat Galatia—4:12-20 Ketika rasul Paulus mengunjungi Galatia, meski dia sebagai orang Yahudi, dia menjadi seperti mereka, yakni kaum non-Yahudi, demi memberitakan Injil (ayat 12). Kini mereka malah ingin menjadi seperti orang Yahudi! Ketika rasul Paulus bersama mereka, dia sedang sakit. Kita tidak diberitahu penyakit apa yang dideritanya. Namun, kendati dia sakit, jemaat Galatia menyambutnya dengan sukacita dan percaya pada pemberitaan Injilnya. Namun penganut agama Yahudi garis keras yang datang sesudah rasul Paulus tidak berniat tulus. Mereka ingin membelokkan hati jemaat Galatia dari Paulus kepada mereka (ayat 17). Sejak dulu, 22
Paulus menyikapi jemaat Galatia dengan tulus. Ia menyebut mereka “anak-anaknya yang terkasih”. Ketika ia memberitakan Injil kepada mereka, rasanya seperti menderita sakit bersalin. Kini dia merasakan penderitaan yang sama demi membebaskan pikiran mereka dari pengajarpengajar sesat. Rasul Paulus ingin mereka makin menyerupai Kristus. Tuhan juga berkehendak agar hidup kita pun semakin menyerupai Kristus. Ini terjadi, bukan saat kita berusaha menaati hukum Taurat dengan upaya kita sendiri, melainkan saat Kristus hidup di dalam kita (2:20). Hagar dan Sara—4:21-31 Tuhan menjanjikan seorang putra pada Abraham dan Sara, tapi saat janji itu tak kunjung terwujud, Abraham mengambil Hagar sebagai istrinya. Namun anak yang dikandungnya (Ismael) bukanlah anak perjanjian. Ayat-ayat ini memberitahu kita bahwa Hagar mewakili perjanjian hukum Taurat yang diberikan di Gunung Sinai, dan Yerusalem menjadi pusat berkembangnya hukum ini. Sama seperti Hagar dan Ismael adalah budak, begitu pun mereka yang hidup takluk kepada hukum Taurat. Namun putra Sara, Ishak, hidup merdeka sebagai anak perjanjian. Demikian juga, kita yang memegang janji Yesus Kristus, terbebas dari perhambaan pada hukum Taurat dan mewarisi janji-janji Allah. Sama seperti Ismael menganiaya Ishak, orang yang mengajarkan bahwa kita harus menaati hukum Taurat juga menganiaya pemberita Injil pembenaran-hanya-oleh-iman. Buanglah jauh-jauh kuk perhambaan pada hukum Taurat. Jangan menjadi budak!—5:1-12 Setelah terbebas dari perbudakan agama pagan, jemaat Galatia kini nyaris memasuki perhambaan jenis lainnya, yakni perhambaan pada hukum Taurat. Paulus memperingatkan mereka agar ini tidak sampai terjadi. Kita diselamatkan oleh iman dalam Yesus Kristus, dan jika
23
kita berkata sunat atau hal lainnya dibutuhkan untuk bisa selamat, Kristus jadi tak bernilai bagi kita. Padahal, perkara lahiriah tak ada gunanya. Yang terpenting adalah iman dan kasih (ayat 6). Sama seperti sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan, secuil pengajaran yang salah dapat menyebar ke banyak orang. Karena itu, sangat penting untuk mengawal ajaran-ajaran yang disampaikan di gereja kita dengan saksama. Jika orang mengajarkan sesuatu yang tidak sejalan dengan Alkitab, para penilik wajib mengoreksinya. Satu hukum yang penting—5:13-15 Meski orang percaya terbebas dari perbudakan hukum Taurat, kita tak bebas hidup seturut kehendak daging yang berdosa. Kita wajib melayani satu sama lain di dalam kasih. Jika kita mengasihi sesama seperti diri kita sendiri, kita memenuhi hukum itu. Ketika jemaat Galatia bercekcok meributkan perkara menaati hukum Taurat ini, timbul perselisihan di antara mereka. Jika ini terus berlanjut, mereka bisa saja menghancurkan satu sama lain. Adakah perselisihan dalam gereja Anda? Biasanya perkara yang kita ributkan sangat remeh dan tak berarti. Baca lagi 5:6 dan 5:13-15. Semoga Tuhan menolong kita melayani satu sama lain di dalam kasih. Sebelum menamatkan pelajaran mnggu ini, mari kita renungkan dua pertanyaan yang diajukan pada kita di minggu pertama. (1) Apa artinya berkata “Orang Kristen terbebas dari hukum Taurat?” Hukum Taurat berkata, “Untuk dibenarkan, kita harus menaati semua perintah dalam hukum Taurat tanpa kecuali. Jika tidak, Anda dikutuk.” Kristus menaati setiap perintah dalam hukum Taurat dan menebus kita dari kutukan ini. Berusaha menyelamatkan diri sendiri dengan menaati hukum Taurat adalah perhambaan. Yesus membebaskan kita dari itu.
24
(2) Perlukah saya menaati hukum Musa? Paulus memberitahu, jika kita menaati Taurat demi menerima keselamatan, atau menambahkan sesuatu di luar karya keselamatan Kristus Yesus, Kristus sama sekali tidak penting bagi kita. Namun, jika kita mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri, dan jika kita mengasihi Tuhan dengan segenap keberadaan, kita akan memenuhi semua hal yang Tuhan inginkan. Baca Matius 22: 37-40. Pertanyaan untuk Pelajaran 5 Ayat hafalan: Galatia 5:13 Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 5 1. Apa hal utama yang Anda pelajari dari catatan ini? 2. Apa yang akan terjadi jika kita bercekcok satu sama lain? 3. Apa saja dua perintah yang menurut Yesus Kristus merangkum keseluruhan hukum Taurat? Hari 2 Galatia 5:16-18 4. Dua hal apa yang terlibat dalam konflik ini? 5. Bagaimana kita bisa mengalahkan keinginan daging? 6. Hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh—menurut Anda apa artinya ini? Hari 3 Galatia 5:19-21 7. Apa yang akan terjadi pada orang yang terus melakukan dosa-dosa ini? 8. Dosa mana yang paling sulit Anda taklukkan? 9. Jika Roh Kudus menegur dosa tertentu dalam hidup Anda hari ini, apa yang harus Anda lakukan?
25
Hari 4 Galatia 5: 22-26 10. Ketika Roh Kudus menguasai hidup kita, kualitas apa saja yang akan ditemukan dalam diri kita? 11. Kualitas apa yang perlu ditingkatkan dalam hidup Anda?
12. Menurut ayat-ayat ini, (a) Dengan cara apa kita bisa mengatasi dosa? (b) Bagaimana kita bisa menumbuhkan buah Roh dalam hidup kita? Hari 5 Galatia 6:1-5 13. Dari ayat-ayat berikut ini, apa yang semestinya menjadi sikap kita kepada sesama orang percaya? (a) Ayat 1 (b) Ayat 2 (c) Ayat 4 14. Peringatan apa yang Paulus sampaikan kepada kita dalam ayat-ayat ini? 15. Perintah mana yang Tuhan tegaskan bagi Anda hari ini? Hari 6 Galatia 6:6-10 16. Apa yang akan dituai jika kita hidup seturut keinginan daging? 17. Apa yang Paulus nasihatkan untuk kita lakukan dalam ayat 9 dan ayat 10? 18. Susunlah daftar orang yang bisa menerima kebaikan Anda sepanjang minggu ini.
26
Hari 7 Galatia 6:11-18 19. (a) Bandingkan ayat 15 dengan 5:6. Apa saja pemikiran baru yang ditambahkan di sini? (b) Apa artinya ini? 20. Apa saja yang rasul Paulus katakan di sini mengenai salib? 21. Apa pelajaran utama yang bisa Anda tarik dari jemaat Galatia? Pelajaran 6 Galatia 5:16-6:18 Kemenangan atas Dosa Hidup oleh Roh—5:16-18 Setiap orang Kristen memiliki dua natur, yaitu natur dosa yang kita warisi dari Adam saat terlahir ke dunia, dan natur baru yang kita terima saat menjadi percaya dan dilahirbarukan oleh Roh. Kedua natur ini sama-sama memiliki keinginan—yang satu jahat, yang lainnya kudus. Karena itulah, kedua natur ini bertentangan satu sama lain. Untuk menaklukkan natur berdosa itu, kita harus hidup oleh Roh (ayat 16) dan dipimpin oleh Roh (ayat 18). Roh Kudus tinggal dalam diri setiap orang percaya. Ketika Ia berbicara dan menegur, kita harus menyimak dan menaati-Nya. Untuk mengalahkan dosa, kita membutuhkan pertolongan-Nya. Hanya dengan kuasa-Nya kita dapat mengatasi hasrat kedagingan kita yang berdosa. Perbuatan daging—5:19-21 Dosa-dosa yang disinggung di sini mampu merusak pernikahan, ibadah, hubungan dengan sesama, dan penguasaan diri kita. Jika kita terus berkanjang di dalam dosa-dosa ini, kita tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 27
Buah Roh—5:22-26 Akan tetapi, ketika Roh Kudus menguasai hidup kita, buah-Nya akan terlihat makin jelas. Inilah kualitas yang dimiliki orang Kristen sejati. Saat buah Roh makin bertambah dalam hidup, kita akan menyerupai Tuhan Yesus. Paulus berkata dia telah disalibkan dengan Kristus (2:20, 6:14), dan dalam ayat 24 dia memberitahu bahwa orang yang percaya kepada Kristus telah meyalibkan natur dosa dengan segala keinginannya. Bukan berarti natur dosa kita mati; namun kita tidak boleh membiarkan hidup kita dikuasai olehnya (Roma 6:11-12). Saling membantu satu sama lain—6:1-10 Karena semua orang percaya adalah anggota keluarga Allah, kita harus menolong satu sama lain. Namun jangan sampai kita membandingkan diri dengan orang lain (ayat 4), bermegah (ayat 3), atau iri hati (5:26). Dalam ayat 2, kita dihimbau untuk saling menolong dalam menanggung beban. Dalam ayat 5, kita membaca tentang berbagai jenis beban yang harus dipikul masing-masing orang. Penutup—6:11-18 Paul menyudahi suratnya dengan mengingatkan jemaat Galatia bahwa memelihara hukum Taurat dengan perkara lahiriah tidak ada gunanya. Yang terpenting ialah menjadi ciptaan baru di dalam Yesus Kristus (ayat 15).
28
Pengantar Surat Efesus Rasul Paulus menulis surat ini dari balik jeruji penjara. Pesan utama dari surat ini adalah gereja. Apa yang dimaksud dengan “gereja”? Dalam Perjanjian Baru, ada dua makna utama: (1) Kelompok orang percaya yang berhimpun di satu tempat—misalnya, 1 Korintus 1:2 berkata, “Kepada jemaat Allah di Korintus.” (2) Semua orang yang percaya kepada Kristus, di segala tempat dan usia. Dalam Efesus, “gereja” menyandang arti kedua ini—misalnya, 1:22. Kita dapat membagi surat ini menjadi dua bagian: (1) Doktrinal—panggilan gereja—pasal 1-3 (2) Praktikal—cara hidup gereja—pasal 4-6 Pertanyaan untuk Pelajaran 6 Ayat hafalan: Galatia 5:22-23a Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 6. 1. Apa yang Anda pelajari tentang Roh Kudus dalam pelajaran minggu kemarin? 2. Apa saja kualitas yang dimiliki orang Kristen sejati? 3. Apa arti kata “gereja” yang digunakan dalam surat kepada Jemaat Efesus? Hari 2 Efesus 1:1-16 4. (a) Kapan kita dipilih? (b) Kita dipilih untuk menjadi apa?
29
5. Apa yang telah Tuhan tentukan sejak semula dalam kasih-Nya? 6. (a) Dari ayat-ayat ini, daftarkan semua berkat yang kita terima dalam Tuhan Yesus. (b) Pikirkan semua berkat ini dan bersyukurlah kepada Tuhan. Hari 3 Efesus 1:7-10 7. Apa yang kita miliki melalui darah Kristus? 8. Apa rencana Tuhan Yesus bagi semua makhluk di bumi dan di surga? 9. Apa yang disampaikan ayat 7-8 kepada kita mengenai kasih karunia Tuhan? Hari 4 Efesus 1:11-14 10. Berdasarkan yang dikatakan ayat-ayat ini, mengapa kita dipilih dan ditetapkan sejak semula? 11. (a) Apa pekerjaan Roh Kudus yang kita baca di sini? (b) Kapan Dia menunaikan pekerjaan itu? 12. Dapatkah Anda menjelaskan arti “bagian yang dijanjikan”? Hari 5 Efesus 1:15-17 13. Apa dua hal yang membuktikan kepada rasul Paulus bahwa jemaat Efesus telah diselamatkan? 14. (a) Apa yang Paulus minta untuk Tuhan lakukan bagi jemaat Efesus? (b) Mengapa dia meminta hal itu? 15. Apakah Anda berdoa bagi orang percaya lain seperti rasul Paulus berdoa bagi jemaat Efesus? Adakah orang-orang yang perlu Anda doakan?
30
Hari 6 Efesus 1:18-21 16. Paulus berdoa agar Tuhan menerangi mata hati jemaat Efesus. Coba temukan alasannya dalam ayat 18-19. 17. Kapan kuasa Tuhan Yesus dinyatakan? 18. Di mana posisi Yesus Kristus sekarang? Hari 7 Efesus 1:22-23 19. Apa yang Tuhan letakkan di bawah kaki Kristus? 20. (a) Apa arti Kristus bagi gereja? (b) Menurut Anda, apa artinya ini? 21. Apa arti gereja bagi Kristus? Pelajaran 7 Efesus 1:1-23 Doa dan Puji-pujian Salam—1:1-2 Paulus menjadi rasul bukan karena pilihannya sendiri, melainkan karena kehendak Tuhan. Karena itu, dia menulis dengan otoritas Tuhan. Ia menulis kepada orang-orang kudus, yang berarti orang percaya, di Efesus. Kekayaan Rohani dalam Kristus—1:3-14 Paulus memuji Tuhan atas segala berkat yang kita terima di dalam Kristus. Dia menulis tentang kasih karunia Tuhan kepada kita, penebusan kita, pemilihan, penetapan sejak semula, 31
dan menjadi anak-anak Tuhan; juga tentang Roh Kudus yang menjadi jaminan dan meterai kita. Mari kita melihat arti dari kata-kata ini, yang menguraikan kebenaran rohani bagi kita. Setiap berkat diturunkan kepada kita melalui Yesus Kristus. Kasih karunia: Ketika kita memberi hadiah pada sesama yang adalah hamba, itu namanya kebaikan hati. Namun jika hamba itu mencuri atau menghina kita dan, bukannya menghukum, kita malah memberinya hadiah, itu adalah kasih karunia. Seperti hamba itu, kita melakukan banyak hal yang jahat di mata Tuhan. Kita layak dihukum. Namun Dia dengan cuma-cuma memberi kita kasih karunia-Nya di dalam Kristus (ayat 6). Dia melimpahkan kasih karunia-Nya atas kita (ayat 8). Penebusan: Ketika mendalami surat kepada Galatia, kita belajar bahwa kata “menebus” berarti “membayar lunas demi memberi kebebasan”. Dalam ayat 7, rasul Paulus memberitahukan bahwa kita dibeli dengan darah Yesus Kristus dan dosa-dosa kita telah diampuni. Kita dibebaskan dari perbudakan dosa. Pemilihan: Allah memilih kita di dalam Kristus Yesus sebelum dunia dijadikan (ayat 4, 11). Meskipun kita mengira kitalah yang memilih untuk percaya pada Kristus, Dia-lah yang pertama memilih kita. Ditentukan sejak semula: Kita menemukan istilah ini dalam ayat 5 dan 11. Istilah ini mengungkapkan rencana Tuhan bagi hidup kita. Ia ingin kita menjadi anak-anak-Nya dan menjalani hidup yang memuliakan nama-Nya. Menjadi anak-anak Allah: Pada dasarnya kita adalah orang yang harus dimurkai (2:3); bukan anggota keluarga Allah. Ia bukanlah Bapa kita. Namun Ia menerima kita dan menjadikan kita anak-anak-Nya. Ini dimungkinkan oleh karya Tuhan Yesus Kristus (ayat 5). 32
Dimeteraikan: Ayat 13. Ketika memeteraikan surat atau amplop, kita menegaskan siapa pengirim surat ini dan dari mana datangnya. Untuk menegaskan bahwa kita milik-Nya, Tuhan memeteraikan kita dengan Roh Kudus. Karena Tuhan Yesus hidup di dalam kita, kita tahu bahwa kita adalah milik-Nya. Semua orang percaya telah dimeteraikan oleh Roh Kudus. Jaminan bagian kita: Ayat 14. Kita belum menerima seluruh warisan yang Tuhan Yesus janjikan kepada kita, tapi Dia memberi kita Roh Kudus-Nya. Roh Kudus seperti jaminan yang dibayarkan seseorang saat membeli sesuatu. Dengan membayar jaminan itu, orang itu berjanji akan melunasi bayaran yang tersisa. Demikian juga, Roh Kudus adalah jaminan yang diberikan Tuhan. Karena telah menerima-Nya, kita beroleh kepastian bahwa Tuhan akan memberi kita semua hal lainnya yang menunggu dalam warisan kita. Ucapan syukur dan doa—1:15-23 Dalam doanya, rasul Paulus berterima kasih kepada Tuhan Yesus atas jemaat Efesus dan memohonkan permintaan bagi mereka. Ia berterima kasih kepada Tuhan karena mereka orang Kristen sejati, tapi ia memohon agar mereka menerima Roh hikmat dan wahyu supaya bisa mengenal-Nya dengan benar. Ketika pertama kali percaya kepada Tuhan Yesus, kita mengenal Tuhan. Namun pengenalan itu harus bertumbuh. Tahu tentang Tuhan Yesus Kristus saja tidak cukup. Saat Tuhan bekerja dalam hidup kita, saat kita berdoa dan bersekutu dengan-Nya, kita mampu mengenalnya lebih dalam dan lebih lagi. Dalam ayat 18-19, Paulus bicara tentang mengetahui beberapa hal terkait masa lalu, masa depan, dan masa kini. Apakah Anda mengerti dan tahu tentang:
33
1. Masa lalu, ayat 18—pengharapan yang terkandung dalam panggilan Tuhan Yesus. Yakinkah Anda bahwa Tuhan memanggil Anda? Jika Anda meyakininya dengan sungguh, Anda punya harapan yang sejati. 2. Masa depan, ayat 18. Apakah Anda memahami betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukannya bagi orang-orang kudus? 3. Masa kini, ayat 19. Apakah kuasa Tuhan Yesus bekerja dalam hidup Anda? Kuasa yang membangkitkan Yesus Kristus dari orang mati juga tersedia bagi kita yang percaya. Kristus adalah Kepala dari segala ciptaan. Ia memerintah atas semuanya. Segala sesuatunya takluk di bawah kaki-Nya. Akan tetapi, dalam ayat 22-23, rasul Paulus memberitahukan kepada kita bahwa Kristus Yesus adalah Kepala gereja. Seperti yang kita baca minggu lalu, “gereja” berarti “semua orang yang percaya kepada Kristus, di segala tempat dan masa.” Semua orang percaya menyusun tubuh Kristus. Ia kepala kita; karena itu, kita wajib menaati-Nya. Di luar diriNya, kita tak dapat berbuat apa-apa. Dan tanpa kita, tubuh-Nya, karya-Nya di dunia tak dapat ditunaikan. Pertanyaan untuk Pelajaran 7
Ayat hafalan: Efesus 1:13
Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 7 1. Berkat manakah dalam catatan itu yang membawa sukacita khusus bagi Anda hari ini? 2. Jaminan apa yang Tuhan berikan kepada kita untuk memastikan Ia akan memenuhi semua janji-Nya? 3. Apa yang Anda lakukan saat ini untuk semakin mengenal Tuhan?
34
Hari 2 Efesus 2:1-3 4. Dari ayat-ayat ini, jelaskan seperti apa cara hidup orang yang belum percaya?
5. Siapa yang menguasai kehidupan orang percaya? 6. Seperti apa posisi orang yang belum percaya di hadapan Tuhan? (ayat 1 dan 3) Hari 3 Efesus 2:4-10 7. Kualitas apa dari pribadi Tuhan yang Anda temukan dalam ayat-ayat ini? 8. Apa saja yang telah Tuhan lakukan bagi kita? 9. Apa yang kita pelajar mengenai karya Tuhan: (a) Dalam ayat 8-9? (b) Dalam ayat 10? Hari 4 Efesus 2:11-13 10. Siapa saja yang disebut “orang bersunat”? 11. Lima hal apa yang digunakan untuk membedakan orang percaya non-Yahudi dari orang percaya Yahudi? 12. (a) Perubahan besar apa yang terjadi saat kita percaya? (b) Bagaimana mungkin itu terjadi? Hari 5 Efesus 2:14-18 13. Apa yang terjadi pada tembok pemisah antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi? 14. (a) Apa yang Kristus lakukan pada hukum Taurat? (b) Mengapa? 35
15. Apa hal baik yang kini diberikan pada orang Yahudi dan non-Yahudi? (a) Ayat 16 (b) Ayat 17 (c) Ayat 18 Hari 6 Efesus 2: 19-22 16. Apa status dari orang non-Yahudi yang telah percaya? (Ayat 19) 17. (a) Siapa yang menjadi dasar dari bait Allah? (b) Siapa batu penjuru utamanya? (c) Siapa “batu-batu” lain yang turut menyusun bait Allah? 18. Siapa yang tinggal dalam rumah ini? Hari 7 Efesus 3:1-6 19. Mengapa Paulus dimasukkan ke dalam penjara? 20. Kepada siapa Tuhan tidak menyatakan rahasia-Nya? 21. Apakah rahasia Tuhan itu?
36
Pelajaran 8 Efesus 2:1-3:6 Rencana Tuhan bagi Bangsa non-Yahudi yang Terhilang Keadaan orang yang belum percaya—2:1-3 Ketika rasul Paulus menulis kata “kamu”, yang ia maksud adalah orang non-Yahudi; dan saat ia berkata, “kita”, ia melibatkan orang Yahudi di sana. Dalam ayat-ayat ini, ia memberitahu bahwa kita semua pada dasarnya harus dimurkai. Manusia tanpa Kristus telah mati karena dosadosanya. Ia dikuasai oleh dunia, Iblis, dan hasrat kedagingannya sendiri. Kasih karunia Allah yang besar—2:4-10 Ayat 4 dimulai dengan kata “tetapi”. Kendati kita semestinya berada di bawah penghukuman Tuhan karena dosa-dosa kita, Tuhan, dengan kasih, kemurahan hati, kasih karunia, dan kebaikan-Nya, menyelamatkan kita melalui Kristus Yesus. Dahulu kita sudah mati, dan orang mati tak sanggup berbuat apa-apa. Namun melalui iman kita menerima kehidupan. Kini kita adalah ciptaan yang baru, dan dengan kuasa Roh Kudus, kita mampu melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Perbuatan baik ini tidak menambahkan apa pun pada keselamatan kita. Kita, yang telah diselamatkan, melakukan ini untuk memuliakan Tuhan Yesus. Dipersatukan di dalam Kristus—2:11-22 Bangsa Yahudi, keturunan Abraham, telah menerima banyak berkat. Mereka mengenal Tuhan, menerima janji-janji-Nya, dan menyaksikan kedatangan Mesias. Namun, sebelum kedatangan Yesus, bangsa non-Yahudi terpisah dari bangsa pilihan Allah. Mereka tidak memiliki Tuhan dan pengharapan. 37
Namun di dalam Kristus, segalanya berubah. Kini kita, orang non-Yahudi, dapat menghampiri ALLAH melalui perantaraan darah Kristus, yang melenyapkan dosa yang memisahkan kita dari Tuhan. Selain dapat menghampiri Allah, kita juga dipersatukan dengan bangsa Yahudi. Kini, orang Yahudi dan non-Yahudi yang percaya adalah satu bangsa, satu keluarga. Bersama-sama, kita menjadi tempat kediaman Allah. Dalam Galatia 3:28, kita membaca bahwa dalam Yesus Kristus, tak ada pembedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani, budak atau orang bebas, pria atau wanita. Dalam Efesus, kita belajar lebih dalam mengenai kesatuan ini. Apa pun ras dan suku kita, kita setara di hadapan Allah. Apakah Anda hidup damai dengan orang dari suku lainnya? Atau masih adakah tembok perseteruan (ayat 14) di antara kalian? Setiap orang percaya disatukan dengan yang lainnya untuk menjadi satu bangunan. Jika tak ada perdamaian di antara kita, bangunan itu tak akan menjadi tempat kediaman yang “pas” bagi Roh Allah. Paulus menguraikan berbagai bagian dari bangunan ini. Yang menjadi dasarnya adalah para rasul dan para nabi. Ajaran-ajaran mereka dibutuhkan sebagai fondasi iman kita. Batu penjurunya adalah Yesus Kristus: Ia bagian dari fondasi. Tanpa batu penjuru yang kukuh, dinding-dinding bangunan akan runtuh. Yesus Kristus adalah batu penjuru yang menguatkan bait Allah. Kita, orang percaya, adalah batu-batu bangunan itu. Bangunan tersebut semakin besar jika makin banyak orang yang percaya dan ditambahkan di sana. Rahasia Tuhan—3:1-6 Ketika rasul Paulus menggunakan kata “rahasia”, yang ia maksud adalah “kebenaran yang sebelumnya tidak diketahui.” Pada masa Perjanjian Lama, orang-orang tidak mengetahui rahasia yang kini diungkapkan Tuhan Yesus kepada Paulus. Apakah kebenaran yang dulunya 38
tersembunyi tapi kini dinyatakan ini? Yakni bahwa bangsa non-Yahudi pun ditetapkan sebagai ahli waris bersama bangsa Yahudi, bahwa mereka semua adalah anggota dari satu tubuh, dan bahwa mereka pun memegang janji-janji Allah di dalam Yesus Kristus (ayat 6). Sesuatu yang dahulu rahasia ini, kini telah diungkapkan oleh Roh Kudus. Pertanyaan untuk pelajaran 8 Ayat hafalan: Efesus 2:13 Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 8. 1. Apa pelajaran utama yang Anda tarik dari catatan ini? 2. Apa yang dimaksud Paulus saat ia menggunakan kata “rahasia”? 3. Mengapa kita harus melakukan pekerjaan baik? Hari 2 Efesus 3:7-13 4. (a) Apakah kasih karunia istimewa yang diberikan Tuhan Yesus kepada Paulus? (b) Pelayanan apakah yang Tuhan percayakan kepada Anda? 5. Dengan cara apa hikmat Allah diberitakan kepada pemerintah dan penguasa di sorga? 6. (a) Apa yang bisa kita lakukan dengan berani? (b) Bagaimana hal itu dimungkinkan? Hari 3 Efesus 3:14-19 7. (a) Apa yang Paulus doakan bagi jemaat Efesus? Ayat 16-17 (b) Paulus berdoa agar mereka mengetahui apa? Ayat 18-19 (c) Paulus berdoa agar mereka dipenuhi apa?
39
8. Doakan semua hal ini untuk diri Anda dan untuk orang lain yang menjadi beban doa Anda. 9. Apakah yang Anda ketahui mengenai kasih Kristus? Hari 4 Efesus 3:14-21 10. Apa yang kita pelajari mengenai Allah Bapa dalam ayat-ayat ini? 11. 12. 13. Apakah Tuhan selalu menjawab semua doa kita seperti yang kita ingini? 14. Dari ayat-ayat ini, jelaskan apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam diri kita. Hari 5 Efesus 4:1-6 15. (a) Kualitas apa yang wajib ada dalam kehidupan orang percaya?
(b) Manakah di antara kualitas-kualitas ini yang kurang terlihat dalam hidup Anda?
16. Apakah yang bisa Anda lakukan untuk tetap bersatu dengan gereja Anda?
17. Hal apa saja yang dimiliki semua orang percaya? Hari 6 Efesus 4:7-13 18. (a) Siapa yang menganugerahkan karunia Roh? (b) Kepada siapa? 19. Karunia Roh apa yang disinggung dalam ayat-ayat ini?
40
20. Mengapa Kristus menurunkan karunia Roh? Hari 7 Efesus 4:14-16 21. Apa yang terjadi bila tak ada pengajar rohani dan pemberita Injil di gereja kita?
22. Agar segenap tubuh Kristus bertumbuh dan terbangun, apa yang harus dilakukan masingmasing bagiannya? 23. (a) Peran apa yang Anda miliki dalam tubuh Kristus? (b) Apakah Anda sedang mengerjakannya? Pelajaran 9 Efesus 3:7-4:16 Ajaran, Doa, dan Nasihat Paulus Paulus, pemberita Injil bagi bangsa non-Yahudi—3:7-13 Rasul Paulus menganggap panggilannya untuk melayani Tuhan sebagai karunia yang besar. Tak ada kesombongan di dalamnya: dia bahkan menyebut dirinya yang paling hina di antara semua orang kudus Allah (ayat 8). Sudahkah Anda dipanggil untuk melayani Tuhan? Seperti rasul Paulus, apakah Anda melayani dengan rendah hati atau apakah Anda menyombongkan pelayanan yang dipercayakan kepada Anda? Apakah Anda memandang diri lebih hebat dari yang lain karena pelayanan ini? Anda mampu melayani hanya karena anugerah Tuhan, dan semua kemuliaan hanya boleh tertuju kepada-Nya. Bagi Paulus, melayani Tuhan berarti menderita di dalam penjara (ayat 1 dan 13). Ia menerimanya dengan rela karena itu 41
membawa keuntungan bagi jemaat Efesus. Bersediakah Anda menderita demi kepentingan orang lain? Doa Paulus—3:14-20 Rasul Paulus kini melanjutkan doa yang dimulainya dalam 3:1. Ia berdoa kepada Bapa. Tuhan Yesus adalah Bapa yang utama; semua turunan di sorga dan di bumi menerima namanya (ayat 15). Dalam doanya, keinginan terbesar rasul Paulus adalah agar jemaat Efesus dikuatkan dan diteguhkan batinnya untuk mengenal kasih Kristus dan kepenuhan Allah. Kita menerima kekuatan ini melalui Roh Kudus saat kita beriman kepada Tuhan Yesus dan Kristus berdiam di dalam hati kita. Ketika kita percaya, Kristus memasuki hati kita dan mengaruniakan Roh-Nya. Sesudah itu, saat kita hidup dalam iman dan ketaatan, Ia berdiam di sana, menguasai hidup kita. Apakah Yesus Kristus sekadar tamu dalam hidup Anda? Atau apakah Ia penghuni tetap yang mampu berbuat apa saja yang Ia mau? Sebesar apakah kasih Allah itu? Melampaui segala pengetahuan kita (ayat 19), tapi Paulus berdoa agar kita memahami betapa lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya kasih Kristus. Karena lebar, kasih itu menjangkau semua manusia di dunia ini. Panjangnya menjangkau jauh ke kayu salib. Bahkan dalam kematian pun kita tak bisa kabur dari kedalaman kasih-Nya. Tingginya menggapai surga tempat Tuhan Yesus berada. Kuasa Allah tak terbatas dan kuasa itu berkarya dalam diri kita, gereja-Nya. Ia mampu melakukan lebih dari yang kita pikirkan. Mari kita meminta Yesus Kristus melakukan perkara besar melalui kita, dan Ia akan melakukan perkara yang lebih besar dari yang kita minta dalam doa.
42
Tubuh Kristus—4:1-6 Di awal pasal 4, kita menemukan ajaran praktis bagi orang Kristen. Karena kita telah dipanggil menjadi anak-anak Allah, hidup kita pun harus berpadanan dengan panggilan itu.Semua orang percaya adalah bagian dari satu tubuh. Kita bersatu karena memiliki Bapa, Tuhan, Roh, dan harapan yang sama. Kita semua berpartisipasi dalam iman dan baptisan yang sama. Karena itu, kita kini hidup dalam persekutuan; dan kita wajib mengerahkan segenap daya untuk menjaga kesatuan dan persekutuan ini. Adakah kesatuan yang utuh dalam gereja Anda? Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesatuan yang kita miliki di dalam Kristus? Perlukah Anda berdamai dengan saudara seiman? Perlukah Anda meminta pengampunan? Adakah dendam atau perasaan iri yang perlu dienyahkan dari hati Anda? Berjuanglah sebaik-baiknya untuk menjaga kesatuan. Karunia Roh—4:7-16 Dalam ayat 7, Paulus mengutip Mazmur 68:18. Pada masa kuno, saat seorang raja pulang memboyong kemenangan dari medan perang, ia akan menuju kotanya dengan membawa tawanan-tawanannya. Lalu, ia menerima hadiah dari rakyatnya. Namun saat Kristus naik ke surga dalam kemenangan, bukannya menerima hadiah, Ia malah membagi-bagikannya. Kristus yang kini memerintah di surga tetap sama dengan Pribadi yang pernah datang dan hidup di dunia. Ia jugalah yang menganugerahkan karunia-karunia Roh kepada para murid-Nya. Ada berbagai karunia dan rasul Paulus hanya menyinggung beberapa di antaranya. Setiap kita menerima minimal satu karunia (ayat 7 dan 1 Korintus 12:7). Karunia ini diberikan bukan untuk kepentingan kita sendiri, melainkan demi membangun gereja. Anggota gereja yang menerima karunia yang dijabarkan dalam ayat-ayat ini semestinya menggunakan itu untuk memperlengkapi 43
jemaat Tuhan bagi pekerjaan pelayanan (ayat 12). Tujuannya adalah agar segenap tubuh Kristus dibangun, mencapai kedewasaan penuh, dan mengalami kepenuhan Kristus. Jika Anda pemimpin di gereja Anda, apakah ini pun menjadi target Anda? Adakah orang percaya di gereja Anda yang seperti anak-anak, diombang-ambingkan oleh ruparupa angin pengajaran? Anda yang menerima karunia mengajar, memberitakan Injil, dan menggembalakan harus menggunakan karunia itu untuk menguatkan yang lemah. Seperti halnya tubuh kita hanya akan sehat bila setiap bagiannya menunaikan peran dengan baik, demikian juga tubuh Kristus bertumbuh dan terbangun jika setiap anggota melakukan bagiannya (ayat 16). Kristus adalah kepalanya, dan masing-masing kita ada di bawah kekuasaan-Nya. Pertanyaan untuk Pelajaran 9 Ayat hafalan: Efesus 4:3 Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 9 1. Dari catatan itu, apa yang Anda pelajari mengenai pelayanan? 2. Demi menjaga kesatuan dengan orang percaya lain, apa yang perlu kita singkirkan? 3. Mengapa Tuhan menganugerahkan karunia Roh bagi kita? Hari 2 Efesus 4:17-24 4. (a) Jelaskan seperti apakah pola pikir orang yang belum percaya. (b) Salinlah ayat yang memberitahu kita mengenai pola pikir orang percaya. 5. Apakah yang harus kita tanggalkan? 6. Apakah yang harus kita kenakan?
44
Hari 3 Efesus 4:25-28 7. Tiga dosa apa yang rasul Paulus minta agar kita tanggalkan dalam ayat-ayat ini? 8. Apa yang harus kita lakukan untuk mematikan dosa-dosa ini? 9. Dari ketiga dosa ini, dosa mana yang paling sulit Anda tanggalkan? Bacalah ayat 27. Apa yang bisa Anda lakukan untuk tidak memberi kesempatan pada iblis terkait dosa ini? Hari 4 Efesus 4:29-32 10. Dari ayat-ayat ini, dosa manakah yang perlu dibuang dari hidup kita? 11. Hal baik apakah yang perlu kita lakukan? 12. (a) Pekerjaan apa yang dilakukan Roh Kudus dalam diri orang percaya? (b) Apa saja dosa yang mendukakan Roh Kudus? Hari 5 Efesus 5:1-7 13. Karena kita adalah anak-anak Allah, apa yang wajib kita lakukan? 14. Orang seperti apakah yang tidak akan mendapat bagian di dalam Kerajaan Allah? 15. Ayat mana yang berbicara keras pada hati Anda hari ini? Salinlah ayat itu dan renungkan dalam-dalam. Hari 6 Efesus 5:8-14 16. Apa yang dimaksud dengan buah kebenaran? 17. Bacalah ayat 10, lantas susunlah daftar hal-hal yang Anda tahu menyenangkan Tuhan. 18. Apa saja hasil dari hidup di dalam terang? 1 Yohanes 1:7.
45
Hari 7 Efesus 5:15-18 19. Dari ayat-ayat ini, daftarkan semua hal yang tidak boleh kita lakukan. 20. Daftarkan semua hal yang harus kita lakukan. 21. (a) Bacalah ayat 17. Dengan cara apa kita mengetahui kehendak Tuhan? (b) Dapatkah Anda memikirkan beberapa hal yang Anda yakini merupakan kehendak Tuhan? Pelajaran 10 Efesus 4:17-5:8 Hidup Sebagai Anak-anak Terang Manusia baru di dalam Kristus—4:17-24 Orang yang tidak mengenal Kristus hidup dalam kegelapan dan kesia-siaan. Karena hati nurani yang tumpul, dosa yang mereka lakukan makin rusak dan parah. Namun saat kita percaya, kita menjadi manusia baru. Bahkan pikiran dan benak kita pun diubah. Ketika memperoleh baju baru, kita menanggalkan baju lama dan mengenakan yang baru. Demikian juga, kita diharuskan menanggalkan dosa-dosa lama serta mengenakan kebenaran dan kekudusan yang baru. Perbuatan manusia baru—4:25-5:2 Setelah menjadi manusia baru di dalam Kristus, buanglah dusta dari bibir dan hati kita. Bagi banyak orang, termasuk kita, berbohong mungkin adalah kebiasaan sejak kecil. Kita berjanji, “Saya akan datang hari ini,” tapi tanpa alasan kuat, kita baru muncul keesokan harinya. Dapatkah perkataan Anda dipercaya? Apakah yang Anda katakan hanya benar sebagian? Rasul Paulus menasihati kita untuk membuang dusta karena kita adalah anggota dari satu tubuh. Jika 46
kaki saya terkena api, tapi malah membohongi anggota tubuh lainnya dengan berkata, “Tidak ada yang terbakar, kok,” sekujur tubuh saya pasti hangus dilalap api. Demikian juga, jika saya, sebagai anggota tubuh Kristus, tidak mengatakan kebenaran, tubuh Kristus akan terluka dan dirugikan. Mari kita menguji setiap kata yang kita sampaikan minggu ini dan membuang segala dusta. Dalam ayat 26 kita membaca, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa.” Terkadang kemarahan itu penting. Ketika Yesus melihat sesuatu yang tidak benar, Ia marah. Ketika pedagang memperjualbelikan hewan kurban di bait Allah, dan ketika orang mengeraskan hatinya (Markus 3:5), Ia marah. Ketika menyaksikan penindasan dan ketidakadilan, kita wajib marah. Jenis kemarahan ini bukanlah dosa. Namun saat kita marah karena sesuatu yang terjadi kepada kita, dan saat amarah kita tak terkendali, itu adalah dosa. Kalau sudah terlanjur marah, berhati-hatilah agar kemarahan itu tidak bertahan hingga besok. Apabila kita tidak cepat-cepat berdamai dengan orang yang bersalah kepada kita, kemarahan itu akan berkembang dan mencuri damai sejahtera dari hati kita. Ayat 27 memperingatkan kita agar tidak memberi kesempatan bagi Iblis. Jika ada amarah dan dendam dalam hati kita, Iblis bisa dengan mudah mengalahkan kita. Orang yang mencuri tak boleh mencuri lagi, bahkan harus bekerja keras agar bisa memenuhi kebutuhannya dan memiliki kelebihan untuk dibagikan dengan orang yang membutuhkan. Kemalasan bukan gaya hidup orang percaya. Meski yang kita punyai sangat sedikit, berusahalah berbagi dengan sesama. Kata-kata seperti apa yang terlontar dari mulut kita? Apakah itu perkataan yang berguna dan membangun orang yang mendengarnya? Atau kadang perkataan yang diliputi amarah, pahit, memfitnah, menyakiti, merendahkan dan kejam? Setiap dosa dalam hidup kita pasti mendukakan
47
Roh Kudus, tapi seperti yang kita saksikan dalam ayat 29-31, Roh Kudus mudah terluka oleh perkataan yang kita ucapkan dan oleh kemarahan serta kepahitan dalam hati kita. Roh Kudus adalah Penghibur, Penuntun, Guru, dan Kekuatan kita. Jika kita mendukakan-Nya dengan dosadosa kita, Ia tak akan mampu berkarya secara utuh dalam hidup kita. Untuk menggantikan dosa yang disinggung dalam ayat-ayat ini, rasul Paulus meminta kita memupuk kebaikan hati, belas kasihan, pengampunan, dan cinta. Hendaknya kita menjadi makin serupa dengan Tuhan dan mengasihi sama seperti Yesus Kristus telah mengasihi kita. Kegelapan dan Terang—5:3-18 Sebelum percaya, kita tinggal di dalam kegelapan; kini kita adalah anak-anak terang. Ketika terang itu bersinar, semua kejahatan yang bersembunyi di dalam gelap pun tersingkap. Karena terang Kristus bercahaya atas kita, kita tak bisa terus melakukan perbuatan-perbuatan gelap yang rasul Paulus sebutkan di sini—percabulan, kecemaran, keserakahan, perkataan yang sembrono, dan kemabukan. Sebaliknya, anak-anak terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Karena ada begitu banyak orang yang hidup dalam kegelapan, orang percaya harus menggunakan segala kesempatan untuk memimpin orang lain menuju terang (ayat 15-16). Rasul Paulus berkata, “Hendaklah kamu penuh dengan Roh.” Ini adalah perintah. Roh Kudus hidup dalam diri semua orang percaya (Roma 8:9), kita semua dibaptis masuk ke dalam tubuh Kristus oleh Roh Kudus (1 Korinuts 12:13), dan kita dimeteraikan oleh-Nya (Efesus 1:13 dan 4:30). Semua ini terjadi saat kita percaya. Akan tetapi, kepenuhan Roh hanya bisa terjadi bila kita mematikan semua dosa yang mendukakan-Nya dari hidup kita (Efesus 4:30) dan mengizinkan Ia menguasai kita dalam semua hal.
48
Pertanyaan untuk Pelajaran 10 Ayat hafalan: Efesus 4:32 Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 10 1. Sudahkah Anda mulai menguji kata-kata Anda demi membuang semua dusta? Mintalah Tuhan menunjukkan letak kebohongan itu dalam diri Anda. 2. Apa saja yang Anda pelajari dari catatan mengenai Roh Kudus? 3. Sebutkan beberapa perbuatan kegelapan. Hari 2 Efesus 5:18-20 4. Adakah sesuatu dalam hati Anda hari ini yang mencegah Anda dipenuhi oleh Roh? 5. Dengan siapakah orang Kristen yang dipenuhi Roh bersekutu? 6. Untuk apa saja kita mengucap syukur kepada Allah? Hari 3 Efesus 5:21-24 7. Mengapa orang percaya harus tunduk terhadap satu sama lain? 8. (a) Apakah arti Kristus bagi gereja? (b) Apakah arti suami bagi istri? 9. Perintah apa yang diberikan kepada para istri?
49
Hari 4 Efesus 5:25-33 10. Hingga sejauh mana suami mengasihi istrinya? Temukan tiga jawabannya dari (a) Ayat 25 (b) Ayat 28 (c) Ayat 33 11. Perintah apakah yang diberikan kepada istri dalam ayat-ayat ini? 12. Jika Anda pria atau perempuan yang sudah menikah, apakah Anda menaati perintah dalam ayat-ayat ini? Hari 5 Efesus 5:22-33 13. Apa arti kata “gereja” dalam ayat-ayat ini? 14. Dengan cara apa Kristus menunjukkan kasih-Nya kepada gereja? 15. (a) Apa tujuan Kristus bagi gereja? (b) Sebagai bagian dari tubuh Kristus, apakah kehidupan Anda pun seperti ini? Hari 6 Efesus 6:1-4 16. Perintah apa yang diberikan kepada anak-anak? 17. (a) Apa yang harus dilakukan para ayah? (b) Apa yang tidak boleh mereka lakukan? 18. Sambil Anda merenungkan ayat-ayat ini, adakah sesuatu dalam keluarga Anda yang perlu diubah?
50
Hari 7 Efesus 6:5-9 19. Perintah dalam ayat-ayat ini ditujukan bagi semua pekerja, bukan hanya para hamba/budak. Apakah itu pun menjadi sikap kita dalam bekerja? 20. Jika kita bekerja dengan sikap seperti ini, balasan apa yang akan kita dapatkan? 21. Dalam hal apa pelayan dan tuan berkedudukan setara? Pelajaran 11 Efesus 5:18-6:9 Tunduk kepada satu sama lain Penuh dengan Roh—5:18-21 Ketika kita penuh dengan Roh Kudus, akan terjadi empat hal. (1) Kita berkomunikasi dengan satu sama lain (ayat 19a) (2) Kita bersekutu dengan Tuhan di dalam hati kita (ayat 19b) (3) Kita mengucap syukur senantiasa kepada Allah Bapa atas segala sesuatu (ayat 20) (4) Kita tunduk terhadap satu sama lain (ayat 21). Dalam ayat-ayat berikut ini, kita melihat arti dari tunduk kepada satu sama lain. Istri dan suami—5:22-23 Karena suami adalah kepala, istri wajib tunduk kepada suami. Ia melakukannya bukan karena berstatus lebih rendah dari suaminya, melainkan sebagai bentuk pelayanannya kepada Tuhan Yesus. Jika perintah yang diberikan pada istri terlihat sulit, perintah yang diturunkan kepada suami lebih berat lagi: “Kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
51
menyerahkan diri-Nya baginya.” Suami, hingga sejauh apakah Anda mengasihi istri Anda? Apakah Anda menyerahkan diri baginya? Ayat 28 memberitahu kita bahwa suami harus mengasihi istrinya seperti mengasihi tubuhnya sendiri. Seperti suami merawat tubuhnya sendiri, ia juga harus merawat dan memperhatikan istrinya. Apakah Anda mengasihi istri Anda sedalam itu? Kasih Anda kepada istri harus “lebih besar” daripada kasih Anda kepada orang tua (ayat 31). Ketika suami dan istri menaati perintah dalam ayat-ayat ini, Tuhan akan benar-benar dihormati dalam pernikahan mereka, dan mereka akan merasakan kesatuan dan sukacita di rumah mereka. Orang tua dan anak-anak—6:1-14 Anak-anak wajib menaati dan menghormati orang tua. Sekalipun pendidikan orang tua tidak setinggi anak-anaknya, mereka harus tetap dipatuhi. Banyak anak belajar tidak taat sejak kecil karena orang tua tidak mengendalikan mereka dengan tepat. Orang tua yang bijak tidak menghujani anak-anaknya dengan perintah. Ia memberi beberapa perintah yang penting dan memastikan anaknya patuh. Orang tua wajib mendisiplinkan anaknya, tapi hukuman yang ia berikan tidak boleh melampaui batas. Anak-anak hampir selalu bisa dikendalikan dengan nasihat dan teguran. Orang tua hanya boleh mengatakan apa yang benar kepada anak-anak. Menakuti-nakuti anak dengan ancaman adalah tindakan yang salah. Apakah anak-anak Anda menghormati dan menaati Anda? Adakah kasih di antara kalian? Pekerja dan tuan—6:5-9 Meski rasul Paulus menulis untuk para budak yang tidak memiliki kebebasan, nasihatnya pun berguna bagi semua pekerja. Ia menasihati pekerja Kristen untuk bekerja demi menyenangkan Tuhan, bukan hanya untuk menyenangkan atasan. Baik atasan kita hadir ataupun 52
tidak, kita harus setia dalam bekerja. Ada orang percaya yang gagal bekerja dengan maksimal karena harus menghadiri acara gereja atau melakukan kegiatan rohani selama jam kerja. Karena itulah nama Tuhan tidak dipermuliakan di hadapan orang yang belum percaya. Saat bekerja setiap hari, kita harus melayani dengan segenap hati. Apakah hasil kerja Anda mengungguli pekerja lain yang sepantaran dengan Anda? Jika tidak, Anda tidak sedang menghormati Kristus. Jika kita menjadi majikan atau atasan, kita tak boleh menindas orang yang bekerja kepada kita karena Yesus Kristus adalah tuan mereka. Kita semua adalah hamba Tuhan, dan Ia tidak memandang muka. Kristus dan gereja—5:23-32 Dalam ayat-ayat ini, meski rasul Paulus berbicara kepada para istri dan suami, ia juga mengajari kita banyak hal mengenai gereja. Gereja (semua orang percaya secara keseluruhan) merupakan tubuh Kristus dan Ia adalah Kepala dan Juruselamatnya. Yesus mengasihi gereja dan menyerahkan diri-Nya untuk menguduskannya. Seperti halnya suami yang menghendaki mempelai atau istrinya cantik dan tak bercela, Kristus pun ingin jemaat-Nya menjadi suci dan kudus. Hingga Kristus Yesus kembali untuk kedua kalinya, Ia mempersiapkan gereja untuk menyambut kedatangan-Nya.
53
Pertanyaan untuk Pelajaran 11 Ayat hafalan: Efesus 5:22 atau 5:25 Hari 1 Bacalah catatan Pelajaran 11 1. Apakah pelajaran utama yang Anda tarik dari catatan ini? 2. Apakah yang akan terjadi bila pekerja yang sudah percaya tidak bekerja dengan maksimal? 3. Ringkaslah nasihat yang rasul Paulus berikan kepada para istri, suami, anak-anak, orang tua, pekerja, dan atasan.
Hari 2 Efesus 6:10-12 4. Perintah apakah yang kita temukan dalam ayat-ayat ini? 5. Siapakah musuh-musuh kita? 6. Bagaimana cara kita mengalahkan musuh-musuh ini? Hari 3 Efesus 6:10-12 7. Apa yang mungkin terjadi bila kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah? 8. (a) Ikat pinggang apa yang perlu kita kenakan? (b) Kasut apa yang perlu kita kenakan? 9. (a) Apa fungsi dari baju zirah? (b) Baju zirah apa yang perlu kita kenakan?
54
Hari 4 Efesus 6:16-17 10. (a) Apa yang menjadi perisai kita? (b) Mengapa kita membutuhkan perisai ini? 11. (a) Apa yang kita perlukan untuk melindungi kepala (pikiran) kita dari serangan Iblis? (b) Apakah Anda yakin Anda memiliki ketopong ini? 12. (a) Pedang apa yang Anda pakai dalam memerangi Iblis? (b) Dapatkah Anda memberi contoh dari cara menggunakan pedang itu? Hari 5 Efesus 6:18-20 13. Berdasarkan ayat 18, jawablah pertanyaan berikut ini: (a) Kapan kita harus berdoa? (b) Untuk siapa saja kita perlu berdoa? (c) Doa macam apa yang perlu kita panjatkan? 14. Berdasarkan ayat 19, tuliskan hal-hal yang bisa Anda doakan untuk seorang pemberita Injil. Lalu, doakan seorang penginjil yang Anda kenal.
15. Apakah pelajaran baru tentang doa yang bisa Anda tarik dari ayat-ayat ini? Hari 6 Efesus 6:21-24 16. Mengapa rasul Paulus mengirim Tikhikus ke Efesus? 17. (a) Apakah yang Paulus ceritakan mengenai karakter Tikhikus? (b) Apakah Anda juga memiliki karakter seperti itu? 18. Dengan cara apakah kita semestinya mengasihi Tuhan Yesus Kristus?
55
Hari 7 Bacalah catatan untuk Pelajaran 12 19. Hal baru apa yang Anda pelajari mengenai perlengkapan senjata rohani? 20. Bandingkan 6:24 dengan Wahyu 2:1, 4-5. Kitab Wahyu ditulis sekitar empat puluh tahun sesudah surat kepada jemaat Efesus ditulis. Apa yang terjadi dalam rentang waktu itu? Apa yang bisa Anda pelajari dari situasi ini?
21. Pelajaran utama apa yang Anda tarik dari jemaat Efesus? Pelajaran 12 Efesus 6:10-24 Perlengkapan Senjata Allah Peperangan orang percaya—6:10-13 Iblis dan roh-rohnya yang jahat berperang melawan anak-anak Tuhan. Meski tidak kasat mata, kekuatan kejahatan sedang berusaha memperdaya, mencobai, dan mengalahkan kita. Kita tak akan mampu melawan mereka sendirian. Namun kita kuat di dalam kekuasaan Allah yang besar. Ia juga memberi perlengkapan senjata untuk kita kenakan sehingga kita mampu berdiri teguh ketika Iblis datang menyerang. Pelengkapan senjata prajurit—6:14-17 Pada masa pemerintahan Romawi, prajurit mengenakan setiap perlengkapan senjata ini sebelum pergi berperang. Mari kita cermati satu per satu.
56
(1) Ikat pinggang—ayat 14. Pertama-tama, prajurit melingkarkan ikat pinggang untuk menyatukan seluruh pakaiannya. Pada ikat pinggang inilah ia menggantungkan senjata lainnya. (2) Baju zirah—ayat 14. Fungsinya adalah melindungi dada prajurit. (3) Kasut—ayat 15 (4) Perisai—ayat 16. Untuk melindungi prajurit dari desingan panah api lawan. (5) Ketopong—ayat 17. Untuk melindungi kepala prajurit. (6) Pedang—ayat 17. Untuk bertarung melawan musuh. Sama seperti perlengkapan senjata itu memungkinkan prajurit Romawi mengalahkan musuh dalam perang, Tuhan pun memberi kita senjata untuk mengalahkan Iblis. Mari kita melihat senjata yang diberikan Tuhan kepada kita. (1) Ikat pinggang kita adalah kebenaran (ayat 14). Kebenaran bagai ikat pinggang yang menyatukan dan merekatkan segalanya. Jika kita tahu kebenaran, dan jika kita selalu bertindak dan berkata-kata benar, Iblis tak akan bisa mengalahkan kita dengan mudah. (2) Baju zirah kita adalah keadilan (ayat 14). Sama seperti baju zirah melindungi dada prajurit, keadilan yang kita miliki pun melindungi hati kita dari godaan Iblis. (3) Kasut kita adalah kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera (ayat 15). Setelah menerima Injil ini, kita mampu berdiri teguh dan menyebarkannya. (4) Perisai kita adalah iman (ayat 16). Tanpa perisai ini, Iblis dapat melukai kita dengan mudah. Namun iman kita dalam Tuhan Yesus dapat memadamkan panah api si jahat. (5) Ketopong kita adalah keselamatan (ayat 17). Begitu tahu kita telah diselamatkan, pikiran kita terlindungi dari keragu-raguan yang hendak ditanamkan Iblis.
57
(6) Pedang kita adalah firman Allah (ayat 17). Meski semua perlengkapan senjata lainnya melindungi kita, satu-satunya cara untuk bertarung melawan Iblis adalah dengan Firman Tuhan. Godaan Iblis dapat ditepis dengan Firman Allah, seperti yang Yesus Kristus lakukan saat Ia dicobai. Yang paling ditakuti Iblis bukanlah kecaman atau hardikan kita, melainkan Firman Allah. Adakah orang di gereja Anda yang tidak dapat mengalahkan Iblis karena tidak mengenal isi Alkitab? Apa yang bisa Anda lakukan untuk menolong orang-orang ini? Apakah Tuhan menuntun Anda untuk memulai kelompok pendalaman Alkitab baru? Jika ada perlengkapan senjata Allah yang tidak kita miliki, kita akan lemah dalam berperang. Sudahkah Anda mengenakannya? Doa—6:18-20 Kendati tidak dianalogikan sebagai perlengkapan senjata, doa sesungguhnya sangat penting dalam peperangan rohani. Kita harus berdoa senantiasa, dengan segala doa dan permohonan, untuk semua orang percaya. Rasul Paulus meminta jemaat Efesus berdoa baginya. Ketika Anda berdoa, apakah Anda berdoa juga bagi penginjil dan bagi orang lain yang memberitakan dan mengajarkan Firman Tuhan? Salam—6:21-24 Paulus adalah rasul Yesus Kristus yang ternama, namun ada juga orang beriman lain yang melayani bersamanya. Tikhikus adalah salah satu di antaranya. Meskipun kita tidak hebat ataupun terkenal, kita tetap bisa setia mengerjakan pelayanan yang Tuhan Yesus percayakan kepada kita. Kita, seperti Tikhikus, dapat menghibur orang percaya lain. Namun yang
58
terpenting adalah bahwa kita mengasihi Tuhan Yesus dengan kasih yang tak pernah padam (ayat 24). Ayat Hafalan untuk Galatia—Efesus 1. Galatia 3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. 2. Galatia 1:4 yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini , menurut kehendak Allah dan Bapa kita. 3. Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 4. Galatia 4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 5. Galatia 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. 6. Galatia 5:22-23a Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
59
7. Efesus 1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. 8. Efesus 2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. 9. Efesus 4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. 10. Efesus 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. 11. Efesus 5:22 atau 5:25 Hai isteri, tunduklah 1 kepada suamimu seperti kepada Tuhan. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.
60
61