PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY PT YASA INDUSTRI NUSANTARA YANG MAMPU MEREPRESENTASIKAN VISI DAN MISI, FILOSOFI PERUSAHAAN DAN SERVIS BISNIS YANG BERUPA EPC Dityo Wahyu Primandono Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp/ Fax (031) 5931147
ABSTRAK PT Yasa Industri Nusantara adalh sebuah perusahaan yang bergerak di industry konstruksi
pabrik.
Seiring
berjalannya
waktu
PT
Yasa
Industri
Nusantara
mengembangkan servis bisnisnya menjadi EPC. Dengan berubahnya servis bisnisnya, PT Yasa Industri Nusantara mempunyai suatu cita-cita untuk dapat bersaing penuh di kompetisi industry konstruksi pabrik dalam skala nasional dan menjadi leader market di bidang konstruksi pabrik di Indonesia. Muncullah suatu gagasan untuk merubah corporate identity dari PT Yasa Industri Nusantara. Sesuai dengan yang tertera dalam road map 2011 bahwa PT Yasa Industri Nusantara ingin mencapai brand image yang diinginkan Brand image yang dimaksud adalah suatu bentuk penilaian visual masyarakat luas, klien dan rekanan terhadap PT Yasa Industri Nusantara dari segala sapek yang meliputi visi, misi dan servis bisnisnya. Dapat disimpulkan Brand Image yang dimaksud adalah pembentukan suatu corporate identity yang baru. Perancangan redesain corporate identity PT Yasa Industri Nusantara bertujuan agar PT Yasa Industri Nusantara mendapatkan brand awareness dari target segmentnya. Dan dapat menjadi leader market di dalam bisnis industry konstruksi pabrik dalam skala local.
KEYWORD Corporate identity, PT Yasa Industri Nusantara, EPC, leader market
PENDAHULUAN Latar Belakang PT Rekayasa Industri adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri konstruksi pabrik di Indonesia. Berdiri pada tahun 1981 dengan fokus kegiatan engineering (merancang suatu pabrik), procurement (mendatangkan material untuk mendukung pembangunan suatu pabrik dan construction (memasang material hingga menjadi suati pabrik). Perusahaan yang dibawahi oleh BUMN ini, sahamnya dimiliki oleh PT PUSRI, pupuk kaltim dan pemerintah Indonesia. Di Indonesia sendiri, bisnis konstruksi adalah bisnis yang termasuk produktif. Nilai konstruksi yang diselesaikan dari industri konstruksi pabrik yang termasuk dalam 1
konstruksi sipil , menunjukkan peningkatan yang signifikan di tiap tahunnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa industri konstruksi pabrik berkembang pesat dan terlihat sangat produktif. Bahkan industri konstruksi pabrik dapat mencapai peringkat 2 setelah konstruksi bangunan gedung di bisnis industri konstruksi di Indonesia. Sehinnga dapat disimpulkan bisnis konstruksi pabrik merupakan bisnis yang menjanjikan dan mempunyai prospek profit yang memuaskan. Seiring dengan berjalannya PT Rekayasa, proyek-proyek pun terus berdatangan. Semakin banyaknya proyek yang berdatangan akhirnya terjadi keterlambatan dalam pemenuhan tenggat waktu suatu proyek. Guna menghindari keterlambatan sekaligus membantu untuk penyelesaian di dalam proyek selanjutnya, PT Rekayasa Industri memperkerjakan beberapa sumber daya manusia dan membentuk struktur yang dinamakan direct hire. Pada tahun 1995 untuk menghindari masalah serupa di masa datang, sumber daya manusia di dalam struktur direct hire dikumpulkan dan membentuk divisi PC contracting (profit center contracting). Divisi PC contracting ini juga bertugas menyelamatkan profit di proyek dari PT Rekayasa Industri. Berkembang melihat dari potensial market yang ada dan juga keberadaan kebutuhan tenaga-tenaga dari sumber daya manusia di proyek PT Rekayasa Industri, maka manajemen rekayasa industri mengeluarkan pemikiran agar divisi PC conracting ini dijadikan bussiness unit yang terpisah. Maka mulai berpikir untuk membentuk semacam tatanan usaha baru yang juga bergerak dibidang konstruksi. 1
URL: http://www.bps.go.id/aboutus.php?id_subyek=04&tabel=1&fl=2 akses tanggal
13.09.2010 pukul 00:12
Pada tanggal 31 Maret 1999 berdirilah PT Yasa Industri Nusantara. Pada awal dibentuk, PT Yasa Industri Nusantara berfungsi sebagai subconstracting dari PT Rekayasa Industri atau membantu setiap proyek yang dikerjakan oleh PT Rekayasa Industri. Langkah pembentukan PT Yasa Industri Nusantara diambil karena PT Rekayasa Industri membutuhkan satu anak perusahaan yang dapat menyelamatkan profit-profit dari setiap proyek mereka. Sehingga pengerjaan proyek PT Rekayasa Industri dapat tetap berjalan lancar. PT Yasa Industri Nusantara juga produktif dalam industri konstruksi pabrik di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan dikerjakannya beberapa proyek di sejumlah tempat di Indonesia. Selain di dalam pasar nasional, PT Yasa Industri Nusantara juga pernah mengerjakan proyek yang berada di luar negeri yaitu Brunai darussalam dan Malaysia. Hal ini berarti PT Yasa Industri Nusantara berpotensi dalam persaingan industri konstruksi. Dalam
perkembangannya
PT
Yasa
Industri
tidak
hanya
menjadi
subconstraction dari PT Rekayasa Industri. PT Yasa Industri Nusantara mulai 2
mendapatkan klien dari luar PT Rekayasa Industri . Beberapa klien selain PT Rekayasa Industri, beberapa klien yang pernah dikerjakan oleh PT Yasa Industri Nusantara adalah Pindo Deli IKPP, KJP, Conocophillps Indonesia, PT. SEMPEC Indonesia, LNG BADAK, KPI, PERTAMINA, BMC, Mitsubishi, Conoco Philips dan sinarmas. Sehingga PT Yasa Industri Nusantara mulai bisa mengembangkan sendiri marketnya ke dunia luar tanpa harus mendapatkan proyek dari PT Rekayasa Industri. Seiring dengan pertambahan klien dari PT Yasa Industri Nusantara, servis 3
bisnis juga bertambah sesuai dengan permintaan pasar yang ada . Sehingga servis bisnisnya pun ikut bertambah dan berkembang. PT Yasa Industri Nusantara yang semula hanya subconstracting dan hanya bergerak di bidang konstruksi saja, saat ini telah bertambah bisnis servisnya yaitu PC Contracting – Subconstracting bussines – EPC – Shop fabrication - O&M – Project Development. Dalam
perkembangannya
yang
pesat,
PT
Yasa
Industri
Nusantara
mempunyai suatu tujuan untuk menjadi leading company dalam skala nasional. Pencapaian tujuan ini kemudian terhambat oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tiap tahunnya mulai bermunculan industri konstruksi di Indonesia. Pada tahun 2008 terdapat 139.322 perusahaan konstruksi di Indonesia. Sehingga 2
Ir Zulkifli,MM,Direktur prasarana dan usaha keuangan,PT Yasa Industri Nusantara,2010,Depth Interview,Jakarta.
3
Ibid
dibutuhkan suatu diferensiasi agar dapat berkompetisi di dalam skala nasional. Hal ini berarti PT Yasa Industri Nusantara harus membuat suatu terobosan dan diferensiasi guna mempersiapkan dalam persaingan yang ketat. Dalam road map yang dibentuk oleh PT Yasa Industri Nusantara juga menargetkan bahwa di tahun 2011 PT Yasa Industri Nusantara ingin mencapai brand image yang diinginkan. Hal ini bertujuan sebagai pembeda dengan perusahaan konstruksi pabrik lainnya agar PT Yasa Industri Nusantara dapat bertahan di tengah persaingan dalam skala nasional. Brand image yang dimaksud adalah suatu bentuk penilaian visual masyarakat luas, klien dan rekanan terhadap PT Yasa Industri Nusantara dari segala sapek yang meliputi visi, misi dan servis bisnisnya. Dapat disimpulkan Brand Image yang dimaksud adalah pembentukan suatu corporate identity yang baru. Corporate identity itu sendiri merupakan wajah dari suatu perusahaan di pasar. Corporate identity nantinya akan saling mengisi dengan merek suatu perusahaan. Corporate identity yang luar biasa dapat mempengaruhi profit dari perusahaan itu sendiri
4.
Corporate identity itu sendiri pada nantinya juga berfungsi
sebagai pembeda antara perusahaan satu dengan yang lainnya
5
Eksisting corporate identity dari PT Yasa Industri Nusantara dianggap belum mampu mempresentasikan servis bisnis, visi dan misi dari PT Yasa Industri 6
Nusantara itu sendiri . Ditambah lagi Eksisting corporate identity dari PT Yasa Industri 7
Nusantara sulit untuk diaplikasikan dalam banyak media . Sehingga khalayak luas tidak mengenal tentang PT Yasa Industri Nusantara dan bisa juga berfungsi sebagai penanaman citra sebagai daya tarik suatu perusahaan8. Corporate identity diharapkan mampu membawa nilai-nilai filosofis suatu perusahaan ke khalayak luas. Corporate identity memiliki peran besar dalam mencapai suatu tujuan perusahaan,
baik
secara
internal
maupun
eksternal.
Corporate
identity
mempresentasikan filosofi, visi, misi, ruang lingkup bisnis, dan posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Agar suatu corporate identity dapat berpengaruh pada 4
URL: http://www.logodesignguru.com/A/Corporate_Identity.asp akses tanggal 17.09.2010
pukul 20:00 5
URL: http://www.midas-solusi.com/products-services,en,detail,15,corporate-identity-and-
printed-collateral-design akses tanggal 17.09.2010 pukul 20:00 6
Ir Zulkifli,MM,Direktur prasarana dan usaha keuangan,PT Yasa Industri
Nusantara,2010,Depth Interview,Jakarta 7
Ibid
8
Ibid
keadaan marketing dari suatu perusahaan, maka corporate identity harus ditunjang oleh beberapa hal aspek seperti corporate visual (Logo, system graphic dan semua aspek yang berhubungan dengan visibilitas), corporate communication (company profile dan semua aspek yang berhubungan dengan komunikasi, informasi dan promosi) serta corporate behavior (nilai internal dari perusahaan yang bersangkutan).
Tujuan Perancangan corporate identity Yasa Industri Nusantara bertujuan agar PT Yasa Industri Nusantara dapat bersaing dalam bisnis industry konstruksi pabrik dan dapat menjadi leader market dalam ruang lingkup nasional. Corporate identity diharapkan mampu membantu tercapainya visi misi PT yasa Industri Nusantara dan dapat merepresentasikan bisnis servis dari PT Yasa Industri Nusantara yaitu EPC.
Masalah
Bagaimana
merancang
suatu
identitas
perusahaan
yang
mampu
merepresentasikan bussiness service yang berupa EPC dan merepresentasikan visi dan misi dari PT Yasa Industri Nusantara?
METODE PENDEKATAN Identifikasi masalah Berdasarkan pengamatan saat melakukan penelitian, pada kasus PT Yasa Industri Nusantara terdapat beberapa permasalahan mendasar yang menjadi alasan mengapa dibutuhkan sebuah corporate identity yang baru yaitu: a) Bussines plan dari PT Yasa Industri Nusantara untuk menjadi leading company di Indonesia maka dari itu PT Yasa Industri Nusantara membutuhkan sebuah corporate identity yang diharapkan dapat membawa PT Yasa Indsutri Nusantara 9
dalam persaingan bisnis industri konstruksi dalam skala nasional . b) Dengan bertambah dan berkembangnya bussines service yang dimiliki oleh PT Yasa Industri Nusantara, PT Yasa Industri Nusantara membutuhkan suatu logo yang dapat merepresentasikan bussines service yang telah berkembang yang 10
awalnya hanya menjadi PC contracting menjadi EPC .
9
Ir Zulkifli,MM,Direktur prasarana dan usaha keuangan,PT Yasa Industri
Nusantara,2010,Depth Interview,Jakarta 10
Ibid
Tinjauan Literatur Tinjauan Literatur diperoleh sesuai dengan perancangan yaitu perancangan Corporate Identity. Tinjauan literatur yang digunakan meliputi studi tentang corporate identity, logo, elemen bentuk penyusun logo, studi warna, studi tipografi, tagline, serta studi tentang gestalt. Studi Eksisting Analisa studi eksisting dilkukan dengan cara meneliti tentang corporate identity terdahulu. Menganalisa tentang logo serta aplikasi media yang digunakan dan memberikan kesimpulan akan penggunaan logo dan segala impelementasi pada media-media PT Yasa Industri Nusantara. Studi Kompetitor Analisa studi competitor dilakukan dengan cara mengambil salah satu sample perusahaan industry konstruksi pabrik yang menjadi competitor bagi PT Yasa Industri Nusantara. Menganalisa dan mengambil kesimpulan dari analisa yang dibuat. Studi Komparator Analisa studi komparator dilkukan dengan cara meneliti tentang corporate identity perusahaan konstruksi pabrik yang memilki logo serta implementasi yang digunakan secara komunikatif. Sehingga maksud dari perusahaan tersebut dapat tersampaikan secara komunikatif melalui corporate identity yang telah dirancang. Konsep Desain
Gambar 1: Bagan Konsep Desain
Perancangan konsep desain untuk corporate identity PT Yasa Industri Nusantara memiliki orientasi pada image dari PT Yasa Industri Nusantara itu sendiri. Sehingga dapat ditemukan bahwa PT Yasa Industri Nusantara adalah salah satu perusahaan industry konstruksi pabrik yang handal dan diferensiasi yang ditemukan adalah bahwa PT Yasa Industri Nusantara adalah perusahaan konstruksi pabrik yang mempunya servis binis engineering-procurement-construction.
Kriteria Desain Tinjauan aspek teori yang digunakan sebagai acuan dalam proses perancangan corporate identity PT Yasa Industri Nusantara adalah tinjauan teori tentang corporate identity dan logo beserta elemen – elemen penyusun logo. Dijelaskan dalam tinjauan teori tentang beberapa contoh logo dengan berbagai kategori yang bersumber pada buku literatur tentang Corporate identity dan logo. Konsep komunikasi yang dibangun nantinya adalah mengkomunikasikan visi, misi dan servis bisnis dari PT Yasa Industri Nusantara. Servis bisnis yang telah berkembang menjadi EPC akan ditonjolkan dalam konsep komunikasinya.
Tujuan
yang ingin dicapai dalam corporate identity ini adalah mengkomunikasikan visi, misi dan servis bisnis PT Yasa Industri Nusantara kepada target marketnya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka komunikasi yang dibangun haruslah mengena pada target audiens yang dituju. Untuk mencapai tahap tersebut maka perlu dicapai keyword yang menjadi poin awareness perancangan corporate ientity PT Yasa Industri Nusantara ini di mata target marketnya. Studi dan analisa morfologi bentuk bertujuan untuk menerapkan semiotika ke dalam desain logo PT Yasa Industri Nusantara dengan menggunakan morfologi bentuk yang diambil dari bentukan yang ada di sekitar wilayah pengerjaan kostruksi.. Morfologi bentuk tersebut nantinya akan bertujuan sebagai keunikan dari logo PT Yasa Industri Nusantara dan agar tercapainya how to say. Keputusan yang tentang hasil akhir dari perancangan ini akan di tentukan oleh klien. Dan keputusan akhir dari desain final yang terpilih akan melalui tahap pendelegasian kepada pihak PT Yasa Industri Nusantara. Sehingga dapat tercapai keputusan dari desain terpilih.
PEMBAHASAN Corporate identity adalah kunci identitas perusahaan yang terletak dari logo perusahaan itu, kemudian pada pelbagai bentuk penunjang grafis dan visual, 11
disamping itu juga sistem promosi perusahaan itu . Corporate identity tidak hanya dalam bentuk logo, dibutuhkan seperangkat atribut lainnya untuk menjaga konsistensi penerapan pada berbagai media. Karena penerapan yang konsisten dapat
11
Sachari, Agus, dan Trisnawati, Suranti, Catatan Kuliah KAMUS DESAIN, Bandung :
Penerbit ITB, halaman-37
12
meningkatkan brand awareness . Sebuah penggunaan yang konsisten dari sebuah corporate identity akan menggambarkan pada audience bahwa perusahaan tersebut konsekuen dan profesional. Pada dasarnya
ada tiga tahap
penilaian audience
terhadap suatu
perusahaan, dalam konteks corporate identity disebut dengan identity mix. Yang 13
terdiri dari : a) Visual. Contohnya: logo, tipografi, warna b) Komunikasi. Contohnya: iklan, company profile c) Perilaku. Contohnya: corporate value, corporate culture, norma Pada perancangan ini PT Yasa Industri Nusantara memiliki permasalahan yang berhubungan dengan identitas visual. Pengunaan identitas visual pada PT Yasa Industri Nusantara belum memiliki nilai konsistensi dan belum ada sistem yang mengatur tentang penggunaan identitas visual. Sehingga sangat dibutuhkan suatu identitas visual yang pada nantinya dapat membawa PT Yasa Industri Nusantara kepada dunia persaingan bisnis konstruksi pabrik dalam skala nasional. Serta dapat merepresentasikan visi, misi dan servis bisnis dari PT Yasa Industri Nusantara. Asal kata logo dari bahasa yunani logos. Logo sendiri sebenarnya adalah penyingkatan dari kata logotype. Istilah ini baru digunakan pada tahun 1937. Logotype itu sendiri mempunyai tulisan nama dari objek sebenarnya yang dimaksudkan yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis 14
huruf tertentu. Jadi awalnya logotype ini adalah hanya elemen tulisan saja . Disamping itu logotype
juga memiliki pengertian komponen-komponen yang
menunjukkan identitas perusahaanatau identitas suatu produk, baik berupa simbol, gambar atau huruf yang membedakannya dengan yang lain. Logotype terdiri atas tiga 15
jenis yaitu trademark, label dan barcode . 16
Logo yang dibentuk pada suatu perusahaan mempunyai beberapa fungsi, yaitu : a) Identitas diri b) Tanda kepemilikan c) Tanda jaminan kualitas d) Mencegah peniruan dan pembajakan
12
Rustan, Surianto,2009, Mendesain Logo, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, halaman-54
13
Ibid, halaman-54
14
Ibid, halaman-12
15
OP CIT, Sachari, Agus, dan Trisnawati, Suranti, halaman-111
16
Ibid, halaman-13
Sehingga pada akhirnya logo tersebut dapat menampilkan kesan terhadap suatu perusahaan pada audience yang melihatnya. Pada intinya logo adalah sebuah pembentuk identitas pada suatu peusahaan. Logo merupakan pembeda antara brand satu dan yang lain. Karena logo yang baik 17
adalah logo yang mengidentifikasi, bukan menjelaskan . Logo yang berfungsi sebagai elemen utama dari sebuah corporate identity dibutuhkan oleh PT Yasa Industri Nusantara agar mampu membeikan suatu identitas pada masyarakat luas. Dan
logo
tersebut
diharapkan
mampu
memberikan
identitas
serta
dapat
merepresentasikan tentang visi, misi dan bussiness service dari PT Yasa Industri Nusantara itu sendiri. Logo dibentuk dari basic shapes / primitive shapes atau ‘bentuk-bentuk dasar’ (Basic shapes sendiri dibentuk dari poin dan garis). Kemudian beberapa
basic
shapes, apabila saling bergabung dapat membentuk dua jenis objek yang lebih kompleks yang kita kenal dengan gambar dan huruf (pada logo disebut picture mark 18
dan letter mark) . Pemilihan bentukan dasar yang cocok untuk logo PT Yasa Industri Nusantara adalah logo dengan bentuk kombinasi antara lingkaran dan segitiga. Bentukan lingkaran mewakili nilai unlimited. Sedangkan bentuk segitiga dapat mewakili nilai visioner dan menambahakan kesan formal pada logo tersebut. Pengklasifikasian bentuk logo dilihat dari segi konstruksi dibagi menjadi tiga 19
jenis . Picture mark dan letter mark, Picture mark sekaligus letter mark dan Letter mark saja. Klasifikasi bentuk logo yang dapat diterapkan pada logo PT Yasa Industri Nusantara adalah logo yang mengandung picture mark dan letter mark. Beberapa alasan penggunaan picture mark dan letter mark adalah sebagai berikut : a) Dibutuhkan suatu image penunjang yang dapat memvisualisasikan tentang visi, misi dan servis bisnis dari PT Yasa Industri Nusantara. b) Picture mark bersifat lebih fleksibel pada saat dijadikan sebagai suatu objek yang memilki nilai estetika dalam penerapan di media lainnya. c) Letter mark berfungsi sebagai pengenalan dan memberikan brand awareness lebih kepada masyarakat, rekanan dan klien.
17
Adams, Sean dan Morioka, Noreen, Logo Design Workbook, America : Rockport Publisher,
Inc, 2004, halaman-25 18
Ibid, halaman-23
19
Rustan, Surianto, S.Sn., Mendesain LOGO, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, halaman-22
Logo yang tepat untuk sebuah perusahaan konstruksi pabrik adalah logo yang mengarah kepada bentukan abstrak. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengingat dari logo tersebut. Disamping itu bentukan abstrak dan morfologi akan berfungsi sebagai penambah nilai keunikan dalam logo PT Yasa industry Nusantara pada nantinya. Warna pada dasarnya mengambil peran penting dalam pembentukan suatu logo. Penelitian yang dilakukan oleh Institute for Color Research di Amerika menunjukkan bahwa seseorang dapat mengambil keputusan, orang lain maupun produk dalam hanya waktu 90 detik saja. Dan keputusan tersebut 90%-nya didasari oleh warna. Warna juga meningkatkan band recognition sebanyak 80%, menurut penelitian yang dilakukan oleh Universty of Loyola, Chicago, Amerika. Umumnya ada dua macam warna yang digunakan pada identitas visual, yaitu warna pada logo dan warna untuk warna perusahaan. Menurut Cristina Carrara dari Clariant ColorWorks™, trend warna 2010 adalah lembut dan tidak terlalu mencolok. 20
Warna beige dan cokelat makin banyak digunakan . Warna yang dapat mewakili konsep “Unlimited Visionary” adalah warna dasar biru dan merah. Karena warna ini mewakili beberapa nilai yaitu: kecerdasan tinggi, giat dan produktif. Selain itu Warna merah dalam logo mewakili nilai kuat, memiliki enegi dalam melakukan sesuatu dan menjadi pemimpin diantara yang lainnya. Dalam corporate identity tipografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu tipografi dalam logo (letter marks), dan tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo (corporate typeface / corporate typography)
21
. Karena memiliki fungsi yang
berbeda, karakteristik huruf yang digunakan pada letter marks dengan corporate typeface juga berbeda. Tipografi yang digunakan adalah jenis huruf sans serif, karena memiliki sifat dinamis, bersahabat, tegas, dan kokoh. Penggunaan tipografi tidak terpaku pada pengaplikasian font yang sudah ada namun dapat dilakukan penciptakan bentukan tipografi baru yang sesuai dengan karakter divisi. Selain itu huruf sans serif memiliki visibilitas yang tinggi. Karena pada dasarnya suatu perusahaan konstruksi memerlukan suatu huruf dengan daya keterbacaan yang tinggi. Hal itu dimakssudkan agar terciptanya keamanan dalam bekerja di lapangan (proyek). Sehingga huruf yang berjenis sans serif sangat cocok bila dipakai dalam suatu corporate identitiy bagi perusahaan kosntruksi. 20
Ibid, halaman-72
21
Rustan, Surianto, Mendesain LOGO, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, hal 78
Unique Selling Point Unique selling point adalah keunikan atau kelebihan perusahaan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Keunikan ini yang nantinya menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan bentuk logo. PT Yasa Industri Nusantara memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh perusahaan konstruksi pabrik lainnya, yaitu: a) Dapat merencanakan biaya seefisien mungkin b) Dapat merencanakan tenggat waktu pengerjaan proyek c) Bergerak di bidang EPC, salah satu bidang bisnis yang masih jarang di perusahaan konstruksi lainnya. d) Selalu mengutamakan dan beradaptasi dengan kebutuhan klien e) Mempunyai pengalaman yang berkualitas f)
Tepat waktu dalam pengerjaan proyek
g) Selalu mengedepankan kualitas dari segala aspek sumber daya, sehingga selain servis jasa yang disediakan. PT Yasa Industri Nusantara juga mengedepankan sumberdaya yang berkompeten. Konsep Komunikasi Konsep komunikasi yang dibangun nantinya adalah mengkomunikasikan visi, misi dan servis bisnis dari PT Yasa Industri Nusantara. Servis bisnis yang telah berkembang menjadi EPC akan ditonjolkan dalam konsep komunikasinya.
Tujuan
yang ingin dicapai dalam corporate identity ini adalah mengkomunikasikan visi, misi dan servis bisnis PT Yasa Industri Nusantara kepada target marketnya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka komunikasi yang dibangun haruslah mengena pada target audiens yang dituju. Untuk mencapai tahap tersebut maka perlu dicapai keyword yang menjadi poin awareness perancangan corporate ientity PT Yasa Industri Nusantara ini di mata target marketnya :
Gambar 2: Konsep Desain
Studi dan analisa morfologi bentuk bertujuan untuk menerapkan semiotika ke dalam desain logo PT Yasa Industri Nusantara dengan menggunakan morfologi bentuk yang diambil dari bentukan yang ada di sekitar wilayah pengerjaan kostruksi.. Morfologi bentuk tersebut nantinya akan bertujuan sebagai keunikan dari logo PT Yasa Industri Nusantara dan agar tercapainya how to say yang berupa “Unlimited Visionary”.
Gambar 3: Tabel studi morfologi bentuk
Pemilihan bentukan dasar pembentuk logo daplikasikan pada bentukan yang sering ditemui dalam proyek pengerjaan konstruksi. Hal itu bermaksud agar logo yang dirancang akan dapat merepresentasikan servis bisnis secara mudah.
Gambar 3: Pemilihan bentukan dasar
Dapat dilihat bentuk dasar segitiga adalah bentukan yang sering ditemukan pada proyek-proyek pengerjaan konstruksi pabrik. Sehingga bentuk segitiga dapat mewakili servis bisnis dari konstruksi itu sendiri. Agar pada nantinya logo yang dirancang dapat mewakili nilai-nilai yang terkandung pada PT Yasa Industri Nusantara. Pengambilan keputusan yang pertama diawali oleh alternatif dalam bentuk gambar manual. Setelah dilakukan alternatif secara manual, logo yang terpilih dikerjakan secara digital. Setelah alternative digital diajukan, terpilih beberapa logo yang kemudian masuk kedalam proses seleksi oleh PT Yasa Industri Nusantara.
Gambar 4: Alternatif logo terpilih
Dari gambar diatas maka dapat diterjemahkan kedalam matriks yang berguna dalam
penyeleksian
logo.
Kontinum
karakteristik
logo
membantu
untuk
mengelompokkan logo-logo yang telah didigitalisasi ke dalam beberapa karakteristik logo. Parameter yang ditentukan harus bertolak belakang, sehingga dapat diketahui bahwa kemungkinan visualisasi-visualisasi logo yang dibuat cenderung pada kuadran yang mana. Karakteristik tersebut berfungsi sebagai salah satu acuan dalam menentukan tipe logo seperti apa yang layak dipilih atau diseleksi.
Gambar 5: Matriks penyeleksian logo
HASIL Logo yang terpilih melalui proses revisi. Revisi berupa penambahan brand dari PT Yasa Industri Nusantara dan perubahan letak dari tagline. Revisi ini berfungsi agar corporate identity tersebut mendapatkan awareness di pasar.
Gambar 6: Revisi logo terpilih
Logo tersebut mempunyai pengertian Bentukan berupa panah arah yang berarti Selalu memiliki pandangan menuju ke masa depan dan tidak hanya puas dengan keadaan yang terjadi, terarah dan selalu memiliki perencanaan yang matang dan dari segi perusahaan selalu berpikir kedepan guna mencari pasar yang potensial yang dapat menambah pengalaman dan profit perusahaan. Potongan lengkung di
bagian dasar panah melambangkan nilai yang berarti Suatu keadaan dinamis yang berarti lengkap dan sempurna. Bersifat tanpa batas dan selalu dapat melengkapi yang lainnya. Dari segi perusahaan mempunyai arti dapat selalu melengkapi kebutuhan dari sang partner dan selalu mencari cara dalam melengkapi kebutuhan tersebut. Warna merah dalam logo mewakili nilai kuat, memiliki enegi dalam melakukan sesuatu dan menjadi pemimpin diantara yang lainnya. Warna Biru dalam logo mewakili sifat produktif serta memiliki rasa kesatuan.
Aplikasi Logo Penerapan aplikasi logo melihat dari aktivitas baik dar pihak internal dari PT Yasa Industri Nusantara maupun dari pihak eksternal dari PT Yasa Industri Nusantara itu sendiri. Hal ini bermaksud agar aplikasi yang dibuat akan menjadi tepat guna sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan sendiri. Selain itu juga sebagai media koreksi jika terdapat aplikasi yang seharusnya dipakai tetapi belum menyadari akan pentingnya aplikasi tersebut.
Aktivitas
Jenis Media Aplikasi
Klien mengadakan tender dan PT Yasa
Amplop
Industri Nusantara mengirim surat ikut
Kop Surat
serta tender
Map Company Profile
Klien dan PT Yasa Industri Nusantara
Signage
mengadakan rapat bersama membahas
ID Card
proyek di kantor PT YIN
Note Book Ballpoint Office Uniform Template Powerpoint
Rapat selesai dan klien pulang
Kartu nama Goody Bag Kalender Meja Map ID Card Office Car Branding Office Uniform
Direksi dari PT Yasa Industri Nusantara
Safety suit
meninjau proyek yang sedang
Safety helmet
berlangsung
Vehicle Branding Attention sign Plang proyek PT YIN Pagar Proyek Note Book Ballpoint Map Kop Surat
Direksi menjalin komunikasi dengan
Goody bag
eksisting klien dan future klien
Kalender meja Ballpoint Note Book Map Kop Surat Amplop Website
Rapat Internal PT YIN
Template RKAP Template Powerpoint Stationary Signage
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan logo pada aplikasi media PT Yasa Industri Nusantara.
Gambar 7: Aplikasi logo pada media
KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Dalam merancang sebuah corporate identity, pemahaman perancang akan corporate identity serta pemahaman desainer akan obyek desain sangat penting. Hal ini mengingat seorang desainer harus mampu menyampaikan dan menerjemahkan visi dan misi, filosofi dan servis bisnis ke dalam bahasa visual secara tepat. Dalam penelitian ini telah didapat beberapa kesimpulan yang menyangkut permasalahan yang diambil sebagai subyek dari penelitian : a) Perancangan sebuah identitas visual PT Yasa Industri Nusantara tidak hanya berhenti pada penciptaan logo. Logo hanyalah awalan kecil dari langkahlangkah membentuk pencitraan (branding) yang seharusnya disertai dengan perancangan elemen-elemen pendukung lainnya. Elemen-elemen pendukung ini kemudian diterapkan secara konsisten dan terintegrasi secara menyeluruh. b) Membuat sebuah logo beserta elemen pendukungnya harus sejalan dengan visi dan misi, filosofi serta servis bisnis yang ingin dicapai oleh PT Yasa Industri Nusantara. Maka penerapannya secara riil di lapangan juga harus didukung penuh mulai dari tingkatan tertinggi hingga terendah, demi menjaga keutuhan konsep yang telah dibangun. c) Pesan pencitraan dari identitas visual sebuah perusahaan terbentuk dari disampaikannya brand image, filosofi serta servis bisnis antara PT Yasa Industri
Nusantara
dengan
target
audisensnya.
Agar
tercipta
brand
awareness yang diharapkan. Dan diharapkan perancangan identitas visual ini dapat menjadi interaksi yang berkesinambungan antara PT Yasa Industri Nusantara dengan para target audiensnya. d) Dengan adanya Perancangan Identitas Visual PT Yasa Industri Nusantara diharapkan PT Yasa Industri Nusantara dapat menjadi leader market dalam bisnis industry konstruksi pabrik. Dan diharapkan perancangan corporate identity ini dapat menjadi suatu langkah awal dalam persaingan bisnis industry konstruksi dalam ruang lingkup global
Saran
Di dalam merancang suatu corporate identity terdapat beberapa hal yang harus dipahami, antara lain :
a) Dalam merancang suatu corporate identity jangan hanya berpikir bagaimana menerjemahkan suatu servis bisnis kedalam bahas visual, tetapi perancang juga harus berpikir bagaimana memeasukkan filosofi serta visi dan misi dimaksudkan agar suatu corporate identity dapat memiliki nyawa. b) Penggunaan media aplikasi yang di tuju harus sesuai dengan aktivitas dan kegiatan dari perusahaan yang bersangkutan. Bukan hanya mengikuti perkembangan media tetapi harus dapat memahami tentang behavior dari perusahaan yang bersangkutan c) Setiap aplikasi media harus dibuat secara berkesinambungan dan dibuat secara konsisten. Agar pesan yang akan disampaikan tidak akan berhenti di tengah jalan. d) Dalam memilih bentuk dan warna disaat merancang suatu corporate identity harus berpikir tentang visibilitas. Visibilitas ini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan area kerja dari perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Buku : Adams, Sean dan Morioka, Noreen, Logo Design Workbook, America : Rockport Publisher, Inc, 2004 Carter, David,2001,Blue is hot red is cool: choosing the right color for your logo, New York: HarperColins Publishers Eiseman, Leatrice.. Pantone Guide to Communicating with Color, Florida USA : Grafix press ltd, 2000 Rustan, Surianto,2009, Mendesain Logo, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sachari, Agus, dan Trisnawati, Suranti, Catatan Kuliah KAMUS DESAIN, Bandung : Penerbit ITB Sihombing, Danton. 2001, Tipografi dalam desain grafis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Jurnal : Jurnal Deskomvis “NIRMANA”, volume 5 nomor 2 – Juli 2003, Surabaya : Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra PT Yasa Industri Nusantara,2010,PT Yasa Industri Nusantara company profile,Jakarta. PT Yasa Industri Nusantara,2010,Paparan bisnis PT Yasa Industri Nusantara,Jakarta. PT Yasa Industri Nusantara,2010,Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2010,Jakarta
artikel dari Internet : http://www.bps.go.id/aboutus.php?id_subyek=04&tabel=1&fl=2 akses tanggal 13.09.2010 pukul 00:12 http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=04¬ab=2 akses tanggal 13.09.2010 pukul 00:15 http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=04¬ab=3 akses tanggal 13.09.2010 pukul 00:15 http://www.logodesignguru.com/A/Corporate_Identity.asp akses tanggal 17.09.2010 pukul 20:00 http://www.midas-solusi.com/products-services,en,detail,15,corporate-identity-andprinted-collateral-design akses tanggal 17.09.2010 pukul 20:00