HUBUNGAN PELAKSANAAN PROYEK DOA PADA MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF DENGAN SIKAP DERMAWAN MAHASISWA TBI STAIN SALATIGA SEMESTER 3 KELAS A DAN B TAHUN AKADEMIK 2012/2013 SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: FATHIMAH MUNAWAROH NIM: 111 09 058 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014 i
ii
iii
HUBUNGAN PELAKSANAAN PROYEK DOA PADA MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF DENGAN SIKAP DERMAWAN MAHASISWA TBI STAIN SALATIGA SEMESTER 3 KELAS A DAN B TAHUN AKADEMIK 2012/2013 SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: FATHIMAH MUNAWAROH NIM: 111 09 058 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Berdoalah
kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.
(Q. S Al- Araf: 55)
If you want to receive you must give. It is a law of nature. Bila ingin menerima, kamu harus memberi. Demikianlah hukum alam
(Mahesh Yogi)
ix
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.
Orang Tuaku, bapak Musliman dan ibu Zumroti yang telah mencurahkan kasih sayang, usaha dan motivasi selama studi serta membiayaiku dengan kerja kerasnya.
2.
Saudara-saudaraku tercinta, bude Kah, Bude Ti, mb. Iik, mb. Susi, mas Bayu, Aji, mb. Yayuk, mas Rudi, Nethania, Jevina, Stevian dan kang Udin
3.
Bapak Ibu Dosen yang telah mendidik dan memberi pelajaran berharga selama belajar di kampus tercinta ini.
4.
Bapak Ahmad Sultoni,M.Pd selaku pembimbing.
5.
Sahabat-sahabatku tercinta mb. Ukhiya, mb. Zulfa, mb. Zie, Hanum, mb Nana, dek Inna, dek Elok, mas Hanif, Pungki, Agus T, Adi, dek Alung, Iam, mb Win, dek Hafidz, Dedi, Inti, Caid, Nia, Alwi, Hening, Didi, Topek, Lailia, Aris, Sidiq, bu Faza, mb. Barid, Sawitri, Totok, Tatih, Kasan, Andol, Brodin, Mput, Ukhti, Fuji, Firoh, Piqoh, Diah, Isna, Alfie, Viky, Huda, Izin, Riska, Yunita, Lia, Puput, Gofur, Fanani, Tulus, Kholil, Zulfa, mb. Ida, Uniroh, dan mb. Amin.
x
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan Rahmad, Hidayah, Taufiq dan InayahNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada panutan umat Islam Nabi Muhammad saw, kerabat dan para sahabat yang telah menunjukkan jalan yang benar dengan perantara agama Islam. Penulisan skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi kewajiban sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah. Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah. 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si. selaku Ketua Program Studi PAI. 4. Bapak. Ahmad Sultoni M.Pd sebagai dosen pembimbing yang dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta telah berkenan meluangkan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini. 5. Ibu Maslikhah, M. Si. Selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi yang sangat bermanfaat. 6.
Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi yang telah membantu proses penyusunan skripsi.
xi
7. Seluruh keluargaku di rumah yang telah membantu baik materiil maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi di STAIN Salatiga. 8. Semua sahabat dan kawan-kawan mahasiswa angkatan 2009 serta seluruh mahasiswa STAIN Salatiga angkatan tahun 2009 yang secara langsung atau tidak telah membantu dalam proses ini dan selalu mengisi hari-hari penuh keceriaan. Penulis berharap dan berdo’a semoga skripsi ini memberikan sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan dan mahasiswa STAIN Salatiga pada umumnya serta bagi penulis pada khususnya. Segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Salatiga, 5 Februari 2014 Penulis
Fathimah munawaroh 11109058
xii
ABSTRAK Munawaroh, Fathimah. 2014. Hubungan Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf dengan Sikap Dermawan Mahasiswa TBI STAIN Salatiga STAIN Salatiga Semester 3 Kelas A dan B Tahun Akademik 2012/2013. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam , Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Ahmad Sultoni, M.Pd. Kata Kunci: Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf dan Sikap Dermawan Mahasiswa Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf mahasiswa TBI STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013?, (2) Bagaimana sikap dermawan mahasiswa TBI semester 3 kelas A dan B STAIN Salatiga tahun akademik 2012/2013 setelah melaksanakan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf?, (3) Adakah hubungan pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI semester 3 kelas A dan B STAIN Salatiga tahun akademik 2012/2013 Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang menggunakan 55 responden. Pengumpulan menggunakan instrument kuisioner untuk menjaring data X dan data Y. Hasil penelitian menunjukan: 1) Pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf tergolong sedang dengan prosentase (50.9%). 2) Sikap dermawan mahasiswa TBI semester 3 kelas A dan B STAIN Salatiga tahun akademik 2012/2013 tergolong tinggi dengan prosentase (63.64%). Setelah data dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai rxy =0.628 yang lebih besar dari nilai rt dengan taraf signifikan 1% (0,345) dengan jumlah N=55. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan antara pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI semester 3 kelas A dan B STAIN Salatiga tahun akademik 2012/2013” dinyatakan diterima berdasarkan uji analisis.
xiii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v MOTTO ........................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii KATA PENGANTAR ................................................................................ viii ABSTRAK ..................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 D. Hipotesis Penelitian............................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5 F. Definisi operasional ........................................................................... 7 G. Metode Penelitian............................................................................. 12 H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
xiv
A. Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf ......... 17 1. Pengertian Akhlak Tasawuf ........................................................ 17 2. Tujuan Akhlak Tasawuf .............................................................. 26 3. Proyek Doa sebagai Metode Tasawuf ......................................... 29 4. Langkah-Langkah Proyek Doa .................................................... 31 5. Penghalang Keberhasilan Proyek Doa ........................................ 40 B. Perilaku Dermawan .......................................................................... 43 1. Pengertian Perilaku Dermawan ................................................... 43 2. Keutamaan Perilaku Dermawan .................................................. 44 3. Karakteristik Perilaku Dermawan ............................................... 46 4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Dermawan ........................ 47 C. Pengaruh Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf terhadap Perilaku Dermawan .......................................................... .49 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian ......................................... 50 1. Identitas STAIN Salatiga ............................................................. 50 2. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga ............................................ 50 3. Letak Geografis ........................................................................... 51 4. Organisasi STAIN Salatiga ......................................................... 52 5. Asas, Fungsi dan Tujuan ............................................................. 53 6. Visi, Misi dan Jati Diri ................................................................ 55 7. Program Studi .............................................................................. 56 8. Struktur Organisasi ...................................................................... 56
xv
9. Organisasi Kemahasiswaan ......................................................... 57 B. Penyajian Data ................................................................................ .64 1. Daftar Nama Responden ........................................................... .64 2. Data Hasil Angket ...................................................................... 72 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif ........................................................................... 81 B. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 85 C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ...................................................... 90 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 91 B. Saran ................................................................................................ .92 C. Penutup............................................................................................. 94 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel I Daftar Nama Responden .................................................................. 64 Tabe II Jawaban Angket Pelaksanaan Proyek Doa ...................................... 67 Tabel III Jawaban Angket Sikap Dermawan ............................................... 70 Tabel IV Hasil Angket Pelaksanaan Proyek Doa ........................................ 73 Tabel V Hasil Angket Sikap Dermawan ...................................................... 77 Tabel VI Rekapitulasi Pelaksanaan Proyek Doa .......................................... 83 Tabel VII Rekapilulasi Sikap Dermawan .................................................... 85 Tabel VIII Tabel Kerja Hubungan Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf dengan Sikap Dermawan Mahasiswa . 86
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah akhlak tasawuf adalah mata kuliah yang diberikan untuk semua program studi di STAIN Salatiga. Mata kuliah akhlak tasawuf adalah pendidikan rohani yang memiliki tujuan menghantarkan mahasiswa pada ma’rifatullah. Dengan berbekal pengalaman-pengalaman batiniah, diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih dekat dan selalu menyandarkan hatinya kepada Allah. Pengalaman batin sering dialami oleh seseorang melalui peristiwa alam, ibadah, pendidikan dan fenomena-fenomena yang dapat membawa manusia pada kesadaran penuh dalam batinnya. Seseorang yang mendapat pengalaman batin dari keajaiban sedekah maka akan menjadikan sedekah sebagai metode untuk mendapatkan keajaiban-keajaiban lainnya. Melalui mata kuliah ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mencoba pengalaman rohani secara langsung dalam berakhlak tasawuf seperti sedekah dan doa. Beberapa amalan dalam akhlak tasawuf diantaranya adalah taqwa, dzikir, ikhlas, taubat, sabar, tawadu’, istiqomah, sederhana, dan lain sebagainya(Mardhiyana, 2011: 21). Dalam melaksanakan amalan-amalan ibadah dibutuhkan keikhlasan. Praktek-praktek amal kebaikan yang dilakukan secara terus menerus akan melahirkan sebuah kebiasaan. Untuk menuju pada
17
18
keikhlasan diperlukan adanya latihan atau pembiasaan. Kebiasaan merupakan mekanisme yang akan membentuk karakter-karakter unggul(Kusumadi, 2011: 178). John Driden dalam Kusumadi(2011a: 178) menyatakan bahwa orang yang membentuk kebiasaan maka akhirnya kebiasaan tersebut yang akan membentuk dirinya. Orang yang membiasakan diri bersedekah maka akan menjadikan karakter dermawan melekat pada dirinya. Doa merupakan salah satu amalan dalam akhlak tasawuf yang berbentuk permohonan dan pegharapan kepada Allah. Sedekah dapat dikatakan sebagai perwujudan doa karena dengan sedekah maka seseorang akan memiliki pengahrapan yang baik kepada janji Allah yang telah tertuang dalam al-Qur’an ma’rifatullah yang merupakan tujuan utama dalam pelaksanaan proyek pada mata kuliah akhlak tasawuf. Sedekah dan doa merupakan dua komponen penting yang saling terkait satu sama lain. Sedekah merupakan suatu bukti rasa syukur dapat mengundang
datangnya
rizki.
Dengan
bersedekah
siapapun
dapat
mempermudah rizkinya. Allah akan melipat gandakan riski bagi orang yang bersedekah. Allah telah Menyampaikan janji-Nya dalam al-Qur’an surat alAn’am ayat 160 yang berbunyi:
Artinya: barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya, dan barang siapa membawa amal jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya(dirugikan).(Q. S al-An’am: 160)
19
Ada kalanya mahasiswa telah meyakini bahwa wahyu Allah benar adanya, akan tetapi terkadang mahasiswa tidak yakin bahwa Allah akan menepati janji-Nya yang nyata telah tertuang dalam al-Quran. Terbukti dengan masih banyaknya mahasiswa yang pesimis dan mudah putus asa dalam menghadapi permasalahan baik seputar jati diri, pekerjaan maupun jodoh. Dengan proyek doa dalam mata kuliah akhlak tasawuf mahasiswa juga berlatih bagaimana menanamkan keyakinan dengan segala sesuatu yang telah diwahyukan Allah di dalam al-Quran. Dengan beberapa pembuktian yang akan dicapai mahasiswa melalui proyek, maka diharapkan tumbuh pengetahuan baru yang akan mengantarkan mahasiswa pada keyakinan yang hakiki, khususnya dalam hal berdoa. Secara
logika,
semakin
tinggi
kualitas
mahasiswa
dalam
melaksanakan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf maka semakin tinggi pula mereka memiliki sikap dermawan. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan diantaranya doa memberikan hubungan positif dengan sikap dan akhlak manusia khususnya kedermawanan(Muhibbah, 2011:5). Untuk memahami temuan awal mengenai pelaksanaan proyek mata kuliah akhlak tasawuf tersebut perlu diadakan penelitian yang berjudul “HUBUNGAN PELAKSANAAN PROYEK DOA PADA MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF DENGAN SIKAP DERMAWAN MAHASISWA TADRIS BAHASA INGGRIS STAIN SALATIGA SEMESTER 3 KELAS A DAN B TAHUN AKADEMIK 2012/2013”
20
B. RUMUSAN MASALAH Dari judul di atas peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013? 2. Bagaimana sikap dermawan mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013? 3. Adakah hubungan pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013?
C. TUJUAN PENELITIAN Dari rumusan masalah di atas maka peneliti merumuskan tujuan sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013.
2.
Untuk mengetahui sikap dermawan mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013.
3.
Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013.
21
D. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara dengan rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2011: 159). Kebenaran dari hipotesis harus dibuktikan dengan data yang terkumpul. Dari pengertian hipotesis di atas, maka peneliti memberikan hipotesis, bahwasannya ada hubungan antara “ Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf dengan Sikap Dermawan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Salatiga Semester 3 kelas A dan B Tahun Akademik 2012/2013”.
E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan baik bagi pihak peneliti sendiri maupun bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan (secara akademik). Secara lebih rinci kegunaan penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis a. Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
bagi
perkembangan ilmu dan pengetahuan terutama yang berhubungan dengan mata kuliah Akhlak Tasawuf. b. Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak–pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut dengan objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.
22
2.
Manfaat Praktis a. Memberikan informasi tentang proyek doa dalam mata kuliah akhlak taswuf dan kaitanya dengan sikap dermawan. b. Menambah wawasan tentang metode pembelajaran yang tepat sasaran khususnya dalam mata kuliah akhlak tasawuf. c. Sebagai bahan masukan bagi para mahasiswa agar menanamkan sikap dermawan, selalu berdoa dan berharap hanya kepada Allah yang senantiasa melimpahkan kasih sayang kepada hamba-Nya. d. Memberikan informasi bagi lembaga khususnya STAIN Salatiga untuk terus mengembangkan kualitas pembalajaran baik dari segi staf pengajar, pelayanan akademik maupun sarana prasarana sebagai pendukung tercapainya tujuan pendidikan.
F. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak terjadi kesalah pahaman antara penulis dengan pembaca, maka judul penelitian di atas perlu adanya penegasan istilah sebagai berikut: 1. Proyek Doa Proyek dalam kajian akhlak tasawuf memiliki konsep yang sedikit berbeda dengan proyek-proyek pembelajaran pada umumnya. Proyek merupakan kegiatan untuk mengubah materi pembelajaran yang bersifat teori menjadi sebuah pengalaman langsung, merubah mau’idhotul hasanah menjadi uswatun hasanah, merubah kebiasaan membaca ayat menjadi
23
melihat bukti, menjadi ayat yang akan dibaca oleh orang lain, bahkan menjadi bukti yang akan menguatkan orang lain(Sultoni, 2007: 134-135) Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh seseorang sebagai hasil dari aktivitas sendiri. Seseorang mengalami pencapaian tujuan. Seseorang berhubungan langsung dengan objek yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara. Karena pengalaman langsung inilah maka ada kecenderungan hasil yang diperoleh siswa menjadi kongkret sehingga akan memiliki ketetapan yang tinggi. Pengalaman langsung sangat efektif dijadikan sebagai media pembelajaran karena dengan adanya pengalaman langsung dapat mempermudah mahasiswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit dan juga meminimalisir kesalahan persepsi dalam memahami materi(http://mediapls2009.wordpress.com/2011/03/22/pengalamanlangsung-atau-real-experience, diakses 16 Juli 2013). Doa adalah permohonan yang dimunajatkan kepada Tuhan. Pengertian doa tidak sebatas pada bacaan doa itu sendiri, melainkan meliputi segala bacaan dzikir atau doa, salat, dan segala kebaikan seperti halnya sedekah. Banyak individu yang sulit membedakan antara berdoa dengan membaca doa dan berpandangan sempit tentang pengertian doa yang diartikan sebagai amalan yang hanya diucapkan secara lisan ataupun dalam hati yang berisikan permohonan kepada Allah(Hawari, 1998: 6-7).
24
2. Akhlak Tasawuf Akhlak adalah kondisi kedaan hati seseorang. ia adalah promotor, profokator dan sponsor untuk lahirnya akhlak mulia atau akhlak tercela. Hati putih akan mendorong manusia bersikap baik, sedangkan hati hitam dapat menggerakkan anggota tubuh manusia melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama(Sultoni, 2007: 55). Tasawuf atau Sufisme merupakan cabang keilmuan dalam islam, atau secara keilmuan merupakan hasil peradaban islam yang lahir kemudian setelah Rasulullah wafat (Tamrin, 2010: 3). Pada prinsipnya tasawuf adalah ilmu tentang moral islam, setidaknya sampai abad ke empat hijriah. Pada perioda, ini aspek moral tasawuf berkaitan dengan pembahasan tentang jiwa, klasifikasinya, kelemahan-kelemahannya, penyakit-penyakit jiwa dan sekaligus mencari jalan keluarnya atau pengobatannya. Dengan kata lain tasawuf itu ditandai cirri-ciri psikologi dan moral yaitu pembahasan analisis tentang jiwa manusia dalam upaya menciptakan moral yang sempurna (Siregar, 2000:96). Tasawuf memiliki nilai-nilai moral yang tujuannya untuk membersihkan jiwa, untuk perealisasian nilai-nilai tersebut (al-Taftazani, 1983: 36-37). Dari penjelasan diatas, proyek doa dalam mata kuliah akhlak tasawuf dapat dikatakan sebagai aktifitas atau kegiatan berdoa yang diucapkan dengan lisan, diyakini dalam hati dan diwujudkan dengan amal sedekah sebagai cara untuk mempositifkan pikiran dan perasaan yang akan merubah doa agar menjadi sebuah kenyataan. Kegiatan ini memiliki tujuan
25
mengantarkan mahasiswa pada keyakinan bahwa hanya kepada Allah lah tempat meminta karena hanya Allah lah Yang Maha Segalanya. Dalam hal ini proyek doa dilakukan selama satu semester yaitu dalam mata kuliah akhlak tasawuf, sehingga sengan kegiatan tersebut mahasiswa diharapkan memiliki akhlakul karimah yang akan membentuk mahasiswa menjadi seorang sufi kampus dan sampai pada tingkat ma’rifatullah. Adapun indikator dari pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf adalah sebagai berikut: a.
Mengingat dan menuliskan hal-hal yang dirasakan sebagai wujud nikmat Allah(syukur)
b.
Memberikan sedekah.
c.
Menyebutkan dan menuliskan permintaan saat berdoa (meminta).
d.
Menuliskan semua hal yang menyebabkan tidak yakin dengan pengabulan doa (yakin)
e.
Menuliskan kalimat yang dapat menguatkan keyakinan bahwa doa pasti dikabulkan Allah (yakin)
f.
Menvisualisasikan permintaan baik dalam pikiran, dalam wujud benda maupun perbuatan (menerima).
g.
Mengucapkan dan menuliskan kalimat “Ya Allah, Aku ikhlaskan hasilnya pada kehendakmu. Biarlah permuntaan ini akan wujud sesuai ysng ku harapkan atau menjadi lebih baik sesuai kehendak-Mu” (mengiklaskan).
26
Indikator tersebut di atas merupakan langkah-langkah dari pelaksaan proyek yang akan menjadi penentu sejauh mana pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf. pelaksanaan doa memiliki tiga kriteria penilaian yaitu tinggi, sedang dan rendah. Semakin tinggi kualitas atau kesungguhan mahasiswa dalam melaksanakan proyek doa sesuai dengan langkah-langkahnya maka akan semakin tinggi penilaian atau skor yang akan dicapai. 3. Sikap dermawan mahasiswa Dermawan berarti orang yang ikhlas memberi, menolong, atau rela berkorban di jalan Allah baik dengan harta atau bahkan dengan jiwa dan raganya sebagai cerminan rasa solidaritas kemanusiaan dari seorang hamba Allah Yang Maha Kasih kepada hamba lainya yang menbutuhkan bantuan (Musyarof, 2013: 19-20) Dermawan merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki oleh seorang mukmin, karena dermawan adalah perbuatan yang mencerminkan hubungan antar manusia yang baik (Hablumminannas), tetapi
tidak
mengesampingkan
hubungannya
dengan
Allah
(Hablumminallah). Kedermawanan mengajarkan seseorang akan arti sebuah keikhlasan dan kepedulian dengan orang lain yang membutuhkan bantuan. Kedermawanan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melatih seseorang dalam mengatur harta yang dimiliki dengan menyisihkan hartanya dan memberikannya kepada orang lain yang benar-
27
benar membutuhkan. Sifat dermawan yang dimiliki seseorang akan membantu mengurangi kesenjangan yang ada, antara si kaya dan si miskin. Karena didalam perbuatan dermawan yang dilakukan tidak hanya memberikan seseatu yang dimiliki secara ikhlas tetapi juga adanya hubungan atau silaturahmi yang baik antara penderma dan yang menerimanya(http://afdholhanaf.blogspot.com/2012/03/vbehaviorurldefaul tvmlo.html, Senin, 16 juli 2013). Adapun indikator sikap dermawan adalah sebagai berikut: a.
Memiliki sikap pemurah
b.
Bersedekah dan berinfaq
c.
Menolong tanpa pamrih
d.
Tidak bersikap ria dalam memberi
G. METODE PENELITIAN Kebenaran dalam penelitian dapat diterima oleh masyarkat apabila hasil penelitian itu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Maka penulis akan melakukan penelitian dengan metode sebagai berikut: 1.
Pendekatan dan rancangan penelitian Penulis
menggunakan
pendekatan
kuntitatif
dengan
menggunakan rancangan studi korelasional. Karena dalam penelitian ini, peneliti akan mencari hubungan variabel satu dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki dua variabel. Yang pertama pelaksanaan proyek mata kuliah akhlak tasawuf dan variabel kedua
28
tentang sikap dermawan mahasiswa. Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut:
2.
a.
Melakukan observasi awal dengan kondisi riel objek penelitian.
b.
Menyiapkan fasilitas pendukung berupa angket.
c.
Melaksanakan penelitian.
d.
Melakukan analisa dan membuat laporan hasil penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi dalam penelitian ini di SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id E-mail:
[email protected]. Sedangkan waktu penelitian pada tanggal 1 Desember 2013.
3.
Populasi dan Sample Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012a: 80). Dalam kata lain populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1996: 120). Adapun yang dimaksud dengan populasi di sini adalah seluruh mahasiswa tadris bahasa inggris semester 3 STAIN Salatiga kelas A dan B sejumlah 55 mahasiswa.
29
Pada penelitian ini tidak menggunakan sampel dikarenakan jumlah subjek penelitian kurang dari 100 untuk itu subjek yang diteliti diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi. 4.
Pengumpulan Data Untuk mendaptakan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuesioner atau angket, observasi langsung serta dokumentasi. Adapun rincianya sebagai berikut: a.
Angket atau Kuesioner Kuesioner
merupkan
teknik
pengumpulan
data
yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011b: 142). Metode kuesioner ini akan digunakan untuk mendapatkan data pelaksanaan doa pada mata kuliah aklak tasawuf dan dan sikap dermawan mahasiswa. b.
Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2011c: 144). Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiyono(2011d: 144) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
30
dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tambahan pelaksanaan doa pada mata kuliah aklak tasawuf dan dan sikap dermawan mahasiswa. c.
Dokumentasi Dokumen merupakan catatan
atau peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2011e: 240). 5.
Instrumen Penelitian Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011f: 102). Instrumen yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan pelaksanaan doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dan sikap dermawan mahasiswa adalah daftar pertanyaan dalam angket. Angket akan dirancang dalam 40 pertanyaan yang ditujukan pada mahasiswa.
6.
Tehnik Analisis Data a.
Analisis Awal Analisis awal ini untuk mengetahui pelaksanaan doa pada mata kuliah aklak tasawuf dan dan sikap dermawan mahasiswa. Teknik analisisnya menggunakan teknik prosentase sebagai berikut:
Keterangan: P = prosentase individu dalam golongan
31
F = frekuensi N = jumlah subjek dalam golongan b.
Analisis Lanjutan Analisis lanjutan dilakukan dengan menggunakan teknik statistik untuk mencari adakah hubungan
pelaksanaan doa pada
mata kuliah aklak tasawuf dan dan sikap dermawan mahasiswa. Teknik analisisnya menggunakan product moment sebagai berikut:
rxy
(X )(Y ) N 2 2 ( X ) 2 ( Y ) 2 X Y N N XY
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi antara X dan Y
XY
: Produk dari X dikali Y
X
: Variabel skor 1
Y
: Variabel skor 2
N
: Jumlah responden (Arikunto, 2006: 274).
H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis penjabarannya sebagai berikut: Bab I, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
32
Bab II, berisi tentang kajian pustaka penjabaran pelaksanaan doa pada mata kuliah aklak tasawuf dan sikap dermawan mahasiswa. Bab III, membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian dan paparan hasil penelitian. Bab IV, analisis tentang pelaksanaan doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dan sikap dermawan mahasiswa dan menguji hipotesis. Bab V, penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.
33
BAB II KAJIN PUSTAKA
A. Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Taswuf 1.
Pengertian akhlak taswuf Akhlak adalah kondisi mental yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang yang terbentuk dari sebuah kebiasaan yang dilakukan secara sepontan tanpa banyak pemikiran atau pertimbangan (Mustaqim, 2007: 2-3). Imam Ghazali mengemukakan dalam Sultoni(2007: 55) bahwa pengertian akhlak adalah kondisi atau keadaan hati seseorang yang menjadi pusat lahirnya akhlak mulia atau akhlak tercela. Abudin Nata(2000: 10) menyebutkan pengertian akhlak sebagai perbuatan yang dilkukan atas kehendak, mendarah daging dan dilakukan secara kontinue sehingga mentradisi dalam kehidupannya. Dari pengertian tersebut di atas tidak ada pertentangan antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian akhlak dapat diartikan sebagai perbuatan yang telah tertanam kuat dalam hati dan jiwa, yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran dan telah menjadi tradisi dalam kehidupannya. Tasawuf berasal dari kata shofi yang artinya kebijaksanaan dan kata “Theo” yang artinya Tuhan. Sufi adalah orang yang berusaha memahami kehendak tuhan secara positive thingking atau meyakini bahwa semua yang terjadi adalah karena kehendak Allah dan kehendaknya selalu didasari maksud kebaikan bagi manusia (sultoni,
34
2007b: 23). Tasawuf adalah kesadaran seorang hamba saat berdialog atau berkomunikasi langsung dengan Tuhan(Syukur, 2012: 86). Al-Tafzani (1974: 6) mengungkapkan bahwa Tasawuf adalah falsafah hidup yang dimaksudkan untuk meningkatkan jiwa seorang manusia secara moral lewat latihan-latihan praktis tertentu, untuk menentukan pemenuhan fana dalam realitas yang tertinggi, serta pengetahuan tentangNya secara intuitif, tidak secara rasional yang buahnya adalah kebahagiaan ruhaniah, yang realitasnya sulit diungkapkan dengan kata-kata, sebab karakternya bercorak intuitif, dan subyektif. Tasawuf merupakan ilmu yang memiliki hubungan dekat dengan ilmu akhlak. Terbukti dengan adanya tiga pembagian tasawuf yaitu tasawuf falsafi, tasawuf akhlaki, dan tasawuf amali. Pada tasawuf falsafi pendekatan yang digunakan adalah pendekatan rasio atau akal pikiran (Abuddin Nata, 2000: 17). Tasawuf falsafi adalah kajian tasawuf yang dilakukan secara mendalam dengan tinjauan filosofis dengan segala aspek yang terkait di dalamnya (Syukur, 2012: 2). Tasawuf amali adalah ajaran moral yang dimaksudkan untuk membentuk kesalehan seseorang, baik kesalehan spiritual maupun social(Mustaqim, 2007: 7). Tasawuf amali berupa tuntunan praktis tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah(Syukur, 2012: 2). Tasawuf akhlaki merupakan bagian dari tasawuf yang menjadi fokus penelian penulis. Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang mengajarkan mengenai moral yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna
35
memperoleh kebahagiaan yang optimal(Syukur, 2012: 1). Ajaran dalam tasawuf akhlaki meliputi takhali; yaitu mengosongkan diri dari akahlak yang buruk, tahalli; yaitu menghiasi diri dengan akhlak yang terpuji, dan tajalli; yaitu terbukanya dinding penghalang yang membatasi manusia dengan cahaya Illahi (Abuddin Nata, 2000: 18). Ibadah yang dilakukan dalam rangka bertasawuf memiliki hubungan yang erat dengan akhlak. Dalam hal ini Harun Nasution(1995: 57) mengatakan dalam Abuddin Nata (2000: 19) bahwa ibadah dalam islam erat sekali hubungannya dengan pendidikan akhlak. Ibadah dalam al-Qur’an dikaitkan dengan taqwa, dan taqwa berarti melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang bertaqwa adalah orang yang berakhlak mulia. Tasawuf adalah akhlak, termasuk di dalamnya akhlak kepada Allah. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak tasawuf adalah perbuatan yang senantiasa menuju pada tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam tasawuf terdapat kedudukan(maqam) yang di peroleh para sufi melalui kerja keras dalam beribadah kepada Allah, bersungguhsungguh melawan hawa nafsu , serta latihan-latihan keruhanian, budipekerti yang dapat membuatnya memiliki syarat-syarat dalam melakukan usaha-usaha untuk menjalankan berbagai kewajiban dengan baik dan mendekati sempurna. Terdapat tujuh maqamat dalam tasawuf (Abuddin Nata, 2000: 194-203):
36
a.
Zuhud Secara bahasa zuhud berarti tidak ingin sesuatu yang bersifat keduniawian. Harun Nasution (1983: 64) dalam Abuddin Nata (2000:
194-195)
menjelaskan
arti
zuhud
sebagai
keadaan
meninggalkan dunia dan hidup kematerian. Kaitannya dengan zuhud telah dijelaskan dalam Alqur’an surat an-Nisa’ ayat 77 yang berbunyi:
“Katakanlah kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun”.(Q.S. Annisa: 77)
Dari penjelasan tersebut telah jelas bahwa orang yang memiliki pandangan yang demikian tidak akan mengedepankan kepentingan duniawi sedangkan kehidupan di akhirat diperhatikan dengan baik. Orang-orang yang zuhud akan terpelihara dari perbuatan-perbuatan negatif dan akan selalu pada jalan yang diridloi Allah SWT. b.
At-taubah At-taubah berasal dari bahasa arab taba, yatubu, taubatan yang artinya kembali (Yunus, 1990: 362). Harun nasution dalam Abuddin Nata(2000f: 198) mengataklan bahwa taubat yang dimaksud para sufi adalah taubat yang sebenarnya, taubat yang tidak akan membawa kembali kepada dosa yang pernah ada. Mustafa zahri membagi taubat menjadi dua ketegori. Pertama kategori taubat bagi
37
orang awam yaitu cukup dengan membaca istighfar. Yang selanjutnya adalah kategori taubat bagi orang khawas yaitu dengan mengadakan riadlah dan mujahadah dalam rangka membuka hijab atau penghalang yang membatasi diri dengan Tuhan. Salah satu ayat yang menganjurkan manusia untuk senantiasa bertaubat yaitu surat Ali Imran ayat 135 yang berbunyi
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.(Q.S. Ali Imran: 135) Dengan demikian taubat dapat dikatakan, kembali kepada Allah dengan meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat dan menghiasi diri dengan akhlak yang mulia dan amal ibadah sematamata karena Allah. c.
Al-Wara’ Al-wara’ memiliki arti saleh yaitu menjauhkan diri dari perbuatan dosa (Yunus, 1990: 497). Alwara’ adalah menjauhi hal-hal yang tidak baik dan meninggalkan segala yang di dalamnya terdapat
38
keragu-raguan antara halal dan haram atau yang disebut dengan istilah syubhat (Abuddin Nata, 2000: 199). Jadi al-wara’ adalah sikap yang senantiasa menjauhkan diri dari makanan, minuman, dan perbuatan yang haram dan syubhat. d.
Kefakiran Dalam kamus bahasa Arab karya Mahmud Yunus(1990: 321) kefakiran adalah orang yang berhajad, butuh atau miskin. Dalam istilah tasawuf, Harun Nasution(1983: 67)mengatakan dalam Abuddin Nata(2000: 200) bahwa kefakiran adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kecuali hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban. Seorang sufi yang sampai pada maqomat ini akan merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya, seraya mensyukurinya, tidak meminta lebih dan tidak menolak pemberian.
e.
Sabar Secara harfiyah sabar memiliki arti tabah hati (Yunus, 1990: 211). Al-Naisaburi al-Qusyairi mengatakan dalam Abuddin Nata (2000: 184) tentang pengertian sabar yaitu menjauhkan diri dari halhal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetap tenang ketika mendapatkan cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidang ekonomi. Harun Nasution (1983: 68) mengungkapkan dalam Abuddin Nata (2000: 201) bahwa di kalangan sufi sabar diartikan dalam menjalankan
39
perintah-perintah Allah dalam menjauhi laranganNya, menerina segala cobaan, dan tidak menunggu-nunggu datangnya pertolongan Tuhan. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa sabar merupakan sikap jiwa yang tabah, tidak mengeluh atau putus asa terhada cobaan dan ujian berat yang diberikan oleh Tuhan, selalu menjalankan ibadah dengan tekun, dan menjauhi laranganNya dengan kesadaran tinggi, serta senantiasa husnudzan terhadap Allah. Pada hakikatnya, sabar adalah kerelaan mengikuti suatu proses, siap menerima apa yang terjadi. Proses dari imulai sampai selesai membutuhkan waktu yang harus dilalui manusia untuk sampai pada apa yang diinginkannya. Dalam kehidupan, proses yang harus dilalui terkadang menyenangkan terkadang justru menyakitkan (sultoni, 2007: 141-143) f.
Tawakal Tawakal berarti menyerah diri (Yunus, 1990: 506). Tawakal yaitu menggantungkan diri secara rohani kepada Allah, merasa tenang dengan apa yang ada, bersyukur ketika diberi dan bersabar ketika terhalangi, dengan disertai usaha maksimal (Amin Syukur, 2012: 23). Amin Syukur (2012: 23) juga membagi tawakal menjadi tujuh tingkatan yaitu: 1) Tawakal, artinya tenang terhadap janji Allah dan tetap istiqomah dalam berusaha.
40
2) Taslim, merasakan bahwa ilmu Allah telah cukup terhadap kondisinya. Tingkatan ini merupakan tingkatan khawas atau istimewa. 3) Tafwidl, rela terhadap hukum dan keputusanNya, Tingkatan ini merupakan tingkatan khawash al-khawash atau sangat istimewa. 4) Ikhlas, dalam hadits Nabi, ikhlas hanya dimiliki hamba yang dikasihiNya.
Setan
pun
tidak
mampu
menggodanya,
sebagaimana firman Allah dalam surat Syad ayat 82-83 yang berbunyi
“Demi kekuasaanMu aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hambamu yang ikhlas di antara mereka”.(Q.S. Syad: 82-83) 5) Cinta, sifat ini tidak akan tercapai, kecuali hati seseorang sudah terhindar dari kotoran hawa nafsu. 6) Al-Syauq,
kuatnya
dorongan
hati
untuk
bertemu
dan
menyaksikan Allah. 7) Al-Wajdu, suatu peresaan yang datang kepada hati dari akibat terbukanya rahasia zat dan CahayaNya. 8) Kerelaan, senang menerima qada dan qadar Allah. Dari uraian yang telah tertera di atas, jelas bahwa akhlak tasawuf merupakan perbuatan yang telah mendarah daging atau sudah menjadi
41
kepribadiannya, berupa amalan ibadah dan dzikir, serta kegiatan ruhaniah, dilakukan atas kemauannya sendiri, dengan tulus dan sebenarnya dalam rangka usaha membersihkan batin menuju tercapainya kesatuan ruhaniah dengan Tuhan. Teori-teori tentang akhlak tasawuf akan sulit dipahami bagi seseorang tidak mempraktekan dan merasakan secara langsung pengalaman bertasawuf. Tasawuf yang juga memiliki makana ketakwaan dan kesadaran yang mana kedatanganya adalah dari hati. Menjelaskan keasadaran melalui tulisan sama sulitnya menjelaskan manisnya madu kepada orang yang belum pernah merasakannya melalui tulisan, narasi gambar, audio visual, dan sebaginya. Dengan cara membuatnya mencicipi madu secara langsung, maka tidak ada yang perlu dikatakan dan dijelaskan karena orang tersebut benar-benar sudah tahu dan memahami bahkan menjiwai. Untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam bertasawuf maka perlu adanya metode pembalajaran yang efektif dan salah satunya adalah metode proyek. Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam perkuliahan, yang dimaksud dengan proyek doa dalam mata kuliah akhlak tasawuf yaitu metode memperkenalkan tasawuf kepada mahasiswa agar mahasiswa tidak hanya mengerti tentang istilah tasawuf saja, akan tetapi mahasiswa dapat merasakan dan menjadikannya bagian dalam hidup.
42
2.
Tujuan tasawuf Dalam bertasawuf setiap manusia memiliki tujuan yaitu tujuan baik yang hakiki maupun tujuan secara umum (Sultoni, 2007: 49-50). a.
Tujuan tasawuf yang hakiki 1) Membina akhlak pribadi dan social untuk memperoleh kerelaan Tuhan. 2) Melihat Tuhan; dalam hal ini yang dimaksud dengan melihat Tuhan adalah melihat kasih sayang Tuhan dengan hati 3) Bersatunya jiwa dengan Tuhan
b.
Tujuan tasawuf secara umum Secara umum tujuan tasawuf adalah taqorrub, mendekatkan diri kepada Allah. Dalam hal ini yang di maksud dengat dekat kepada Allah yaitu: 1) Mengenal
dan
mempercayai
Allah
dengan
segala
kesempurnaan sifat-Nya. 2) Melihat kesempurnaan sifat asma’, af’al, dan zat Allah 3) Bersatu dengan kehendak Allah. c.
Tujuan tasawuf menurut beberapa Ahli tasawuf Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para Ahli tasawuf tentang tujuan tasawuf diantaranya(Sultoni, 2007: 51-52). 1) Hamka Hamka
mengistilahkan
tasawuf
dengan
hidup
kerohanian dan tujuannya adalah diawali dengan keinginan
43
mengaendalikan jiwa dalam menempuh hidup mencari kerelaan Tuhan supaya tidak terpedaya oleh kebendaan. Selanjutnya tasawuf menjadi alat untuk mencapai tujuan yang lebih hebat yaitu melihat wajah Tuhan. Sampai pada akhirnya ingin mencapai maqam tertinggi yaitu fana dalam wujud Allah yaitu Ittihad baik hulul maupun wahdatul wujud, melalui latihan rohani dan kesungguhan. 2) Rabiah al-Adawiyah Tujuan tasawuf yaitu terbukanya tabir penyekat alam gaib sehingga sang sufi bisa mengalami, menyaksikan dan berhubungan langsung dengan dunia gaib dan zat Tuhan. Sufi dapat menghayati alam gaib dan langsung bertatap muka dengan wajah Tuhan melalui pengalaman kejiwaan sewaktu dalam keadaan fana’ fillah. 3) Abdul Hakim Dalam kitabnya al-Taswuf fi al-syi’ri ‘Arabi, abdul hakim berpendapat tentang tujuan tasawuf yaitu sampai pada zat yang haq, atau Mutlaq atau bahkan bersatu dengan Dia.para sufi tidak akan sampai pada tujuannya kecuali dengan laku mujahadah yang berat dan lam yang dipusatkan untuk mematikan
segala
keinginanya
selain
Allah
dan
menghancurkan segala keburukan jiwanya dan menjalankan
44
bermacam-macam riyalat yang diatur dan ditentukan oleh para sufi sendiri dan mereka namakan tarekat. Setiap manusia memiliki perbedaan orientasi dalam beribadah dan bertasawuf. Rabi’ah al-Adawiyah menyatakan dalam Sunarso dan Sofyan (2006: 141) bahwa tidak pantas seorang hamba melakukan ibadahnya dengan mengharap balasan dari Allah. Akan tetapi ulama fiqih berpendapat tidak ada
salahnya
jika
seorang muslim
beribadah
dengan
mengharap pahala atau surga dan menjauhi larangan karena takut dengan adzab neraka. Ma’rifatullah adalah satu kata yang dapat menjelaskan keseluruhan dari tujuan tasawuf. Dalam mata kuliah akhlak tasawuf ma’rifatullah juga menjadi tujuan pembelajaran paling utama yang telah tertera dalam silabus. Dalam pembelajaran mata kuliah akhlak tasawuf , proyek digunakan sebagai salah satu metode untuk mencapai tujuan tasawuf yang tidak lain adalah ma’rifatullah.
3.
Proyek doa sebagai metode tasawuf Akhlak tasawuf disajikan sedemikian rupa agar menjadi pembelajaran yang aplikatif dan mudah dipraktekan karena akhlak berkaitan dengan pebuatan yang pembahasannya tidak cukup dan selesai dengan diskusi atau perdebatan panjang. Sebelum membahas lebih jauh
45
tentang proyek doa, penulis sedikit mengingatkan kembali tentang tujuan metode proyek adalah sebagai metode untuk mencapai tujuan tasawuf yaitu ma’rifatullah. Salah satu langkah mahasiswa untuk mengenal Allah atau mengenalkan kesadaran mahasiswa terhadap kasih sayang Allah yaitu melalui pengabulan doa atau dalam pembahasan ini desebut dengan proyek doa. Proyek doa berasal dari dua suku kata yaitu proyek dan doa. Proyek adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya yang tersedia dan bertujuan
untuk
melaksanakan
tugas yang
telah
ditetapkan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek, diakses 16 Juli 2013). Beberapa pendapat ahli dalam Soekartawi (2007: 16) tentang pengertian proyek, diantaranya: a. Adler (1970) Menurut Adler definisi proyek adalah investasi mininimum yang ekonomis dan teknis yang layak. b. Gittinger (1972) Devinisi proyek menurut Gittinger adalah kegiatan spesifik dengan titik awal tertentu dan titik akhir tertentu yang memiliki maksud untuk mencapai tujuan tertentu. c. Sukartawi Sukartawi Sukartawi sendiri juga berpendapat bahwa proyek adalah suatu aktivitas yang melibatkan modal dan sumberdaya untuk
46
investasi yang diinvestasikan dalam waktu tertentu guna mencapai tujuan atau manfaat pada sasaaran tertentu. Syaiful
Bahri
Djamarah
dan
Aswan
Zain(2010:
83)
berpendapat tentang proyek yang memiliki pengertian sebagai suatu cara menyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dengan berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Dari pengertian pengertian proyek tersebut penulis menggaris bawahi pengertian proyek yaitu sebagai suatu kegiatan, aktifitas, atau praktek yang memiliki jangka waktu dan target tertentu. Dalam hal ini target atau sasaran dalam proyek doa adalah tercapainya tujuan akhlak tasawuf(ma’rifatullah). Melalui pembuktian doa mahasiswa akan mendapatkan
pengalaman
langsung
tentang
keajaiban,
hikmah,manfaat dan keutamaan doa. Doa adalah permohonan yang dimunajatkan kepada Tuhan. Pengertian doa tidak sebatas pada bacaan doa itu sendiri, melainkan meliputi segala bacaan dzikir atau doa, salat, dan segala kebaikan seperti halnya sedekah. Banyak individu yang sulit membedakan antara berdoa dengan membaca doa dan berpandangan sempit tentang pengertian doa yang diartikan sebagai amalan yang hanya diucapkan secara lisan ataupun dalam hati yang berisikan permohonan kepada Allah (Hawari, 1998: 6-7). Berdoa adalah bentuk kesadaran diri tentang keagungan Tuhan. Dengan berdoa kita akan percaya diri
47
dalam menjalani hidup, berhati-hati dalam bersikap, optimis dalam menggapai cita-cita, dan jauh dari sikap yang congkak dan sombong (Gusmian, 2006: 230). Secara umum doa adalah bentuk permohonan seorang hamba kepada Tuhan. Kegiatan berdoa adalah berbentuk aktifitas memohon yang tidak selamanya hanya berupa ucapan lesan atau yang disebut membaca doa, akan tetapi juga berwujud kesungguhan dalam meminta yang dibuktikan dengan perbuatan atau amal. Dengan begitu sangat berbada antara istilah membaca doa dengan berdoa.
4.
Langkah langkah proyek doa Proyek doa memiliki beberapa tahap atau langkah-langkah. Dibawah ini adalah langkah-langkah yang penulis susun berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama satu semester atau lebih tepatnya sejak dimulainya proyek doa sampai tahap akhir yaitu ujian semester. a.
Mensyukuri nikmat Bersyukur kepada Allah SWT atas segala limpahan karuniaNya adalah kunci hidup bahagia. Dengan bersyukur seseorang lebih bisa merasakan nikmat dari karunia yang telah diterimanya dan Allah akan menambahnya berlipat ganda(Muhaimin Azzet, 2012: 195). Hal ini sesuai dengan firman Allah:
48
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”(Q. S. Ibrahim: 14).
Bacaan hamdalah merupakan bacaan yang diajarkan sebagi etika sebelum membaca doa. Ibn Taymiyah(661-728 H) mengatkan bahwa bacaan hamdalah adalah pujian yang
menggambarkan
ungakapan rasa syukur kepada Allah. Dalam konteks berdoa syukur tidak
hanya
hanya
diwujudkan
dalam
ucapan
terimakasih
(hamdallah) saja, akan tetapi diaplikasikan dalam amal. Langkah syukur tersebut sebagai usaha untuk menjadikan seseorang merasa kaya dengan pembarian dari Allah. Rasa syukur akan mengantarkan seseorang pada kebahagiaan karena otak senantiasa digunakan untuk selalu berpikir positif. Berbicara tentang berpikir positif, Ippo Santosa(2010: 7) telah mengemukakan dalam bukunya “7 keajaiban rizki” tentang Law of Attraction yang berarti hukum tarik menarik. Inti dari law of attraction adalah apa yang seseorang pikirkan itulah yang akan semesta berikan dengan izin Allah. Hukum ini juga menjelaskan bahwa apa yang dipikirkan manusia dengan penuh perasaan akan dihadirkan dalam wujud yang nyata. Jika berfikir positif, maka manusia akam menemukan hal-hal positif, begitu pula sebaliknya.
49
Doa berkaitan erat dengan law of attraction karena doa adalah apa yang tersirat dalam pikiran dan perasaan. Seseorang yang tidak bersyukur akan diliputi perasaan kekurangan. Kondisi mental yang serba kekurangan akan menjadi afirmasi atau keputusan sehingga mempengaruhi kehidupan yang senantiasa berkekurangan. Sebaliknya apabila seseorang merasa berkelimpahan akan senantiasa bersyukur
maka Allah akan terus menerus akan menambahkan
kelimpahan rahmat-Nya(Kusumadi, 2011: 268). Drs Ahmad Sultoni, M.Pd menyampaikan dalam seminar “Sekuntum Mawar Allah” bahwa syukur adalah sebagai langkah awal dalam berdoa. Syukur adalah bentuk kebahagiaan sebagai hasil dari pengakuan diri atas nikmat Allah yang tidak terbatas. Ketika seseorang berdoa kepada Allah dan hatinta diliputi rasa syukur atas semua nikmat maka pikirannya akan terbuka mengetahui betapa banyak dan mahalnya pemberian Allah. Hal-hal yang akan diperoleh manusia dengan menyadari besarnya nikmat Allah, yaitu muncul keyakinan bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah dan rasa dicintai Allah. Seseorang yang mengetahui betapa mahalnya harga diri manusia maka akan menyadari bahwa tidak sulit bagi Allah untuk mengabulkan permintaan seseorang yang mungkin tidak lebih mahal dari harga anggota tubuh manusia.
50
b.
Berbagi nikmat Membaca solawat merupakan etika membaca doa setelah mengucapkan Alhamdulillah(syukur). Membaca solawat memiliki makna pemberian doa kepada Rasul. Orang yang telah bersyukur maka akan membuktikan rasa syukurnya dengan berbagi (Kusumadi, 2011: 268). Berbagi atau memberi yang paling nyata adalah bersedekah. Memberi adalah cara yang harus ditembuh seseorang yang akan mengajukan permohonan kepada Allah. Hal ini sesuai dengan ayat al-Qur’an yaitu,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.(Q.S. Al-Baqarah: 186) Langkah memberi dapat diwijudkan dalam beberapa cara yang diantaranya: 1) Mendoakan sesama Doa kepada sesama adalah kebaikan yang dapat dilakukan sebagai wujud aktifitas memberi. 2) Bersedekah Sedekah dalam pengertian umum adalah memberi sesuatu pada orang lain ataupun kepada makhluk lain
51
(Muhyidin, 2008: 22). Memberi berarti menjaga energy alam untuk dapat tetap dapat mengalir atau memberi peluang energy potensial untuk dapat berkembang. Harta yang tidak dialirkan menimbulkan banyak penyakit jiwa seperti serakah, kejam, tidak manusiawi dan lain sebagainya (Sultoni, 2007d: 116). Oleh karena itu manusia harus mengeluarkan sumbatan yang akan menimbulkan penyakit jiwa tersebut dengan cara mensedekahkan hartanya kepada yang berhak. Sedekah merupakan pengungkapan rasa syukur atas anugrah limpahan rahmat dari Allah(Kusumadi, 2011: 268). Dalam enam langkah proyek doa langkah kedua yaitu memberi yang diwujudkan dalam sedekah. Dalam sedekah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah dengan siapa sedekah lebih utama diberikan. Allah berfirman,
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anakanak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya”.(Q.S. AlBaqarah: 215)
52
Ayat tersebut menjelaskan orang-orang yang dapat kita beri sedekah infak. Orang tua menjadi prioritas utama sebagai penerima sedekah dalam pelaksanaan proyek. Rasul telah bersabda bahwa Allah akan mengabulkan doa dari anak yang solih. Kesolihan seorang anak yang dapat diwujudkan dengan mendoakan kedua orang tuanya dan mengasihi orang tua. Salah satu contohnya adalah dengan pemberian sedekah. c.
Meminta Meminta adalah inti dari sebuah doa. Setelah melaksanakan langkah pertama yaitu syukur dan lengkah kedua yaitu memberi maka meminta adalah langkah berikutnya dalam pelaksanaan proyek doa. Meminta atau mengharap hanya kepada Allah semata. Allah pemilik segala kekayaan dan tidak akan pernah berkurang kekeyaanNya hanya karena diminta oleh hamaba-Nya. Sebanyak apapun permintaan dan kebutuhan manusia menurut Allah hanya sebagian kecil dari kekeyaan yang dimiliki-Nya. Secara teknis dalam proyek doa, meminta memiliki beberapa aturan atau syarat diantaranya: 1) Meminta sesuatu dengan jelas dan terukur Permintaa yang baik adalah permintaan yang jelas. Hal ini tidak berarti bahwa Allah tidak mengatahui apa yang manusia butuhkan. Seringkali manusia tidak siap menerima pemberian Allah. Terbukti ketidakpuasan yang selalu lelanda
53
hati manusia. Dengan menjelaskan secara rinci apa yang mahasiswa inginkan dalam proyek, diharapkan mahasiawa akan lebih siap menerima pemberian Allah. 2) Menuliskan secara rinci criteria yang diminta Perincian criteria memiliki maksud sebagia pendukung syarat pertama yaitu agar permintaan menjadi lebih jelas 3) Melakukan visualisasi permintaan Mengvisualisasi permintaan ke dalam pikiran dan perasaan memiliki tujuan agar pikiran lebih fokus. Berdasarka teori law of attraction bahwa apa yang dipikirkan manusia dengan penuh perasaan akan dihadirkan dalam wujud yang nyata. 4) Meminta sesuatu yang benar-benar mahasiswa inginkan atau lebih pada hal yang dibutuhkan Meminta sesuatu yang benar-benar dibutuhkan akan berdampak pada kesungguhan dalam meminta karena hal yang benar-benar diinginkan menjadi prioritas paling utama saat seseorang meminta kepada Allah. Hal tersebut menjadikan seseorang lebih fokus pada prioritas utamanya. 5) Fokus Fokus adalah hal yang perlu diperhatikan mahasiswa dalam melaksanakan proyek doa. Kecenderungan manusia adalah ingin memiliki segala apa yang diinginkannya. Sifat
54
ketidakpuasan yang ada pada manusia menjadikan hati diliputi perasaan kurang atas terhadap segala yang telah Allah berikan. Keinginan-keinginan yang tidak terbendung mengakibatkan seseorang tidak fokus dalam mengajukan proposal keinginannya pada Allah. Dalam hal ini fokus, menjadi syarat terpenting dalam proyek doa mengingat adannya batas waktu yang telah ditentukan, meskipun penerimaan bukan merupakan prioritas utama dalam proyek. 6) Tidak memikirkan bagaiman cara Allah mengabulkan doa karena hal tersebut merupakan rahasia Allah. Memikirkan jalan dan cara Allah mengabulkan doa adalah sikap yang sering sekali dilakukan pada mahasiswa yang sedang dalam proses penantian pengabulan doa. Akan lebih baik jika mahasiswa tidak melakukan hal tersebut dan memasrahkan keputusan terbaik kepada Allah. d.
Yakin Allah mengabulkan semua doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya. Allah telah berfirman,
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".(Q. S. Al-Mu’min: 60)
55
Yakin merupakan bekal utama saat seseorang memohon kepada Allah. Doa yang tidak disertai keyakinan maka hanya akan menjadi sia-sia. Rasulullah juga bersabda:
اإل َجابَ ِة َوا ْعلَ ُموا أَ هن ه ا ْد ُعوا ه َُّللاَ الَ يَ ْستَ ِجيب َ َُّللاَ َوأَ ْنتُ ْم ُموقِن ِ ِون ب ب َغافِ ٍل الَه ٍ ُد َعا ًء ِم ْن قَ ْل “Mohonlah kepada Allah sedangkan kamu merasa yakin akan dikabulkan karena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai”. (HR. Tirmidzi) Seseorang yang yakin bahwa doanya pasti dikabulkan oleh Allah akan bersikap dengan sifat yang menjadi penyebab terkabulnya doa. Seperti contoh orang yang yakin akan diberikan rezeki yang banyak dari Allah maka tanpa rasa ragu orang tersebut akan bersedekah dalam jumlah yang banyak. e.
Menerima Menerima memiliki maksud menvisualisasikan permintaan ke dalam pikiran sampai benar-terlihat bentuk, warna dan ukuranya. Merasakan bahwa sesuatu yang diminta sudah diterima. Visualisasi ini memiliki tujuan agar otak menangkap dengan jelas apa yang diminta, dan alam bawah sadar mengetahui dengan jelas apa yang sedang dipikirkan untuk segera diproses agar menjadi sebuah kenyataan seperti halnya law of attraction.
f.
Mengikhlaskan Langkah yang terakhir dalam pelaksanaan proyek doa yaitu mengikhlaskan hasilnya pada kehendak Allah. Memasrahkan kepada
56
Allah permintaan sesuai dengan harapan atau lebih baik sesuai kehendak Allah. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri dalam menerima pengabulan doa. Bersunggguh sungguh dalam meminta dan ikhlas dalam menerima hasil. Apapun pemberian Allah itulah yang terbaik, karena tidak ada sedikitpun maksud tidak baik di dalam kehendak Allah.
5. Penghalang keberhasilan proyek doa a.
Tidak yakin kepada Allah Akan menjadi percuma doa yang tidak diiringi keyakinan kepada Allah.
b.
Tidak merasa jika sudah dikabulkan Sering kali seseorang yang sudah dikabulakan permintaannya tidak merasa bahwa doanya sudah dikabulkan.
c.
Tidak fokus Banyaknya keinginan manusia yang tidak terbendung sering membuat
seseorang
tidak
fokus
dalam
menyampaikan
permintaanya kepada Allah. d.
Tidak selaras antara ucapan lesan dengan kata hati Ketidakselarasan antara ucapan dengan kata hati dalam doa adalah ketika seorang berdoa, apa yang diucapkan tidak sama dengan kata-kata yang muncul dari dalam hati.
57
e.
Mengikuti kata hati yang negatif Seseorang yang memohon kebaikan kepada Allah akan tetapi batinnya justru menyangkal dengan kata hati yang negatif.
f.
Tergesa-gesa dalam meminta Rasul bersabda:
ُ ْيُ ْستَ َجابُ ألَ َح ِد ُك ْم َما لَ ْم يَ ْع َجلْ فَيَقُو ُل قَ ْد َدعَو ت َربِّى فَلَ ْم يَ ْستَ ِجبْ لِى “Akan dikabulkan permintaan seseorang di antara kamu, selagi tidak tergesa-gesa, yaitu mengatakan: Saya telah berdoa kepada Tuhanku tetapi belum dikabulkan”(Shahih AlBukhari). Ayat tersebut diatas menjelaskan bahwa tergesa-gesa dalam menharapkan terkabulnya doa justru akan memperlambat terkabulnya doa. g.
Ada yang haram di dalam perut Kemungkinan doa yang belum terkabul karena terhalang oleh sesuatu yang haram yang pernah dikonsumsi. Dengan begitu bersegeralah untuk meminta ampunan.
h.
Berburuk sangka kepada Allah Tidak percaya bahwa Allah akan mengabulkan doa hambanya adalah termasuk berburuk sangka pada Allah. Allah berfirman dalam hadis qudsi bahwa Allah bersama prasangka hamba-Nya kepada-Nya.
58
i.
Ada dosa yang belum terampuni Dosa-dosa yang belum terampuni menjadi penyebab terhalangnya doa. Baik dosa kepada Allah maupun dosa kepada sesama.
j.
Tidak siap menerima Ketidakjelasan permintaan sering membuat seseorang menjadi tidak siap dalam menerima pengabulan doa. Baik kesiapan mental maupun waktu.
B. Sikap Dermawan 1.
Pengertian sikap dermawan Dermawan berarti orang yang ikhlas memberi, menolong, atau rela berkorban di jalan Allah baik dengan harta atau bahkan dengan jiwa dan raganya sebagai cerminan rasa solidaritas kemanusiaan dari seorang hamba Allah Yang Maha Kasih kepada hamba lainya yang menbutuhkan bantuan (Musyarof, 2013: 19-20). Dalam kamus lengakap bahasa Indonesia dermawan berarti memberikan sebagian harta yang dimiliki untuk kepentingan orang lain tanpa keterpaksaan. Secara social orang yang memiliki sifat dermawan akan disenangi banyak orang. Dermawan merupakan cermin perilaku mulia terhadap sesama dan kepada Sang Pencipta. Perilaku dermawan dapat membantu mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin(Elga, 2008: 21). Menurut hemat penulis dermawan adalah
59
sebutan bagi orang yang senang bersedekah, baik sedekah yang berupa harta benda, doa, tenaga, maupun pikiran. Senyum juga dapat dikategorikan sebagai bentuk sedekah karena sedekah merupakan pemberian seseorang kepada orang lain dengan tujuan membahagiakan.
2.
Keutamaan sikap dermawan Dermawan memiliki beberapa keutamaan diantaraanya adalah: a.
Menyelamatkan seseorang dari kekufuran Kecenderungan manusia yang senang menahan hartanya karena merasa memiliki atau yang dikenal dengan sifat kikir merupakan perwujudan dari kufur nikmat (Elga, 2008: 116). Perilaku dermawan dapat menghindarkan seseorang dari kekufuran, karena dengan sifat dermawan akan melatih seseorang untuk tidak kufur nikmat atau dapat dikatakan sombong dengan apa yang telah dimiliki. Orang yang dermawan akan selalu berfikir dan bersyukur dengan apa yang manusia miliki semua adalah pemberian dari Allah SWT dan didalam sebagian hartanya ada hak-hak orang lain yang harus diberikan. Ketika kedermawanan itu diwujudkan dalam bentuk uluran tangan kemiskinan, sebagaimana pernah dikhawatirkan oleh nabi Muhammad SAW bahwa kemiskinan lebih dekat dengan kekufuran.
60
b.
Menolak bencana dan murka Allah. Rasulullah pernah mengajarkan bahwa sedekah dapat menghindarkan diri dari bala atau bencana (Muhyidin, 2008: 49). Bala atau bencana sering terjadi dan menimpa umat menusia. Seseoarang tidak tau kapan bahaya atau bencan akan menimpa dirinya. Dengan begitu kedermawanan bisa menjadi solusi terbaik dalam mencegah kemungkinan tersebut.
c.
Menjauhkan dari penyakit Bentuk kedermawan yang paling nyata adalah sedekah. Sedekah dapat menjauhkan dari penyakit baik penyakit fisiologis maupun psikologis. Psikosomatis merupakan gejala gangguan pada tubuh manusia yang dipengaruhi oleh kondisi jiwa seperti stres. Beberapa contoh penyakit psikomatis antara lain radang pencernaan, nyeri lambung, gangguan sekresi, dan lain-lain. Seorang dermawan memiliki kecenderungan untuk selalu memikirkan orang lain, membantu fakir miskin dan memikirkan jalan untuk membebaskan fakir miskin dari kesulitan. Dengan begitu hidupnya akan diliputi kebahagiaan dan tidak mudah stress(Elzaky, 2005: 232).
d.
Kedermawanan membuat orang panjang umur Dengan bersedekah maka secara tidak langsung manusia menguatkan tali silaturrahmi. Seperti yang telah diajarkan oleh nabi bahwa menymbung tali silaturrahmi dapat memanjangkan umur.
61
e.
Kedermawanan membuat orang memperbanyak rezeki Semua orang pasti ingin hidup berkecukupan atau bahkan kaya. Namun, banyak yang keliru duga, ia mengira bahwa perbuatan kikir akan mangantarkannya menjadi seorang yang kaya raya.
3.
Karakteristik perilaku dermawan a.
Pemurah Menurut Abdullah (2006: 109) dalam sekripsi Nurain (2011:) pemurah artinya suka memberi dan menolong orang baik berupa harta benda, tenaga atau pikiran. Sifat pemurah seringkali muncul dari orang-orang yang sudah kehilangan harapan terhadap dunia saat kematian sudah mendekatinya. Akan tetapi pemurah yang hakiki adalah untuk orang-orang yang memiliki kekuatan badan, panjang cita-cita, dan pendorong sifat tamak yang lainnya(www. Islamhous.com, diakses 23 Desember 2013).
b.
Sedekah dan infak Sedekah merupakan satu aktivitas yang mencirikan atau menampakkan karakter kedermawanan. Syafi‟ie el-Bantanie(2009) mengatakan dalam sekripsi Nurain(2011: 36) bahwa segala sesuatu yang diberikan baik harta benda, tenaga maupun pikiran dengan tujuan memberikan kebahagiaan kepada orang lain, bahkan senyuman termasuk sedekah. Berbeda dengan infaq yang lebih bersifat materi.
62
c.
Menolong tanpa pamrih Fathurrohman(2006)
menyebutkan
Nurain(2011: 36) bahwa Perilaku merupakan
pemberian
menolong
pertolongan
dalam tanpa
pada orang
sekripsi pamrih
lain
tanpa
mengaharap adanya keuntungan pada diri orang yang menolong. d.
Tidak ria Seseorang yang dermawan ketika menyumbang, tidak perlu di sebut-sebut jumlah sumbangannya, agar dipuji oleh orang lain karena kebaikan yang telah dilakukan kepada orang lain yang membutuhkan bantuan. Bahkan jika ingin memberikan bantuan, seseorang yang dermawan akan memberikan bantuan apapun tanpa ada seseorang yang menetahuinya dengan berkeyakinan bahwa apapun yang dilakukan untuk membantu orang lain hanyalah mengharap
ridho
dari
Allah
Sang
pengabul
segala
doa
(http://souldiaryofislam.blogspot.com/2010/11/menjadi-muslim dermawan.htm, diakses 29 Desember 2013).
4.
Faktor yang mempengaruhi perilaku dermawan Menurut
pendapat
Fathurrahman(2006)
dalam
sekripsi
Nurain(2011c: 38-39) perilaku dermawan atau filantropi muncul dari dalam hati manusia akan tetapi terhalangi oleh sebab lain yang menjadikan perilaku ini tidak muncul. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku dermawan:
63
a.
Faktor situasi sosial Semakin banyak seseorang menyaksikan suatu kejadian yang membutuhkan pertolongan, semakin kecil munculnya dorongan untuk menolong.
b.
Faktor ekonomi Dengan keputusan untuk memberi pertolongan, maka akan ada cost tertentu yang harus dikeluarkan untuk menolong.
c.
Faktor norma Hampir di semua golongan ada norma yang mengatakan bahwa memberi pertolongan kepada yang membutuhkan merupakan keharusan.
d.
Faktor karakteristik orang yang terlibat Semakin banyak kesamaan antara kedua belah pihak, semakin besar peluang untuk munculnya pemberian pertolongan.
e.
Faktor kedekatan hubungan Ada kecenderungan bahwa orang lebih senang memberi pertolongan pada orang yang dikenal atau disukai.
f.
Faktor mediator internal Mood memiliki pengaruh terhadap pemberian pertolongan.
g.
Faktor empati Ada hubungan antara besar empati dengan kecenderungan menolong.
64
h.
Faktor latar belakang kepribadian Perilaku dermawan tidak hanya tergantung pada situasi dan kondisi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh latar belakang kepribadian penolong.
i.
Faktor religious Perilaku ini dapat muncul oleh dorongan ajaran agama yang menjadi kepercayaan seseorang.
C. Hubungan Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Taswuf dengan Sikap Dermawan Proyek doa yang merupakan salah satu metode pengenalan akhlak tasawuf sangat efektif digunakan dalam suatu pembelajaran khususnya ditingkat perguruan tinggi. Dalam hal ini tujuan tasawuf yaitu ma’rifatullah akan dicapai mahasiswa melalui pengabulan doa. Jika seseorang telah menikmati indahnya ibadah doa dan sedekah maka diharapkan akan semakin mengenal dan dekat dengan Sang Maha Pengabul doa. Dengan begitu ketika seseorang dilanda permasalahan, dituntut suatu kebutuhan atau ditimpa sebuah musibah dan kesulitan, maka tidak akan pernah lagi bagi dirinya mengeluh, meminta pertolongan dan berserah diri kecuali kepada Allah SWT. Proyek doa dan sedekah yang diterapkan dalam pembelajaran mata kuliah akhlak tasawuf dapat dikategorikan sebagai pembiasaan bersedekah sekaligus berdoa. Dengan pembiasaan tersebut maka akan menimbulkan sikap dermawan yang belum terbentuk dalam akhlak mahasiswa.
65
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian 1.
Identitas STAIN Salatiga Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Seiring dengan keputusan tersebut, STAIN tetap berkedudukan sebagai perguruan tinggi dibawah naungan
Departemen
Agama
Republik
Indonesia
yang
menyelenggarakan akademik dan profesionalisme dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. STAIN juga masih memiliki kedudukan dan fungsi yang sama sebagaimana kedudukan dan fungsi institute dan universitas lainnya, meskipun sebagai satuan pendidikan tinggi. 2.
Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga Mengingat pendidikan agama sangat penting, sebagai bekal untuk mewujudkan
genersi
Qur’ani
yang
berakhlakul
karimah
maka
masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki perguruan tinggi Islam. Oleh sebab itulah didirikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama”; di Salatiga. Lembaga ini menempati ngedung milik yayasan”Pesantren Luhur” yang beralamat di jalan diponegoro Nomor 64 Salatiga. Berbagai pihak turut berpartisipasi
66
untuk mewujudkan lembaga ini, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Kurun waktu kurang lebih setengah tahun lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Hal ini dimaksudkan agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Wali Songo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yan diketuai oleh beliau K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekan. Berdasarkan surat keputusan Menteri Agama Islam Nomor Dd/PTA/ 3/1364/64 tanggal 13 November 1964. Pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan IAIN Walisongo Jawa Tengah. Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapat status negeri dan menjadi cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. Pada tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1999. Hingga sekarang masih berusaha untuk menuju ke arah yang lebih baik. 3.
Letak Geografis STAIN Salatiga memiliki letak yang sangat strategis yaitu beralamat di jalan Tentara Pelajar Nomor 2 Salatiga, Jawa Tengah. Letaknya mudah dijangkau dengan angkutan maupun sepeda motor.
67
Tepatnya sebelah barat PEMDA, alun-alun (lapangan panca sila), dan polres Salatiga. Sebelah timur SMK Kristen 2 Salatiga. Selain itu juga STAIN Salatiga baru-baru ini memiliki gedung baru yaitu kampus 2 yang terletak dekat sekolah internasional, yaitu di Kembang Arum Salatiga barat. Kampus 2 dapat dijangkau dengan sepeda motor maupun dengan angkota Salatiga nomor 9. 4.
Organisasi STAIN Salatiga Organisasi STAIN Salatiga terdiri dari: a.
Unsur pimpinan yaitu: Ketua, wakil ketua, kabag administrasi umum, akademik dan keuangan.
b.
Senat STAIN Salatiga
c.
Unsur pelaksana akademik Jurusan Pascasarjana dan progdi, pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, unit pelayanan bahasa, unit pengembangan sumber belajar, unit pengembangan mutu akademik, pusat sistem informasi managemen, Pusat Pengembangan Praktikum dan kelompok dosen.
d.
Unsur Pelaksanaan Administrasi Bagian administrasi, sub bagian administrasi umum, sub bagian perencanaan akuntansi dan keuangan, sub bagian akademik, sub bagian kemahasiswaan dan alumni.
e.
Unsur penunjang unit pelaksana teknis perpustakaan, computer pangkalan data dan laboratorium.
68
f. Unsur badan non structural: POM, Jurnal,
Pusat Studi, SEMA,
DEMA, UKM, dan HMJ. 5.
Asas, Fungsi, dan Tujuan a. Asas STAIN Salatiga Dalam menyusun dan mengembangkan program, STAIN Salatiga berasaskan Pancasila. Sedangkan dasar operasionalnya adalah: 1) Undang-Undang Dasar 1945 2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. 4) Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN. 5) Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 6) Peraturan-peraturan lain yang terkait. b. Fungsi STAIN Salatiga Keberadaan STAIN Salatiga juga mempunyai beberapa fungsi, di sebagai berikut : 1) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program. 2) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
69
3) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam. 4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. 5) Pelaksana pembinaan kemahasiswaan. 6) Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya. 7) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembagalembaga lain. 8) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen. 9) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan. 10) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan. c. Tujuan STAIN Salatiga Selain
mempunyai
beberapa
fungsi,
penyelenggaraan
pendidikan STAIN Salatiga juga mempunyai tujuan, di antaranya adalah: 1) Menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan
dan/atau
menciptakan
ilmu
pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
70
2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam dan/atau teknologi serta seni yang bernapaskan Islam, dan mengupayakan
penggunaannya
untuk
meningkatkan
taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 6.
Visi dan Misi STAIN Salatiga Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut: Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan, kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual. Dengan visi tersebut, maka misi yang diemban lembaga adalah sebagai berikut: a.
Mengantarkan
mahasiswa
memiliki
kemantapan
aqidah,
kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. b.
Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c.
Mengembangkan
pendidikan,
penelitian,
dan
pengabdian
masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal. d.
Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake holder dan masyarakat.
e.
Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa.
71
7.
Program Pendidikan a.
Jurusan Tarbiyah 1) Progdi PAI 2) Progdi PBA 3) Progdi TBI 4) Progdi PGMI 5) Progdi PGRA 6) Progdi KPI
b.
Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam 1) Progdi AS 2) Progdi PS (S1) 3) Progdi HES 4) Progdi PS (D3) 5) Progdi IAT 6) Progdi SKI
8.
c.
Program Khusus Kelas Internasional
d.
Program Pascasarjana
Struktur Organisasi Upaya penyampaian tujuan yang optimal dalam pelaksanaan pendidikan diperlukan organisasi yang baik. Dalam pengertian yang luas organisasi merupakan suatu badan yang mengatur segala urusan untuk mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi STAIN Salatiga adalah sebagai berikut:
72
a.
Unsur Pimpinan Terdiri dari ketua, sesuai dengan data observasi yang diperkuat dengan data organisasi STAIN Salatiga.
b.
Unsur Senat Sekolah Tinggi. Dalam unsur ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu terdiri dari unsur pimpinan STAIN, unsur jurusan, unsur guru besar dan dosen. Unsur pelaksana akademik, jurusan dan PROGDI, pusat penelitian, dan pengabdian masyarakat, pusat sistem, informasi mahasiswa dan kelompok dosen.
c.
Unsur Pelaksana Administrasi Unsur ini dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan bidang pelaksana dan spesifikasi pekerjaan antara lain; bbagian administrasi, sub bagian akademik dan kemahasiswaan, sub bagian kemahasiswaan, sub bagian kepegawaian dan keuangan.
9.
Organisasi Kemahasiswaan a.
Lembaga kemahasiswaan Pengembangan potensi dan kemampuan serta kreatifitas mahasiswa dalam perguruan tinggi, tidak cukup dengan hanya mengandalkan apa yang didapat dari suatu proses pembelajaran didalam kelas, sebagai jawaban dengan kenyataan tersebut organisasi
mahasiswa
dan kampus
adalah
sebagai
sarana
73
pengembangan dan menjawab semua masalah yang sedang dihadapi. Adapun bentuk dan struktur organisasi kemahasiswaan di STAIN Salatiga adalah: 1) SEMA Secara structural SEMA mempunyai peran penting yaitu sebagai lembaga Konsultatif bagi organisasi dibawahnya dan sebagai wadah penampung aspirasi mahasiswa ketika ada kejanggalan baik kejanggalan dari DEMA atas amanah mahasiswa
yang
diembannya,
kegiatan
kuliah
tidak
mendukung ataupun kebijakan lembaga yang mengarah ketidak adilan kehudipan kampus. Secara structural ada 2 (dua)fungsi utama SEMA yaitu : Fungsi kontroling yaitu pengawasan
dengan
DEMA
dalam
menjalankan
roda
kepengurasannya sesuai progam kerja yang diberikan kepada mahasiswa dan fungsi legislasi yaitu SEMA berhak membuat atau mengesahkan undang-undng di tingkatan mahasiswa di STAIN Salatiga. 2) DEMA Dewan Mahasiswa adalah organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan sebagai lembaga tinggi tingkat organisasi kemahasiswaan STAIN Salatigayang berfungsi sebagai pusat
74
kegiatan kemahasiswaan baik di internal maupun eksternal kampus. Dalam wilayah internal kampus Dewan Mahasiswa sebagai
koordinator organisasi
kemahasiswaan bertugas
mewujudkan keharmonisan dalam tingkatan ormawa dan civitas akademika pada umumnya. Sebagai forum untuk merekatkan ikatan emosional maupun ikatan structural organisasi kemahasiswaan di STAIN Salatiga bertepatan dengan momentum peringatan sumpah pemuda bulan oktober 2009 Dewan Mahasiswa menginisiasi terbentuknya Forum Silaturahmi (Fosil) UKM STAIN Salatiga. Adapun pola hubungan kerja DEMA dengan UKM dan HMJ adalah instruktif dan dikoordinasikan dengan wilayah kerja masing masing. Pada wilayah eksternal kampus Dewan Mahasiswa STAIN Salatiga juga turut aktif dalam penyikapan issu-issu public terkait dengan berbagai kebijakan pemerintah yang dirasa kurang maslahat untuk umat. Dewan Mahasiswa STAIN Salatigajuga aktif dalam melakukan konsolidasi, merapatkan barisan dengan berbagai Organisasi Kepemudaan (OKP) untuk melakukan gerakan baik dalam skala local, regional maupun Nasional. Sebagai gerbong untuk melakukan gerakan, di wilayah Salatigaada Komunitas Lintas Iman Rumpun Bambu
75
(kumpulan BEM dan berbagai organisasi di alatiga). Di wilayah Jawa Tengah ada BEM Jateng (Kumpulan BEM se Jateng). Di tingkatan Nasional ada BEM PTAI se Indonesia (Kumpulan BEM Perguruan Tinggi Agama Islam se Indonesia) dan Gerakan Mahasiswa BEM Nasional (Kumpulan seluruh BEM se Indonesia). 3) Unit kegiatan kemahasiswaan (UKM) Unit kegiatan mahasiswa berfungsi sebagai perencana dan pelaksana seluruh kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang tugasnya masing-masing. UKM juga memilikin fungsi sebagai wadah dengan keseluruhan bentuk dan minat mahasiswa dalam kegiatan ekstra kurikuler. UKM terdiri dari beberapa unit yang pembagiannya berdasarkan pada bidang dan kelompok kegiatan. Diantara UKM – UKM yang ada adalah: a) Koperasi mahasiswa (KOPMA) Bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan kemampuan dibidang kewirausahaan dan perkoperasian bias memasuku UKM ini. Karena lembaga ini dapat dijadikan wahana untuk pengembangan dan penyaluran bakat dan minat dibidang manajemen kewirausahaan.
76
b) Dinamika DINAMIKA ini adalah UKM yang bergerak di bidang jurnalistik. Bagi mahasiswa yang memiliki hobi menulis, membuat puisi, cerpen maka di DINAMIKA ini adalah pilihan yang paling tepat. Disinilah tempat sebagai tolak awal bela\jar jurnalistik yang handal dan berkualitas. c) Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandi Unit kegiatan mahasiswa sebagai wadah untuk mahasiswa yang ingin mengembangkan potensi di bidang kepramukaan dan pengabdian kepada masyarakat. d) Center of English Club Kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa inggris perlu dipupuk dan dikembangkan demi kelengkapan kemampuan personal dari mahasiswa. Untuk itu CEC dibentuk sebagai unit yang merangkum segala bentuk kegiatan khususnya dalam pengembangan kemampuan bahasa inggris. Di unit ini mahasiswa juga dapat bercakapcakap langsung dengan warga Negara asing yang diundang untuk belajar bersama secara langsung. e) ITTAQO Mahasiswa yang mempunyai hobi membaca AlQur’an, membuat kali grafi, fasih berbahasa Arab maka di
77
ITTAQO adalah tempat yang tepat untuk menggali ilmu dan mengembangkannya. f) Stain Music Club (SMC) Bagi mahasiswa yang memiliki bakat serta minat menyanyi atau bermain music maka dapat masuk menjadi anggota SMC yang ada di STAIN Salatiga. g) Getar Sebagai wadah untuk mengembangkan potensi di bidang teaterikal. h) Mitapasa Bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan minat dengan kecintaan dengan alam. i) Stain Sport Club (SSC) Tujuan dari unit kegiatan ini adalah di bidang olah raga. j) LDK (Lembaga Dakwah Kampus) Jika ingin meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah juga ada yaitu LDK yang mempunyai tujuan membentuk akhlakul karimah fdan beramar ma’ruf nahi munkar.
78
4) Unit Kegiatan Khusus(UKK) Unit ini terdiri 2 unit kegiatan, yaitu: DEMA mempunyai tugas pokokmewakili mahasiswa sekolah
tinggi,
mengkoordinasikan
kegiatan
organisasi
kemahasiswaan dalam bidang ekstra kurikuler di tingkat sekolah tinggi dan memberikan pendapat, usul serta saran kepada pimpinan terutama yang berkaitan dengan fungsi dan pencapaian dan tujuan pendidikan nasional. Sedangkan DPM merupakan penyelenggara kongres mahasiswa dan sebagai lembaga legislative di tingkat mahasiswa. 5) Himpunan Mahasiswa jurusan (HMJ) HMJ terdiri dari 2 jurusan yaitu: b) HMJ Tarbiyah Sebagai badan koordinasi dan konsultasi kegiatan dengan jurusan tarbiyah tentang pendidikan, penalaran serta wacana keilmuan tabiyah, ikut terlibat didalam aktifitas program mahasiswa Diploma III(D III) c) HMJ Syari’ah Sebagai badan koordinasi dan konsultasi kegiatan dengan jurusan syari’ah.
79
6) Kesejahteraan Mahasiswa Bentuk dari unsur dalam kesejahteraan mahasiswa seperti pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu.
B. Penyajian Data Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui data observasi, dan dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu di sajikan bentuk data guna memperlancar langkah suatu penelitian. Berikut ini penulis lampirkan data responden dari hasil penelitian di STAIN Salatiga: 1. Daftar Responden Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama orang yang dijadikan subjek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut Tabel I Daftar Nama Responden NO NAMA
KELAS
JENIS KELAMIN
1
Diana
A
P
2
Tria Puji Lestari
A
P
3
Fadlilatu Lathifah
A
P
4
Fahrurozi
A
L
80
5
Deni Angga Saputri
A
P
6
Lutfi Masulah
A
L
7
Rizki Wulandari
A
P
8
Latifah Listiyanti
A
P
9
Tiara Asti Puspita S
A
P
10
Fitri Ainun Maryati
A
P
11
Taufiq Nur Abidin
A
L
12
Siti Nurul Taufiqi R
A
P
13
Taufiq Hidayat
A
L
14
Tauziyatul Hasanah
A
P
15
Ayusi Setiowati
A
P
16
Novi Astanti
A
P
17
Khafidatul Arifah
A
P
18
Sinta Risdi Putriani
A
P
19
Muhammad Bilal
A
L
20
Kun Aminah
A
P
21
Mutik Mualimah
A
P
22
Herlina
A
P
23
Intan Ikasari
A
P
24
Sayidatul Hajar
A
P
25
Uswatun Hasanah
A
P
26
Tri Tugiarti
A
P
81
27
Azizka Nabilatul Q
A
P
28
Umatul Mahmudah
A
P
29
Andri Tiono
A
L
30
Hafid Ana Hanifah
A
P
31
Dini Wahyu Tri U
B
P
32
Mukminatul Afifah
B
P
33
Ahmad Wahyudi
B
L
34
Muhammad Anas S
B
L
35
Erya Karina
B
P
36
Ahmad Zamroni
B
L
37
Ahmad Kudrohi
B
L
38
Ulin Niam
B
L
39
Muhammad Mustafa
B
L
40
Ira Nurussofa
B
P
41
Arifa Auliya U
B
P
42
Andika Satriyasa
B
L
43
Nurul Umayah
B
P
44
Izza Mafruchah
B
P
45
Sinta P
B
P
46
Wakhid Nur Huda
B
L
47
Muhammad Amin A. P
B
L
48
Siwi Puji Saraswati
B
P
82
49
Nur Inayah
B
P
50
Leana Akhdiah
B
P
51
Rizki Aszifa Dewi
B
P
52
Wahyu Fajar S
B
L
53
Indah Ratna K. D
B
P
54
Nita Susanti
B
P
55
Yunita
B
P
Tabel II Jawaban Angket Pelaksanaan Proyek Doa Mata Kuliah Akhlak Tasawuf
No
Jumlah Item
Jumlah
1
2 3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
3
3 3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
1
3
2
2
52
2
2
3 3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
55
3
3
3 3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
3
53
4
2
3 3
3
3
2
2
1
2
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
51
5
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
6
2
3 3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
1
2
51
7
3
2 3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
57
8
3
3 3
1
3
1
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
53
9
2
2 2
1
3
2
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
46
83
10
3
2 3
3
3
2
1
3
3
3
2
3
3
3
1
3
2
3
3
3
52
11
2
3 3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
48
12
3
2 3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
1
3
1
3
1
2
2
2
45
13
3
3 3
1
3
3
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
53
14
2
1 3
2
3
2
1
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
49
15
2
3 3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
57
16
2
2 3
2
3
3
1
3
2
3
3
2
3
1
2
2
1
3
2
3
46
17
3
3 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
58
18
2
3 2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
1
2
3
2
3
3
2
51
19
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
58
20
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
59
21
3
1 3
1
3
2
1
3
2
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
1
47
22
2
3 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
56
23
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
1
3
3
3
56
24
3
3 3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
57
25
3
3 3
1
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
1
3
3
3
53
26
3
3 3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
1
3
2
3
54
27
2
3 3
3
3
2
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
53
28
2
2 3
2
1
3
2
2
2
2
1
2
3
1
3
3
2
3
2
3
44
29
2
3 3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
2
50
30
2
3 3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
56
31
2
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
55
84
32
2
3 2
2
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
54
33
3
1 3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
56
34
3
2 2
2
3
2
3
3
3
1
3
3
3
3
2
1
2
3
3
3
50
35
3
2 3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
2
51
36
2
3 2
2
3
3
2
1
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
52
37
2
3 3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
56
38
2
3 3
1
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
50
39
2
3 3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
3
2
3
52
40
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
56
41
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
42
2
3 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
55
43
3
2 3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
53
44
2
3 3
2
3
3
2
1
3
3
3
2
3
3
1
1
1
3
3
3
48
45
2
2 3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
1
2
1
49
46
3
3 3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
1
3
3
3
55
47
3
3 3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
3
54
48
3
2 2
2
3
2
2
1
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
50
49
2
3 3
1
3
3
2
1
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
48
50
3
3 3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
56
51
3
2 3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
3
55
52
3
1 3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
1
2
3
2
1
49
53
3
1 3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
1
3
3
3
52
85
54
3
3 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
59
55
3
2 3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
54
Tabel III Jawaban Angket Sikap Dermawan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris STAIN Salatiga Semester 3 Kelas A Dan B Tahun Akademik 2012/2013 No
Jumlah Item
Jumlah
1
2 3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
3
3 3
1
3
3
2
3
3
1
3
1
3
2
2
3
2
3
3
1
48
2
3
3 3
1
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
55
3
2
3 2
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
53
4
2
3 3
1
1
3
2
3
3
2
3
1
3
3
2
3
2
3
3
2
48
5
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
6
3
2 2
3
3
3
2
1
1
3
3
2
3
1
2
3
2
1
1
3
45
7
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
58
8
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
9
3
2 3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
2
2
1
3
3
3
3
1
50
10
2
3 3
1
1
3
2
3
3
1
3
2
3
3
3
3
2
3
3
1
48
11
3
2 3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
56
12
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
2
2
2
3
3
3
3
3
55
13
2
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
57
14
2
1 3
3
2
1
3
3
3
3
2
2
3
3
3
1
3
3
3
3
50
86
15
2
3 3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
55
16
2
2 3
3
3
3
3
2
3
2
2
1
3
2
3
3
3
2
3
2
50
17
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
18
3
3 3
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
56
19
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
57
20
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
21
3
2 3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
1
3
2
3
3
3
53
22
3
3 2
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
56
23
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
3
2
3
3
3
56
24
2
3 3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
55
25
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
3
2
3
3
3
56
26
3
3 3
1
1
3
3
3
3
2
3
1
3
2
3
3
3
3
3
2
51
27
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
58
28
3
1 2
1
2
3
2
1
2
2
3
2
3
2
3
3
2
1
2
2
43
29
3
3 3
1
3
3
2
3
3
3
3
1
3
2
2
3
2
3
3
3
52
30
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
58
31
3
3 3
1
2
3
2
3
2
3
3
1
3
3
3
3
2
3
2
3
51
32
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
33
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
34
3
2 3
3
3
3
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
56
35
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
2
2
3
2
3
3
3
54
36
3
3 2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
58
87
37
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
59
38
3
3 2
3
1
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
53
39
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
56
40
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
59
41
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
42
3
3 3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
55
43
3
3 3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
56
44
3
3 2
3
3
3
2
3
3
2
1
1
3
3
3
3
2
3
3
2
51
45
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
2
1
3
2
3
3
3
53
46
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
3
2
3
3
3
56
47
3
3 3
1
3
3
2
2
3
3
3
1
3
2
3
3
2
2
3
3
51
48
2
2 3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
54
49
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
55
50
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
56
51
3
3 3
3
3
3
3
2
3
3
3
1
3
2
3
3
3
2
3
3
55
52
3
1 3
3
3
3
3
3
3
3
1
2
3
2
1
3
3
3
3
3
52
53
3
2 3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
57
54
2
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
59
55
3
3 2
3
2
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
56
88
2. Data hasil angket Untuk memperoleh data tentang hubungan pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013 menggunakan angket yang berisi indikator pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf sebanyak 20 item dan indikator sikap dermawan sebanyak 20 item yang setiap item pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban yaitu A, B, dan C dengan bobot penilaian sebagai berikut: a. Alternatif jawaban A dengan bobot nilai 3 b. Alternatif jawaban B dengan bobot nilai 2 c. Alternatif jawaban C dengan bobot nilai 1 Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini: Tabel IV Nilai Hasil Angket Pelaksanaan Proyek Doa No
JAWABAN
NILAI JUMLAH
NOMINASI
1
52
B
10
0
55
B
42
10
1
53
B
2
39
10
2
51
B
0
60
0
0
60
A
Res
A
B
C
3
2
1
1
13
6
1
39
12
2
15
5
0
45
3
14
5
1
4
13
5
5
20
0
89
6
13
7
18
8
5
2
39
10
2
51
B
1
1
54
2
1
57
A
15
3
2
45
6
2
53
B
9
9
8
3
27
16
3
46
C
10
14
4
2
42
8
2
52
B
11
14
0
6
42
0
6
48
C
12
8
9
3
24
18
3
45
C
13
16
1
3
48
2
3
53
B
14
11
7
2
33
14
2
49
C
15
17
3
0
51
6
0
57
A
16
9
3
27
16
3
46
C
17
18
2
0
54
4
0
58
A
18
12
7
1
36
14
1
51
B
19
18
2
0
54
4
0
58
A
20
19
1
0
57
2
59
A
21
11
5
4
33
10
4
47
C
22
16
4
0
48
8
0
56
A
23
17
2
1
51
4
1
56
A
24
17
3
0
51
6
0
57
A
25
15
3
2
45
6
2
53
B
26
15
4
1
45
8
1
54
B
27
15
3
2
45
6
2
53
B
8
0
90
28
7
10
3
21
20
3
44
C
29
12
6
2
36
12
2
50
B
30
16
4
0
48
8
0
56
A
31
16
3
1
48
6
1
55
B
32
15
4
1
45
8
1
54
B
33
17
2
1
51
4
1
56
A
34
12
6
2
36
12
2
50
B
35
13
5
2
39
10
2
51
B
36
13
6
1
39
12
1
52
B
37
16
4
0
48
8
0
56
A
38
11
8
1
33
16
1
50
B
39
14
4
2
42
8
2
52
B
40
16
4
0
48
8
0
56
A
41
20
0
0
60
0
0
60
A
42
15
5
0
45
10
0
55
B
43
13
7
0
39
14
0
53
B
44
12
4
4
36
8
4
48
C
45
11
7
2
33
14
2
49
C
46
16
3
1
48
6
1
55
B
47
16
2
2
48
4
2
54
B
48
11
8
1
33
16
1
50
B
49
10
8
2
30
16
2
48
C
91
50
16
4
0
48
8
0
56
A
51
16
3
1
48
6
1
55
B
52
12
5
3
36
10
3
49
C
53
14
4
2
42
8
2
52
B
54
19
1
0
57
2
0
59
A
55
16
2
2
48
4
2
54
B
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut: Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut: i= Keterangan: i
= Interval ideal
Xt
= Nilai tertinggi ideal
Xr
= Nilai terendah ideal
Ki
= Kelas interval
92
Sesuai dengan rumus interval diatas maka intervalnya sebagai berikut:
= 5.6 =6 1) Nominasi A adalah nilai 56-61 tinggi 2) Nominasi B adalah nilai 50-55 sedang 3) Nominasi C adalah nilai 44-49 rendah Tabel V Nilai Hasil Angket Sikap Dermawan Mahasiswa No
JAWABAN
NILAI JUMLAH
NOMINASI
Res
A
B
C
3
2
1
1
12
4
4
36
8
4
48
C
2
16
3
1
48
6
1
55
A
3
14
5
1
42
10
1
53
B
4
11
6
3
33
12
3
48
C
5
20
0
0
60
0
0
60
A
6
10
5
5
30
10
5
45
C
7
18
2
0
54
4
0
58
A
93
8
20
0
0
60
0
0
60
A
9
13
4
3
39
8
3
50
B
10
12
4
4
36
8
4
48
C
11
16
4
0
48
8
0
56
A
12
16
3
1
48
6
1
55
A
13
18
1
1
54
2
1
57
A
14
13
4
3
39
8
3
50
B
15
15
5
0
45
10
0
55
A
16
11
8
1
33
16
1
50
B
17
20
0
0
60
0
0
60
A
18
17
2
1
51
4
1
56
A
19
17
3
0
51
6
0
57
A
20
20
0
0
60
0
0
60
A
21
14
5
1
42
10
1
53
B
22
17
2
1
51
4
1
56
A
23
17
2
1
51
4
1
56
A
24
16
3
1
48
6
1
55
A
25
17
2
1
51
4
1
56
A
26
14
3
3
42
6
3
51
B
27
19
0
1
57
0
1
58
A
28
5
13
2
15
26
2
43
C
29
14
4
2
42
8
2
52
B
94
30
18
2
0
54
4
0
58
A
31
13
5
2
39
10
2
51
B
32
20
0
0
60
0
0
60
A
33
20
0
0
60
0
0
60
A
34
17
2
1
51
4
1
56
A
35
15
4
1
45
8
1
54
B
36
18
2
0
54
4
0
58
A
37
19
1
0
57
2
0
59
A
38
14
5
1
42
10
1
53
B
39
16
4
0
48
8
0
56
B
40
19
1
0
57
2
0
59
A
41
20
0
0
60
0
0
60
A
42
15
5
0
45
10
0
55
A
43
16
4
0
48
8
0
56
A
44
13
5
2
39
10
2
51
B
45
15
3
2
45
6
2
53
B
46
17
2
1
51
4
1
56
A
47
13
5
2
39
10
2
51
B
48
14
6
0
42
12
0
54
B
49
15
5
0
45
10
0
55
A
50
16
4
0
48
8
0
56
A
51
16
3
1
48
6
1
55
A
95
52
15
2
3
45
4
3
52
B
53
18
1
1
54
2
1
57
A
54
19
1
0
57
2
0
59
A
55
17
2
1
51
4
1
56
A
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut: : Keterangan: i
= Interval ideal
Xt
= Nilai tertinggi ideal
Xr
= Nilai terendah ideal
Ki
= Kelas interval Sesuai dengan rumus interval diatas maka intervalnya sebagai
berikut
=6
96
1) Nominasi A adalah nilai 55-60 tinggi 2) Nominasi B adalah nilai 49-54 sedang 3) Nominasi C adalah nilai 43-48 rendah
97
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga diketahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akahlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akahlak tasawuf dan sikap dermawan mahasiswa , maka data yang diperoleh akan dianalisis statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisa data tersebut penulis menggunakan teknik product moment sebagai berikut: A. Analisis Deskriptif Analisis pelaksanaan
pendahuluan
proyek
dan
dimaksudkan
sikap
menggunakan rumus prosentase yaitu: P Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden
dermawan
untuk
mengetahui
mahasiswa
dengan
98
1. Pelaksanaan Proyek Doa pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang hubungan pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa STAIN diketahui rekapitulasi adalah sebagai berikut: a.
Untuk kategori tinggi tentang pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf antara skor 56-61 ada 16 responden.
b.
Untuk kategori sedang tentang pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf antara skor 50-55 ada 28 responden:
c.
Untuk kategori rendah tentang pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf antara antara 44-49 ada 11 responden:
99
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang
pelaksanaan proyek doa pada mata
kuliah akhlak tasawuf. Tabel VI Rekapitulasi Pelaksanaan Proyek Doa Pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf
NO
KATEGORI
INTERVAL
FREKUENSI
PROSENTASE
1
Tinggi
56-61
16
29.09%
2
Sedang
50-55
28
50.9%
3
Rendah
44-49
11
20%
55
100%
Jumlah
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf yang tinggi sebesar 29.09%, yang sedang sebesar 50.9% dan yang rendah
sebesar 20%. Sehingga dengan demikian,
pelaksanaan
proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf mahasiswa di STAIN Salatiga tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 50.9%.
100
2. Sikap Dermawan Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dan sikap dermawan mahasiswa STAIN diketahui rekapitulasi sebagai berikut: a.
Untuk kategori tinggi tentang sikap dermawan antara skor 60-55 ada 35 responden.
b.
Untuk kategori sedang sikap dermawan antara skor 54-49 ada 15 responden:
c.
Untuk kategori rendah tentang sikap dermawan antara antara 4844 ada 5 responden:
101
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang sikap dermawan. Tabel VII Rekapitulasi Sikap Dermawan NO
KATEGORI
INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE
1
Tinggi
60-55
35
63.64%
2
Sedang
54-49
15
27.27%
3
Rendah
48-44
5
9.09%
55
100%
Jumlah
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap dermawan yang tinggi sebesar 63.64%, yang sedang sebesar 27.27% dan yang rendah sebesar 9.09%. Sehingga dengan demikian, sikap dermawan mahasiswa TBI di STAIN Salatiga tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 63.64%. B. Pengujian Hipotesis Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, tentang hubungan pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI (Tadris Bahasa Inggris) semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013 di STAIN Salatiga. Maka dibuktikan dengan mencari nilai koefisian antara variabel proyek doa pada matakuliah akhlak tasawuf (X) dengan sikap dermawan mahasiswa (Y). Adapun untuk mencari nilai koefisien tersebut, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
102
Tabel VIII Tabel Kerja Untuk Mencari Korelasi Antara Variabel Pelaksanaan Proyek Doa Pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf(X) Dan Variabel Sikap Dermawan (Y) X2
Y2
X.Y
48
2704
2304
2496
55
55
3025
3025
3025
3
53
53
2809
2809
2809
4
51
48
2601
2304
2448
5
60
60
3600
3600
3600
6
51
45
2601
2025
2295
7
57
58
3249
3364
3306
8
53
60
2809
3600
3180
9
46
50
2116
2500
2300
10
52
48
2704
2304
2496
11
48
56
2304
3136
2688
12
45
55
2025
3025
2475
13
53
57
2809
3249
3021
14
49
50
2401
2500
2450
15
57
55
3249
3025
3135
16
46
50
2116
2500
2300
17
58
60
3364
3600
3480
NO
X
1
52
2
Y
103
18
51
56
2601
3136
2856
19
58
57
3364
3249
3306
20
59
60
3481
3600
3540
21
47
53
2209
2809
2491
22
56
56
3136
3136
3136
23
56
56
3136
3136
3136
24
57
55
3249
3025
3135
25
53
56
2809
3136
2968
26
54
51
2916
2601
2754
27
53
58
2809
3364
3074
28
44
43
1936
1849
1892
29
50
52
2500
2704
2600
30
56
58
3136
3364
3248
31
55
51
3025
2601
2805
32
54
60
2916
3600
3240
33
56
60
3136
3600
3360
34
50
56
2500
3136
2800
35
51
54
2601
2916
2754
36
52
58
2704
3364
3016
37
56
59
3136
3481
3304
38
50
53
2500
2809
2650
39
52
56
2704
3136
2912
104
40
56
59
3136
3481
3304
41
60
60
3600
3600
3600
42
55
55
3025
3025
3025
43
53
56
2809
3136
2968
44
48
51
2304
2601
2448
45
49
53
2401
2809
2597
46
55
56
3025
3136
3080
47
54
51
2916
2601
2754
48
50
54
2500
2916
2700
49
48
55
2304
3025
2640
50
56
56
3136
3136
3136
51
55
55
3025
3025
3025
52
49
52
2401
2704
2548
53
52
57
2704
3249
2964
54
59
59
3481
3481
3481
55
54
56
2916
3136
3024
∑
2909
3011
154673
165683
159775
Setelah diketahui masing-masing jumlah indikatornya, maka dapat dimasukan rumus product moment, yang meliputi: Σx
: 2909
Σx²
: 154673
Σxy
: 159775
Σy
: 3011
Σy²
: 165683
N
: 55
105
Dalam melakukan analisis tentang hubungan pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI (Tadris Bahasa Inggris) semester 3 kelas A dan B tahun akademik 2012/2013 di STAIN Salatiga peneliti menggunakan rumus product moment. Adapun rumusnya sebagai berikut: rxy
rxy
rxy
rxy
rxy
rxy
rxy
XY
X Y N
2 X 2 X Y 2 Y N N 2
159775
29093011 55
2 2 154673 2909 165683 3011 55 55
159775 159254,52 2 2 154673 2909 165683 3011 55 55
159775 159254,52
154673 153859,65165683 164838,56 520,48
813,35844,44 520,48 686825,27 520,48 828,74
rxy 0,628
106
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Setelah data berhasil diuji dengan menggunakan product moment. Jadi r = 0,628 , selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Dengan N= 55, pada taraf signifikansi dan 1% (0,345), sedangkan untuk r hitung adalah 0,628. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan demikian hasil dari 0,628 tersebut adalah signifikan. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI tahun akademik 2012/2013 di STAIN Salatiga. Oleh karena itu, penelitian ini telah membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa STAIN Salatiga Progdi TBI semester 3 kelas A dan B STAIN Salatiga tahun akademik 2012/2013.
107
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab III dan IV, dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya yakni: untuk mengetahui pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf (X), hubungannya dengan sikap dermawan mahasiswa (Y) progdi TBI STAIN Salatiga semester 3 kelas A dan B tahun
akademik
2012/2013,
maka
setelah
diadakan
perhitungan
menunjukkan: 1.
Bahwa pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dalam kategori tinggi, sedang dan rendah dari 55 responden dapat dikelompokkan sebagai berikut: a) Tergolong kategori tinggi ada 16 mahasiswa atau 29.09% b) Tergolong kategori sedang ada 28 mahasiswa atau 50.9% c) Tergolong kategori rendah ada 11 mahasiswa atau 20%
2.
Bahwa tingkat sikap dermawan dalam kategori tinggi, sedang dan rendah dari 55 responden adalah: a) Tergolong kategori tinggi ada 35 mahasiswa atau 63.64% b) Tergolong kategori sedang ada 15 mahasiswa atau 27.27% c) Tergolong kategori rendah ada 5 mahasiswa atau 9.09%
108
3.
Dari hasil olah data secara statistik menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan dari pelaksaan proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf dengan sikap dermawan mahasiswa TBI STAIN Salatiga.
B.
Saran-Saran Setelah penulis mengadakan penelitian terhadap pelaksanaan proyek doa pada mata kuliah akhlak taswuf dan sikap dermawan, selanjutnya penulis disini akan mengajukan saran-saran yang sekiranya penulis anggap perlu. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi Lembaga Sebagai lembaga Pendidikan Agama Islam di Salatiga STAIN merupakan dambaan umat islam dalam membentuk insan yang berakhlak mulia. Mengacu pada hal tersebut, penulis mengaharapkan kepada lembaga untuk lebih memperhatikan STAIN Salatiga secara menyeluruh, demi terselenggraanya pendidikan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Disamping itu STAIN juga diharapkan untuk memperhatikan pendidikan batin yaitu dengan mengembangkan mata kuliah akhlak tasawuf yang bertujuan untuk membentuk pondasi yang kokoh bagi mahasiswa untuk menghalau masa depan yang sudah menanti. karena kehidupan yang tidak jika sejak dini mahasiswa tidak dibekali agama yang kuat khususnya dalam hal keyakinan akan kasih sayang Tuhan, akan mengakibatkan kefatalan yaitu mengambil jalan pintas yang
109
tidak sesuai dengan tutunan atau syari’at Islam dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. 2. Bagi dosen Dosen dalam dunia pendidikan adalah orang tua bagi mahasiswa, maka figure seorang dosen merupakan hal terpenting dalam dunia kampus. Oleh karena itu penulius mengharapkan lebih meningkatkan cakrawala pandangannya tentang ajaran agama islam yang benar sehingga dapat memberikan contoh dan hubungan positif dengan sikap mahasiswa khususnya sikap dermawan. 3. Bagi mahasiswa Penulis sangat berharap kepada seluruh mahasiswa STAIN Salatiga untuk tidak pernah berputus asa dengan kasih sayang Allah. Tetap berdoa dan mengharap pertolongan hanya kepada Allah Sang Maha Pengabul doa dalam segala permasalahan. Tetaplah optimis dengan impian dan harapan dengan berdoa dan berusaha sungguhsungguh. Bersama-sama membentuk jiwa yang semangat, dan penuh rasa syukur melalui mata kuliah akhlak tasawuf. Menggapai cinta Allah dengan sikap dermawan yang akan menciptakan rasa keberlimpahan dan sikap selalu bersyukur yang akan lebih mendekatkan mahasiswa dengan Allah.
110
C.
Penutup Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah, dengan rahmat dan hidayah Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Itu semua atas berkat hidayah, rahmat, dan izin Allah SWT. Oleh karena itu tidak ada kata yang pantas penulis ucapkan dengan ketulusan hati kecuali hanya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Dengan kerendahan hati penulis sangat mengharap kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan siapa saja yang berkesempatan membacanya serta dapat memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan pendidikan. Amin.
111
Daftar Pustaka
Abdulhanaf,Afdhol,http://afdholhanaf.blogspot.com/2012/03/vbehaviorurldefaultv
mlo.html. diakses Senin, 16 juli 2013, pukul 13.00 Al-Tafzani,
Abu al-Wafa’al-Ghanimi. 1974. Sufi Dari Zaman ke Zaman. Bandung: Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Managemen Penelitian, Jakarta: Asdi Mahasatya. Azzet, Akhmad Muhaimin. 2012. 7 Cara Agar Rezeki Semakin Bertambah dan Barakah. Yogyakarta: Diva Press. Departemen Agama RI. 2007. Al-qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV. J-Art Elga, Yusrianto. 2008. Menjadi Kaya Dengan Sedekah. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Elzaky, Jamal. 2005. Buku Induk Mukjizat Kesehatan Ibadah. : Zaman. Gusmian, Islah. 2006. Surat Cinta Al-ghazali. Bandung: Mizan Pustaka. Hawari, Dadang. 1997. Doa dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis Jakarta: Dana Bakti Prima Yasa. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek, diakses 16 Juli 2013, pukul 14.10. Jamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kusumadi, Ichsanuddin. 2011. Indahnya Berbagi. Semarang: Pustaka Nuun. Mardiana, Titik. 2011. Pengaruh Pemahaman Mata Kuliah Akhlak Tasawuf Terhadap Implementasi Sikap TawakalMahasiswa PAI Semester 4 Kelas A dan B STAIN Salatiga Tahun 201. Sekripsi tidak diterbikan: Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. MuhammadSofan,http://m.kolom.abatasa.co.id/kolom/detail/nasehat/450/bersedeka
h-jalan-ke-allah.html. diakses 16 Juli 2013, pukul 13.45. Muhyidin, Muhammad. 2008. Keajaiban Sedekah. Yogyakarta: Diva Press. Mustaqim, Abdul. 2007. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Musyarof, Ibtihadj. 2013. Dasyatnya Menyantuni Anak Yatim dan Fakir Miskin: Platinum. Nata, Abuddin. 2000. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
112
Nurain, Zan. 2011. Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Akidah Akhlak terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X MA Futuhiyah Kudu Semarang: Jurusan Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Santosa, Ippo. 2010. 7 Keajaiban Rizki. Jakarta: Alex Media Komputindo. Siregar, Rivay. 2000. Tasawuf dari Sufusme Klasik ke Neo-Sufisme. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soekartawi. 1995. Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sultoni, Ahmad. 2007. Sang Maha Segalanya Mencintai Sang Maha Siswa. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sunarso, Ali dan Sofyan,Mochlasin. 2006. Islam Doktrin dan Konteks. Yogyakarta: Ummul Qur’an. Syukur, Amin. 2012. Taswuf Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tamrin, Dahlan. 2010. Tasawuf Irfani. Malang: UIN Maliki Press. Taymiyah, Ibnu. 2005. Baik Dan Buruk. Jakarta: Serambi. Tri
Agung Setiawan, http://souldiaryofislam.blogspot.com/2010/11/menjadimuslim dermawan.html, diakses, 16 Juli 2013, pukul 13.15
YukaMartlisdaAnwika,http://mediapls2009.wordpress.com/2011/03/22/pengalaman
-langsung-atau-real-experience, diakses, 16 Juli 2013, pukul 13.10.
113
ANGKET TENTANG PELAKSANAAN PROYEK DOA PADA MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF 1. Dibawah ini, nikmat manakah yang paling anda syukuri dalam hidup anda? a. Kesadaran untuk selalu bersyukur b. Diberikan kesehatan c. Diberikan harta yang melimpah 2. Bagaimana cara anda membuktikan rasa syukur terhadap nikmat yang Allah berikan? a. memberi b. mengucap hamdallah c. menikmatinya saja 3. Apakah dengan menuliskan nikmat-nikmat Allah dapat menambah rasa syukur anda? a. Iya b. Ragu-ragu c. Tidak 4. Adakah rasa keberlimpahan yang menimbulkan parasaan bahagia saat anda bersyukur? a. Ada b. Sedikit c. Tidak ada 5. Seberapa rutin anda bersedekah selama pelaksanaan proyek doa(1 semester)? a. Hampir setiap hari b. Kurang dari sepuluh kali c. Hanya sekali 6. Siapakah orang pertama yang anda beri sedekah dalam proyek doa? a. Ibu atau ayah b. Kakak atau adik c. Anak yatim atau fakir miskin
114
7. Seberapa banyak anda memberikan sedekah dalam proyek doa? a. 10% dari target proyek yang ingin dicapai b. Kurang dari 10% dari target proyek yang ingin dicapai c. Seikhlasnya(dalam artian sangat sedikit) 8. Berapa persen keyakinan yang anda miliki tentang keberhasilan proyek anda? a. 100% b. 50% c. 0% 9. Berapa harga nominal target proyek yang ingin anda capai? a. lebih dari 1.500.000 b. 600.000-1.500.000 c. Kurang dari 600.000 10. Seberapa rutin anda menyebutkan target proyek dalam doa anda? a. Hampir dalam setiap aktifitas b. Lima kali sehari setelah salat fardlu c. Hanya ketika teringat saja 11. Dibawah ini, manakah yang melunturkan keyakinan bahwa doa anda akan dikabulkan Allah? a. Tidak ada b. Perkataan orang lain c. Kata hati sendiri 12. Dibawah ini, manakah yang menurut anda sangat paling menghalangi terkabulnya doa? a. Ketidakyakinan terhadap janji Allah b. tidak selaras antara lesan, pikiran dan perasaan c. ada dosa yang belum termaafkan 13. Hal apakah yang dapat menghilangkan keraguan anda dalam pengabulan doa? a. Percaya sepenuhnya dengan janji Allah b. Menutup mata dan telinga dari bisikan negative baik dari diri sendiri maupun irang lain c. Mengasingkan diri dari pergaulan
115
14. Dibawah ini, pernyataan manakah yang menjadi dasar anda untuk yakin bahwa proyek anda akan berhasil? a. Dalil Q.S. al-Baqarah: 261(Allah akan membalas sedekah seseorang hingga 700 kali lipat) b. Law of giving (siapa yang memberi maka akan menerima) c. Hukum karma 15. Bagaimana cara anda memvisualisasikan doa anda? a. Bersikap seolah-olah telah mendapatka apa yang diinginkan b. Membuat visualisasi berupa gambar-gambar benda yang diinginkan c. Cukup menuliskannya dalam selembar kertas 16. Apa yang anda lakukan ketika target proyek doa anda terkabul? a. Lebih memperbanyak sedekah b. Mengucapkan Alhamdulillah c. Biasa saja 17. Apa yang anda lakukan agar target proyek anda tercapai setelah anda berdoa, bersedekah dan memvisualisasi doa? a. Mengikhlaskan hasil doa b. Mengganti permohonan c. Mendesakan doa(tergesa-gesa) 18. Bagaimana sikap anda jika Jawaban Allah tidak sama dengan apa yang ada dalam doa anda? a. Ikhlas dengan keyakinan bahwa pemberian Allah pasti yang terbaik b. Berusaha sekuat tenaga dengan keringat sendiri c. Berhenti berharap pada Allah 19. Bagaimana sikap anda jika Allah belum mengabulkan doa anda sesuai waktu yang anda inginkan? a. Tetap bersabar dalam doa b. Mendesakan doa pada Allah c. Berputus asa
116
20. Pelajaran apakah yang paling berkesan dalam proyek doa pada mata kuliah akhlak tasawuf? a. Menguatkan keyakinan pada Allah b. Memudahkan dalam mencari rizki c. Tidak memiliki kesan karena proyek tidak berhasil
117
ANGKET TENTANG SIKAP DERMAWAN MAHASISWA TBI SEMESTER 3 KELAS A DAN B TAHUN AKADEMIK 2012/2013
1. Menolong orang lain yang membutuhkan tanpa diminta terlebih dahulu. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 2. Ketika ingin menolong orang yang memerlukan bantuan, hanya yang dikenal saja. Apa pendapat anda? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju 3. Apabila di jalan ada yang terkena musibah, dengan cepat menolong tanpa menunggu diminta. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 4. Memberi sedekah adalah kebutuhan kita. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 5. Sedekah dilakukan, jika ada orang yang menyuruh untuk bersedekah. Apa pendapat anda? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju 6. Manfaat sedekah akan kembali pada orang yang bersedekah. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju
118
c. Tidak Setuju 7. Selalu membantu orang yang dalam kesulitan. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 8. Selalu ragu-ragu dalam membantu orang yang membutuhkan bantuan. Apa pendapat anda? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju 9. Tidak ragu memberikan sedekah meskipun dalam jumlah yang banyak. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 10. Di dalam harta yang Allah berikan terdapat hak anak yatim dan fakir miskin. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 11. Sedekah untuk orang lain, jika hati sedang ingin. Apa pendapat anda? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju 12. Mengeluarkan infaq dengan ikhlas membuat jiwa damai. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 13. Setiap seminggu sekali, harus mengeluarkan infaq. Apa pendapat anda? a. Setuju
119
b. Kurang setuju c. Tidak setuju 14. Bersedekah dengan mengharap balasan hanya pada Allah. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 15. Menolong orang yang memerlukan bantuan, jika dijanjikan hadiah untuk pertolongan yang diberikan. Apa pendapat anda? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju 16. Infaq merupakan perbuatan yang tidak menghasilkan keuntungan bagi yang mengeluarkan. Apa pendapat anda? a. Tidak Setuju b. Kurang Setuju c. Setuju 17. Bersedekah itu tidak mengharapkan ganti dari yang diberi. Apa pendapat anda? a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 18. Bersedekah itu harus dilakukan didepan orang banyak, agar banyak orang yang mengetahui. Apa pendapat anda? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju
120
19. Setelah bersedekah itu harus dipuji oleh orang lain yang melihatnya. Apa pendapat anda? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju 20. Mengungkit-ungkit sedekah yang telah diberikan kepada orang lain. Apa pendapat anda? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju
121
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Fathimah Munawaroh
Nim
: 11109058
Tempat Tanggal Lahir
: Purworejo, 23 Pebruari 1991
Alamat
: Dsn.
Giyanti,
Kumpulrejo,
Rt:
02,
Kec.
Rw:03,
Grabag,
Ds. Kab.
Purworejo Riwayat Pendidikan
: 1. RA
“Tarbiyatul
Banin”
Klasman,
Salatiga 2. SDN
Kiyangkongrejo,
Kutoarjo,
Purworejo 3. MTs Al-Islam Jono, Bayan, Purworejo 4. MAN Purworejo 5. S1 STAIN Salatiga Demikian surat ini dibuat dengan sebenarnya. Salatiga, 1 Februari 2014 Penulis
Fathimah Munawaroh
122
123
124
125
126