FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika Alamat:
Kampus I, Jl. Wates. Km. 10 Yogyakarta. 55753. Telp.(0274) 649212,649211,Fax.(0274)-649213. Kampus II, Jl. Jembatan Merah, No. 84.C., Gejayan, Condong Catur, Yogyakarta. Telp.(0274)-584922,550703,550704
TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT
<JUDUL SISTEM YANG DIBUAT> (Sub sistem yang kerjakan>
Oleh :
Pelanggaran Kode Etik Dalam Bidang IT (Perjudian Online)
Oleh : Risqi Wanasto Wahyu. D 14111038
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA TAHUN 2016
Kasus Perjudian Online Kepolisian Republik Indonesia mengungkap kasus judi pertandingan olahraga terutama sepak bola melalui sambungan internet atau "online". Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto, di Jakarta, Selasa 12 November 2013, menjelaskan telah ditangkap dua tersangka, yang bernama Herman alias Ahok dan Ket Bun alias Abun di Kompleks Ruko Tanah Mas Blok A Nomor 1, Sei Panas, Batam pada Sabtu (2/11) lalu. Cara kerja perjudian online ini dengan mendompleng (relay) siaran langsung sepak bola yang disiarkan di televisi tanpa sepengetahuan stasiun televisi, katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri. Dia menjelaskan sistem judinya menggunakan rekening, jadi pemain yang akan berjudi "online" tersebut harus memiliki rekening di salah satu bank, kemudian yang bersangkutan harus deposit ke rekening pengelola judi "online" tersebut. Dengan begitu, pemain akan mendapatkan akun (username) dan kata kuncinya (password). Ketika menang, dia mendapat pembayaran dari rekening lain dari rekening B. Rek A untuk menampung uang hasil kejahatan berjudi. Ia mengatakan server judi online tersebut berpusat di Filipina menggunakan website www.sbobet.com yang hanya bisa memfasilitasi transaksi rekening dengan mata uang peso, dolar AS dan lainnya, namun bisa melayani transaksi rupiah melalui www.indobet.com dan www.raja303.com. Motif pelaku menempatkan server di Filipina karena di sana legal, sementara di Indonesia ilegal. Untuk membiayai server tersebut, tersangka membayar sambungan internet hingga Rp 52 juta per bulan, namun ditemukan satu transaksi dengan nilai Rp 100 miliar. Dalam penggerebekan, penyidik menyita 15 komputer dengan hardisk di masing-masing komputer sebesar 500 Gigabyte, jadi totalnya sebesar 7,5 Terrabyte. Ada komunikasi via skype, dengan IT Support, ada perintah kepada Abun dan Ahok untuk menampilkan judi sesuai jadwal pertandingan yang dipertaruhkan. Jadi, pemain ini dalam berjudi sistemnya berjalan sambil melihat pertandingan, bisa jadi dia mengubah taruhan atau membatalkan, tapi deposit
2
sudah dipotong. Namun, penyidik belum menelusuri omzet serta kerugian yang diakibatkan kejahatan siber sejak 2008 itu. Tersangka yang telah ditahan di Batam tersebut terancam dijerat Pasal 303 KUHP, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan UndangUndang Tindak Pidana Pencucian Uang. Di Indonesia terdapat beberapa peraturan yang mengatur mengenai perjudian, seperti Pasal 303 Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) dan untuk perjudian online diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Pasal 303 bis ayat (1) KUHP, berbunyi: (1) Diancam dengan kurungan paling lama empat tahun atau denda paling banyak sepuluh juta rupiah: ke-1 barangsiapa menggunakan kesempatan untuk main judi, yang diadakan dengan melanggar ketentuan – ketentuan tersebut pasal 303. ke-2 barangsiapa ikut serta permainan judi yang diadakan di jalan umum atau di pinggirnya maupun di tempat yang dapat dimasuki oleh khalayak umum, kecuali jika untuk mengadakan itu, ada izin dari penguasa yang berwenang. Sementara dalam UU ITE, pengaturan mengenai perjudian dalam dunia siber diatur dalam Pasal 27, yang berbunyi: “Setiap orang sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan, atau membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.” Ancaman pidana dari pasal di atas yakni disebutkan dalam Pasal 45 UU ITE yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan / atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
3
Tanggapan dan Komentar Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah perilaku dan peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas. Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan manusia, IT ini sering digunakan sebagai sarana efektif perbuatan melawan hukum. Seperti yang kita ketahui sekarang ini kemajuan teknologi dan informasi di dunia sedang berkembang dengan pesatnya, tentu juga di Indonesia. Kemajuan teknologi berkembang pesat terutama di bidang internet dan dunia IT. Di zaman globalisasi ini sangatlah jarang bila dalam kehidupan seharihari kita tidak menggunakan produk IT sama sekali, sebagai contoh, penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk bekerja, mencari tugas, bersosialisasi melalui jejaring sosial, email, chatting, dan lain-lain. Dampak positif dari kemajuan teknologi IT ini dapat dirasakan sangat membantu dalam kehidupan sehari - hari. Namun dari dampak positif itu, ada pula dampak negatif yang timbul dari kemajuan teknologi IT, contohnya terjadi tindak kriminalitas di dunia maya (internet) dan berbagai macam pelanggaran etika. Kode etik adalah suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional. Dalam dunia teknologi informasi, profesi yang berhubungan dengan bidang IT memiliki etika atau kode etik yang sudah diatur, sehingga seorang professional IT harus menjadikan kode etik tersebut sebagai pedoman dalam melakukan pekerjaannya. Sehingga dalam melakukan pekerjaan, tidak terjadi penyimpangan atau pelanggaran yang dapat merugikan orang lain dan dirinya sendiri. Di dunia IT 4
pelanggaran sering kali terjadi, walaupun kode etik profesi sudah ada dan seharusnya dapat dipatuhi. Pelanggaran tersebut dapat berupa Hacking dengan tujuan merusak dan merugikan orang lain, pelanggaran hak cipta atau pembajakan, fraud atau memanipulasi informasi sehingga merugikan orang lain, pornografi dan lain sebagainya.
5
Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Kode_etik_profesi http://cipluk2bsi.wordpress.com/jenis-pelanggaran-kode-etik-bidang-it/ http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/11/12/mw5da2-polisiungkap-kasus-judi-bola-online http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt506967a9b1ed2/apa-hukumanmaksimal-bagi-pelaku-judi-bola-online
6