VOLUME 1 No. 1 Oktober 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PREFERENSI KONSUMEN BUAH DI PASAR CIBINONG, KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN BOGOR Maryam Nurdin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Jln.Chr Soplanit Rumah Tiga Ambon Telp. (0911) 3303865. Fax. (0911) 322542.
ABSTRAK Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen buah di Kecamatan Cibinong dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam membeli buah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Pengambilan sampel konsumen menggunakan metode Simple Random Sampling. Sejumlah 60 orang konsumen di Pasar Cibinong diambil sebagai sampel secara Simple Random Sampling. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen digunakan model regresi korelasi. Hasil penelitian menunjukkan : Karakteristik responden adalah di Pasar Cibinong sebagian besar perempuan (ibu rumah tangga) yang berumur 25 – 35 tahun dengan tingkat pendidikan SMU, memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang kesadaran gizi dan manfaat buah bagi kesehatan. Faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat preferensi konsumen buah adalah tingkat pendidikan, pendapatan, ketersedian buah dipasar, umur, harga buah, pengetahuan akan manfaat buah, banyaknya jumlah buah yang dibeli, anggaran belanja, jumlah anggota keluarga, frekuensi belanja dan status sosial. Kata kunci: preferensi konsumen, buah, Pasar Cibinong
85
AGRILAN
86
Jurnal Agribisnis Kepulauan
FACTORS WERE INFLUENCING FRUIT CONSUMER PURCHASING POWER ON CIBINONG MARKET, CIBINONG DISTRICT BOGOR ABSTRACT The objectives of the research were to know the fruit consument characteristic and factors that were influencing fruit consumer purchasing power. Descriptive analysis method was used in this research. The aim of the descriptive research was to descript systematically about the facts and population characters. A Simple Random Sampling was used as method to take a sample of consumer. Sixty fruit consumer at Cibinong traditional market were sampled. Secunder data was got from related institution. To know the fruit consumer behavior a regression correlation method was used to analysis the data. The aimed of the descriptive research was to figure out systematically about the facts and population characters. Consument samples technique was used Simple Random Sampling method. Such 60 respondences at Cibinong traditional market were asked as sample randomlly. Secunder data were gotten from local relatated institutional . To know factors that were influenced consument behaviour, the regresion corelation method was used. The result were shown the characteristic consument at Cibinong traditional market mostly housewife with average age 25 – 35 year with High school level of education, have enough knowledge about nutrition and healt awarness. The factors that were influenced the preference level of fruit consumer involve, level of education, income, available fruit in the market, age of the consumer, present fruit price, the knowledge about useful of the fruit, amount of the fruits were bought, budgeting, numbers of the family, shopping frequency and social status. Keywords: consumer preferency, fruit, Cibinong market I.
PENDAHULUAN
Konsumsi buah-buahan per kapita/tahun masyarakat Indonesia pada tahun 1996 baru mencapai 46 kg per tahun, hal ini masih relatif rendah bila dibandingkan dengan rekomendasi FAO sebesar 65 kg tahun per kapita/tahun apalagi dibandingkan dengan komsumsi buah per kapita rata-rata dunia yang mencapai 91 kg per kapita/tahun. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, pendidikan, serta kesejahteraan masyarakat, maka kebutuhan akan komoditas buah-buahan diperkirakan akan terus meningkat di masa yang akan datang. Perilaku adalah apa yang dilakukan oleh mahluk hidup. Perilaku berhubungan dengan tindakan atau tingkah laku. Konsep dasar yang didapatkan dari penelitian binatang
VOLUME 1 No. 1 Oktober 2012
tentang perilaku, menunjukkan bahwa perilaku merupakan hasil interaksi dari faktorfaktor dalam dan lingkungan seseorang (Bootzin, et al., 1983). Kelas sosial merupakan sekelompok orang yang mempunyai situasi ekonomi serupa, seperti pekerjaan, pendapatan dan kekayaan. Kriteria ini biasanya berhubungan erat dengan tingkat pendidikan, status dan gaya hidup, bagaimana kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki dalam masyarakat (Browne, 1992). Perilaku tertentu berhubungan dengan posisi yang dimiliki (peran) seseorang (Klopf, 1985). Posisi seseorang didalam struktur komunikasi dapat mengubah perilaku seseorang, demikian pula kepribadian seseorang dapat menentukan posisi yang diperankan (Raven, 1983). Perumusan Masalah Perilaku konsumen dalam membeli buah akan mempengaruhi sistem pemasaran buah yang efektif untuk dikembangkan di Kecamatan Cibinong. Dengan memahami perilaku kosumen buah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat disusun strategi pemasaran dan tata niaga buah yang lebih efekif. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui perilaku konsumen dalam membeli buah. Tujuan khusus penelitan ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen buah di Kecamatan Cibinong dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam membeli buah. II.
METODOLOGI
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Pengambilan sampel konsumen menggunakan metode Simple Random Sampling seperti yang dijelaskan oleh Parel, et al., (1973). Sejumlah 60 orang konsumen di Pasar Cibinong diambil sebagai sampel secara Simple Random Sampling. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari konsumen sampel dengan cara wawancara langsung melalui daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lembaga atau instansi terkait, penelitian-penelitian terdahulu maupun dari buku-buku pustaka. Preferensi konsumen dalam membeli buah diukur dari besarnya pengeluaran riil yang digunakan untuk membeli buah dalam sebulan. Untuk mengetahui karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli buah digunakan analisis regresi. Bentuk rumus matematisnya sebagai berikut : Y = bo + b1X1 Dimana : Y = Tingkat perilaku Konsumen (skor) b1 = Koefisien regresi Bo = Intersep X1 = Faktor yang mempengaruhi perilaku (skor)
87
Pasar cibinong merupakan satu-satunya pasar tradisional te
Kecamatan Cibinong. Lokasi Pasar Cibinong yang terletak dipersimpang AGRILAN
Jalan Raya Bogor dan jalan menuju Citereup merupakan keunggulan k
Jurnal Agribisnis Kepulauan
III.
Pasar Cibinong dengan posisinya yang strategis. Keunggulan ini tercerm
HASIL DAN PEMBAHASAN
tingginya transaksi perdagangan di Pasar Cibinong termasuk komodi
Kondisi Global Pasar Cibinong
Pasar cibinongDengan merupakan satu-satunya pasar tradisionalkomoditas terbesar di Kecamatan buahan. demikian perdagangan buah-buahan di Pasar Cibinong. Lokasi Pasar Cibinong yang terletak dipersimpangan antara Jalan Raya Bomenjadi indikator perilaku konsumsi di Kecamatan C gor dan dapat jalan menuju Citereup merupakan keunggulan komparatifbuah-buahan Pasar Cibinong dengan posisinya yang strategis. Keunggulan ini tercermin dengan tingginya transaksi Untuk mengetahui perilaku konsumen telah perdagangan di Pasar Cibinong termasuk komoditas buah-buahan. Dengan buah-buahan demikian perdagangan komoditas buah-buahan di Pasar Cibinong dapat menjadi indikator perilaku penelitian survei di Pasar Cibinong. Berdasarkan hasil penelitian konsumsi buah-buahan di Kecamatan Cibinong. Untuk mengetahui perilaku konsumen buah-buahandi telah dilakukan penelitian karakteristik konsumen buah-buahan Kecamatan Cibinong yang bisa d Histogram (Data Akhir 15v*51c) survei di Pasar Cibinong. Berdasarkan hasil penelitian diketahui karakteristik konsumen Umur = 51*5*normal(x, 36.0392, 10.4153) buah-buahan di Kecamatan Cibinongtingkat yang bisakonsumsi digunakan untuk mengestimasimasyarakat tingkat untuk mengestimasi buah-buahan Cibinong 12 konsumsi buah-buahan masyarakat Cibinong. Berikut ini kami sampaikan gambaran kami buah-buahan sampaikan gambaranCibinong perilaku konsumen di K 10 perilaku ini konsumen di Kecamatan dengan faktor-faktor buah-buahan yang 18% 18% mempengaruhi perilaku konsumen buah. 16%
8 Cibinong dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen b 12% Histogram (Data12% Akhir 15v*51c)
6 10% Frekuensi
12
Umur = 51*5*normal(x, 36.0392, 10.4153)
8%
4 10
18%
2 8
0
Frekuensi
88
4%
18%
4%
16%
0%
0%
10 15 20 25 30 35 40 45 12% 50 12% 55 60 6 Umur: N = 51, Mean = 36.0392157, StdDv = 10.4152979, Max = 60, Min = 19 Umur 10%
65
8%
4
4%
2
4%
0%
0 10
0% 15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
Umur: N = 51, Mean = 36.0392157, StdDv Umur= 10.4152979, Max = 60, Min = 19
Gambar 1 Diagram sebaran umur responden
Gambar 1 Diagram umur responden konsumensebaran buah di pasar Cibinong, Bogor konsumen buah di pasar Cibinong, Bogor Persentase sebaran umur responden paling tinggi berkisar pada 25-35 th sebesar 36 %
Persentase sebaran umur responden paling tinggi berkisar pada 25-35 t
(Gambar 1). Hal ini terjadi karena pada umumnya orang yang berusia di bawah 25 th masih berstatus36 pelajar sehingga pada1). hari-hari mereka melakukan sebagai orang yang b % (Gambar Hal kerja ini terjadi karena aktivitasnya pada umumnya pelajar, sedangkan orang yang berusia diatas 35 th cenderung mengurangi aktivitasnya di luar rumah. Sebaran25 populasi berdasarkan umur konsumen buah disehingga Kecamatan Cibinong bawah th masih berstatus pelajar pada hari-hari kerja terdistribusi normal yang ditunjukkan dengan bentuk kurva seperti lonceng.
melakukan aktivitasnya sebagai pelajar, sedangkan orang yang berusia th cenderung mengurangi aktivitasnya di luar rumah. Sebaran
berdasarkan umur konsumen buah di Kecamatan Cibinong terdistribu yang ditunjukkan dengan bentuk kurva seperti lonceng.
VOLUME 1 No. 1 Oktober 2012
89
Histogram (Data Akhir 15v*51c) Anggota Keluarga = 49*1*normal(x, 4.0816, 1.9131) 14 27% 12 22% 10
No of obs
8 14% 12%
6 10% 4
6% 2
4% 2%
2%
0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Anggota Keluarga: N = 49, Mean = 4.08163265, StdDv =Keluarga 1.91307709, Max = 10, Min = 1 Anggota
Gambar 2 Diagram sebaran jumlah anggota keluarga responden konsumen buah di pasar Cibinong, Bogor
Gambar 2 Diagram sebaran jumlah anggota keluarga responden konsumen buah Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa sebagian besar jumlah anggota keluarga di pasar Cibinong, Bogor responden berjumlah 3-4 orang (Gambar 2), hal ini kemungkinan masyarakat menerapkan program KB yang dianjurkan oleh pemerintah dan memiliki tingkat pengetahuan yang Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa sebagian besar jumlah anggota mencukupi tentang pentingnya gizi dan kesehatan (Gambar 10 ). Besarnya jumlah anggota responden berjumlah 3-4 buah. orang (Gambar 2), hal ini kemungkinan keluarga akan keluarga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi
masyarakat menerapkan program KB yang dianjurkan oleh pemerintah dan Histogram (Data Akhir 15v*51c) Anggota Keluarga = 49*1*normal(x, 4.0816, 1.9131)
memiliki tingkat pengetahuan yang mencukupi tentang pentingnya gizi dan 14 27%
kesehatan (Gambar 10 ). Besarnya jumlah anggota keluarga akan berpengaruh 12 22%
No of obs
terhadap tingkat konsumsi buah. 10 8 14%
Histogram (Data Akhir 15v*51c)
Pendidikan = 51*1*normal(x, 10.8039, 3.8211) 12%
26 6
47%
10%
24 22 4
6%
20 18 2
4% 2%
No of obs
16
2%
0%
14 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Anggota Keluarga: N = 49, Mean = 4.08163265, StdDv =Keluarga 1.91307709, Max = 10, Min = 1 Anggota
12 10
18%
16%
8 Gambar 3 Diagram sebaran pendidikan responden konsumen buah 12% di pasar Cibinong, Bogor 6 4
4% Pada umumnya responden yang diwawancarai mampu menyelesaikan pendidikannya 2 2% 2% Gambar 20%Diagram sebaran jumlah anggota keluarga responden konsumen buah 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0 sampai dengan SMU (Gambar 3).Cibinong, Hal ini kemungkinan karena mereka berdomisili di di 2pasar Bogor 4 6 StdDv =8 3.82109727, 10 Max12 14= 0 16 Pendidikan: 0N = 51, Mean = 10.8039216, = 17, Min perkotaan sehingga fasilitas pendidikan yang tersedia. Dengan lebih mudah mengakses Pendidikan tingginya tingkat pendidikan tingkat sebagian konsumsi besar buah-buahan Berdasarkan hasilkonsumen survey diharapkan diketahui bahwa jumlah anggota Gambar 3 Diagram sebaran pendidikan responden konsumen buahĚŝƉĂƐĂƌŝďŝŶŽŶŐ͕ konsumen dapat lebih tinggi, mengingat konsumen telah memiliki pengalaman belajar keluarga responden berjumlah 3-4 orang ŽŐŽƌ perilaku yang memadai untuk memutuskan konsumsi pangan(Gambar mereka. 2), hal ini kemungkinan
masyarakat menerapkan program KB yang dianjurkan oleh pemerintah dan ϯ
memiliki tingkat pengetahuan yang mencukupi tentang pentingnya gizi dan kesehatan (Gambar 10 ). Besarnya jumlah anggota keluarga akan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi buah.
Histogram (Data Akhir 15v*51c) Income = 51*2E5*normal(x, 1.5686E6, 8.3078E5) Histogram (Data Akhir 15v*51c)
18
20
16
18
14
16
12
14
10
12
No of obs
No of obs
20
8
10
6
8
4
6
2
4
0
35% Income = 51*2E5*normal(x, 1.5686E6, 8.3078E5) 33% 35% 33%
16%
16%
16%
0% 2 2E5
0%
Income:
6E5
16%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
1.4E6 1.8E6 2.2E6 2.6E6 3E6 3.4E6 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%= 830780.403, 0% 0% Income: 0 N = 0% 51, Mean = 0% 1568627.45,0% StdDv Income Max = 3000000, Min = 500000 2E5 6E5 1E6 1.4E6 1.8E6 2.2E6 2.6E6 3E6 3.4E6
1E6
N = 51, Mean = 1568627.45, StdDv = 830780.403, Income Max = 3000000, Min = 500000
'ĂŵďĂƌϰ^ĞďĂƌĂŶƚŝŶŐŬĂƚƉĞŶĚĂƉĂƚĂŶƌĞƐƉŽŶĚĞŶŬŽŶƐƵŵĞŶďƵĂŚĚŝƉĂƐĂƌ GambarŽŐŽƌ 4 Sebaran tingkat pendapatan responden konsumen buah 'ĂŵďĂƌϰ^ĞďĂƌĂŶƚŝŶŐŬĂƚƉĞŶĚĂƉĂƚĂŶƌĞƐƉŽŶĚĞŶŬŽŶƐƵŵĞŶďƵĂŚĚŝƉĂƐĂ ŽŐŽƌdi pasar Cibinong Bogor Histogram (Data Akhir 15v*51c) IntensitasHistogram = 51*1*normal(x, 1.8627, 0.6639) (Data Akhir 15v*51c)
35
Intensitas = 51*1*normal(x, 1.8627, 0.6639) 35
30
55% 30
55%
25 25
20 No of obs
No of obs
90
Sebaran tingkat pendapatan responden tidak merata. Hal ini dit Sebaran tingkat pendapatan responden tidak merata. Hal ini d dengan masih adanya responden yang berpenghasilan kurang dari AGRILAN dengan masih adanya responden yang berpenghasilan kurang dar Jurnal Agribisnis Kepulauan meskipun demikian ada responden yang berpenghasilan lebih dari 2.000 meskipun demikian ada responden yang berpenghasilan lebih dari 2.00 tetapi pada responden penghasilannya 500.000-2 Sebaran tingkatumumnya pendapatan responden tidak merata. Hal ini ditunjukkan berkisar dengan pada umumnya responden berkisar 500.000 masih tetapi adanya responden yang berpenghasilan kurang dari penghasilannya 500.000, meskipun demikian (Gambar 4). Adanya kesenjangan tingkat penghasilan menunjukkan var ada responden yang berpenghasilan lebih dari 2.000.000 juga tetapi pada umumnya (Gambar 4). Adanya kesenjangan(Gambar tingkat penghasilan menunjukkan v responden penghasilannya berkisar 500.000-2.000.000 4). Adanya kesenjangan sangat tinggi di antara penduduk perkotaan, akibat perbedaan tingkat penghasilan menunjukkan variasi yang sangat tinggi di antara penduduk perkotaan, jenis profes di antara penduduk perkotaan, akibat perbedaan jenis prof akibatsangat perbedaantinggi jenis profesi.
20
15 15
10
29% 29%
16% 10
16%
5 5
0 1 2 3 0 Intensitas: N = 51, Mean = 1.8627451, StdDv = 0.663915894, Max = 3, Min =3 1 Intensitas 1 2 Intensitas: N = 51, Mean = 1.8627451, StdDv = 0.663915894, Intensitas Max = 3, Min = 1
Gambar 5 Sebaran frekuensi pembelian buah per minggu responden konsumen buah di pasar Cibinong Bogor
Gambar 6). Hal ini berkaitan dengan jumlah anggota kelua 3-4 orang sehingga buah yang dibeli tidak terlalu banyak. VOLUME 1 No. 1 Oktober 2012
91
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa harga rata Pada umumnya pembelian buah dilakukan dua kali per minggu oleh responden (Gambar 5). Hal ini kemungkinan responden menyediakan stock buah untuk jangka waktu 3 hari sehingga dapat mengurangi frekuensi berbelanja ke pasar. Pembelian buah jarang dilakukan seminggu sekali. Kemungkinan hal ini berkaitan dengan sifat buah yang tidak dapat disimpan dalam waktu lama. Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa harga rata-rata buah yang dibeli oleh konsumen berkisar 8000-10.000 (Gambar 6). Ini berkaitan dengan tingkat penghasilan responden
oleh konsumen berkisar 8000-10.000 (Gambar 7). Ini ber penghasilan responden
Histogram (Data Akhir 15v*51c) Harga Rata2 = 51*2000*normal(x, 10686.2745, 4244.9509)
Histogram (Data Akhir 15v*51c) Harga Rata2 = 51*2000*normal(x, 10686.2745, 4244.9509) 28 26 24 22 20 18 16 14 No of obs
12
51%
28
51%
26 24 22 20
22%
20%
10 8
No of obs
6 4 2 0
18 16
8%
14 0% 2000
0% 6000
0% 10000
0% 14000
0%
0%
18000
4000 8000 12000 16000 20000 Harga Rata2: N = 51, Mean = 10686.2745, StdDv = 4244.95086, Max = 20000, Min = 5000 Harga Rata2
12
22000
22%
20%
10 8 6
8%
4 2 0
0%
0%
0%
0%
0%
0%
2000
6000 10000 14000 18000 22000 4000 8000 12000 16000 20000 Harga Rata2: N = 51, Mean = 10686.2745, StdDvHarga = 4244.95086, Rata2 Max = 20000, Min = 5000
Gambar 6 Sebaran harga rata-rata buah yang dibeli responden di pasar Cibinong Bogor
Gambar 7 Sebaran harga rata-rata buah yang dibeli responden di Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebagian besar pembeli buah di pasar Bogor cibinong berstatus sosial rendah-menengah (Gambar 7). Hal ini kemungkinan karena masyarakat yang berstatus sosial tinggi lebih memilih berbelanja di supermarket karena lebih nyaman, bersih, dan fasilitasnya lebih lengkap.
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebagian besar p cibinong berstatus sosial rendah-menengah (Gambar 8).
karena masyarakat yang berstatus sosial tinggi lebih m
supermarket karena lebih nyaman, bersih, dan fasilitasnya le
AGRILAN Jurnal Agribisnis Kepulauan
Histogram (Data 15v*51c) Histogram (Data AkhirAkhir 15v*51c) Status = 51*1*normal(x, 7.5686, 2.9069) Status = 51*1*normal(x, 7.5686, 2.9069) 22 22 39%39%
20 20 18 18 16 16
No of obs No of obs
14 14 12 12 20%20%
10 10 8 8
14%14%
6 6 8%8%
4 4 2 2
2%2%
0 0
6% 6% 2% 2%
6% 6%
2% 2% 2% 2% 0% 0%0% 0%0% 0%
4 4 6 6 8 8 10 10 12 12 14 14 Status: N = 51, Mean = 7.56862745, StdDv = 2.9069221, Max = 16, Min = 4 Status: N = 51, Mean = 7.56862745, StdDv = Status 2.9069221, Status Max = 16, Min = 4
16 16
Gambar 7 Sebaran status social responden pembeli buah Gambar status social responden pembeli buah di di pasar Cibinong Bo Gambar8 8Sebaran Sebaran status social responden pembeli buah pasar Cibinong di pasar Cibinong Bogor
26 24 22 20 18 16 No of obs No of obs
92
14 12 10 8 6 4 2
Histogram (Data Akhir 15v*51c) Histogram (Data Akhir 15v*51c) Anggaran = 51*2000*normal(x, 23921.5686, 8081.6908) Anggaran = 51*2000*normal(x, 23921.5686, 8081.6908)
26
49%
49%
24 22 20 18 16 14 12
24% 24%
27% 27%
10 8 6 4
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10000 14000 18000 22000 26000 30000 06000 12000 16000 20000 24000 28000 32000 60008000 10000 14000 18000 22000 26000 30000 8000 12000 StdDv16000 32000 Anggaran: N = 51, Mean = 23921.5686, = 8081.69076, Max = 30000, 24000 Min = 10000 28000 Anggaran 20000 0
2
Gambar 9 Sebaran anggaran yang dikeluarkan responden untuk membeli buah Anggaran: N = 51, Mean = 23921.5686, StdDv = 8081.69076, Anggaran Max = 30000, Min = 10000 Gambar 9 Sebaran anggaran yang dikeluarkan untuk membeli bu Gambar 8 Sebaran anggaran yang dikeluarkan responden untuk membeliresponden buah Cibinong Bogor Cibinong di pasarBogor Cibinong Bogor
Anggaran yang dikeluarkan oleh responden pada umumnya berkisar pad Anggaran yang dikeluarkan oleh responden pada umumnya berkisar p 30000 (Gambar 9). Apabila penghasilan rata-rata responden adalah 30000 (Gambar 9). Apabila penghasilan rata-rata responden adala 2000000 berarti 10% penghasilannya digunakan untuk membeli bu 2000000 berarti 10% penghasilannya digunakan untuk membeli
VOLUME 1 No. 1 Oktober 2012
93
yang dikeluarkan oleh responden pada umumnya berkisar pada 25000Anggaran 30000 (Gambar 8). Apabila penghasilan rata-rata responden adalah 1000000-2000000 berarti 10% penghasilannya digunakan untuk membeli buah. Ini menunjukkan tingkat kesadaran yang cukup tinggi terhadap pentingnya kesehatan. tentang gizi responden dan pentingnya buah buah bagiterhadap kesehatan (Gambar 10). Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebagian besar responden yakni lebih dari 50% memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang gizi dan pentingnya buah bagi adalah SMU dengan tingkat pendidikan responden yang rata-rata kesehatan (Gambar 9). Hal ini berkaitan dengan tingkat pendidikan responden yang ratarata adalah SMU. Histogram (Data Akhir 15v*51c) Pengetahuan = 51*1*normal(x, 3.3922, 1.2662) 18 31%
16 14
No of obs
12
22%
22%
10 16%
8 6
10%
4 2 0 1
2
3
4
5
Pengetahuan: N = 51, Mean = 3.39215686, Pengetahuan StdDv = 1.26615057, Max = 5, Min = 1
Gambar 10 Sebaran pengetahuan responden pembeli buah di pasar C
Gambar 9 Sebaran pengetahuan responden pembeli buah di pasar Cibinong Bogor
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa rata-ratadiketahui membelanjakan bahwa Berdasarkan hasilkonsumen survei kon uangnya berkisar pada Rp 20.000- Rp 60.000 tiap bulan untuk memenuhi kebutuhannya akan buah membelanjakan (Gambar 10). Tingkat preferensi konsumen buah pada di Kecamatan Cibinong uangnya berkisar Rp 20.000Rp 60.000 berdasarkan interval kelas (3 kelas), berada pada tingkat preferensi rendah (Rp. 5.000 – Rp. 83.000). Ini menunjukkan masih adanya selisih cukup tinggi antara11). dana Tingkat pre memenuhi kebutuhannya akanyang buah (Gambar yang dianggarkan untuk membeli buah dengan realisasinya. Hal ini kemungkinan terjadi karena buahbuah yang diinginkan tidak tersediaCibinong di lapangan sehingga mereka memilih untuk kelas (3 ke di Kecamatan berdasarkan interval menyimpan uangnya untuk keperluan lain atau membeli buah tersebut jika sudah tersedia. Ketidaktersediaannya di lapangan kemungkinan karena 5.000 buah termasuk dalam83.000). buah tingkat buah preferensi rendah (Rp. ! Rp. Ini me musiman seperti rambutan, mangga, duku, durian, sehingga jika tidak pada musim atau saatnya berbuah maka selisih buah-buah yang tersebut cukup sulit untuktinggi diperoleh. Ini membuka adanya antara danapeluang yang dianggarka bagi peneliti untuk dapat mengembangkan teknologi yang dapat menghasilkan buah di luar musim.buah dengan realisasinya. Hal ini kemungkinan terjadi ka
diinginkan tidak tersedia di lapangan sehingga mereka memilih u
uangnya untuk keperluan lain atau membeli buah tersebut jik
Ketidaktersediaannya buah di lapangan kemungkinan karena
pada musim atau saatnya berbuah maka buah-buah tersebut sulit untuk dipero
Ini membuka peluang bagi peneliti untuk dapat mengembangkan teknologi y 94
AGRILAN dapat menghasilkan Jurnal Agribisnis Kepulauan
buah di luar musim.
Histogram (Data Akhir 15v*51c) Pref = 51*20000*normal(x, 38333.3333, 41005.081) 24
45%
22 20 35%
18
Korelasi Faktor Penentu Perilaku Konsumen Buah No of obs
16 14 12
Perilaku konsumen buah ditentukan oleh faktor-faktor penentu yang 10
8
12%
6
mempengaruhi perilaku. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil hubungan antar 4
2
2%
2%
2%
2%
faktor-faktor penentu perilaku konsumen buah di Kecamatan Cibinong adalah 0
0%
-20000
20000
60000
0%
1E5
0%
0%
1.4E5
0%
0%
1.8E5
2.2E5
0%
0%
2.6E5
Pref: N = 51, Mean = 38333.3333, StdDv = 41005.081, Max Pref = 240000, Min = 5000
sebagai berikut. Berdasarkan Gambar 12 (a) korelasi umur dengan preferensi GambarGambar 10 Sebaran preferensi konsumsi buah konsumen di pasar buah Cibinong ogor 11tingkat Sebaran tingkat preferensi konsumsi konsumen
di pasar Cibinong
menunjukkan bahwa umurBuah prefernsi semakin menurun. Hal ini Korelasi Faktormakin Penentu bertambah Perilaku Konsumen Perilaku konsumen buah ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi dapat dijelaskan dengan adanya korelasioleh antara umurpenentu dan tingkat pendidikan pada perilaku. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil hubungan antar faktor-faktor penentu
gambar 12 (b).konsumen Pada buah gambar tersebut semakin bertambah umur terdapat perilaku di Kecamatan Cibinong adalah sebagai berikut. Berdasarkan Gambar 11 (a) korelasi umur dengan preferensi menunjukkan bahwa makin bertambah kecenderungan semakin pendidikan. pendidikan umur prefernsi semakinrendahnya menurun. Hal tingkat ini dapat dijelaskan dengan Tingkat adanya korelasi antara umur dan tingkat pendidikan pada gambar 11 (b). Pada gambar tersebut semakin berhubungan dengan pengetahuan tentang dantingkat pendapatan. Kontak sosial bertambah umur terdapat kecenderungan semakinbuah rendahnya pendidikan. Tingkat pendidikan berhubungan dengan pengetahuan tentang buah dan pendapatan. Kontak sosial akan meningkat dengan semakin dewasanya seseorang dan jumlah aktifitas akan meningkat dengan semakin dewasanya seseorang dan jumlah aktifitas kelompok menurut umur. umur. kelompokmeningkat meningkat menurut Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c ) Pr e f = 4 7 5 3 0 .4 2 0 8 - 2 5 5 .1 9 6 7 *x 2 .6 E5 2 .4 E5 2 .2 E5 2 E5 1 .8 E5 1 .6 E5
Pr e f
1 .4 E5 1 .2 E5 1 E5 80000 60000 40000 20000 0 -20000 15 20 25 30 35 40 45 50 55 U mu r :Pr e f: r2 = 0 .0 0 4 2 ; r = - 0 .0 6 4 8 , p = 0 .6 5 1 3 ; y U = mu 475 r 3 0 .4 2 0 8 - 2 5 5 .1 9 6 6 6 *x
Gambar 11 (a) Korelasi Umur dan Preferensi
Gambar 12 (a) Korelasi Umur dan Preferensi
60
65
VOLUME 1 No. 1 Oktober 2012
95
Scatterplot (Data Akhir 15v*51c) Pendidikan = 14.7415-0.1093*x 18 16 14
Pendidikan
12 10 8 6 4 2 0 -2 15 20 Umur:Pendidikan: r
2
25 30 35 40 45 50 55 60 = 0.0887; r = -0.2978, p = 0.0338; Umur y = 14.741501 - 0.109258188*x
65
Gambar 11 (b) Korelasi Umur dan Pendidikan
Gambar :(b) Korelasi Umur dan Pendidikan
Berdasarkan Gambar 12a menunjukkan terdapat hubungan positif antara jumlah Berdasarkan Gambar 13aSemakin menunjukkan terdapatanggota hubungan positif keluarga dengan preferensi buah. banyak jumlah keluarga makaantara semakin besar preferensi konsumen terhadap buah. Namun, slope grafik korelasi yang jumlah keluarga dengan preferensi buah. Semakin banyak jumlah anggota landai menunjukkan lemahnya antara jumlah keluarga dengan tingkat preferensi. Pada Gambar 12b dapat korelasikonsumen antara pendidikan danbuah. preferensi kon- slope keluarga maka semakin besardilihat preferensi terhadap Namun, sumen terhadap buah. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi grafik korelasi yang landai menunjukkan lemahnya antara jumlah keluarga dengan tingkat preferensinya. Hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan berhubungan dengan pengetahuan tingkat preferensi. tentang manfaat buah dan pendapatan (Gambar 13a). Gambar 13a menunjukkan hubungan positif antara pendapatan dengan preferensi. Permintaan komoditas buah akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pada Gambar 13b dapat dilihat korelasi antara pendidikan dan preferensi Gambar 13b menunjukkan korelasi frekuensi belanja dengan preferensi. Semakin sering konsumen terhadapmaka buah. Semakin pendidikan maka semakin seseorang berbelanja semakin tinggitinggi preferensinya terhadapseseorang buah.
tinggi tingkat preferensinya. Hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c )
berhubungan dengan pengetahuan tentang manfaat buah dan pendapatan (Gambar Pr e f = 3 6 9 7 2 .5 8 3 6 +4 6 6 .7 1 7 *x
2 .6 E5 2 .4 E5
14a). Gambar 14a menunjukkan hubungan positif antara pendapatan dengan 2 .2 E5 2 E5
preferensi. Permintaan komoditas buah akan meningkat seiring dengan 1 .8 E5 1 .6 E5
meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Gambar 14b menunjukkan korelasi Pr e f
1 .4 E5 1 .2 E5
frekuensi belanja dengan preferensi. Semakin sering seseorang berbelanja maka 1 E5
80000
semakin tinggi preferensinya terhadap buah. 60000 40000 20000 0 -20000 0 2 4 6 8 10 An a k :Pr e f: r2 = 0 .0 0 0 5 ; r = 0 .0 2 1 4 , p = 0 .8 8 4 0 ; y = 3An 6 9a7k2 .5 8 3 6 + 4 6 6 .7 1 7 0 0 7 *x
12
Gambar 12 (a) Korelasi Jumlah Anggota Keluarga dan Preferensi
Gambar 13. (a) Korelasi Jumlah Anggota Keluarga dan Preferensi Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c ) Pr e f = 2 5 1 4 9 .8 0 3 9 +1 2 2 0 .2 5 4 1 *x 2 .6 E5 2 .4 E5 2 .2 E5 2 E5
20000 0
Gambar 13. (a) Korelasi Jumlah Anggota Keluarga dan Preferensi -20000 0 2 4 6 8 10 An a k :Pr e f: r2 = 0 .0 0 0 5 ; r = 0 .0 2 1 4 , p = 0 .8 8 4 0 ; y = 3An 6 9a7k2 .5 8 3 6 + 4 6 6 .7 1 7 0 0 7 *x
96
AGRILAN Jurnal Agribisnis Kepulauan
12
Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c ) Pr e f = 2 5 1 4 9 .8 0 3 9 +1 2 2 0 .2 5 4 1 *x
Gambar 13. (a) Korelasi Jumlah Anggota Keluarga dan Preferensi 2 .6 E5 2 .4 E5 2 .2 E5 Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c )
2 E5
Pr e f = 2 5 1 4 9 .8 0 3 9 +1 2 2 0 .2 5 4 1 *x
.6E5 E5 12.8 .4E5 E5 12.6
Pr e f
.2E5 E5 12.4 E5 1 .22E5 11.8E5 E5
810.60E5 00 Pr e f
1 .4 E5 60000 1 .2 E5 40000 1 E5 20000 80000 0 60000 -20000 0 2 4 6 8 10 12 14 4 0 0 0-02 Pe n d id ik a n :Pr e f:2 r= 0 .0 1 2 9 ; r = 0 .1 1 3 7 , p = 0 .4 2 6 9Pe ; yn d=id2 ik 5 1a4n9 .8 0 3 9 + 1 2 2 0 .2 5 4 0 8 *x 20000
16
18
0
Gambar 13. (b) Korelasi Pendidikan dan Preferensi.
-20000 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 Pe n d id ik a n :Pr e f:2 r= 0 .0 1 2 9 ; r = 0 .1 1 3 7 , p = 0 .4 2 6 9Pe ; yn d=id2ik 5 1a4n9 .8 0 3 9 + 1 2 2 0 .2 5 4 0 8 *x
16
18
Gambar 12 (b) Korelasi Pendidikan dan Preferensi.
Gambar 13. (b) Korelasi Pendidikan dan Preferensi. Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c ) Pr e f = 2 9 0 3 4 .0 9 0 9 +0 .0 0 5 9 *x 2 .6 E5 2 .4 E5 Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c )
2 .2 E5
Pr e f = 2 9 0 3 4 .0 9 0 9 +0 .0 0 5 9 *x
22.6E5 E5
12.8 .4E5 E5 12.6 .2E5 E5
Pr e f
1 .42E5 E5 11.2 .8E5 E5 11.6E5 E5
Pr e f
810.40E5 00 610.20E5 00 4 010E5 00 2800000000 6 0 000 0
- 2400000000 4 E5 20000
8 E5 1 .2 E6 1 .6 E6 2 E6 2 .4 E6 2 .8 E6 3 .2 E6 6 E5 1 E6 1 .4 E6 1 .8 E6 2 .2 E6 2 .6 E6 3 E6 2 In c o me :Pr e f: r = 0 .0 1 4 4 ; r = 0 .1 2 0 1 , p = 0 .4 0 1 2 ; y = 2 9 0 3 4 .0 9 0 9 + 0 .0 0 5 9 2 8 2 6 7 0 5 *x 0 In c o me
-20000 4 E5
Gambar 13 (a) Korelasi pendapatan dan preferensi
8 E5 1 .2 E6 1 .6 E6 2 E6 2 .4 E6 2 .8 E6 3 .2 E6 6 E5 1 E6 1 .4 E6 1 .8 E6 2 .2 E6 2 .6 E6 3 E6 In c o me :Pr e f: r2 = 0 .0 1 4 4 ; r = 0 .1 2 0 1 , p = 0 .4 0 1 2 ; yIn=c 2o 9me 0 3 4 .0 9 0 9 + 0 .0 0 5 9 2 8 2 6 7 0 5 *x
Gambar 14: (a) Korelasi pendapatan dan preferensi Scatterplot (Data Akhir 15v*51c)
Gambar 14: (a) Korelasi pendapatan dan preferensi Pref = 2130.7829+19435.0534*x 2.6E5 2.4E5 2.2E5 2E5 1.8E5
ϭϬ
1.6E5 1.4E5 Pref
1.2E5
ϭϬ
1E5 80000 60000 40000 20000 0 -20000 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 sering:Pref: r 2 = 0.0990; r = 0.3147, p = 0.0245; y sering = 2130.78292 + 19435.0534*x
3.0
3.2
Gambar 13 (b) Korelasi frekuensi belanja dan preferensi.
Gambar 14. (b) Korelasi frekuensi belanja dan preferensi.
Gambar 15a menunjukkan korelasi jumlah pembelian dan preferensi. Semakin banyak jumlah pembelian makin tinggi pula preferensinya. Hal ini sejalan dengan Gambar 15b menunjukkan korelasi anggaran belanja dan
Gambar 14. (b) Korelasi frekuensi belanja dan preferensi. Gambar 15a menunjukkan korelasi jumlah pembelian dan preferensi. VOLUME 1 No. 1 Oktober 2012
Semakin banyak jumlah pembelian makin tinggi pula preferensinya. Hal ini sejalan dengan Gambar 15b menunjukkan korelasi anggaran belanja dan
Gambar 14a menunjukkan korelasi jumlah pembelian dan preferensi. Semakin banyak jumlah pembelian makin tinggi pula preferensinya. Hal ini sejalan preferensi konsumen buah. Semakin besar anggaran belanja buahdengan maka Gambar semakin 14b menunjukkan korelasi anggaran belanja dan preferensi konsumen buah. Semakin tinggi pula preferensi konsumen buah. Kelas sosial berdasarkan pendapatan besar anggaran belanja buah maka semakin tinggi pula preferensi konsumen buah. Kelas sosial berdasarkan pendapatan biasanya berhubungan dengan gaya hidup, semakin biasanya berhubungan erat dengan gaya hidup,eratsemakin tinggi pendapatan tinggi pendapatan seseorang maka frekuensi dalam belanja buah pun semakin tinggi.
seseorang maka frekuensi dalam belanja buah pun semakin tinggi. Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c ) Pr e f = - 1 5 7 7 9 .9 72 2 +2 9 0 5 0 .3 0 0 9 *x 2 .6 E5 2 .4 E5 2 .2 E5 2 E5 1 .8 E5 1 .6 E5
Pr e f
1 .4 E5 1 .2 E5 1 E5 80000 60000 40000 20000 0 -20000 0 1 2 3 4 5 Kilo b li:Pr e f: r2 = 0 .6 3 7 8 ; r = 0 .79 8 6 , p = 0 .0 0 0 0 ; y = -Kilo 1 5 7b7li9 .9 7 2 2 + 2 9 0 5 0 .3 0 0 9 *x
6
7
Gambar 14 (a) Korelasi Jumlah Pembelian dan preferensi
Gambar 15 : (a) Korelasi Jumlah Pembelian dan preferensi Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c ) Pr e f = - 2 1 9 9 .0 3 9 3 +1 .6 9 4 4 *x 2 .6 E5 2 .4 E5 2 .2 E5 2 E5 1 .8 E5 1 .6 E5
Pr e f
1 .4 E5 1 .2 E5 1 E5 80000 60000 40000 20000 0
ϭϭ
-20000 8000
12000 16000 20000 24000 28000 32000 10000 14000 18000 22000 26000 30000 a n g g a r a n :Pr e f:2 r= 0 .1 1 1 5 ; r = 0 .3 3 3 9 , p = 0 .0 1 6 6 a ;n y g=g-a2r1a9n9 .0 3 9 3 3 + 1 .6 9 4 3 8 6 0 7 *x
Gambar 14 (b) Korelasi anggaran belanja dan preferensi
Gambar 15(b) Korelasi anggaran belanja dan preferensi
Gambar 15a menunjukkan korelasi pengetahuan buah terhadap preferensi konsumen. Semakin tinggi pengetahuan konsumen tentang manfaat dan kegunaan buah maka semakin tinggi pula preferensi konsumen terhadap buah tersebut. Hal ini karena Gambar 16a menunjukkan korelasi pengetahuan buah terhadap preferensi permintaan komoditas buah akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup mengingatkonsumen buah merupakan umunya konsumen. Semakin tinggisehat pengetahuan tentangkomoditas manfaatyang dan kegunaan dikonsumsi secara langsung.
buah maka semakin tinggi pula preferensi konsumen terhadap buah tersebut. Hal ini karena permintaan komoditas buah akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat mengingat buah merupakan komoditas yang umunya dikonsumsi secara langsung.
97
merupakan komoditas yang umunya dikonsumsi secara langsung. Gambar 16b menunjukkan korelasi harga buah dan preferensi konsumen. AGRILAN
98
Jurnal Agribisnis Kepulauan
Semakin tinggi harga buah semakin tingi pula preferensi konsumen. Hal ini Gambar 15b menunjukkan korelasi harga buah dan preferensi konsumen. Semakin mungkin dikarenakan kualitas buah, prestise dan karena buah bukan pada tinggi harga buah semakin tingi pula preferensi konsumen. Hal ini mungkin dikarenakan kualitas buah, prestise karena buah bukan pada musimnya, sehingga harga buah masih musimnya, sehingga hargadan buah masih tinggi. tinggi. Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c ) Pr e f = 2 5 1 7 9 .1 8 3 +3 8 7 7 .8 1 3 1 *x 2 .6 E5 2 .4 E5 2 .2 E5 2 E5 1 .8 E5 1 .6 E5 Pr e f
1 .4 E5 1 .2 E5 1 E5 80000 60000 40000 20000
0 -20000 0 .5 1 .0 1 .5 2 .0 2 .5 3 .0 3 .5 4 .0 4 .5 ta h u :Pr e f: r2 = 0 .0 1 4 3 ; r = 0 .1 1 9 7 , p = 0 .4 0 2 6 ; y = ta 2 5h1u7 9 .1 8 3 + 3 8 7 7 .8 1 3 1 1 *x
5 .0
5 .5
Gambar 15 : (a) Korelasi pengetahuan buah dan preferensi
Gambar 16 : (a) Korelasi pengetahuan buah dan preferensi Sc a tte r p lo t ( D a ta Ak h ir 1 5 v *5 1 c ) Pr e f = - 5 0 5 7 .1 2 7 3 +4 .0 6 0 4 *x 2 .6 E5 2 .4 E5 2 .2 E5 2 E5
ϭϮ
1 .8 E5
1 .6 E5
Pr e f
1 .4 E5 1 .2 E5 1 E5 80000 60000 40000 20000 0 -20000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 H a r g a u :Pr e f: 2r = 0 .1 7 6 7 ; r = 0 .4 2 0 3 , p = 0 .0 0 2 1H; a y r=g a - 5u0 5 7 .1 2 7 3 1 + 4 .0 6 0 3 9 1 7 3 *x
22000
Gambar 15 (b) Korelasi harga buah dan preferensi
Gambar 16 (b) Korelasi harga buah dan preferensi
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa jenis buah yang banyak diminati oleh konsumen adalah buah jeruk, kemudian mangga. Hal ini diduga karena harga buah Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa jenis buah yang banyak diminati jeruk relatif terjangkau oleh kebanyakan konsumen dan tersedia sepanjang tahun (tidak tergantung oleh musim), ini sesuai dengan Gambar 7 yang menunjukkan bahwa sebaran oleh konsumen adalah buahHal jeruk, kemudian mangga. Hal ini diduga karena harga harga rata-rata buah yang dibeli responden berkisar pada Rp 8000,00 – Rp 10.000,00, jeruk termasuk dalam kisaran harga tersebut atau mungkin lebih rendah. buah jerukbuah relatif terjangkau oleh kebanyakan konsumen dan tersedia sepanjang
tahun (tidak tergantung oleh musim), Hal ini sesuai dengan Gambar 7 yang menunjukkan bahwa sebaran harga rata-rata buah yang dibeli responden berkisar pada Rp 8000,00 ! Rp 10.000,00, buah jeruk termasuk dalam kisaran harga
VOLUME 1 No. 1 Oktober 2012
IV. 1.
2.
3.
KESIMPULAN Karakteristik responden di Pasar Cibinong didominasi ibu rumah tangga berumur 25 – 35 tahun dengan tingkat pendidikan SMU, serta pengetahuan yang cukup tentang kesadaran gizi dan manfaat buah bagi kesehatan, Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat preferensi konsumen buah adalah tingkat pendidikan, pendapatan, ketersedian buah dipasar, umur, harga buah, pengetahuan akan manfaat buah, banyaknya jumlah buah yang dibeli, anggaran belanja, jumlah anggota keluarga, frekuensi belanja dan status sosial, yang dipengaruhi oleh tingkat: pendidikan responden, umur dan pendapatan (status ekonomi) responden, Tingkat preferensi konsumen buah di Kecamatan Cibinong berdasarkan interval kelas (3 kelas), berada pada tingkat preferensi rendah (Rp. 5.000 – Rp. 83.000).
99
100
AGRILAN Jurnal Agribisnis Kepulauan
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Rita L., Richard C. Atkinson, Edward E Smith dan Daryl J. Bem. 1983. Pengantar Psikologi Jilid 2. Bootzin, Richard R., Elizabeth F. Loftus, Robert B. Zajonc. 1989. Pyschology Today. Random House, Inc., New York. Browne, Ken. 1992. An Introduction to Sociology. T.J. Press (Padstow) Ltd, London Klopf, Donald W. 1985. Interacting in Groups. Morton Publishing Company, Colorado. Parel, C.P., G.C. Caldito, P.L. Ferrer, G.G. De Guzman, C.S. Sinisioco dan R.H. Tan. 1973. Sampling Design and Procedures. Philippine Social Science Council. Raven, B. H. dan Jeffrey Z.Rubin. 1983. Social Psychology. John Wiley & Sons, Inc, Singapore. Sarwono, Sarlito Wirawan. 1996. Psikologi Sosial. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok. Walgito, Bimo. 1993. Psikologi Belajar. Hand Out. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Histogram (Data 15v*51c) Histogram (DataAkhir Akhir 15v*51c) Histogram (Data Akhir
15v*51c)
Anggaran = 51*2000*normal(x, 23921.5686, Pengetahuan = 51*1*normal(x, 3.3922,8081.6908) 1.2662)
Pref = 51*20000*normal(x, 38333.3333, 41005.081) 49%
26
18
24
45%
24
31%
16 22 22 20
14 20
18
35%
12 18 16
22%
27%
14
16 10
22%
24%
12
16%
No ofNo obsof obsNo
1014 8 8
12 6
10%
6
10 4 4
of obs
2
8
02
0%
66000
0
0%
0%
10000 8000
0%
12%
0%
14000 12000
0%
0%
18000
16000
0%
0%
22000 20000
0%
26000 24000
30000 28000
32000
Anggaran: StdDv2= 8081.69076, 1 3 Max = 30000, 4 Min = 10000 5 Anggaran 4 N = 51, Mean = 23921.5686,
Pengetahuan: N = 51, Mean = 3.39215686, StdDv = 1.26615057, Max = 5, Min = 1 Pengetahuan
2 0
2%
0% -20000
20000
60000
0%
2%
1E5
0%
0%
1.4E5
2%
0%
1.8E5
0%
2%
2.2E5
Pref: N = 51, Mean = 38333.3333, StdDv = 41005.081, Pref Max = 240000, Min = 5000
0%
0%
2.6E5