FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFIT DISTRIBUTION MANAGEMENT PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2009 – 2012 by Defrinal Agus1, Yunilma2 and Yeasy Darmayanti2
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract This study aims to empirically examine the factors affecting the profit distribution management in Islamic banks in Indonesia. The samples used were 11 Islamic Banking publish their financial reports and statistical data necessary. Observation period were used from 2009-2012. This study uses two variables: the dependent variable (profit distribution management) and independent variables are composed of capital adequacy, effectiveness of third-party funds, risk financing, gross domestic product, the proportion of non-investment costs, the proportion of third-party funds, the allowance for non-productive assets, and age banks. The hypothesis was tested using multiple regression analysis. The test results indicate capital adequacy, effectiveness of third-party funds, gross domestic product and the age of the bank significantly influence the profit distribution management. The results of hypothesis testing also found that the risk financing, the proportion of non-investment costs, the proportion of third-party funds and non-productive asset allowance no significant effect on the profit distribution management in Islamic banks in Indonesia. Keywords
Capital Adequacy, Effectiveness of Third Party Funds, Risk Financing, Gross Domestic Product, Non-Investment Cost Proportion, Proportion of Third Party Funds, Non-Earning Assets Allowance, Age Bank and Profit Distribution Management /
1.
PENDAHULUAN
masyarakat beragama Islam, kehadiran
1.1
Latar Belakang
bank syariah memiliki prospek yang baik.
Pada
beberapa
perkembangan
sektor
tahun
terakhir
perbankan
di
Menurut
Dhendawidjaya
(2008)
bank
syariah adalah sebuah lembaga yang
Indonesia terus menunjukan peningkatan
menitik
yang signifikan, hal
terlihat
mengumpulkan dana dari deposan dan
lembaga
menyalurkannya kembali dalam bentuk
dengan
semakin
tersebut
banyaknya
beratkan
usahanya
perbankan yang beroperasional ditanah air.
kegiatan
Salah satu kelompok usaha perbankan
menggunakan prinsip syariah atau bagi
yang terus bertumbuh ditanah air adalah
hasil
bank
dilaksanakan oleh bank.
berbasis
syariah.
Mengingat
sebagai
pembiayaan
untuk
kegiatan
dengan
utama
yang
masyarakat Indonesia didominasi oleh
1
Di Indonesia sektor dunia usaha
mempertahankan stakeholders. Kegiatan
dikelola
individu–individu
profit distribution juga berperan didalam
maupun kelompok-kelompok usaha, secara
menjaga eksistensi perusahaan termasuk
tidak langsung menimbulkan pelaku bisnis
bank syariah. Menurut Antonio (2001)
yang
aspek
metode distribusi bagi hasil merupakan
permodalan dari sisi keagamaan hal ini
faktor tidak langsung dalam menentukan
dipengaruhi oleh
penduduk
besarnya bagi hasil yang akan dibagikan.
Indonesia adalah kaum muslim dan bagian
Menurut Bank Indonesia, distribusi
dari individu atau kelompok pelaku bisnis
bagi hasil adalah pembagian keuntungan
tersebut
Pada
bank syariah kepada nasabah simpanan
kesehariannya penggunaan istilah prinsip
berdasarkan nisbah yang disepakati setiap
modal dengan keuntungan halal dan
bulannya. Jadi bisa disimpulkan secara
prinsip modal dengan keuntungan haram
singkat profit distribution management
mempengaruhi
merupakan
yang
oleh
mempertimbangkan
adalah
mayoritas
kaum
muslim.
pelaku
usaha
untuk
aktivitas
yang
dilakukan
mendapatkan modal layak pakai pada
manajer dalam mengelola pendistribusian
aspek
laba untuk memenuhi kewajiban bagi hasil
agama
atau
modal
dengan
keuntungan halal.
bank syariah kepada nasabahnya. Secara singkat profit distribution management
1.2
Tujuan Penelitian
merupakan
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh kecukupan modal, efektifitas dana pihak ketiga,
risiko
domestik
pembiayaan,
bruto,
proporsi
aktivitas
yang
dilakukan
manajer dalam mengelola pendistribusian laba untuk memenuhi kewajiban bagi hasil bank syariah kepada nasabahnya.
produk
biaya
non
investasi, proporsi dana pihak ketiga,
2.2
Kecukupan Modal Modal
selain digunakan untuk
penyisihan aktiva non produktif dan umur
kepentingan ekspansi, juga digunakan
bank
sebagai “buffer” untuk menyerap kerugian
terhadap
profit
distribution
management ?
kegiatan usaha. Dalam hal ini bank wajib memenuhi
2. 2.1
LANDASAN TEORI
Profit distribution merupakan salah satu cara atau strategi yang dikembangkan perusahaan
Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Profit distribution management
didalam
ketentuan
untuk
yang berlaku untuk peningkatan modal (Surat Edaran Intern Bank Indonesia, 2004). Secara teknis, analisis tentang permodalan disebut juga sebagai analisis 2
solvabilitas, atau juga disebut capital
pembiayaan yang dihadapi oleh bank
adequacy
syariah. Risiko pembiayaan diukur dengan
analysis,
tujuan
untuk
yang
mempunyai apakah
rasio Non Performing Financing (NPF).
telah
NPF merupakan versi NPL bagi bank
mencukupi untuk mendukung kegiatan
syariah. Perbankan syariah tidak mengenal
bank yang dilakukan secara efisien, apakah
istilah kredit (loan) namun pembiayaan
permodalan bank tersebut mampu untuk
(financing)
menyerap kerugian-kerugian yang tidak
Komang (2004), Non performing loan
dapat dihindarkan, dan apakah kekayaan
merupakan
bank (kekayaan pemegang saham) akan
kemampuan bank dalam menjaga risiko
semakin
kegagalan
permodalan
mengetahui
bank
besar
yang
atau
ada
semakin
kecil
(Antonio,
rasio
2001).
untuk
pengembalian Semakin
Menurut
mengukur
kredit
(Muljono, 1999). Menurut Muljono (1999)
debitur.
untuk mengukur kemampuan permodalan
menunjukkan kualitas pembiayaan bank
tersebut digunakan primary ratio, capital
syariah
ratio dan Capital Adequacy Ratio (CAR).
Indonesia melalui Surat Edaran Bank
yang
tinggi
semakin
rasio
oleh
buruk.
ini,
Bank
Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2.3
Efektivitas Dana Pihak Ketiga Jika dana pihak ketiga meningkat
2004 menetapkan kriteria rasio NPL yang ideal di bawah 6 %.
dengan kisaran 85%-100%, menunjukan semakin baik tingkat kesehatan bank, karena pembiayaan yang disalurkan bank
2.5
Produk domestik bruto Wibowo
(2006)
mendefenisikan
lancar, sehingga pendapatan bank semakin
Produk domestik bruto sebagai berikut (1)
meningkat. Namun, jika FDR > 100%
Produk domestik bruto adalah nilai barang
maka
dan jasa final yang dihasilkan dalam suatu
semakin
rendah
kemampuan
likuiditas bank. FDR yang menunjukkan
ekonomi
angka yang rendah maka bank dalam
Produk domestik bruto adalah jumlah nilai
kondisi
tambah
iddle
likuiditas
money akan
kelebihan
yang
dihasilkan
oleh
suatu
menyebabkan
ekonomi dalam periode tertentu dan (3)
opportunity lost dalam memperoleh laba
Produk domestik bruto adalah jumlah
lebih besar.
pendapatan pada periode tertentu. Produk
2.4
yang
atau
dalam periode tertentu, (2)
domestik bruto digunakan sebagai alat
Risiko Pembiayaan Risiko pembiayaan digunakan untuk
mengukur
tingkat
permasalahan
ukur utama tingkat kesejahteraan ekonomi suatu negara. Produk domestik bruto mampu mengukur kemampuan dari suatu 3
negara
untuk
memperbesar
outputnya
berpengaruh terhadap pertumbuhan bank,
dalam laju yang lebih cepat dari pada
baik itu penghimpunan dalam skala kecil
tingkat
penduduknya
ataupun besar dengan masa pengendapan
(Nasution, 2009). Produk domestik bruto
yang memadai. Dana deposan merupakan
dicerminkan
dana
pertumbuhan
dengan
adanya
kenaikan
yang
dipercayakan
bank
masyarakat
Produk domestik bruto periode mendatang
kepada
berdasarkan
perjanjian
dari periode sebelumnya.
penyimpanan dana (Rinaldy, 2008). Dana merupakan masalah utama bagi bank
2.6
Proporsi Biaya Non Investasi Proporsi biaya non investasi bank
syariah mengacu pada pembiayaan dengan tingkat tetap (sisi piutang). Berdasarkan larangan bunga dalam hukum islam, bank syariah memilih
memiliki
keterbatasan
dalam
dan menggunakan instrumen
untuk memanfaatkan dana deposan. Bank syariah lebih banyak menggunakan debtlike instrument yang rendah risiko dan instrumen-instrumen tersebut relatif lebih
sebagai lembaga keuangan, karena dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan dana terbesar dan paling diandalkan oleh bank. Jika dana tidak cukup, bank tidak mampu melakukan fungsinya dengan maksimal atau bahkan menjadi tidak berfungsi sama sekali. Proporsi dana pihak ketiga merupakan variabel yang menggambarkan seberapa besar kebergantungan bank terhadap dana deposan.
aman dalam pembayaran kembali dan memiliki jangka waktu yang lebih pendek
2.8
dari pada instrumen lain yang berisiko
Penyisihan Aktiva Non Produktif Penyisihan aktiva non produktif
tinggi seperti profit sharing instruments.
menjadi
salah
satu
strategi
Proporsi biaya non investasi adalah seperti
dikembangkan
Murabahah, Salam, Istishna‟ dan Ijarah.
meningkatkan
Biasanya instrumen tersebut berada dalam
aktiva non produktif sangat berperan untuk
jangka waktu 3 bulan hingga 8 tahun.
meningkatkan
Proporsi biaya non investasi diukur dengan
atau pun bank.
perusahaan likuiditas.
performance
yang untuk
Peningkatan
perusahaan
rasio Loan Asset to Total Asset (LATA) 2.9
(Farook dkk., 2009).
Umur Bank Pengalaman dalam menjalankan
2.7
usaha bagi bank akan mempengaruhi
Proporsi Dana Pihak Ketiga Kemampuan
menghimpun
dana
bank masyarakat
dalam
keberadaan
bank
dalam
menghadapi
sangat
persaingan. Nurhidayanti dan Indriantoro 4
(1998)
menunjukkan
perusahaan
bahwa
mampu
umur
H2:
menunjukkan
Efektivitas dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap profit distribution management.
informasi yang dapat diperoleh calon penelitian
investor. Perusahaan yang telah lama berdiri
dalam
seyogyanya
kondisi
yang
akan
normal,
lebih
banyak
mengeluarkan publikasi jika dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Hal tersebut yang membuat investor lebih mudah dalam mendapatkan informasi dari perusahaan dan membangun kepercayaannya terhadap
Mulyo,
dkk
(2012)
semakin tinggi risiko pembiayaan suatu bank tidak menjadi tolak ukur adanya aktivitas peningkatan profit distribution management oleh manajer bank yang bersangkutan.
Apriyanti
(2008)
menemukan bahwa risiko pembiayaan yang diukur dengan
non performing
financing tidak berpengaruh signifikan
perusahaan.
terhadap profit distribution management. 2.10
Hasil yang diperoleh tersebut terjadi
Pengembangan Hipotesis Mulyo, dkk (2012) menemukan
bahwa kecukupan modal berpengaruh positif
terhadap
profit
distribution
management sehingga semakin tinggi KM suatu bank dapat menjadi tolak ukur peningkatan
profit
distribution
(2005)
menemukan
efektifitas dana pihak ketiga menghasilkan bunga
pinjaman
berkurangnya mendorong distribution
yang
kredit
tinggi,
dan
macet
sehingga
meningkatnya
profit
management.
Jadi
dapat
disimpulkan bahwa efektifitas dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap profit distribution management.
syariah
tidak
hanya
untuk mendapatkan keuntungan, bank syariah lebih mengandalkan sektor lainnya seperti produk-produk syariah, aliran dan pihak ketiga dan berbagai variabel lainnya.
Kecukupan modal berpengaruh positif terhadap profit distribution management. Mawardi
bank
mengandalkan kegiatan financing saja
H3:
management. H1:
karena
Risiko pembiayaan berpengaruh positif terhadap profit distribution management. Produk domestik bruto sebagai alat
ukur
pendapatan
negara
tidak
dapat
menjadi refleksi atau cerminan keadaan keuangan secara sempurna pada tiap bank dalam suatu Negara. Mulyo, dkk (2012) meneliti
tentang
mempengaruhi management Indonesia
faktor-faktor profit
pada periode
bank
yang
distribution syariah
2008-2011.
di
Hasil
pengujian ditemukan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto tidak berpengaruh 5
terhadap Profit distribution management. Apriyanti bahwa
(2008)
product
berpengaruh
menemukan
domestic
positif
bruto
terhadap
sehingga kemungkinan laba yang diperoleh akan semakin tinggi, akibatnya distribusi laba menjadi lebih meningkat.
profit
Hasil
yang
diperoleh
tidak
dengan
penelitian
yang
distribution management.
konsisten
H4:
dilakukan oleh Farook dkk. (2009) yang
Produk domestik bruto berpengaruh positif terhadap profit distribution management.
membuktikan bahwa bank syariah dengan proporsi dana pihak ketiga lebih kecil dari
Wendra (2013) yang menemukan bahwa biaya non investasi berpengaruh positif
terhadap
management.
profit
distribution
Verawati
(2013)
mengungkapkan bahwa biaya non investasi jika
dikelola
dengan
optimal
pada dana pemegang saham cenderung tidak
meningkatnya
distribution
bunga. H6:
akan
Proporsi dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap profit distribution management.
bank,
Widodo (2011) menemukan bahwa
ketika laba meningkat maka proporsi
penyisihan aktiva non produktif tidak
pembagian laba yang diberikan nasabah
berpengaruh signifikan terhadap profit
juga semakin meningkat. Hasil yang
distribution management. Temuan serupa
diperoleh tidak sejalan dengan penelitian
juga
Farook dkk (2009) yang menemukan
menemukan bahwa penyisihan aktiva non
bahwa
produktif tidak berpengaruh signifikan
proporsi
biaya
laba
profit
management yang mengacu pada suku
meningkatkan aliran kas bersih yang akan mendorong
mengelola
non
investasi
berhubungan positif dengan tingkat profit
Wendra
Mulyo,
Proporsi Biaya non investasi berpengaruh positif terhadap profit distribution management.
(2013)
yang
terhadap profit distribution management.
distribution management. H5:
diperoleh
dkk
(2012)
yang
menemukan bahwa Penyisihan Aktiva Non Produktif (PNAP) berpengaruh positif terhadap profit distribution management.
Hidayat (2012) yang menemukan aliran dana yang berasal dari pihak ketiga yang meliputi dana tabungan, giro dan deposito, mendorong bertambahnya aliran dana
atau
kas
didalam
H7:
Penyisihan aktiva non produktif berpengaruh positif terhadap profit distribution management. Rahmawati
perusahaan,
menemukan
bahwa
akibatnya bank dapat melakukan kegiatan
berpengaruh
financing dengan dana yang lebih besar
distribution manajemen.
negatif
(2013) umur terhadap
yang bank profit
6
H8:
Umur bank berpengaruh negatif terhadap
profit
distribution
Tabel 3.1 Prosedur Pengambilan Sampel Keterangan
Jumlah
Percent
Jumlah bank syariah di BEI Jumlah bank syariah yang tidak memiliki LK yang lengkap Jumlah bank yang di ikut sertakan dalam pengolahan data
11
100
(0)
0
11
100
management 3.
METODE PENELITIAN
3.1
Penentuan Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2009-2012. Untuk pemilihan sampel, peneliti
Pada tabel 3.1 terlihat bahwa jumlah Bank Syariah yang terdaftar di
menggunakan metode purposive sampling.
Bursa
kriteria pemilihan sampel sebagai berikut:
perusahaan, setelah dilakukan pemeriksaan
1.
2.
berjumlah
11
seluruh
(Bank Umum Syariah)
memiliki
laporan
Bank syariah tersebut menerbitkan
sehingga
seluruh
laporan keuangan triwulanan pada
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari
periode 2009-2012 secara konsisten
tahun
dan telah dipublikasikan di Bank
kedalam tahapan pengolahan data lebih
Indonesia
lanjut.
atau
pada bank
website syariah
bank
dibutuhkan
PDM Kecukupan modal Efektifitas DPK Risiko pembiayaan PDB PBNI Proporsi DPK PANP umur bank
variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian selama periode 2009-2012.
bank
Asymp Sig (2 –Tailed)
Variabel
pengukuran
tersebut
keuangan
2009–2012
Bank syariah memiliki data yang terkait
syariah
lengkap
syariah
dapat
telah
yang
digunakan
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Normalitas
tersebut
3.2
Indonesia
Bank syariah yang tergolong BUS
masing-masing
3.
Efek
0,205 0,485 0,155 0,929 0,082 0,089 0,245 0,245 0,484
Alpha 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Hasil Uji Normalitas
Pada Tabel 3.2 terlihat bahwa seluruh
Secara umum data yang digunakan
variabel
didalam penelitian ini terlihat pada Tabel
penelitian
yang
digunakan
berdistribusi normal.
3.1 dibawah ini
7
3.3
Hasil Uji Multikolinearitas
itu tahapan pengolahan data lebih lanjut
Berdasarkan
dapat dilaksanakan.
hasil
pengujian
multikolinearitas diperoleh ringkasan hasil 3.5
terlihat pada Tabel 3.3 dibawah ini Tabel 3.3 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Pengujian Heteroskedastisitas proses
pengujian
heteroskedastisitas yang telah dilakukan
Variabel
Tol
VIF
Kesimpulan
dengan
Kecukupan Modal Efektifitas DPK Risiko Pembiayaan Product domestic bruto Proporsi Biaya Non Investasi Proporsi Dana DPK Penyisihan Aktiva Non Produktif Umur Bank
0,498 0,579 0,550 0,307 0,563 0,628 0,636 0,411
2,017 1,728 1,818 3,261 1,777 1,501 1,573 1,574
Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi
diperoleh ringkasan terlihat pada Tabel 3.5
hasil pengujian multikolinearitas terlihat bahwa seluruh variabel independen terbebas
dari
gejala
multikolinearitas,
sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan. 3.4
hasil
pengujian
model
Glejser
dibawah ini: Tabel 3.5 Hasil Heteroskedastisitas Model Glejser Variabel
sig
Alpha
Kesimpulan
Kecukupan Modal Efektifitas DPK Risiko Pembiayaan PDB PBNI PDPK PANP Umur Bank
0,698 0,068 0,746 0,957 0,200 0,663 0,220 0,190
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi
Hasil Pengujian Autokorelasi Berdasarkan
menggunakan
hasil pengujian heteroskedastisitas terlihat pada tabel 3.5 bahwa masing-
autokorelasi diperoleh ringkasan hasil
masing
seperti terlihat pada Tabel 3.4 dibawah ini:
digunakan meliputi kecukupan modal, efektifitas
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Autokorelasi Model Durbin Watson 1
pembiayaan,
hasil
pengujian
autokorelasi terlihat pada tabel 3.4 bahwa nilai DW yang diperoleh dalam pengujian adalah sebesar 1,371. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa – 2 ≤ 1,371 ≤ 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa gejala autokorelasi baik yang bernilai positif atau negatif tidak terjadi pada setiap variabel yang
akan
dibentuk
dana
independen
pihak
product
yang
ketiga,
risiko
domestic
bruto,
proporsi biaya non investasi, proporsi
1,371
Berdasarkan
variabel
kedalam
model
persamaan regresi berganda. Oleh sebab
biaya non investasi, proporsi dana pihak ketiga, penyisihan aktiva non produktif dan umur bank telah memiliki nilai signifikan diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang akan dibentuk kedalam model regresi berganda
terbebas
heteroskedastisitas,
dari
gejala
sehingga
tahapan
pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilanjutkan. 8
Pengujian Hipotesis
domestic
Setelah seluruh variabel penelitian
investasi, proporsi dana pihak ketiga,
yang digunakan terbebas dari seluruh
penyisihan aktiva non produktif dan umur
gejala
bank
3.6
asumsi
klasik
maka
tahapan
bruto,
mampu
proporsi
dana
memberikan
non
kontribusi
pengujian hipotesis dapat dilaksanakan.
dalam mempengaruhi profit distribution
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang
management sebesar 57,60% sedangkan
telah dilakukan
sisanya sebesar 42,40% lagi dijelaskan
bantuan
dengan menggunakan
program
SPSS
diperoleh
ringkasan hasil seperti terlihat pada tabel
oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian ini.
4.7 dibawah ini :
Sebelum
dilakukan
pengujian
statistik yang telah dilakukan diperoleh Tabel 3.6 Hasil Penguujian Hipotesis Variabel (Constanta) Kecukupan Modal Efektifitas DPK Risiko Pembiayaan PDB PBNI P DPK PANP Umur Bank Adjusted R-Square F-sig
Koefisien Regresi -0,257 0,187 -0,181 -0,028 0,110 0,011 -0,100 0,003 -0,228
t-hit
nilai signifikan hasil pengujian F-statistik sig
sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar
3,710 -2,617 -0,182 1,865 0,297 -1,049 0,031 -2,073 0,576 0,000
0,001 0,013 0,857 0,071 0,768 0,301 0,975 0,046
0,05.
Hasil
yang
diperoleh
tersebut
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
kecukupan modal, efektifitas dana pihak Pada tabel 3.6 terlihat bahwa masing-masing variabel penelitian yang digunakan telah memiliki koefisien regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah model persamaan regresi berganda yaitu: Y = -0,257 + 0,187x1 – 0,181x2 – 0,028x3 + 0,110x4 + 0,011x5 – 0,100x6 + 0,003x7 – 0,228x8
Pada persamaan terlihat bahwa hasil pengujian data menunjukan nilai adjusted R-square sebesar 0,576 hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa seluruh variabel independen yang terdiri dari kecukupan modal, efektiftias dana
ketiga,
risiko
domestic
bruto,
pembiayaan, proporsi
product
dana
non
investasi, proporsi dana pihak ketiga, penyisihan aktiva non produktif dan umur bank secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap
profit
distribution
management. Temuan yang diperoleh juga menunjukan bahwa variabel independen yang dibentuk kedalam model regresi berganda
benar-benar
tepat
untuk
digunakan, sehingga tahapan pengolahan data dapat dilanjutkan. Setelah seluruh tahapan pengujian
pihak ketiga, risiko pembiayaan, product selesai
di
analisis
maka
dilakukan 9
pengujian hipotesis dengan menggunakan
maka profit distribution management juga
uji t-statistik. Berdasarkan hasil pengujian
akan meningkat.
yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub bab dibawah ini: 3.3.1
Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profit Distribution Management (H1)
Berdasarkan
Pengaruh Efektifitas Dana Pihak Ketiga Terhadap Profit Distribution Management (H2)
Hasil pengujian hipotesis kedua yang diuji dengan variabel efektifitas dana
pengujian
pihak ketiga diperoleh nilai koefisien
hipotesis pertama dengan menggunakan
regresi bertanda negatif sebesar 0,181
variabel kecukupan modal diperoleh nilai
sedangkan nilai sig hasil pengujian t-
koefisien regresi bertanda positif sebesar
statistik adalah sebesar 0,013. < alpha 0,05.
0,187, sedangkan nilai signifikan hasil
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
pengujian t-statistik yang dihasilkan adalah
efektifitas dana pihak ketiga berpengaruh
sebesar 0,001. Berarti variabel kecukupan
negatif yang signifikan terhadap profit
modal berpengaruh positif yang signifikan
distribution
terhadap profit distribution management.
diperoleh tersebut menunjukan semakin
Temuan tersebut mengisyaratkan bahwa
meningkat efektifitas dana pihak ketiga
semakin tinggi tingkat kecukupan modal
akan
sebuah bank yang diamati dari capital
distribution management. Temuan ini tidak
adequacy ratio (CAR) akan mendorong
sejalan dengan teori atau pun sejumlah
meningkatnya
distribution
penelitian terdahulu. Hasil yang diperoleh
diperoleh
terjadi karena pihak manajemen bank tidak
konsisten dengan teori atau pun penelitian
menyalurkan keuntungan yang diperoleh
terdahulu. Keadaan tersebut terjadi karena
dari pemanfaatan dana pihak ketiga, hal
masing-masing
profit
management.
dijadikan
hasil
3.3.2
Hasil
bank
sampel
yang
management.
mendorong
Hasil
menurunnya
yang
profit
syariah
yang
tersebut terjadi karena bank berusaha
memiliki
rasio
untuk meningkatkan skala usaha, seperti
kecukupan modal yang relatif aman, oleh
melakukan
karenanya hal ini mendorong aktifitas
penyaluran dana untuk kegiatan investasi
financing dapat berjalan dengan baik,
seperti
ketepatan bank dalam melakukan kegiatan
Kebijakan
pembiayaan nasabah
terutama
yang layak
penambahan
penempatan
cabang
pada
manajemen
bank
untuk
baru,
lain.
memilih
dalam
memilih
menggunakan laba sebagai tambahan dana
untuk
diberikan
untuk kegiatan operasional dan investasi
pinjaman dapat mendorong kenaikan laba,
lebih
disebabkan
untuk
menghindari
ketika profit bank mengalami peningkatan 10
ketergantungan pada hutang, oleh sebab
cenderung selalu dipertahankan, akibatnya
didalam penelitian ini semakin efektifitas
stakeholders mulai mengalihkan perhatian
pengelolaan dana pihak ketiga, makin
kepada risiko pembiayaan yang dianggap
banyak
mempengaruhi
dana
yang
disalurkan
untuk
profit
disrtribution
membantu kegiatan operasional, akibatnya
manajemen, dalam hal ini
stakeholders
porsi laba yang dibagikan menjadi lebih
mulai mencari variabel lain yang berada
kecil.
diluar model seperti kinerja keuangan yang dimiliki bank, situasi sosial masyarakat
3.3.3
Pengaruh Risiko Terhadap Profit Management (H3)
Pembiayaan Distribution
dan berbagai variabel lainnya. 3.3.4
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis ketiga dengan menggunakan variabel risiko pembiayaan yang diukur dengan
non
Hasil pengujian hipotesis keempat
financing
dengan menggunakan variabel product
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda
domestic bruto diperoleh nilai koefisien
negatif
nilai
regresi bertanda positif sebesar 0,110 serta
t-statistik
nilai sig hasil pengujian t-statistik sebesar
diperoleh
0,071. Hasil yang diperoleh didalam proses
menunjukan nilai signifikan sebesar 0,857
pengujian menunjukan bahwa 0,071 >
> alpha 0,05. Berarti hipotesis ketiga tidak
alpha 0,05 Beararti hipotesis keempat
diterima atau tidak konsisten dengan
menunjukan bahwa product domestic bruto
penelitian terdahulu. Kondisi ini terjadi
tidak berpengaruh signifikan terhadap
karena bank syariah yang digunakan
profit distribution management pada bank
sebagai sampel adalah bank yang sehat,
syariah yang go public di Bursa Efek
dan dapat mengelola strategi financing
Indonesia. Temuan yang diperoleh tidak
(kegiatan bank dalam menyalurkan kredit).
sejalan dengan hipotesis, penyebabnya
Dalam hal ini pihak bank sangat jeli
adalah
menentukan
penerima
menggunakan jasa bank syariah tetap
kredit, didalam menentukan kelayakan
tinggi walaupun posisi product domestic
kredit
bruto mengalami penurunan atau pun
sebesar
signifikan sebesar
performing
Pengaruh Product Domestic Bruto Terhadap Profit Distribution Management (H4)
-0,028
hasil
0,857,
dengan
pengujian Hasil
calon
manajemen
yang
nasabah
bank
telah
minat
masyarakat
menggunakan prosedur yang sesuai dan
kenaikan.
Melihat
fenomena
tepat, akibatnya risiko pembiayaan bagi
stakeholders
sangat
bank menjadi lebih kecil, prestasi tersebut
perkembangan
bank
yakin syariah
untuk
tersebut akan dimasa
11
mendatang. Oleh sebab itu peningkatan
Hasil pengujian hipotesis keenam
atau pun penurunan product domestic
dengan menggunakan variabel yang diukur
bruto
profit
dengan
bank
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda
tidak
distribution
mempengaruhi management
pada
syariah yang go public di Indonesia.
proporsi
dana
pihak
ketiga
negatif sebesar 0,100 dengan tingkat sig hasil pengujian t-statistik sebesar 0,301.
3.3.5
Pengaruh Proporsi Biaya Non Investasi Terhadap Profit Distribution Management
0,301 > alpha 0,05 Menyimpangnya hasil
Hasil pengujian hipotesis kelima
proporsi dana pihak ketiga didalam bank
pengujian hipotesis keenam disebabkan
dengan menggunakan variabel proporsi
menunjukan
biaya
nilai
signifikan, kondisi tersebut terjadi karena
koefisien regresi bertanda positif sebesar
dana pihak ketiga dijadikan alat untuk
0,011
meningkatkan
non
investasi
dengan
nilai
diperoleh
signifikan
hasil
perkembangan
kegiatan
yang
pembiayaan
penguijian t-statistik sebesar 0,768. Hasil
didalam bank, karena pertumbuhan dana
yang diperoleh menunjukan bahwa 0,768 >
pihak ketiga stabil sepanjang periode
alpha 0,05. Hasil ini tidak sejalan hasil
penelitian,
mendorong
penelitian
mengalihkan
perhatian
yang
diperoleh
dengan
mereka
dalam
variabel
yang
penelitian terdahulu karena besar atau
mengamati
kecilnya proporsi dana investasi tidak akan
mempengaruhi
mempengaruhi
management terutama terhadap variabel
profit
distribution
sejumlah
stakeholders
profit
distribution
terjadi
yang berasal dari luar bank seperti kondisi
karena biaya non investasi merupakan
inflasi, perubahan kurs, tingkat suku bunga
dana tetap yang harus selalu dikeluarkan
hingga
walaupun kondisi kinerja bank syariah
masyarakat.
management.
Situasi
tersebut
menurun. Keadaan tersebut mengakibatkan
pendapatan
yang
dimiliki
lebih
3.3.7 Pengaruh Penyisihan Aktiva Non Produktif Terhadap Profit Distribution Management
distribution
Hasil pengujian hipotesis ketujuh
management seperti posisi likuiditas, laba
dengan menggunakan variabel penyisihan
dan berbagai variabel lainnya.
aktiva
stakeholders variabel
lain
mempengaruhi
lebih yang
suka
mengamati
dianggap
profit
3.3.6 Pengaruh Proporsi Dana Pihak Ketiga Terhadap Profit Distribution Management
non
produktif
diperoleh
nilai
koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,003 dengan nilai signifikan sebesar 0,975. Hasil yang diperoleh tersebut 12
menunjukan bahwa 0,975 > alpha 0,05
sebesar 0,05 Sehingga dapat disimpulkan
maka keputusannya adalah Ho diterima
bahwa umur bank berpengaruh negatif
dan H7 Hasil yang diperoleh pada tahapan
terhadap profit distribution management.
pengujian hipotesis ketujuh menunjukan
Temuan tersebut tidak sejalan dengan teori
penyisihan
tidak
atau pun hipotesis yang diajukan, situasi
distribution
ini terjadi karena semakin besar dan
aktiva
mempengaruhi management.
produktif
profit Temuan
tersebut
tidak
berkembang
sebuah
bank
akan
sejalan dengan teori atau pun sejumlah
menyebabkan semakin besar biaya yang
penelitian terdahulu, penyimpangan hasil
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut terjadi karena aktiva yang berada
operasional
didalam masing-masing bank tidak ada
tingkat kegiatan yang memerlukan dana
yang
dapat
pengelolaan, selain itu semakin besar
dimanfaatkan secara efektif, akibatnya
sebuah bank kewajiban yang harus segera
nilai aktiva non produktif yang disisihkan
dipenuhi seperti kewajiban kepada kreditur
relatif
tidak
atau pun nasabah, banyaknya biaya yang
mempengaruhi kemampuan bank dalam
dibutuhkan seiring dengan bertambahnya
memperoleh laba atau pun melakukan
usia bank mendorong menurunnya porsi
profit distribution management. Dalam hal
profit distribution management khususnya
ini profit distribution management lebih
pada bank syariah yang terdaftar di Bursa
dipengaruhi oleh variabel lain yang baik
Efek Indonesia.
menganggur,
kecil,
atau
keadaan
tersebut
di
karenakan
banyaknya
yang berada didalam bank atau pun sejumlah variabel yang berada diluar bank syariah.
4.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan Berdasarkan
3.3.8 Pengaruh Umur Bank Terhadap Profit Distribution Management
analisis
dan
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan sejumlah
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis kedelapan dengan menggunakan variabel
umur
bank
diperoleh
nilai
koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,228 dengan tingkat signifikan sebesar 0,046. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,046 berada dibawah tingkat kesalahan
kesimpulan
penting
yang
merupakan
jawaban dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini yaitu: 1. Kecukupan
modal
berpengaruh
positif yang signifikan terhadap profit
distribution
management
pada bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 13
2. Efektifitas dana pihak ketiga yang
yang
diukur dengan loan to deposit financing
berpengaruh
signifikan
di
Bursa
Efek
Indonesia.
negatif
terhadap
terdaftar
8. Umur bank berpengaruh signifikan
profit
terhadap
profit
distribution
distribution management pada bank
management pada bank syariah
syariah yang terdaftar di Bursa
yang
Efek Indonesia.
Indonesia.
terdaftar
di
Bursa
Efek
kesimpulan
dan
3. Risiko pembiayaan yang diukur dengan non performing financing tidak
berpengaruh
terhadap
profit
signifikan distribution
management pada bank syariah yang
terdaftar
di
Bursa
Efek
domestic
bruto
tidak
berpengaruh signifikan terhadap profit
distribution
management
pada bank syariah yang terdaftar di
5. Proporsi biaya non investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap distribution
management
pada bank syariah yang terdaftar di
6. Proporsi dana pihak ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap distribution
7. Penyisihan aktiva non produktif berpengaruh profit
yang
terdapat
didalam penelitian ini maka diajukan sejumlah
saran
yang
bagi
mendatang yaitu
diharapkan
peneliti
dimasa
:
1. Memperpanjang periode observasi data. 2. Menambah jumlah sampel bank atau
mencari
bank
pembanding dengan menggunakan bank konvensional. 3. Menambah variabel baru yang belum
digunakan
didalam
BOPO,
return
on
assets
dan
berbagai variabel lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Apriyanti Arifin. 2008. Pengantar Ekonomi Makro. Erlangga, Jakarta.
Bursa Efek Indonesia.
terhadap
keterbatasan
management
pada bank syariah yang terdaftar di
tidak
sejumlah
penelitian ini seperti cash position,
Bursa Efek Indonesia.
profit
Berdasarkan
syariah,
Bursa Efek Indonesia.
profit
Saran
bermanfaat
Indonesia. 4. Product
4.2
signifikan distribution
Antonio, Muhammad Syafi’I. 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek.Jakarta : Gema Insani Pers-Tazkia.
management pada bank syariah
14
Farook dkk., 2009. “Profit distribution management Management By Islamic Banks: An Empirical Investigation”.
Rinaldy, Eddie. 2008. Membaca Neraca Bank. Jakarta : Indonesia Legal Center Publishing.
Hidayat Robi. Pengaruh Instrumen CAMEL Terhadap Value of The Firm Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Islam Indonesiia, Yogyakarta.
Surat Edaran Bank Indonesia No 6/73/Intern DPNP tgl 24 Desember 2004, Perihal Pedoman Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELS Rating), Bank Indonesia, Jakarta.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1998. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta. Komang Darmawan. 2004. Analisis Rasio Rasio Rasio Bank. Info Bank Juli 18 – 21 Lukman, Dendawijaya. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Mawardi, Nasrah. 2005. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil Deposito MudharabahMuthlaqah”.Tesis S2 UI. Mulyo, Gagat Panggah dan Siti Mutmainah. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profit distribution management Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode 2008-2011. Jurnal SNA XV (Simposium Nasional Akuntansi 15) Banjarmasin.
Surat Edaran Interen Bank Indonesia. 2004. Penetapan Rasio NPL. Penerbit PT Bank Indonesia, Jakarta. Verawati Ningsih. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Bank yang Go Publik di BEI/ Jurnal Akuntansi KeuanganVolume 1 Nomor 2. Universitas Sumatera Utara, Medan. Wendra Wahyudi. 2013. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah di Indonesa. Jurmal; Ekonomi dan Bisnis Volume 1 Nomor 2. Universitas Brawijaya, Malang. Widodo Rachmawati. 2012. Analisis Bank dan Lembaga Keuangan. Andi, Surabaya.
Wibowo, Hamid Ponco. 2006. “Pengaruh variabel ekonomi makro (PDB, suku bunga, kurs) terhadap kinerja perbankan syariah”. Tesis S2 UI.
Muljono. 1999. Bank dan Lembaga Keuangan. Salemba Empat, Jakarta Nasution, Anriza Witi. 2009. “Pengaruh pertumbuhan variabel ekonomi makro dan equivalent rate terhadap pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia”. Tesis S2 UI. Rahmawati Sari Hendra. 2013. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan Perbankan di Bursa Efek ndonesa. Jurnal Akuntansi Keuangan. Universitas Sumatera Utara, Medan.
15