Dikta Ekonomi
Perdana Wahyu Santosa
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BANK SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE JANUARI 2004 - DESEMBER 2008)
JIHAD Universitas Islam Negeri Jakarta Syarief Hidayatullah
M.NADRATAUZZAMAN HOSEN Universitas Islam Negeri Jakarta Syarief Hidayatullah Email:
[email protected]
Abstract: The main purposes of this thesis are to (1) review factors that affect the demand of murabahah financing and (2) identify how significance that factors influence the demand of murabahah financing at islamic banking in indonesia. Modeling used to achieve the second purpose is regression approach. The research used 60 (months) sempels of demend of murabahah at whole islamic banking in Indonesia. Or appoximately five years, and are being recorded for period Januari 2004 to Desember 2008. the independent variable for this research are (1) Margin of murabahah financing, (2) consumtif credit rate, (3) inflation rate, (4) exchange rate Rupiah to US Dollar, (5) access people to islamic banking, and (6) rate of collateral. Statistically, the result of this research shows that margin of murabahah financing (negative), consumtif credit rate(negative), exchange rate Rupiah to US Dollar (negative), and access people to islamic banking (positive) have signifiance influence to the demand of murabahah financing. While the other variabes show no significance influence. Beside that muarabahah financing are influence together by six variables Margin of murabahah financing, consumtif credit rate, inflation rate, exchange rate Rupiah to US Dollar, access people to islamic banking, and rate of collateral, with strong influence. Keyword: : Demand of murabahah, financing, margin, consumtif credit rate
PENDAHULUAN Perbankan syariah saat ini masih berada pada tahap perkembangan dengan tetap gencar untuk meningkatkan pangsanya, salah satunya dari sisi pembiayaan. Dorongan untuk meningkatkan pangsa inilah kemudian, bank syariah memerlukan analisa yang lebih matang baik dalam konteks persaingan dengan bank konvensional maupun dalam konteks merespon kondisi pasar. Pada akhir tahun 2008 total pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah mencapai Rp 38,195 miliar. Angka tersebut telah menunjukkan peningkatan bila dibandingkan bulan sebelumnya, walaupun Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
terjadi penurunan dari sisi pertumbuhan, dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya. Dominasi jenis pembiayaan murabahah pada perbankan syariah yang mencapai 58,73% pada awal tahun 2009, menunjukkan bahwa bank dan masyarakat lebih comfort terhadap jenis pembiayaan ini dibandingkan dengan jenis pembiayaan lain seperti mudharabah atau musyarakah. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Permintaan pembiayaan murabahah dipengaruhi signifikan secara positif oleh variabel Akses? 2. Apakah Margin, Bunga, Kurs, Akses, Inflasi dan nilai jaminan signifikan terhadap permintaan pembiayaan murabahah? ISSN 1411 – 776 101
Dikta Ekonomi
Latar Belakang Dominannya jenis pembiayaan murabahah dibandingkan jenis pembiayaan yang lain disebabkan beberapa faktor. Dari sisi penawaran bank syariah, pembiayaan murabahah dinilai lebih minim risikonya dibandingkan dengan jenis pembiayaan bagi hasil. Selain itu pengembalian yang telah ditentukan sejak awal juga memudahkan bank dalam memprediksi keuntungan yang akan diperoleh. Sementara dari sisi permintaan nasabah, pembiayaan murabahah dinilai lebih simple dibandingkan dengan jenis pembiayaan bagi hasil. Hal ini lebih disebabkan kemiripan oprasional murabahah dengan jenis kredit konsumtif yang ditawarkan oleh perbankan konvensional, dimana masyarakat telah terbiasa dengan hal ini. Namun selain faktor kualitatif diatas, terdapat juga faktor-faktor kuantitatif yang turut mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan masyarakat terhadap pembiayaan murabahah pada bank syariah. seperti margin murabahah, bunga kredit bank konvensional, inflasi, kurs, akses masyarakat, dan nilai jaminan, yang diduga akan berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan murabahah bank syariah. Maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor tersebut.
Perdana Wahyu Santosa
pembiayaan lainnya pada bank syariah di Indonesia masih berada pada posisi 58,87%. Karena pembiayan murabahah merupakan pembiayaan terbesar maka penulis memilih permintaan pembiayaan murabahah sebagai variabel dependent, selain itu pola pembiayaan murabahah yang relatif mirip dengan pola pada kredit konsumtif yang di tawarkan oleh bank konvensional. Faktor (variabel independen) yang diduga berpengaruh secara signifikan adalah margin murabahah (Margin), suku bunga kredit konsumtif bank konvensional (Icons), inflasi (Inflasi), nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS (Kurs), akses yang dilihat dari total jumah cabang bank syariah di Indonesia (akses), dan nilai jaminan pembiayaan murabahah (colt). METODOLOGI PENELITIAN Secara garis besar, metodologi penelitian pada penelitian ini dapat dijelaskan dengan Gambar 1 sebagai berikut. Metodologi dan instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan adalah model regresi karena relevan dengan kerangka teori yang menjelaskan adanya varaiabel independent (margin, icons, inflasi, kurs, akses, cotl) terhadap variabel dependent (Dmur). KAJIAN TEORI
Kerangka Teori (Theoretical Framework) Bank syariah sebagai lembaga perantara keuangan atau financial intermediare mempunyai fungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk tabungan, giro maupun deposito, dan kemudian menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana (defisit unit) dalam bentuk pembiayaan. Pada bank syariah terdapat berbagai jenis pembiayaan, yang secara umum terbagi dalam tiga prinsip. Yaitu prinsip bagi hasil, prinsip sewa atau jasa, dan prinsip jual beli yang menggunakan jenis akad seperti murabahah, salam, istishna. Sampai saat ini pembiayaan bank syariah masih didominasi oleh prinsip jual beli, dengan akad murabahah khususnya. Sampai pada akhir tahun 2008, share pembiayan murabahah terhadap jenis Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
Definisi dan Cakupan Pembiyayaan Dalam kondifikasi produk yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berupa: (1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, (2) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahioya bittamlik, (3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna`,(4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qordh, dan (5) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah dalam transaksi multijasa. 1 1
Bank Indonesia, Kondifikasi Produk Perbankan Syariah, (Jakarta: Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2006), h.6.
ISSN 1411 – 776 102
Dikta Ekonomi
Perdana Wahyu Santosa
Gambar 1: Diagram Alur Metodologi Penelitian
Mulai
(1) Tujuan: Anilisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah
(7) Uji t:: Ho : β1 = 0 Ha : β1 ≠ 0 α=5%
(4) Pengumpula n dan pengolahan data k d
(3) Merumuskan: kerangka theori (theoritical framework)
(2) Kajian Literatur : faktor-faktor permintaan kredit / pembiayaan
(6) Analisis Regresi: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + εi
(5) Analisis data: uji asumsi klasik
(8a) Faktor-faktor tersebut secara statistik tidak signifikan terhadap permintaan pembiayaan murabahah, pada level Convidance level = 95%
(9a) Dikeluarkan dari model
(8b) Faktor-faktor tersebut secara statistik signifikan terhadap permintaan pembiayaan murabahah, pada level Convidance level = 95%
(9b) Model Interpretasi, kesimpulan dan saran
│t│> tα/2?
Selesai
Sumber : Diolah dari berbagai sumber (2009) Cakupan Pembiyaan Dalam Penelitian Pada penelitian ini pembiayaan yang digunakan adalah pembiayaan murabahah. Murabahah merupakan turunan dari akad jual beli, jual beli sendiri menurut Sayyid Sabiq berarti pertukaran harta atas dasar saling rela atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan agar tidak terjadi jual beli terlarang. 2 Dalam peraturan bank Indonesia, Murabahah adalah jual beli barang sebesar
harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. 3 Jenis pembiayaan yang diteliti dalam penelitian ini hanya meliputi produk murabahah dari sisi penyalurannya. Sampel yang digunakan adalah Jumlah Pembiayaan Murabahah yang Disalurkan setiap bulannya dari seluruh bank syariah selama periode Januari 2004 hingga Desember 2008, sehingga total sempel berjumlah 60 (bulan). 3
2
Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah 12, (Bandung: PT Al-Ma`arif Bandung, 1990), h.47-48.
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/46/PBI/2005 Tentang Akad Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Bagi Bank Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, (Jakarta: Bank Indonesia, 2005), h.4.
ISSN 1411 – 776 103
Dikta Ekonomi
Perdana Wahyu Santosa
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Murabahah Permintaan adalah keinginanan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. 4 Secara umum terdapat delapan faktor, yang mempengaruhi permintan suatu barang (harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, tingkat pendapatan perkapita, selera atau kebiasaan, jumlah penduduk, perkiraan harga dimasa mendatang, distribusi pendapatan, dan usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan), namun penelitian ini akan lebih fokus pada empat dari delapan faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu : 1 ) Harga Barang Itu Sendiri, Jika harga suatu barang semakin murah, ceteris paribus maka permintaan terhadap barang itu bartambah, begitu pula sebaliknya, Pada dunia perbankan harga barang berupa sejumlah cost yang dikeluaran oleh nasabah untuk memperoleh sebuah jasa pembiayan, pada umumnya cost yang dikeluarkan berupa suku bunga, margin, nisbah, fee, atau nilai dari sesuatu yang harus dijaminkan. 2 ) Harga Barang Lain yang Terkait, Harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi (dengan syarat)kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan yang berlaku dapat bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplementer (penggenap). Pada dunia perbankan harga barang lain terkait, biasanya identik dengan suku bunga, bagi hasil atau margin yang ditawarkan oleh bank lain sebagai pesaingnya.
3 ) Perkiraan Harga Dimasa Mendatang, Bila kita memperkirakan bahwa suatu barang akan naik, maka akan mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat biaya belanja dimasa 5 mendatang. Perkiraan harga dimasa mendatang juga dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi,seperti Inflasi dan Nilai tukar Rupiah. 4 ) Usaha-Usaha Produsen Meningkatkan Penjualan, Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuik megenal suatu barang baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut. 6 . Terlebih lagi pada dunia perbankan yang sebagian besar produknya adalah jasa,. Salah satu bentuk promosi yang ada pada dunia perbankan adalah menawarkan kemudahan akses bagi masyarakat dengan menempatkan kantorkator pelayanannya sedekat dan sebanyak mungkin dengan masyarakat. Secara lebih rinci dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Margin Pembiayaan Murabahah Margin merupakan keuntungan bank dari akad murabahah yang dinyatakan dalam bentuk persentase tertentu yang ditetapkan oleh bank syariah. Margin keuntungan merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh bank syariah dari harga jual objek murabahah yang ditawarkan bank syariah kepada nasabahnya. Dalam penelitian data yang digunakan adalah rata-rata dari margin keuntungan dari berbagai jenis pembiayaan murabahah seluruh bank syariah di Indonesia dalam satu bulan. Diduga margin murabahah akan mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah secara signifikan negatif, secara umum dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut :
Gambar 2, Pengaruh Margin Murabahah terhadap Permintaan pembiayaan b h h harga Selera / Permintaan Margin objek kemampuan pembiayaan murabahah transaksi masyarakat murabahah 4
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar, Edisi Ketiga, (Jakarta: LPFE UI, 2004), h.20.
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
5
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar, h.21. 6 Ibid.,h.21.
ISSN 1411 – 776 104
Dikta Ekonomi
Perdana Wahyu Santosa
2. Suku Bunga Kredit Konsumtif Bunga kredit merupakan harga yang ditetapkan oleh bank konvensional terhadap dana yang mereka miliki ketika dana tersebut disalurkan dalam bentuk kredit kepada nasabah kredit. Penetapan suku bunga kredit biasanya mengacu pada suku bunga SBI yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kredit konsumtif merupakan salah satu jenis kredit berdasarkan
penggunaannya, yang bertujuan konsumtif. Penelitian ini akan menggunakan suku bunga kredit konsumtif rata-rata bank konvensional dalam satu bulan. Diduga Kredit konsumtif bank konvensional akan mempengaruhi permintaan murabahah secara signifikan positif, secara umum dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut :
Gambar 3 : Pengaruh Suku bunga kredit terhadap Permintaan Pembiayaan murabahah Suku bunga kredit
Selera / kemampuan mayarakat
Permintaan kredit bank konvensional
3. Inflasi Inflasi adalah kenaikan barang-barang atau jasa secara bersamaan dalam periode tertentu. Dalam penelitian ini data inflasi yang digunakan adalah (Indeks Harga Konsumen)
permintaan pembiayaan alternatif
Permintaan pembiayaan murabahah
bulanan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Diduga inflasi akan mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah secara signifikan negatif, secara umum dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut :
Gambar 4 : Pengaruh Inflasi terhadap permintaan pembiayaan murahbahah Inflasi
cost of production
harga objek transaksi
4. Nilai Tukar Nilai tukar merupakan harga mata uang asing dalam mata uang domestik. Nilai tukar merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Dalam penelitian ini nilai tukar yang digunakan adalah nilai tukar Rupiah yang bertindak sebagai mata uang domestik terhadap Dollar AS sebagai mata
Selera / kemampuan masyarakat
Permintaan pembiayaan murabahah
uang asing. Nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah (rata-rata antara kurs beli dan kurs jual) harian, pada akhir setiap bulan. Diduga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS akan mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah secara signifikan negatif, secara umum dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut:
Gambar 5 : Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah Nila tukar Rp thdp $ (Depresiasi)
cost of production
harga objek transaksi
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
Selera / kemampuan masyarakat
Permintaan pembiayaan murabahah
ISSN 1411 – 776 105
Dikta Ekonomi
Perdana Wahyu Santosa
5. Akses Akses merupakan kemudahan yang diperoleh masyarakat untuk dapat menjadi nasabah atau mendapat informasi mengenai bank syariah. Penilaian akses dapat dilihat dari berbagai faktor, salah satunya adalah jumlah cabang bank syariah. Dalam penelitian, data akses masyarakat, diperoleh dengan menggunakan data total keseluruhan kantor cabang bank syariah di Indonesia. Penentuan jumlah kantor cabang adalah dengan menjumlahkan Kantor Pusat Operasional (untuk BUS), Kantor Cabang (Untuk UUS), Kantor Cabang Pembantu (BUS dan UUS), serta Unit Pelayanan Syariah (BUS dan UUS), setiap bulannya artinya tidak mengikutsertakan kantor kas, karena pada kantor kas tidak melayanai jasa pembiayaan. Diduga Akses masyarakat terhadap bank syariah akan mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah secara
signifikan postif, secara umum dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut : 6. Nilai Jaminan Nilai jaminan merupakan pengalihan hak dan kekuasaan atas sejumlah barang dengan nilai tertentu, yang diserahkan ke bank guna menjamin pelunasan hutangnya sesuai dengan kesepakatan awal. Nilai jamianan yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ratarata yang harus dijaminkan oleh nasabah guna mendapatkan pembiayaan murabahah di bank syariah, nilai dalam bentuk persentase dihitung dari nilai jaminan per harga pokok penjualan objek murabahah seluruh bank syariah di Indonesia setiap bulan. Diduga nilai jamianan pembiayaan murabahah akan mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah secara signifikan postif, secara umum dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut :
Gambar 6: Pengaruh Nilai jaminan terhadap permintaan pembiayaan murabahah Nilai jaminan
Biaya tidak langsung murabahah
ANALISI DATA Uji Asumsi klasik 1. Linieritas, Berdasarkan diagram pencar (scatter plot) dengan sub menu Curve Estimation menunjukkan hubungan antara variabel independen (margin, akses, dan nilai jaminan) dengan variabel dependennya (permintaan murabahah), tampak bahwa terdapat kecenderungan hubungan linear yang berbanding lurus (positif). Sedangkan hubungan antara variabel independen (bunga, inflasi, dan kurs) dengan variabel dependennya (permintaan murabahah), tampak bahwa terdapat kecenderungan hubungan linier yang berbanding terbalik (negatif). 2. Normalitas, Berdasarkan Normal Probability Plot of Residual, diketahui bahwa residual membentuk suatu pola garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
Minat / Kemampuan masyarakat
Permintaan pembiayaan murabahah
residual berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan histogram, terlihat bahwa sebaran data residul secara umum berada didalam kurva yang berbentuk lonceng. Sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal. Uji secara objektif juga dilakukan dengang menggunakan uji KolmogorovSmirnov, diperoleh angka probabilitas sebesar 0.811 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 % atau (0.05), maka diketahui nilai probabilitas 0.811 lebih besar dari 0.05, maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 3. Heteroskedastisitas, Berdasarkan grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik dari data menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan ISSN 1411 – 776 106
Dikta Ekonomi
Perdana Wahyu Santosa
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi atau data bersifat homoskedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan untuk menganalisis permintaan murabahah yang diukur dari margin, bunga, inflasi, kurs, akses, dan nilai jaminan. 4. Multikolinearitas, Berdasarkan nilai VIF dan Tolerance terlihar bahwa, variabel independen (margin, bunga, inflasi, kurs, akses dan nilai jaminan) memiliki nilai VIF < 5, yang berarti model tidak mempunyai kolinearitas antar variabel independennya. Selanjutnya dapat dilihat juga nilai Tolerance yang mendekati angka 1, yang berarti variabel independen dinyakatakan tidak multikolinearitas. Sebab jika nilai TOL = 0 berarti variabel independen mempunyai kolerasi yang sempurna. 5. Otokolerasi, Pengujian otokolerasi dilakukan harus diilakukan dua tahap, pada tahap pertama dilakukan dengan data asli dan seluruh variabel independen dan dependen diperoleh nilai DW 0,621, yang dapat dikategorikan terjadi otokolerasi karean berada pada interval DW < 1.21 atau DW > 2.79. Sehingga perlu dilakukan tahap kedua dengan metode Backward yang menghilangkan dua variabel independen (nilai jamianan dan inflasi) karena kedua variabel tersebut tidak siginfikan secara parsial. Kemudian harus juga dilakukan diferensiasi data asli veriabel independen (margin, bunga konsumtif, kurs, akses) dan variabel dependen (permintaan murabahah)
sebanyak empat kali. Sehingga Berdasarkan output model summary didapatkan nilai DW adalah 1.672. Dapat dikategorikan bahwa nilai DW (1.672) berada diantara interval 1.65 < DW < 2.35 sehingga tidak terjadi otokorelasi. Maka variabel yang terlepas dari masalah otokolerasi adalah empat variabel independen (margin, bunga konsumtif, kurs dan akses) dan variabel dependen (permintaan murabahah) yang sudah di diferensiasi empat kali. Analisa Regresi Pengujian regresi yang dilakukan dengan metode backward, guna memperoleh model dengan komposisi variabel yang hanya signifikan secara pasial saja. Hasilnya menghilangkan dua variabel independent (inflasi dan nilai jamianan), hal ini dibuktikan dengan pengujian dengan dua metode, yang pertama dengan uji t yaitu membandingkan nilai thitung dengan ttabel dan yang kedua dengan melihat nilai probabilitasnya. Untuk nilai jaminan dikeluarkan karena thitung < ttabel, (1.253 < 2.00) dan nilai probabilitas di atas 0.05 (0.216 > 0.05). sedangkan variabel inflasi dikeluarkan karena thitung < ttabel, (0.373 < 2.00) dan nilai probabilitas di atas 0.05 (0.711 > 0.05) Penggunaan metode backward juga ditujukan untuk menghindari masalah otokolerasi, selain itu juga dilakukan diferensiasi empat kali terhadap data asil variabel independen (margin, bunga konsumtif, kurs, dan akses) dan variabel dependen (permintaan murabahah)
a. Uji F (metode backward) Tabel 1. Uji Simultan Model Backward ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 49.488 .167 49.656
df 8 47 55
Mean Square 6.186 .004
F 1737.914
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Lagakses, Margin, Lagdmur, Lagmargin, Bunga, Akses, Lagbunga, Kurs b. Dependent Variable: Permintaan Murabahah
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
ISSN 1411 – 776 107
Dikta Ekonomi
Perdana Wahyu Santosa
Bedasarkan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung = 1737.914. Penggunaan α = 0.05 serta derajat bebas 8 dan 47, diperoleh nilai Ftabel = 2.14. Nilai Fhitung dibandingkan dengan Ftabel, diperoleh Fhitung > Ftabel. Sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak. Dengan demikian, bahwa model telah cocok dengan data. Setelah mengetahui secara keseluruhan bahwa model telah sesuai dengan data, selanjutnya dilakukan pengujian koefisien regresi secara parsial yang berguna untuk melihat pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen :
Pada tabel.1 ditampilkan hasil uji F yang dapat digunakan untuk menguji apakah model regresi yang didapatkan sudah cocok dengan data atau tidak. Jika terdapat kecocokan antara model regresi dengan data, maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi Permintaan Murabahah yang didapat dari variabel margin, bunga, kurs, dan akses. Pengujian dilakukan dengan Uji F, hipotesis yang diajukan adalah: H0 : Model tidak cocok dengan data H1 : Model cocok dengan data Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung dengan Ftabel : Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 tidak ditolak b. Uji t
Tabel 2. Uji Parsial Model Backward Coefficients a
Model 1
(Constant) Bunga Margin Kurs Akses
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.321 .508 -24.884 1.493 -5.111 1.142 -7.3E-005 .000 .010 .000
Standardized Coefficients Beta -.186 -.063 -.040 .980
t 4.569 -16.670 -4.475 -2.508 84.153
Sig. .000 .000 .000 .016 .000
a. Dependent Variable: Permintaan Murabahah
Dalam pengujian ini, ttabel yang diperoleh pada tabel t-test, dengan α = 0.05, Didapat ttabel adalah 2.00. Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode: 1. Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel di mana µ1=µ2 Jika |thitung| > ttabel, maka H0 ditolak Jika |thitung| < ttabel, maka H0 tidak ditolak Berdasarkan tabel 2, variabel independen yang menunjukkan angka yang signifikan adalah bunga, kurs, akses, dan termasuk konstanta. Hal tersebut dilihat dari nilai t yang lebih besar daripada nilai ttabel (2.000).
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
2. Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 : Jika probabilitas > 0,05 , maka H0 tidak ditolak Jika probabilitas < 0,05 , maka H0 ditolak Berdasarkan tabel 2, variabel independen yang menunjukkan angka yang signifikan adalah bunga, kurs, akses, dan termasuk konstanta. Hal tersebut dilihat dari nilai probabilitas yang lebih kecil daripada nilai α (0.05) yang diambil.
ISSN 1411 – 776 108
Dikta Ekonomi
Perdana Wahyu Santosa
c. Koefisien Determinasi Tabel 3, Koefisien Determinasi b Model Summary
Model 1
R R Square a .998 .997
Adjusted Std. Error of R Square the Estimate .996 .0596613
DurbinWatson 1.672
a. Predictors: (Constant), Margin, Bunga, Akses, Kurs b. Dependent Variable: Permintaan Murabahah
Pada tabel 3, didapat 1 model regresi dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.998, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.997 (99.7%). Koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa 99.7% permintaan murabahah dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh margin, bunga, kurs, dan akses. Sedangkan sisanya (100% - 99.7% = 0.3%) permintaan murabahah dipengaruhi oleh hal-hal atau variabel lain. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.996 (99.6%) menunjukkan bahwa di lapangan (pada kenyataannya) pengaruh dari margin, bunga, kurs, dan akses, terhadap permintaan murabahah hanya sebesar 99.6%, berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 0.1% (99.7% - 99.6% = 0.1%). d. Persamaam Regresi Berdasarkan uji parsial diatas pada tabel 4.14, persamaan atau model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut : Dmur = 2.321 – 5.111 margin – 24.884 bunga – 0.000073 kurs + 0.10 akses Dari model regresi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta sebesar 2.321, menyatakan bahwa jika variabel independen bernilai nol atau tidak ada pengaruh dari variabel independen, maka besarnya Dmur (permintaan murabahah) adalah sebesar Rp. 2.321, 2. Nilai koefisien regresi X1 (margin) sebesar +5.111, berarti setiap penambahan 1% dari variabel margin, maka nilai permintaan murabahah akan berkurang sebesar Rp.5.111, dengan Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
asumsi variabel lain diabaikan dan konstan. 3. Nilai koefisien regresi X2 (bunga) sebesar –24.884, berarti setiap penambahan 1% dari variabel bunga, maka nilai permintaan murabahah akan berkurang sebesar Rp.24.884, dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan. 4. Nilai koefisien regresi X3 (kurs) sebesar –0.000073, berarti setiap penambahan Rp 1 dari variabel kurs, maka nilai permintaan murabahah akan berkurang sebesar Rp. 0,073 dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan. 5. Nilai koefisien regresi X4 (akses) sebesar +0.10 berarti setiap penambahan 1 kantor cabang bank syariah, maka nilai Permintaan pembiayaan murabahah akan bertambah sebesar Rp.100, dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan.
ISSN 1411 – 776 109
Dikta Ekonomi
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini secara khusus ingin mengukur minat masyarakat dalam mengajukan pembiayaan murabahah di bank syariah selama periode Januari 2004 hingga Desember 2008. Memberi kesimpulan sebagai berikut : 1. Permintaan pembiayaan murabahah dipengaruhi signifikan secara positif oleh variabel Akses, hal ini sejalan dengan teori yang penulis telah bangun. Selain itu, permintaan pembiyaan muarabahah dipengaruhi signifikan secara negatif oleh variabel margin muarabahah, bunga kredit konsumtif bank konvensional dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Hubungan antara margin dan kurs terhadap permintaan murabahah telah sejalan dengan landasan teori yang penulis bangun, Sedangkan untuk hubungan antara permintaan murabahah dengan bunga konsumtif bertentangan dengan landasan teori yang penulis bangun. Sementara variabel inflasi dan nilai jaminan telah dikeluarkan dari model, dikarenakan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap permintaan murabahah. 2. Dari keenam variabel yang diduga mempengaruhi permintaan murabahah, hanya empat variabel yang dapat dimasukkan kedalam model yaitu variabel margin dengan siginifikasi sebesar 0.000 dan nilai koefisien regresi sebesar 5.111, variabel bunga dengan siginifikasi sebesar 0.000 dan nilai koefisien regresi sebesar – 24.884, variabel kurs dengan siginifikasi sebesar 0.016 dan nilai koefisien regresi sebesar – 0.000073, dan variabel Akses dengan siginifikasi sebesar 0.000 dan nilai koefisien regresi sebesar + 0.10. Sedangkan variabel inflasi dan nilai jaminan dikeluarkan dari model karena tidak signifikan berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan murabahah, oleh karena variabel inflasi memiliki thitung < ttabel, (0.373 < 2.00) dan nilai signifikansi (0.083 > 0.05). Sedangkan varaiabel nilai jaminan memiliki thitung < ttabel, (1.253 < 2.00) dan nilai signifikansi (0.216 > 0.05). Secara bersamasama variabel margin murabahah, bunga Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
Perdana Wahyu Santosa
kredit konsumtif bank konvensional, kurs, dan akses mampu menjelaskan variansi permintaan pembiayaan murabahah bank syariah. hal ini ditunjukkan oleh uji F dengan signifikansi mencapai 0.000. Besar pengaruhnya ditunjukkan oleh nilai R2 sebesar 99.7% sedangkan sisanya 0,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah bank syariah, maka: 1. Bank syariah harus terus melakukan inovasi dalam menciptakan produk-produk baru, sehingga dapat lebih bersaing di pasar rasional. 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai permintaan produk pembiayaan bank syariah baik murabahah maupun jenis pembiayaan lain seperti mudharabah dan musyarakah, sehingga dapat diketahui produk apa yang menjadi substitusi terdekat dari masing-masing jenis pembiayaan di bank syariah. Sebab salah satu faktor utama belum maksimalnya perkembangan perbankan syariah disebabkan kurangnya pengetahuan bank syariah terhadap apa mauanya pasar.
ISSN 1411 – 776 110
Dikta Ekonomi
DAFTAR PUTAKA Ambarwati, Septiana. “Faktor–faktor yang mempengaruhi pembiayaan murabahah dan mudharabah pada bank syariah di Indonesia.” Thesis S2 Program Pasca Sarjana, Program Studi Timur Tengah, Universitas Indonesia, 2008. Antonio, Muhammad syafi`i. Bank Syariah dari Teori ke praktik. Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Asy`ari, Mohammad Hasyim. “Analisis Faktorfaktor yang mempengaruhi Pembiayaan Perbankan Syariah” Thesis S2 Program Pasca Sarjana, Program Studi dan Kajian Timur Tengah, Universitas Indonesia, 2004. Boediono. Ekonomi Moneter, cet..XII. Yogyakarta: BPFE, 2005. Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.5/7/PBI/2003, Jakarta: Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2003. Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/46/PBI/2005 Tentang Akad Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Bagi Bank Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, Jakarta: Bank Indonesia, 2005 Bank Indonesia, Kondifikasi Produk Perbankan Syariah, Jakarta: Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2006. Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Kebijakan akselerasi pengembangan perbankan syariah 2007-2008. Jakarta: DPBS BI, 2007. Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics) 2004, Jakarta: DPBS BI, 2005 Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics) 2005, Jakarta: DPBS BI, 2006 Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics) 2006, Jakarta: DPBS BI, 2007 Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Statistik Perbankan Syariah (Islamic Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
Perdana Wahyu Santosa
Banking Statistics) 2007, Jakarta: DPBS BI, 2008 Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics) 2008, Jakarta: DPBS BI, 2009 Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics) Januari 2009, Jakarta: DPBS BI, 2009 Chapra, M.Umer. Sistem Moneter Islam. Jakarta: Gema insani Press, 2000. Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar Surabaya, 2004. “Ekonomi syariah: dampak krisis keuangan global terhadap Indonesia.” Republika. 26 November 2008. Fikriyani, Fatin. “Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan masyarakat terhadap pembiayaan Bank Syariah Mandiri.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007. Gujarati, Demodar. Ekonometrika Dasar, alih bahasa Sumarno Zain. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1999. Huda, Nurul. Dkk. Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis,.cet.I. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Ibrahim, Zaini. “Analisa Determinasi Permintaan Pembiayaan Mudarabah di Bank muamalat Indonesia, “ Thesis S2 Program Pasca Sarjana, Program Studi dan Kajian Timur Tengah, Universitas Indonesia, 2005. Kasmir. Pemasaran bank.. Jakarta: Prenada Media, 2004. Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2005. Nachrowi, Nachrowi D dan Usman, Hardius. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: LP FEUI, 2006. Oktaviani, Sundari. “Analisis pengaruh tingkat suku bunga kredit konsumsi, Tabungan, dan Modal terhadap Jumlah Kredit ISSN 1411 – 776 111
Dikta Ekonomi
konsumsi yang disalurkan (dengan Pendekatan model ECM).” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Jakarta: LPFE UI, 2004. Rivai, Veithzal dan Veithzal, Andria Permata. Credit Managemen Handbook. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Reimessa Amy. “Analisa Pegaruh Perubahan Laju Inflasi, tingkat Suku Bunga SBI, Gross Domestik Poduct, dan Nilai Tukar Terhadap Perkembangan Jumlah Kredit pada PT BNI (PERSERO) Tbk (Periode 2003-2006).” Skripsi S1 Jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS Jakarta, 2008. Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah 12, Bandung. PT Al-Ma`arif Bandung, 1990 Saeed, Abdullah. Bank Islam dan Bunga, Studi Kritis dan Interpretasi Kontemporer Tentang Riba dan Bunga, Cet. I, Penerjemah. Muhammad Ufuqul Mubin, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003. Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangaan, Jakarta: LPFE UI, 2004. Sukirno, Sudono. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995.
Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H
Perdana Wahyu Santosa
Santoso, Pratiwi Wiji. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan murabahah pada perbankan syaraiah di Indonesia Periode Januari 2004 Desember 2007).” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti Jakarta, 2008. Karim, Adiwarman Azwar. “mengerti apa maunya pasar.” Suplemen Republika 26 November 2008: hal.24. Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh, Jilid IV, Beirut: Dar al-Fikr, 1989. Wijaya, Alfi. “Pasar Bank Syariah Bisa 3,5 Persen di 2009.” Suplemen Republika 26 November 2008: hal 20. Wikipedia Indonesia Ensiklopedi bebas berbahasa indonesia, “Inflasi”, diakses pada 27 Mei 2009 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#Dam pak.
ISSN 1411 – 776 112