Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI Bismark Noor Kuddusˡ , Achmad Djunaedi² , Warsun Najib³ 1,2,3
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Suatu sistem informasi dikatakan sukses apabila dapat memberikan manfaat bagi penggunanya. SiSDM sebagai suatu sistem informasi di BPK juga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam penggunaannya. Pada pelaksanaannya SiSDM belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pegawai BPK dalam hal pengelolaan data kepegawaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi SiSDM. Model yang digunakan adalah model kesuksesan DeLone dan McLean yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi dan keyakinan diri menggunakan komputer mempunyai hubungan pengaruh signifikan yang positif terhadap kegunaan yang dirasakan. Kualitas layanan dan keyakinan diri menggunakan komputer mempunyai hubungan pengaruh signifikan yang positif terhadap kepuasan pengguna dan kegunaan yang dirasakan mempunyai hubungan pengaruh signifikan yang positif terhadap kepuasan pengguna. Kata Kunci: Kesuksesan sistem informasi , DeLone dan McLean, computer self efficacy, perceived usefulness
1. PENDAHULUAN Kesuksesan sistem informasi tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana sistem dapat memproses input dan menghasilkan output informasi dengan baik, tetapi juga dipengaruhi oleh pengguna yang mau menerima dan menggunakannya, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai [1]. Sistem teknologi informasi bisa bermanfaat apabila digunakan oleh manusia. Pemanfaatan SI ini kadangkala menimbulkan masalah keperilakuan (behavioral). Sistem informasi gagal dimanfaatkan dikarenakan manusia yang menggunakannya berperilaku tidak sesuai dengan perilaku yang diinginkan oleh organisasi. Penelitian ini menggunakan variabel penelitian yang dimodifikasi yaitu computer self efficacy dan perceived usefulness. Alasan penambahan variabel computer self efficacy adalah faktor kepribadian/perilaku lebih baik dalam memprediksikan penggunaan dan penerimaan teknologi yang bermuara pada kesuksesan sistem informasi. Dua karakter perilaku yang signifikan dalam mempengaruhi penggunaan sistem informasi adalah keyakinan diri menggunakan komputer (computer self efficacy) dan ketakukan komputer (computer anxiety). Self efficacy akan berpengaruh positif terhadap penggunaan dan sebaliknya anxiety akan berdampak negatif pada penggunaan [2]. Sedangkan alasan penambahan variabel perceived usefulness adalah perceived usefulness merupakan pengukur yang tepat untuk sistem yang bersifat wajib dan sebagai perantara yang paling baik untuk mengukur kepuasan pengguna yang selanjutnya memberikan dampak pada individu dan organisasi. Selain itu, perceived usefulness merupakan implikasi keberhasilan sistem dari penggunaan sistem informasi [3]. Tujuan dari dirancangnya aplikasi SiSDM ini adalah sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan pegawai di BPK RI, seperti keputusan mutasi pegawai, kenaikan pangkat pegawai, gaji pegawai, dll. Apabila data pegawai yang terdapat dalam SiSDM belum diperbarui maka hal tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terkait pengelolaan pegawai. Keputusan yang diambil oleh pimpinan maupun Biro SDM BPK RI akan menjadi tidak valid dan tidak efektif, yang pada akhirnya akan berdampak kepada pengelolaan SDM di BPK pada umumnya dan pengembangan manajemen karir pegawai pada khususnya. Penggunaan aplikasi SiSDM saat ini belum dapat diterapkan dan dimanfaatkan secara maksimal dalam pengelolaan pegawai di BPK RI. Berdasarkan data di SiSDM per 1 Januari 2015 diketahui bahwa pegawai yang telah selesai melakukan perubahan data di SiSDM hanya 39,74% [4]. Hal tersebut membuktikan bahwa masih cukup banyak pegawai yang belum melakukan pemutakhiran data pribadinya sehingga akan mempengaruhi pengambilan keputusan terkait pengelolaan pegawai di BPK RI. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesuksesan implementasi SiSDM dengan menggunakan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean yang telah dimodifikasi.
169
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 2. METODE 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Sebelumnya Penelitian mengenai kesuksesan sistem informasi telah banyak dilakukan. Kebanyakan penelitian kesuksesan sistem informasi hanya melihat pengaruh kinerja sistem informasinya. Sedangkan penggunaaan variabel pengaruh perilaku atau sifat pengguna/user masih sedikit dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan modifikasi model kesuksesan SI DeLone dan McLean dengan menambahkan variabel perilaku atau sifat pengguna/user. Johnson R. D. et. al. [5] melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan e-learning. Penelitian ini menggunakan variabel perilaku pengguna yaitu computer self efficacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa computer self efficacy memberikan pengaruh yang signifikan dalam kesuksesan e-learning. F. Jordan et. al. [6] melakukan penelitian mengenai kesuksesan sistem informasi perpajakan di Yunani. Penelitian ini meneliti sistem informasi yang bersifat mandatory atau wajib. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan atau pengaruh yang signifikan antar variabel yang digunakan yaitu kualitas layanan, kualitas sistem, kualitas informasi, perceived usefulness, dan kepuasan pengguna. Brian Prakoso [7] melakukan penelitian untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keberterimaan terhadap sistem informasi khususnya e-banking pada nasabah bank di Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut adalah variabel kualitas informasi, persepsi risiko, pengalaman menggunakan internet, self efficacy, persepsi kemudahan, dan perceived usefulness berpengaruh pada keberterimaan pengguna sistem informasi e-banking. 2.1.2. Pengaruh Sikap dan Perilaku Individu dalam Kesuksesan Sistem Informasi Teori keperilakuan digunakan untuk menjelaskan perilaku manusia dalam penggunaan sistem teknologi informasi di dalam organisasi. Sistem informasi keperilakuan mempelajari tentang interaksi individuindividu dengan sistem informasi di organisasi untuk mendapatkan kinerja individual dan kinerja organisasi yang lebih baik [2]. 2.1.3. Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean Model DeLone dan McLean pertama kali dikembangkan pada tahun 1992. Model ini mengembangkan suatu model parsimoni yang menguji kesuksesan suatu sistem informasi. Kemudian berdasarkan kritikkritik yang diberikan atas model tersebut maka DeLone dan McLean memperbarui modelnya pada tahun 2003 [8]. Model tersebut nampak pada Gambar 1.
Gambar 1. Model D & M terbaru. 2.1.4. Model Penelitian dan Pengembangan Hipotesis Model evaluasi kesuksesan sistem informasi ini pada dasarnya menggunakan model dasar DeLone dan McLean, akan tetapi dimodifikasi dengan mengacu pada penelitian Johnson R. D. et. al. [5] dan F. Jordan et. al. [6] yaitu menambahkan variabel perilaku pengguna/user yaitu computer self efficacy dan perceived usefulness. Model tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
170
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
Gambar 2. Model penelitian. Sedangkan untuk hipotesis penelitian yang diajukan sebagai berkut. H1: Quality System berpengaruh positif terhadap Perceived Usefulness. H2: Quality Service berpengaruh positif terhadap Perceived Usefulness. H3: Quality Information berpengaruh positif terhadap Perceived Usefulness. H4: Computer Self Efficacy berpengaruh positif terhadap Perceived Usefulness. H5: Quality System berpengaruh positif terhadap User Satisfaction. H6: Quality Service berpengaruh positif terhadap User Satisfaction. H7: Quality Information berpengaruh positif terhadap User Satisfaction. H8: Computer Self efficacy berpengaruh positif terhadap User Satisfaction. H9: Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap User Satisfaction. 2.2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Untuk bahan penelitian yang digunakan adalah sistem informasi SDM (SiSDM). Sedangkan tool yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang menggunakan skala Likert mulai skor 1 (sangat tidak setuju) sampai skor 6 (sangat setuju) [9]. Teknik pengambilan sample yang dilakukan adalah simple random sampling. Populasi penelitian ini adalah pegawai BPK RI yang menggunakan SiSDM. Data yang diperoleh dianalisis kuantitatif statistik menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berbasis varian dengan bantuan software Smart PLS. Definisi operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 1.
Nama Variabel System Quality (SyQ) Service Quality (SeQ) Information Quality (IQ) Computer Self Efficacy (CSE)
Perceived Usefulness (PU) User Satisfaction (US)
Tabel 1. Definisi operasional variabel Definisi Variabel Eksogen Seberapa baik SiSDM digunakan untuk menyelesaikan tugas tertentu atau menyediakan informasi SDM. Dukungan secara keseluruhan terkait layanan yang diberikan oleh pengelola SiSDM. Sejauh mana informasi yang dihasilkan oleh SiSDM dapat digunakan oleh pengguna/user. Sikap pengguna terhadap sistem dan judgment kemampuan seseorang dalam mengakses SiSDM. Variabel Endogen Sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan SiSDM dapat meningkatkan kinerja pekerjaan atau kelompoknya. Sejauh mana respon atau penilaian pengguna SiSDM setelah menggunakan SiSDM.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengujian Outer Model Jumlah kuesioner yang dianalisis adalah 90 kuesioner. Indikator yang digunakan untuk convergen validity adalah nilai cronbach alpha > 0,7, nilai composite realibility > 0,7, dan nilai AVE > 0,5. Sedangkan discriminant validity indikatornya adalah nilai loading factor kepada konstruk yang dituju lebih tinggi dibandingkan cross loading-nya kepada konstruk lainnya dan akar kuadrat AVE seluruh konstruk > latent variabel correlation (10). Hasil uji validitas diskriminan menunjukkan bahwa nilai loading factor telah memenuhi rules of thumbs yaitu melebihi nilai cross loading-nya ke variabel lainnya. Untuk convergen validity, diketahui bahwa terdapat nilai loading factor pada indikator CSE4 nilainya < 0,7 sehingga harus 171
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 di-drop. Hasil analisis SmartPLS diketahui bahwa seluruh indikator telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Untuk hasil uji validitas dan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Konstruk SyQ SeQ IQ CSE PU US
SyQ SeQ IQ CSE PU US
Tabel 2. Uji validitas dan reliabilitas AVE Cronbach Alpha Composite Reliability 0,578 0,755 0,844 0,645 0,728 0,845 0,794 0,914 0,939 0,681 0.773 0,864 0,835 0,951 0,962 0,722 0,903 0,928
SyQ 0,760 0,430 0,465 0,610 0,425 0,521
Tabel 3. Forner larcker criterion SeQ IQ CSE PU 0,803 0,548 0,396 0,353 0,606
0,891 0,458 0,573 0,621
0,825 0,540 0,645
0,914 0,610
US
0,850
3.2. Pengujian Inner Model Pengujian inner model menggunakan dua indikator yaitu R2 dan path coefficient (t-value). Untuk nilai deskripsi R2 adalah kuat (0,67), moderat (0,33) dan lemah 0,19). Sedangkan untuk batas signifikansi nilai t one tail adalah 1,28 (SL 1%), 1,65 (SL 5 %), dan 1,96 (SL 10 %) [10]. Nilai R2 untuk variabel endogen PU dan US masing-masing adalah 0,426 dan 0,640. Nilai ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut berada pada tingkat moderat. Variabel SyQ, SeQ, IQ dan CSE mampu menjelaskan variabel PU senilai 42,6%. Sedangkan variabel SyQ, SeQ, IQ, CSE dan PU mampu menjelaskan variabel US senilai 64 %. Untuk pengujian hipotesis penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Indikator yang digunakan adalah apabila nilai t-value one tail > 1,65 (SL 5%) maka hipotesis diterima, demikian juga sebaliknya.
H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9
Hipotesis SyQ PU SeQ PU IQ PU CSE PU SyQ US SeQ US IQ US CSE US PU US
Tabel 4. Hasil uji hipotesis Original sample t-value 0,036 0,361 -0,023 0,179 0,414 3,450 0,337 3,304 0,027 0,327 0,296 2,784 0,175 1,605 0,309 3,198 0,228 2,164
Hasil Ditolak Ditolak Diterima Diterima Ditolak Diterima Ditolak Diterima Diterima
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa H3, H4, H6, H8 dan H9 memiliki hubungan pengaruh positif yang signifikan sehingga hipotesis diterima. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya [5, 6, 11]. Sedangkan H1 dan H5 menunjukkan bahwa hubungan antara SyQ dengan PU serta SyQ dan US tidak mempunyai hubungan pengaruh positif yang signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya [12, 6]. Faktor kualitas sistem yang dirasakan oleh pengguna belum memberikan manfaat dan kepuasan bagi pengelolaan data kepegawaian. Pengguna mengganggap bahwa SiSDM masih sering error pada saat diakses dalam waktu yang bersamaan dan belum terintegrasi dengan sistem informasi lain di BPK seperti e-learning. Pengguna mengganggap bahwa SiSDM masih belum sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. H2 menunjukkan bahwa pengaruh antara SeQ dengan PU tidak signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya [12, 6]. Faktor kualitas layanan yang dirasakan tidak memberikan manfaat bagi pengguna. Pengguna mengganggap bahwa selama ini pengelola SiSDM kurang memberikan pelayanan yang memadai jika ada kendala dalam penggunaan SiSDM. Selain itu, belum ada sosialisasi penggunaan SiSDM kepada pegawai. H7 menunjukkan bahwa pengaruh antara IQ dengan US tidak signifikan. Hal ini 172
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya [6, 13]. Faktor kualitas informasi yang dirasakan tidak sesuai dengan harapan dari pengguna sehingga tidak memberikan kepuasan pada saat menggunakan SiSDM. Pengguna menganggap bahwa informasi yang dihasilkan oleh SiSDM belum diperbarui, tidak handal, dan lain-lain. 4. SIMPULAN Telah diperoleh faktor-faktor penentu kesuksesan implementasi SiSDM BPK RI. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kualitas informasi dan keyakinan diri menggunakan komputer mempunyai hubungan pengaruh signifikan yang positif terhadap kegunaan yang dirasakan. Variabel kualitas layanan dan keyakinan diri menggunakan komputer mempunyai hubungan pengaruh signifikan yang positif terhadap kepuasan pengguna. Selain itu, variabel kegunaan yang dirasakan mempunyai hubungan pengaruh signifikan yang positif terhadap kepuasan pengguna. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah bisa dilakukan pengembangan model dengan menambahkan variabel yang belum digunakan di penelitian ini seperti perceived of easy use dan net benefit. Selain itu, dapat juga dilakukan integrasi model dengan teori-teori lain seperti Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology (UTAUT), Task Technology Fit (TTF), Technology Readiness Acceptance Model (TRAM), dan lain-lain. 5. REFERENSI [1] Surachman,A. 2008. Analisis Penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) Terpadu Versi 3 di Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM). Tesis. Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta. [2] McElroy, et. al. 2007. Dispositional Factors in Internet Use: Personality Versus Cognitive Style. MIS Quarterly. 31(4): 809-820. [3] Seddon, P. B. 1997. A Respecitification and Extension of the DeLone and McLean Model of IS Success. Information System Research, (8:3). [4] ___________________.(Online), (https://sisdm.bpk.go.id, diakses tanggal 1 Januari 2015). [5] Johnson, R. D., Steven, H., dan S. Eduardo. 2008. An Empirical Examination of Factors Contributing to The Creation of Successful E-Learning Environments. International Journal Human-Computer Studies. 66: 356–369. [6] Jordan, F., Charalambos, S., Dimitrios, H., dan Maria, T. 2010. Measuring The Success of The Greek Taxation Information System. International Journal of Information Management. 30: 47-56. [7] Prakoso, B. 2013. Perluasan Model TAM dalam E-Banking di Indonesia. Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [8] DeLone, W. H. dan McLean, E. R. 2003. The DeLone and McLean Model of Information Systems Success. A Ten- Year Update Management Information System. 19 (4): 9-30. [9] Chomeya, R. 2010. Quality of Psychology Test Between Likert Scale 5 and 6 Points. Journal of Social Sciences. 6: 399-403. [10] Ghozali, I. dan Latan, H. 2012. Partial Least Squares Konsep, Teknik, dan Aplikasi SmartPLS 2.0 M3 Untuk Penelitian Empiris. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. [11] Saba, T. 2012. Implications of E-learning Systems and Self-Efficiency on Students Outcomes. A Model Approach. Human-centric Computing and Information Sciences Journal, 2:6. [12] Ardianto, A. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Akhir Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (Studi Kasus di BPK RI). Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [13] Shibly, H, A. 2011. Human Resources Information Systems Success Assessment: An Integratif Model. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(5): 157-169.
173
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
174