FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGHUNI TERHADAP DESAIN BANGUNAN DAN SARANA PRASARANA DI PERUMAHAN BOJONG MENTENG INDAH Albertus Vendry Kuncoro Hadi1 dan Joni Hardi2 Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana, Jakarta-Indonesia e-mail:
[email protected]
ABSTRACT The unwell-developed housing products will impact to the reduction of quality of the housing and the satisfaction of the residents. This research attempted to measure the satisfaction of the residents based on the quality of the building design and the availability of infrastructure in Bojong Menteng Indah housing, Bekasi. This research used descriptive method and chi square test by using questionnaire as the methode of collecting data. The result of the resident satisfaction to the quality of the building design and the availability of infrastructure is moderate. The factors that effects the resident satisfaction in the aspect of quality of the building design are the quality of building material, the ease of maintenance of the building material, the size of supporting space, the room lay out, the design of the house, the thermal comfort, the ceiling height, the size of the rooms, the size of the house-yard and the natural lighting. The factor that is considered as the most unsatisfactory is the quality of the building material. The factors that generates the satisfaction of the house residents, for the aspect of infrastructure are the gutter of the house, the laystall, the public facilities provided by the developer, the street lighting, the supply of the road network, the security system, the amount of electrical power and water supply. The factor that is considered as the most unsatisfactory, for the aspect of infrastructure is the gutter of the house.
Key word: satisfaction, house resident, building design, infrastructure ABSTRAK Produk perumahan yang tidak dikembangkan dengan baik akan berakibat pada menurunnya kualitas perumahan dan berimbas pada menurunnya kepuasan penghuni perumahan. Penelitian ini berusaha mengukur tingkat kepuasan penghuni berdasarkan aspek kualitas desain bangunan dan ketersediaan sarana prasarana di perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan uji chi square dengan pengumpulan data lewat kuesioner. Hasilnya adalah tingkat kepuasan penghuni terhadap desain bangunan dan sarana prasarana adalah sedang / biasa. Faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan penghuni dalam aspek desain bangunan adalah kualitas bahan bangunan, kemudahan perawatan unsur bangunan, ukuran ruang pendukung, pengaturan tata letak ruangan, model rumah, kenyamanan thermal, tinggi langit-langit, ukuran kamar, ukuran halaman rumah dan pencahayaan alami. Faktor yang dirasakan paling tidak puas adalah kualitas bangunan. Faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan penghuni dalam aspek sarana dan prasarana adalah saluran air hujan, tempat pembuangan sampah sementara, fasilitas umum, penerangan jalan, penyediaan jaringan jalan, sistem keamanan, besaran daya listrik dan penyediaan air bersih. Faktor yang dirasakan paling tidak puas adalah saluran air hujan. Kata Kunci: Kepuasan, Penghuni perumahan, Desain Bangunan, Sarana, Prasarana
1
Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Mercubuana, Jakarta
2
Dosen Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Mercubuana, Jakarta. 1
1
LATAR BELAKANG
Peningkatan jumlah penduduk menimbulkan peningkatan kebutuhan perumahan. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kawasan perumahan bagi para warganya. Hanya saja upaya pemerintah dalam hal ini belum maksimal, pada kenyataannya pemerintah belum tanggap terhadap permasalahan perumahan nasional yang akan semakin berbahaya ke depan. Di sisi lain situasi ini dianggap sebagai peluang bagi pengembang swasta dalam pemenuhan kebutuhan kawasan perumahan. Pemenuhan kebutuhan rumah oleh pengembang swasta tersebut tidak hanya menarik minat pengembang dengan skala besar, tetapi juga pengembang skala kecil dan perorangan. Sayangnya, pengembang dengan skala kecil yang tidak profesional seringkali berusaha meningkatkan pendapatannya dengan mengorbankan kualitas bangunan dan tidak memberikan sarana prasarana, fasilitas umum yang memadai. (Anhar, 2007). Dan hal ini tentu akan berimbas pada kepuasan penghuni yang tinggal di dalamnya. Salah satu kawasan perumahan yang ada di Bekasi yaitu perumahan Bojong Menteng Indah. Perumahan ini berlokasi di Jl. Kemuning Raya, Bojong Menteng, Rawa Lumbu, Bekasi. Lokasi perumahan berjarak + 1,2 km dari jalan raya utama Narogong. Perumahan ini dibangun oleh pengembang swasta bernama PT. Mangala Persada seitar tahun 2009. Luas kawasan perumahan yang dikembangkan sekitar + 4 Ha. Perumahan ini termasuk dalam perumahan yang dikembangkan oleh pengembang skala kecil, dilihat dari luasan lahan yang tidak terlalu besar dan tipe rumah yang dibangun. Penelitian ini berusaha mengukur tingkat kepuasan penghuni pada perumahan ini, dan menemukan faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan tinggal penghuni berdasarkan aspek kualitas desain bangunan dan ketersediaan sarana prasarana pada perumahan tersebut.
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Perumahan dan Pemukiman
Menurut UU No. 1 (2011) perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Sedangkan permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
2.2
Desain Bangunan dan Sarana Prasarana
Desain adalah suatu bentuk nyata dari hasil terjemahan (solusi) atas permintaan dan persyaratan tertentu yang sesuai bagi pengguna atau produksi (Yamit,2003 dalam Fajarwati, 2010). Di dalam arsitektur, hasil desain bangunan yang ada merupakan solusi dari beberapa permasalahan dan permintaan akan sebuah fungsi bangunan. Tetapi tingkat kepuasan atas bangunan yang ada, bervariasi bagi tiap kelompok atau individu (Smithies, 1981). Desain mewujud dalam bentuk fisik bangunan, jadi yang dinilai adalah kepuasan penghuni terhadap kualitas wujud fisik ini, yaitu seperti kinerja dan ukuran. Menurut Pamungkas dan Harianto (2012) untuk menciptakan kepuasan penghuni, produk bangunan dengan seluruh bagiannya haruslah berkualitas. Kualitas inilah yang akan diukur dalam penelitian ini dengan salah satu cara pengukuran kepuasan, yaitu lewat survei langsung kepada penghuni terhadap kualitas bangunan yang dihuni (Kotler, 1994 dalam Daryanto dan Setyobudi, 2014). Elemen elemen fisik penyusun sistem tersebut seperti terlihat dalam tabel 1 berikut.
2
Tabel 1: Sistem dalam fisik bangunan (Ching dan Adams, 2008)
Sistem
Elemen fisik
1
Struktur bangunan
• Struktur atas, seperti kolom dan balok • Struktur bawah, yaitu pondasi
2
Sistem selubung
• • • • •
Atap Dinding ekterior Pintu Jendela Dinding interior
3
Sistem mekanikal
• • • •
Pasokan air Ventilasi dan pengkondisian udara Pencahayaan Pembuangan limbah
Sarana menurut SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan (2004) adalah semua fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan penghuni dalam aspek sosial, budaya dan ekonomi. Pengembang kawasan perumahan harus membangun sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan untuk menigkatkankualitas penghuni perumahan (Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat no. 32, 2006). Sedangkan prasarana menurut SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan (2004) adalah kelengkapan dasar fisik kawasan perumahan dan bangunan yang mendukung fungsi kawasan perumahan tersebut sebagai kawasan tempat tinggal. Di dalam Pedoman Departemen Pekerjaan Umum (1983) dan SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan (2004) disebutkan bahwa lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan penghuni, tetapi pemenuhannya didasarkan pada jumlah jiwa yang dilayani. Jika jumlah jiwa dibawah standar minimal, maka kawasan perumahan tidak harus membangun sarana dan prasarana sesuai ketentuan. Sarana tersebut yaitu: (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
Sarana pendidikan Sarana kesehatan Sarana peribadatan Sarana perbelanjaan Sarana kebudayaan dan rekreasi Sarana olahraga dan daerah terbuka Sarana pelayanan umum
Dan prasarana menurut Pedoman Departemen Pekerjaan Umum (1983) dan SNI 031733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan (2004) yaitu: (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
Jaringan jalan Jaringan drainase Jaringan air bersih Jaringan persampahan Jaringan Listrik Jaringan telepon Jaringan transportasi lokal
3
2.3
Kepuasan Penghuni
Menurut Pamungkas (2010), kepuasan penghuni berkaitan dengan harapan penghuni terhadap kualitas bangunan yang ditempati. Kepuasan penghuni akan tercapai jika harapan akan kualitas bangunan sama dengan kondisi nyata yang didapatkan dan dirasakan penghuni. Sehingga harapan penghuni akan tempat hunian, semestinya menjadi suatu standar bagi pengembang dalam memberikan kawasan hunian yang nyaman.
3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi dengan populasi sebanyak 204 rumah. Jumlah sampel yang ditargetkan sebanyak 67. Metode pengumpulan data dengan pengisian kuesioner menggunakan skala Likert. Kemudian data tersebut dianalisa dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan sebaran data serta memberikan kesimpulan tingkat kepuasan penghuni pada tiap faktor dan pada variabel secara keseluruhan . Uji chi square dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara faktor dengan tingkat kepuasan penghuni. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini diambil dari studi pustaka dan disesuaikan dengan standar jumlah jiwa yang dilayani dan ketersediaan sarana dan prasarana yang dimaksud di dalam perumahan. Variabel yang digunakan dalam penelitian, dijelaskan dalam tabel 2 berikut. Tabel 2: Variabel Penelitian
Variabel
Faktor
1
Kualitas Desain Bangunan
• Ukuran kamar • Ukuran ruang pendukung lain (seperti kamar tamu, kamar mandi, dapur, tempat cuci, garasi, dll) • Ukuran halaman rumah • Desain arsitektur (model bangunan rumah) • Kebutuhan penerangan alami (sinar matahari) • Kebutuhan ventilasi udara • Kemudahan perawatan unsur-unsur bangunan. • Kualitas bahan bangunan yang dipakai pada bangunan. • Pengaturan letak ruangan di dalam rumah (organisasi ruang). • Tinggi langit-langit
2
Sarana dan Prasarana
• Ketersediaan fasilitas umum seperti yang diberikan oleh pengembang. • Ketersediaan tempat pembuangan sampah sementara. • Jaringan jalan lingkungan / umum • Ketersediaan penerangan jalan. • Ketersediaan sarana keamanan perumahan. • Saluran air hujan (drainase) • Penyediaan air bersih. • Penyediaan jaringan listrik .
4
4
HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan proses editing, jumlah sampel yang dirasa layak untuk perhitungan adalah sebanyak 34 sampel. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada data yang diperoleh lalu dilanjutkan dengan analisa. Analisis deskriptif dilakukan untuk beberapa tujuan, selain untuk mengetahui gambaran data yang didapatkan, analisis ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penghuni pada tiap faktor, dan mengetahui tingkat kepuasan penghuni pada tiap variabel secara keseluruhan. Sedangkan uji chi square menguji ada atau tidaknya hubungan antara faktor dengan tingkat kepuasan penghuni. Hasil analisa deskriptif, disajikan dalam tabel 3 dan 4.
Tabel 3: Deskripsi Data Variabel Desain Bangunan
No Item
Variabel Desain bangunan
Frekuensi Data TS N S SS
A1
Tingkat kepuasan terhadap ukuran kamar tidur yang ada di dalam rumah.
0
5
5
20
A2
Tingkat kepuasan terhadap ukuran ruangan pendukung yang lain
0
13
6
A3
Tingkat kepuasan terhadap ukuran halaman rumah.
0
2
A4
Tingkat kepuasan terhadap model rumah.
0
A5
Tingkat kepuasan terhadap banyaknya cahaya matahari yang dapat masuk ke dalam rumah.
A6
Total Skor
Mean
4
125
3.68
13
2
106
3.12
9
19
4
127
3.74
10
7
16
1
110
3.24
0
3
7
19
5
128
3.76
Tingkat kepuasan terhadap kenyamanan thermal di dalam rumah.
0
12
4
15
3
111
3.26
A7
Tingkat kepuasan terhadap kualitas bahan yang dipakai pada bangunan.
13
19
0
1
1
60
1.76
A8
Tingkat kepuasan terhadap perawatan yang mudah pada unsur bangunan.
5
14
8
6
1
86
2.53
A9
Tingkat kepuasan terhadap pengaturan tata letak ruangan di dalam rumah.
4
3
12
14
1
107
3.15
A10
Tingkat kepuasan terhadap tinggi langit-langit rumah.
4
4
4
20
2
114
3.35
STS
Jumlah responden (n) = 34
Skor Total
1074
Mean teoritis total (μ) = 30
Mean Skor Total
31.6
Standar Deviasi Skor Total
20.78568
5
Tabel 4: Deskripsi Data Variabel Sarana dan Prasarana
No Item
Variabel Sarana dan prasarana
STS
Frekuensi Data TS N S
SS
Total Skor
Mean
B1
Tingkat kepuasan terhadap ketersediaan fasilitas umum yang disediakan oleh pengembang.
6
10
9
4
5
94
2.76
B2
Tingkat kepuasan terhadap tempat pembuangan sampah sementara yang ada di perumahan.
9
7
5
11
2
92
2.71
B3
Tingkat kepuasan terhadap penyediaan jaringan jalan yang ada di perumahan.
1
9
7
14
3
111
3.26
B4
Tingkat kepuasan terhadap lampu penerangan jalan yang ada di perumahan.
5
10
4
13
2
99
2.91
B5
Tingkat kepuasan terhadap sistem keamanan di perumahan.
1
6
5
18
4
120
3.53
B6
Tingkat kepuasan terhadap saluran air hujan (drainase) di perumahan.
13
12
4
4
1
70
2.06
B7
Tingkat kepuasan terhadap penyediaan air bersih di perumahan.
0
4
9
17
4
123
3.62
B8
Tingkat kepuasan terhadap besaran daya listrik yang disediakan pada tiap rumah.
1
2
8
21
2
123
3.62
Jumlah responden (n) = 34
Skor Total
832
Mean teoritis total (μ) = 24
Mean Skor Total
24.5
Standar Deviasi Skor Total
18.71592
Data yang sudah didapatkan, setelah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya, dilanjutkan dengan uji chi square untuk melihat ada tidaknya hubungan antara tiap faktor dengan tingkat kepuasan penghuni. Terlebih dahulu ditentukan hipotesis untuk faktor-faktor tersebut. H0 = Tidak ada hubungan antara faktor dengan kepuasan penghuni. H1 = Ada hubungan antara faktor dengan kepuasan penghuni. Hasil pengujian chi square seperti disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5: Hasil Uji Chi Square Variabel Desain Bangunan
Hasil Chi Square Variabel Desain Bangunan (signifikansi 0.05) Kode A1
Faktor Ukuran kamar
df
Chi square hitung
Chi square tabel
Kesimpulan
3
20.824
7.815
H0 ditolak
6
A2
Ukuran ruang pendukung
3
10.471
7.815
H0 ditolak
A3
Ukuran halaman rumah
3
20.353
7.815
H0 ditolak
A4
Model rumah
3
13.765
7.815
H0 ditolak
A5
Cahaya matahari yang masuk
3
18.235
7.815
H0 ditolak
A6
Kenyamanan thermal
3
12.353
7.815
H0 ditolak
A7
Kualitas material bangunan
3
28.588
7.815
H0 ditolak
A8
Perawatan unsur bangunan
4
13.353
9.488
H0 ditolak
A9
Pengaturan tata letak ruangan
4
19.824
9.488
H0 ditolak
A10
Tinggi langit-langit
4
32.471
9.488
H0 ditolak
Tabel 6: Hasil Uji Chi Square Variabel Sarana dan Prasarana
Hasil Chi Square Variabel Sarana dan Prasarana (signifikansi 0.05) Kode
Faktor
df
Chi square hitung
Chi square tabel
Kesimpulan
B1
Penyediaan fasilitas umum
4
3.941
9.488
H0 diterima
B2
Tempat pembuangan sampah sementara
4
7.176
9.488
H0 diterima
B3
Penyediaan jaringan jalan
4
15.412
9.488
H0 ditolak
B4
Lampu penerangan jalan
4
12.176
9.488
H0 ditolak
B5
Sistem keamanan
4
25.118
9.488
H0 ditolak
B6
Saluran air hujan
4
16.882
9.488
H0 ditolak
B7
Penyediaan air bersih
3
13.294
7.815
H0 ditolak
B8
Besaran daya listrik
4
41.588
9.488
H0 ditolak
Dari hasil uji chi square pada tabel 5 dan 6 di atas, ada 16 item yang H0 nya ditolak, yang berarti ada hubungan antara faktor tersebut dengan tingkat kepuasan penghuni. Sisanya, ada dua item yang H0 nya diterima, yang artinya, tidak ada hubungan (hubungannya lemah sehingga dianggap tidak signifikan) dengan kepuasan penghuni perumahan, yaitu item B1 7
(faktor fasilitas umum) dan item B2 (faktor tempat pembuangan sampah sementara). Tetapi item B1 dan B2 akan tetap dimasukkan ke dalam perhitungan analisa selanjutnya, dengan pertimbangan bahwa kedua faktor tersebut secara teori adalah bagian dari variabel sarana dan prasarana. Hanya saja dalam kasus perumahan ini, kedua faktor tersebut mempunyai hubungan yang lemah terhadap tingkat kepuasan terhadap penghuni. Sehingga dalam analisis selanjutnya, kedua faktor tetap dimasukkan ke dalam perhitungan, dengan catatan kedua faktor tersebut tidak mempunyai kontribusi signifikan terhadap kepuasan penghuni. Tabel berikut menentukan tingkat kepuasan tiap variabel berdasarkan profil responden. Untuk menentukan tingkat kepuasan tiap variabel, nilai rata-rata dimasukkan dalam kategori jawaban tiap responden, yang diperoleh dari selisih nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dari jawaban kuesioner lalu dibagi jumlah tingkatan kategori yang diinginkan (Harianto dan Prasetyo, 2010). Kategori dibagi menjadi 3 kelas, sehingga interval kategori didapat dari (5-1) / 3 = 1.33. Kriteria penilaian tiap variabel disajikan pada tabel 7. Table 7: Kriteria penilaian faktor
Interval
Kriteria penilaian
1 – 2.33
Tidak puas
2.34 – 3.67
Sedang
3.68 - 5
Puas
Tabel 8: Tingkat Kepuasan Desain Bangunan Berdasarkan Profil Responden
Kualitas Desain Bangunan Skor
Rata Rata
Tingkat Kepuasan
3
113
3.77
Puas
7
13
400
3.08
Sedang
68
4
15
468
3.12
Sedang
7
11
3
3
93
3.1
Sedang
85
62
143
24
26
0
1
3
6
0
1
35
3.5
Sedang
SMA
5
20
15
20
0
6
170
2.83
Sedang
D3
3
8
3
16
0
3
92
3.07
Sedang
S1
17
52
39
91
21
22
707
3.21
Sedang
S2
1
4
2
10
3
2
70
3.5
Sedang
26
85
62
143
24
26
20-30
3
5
3
9
10
3
108
3.6
Sedang
30-40
20
64
41
108
7
24
738
3.08
Sedang
40-50
1
14
12
19
4
5
161
3.22
Sedang
> 50
2
2
6
7
3
2
67
3.35
Sedang
26
85
62
143
24
26
Profil Responden
Lama tinggal di perumahan
N
S
SS
Responden
1
5
4
10
10
11
36
22
54
9
40
29
5
4
26 < SMA
2-3 tahun 3-4 tahun 4-5 tahun >5 tahun
Total
Umur (tahun)
Total
Total
TS
Total
Tingkat pendidikan
Frekuensi STS
8
Tabel 9 Tingkat Kepuasan Sarana Prasarana Berdasarkan Profil Responden
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Profil Responden
Lama tinggal di perumahan
Total
Skor
Rata Rata
Tingkat Kepuasan
TS
N
S
SS
Responden
7
2
2
5
8
3
77
2.57
Sedang
18
25
26
33
2
13
288
2.22
Tidak Puas
6
28
19
55
12
15
399
2.66
Sedang
5
5
4
9
1
3
68
2.27
Tidak Puas
36
60
51
102
23
34
< SMA
0
2
3
3
0
1
25
2.5
Sedang
SMA
5
9
18
15
1
6
142
2.37
Sedang
D3
7
5
1
9
2
3
66
2.2
Tidak Puas
S1
21
39
28
70
18
22
553
2.51
Sedang
S2
3
5
1
5
2
2
46
2.3
Tidak Puas
36
60
51
102
23
34
20-30
5
3
1
6
9
3
83
2.77
Sedang
30-40
26
41
37
81
7
24
578
2.41
Sedang
40-50
1
13
11
9
6
5
126
2.52
Sedang
> 50
4
3
2
6
1
2
45
2.25
Tidak Puas
36
60
51
102
23
34
Total
Umur (tahun)
Total
STS
2-3 tahun 3-4 tahun 4-5 tahun >5 tahun
Total
Tingkat pendidikan
Frekuensi
Tabel berikut mengurutkan tingkat kepuasan tiap faktor dari nilai rata-rata tertinggi sampai faktor dengan nilai rata-rata terendah dalam variabel, berdasarkan tabel deskripsi data (tabel 5 dan 6). Untuk menentukan tingkat kepuasan tiap faktor, nilai rata-rata dimasukkan dalam kategori jawaban yang sudah ditentukan sebelumnya (tabel 7). Urutan tingkat kepuasan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 10: Tingkat Kepuasan Faktor dalam Variabel Desain Bangunan
Variabel Desain Bangunan Mean
Tingkat Kepuasan
Peringkat
Cahaya matahari yang masuk
3.76
Puas
1
Ukuran halaman rumah
3.74
Puas
2
Ukuran kamar
3.68
Puas
3
Tinggi langit-langit
3.35
Sedang
4
Kenyamanan thermal
3,26
Sedang
5
Model rumah
3.24
Sedang
6
Faktor
9
Pengaturan tata letak ruangan
3.15
Sedang
7
Ukuran ruang pendukung
3.12
Sedang
8
Perawatan unsur bangunan
2.53
Sedang
9
Kualitas bahan bangunan
1.76
Tidak Puas
10
Tabel 11: Tingkat Kepuasan Faktor dalam Variabel Sarana Prasarana
Variabel Sarana dan Prasarana Mean
Tingkat Kepuasan
Peringkat
Penyediaan air bersih
3.62
Sedang
1
Besaran daya listrik
3.62
Sedang
2
Sistem keamanan
3.53
Sedang
3
Penyediaan jaringan jalan
3.26
Sedang
4
Lampu penerangan jalan
2.91
Sedang
5
Fasilitas umum
2.76
Sedang
6
Tempat pembuangan sampah sementara
2.71
Sedang
7
Saluran air hujan
2.06
Tidak Puas
8
Faktor
Dari hasil analisa tersebut terlihat faktor dengan tingkat kepuasan paling rendah dari variabel desain bangunan adalah kualitas bahan bangunan dan faktor dengan tingkat kepuasan paling rendah dari variabel sarana prasarana adalah saluran air hujan. Sedangkan untuk menentukan tingkat kepuasan variabel secara keseluruhan menggunakan kategori berdasarkan signifikansi perbedaan nilai rata-rata teoritis dari skala dan nilai rata-rata sampel (Azwar, 2000). 2
,
1 .
2
√
,
1 .
√
Keterangan:
2
,
1
2
1
Hasil rumus tersebut berupa interval nilai yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 1: Interval Nilai Berdasarkan Perbedaan Nilai Rata-rata
10
Data-data yang digunakan dalam rumus ini diambil dari tabel deskripsi data yang sudah dijabarkan sebelumnya (tabel 3 dan 4). Hasil dari perhitungan kategori tiap variabel menunjukkan bahwa tingkat kepuasan penghuni terhadap variabel desain bangunan dan sarana prasarana adalah sedang / biasa. Gambar 2: Interval kategori variabel desain bangunan
Gambar 3: Interval kategori variabel sarana dan prasarana
5
KESIMPULAN
(1)
Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah dari segi lama tinggal di perumahan, paling banyak penghuni yang sudah tinggal sekitar 4 - 5 tahun sebesar 44.1%, sisanya 8.8% sudah tinggal selama 2 -3 tahun, 38.2% sudah tinggal selama 3 – 4 tahun, dan 8.8.% sudah tinggal di perumahan diatas 5 tahun.
(2)
Tingkat kepuasan penghuni terhadap desain bangunan berdasarkan lama tinggal di perumahan yaitu, penghuni yang sudah tinggal selama 2 – 3 tahun merasa puas, berbeda dengan penghuni yang sudah tinggal lebih dari 3 tahun, tingkat kepuasannya hanya berada pada kategori sedang / biasa saja. Sedangkan tingkat kepuasan penghuni terhadap ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan lama tinggal di perumahan yaitu, untuk penghuni dengan lama tinggal 2 – 3 tahun dan 4 – 5 tahun merasa sedang / biasa saja, sedangkan penghuni dengan masa tinggal 3 – 4 tahun dan diatas 5 tahun merasa tidak puas.
(3)
Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah dari segi tingkat pendidikan akhir paling banyak adalah penghuni yang mempunyai tingkat pendidikan akhir S1 sebesar 64.7%, sisanya 5.9% sampai tingkat S2, 8.8% sampai tingkat D3, 17.6% sampai tingkat SMA, dan 2.9% di bawah tingkat SMA.
(4)
Tingkat kepuasan penghuni terhadap kualitas desain bangunan berdasarkan tingkat pendidikan akhir penghuni yaitu sedang / biasa saja untuk semua tingkat pendidikan akhir. Sedangkan tingkat kepuasan penghuni terhadap ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan tingkat pendidikan akhir penghuni yaitu sedang / biasa saja untuk tingkat pendidikan akhir setingkat < (kurang dari) SMA, setingkat SMA, dan setingkat S1. Sedangkan penghuni dengan tingkat pendidikan akhir setingkat D3 dan S2 merasa tidak puas.
(5)
Profil penghuni dari 34 responden kuesioner di perumahan Bojong Menteng Indah dari segi umur yaitu penghuni paling banyak berumur sekitar 30-40 tahun sebesar 11
70.6%, sisanya 8.8% berumur 20 – 30 tahun, 14,7% berumur 40 – 50 tahun dan 5,9% berumur diatas 50 tahun. (6)
Tingkat kepuasan penghuni terhadap kualitas desain bangunan berdasarkan umur penghuni yaitu sedang / biasa saja untuk semua tingkat umur. Tingkat kepuasan penghuni terhadap ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan umur penghuni yaitu sedang / biasa saja untuk penghuni dengan umur 20 sampai 50 tahun, sedangkan penghuni dengan umur diatas 50 tahun merasa tidak puas.
(7)
Ada hubungan yang terlihat dari lama tinggal di perumahan dengan tingkat kepuasan responden, dimana semakin lama tinggal di perumahan, tingkat kepuasan responden terhadap desain bangunan dan sarana prasarana di perumahan semakin menurun. Dimana sebagian besar responden berumur 30-40 tahun dan sebagian besar berpendidikan akhir di tingkat S1.
(8)
Hasil analisa tingkat kepuasan penghuni terhadap desain dan kualitas bangunan di perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi, menyatakan bahwa tingkat kepuasan penghuni perumahan tersebut terhadap desain dan kualitas bangunan adalah sedang/ biasa saja.. Nilai skor variabel desain dan kualitas bangunan sebesar 31.6 terletak di kategori tengah/ sedang dalam interval kategori.
(9)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni terhadap desain dan kualitas bangunan adalah (berurutan dari yang mempunyai nilai rata-rata terendah sampai tertinggi): (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j)
Kualitas bahan bangunan yang dipakai Kemudahan perawatan unsur bangunan Ukuran ruang pendukung Pengaturan tata letak ruangan Model rumah Kenyamanan thermal (ventilasi) Tinggi langit-langit Ukuran kamar Ukuran halaman rumah Pencahayaan alami pada rumah
(10)
Hasil analisa tingkat kepuasan penghuni terhadap sarana dan prasarana di perumahan Bojong Menteng Indah, Bekasi, menyatakan bahwa tingkat kepuasan penghuni perumahan tersebut terhadap sarana dan prasarana adalah sedang/ biasa saja.. Nilai skor variabel desain dan kualitas bangunan sebesar 24.5 terletak di kategori tengah/ sedang dalam interval kategori.
(11)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni terhadap sarana dan prasarana adalah (berurutan dari yang mempunyai nilai rata-rata terendah sampai tertinggi): (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)
Saluran air hujan (drainase) Tempat pembuangan sampah sementara Fasilitas umum yang disediakan oleh pengembang Penerangan jalan Penyediaan jaringan jalan Sistem keamanan Besaran daya listrik pada rumah Penyediaan air bersih
12
6
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut: untuk lebih meningkatkan kepuasan penghuni, pengembang harus lebih memperhatikan kualitas bahan bangunan yang dipakai untuk membangun perumahan. Hal ini penting karena kualitas bahan yang tidak bagus bisa membahayakan penghuni yang tinggal didalamnya. Selain itu, dalam mengembangkan kawasan perumahan, pengembang diharapkan merencanakan lebih detail tentang sistem pembuangan air hujan, dengan mempertimbangkan ketinggian tanah dan saluran air yang sudah ada, sehingga air di dalam kawasan tidak menggenang, cepat keluar menuju saluran pembuangan yang sudah ada.
7
REFERENSI
Azwar, S., (2000), Penyusunan Skala Psikologi, 2nd ed., (Yogyakarta: Pustaka Pelajar). Badan Standardisasi Nasional, 2004, Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, SNI 03-1733-2004, Jakarta. Ching, F.D.K. and Adams, C., (2008), Ilustrasi Konstruksi Bangunan. 3rd ed., (Jakarta: Penerbit Erlangga). Daryanto & Setyobudi, I., (2014), Konsumen dan Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Gava Media). Direktorat Jenderal Cipta Karya, (1983), Pedoman Perencanaan Lingkungan Pemukiman Kota, (Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan). Harianto, F., & Prasetyo, F. A. (2010). Analisis tingkat kepuasan penghuni rumah di perumahan Puri Surya Jaya Gedangan Sidoarjo. Seminar Nasional Teknik Sipil VI ITS, ISBN 978 – 979 – 99327 – 5 – 4, C 125 – C 132. Fajarwati, (2010), Analisis kepuasan pembeli rumah dengan metode hombsat pada industri perumahan di Yogyakarta. Seminar internasional dan call for papers “towards excellent small business”, Vol 1, No. 1. Fauzia, N. A. dan Prakoso, B. S. E., (2012), Kajian Perkembangan Perumahan Terhadap Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2009-2011. Jurnal Bumi Indonesia, Vol. 1, No. 3. Hasan, M.I., (2002), Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia). Hikmawati, D., (2004), Analisis Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen Perumahan Pada PT. Perkebunan Tanjung Bahagia – Malang. Kesatuan, Vol. 6, No. 1. Kuswartojo, T., Rosnarti, D., Effendi, V., Eko, R., Sidi, P., (2005), Perumahan dan Pemukiman di Indonesia, (Bandung: Penerbit ITB). Pamungkas (2010), Kriteria Kepuasan Tinggal Berdasarkan Respon Penghuni Rusunawa Cokrodirjan Kota Yogyakarta, Tesis, Program Pascasarjana, Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro. Pamungkas, H. B. E dan Harianto, F., (2012), Analisis Kualitas Perumahan Mutiara Regency Sidoarjo. IPTEK, Vol. 16, No. 1. Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Sekretariat Negara. Jakarta. Smithies, K.W., (1981), Principles of Design in Architecture, (Southampton: The Camelot Press Ltd).
13