Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015 Heriani STIKES Al-Ma’arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email:
[email protected]
ABSTRAK Persalinan lama merupakan penyebab 8% kematian ibu di negara-negara berkembang. Berdasarkan data yang didapatkan dari Rekapitulasi 10 kasus terbanyak pada tahun 2014 di Ruangan RRI Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sutowo Baturaja dari 885 persalinan, sebanyak 72 persalinan (8,9%) adalah persalinan dengan partus lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian partus lama di Ruang Kebidanan RSUD Ibnu Sutowo Baturaja tahun 2015. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data melalui kuesioner. Pengolahan data secara analisa univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara presentasi janin dengan kejadian partus lama (p value 0,001), ada hubungan antara berat badan janin dengan kejadian partus lama (p value 0,010), dan ada hubungan antara paritas dengan kejadian partus lama (p value 0,001). Peneliti memberikan saran agar pihak rumah sakit agar kiranya meningkatkan program penurunan komplikasi yang dapat timbul akibat partus lama. Kata kunci : Presentasi Janin, Berat Badan Janin, Paritas dan Kejadian Partus Lama
71
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
primigravida
PENDAHULUAN
dan
18
jam
bagi
multigravida. Persalinan kasep adalah Penyebab
kematian
ibu
90% persalinan
lama
yang
di
sertai
disebabkan oleh pendarahan, toksemia komplikasi ibu ( Manuaba, 2010), gravidarum, infeksi, partus lama dan banyak hal yang dapat menyebkan hal komplikasi
abortus.
Kematian
ini diatas seperti berbagai hal yang terjadi
paling banyak terjadi pada masa akibat-akibat tindakan tersebut yang sekitar persalinan yang sebenarnya dilakukan seperti kesalahan selama dapat
dicegah,
Sedangkan
10% hamil, bersalin dan nifas, seperti
disebabkan oleh komplikasi persalinan perdarahan, tekanan darah yangtinggi lain (Depkes RI 2005). Seperti yang saaat
hamil
(eklamsia),
infeksi,
telah diuraikan diatas salah satu dari persalinan
macet
dan
komplikasi
penyebab kematian ibu adalah partus keguguran, (Yuli, 2006 ). lama atau partus kasep dan sering Kejadian partus lama disebabkan disebut
dengan
partus
sulit
dan oleh beberapa faktor
ditandai
oleh
terlalu
seperti letak
lambatnya janin, kelainan panggul, kelainan his,
kemajuan
persalinan
dikarenakan pimpinan partus yang salah, janin
adanya disproporsi antara presentasi besar, kelainan kongenital, primitua antara bagian presentasi janin dan perut gantung, grandemultipara,dan jalan lahir ( Cunningham,2006), atau ketuban pecah dini (Mochtar,1998). Persalinan lama adalah persalinan Power: kekuatan his dan mengejan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk (Inersia 72
uteri,
his
yang
tidak
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
terkoordinasi, kelelahan ibu mengejan,
dan perinatal cukup rendah. Menurut taksiran
salah pimpinan kala II), Passage: jalan
kasar,
angka
kematian
maternal di negara-negara berkembang lahir
(kelainan
bentuk
panggul,
kesempitan
ialah 6-8 per 1.000 kelahiran, angka ini
panggul,
ketidakseimbangan
sefalopelvik,
kelainan
lunak)
sangat tinggi apabila dibandingkan dengan angka-angka di negara-negara maju, yang berkisar hanya 1,5 dan 3
jalan
lahir
dan
per 10.000 kelahiran hidup (2).
Passanger: (kelainan bentuk dan besar
Persalinan
lama
penyebab 8% kematian ibu di negara-
janin, kelainan pada letak kepala
negara berkembang kelainan letak janin) (Manuaba, 1998).
yaitu
kurangnya
(3)
. WHO (World
Health Organization) mengungkapkan
Sedangkan dampak dari kejadian ini
merupakan
sampai saat ini partus lama merupakan suatu masalah di Indonesia karena
pengetahuan
80% dari persalinan masih ditolong masyarakat terhapat tanda – tanda dari
oleh dukun. Insiden partus lama rata-
persalinan lama, dan juga kurang
rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8% dan di Indonesia
cepatnya pengetahuan dari para tenaga
sebesar 9% (4). tenaga kesehatan untuk mengambi
Partus
keputusan klinik dalam memimpin
24 jam pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi
Kemampuan
pelayanan
ibu
dan
Harus dibedakan
persalinan dengan his yang adekuat
dengan perbandingan tinggi rendahnya kematian
(5).
dengan partus tidak maju, yaitu suatu
kesehatan suatu negara ditentukan
kematian bayi
merupakan
persalinan yang berlangsung lebih dari
persalinan.
angka
lama
yang tidak menunjukkan kemajuan
angka
pada pembukaan serviks, turunnya
(1)
. Adapun di negara-
kepala, dan putar paksi selama 2 jam
negara maju angka kematian maternal
terakhir (3). 73
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
Persalinan lama dapat dibagi berdasarkan
pola
kedua disebabkan secara murni oleh gangguan kekuatan persalinan (3).
persalinannya.
Kelainan dalam pola persalinan secara
Bila
persalinan
berlangsung
umum dibagi menjadi tiga kelompok.
lama, maka akan dapat menimbulkan
Yaitu kelainan pada kala I fase laten
komplikasi baik terhadap ibu maupun
yang disebut fase laten memanjang,
terhadap anak. Faktor-faktor penyebab
kelainan pada kala I fase aktif dan
partus lama antara lain kelainan letak
kelainan pada kala II yang disebut kala
janin, kelainan panggul, kelainan his,
II memanjang. Kelainan pada kala I
pimpinan partus yang salah, janin
fase aktif terbagi lagi menjadi 2,
besar, primitua, perut gantung dan
menurut pola persalinannya. Jenis
ketuban pecah dini (4).
kelainan pertama pada kala I fase aktif disebut protraction dan kelainan
kedua,
Dari
penelitian
disorder,
didapatkan bahwa presentasi janin,
disebut arrest
berat janin dan paritas ibu bermakna
disorder (4).
fase
beberapa
secara statistik berhubungan dengan
Selain klasifikasi berdasarkan
kejadian
partus
persalinan
presentasi
janin
yang
mengalami
lama.
Dimana
dengan malposisi
pemanjangan, beberapa literatur juga
memiliki resiko 1,261 kali lebih besar
mengelompokkan
yang
mengalami partus lama, serta janin
lebih lama menjadi dua kelompok
yang berat >3500 gram memiliki risiko
utama, yaitu disproporsi sefalopelfik
mengalami partus lama 1,766 kali
(cephalopelvic disproportion /CPD)
lebih besar. Kemudian didapatkan juga
dan kelompok lainnya adalah failure to
bahwa ibu dengan paritas 1 memiliki
progress.
persalinan
Kelompok
pertama
risiko mengalami partus lama 3,441
lamanya
persalinan
kali lebih besar dibandingkan dengan
yang memanjang disebabkan oleh
paritas > 1. Ibu paritas 1 cendrung
faktor
faktor
lebih lama mengalami pembukaan
kelompok
lengkap dibanding ibu dengan paritas
memaksudkan
pelvis
janin. Sementara
ataupun pada
>1 (6). 74
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
Berdasarkan
data
yang
Analisa dilakukan dengan tabulasi
didapatkan dari Rekapitulasi 10 kasus
silang
terbanyak pada tahun 2012 di Ruangan
menggunakan
RRI Kebidanan Rumah Sakit Umum
dengan derajat kepercayaan 95% bila p
Daerah Ibnu Sutowo Baturaja dari 885
value < 0,05 menunjukkan hubungan
persalinan, sebanyak 72 persalinan
bermakna dan tidak bermakna jika p
(8,9%)
value > 0,05.
adalah
persalinan
dengan
penelitian
ini
dan
uji
statistik
rumus
Chi
dengan Square
partus lama.
METODE Jenis
menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional
HASIL
(7)
.
1. Analisa Univariat
Populasi dalam penelitian ini
Hasil analisis yang analisanya
adalah seluruh ibu bersalin di Ruang
dilakukan secara univariat terhadap
Kebidanan pada tahun 2012 berjumlah
variabel independen (presentasi janin,
885 ibu bersalin. Sampel penelitian
berat badan janin dan paritas) dan
dalam penelitian ini menggunakan
variabel dependen (kejadian partus
metode
Lama). Hasil analisis data ditampilkan
random
sampling
menggunakan rumus Iwan Ariawan
dalam
didapatkan berjumlah 100 ibu bersalin
frekuensi.
(7)
. Penelitian dilaksanakan di Ruangan
Kebidanan RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja.
Data
didapatkan
dari
Ruangan Kebidanan RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja dengan menggunakan check list. Analisa
data
menggunakan
analisa data univariat dan bivariat. 75
bentuk
tabel
distribusi
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
Karakteristik Kejadian Partus Lama - Ya - Tidak Persentasi Janin - Abnormal - Normal Berat Badan Janin - Beresiko - Tidak Beresiko Paritas - Nullipara - Multipara
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Frekuensi
Persentase (%)
72 28
72,0 28,0
45 55
45,0 55,0
58 42
58,0 42,0
59 41
59,0 41,0
2. Analisa Bivariat Tabel 2. Hubungan Persentase Janin, Berat Badan Janin, Paritas dengan Kejadian Partus Lama Kejadian Partus Lama Ya Tidak N % N %
%
pvalue
Persentase Janin - Abnormal - Normal
40 32
40,0 32,0
5 23
5,0 23,0
45 55
45,0 55,0
0,001
Berat Badan Janin - Beresiko
48
48,0
10
10,0
58
58,0
-
24
24,0
18
18,0
42
42,0
Paritas - Nullipara
50
50,0
9
9,0
59
59,0
-
22
22,0
19
19,0
41
41,0
Karakteristik
Tidak Beresiko
Multipara
0,010
0,001
*)Uji statistik bermakna pvalue <0,05
banyak pada presentasi abnormal yaitu Dari tabel 2. proporsi kejadian
sebanyak
partus lama pada ibu bersalin lebih
40
responden
(40,0%)
daripada presentasi janin normal yaitu
76
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
sebanyak 32 responden (32,0%). Dari
proporsi
hasil uji Chi Square didapatkan p
dengan presentasi janin abnormal lebih
value 0,001. Jadi ada hubungan antara
besar mengalami kejadian partus lama
presentasi janin dengan kejadian partus
yaitu sebanyak 40,0%. Dari hasil uji
lama. Proporsi kejadian partus lama
Chi Square didapatkan p value 0,001.
pada ibu bersalin lebih banyak pada berat badan janin beresiko sebanyak
48
responden
responden
Hasil
yaitu
ibu
penelitian
bersalin
ini
sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan
(49,0%)
oleh
Amirudin
(2012)
untuk
daripada berat badan janin tidak
mengetahui hubungan presentasi janin
beresiko yaitu sebanyak 24 responden
dengan partus lama didapatkan bahwa
(24,0%). Dari hasil uji Chi Square
presentasi
didapatkan p value 0,010. Jadi ada
statistik berhubungan dengan kejadian
hubungan yang bermakna antara berat
partus
badan janin dengan kejadian partus
0,001. Pada analisis besar risiko untuk
lama. Proporsi kejadian partus lama
presentasi janin dengan Continuity
pada ibu bersalin lebih banyak pada
corretior terdapat nilai p value 0,001,
paritas nulipara yaitu sebanyak 50
yang berarti kelainan presentasi janin
responden (50,0%) daripada multipara
berhubungan dengan kejadian partus
yaitu sebanyak 22 responden (22,0%).
lama. Janin dalam keadaan malposisi
Dari hasil uji Chi Square didapatkan p
dan malpresentasi sering menyebabkan
value 0,001. Jadi ada hubungan yang
partus lama atau partus macet.
bermakna
antara
paritas
dengan
janin
lama
bermakna
dengan
p
secara
value
Perubahan posisi kepala janin
kejadian partus lama.
melalui
jalan
lahir
menyebabkan
panjang lingkaran menjadi lebih besar yang akan mengakibatkan disproporsi
PEMBAHASAN Pada penelitian ini presentasi janin
dikelompokkan
menjadi
sefalopelvik
sehingga
perjalanan
2
persalinan menjadi lama, komplikasi
kategori yaitu abnormal dan normal.
lain juga dapat menyebabkan asfiksia,
Dari hasil penelitian didapat bahwa
intrapartum hingga kematian. Apabila 77
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
persalinan tidak maju, pertolongan per
analisis risiko berat janin terhadap
vagina
kejadian partus lama memperlihatkan
secara
paksa
akan
menimbulkan trauma pada bayi yang
nilai
lebih besar dan juga ibunya dengan
0,853
komplikasi masing-masing (1).
ibu yang memiliki janin yang berat
Dalam penelitian ini sebagian
OR=
>3500
1,766
gram
(95%
memiliki
CI:
risiko
besar responden dengan presentasi
mengalami partus lama 1,766 kali
janin abnormal lebih besar mengalami
lebih besar dibandingkan dengan ibu
kejadian
ini
yang berat janinnya ≤3500 gram dan
disebabkan karena janin dengan posisi
bermakna secara statistik. Janin yang
abnormal dengan presentasi kaki, bahu
besar
atau presentasi bokong akan sulit
melewati jalan lahir sehingga dapat
menemukan
menyebabkan partus lama.
partus
lama.
jalan
Hal
lahir
sehingga
perjalanan persalinan menjadi lebih
akan
Berat
mengalami
neonatus
kesulitan
yang
besar
lama.
adalah apabila berat janin melebihi
Pada penelitian ini berat badan janin
4000 gram. Pada janin besar, faktor
dikelompokkan menjadi 2 kategori
keturunan memegang peran penting.
yaitu beresiko dan tidak beresiko. Dari
Selain itu janin besar juga dijumpai
hasil penelitian didapat bahwa proporsi
pada wanita hamil dengan diabetes
responden ibu bersalin dengan berat
mellitus, postmaturitas, dan grande
badan janin beresiko lebih besar
multipara (Servasius, 2012). Kesulitan
mengalami kejadian partus lama yaitu
persalinan
(partus
lama)
pada
sebanyak 48,0%. Dari hasil uji Chi
persalinan
distosia
terjadi
pada
Square didapatkan p value 0,010.
keadaan janin dengan berat badan
Hasil
penelitian
ini
lebih dari 4.000 gram (1).
sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Amirudin
(2012)
Dalam penelitian ini sebagian
melakukan
besar responden dengan berat badan
penelitian tentang hubungan berat
janin beresiko lebih besar mengalami
badan janin dengan partus lama. Hasil
kejadian partus lama. Menurut peneliti 78
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
hal ini disebabkan karena janin dengan
kali, panggul dan perineum ibu masih
berat melebihi normal akan sulit keluar
kaku sehingga jalan lahir sulit dilalui
melalui
oleh janin. Hal inilah yang dapat
jalan
menyebabkan
lahir,
sehingga
persalinan
menjadi
menyebabkan
terjadinya
persalinan
lama. Pada penelitian ini paritas
yang lama dan dapat menimbulkan
dikelompokkan menjadi 2 kategori
berbagai komplikasi pada janin hingga
yaitu nulipara dan multipara. Dari hasil
kematian. Ibu paritas 1 cendrung lebih
penelitian didapat bahwa proporsi
lama mengalami pembukaan lengkap
responden ibu bersalin dengan paritas
dibanding ibu dengan paritas > 1.
nulipara
lebih
besar
mengalami
Dalam penelitian ini sebagian
kejadian partus lama yaitu sebanyak
besar
50,0%. Dari hasil uji Chi Square
nulipara
didapatkan p value = 0,001.
kejadian partus lama. Menurut peneliti
Hasil
penelitian
lebih
dengan besar
paritas
mengalami
sejalan
hal ini disebabkan karena ibu dengan
dengan hasil penelitian yang dilakukan
paritas nulipara cenderung memiliki
oleh
untuk
panggul dan perineum yang masih
mengetahui hubungan paritas dengan
kaku sehingga jalan lahir sulit dilalui
partus lama didapatkan hasil analisis
oleh janin, sehingga menyebabkan
risiko paritas terhadap kejadian partus
terjadinya persalinan yang lama.
Amirudin
ini
responden
(2012)
lama memperlihatkan nilai OR= 3,441 (95%
CI:
1,992
Ini
KESIMPULAN
berarti bahwa ibu dengan paritas 1
1. Ada hubungan yang bermakna
memiliki risiko mengalami partus lama
antara presentasi janin dengan
3,441 kali lebih besar dibandingkan
kejadian partus lama di Ruang
dengan paritas >1 dan bermakna
Kebidanan RSUD Ibnu Sutowo
secara statistik. Ibu paritas 1 cendrung
Baturaja tahun 2013.
lebih lama mengalami pembukaan
2. Ada hubungan yang bermakna
lengkap dibanding ibu dengan paritas
antara berat badan janin dengan
> 1. Pada kelahiran anak yang pertama
kejadian partus lama di Ruang 79
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
Kebidanan RSUD Ibnu Sutowo
Kejadian
Baturaja tahun 2013.
http:erfansyah.blogspot.com.hubu
3. Ada hubungan yang bermakna
Partus
Lama.
ngan-umur-dan-paritas-ibu-
antara paritas dengan kejadian
dengan-kejadian-partus-lama
partus lama di Ruang Kebidanan
diakses 01 April 2013
RSUD Ibnu Sutowo Baturaja tahun
6.
2013.
Amirudin, Ridwan. 2012. Faktor Resiko Kejadian Partus Lama di RSIA Siti Fatimah. Makasar : FKM
DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
Manuaba,
IGB.
2010.
Ilmu
7.
Metode
dan KB. Jakarta : EGC
Jakarta : Rineka Cipta
Saifudin. 2008. Ilmu Kebidanan. :
PT.
Bina
Pustaka
Sarwono Prawirohardjo Servasius, Evi. Penyebab dan Epidemologi
Partus
Lama
(Distosia). http://sikkahoder.blogspot.com/20 12 diakses 01 April 2013 4.
Mochtar, Roestam. 2008. Sinopsis Obsetetri. Jakarta : EGC
5.
Soekidjo.
Kebidanan, Penyakit Kandungan
Jakarta
3.
Notoatmodjo,
Erfan, Syah. 2012. Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan
80
Penelitian
2010.
Kesehatan.