ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY “S” GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2011
Ida Susila* Mukhasanah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
ABSTRAK Penelitian ini untuk mengembangkan pola pikir dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan (SOAP) pada Asuhan Kebidanan Komprehensif NY “S” GIII P2002 Trimester III dengan Partus Lama di RSUD Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2015. Metode yang dipakai dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini deskriptif observasi yang dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dengan kehamilan sampai kontrasepsi diperoleh melalui wawancara, pengkajian data primer, sekunder, pemeriksaan fisik, penunjang dan dilakukan pendokumentasian standar asuhan kebidanan SOAP. Hasil penelitian terdapat kesenjangan pada kasus dengan teori yang ada. Pada pengkajian subyektif terdapat persamaan dalam hal usia ibu dan perpanjangan waktu pada kala I fase aktif. Pada pengkajian Obyektif terdapat persamaan dalam hal pemeriksaan fisik umum, khusus dan pemeriksaan dalam. Pada Analisa terdapat persamaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yakni dalam hal masalah potensial dan kebutuhan. Pada penatalaksanaan terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam hal observasi CHPB dan pemberian oksigen. Kata kunci : Partus Lama, Persalinan, Patologis PENDAHULUAN Partus lama merupakan persalinan yang sulit dimana terjadi gangguan kemajuan persalinan atau terjadi kemacetan dalam waktu ±2 jam. Tingginya angka kematian ibu disebabkan oleh partus lama, sedangkan partus lama disebabkan oleh kemacetan pada kala I fase laten atau fase aktif yang memanjang pada proses persalinan dan WHO memperkirakan 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca persalinan. Infeksi juga
merupakan penyebab penting kematian dan kesakitan ibu. Disamping itu, dapat terjadi komplikasi yang berhubungan dengan sepsis, terutama jika terjadi partus lama. Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8 %. Partus lama dapat menimbulkan dampak yang serius pada ibu dan janin yaitu infeksi intrapartum,
rupture uteri, cincin retraksi patologis, pembentukan fistula, cedera otot-otot dasar pangul, kaput suksedaneum, molase kepala janin, asfiksia, kematian janin. Target AKI di Indonesia pada tahun 2010 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan survei Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 didapatkan data angka kematian ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Data yang diperoleh dari profil kesehatan jawa timur selama periode bulan Januari sampai Desember 2014 mendapatkan bahwa penyulit ibu terbanyak adalah partus lama sebanyak 1.480 kasus (16%). Sedangkan data dari Dinas Kesehatan kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa angka kejadian partus lama (2012) sebanyak 123 (3%) kasus. Berdasarkan data survey awal dari Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah mulai dari bulan Januari sampai Desember 2010 jumlah persalinan dengan partus lama 71 orang (13,7%). Upaya yang dapat dilakukan untuk partus lama adalah dengan setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan yang terlatih, sehingga komplikasi dapat terdektesi sedini mungkin dan dapat ditangani sesegera mungkin. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi dapat dilakukan dengan cara memberikan asuhan sayang ibu. Tujuan penelitian ini adalah mendapat gambaran nyata tentang teori dan praktek lapangan untuk mengembangkan pola pikir dalam melaksanakan asuhan kebidanan
dengan menggunakan manajemen kebidanan (SOAP) pada Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny”S” GIIIP2002 dengan partus lama di RSUD Dr. Soegiri Lamongan 2011. PEMBAHASAN. Pengkajian Data Subyektif Terdapat persamaan pada data subyektif antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus pada usia ibu yang >35 tahun dan pada riwayat kesehatan sekarang yang dimana terjadi perpanjangan waktu pada kala I fase aktif yang berlangsung selama 27 jam. Pada teori diterangkan bahwa ibu dengan usia >35 tahun sangat mempengaruhi persalinan partus lama selain dari faktor usia partu lama juga di pengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan his, dan grandemulti. Dan dijelaskan bahwa persalinan tidak boleh >24 jam pada primi dan >18 jam pada multi yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. Pada usia >35 tahun sudah mengarah keresiko tinggi terjadinya komplikasi oleh karena itu pada waktu pemeriksaan antenatal sudah harus dicegah secara dini adanya komplikasi yang kemungkinan terjadi pada ibu dan pada riwayat kesehatan sekarang yang dimana terjadi perpanjangan waktu kala I fase aktif untuk itu harus dilakukan observasi dan pemantaun kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf, yang dimana pemantauan tidak boleh melewati garis waspada. Didukung dengan teori yang menyebutkan bahwa ibu yang berusia >35 tahun beresiko mengalami keguguran, diabetes gestational, tekanan darah tinggi dan ibu dengan usia >35 tahun beresiko mengalami inersia atau gangguan
kontraksi rahim sehingga memiliki persalinan lama yang berlangsung lebih dari 20 jam. Dan pada pemantauan kemajuan persalinan yang menggunakan partograf untuk memantau keadaan ibu dan janin untuk menentukan adanya persalinan abnormal. (Khumaira : 2007) Pengkajian Data Obyektif Pada data obyektif terdapat persamaan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus untuk pemeriksaan fisik umum, khusus dan pemeriksaan dalam. Pada tinjauan kasus dijelaskan keadaan umum ibu lemah, raut wajah kesakitan, nadi 94 x/menit, suhu 37,80C. Pada pemeriksaan khusus didapatkan bibir kering, mata cowong, terjadi meteorismus, turgor kulit menurun, serta terjadi pembekakan pada jalan lahir Hal ini diperkuat dengan adanya teori yang menyebutkan bahwa keadaan umum ibu dengan partus lama yaitu cukup sampai lemah dikarenakan faktor kelelahan, suhu badan meningkat, nadi cepat, bibir kering, mata cowong dan terjadi meteorismus karena terdapat tandatanda dehidrasi dan ibu sudah kelelahan karena proses persalinan yang lama dan terjadi edema servik/pembekakan jalan lahir yang dikarenakanibu sudah meneran sebelumnya. Adanya tanda-tanda dehidrasi dan ibu kelelahan karena faktor proses persalinan yang lama harus sudah di duga sejak ibu datang kerumah sakit dan harus dicegah untuk mengoptimalkan kondisi ibu dan janinya dengan caramemperbaiki keaadaan umum ibu memberikan rehidrasi per infuse, dan menganjurkan kepada ibu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi agar
kuat untuk menghadapi proses persalinan nantinya. Teori menyebutkan bahwa ibu dengan dehidrasi dan kelelahan dapat menyebabkan proses persalinan yang lama karena akan menyebabkan inersia atau gangguan kontraksi rahim yang dimana dapat menyebabkan persalinan lama. (Mansjoer : 2008) Pengkajian Data Analisa Masalah potensial terdapat persamaan, pada teori disebutkan dapat terjadi proses persalinan yang lama, partus kasep, rupture uteri, infeksi, dehidrasi dan terjadi syok. Sedangkan pada tinjauan kasus masalah potensial yang terjadi, proses persalinan yang lama > 24 jam dan dehidrasi dengan tandatanda meliputi mukosa bibir kering, nadi cepat, suhu meningkat, terdapat meteorismus, turgor kulit menurun. Kebutuhan persalinan dengan partus lama pada analisa terdapat kesamaan antara konsep dasar asuhan kebidanan dan kasus. Pada konsep asuhan kebidanan kebutuhanya meliputi nutrisi, pemantauan kemajuan persalinan 4 jam sekali, kolaborasi dengan dr. SpOG, rehidrasi dengan pemberian cairan fisiologis, pemantauan input dan output, persiapan proses persalinan, mobilisasi, pemantauan tanda gawat janin, dan memberikan dukungan pada ibu. Pada kasus sendiri kebutuhan ibu antara lain nutrisi, pemantauan kemajuan persalinan 4 jam sekali, kolaborasi dengan dr. SpOG, rehidrasi dengan pemberian cairan fisiologis, pemantauan input dan output, persiapan proses persalinan, mobilisasi, pemantauan tanda gawat janin, dan memberikan dukungan pada ibu.
Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian OD ini menjadi kebutuhan bagi ibu karena pada data subyektif dan obyektif diatas menjelaskan proses persalinan yang lama dan ibu sudah kelelahan menghadapi proses persalinan yang lama, memberikan dukungan psikologis dari suami dan keluarga, dan memenuhi cairan dan nutrisi memberi ibu makan dan minum serta pemasangan infus Kebutuhan ini dikuatkan dengan teori dari buku pelayanan kesehaan maternal neonatal menjelaskan bahwa indikasi pemberian OD dilakukan pada ibu yaitu aterm, KPD, kehamilan lewat waktu, dan tidak ada kemajuan persalinan. Dan memperbaiki keadaan umum dengan cara pemenuhan cairan dan nutrisi dan pemasangan infus untuk mencegah dehidrasi pada ibu. (Manuaba : 2009) Pengkajian Data Penatalaksanaan Pada penatalaksanaan terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dantinjauan kasus. Penatalaksanaan yang dilakukan meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Penatalaksanaan persalinan dengan partus lama pada tinjauan pustaka diantaranya dengan melakukan pendekatan terapeutik kepada ibu, menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, menganjurkan ibu untuk istirahat diantara his, menganjurkan kepada ibu untuk mobilisasi agar dapat mempermuda terjadinya proses persalinan, melakukan informed consent, mengobservasi CHPB 30 menit sekali, mengobservasi kemajuan persalinan setiap 4 jam sekali, melakukan pertolongan persalinan dengan 58 langkah, melakukan kolaborasi dengan dr.
SpOG untuk tindakan selanjutnya, melakukan pimpinan persalinan dengan vakum/forsep, dan melakukan proses persalinan dengan sectio ceasarea Pada tinjauan kasus didapatkan penatalaksanaan diantaranya menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya,meminta suami atau keluarga untuk mendampingi memberikan dukungan, menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, menganjurkan ibu untuk istirahat diantara his, mengobservasi CHPB 1 jam sekali, melakukan pemasangan oksigen kepada ibu, mengobservasi kemajuan persalinan setiap 4 jam sekali, melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi dan tindakan selanjutnya, melakukan informed consent untuk pemberian OD, melakukan pemberian OD dengan 1 flas D5% + Oksitosin 5 unit dan melakukan pertolongan persalinan dengan 58 langkah. Pada tinjauan pustaka dan tinjauan teori didapatkan kesejangan pada observasi CHPB yang dilakukan 1 jam sekali yang dimana dalam teori dijelaskan observasi CHPB dilakukan 30 menit sekali selama fase aktif dan tiap 5 menit selama kala II untuk mendektesi adanya kemungkinan komplikasi secara dini. Dan pada Pemasangan oksigen pada ibu guna untuk memasok oksigen ke janin agar janin tidak mengalami pultadistres hal ini di jelaskan dalam teori bahwa DJJ normalnya 120-160x/menit yang dimana jika DJJ > 160x/menit atau < 120x/menit penatalaksanaan yang pertama kali dilakukan adalah dengan memberikan oksigen kepada ibu. (Mochtar, Rustam : 2008) PENUTUP
Kesimpulan Setelah melakukan asuhan kebidanan komprehensif Ny “S” GIIIP2002 Trimester III Dengan Partus Lama di RSUD Dr. Soegiri Lamongan, maka didapatkan kesimpulan; Pada pengkajian subyektif terdapat persamaan dalam hal usia ibu dan perpanjangan waktu pada kala I fase aktif, Pada pengkajian Obyektif terdapat persamaan dalam hal pemeriksaan fisik umum, khusus dan pemeriksaan dalam, Pada Analisa terdapat persamaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yakni dalam hal masalah potensial dan kebutuhan, Pada penatalaksanaan terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam hal observasi CHPB dan pemberian oksigen. Saran Dapat dijadikan sebagai literatur untuk perkembangan dan penyempurnaan penelitian yang sudah ada khususnya kasus persalinan dengan partus lama. Sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga tercapai asuhan kebidanan yang lebih komprehensif. Pemahaman tentang informasi yang berhubungan dengan partus lama akan membantu masyarakat dalam mendeteksi dini komplikasi dan tindakan yang harus dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan. DAFTAR PUSTAKA Khumaira, Marsha. 2007: Ilmu kebidanan. Yogyakarta: Citra Pustaka Yogyakarta Mansjoer, Arif, dkk. 2008: Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media
Ausculapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2010: Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan KB. Jakarta: EGC Mochtar, Rustam. 2008: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC