Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA BANGUNAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PREMI ASURANSI PROPERTI Ramadian Sjahrul 1.), Retno Indryani 2.), R. Sutjipto Tantyonimpuno 2.) 1) Mahasiswa Program MMT – Manajemen Proyek ITS 2) Dosen Program MMT ITS
ABSTRAK Asuransi properti memberikan perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi pada sebuah bangunan. Fungsi asuransi adalah alat untuk memindahkan risiko kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi cenderung menolak bila sebuah bangunan dianggap mempunyai risiko yang besar. Pelaku asuransi harus dapat melihat serta menilai faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi penutupan asuransi suatu bangunan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penutupan asuransi properti (property all risks insurance) dan dapat menentukan besarnya kontribusi masing-masing faktor terhadap nilai premi pada penutupan asuransi properti. Penelitian ini akan dapat menentukan besarnya kontribusi masing-masing faktor terhadap nilai premi pada penutupan asuransi properti berdasarkan data – data tentang bangunan yang didapat dari dokumen polis asuransi, laporan survei dan dilengkapi dengan wawancara. Untuk mencapai tujuan penelitian, data yang diperoleh dianalis secara deskriptif, dan dilanjutkan dengan analisis multivariat untuk menentukan besarnya konstribusi masing-masing variabel dengan menggunakan analisis regresi logistik yang dibantu dengan peranti lunak SPSS. Berdasarkan hasil analisis regeresi logistik ternyata variabel yang berpengaruh terhadap nilai premi asuransi properti adalah nilai bangunan, status kepemilikan dan fungsi atau kegunaan. Model yang didapat menunjukkan kemungkinan memperoleh premi lebih besar dari 2.00 %o untuk sebuah bangunan yang memindahkan risikonya kepada perusahaan asuransi, diperoleh berdasarkan kontribusi variabel nilai bangunan dan isinya sebesar 5,315 dan 3,385, kontribusi variabel status kepemilikan sebesar 3,159, dan kontribusi variabel fungsi atau kegunaan sebesar 5,330. Kata kunci: risiko, premi, asuransi properti ABSTRACT The Property All Risks Insurance (P.A.R) give protection of risk which might be possible happen. The function of insurance [is] appliance remove the risk to the Insurance Company (Insurer). The Insurer intends refuse when the building assumed having a big risk. Insurance perpetrator must be able to see and also assess from factors of risks which can influence the closing insurance. The main target of this research in knowing the factors which can influence the closing Property All Risks Insurance (P.A.R) and can determine the level of contribution each factors to the premium value from closing of Property All Risks Insurance (P.A.R). This research will be able to determine the level of contribution each factors to the premium value from closing of Property All Risks Insurance (P.A.R) by colleting data about the building from insurance policy document, survey report provided with [by] the interview. To reach the research target, data obtained [by] a analyst descriptively and continued with the analysis multivariate to determine the level of
ISBN : 979-99735-0-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
contribution [of] each variable by using assertive analysis logistic regression with the soft device [of] SPSS. Knowing from the result analyze the logistic regression, the variable of building value, status of ownership, and occupancy having on the top grade which can influence to the value of Property All Risks Insurance (P.A.R). The Model show the possibility obtain get the premium [of] bigger than 2,00 %o from a building to remove its risk to insurance company, obtained (by) pursuant to contribution variable assess the building and its contents [of] equal to 3,315 and 3,385, contribution of variable status of ownership of equal to –3,159, and contribution of variable of function or occupancy give equal to 5,330. Keywords: risk, premium, property all risks insurance PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan kota serta makin terbatasnya lahan yang ada sehingga makin meningkatnya harga tanah, mengakibatkan makin menjamurnya bangunan gedung bertingkat di perkotaan. Makin tinggi dan luas suatu bangunan beban api pada bangunan akan semakin besar, apalagi bila ditunjang dengan bahan-bahan interior akustik yang terpasang, di satu sisi baik untuk kenyamanan (kedap suara dan kedap panas) dan juga meningkatkan citra arsitekturnya; tapi di sisi lain bahan-bahan seperti soft board, karpet sangatlah mudah dilalap api. Ditambah lagi apabila dalam bangunan tersebut tidak terdapat kompartementisasi (pemisahan satu ruang dengan ruang lain) serta kedap asap, akan mempercepat penyebaran api dan asap (Achyar, 2002). Sebuah bangunan, mulai dari fisik bangunan itu sendiri hingga material serta pendukungnya tidak lepas dari risiko-risiko yang dapat menimbulkan kerugian kepada penghuni dan tentunya pemilik bangunan. Kerugian-kerugian terhadap bangunan yang mungkin terjadi dapat diantisipasi dengan asuransi properti (property all risks insurance). Asuransi properti memberikan perlindungan terhadap segala risiko yang mungkin terjadi pada sebuah bangunan kecuali yang dikecualikan. (Asuransi ACA, 2001). Perumusan Masalah Banyak faktor yang mempengaruhi pertimbangan perusahaan asuransi apakah akan menutup risiko tersebut atau menolaknya. Perusahaan asuransi harus dapat melihat serta menilai faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi penutupan asuransi suatu bangunan yang akan diasuransikan. Sehingga timbul pertanyaan: 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penutupan asuransi properti ? 2. Berapa nilai premi pada penutupan asuransi properti yang sesuai dengan tingkat risiko ? Tujuan 1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penutupan asuransi properti. 2. Dapat menentukan besarnya kontribusi masing-masing faktor terhadap nilai premi pada penutupan asuransi properti. Manfaat Mempelajari gambaran tentang asuransi properti bagi perusahaan asuransi khususnya bagi underwriter dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi penutupan asuransi properti
ISBN : 979-99735-0-3
B-6-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Batasan Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan pada bangunan (property) yang telah ditutup oleh perusahaan asuransi di Jawa Timur dan bangunan yang telah mengalami kerugian setelah risikonya dijaminkan pada PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. dengan pembatasan hanya pada faktor yang mempengaruhi penutupan asuransi properti. DEFINISI ASURANSI Asuransi artinya transaksi pertanggungan, yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Dimana penanggung menjamin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat/kapan terjadinya. Premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung (Djojosoedarso,1999). Asuransi properti memberikan pertanggungan pada harta benda berupa gedung/bangunan rumah, kantor, hotel, pabrik, toko, dan lain-lain, berikut isinya (perabotan, perlengkapan, furniture, mesin-mesin, persediaan bahan baku serta barang jadi dan lain-lain) terhadap kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh segala risiko seperti kebakaran, kejatuhan pesawat terbang, sambaran petir, peledakan dan asap dan masih banyak lagi kecuali yang dikecualikan (Asuransi Bintang, 2003). METODA Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain studi observasional analitik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. Kantor Cabang Surabaya yang diambil dari dokumen resmi berupa satu set polis asuransi properti bangunan-bangunan di Jawa Timur dan dilengkapi dengan laporan survey yang dilakukan oleh bagian underwriting, dan bila data sekunder tersebut kurang lengkap maka dilakukan wawancara dengan pejabat terkait perusahaan asuransi bersangkutan. Penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi penutupan asuransi sehingga dapat menentukan besarnya kontribusi masing-masing faktor terhadap nilai premi pada penutupan asuransi properti berdasarkan data–data tentang bangunan yang terdapat pada laporan survey. Sedangkan kemungkinan risiko itu terjadi pada masa periode pertanggungan tidak dimasukkan dalam kerangka konsep. Sehingga kerangka konsep yang digunakan adalah : Fungsi atau kegunaan
bangunan Lokasi atau letak bangunan Nilai Bangunan dan Isinya Premi Asuransi Properti Luas Bangunan Kondisi Site Komponen Bangunan Status Kepemilikan
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
ISBN : 979-99735-0-3
B-6-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Tabel 1. Definisi Operasional No. 1
Variabel Premi Asuransi Properti
Definisi Nilai tarip imbalan untuk menanggung sebuah risiko
Hasil Ukur 1= > 2.00 %o 2= ≤ 2.00 %o
Skala Nominal
2
Fungsi atau Kegunaan
Kegunaan bangunan
Ordinal
3
Lokasi Bangunan
Letak berdasarkan lahan.
4
Nilai Bangunan dan Isinya
Besar nominal nilai bangunan dan isinya.
5
Luas Bangunan
Prakiraan bangunan
6
Kondisi Site
Keadaan yang berada tepat di sekeliling site
7
Komponen Bangunan
8
Status Kepemilikan
Sebagian besar material yang digunakan pada bangunan Kepemilikan dari penghuni bangunan tersebut
1= Industrial 2= Komersial 3= Residensial 1= Kawasan Industri 2= Kawasan Perdagangan /Umum 3= Kawasan Hunian 1= > 10 Milyar 2= 2 Milyar – 10 Milyar 3= < 2 Milyar 1= Besar 2= Sedang 3= Kecil 1= Sungai, laut, danau 2= Bangunan lain 3= Lahan kosong 1= Konstruksi Kelas III 2= Konstruksi Kelas II 3= Konstruksi Kelas I 1= Pemilik 2= Penyewa
atau
okupasi
bangunan tata guna
luas
seluruh
Ordinal
Interval
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Nominal
Populasi penelitian adalah berbagai bangunan yang berada di Jawa Timur. Sedangkan sampel penelitian adalah bangunan di Jawa Timur yang diproteksi dengan asuransi properti oleh PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. dalam kurun waktu 5 (Lima) tahun terakhir. Dalam menentukan besar sampel, karena penelitian ini merupakan penelitian multivariat, maka jumlah sampel harus beberapa kali (sekitar sepuluh kali atau lebih) lipat dari jumlah variabel dalam penelitian (Roscoe dalam Sularso, 2003). Berdasarkan teori tersebut maka jumlah sampel adalah 80 buah. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka dilakukan analisis data yaitu sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Setelah data terkumpul, dilakukan editing lalu diolah dan dianalisis secara deskriptif. Analisis dilakukan dengan cara menggambarkan variabel-variabel penelitian dalam bentuk narasi. 2. Analisis Multivariat Analisis dilanjutkan dengan analisis multivariate. Analisis ini untuk melihat hubungan variabel dependen dengan beberapa variabel independen secara bersamasama, untuk menentukan besarnya konstribusi masing-masing variabel dengan mengontrol pengaruh variabel lain. Untuk melihat pengaruh beberapa faktor risiko (variabel independen) terhadap premi penutupan asuransi properti (variabel dependen) secara bersama-sama, dan untuk menentukan besarnya kontribusi masing-masing variabel dengan mengontrol variabel lain yang diduga sebagai variabel konfounding maka dilakukan analisa multivariat dengan menggunakan analisis regresi logistik. Variabel yang mempunyai nilai p<0,05 berarti mempunyai pengaruh terhadap premi penutupan asuransi properti. Sehingga pada akhirnya akan didapatkan model yang terbaik yang berisi beberapa faktor risiko terhadap besarnya nilai premi pada penutupan asuransi properti.
ISBN : 979-99735-0-3
B-6-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
a. Pemilihan variabel (analisis univariat). Sebelum dilakukan analisis multivariat, terlebih dahulu dilakukan analisis univariat melalui regresi logistik untuk menentukan variabel mana yang layak untuk dijadikan kandidat dalam permodelan. Variabel yang mempunyai nilai p<0,25 dapat dijadikan kandidat dalam permodelan (Lemeshow, 1989). Variabel lain yang mempunyai nilai p≥0,25 dapat dimasukkan pada analisis multivariat asalkan didukung oleh teori yang kuat. b. Analisis multivariat. Dilakukan analisis ini untuk mendapatkan model yang paling sederhana, yaitu model dengan paling sedikit variabel independen tetapi dapat menerangkan variabel dependen semaksimal mungkin. Setelah didapat variabel yang bisa dimasukkan dalam permodelan selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan regresi logistik. Sehingga secara matematis, model regresi logistik dapat dituliskan sebagai berikut : π (x) = P (y = 1 ׀x1 x2 x3 ……….xk) = P(X) HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini dikumpulkan sejumlah polis asuransi properti yang menutup bangunan di Jawa Timur dengan besar premi bervariasi yang berkisar lebih dari 2,00 %o atau lebih kecil dari 2,00 %o. Selain premi asuransi properti sebagai variabel dependen, variabel-variabel lain (variabel independen) yang akan diteliti meliputi fungsi atau okupasi, lokasi, nilai bangunan dan isinya, luas bangunan, kondisi site, komponen bangunan dan status kepemilikan. Tabel 1. Faktor yang Berpengaruh terhadap Nilai Premi Asuransi Properti, PT. Asuransi Jasa TaniaTbk, Tahun 1998 – 30 Juni 2003 No. 1.
Variabel Fungsi atau Kegunaan
2. 3.
Lokasi Bangunan Nilai Bangunan dan Isinya
4. 5.
Luas Bangunan Kondisi Site
6.
Komponen Bangunan
7.
Status Kepemilikan
Nilai p 0,001 0,013 0,162 0,005 0,065 0,000 0,999 0,999 0,999 1,000 0,000
p < 0,25 x x x x x x x
Setelah melihat hasil pada Tabel 1. maka variabel yang dapat dimasukkan dalam analisis regresi logistik adalah fungsi atau kegunaan, lokasi bangunan, nilai bangunan serta isinya, luas bangunan dan status kepemilikan. Komponen bangunan, meskipun mempunyai nilai p > 0,25 diikutkan dalam analisis regresi logistik karena secara subtansial variabel tersebut berpengaruh terhadap nilai premi asuransi properti yang mana komponen bangunan dapat menunjukkan kekuatan dari bangunan terhadap terjadinya suatu risiko. Sedangkan kondisi site tidak menjadi kandidat untuk dimasukkan dalam analisis regresi logistik karena mempunyai nilai p > 0,25. Hasil analisis regresi logistik bisa dilihat pada Tabel 2.
ISBN : 979-99735-0-3
B-6-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Logistik untuk Mendapatkan Model dari Faktor- Faktor yang Berpengaruh terhadap Nilai Premi Asuransi Properti, PT. Asuransi Jasa Tania Tbk, Tahun 1998 – 30 Juni 2003 No. 1. 2. 3. 4.
Variabel Nilai Bangunan dan Isinya (hp(1)) (hp(2)) Status Kepemilikan (inf) Fungsi atau Kegunaan (okupasi) Konstanta
B 5,315 3,385 -3,159 5,330 -5,881
p 0,001 0,016 0,005 0,001
Nilai p < 0,05 < 0,05 < 0,05 < 0,05
Berdasarkan hasil dari analisis regresi logistik ternyata variabel yang berpengaruh terhadap nilai premi asuransi properti adalah nilai bangunan, status kepemilikan dan fungsi atau kegunaan. Sedangkan variabel luas bangunan tidak berpengaruh terhadap nilai premi asuransi properti karena mempunyai nilai p > 0,05. Variabel komponen bangunan biarpun secara subtansial berpengaruh terhadap besar premi, namun secara statistik setelah dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan analisis regresi logistik, variabel komponen bangunan tidak signifikan untuk mempengaruhi besarnya premi asuransi properti. Secara matematis, model regresi logistik dapat dituliskan sebagai berikut: 1 P(x) = - ( β0 + Σ βi Xi )
1+e 1 P(x) = - { - 5,881 + 5,315 hp (1) + 3,385 hp (2) + (- 3,159 inf) + 5,330 okupasi }
1+e Model tersebut menunjukkan kemungkinan memperoleh premi lebih besar dari 2.00 %o diperoleh berdasarkan kontribusi variabel nilai bangunan dan isinya sebesar 5,315 dan 3,385, kontribusi variabel status kepemilikan sebesar -3,159, dan kontribusi variabel fungsi atau kegunaan sebesar 5,330. Semakin besar kontanta berarti semakin besar kontribusi memperoleh premi lebih dari 2,00 %o, begitu pula sebaliknya. Misalnya sebuah penutupan asuransi properti mempunyai nilai bangunan serta isinya lebih besar dari 2 Milyar - 10 Milyar, status kepemilikan adalah penyewa dan fungsi atau kegunaannya sebagai bangunan komersial, maka dengan menggunakan model regresi logistik diperoleh hasil sebagai berikut : 1 P(x) = - ( - 5,881 + 5,315 + 0 + 0 + 5,330 )
1 + e P(x) = 0,99 Hasil itu menunjukkan bahwa untuk penutupan dengan nilai bangunan serta isinya lebih besar dari 2 Milyar - 10 Milyar, status kepemilikanan adalah penyewa dan fungsi atau kegunaannya sebagai bangunan komersial, kemungkinan mendapatkan nilai premi asuransi properti lebih besar dari 2,00 %o sebesar 99 %. Tabel 3. memperlihatkan kemungkinan nilai premi asuransi properti masing-masing kondisi penutupan, berdasarkan model yang sudah diperoleh.
ISBN : 979-99735-0-3
B-6-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005 Tabel 3. Kemungkinan Nilai Premi Asuransi Properti Masing-Masing Kondisi Penutupan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Nilai bangunan dan isinya 2M– > 10M <2M 10 M x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Status kepemilikan Pemilik
Penyewa
Fungsi atau kegunaannya Industrial
x x x
Komersial
Residensial
x x x x x x
x x x
x x x x x x
x x x x x x
x x x x x x
x x x
x x x
Premi > 2,00 %o 0,4195 0,4195 0,0035 0,9445 0,9445 0,0761 0,8327 0,8327 0,0235 0,9915 0,9915 0,3622 0,0239 0,0239 0,0001 0,3656 0,3656 0,0028
Setelah melihat hasil pada Tabel 3, maka didapat kemungkinan yang paling besar (0,9915) untuk memperoleh premi lebih besar dari 2.00 %o terdapat pada kondisi penutupan dengan nilai bangunan serta isinya lebih besar dari 2 Milyar - 10 Milyar, status kepemilikanan adalah penyewa dan fungsi atau kegunaannya sebagai bangunan industrial atau komersial. Sedangkan kemungkinan yang paling kecil (0,0001) untuk memperoleh premi lebih besar dari 2.00 %o terdapat pada kondisi penutupan dengan nilai bangunan serta isinya kurang dari 2 Milyar, status kepemilikanan adalah pemilik dan fungsi atau kegunaannya sebagai bangunan residensial. Hasil ini dapat digunakan oleh para pelaku asuransi khususnya underwriter untuk dijadikan pedoman pada penutupan baru dalam menentukan nilai premi asuransi properti dengan melihat kemungkinan pada masing-masing kondisi penutupan. KESIMPULAN Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penutupan asuransi properti adalah fungsi atau okupasi, lokasi, nilai bangunan dan isinya, luas bangunan, kondisi site, komponen bangunan dan status kepemilikan. 2. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap nilai premi asuransi properti adalah nilai bangunan dan isinya, status kepemilikan dan fungsi atau kegunaan. 3. Dari hasil analisis regresi logistik, variabel nilai bangunan dan isinya memberikan kontribusi sebesar 5,315 dan 3,385, variabel status kepemilikan memberikan kontribusi sebesar -3,159, dan variabel fungsi atau kegunaan memberikan kontribusi sebesar 5,330. Saran 1. Memperbanyak faktor-faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi nilai premi asuransi properti. 2. Pada hasil ukur untuk nilai premi asuransi properti perlu ditambah lebih dari dua nilai premi. 3. Perlu dilakukan penelitian serupa lebih lanjut menggunakan data dengan jangka waktu 8 tahun terakhir serta jumlah sampel lebih banyak.
ISBN : 979-99735-0-3
B-6-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
DAFTAR PUSTAKA Achyar, E. S, 2002. Bangunan Bertingkat di Bandung, Pikiran Rakyat, Jakarta. Asuransi ACA, 2001. Asuransi Properti, www.aca.co.id. Asuransi Bintang, 2003. Asuransi Properti, www.asuransibintang.com. Djojoseodarso, S, 1999. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, PT. Salemba Empat, Jakarta. Hosmer, D. W. dan Lemeshow, S, 1989. Applied Logistic Regression, John Wiley and Sons, Inc., Canada. Sularso, S, 2003. Metode Penelitian Akuntansi: Sebuah Pendekatan Replikasi, BPFEYogyakarta, Solo.
ISBN : 979-99735-0-3
B-6-8