PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH PADA PT. ASURANSI KERUGIAN SINARMAS CABANG SYARIAH PERIODE 2008 - 2012 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
HUSNUL KHOTIMAH NIM. 1110046200036
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 1435 H/2014 M
ABSTRAK
HUSNUL KHOTIMAH NIM. 1110046200036. PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING LABA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH PADA PT. ASURANSI KERUGIAN SINARMAS CABANG SYARIAH. Strata 1 (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan underwriting sebagai variabel dependen dan laba perusahaan sebagai faktor independen. Apakah dari keempat variabel dependen tersebut dapat berpengaruh terhadap laba perusahaan secara parsial (individu) maupun secara simultan (keseluruhan). Jenis penelitian yang dipergunakan adalah analisis regresi berganda (analysis multiple regression). Kesimpulan dari analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) berdasarkan uji parsial ( individu) dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel premi (X1) dengan koefisien regresi sebesar thitung 6,574 > ttabel 2,004, variabel hasil investasi (X3) sebesar thitung 2,396 > ttabel 2,004. Maka dapat dilihat bahwa yang berpengaruh signifikan yaitu variabel (premi dan hasil investasi), sedangkan variabel klaim dan underwriting berpengaruh tetapi tidak signifikan. (2) berdasarkan uji simultan (keseluruhan) bahwa keempat variabel bebas (premi, klaim, hasil investasi dan underwriting) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu sebesar Fhitung 579,473 > Ftabel 2,539. Berdasarkan analisis regresi linear berganda didapat nilai R square sebesar 0,975 (97,5%) yang berarti bahwa variabel premi, klaim, hasil investasi dan underwriting memiliki pengaruh secara nyata terhadap variabel laba perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 2,5% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain.
Kata kunci: premi, hasil investasi dan laba perusahaan asuransi kerugian PT. Asuransi Sinarmas Cabang Syariah.
i
KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim.
Alhamdulillahirabil „alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala nikmat, karunia dan rahmat – Nya yang begitu luar biasa, yang selalu memberikan cahaya kemudahan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH
PREMI,
KLAIM,
NILAI
INVESTASI
DAN
UNDERWRITING TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH PADA PT. ASURANSI KERUGIAN SINARMAS CABANG SYARIAH. Penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Strata satu (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada penghuni Surga, Sang pembawa Risallah yang telah membawa kita semua umatnya dari kebodohan sampai berilmu pengetahuan baik ilmu dunia maupun akhirat, kepada Beliau kekasih sejati Allah SWT yakni junjungan kita Habibina wa syafiina wa maulana Muhammad Saw yang memberikan semangat juang dan inspirasi bagi penulis dalam menyesaikan skripsi ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih atas semua doa, bantuan dan bimbingan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, kepada: ii
1. Bapak Dr. H. JM. Muslimin, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, MH selaku Ketua Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak H. Abdurrauf, Lc, MA selaku Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, mencurahkan segala perhatian untuk memberikan perhatian dan pengarahan yang sangat berharga bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak AM Hasan Ali, MA. Selaku dosen pembimbing akademik yang telah berkenan mencurahkan perhatian untuk memeberikan pengarahan yang begitu berharga bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Terimakasih kepada Bapak Maulana Zakir, MEI. Bapak Sumastyoko, ST dan para staf PT. Sinarmas Cabang Syariah yang telah membantu penulis dalam proses pengumpulan data untuk penyelesaian skripsi ini. 7. Para dosen fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas telah memberikan ilmu kepada penulis selama masa kuliah. 8. Staf karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan Utama serta staf TU UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang iii
telah memberikan referensi kepada penulis dan kemudahan dalam surat menyurat. 9. Terimakasih setinggi-tingginya dengan penuh kerendahan hati dan air mata haru bahagia, kepada Orangtua Tercinta Bapak H. Muhamad Nadjih (Alm) dan Ibu Hj. Eki Musliha yang telah menjadi orangtua terbaik yang merawat, membesarkan dan mendidik penulis dengan pelukan kasih sayang, segenap doa yang tiada henti dan curahan perhatian yang tulus disetiap harinya serta memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 10. Terimakasih kepada Teteh Tersayang, Ustzh. Siti Ramdah, S.Pdi. yang tiada lelah dan henti – hentinya memberikan perhatian yang lebih kepada penulis baik moral maupun material yang hingga sampai saat ini penulis belum bisa membalasnya. Terimakasih atas doa dan semangatnya sehingga penulis dapat menyeleaikan skripsi ini. 11. Terimaksih kepada kakak- kakak dan kakak ipar Tersayang, Sofyan, Saifullah, Hermawan, Muhamad Irvan, Muhamad Iqbal, Muhamad Rifai, Dahlia dan Destya yang terlah mendoakan dan memberikan perhatiannya kepada penulis. Tak lupa untuk adik dan keponakan Hafidz Azhari, Nia Faradilla, Muhamad Rizky Fadhillah, Desya Kamilatun Nuha dan Kayla Putri Almahira yang telah mengisi hari – hari penulis dengan penuh keceriaan sehingga penulis semangat dan dapat menyelesaikan skripsi ini.
iv
12. Terimakasih kepada sahabat- sahabat Terkasih, Mega, Yuyun, Nita, Rika, Dillah, Wawan, Fatah, Khoir, A‟Furqan, Rahim, Rizal, Jamil dan sahabatsahabat PERMATA Nurul Amal yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu serta para Guru atau Ustadz yang selalu mendoakan, memberikan semangat tulus dan selalu menemani disaat suka maupun duka, yang selalu mendukung penulis untuk dapat menyelesaikana skripsi ini. 13. Terimakasih untuk Tia, Winda, Anis, Ria, Wenni, Qonita yang telah menjadi sahabat yang luar biasa dalam kondisi apapun, yang selalu bersedia
mendengarkan
keluh
kesah
penulis,
dan
yang
selalu
mengingatkan saat lupa, kalian tak tergantikan. Terimaksih pula untuk teman – teman Asuransi Syariah angkatan 2010 yang selama ini telah berjuang bersama di kampus tercinta Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 14. Terimakasih kepada ka Nizar Nugraha yang telah memberikan warna dan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk ka Edho yang selalu mengingatkan dan memberikan informasi kepada penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini. Dan terimakasih untuk ka Nadia, ka Dimas, ka Lia, kakak kelas maupun adik kelas Asuransi Syariah serta seluruh Keluarga Besar Asuransi Syariah (KBAS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendoakan dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
v
15. Terimakasih kepada my gengs Al- Azhar “Cucok‟s” Anis, ka Mumuy, Mala, Ahmad, Ajat, Bang Luca atas doa dan dukungannya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 16. Terimakasih kepada Arief, ka Taufik, Mas Kristanto, ka Annas dan Hesti serta adik- adik binaan Yayasan Pewaris Peradaban (YPP) 554 yang telah mendoakan
dan
memberikan
semangat
kepada
penulis
untuk
menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga skripsi ini bisa memberikan banyak manfaat bagi semua kalangan masyarakat dan akademisi. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis bersimpuh dan berdoa. Semoga kita mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Amin.
Jakarta, 20 juni 2014
Husnul Khotimah 1110046200036
vi
DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................
5
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................................
6
D. Teknik Penulisan .....................................................................
7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................
7
F. Sistematika Penulisan .............................................................
9
TINJAUAN TEORITIS A. Landasan Teori Asuransi Syariah ...........................................
10
1. Pengertian Asuransi Syariah .............................................
10
2. Perbedaab Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
11
B. Asuransi Kerugian1 .................................................................
13
1. Pengertian Asuransi Kerugian...........................................
13
2. Mekanisme Pengelolaan Dana Asuransi Kerugian Syariah
14
C. Manajemen Risiko ..................................................................
17
D. Laba ........................................................................................
22
E. Pengertian Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting ..
26
1. Pengertian Premi ...............................................................
26
vii
BAB III
BAB IV
2. Investasi.............................................................................
29
3. Beban Klaim......................................................................
30
4. Underwriting .....................................................................
33
F. Review Studi Terdahulu ..........................................................
35
METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................
37
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................
37
C. Metode Pengumpulan Data .....................................................
38
D. Teknik Analisis Data ...............................................................
39
1. Teknik Analisi Data ..........................................................
39
2. Pengujian Statistik.............................................................
40
2.1. Uji Asumsi klasik .......................................................
40
2.2. Hipotesis ....................................................................
43
2.3. Uji Parsial (Uji t) ........................................................
44
2.4. Uji Simultan (Uji F) ...................................................
46
2.5. Analisis Regresi Berganda .........................................
45
2.6. Analisis Determinasi (R2) ..........................................
51
2.6.1. Variabel Terikat .............................................
51
2.6.2. Variabel Bebas ................................................
52
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................
54
1. Sejarah Perusahaan............................................................
54
B. Deskriptif Data ........................................................................
60
A. Premi .................................................................................
60
B. Klaim .................................................................................
62
C. Hasil Investasi ...................................................................
64
D. Underwriting .....................................................................
65
viii
E. Laba ..................................................................................
67
C. Analisis Data ...........................................................................
69
1. Uji Asumsi Klasik .............................................................
69
1.1. Uji Normalitas ............................................................
69
1.2. Uji Multikolinearitas ..................................................
71
1.3. Uji Heterokedasitas ....................................................
73
1.4. Uji Autokorelasi .........................................................
74
D. Pengujian Hipotesis .................................................................
76
1. Uji HIpotesis .....................................................................
76
a. Uji Parsial (Uji t) .........................................................
76
2. Uji Simultan (Uji F) ..........................................................
81
3. Uji Regresi Berganda ........................................................
82
2
4. Uji Determinasi (R ) ......................................................... BAB V
86
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
89
B. Saran .......................................................................................
91
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional ............
11
Tabel 4.1
Uji Multikolinearitas .....................................................................
71
Tabel 4.2
Uji Autokorelasi ............................................................................
75
Tabel 4.3
Uji Parsial (Uji t) ...........................................................................
76
Tabel 4.4
Uji Simultan (Uji F).......................................................................
81
Tabel 4.5
Uji Regresi Linear Berganda .........................................................
83
Tabel 4.6
Uji Determinasi (R2) .....................................................................
87
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1
Data Hasil Premi Tahun 2008- 2012 .............................................
61
Gambar 4.2
Data Hasil Klaim Tahun 2008- 2012.............................................
62
Gambar 4.3
Data Hasil Investasi Tahun 2008- 2012 ........................................
64
Gambar 4.4
Data Hasil Underwriting Tahun 2008- 2012 .................................
66
Gambar 4.5
Data Hasil Laba Tahun 2008-2012................................................
68
Gambar 4.6
Uji Normalitas Data .......................................................................
70
Gambar 4.7
Uji heterokedasitas ........................................................................
73
Gambar 4.8
Uji t (premi) ...................................................................................
77
Gambar 4.9
Uji t (kalim) ...................................................................................
78
Gambar 4.10 Uji t (hasil investasi)......................................................................
79
Gambar 4.11 Uji t (underwriting)........................................................................
80
Gambar 4.12 Uji F ...............................................................................................
82
Gambar 4.13 Uji Regresi Berganda ....................................................................
86
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan Allah SWT. Namun, manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil risiko dan juga dampak keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut seringkali tidak memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme membagi risiko seperti ditawarkan oleh konsep asuransi. Industri asuransi merupakan potensi sumber daya dan sumber dana dalam negeri yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini berbeda jika dibandingkan manufaktur dan perkembangan industri perbankan yang berjalan cukup pesat. Padahal industri asuransi dengan segala aspek dan bentuknya sangat luas pengaruhnya terhadap aktifitas perekonomian pada umumnya. Karena selain sebagai penghimpun sekaligus pengerah dana masyarakat melalui akumulasi premi yang diinvestasikan pada pelbagai aktifitas ekonomi guna menunjang pembangunan dan merupakan lembaga yang memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat juga merupakan objek bagi pemasukan keuangan Negara. Industri asuransi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Menurut infobank pertumbuhan lembaga asuransi meningkat tiap tahunnya.
1
2
Berdasarkan data dari badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (Bapepam LK) jumlah perusahaan jasa asuransi yang ada di Indonesia pada tahun 2008 tercatat 147 buah perusahaan asuransi kerugian dan jiwa. Salah satu perusahaa yang ikut bersaing bersama 46 perusahaan asuransi lain adalah PT. Sinarmas Syariah. Menawarkan konsep alternatif yang ada yaitu berlandaskan syariah. Perusahaan asuransi syariah harus menjadi perencana keuangan bagi masyarakat.
Perusahaan
harus
meyakinkan
bahwa
mereka
dapat
merencanakan masa depan yang lebih dengan mengikuti asuaransi. 1 Salah satu upaya tersebut tercermin dalam bentuk informasi keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Keuangan yang sehat menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik dalam segi aspek keuangannya. Komitmen pemerintah untuk terus menata dan menjadikan industri asuransi syariah Indonesia sehat dapat diandalkan dan mampu bersaing dibuktikan kembali dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2008 (bulan Mei 2008). Banyak hal yang diatur dalam PP ini, namun ada 4 (empat) hal yang menjadi tujuan utama regulator yaitu; 1) agar pelaku bisnis asuransi di Indonesia lebih serius dalam menjalankan bisnisnya. Diperkirakan bila modal yang diinvestasikan cukup besar, maka pemilik perusahaan mau tidak mau akan lebih serius mengelola perusahaannya, 2) menaikkan kapasitas
1
Agus Edi Sumanto, dkk, Solusi Berasuransi “Lebih Indah Dengan Syariah “, (Bandung: PT. Salamandani Pustaka Semesta, 2009), h. 184.
3
retensi sendiri nasional guna meningkatkan pendapatan nasional (Mengurangi aliran uang premi ke luar negeri), 3) agar industri asuransi mempunyai sumber daya manusia yang terbaik, 4) Agar infrastruktur industri asuransi lebih baik dan dapat diandalkan dalam berbisnis serta memperoleh kepercayaan publik.2 Usaha asuransi syariah mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dengan jenis usaha jasa pada umumnya. Karena usaha asuransi syariah setiap peserta sejak awal bermaksud saling menolong dan melindungi satu dengan yang lainnya dengan menyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan yang terkait dengan tabarru. Jadi sistem ini lebih merupakan pembagian risiko dimana para peserta saling menanggung (risk sharing), sehingga dana yang ada harus dikelola dengan baik.3 Kegiatan usaha perasuransian merupakan jenis usaha yang termasuk dalam kategori kegiatan usaha yang sangat diatur oleh Pemerintah. Hal ini dilakukan karena usaha asuransi sangat berkaitan dengan pengumpulan dana dari masyarakat yaitu dalam bentuk pengumpulan premi asuransi. Namun demikian, kinerja keuangan tetap merupakan muara penting dari perusahaan asuransi itu sendiri. Kepercayaan dapat dibangun dari lembaga yang berkinerja keuangan sehat, walaupun hal ini tidak bisa dilihat hanya bersumber dari laporan keuangan saja. Dasar usaha asuransi syariah adalah kepercayaan masyarakat (kemaslahatan), terutama dalam hal kemampuan keuangan (bonafiditas) untuk 2
Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2008 AH. Azharuddin Latif, Kompilasi Bahan Kuliah Hukum Perjanjian Asuransi Syariah,(Jakarta:FSH UIN Jakarta, 2012), h. 245 3
4
memenuhi kewajiban klaim dan kewajiban lain-lain tepat pada waktunya. Untuk itu usaha asuransi syariah harus dikelola secara professional, baik dalam pengelolaan risiko maupun dalam pengelolaan keuangannya. Bentuk paling umum informasi keuangan dasar suatu perusahaan yang dipublikasikan secara umum kecuali perusahaan yang dimiliki secara pribadi adalah seperangkat laporan keuangan yang dikeluarkan dibawah pedoman profesi akuntansi publik dan dibawah pengawasan komisi pasar modal. Seperangkat laporan ini biasanya terdiri dari neraca untuk tanggal tertentu, laporan operasi untuk periode tetentu, dan laporan arus dana untuk periode yang sama.4 Salah satu ciri keuangan perusahaan adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi sebagai salah satu sumber informasi yang dipergunakan untuk melakukan analisis dan keputusan keuangan.Data
keuangan
yang
digunakan
untuk
analisis
keuangan,
diambilkan dari laporan – laporan keuangan yang pokok, yaitu neraca dan laporan laba rugi.5 Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis laporan keuangan industri asuransi syariah pada PT. Sinarmas Cabang Syariah. Fokus utama penelitian ini pada premi, hasil investasi dan
4
Erich A. Helfert, Analisi Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama,1991), h.
9 5
Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), (Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta, 1996), h. 35.
5
underwriting yang bermuara pada laba perusahaan asuransi syariah PT. Sinarmas Cabang Syariah.
B. Identifikasi Masalah Masalah pengukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dikaitkan dengan efisiensi manajemen seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa dalam bisnis asuransi syariah masalah besarnya permodalan sangat penting oleh karenanya menjadi perhatian dan selalu dimonitor oleh Departemen Keuangan sebagai regulator dalam usaha perasuransian, dan tentu saja ini berhubungan dengan komitmen para pemegang saham dalam menanamkan modalnya dikaitkan dengan return yang diharapkannya. Masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh premi terhadap laba perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh hasil investasi terhadap laba perusahaan? 3. Bagaimana pengaruh klaim terhadap laba perusahaan PT. Sinarmas Syariah?
6
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi dan latar belakang yang terlah dideskripsikan, maka penulis membatasi masalah hanya pada pembatasan premi, hasil investasi, underwriting yang bermuara pada laba perusahaan asuransi syariah pada PT. Sinarmas Cabang Syariah. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah ditulis diatas, maka penulis merumuskan masalah tersebut yaitu: 1. Bagaimana pengaruh variabel Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting terhadap Laba secara parsial? 2. Secara simultan Seberapa besar pengaruh variabel Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting terhadap Laba? 3. Diantara variabel Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting, variabel mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap Laba?
7
D. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan ini mengacu pada penulisan skripsi Fakultas Syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh premi terhadap laba pada PT. Sinarmas Cabang Syariah. b. Untuk mengetahui pengaruh besarnya premi, hasil investasi, dan klaim terhadap laba pertumbuhan asuransi syariah pada PT. Sinarmas Cabang Syariah. c. Untuk mengehatui variabel manakah yang paling mempengaruhi antara premi, klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba perusahaan pada PT. Sinarmas Cabang Syariah. 2.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebgai berikut: a. Bagi para akademisi, dapat memberikan sumbangan pemikiran, ide atau gagasan
untuk
menambah
literatur
atau
bahan,
referensi
pada
perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8
b. Bagi para praktisi, khususnya praktisi asuransi syariah pada PT. Sinarmas Cabang Syariah, sarana untuk semakin giat berupaya mengembangkan dan perbaikan dalam pelayanan produk terhadap nasabah agar meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan. c. Bagi semua pihak, menambah wawasan keilmuan dan memperkaya khazanah pengetahuan mengenai sistem ekonomi syariah dan asuransi syariah di Indonesia.
9
F. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang diuraikan dalam proposal ini, maka sistematika penulisannya dibagi menjadi 5 (lima) bab, dari tiap-tiap sub bab yang rinciannya sebagai berikut: BAB I
Sebagai pendahuluan dari skripsi, maka bab ini merupakan pengantar untuk memasuki bab-bab selanjutnya. Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang didalamnya berisikan tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu.
BAB III
Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian dari skripsi ini, yaitu menjelaskan ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, metode pemilihan sampel, jenis dan metode penelitian,
kerangka
pemikiran,
metode
analisis
dan
pengolahan data, metode pengumpulan data dan pedoman penulisan. BAB IV
Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum perusahaan dan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB V
Bab ini berisi kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan oleh penulis.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori Asuransi Syariah 1. Pengertian Asuransi Syariah Kata asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie yang dalam hukum Belanda disebut Verzekering. Artinya pertanggungan. Dan dari kata tersebut kemudian timbul istilah assurandeur bagi penanggung dan geassureerde bagi tertanggung. Dalam bahasa Arab asuransi disebut dengan “ ta’min”, penanggung disebut dengan “muammin” sedangkan tertanggung disebut dengan “muamman lahu, atau musta’min” .6 Menurut Undang- undang No. 2 tahun 1992 “ asuransi atau pertnggungan adalah perjanjian antar dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung
mengikatkan
diri
pada
tertanggung,
dengan
menerima
premiasuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukukm kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
6
Syarif Hidayatullah, Qawaid Fiqiyyah Dan Penerapannya Dalam Transaksi Keuangan Syariah, (Jakarta : Gramata Publising, 2012), h. 189
10
11
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal, atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.”7 Dalam fatwa Dewan syariah Nasional no. 21/DSN-MUI/X/2011 disebutkan : “Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful, Thadamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang / pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan yang sesuai dengan syariah).”8 2. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional : Tabel 2.1 Prinsip Konsep
Asa
Akad Implikasi Akad
7
Asuransi Syariah Sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin dan bekerjasama, dengan cara masing –masing mengeluarkan dana tabarru’
Asuransi Konvensional Perjanjian anara dua pihak atau lebih, yang nama pihak tertanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung. Al Mas’uliyyah, alta’awun, dan al hafizh Tijarah (mudharabah ) Tabaduli dan tabarru (hibah) ataumu’awadhah Bersih dari unsur Adanya unsur gharar, gharar, maisir, dan maisir dan riba riba
Warkum Sumitro,Asas – asas perbankan dan Lembaga – lembaga terkait , BAMUI, (Jakarta : PT. Grafindo, 2004), h. 186 8 DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Jilid I, h. 131
12
Jaminan /risk Pengelolaan dana
Kepemilikan dana
Investasi
Sharing of risk, sharing of fund Produk saving life terjadi pemisahan dana (dana derma dan darma peserta), sehingga tidak mengenal istilah hangus. Sedangkan untuk general lifedan term insurance (life) bersifat tabarru’ Premi atau dana milik peserta (shahibul mal), perusahaan asuransi syariah hanya sebagai pemegang amanah (mudharib) Dibatasi oleh halalharam (nilai-nilai)
Loading
Komisi agen tidak dibebankan kepada peserta tapi dana pemegang saham. Sekalipun dari peserta diambil hanya 2-30% saja. Sehingga tidak ada hangus. Unsur premi Iuran atau kontribusi dari unsur tabarru dan tabungan. Tabarru dihitung dari tabel mortality tanpa hitungan bunga. Sumber pembayaran Dari rekening tabarru. klaim
DPS
Ada
Transfer of risk, transfer of fund Tidak ada pemisahan dana, yang berakibat pada terjadinya dana hangus (untuk produk saving life)
Premi peserta menjadi milik perusahaan. Perusahaan bebas menggunakan dan menginvestasikan. Tidak dibatasi atas halal-harammya objek investasi. Cukup besar terutama untuk komisi agen, bisa menyerap premi tahun pertama dan kedua (yang mengakibatkan terjadinya hangus).
Tabel mortality, bunga, dan biaya-biaya asuransi.
Dari perusahaan, konsekuensi penanggung tertanggung. Tidak ada
rekening sebagai terhadap
13
B. Asuransi Kerugian 1. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam asuransi kerugian, asuransi syariah memeberikan perlindungan terhadap harta benda (bangunan, mesin, peralata/perlengkapan, atau persediaan barang), serta gagguan usaha dari kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, kejatuhan pesawat terbang, ledakan gas, dan sambaran petir. Selain itu, dalam asuransi kebakan diberikan pula jaminan resiko- resiko tambahan, seperti kerugian yang diakibatkan oleh gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, badai, angina topan dan tanah longsor.9 a. Konsep opersional asuransi kerugian
Konsep takafuli (tolong menolong)
Perjanjian (akad) yang mendasari kontrak asuransi syariah (kerugian) adalah akad tabarru.
b. Prinsip- prinsip asuransi (kerugian)
9
Prinsip berserah diri dan ikhtiar
Prinsip tolong menolong (taawun)
Prinsip saling bertanggung jawab
Prinsip saling kerja sama dan saling bantu menbantu.
Prinsip kepentingan terasuransi (insurable interest)
Yadi janwri, Asuransi syariah, (bandung: pustaka bani Quraisy, 2005), h. 59
14
Prinsip itikad baik (utmost good faith)
Prinsip ganti rugi (indem nity)
Prinsip penyebab dominan (proximate cause)
Prinsip subrogasi (subrigation)
Prinsip kontribusi (al- musahamah)
2. Mekanisme Pengelolaan Dana Asuransi Kerugian Syariah a. Sebagai pemegang amanah b. Mekanisme pengelolaan dana yaitu “dana dibayar oleh peserta, kemudian terjai akad mudhorabah antara mudhorib dengan shahibul mal (peserta), kumpulan dana tersebut diinvestasikan secara syariah, kemudian dikurangi dengan biaya operasional. Selanjutnya suplus (profit) dilakukan bagi hasil antara mudharib dan shabil mal sesuai dengan skim bagi hasil yang telah ditemtukan sebelumnya”. c. Manfaat takafuli (tolong menolong) Manfaat takafuli dapat diperoleh oleh peserta terjdi hal sebagai berikut: 1. Dapat dirasakan oleh semua peserta yang ditakdirkan Allah mendapatkan musibah, kerugian, kecelakaan, kebakaran atau kehilangan atau musibah lain yang dicover. 2. Diperoleh setelah masa kontrak berakhir.10
10
http://suratnoe.blogspot.com/ 27 mei 2014 08:50
15
3. Jenis – Jenis Produk Asuransi Kerugian Syariah
Asuransi Harta Benda (Property Insurance) 1)
Asuransi Kebakaran (Fire Insurance)
2)
Asuransi Paket Rumah Tinggal (Home Insurance)
3)
Asuransi Paket Toko (Shophouse Insurance)
4)
Asuransi Property All Risks (Industrial All Risks) – PAR
5)
Asuransi Gempa Bumi (Earthquake Insurance)
Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance) 6)
Asuransi Konstruksi (Contractors All Risks) – CAR
7)
Asuransi Pemasangan Mesin (Erection All Risks) – EAR
8.
Asuransi Alat Berat (Contractors Plant and Equipments) – CPM
9)
Asuransi Peralatan Elektronik (Electronic Equipment Insurance) –
EEI 10) Asuransi Mesin (Machinery Breakdown) – MB 11) Asuransi Loss of Profit following Machinery Breakdown – LoP MB 12) Asuransi Boiler (Boiler and Pressure Vessel Insurance) 13) Asuransi Pekerjaan Sipil (Civil Engineering and Completed Risks) 14) Asuransi Stocks (Deterioration of Stocks) 15) Asuransi Kendaraan Bermotor (Motor Vehicle Insurance) Asuransi Aneka (Miscellaneous) 16) Asuransi Pencurian (Burgary)
16
17) Asuransi Uang (Money Insurance) 18. Asuransi Kecelakaan (Personal Accident) 19) Asuransi Keluarga (Family Personal Accident) 20) Asuransi Kesehatan (Health Insurance) 21) Asuransi Perjalanan (Travel Insurance) Asuransi Jaminan (Bonding / Guaratee) 22) Jaminan Tender (Bid Bond) 23) Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond) 24) Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) 25) Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond) Asuransi Marine Risks & Marine Liability 26) Asuransi Pengangkutan Barang (Marine Cargo Insurance) 27) Asuransi Kapal (Marine Hull) 28. Asuransi Protection and Indemnity (P&I) 29) Asuransi Charterers Liability 30) Asuransi Freight Forwarders Liability 31) Asuransi Builders Risks 32) Asuransi Ship Builders Liability 33) Asuransi Terminal / Port Liability Asuransi Tanggung Gugat (Liability) 34) Asuransi Public Liability 35) Asuransi Product Liability
17
36) Asuransi Comprehensive General Liability (CGL) 37) Asuransi Automobile Liability 38. Asuransi Workmens Compensation 39) Asuransi Employers Liability Asuransi Professional Liability 40) Asuransi Professional Indemnity (PI) 41) Asuransi Contractors Libility 42) Asuransi Directors & Oficers Liability (D&O) 43) Asuransi Medical Malpractice
C. Manajemen Risiko Manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan suatu badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya risiko tersebut. Didalam setiap situasi, perorangan, keluarga atau perusahaan dapat menggunakan manajemen risiko untuk mengendalikan tingkat risiko finansial. Manajemen risiko mencakup pengidentifikasian dan penilaian risiko yang kita hadapi. Untuk mengeliminasi atau mengurangi keterpaparan kita terhadap risiko finansial tertentu, kita dapat meraih setidak-tidaknya empat pilihan:
18
1. Menghindari risiko Metode pengelolaan risiko yang pertama dan mugkin yang paling mudah dilakukan adalah menghindari risiko sama sekali. Kita dapat menghindari risiko cidera diri yang disebabkan oleh pesawat terbang yang jatuh dengan cara tidak naik pesawat terbang, dan kita dapat menghindari kerugian finansial pada pasar saham dengan tidak melakukan investasi saham. Namun kadang- kadang menghindari risiko bukanlah hal yang efektif atau praktis.11 2. Mengendalikan risiko Kita dapat mengendalikan risiko dengan mengambil langkah- langkah untuk mencegah atau mengurangi risiko. Kita dapat mengurangi kemungkinan kebakaran pada took dengan melarang orang untuk merokok di dalam took dan tidak menyimpan barang yang mudah terbakar disekitar took. Dengan cara demikian akan dapat mengurangi kemungkinan keruggian dan menekan kerugian untuk tidak menjadi parah. 3. Menerima risiko Metode pengelolaan risiko yang ketiga adalah enerima risiko. Menerima risiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab finansial atas risiko tersebut. Orang- orang dan perusahaan –
11
h. 31
Abbas Salim, Asuransi dan manajemen Risiko,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada : 2007),
19
perusahaan kadang lebih memilih untuk menanggung risiko keuangan tertentu sepenuhnya dari pada mebeli asuransi untuk menenggung risiko tersebut. Dalam situasi demikian, orang atau perusahaa tersebut dikatakan mengasuransikan diri sendiri terhadap risiko tersebut. Self insurance (asuransi sendiri) adalah teknik menajeen risiko dimana seseorang atau perusahaan menerima tanggung jawab finansial atas kerugian – kerugian yang terkait dengan risiko- risiko tertentu. 4. Mengalihkan risiko Mengalihkan risiko merupakan metode menajemen risiko yang keempat. Apabila anda mengalihkan risiko kepihak lain, berarti anda mengalihkan tanggung jawab finansial atas risiko terebut kepada pihak lain, yang umumnya atas dasar pembelian imbalan. Cara yang paling umum bagi perorangan, keluarga dan perusahaan untuk mengalihkan risiko adalah membeli pertanggungan asuransi. Perusahaan asuransi adalah salah satu metode yang tepat dalam mengalhkan risiko finansial. Pada sat suatu perusahaan asuransi menerima permintaan asuransi, maka perusahaan asuransi tersebut harus menilai tingkat risiko yang harus ditanggung jika perusahaan asuransi tersebut setuju untuk menrbitkan polis. Suatu perusahaan asuransi tidak bisa menganggap bahwa setiap calon risiko memiliki kemungkinan kerugian rata- rata. Fungsi asuransi yang bertanggung jawab atas penilaian dan penggolongan tingkat risiko yang dimiliki
20
oleh seorang calon tertanggung serta mengambil keputusan mengenai petanggungan atas risiko tersebut dikenal sebagai underwriting. Produk- produk asuransi dirancang sesuai dengan prinsip dasr yang menentukan risiko apa yang di asuransikan agar suatu risiko dapat (kemungkinan kerugian) bisa diasuransikan dan proses klaim dapat diterima, maka risiko tersebut harus memiliki karakteristik tertentu: a. Kerugiannya terjadi secara kebetulan Agar suatu kemungkinan kerugian dapat diasuransikan, maka undur kebetulan harus ada. Kerugian tersebut harus disebabkan oleh kejadian yang tiak diperkirakan atau oleh suatu kejadian yang tidak disengaja oleh seseorang yang diasuransikan. b. Kerugian nyata Untuk sebagian besar asuransi, kerugian yang dapat diasuransikan haruslah nyata dalam hal waktu dan jumlah. Dengan kata lain, perusahaan asuransi harus mampu untuk menentukan kapn harus membayar manfaat polis dan berapa jumlah manfaat yang harus dibayar. Kematian, sakit, disability dan hari tua umumnya merupakan kondisi yang dapat diidentifikasi. Meskipun demikian, besarnya kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kejadian tersebut tergantung pada penafsirannya.
21
c. Kerugian signifikan Kerugian – kerugian yang tidak signifikan seperti kehilangan paying
biasanya
tidak
bisa
diasuransikan.
Administrasi
pembayaran manfaat untuk kerugian yang sangat kecil akan menyebabkan biaya perlindungan asuransi menjadi tinggi sehubungan dengan jumlah kerugian yang potensial yang sebagian besar orang akan berpendapat bahwa perlindungan tersebut tidak terjangkau. d. Tingkat kerugian harus bisa diperkirakan Perusahaan asuransi dapat memperkirakan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi jumlah orang dalam suatu kelompok besar tertanggung yang akan meninggal atau menderita cacat atau harus menjalani rawt inap selama jangka waktu tertentu untuk memperkirakan tingkat kerugian kelompok tertanggung tertentu. Perusahaan asuransi harus memperkirakan jumlah dan waktu kerugian yang diasuransikan akan terjadi terhadap kelompok tertanggung tersebut. Perusahaan asuransi memperkirakan tingkat kerugian untuk suatu keompok tertanggung sehngga perusahaan asuransi tersebut dapat menentukan dengan tepat jumlah premi yang sesuai yang aakan dibebankan ke masing- masing pemegang polis.
22
e. Kerugiannya tidak bersifat katastrofis bagi perusahaan asuransi Kemungkinan kerugian dianggap tidak bisa diasuransikan jika ada kemungkinan bahwa suatu kejadian akan menyebabkan kerugian finansial yang bersifat katastrifis terhadap perusahaan asuransi. Kerugian tersebut tidak bisa diasuransikan karena perusanahaan asuransi tidak bisa memberikan janji untuk membayar manfaat kerugian tersebut. Untuk mencegah kemungkinan kerugian yang bersifat kat strifis dan untuk memastikan kerugian yang terjadi tidak saling berkaitan, perusahaan asuransi menyebarkan risikorisiko yang diplih untuk diasuransikan.
D. Laba Laba adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Maksimalisasi laba merupakan maksimalisasi penghasilan perusahaan setelah pajak. Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai tujan perusahaan.12 Keuntungan bagi perusahaan pada hakikatnya adalah cerminana dari keberhasilan tujuan perusahaan itu sendiri, yaitu profit oriented. Perencanaan keuntungan merupakan suatu proses perencanaan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan perencanaan ini manajer keuangan
12
Moeljadi, manajemen keuangan, (Malang: Bayu media: 2006), h. 52
23
dapat menentukan aktivitas perusahaan untuk mencapai target yang ditentukan. Apabila dilihat dari bentuknya, menurut Charles T. horngren, laba dapat dibedakan atas: a. Laba operasi/ laba kotor / Earning before Interest and Tax (EBIT) Adalah pendapatan operasi untuk satu periode akuntansi dikurangi seluruh biaya operasi, yang mencangkup harga pokok produksi. b. Laba bersih / Earning After Tax (EAT) Adalah laba opersi ditambah pendapatan non opersi seperti pendapatan bunga dikurangi biaya non operasi seperti biaya bunga dikurang pajak penghasilan dadan.13 Profotabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan.Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan lama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandinkan satu dengan yang lainnya. Return on equity atau profitabilitas adalah suatu pengukuran dari penghasilan atau incaome yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.
13
http://romauliferonica.blogspot.com/20011/04/pengertian-laba.html 27 mei 2014 09:40
24
Committee on terminology mendefinisikan profitabilias adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan oprerasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan profitabilitas adalah kelebihan (deficit) penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi (harahap, 2001:226). Profitabilitas merupakan ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan (simamora 2000: 528). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah penghasilan yang diinginkan oleh perusahaan dalam menjual produknya pada periode akuntansi tertentu.14 Secara
umum
pengevaluasian
pertumbuhan
suatu
perusahaan
diperioritaskan pada pertumbuhan jumlah penjualan produk, pertumbuhan nasabah, pertumbuhan aset, serta peningkatan pelayanan pada nasabah yang mana tujuan akhirnya adalah bagaimana memaksimalkan profit dan nilai perusahaan. Untuk jenis usaha yang bermain dengan risiko seperti asuransi, pertumbuhan besarnya klaim juga diperhitungkan.Dari sudut pandang pemegang saham (investor), salah satu indikator penting untuk menilai prosfek perusahaan di masa datang adalah dengan melihat sejauh mana profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang dilakukan para pemegang saham di
14
http://efry-day.blogspot.com/2011/06/profitabilitasreturn-of-equity-roe.html 23 april 2014
00:22
25
suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan. Ada banyak definisi mengenai rasio profitabilitas serta tipe pengukurannya, namun intinya adalah sama yaitu, merupakan pengukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dikaitkan dengan efisiensi manajemen.15 Pada penelitian ini, penulis hanya mengambil pengukuran Return on Equity (ROE) saja untuk mewakili profitabilitas dengan pertimbangan seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa dalam bisnis asuransi masalah besarnya permodalan sangat penting oleh karenanya menjadi perhatian dan selalu dimonitor oleh Departemen Keuangan sebagai regulator dalam usaha perasuransian, dan tentu saja ini berhubungan dengan komitmen para pemegang saham dalam menanamkanmodalnya dikaitkan dengan return yang diharapkannya. Pengukuran tingkat profitabilitas dengan melihat faktor pemanfaatan modal adalah :Return on Equity (ROE) yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa didapat oleh pemegang saham. Formula yang digunakan sebagai berikut:16 ROE = Laba bersih Ekuitas biasa
Semakin tinggi rasio ROE, menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan. 15
Brealey, Myers, dan Marcus, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008), h. 80. 16 Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, fundamental of finansial management dasardasar manajemen keuangan, (Jakarta: salemba empat, 2009), h. 109.
26
E. Pengertian Premi, klaim, Hasil investsi dan Underwriting 1. Pengertian Premi
Premi netto adalah premi bruto setelah dikurangi premi reasuransi, setelah premi reasuransi bayar dikurangi komisinya (premi retensi sendiri). Salah satu komponen pendapatan underwriting (UW Result) adalah premi neto. Makin besar pendapatan premi neto dan makin terkendali besarnya beban klaim neto akan menghasilkan surplus underwriting yang berarti menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola risiko yang diterimanya dari tertanggung. Idealnya, perusahaan yang berhasil memperoleh premi neto dalam jumlah besar juga akan berhasil memperoleh laba yang besar pula. Namun sebenarnya oleh karena masih terdapat komponen lain dalam perhitungan laba rugi seperti tersebut di atas, tentunya laba rugi dipengaruhi juga secara langsung oleh komponen lain tersebut. Dalam mengevaluasi kinerja operasional suatu perusahaan asuransi, biasanya juga pendapatan premi neto juga akan dibandingkan dengan beban usaha, beban klaim dan pengeluaran komisi asuransi. Pengukuran ini penting untuk mengetahui apakah biaya-biaya yang dikeluarkan tidak melebihi pendapatan neto yang diterima dan apakah berada pada tingkat kewajaran atau tidak.
27
Premi adalah biaya yang dibebankan suatu perusahaan asuransi untuk jumlah uang pertanggungan tertentu. Aktuaris perusahaan asuransi mempertimbangkan banyak faktor ketika melakukan perhitunganperhitungan yang diperlukan untuk menetapkan tarif premi yang memadai dan wajar. Tarif premi harus adequate (memadai) agar perusahaan mempunyai cukup dana untuk membayar manfaat polis. Premi harus pula equitable (wajar) sehingga setiaap pemegang polis dikenakan premi yang mencerminkan tingkat risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi dalam memberikan pertanggungan. Faktor – faktor berikut turut dipertimbangkan dalam menghitung tarif premi asuransi : 1. Investment earnings ( pendapatan investasi) Dana yang diperroleh perusahaan asuransi dari investasi premi yang diterimanya. 2. Expense (biaya) Semua biaya yang timbul dari penerbitan polis asuransi dan pengoperasian perusahaan asuransi. Pendapatan perusahaan asuransi jiwa sebagian besar diperoleh melalui premi asuransi dan pendapatan investasi. Pendapatan premi asuransi diperoleh melalui penjualan produk dan jasa asuransi ke tertanggung. Pendapatan investasi diperoleh perusahaan asuransi melalui penanaman modal dengan melakukan diversifikasi portofolio untuk mendapatkan perolehan bunga/ bagi hasil yang optimum.
28
Pendapatan premi adalah jumlah pendapatan dari penjualan polis asuransi yang biasanya diukur dalam periode satu tahun. Pendapatan ini merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi laba perusahaa asuransi. Oleh karenanya penetapan premi mempunyai peranan penting dalan strategi perusahaa. Tarif premi yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi sebagian besar didasari oleh jumlah risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi tersebut untuk polis yang diterbitkan. Jika perusahaan asuransi secara konsisten salah menilai risiko yang akan ditanggung, maka preminya tidak akan cukup untuk membayar klaim dan manfaat yang dijanjikan. Aspek penting dari penetapan premi asuransi adalah bagaimana perusahaan asuransi mengelola hasil penetapan premi setelah perkenalan suatu produk baru. Pengelolaan hasil penetapan premi termasuk membandingkan pengalaman operasional actual dari perusahaan asuransi. Apabila pengalaman actual sesuai dengan asumsi- asumsi aktuaria, maka asumsi- asumsi tersebut dapat menjadi dasar bagi tahapan desain teknis pengembangan produk berikutnya. Proses penetapan premi asuransi merupakan siklus, jika kinerja actual suatu produk menyimpang secara signifikan dari hasil- hasil yang diharapkan, maka perusahaan asuransi akan membuat alasan – alasan untuk penyimpangan tersebut dan jika memungkinkan mengambil tindakan perbaikan. Tindakan – tindakan perbaikan dalam penetapan
29
premi dapat berkisar dari merevisi harga sampai melakukan revisi total terhadap struktur tarif produk asuransi. 2.
Investasi Hasil investasi adalah hasil operasi perusahaan asuransi maka terkumpul sejumlah besar uang untuk dibagi hasilkan kepada peserta asuransi. Apabila ditambahkan terhadap dana perusahaan itu sendiri maka jumlahnya menjadi sangat besar untuk dibiarkan menganggur tanpa diinvestasikan.ini adalah tanggung jawab dari bagian keuangan perusahaan untuk menginvestasikannya. Karena porsi dana yang diinvestsikan itu sebagian akan disalurkan untuk cadangan klaim mendatang maka tujuan investasi perusahaan asuransi itu haruslah aman.17 Premi terkumpul pada setiap perusahaan asuransi jiwa mencapi jumlah milyaran rupiah. Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi perusahaan asuransi untuk melakukan investasi atas aset – aset yang ada untuk mencukupi kebutuhan akan dana yang dikelola. Sebagian besar perusahaan asuransi mengandalkan hasil investasinya untuk menutupi kekurangan akan tarif premi yang diberikan kepada tertanggung. Perusahaan asuransi jiwa melakukan strategi investasinya melalui berbagai instrument portofolio yang dianggap dapat memberikan return on investment yang paling baik dan tetap tunduk pada aturan serta
17
Hasan Ali, Asuransi dalam Prospektif hukm Islam, (jakarta: Kencana: 2004), h. 90
30
batasan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republuk Indonesia nomor 424 tahun 2003 tentang keehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Perusahaan asuransi harus menyeimbangkan strategi dengan regulasi yang telah ada. 3.
Beban Klaim Klaim asuransi adalah sebuah permintaan resmi kepada perusahaan asuransi, untuk meminta pembayaran berdasarkan ketentuan perjanjian. Klaim asuransi yang diajukan akan ditinjau oleh perusahaan untuk validitasnya dan kemudian dibayarkan kepada pihak tertanggung setelah disetujui.18 klaim adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hakhak berdasarkan perjanjian pertanggungan untuk mendapatkan manfaat atas suatu kerugian. Dalam menghitung jumlah klaim yang akan dibayarkan perusahaan asuransi kepada claimant. Klaim (claims) adalah proses dimana peserta dapat memperoleh hak- hak berdasarkan perjanjian tersebut. 1. Jenis- jenis kerugian Secara umum kerugian digolongkan menjadi 3: a. Kerugian keseluruhan (total loss) b. Kerugian sebagian (partial loss)
18
http:// ilmihandayanip.blogspot.com/2013/04/pengertian-premi-asuransi-polis.html?m=1 10:00 28 mei 2014
31
c. Kerugian pihak ketiga 2. Penggantian kerugian yaitu penggantian mengacu pada kondisi kesepakatan yang terbangun dalam polis. 3. Prosedur klaim a. Pemberi tahunan klaim b. Bukti klaim kerugian c. Penyidikan d. Penyelesaian klaim 4. Recovery klaim Menganut memungkinkan
prinsip menerima
indemnity, keuntungan
yaitu akibat
tertanggung
tidak
terjadinya
suatu
peristiwa.19 Total pengeluaran yang ada diperusahaan asuransi terdiri dari beban klaim asuransi. Pemasaran administrasi dan umum. Pengeluaran terbesar yang dimiliki perusahaan asuransi dari klaim asuransi, yaitu klaim yang langsung didapat tertanggung yang mengalami kerugian. Biaya pemasaran merupakan pengeluaran yang harus dipersiapkan perusahaan asuransi dalam rangka membiayai proses penjualan dan distribusi produk dan jasa asuransi ke calon tertanggung. Pengeluaran administrasi dan umum tidak kalah pentingnya dalam keberlangsungan operasional perusahaan. Seperti pembayaran gaji karyawan. 19
http://suratnoe.blogspot.com/ 10:00 28 mei 2014
32
Administrasi klaim terdiri beberapa kegiatan yang pada dasarnya sama untuk sebagian besar pertanggungan. Umumnya, seseorang atau sistem yang menangani klaim akan menentukan apakah informasi yang dierahkan atas suatu klaim telah sesuai dengan pertanggungan yang tercantum dalam suatu polis yang inforce atau tidak, sehingga orang atau sistem tersebut dapat mengambil keputusan untuk menyetujui atau menolak klaim. Dalam melakukan verifikasi bahwa kerugian yang termasuk didalam pertanggungan terjadi pada saat kontrak asuransi dalam keadaan inforce.
Claim
analyst
akan
menetapkan
tanggal
dimulainya
pertanggungan. Jika pertanggungan sudah tidak dalam keadaan inforce lagi, maka claim analyst akan menetapkan tanggal berakhirnya pertanggungan. Claim analyst yang menerima klaim untuk asuransi kumpulan akan melakukan verifikasi bahan kerugian terjadi saat pertanggungan dalam kondisi inforce. Dan orang-orang yang menderita kerugian tersebut adalah orang yang dipertanggungkan dalam polis kumpulan. Analyst
juga
melakukan
verifikasi
bahwa
semua
persyaratan
ketenagakerjaan yang diberlakukan dalam polis tersebut telah dipenuhi, yaitu bahwa masa kerja karyawan yang mengajukan klaim sesuai dengan yang dipersyaratkan dan bekerja di lokasi kerja yang telah ditentukan.
33
4. Underwriting Hasil underwriting adalah nilai yang didapat dengan menghitung selisih antara pendapatan underwriting dan beban underwriting. Pendapatan underwriting perusahaan asuransi dapat diperoleh dari pendapatan premi bruto, premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi yang belum menjadi pendapatan. Sedangkan beban underwriting dapat diperoleh perusahaan asuransi dari pengeluaran klaim atau manfaat asuransi, klaim reasuransi, kenaikan atau penurunan kewajiban manfaat polis masa depan dan kenaikan atau penurunan estimasi klaim. Underwriting
merupakan
proses
penyelesaian
dan
pengelompokan resiko yang akan ditanggung. 1. Kewajiban underwriter tugas utamanya adalah mengatur dana secara efektif dan maksimal juga menguntungkan. 2. Proses underwriting a. Surat permintaan b. Analisis resiko c. Penerbitan polis20 Tingginya hasil underwriting secara umum menunjukan baiknya proses underwriting yang telah dilakukan. Sedangkan penurunan hasil underwriting menunjukan semakin memburuknya kinerja underwriting selama periode tertentu, yang biasanya diukur dalam jangka waktu 20
http://suratnoe.blogspot.com/ 10:00 28 mei 2014
34
tahunan. Baik buruknya kinerja underwriting bergantung seberapa tepat underwriting membuat keputusan yang objektif terhadap calon tertanggung. Beberapa keputusan yang dapat diambil diantaranya berikut ini: a. Menyetujui
pertanggungan
asuransi
sebagiamana
yang
diminta. b. Menyetujui kedalam kelompok substandard c. Menolak surat permintaan asuransi. Objektifitas
membantu
memastikan
bahwa
keputusan
underwriting konsisten dari surat permintaan asuransi yang satu ke surat permintaan asuransi yang lain di satu perusahaan asuransi. Objektifitas dalam
underwriting
juga
membantu
memastikan
bahwa
setiap
tertanggung dikenakan premi yang wajar untuk pertanggungan/ asuransi yang diberikan. Untuk membantu underwriting dalam membuat keputusan yang objektif dan konsisten. Perusahaan asuransi jiwa mengembangkan underwriting manual ( petunjuk underwriting), yaitu suatu dokumen yang berisi informasi deskriptif mengenai berbagai gangguan terkait kondisi calon tertanggung dan berfungsi sebagai panduan dalam pengambilan keputusan underwriting. Namun demikian tidak ada underwriting manual yang sepenuhnya mecukupi sebagai panduan underwriting, dan dengan
35
demikian pengalaman underwriting sangat penting dalam melakukan seleksi risiko yang akurat.
F. Review Studi Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian ini antara lain: 1. Angga Bachtiar (NIM: 107046202215 Fakultas Syariah dan Hukum 2012) dengan judul Analisis Pengaruh Kekayaan dan Kewajiban Terhadap Rasio Solvabilitas Pada Dana Tabarru’ Asuransi Syariah ( Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Divisi Syariah). Masalah yang diangkat dalam penelitian ini “ bagaimana kekayaan dan kewajiban mempengaruhi rasio solvabilitas perusahaan untuk menilai sebarapa besar pengaruh hutang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva.” 2. Ima Khatimah (NIM: 105046101596 Fakultas Syariah dan Hukum 2010) dengan judul Pengaruh Kecukupan Modal Dan Efesiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini “menganalisis pengaruh kecukupan modal (CAR) dan efisiensi opersional (BOPO) terhadap profabilitas ( ROA).” 3. Jurnal Ekonomi Kirmizi dan Susi Surya Agus ( Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau)dengan judul Pengaruh Pertumbuhan Modal dan Aset Terhadap Rasio Risk Based Capital (RBC), PertumbuhanPremi Neto dan
36
Profitabilitas PerusahaanAsuransi. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini “menganalisis pengaruh Modal, asset, RBC terhadap premi netto dan profitabilitas perusahaan asuransi konvensional secara global seluruh Indonesia.
BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian A. Ruang Lingkup Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT. Sinarmas Cabang Syariah yang berlokasi di JL. Tebah III No. 36 mayestik, Jakarta selatan 12120, dengan melihat laporan keuangan tahunan dari tahun 2008 - 2012. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda. Metode yang akan dipakai adalah bersifat kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan hasilnya.21 Dengan menggunakan analisis data keuangan PT. Sinarmas cabang Syariah. B. Metode Penentuan Sample Populasi menunjukan keadaan dan jumlah objek penelitian secara keseluruhan yang memiliki karakreristik tertentu.22 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan pada PT. Sinarmas Cabang Syariah.
21
Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian, Suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 12 22 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 125
37
38
Sampling merupakan teknik untuk mengambil sampel data dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling, dengan pendekatan purposive sampling. Purposive sampling merupakan pengambilan data disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.23
C. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan berupa data sekunder yaitu dari laporan keuangan perusahaan asuransi syariah pada PT. Sinarmas Cabang Syariah yang telah diaudit oleh akuntan publik dan dilaporkan ke Departemen Keuangan dan yang dipublikasikan secara umum di mass media periode 2008- 2012. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini diperoleh dari: a. Field Reseach, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain (yang berkaitan) dengan penulisan skripsi ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data runtun waktu atau data berkala ( time series) yaitu data yang disusun sesuai urutan waktu atau data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Data tersebut berupa laporan keuangan akhir tahun, yaitu yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan asuransi PT. Sinarmas Cabang Syariah periode 2008- 2012 yang telah dipublikasikan.
23
Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya, Metodologi Keuangan Prosedur, Ide Dan Control,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 18
39
b. Observasi, pengamatan langsung untuk memperoleh data dari perusahaan. Yang dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.24 c. Library Reseach, data yang diperoleh untuk penelitian ini nadalah data yang diperoleh dengan membaca literature, buku, artikel, jurnal, dan hal lain yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid. d. Internet reseach, penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang berkembang, yaitu dengan internet sehingga data yang diperoleh up to date. D. Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear ganda, karena variable peubah yang akan diperkirakan dijelaskan oleh variasi dari beberapa peubah penjelas (lebih dari satu peubah penjelas). Artinya, terdapat beberapa variable independen yang mempengaruhi variable devenden.25
24
M. Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Liannya, (Jakarta: kencana, 2008), h. 115 25 Hendri Tanjung dan Abrista Devi. Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Gramata Publishing, 2013), h. 138
40
Proses penganalisaan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: - Melakukan analisa terhadap nilai premi, klaim, hasil investasi, dan underwriting terhadap laba perusahaan. - Melakukan analisa terhadap laporan keuangan perusahaan asuransi dengan membandingkan literatur yang berkaitan dengan analisa. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 menentukan data berkala (time series) dan regresi berganda. Data berkala dibutuhkan untuk menentukan nilai trend dan jenis trend yang terjadi pada laba kotor perusahaan. 2. Pengujian Statistik 2.1. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini memakai beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi sebagai persyaratan untuk melakukan uji regresi sehingga nantinya dapat diperoleh penelitian yang bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimators). Berbagai uji asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:26 a. Uji Normalitas Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Jadi dalam hal ini yang di uji normalitas bukan masing- masing variabel independen dan dependen tetapi nilai residual yang dihasilkan dari model regresi. Model 26
Duwi Priyatno, SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien, dan Akurat (Yogyakarta: Mediakom, 2011), h. 277.
41
regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji normalitas pada model regresi antara lain dengan analisis grafik (normal P-P plot) regresi dan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 0,05 pada uji normlitas dengan metode One Sample Kolmogorov Smirnov. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas data dengan analisis grafik (normal P-P plot) adalah: 1. Dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P- P Plot of Regresion Standardized Residual sebagai dasar pengambilan keputusannya. Jika menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual pada model tersebut terdistribusi secara normal. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka residual pada model regresi tersebut tidak terdistribusi secara normal. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linear yang sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independent dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak
42
adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantara:27 1. Dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi. 2. Dengan
membandingkan
nilai
koefisien
determinasi
individual (R2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2) dan 3. Dengan melihat nilai Eigenvalue dan Conditioan Index. Pada uji multikolinearitas ini dilihat pada nilai Inflation Factor (VIF) dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance
lebih
dari
0,1
maka
model
regresi
bebas
dari
multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidasamaan varian dari residual pada regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterostisitas. Heterositas menyebabkan penaksiran atau estimator menjadi tidak efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola titik- titk pada scatteplots regresi. Jika titik- titik menyebar 27
Duwi Priyatno, SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien, dan Akurat (Yogyakarta: Mediakom, 2011), h. 81.
43
dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heterostisitas. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun berdasarkan runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Dampak yang diakibatkan dengan adanya autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan dilakukan uji Durbin- Watson dengan prosedur sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : tidak terjadi autokorelasi Ha : terjadi autokorelasi 2. Menentukan taraf signifikan. Taraf signifikan menggunakan 0,05 3. Menentukan nilai d (Durbin- Watson) 4. Menentukan nilai dl, dan dU Nilai dl dan nilai dU dapat dilihat pada tabel Durbin- Watson (lihat tabel dibawah) pada signifikansi 0,05 2.2. Hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk
44
melakukan
pengecekannya.
Jika
asumsi
atau
dugaan
itu
dikhususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai – nilai parmeter populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistic. Kecuali dinyatakan lain, disini dengan hipotesis dimaksudkan statistik. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakahmenerima atau ditolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis. Untuk pengujian hipotesis, penelitian dilakukan sampel acak diambil, nilai- nilai statistic yang perlu dihitung kemudian dibandingkan menggunakan kriteria tertentu dengan hipotesis. Jika hasil yang didapat dari penelitian ini, dalam pengertian peluang, jauh berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Jika terjadi sebaliknya hipotesis diterima.28 2.3.Uji parsial (uji t) Uji t merupakan uji statistic yang sering kali ditemui dalam masalah – masalah praktis statistika. Uji t termasuk dalam
28
Sudjana, Metoda statistika, (Bandung, Tarsito Bandung : 2005), h. 19-220
45
golongan statistik parametrik. Uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui.29 Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Tahap pengujian sebagia berikut: a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = 0 Artinya premi tidak berpengaruh terhadap laba Ha : b1
0
Artinya premi berpengaruh terhadap laba b. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = 0 Artinya klaim tidak berpengaruh terhadap laba Ha : b1
0
Artinya klaim berpengaruh terhadap laba c. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = 0 Artinya nilai investasi tidak berpengaruh terhadap laba Ha : b1
29
0
Syofian Siregar, Statistika deskripsif untuk Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h. 257
46
Artinya nilai investasi berpengaruh terhadap laba d. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = 0 Artinya underwriting tidak berpengaruh terhadap laba Ha : b1
0
Artinya underwriting berpengaruh terhadap laba Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05. Pengambilan keputusan: t hitung
t kritis jadi H0 diterima
t hitung
t kritis jadi H0 ditolak
jika t hitung > t kritis maka H0 berarti variabel bebas signifikan berpengaruh nyata terhadap varabel terikat pada taraf kritis. Jika t hitung < t kritis maka H0 berarti variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat pada taraf kritis. 2.4. Uji Simultan (uji F) Uji F statistik bertujuan untuk menduga persamaan secara keseluruhan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama pada model sudah layak untuk menduga variabel terikat. Hipotesis yang diuji dari pendugaan persamaan adalah variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Hal ini disebut hipotesis nol.
47
Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 Artinya premi, klaim, nilai investasi, dan underwriting secara bersama - sama tidak berpengaruh terhadap laba. Ha : b1
b2
b3 b4
0
Artinya premi, klaim, hasil investasi, underwriting secara bersama - sama berpengaruh terhadap laba. Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05. Pengambilan keputusan: F hitung
F kritis jadi H0 diterima
F hitung
F kritis jadi H0 ditolak
Menentukan probabilitas (signifikansi). Pengambilan keputusan : Probabilitas
0,05 jadi H0 diterima
Probabilitas
0,05 jadi H0 ditolak
Jika H0 ditolak, berarti minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel terikat dan model layak digunakan. Sebaliknya jika H0 diterima, berarti tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh nyata.
48
2.5. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi adalah salah satu teknik statistic yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua peubah atau lebih untuk peubah kuantitatif.30 Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.31 Untuk menentukan nilai trend, peneliti menggunakan nilai kuadrant terkecil (least square) dengan menggunakan persamaan garis lurus, yaitu: Y = a + bX Y = data berkala atau nilai trend untuk periode tertentu a = konstanta, nilai Y jika X = 0 b = koefisien x, kemiringan garis trend (slope) X = tahun kode Nilai a dan b dari persamaan trend linear ditentukan dengan rumus :
30
Ety Rochaety. Dkk, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: mitra Wacana media: 2009), h.
31
Ibid, h. 142
135
49
Tahun kode (X) memiliki nilai- nilai yang berbeda untuk jumlah tahun ganjil dan tahun genap. a. Untuk jumlah tahun genap (n genap), nilai – nilai X-nya :…,-5, -3, -1, 0, 1, 3, 5, …. b. Untuk jumlah tahun ganjil (n ganjil), nilai – nilai X-nya:…, -3, -2, 1, 0, 1, 2, 3, …. Setelah nilai a dan b diketahui maka akan didapatkan persamaan trendnya. Perhitungan nilai-nilai trend untuk tahuntahun bersangkutan dilakukan dengan mensubstitusikan nilai-nilai X (tahun kode) pada Tabel persamaan trendnya. Dari metode ini nantinya akan diperoleh garis trend tingkat laba asuransi dari tahun ke tahun sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan. Analisis kedua untuk data adalah analisis regresi berganda. Sebelum analisis dilakukan variabel bebas dan variabel tak bebas harus memenuhi persyaratan berikut : 1. Jenis data yang digunakan untuk uji regresi baik variabel bebas maupun variabel tak bebas adalah data rasio. 2. Variabel tak bebas diasumsikan bersifat statistik, random atau stockhastik, yaitu mempunyai distribusi probabilitas. Variabel bebas diasumsikan mempunyai nilai tetap yang dibuat eksplisit dalam definsi regresi.
50
Bentuk umum persamaan linear berganda dapat dituliskan sebagai berikut: Y
=
a
+
b1X1+
b2X2
+
b3X3
+
b4X4
…………………………………… (4) Y = Variabel laba X1 = Variabel premi X2 = Variabel klaim X3 = Variabel investasi X4 = Variabel underwriting b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi linier berganda a
= nilai Y, apabila X1 = X2 = X3 = X4 = 0
b1 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X1 naik atau turun satu satuan dan X2, X3 dan X4 konstan dari persamaan diatas dapat diketahui apakah variabel premi, klaim, hasil investasi, dan underwriting tersebut bernilai positif atau negative terhadap laba perusahaan tersebut. Akan dapat dilihat pengurangan atau penambahan premi, klaim, hasil investasi dan underwriting masing- masing variabel terhadap variabel laba. Nilai duga dari Y (prediksi laba) dapat dilakukan dengan mengganti variabel X – variabel X nya dengan nilai- nilai tertentu. Semakin besar dan positif koefisien regresi maka semakin meningkat nilai Y (laba).
51
2.6. Analisis Determinasi (R2) Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.32 Besarnya
koefisien
determinasi
(R2)
didapat
dengan
mengkuadratkan koefisien korelasi r. semakin besar R2, maka semakin besar (kuat) pula hubungan antara variabel terikat dengan satu atau banyak variabel bebas.33 2.6.1. Variabel terikat (dependen variabel) Laba adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan
manajemen.
maksimalisasi
Maksimalisasi
penghasilan
perusahaan
laba
merupakan
setelah
pajak.
Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai tujan perusahaan.34 Keuntungan bagi perusahaan pada hakikatnya adalah cerminana dari keberhasilan tujuan perusahaan itu sendiri, yaitu profit oriented. Perencanaan keuntungan merupakan suatu proses perencanaan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan.
32
Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regrasi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Penerbit Gava Media: 2013), h. 56 33 Nachrowi D Nachriwi dan Hardius Usman, pendelatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 125 34 Moeljadi, manajemen keuangan, (Malang: Bayu media: 2006), h. 52
52
Dengan perencanaan ini manajer keuangan dapat menentukan aktivitas perusahaan untuk mencapai target yang ditentukan. 2.6.2. Variabel bebas (Independent variabel) 1. Premi (X1) Premi netto adalah premi bruto setelah dikurangi premi reasuransi, setelah premi reasuransi bayar dikurangi komisinya (premi retensi sendiri). Salah satu komponen pendapatan underwriting (UW Result) adalah premi neto. Makin besar pendapatan premi neto dan makin terkendali besarnya beban klaim neto akan menghasilkan surplus underwriting yang berarti menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola risiko yang diterimanya dari tertanggung. 2. Klaim (X2) Klaim asuransi adalah sebuah permintaan resmi kepada perusahaan asuransi, untuk meminta pembayaran berdasarkan ketentuan perjanjian. Klaim asuransi yang diajukan akan ditinjau oleh perusahaan untuk validitasnya dan kemudian dibayarkan kepada pihak tertanggung setelah disetujui.35 klaim adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak-
35
hak
berdasarkan
perjanjian
pertanggungan
untuk
http:// ilmihandayanip.blogspot.com/2013/04/pengertian-premi-asuransi-polis.html?m=1 08:50 27 mei 2014
53
mendapatkan manfaat atas suatu kerugian. Dalam menghitung jumlah klaim yang akan dibayarkan perusahaan
asuransi
kepada claimant. 3. Hasil investasi (X3) Hasil investasi adalah hasil operasi perusahaan asuransi maka terkumpul sejumlah besar uang untuk dibagi hasilkan kepada peserta asuransi. Apabila ditambahkan terhadap dana perusahaan itu sendiri maka jumlahnya menjadi sangat besar untuk dibiarkan menganggur tanpa diinvestasikan.ini adalah tanggung jawab dari bagian keuangan perusahaan untuk menginvestasikannya. Karena porsi dana yang diinvestsikan itu sebagian akan disalurkan untuk cadangan klaim mendatang maka tujuan investasi perusahaan asuransi itu haruslah aman.36 4. Underwriting (X4) Hasil underwriting adalah nilai yang didapat dengan menghitung selisih antara pendapatan underwriting dan beban underwriting. Pendapatan underwriting perusahaan asuransi dapat diperoleh dari pendapatan premi bruto, premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi yang belum menjadi pendapatan.
36
Hasan Ali, Asuransi dalam Prospektif hukm Islam, (jakarta: Kencana: 2004), h. 90
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Asuransi Sinar Mas didirikan pada tanggal 27 Mei 1985 dengan namaPT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Kemudian di tahun 1991 berubah nama menjadi PT. Asuransi Sinarmas. PT. Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia.Sepanjang perjalanannya, ASM menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Premi bruto dan total asset Perusahaan secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di tahun-tahun dimana terjadi goncangan ekonomi global. Sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbesar di Indonesia dari sisi Gross Premium Written, ASM telah membuktikan komitmen pelayanan kepada para nasabahnya melalui pembayaran klaim yang cepat dan tepat untuk berbagai produk yang dipasarkan nya. Selain itu Perusahaan juga memberikan kemudahan bagi para nasabah, rekanan dan partner/agen untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan pertanggungan asuransi melalui website, 24-hour Customer Care, Call Center. Untuk melayani
kebutuhan masyarakat
akan asuransi,
ASM
mempunyai jaringan pemasaran yang luas di seluruh Indonesia. Total Kantor
54
55
Cabang/Kantor Pemasaran ASM per September 2011 adalah 97 Kantor Cabang/Kantor Pemasaran terdiri dari 31 Kantor Cabang, 65 Kantor Pemasaran, dan 1 Kantor Syariah. Dan dalam melakukan promosinya perusahaan dengan cara melakukan penyebaran brosur yang telah dibagikan kepada beberapa agen, mengadakan event di setiap acara-acara besar, dan melakukan promosi melalui media periklanan yang menampilkan iklan dengan visual yang menarik dan penyampaian kata-kata dalam iklan yang berpesan untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan produk asuransi sinarmas. Dari sisi produk, ASM memiliki banyak variasi produk untuk melindungi asset/property, kesehatan dan diri nasabah baik nasabah individu maupun nasabah perusahaan. Selain produk konvensional yang telah ada seperti Asuransi Property, Marine/Pengangkutan, Rekayasa/Engineering, Bonding/ Penjaminan, Kecelakaan dan Kesehatan, Kendaraan Bermotor, Tanggung Gugat/Liability dan Aneka/Miscellaneous, ASM juga memiliki produk-produk baru seperti asuransi proteksi PHK, asuransi simas ukm untuk proteksi kredit ukm, asuransi sepeda simas sepeda, asuransi simas expatriate, asuransi simashole in one dan simas golf insurance, serta yang terbaru adalah simas mobil bonus, produk asuransi kendaraan bermotor pertama yang memberikan noclaim bonus sampai dengan 100% dari premi yang sudah dibayarkan. Selain inovasi produk, layanan yang memuaskan dengan dukungan inovasi pada teknologi informasi, dukungan reasuransi juga merupakan faktor penting terwujudnya komitmen perusahaan dalam
56
memberikan kepuasan kepada nasabah selama ini. Perusahaan didukung oleh Perusahaan Reasuransi ternama Internasional seperti Munich Re, Swiss Re, Hannover Re, Toa Re, dll serta Perusahaan Reasuransi Nasional yakni Tugu Re, Nasional Re, Marein danReindo. Prestasi ASM sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia juga tidak perlu diragukan lagi. Berbagai penghargaan telah diperoleh ASM diantaranya penghargaan sebagai Asuransi terbaik untuk kategori asuransi umum tahun 2009 dari Majalah Investor, e-company award versi Majalah Warta Ekonomi tahun 2009, Service Quality Award 2010 untuk produk simas Mobil, dan Service Quality Award 2010 untuk produk simas sehat dan pada September 2010, Asuransi Sinar Mas berhasil memperoleh rating AA+ (idn) Insurer Financial Strength (IFS) dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Di tahun 2011, ASM melalui produk simas mobil berhasil meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 di dua kategori yaitu TheBest Customer Choice of Car Insurance dan The Most Popular Brand of CarInsurance. Pada 14 Juni 2011, ASM meraih The Best Insurance Award versi Majalah Media Asuransi dengan ekuitas di atas Rp 750 miliar. Dan padatanggal 23 Agustus 2011 Fitch Ratings mengafirmasi posisi Asuransi Sinar Masdengan perolehan rating yang sama di tahun 2010, rating AA+ (idn) InsurerFinancial Strength (IFS) dengan outlook stable. Pada tahun 2012, ASM kembali meraih penghargaan sebagai The BestInsurance Award dari Majalah Investor untuk kategori Asuransi Umum dengan asset di atas 3
57
trilyun, The Best Insurance Award dari Majalah Media Asuransi untuk kategori Ekuitas di atas 750 Milyar ke atas dan mendapat Predikat Sangat Bagus Atas Kinerja Keuangan Tahun 2011 untuk Kriteria Asuransi Umum dengan Premi Bruto diatas Rp. 200 Milyar versi Majalah Infobank. Tanggal 2 Agustus 2012 ASM juga kembali mempertahankan Rating AA+ (IDN) InsurerFinancial Strength (IFS) dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Perolehan rating ini merupakan tahun ke-3 yang diterima ASM dan semakin memantapkan posisi perusahaan sebagai market leader di industri asuransi umum di Indonesia serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dan industri terhadap Asuransi Sinar Mas. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mayoritas umat muslim dan merupakan potensi pasar yang besar dan cenderung menginginkan produkproduk berbasis syariah. Seiring hal tersebut pada tahun 2004 Asuransi Sinarmas mengembangkan produk Asuransi Syariah dengan mengajukan izin operasi kantor cabang syariah Jakarta ke Departemen Keuangan RI. Asuransi Kerugian Sinarmas divisi syariah mempunyai satu cabang asuransi kerugian syariah yang berlokasi di Jl. Tebah III No. 36 Mayestik, Jakarta Selatan 12120. 2. Produk – Produk Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah a. Asuransi Kerangka Kapal Asuransi yang menutup pertanggungan atas kerugian karena rusak atau musnahnya badan kapal termasuk mesin serta peralatannya yang
58
sedang berlayar karena bahaya alam dari lautan atau sebab- sebab lain yang dipertanggungkan. b. Asuransi Angkatan Laut Asuransi yang menutup pertanggungan atas kerugian karena rusak atau musnahnya barang pertanggungan yang sedang diangkut oleh kapal laut karena sebab- sebab yang dipertanggungkan dalam hal ini adalah bahaya alam di lautan sseperti angina topan, gelombang tektonis yang semuanya dapat menimbulkan gelombang laut yang besar yang dapat merusak atau menenggelamkan kapal besreta muatannya. c. Asuransi Kebakaran Asuransi yang menutup pertanggungan atas kerugian karena rusak atau musnahnya harta benda (bangunan beserta isinya) karena terbakar atau sebab- sebab lain yang disebut dalam kontrak pertanggungan. d. Simas Rumah Hemat +++ Program asuransi yang memberikan jaminan asuransi terlengkap untuk rumah tinggal dan perabotan rumah tangga serta memberi sekeluarga rasa aman e. Simas Sehat Gold Program asuransi yang mengatasi risiko finansial yang timbul akibat kecelakaan, sakit, maupun pembedan yang mensyaratkan rawat inap di rumah sakit dengan biaya yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
59
f. Simas Mobil Program asuransi yang memberikan 2 macam pertanggungan pokok yang dapat diperluas dengan sejumlah jaminan tambahan. Dua macam jaminan pokok yang dimaksud adalah comprehensive yang meliputi jaminan terhadap kerugian dan atau kerusakan pada kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan secara langsung disebabkan oleh kecelakaan, perbuatan jahat orang lain, pencurian, kebakaran, sambaran petir dan lain – lain yang dapata menimbulkan
kerugian
pada
kendaraan
bermotor
tersebut
sebagaimana tercantum pada Bab 1 Pasal 1 PAKBI (Polis Asuransi Kendaraan Bermotor). Dan yang kedua adalah kerugian total (Total Loss Only) penggantian hanya diberikan apabila kendaraan mengalami kerugian total, seperti kendaraan hilang dicuri atau tabrakan/ kebakaran yang menyebabkan kerusakan yang nilainya sama dengan atau lebih tinggi dari harga sebenarnya dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan. g. Simas motor Program asuransi yang memebrikan 3 macam pertanggungan pokok yaitu all risks, TLO (Total Loss Only), dan TLO (Following and Theft). Keunggulan simas motor yaitu dapat diperluas dengan huru hara dan mempunyai klaim center dengan preses klaim cepat.
60
B. Deskriptif data. A. Premi Setiap peserta asuransi wajib membayar sejumlah uang premi secara teratur kepada perusahaan. Besar premi yang wajib dibayarkan tergantung pada kemampuan keuangan peserta asuransi. Dalam pembahasan ini untuk memberikan gambaran tentang data mengenai premi asuransi PT. Sinarmas Cabang Syariah yang menjadi sample penelitian dari periode januari 2008 sampai dengan Desember 2012. Dari data premi yang diperoleh dapat dilihat secara keseluruhan bahwa premi terbanyak didapat pada bulan desember 2012 dengan nilai sebesar Rp. 17.767.847.595 dan terendah pada bulan januari 2008 Rp. 177.269.850. perlonjakan nilai premi yang tidak menentu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat pemasaran atau tingkat penjualan, persaingan dan musim. Nilai premi dapat dilihat dari grafik dibawah ini:
61
Gambar 4.1 Data Hasil Premi Tahun 2008- 2009 120 100 80 60 40 20 0
2008 2009
desember
november
oktober
september
agustud
juli
juni
mei
april
maret
februari
jaunuari
2010 2011 2012
Sumber: data diolah Pada grafik diatas dapat dilihat data premi yang diperoleh pada tahun 2008, premi tertinggi didapatkan pada bulan Desember sebesar Rp. 2.673.721.301 dan premi terendah didapatkan pada bulan Januari sebesar Rp. 177.269.850. Selanjutnya pada tahun 2009, premi tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar Rp. 3.125.132.687 sedangkan premi terendah pada bulan Januari sebesar Rp. 270.369.652. Tahun 2010, premi tertinggi didapatkan pada bulan Desember sebesar Rp. 5.651.487.882 dan premi terendah terjadi pada bula Januari sebesar Rp.343.774.681. Tahun berikutnya 2011 premi tertinggi didapatkan pada bulan Desember sebesar Rp. 12.264.178.586 sedangkan premi terendah pada bulan Januari sebesar Rp. 1.008.461.479. selanjutnya tahun 2012 premi tertinggi terjadi pada bulan yang sama yaitu bulan Desember sebesar Rp. 17.767.847.595dan premi terendah masih pada bulan Januari sebesar Rp. 2.685.530.504. Dari grafik diatas dapat dilihat
62
bahwa data premi dari tahun ke tahun menunjukan pergerakan yang baik dan signifikan karena pertahun nilai premi
mengalami kenaikan dan dalam
hitungan bulanan premi juga mengalami kenaikan yang signifikan. B. Klaim Untuk dapat memberikan gambaran tentang data mengenai beban klaim pada PT. Sinarmas Cabang syariah dapat dijelaskan dalam pembahasan ini bahwa klaim yang dikeluarkan pada tahun 2008 hingga 2012 dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa klaim terbanyak terdapat pada bulan desember 2012 sebesar Rp. 7. 774.448.854 dan terendah pada bulan januari 2008 sebesar Rp. 102.662.147. dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar 4.2 Data Hasil Klaim Tahun 2008 - 2009 120 100 80 60 40 20 0
2008 2009 2010
desember
november
oktober
september
agustus
juli
juni
mei
april
maret
februari
januari
2011 2012
Sumber: data diolah Dapat dilihat pada grafik diatas tahun2008 klaim terendah yang dikeluarkan terjadi pada bulan Januari sebesar Rp. 102.662.147 dan beban
63
klaim terbesar yang dikeluarkan pada tahun 2008 pada bulan Desember sebesar Rp. 1.584.047.852. Sedangkan pada tahun 2009 klaim terendah dikeluarkan pada bulan yang sama dengan tahun 2008 yaitu bulan Januari sebesar Rp. 141.788.674 dan klaim tertinggi yang dikeluarkan pada bulan Desember sebesar Rp. 1.534.192.450. Selanjutnya pada tahun 2010 klaim terendah dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp. 159.744.623 sedangkan klaim tertinggi dikeluarkan pada bulan Desember sebesar Rp. 2.461.203.755. Pada tahun 2011 klaim terendah yang dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp. 360.415.657 dan klaim tertinggi yang dikeluarkan pada bulan Desember sebesar Rp. 4.472.336.853. tahun berikutnya 2012 klaim terendah dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp. 471.055.686 sedangkan klaim tertinggi dikeluarkan pada bulan Desember sebesar Rp. 7.774.448.854. Dari grafik data klaim dapat dilihat bahwa pergerakan kenaikan beban klaim dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang stabil. Berbeda dengan beban klaim pada asuransi jiwa yang pada waktu- waktu tertentu dapat mengalami kenaikan beban klaim yang sangat tinggi seperti ketika peserta asuransi mengambil klaim pada akhir tahun karena sifatnya tabungan dan ketika peserta menarik klaim untuk biaya pendidikan anak – anak mereka. Sedangkan pada asuransi kerugian peserta hanya dapat menggunakan klaim jika terjadi klaim pada asset yang diasuransikan.
64
C. Hasil Investasi Pengelolaan
dana
asuransi
yang
paling
dominan
adalah
menginvestasikan dana yang terkumpul dari premi. Hasil investasi adalah hasil operasi perusahaan asuransi maka terkumpul sejumlah besar uang untuk dibagi hasilkan kepada peserta asuransi. Apabila ditambahkan terhadap dana perusahaan itu sendiri maka jumlahnya menjadi sangat besar untuk dibiarkan menganggur tanpa diinvestasikan.ini adalah tanggung jawab dari bagian keuangan perusahaan untuk menginvestasikannya. Untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan bahwa hasil investasi terbanyak didapatkan pada bulan desember 2011 sebesar Rp. 3.512.252.372 dan terendah pada bulan januari 2008 Rp. 5.696.589. Dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar 4.3 Data Hasil Investasi 2008- 2009 120 100 80 60 40 20 0
2008 2009 2010
Sumber: data diolah
desember
november
oktober
september
agustus
juli
juni
mei
april
maret
februari
januari
2011 2012
65
Dari grafik diatas pada tahun 2008 hasil investasi tertinggi terdapat pada bulan Desember sebesar Rp. 384.200.537 dan hasil investasi terendah terdapat pada bulan Januari sebesar Rp. 5.696.589. Sedangkan pada tahun 2009 hasil investasi tertinggi terdapat pada bulan Desember sebesar Rp. 830.506.973 dan terendah terdapat pada bulan Januari sebesar Rp. 29.636.169. Adapun pada tahun 2010 hasil investasi tertinggi didapat pada bulan Desember sebesar Rp. 1.303.523.001 sedangkan hasil investasi terendah pada bulan januari sebesar Rp. 62.182.139. Selanjutnya pada tahun 2011 hasil investasi tertinggi terdapat pada bulan Desember sebesar Rp. 3.512.252.372 dan hasil investasi terendah terdapat pada bulan Januari sebesar Rp. 183.877.836. Pada tahun 2012 hasil investasi tertinggi terdapat pada Desember sebesar Rp. 3.479.734.229 dan hasil investasi terendah terdapat pada bulan Januari sebesar Rp. 557.358.122. Dari grafik hasil investasi dapat disimpulkan bahwa kenaikan hasil investasi mengalami kenaikan yang cukup baik pada tiap bulannya, dan pada tahun 2011 didapatkan hasil investasi yang tinggi dibandingkan pada tahun 2012. D. Underwriting Hasil underwriting adalah nilai yang didapat dengan menghitung selisih antara pendapatan underwriting dan beban underwriting. Pendapatan underwriting perusahaan asuransi dapat diperoleh dari pendapatan premi bruto, premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi yang belum menjadi pendapatan. Sedangkan beban underwriting dapat dipeoleh
66
perusahaan asuransi dari pengeluaran klaim atau manfaat asuransi, klaim reasuransi, kenaikan atau penurunan kewajiban manfaat polis masa depan dan kenaikan atau penurunan estimasi klaim. Untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan bahwa hasil underwriting terbanyak terdapat pada bulan desember 2012 sebesar Rp. 9.993.398.742 dan yang terendah pada bulan januari 2008 Rp. 74.607.703. Dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 4.4 Data Hasil Underwriting Tahun 2008 - 2009 120 100 80 60 40 20 0
2008 2009
desember
november
oktober
sepetember
agustus
juli
juni
mei
april
maret
februari
januari
2010 2011 2012
Sumber: data diolah Dari grafik diatas dapat dilihat pada tahun 2008 hasil underwriting terendah terdapat pada bulan Januari sebesar Rp. 74.607.703dan hasil underwriting tertinggi terdapat pada bulan November sebesar Rp. 10.321.634.100. Sedangkan pada tahun 2009 hasil underwriting terendah terdapat pada bulan Februari sebesar Rp. 31.243.577 dan hasil underwriting tertinggi terdapat pada bulan Desember sebesar Rp. 1.590.940.237. Begitupun
67
pada tahun 2010 hasil underwriting terendah masih pada bulan Januari sebesar Rp. 184.030.056 sedangkan yang tertinggi terdapat pada bulan Desember sebesar Rp. 3.190.284.127. Pada tahun 2011 hasil underwriting terendah teradapat pada bulan Januari sebesar Rp. 648.045.821 dan hasil underwriting
tertinggi
terdapat
pada
bulan
Desember
sebesar
Rp.
7.791.841.733. Adapun pada tahun 2012 hasil underwriting terendah terdapat pada bulan Januari sebesar Rp. 849.600.002 sedangkan hasil underwriting tertinggi terdapat pada bulan Desember sebesar Rp. 9.993.398.742 E. Laba Laba adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Maksimalisasi laba merupakan maksimalisasi penghasilan perusahaan setelah pajak. Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai tujan perusahaan. Untuk dapat memberikan gambaran tentang dapata dari keuntungan yang diperoleh pada tahun 2008 hingga 2012. Dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa laba terbanyak didapat pada bulan desember 2012 sebesar Rp. 10.387.483.079 dan yang terendah pada bulan maret 2009 Rp. – 118.215.352. Dapat dilihat pada grafik berikut:
68
Gambar 4.5 Data Hasil Laba Tahun 2008 - 2009 120 100 80
2008
60
2009
40
2010
20 0
2011 2012
Sumber: data diolah Dari data grafik diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 nilai terkecil yang dihasilkan terdapat pada bulan September sevesar Rp. 6.260.814 dan laba terbesar didapatkan pada bulan Desember sebesar Rp. 350.498.981. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2009 laba terendah didapatkan pada bulan Maret sebesar Rp. -118.215.352 dan laba tertinggi didapat kan pada bulan Desember sebesar Rp. 1.335.671.152. Sedangkan pada tahun 2010 laba terendah didapatkan pada bulan Januari sebesar Rp. 221.847.820 dan laba tertinggi didapatkan pada bulan Desember sebesar Rp. 3.370.793.123. pada tahu 2011 laba terendah didapatkan pada bulan April sebesar Rp. 254.064.844 sedangkan laba tertinggi didapatkan pada bulan Desember sebesar Rp. 8.523.451.881. Pada athun berikutnya 2012 laba terendah didapat pada bulan Januari sebesar Rp. 1.127.481.792 dan laba tertinggi didapat pada bulan
69
Desember sebesar Rp. 10.387.483.079. Dari tahun ke tahun terjadi perlonjakan tetapi tidak terlalu signifikan.
C. Analisis data 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang paling tepat digunakan. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari analisis grafik (normal P-P plot) untuk menguji normalitas data, variance inflation factor yang diperkuat oleh korelasi untuk menguji multikolinearitas data, uji DurbinWatson yang sering digunakan untuk menguji autokorelasi dan grafik plot untuk menguji heterokedasitas. 1.1. Uji Normalitas Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi secara normal atau tidak.Dalam hal ini yang di uji normalitas bukan masing – masing variabel independen dan dependen tetapi nilai residual yang dihasilkan dari model regresi.Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai yang berdistribusi secara normal. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji normalitas pada model regresi antara lain dengan analisis grafik (normal P-P plot) regresi dan uji Kolmogorov-Smirnov.
70
Pengujian Normal Probability dapat dilihat pada output regresi, atau disajikan sebagai berikut: Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Data
Sumber: diolah dari SPSS
Gambar diatas dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
71
1.2.Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna.Model regresi yang baik menyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a:
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient s
B
Std. Error
Beta
4.058E8
9.235E7
premi(X1)
.638
.097
klaim(X2)
.267
.165
investasi(X3)
.638
underwriting(X4) .002
Model
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance VIF
4.394
.001
.939
6.574
.000
.921
1.410
.151
1.615
.000
.448
1.759
.266
.202
2.396
.000
.859
1.944
.009
.005
.203
.000
.784
1.275
1 (Constant)
a. Dependent Variable: laba(Y)
Sumber: Diolah dari SPSS Pada tabel diatas dapat dilihat dari kolom Collinearity stastics nilai premi mempunyai tolerance sebesar 0,921 dan nilai VIF 1,410. Pada ketentuan ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat diketahui
72
bahwa nilai tolerance dan nilai VIF pada kolom Collinearity stastics harus lebih dari 0,1 untuk nilai tolerance dan nilai VIF nya kurang dari 10. Untuk nilai yang dihasilkan premi maka dapat diketahui bahwa premi tidak mengalami gejala multikolinearitas. Selanjutnya
pada
ketentuan
ada
atau
tidaknya
gejala
multikolinearitas dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF pada kolom Collinearity stastics harus lebih dari 0,1 untuk tolerance dan nilai VIF kurang dari 10. Nilai klaim mempunyai tolerance sebesar 0,448 dan nilai VIF 1,759, jadi dapat diketahui bahwa nilai klaim pada kolom Collinearity stastics tidak memiliki gejala multikolinearitas. Sedangkan nilai investasi mempunyai tolerance sebesar 0,859 dan nilai VIF 1,944, maka nilai investasi pada kolom Collinearity stastics tidak memiliki gejala multikolinearitas karena nilai tolerance dan nilai VIF pada kolom Collinearity stastics harus lebih dari 0,1 untuk tolerance dan kurang dari 10 untuk VIF. Adapun nilai underwriting mempunyai tolerance sebesar 0,784 dan nilai VIF 1,275 yang mana dari ketentua ada atau tidakadanya gejala multikolinearitas nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10. Maka nilai underwriting dari kolom Collinearity stastics tidak mengalami gejala multikolinearitas.
73
1.3. Uji Heterokedasitas Heteroskedastisitas
adalah
keadaan
dimana
terjadinya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi.Model regresi yang baik
mensyaratkan
tidak
adanya
masaalah
heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas menyebabkan penaksiran atau estimator menjadi tidak efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola titik- titik pada scatterplot regresi. Gambar 4.7 Hasil Uji Heterokedasitas
Sumber: diolah dari SPSS
74
Dari scatterplot di atas dapat diketahui bahwa titik – titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 1.4.Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinyakorelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disususn menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.Dampak yang diakibatkan dengan adanya autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya.Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat diketahui dengan deteksi uji Durbin Watson Test (DW).Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.Seperti tabel dibawah ini.
75
Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary
D Model
R
1
.988
a
R Square
Adjusted Square
.977
.975
R Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 4.611E8
1.450
a. Predictors: (Constant), underwriting(X4), klaim(X2), investasi(X3), premi(X1) b. Dependent Variable: laba(Y)
Sumber: Diolah oleh SPSS Hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson adalah 1,450. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut: a. 1,65
tidak ada auto korelasi
b. 1,21
2,79
tidak dapat disimpulkan
terjadi autokorelasi
Berdasrkan output Model Summary didapat nilai DW adalah 1,450 dengan mengikuti ketentuan diatas, dapat dikategorikan bahwa nilai DW (1,450) berada diantara interval 1,21
76
D. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis a. Uji parsial (uji t) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Lihat tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficients
a:
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient s
B
Std. Error
Beta
4.058E8
9.235E7
premi(X1)
.638
.097
klaim(X2)
.267
.165
investasi(X3)
.638
underwriting(X4) .002
Model
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance VIF
4.394
.001
.939
6.574
.000
.921
1.410
.151
1.615
.000
.448
1.759
.266
.202
2.396
.000
.859
1.944
.009
.005
.203
.000
.784
1.275
1 (Constant)
a. Dependent Variable: laba(Y)
Sumber: Diolah oleh SPSS Dari hasil estimasi dapat diperoleh nilai t hitung masing – masing variabel independen untuk dapat melakukan pengujian satu sisi. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:
77
Pengujian Premi ( X1) Untuk menguji konstanta dan koefisien dapat digunakan uji t, dimana hasil nilai statistik t hitung untuk konstanta sebesar 4,394 dan nilai statistik untuk koefisien regresi variabel premi 6,574. Dengan signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 60- 4-1= 55 ( k adalah jumlah variabel independen). Didapat t tabel adalah 2,004. Gambar 4.8
H0 ditolak
H0 ditolak H0 diterima
-2,004
2,004 6,574
Oleh karena t hitung 6,574 lebih besar dari pada t tabel 2,004, dengan demikian maka kesimpulannya H0 ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh yang nyata antara premi terhadap laba. Nilai t hitung positif, artinya semakin tinggi premi maka semakin tinggi laba yang diperoleh oleh perusahaan asuransi kerugian PT. Sinarmas cabang Syariah.
78
Pengujian Klaim ( X2) Untuk menguji konstanta dan koefisien dapat digunakan uji t, dimana hasil nilai statistik t hitung untuk konstanta sebesar 4,394 dan nilai statistik untuk koefisien regresi variabel klaim 1,615. Dengan signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 60- 4-1= 55 ( k adalah jumlah variabel independen). Didapat t tabel adalah 2,004. Gambar 4.9
H0 ditolak
H0 ditolak H0 diterima
-2,004
1,615
2,004
Hasil t hitung 1,615 lebih kecil dai t tabel 2,004, maka kesimpulannya H0 diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang nyata antara klaim terhadap laba. Nilai t hitung positif, artinya semakin tinggi klaim maka semakin rendah laba yang diperoleh oleh perusahaan asuransi kerugian PT. Sinarmas Cabang Syariah.
79
Pengujian Hasil Investasi ( X3) Untuk menguji konstanta dan koefisien dapat digunakan uji t, dimana hasil nilai statistik t hitung untuk konstanta sebesar 4,394 dan nilai statistik untuk koefisien regresi variabel hasil investasi 2,396. Dengan signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 60- 4-1= 55 ( k adalah jumlah variabel independen). Didapat t kritis adalah 2,004. Gambar 4.10
H0 ditolak
H0 ditolak H0 diterima
-2,004
2,004
2,396
Dari tabel coefficient didapat t hitung 2,396 lebih besar dari pada t tabel 2,004, dengan demikian kesimpulannya H0 ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh yang nyata antara hasil investasi terhadap laba. Nilai t hitung positif, artinya semakin tinggi premi maka semakin tinggi laba yang diperoleh oleh perusahaan asuransi kerugian PT. Sinarmas cabang Syariah.
80
Pengujian Underwriting (X4) Untuk menguji konstanta dan koefisien dapat digunakan uji t, dimana hasil nilai statistik t hitung untuk konstanta sebesar 4,394 dan nilai statistik untuk koefisien regresi variabel underwriting 0,203. Dengan signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 60- 4-1= 55 ( k adalah jumlah variabel independen). Didapat t tabel adalah 2,004. Gambar 4.11
H0 ditolak
H0 ditolak H0 diterima
-2,004
0,203
2,004
Adapun dari tabel coefficient t hitung yang dihasilkan 0,203 lebih kecil dari t tabel 2,004, dengan demikian maka H0 diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang nyata antara underwriting terhadap laba. Nilai t hitung positif, artinya semakin rendah underwriting maka semakin rendah pula laba yang diperoleh oleh perusahaan asuransi kerugian PT. Sinarmas Cabang Syariah.
81
2. Uji Simultan (uji F) Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama - sama, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Lihat tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Simultan (Uji F) b
ANOVA
Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
4.928E20
4
1.232E20
Residual
1.169E19
55
2.126E17
Total
5.045E20
59
F 579.473
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), underwriting(X4), klaim(X2), investasi(X3), premi(X1) b. Dependent Variable: laba(Y)
Sumber: Diolah oleh SPSS Dari data diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 579,473 dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 df1 = k-1 atau 5-1= 4 dan df2 = n-k atau 60-5 = 55 (k adalah jumlah variabel). Didapat F tabel adalah 2,539.
82
Gambar 4.12
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima 2,539
579,473
Berarti nilaiF hitung > F tabel, maka H0 ditolak yang menunjukkan bahwa premi, klaim, hasil investasi, dan underwriting secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap laba.Artinya bahwa semakin besar premi investasi dan underwriting maka semakin tinggi laba yang didapat sedangkan semakin besar klaim maka semakin rendah laba yang diperoleh perusahaan asuransi kerugian PT. Sinarmas Cabang Syariah. 3. Uji Regresi Berganda Untuk melihat pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba, maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:
83
Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient s
B
Std. Error
Beta
4.058E8
9.235E7
premi(X1)
.638
.097
klaim(X2)
.267
investasi(X3)
Model
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance VIF
4.394
.001
.939
6.574
.000
.921
1.410
.165
.151
1.615
.000
.448
1.759
.638
.266
.202
2.396
.000
.859
1.944
underwriting(X4) .002
.009
.005
.203
.000
.784
1.275
1 (Constant)
a. Dependent Variable: laba(Y)
Sumber: Diolah oleh SPSS Analisis dilakukan untuk melihat pengaruh pendapatan premi, klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba.Data perkembangan laba didapat dari tahun 2008 sampai 2012. Data tersebut diolah menggunakan software SPSS 16 untuk mendapatkan persamaam garis trend dan jenis trend yang terjadi. Hasil pengolahan SPSS 16 didapatkan persamaan garis trend yaitu Y’ = 4,0E+08 + 0,638X1 + 0,267X2 + 0,638X3 + 0,02X4.
84
Pada bagian hasil uji regresi berganda adalah koefisien regresi (lihat lampiran pada tabel regresi X dan Y).persamaan regresi yang didapatkan adalah Y’ = 4,06E+11 + 0,638X1 + 0,267X2 + 0,638X3 + 0,02X4. Nilai 4,0E+08 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa jika tidak ada pengeluaran dan penerimaan variabel bebas maka tingkat laba perusahaan mencapai Rp.405800000000.
Tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan laba (Y). Koefisien regresi untuk variabel premi (X1) bernilai positif menunjukkan adanya hubungan dua arah antara premi (X1) dengan laba (Y). Koefisien regresi variabel premi 638 mengandung arti untuk setiap peningkatan premi 1% akan menyebabkan menaiknya laba sebesar 638.
Sedangkan tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan laba (Y). Koefisien regresi untuk variabel klaim (X2) bernilai negatif menunjukkan tidak adanya hubungan dua arah antara klaim (X2) dengan laba (Y). Koefisien regresi variabel klaim 267 mengandung arti untuk setiap peningkatan klaim 1% akan menyebabkan menurunnya laba sebesar 267
Selanjutnya koefisien regresi untuk variabel investasi (X3) bernilai positif menunjukkan adanya hubungan dua arah antara investasi (X3) dengan
85
laba (Y). Tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan laba (Y). Koefisien regresi variabel investasi 638 mengandung arti untuk setiap peningkatan premi 1% akan menyebabkan menaiknya laba sebesar 638. Adapun koefisien regresi variabel underwriting 002 mengandung arti untuk setiap peningkatan underwriting 1% akan menyebabkan menurunnya laba sebesar 002. Tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan laba (Y). Koefisien regresi untuk variabel underwriting (X4) bernilai negatif menunjukkan tidak adanya hubungan dua arah antara underwriting (X4) dengan laba (Y). Gambar garis trend terhadap laba dapat dilihat pada gambar. Dari gambar dan persamaan diatas dapat diprediksikan bahwa nilai perolehan laba dapat akan meningkat dimasa yang akan datang. Gambar tersebut memiliki gerakan yang berbeda pada waktu yang singkat (5 tahun), mengikuti pola teratur berupa garis lurus yang meningkat.
86
Gambar 4.13 Hasil Uji Regresi Berganda
Sumber: Diolah oleh SPSS Data pada tabel diolah menggunakan SPSS 16 untuk menguji regresi berganda dimana variabel bebas dimasukan dalam analisis. 4. Uji Determinasi (R2) Pengujian R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau presentasi dari variasi total variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh model regresi yang diperoleh. Pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan underwriting
87
terhadap laba, dapat ditunjukkan oleh koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Determinasi (R2)
b
Model Summary Model
R
1
.988
H
a
R Square
Adjusted Square
.977
.975
R Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 4.611E8
1.450
a. Predictors: (Constant), underwriting(X4), klaim(X2), investasi(X3), premi(X1) a b. Dependent Variable: laba(Y)
Sumber: diolah oleh SPSS Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary dari hasil analisis regresi linier berganda diatas. Berdasarkan output diperoleh angka R2 sebesar 0,975 atau (97,5%). Hal ini menunjukan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (premi, klaim, hasil investas dan underwriting) terhadap dependen (laba) sebesar 97,5%. Atau yang digunakan dalam model premi, klaim, investasi dan underwriting mampu menjelaskan sebesar 97,5% laba. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Artinya variabel premi, klaim, investasi dan underwriting berpengaruh terhadap laba sebesar 97,5% sedangkan sisanya sebesar 2,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
88
SKEMA Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba Pada Perusahaan Asuransi Syariah PT. Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah. X1: PREMI X2: KLAIM X3:HASIL UNDERWRITING
INVESTASI
X4:
Y: LABA PERUSAHAAN Untuk mengetahui data yang ada maka harus di uji dengan menggunakanSPSS 16 Hipotesis: a.
Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative H0 : b1 = 0 Artinya premi tidak berpengaruh terhadap laba Ha : b1
1. 2.
0
Artinya premi berpengaruh terhadap laba b.
Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = 0
3. 4. 5.
Artinya klaim tidak berpengaruh terhadap laba Ha : b1
0 6.
Artinya klaim berpengaruh terhadap laba c.
Uji Normalitas: Normal Uji MUltikolinearitas: tidak ada gejala Uji heterokedasitas: terjadi Uji Autokorelasi: tidak disimpulkan Uji t: X1:H0 ditolak X2: H0 diterima X3: H0 ditolak X4:H0 diterima Uji F : X1, X2, X3, X4: ditolak
Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = 0 Artinya nilai investasi tidak berpengaruh terhadap laba Ha : b1
Hasil Uji Parsial
0
Artinya nilai investasi berpengaruh terhadap laba d.
X1: premi mempunyai pengaruh terhadap laba
Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif X2: klaim mempunyai pengaruh tetapi tidak signifikan
H0 : b1 = 0 Artinya underwriting tidak berpengaruh terhadap laba Ha : b1
0
Artinya underwriting berpengaruh terhadap laba Menentukan
taraf
menggunakan 0,05.
signifikansi.
Taraf
X3: hasil investasi mempunyai pengaruh terhadap laba X4: underwriting mempunyai pengaruh teta[I tidak signifikan
signifikansi Hasil Uji Simultan Premi (X1), klaim(X2), hasil investasi(X3), underwriting (X4) bersama- sama berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada BAB IV, dapat diambil kesimpulan: 1. Setelah dilakukan uji secara parsial diperoleh bahwa premi mempunyai nilai t hitung sebesar 6,574 nilai ini melebihi nilai t tabel sebesar 2,004. Serta mempunyai nilai sig 0,000 nilai ini lebih kecil dari nilai 0,05 nilai dari ketentuan 5%. Sedangkan hasil investasi mempunyai t hitung sebesar 2,396 nilai ini melebihi nilai t tabel sebesar 2,004. Serta mempunyai nilai sig 0,000 nilai ini lebih kecil dari nilai 0,05 nilai ketentuan 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa premi dan hasil investasi mempunyai nilai pengaruh yang besar secara parsial. Setelah dilakukan uji secara simultan dengan tingkat signifikan 5%, diperoleh f hitung 579,473 lebih besar nilainya dari pada f tabel sebesar 2,539. Dapat disimpulkan bahwa premi, klaim, hasil investasi, dan underwriting secara simultan atau bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba pada perusahaan asuransi kerugian PT. Sinarmas Cabang Syariah. 2. Setelah dilakukan uji- uji diatas dapat disimpulkan. Pertama bahwa bila dilakukan uji secara masing- masing variabel premi, klaim, hasil investasi, dan underwriting ternyata mendapatkan hasil bahwa nilai yang paling
89
90
besar pengaruhnya terdapat pada premi. Variabel premi mempunyai nilai sig 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,05 nilai dari ketentuan 5%. Setelah dilakukan uji secara bersama- sama atau serentak variabel premi, klaim, hasil investasi dan underwriting ternyata mendapatkan hasil bahwa semua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba, terlihat dari f hitung 579,473 lebih besar nilainya dari pada f tabel sebesar 2,539. 3. Setelah dilakukan uji parsial dan uji simultan didapatkan variabel bebas (Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting) yang paling dominan pengaruhnya terhadap laba yaitu terdapat pada variabel Premi dengan nilai t hitung sebesar 6,574 nilai ini melebihi nilai t tabel sebesar 2,004. Serta mempunyai nilai sig 0,000 nilai ini lebih kecil dari nilai 0,05 nilai dari ketentuan 5%. 4. Berdasarkan analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS 16 dapat diketahui bahwa alat terpenting yang paling efektif dalam peningkatan laba perusahaan asuransi kerugian syariah diperoleh dari hasil premi dan hasil investasi. Sedangkan untuk saat ini variabel klain dan underwriting memberikan nilai negatif dalam persamaan regresi karena variabel tersebut tidaklah mempberikan kontribusi positif terhadap laba pada perusahaan asuransi kerugian PT. Sinarmas Cabang syariah.
91
B. Saran 1. Diharapkan agar variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis dapat diteruskan oleh peneliti yang lainnya. 2. Bagi divisi syariah PT. Sinarmas Cabang Syariah perlu meningkatkan surplus underwriting agar dapat lebih optimal. 3. Bagi divisi syariah PT. Sinarmas Cabang Syariah perlu menekan beban klaim sesuai anggaran yang disediakan agar mampu berkontribusi terhadap laba. 4. Hasil dari penelitian ini bersifat sederhana dan masih memerlukan penelitian lanjutan untuk mempertajan kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, AM Hasan, Asuransi dalam Prospektif hukum Islam, jakarta: Kencana: 2004 A. Helfert, Erich, Analisi Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama,1991 Brealey, Myers, dan Marcus, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008 Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Liannya, Jakarta: kencana, 2008 D Nachriwi, Nachrowi dan Hardius Usman, pendelatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006 DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Jilid I Edi Sumanto, Agus, dkk, Solusi Berasuransi “Lebih Indah Dengan Syariah “, Bandung: PT. Salamandani Pustaka Semesta, 2009 F. Brigham, Eugene dan Joel F. Houston, fundamental of finansial management dasar- dasar manajemen keuangan, Jakarta: salemba empat, 2009 Hidayatullah, Syarif, Qawaid Fiqiyyah Dan Penerapannya Dalam Transaksi Keuangan Syariah, Jakarta : Gramata Publising, 2012 Husnan, Suad, Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta, 1996
Janwri, Yadi, Asuransi syariah, Bandung: pustaka bani Quraisy, 2005 Kelana Asnawi, Said dan Chandra Wijaya, Metodologi Keuangan Prosedur, Ide Dan Control, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006 Latif, AH. Azharuddin, Kompilasi Bahan Kuliah Hukum Perjanjian Asuransi Syariah, Jakarta:FSH UIN Jakarta, 2012 Moeljadi, manajemen keuangan, Malang: Bayu media: 2006 Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2008 Priyatno Duwi, SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien, dan Akurat Yogyakarta: Mediakom, 2011 Priyatno, Duwi, Analisis Korelasi, Regrasi, dan Multivariate dengan SPSS, Yogyakarta: Penerbit Gava Media: 2013 Rochaety, Ety. Dkk, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: Mitra Wacana media: 2009 Salim, Abbas, Asuransi dan manajemen Risiko, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada : 2007 Siregar, Syofian, Statistika deskripsif untuk Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sudjana, Metoda statistika, Bandung, Tarsito Bandung : 2005 Suharsini, Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu pendekatan praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006
Sumitro, Warkum,Asas – asas perbankan dan Lembaga – lembaga terkait , BAMUI, Jakarta : PT. Grafindo, 2004
Tanjung Hendri dan Abrista Devi. Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2013
Teguh Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2005
http://suratnoe.blogspot.com/
http://romauliferonica.blogspot.com/20011/04/pengertian-laba.html
http://efry-day.blogspot.com/2011/06/profitabilitasreturn-of-equity-roe.html
http://ilmihandayanip.blogspot.com/2013/04/pengertian-premi-asuransipolis.html?m=1
Your trial period for SPSS for Windows will expire in 14 days. PARTIAL CORR /VARIABLES=X1 X2 X3 X4 BY Y /SIGNIFICANCE=TWOTAIL /STATISTICS=CORR /MISSING=LISTWISE.
Partial Corr [DataSet0]
Correlations Control Variables -none-
a
premi(X1)
klaim(X2)
premi(X1) Correlation
laba(Y)
.967
.433
.986
Significance (2-tailed)
.
.000
.000
.001
.000
df
0
58
58
58
58
Correlation
.972
1.000
.923
.385
.947
Significance (2-tailed)
.000
.
.000
.002
.000
58
0
58
58
58
Correlation
.967
.923
1.000
.413
.969
Significance (2-tailed)
.000
.000
.
.001
.000
58
58
0
58
58
Correlation
.433
.385
.413
1.000
.427
Significance (2-tailed)
.001
.002
.001
.
.001
58
58
58
0
58
Correlation
.986
.947
.969
.427
1.000
Significance (2-tailed)
.000
.000
.000
.001
.
58
58
58
58
0
df laba(Y)
underwriting(X4)
.972
df underwriting(X4)
investasi(X3)
1.000
df investasi(X3)
klaim(X2)
df
laba(Y)
premi(X1)
klaim(X2)
Correlation
1.000
.720
.281
.078
Significance (2-tailed)
.
.000
.031
.559
df
0
57
57
57
Correlation
.720
1.000
.065
-.066
Significance (2-tailed)
.000
.
.623
.618
57
0
57
57
Correlation
.281
.065
1.000
-.004
Significance (2-tailed)
.031
.623
.
.974
57
57
0
57
Correlation
.078
-.066
-.004
1.000
Significance (2-tailed)
.559
.618
.974
.
57
57
57
0
df investasi(X3)
df underwriting(X4)
df a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4 /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORM(ZRESID).
Regression
[DataSet0]
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered
1
underwriting(X4),
Removed
klaim(X2),
. Enter
investasi(X3), premi(X1)
Method
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: laba(Y)
b
Model Summary
Model 1
R
R Square .988
a
.977
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .975
Durbin-Watson
4.611E8
a. Predictors: (Constant), underwriting(X4), klaim(X2), investasi(X3), premi(X1) b. Dependent Variable: laba(Y)
1.450
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
4.928E20
4
1.232E20
Residual
1.169E19
55
2.126E17
Total
5.045E20
59
F
Sig.
579.473
.000
a
a. Predictors: (Constant), underwriting(X4), klaim(X2), investasi(X3), premi(X1) b. Dependent Variable: laba(Y)
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
4.058E8
9.235E7
premi(X1)
.638
.097
klaim(X2)
.267
investasi(X3) underwriting(X4)
a. Dependent Variable: laba(Y)
Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
4.394
.001
.939
6.574
.000
.921
1.410
.165
.151
1.615
.000
.448
1.759
.638
.266
.202
2.396
.000
.859
1.944
.002
.009
.005
.203
.000
.784
1.275
Collinearity Diagnostics
a
Variance Proportions
Dimensi Model
on
Eigenvalue
Condition Index
(Constant)
premi(X1)
klaim(X2)
investasi(X3)
1
1
3.969
1.000
.02
.00
.00
.00
.02
2
.583
2.609
.05
.00
.00
.00
.91
3
.404
3.135
.78
.00
.00
.01
.02
4
.037
10.312
.05
.00
.27
.43
.00
5
.007
24.107
.11
.99
.72
.56
.05
a. Dependent Variable: laba(Y)
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value Residual
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
-3.17E8
1.11E10
2.36E9
2.890E9
60
-1.826E9
1.479E9
.000
4.452E8
60
-.925
3.010
.000
1.000
60
-3.961
3.209
.000
.966
60
Std. Predicted Value Std. Residual a. Dependent Variable: laba(Y)
underwriting(X4)
Charts
Tahun
Bulan
Laba
Premi
Klaim
Hasil Investasi
Underwriting
2008
Januari
51987801
177269850
102662147
5696589
74607703
2008
Februari
53841040
332876948
167580555
18817034
165296394
2008
Maret
130956996
540112825
298566475
57635525
241546351
2008
April
130942536
718972544
374125087
48502350
344847457
2008
Mei
159554528
894203144
437307839
95867142
456895305
2008
Juni
75404223
1088246525
687944330
128560898
400302195
2008
Juli
86825032
1266597870
937216607
177965345
329381263
2008
Agustus
57188632
1558903569
1043131063
189490857
515772506
2008
September
6260814
1815404864
1157239287
180302655
658165577
2008
Oktober
19631535
2097020562
1261171363
57156792
835849199
2008
November
177087375
2374997846
1342834346
129263480
10321634100
2008
Desember
350498981
2673721301
1584047852
384200537
1089673449
2009
Januari
94139379
270369652
141788674
29636169
128580978
2009
Februari
-117407494
520887160
489643583
6796224
31243577
2009
Maret
-118215352
832506550
628913595
93490329
203592955
2009
April
169677034
999363617
759727056
152225797
239636561
2009
Mei
335146557
1205419708
831042295
260687472
374377413
2009
Juni
437717560
1412570650
850738215
310273412
561832435
2009
Juli
572165037
1678086743
963634422
451847167
714452321
2009
Agustus
410220326
1976051291
1283661068
420670047
692390223
2009
September
432025068
2227867132
1465580041
533189803
762287091
2009
Oktober
742739428
2507581772
1345510169
598188270
1162071603
2009
November
1229427443
2793083402
1338838720
734724924
1454244682
2009
Desember
1335671152
3125132687
1534192450
830506973
1590940237
2010
Januari
221847820
343774681
159744623
62182139
184030056
2010
Februari
464048689
654485701
333216854
165685529
321268847
2010
Maret
690463799
966375971
499031797
303158813
467344174
2010
April
732887813
1317174942
647186302
418501196
669988640
2010
Mei
1039965295
1691420163
641716731
480052019
1049703433
2010
Juni
1010735967
2069062359
929818632
605472068
1139243727
2010
Juli
1012204401
2487854421
1238169590
697277509
1249684830
2010
Agustus
1202245124
2928198582
1487606987
800993685
1440591595
2010
September
2129839968
3475193452
1622499633
838194225
1852693819
2010
Oktober
2026207119
4047771053
1969021711
765122663
2078749342
2010
November
2757866183
4845168402
2050167601
943988362
2795000800
2010
Desember
3370793123
5651487882
2461203755
1303523001
3190284127
2011
Januari
683659479
1008461479
360415657
183877836
648045821
2011
Februari
1616968342
1691184361
2815253100
341356612
1409658961
2011
Maret
1920121143
2604843689
754546564
631610493
1850297126
2011
April
254064844
3498914495
1236839356
922281572
2262075139
2011
Mei
2871241973
4439498270
1608227856
859485895
2831270414
2011
Juni
3217465028
5450739541
1985044032
1346123527
3465692509
2011
Juli
3915288361
6490935477
2192794291
1422738064
42981141185
2011
Agustus
5069832316
7552189868
2343388729
1883806227
5208801139
2011
September
4977038554
8139146389
3211979500
1984433732
4927166889
2011
Oktober
6105215198
9294918265
3251607471
2285964779
6043310794
2011
November
6974452983
10457666789
3904747040
2864966592
6552919749
2011
Desember
8523451881
12264178586
4472336853
3512252372
7791841733
2012
Januari
1127481792
1320655689
471055686
557358122
849600002
2012
Februari
1523828732
2685530504
903874804
546781413
1781655700
2012
Maret
3118793677
4800324327
1488446133
1062702031
3311878194
2012
April
3454216044
5716355157
2174700557
1126975823
35416545100
2012
Mei
4152983634
7265762649
2574810190
984724966
4690952460
2012
Juni
5803036319
8524834711
2853942917
1709964336
5670891794
2012
Juli
6776503043
10060195172
3680881163
1998419679
6379314010
2012
Agustus
7436163444
11714820640
4739962760
2133851896
6974857880
2012
September
8284380408
13029171982
5194453277
2365881115
7834718705
2012
Oktober
9563859678
14662416077
5705149554
2776547421
8957266523
2012
November
10202974983
16228639754
6866409882
3064522960
9362229872
2012
Desember
10387483079
17767847595
7774448854
3479734229
9993398742