1
ISSN : 2303-307X
ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD BERBANTUKAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PGSD PADA MATA KULIAH TIK Fachrur Rozie, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura ABSTRACT This Research aimed to analyze the implementation Model Cooperative Learning STAD with multimedia in order to improving the learning Outcome PGSD students on ICT courses. This research used a qualitative research approach. The type of research is classroom action research. Results of research and discussion analysis showed that the percentage of student results PGSD Semester III Class E the Education Faculty Of Trunojoyo University in ICT courses in SD increase seen in the first cycle was 64 , 9 % to 14 students have not completed and the second cycle is 83 , 8 % to 7 students unresolved . Thus, learning is said to be complete and increase at each meeting . Keywords : STAD , Learning Outcome , ICT in SD
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganilisis Penerapan pembelajaran Cooperative Learning Model STAD berbantukan multimedia dengan tujuan meningkatkan hasil belajr mahasiswa PGSD pada mata kuliah TIK. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian dan analisis pembahasan menunjukan bahwa Persentase hasil belajar mahasiswa PGSD Semester III Kelas E Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univ. Trunojoyo Madura dalam matakuliah TIK di SD mengalami peningkatan terlihat pada siklus I adalah 64, 9 % dengan 14 mahasiswa belum tuntas dan pada siklus II adalah 83, 8 % dengan 7 mahasiswa belum tuntas. Dengan demikian pembelajaran dikatakan tuntas dan meningkat pada setiap pertemuan. Kata
1Korespondensi
Kunci:
STAD,
Hasil
Belajar,
TIK
: Fachrur Rozie, M. Pd, Dosen Program Studi S1 PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura . Email: Email:
[email protected]
di
SD
2
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
SD,
PENDAHULUAN
hakikat
dan
karakteristik
Tujuan pendidikan nasional adalah
pembelajaran TIK SD, esensi KTSP
mengembangkan potensi peserta didik
pembelajaran TIK SD, media sederhana
agar menjadi manusia yang beriman, dan
untuk pembelajaran TIK SD, penerapan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
pembelajaran TIK berorientasi PAKEM
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
di SD, evaluasi pembelajaran TIK SD.
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Mata kuliah ini banyak menuntut peran
negara yang demokratis serta bertanggung
pemberian pemahaman yang diberikan
jawab (Pasal 3 UU Nomor
20 Tahun
oleh dosen yang nantinya menjadi bahan
2003 tentang sistem pendidikan nasional).
kajian untuk dikembangkan dan dipelajari
Bertitik tolak dari dasar, fungsi dan tujuan
oleh mahasiswa.
pendidikan nasional tersebut menjadi
Penerapan
pembelajaran
jelas bahwa manusia Indonesia yang
Cooperative Learning Model STAD yang
hendak
proses
berbentukan multimedia merupakan salah
pendidikan bukan sekedar manusia yang
satu inovasi dalam meningkatkan hasil
berilmu
belajar mahasiswa PGSD pada mata
dibentuk
melalui
pengetahuan
semata
tetapi
sekaligus membentuk manusia Indonesia
kuliah
yang
warga
diharapkan mampu memberi gambaran
negara Indonesia yang demokratis dan
nyata tentang materi yang dipelajari.
bertanggung jawab.
Penerapan pembelajaran model STAD
berkepribadian
sebagai
Mata kuliah Pembelajaran TIK
TIK.
yang
Multimedia
berbantukan
nantinya
media
tersebut
banyak membahas tentang bagaimana
diharapkan agar nantinya mahasiswa
membelajarkan TIK ditingkat sekolah
mampu
dasar. Mata kuliah ini juga membekali
tentang apa yang dipelajarinya melalui
mahasiswa dengan pengalaman dasar TIK
kegiatan belajar kelompok. Penerapan
yang nantinya dapat mereka gunakan saat
pembelajaran kooperatif model STAD
mengajar
dikelas
dengan
matakuliah
TIK
di
terutama
pada
Sekolah
dasar.
membangun
pemanfaatan
dilakukan
pada
sendiri
konsep
multimedia
mata
kuliah
ini TIK
Pembelajaran TIK bayak mebahas tentang
mahasiswa semester III S 1 Pendidikan
dasar-dasar pembelajaran TIK di SD,
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
materi muatan pembelajaran TIK di SD,
dan
metode dan teknik pembelajaran TIK di
Trunojoyo
Ilmu
Pendidikan Madura.
Universitas
Diharapkan
dari
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK
3
penerapan dan penelitian yang dilakukan
fasilitator dan untuk mencapai tujuan
ini dapat menjadi bahan sharing bagi
pembelajaran
dosen dalam berinovasi menggunakan
diperlukan
model-model pembelajaran serta media
merupakan cara yang dalam bekerjanya
pembelajaran
membantu
merupakan alat untuk mencapai tujuan
mahasiswa dalam membantu memahami
kegiatan. Dalam pembelajaran kooperatif
materi
mahasiswa
ini berlangsung suasana keterbukaan dan
semester III S 1 Pendidikan Guru Sekolah
demokratis sehingga akan memberikan
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
kesempatan optimal pada anak untuk
Pendidikan
bekerjasama dan berinteraksi dengan
yang
kuliah
Madura
dapat
terutama
Universitas secara
Trunojoyo
bertahap
dan
berkesinambungan.
baik.
yang diharapkan suatu
Terdapat
metode.
beberapa
maka Metode
pengertian
mengenai pembelajaran kooperatif yang
Winkel (1996: 53) menyebutkan
dikemukakan oleh para ahli pendidikan.
belajar adalah suatu aktivitas mental atau
Slavin (2009: 4) mendefinisikan bahwa
psikis yang berlangsung dalam interaksi
pembelajaran kooperatif adalah strategi
aktif
yang
mengajar dimana para siswa bekerja
perubahan-perubahan
dalam kelompok-kelompok kecil untuk
dengan
menghasilkan dalam
lingkungan
pengetahuan,
pemahaman,
saling membantu satu sama lainnya dalam
ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan
mempelajari
itu bersifat secara relatif dan berbekas.
Berdasarkan
definisi
Pengertian
disimpulkan
bahwa
belajar
(learning)
secara
materi
pelajaran. diatas
dapat
pembelajaran
umum dapat diartikan sebagai proses
kooperatif adalah pembelajaran yang
perubahan perilaku yang relatif menetap
dilakukan dengan membentuk kelompok-
sebagai hasil dari pengalaman (Hipitiew,
kelompok kecil, dimana setiap anggota
2009:1). Dari penjelasan beberapa ahli di
dapat
atas dapat dipadatkan bahwa belajar
pengetahuan
merupakan sebuah proses kegiatan aktif
menyelesaikan lembar kegiatan siswa.
yang dilakukan siswa dalam membangun makna atau pengalaman.
saling
membantu,
dan
berbagi
bekerjasama
untuk
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang
Pada pembelajaran kooperatif,
paling sederhana dan merupakan model
guru bukan lagi berperan sebagai satu-
yang paling baik bagi guru dalam
satunya narasumber melainkan sebagai
menggunakan
pendekatan
kooperatif.
4
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
Slavin (2009: 143) menjelaskan bahwa
mencapai tujuan telah diberikan, bahan-
pembelajaran
STAD
bahan atau material telah disusun dengan
adalah Pembelajaran kelompok yang
rapih, dan alat ukur atau evaluasi juga
terdiri dari empat atau lima orang dengan
disertakan. Bahan
struktur
pembelajaran model ini disebut juga
kooperatif
heterogen,
tipe
heterogen
dari
“self
belajar
prestasi, jenis kelamin, dan etnis. Materi
sebagai,
dirancang untuk belajar kelompok, siswa
Bahan
bekerja menyelesaikan lembar kegiatan
sebagai
secara
yang mempersyaratkan situasi seperti di
bersama-sama
berdiskusi
dan
saling membantu dalam kelompoknya.
atas
Pembelajaran merupakan
kooperatif salah
satu
contained
dalam
belajar
ini
materials.”
berperan
juga
media. Media pembelajaran
dapat berwujud
tipe
STAD
belajar,
kaset
tipe
belajar
komputer
dan
yang
modul,
paket
perangkat
lunak
dipakai
oleh
siswa
kooperatif dalam kelompok kecil yang
(pebelajar) atau peserta pelatihan. Dalam
menekankan pada aktifitas dan interaksi
kondisi ini, guru atau instruktur berfungsi
diantara siswa untuk saling memotifasi
sebagai fasilitator pembelajaran. Guru
dan saling membantu dalam menguasai
harus
materi pelajaran guna mencapai prestasi
keberadaan media pembelajaran, dimana
yang
pembelajaran
maksimal.
Menurut
Slavin
memiliki
komitmen
harus
terhadap
dirancang
(2009:143) mempunyai lima tahapan,
sedemikian rupa dan didasarkan pada
yaitu (a) tahap penyajian materi, (b) tahap
apa yang ingin dilakukan oleh siswa
kegiatan kelompok, (c) tahap tes individu,
(pebelajar),
(d) tahap perhitungan skor perkembangan
dihasilkan oleh siswa, atau siswa ingin
individu,
menjadi
apa.
untuk
memfasilitasi
dan
(e)
tahap
pemberian
penghargaan kelompok. Media efektif yang
dalam
berfungsi
apa
Jika
yang
ingin
media digunakan pembelajaran
secara
(proses belajar dan mengajar), maka
konteks pembelajaran
media itu harus dipilih dan digunakan
berlangsung
kehadiran bentuk
juga
atau
tanpa
guru. Media “kemasan”
tujuan pembelajaran.
menuntut
sering dalam
untuk
mencapai
mempermudah belajar. Media
pembelajaran
adalah
situasi
media yang memungkinkan terwujudnya
ditetapkan,
hubungan langsung antara karya sesorang
petunjuk atau pedoman kerja untuk
pengembang mata pelajaran dengan para
seperti
ini,
tujuan
Dalam
karena media ini memiliki potensi untuk
telah
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK
5
siswa. Secara umum peranan guru yang
pendidik diharapkan dapat menciptakan
menggunakan media tentu akan berbeda
pengalaman belajar yang lebih bermakna,
dengan guru yang tidak menggunakan
memfasilitasi
media
H.
peserta didik dengan pendidik, sesama
dalam
peserta didik, dan peserta didik dengan
(Susilana, 2009: 6) menyebutkan bahwa
ahli bidang ilmu yang relevan di mana
media pembelajaran merupakan segala
saja. Sudjana & Rifai (dalam Sukiman
sesuatu yang dapat digunakan untuk
2012:43)
menyalurkan
dapat
kegunaan/manfaat media pembelajaran
merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dalam proses belajar peserta didik adalah
dan kemauan siswa untuk belajar. Dari
sebagai berikut.
penjelasan di atas media pembelajaran
a.
pembelajaraan
Anderson,
1987:21).
(Ronald Miarso
pesan
yang
perhatian
penting
peserta
pembelajaran
bertujuan
untuk
mempermudah
siswa
yang
membantu dalam
proses
interaksi
antara
mengemukakan
Pembelajaran akan lebih menarik
merupakan salah satu sarana komunikasi dalam
proses
dalam didik
proses
belajar
sehingga
dapat
menumbuhkan motivasi belajar. b.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas
belajarnya. Media pembelajaran dapat
maknanya
terdiri dari dua unsur penting, yaitu unsur
mudah dipahami oleh peserta didik
peralatan atau unsur perangkat keras
dan memungkinkannya menguasai
(hardware)
dan mencapai tujuan pembelajaran.
dan
unsur
pesan
yang
dibawanya (Software). Dalam hal ini perlu
ditekankan
pembelajaran
bahwa
memerlukan
c.
Metode
sehingga
mengajar
dapat
akan
lebih
lebih
media
bervariasi, sehingga peserta didik
peralatan
tidak mudah bosan dalam belajarnya.
untuk menyajikan pesan, namun yang
d.
Peserta didik dapat lebih banyak
terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi
melakukan kegiatan belajar sebab
pesan
tidak hanya mendengar uraian guru,
atau
informasi
belajar
yang
dibawakan oleh media tersebut. Selain
tetapi juga aktivitas lain seperti
fungsi-fungsi
mengamati,
melakukan,
sebagaimana di atas, media pembelajaran
mendemonstrasikan,
juga memiliki nilai dan manfaat. Asyhar
dll.
(2012:93)
menyebutkan
bahwa
pemanfaatan media pembelajaran oleh
Multimedia
memerankan,
berbasis
komputer
sangat menjanjikan untuk penggunaannya
6
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
dalam bidang pendidikan. Meskipun saat
pesan
ini
informasi
masih
dianggap
mahal,
dalam
atau
isi
pelajaran.
berbasis
Penyajian
multimedia
ini
beberapa tahun mendatang biaya tersebut
disajikan dalam bentuk dokumen hidup
biaya itu akan semakin rendah dan dapat
yang di tampilkan atau di proyeksikan
terjangkau sehingga dapat digunakan
disebuah layar proyektor, dapat didengar
secara
jenjang
suaranya dan dilihat geraknya (video dan
Perkembangan teknologi pada
animasi). Penyajian informasi dengan
akhirnya juga merambah kepada dunia
menggunakan multi media ini adalah
pendidikan.
yang
sebuah penyajian data yang dikemas
sekarang memakai teknologi ini untuk
secara menyenangkan, mudah dimengerti,
memperlancar pembelajaran di sekolah.
dan jelas karena dalam penyajian ini
Teknologi
multimedia
meluas
sekolah.
di
berbagai
Banyak
dalam
menjadi
sekolah
pembelajaran
sarana
bisa
mencoba
menggabungkan
pembelajaran,
fungsi panca indra khususnya indra
metode/media dan sebagai sumber belajar
pendengar dan indra penglihat yang
bagi
digunakan untuk menyerap informasi.
peserta
Sebagai
sarana,
alat
untuk
Hasil belajar sangat diperlukan
Sebagai
dalam sebuh pembelajaran, karena hasil
metode/media, teknologi sebagai inovator
belajar digunakan untuk mengukur sejauh
agar pembelajaran menjadi lebih menarik.
mana materi pelajaran yang telah di
Sedangkan
belajar,
sampaikan dapat diserap oleh siswa atau
tekonologi sebagai salah satu penyedia
tidak. Benyamin S.Bloom (1956) dalam
informasi bagi peserta didik. Diantara
Arifin (2013:21) hasil belajar dapat di
banyaknya jenis teknologi salah satu yang
kelompokkan kedalam tiga domain, yaitu
dapat
sarana
kognitif, afektif dan psikomptor. Setiap
pembelajaran adalah multimedia. Arsyad
domain disusun menjadi beberapa jenjang
(2009:170) menyatakan multimedia pada
kemampuan,
umumnya dikenal dewasa ini adalah
sederhana
berbagai macam kombinasi, grafik, teks,
kompleks, mulai dari hal yang mudah
suara, video, dan animasi. Penggabungan
sampai dengan hal yang sukar, dan mulai
ini merupakan suatu kesatuan yang secara
dari hal yang konkrit sampai dengan hal
bersama-sama menampilkan informasi,
yang abstrak.
teknologi
didik.
merupakan
memperlancar
pembelajaran.
sebagai
digunakan
sumber
untu
mulai
sampai
dari
hal
yang
dengan
hal
yang
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK
merancang
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
rencana
7
pelaksanaan
menggunakan
pembelajaran, dan membuat instrumen
pendekatan penelitian kualitatif. Menurut
penelitian. Selain itu dosen juga berperan
Moleong (2007:6). Penelitian kualitatif
sebagai
adalah penelitian yang bermaksud untuk
pembelajaran berlangsung.
memahami fenomena tentang apa yang
observer
selama
proses
Ciri khas penelitian kualitatif tidak
dialami oleh subjek penelitian misalnya
dapat
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll,
berperan serta, namun peranan penelitilah
secara holistik, dan dengan cara deskripsi
yang
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
skenarionya (Moleong, 2005:163). Dalam
suatu konteks khusus yang alamiah dan
penelitian
dengan memanfaatkan berbagai metode
sebagai
ilmiah. Jenis penelitian yang digunakan
penelitian yang dilakukan dilaksanakan
adalah
didalam kelas pada saat jam pelajaran.
penelitian
tindakan
kelas.
dipisahkan
dari
menentukan
ini
peran
pengamat
keseluruhan
peneliti
adalah
partisipan
karena
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
Untuk
proses
untuk
peneliti berusaha untuk mencari informasi
menemukan dan memecahkan masalah
tentang hasil belajar mahasiswa sebelum
pembelajaran di kelas, proses pemecahan
diberikan materi menggunakan strategi
masalah
investigasi
tersebut
terkendali
memperoleh
pengamatan
data
penelitian
dilakukan
secara
kooperatif tipe STAD dengan bantuan
tujuan
untuk
multimedia dengan cara observasi. Data
meningkatkan kualitas pembelajaran dan
pribadi mahasiswa didapatkan melalui
hasil pembelajaran di kelas tertentu
wawancara, angket dan pengumpulan data
(Akbar, 2009: 26). Peneliti adalah dosen
hasil studi mahasiswa yang dibantu oleh 3
mata kuliah TIK dalam pelaksanaan
orang observer.
bersiklus,
dengan
penelitian. Dosen berperan sebagai teman
Lokasi yang dipilih sebagai tempat
sharing dalam penelitian mulai dari
untuk penelitian ini adalah Universitas
perencanaan
penelitian
hingga
Trunojoyo Madura, Fakultas Keguruan
berakhirnya
penelitian.
Peneliti
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
bekerjasama dengan mahasiswa dalam
Pendidikan Guru Sekoah dasar dengan
menentukan
banyak ruang kelas sebanyak 26 ruang
permasalahan
penelitian,
8
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
kelas yang terbagi menjadi 5 angkatan
peneliti. Selain itu data yang ingin
tiap tahun yang berbeda dan beralamatkan
dikumpulkan yaitu dokumen hasil belajar
Jl. Raya Telang, PO.Box. 2 Kamal,
mahasiswa sebelum diberi treatmen.
Bangkalan – Madura. Penelitian ini akan
Dalam penelitian ini data yang
dilakukan pada mahasiswa semester III S
dikumpulkan adalah data awal, data saat
1
proses penelitian dan data hasil pelaksaan
Pendidikan
Guru
Sekolah
Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Trunojoyo
Madura
penelitian.
pada
Pada bagian ini di uraikan cara
semester ganjil tahun ajaran 2015-2016, 1
menganalisis
kelas yaitu kelas E PGSD semester III.
rumusan
Dari segi pengetahuan tentang komputer
merupakan cara yang paling menentukan
para mahasiswa sebagain besar banyak
untuk menyusun dan mengolah data yang
yang tidak menguasai atau kurang mahir
terkumpul, sehingga menghasilkan suatu
dalam menggunakan komputer. Sehingga
kesimpulan
kemampuan-kemampuan dasar mengolah
dipertanggungjawabkan
komputer masih belum dikuasai oleh para
Dalam penelitian ini data yang akan
mahasiswa
dianalisis atau dikaji adalah rumusan
Data yang diingin dikumpulkan adalah data hasil belajar mahasiswa sebelum
dan
data
untuk
masalah.
menjawab
Analisis
data
yang
dapat kebenarannya.
masalah antara lain: a.
Penerapan pembelajaran kooperatif
sesudah
penelitian
tipe STAD berbantukan multimedia
Dalam
penelitian
pada MK TIK yang dilakukan dengan
pengecekan keabsahan data ini dilakukan
mengobservasi proses pembelajaran
dengan menggunakan teknik Triangulasi
ini.
dilaksanakan.
data dengan memanfaatkan sesuatu di luar data
untuk
keperluan
pengecekan/
b.
Peningkatan hasil belajar MK TIK melalui
Penerapan
pembelajaran
pembanding terhadap data tersebut. Pada
kooperatif tipe STAD berbantukan
Penelitian ini data digunakan untuk
multimedia pada Mahasiswa S 1
memperoleh
mengumpulkan
PGSD.
hasil
mahasiswa (Ph) dicari dengan rumus
atau
informasi
mengenai
matakuliah
TIK
sebagai
bahan
dangan data
belajar
mahasiswa
utama
Prosentase
hasil
belajar
:
maupun
pendukung yang nantinya akan digunakan
Ph = A x 100 N
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK
9
GBPP (Garis Besar Program Perkuliahan) Keterangan : Ph : Persentase Hasil Belajar Mahasiswa A : Jumlah Skor Total Tiap Indikator N : Jumlah Skor Seluruh Indikator
(4) menyiapkan media, tempat, dan alat evaluasi, (4) menyusun perangkat uji kompetensi mahasiswa yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan konsep, (5)
menyiapkan
instrument
untuk
Tabel 3.1 Kriteria aktivitas siswa
pengumpulan
No. Prosentase keaktifan
observasi keterlaksanaan pembelajaran
Kriteria
data
berupa;
pedoman
1.
P > 80
Sangat Baik
2.
60 < P ≤ 80
Baik
aktivitas siswa serta pedoman wawancara,
3.
40 < P ≤ 60
Cukup Baik
dan (6) mempersiapkan kamera untuk
4.
20 < P ≤ 40
Kurang
5
P ≤ 20
Tidak Baik
Sesuai dengan jenisnya, prosedur
oleh
guru
dan
pedoman
observasi
dokumentasi. b. Pelaksanaan Tindakan I Tahap
pelaksanaan
merupakan
tahap
langkah-langkah pelaksanaan penelitian
penerapan perencanaan berupa SAP mata
ini
kuliah TIK dengan materi office di
akan
mengikuti
prisip-prinsip
penelitian tindakan kelas yang secara
semester
umum dilakukan. Prosedur penelitian
Trunojoyo Madura. Praktik pembelajaran
dikembangkan
model
dilakukan oleh peneliti yang berperan
Kemmis dan Taggart melalui tahap
sebagai dosen dengan tahapan sesuai
Orientasi
dengan yang direncanakan dalam SAP
mengunakan
lapangan,
Observasi
awal,
III
PGSD
Refleksi awal,
yang telah dibuat.
Siklus I
c. Observasi Tindakan I
a. Perencanaan tindakan I
Pada
Pada tahap perencanaan, peneliti
praktik
saat
Unviversitas
peneliti
pembelajaran,
melakukan
observer
yang
atau dosen mempersiapkan hal-hal yang
terdiri dari teman sejawat ikut masuk ke
diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan
dalam kelas. Observer berperan untuk
nantinya.
yang
merekam berbagai peristiwa yang tampak
dilakukan yakni sebagai berikut: (1)
dalam pembelajaran. Hal-hal yang perlu
menyiapkan silabus pembelajaran (2)
direkam
menyusun dan membuat SAP (Standart
pembelajaran yang dilakukan oleh dosen
Acara
dan hasil belajar siswa sebelum dan
Persiapan-persiapan
Perkuliahan)
(3)
menyiapkan
yakni
keterlakasanaan
10
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
sesudah diberi treatmen apakah ada
refleksi I. Pada siklus II terdapat tahapan
perbedaan hasil belajar yang diperoleh
kegiatan
mahasiswa atau tidak. Dalam melakukan
pelaksanaan
observasi,
observer
dengan
tindakan II, dan refeksi tindakan II.
pedoman
observasi
pedoman
Kegiatan pada setiap tahapan pada siklus
observasi keterlaksanaan pembelajaran
II disesuaikan dengan masalah-masalah
oleh dosen, dan pedoman observasi hasil
proses dan hasil pembelajaran yang terjadi
belajar mahasiswa selama pembelajaran.
pada siklus I. Tujuan yang belum tercapai
Dalam
pada siklus I akan dilanjutkan dan diatasi
observasi
dibantu yakni
dilakukan
kegiatan
perencanaan tindakan
siklus
II
tindakan II,
II,
observasi
dokumentasi dengan merekam dalam
pada
bentuk video dan foto sebagai alat bantu
penelitian
menganalisis pembelajaran.
tentang kegiatan dan perbaikan yang akan
d. Refleksi Tindakan I
dilakukan pada siklus II.
belum
sehingga bisa
rancangan
didiskripsikan
Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi
terhadap
proses
dan
hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus
Refleksi atau mempertimbangkan baik
Tahap Pra siklus ini bertujuan
atau buruknya, atau berhasil belumnya
untuk memperoleh data mengenai kondisi
tindakan, merupakan bagian dari tahap
awal dan penyesuaian cara mengajar yang
diskusi dan analisis penelitian sesudah
sebelumnya yang menggunakan metode
penelitian
yang
lama dan diganti menggunakan metode
dimaksud adalah berfikir ulang terhadap
pembelajaran kooperatif STAD. Hal ini
apa yang sudah atau belum dilakukan,
dilakukan untuk memperoleh data tentang
apa yang sudah atau belum dicapai,
kondisi
awal
masalah apa yang belum terpecahkan, dan
peneliti
juga mengkaji
menentukan
mahasiswa
dilakukan.
tindakan
Refleksi
yang
perlu
mahasiswa,
pada
materi
selain
hasil
itu
belajar
sebelumnya.
dilakukan untuk meningkatkan kualitas
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
proses dan hasil pembelajaran yang akan
pembelajaran. Berikut paparan kegiatan
dilanjutkan pada siklus II.
pembelajaran pada tahap pra siklus. Tahap
Siklus II
pra siklus dilaksanakan dengan tujuan
Setelah adanya refleksi I maka akan muncul permasalahan baru hasil
agar mahasiswa dapat menyesuaikan cara mengajar
yang
sebelumnya
dengan
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK
menggunakan
metode
11
pembelajaran
tersaji dalam bentuk slide. Proses kegiatan
kooperatif STAD. Sebelum melaksanakan
KBM yang dilakukan yaitu mahasiswa
proses pembelajaran dikelas, terlebih
memahami materi tentang dasar-dasar
dahulu dibuat SAP dengan materi dasar-
TIK disertai dengan slide dengan media
dasar
powerpoint.
TIK
dan
Komputer
dan
Selain
itu
dosen
juga
Komponennya. Sebagai tindak lanjut,
memberi catatan yang ditulis dipapan
dalam
masih
tulis. Setelah pemberian materi selesai
digunakan cara mengajar, metode dan
dilaksanakan maka mahasiswa diberi
media yang biasa digunakan.
kesempatan untuk bertanya tentang materi
proses
pembelajaran
Tahap pra siklus dilaksanakan
yang belum dipahami dan di dilanjutkan
pada hari Senin, 7 September 2015 mulai
dengan pemberian soal latihan. Untuk
pukul 15.50 s/d 17.30. Sebelum masuk
mengerjakan soal latihan ini mahasiswa
kedalam materi yang akan dipelajari,
diberi waktu ± 15 menit kemudian
mahasiswa
dibahas bersama-sama.
terlebih
informasi
tentang
dahulu adanya
diberi kegiatan
3) kegiatan akhir
penelitian. Setelah penyampaian tujuan
Setelah
proses
kegiatan
inti
penelitian dilaksanakan proses KBM yang
dilaksanakan
mahasiswa
diminta
dumulai dari kegiatan awal.
menyimpulkan
materi
1) Kegiatan Awal
diajarkan, dilanjutkan dengan pemberian
yang
telah
Pada kegiatan ini diisi dengan
penguatan
(pemberian
kegiatan tanya jawab tentang pemahaman
motivasi).
Dari hasil kegiatan pra
dasar
dengan
siklus yang dilaksanakan dapat diperoleh
penyampaian tujuan pembelajaran dan
hasil belajar dari soal latihan yang
membuat
dikerjakan
(terlampir)
KBM berlangsung.
pengamatan
peneliti
2) Kegiatan Inti
mahasiswa masih terlihat kurang, karena
TIK
dan
dilanjutkan
kesepakatan
Setelah
selama
dilaksanakan
proses
kegiatan
peran
dosen
awal dilaksanakan proses pembelajaran
Selanjutnya
dengan materi dasar-dasar TIK. Dalam
pembelajaran
proses ini dosen memberikan materi
pembelajan
kepada
komputer
mahasiswa
dengan
metode
ceramah melalui media gambar yang
yang
dorongan,
dan
aktifitas
masih
belajar
dominan.
diterapkan kooperatif materi dan
dari
STAD
model pada
bagian-bagian
komponennya
untuk
12
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
meningkatkan hasil belajar mahasiswa
Pelaksanaannya
yang dilaksanakan pada siklus I.
disesuaikan
dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Proses pembelajaran pada siklus ini terdiri dari.
Siklus I. Kegiatan dilaksanakan dengan
dalam
dalam
satu
materi
komponennya. perencanaan
siklus
I
ini
a) Kegiatan Awal
pertemuan
komputer
Kegiatan awal proses KBM yang
dan
dilakukan
dari
pengetahuan dasar mahasiswa tentang
Siklus
I
terdiri
tindakan
I,
pelaksanaan
komputer
dengan
tanya
sebagai
apersepsi
jawab
serta
tindakan I dilanjutkan dengan pengamatan
penghubung dengan materi sebelumnya.
atau pengumpulan data, dan refleksi dari
Setelah kegiatan apersepsi dilaksanakan
hasil tindakan.
dosen
a. Siklus I pertemuan pertama
pembelajaran
Siklus
I
pertemuan
pertama
dilaksanakan pada Senin, 14 September
menyampaikan
tujuan
dilanjutkan
dengan
membuat kesepakatan. b) Kegiatan Inti
2015 pukul 15.50 s/d 17.30 Langkah-
Dalam
tahap
mahasiswa
dosen
mahasiswa
langkah dalam siklus I adalah sebagai
dengan
berikut.
mengenal bagian-bagian komputer diikuti
1) Perencanaan
tanya jawab apabila ada yang belum
Pencapaian dalam
kompetensi
perencanaan
dasar
pembelajaran
bimbingan
ini
dipahami
oleh
selanjutnya
mahasiswa,
yang
kegiatan
dilakukan
adalah
dilaksanakan dalam empat tahap meliputi
membentuk kelompok dimana dalam
pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti,
setiap kelompok terdiri dari 6 sampai
dan kegiatan akhir. Sedangkan komponen
dengan 7 orang. Setelah membentuk
akhir
kelompok
dari
perencanaan
pembelajaran
mahasiswa
memperhatikan
adalah evaluasi hasil dan evaluasi proses.
sajian materi komponen komputer dan
Evaluasi hasil dilakukan dengan tes tulis
komponennya
dan
menggunakan
unjuk
kerja
yaitu
mahasiswa
yang
di
multimedia.
Selama
mengerjakan soal latihan (tes) yang telah
kegiatan
disediakan
berlangsung Agar mahasiswa lebih paham
terkait dengan materi yang
pennyajian
tanyangkan
multimedia
telah dipelajari.
dengan materi yang dipelajari maka
2) Pelaksanaan
mahasiswa diminta untuk membentuk
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK
konsep
dari
kegiatan
dilakukan.
Setelah
mahasiswa
diminta
yang
penyajian untuk
telah materi
membuat
13
c) Kegiatan akhir Dalam
kegiatan
akhir
ini
mahasiswa diharapkan mampu untuk
rangkuman materi tentang komponen
menyimpulkan
komputer dan komponen-komponennya
dipelajari, kemudian pemberian motivasi
yang disertai gambar.
agar mahasiswa dapat lebih baik dan
Kegiatan
selanjutnya
yang
materi
yang
telah
semangat dalam mengikuti pembelajaran
dilakukan adalah memberikan kesempatan
selanjutnya diikuti salam penutup.
mahasiswa untuk bertanya apabila ada
Obsevasi dan Pengumpulan Data
materi yang belum jelas dan dilanjutkan
Kegiatan observasi dilakukan pada
dengan diskusi kelompok yang dilakukan
saat proses pembelajaran berlangsung.
oleh mahasiswa dengan mengerjakan soal
Observasi dilakukan oleh peneliti dibantu
latihan (pemahaman konsep) yang berupa
seorang
pembuatan
pengamatan
gambar komputer beserta
komponen-komponennya
observer.
Berdasarkan
tentang
kegiatan
disertai
pembelajaran yang telah dilaksanakan
penjelasan. Kelompok yang selesai segera
pada siklus I, tampak bahwa mahasiswa
menempelkan hasil kerja kelompoknya di
lebih bersemangat dalam pembelajaran
depan kelas, dan setelah semua kelompok
TIK. Pada saat dosen menyiapkan media
selesai maka hasil diskusi dipresentasikan
pembelajaran
melalui
secara
multimedia mahasiswa merasa senang dan
bergantian. Dalam kegiatan ini mahasiswa
penasaran karena topik komputer dan
tampak lebih aktif dan selektif dalam
komponen-komponennya
memperhatikan
masing-masing
pengetahuan bagi mereka dalam menganal
kelompok, hal ini dapat dilihat dari
komputer yang selama ini tidak banyak
masing-masing
mereka ketahui.
wakil
kelompoknya
kelompok
serius
mendiskusikan tentang apa yang akan
Pada
yang
saat
berupa
kegiatan
penyajian
merupakan
berakhir
dipresentasikan didepan kelas. Setelah
mahasiswa mampu menyimpulkan materi
kegiatan presentasi dilakukan maka dosen
yang dipelajari, dengan mengulas secara
memberi kesempatan kepada mahasiswa
singkat materi yang telah dipelajari, dan
untuk bertanya. Kegiatan selanjutnya
mahasiswa juga merasa senang dengan
adalah pengerjaan soal soal latihan yang
kegiatan belajarnya pada kesempatan ini.
telah disiapkan.
14
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I diperoleh
Dari data tersebut maka dapat disajikan data nilai deskripsi pada siklus I.
juga nilai hasil belajar TIK mahasiswa.
Tabel 4.1 Nilai Deskripsi Siklus I
Kriteria Mahasiswa Tuntas Mahasiswa Tidak Tuntas Jumlah
Jumlah 25 14 39
Presentase 64,9 % 35,1 % 100 %
Dapat dijelaskan dalam tabel 4.1 bahwa
mencapai target sehingga perlu adanya
nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa
perbaikan, dan ada beberapa masukan
pada
siklus
72,6
dengan
yang dapat bermanfaat. Dari hasil data
hasil
belajar
yang diperoleh maka menurut peneliti
mahasiswa mencapai 64,9 % sedangkan
perlu diadakannya siklus II sebagai upaya
mahasiswa yang belum tuntas adalah 35,1
perbaikan karena target yang diinginkan
% dari jumlah seluruh mahasiswa.
belum tercapai yaitu ≥ 70 % mahasiswa
Refleksi
tuntas dari jumlah semua mahasiswa.
presentase
I
adalah
ketuntasan
Bedasarkan
hasil
observasi
terhadap kegitan siklus I, diketahui bahwa kegiatan
belajar
mahasiswa
Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari
telah
Senin, 21 September 2015 pukul 15.50 s/d
mengalami peningkatan. Meskipun ada
17.30 WIB. Siklus II merupakan usaha
beberapa mahasiswa yang masih belum
perbaikan dari siklus I. Usaha perbaikan
bisa baik dalam memahami materi, dari
ini bertujuan agar aktifitas dan hasil
hasil pengamatan observer mahasiswa
belajar mahasiswa dapat meningkat dan
kurang memperhatikan saat kegiatan-
mencapai kriteria ketuntasan dengan kata
kegiatan
berlangsung.
lain usaha perbaikan ini menyangkut
Selain itu namapak mahasiswa masih sulit
perencanaan dan pelaksanaan tindakan
untuk memahami istilah-istilah asing dari
yang belum sempurna pada siklus I.
materi yang dijelaskan. Namun dapat
Siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali
diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar
pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam
mengalami
meskipun
pelajaran (2 x 35 menit). Tahapan dalam
presentase ketuntasan hasil belajar belum
Siklus II dapat dijabarkan sebagai berikut.
pembelajaran
peningkatan
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK
a. Perencanaan
tujuan
berdasarkan analisa kegiatan pada siklus
I,
maka
perlu
diadakannya
pembelajaran
dan
15
membuat
kesepakatan. 2) Kegiatan Inti
perbaikan agar memperoleh hasil yang
Dalam
kegiatan
dosen
optimal. Pada tahap ini semua persiapan
mengulas
kembali
yang dilakukan berdasarkan beberapa
komputer
dan
kelemahan yang terjadi pada siklus I.
memantabkan pemahaman mahasiswa.
Terdapat
yang
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah
dilakukan dengan cara melakukan diskusi
tanya jawab tentang materi komputer dan
antara peneliti dan observer. Perencanaan
komponennya
ulang meliputi pembenahan perangkat
dengan tujuan agar mahasiswa dapat
penelitian.
mengingat kembali materi komputer dan
b. Pelaksanaan
komponennya.
perencanaan
ulang
Pelaksanaan Siklus II disesuaikan
materi
ini
komponen
komponennya
untuk
yang pernah dipelajari
pemahaman
Setelah dosen
kegiatan menyajikan
dengan SAP yang telah dibuat oleh
multimedia disertai dengan tanya jawab
peneliti. Proses pembelajaran TIK di
tentang bagian komputer dan funsi dari
siklus II ini dilaksanakan dari tahap
masing
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
mengetahui sejauh mana pemahaman
akhir.
mahasiswa. Kegiatan selanjutnya yaitu
1) Kegiatan Awal
mahasiswa mampu mengingat kembali
masing
komponennya
untuk
Setelah membuka pelajaran dosen
materi komputer dan komponennya dan
melanjutkan dengan kegiatan apersepsi
mengulas kembali tugas yang pernah
yaitu dengan cara tanya jawab tentang
diberikan. Hal ini dilakukan dengan cara
materi yang sebelumnya yaitu komputer
meminta mahasiswa untuk maju kedepan
dan komponennya. Dalam kegiatan ini
secara random dan menjelaskan apa saja
sebagian
tampak
upaya yang dilakukan mahasiswa untuk
antusias, karena mereka sedikit banyak
memahami fungsi komponen komputer.
telah
besar
memahami
mahasiswa
materi
ini
dalam
Kegiatan
selanjutnya
yaitu
kegiatan sebelum. Setelah kegiatan tanya
mahasiswa membentuk kelompok untuk
jawab (apersepsi) selesai silaksanakan
mengerjakan soal evaluasi yang akan
maka dilanjutkan dengan menyampaikan
diberikan. Nampak dalam kegitan ini mahasiswa
saling
bekerjasama
dan
16
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
bersemangat agar pekerjaannya cepat
Kegiatan observasi ini dilakukan
selesai.
pada saat kegiatan berlangsung, observasi Setelah
selesai
mahasiswa
ini dilakukan oleh peneliti dibantu oleh
menempelkan hasil pekerjaannya didepan
observer.
kelas dan mempresentasikannya secara
aktivitas mahasiswa dan dosen selama
bergantian, sementara mahasiswa atau
proses kegiatan berlangsung. Berdasarkan
kelompok
memperhatikan
pengamatan yang dilakukan terhadap
kegiatan presentasi tersebut. Akhir dari
kegiatan pembelajaran di siklus II ini
kegiatan ini mahasiswa mengerjakan soal
aktifitas dan hasil belajar mahasiswa juga
latihan individu sebagai tes akhir yang
mengalami peningkatan ini dapat dilihat
diberikan.
dari keberhasilan mahasiswa yang telah
3) Kegiatan Akhir
banyak mendapatkan nilai yang baik serta
lainnya
dalam
kegiatan
akhir
ini,
mahasiswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Kemudian
di
ikuti
Hal
yang
diamati
adalah
mahasiswa aktif saat pembelajaran hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan
kegiatan
pemberian penguatan dan motifasi agar
pembelajaran yang telah dilaksanakan
mahasiswa memiliki semangat dalam
pada siklus II juga diperoleh daftar nilai
belajarnya dan ditutup dengan salam.
belajar IPA siswa dari pelaksanaan tes
c. Observasi
evaluasi akhir siklus II sebagai berikut.
Tabel 4.2 Nilai Deskripsi Siklus II
Kriteria Mahasiswa Tuntas Mahasiswa Tidak Tuntas Jumlah Dari penjelasan
Jumlah 32 7 39 nilai
Dari penjelasan tersebut maka
deskripsi siklus II maka dapat dijelaskan
menurut peneliti tidak perlu adanya
bahwa nilai rata-rata mahasiswa pada
perbaikan ulang pada siklus III karena
siklus II ini adalah 82, 0 dengan
hasil ketuntasan belajar mahasiswa sudah
persentase
mencapai target 83,8 % dari kriteria
ketuntasan
tabel
Presentase 83,8% 16,2% 100%
hasil
belajar
mahasiswa mencapai 83,8 %, sedangkan
minimum
yang
ditentukan
mahasiswa yang belum tuntas mencapai
mahasiswa tuntas ≥ 70%.
16,2 % dari jumlah mahasiswa.
peneliti juga berdiskusi dengan observer
d. Refleksi
mengenai hasil pembelajaran dari siklus II
Selain
yaitu itu
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK
untuk
mengetahui
17
sejauhmana
Analisis hasil belajar mahasiswa
pembelajaran ini berhasil. Dari penjelasan
yang diukur dengan pengerjaan soal tes
observer dapat diketahui bahwa tahapan-
akhir pada setiap siklus
tahapan yang dilakukan peneliti sudah
peningkatan hasil belajar yang cukup
baik dan kesalahan ataupun kekurangan
baik,
tidak terulang lagi di siklus II.
pendahuluan (prasiklus) sebagai skor
Analisis Hasil Belajar
dasar, siklus I, siklus II dan didapat
yang
dimulai
mengalami
dari
hasil
tes
ketuntasan sebagai berikut. Tabel 4.7. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
No. Pelaksanaan Mahasiswa Tuntas 1. 2.
Siklus I Siklus II
25 32
Mahasiswa Tidak Tuntas 14 7
Persentase Ketuntasan
Keterangan
64,9% 83,8%
Tidak Tuntas Tuntas
Dari hasil persentase ketuntasan
Pendidikan Univ. Trunojoyo Madura
hasil belajar, maka dapat disimpulkan
dalam matakuliah TIK di SD mengalami
penelitian
peningkatan terlihat pada siklus I adalah
Penerapan
Cooperative
Learning
Berbantukan
Pembelajaran Model
Multimedia
STAD
64, 9 % dengan 14 mahasiswa belum
untuk
tuntas dan pada siklus II adalah 83, 8 %
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa
dengan
PGSD pada Mata Kuliah TIK dapat
Dengan demikian pembelajaran dikatakan
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar
tuntas
siswa, maka penelitian dihentikan pada
pertemuan.
siklus
Saran
II
ini
karena
hasil
belajar
mahasiswa terbilang tuntas dan aktifitas
7
mahasiswa
dan
belum
meningkat
Berdasarkan
hasil
setiap
penelitian
mahasiswa tergolong sangat aktif.
Penerapan
SIMPULAN DAN SARAN
Learning
Kesimpulan
multimedia untuk meningkatkan hasil
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
pembahasan,
disimpulkan
bahwa
maka Persentase
Pembelajaran
pada
tuntas.
Model
STAD
Cooperative berbantukan
belajar mahasiswa PGSD pada Mata
dapat
Kuliah TIK, dapat digunakan sebagai
hasil
upaya dalam peningkatan aktifitas dan
belajar mahasiswa PGSD Semester III
hasil
belajar
Pembelajaran
TIK
Kelas E Fakultas Keguruan dan Ilmu
mahasiswa PGSD Semester III Kelas E
18
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
untuk menemukan sesuatu yang baru dan
Univ. Trunojoyo Madura, juga dapat
mengarah pada kebaikan hingga pada
diterapkan dalam matakuliah yang lain.
akhirnya benar-benar dapat bermanfaat
Bagi peneliti lain, diharapkan dapat
mengembangkan
penelitian
bagi kemajuan dunia pendidikan.
ini
DAFTAR RUJUKAN Arief, S. Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. Aqib, Z. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Aswan, Z., Bahri, S., dan Djamarah. 2002. Strategi Belajar-mengajar. Jakarta PT Rineka Cipta. Moleong, L J. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ramansyah, W. 2012. Strategi Pembelajaran. Madura: UTM PRESS. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suherman, E. dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar Kontemporer. Bandung:JICA Sukiman, 2012. Pengembangan Media Pembalajaran. Yogyakarta: Pedagogia.