Bidang Ilmu1 Tipe Penelitian2
Rekayasa Aplikatif
EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI
CONTENT MANAGEMENT SYSTEM WEBLOG DESA BERBASIS FRAMEWORK MODEL VIEW CONTROLLER TIM PENELITI 1. Eko Heri Susanto, S.Kom., M.Kom (Ketua) NIDN. 0705037901 2. Mohamad Erdda Habibi, S.St.(Anggota) NIDN. 0718118502 3. Abdul Haris, S.Kom (Anggota) NIDN. 0718128501 4. I Wayan Gede Suma Wijaya (Anggota) NIM : 1109100350
Teknik Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer PGRI Banyuwangi 2012 1 SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) PGRI BANYUWANGI
Maret 2012
Abstrak
Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur mempunyai wilayah yang luas dan mempunyai potensi yang sangat banyak. Hanya saja potensi-potensi tersebut belum diinformasikan secara luas sehingga tidak banyak orang yang mengenal Kabupaten tersebut. Weblog adalah salah satu aplikasi word wide web yang dapat difungsikan sebagai media untuk menginformasikan potensi daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 12 tahun 2007, telah mengatur tata cara publikasi profil daerah. Oleh karena itu perlu dibangun aplikasi Content Management System (CMS) untuk mendukung pengembangan weblog profil daerah tersebut. Terdapat dua kegiatan utama dalam penelitian ini yaitu membangun aplikasi Content Management System Weblog Desa memanfaatkan Becak HMVC Framework dan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berpa pelatihan cara pengisisan data potensi desa kepada staff desa. Pelatihan ini dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setaip minggunya selamay 8 (delapan) kali pertemuan. Kegiatan pelatihan ini dijalankan di 6 (enam) desa di 3 (wilayah) kecamatan yang berbeda, yaitu de desa Olehsari, desa Kemiren kecamatan Glagah, desa Pakistaji, desa Pendarungan kecamatan Kabat serta desa Rogojampi, desa Gladag kecamatan Rogojampi. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah aplikasi Content Management System Weblog Desa berhasil dibangun dan telah online dan dapat diakses melalui alamat URL http://profil-banyuwangi.com. Selama pelaksanaan pelatihan ke desa-desa didapatkan fakta bahwa data profil desa telah tersedia pada masing-masing desa. Kemampuan staff desa dalam mengoperasikan komputer sudah mencukupi, diukur dari telah mahirnya mengoperasikan aplikasi Microsoft Office dan mengoperasikan aplikasi browser internet. Namun dari 6 desa yang ada, hanya 2 desa yang telah memiliki insfrastruktur jaringan internet. Kendala tidak tersedianya koneksi jaringan internet ini, bisa diatasi dengan mengupayakan penambahan perangkat antena penguat sinyal telephone seluler, selama di lokasi pelatihan mampu menangkap sinyal telephone seluler. Kata kunci : weblog desa, CMS weblog desa, profil desa
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur mempunyai wilayah yang sangat luas. Kabupaten tersebut membawahi 24 Kecamatan serta 217 Desa dan Kelurahan. Wilayah Kabupaten Banyuwangi secara keseluruhan sebenarnya mempunyai potensi yang sangat banyak, mulai dari obyek wisata, kesenian, budaya, ekonomi masyarakat dan lain sebagainya. Hanya saja potensi-potensi tersebut belum diinformasikan secara luas sehingga Kabupaten Banyuwangi belum dikenal oleh banyak orang. Banyak keuntungan yang didapatkan jikalau kekayaan alam, kesenian, budaya serta potensi-potensi di Kabupaten Banyuwangi ini diinformasikan melalui media internet. Seandainya informasi mengenai potensi-potensi tersebut dapat diakses dengan cepat dan mudah, tentu saja pemerintah daerah maupun pusat bisa mengolah dan menganalisa data yang pada akhirnya dapat mendukung pemerintah dalam mengambil arah kebijakan pembangunan daerah. Keuntungan lainnya adalah data-data potensi tersebut bisa saja dijadikan bahan evaluasi bagi para investor untuk menanamkan modal usahanya di Banyuwangi. Wisatawan lokal maupun asingpun tentu tertarik dan berbondong-bondong mengunjungi obyek-obyek wisata di Banyuwangi jikalau para wisatawan tersebut menemukan informasi potensi-potensi wisata, seni dan budaya secara mudah dan cepat. Administrasi pelaporan data potensi daerah atau jika dikalangan pemerintah lebih dikenal dengan istilah profil daerah, sebenarnya sudah dicanangkan sejak lama dan sudah diatur melalui peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 12 tahun 2007. Hanya saja administrasi pelaporan data-data penting tersebut selama ini masih banyak dilakukan secara manual dalam bentuk lembaran-lembaran kertas (hard copy). Tentu saja dengan cara ini hanya kalangan-kalangan tertentu saja yang bisa mengakses data-data tersebut. Padahal seandainya data-data tersebut bisa diakses oleh banyak orang tentu saja secara tidak langsung akan menjadi sarana promosi bagi daerah yang bersangkutan, tanpa meninggalkan fungsi utamanya yaitu sebagai bahan pelaporan dijajaran pemerintahan baik pemerintah daerah maupun pusat. Guna mempermudah pengolahan, analisis, potensi dan penyajian data profil desa/kelurahan bisa digunakan alat bantu
program aplikasi menggunakan perangkat
komputer (Permendagri, nomor 12 tahun 2007 pasal 1). Sedangkan publikasi data profil desa dan kelurahan dapat dilaksanakan melalui surat dinas, publikasi media cetak dan
3
elektronik, publikasi digital website dan teknologi informasi pemerintah lainnya (Permendagri, nomor 12 tahun 2007 pasal 37). Atas dasar peraturan inilah maka internet sebagai salah media berbagi informasi, bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mempermudah proses pengolahan, analisa dan penyajian data profil desa/kelurahan. Alat Bantu yang berupa program aplikasi tersebut selanjutnya dinamakan Content Management System (CMS) weblog Desa. Akan tetapi dengan ketersediaannya sebuah aplikasi, belum tentu penelitian ini berhasil secara maksimal. Hal ini disebabkan belum tentu data-data yang ada dilapangan dapat diperloleh secara mudah. Belum lagi faktor lain misalnya belum tersedianya sarana koneksi internet di desa, kemampuan staff desa untuk menjalankan aplikasi komputer dan lain sebagainya. Oleh karena itu guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam penelitian ini, diperlukan pendampingan dan pelatihan yang intensif oleh peneliti ke staff desa guna menggali dan mengisikan data-data profil desa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menghasilkan sebuah aplikasi Content Management System (CMS) weblog yang berfungsi untuk mempublikasi data-data profil desa sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 12 tahun 2007, serta mempublikan data-data potensi desa yang unik seperti misalnya pariwisata, seni budaya dan sebagainya. 2. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan cara melakukan pelatihan kepada staff desa untuk mengisikan data-data potensi desa kedalam aplikasi CMS ini. Dengan adanya pelatihan ini maka dapat pula digunakan untuk mengetahui kesiapan kondisi di lapangan mengenai kesiapan data, insfratrutur dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa dalam mengoperasikan komputer.
4
BAB II PROSEDUR PENELITIAN
2.1 .Tahapan Penelitian Langkah-langkah dalam menyelesaikan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. Prinsip pengerjaannya menggunakan metode waterfall yaitu proses pengerjaan dilakukan dari atas ke bawah secara berurutan. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
Study Pustaka
Analisan dan Desain Site Map Studi Pustaka
Desain dan Implementasi Logical Database
Pengembangan Aplikasi CMS Weblog Administrator
Pengembangan Aplikasi CMS Weblog Site
Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi
Uji Coba dan Evaluasi aplikasi
Pendampingan dan Pelatihan ke Staff Desa
Penulisan Laporan
Gambar 2.1 Langkah-Langkah Penelitian
Adapun penjelasan dari masing-masing langkah penelitian tersebut, adalah sebagai berikut: 1. Studi Pustaka adalah teori-teori yang perlu dipahami untuk mendukung kelancaran penelitian ini. 2. Analisa dan Desain Site Map adalah proses untuk menganalisa dan mendesain peta
5
isi informasi yang akan ditampilkan pada aplikasi weblog. Pada tahap ini akan dihasilkan rancangan site map aplikasi yang nanti akan digunakan untuk memandu pengguna internet dalam menemukan informasi-informasi yang terkandung dalam weblog. 3. Desain dan Implementasi Logical Database adalah proses untuk menyusun tabeltabel yang dibutuhkan dengan menggunakan teknik normalisasi dan denormalisasi hierarki serta mengimplementasikannya kedalam Transact Structure Query Language (T-SQL). 4. Pengembangan aplikasi CMS weblog administrator yaitu proses untuk merancang dan mengembangkan aplikasi yang digunakan oleh penulis (author) weblog untuk mengisi dan mengatur content (isi) weblog desa. 5. Pengembangan aplikasi CMS weblog site yaitu proses untuk merancang dan mengembangkan aplikasi yang digunakan sebagai user interface bagi para pengunjung weblog. 6. Uji coba dan Evaluasi bertujuan untuk menguji apakah aplikasi CMS tersebut bisa berjalankan (runing) serta bagaimana kinerja aplikasi diukur dari kecepatan prosesnya. 7.
Penyuluhan dan Implementasi ke Desa adalah melakukan roadshow ke desa-desa binaan sebanyak 6 desa pada 3 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Pada roadshow tersebut tim peneliti akan melakukan penggalian data profil desa tahun 2009, 2010 dan 2011 kemudian tim beserta staff desa akan melakukan entry data bersama data tersebut ke aplikasi dan terakhir tim akan melakukan penyuluhan manfaat serta pentingnya publikasi data profil desa melalui media internet. Guna mengukur ketertarikan dan tingkat kepuasan staff desa, maka digunakan kuisioner yang diisi oleh staff atau perangkat desa serta diukur kelengkapan data yang masuk ke aplikasi.
6
BAB III HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan dikemukakan temuan hasil penelitian yang telah dilaksanakan sesuai dengan rangkaian tindakan yang telah dilakukan. Paparan data temuan ini sebelumnya diawali dengan gambaran implementasi pembuatan aplikasi Content Management System (CMS) weblog desa dan diakhiri dengan proses implementasi aplikasi di lapangan.
3.1. Implementasi Pembuatan Aplikasi Content Management System (CMS) Content Management System (CMS) weblog ini terdiri dari dua bagian yaitu aplikasi publikasi dan aplikasi web admin. Aplikasi publikasi berfungsi untuk menampilkan data-data profil desa yang bisa diakses oleh pengunjung weblog. Sedangkan aplikasi web admin berfungsi untuk mengelola data-data profil desa. Aplikasi publikasi mempunyai beberapa tingkatan informasi berdasarkan tingkat wilayahnya. Halaman depan aplikasi publikasi ini menunjukkan informasi profil kabupaten. Dari halaman kabupaten ini disediakan tautan (link) yang mengarah ke halaman profil kecamatan dan terakhir halaman profil kecamatan tersedia tautan ke halaman profil desa. Gambar 3.1 menampilkan contoh tampilan halaman depan pada aplikasi publikasi.
Gambar 3.1 Halaman Depan Aplikasi Publikasi
Pada dasarnya content profil desa terdiri dari dua kategori yaitu : kategori profil dalam angka dan kategori profil umum. Kategori profil dalam angka berisi data-data profil desa yang kesemuanya berisi angka-angka statistik potensi desa mulai dari potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia, sumber daya kelembagaan, sarana prasarana dan
7
tingkat perkembangan. Data-data profil dalam angka ini diambil dari buku profil desa yang sudah tersedia pada masing-masing desa. Gambar 3.2 menunjukkan hasil implementasi profil sumber daya alam. Data-data profil dalam angka inilah yang nantinya dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan desa. Sehingga atas dasar-data-data ini bisa dilakukan pengelempokan desa tersebut termasuk desa swadaya, swakarya atau swasembada.
Gambar 3.2 Halaman Profil Sumber Daya Alam
3.2 Implementasi Aplikasi di Lapangan Pada dasarnya implementasi dalam membangun aplikasinya sudah selesai dilaksanakan. Aplikasi inipun sudah online, dan bisa diakses pada alamat URL http://profil-banyuwangi.com. Sesuai dengan rencana, layanan web hosting yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini peneliti menyewa pada perusahaan layanan web hosting, dengan lama sewa 1 (satu) tahun. Adapun mekanisme pendampingan tersebut dirancang seperti berikut ini : 1. melakukan pelatihan awal ke staff desa yang berlokasi di kampus STIKOM PGRI Banyuwangi pada minggu ke 3 (tiga) dan ke 4 (empat) di bulan Juni 2012. 2. melakukan pelatihan di lokasi desa/kelurahan yang diteliti (inhouse training). Pelatihan ini ditargetkan dalam 8 (delapan) kali pertemuan selama 3 (tiga) bulan mulai bulan Juli 2012 sampai dengan September 2012. Adapun tabel pembagian pelatihan tersebut dapat dilihat dibawah ini.
8
Tabel 3.1 pembagian jadwal pendampingan dan pelatihan
Minggu ke I II III IV
Eko Heri S (Ketua Peneliti) Desa Olehsari, Desa Kemiren Desa Olehsari, Desa Kemiren Desa Olehsari, Desa Kemiren Desa Olehsari, Desa Kemiren
M. Erda H. (Anggota) Desa Pakistaji, Desa Pendarungan Desa Pakistaji, Desa. Pendarungan Desa Pakistaji, Desa. Pendarungan Desa Pakistaji, Desa. Pendarungan
A. Haris (Anggota) Desa Rogojampi, Desa Gladag Desa Rogojampi, Desa Gladag Desa Rogojampi, Desa Gladag Desa Rogojampi, Desa Gladag
Selama proses penelitian di lapangan, ditemukan fakta bahwa data profil desa manual sudah tersedia di masing-masing desa. Oleh karena itu dalam penelitian ini tidak terkendala masalah sumber data. Peralatan komputer juga sudah tersedia pada enam desa tersebut. Pada awal pelatihan, ditemukan ada beberapa desa yang kemampuan staff desa untuk mengoperasikan komputer masih kurang. Namun setelah pelatihan dilaksanakan dengan intensif, maka kemampuan staff desa dalam mengoperasikan komputer dapat ditingkatkan. Hal ini dibuktikan dengan data-data di enam desa sudah bisa online. Selain data dan kemampuan staff desa, ternyata dilapngan ditemukan permasalahan baru yaitu tidak semua desa memiliki insfrastruktur jaringan internet. Dengan tidak tersedianya insfrastruktur ini, tentunya implementasi CMS di desa-desa tidak mungkin untuk dilaksanakan. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti berinisiatif menggunakan peralatan tambahan berupa pengadaan modem. Namun setelah disediakan peralatan tambahan berupa modem, permasalahan koneksi internet belumlah tuntas. Seperti contoh yang terjadi di di Desa Olehsari. Di desa tersebut, permasalahannya berkembang karena ternyata sinyal operator seluler yang ditangkap oleh modem sangat lemah, karena dipengaruhi faktor alam. Oleh karena itu peneliti berupaya mencari terobosan baru dengan membangun peralatan tambahan berupa antena penguat sinyal. Peralatan antena penguat sinyal ini dibuat dari wajan (penggorengan), pipa paralon dan aluminium foil. Antena dari bahan wajan (penggorengan) ini selanjutnya dikenal dengan nama Wajanbolic. Dengan memanfaatkan antena ini, maka koneksi internet yang semula mempunyai kecepatan rata-rata 50 Kbps (Kilo Byte per Second) sampai dengan 100 Kbps bisa ditingkatkan menjadi rata-rata 60
9
Mbps sampai dengan 80 Mbps (Mega Byte per Second). Gambar 3.3 berikut membuktikan keberhasilan pemanfaatan wajanbolic sebagai sarana penguat sinyal koneksi internet.
Gambar 3.3. Antena Wajanbolic untuk Penguat Sinyal Koneksi Internet
10
BAB IV SIMPULAN 4.1. Simpulan Sesuai dengan implementasi dan uji coba yang sudah dibahas pada bab 4, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu 1. Aplikasi weblog desa berhasil diimplementasikan dan telah diuji cobakan di 6 desa dalam wilayah 3 kecamatan di kabupaten Banyuwangi. Data-data profil desa tersebut dapat ditampilkan sesuai dengan wilayah desanya masing-masing. 2.
Temuan di lapangan kesiapan data profil desa tahun 2010 dan 2011 sudah tersedia. Bahkan di kec. Kabat dan Rogojampi profil desa tahun 2012 sudah mulai dikerjakan.
3. Data potensi desa seperti seni budaya, Industri Kecil Masyarakat (IKM) belum terdokumentasi. Dari 6 desa hanya 2 desa yang mendokumentasikan data seni budaya dengan baik yaitu desa Olehsari dan Kemiren. Akan tetapi data potensi ini baru bisa tampil sesuai dengan wilayahnya masing-masing desa dan belum bisa ditampilkan pada halaman weblog kabupaten maupun kecamatan. 4. Sedangkan sarana prasarana pendukung terumata jaringan internet masih belum mencukupi. Dari 6 desa hanya ada 2 desa yang koneksi internetnya memadai yaitu desa Pakistaji dan Rogojampi. Namun setelah ada pengembangan permasalahan yang telah dibuktikan di Desa Olehsari, ternyata dengan memanfaatkan modem dan alat bantu penangkap sinyal berupa antena wajanbolic, aka permasalahan koneksi internet bisa diatasi. 5. Kemampuan staff desa dalam mengoperasikan komputer sudah cukup memadai. Dari 6 lokasi pelatihan hanya ada 2 desa yang kemampuan staff-nya masih kurang namun seiring dengan intensifnya proses pelatihan, maka kemampuan staff kedua desa tersebut mampu ditingkatkan. 4.2. Saran Pengembangan Guna memaksimalkan hasil penelitian, maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Perlu dibangun infrastruktur koneksi jaringan internet di desa-desa. Sambil menunggu program pemerintah daerah guna memasang infrastruktur tersebut, maka perlu mengupayakan pengadaan modem dan perangkat tambahan penguat sinyal.
11
Terutama di desa-desa yang belum ada koneksi internet dan kesulitan dalam menangkap sinyal telephone seluler. 2. Perlu adanya pelatihan pengisian content weblog dan rekapitulasi data profil desa ditingkat kecamatan. Dengan adanya mekanisme ini, diharapkan proses monitoring data profil desa bisa diawasi oleh level pemerintahan yang lebih tinggi. 3. Perlu pemberdayaan pemuda dan organisasi-organisasi masyarakat yang ada di desa guna mengoptimalkan data-data potensi desa. 4. Perlu kerjasama keberlanjutan antara STIKOM PGRI Banyuwangi dan Pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi untuk memberdayakan mahasiswa STIKOM PGRI Banyuwangi melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata(KKN), guna diterjunkan ke desa dan mengoptimalkan data-data protensi desa. 5. Dari sisi data dan aplikasi weblog, perlu dilengkapi dengan Search Engine Optimation (SEO), agar pengunjung dapat menemukan tautan weblog dengan mudah melalui layanan mesin pencari alamat website, khususnya mesin pencari Google. Selain itu perlu juga perbaikan-perbaikan skala kecil, misalkan perbaikan tampilan dan optimasi teknik pemrograman guna meningkat waktu akses.
12
DAFTAR PUSTAKA
E.F Codd, The relational Model for database management, In: R. Rustin (ed.):Database Systems, Prentice Hall and IBM Research Report RJ 987, 1972, pp. 65-98
Ersin Güvenç, Obullo Framework, http://www.obullo.com/ (diakses pada 31 Januari 2010)
Claudia and N. Galemno, Mastering Data Warehousing Desaign-Relational And Dimensional, John Wiley and Sons, 2003, ISBN:97-0-471-32421-8
Menteri Dalam Negeri, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), Nomor 12, 2007.
Morteza Zaker, Somnuk Phon-Amnuaisuk, Su-Cheng Haw, Hierarchical Denormalization: A Possibility to Optimize the Data Warehousing Design, International Journal of Computers, Issue 1, Volume 3, 2009
Radek Stepan, Kreus CMS & Fari MVC Framework, Dissertation Candidate 45004, April 30, 2009
Randy Reichardt, Geoffrey Harder, Weblogs:Their Use and Terminilogy in Science and Technology Library, Science & Technology Library, Vol. 25(3), 2005.
Susanto Eko Heri, Optimasi Framework Obullo dan CodeIgniter, Prosiding Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (SESINDO) 2011, Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi ITS Surabaya. ISBN : 978-979-189854-6, p. 46-51
13