TEAM PENYULUH PENERBIT
Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia IZIN TERBIT
No. 1004/Ditjen PP.6/STT/1993 PENDIRI
Pdt. DR. H. L. Senduk PENASIHAT
Pdt. Dr. Japarlin Marbun Pdt. Paul R. Widjaja Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa M.Th Pdt. Dr. dr. Dwijo Saputro, SpKJ Pdt. Melianus Kakiay, M.Th Pdt. Josia Abdisaputera, M.Th Pdt. DR. Rubin Adi Abraham Pdt. dr. Josafat Mesach, M.Th PEMIMPIN REDAKSI
Pdt. Himawan Leenardo TIM REDAKSI
Pdm. Rudi Eko Tjahjono Debbie Raprap R. Josiana Soerjadi Pdp. Vera Tobing KORESPONDEN
BPD-BPD se-Indonesia
ALAMAT REDAKSI: Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 65 Cempaka Putih Timur Jakarta Pusat - 10510 Tel. 021-4280 3664 Fax. 021-4280 3786 www.beritabethel.com www.penyuluh.org No. REKENING BPH GBI: BCA Cab. K.S. Tubun : a/n. BPSinode GBI No. rek. 526-030018-2 BRI Cab. Kelapa Gading : a/n. Gereja Bethel Indonesia (BPH GBI) No. rek. 0416-01-00027530-9 CIMB Niaga Cab. Melawai : a/n. BPH GBI No. rek. 402-01-00355-00-6 Wesel Pos : BPH GBI Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 65 Cempaka Putih Timur Jakarta Pusat - 10510
Cover Story "Excellent Service" akan terjadi jika semua aktivitas pelayanan kita lakukan dengan "Excellent".
Isi diluar tanggung jawab percetakan. UNTUK KALANGAN SENDIRI
Excellent Service Jika seseorang berkata 'excellent' atas hasil kerja kita, tentu kita senang mendengarkannya. Atau mungkin 'excellent' adalah salah satu kata yang kita rindukan keluar dari mulut pemimpin, dari pelanggan, dari jemaat, karena itu merupakan sebuah penilaian tertinggi dari hasil kerja kita. Pengakuan atau penilaian 'excellent' tidak datang dengan sendirinya, tetapi akan muncul dari cara kita berkarya, cara kita melayani, cara kita berperilaku, dll. Jika kita memiliki standart 'excellent' dalam melakukan apa pun, maka penghargaan 'excellent' akan kita terima. Edisi kali ini, seiring dengan visi tahunan GBI, Penyuluh mengangkat tema "Excellent Service". Kerinduan kita bersama agar hal ini benar-benar terjadi dalam setiap Jemaat GBI yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri dan akan berdampak bagi penuaian jiwa beribu-ribu laksa. Ada artikel-artikel yang bisa memberikan inspirasi dalam pengembangan kualitas 'excellent'. Juga ada artikel-artikel tentang keluarga, dimana keluarga seharusnya menjadi tulang punggung gereja, gereja yang melayani keluarga akan menjadi gereja yang berkembang. Coba bertanya pada diri sendiri, apakah saya akan melakukan sesuatu dengan standart 'excellent' meskipun tidak mendapat penghargaan 'excellent'? Selamat melayani dengan 'excellent'.
DAFTAR ISI 02
Pdt. Dr. JAPARLIN MARBUN
06
PESAN KETUA UMUM BPH GBI DALAM RANGKA HUT GBI KE-46
08
Pesan & Harapan Majelis Pertimbangan Dalam HUT GBI Ke 46
12
Pdt. PAUL R. WIDJAJA
54
Pdt. Dr. RUBIN ADI ABRAHAM
56
Pdt. YOHANES LB CHIONG
60
Pdt. JAROT WIJANARKO
Bergerak Bersama Roh Kudus Menuai Jiwa
64
Apa Kata Mereka Mengenai Konferensi Pelayanan Keluarga?
16
Pdt. Dr. dr. DWIJO SAPUTRO, SpKJ
66
Pdt. GEDE WIDIADA
22
Pdt. Dr. RUBIN ADI ABRAHAM
72
Laporan Program Kerja Departemen Wanita GBI
28
Pdt. JUAN MOGI, MA
80
Laporan Program Kerja Departemen Pemuda & Anak GBI
34
SAMITON PANGELLAH TJIA IRAWAN
84
Laporan Program Kerja Departemen Teologia GBI
38
Pdt. GIDEON RUSLI
87
Laporan Program Kerja Departemen Pendidikan & Latihan GBI
42
Ps. MATHEUW LING
90
Laporan Program Kerja Departemen Misi & Pi GBI
48
Pdt. JAROT WIJANARKO
94
Laporan Program Kerja Departemen Pelayanan Masyarakat
Excellent Service
Sistem Keluarga Yang Berfungsi Sehat Sikap GBI Terhadap Ajaran Saksi Yehova Life is Beautiful
Excellent Service Excellent Service Pentingnya Pelayanan Keluarga di Dalam Gereja Tantangan Parenting Di Abad 21
Tantangan Parenting Bagi Generasi Z
Fungsi Seorang Bapak Peran Gereja bagi Pendidikan Moral Anak
Komitmen
1
EXCELLENT SERVICE MELAYANI SESUAI KARUNIA Pdt. Dr. Japarlin Marbun, M.Pd
Tahun 2016 diyakini sebagai Tahun Penuaian bagi banyak jiwa. Untuk itu, Gereja Bethel Indonesia banyak melakukan penanaman gereja dan menjangkau banyak komunitas, sehingga dalam tahun penuaian ini bisa berhasil maksimal. Tentu, kita harus menyadari bahwa pelayanan adalah panggilan Tuhan, maka itulah yang mendasari untuk kita melakukannya dengan Excellent Service. Kita harus melakukannya, “seperti untuk Tuhan”. Jadi, supaya tercapai, kata kuncinya untuk para penuai dalam melayani sesama, melayani jemaat, harus mengerjakan pekerjaan pelayanan itu secara excellent, sebaik-baiknya, sekuatkuatnya, sebenar-benarnya juga sekeras-kerasnya.
2|
Excellent Service adalah pesan Tuhan kepada kita sebagai hamba Tuhan juga bagi gereja Tuhan. Kata Excellent Service bermakna, ‘Melayani Sesuai Karunia’. Masing-masing orang harus terlibat dalam pelayanan sesuai karunianya (1 Petrus 4:10) “Layanilah seorang akan yang lain sesuai dengan karunia yang diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari baik dari kasih karunia Allah.” Ayat tersebut mengandung arti:
• Mengenali Karunia Tuhan.
Setiap pelayan Tuhan, harus mengenali karunia apa yang Tuhan berikan kepadanya. Karena, jika kita me-refer pada perumpamaan tentang talenta, yaitu masing-masing orang diberi talenta oleh Tuhan. Ada yang yang diberi 5 talenta, ada yang 2, bahkan ada yang hanya 1 talenta. Untuk itu, masing-masing jemaat ataupun pejabat & aktivis gereja, harus mengenali dulu talenta apa yang Tuhan berikan kepadanya. Karena, telenta yang Tuhan berikan itu akan berdampak pada kemampuan yang ada pada orang itu. Kita hanya akan maksimal kalau bisa menggunakan & mengembangkan talenta yang Tuhan berikan pada kita tersebut.
• Maksimalkan/Pertajam Talenta.
Setelah mengenali talenta kita, maka kita harus memaksimalkan talenta itu. Artinya, ketika kita punya talenta berkhotbah, bermain musik, administrasi, dll., maka kita harus memaksimalkan diri dengan jalan BELAJAR. Karena kita tidak mungkin langsung terampil tanpa belajar. TALENTA itu adalah MODAL DASAR yang Tuhan berikan kepada kita tetapi modal dasar itu ‘kan harus dikembangkan & di asah, dengan jalan apa? Dengan jalan belajar, atau mengikuti kursus-kursus/ pelatihan-pelatihan untuk mempertajam talenta kita tadi.
• Kerjakan Secara Maksimal.
Setelah dipertajam, kita harus mengerjakan itu secara maksimal melakukan pelayanan. Dalam pengertian, dengan sekuat-kuatnya, sesungguh-sunggunya, sehingga golnya: banyak jiwa yang kita menangkan bagi kemuliaan Tuhan.
3
PENCAPAIAN YANG SIGNIFIKAN DALAM 2 TAHUN KEPENGURUSAN BPH GBI. 1. Terciptanya Kesatuan yang Lebih Erat di Antara Para Pejabat. Misalnya, sekarang betul-betul terjadi unity sehingga tidak terlalu terlihat lagi pengkotak-kotakkan antara pajabat yang satu dengan yang lain. Sekarang, itu sudah mulai ‘cair’ dan diharapkan ke depan semakin cair. Kan kita ini GBI satu keluarga, sebagai satu keluarga maka tidak selayaknya kita terkotak-kotak, kita adalah keluarga yang mengerjakan pekerjaan Tuhan yang sama. Karena itu, kita musti mengerjakan ini dengan sebuah kesatuan.
2. Kesadaran Belajar dari Para Pejabat, Sangat Tinggi. Contoh, sekarang ini format Sidang Majelis Daerah (SMD) GBI sudah kita ubah menjadi Format Pembinaan. Tidak lagi mempermasalahkan masalah tetapi lebih kepada pembinaan-pembinaan kepada para pejabat. Itu sebabnya sekarang dalam tiap SMD kita mewajibkan mereka untuk mengalokasikan waktu. Misalnya, pembinaan dari BPH itu minimal 4 sesi plus Khotbah Pembukaan sehingga, visi dan cara pencapaiannya menjadi jelas. Saya melihat, ketika hal ini kita lakukan, animo mereka untuk belajar sangat besar. Itulah sebabnya kalau kita lihat SMD-SMD dulu, untuk kuorum saja, sulit. Tetapi, sekarang ini, kehadiran di setiap SMD semuanya di atas 70%. Berarti, terjadi peningkatan. Dulu, kadangkala SMD dibuat 2 hari saja, orang sudah malas mengikutinya. Namun, sekarang ini ada hal yang luar biasa, SMD bisa mencapai 5 hari. Artinya, kegiatan dirangkai misalnya 2 hari pertamanya, Seminar Pembinaan Keluarga yaitu BSK; Hari kedua, dilakukan SMD; Hari berikutnya, Amanat Agung Alkitabiah (A3) atau Kingdom Driven Church yang dikerjakan Pdt. J. Wiryohadi (Dept. Pelmas). Bayangkan, sekarang ini mereka mau menunggu untuk hadir terus dalam waktu 5 hari tersebut. Karena apa? Ada rasa haus yang luar biasa untuk meningkatkan diri. Karena sekarang BPH membuat penyadaran begini kepada para pejabat, ‘kalau kamu gak belajar, nanti jemaat itu akan meninggalkan kamu’. Dan, para pejabat sudah mulai sadar bahwa gereja itu adalah Public Service. Sebagai Public Service, orang akan datang ke gereja apabila kebutuhannya terpenuhi. Nah, kalau kebutuhannya tidak terpenuhi, maka orang tidak akan datang ke gereja. Sekarang inilah yang sedang kita sadarkan, maka kita melihat bahwa para pejabat sekarang sangat “bergairah” untuk ikut SMD karena ada pelatihan-pelatihan tersebut.
Hal-hal itulah yang merupakan prestasi yang sangat kelihatan dalam dua tahun terakhir ini. Tentu, kita tidak hanya berpuas dengan itu tetapi harapan ke depan kita lakukan lagi pencapaian-pencapaian yang lebih besar lagi, sesuai dengan tugas utama BPH dan BPD GBI.
4|
TUGAS UTAMA BPH GBI: MEMBINA PARA PEJABAT. Diharapkan ke depan, kita bisa membina lebih maksimal lagi. Tetapi, supaya itu bisa tercapai, maka animo mereka musti ditingkatkan dulu. Kalau misalnya kita mau melatih, tetapi para pejabat tersebut tidak mau, ya gak bisa juga ‘kan. Nah, kalau animo sudah berkembang, saya kira nanti kita akan lebih maksimalkan pelatihan-pelatihan tersebut, karena tugas BPH dalam memberdayakan para pejabat itu. Hal tersebut adalah juga sudah termasuk program andalan saya sebagai Ketua Umum. Karena, waktu saya membuat program itu, tidak asal membuat program. Tetapi, berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan terhadap para gembala GBI. Gembala-gembala kita ini lebih dari 70% itu bukanlah tamatan Sekolah Teologia. Padahal, untuk mengembangkan gereja, semangat saja tidak cukup, tetapi dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan. Nah, dalam konteks inilah menurut saya, yaitu memberdayakan para pejabat itu. Sehingga, kalau pejabat berdaya, otomatis gereja lokalnya juga berdaya. Kalau gereja lokalnya berdaya, maka kontribusi ke BPH juga kan akan meningkat juga. Ini adalah sebuah rangkaian yang akan berjalan terus-menerus begitu. Kita harapkan tahun depan, lebih maksimal lagi.
GBI BERSINERGI DENGAN GEREJA-GEREJA & SINODE LAIN Saya melihat dalam 2 tahun ini, ‘rasa hormat’, ‘rasa pengakuan’ mereka (sinode lain, -red.) kepada GBI itu makin luar biasa. Itu sebabnya, sekarang ‘kan kita sering di udang misalnya menjadi semacam narasumber bahkan menjadi konsultan dalam pengembangan sinode mereka. Artinya, mereka sudah melihat bahwa GBI ini bisa Leading (memimpin) dalam kegerejaan. Bahkan, bukan hanya itu tetapi hampir semua gerakan-gerakan kegerejaan di berbagai wilayah, selalu melibatkan orang-orang GBI sebagai tokoh-tokoh kunci. Nah, hal ini menunjukkan bahwa sekarang ini sinode-sinode gereja lain sudah melihat bahwa GBI saat ini sebagai sebuah kekuatan (bukan yang menakutkan) tetapi sebagai tempat untuk mereka belajar meningkatkan kemampuan dan pengetahuan. Sehingga sinode/gereja lain tersebut meminta GBI untuk menjadi narasumber, fasilitator, ketua atau pengurus dalam kegiatan-kegiatan mereka. Sebagai contoh, seperti sekarang ada Badan Musyawarah Antar Gereja-gereja Nasional (Bamagnas) yang merupakan organisasi lintas sinode & lintas aras yang meminta kita untuk menjadi ketua atau pengurus. Hal ini merupakan tanda-tanda baik, dimana GBI sebagai kekuatan untuk bersama-sama memajukan gereja dalam hal pelayanan dan sebagainya.
PERAN PELAYANAN GBI YANG MENONJOL BAGI MASYARAKAT SAAT INI Sekarang ini, pelayanan GBI sudah lebih holistik dan tidak melulu hanya pelayanan gereja, lintas gereja. Namun, sudah mulai pelayanan ke luar yaitu ke tengah masyakat umum. Misalnya, sekolah-sekolah GBI sudah mulai menyebar di berbagai tempat. Walaupun pada umumnya masih dikerjakan oleh gereja-gereja lokal. Tetapi yang pasti, sekarang sekolah-sekolah umum kita sudah semakin banyak. Pelayanan masyarakat kita seperti Puskesmas, klinik bahkan sampai rumah sakit sekarang ‘kan sudah ada dan dikerjakan oleh gereja-gereja lokal. Ini adalah tanda-tanda baik yang menunjukan bahwa GBI sudah berperan di tengah masyakat. Misalkan saja Tagana GBI, sudah sangat eksis bersama dengan Kementrian Sosial RI juga berbagai kegiatan lain seperti, Pembinaan Keluarga yang bekerja sama dengan BKKBN. Itu pun sudah sangat diakui oleh masyarakat dan Pemerintah.
Tahun PENUAIan 5
6|
• Kita merayakan HUT Gereja Bethel Indonesia ke-46. Pertama-tama mensyukuri anugerah Tuhan yang telah dinyatakan-Nya bagi gereja kita, dimana dalam usia yang tergolong muda dibandingkan dengan gereja-gereja lain, kita sudah memiliki pencapaian yang luar biasa. Jemaat GBI kita saat ini berjumlah sekitar 5.608, data pejabat GBI sekitar 17.371, yang tersebar di seluruh dunia. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, patut kita syukuri. • Di Ulang Tahun ke-46 ini, kita juga patut mengenang jasa-jasa dari Para Pendiri GBI. Karena bagaimana pun, satu sisi ini adalah anugerah Tuhan, tapi ini adalah juga jasa-jasa dari para pendiri dan para pendahulu, dimana mereka telah bekerja keras, mengorbankan tenaga, mengorbankan harta bahkan mengorbankan nyawa demi Gereja Bethel Indonesia ini. Bahkan, bukan saja mengenang tetapi selayaknya kita menghargai mereka. • Momentum HUT GBI ini bersamaan kita laksanakan juga Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) III GBI di Bali. Saya kira ini adalah momentum yang bagus, artinya tidak hanya di Jakarta, tetapi kita lakukan di daerah-daerah. Karena bagaimana pun pilar-pilar pertumbuhan gereja tidak hanya di Jakarta saja, tetapi di daerah-daerah juga. Supaya dengan demikian, dengan mengingat karya dan pertolongan Tuhan kepada kita di hari-hari yang lalu, maka ini memantapkan langkah kita ke depan. Artinya, ada sebuah optimisme yang harus kita semua pahami, hayati dan juga canangkan depan bahwa kalau tahun-tahun laluTuhan telah menolong kita. Ini harus menjadi sebuah titik baru untuk mengembangkan ke depan, supaya gereja kita ini betul-betul makin maju dan berkembang bagi kemuliaan Tuhan. • Kita juga belajar dari Para Pendiri dulu bagaimana mereka mengeksiskan gereja ini pada saat itu. Artinya, dengan kekuatan dan pengetahuan mereka yang tidak seberapa dibandingkan dengan kekuatan kita sekarang, baik manusianya maupun sarana dan prasarana serta finansialnya, dulu pasti jauh lebih sedikit dibandingkan kita. Sekarang, dengan potensi yang Tuhan berikan pada kita, kita harus lebih optimis untuk merencakan ke depan. Untuk itu harus ada modal yang kita miliki, yaitu: • Unity. Kita harus unity karena dengan unity kita mengerjakan hal yang besar. Kalau kita unity kita percaya Tuhan juga akan mengurapi dan memakai kita sehingga kita bisa memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi kemuliaan nama Tuhan. • Melayani Dengan Penuh Kesungguhan. Melayani sesuai dengan konteks mereka (para pendiri GBI, red.) pada saat itu. Tentu, kita juga harus mengembangkan pola-pola pelayanan yang lebih baik. Karena itu, tema HUT GBI kali ini adalah “Excellent Service” khususnya dalam hubungannya dengan kepemimpinan. Diharapkan ini menjadi semacam bahan yang akan kita lakukan dalam Sidang Majelis Daerah (SMD) Gembala GBI di tahun 2017 dalam konteks Leadership. Karena, ketika bicara mengenai gereja tergantung pada bagaimana leadership-nya. Kalau kepemimpinanya baik, tentu gereja akan berjalan dengan baik, bisa menjaga keutuhan maka gereja itu akan maju. Inilah yang kita harapkan dan yang akan kita capai dalam Ulang Tahun GBI ini dan nanti kita akan tularkan kepada kawan-kawan kita. Excellent Service lebih kepada leader, karena sekarang ini lebih fokus kepada membangun pemimpin. Karena, tercapai/tidaknya tahun penuaian, sangat tergantung pada para penuai itu. Para penuai artinya berbicara para pemimpin juga yang bisa memobilisasi semua jemaat untuk terlibat dalam penuaian. Untuk mampu memobilisasi, perlu kecakapan dalam bidang leadership. Intinya, kita tingkatkan kepemimpinan, tingkatkan layanan supaya penuaian ini bisa efektif dan maksimal sampai tujuannya. Banyak jiwa kita menangkan, banyak gereja kita bangun dan banyak komunitas kita jangkau. Inilah tujuan dari Excellent Service. • Harapan Bagi Para Pejabat GBI di Tahun Mendatang. Meningkatkan kapasitas dan kualitas para pejabat GBI dalam spiritualitas dan keterampilan pelayanan, yang akan menghasilkan percepatan dalam pelayanan serta penuaian.
7
PESAN & HARAPAN N A G N A B M I T R E P S MAJELI 6 4 E K I B G T U H M DALA
Pdt. Soehandoko Wirhaspati, MA Sebagai Ketua Majelis Pertimbangan mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun GBI ke 46. Kalau ditinjau dari usia GBI dikatakan dewasa dalam berkiprah, pemikiran pembangunan ke masa depan yang lebih baik. Apalagi GBI dibangun dari sebuah perjuangan yang tidak mudah sejak awal zaman pergolakan sampai dengan hari ini. Dan kita boleh menyaksikan GBI berdiri teguh semata oleh anugerah Tuhan. Kita patut bersyukur karena GBI secara kualitas terus berjuang memajukan GBI sebagai gereja yang memberikan dampak bagi dunia yang sarat dengan bermacam-macam masalah. GBI harus memposisikan dirinya sebagai gereja Tuhan yang menjadi solusi baik bagi masyarakat gereja, seluruh jajaran pejabat GBI, masyarakat dan bangsa. Dan inilah saatnya GBI harus keluar dari zona nyaman untuk kita berjuang bahu-membahu di antara GBI dari tingkat daerah, nasional dan manca negara. Kita belajar dari falsafah Indonesia yang mengatakan berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Jadi di GBI tidak ada perbedaan apapun. Inilah yang menjadi kerinduan kita semua. GBI bisa menghadirikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat GBI di seluruh dunia.
Pdt. Jos Lamel Sebagai Anggota Majelis Pertimbangan GBI mengucapkan Selamat Ulang Tahun GBI yang ke-46. Saya mengharapkan GBI terus memenangkan jiwa bagi Kerajaan Allah. Dan kepada seluruh pejabat pandanglah sekelilingmu ladang sudah menguning dan siap untuk dituai. Kerahkan seluruh tim untuk menjangkau jiwa. Matius 12:50 “Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan.dialah ibu-Ku” . Tuhan memberkati!
8|
Pdt. T.L. Henoch Sebagai Sekretaris Majelis Pertimbangan GBI, atas nama Majelis Pertimbangan GBI mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-46 Gereja Bethel Indonesia disertai doa kepada Tuhan agar GBI bertumbuh terus dan berbuah lebat dan para Hamba Tuhan menjaga persatuan dan kesatuan sampai Maranatha Tuhan Yesus datang.
Pdt. Roebyn F.H. Weohau Sebagai Anggota Majelis Pertimbangan GBI Jayapura, Papua, mengucapkan Selamat Ulang Tahun GBI yang ke 46 semoga GBI menjadi berkat bagi seluruh masyarakat terutama warga GBI dan mereka menjadi berkat bagi masyarakat.
Pdt. Kefas Sihombing Sebagai Anggota Majelis Pertimbangan GBI Pematang Siantar, mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun GBI ke-46. Angka 46 dalam hukum Tuhan mempunyai arti simbolik menuju kesempurnaan, kita berjalan didalam pimpinan Tuhan menuju kesempurnaan yang tentunya disempurnakan dengan kasih Kristus. GBI bukan berpacu hanya dengan kuantitas tetapi terpandu dengan kualitas. Saya mengharapkan kepada seluruh pelayan GBI dapat bekerja keras dan berusaha dengan segala tenaga dan doa, cakap untuk bekerja sama dan saling mengasihi membawa umat-Nya sampai kepada kesempurnaan (GBI Mantap). Kolose 1:28 & 29 “Dialah yang kami beritakan,apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku”. Untuk Majalah Penyuluh gencarkan majalah Penyuluh sebagai alat komunikasi dan pemersatu di seluruh dunia.
9
Pdt. Prof. DR. dr Robert Utji Sebagai Anggota Majelis Pertimbangan GBI, mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke 46 di sini saya setuju banyak orang menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, tetapi saya tidak setuju kalau orang berlomba-lomba mendirikan gereja. Supaya GBI jangan hanya menjadi gereja besar saja tetapi banyak menangkan jiwa. Dan untuk pejabat GBI khususnya Pendeta, harus giat dalam melayani & jangan ingin nama besar. Pentingkan keselamatan jiwa-jiwa!
Pdt. Wem T. Mogi Sebagai Anggota Majelis Pertimbangan GBI mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun GBI ke-46, harapan saya untuk GBI dan pejabat bertumbuh sampai ketingkat kepenuhan Kristus. Efesus 4: 11-16 “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang Kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus , sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombangambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia. Kristus yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih”.
Pdt. DR. Pudjo St. Abednego Sebagai Anggota Majelis Pertimbangan GBI mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun GBI ke 46 harapan saya GBI Be An Execellent Efesus 4:15 “tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam segala hal ke arah Dia. Kristus yang adalah kepala”.
10 |
Pdt. Jorry H.N. Tasik Sebagai Anggota Majelis Pertimbangan GBI, mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun kita semua. Kita patut mengekspresikan segala kapasitas dan eksistensi yang ada pada kita, untuk kebesaran, keagungan, kemuliaan Tuhan Yesus selaku Kepala Gereja, Juruselamat, Raja di atas segala raja. 1. MENGAPA ? (Kisah Rasul 17:28, Wahyu 1:8, I Korintus 15:10) Didalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita ada. Kristus adalah Alfa dan Omega. Yang memulai di dalam organisasi Gereja Bethel Indonesia yang lahir pada tanggal 6 Oktober 1970 di Sukabumi, kini telah bertumbuh di manca negara pelosok bumi ini, khususnya bumi Nusantara kita. Kehidupan dan pergerakan serta keberadaan organisasi ini tentu tidak terlepas dari organisasi Ilahi. Kristus adalah kepala yang juga telah memanggil, memilih, menetapkan, mempercayakan para pendiri baik mereka yang telah pindah ke Sorga tetapi ada juga yang masih berpijak di bumi dan kami masih eksis walau sudah opa dan oma. Oleh anugerah Tuhan kita ada sebagaimana ada, mari kita bekerja keras dalam perkenanan Tuhan (Jesus Favor) dan tetap mengakui kedaulatan Tuhan Yesus Kristus. 2. SERUAN UNTUK KITA SEMUA (Mazmur 133:1-3) Sungguh alangkah baiknya dan indahnya apabila kita (saudara-saudara) duduk bersama dengan rukun. Kesatuan mengandung urapan yang kuat dari Kepala Gereja untuk pemimpin bahkan sampai kepada seluruh pejabat juga semua anggota jemaat, percayalah ada berkat untuk itu semua. Dalam persaudaraan ada kekuatan –cinta, kasih-sayang. Ada komunikasi yang positif dan pergerakan yang efektif, menciptakan karya-karya yang berkualitas dan berkuantitas. Ekspresi yang sangat bermentalitas serta karakter yang terpuji juga terkandung sensitivitas yang sangat peka, peduli dan membangun kredibilitas. Boleh beragumen bahkan berbeda pendapat tapi tidak akan meruncing, justru itu mewarnai kebersamaan kita. Masalah besar diperkecil bahkan diselesaikan secara tuntas, dengan aman terkendali, bermuara kepada sukacita dan damai, bisa senyum kiri senyum kanan, besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesama. Kita saling menerima apa adanya, saling memaafkan, saling mengampuni, saling menghargai juga hormat dan jangan curi kemuliaan Allah Bapa yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jangan sombong dan egois, juga jangan cuek. Oleh-Nya, mari kita unggul dalam kerendahan hati, kelemah-lembutan dalam berkata, berbicara, bersidang namun selalu hebat dalam bertindak, berbuat, bekerja, ingat kata: “kerja, kerja, kerja.” Sedikit bicara, banyak bekerja, sebab tuaian sudah menguning pasti akan berhasil, beruntung jika kita bekerja sama. 3. MOMENTUM KITA KINI BESOK & SETERUSNYA (Roma 12:11-12) Memang tugas awal manusia itu sendiri adalah berpikir untuk diri sendiri. Namun, kita sebagai orang percaya, murid Kristus bahkan hamba Tuhan adalah berpikir dan berperasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus, dimana kita menjadi utusan-Nya. Tidak kendor, hati berkobar-kobar, roh menyala-nyala melayani Tuhan. Ada sukacita dalam pengharapan sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalan doa. Pemimpin harus mendoakan segala cita-cita yang tinggi, murni, suci, melihat dan memutuskan sesuatu secara lebih besar dan luas teruji, terukur sehingga ada perbedaan dengan kebanyakan orang yang terbatas pada hal-hal sempit. Ingat kita membutuhkan waktu lama bahkan tahapan dalam membangun reputasi ini, namun sayang hanya beberapa saat menghancurkannya dan kita akan gigit jari. Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tak ada gunanya. Akhirnya, selama berulang tahun untuk kita semua, sekali dalam Yesus tetap dalam Yesus, sekali GBI tetap GBI. Senyum kiri, senyum kanan, glory haleluya!
11
BERGERAK BERSAMA ROH KUDUS MENUAI JIWA Pdt. Paul R. Widjaja Saat ini adalah waktu dimana terjadinya penuaian terbesar di dunia, sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Jika kita perhatian keadaan dunia akhir-akhir ini, banyak terjadi goncangan. Namun, percayalah di balik semua apa yang Tuhan izinkan terjadi pada hari-hari ini, adalah rencana Allah yang besar yaitu, penuaian jiwa terbesar terakhir sebelum Yesus datang untuk kedua kalinya. Dan yang luar biasa, Tuhan menyatakan bahwa saat ini adalah Pentakosta yang ketiga. Pentakosta yang pertama, pada waktu Petrus & murid-murid Yesus dimana setiap hari mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, pada saat itu terjadi suatu kebangkitan yang besar dari Yerusalem sampai ke Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi dan sampai ke Indonesia dan kita menjadi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Dimulai dari Pentakosta yang pertama, kedua dan terjadilah sekarang Pentakosta yang ketiga. Dan pada saat ini, kita bukan akan mengalami penuaian yang terbesar, tetapi kita percaya bahwa kita sedang dalam penuaian yang terbesar & terakhir, sebelum Tuhan Yesus datang kedua kalinya. Dalam Matius 24:14, “Dan injil kerajaan itu akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Kita percaya bahwa injil kerajaan Allah lah yang membuat orang percaya kepada Tuhan Yesus, bertobat dan hidup di dalam kebenaran, dan akhirnya dia boleh sampai ke dalam kehidupan yang kekal. Jelas dikatakan dalam Kisah Rasul 4:12 sebab di kolong langit tidak ada yang lain yang diberikan kepada manusia yang di dalamnya kita boleh selamat hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Berbahagialah kita sebagai orang percaya & menerima Yesus sebagai Tuhan kita dan diselamatkan. Sekarang kita mengerjakan keselamatan itu dengan takut & gentar akan Tuhan sampai Dia datang untuk kedua kalinya. Amanat Agung Tuhan Yesus di dalam Matius 28:19-20 dikatakan, “Karena itu pergilah jadikan semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu sampai pada akhir zaman.” Tuhan Yesus segera datang yang kedua kali.
12 |
Kebangkitan terjadi di Berbagai Negara Semakin injil Kerajaan Allah diberitakan ke seluruh muka bumi ini dan adanya pergolakan konflik peperangan yang terjadi di berbagai daerah dan negara, kita melihat bahwa sekarang ini terjadi lawatan Allah dan penuaian besar terjadi. Ada beberapa kesaksian bahwa memang sekarang ini sedang terjadi penuaian jiwa di seluruh dunia secara besar-besaran. Roh Kudus bekerja dengan leluasa karena tidak ada kuasa yang mampu membendung-Nya. Di daerah yang sulit atau pun yang tidak, banyak terjadi pertobatan dengan cara yang ajaib dan jumlahnya semakin besar. KKR di Afrika dihadiri bukan oleh ribuan, puluhan ribu atau ratusan ribu, tetapi jutaan jiwa dan banyak dari antara mereka yang mengalami perjumpaan dengan Kristus dan memberi diri dibaptis. Dan banyak KKR diselenggarakan di sana. Di Afrika saat ini banyak negara mengalami kebangkitan rohani yang besar, misalnya, Nigeria, Moroko, Libya, negara-negara Afrika Utara mengalami lawatan Tuhan yang luar biasa. Di perbatasan Palestina yaitu di Gaza justru terjadi banyak orang yang bukan Kristen menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Irak, satu negara yang yang begitu sulit & keras, tetapi tidak ada yang dapat membatasi kuasa Roh Kudus bekerja, banyak jiwa mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan dan bertobat. Pernah saya lihat di internet, ada seorang wanita mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus dan bertobat, untuk alasan keamanan dia harus pergi meninggalkan negaranya, Irak, tetapi hatinya terus bergejolak dengan kerinduan untuk memberitakan kabar baik ini kepada saudarsaudaranya agar mereka juga percaya kepada Tuhan Yesus dan diselamatkan. Akhirnya dia memberanikan diri kembali ke negaranya dan semakin banyak jiwa bertobat. Data tahun 1994, hanya ada seratus ribu orang Kristen di Irak, sekarang sudah terdapat tiga juta lebih orang percaya kepada Tuhan Yesus. Di Tiongkok, tahun 1970-an hanya ada satu jutaan orang Kristen, tetapi data 2015 dikatakan sudah ada lebih dari seratus juta orang yang telah menerima Yesus Kristus dan dibaptis. Mujizat terjadi luar biasa, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat bahkan orang mati dibangkitkan dalam nama Tuhan Yesus. Diperkirakan dalam beberapa tahun ini Tiongkok akan menjadi negara Kristen yang terbesar di dunia. Lawatan Tuhan bukan hanya terjadi di beberapa negara di atas, di Korea tahun 1907 terjadi kebangkitan di Pyung Nam, Korea Utara, meskipun komunisme sangat berperan disana, kita percaya api kebangunan rohani tidak dapat ditahan. Korea Selatan kita lihat mengalami suatu kegerakan yang besar. Di Jepang, saat Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dilayani oleh salah satu hamba Tuhan dari Jakarta, banyak anak muda yang menyerahkan hidupnya untuk Tuhan. Di Indonesia juga terjadi lawatan Roh Kudus, ratusan KKR dilakukan dan semakin banyak jiwa mengalami kuasa Roh Kudus, ribuan orang datang dan mereka disembuhkan dengan cara yang ajaib dan menerima Kristus sebagai Juruselamat. Saat ini sedang terjadi pertobatan di mana-mana, tembok-tembok diruntuhkan dan segala upaya manusia apapun tidak bisa menghambat atau memberhentikan pemberitaan injil.
13
Nubuatan Pada tahun 1906 William Seymour, hamba Tuhan yang diurapi dan dipakai Tuhan untuk Pentakosta ke-2 bernubuat, bahwa 100 tahun lagi akan terjadi pencurahan Roh Kudus berlipat ganda. Mei 2003, ada seorang nabi dari Amerika, Cindy Jacob bernubuat untuk Indonesia, “Aku dengar doa dan tangis engkau dan Aku akan sembuhkan negeri ini”. Dan Tuhan katakan, perhatikan sektor perikanan, minyak & gas, mineral, emas, dsb. Ada banyak ikan dari penjuru bumi ini yang datang ke perairan Indonesia. Tanah yang tandus akan menjadi subur dan yang pasti terjadi tuaian jiwa yang besar bukan hanya di tempat yang jauh tetapi di sekitar kita yaitu, keluarga atau saudara kita yang belum percaya kepada Tuhan Yesus melalui kehidupan kita, Tuhan percayakan kita menjadi saksi-Nya. Pesan terakhir Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum naik ke sorga, “Tetapi engkau akan dipenuhi Roh Kudus dan kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atasmu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Saat inilah waktunya gereja Tuhan harus bangkit. Gereja, di mana kita sendiri yang dipercayakan Tuhan melalui Amanat Agung-Nya yang dinyatakan bagi kita semua, “Pergilah jadikan sekalian bangsa menjadi murid-Ku…” Kita semua harus menjadi saksi Tuhan dimanapun kita berada. Ketahuilah, saat kita memegang pesan yang terakhir sebelum Dia naik ke sorga, ini rahasia bagi kita untuk alami sukacita yang lebih lagi dan kita semakin diberkati oleh Tuhan. Pada saat kita memprioritaskan dan mengutamakan Tuhan serta perintah-perintah-Nya untuk menjadi saksi Tuhan.
5 Rahasia Menjadi Saksi Yesus Kita boleh belajar tentang rahasia penuaian besar dari murid-murid Yesus pada zamannya, dimana saat itu murid Yesus dari 11 orang menjadi 12 hingga 120 dan mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, akhirnya diperkirakan 70% penduduk saat itu adalah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus.
1. Hidup Intim dengan Tuhan.
Kisah Rasul 4:20, “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk berkata-kata tentang apa yang kami lihat dan yang telah kami dengar." Inilah rahasia pertama bagaimana kita bisa menjadi saksi-saksi Tuhan yaitu, ‘hidup intim dengan Tuhan Yesus’ dan bukan karena dipaksakan atau karena ada program penginjilan, dsb. Hidup intim dengan Tuhan, yang pertama, kita harus mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus, terima Yesus, selanjutnya, bergaul karib dengan-Nya setiap hari. Kasih yang mula-mula itu harus terus mengalir di dalam kehidupan kita yang membuat kita melakukan perintah-perintah Tuhan yaitu, menjadi saksi Yesus di akhir zaman ini.
Matius 7:23 “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Dan Matius 7:21, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Kita belum terlambat, ini adalah waktunya Tuhan. Saat ini, pintu-pintu yang selama ini tertutup, Tuhan sudah bukakan. Pintu pekabaran injil, Tuhan sedang bukakan untuk Indonesia. Oleh karena itu, ini kesempatan Tuhan berikan bagi kita untuk memperoleh mahkota kemegahan yaitu, pada saat kita menjadi saksi Tuhan.
2. Keberanian untuk memberitakan Injil.
14 |
Kisah Rasul 4:29, “Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.” Kita belajar dari para murid Yesus & para rasul, pada saat mengalami ancaman mereka tidak minta tantangan itu disingkirkan, tetapi mereke minta keberanian, karena mereka memiliki kerinduan untuk bersaksi.
Kita belajar tentang sikap hati yang berani memberitakan injil. Kita tidak boleh membiarkan kekhawatiran atau ketakutan menghantui pikiran kita, tetapi harus percaya bahwa Yesus menyertai kita. Inilah waktunya bagi kita untuk mempunyai sikap yang benar di hadapan Tuhan, dalam menghadapi berbagai tekanan atau apapun kita harus belajar dari para murid Yesus ini karena kita pasti diberikan keberanian untuk itu.
3. Kerinduan terhadap jiwa-jiwa untuk diselamatkan.
Kisah Rasul 4:30 “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Penuaian jiwa bukan supaya nama gereja lebih harum lebih terkenal, tetapi supaya orang-orang yang belum percaya diselamatkan. Kerinduan akan jiwa-jiwa diselamatkan bukan untuk kepentingan kita sendiri, tetapi untuk Kerajaan Allah. Miliki motivasi kerinduan yang benar, bukan sekedar agar gereja kita penuh, tetapi agar semakin banyak jiwa dimenangkan dimana pun mereka berada.
4. Doa Pujian & Penyembahan.
Kisah Para Rasul 4:31 “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” Biarlah doa, pujian dan penyembahan menjadi gaya hidup kita. Kita selalu mempunyai kerinduan hidup dipenuhi Roh Kudus, hidup dalam kekudusan. RIndu untuk melakukan Firman Tuhan karena Firman Tuhan itulah yang membangkitkan iman kita dan membuat kebangkitan terus terjadi di dalam hidup kita sehingga hidup kita tidak menjadi suam-suam kuku dan dimuntahkan, tetapi terus menyala-nyala di dalam Tuhan. Gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah inilah yang akan menjadikan kerinduan kita menjadi nyata.
5. Hidup di dalam Kasih Karunia.
Kisah Para Rasul 4:32-33 “Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.” Ayat 34a, “Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka” Inilah rahasia kelima, bagaimana penuaian terbesar dan terakhir, terjadi, yaitu hidup dalam kasih karunia. Sebagaimana hidup murid Yesus, kita yang dipercayakan Tuhan untuk menjadi saksi-saksi Tuhan di akhir zaman ini, yaitu hidup di dalam kasih karunia. Artinya, kita hidup bukan diri kita lagi tetapi Yesus yang hidup di dalam kita. Dan di ayat 34a, mau menegaskan bahwa tidak seorang pun di antara mereka yang hidup dalam kasih karunia, hidupnya berkekurangan. Tetapi, melalui cara dan sikap hidup mereka boleh menjadi saksi bagi banyak orang, sehingga semakin banyak jiwa dimenangkan dalam Kristus Yesus.
Mari melangkah dengan penuh keberanian menuai jiwa bersama Roh Kudus, jika Dia beserta dengan kita, siapakah yang mampu menghalangi kuasa-Nya yang menyertai kita? Jika kita tidak melangkah, Roh Kudus akan terus bergerak dan kita hanya jadi penonton saja.
15
SISTEM KELUARGA YANG BERFUNGSI SEHAT [LINGKUNGAN UTAMA PENDEWASAAN ROHANI] Pdt. Dr. dr. Dwijo Saputro, SpKJ Hasil riset di abad modern saat ini tetap memberi dukungan kebenaran Alkitab, yaitu proses pendewasaan rohani dimulai sejak masa kanak-kanak, sejak usia muda. Alkitab mengatakan: "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu." ( Ul 6:4-9). Alkitab menyatakan keluarga menjadi tempat paling utama untuk menanamkan kasih Allah dalam hati anak-anak. Fakta menunjukkan setiap orang dewasa akan membawa keyakinan yang telah mereka miliki sejak usia mereka masih sangat muda. Mengapa sebagian besar orang kristen memiliki sikap (attitude), nilai dan gaya hidup tak berbeda dengan orang bukan kristen? Sebab mereka tidak berhasil mengatasi tantangan untuk berpikir dan berperilaku berbeda secara radikal dengan nilai dunia. Pada waktu masih anak-anak mereka tidak menerapkan nilai utama kekristenan secara teguh. Atau dengan kata lain kondisi ini menunjukkan seseorang sejak usia anak telah datang ke gereja secara rutin tidak menjadi jaminan untuk menjadi orang dewasa rohani kelak di kemudian hari. Ke gereja secara rutin bukan jaminan menjadi seseorang menjadi dewasa kerohaniannya. Kondisi saat ini memerlukan investasi transformasi spiritual yang harus meliputi kemampuan seseorang sanggup memberi interpretasi terhadap situasi kehidupan dalam perspektif spiritual, apa yang menjadi kehendak Allah, yang baik, berkenan dan sempurna (Rm 12:1-2). 16 |
Ada dua pertanyaan utama tentang keluarga dan generasi muda : 1. Apa yang Allah kehendaki dari sebuah keluarga? Mengapa setiap orang harus memperhatikan keluarga? 2. Mengapa sejak usia muda harus dimulai proses pendewasaan rohani?
Prinsip Alkitab Tentang Fungsi dan Perkembangan Keluarga 1. Allah membangun keluarga dan menetapkan sebagai fondasi bagi kehidupan: bermasyarakat, relasi, dan beriman (Kej 1-2). 2. Allah melanjutkan karya keselamatan bagi manusia melalui ikatan janji kepada keluarga (Kej 7:1 ; 17:7). 3. Allah merancang keluarga untuk dijadikan pusat testimoni/kesaksian tentang perbuatan baik Allah dan pusat pemuridan bagi setiap anggota keluarga (Kej 18:18-19; Ul 6:5-8; Ef 6:4).
Mat 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."
4. Allah merancang keluarga untuk menyatakan kemuliaan hanya bagi Dia, dengan melahirkan generasi ke generasi para penyembah Allah (Kej 1: 28; Mz 78; Rm 11:36). 5. Keluarga diawali dengan pernikahan, dan pernikahan yang dirancang Allah adalah ikatan perjanjian antara satu pasangan laki dan perempuan yang seumur hidup, untuk mencerminkan kasih Allah dalam Kristus yang menyelamatkan, memurnikan karakter dan membangun sebuah unit masyarakat terkecil yang kokoh, tak tergoncangkan. 17
Atas dasar kelima prinsip tersebut diatas, perkembangan sebuah keluarga menjadi sehat dan kokoh apabila keluarga tersebut memiliki perkembangan komitmen secara bertahap yang berurutan, walaupun tidak linear, meliputi: komitmen terhadap ikatan janji nikah (covenant), komitmen untuk menerima pasangan sebagaimana adanya dengan kasih sayang (grace), komitmen untuk saling membangun dan melengkapi (empowering) dan komitmen untuk mewujudkan keintiman dalam keluarga (intimacy). (Balswick, 1990). Sebuah keluarga dimulai dari dua pribadi yang saling mengikat janji, diawali dengan komitmen untuk saling mengikat diri dalam perjanjian untuk saling mengasihi dan menerima pasangan tanpa syarat (unconditional love). Komitmen ini menjadi inti dari pembentukan sebuah keluarga, yang selanjutnya berkembang, sesuai dengan perkembangan kematangan keluarga, menuju pada tahap berikutnya. Rasa aman dan saling mempercayai satu sama lain menumbuhkan fondasi bagi perkembangan keluarga yang kokoh. Dari komitmen inti tersebut selanjutnya akan menghasilkan pengalaman diterima oleh pasangan dan dapat menerima pasangan sebagaimana adanya, sehingga keluarga dapat saling menerima dan menghargai satu sama lain. Atmosfer yang berkembang dalam keluarga menjadi sangat kondusif bagi pengembangan diri setiap anggota keluarga tersebut, sehingga masing-masing anggota keluarga menperoleh keleluasaan untuk memperlengkapi satu sama lain, saling mengisi (memberi), saling mengasah, saling mengasuh. Kondisi yang demikian akan menciptakan suasana yang intim bagi masing-masing anggota keluarga. Masing-masing anggota keluarga dapat berkembang dengan perbedaan keunikan masing-masing, dan saling membutuhkan satu sama lain (interdependen). Kondisi ini mengokohkan komitmen awal yang telah mereka buat sejak pembentukan keluarga (pernikahan) dimulai. Tahapan perkembangan komitmen tersebut akan membangun suatu fungsi sistem keluarga yang sehat.
Sistem Keluarga Yang Berfungsi Sehat Sistem keluarga adalah suatu sistem dimana anggota-anggota keluarga saling bergantung dan berhubungan. Apa yang mempengaruhi satu anggota keluarga, pada gilirannya mempengaruhi anggota keluarga yang lain. Dalam sistem keluarga, apa yang dirasakan, dialami oleh satu anggota keluarga akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lain, dan berpengaruh terhadap seluruh sistem. Sistem keluarga yang sehat menunjukkan keseimbangan, keterbukaan, rasionalitas, perasaan, dan relasi antara anggota yang satu dengan yang lain. Suatu keluarga dimana ada interaksi berdasarkan kasih tak bersyarat, masing-masing anggota tidak memperhatikan diri sendiri, namun saling memperhatikan dan mengutamakan yang lain, maka setiap individu dapat berfungsi dan menjalin relasi secara sehat dan efektif (Fil 2:1-4). Sistem keluarga yang berfungsi sehat akan menjadi lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi yang sehat. Perkembangan pribadi yang sehat adalah perkembangan yang menghasilkan karakteristik identitas diri yang unik dan mampu membangun relasi pro-sosial dengan anggota keluarga lainnya. 18 |
Sistem keluarga yang berfungsi sehat memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Membangun keutuhan keluarga melalui relasi satu sama lain yang sehat, sehingga menjadi tempat yang aman bagi perkembangan pribadi anggotanya. 2. Relasi yang baik diantara para anggotanya, sehingga membangun rasa percaya dan saling menghormati satu sama lain. Komunikasi yang baik, tidak saling menuntut kesempurnaan, tidak menimbulkan kebingungan, dapat diprediksi, mampu mengekspresikan diri dan mampu mengendalikan diri. 3. Terbuka dan luwes (fleksibel) terhadap pendapat orang lain atau masukan informasi baru. 4. Terdapat aturan yang sehat, meliputi ekspresi emosi, perilaku, perkataan, komunikasi yang terbuka dan jujur, penerapan disiplin secara konsisten dan adil. 5. Setiap anggota keluarga mampu berperan dengan jelas, sesuai tugas dan tanggung jawabnya. 6. Setiap anggota keluarga mampu memperoleh pemenuhan kebutuhannya yang mencakup keamanan, harga diri dan bermakna, produktifitas, menghadapi dan menyelesaikan tantangan, keintiman, kebahagiaan pribadi. 7. Differensiasi diri (individuasi), yaitu setiap anggota keluarga mampu mengembangkan identitas pribadinya yang unik, tidak terjadi relasi emosional yang kacau maupun renggang, namun menuju saling bergantung (interdependensi) dengan anggota keluarga yang lain. 8. Anak sebagai pribadi harus mendapatkan penghargaan, yaitu mereka dapat memperoleh kebebasan (kesempatan) untuk: melihat dan mendengar, berpikir, merasakan, menginginkan, membayangkan destinasi mereka (mencipta, visi, mimpi). 9. Mampu mengatasi konflik secara bersih dan jujur. 10. Memiliki komitmen spiritual dan pendewasaan rohani, yaitu orang tua menyadari bahwa rumah adalah tempat utama pengasuhan yang berpusat pada Yesus Kristus. Komponen spiritualitas dalam keluarga terpelihara melalui pengajaran dan pemodelan, dan orang tua menjadi model utama keintiman spiritual. (Godly Healthy Family System)
19
Keluarga Missional : Penjangkauan Jiwa Sejak Usia Dini Keluarga missional adalah keluarga yang membangun ikatan yang erat di dalam keluarga dan memobilisasi anggota keluarga untuk menjangkau orang lain. Perkembangan perilaku dan cara pandang seseorang terjadi sejak mereka masih muda. Alkitab menyatakan bahwa manusia diciptakan serupa dan segambar Allah (Kej 1:26-27), lakilaki dan perempuan diciptakan dengan individualitas, kuasa dan kebebasan untuk berpikir dan bertindak (Kej 1:26-28; Ul 30:19; Ams 8:6; Ef 2:10) . Karena pilihan Adam dan Hawa, maka semua manusia telah berdosa, selanjutnya mereka terus-menerus mengalami pergumulan antara baik dan jahat. Setan menjadi penguasa dunia dalam sejarah manusia (Kej 3:16-19,22; Rm 1:28-32; 1 Yoh 5:19). Semua manusia secara alami berkecenderungan memilih jahat (Rm 3:10-18; Rm 7:14-24;8:7-8). Moral Kristen berpusat pada Tuhan, bukan manusia. Sepuluh Perintah Allah (Kel 20) dan dua Perintah Utama Yesus Kristus (Mat 22:37-40) - bukan suatu alasan (pikiran) manusia - adalah dasar (fondasi) bagi setiap keputusan moral dan etika , dan kehidupan sehari hari. Pengenalan akan Allah memberikan tujuan dan makna kehidupan. Tanpa pengenalan akan Allah dan kebenaran Firman Tuhan, kehidupan sejak masa muda menjadi tak memiliki arah, tak berarti dan pesimis, tak berpengharapan (Yoh 12:46;15:5-7). Dalam kenyataan perkembangan perilaku dan cara pandang seseorang terjadi sejak mereka masih muda, yaitu sebelum mereka usia remaja (sebelum usia 14 tahun). Barna memaparkan 4 hal penting dari hasil penelitiannya : Pertama, fondasi moral seseorang telah terbangun sebelum usia 9 tahun. Fondasi tersebut akan terus diperkokoh dan penerapannya dapat menjadi bergeser sejalan dengan bertambahnya usia. Perspektif pondasi tersebut meliputi: kebenaran, integritas, makna, keadilan, moralitas dan etik yang dibentuk sejak usia dini. Setelah anak berusia 10 tahun, sebagian besar orang berkecenderungan memperbaiki pandangan mereka sesuai dengan perkembangan usia mereka namun tidak akan dapat menghasilkan perubahan secara keseluruhan. Kedua, respon seseorang tentang makna dan nilai diri tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus telah ditetapkan sebelum mencapai usia 18 tahun.
20 |
Ketiga, pada sebagian besar orang keyakinan spiritual yang telah dibentuk sebelum usia pra remaja tak dapat ditarik kembali. Profil keyakinan spiritual pada anak usia 13 tahun tidak berbeda (identik) dengan yang didapatkan pada usia dewasa. Keyakinan tersebut meliputi persepsi tentang ciri Allah, eksistensi setan, reliabilitas Alkitab, persepsi tentang kehidupan setelah kematian, kekudusan Yesus Kristus, arti perkenanan Allah, dan pengaruh kekuatan spiritual dalam kehidupan seseorang. Dengan kata lain dapat dikatakan "apa yang yang kau yakini pada usia 13 tahun akan terus dibawa sampai mati". Keempat, suatu kenyataan bahwa para pemimpin gereja telah terlibat dalam kehidupan dan pelatihan dalam gereja sejak mereka masih berusia muda. Hasil penelitian Barna menunjukkan bahwa 4 dari 5 pemimpin gereja usia dewasa telah terlibat dalam pelayanan di gereja secara konsisten sejak mereka berusia 13 tahun. Hal ini berarti bahwa bagi orang yang akan menjadi pemimpin gereja 20 tahun yang akan datang sudah terlibat dalam kegiatan program gereja sejak sekarang ini.
Penutup. Data penelitian menunjukkan bahwa orang yang pada awalnya sering ke gereja kemudian tidak lagi datang ke gereja, sebagian besar mereka usia 18-24 tahun pada saat meninggalkan gereja. Artinya hasil ini menunjukkan bahwa keluarga memegang peranan penting untuk membangun kerohanian anak-anak sejak dini. Apabila ada anak yang kemudian berkembang menjadi orang Kristen yang dewasa ini adalah merupakan hasil dari kerja sama antara keluarga dan gereja. Gereja memberi dukungan bagi orang tua agar memprioritaskan perkembangan rohani anak mereka, dan bekerja keras untuk memperlengkapi anak mereka. Bagian orang tua adalah mengasuh anak mereka di dalam komunitas orang percaya, yaitu menyediakan lingkungan yang aman, terhubung dengan anak, melakukan pendidikan rohani dan moral, dan memiliki tanggung jawab. Untuk membangun kerohanian pada anak anak, orang tua dan gereja tidak dapat berjalan sendiri-sendiri.
21
SIKAP GBI TERHADAP AJARAN SAKSI YEHOVA Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham
A. PENDAHULUAN
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia” (I Yoh. 4:1-3).
Akhir-akhir ini ajaran Saksi Yehova (SY) tampaknya makin marak. Banyak anggota gereja dikunjungi oleh anggota sekte ini sambil menawarkan literatur: Menara Pengawal dan Sadarlah!, lalu mengajak berdiskusi mengenai ayat-ayat Alkitab sambil mewartakan ajaran mereka yang ternyata berbeda bahkan bertentangan dengan doktrin iman Kristen pada umumnya. Ini menimbulkan keresahan di kalangan umat percaya. Artikel ini ditulis agar kita memahami perbedaan antara ajaran SY dan keyakinan iman GBI yang berdasarkan Alkitab.
B. AJARAN SAKSI YEHOVA DAN SIKAP GBI 1. Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus AJARAN SY:
SIKAP GBI:
• Menurut ajaran SY, hanya ada satu Allah yaitu Yehova, dan tidak mempercayai ketritunggalan Allah. Ajaran Tritunggal diyakini berasal dari bangsa kafir yang mempercayai dewa-dewa, dan menganggap pencipta ajaran itu adalah Setan.
• GBI meyakini ketritunggalan Allah. Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah tiga pribadi dari Allah yang Esa, bisa dibedakan tapi tidak bisa dipisahkan, satu dalam hakekat-Nya, serupa dalam sifat-Nya, sama dalam kuasa dan kemuliaan-Nya (Mat. 3:16-17; 28:18-20, 2 Kor. 13:13).
• Yesus Kristus adalah ciptaan Allah yang mula-mula. Dia hanyalah “allah kecil”/suatu ilah/god”, yang dinamakan “Mikhael” atau “Logos” (“Firman”) sebelum datang ke dunia, lalu dinamakan Yesus selama Ia melawat dunia. Karena Yesus bukan Allah, maka sembah dan doa tidak boleh ditujukan kepada Yesus, tetapi hanya kepada Bapa/Yehova saja. SY juga tidak mengakui keunikan pribadi Yesus dengan dua sifat yaitu sebagai Allah sejati dan manusia sejati. Dengan demikian SY menyangkal keilahian Yesus. • Roh Kudus bukanlah pribadi Allah melainkan hanya tenaga aktif/kuasa dari Allah Bapa.
22 |
• GBI juga mengimani keilahian Yesus. Yesus bukan ciptaan Allah tapi Dialah sang Pencipta yang telah berinkarnasi menjadi manusia (Yoh. 1:1-2,14). Yesus adalah permulaan dari ciptaan Allah (Why. 3:14), artinya Dialah sumber/penyebab dari semua ciptaan (Yoh. 1:3), bukan ciptaan Allah yang mula-mula. Yesus adalah pribadi kedua dari Allah Tritunggal. Yesus adalah satu pribadi dengan dua sifat: ilahi dan insani, Allah sejati (100%) dan manusia sejati (100%). • Roh Kudus bukan hanya kuasa Allah tapi pribadi ilahi, pribadi ketiga dari Allah Tritunggal, yang setara dengan Bapa dan Anak.
2. Alkitab AJARAN SY:
SIKAP GBI:
Menurut SY, Alkitab tidak mengandung kesalahan, karena ditulis oleh orang-orang yang mencatat dengan cermat amanat yang didiktekan Allah. Tetapi Alkitab yang kita pakai sekarang mengandung banyak salah terjemahan. Penganut SY dilarang mempelajari Alkitab tanpa menggunakan tafsiran resmi dari organisasi SY, bahkan mereka membuat versi terjemahan Alkitab sendiri yang disebut New World Translation, yang mendukung doktrin SY yang diciptakan oleh para tokoh pendirinya.
GBI mengimani bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus kepada hamba-hamba-Nya yang diurapi. Sejak pengilhaman, penulisan, pembacaan dan pemberitaan, Roh Kudus terus bekerja dalam mengaplikasikan Alkitab sebagai Firman Allah dalam hidup orang beriman. GBI menolak otoritas dan tafsiran SY sebagai syarat mutlak dan satu-satunya tafsiran yang paling benar untuk mempelajari Alkitab. Ayat-ayat Alkitab harus dipahami sesuai konteksnya dan tidak boleh dipetik/dicomot satu-satu, lepas dari hubungan kalimat, lalu dipaksakan berderet kembali secara kaku menjadi suatu rentetan “ayat-ayat bukti” yang menyokong kepercayaan yang dianut, seperti yang biasa dilakukan oleh SY.
3. Manusia AJARAN SY:
SIKAP GBI:
Manusia adalah jiwa sebagai gabungan debu tanah dan napas Allah, dan hakekatnya sama dengan binatang pada umumnya. Bila manusia mati, maka jiwa itu mati bersamanya, jadi tidak ada kehidupan kekal, kecuali bagi penganut SY sebanyak 144.000 orang pilihan yang akan masuk surga, sedangkan penganut SY lain akan tinggal di Firdaus, yakni di bumi ini. Yang lain akan dimusnahkan. Kematian di dunia adalah dimasukinya status 'tidur rohani' yang menunggu hari penghakiman apakah akan masuk kekekalan: Surga atau Firdaus di bumi, atau justru dimusnahkan hingga habis lenyap.
GBI menolak ajaran ini sebab Alkitab dengan jelas menunjuk kehidupan sesudah mati bagi jiwa manusia. Manusia bukan sekedar debu tanah saja, tetapi mempunyai sifat jiwa yang kekal, baik itu di surga atau pun di neraka (Luk 6:19-31). Dengan mengemukakan bahwa manusia hanya sebagai debu tanah yang akan musnah kalau mati (kecuali yang menjadi SY yang akan masuk surga atau tinggal dalam langit dan bumi baru), mereka menyangkal adanya dosa dan hukuman, dan tidak memberi tanggung jawab etis maupun kebenaran hidup kepada umat-Nya. Adalah aneh manusia hanya hidup di dunia dengan satu tujuan menjadi bagian surgawi atau musnah. Ini bukan pilihan yang bertanggung jawab, sebab keduanya tidak dapat dibandingkan. Tanggung jawab manusia untuk hidup dalam kebenaran menjadi kabur.
4. Penebusan & Keselamatan AJARAN SY:
SIKAP GBI:
Ajaran SY tidak percaya akan penebusan oleh darah Yesus di kayu salib yang membawa keselamatan. Yesus dianggap mati di tiang siksaan, dan kemudian mati dan bangkit dalam roh saja. Manusia harus melakukan perbuatan baik untuk memeroleh hidup kekal dalam kerajaan teokratis atau akan musnah/habis. Perbuatan baik yang paling ditekankan adalah penginjilan (menyebarkan ajaran SY).
GBI mengimani peran penebusan Kristus bagi keselamatan manusia. Kristus telah menebus kita di kayu salib (1 Pet. 2:24-25). Yehova adalah penebus (Yes. 43:1) demikian juga Kristus (1 Pet. 1:18-19), Yehova adalah satu-satunya Juruselamat (Yes. 43:11), demikian juga Kristus (Kis 4:12). Umat Kristen telah dijanjikan dengan jelas oleh Allah tentang keselamatan (Yoh. 3:16), 23
Ajaran tentang dosa, pertobatan, pengampunan, kasih, dan darah Kristus dalam penebusan dosa diabaikan. Penganut SY tidak mempunyai keyakinan keselamatan (karena ragu-ragu apakah akan masuk kelompok 144.000 orang pilihan, tinggal di Firdaus bumi baru ataukah dimusnahkan). Sesungguhnya fanatisme penganut SY lebih didasarkan pada ketakutan akan pemusnahan dalam perang Armagedon dan harapan mudah-mudahan bisa masuk dalam kerajaan Firdaus di bumi.
sedangkan SY tidak. Sukacita dan jaminan keselamatan inilah yang perlu kita beritakan kepada SY agar mereka bisa hidup dengan damai dan sejahtera karena telah didamaikan dengan Allah oleh penebusan darah Yesus di atas kayu salib. Alkitab juga mengajarkan bahwa keselamatan diberikan kepada manusia sejak kita percaya dan tidak perlu menunggu sampai akhir zaman di Firdaus (Luk. 23:43; Wah. 14:13). SY mengajar tentang keselamatan melalui amal baik atau usaha sendiri, tetapi Alkitab dengan jelas menyebutkan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah, dan perbuatan baik adalah buah yang keluar dari kehidupan orang percaya dan bukan sebaliknya (Ef. 2:810; Tit. 2:11-14).
5. Neraka & Sorga AJARAN SY:
SIKAP GBI:
SY tidak percaya bahwa neraka adalah tempat siksaan kekal yakni lautan api. Neraka hanya dianggap sekedar terjemahan dari kata sheol (Ibrani) dan hades (Yunani) yang menunjuk kepada tempat kuburan, dan gehenna yaitu tempat pemusnahan. Mati adalah tidur rohani sampai akhir zaman. Setelah itu ada tiga kemungkinan bagi manusia, yaitu;
GBI percaya akan pernyataan Alkitab yang berbicara mengenai realita neraka sebagai tempat siksaan yang kekal yaitu lautan api bagi orang berdosa yang menolak anugerah Allah dalam Yesus (Mat 5:22; 10:28; 25:46; Mrk. 9:43-48, Why. 20:14-15). Keberadaan neraka bukan hanya kiasan, tetapi kenyataan kekekalan. GBI mengimani bahwa pada akhir zaman akan ada kebangkitan orang mati. Orang beriman akan bangkit untuk menerima hidup kekal, dan orang jahat akan menerima hukuman kekal. Orang berdosa yang tidak percaya Yesus akan dihukum dalam neraka, bukannya dimusnahkan (habis).
a. Masuk sorga, untuk 144.000 orang pilihan (sesuai Wahyu 7:4 yang ditafsirkan secara hurufiah). Tapi kini sorga sudah penuh, sehingga penganut SY kini tidak akan masuk sorga. b. Firdaus, di bumi baru yang nanti akan disempurnakan. Penganut SY berharap tinggal disini. c. Kalau tidak, maka bersama orang non SY, akan dimusnahkan (cease to exist)! Tidak ada penghukuman di lautan api neraka. “Lautan api yang berkobar dan membara” adalah cuma sekedar ungkapan kiasan, yang berarti bahwa tidak ada kebangkitan bagi ciptaan yang jahat. SY menyangkal adanya hukuman kekal dalam neraka bagi orang jahat. Perlu diketahui, semula SY hanya percaya ‘sorga’ (untuk 144.000 orang) atau ‘musnah’. Tetapi sekitar tahun 1931 ketika jumlah anggota SY telah melampaui 144.000 orang (jadi surganya tidak cukup) mereka lalu menciptakan doktrin “Firdaus” bagi anggota SY yang tidak kebagian tempat di sorga. SY menganggap bahwa ‘Firdaus’ ini menunjuk kepada ‘bumi baru yang disempurnakan’, dan itu belum ada pada jaman sekarang ini.
24 |
GBI menolak pandangan bahwa sorga itu sudah penuh untuk 144.000 orang saja, karena Yesus berkata dalam Yoh 14:12, ““Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”. GBI juga menolak pandangan bahwa Firdaus itu adalah bumi yang kelak disempurnakan, karena Yesus dan juga Paulus menyatakan bahwa Firdaus itu sudah ada sekarang (Luk. 23:43 “… hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” dan 2 Kor 12:4 “ … ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus … “).
6. Kedatangan Kristus Kedua Kali & Kerajaan 1000 Tahun AJARAN SY:
SIKAP GBI:
Menurut SY, pada saat kedatangan Yesus kedua kali akan terjadi perang Armagedon yang merupakan perang terakhir antara Allah dan Iblis dan organisasiorganisasinya termasuk agama, gereja dan negara. Mereka yang menolak ajaran SY akan dimusnahkan bersama Iblis dan kerajaan dunianya, dan mereka yang menerima ajaran SY akan memperoleh hak dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai bagian 144.000 umat pilihan yang nantinya mewarisi sorga dan sisanya akan menempati kerajaan teokratis, yakni Firdaus di bumi baru. Yesus diramalkan datang tahun 1914. Ketika Yesus tidak datang, maka diramalkan kembali tahun-tahun 1918, 1921, 1925, 1941, 1975 dan 1992, tetapi semuanya merupakan nubuatan kosong.
GBI mengajarkan kebenaran tentang eskhatologi Alkitabiah seperti yang dirumuskan dalam Pengakuan Iman GBI dan Pengajaran Dasar GBI. Setiap orang yang menerima Yesus Juruselamat serta dengan setia mengiring Dia sampai akhir hidupnya oleh anugerah Tuhan berhak mewarisi Kerajaan Seribu Tahun dan masuk Sorga, tidak terbatas hanya 144.000 orang. Angka 144.000 dan istilah – istilah kiasan lainnya dalam kitab Wahyu adalah bahasa lambang (apokalyptik) yang tidak boleh ditafsirkan secara harfiah. GBI juga menolak untuk meramalkan waktu kedatangan Kristus, karena tentang hal itu hanya Bapa yang tahu (Mat. 24:36).
7. Berbagai Larangan & Pantangan AJARAN SY:
SIKAP GBI:
Penganut SY diwajibkan mengikuti berbagai pantangan. Mereka dilarang: berjudi, merokok, mabuk-mabukan, merayakan hari-hari raya tradisional dan populer (termasuk Natal dan Paskah), memberi hormat pada bendera, memasuki dinas militer, ikut dalam pemilihan umum dan menjadi pegawai negeri. Mereka menganggap bahwa pemerintah adalah alat Iblis.
GBI tidak melarang warga jemaatnya untuk merayakan hari-hari raya tradisional dan umum yang lazim di tengah masyarakat sepanjang hal itu tidak mengandung unsur penyembahan berhala dan kompromi iman. GBI tidak melarang warganya untuk ambil bagian dalam pelaksanaan peraturan dan penyelenggara negara di dunia ini sepanjang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. GBI juga tidak melarang warganya menjalani transfusi darah (sebagai donor maupun resipien) sepanjang hal itu bertujuan untuk menolong dan menyelamatkan manusia, dan dinyatakan aman secara medis.
Umat SY juga dilarang makan darah ataupun menjalani transfusi darah (baik sebagai donor maupun resipien). Alasannya adalah, darah sama dengan kehidupan atau nyawa, yang sangat suci dan berharga. Ini pulalah alasannya kenapa SY menolak dinas militer, karena dianggap mengizinkan pertumpahan darah dan pembunuhan (Sebetulnya peraturan SY yang melarang transfusi darah secara tidak langsung membuat mereka menjadi “pembunuh”, karena mengakibatkan banyak penganut ajaran SY meninggal, padahal mestinya masih bisa ditolong).
25
C. PENUTUP
Sebetulnya ada pandangan SY yang selaras dengan ajaran Kristen pada umumnya, namun mereka mencampurnya dengan dogma yang keliru sehingga akhirnya bertentangan dengan Alkitab, contohnya:
BENAR:
SALAH (Kepercayaan SY):
Alkitab itu Firman Allah
Alkitab tidak dapat dipahami tanpa tafsiran SY
Allah itu Pencipta semesta alam
Yesus itu pun makhluk ciptaan Allah
Yesus bangkit dari maut
Yesus bangkit sebagai makhluk roh
Tuhan Yehova itu Allah yang Mahaesa
Ajaran Tritunggal tidak dapat diterima
Banyak orang Kristen gadungan
Hanya SY saja orang Kristen yang benar
Allah menghendaki kesatuan umat-Nya
Kesatuan umat Allah hanya ada dalam SY
Perbuatan baik itu penting sekali
Perbuatan baik adalah syarat keselamatan
Kedatangan Kristus itu pasti dan penting
Kedatangan Kristus sudah terjadi tahun 1914
Kerajaan Allah perlu diperluas di bumi ini
Kerajaan Allah tidak lain ialah organisasi SY
Untuk itu, pengikut SY perlu diajak untuk mengamati Alkitab ayat demi ayat, pasal demi pasal, bukan mencari “ayat bukti” dari berbagai tempat di Alkitab. Dengan demikian mereka bisa mengerti apa yang Alkitab ajarkan secara murni. Untuk mempelajari keilahian Yesus, misalnya, bahas kitab Kolose dan Yohanes. Selain membahas masalah kepercayaan, ceritakanlah juga pengalaman pribadi Anda dengan Kristus, dan juga kepastian keselamatan yang Anda miliki di dalam Dia karena penebusan Kristus, supaya akhirnya mereka bisa dijangkau dan menempuh jalan kebenaran yang lurus. [RA]
BACAAN PELENGKAP Aritonang, Jan S. Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995. Botting, H. & G. The Orwellian World of the Jehova’s Witnesses. Toronto: University of Toronto Press, 1984. Editor. Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa. Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1976. Karena Allah Itu Benar Adanya (revisi) (terjemahan Let God be True. revisi 1952). Brooklyn: International Bible Students Association, 1960. Penton, M.J. Apocalypsed Delayed - The Story of Jehovah’s Witnesses. Toronto etc.: University of Toronto Press, 1985.
26 |
GBI MENGUKIR SEJARAH
Fakultas Pemulihan Pondok Daud Didirikan Di Pentecostal Theological Seminary, USA. April 2016, GBI menorehkan sebuah sejarah dengan didirikannya Fakultas Pemulihan Pondok Daud (Doa, Pujian & Penyembahan) di Pentecostal Theological Seminary, Cleveland, Tennessee, USA. Kerjasama GBI dengan COG (Church of God) yang sudah dijalin puluhan tahun yang lalu oleh pendiri-pendiri GBI, kini semakin kokoh. COG melihat Pemulihan Pondok Daud (Doa, Pujian & Penyembahan) yang dipelopori Pdt. Niko Njotorahardjo dan terus berkembang di GBI, telah membawa dampak terhadap pertumbuhan gereja-gereja di Indonesia. Dan COG melihat hal ini sangat dibutuhkan oleh gereja-gereja di seluruh dunia, maka didirikanlah Fakultas Fakultas Pemulihan Pondok Daud (Doa, Pujian & Penyembahan) atau dalam bahasa Inggris disebut The Restoration of The Tabernacle of David (Pray, Praise and Worship) di Pentecostal Theological Seminary, Cleveland, Tennessee, USA. Agar semua gerejagereja diperlengkapi dan penuaian jiwa terjadi di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia.
dari kiri ke kanan:
Dr. R. Lamar Vest, Presiden, Pentecostal Theological Seminary; Dr. Japarlin Marbun, Ketua Umum, Gereja Bethel Indonesia; Dr. Niko Njotorahardjo, Gembala Sidang, Gereja Bethel Indonesia Jl. Gatot Subroto; Dr. Mark L. Williams, General Overseer, Church of God.
27
Life is Beautiful [Excellent]
Pdt. Juan Mogi, MA
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercayaha di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:14-16) Kata “Excellent” berarti Unggul. Orang dapat menjadi percaya kepada Yesus hanya dengan melihat perbuatan baik kita. Kata ’baik’ berasal dari kata ’kalos’ yang berarti indah (beautiful) atau excellent. Excellent artinya to give more than expected (melampaui standar yang dituntut atau lebih dari biasanya atau rata-rata). Matius 5:41 “Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.” Excellent sangat mudah terlihat & tidak bisa disembunyikan. Orang akan langsung mengetahui bahwa ini excellent. Tahukah saudara bahwa apapun yang kita lakukan, akan membuka atau menutup pintu bagi hidup kita? Jika kita excellent, pasti pintu dalam hidup kita akan terbuka. Tidak perlu ’menebar pesona’ namun hanya dengan melakukan hal-hal yang excellent, maka orang akan tahu kualitas hidup kita baik atau tidak. Misalnya: • Kalau di Gereja. Saat jemaat datang, kita sebagai pelayan Tuhan membukakan pintu mobil mereka, mempersilahkan mereka turun, mengucapkan selamat datang & mengantar mereka sampai ke pintu gereja dengan senyum yang hangat & menanyakan kabar mereka. • Kalau di Rumah. Saat ada tamu berkunjung ke rumah, anak kita menyambut mereka & mengucapkan ”Selamat pagi Om/Tante, silahkan duduk, ada yang bisa dibantu?” dan mengatakan ”sementara menunggu mama & papa, Om/Tante mau minum apa? Teh atau kopi? Panas atau dingin?” dengan demikian, maka orang akan terheran-heran melihat sikap anak kita yang excellent.
28 |
Excellent akan Menyebar ke mana-mana Tanpa Dipromosikan Orang lain tidak akan mengenal dan datang kepada Bapa di Sorga apabila kita melakukan yang biasa-biasa saja. Kita perlu excellent dalam pekerjaan, kehidupan dan pelayanan juga. Kita lebih tertarik dengan sesuatu hal yang excellent daripada yang jelek. Tahukah saudara bahwa ternyata dunia lebih excellent daripada anak Tuhan. Kita harusnya sedih, karena kita punya Tuhan yang excellent dalam kehidupan kita. Bagaimana orang yang hidup dalam gelap dapat lebih excellent daripada orang yang hidup dalam terang? Berarti ada sesuatu hal yang tidak normal atau aneh.
Excellent Bukan Hanya Melakukan yang Diminta Karena Kita Dibayar Walaupun proyek kita kecil ataupun gereja yang kita layani kecil, kita harus tetap melakukan yang excellent. Karena Tuhan bilang, ”bila kita setia perkara kecil” maka akan diberikan perkara yang besar. Excellent adalah sikap hati yang harus dibangun setiap hari untuk memberi lebih dari apa yang diminta. Dibayar atau tidak dibayar, kita harus tetap Excellent. Di gereja, kami mengajarkan nilai-nilai yang harus dibangun oleh jemaat yaitu FIESTA. Nilai adalah sesuatu yang berharga yang kita bangun dengan sengaja dan akhirnya akan menjadi budaya. FIESTA dijabarkan sebagai berikut:
Family = Keluarga Integrity = Integritas Enthusiasm = Antusias Serving = Melayani Teamwork = Kerjasama tim Attitude = Sikap hati. Kami masukkan excellent ke dalam attitude karena excellent adalah attitude. Contoh: • Diamond atau berlian itu berharga. Walaupun dibuang orang ke tempat sampah, tetapi karena itu berharga, suatu saat akan ada orang yang memungutnya karena berlian itu berharga. • Orang jujur itu tetap akan dicari perusahaan-perusahaan. Gereja, perusahaan atau pun keluarga, akan terus hidup apabila terus berlomba membangun excellent dalam kehidupan mereka. Setiap orang ingin maju, caranya? Adalah dengan kaki kanan melewati kaki kiri, kaki kiri melewati kaki kanan & saling mendahului sampai akhirnya mencapai tujuan. Ini namanya Excellent. Contoh, ibu-ibu bisa memasak lebih enak dari sebelumnya, pendeta dapat berkhotbah lebih baik dari sebelumnya. Dalam olahraga, siapa yang dapat medali emas? Siapa yang mendapat tepuk tangan oleh penonton? Siapa yang mendapat hadiah lebih banyak? Tentu, orang yang berlari lebih cepat yang menjadi juara, orang yang memasukkan bola ke ring basket yang akan menjadi juara. Jangan stress, misalnya jika kita berdagang kemudian di sebelah kita ada pedagang lain yang sama. Karena anak Tuhan melakukan yang excellent, kita memberikan pelayanan yang lebih baik dari toko di sebelah kita, misalnya menawarkan minuman bagi pelanggan, dsb. Excellent itu bukan pencapaian, tapi sikap di dalam hati kita serta proses yang terusmenerus & tidak boleh berhenti.
29
Excellent dapat dimulai dari hal yang kecil. Contoh: • Ujian tanggal 25 Januari, biasanya kita belajar dari tanggal 24 Januari. Sekarang, kita mulai belajar dari tanggal 20 Januari, nyicil dahulu dan tidak sistem ’kebut semalam’. • Biasa kebaktian jam 10, baru datang ke gereja jam 10.20. Sekarang, kita datang 10 menit sebelum jam 10. • Saat ke pesta, kita mengambil makanan dengan cara antri yang baik & tidak berdesak-desakan. • Membuang sampah pada tempatnya & tidak berantakan. Kejadian 24:10, 23-26 (Ribka) - Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor... serta berkata: "Anak siapakah engkau? Baiklah katakan kepadaku! Adakah di rumah ayahmu tempat bermalam bagi kami?" Lalu jawabnya kepadanya: "Ayahku Betuel, anak Milka, yang melahirkannya bagi Nahor." Lagi kata gadis itu: "Baik jerami, baik makanan unta banyak pada kami, tempat bermalampun ada." Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN. Abraham sudah tua, dan dia ingin mencari calon istri bagi Ishak anaknya. Maka dia menyuruh hambanya dengan beberapa persyaratan. Hambanya tidak mengenal siapa Ribka, Ribka juga tidak mengenal siapa orang ini. Tapi waktu dia melihat Ribka sedang menimba air di sumur, hambanya ini minta minum kepada Ribka, lalu Ribka mengambil air dengan timba untuk memberi minum untuk hambanya dan untuk semua unta-untanya sampai untanya puas. Dengan catatan, unta itu sekali minum 135 liter. Sekali minum unta perlu 13 menit. 1 liter = 1 botol aqua. Total 10 unta itu minum 1.350 liter bagi 5 = 270 kali menimba. Juga saat hambanya menanyakan tempat menginap, Ribka menawarkan tempatnya dan makanan untuk unta-untanya. Pada akhirnya Ribka diberikan emas 114 gram dan lainnya padahal dia tidak minta dan menjadi istri Ishak.” Kalau kita excellent, tidak perlu mengejar berkat karena berkat yang akan mengejar hidup kita. Ayat (26) ”Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN,” Tuhan berkata biar orang melihat seseorang yang hidupnya excellent & memuliakan Tuhan. Mengapa orang-orang tidak mau mengikut Tuhan? Karena mereka melihat hidup kita sebagai anak Tuhan, yang tidak excellent. Akan tiba waktunya orang bertobat bukan karena praise and worship, bukan karena mendengar khotbah, melainkan saat orang lain melihat sikap, tindakan atau hidup kita yang excellent dengan pasangan kita, akhirnya mau datang ke Tuhan.
Tuhan Kita Adalah Tuhan Yang Excellent Efesus 3:20 ”Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” Di dalam kita ada sebuah kuasa yang diberikan Tuhan, untuk menolong supaya bisa hidup excellent. Kuasa itu diberikan oleh Tuhan yang excellent. Mengapa hidup kita harus excellent? Supaya orang lain memuliakan Bapa di Sorga. Karena DIA adalah Bapa, maka kita anaknya harus sama seperti DIA. Untuk excellent dibutuhkan iman. Iman itu sekarang. Excellent tidak ada hubungannya dengan kekayaan atau terkenal. 1 Yohanes 5:3-5, ”Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?” Kalau orang dunia bisa sukses, anak Tuhan juga bisa sukses, karena ada sebuah iman yang Tuhan berikan kepada kita.
30 |
Bagaimana agar Menjadi Excellent? 1. Superior in quality (Terbaik dalam kualitas).
Kolose 3: 23-24 segala sesuatu yang kita lakukan seolah-olah seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Terbaik itu tidak harus mahal. Contoh: • Tiba-tiba Presiden mau makan di restaurant kita atau beliau mau menginap di hotel kita. Tentu, mempersiapakannya berbeda. Kalau untuk presiden saja kita siapkan yang terbaik, sudah seharusnya kita memakai standar yang sama, bahkan yang lebih baik untuk Tuhan. Dan dimanapun kita pergi, Tuhan selalu ada. • Saat kita menjawab kepada istri atau suami kita, kita seolah-olah sedang menjawab kepada Tuhan. Apakah kita berani berbicara yang tidak sopan atau kasar? Kalau kita mau memberi seolah-olah untuk Tuhan, kalau kita berkhotbah seolah-olah untuk Tuhan. • Berdagang tidak sekadar jual barang tapi bagaimana kita memenuhi kebutuhan klien. Karena mungkin saja klien kita adalah malaikat Tuhan. Kita mau berbuat semua ini untuk Tuhan, tidak boleh berbohong. Saat ditanya kualitas, kita berkata yang sebenarnya.
Ada cerita: Seseorang yang ingin membeli kain di Tanah Abang dan ada tulisan, ’ditanggung tidak luntur’, namun baru 2 hari kainnya luntur. Saat protes ke sana, dibilang ini kain dari Arab, bacanya terbalik dari belakang ’luntur tidak ditanggung’. Setelah mengerti hal ini, apapun yang kita lakukan, berusaha untuk memberi yang terbaik. Saat kita membangun rumah sendiri tentu kita bangun yang terbaik. Begitu juga seharusnya dengan pembangunan gereja, harus berikan yang terbaik. Karena Tuhan telah memberikan kita hidup dan berkat untuk menghasilkan uang sehingga bisa membangun rumah sendiri. Saat ingin menikah, saya belajar mempersiapkan yang terbaik. Terbaik tidak harus mahal. Saya tidak punya uang, hanya pemberkatan di gereja. Namun, setelah Tuhan mengirimkan berkat, baru saya pikirkan pernak-pernik ornamen pesta dan perlengkapannya. Semua diatur dan ditata sedemikian rupa dengan baik.
Setelah hidup baru, Tuhan mengubah hidup saya, sehingga ingin sekolah dan kuliah yang terbaik. Jadi, saya wujudkan saat kuliah, walau tidak pintar, harus latihan dan menghafal terus-menerus. Tapi saya berhasil, karena Iman bisa mengalahkan dunia. Saya bisa mendapatkan nilai Matematika flat 100, English flat 100, Management flat 100, tidak heran kalau ada guru yang bertanya atau konseling kepada saya. Teman-teman saya satu per satu dimenangkan di dalam Tuhan. Mereka melihat prestasi dan perbuatan saya, sehingga mereka mau di ajak ke persekutuan di kampus dan memuliakan Bapa di Surga.
2. Greater in quantity (Produktif)
Matius 25:15, ada yang diberi 5 talenta, ada yang diberi 2 talenta, ada yang diberi 1 talenta. Yang 5 talenta menjalankan dan mendapatkan 5, yang 2 talenta menjalankan dan mendapatkan 2, kecuali yang 1 talenta disimpan saja. Tahukah saudara, tempat yang paling kaya itu dikuburan. Karena ada banyak orang mati yang tidak produktif dan excellent, karena Tuhan berkata yang memiliki 1 talenta jika dikembangkan dapat menjadi 5 talenta, tapi yang memiliki 5 talenta bila tidak dikembangkan dapat diambil Tuhan menjadi 0. Kemungkinan kita tidak memiliki atau 0 karena kita tidak produktif dan tidak excellent. Belajar bersyukur tetapi kita dapat menggali apa lagi yang bisa kita kembangkan dan berbuah sehingga nama Tuhan dipermuliakan.
31
3. Transcend our job description
(Melakukan lebih banyak dari tanggung jawab kita)
Transcend = extra. Melakukan yang Extra. Saat menjadi gembala pranikah dulu, saya bisa memilih untuk mengajar, mengatur tanggal pernikahan & memberkati. Cukup hanya itu saja. Namun, selanjutnya, saya mengajarkan untuk berdoa kepada Tuhan & membuat rencana tanggalnya, mengatur budget, membuat design undangan, menentukan tempat resepsi. Hasilnya, dalam waktu kurang dari setahun jumlah pernikahan, meningkat. Karena saya ingin menolong & ketika orang datang ke pernikahan jemaat kami, walau tempatnya kecil & hanya 50 orang undangan di Taman, orang akan berdecak kagum bahwa anak Tuhan itu berbeda & mereka dapat melihat Tuhan. Siapa yang tidak mengenal Disneyland. Ada sebuah cerita, saat di Disneyland, ada seseorang yang kameranya hilang. Lalu saat dia melapor, management Disneyland bertemu dengan orang itu & langsung minta maaf dan mereka menawarkan sebuah kamera pocket sebagai pengganti dan semua foto yang hilang sedapat mungkin diganti, difoto ulang & dicetak kembali. Kemudian mereka juga menawarkannya untuk datang ke Disneyland selama 1 tahun gratis. Jadi, tidaklah heran, jika Disneyland hingga sekarang orang akan tetap antri untuk datang ke sana.
4. Outdo ourself everytime
32 |
(Menaklukkan diri kita, mengalahkan diri kita)
Usaha & belajar. Orang pasti bisa bila berusaha. Harus belajar apabila tidak bisa. Ketika Tuhan meminta saya untuk menulis buku, saya harus menaklukkan diri. Pelajaran yang tidak saya suka itu mengarang, apalagi setelah liburan sekolah harus mengarang sebuah cerita. Itu saja cukup untuk pusing untuk membuat sebuah karangan. Namun saat ini, saya berhasil membuat 2 buku. Ketika saya diundang berkhotbah ke Luar Negeri. Saya harus latihan, harus mengulang terus berkotbah bahasa Inggris. Saya harus berkotbah sendiri sampai bisa lancar. Menaklukkan diri kita. Waktu ikut Doulos camp, kita tidak boleh bicara 3 kata: tidak bisa, tidak tahu, tidak mampu. Anak zaman sekarang dengan mudah berbicara tidak tahu. Kalau tidak tahu, kita harus mencari tahu. Kalau tidak mau, kita harus minta kekuatan dari Tuhan. Kalau tidak bisa, harus belajar. Kita harus dapat menaklukkan diri kita sendiri. Tuhan berkata, agar orang melihat perbuatanmu yang indah & excellent dan memuliakan Bapa di Surga.How can I do this better? Bagaimana saya bisa lebih baik?
33
EXCELLENT SERVICE ditulis oleh:
Samiton Pangellah – Life Value Coach – GBI Nafiri Discipleship Church Tjia Irawan - Service Excelence Coach – GBI Crown Plaza Semarang
Tulisan mengenai Service Excelence ini ditulis dengan dua perspektif, dari sisi dunia usaha pada umumnya dan dari sisi pelayanan jemaat. Tuhan Yesus telah memberi dasar bagi Service Excelence dalam Matius 20 : 26 - “Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu”. Ada 2 prinsip terkandung di dalam kalimat itu. Pertama adalah ‘barangsiapa ingin menjadi besar’ dan yang kedua adalah ‘hendaklah ia menjadi pelayanmu’. Pada kedua prinsip ini tersimpan kunci rahasia bagaimana agar sebuah bisnis dan pelayanan menjadi besar, bertumbuh, berkembang, dan berbuah. Bukan rahasia lagi begitu banyak perusahaan berlomba-lomba memberikan pelayanan yang unggul kepada para pelanggannya. Saat mereka mampu memberikan layanan yang unggul maka para pelanggannya akan puas. Saat pelanggan puas, maka pelanggan akan membeli lebih banyak dan saat pelanggan membeli lebih banyak maka sebuah bisnis akan menjadi semakin besar. Tanpa layanan yang baik seseorang mungkin akan mampu menjual produknya kepada para pelanggannya, namun dengan menambahkan layanan yang unggul maka pelanggannya akan terus membeli produk yang ditawarkan. Di dalam pelayanan jemaat, Service Excelence tidak banyak berbeda dengan yang terjadi di dunia usaha. Yang membedakan hanyalah dasar motivasi dan filosofisnya. Di dalam dunia usaha, dorongan motivasi service pada umumnya berdasarkan kepentingan usaha dan keuntungan pribadi yang dipicu oleh kompetisi usaha. Tentu hal ini dapat diangap wajar karena hasil akhir dari upaya service memang demi kelangsungan perusahaan. Di dalam jemaat kita melakukannya bukan dengan motivasi berkompetisi. Bukan untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri namun membawa keuntungan bagi Bapa Surgawi. Bukan juga untuk menambah jumlah anggota jemaat melainkan agar setiap jemaat mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui layanan kita. Service Excelence dalam jemaat perlu dilakukan pada semua aspek dalam kehidupan dan kegiatan pelayanan jemaat. Bukan hanya dilakukan dalam tatanan kegiataan hari minggu atau kegiatan ritual terjadwal saja, tetapi juga dalam kehidupan jemaat sehari-hari dalam interaksi kehidupan sehari-hari. Seperti juga service dalam dunia usaha, sikap hati yang tulus akan menjadikan layanan yang diberikan menjadi bermakna, demikian juga service dalam jemaat. Sikap hati yang tulus menjadi roh dan spirit yang menghidupkan semua tindakan service. Tanpa sikap hati yang tulus, layanan yang diberikan akan terasa hambar dan tidak berdampak. Sikap hati yang tulus serta ikhlas diperoleh karena menyadari bahwa pelayanan yang kita berikan merupakan ungkapan rasa syukur karena kita telah lebih dulu menerima kasih dan karya penebusan Kristus. Menyalurkan kembali kebaikan dan kasih Tuhan yang telah kita terima. Dengan lain kata, agar 34 |
pelayanan kita tetap dalam ketulusan maka kita perlu tinggal dalam kesadaran bahwa pelayanan itu adalah suatu kehormatan didalam membalas kasih Tuhan. Sehigga pelayanan tidak dilakukan karena tugas dan terpaksa, apalagi demi prestasi dan mengejar posisi jabatan. Selain hal di atas, prinsip dan praktik Service Excelence dapat dikatakan persis sama dengan yang diterapkan dalam dunia usaha. Bahkan kalau kita dapat lakukan dengan kualitas cemerlang, layanan unggul di dalam jemaat dapat menjadi inspirasi dan model bagi layanan di dunia usaha.
DEFINISI SERVICE Service jika diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti pelayanan, sebuah kata yang sangat akrab di telinga kita semua orang percaya. Namun apakah definisi dari Service/Pelayanan? Menurut Ron Kaufman, seorang pakar Service dunia, Service adalah melakukan tindakan untuk menciptakan ‘value’ (hal yang bernilai) bagi orang lain. Jadi dengan kata lain sebuah tindakan yang tidak memberikan hal yang bernilai bagi orang lain tidak dapat dikategorikan sebagai Service. Kesimpulannya, Service adalah cara membuat hidup (usaha) orang lain menjadi lebih baik dan bernilai. Mari kita sadari bahwa setiap orang yang ada di dunia ini hidup penuh dengan masalah. Masalah tersebut akan selesai jika ada pihak yang memberikan service kepada kita. Contoh kita butuh makan. Masalah tersebut akan selesai jika ada pihak yang memberikan service menjual makanan. Setiap hari kita butuh ke kantor. Masalah ini akan selesai jika ada pihak yang memberikan service menyediakan transportasi. Dan sebagai penggantinya kita memberikan sejumlah uang sebagai balas jasa atas service yang diberikan. Dengan kata lain ada berkat yang tersedia sebagai imbalan bagi orang atau pihak yang menyediakan service. Mari kita kembali ke definisih Service menurut Ron Kaufman. Ada kekeliruan di banyak para pelaku service adalah menempatkan urutan service sebagai berikut : 1. Melakukan tindakan 2. Menciptakan value 3. Bagi orang lain. Service sebenarnya bukan dimulai dari nomor 1, yaitu ‘melakukan tindakan’. Melainkan dimulai dari nomor 3, yaitu ‘orang lain’! Dengan demikian focus layanan kita tertuju kepada kebutuhan orang lain, bukan kepentingan diri kita sendiri. Jika anda serius ingin memberikan service yang Excelence, anda perlu memahami dan mengenal siapa ‘orang lain’ tersebut. Setelah anda memahami siapa ‘orang lain’ barulah anda dapat menciptakan yang nomor 2, yaitu ‘menciptakan value’.
35
Value akan menjadi faktor pembeda. Misalkan hari ini saya ingin makan pisang goreng dan anda adalah penjual pisang goreng, tentu akan sangat berbeda ‘value’ nya ketika anda menyajikan pisang goreng dingin dengan pisang goreng hangat. Baru setelah kita tahu ‘value’ apa yang diinginkan oleh Pelanggan kita, maka saya dapat menyajikan (delivery) ‘value’ tersebut kepadanya dengan ‘melakukan tindakan’ yang tepat. Ketika anda memberikan ‘value’ yang tepat kepada orang lain (Pelanggan) maka di kemudian hari Pelanggan Anda akan kembali kepada Anda untuk bertransaksi. Bahkan mereka akan mulai menceritakan betapa hebatnya service anda kepada rekan-rekan mereka. Akhirnya semakin banyak orang yang akan bertransaksi dengan Anda, dampaknya Anda semakin besar dan bisnis Anda semakin besar. Dengan menerapkan apa yang tertulis dalam Matius 20 : 26, kita dapat memberikan layanan dengan kulitas super unggul. Sebagai akibatnya, layanan kita akan berdampak dan Bapa dipuji oleh banyak orang. Penerapannya sangat sederhana yaitu dengan mau peduli dan mengenali kebutuhan orang lain yang kita temui. Kepedulian kita membawa perhatian kita untuk memahami dan mengenali kebutuhan orang itu. Agar kita peduli diperlukan sikap rendah hati dan siap melayani tanpa memandang apa status orang lain. Baik kita berhadapan dengan yang lebih rendah maupun lebih muda. Kita memperlakukan semua orang sebagai VIP walaupun sedang berhadapan dengan orang biasa. Kita menghormati semua orang bukan karena siapa dia, namun siapa penciptanya dan siapa penebusnya.
BAGAIMANA CARA MENGENAL PELANGGAN (ORANG LAIN) Sekali lagi, sebelum anda memulai melakukan tindakan pelayanan, maka anda harus tahu value apa yang dikehendaki Pelanggan. Value yang dikehendaki oleh pelanggan dapat kita ketahui jika kita mengenal siapa Pelanggan kita. Mengenal siapa Pelanggan kita adalah hal yang paling penting dalam service. Saya terinspirasi dari buku Value Proposition Design yang ditulis oleh Alex Osterwalder. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan ketika kita ingin mengenal siapa Pelanggan kita, antara lain : 1. Siapa Pelanggan kita dan apa saja aktivitas yang dilakukannya. 2. Sehubungan dengan siapa dan apa aktivitasnya. Apa “pain”, penderitaan, kesulitan, tantangan yang dihadapinya. 3. Sehubungan dengan siapa dan apa saja aktivitasnya. Apa “desire”, harapan, keinginan dari Pelanggan. Setelah anda memahami ketiga hal di atas maka anda dapat mulai menciptakan value yang diinginkan oleh Pelanggan anda. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan cara memberikan solusi atau jalan keluar
36 |
atas “pain” dari Customer kita lewat produk dan service yang kita tawarkan dan mempermudah Pelanggan untuk memperoleh dan menikmati “desire”-nya lewat produk dan service kita. Value adalah isi, maka cara mendelivery value adalah kemasan. Setelah anda mampu mempersiapkan value tersebut, barulah anda mencari cara untuk dapat melakukan tindakan delivery value tersebut ke Pelanggan anda dengan sebaik-baiknya. Value yang baik membutuhkan cara delivery yang baik pula. Ada banyak orang mengandalkan value yang baik namun dan melakukan delivery layanan dengan cara sembrono. Demikian sebaliknya value yang tidak berkualitas percuma bila disajikan dengan kualitas layanan yang sempurna. Yang perlu kita kembangkan adalah layanan yang menyajikan value bernilai dan tepat guna dengan standar delivery yang super. Layanan Service Excelence diberikan kepada team internal baik itu anggota keluarga kita masing-masing maupun kepada sesama anggota jemaat. Layanan itu mewarnai interaksi dalam kehidupan sehari-hari sehingga kan menciptakan kehidupan yang manis dan indah. Bukan hanya saat ibadah di gedung gereja, tapi di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun kita memberikan hal yang bernilai dengan cara yang super. Oleh sebab itu dalam service dikenal istilah Service Excelence. Service Excelence adalah mendelivery service dengan cara di atas standar yang ada. Kita bisa belajar tentang service delivery ini seperti apa yang dilakukan Salomo seperti yang tertulis dalam 1 Raja-Raja 10 : 4-5. Pegawai dalam istana Raja Salomo mampu mendemonstrasikan service delivery yang excellent lewat cara duduk pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian. Jikalau penerapan Service Excelence yang unggul sudah terbiasa kita laksanakan dalam kehidupan keseharian kita maka kita akan mudah melaksanakannya dalam tugas kegiatan-kegiatan berjemaat. Jikalau saja kita sudah terbiasa bersikap ramah dan manis kepada angota keluarga kita maka kita tentu akan bersikap ramah saat betuga sebagai usher dan hospitality. Kita akan mudah melaksanakan tugas pelayanan jemat dengan pakem Service Excelene dengan kualitas unggul. Dengan kata lain, jikalau kita terbiasa melakukan Service Excelence dengan standar kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari maka kita akan mudah melakukannya dalam pelayanan jemaat. Dalam banyak kasus, gereja telah menjadi tempat pelatihan Service Excelence sehingga kualitas layanan ungul anggota jemaat meningkat dalam menjalankan tugas pekerjaannya di dunia usaha. Melalui keterlibatan dalam aktifitas di dalam jemaat, kualitas usaha dan karir jemaat pun meningkat. Sehingga dengan demikian Service Excelence bukanlah berdasarkan standar dunia melainkan gaya hidup Kristus yang dipantulkan dalam hidup anakanak-Nya. Selamat melakukan Service Excelence bagi kemuliaan-Nya!
37
EXCELLENT SERVICE Pdt. Gideon Rusli
Pelayanan adalah panggilan orang percaya ! Kita dapat meyakini pernyataan ini sesuai petunjuk Firman Tuhan dalam Efesus 2 : 10 yang berkata : “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia (Allah) mau supaya kita hidup didalamnya”. Kata pekerjaan baik diterjemahkan dalam bahasa Inggris “good works” yang artinya adalah pekerjaan-pekerjaan baik yang salah satunya adalah PELAYANAN! Dan Firman Tuhan berkata: Allah mau untuk kita hidup didalamnya (= good works). Disini kita dapat menarik suatu kesimpulan: Orang percaya pasti akan melayani Tuhan! Pelayanan merupakan bukti kasih dan percaya kita kepada Tuhan. Dalam pelayanan yang kita lakukan, kualitas puncak yang harus kita tunjukkan adalah Terbaik (Excellent) yang mana kualitas ini akan sangat menyukakan hati Tuhan. Bukan kesempurnaan yang kita tuju sebab ini merupakan hal yang sangat variatif ukurannya, namun setiap kita dapat melakukan yang terbaik sesuai apa yang kita punya. Tuhan tidak pernah memakai yang tidak kita punya. Tuhan menyuruh Musa memakai tongkat yang ada di tangannya. Daud dipakai Tuhan dengan katapel/umban yang ada ditangannya. Tuhan memakai yang ada dalam kita dengan kualitas terbaik. Bagaimana kita dapat melakukan pelayanan dalam kapasitas terbaik ini? Untuk kita bisa melakukan pelayanan dalam kapasitas terbaik (excellent service) maka ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:
1. Sikap yang Benar ! Kolose 3:23 berkata: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Dalam bagian Firman Tuhan ini, Rasul Paulus sedang menasehati hamba-hamba untuk mentaati tuannya sehingga bisa memberikan pelayanan dalam kapasitas terbaik. Dan untuk memastikan lahir pelayanan terbaik inilah maka Paulus berkata sikap yang harus dimiliki adalah: melakukan segala sesuatu untuk Tuhan! Saya percaya, untuk Tuhan kita selalu termotivasi unuk melakukan yang terbaik. Tuhan layak untuk yang terbaik, sebab Ia telah memberikan Yesus Kristus, Putra terbaik dan tunggalNya untuk kita. Itulah sebabnya penting untuk selalu melihat kedalam diri kita dan terus mempertanyakan: yang saya lakukan ini untuk siapa? Tujuannya apa? Jika kita terus melakukan untuk Tuhan, dan hanya Tuhan, maka kita akan terdorong untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan! Apa yang sering membuat kita tidak melakukan yang terbaik adalah karena kita melakukan pelayanan tersebut untuk manusia, dengan harapan akan ada perhatian, penghargaan dan dukungan dari para pemimpin pelayanan, padahal kita sangat tahu, manusia sangat mungkin membuat kita kecewa! Inilah yang perlu kita waspadai! Senantiasa arahkan pelayanan kita: semua untuk Tuhan, maka pelayanan terbaik (excellent service) siap dialirkan dari hidup kita.
38 |
2. Gunakan Sumber Daya secara Maksimal Dalam Matius 25 : 14 - 17, kita tahu bahwa talenta yang dibagikan kepada para hamba berbeda - beda, ada yang diberi 5, 2 dan 1 talenta. Berapapun talenta yang diberikan kepada para hamba, kita dapat memetik pelajaran penting: SEMUA ORANG PUNYA TALENTA! Ini tentu membuat kita sangat semangat dan bersukacita : selalu ada talenta yang Tuhan beri dalam hidup kita untuk melayaniNya ! Kita perlu mengenali dan bertumbuh dalam talenta kita untuk melayani Tuhan dengan cara-cara terbaik! Agar dihasilkan pelayanan terbaik (excellent service) inilah maka kita perlu memaksimalkan semua sumber daya yang ada. Salah satu jebakan dalam pelayanan terbaik yang dapat kita berikan kepada Tuhan adalah keluhan-keluhan yang lahir karena kurangnya fasilitas yang mana seringkali hal ini berhubungan dengan perkara keuangan. Dalam pelayanan terbaik (excellent service), tidak semua hal melulu berhubungan dengan uang. Tuhan sudah membekali kita dengan banyak hal lain untuk pelayanan terbaik : waktu, tenaga, kemampuan (skill) dll. Rick Warren, dalam bukunya “Purpose Driven Life” mendorong kita melayani sesuai “SHAPE” kita. SHAPE adalah singkatan dari: Spiritual Gifts (karunia - karunia rohani), Hearts (ketertarikan hati kita), Abilities (kemampuan-kemampuan yang kita terima dari Tuhan), Personality (Kepribadian kita) dan Experience (Pengalaman-Pengalaman kita). Sebenarnya SHAPE ini adalah modal yang Tuhan berikan kepada kita sehingga kita bisa melayani dengan terbaik. Salah satu ayat kegemaran saya, yang atasnya saya sering menaikkan doa kepada Tuhan adalah Yakobus 1:5 yang berkata: ”Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit maka hal itu akan diberikan kepadanya”. Apa yang saya rindu bagikan adalah kita sadar kadang kita tidak tahu bagaimana melakukan pelayanan terbaik dengan apa yang kita punya, namun puji Tuhan! Kita bisa berdoa meminta hikmat kepada Tuhan, yang akan memberikan hikmat dengan murah hati dan tidak membangkitbangkit, sehingga kita menghasilkan pelayanan terbaik dengan apa yang ada pada kita, dan itu adalah perkara yang sangat terbukti! Mintalah hikmat kepada Tuhan hari ini dan lihat bagaimana Tuhan memberikannya kepada kita.
3. Yang Terbaik lahir dari latihan ! Dalam 1 Tawarikh 25:1-7, kita dapat melihat daftar nama para pemuji yang ditunjuk Raja Daud untuk melayani dirumah Tuhan. Catatan penting dalam ayat 7 adalah bahwa mereka semua adalah AHLI SENI sehingga kemungkinan sangat besar, pelayanan yang mereka lakukan adalah yang terbaik ! Mereka bukan hanya bisa bernyanyi atau bermain musik tetapi mereka ahli seni, orang - orang yang terlatih dalam kemampuan mereka sehingga mencapai taraf ahli ! Untuk mencapai taraf seorang ahli, maka kita dapat memperkirakan bahwa latihan adalah hal yang wajib bagi mereka. Ini mengajar kepada kita hal sederhana, bahwa jika kita ingin ada pelayanan terbaik yang dihasilkan, maka latihan-latihan adalah hal yang logis untuk dilakukan. Tentunya kita sangat membutuhkan pengurapan dari Tuhan untuk melakukan yang terbaik dalam pelayanan kita (excellent service) namun kita juga harus bertanggungjawab melalui latihan-latihan yang kita lakukan untuk menghasilkan pelayanan terbaik. Pelayanan digereja Tuhan hari ini seringkali dilakukan dengan cara tidak paling baik, salah satunya adalah karena para pelayan tidak terlatih: pemusik tidak terlatih, pemuji tidak terlatih, guru Anak Bethel Indonesia ( = Sekolah Minggu) tidak terlatih, Penerima Jemaat ( = Usher) tidak terlatih, hanya tahu bersalaman saja tanpa pernah dilatih mengantar jemaat ke tempat duduk kosong dan banyak hal lagi pelayanan yang kapasitasnya rata-rata karena para pelayan tidak dilatih! Salah satu pertanyaan yang patut dipikirkan agar kita selalu dapat melakukan latihan untuk pelayanan terbaik adalah : kalau saya seorang jemaat, apa yang saya ingin dapat dari gereja saya? Hal ini akan menantang kita meningkatkan kualitas kita menjadi yang paling baik yang dapat kita lakukan. Jika kita dan gereja kita secara konsisten melakukan ketiga perkara diatas, maka akan selalu ada kemajuan demi kemajua yang kita lakukan sehingga pada akhirnya diproduksi pelayananpelayan terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus (Roma 11 : 36)
39
Stairway From Heaven, Bandung 7-8 Juni 2016
40 |
41
Pentingnya Pelayanan Keluarga di Dalam Gereja Ps. Matheuw Ling
HATI ALLAH BAGI KELUARGA-KELUARGA YANG ADA DI DUNIA Faktor keluarga penting dalam gereja. Kenapa? Apa pelayanan keluarga? Bagaimana mengimplementasikan pelayanan ini? Apakah keluarga sangat penting bagi saudara? Semua orang akan menjawab Ya. Ketua Umum GBI mengatakan, keluarga adalah unit paling mendasar. Permasalahannya, bukan apakah keluarga penting dalam masyarakat namun apakah kita melihat sepenting itukah? Di dalam gereja kita melakukan banyak program, kita mau agar jemat bertumbuh kuat, menjadi garam & terang bagi masyarakat. Kita melakukan banyak equipping, tapi bagaimana mengenai keluarga? Jika keluarga dalam gereja itu penting, seberapa besar investasi kita dalam gereja? Mari lihat awal penciptaan manusia (Kej. 1:27), untuk menguasai bumi, (ay 27) kita diciptakan untuk membawa Gambar Allah, kebenaran dan kekudusan Allah di dalam hidup kita. Untuk BISA MEMERINTAH & BERKUASA DI BUMI, masing-masing kita PERLU MEMBAWA GAMBAR & RUPA ALLAH, KEBENARAN dan KEKUDUSAN-NYA. Contoh Abraham. Tuhan sudah menjanjikan bahwa akan menjadi bangsa yang besar. Tapi, rencana Tuhan itu dari keturunan ke keturunan tidak otomatis terjadi, sebelum Abraham melakukan sesuatu di dalam rumah/ keluarganya. BAGAIMANA MENTRANSMISIKAN Gambar dan rupa Allah dari satu generasi ke generasi berikutnya? Allah berkata secara spesifik kepada Abraham (Kej. 18:19). Abraham perlu melakukan sesuatu di dalam keluarganya. Dengan kata lain, jika ia tidak melakukan sesuatu dalam keluarganya, maka perjanjian-Nya dengan Abraham tidak otomatis digenapi. Jadi, elemen keluarga merupakan unsur yang kritis dalam rencana penciptaan. Iman kepada Allah harus diturunkan dari satu generasi ke berikutnya tapi ini terjadi di rumah tangga.
42 |
Rumah: Tempat Transmisi Iman. Pusat penyemaian iman. Dalam Kitab Ulangan ada 3 kali khotbah Musa dalam menyiapkan Israel masuk ke Tanah Perjanjian. Tuhan berbicara pada Musa, kita sebagai bangsa yang harus ikuti cara-cara tertentu yang Tuhan mau: Lihat masa lalu, bagaimana Tuhan setia di masa lalu, lihat ke depan Ia akan terus pimpin umatNya ke Tanah Perjanjian. Harus ikuti: Perintah, Ketetapan dan Peraturan yang Tuhan tetapkan, supaya masuk tanah perjanjian. Ul. 6:4-9: Tuhan begerak turun mulai dari bangsa sampai kepada keluarga. Jika mau membangun bangsa yang besar, semua akan masuk. Kita akan mengikuti semua dimulai dari 10 printah Tuhan dan peraturan. Tapi Tuhan katakan, tidak cukup! Jika keluarga tidak berfungsi, bukan hanya sebagai gereja, tapi bagaimana kita hidup di rumah, bagaimana iman itu ditularkan dari generasi ke generasi, itu kritis sekali. Jika rumah tangga kita tidak bisa menularkan iman, nanti seluruh bangsa ini waktu masuk ke Tanah Perjanjian, tidak akan bisa menerima berkat sampai full. Saudara bilang, ‘koq itu ‘kan Perjanjian Lama’, tapi seluruh rencana Allah belum berubah. Dalam Efesus 3:1 doktrin di dalam Kristus, siapakah kita dalam Kristus, pasal 5-6 bicara bagaimana kita hidup merefleksikan citra diri kita. Efesus pasal 5-6 berbicara mengenai: KELUARGA. Sama seperti Kitab Ulangan, jika melihat gereja di dalam Perjanjian Baru dari luar kelihatan rapih, keren. Tapi, keluar dari dalam gereja tidak berfungsi dengan baik, rapuh. Jadi, apa yang terjadi di dalam rumah tangga kita atau kepada anggota-anggota jemaat kita yang datang beribadah setiap hari Minggu, akan mempengaruhi suasana gereja. Sebagai Gembala, kita diberi tugas setiap hari minggu, namun, kadang-kadang kita juga ada masalah di rumah & ketika kita berdiri untuk berkhotbah, rasa berat sekali. Sehingga, itu bisa menjadi tidak mengalir dalam roh. Apa yang terjadi di rumah kita, pernikahan, mengurus rumah tangga dan orang tua, ini semua akan menjadi aliran yang mempengaruhi gereja. Atau, sebaliknya apa yang terjadi di gereja akan mempengaruhi keluarga kita. Apapun yang terjadi di dalam hidup saudara, jika ini jemaat saya akan mempengaruhi kehidupan saudara.
4 ALASAN PENTINGNYA KELUARGA ALLAH: 1. Faktor keluarga adalah bagian penting bagi pembangunan Kerajaan Allah di muka bumi, jika itu hilang, gereja akan terpengaruh karena dari kehidupan keluargalah lahir kehidupan gereja. Kita selalu percaya bahwa kekuatan gereja dibangun di atas pemuridan yang baik bagaimana kita hidup sesuai cara Tuhan. Banyak gereja berusaha mempersiapkan jemaatnya agar iman bertumbuh, penyembahan, komunitas melayani dll., itu struktur pemuridan gereja. Tapi, bagaimana dengan rumah tangga kita lewat dalam tahapan hidup dari muda hingga tua?
Saya tahun ini genap usia 61, ini pertama kali saya umur 61, sebelumnya belum pernah umur 61 tahun dan ini baru bagi saya. Istri saya usia 60, dia belum pernah menikah dengan orang umur 61 sebelumnya, ini yang pertama kali. Saya tidak tahu bagaimana cara hidup umur 61. Jadi waktu saya 61 sekarang, pernikahan saya berbeda dengan waktu saya berumur 21. Istri saya harus belajar bagaimana menikah dengan orang yang berumur 21 tahun. Kenapa? Kalau kita tidak tahu bagaimana cara hidup, kita akhirnya lihat-lihat, lihat bagaimana ayah kita, lihat teman-teman kita. Saya tidak tahu bagaimana ketika berusia sekian. Usia 61 tahun adalah suatu tantangan kehidupan pernikahan, bagaimana menjadi orang tua, bahkan juga menjadi kakek-nenek.
43
Di Malaysia, misalnya saya melihat, ada satu keluarga hidupnya okey. Kita tidak pernah tanya, bagaimana pernikahannya, apa permasalahan-permasalahan dalam rumah tangga. Jika ada yang punya anak remaja, anda situasinya tentu berbeda dengan saya. Saudara menghadapi tantangan baru. Yang mempunyai anak remaja putri, apakah anak remaja putri masih mau/ gak digandeng oleh saudara? Kebanyakan anak remaja malu jika digandeng orang tuanya. Kita harus belajar apa yang sedang dialami oleh anak remaja. Jadi, kita sebagai orang tua harus menularkan iman kepada mereka, tanpa harus cari ‘gara-gara’. Bagaimana kita harus hidup sebagai suami-isttri, ibu-bapak dalam rumah tangga.
2. Pemuridan dalam keluarga adalah komponen kunci dari keseluruhan struktur pemuridan Tuhan di gereja-Nya. Bagaimana kita tahu kondisi hati para pemimpin kita? Untuk pemuridan gereja, seringkali kita bicara apa yang terjadi di gereja kita di dalam menyusun pemuridan. Ada cara spesifik yang Tuhan mau untuk anda lakukan. Ini harus dimuridkan semua. Pertanyaan, apakah kita sudah dimuridkan atau tidak? Kembali ke Amanat Agung, apakah itu pemuridan? Ajarlah mereka supaya mengerti, untuk taat dan mengikuti apa yang baru diajari supaya menjadi GAYA HIDUP.
44 |
Berapa banyak yang diajarkan dalam gereja kita? Masalah pernikahan, parenting, seksualitas, meningkatkan iman, bagaimana kita mengatur keuangan, menghormati orang tua, melayani orang sakit, dll. Seberapa banyak kita taat? Semua yang telah digariskan dalam Alkitab mengajarkan kepada mereka untuk taat. Bagaimana kita hidup memuridkan dalam rumah tangga kita? Kalau kita tidak mengajarkan pokokpokok ini, apakah kita sedang memuridkan mereka supaya mereka taat?
Untuk para gembala, bagaimana rumah tangga kita sendiri? Apakah yang kita lakukan mengikuti cara Tuhan?
Ayat dalam Efesus: laki-laki sebagai Kepala Rumah Keluarga. Semua gereja di dunia ini mengalami krisis ke’bapa’an. Karena pemimpin dalam rumah sudah mulai tidak ada. Kalau pemimpin Kristen itu hilang, maka mempengaruhi kepemimpinan gereja. Dalam 1 Tim 3, bagaimana memimpin di rumah dan di gereja. Kita harus memuridkan suami-suami di rumah untuk memimpin, bukan untuk mengajar, untuk membantu satu sama lain bertumbuh dan taat. Jadi, kalau kita hanya memuridkan orang lain yang datang di gereja namun tidak memuridkan yaitu bagaimana tingkah laku mereka di rumah.
3. Kita kehilangan vitalitas rohani dari gereja yang seharusnya diwujudkan dengan pertumbuhan rohani dari keluargakeluarga yang terlibat dalam Pelayanan Keluarga (Family Ministry).
Membangun gereja yang kuat, keluarga sangat penting karena kita tidak akan bisa menggenapi Amanat Agung kalau kita tidak pernah mengajarinya di rumah. Bagaimana menularkan iman kita kepada anak remaja tanpa cari ‘gara-gara’?
Lakukan Family Mininstry, pasti gerejamu bertumbuh, bukan hanya angka tetapi rohaninya tumbuh. Jika Familiy Ministry kuat, gembala mengajarkan kepada orang tua supaya menurunkan iman yang kuat kepada anak-anak, vitalitas gereja akan naik: jika di gereja ada sekian orang yang bisa mengajarkan seksualitas, dll. Mereka tahu perjuangan apa yang dihadapi anak-anak setiap hari.
Pelayanan Keluarga membangun pejuang-pejuang dalam keluarga maka gereja dan para orang tua pasti bertumbuh. Sebuah pernikahan yang kuat adalah pernikahan yang mengutamakan beberapa hal ini: Pengasuhan anak - Seksualitas Manusia - Pembentukan iman - Kepemimpinan keluarga - Merawat usia lanjut.
Parenting adalah pemuridan. Semua di atas adalah pemuridan. Kadang istri yang kuat dari suami. Tapi, suami dipanggil untuk menjadi pemimpin. Pemuridan dalam keluarga dibangun melalui relasi / hubungan.
Kita harus fokus kepada keluarga karena pelayanan keluarga merupakan vitalitas dalam gereja. Coba kita lakukan FAMILY MINSTRY.
4. Keluarga-keluarga berjuang sangat keras dan tanpa dukungan. Mereka membutuhkan gereja untuk berbuat lebih untuk mereka. Jadi gereja yang melayani keluarga-keluarga, bukan gereja yang minta dilayani. Kadang sering kita berbicara tentang kekeluargaan dalam gereja, tetapi nilai-nilai kekeluargaan belum dilakukan oleh gereja.
Ingat kita tidak bisa hidup sendiri di dunia ini, perlu saling mendukung satu dengan yang lain. Keluarga butuh dukungan dalam pertandingan hidup masing-masing, adalah gereja melihat ini dan bertindak atau hanya berpangku tangan saja?
Jika percaya pada Injil, Yesus datang memberi kita hidup dan kelimpahan, bukan hanya dalam ibadah Minggu tetapi membuat seluruh gereja hidup, keluarga kuat, gereja kuat. Jika keluarga tidak dimuridkan maka semua tidak akan jadi. MAri pertimbangkan ulang: kembali lihat Firman Tuhan, cari hikmat dari Tuhan. Bagaimana kita bisa kembali membawa keluarga hidup dalam Tuhan.
45
MENGAPA GEREJA HARUS FOKUS KEPADA FAMILY MINISTRY? Seminar-seminar, hanya mengajar tetapi kalau pemuridan memastikan mereka sudah mengerjakan/belum. Gereja harus menjadi model yang bagaimana supaya bisa memfasilitasi Family Ministry, bagaimana gereja bisa menjadi SAHABAT KELUARGA. Secara sengaja, sistematik memperlengkapi keluarga menjadi keluarga yang sehat. Supaya menjadi Gereja Sahabat Keluarga (GSK) kita harus lakukan 4 Pergeseran Paradigma/sudut pandang : • Gereja harus didukung keluarga. • Setiap kelurga terlibat dalam pemuridan gereja. Di dalam tim kepemimpinan Kelompok Sel (Komsel), kita tanya bagaimana kehidupan rohaninya, doanya, tetapi di keluarga akan terlihat nyata kehidupan rohaninya. • Menjadi seorang pemimpin yang baik adalah jika ada jemaat yang tidak hadir dalam ibadah, kita pasti telepon ke sana mencari tahu keadaannya, dalam keluarga, sesama anggota keluarga akan saling menguatkan untuk hadir dalam ibadah. • Fokus kepada kesehatan keluarga, berarti gereja sedang menjaga kesehatan gerejanya. • Kerja sama antara Gereja & keluarga. Bagaimana setiap keluarga ada Mesbah (ibadah keluarga). Suatu saat keluargakeluarga tersebut berkumpul untuk berbicara mengenai Tuhan. Siapa yang memuridkan mereka? Memang orang tua yang harusnya lebih berperan disini. Tetapi kita harus kerja sama dengan seluruh anggota keluarga, mereka harus ajarkan dasar-dasar kekristenan, dasar-dasar menjadi anak Tuhan, sehingga mereka akan saling melengkapi satu dengan yang lain. Keluarga ini akan semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. • Iman Saya – Iman dalam Keluarga – Iman Mereka. “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu, dan membicarakan apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam peralanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu” (Ul. 6:7-9). Perkembangan Iman: Kepala mengetahui, hati mencintai, tangan menghidupi. Orang tua adalah pembentuk utama iman anak-anak. Tuhan sudah mendesain, jika mereka mau membentuk iman anak-anak, orang tualah yang harus berperan. Gereja memperlengkapi, apa yang mereka tidak punya/tidak mengerti, itulah yang didukung. Orang tua harus memuridkan anak-anak sebagai tanggung jawab sebagai orang tua, jika orang tua diperlengkapi dengan kebenaran Firman Tuhan, maka apa yang mereka muridkan akan membentuk iman keluarga tersebut. • Banyak Waktu. Orang tua bisa mengajar anak-anaknya dengan ayat-ayat Alkitab, di saat makan pagi, di mobil, dll. Seringkali orang tua katakan, ‘kita tidak ada waktu’. Padahal, waktu ada, malah kita buang-buang. Jika bingung dengan materi apa yang akan diajarkan, orang tua bisa ajarkan bahan Sekolah Minggu atau Firman yang di dengar dalam ibadah minggu lalu.
46 |
Gereja yang kuat, makin lama makin maju. Seperti burung yang mengembangkan kedua sayapnya. Sayap kanan (gereja) kuat sekali, tapi sayap kiri (keluarga) masih kurang. Tapi jika mau terbang, harus dua sayap (kanan-kiri) harus kuat. Tuhan memanggil gereja untuk menjawab panggilan Tuhan di akhir zaman. Gereja harus mulai memperlengkapi keluarga untuk membangun iman. Sampai suatu saat, gereja menugaskan rumah tangga untuk membangun iman anakanak. Istri-istri harus menjadi penolong. Keluarga jadi garam dan terang bagi komunitas. Tunjukkan kepada komunitas bagaimana mengasihi satu sama lain sebagaimana Kristus mengasihi jemaat. Maka gereja akan semakin bertumbuh, ibarat burung terbang dengan dua sayap (gereja & keluarga). GBI sudah ambil langkah berani untuk tujuan ini, supaya bersama-sama bekerja untuk kembali membangun keluarga. Supaya gereja menjadi sahabat keluarga dan keluarga menjadi cahaya terang bagi Indonesia sampai ke ujung-ujung bumi.
GEREJA SAHABAT KELUARGA Keluarga yang sehat Matius 7:17-18 “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang idak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.” • Faktor-Faktor Penting Pembangunan Keluarga Yang Sehat: • Pembentukan Iman • Pernikahan • Pengasuhan anak • Kepemimpinan dalam keluarga • Seksualitas manusia • Pengelolaan SDM keluarga • Masa lanjut usia • Keluarga non inti • Pergeseran Paradigma Baru • Gereja berpusat kepada keluarga. • Kerja sama antara gereja dan keluarga. • Pelayanan keluarga yang holistik. • Proses Transformasi ada dalam keluarga.
47
Tantangan Parenting Di Abad 21
Pdt. Jarot Wijanarko
Keadaan Akhir Zaman 1. Kemajuan teknologi, membuat anak dan orang tua, seolah makhluk dari dua abad yang hidup dalam satu rumah. Gap teknologi, gap generasi, membuat enggan dan kesulitan komunikasi. Anak mengganggap orang tua kuno atau bodoh dan memberontak. 2. Orang tua dan anak sama-sama sibuk, baik sibuk bekerja, pelayanan, sekolah dan kecanduan gadget, semakin memperparah komunikasi. 3. Anak-anak dibawah 17 tahun, semakin sekuler, semakin hedonis, semakin atheis, jika percaya Tuhan atau setanpun, tidak lagi mengutamakan ibadah dan juga tidak terlalu menyakini hal itu berpengaruh langsung dalam hidup sehari-hari. 4. Di Indonesia saja angka perceraian resmi sekitar 300.000 per tahun, (tidak terhitung selingkuh, pisah rumah), aborsi 3 juta per tahun, 90% anak diatas 10 tahun sudah mengakses pornografi lewat smartphone, belum lagi data narkoba, kejahatan anak dan KDRT, sebagai potrait inilah keadaan hari-hari ini.
Revolusi Akhir Zaman Pada Anak Saat-saat ini sedang terjadi ledakan revolusi Akhir Zaman di segala bidang. Melalui revolusi teknologi, dalam gengaman anak, melalui HP, TV, radio, koran, buku, pornografi Luna Maya dan dkk, film, dengan hitungan detik bisa di akses. Jika mau bisa juga untuk menggali pelajaran, perpustakan, encyklopedia. Ledakan revolusi kederdasan juga terjadi pada dunia anakanak kita, dan gereja tidak siap menghadapi gelombang ini, tampak dengan responsnya yang tidak logis. Munculnya terapi otak kiri, otak kanan dan akhir-akhir ini aktivasi otak tengah, gereja terperangah. Tugas utama orang tua, didik dan isi hati anakmu dengan kebaikan, integritas, moral, karakter.
48 |
Pastikan dan ajari anak “AKAN TUHAN.” Anak cerdas dengan kemamuan ekstra, bisa menjadi tukang sulap, penjudi yang ulung, penipu yang handal, teroris kelas kakap atau jika diandasi hati yang baik, roh takut akan TUHAN, akan menjadi pemimpin, konselor, inteligen dengan talenta marifat, dan kemampuan belajar yang mengalami ledakan revolusi kecerdasan, memunculkan orang-orang dengan kepandaian 10 kal lipat dari yang lain, seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego akhir zaman yang muncul kembali. Mendidik anak di akhir zaman ini, mendapat tantangan yang berbeda, ada gap generasi, mereka tumbuh di lingkungan, sosial, etika, kebebasan individu yang berubah total dengan masa kita. Bergaulah dengan orang tua lain, yang telah berhasil mendidik anak-anak mereka, dapatkan tips dan kita praktis mereka. Menghadapi masalah anak, lebih ringan jika ada teman berbagi.
Tugas Utama Parenting Pastikan Anak Lahir Baru Kita orang tua tidak maha hadir, kita tidak mungkin mengawasi mereka 24 jam, kita tidak bisa mengontrol internet apa yang mereka buka, edukasi atau pornografi, kita tidak bisa mengawasi 100% dengan siapa mereka bergaul, makanan sehat atau tidak yang mereka beli. Tugas orang tua pertama dan utama adalah memastikan bahwa anaknya telah ‘dilahirkan kembali’ atau ‘lahir baru’, yaitu sudah menerima YESUS sebagai TUHAN dan Juru Selamat Pribadi.
Hubungan Pribadi Mereka Dengan Tuhan Ajarkan anak sejak usia dini berdoa sekeluarga, lalu doa pribadi. Ajarkan anak ibadah atau mesbah keluarga, bacakan Firman, ajak ke gereja, ikutkan sekolah minggu, sampai akhirnya dia melakukan saat teduh dan menikmati hubungan pribadi dengan TUHAN. Jika anak anda tidak saat teduh, tidak doa pribadi, anda tidak akan tenang melepas dia sekolah ke luar kota apa lagi ke luar negri.
Takut Akan Tuhan Dan Komitmen Untuk Hidup Kudus Hanya jika mereka ‘lahir baru’ dan memiliki hubungan pribadi dengan TUHAN, mencintai TUHAN, maka mereka akan takut berbuat dosa atau ‘takut akan TUHAN’. Daniel, Sadrakh, Mesah dan Abednego, bisa komitment untuk kudus karena mereka takut akan TUHAN.
49
Tips Praktis Parenting Usia Dini Anak Usia 0-6 Tahun: TELADAN Bagi anak usia dini, 0-6 tahun, dunianya adalah keluarga, lingkungan terdekat dan pertama adalah orang tuanya dan pengaruh orang tua sangat dominan (90-100%). Pada masa ini anak belajar dengan menirukan, karena itu hal utama dalam mendidik anak adalah memberikan teladan. Keteladanan adalah proses mendidik anak yang sangat sederhana, namun begitu efektif karena mudah dimengerti.
Anak Usia 6-12 Tahun: MOTIVASI Anak usia 6 th otak kiri mulai berkembang, mulai berpikir logis, lingkungan mulai memberikan pengaruh sekitar 30% dan orang tua atau keluarga 70%. Anak mulai mengenal angka, konsep nilai dan uang. Dalam kurun usia ini, orang tua dituntut menjadi seorang motivator, yang memberikan arahan dan dorongan. Anak sudah bisa diarahkan untuk memiliki cita-cita, walau pasti akan berubah-ubah. Pada masa 6-12 tahun inipun, sudah bisa mulai diajarkan motivasi yang tulus, misal untuk anak yang dimotivasi dengan uang, maka secara bersamaan kita ajarkan bersedekah dengan uangnya, diajarkan mengelola dan menggunakan uangnya, untuk membeli alat-alat keperluan sekolah dan hal-hal lainnya.
Anak Usia 12-17 Tahun: SAHABAT Masa remaja, masa mencari jati diri, sekaligus menjadi masa idealis. Usia ini lebih banyak mencari patorn lewat lingkungan, tokoh, artis dan terlebih dari sahabatsahabatnya. Pengaruh sahabat bisa mencapai 70% sementara orang tua justru hanya 30%. Mereka lebih dekat, lebih terbuka dan mengutamakan sahabatnya. a. Saat anak gagal Pada usia ini, saat anak gagal, kalah pertandingan, mendapat nilai jelek, melakukan kesalahan, maka dengan pasti, iapun sudah mengetahui apa kesalahannya. Lain dengan anak usia 0-6 tahun, kadang bukannya ia salah, tetapi karena memang belum tahu kalau itu hal yang salah, dan apa salahnya. Jika anda sebagai orang tua, apakah anak berani bercerita kegagalannya, jika ya, artinya anda cukup dekat dengan anak. Jika anda bisa menjadi sahabat saat dalam duka, maka anda akan punya peluang untuk terus membimbing, mengarahkan, memotivasi anak anda. Orang tua, sebagai layaknya seorang sahabat, maka hargailah usaha-usaha anak anda, walau hasilnya jelek, tidak seperti yang diharapkan, kalah atau gagal. Usaha dan niat tetaplah harus diapresiasi, diakui dan dihargai, karena itulah sikapsikap bersahabat.
50 |
b. Saat Anak Jatuh Cinta Orang tua tidak perlu kuatir, selama anak tetap terus bercerita dan berkomunikasi, dan mereka berani bercerita, karena kita bersikap sebagai sahabat, tempat berbagi suka ataupun duka saat mereka bertengkar dengan si-dia. Yang perlu dikuatirkan, kalau karena sikap yang tidak bijaksana, karena orang tua marah dan melarang anaknya berhubungan, maka mereka berhenti bercerita, bukan berhenti pacaran dan melakukannya dengan sembunyisembunyi. Saat anak jatuh cinta, adalah ujian bagi orang tua, ujian bagi sebuah hubungan, relasi orang tua anak, untuk masa selanjutnya. Karena itu, bijaksanalah dengan sikap anda, ketika anak anda menginjak remaja. Jangan mengambil posisi bermusuhan, karena anda akan dibuat sakit kepala dengan sikap pemberontakannya. c. Saat anak terlibat aktivitas sexual dan pornografi Pornografi, sudah menjadi lingkungan anak-anak kita. Saya berani berkata, mampir pasti, 100 % anak-anak anda juga terlibat. Kenapa? Karena zaman ini, pornografi begitu mudahnya diakses, bahkan lewat HP dalam gengaman anak. Anak perlu dibimbing mendapat pemahaman sex dan pornografi secara benar. Dorongan sexual, fantasi sexual, mimpi basah, keinginan onani atau masturbasi, atau melakukannya sesekali, boleh dikatakan menjadi bagian hidup manusia, dan itu hal yang wajar. Sex bukan dimusuhi, tetapi dikuasai dengan penguasaan diri, dan ini adalah proses, tidak instant. Ada baiknya jika orang tua sendiri tidak munafik, tetapi bercerita bagaimana bisa menang dan secara bertahap makin hari semakin kudus, baik pikiran maupun tubuh. Anak akan mendapat gambaran realistis dan ikut menang. d. Saat semuanya ‘un-finnish’ Hobby dan talentanya banyak, berganti-ganti dan semuanya tidak tuntas, tidak selesai, ‘un-finnish’. Hobby tidak murah, namun tidak ada yang selesai, akhirnya kami konseling dengan seorang psikolog keluarga kami, dan sarannya tidak jauh dari thema kita, jadilah sahabat bagi anak, khususnya saya sebagai ayahnya. Ketika figur ayah adalah pribadi yang jauh, ada rasa gelisah, tidak aman (in secure) pada anak, dan itu muncul dalam bentuk perilaku yang ‘un-finnish’. Jadi rupanya sikapnya selama ini, karena saya bukanlah ayah seperti yang dia harapkan. Anak memerlukan persahabatan dengan orang tuanya, sehingga jati dirinya diisi oleh figur orang tua, merasa aman dan ‘finish’.
Anak Usia diatas 17 SUDAH DEWASA Pada masa ini, anak anda sudah menjadi manusia dewasa. Tergantung pola asuh dalam masa-masa sebelumnya. Jika anda berhasil menjadi teladan, motivator dan sahabat di masa-masa sebelumnya, maka anda akan menikmati hubungan keluarga yang akrab, harmonis, keterbukaan dan melihat anak-anak anda melesit dalam prestasi dan pencapaian yang maksimal, anda akan dipuaskan dengan kebanggaan akan prestasi mereka dalam berbagai bidang kehidupan. Mereka seumpama anak panah yang melesat tepat ke sasaran, di tangan anda, seorang pahlawan.
51
Secara umum teknik mendidik anak ada empat hal utama, yaitu 1. Ajaran/Aturan, 2. Hukuman, 3. Imbalan dan 4. Keteladanan.
Tips Praktis Parenting Relasi Dengan Anak Melihat anak-anak kami mendapat beasiswa, orang berkata kepada saya; “Wah isteri bapak luar biasa, bisa mendidik anak-anak menjadi teladan” “Kenapa bilang istri saya luar biasa? Kenapa ndak bilang saya bapak yang hebat?” Mereka menjawab; “Pak.. kalau anak pintarpintar, ibunya siapa? Kalau anak bandel-bandel, orang tanya bapaknya siapa?” Anak bangun siang kayak bapaknya, main game kayak bapaknya, naruh handuk sembarangan, kayak bapaknya, tidur malam-malam kayak bapaknya dan semua yang jelekjelek ditimpakan ke bapaknya. Mungkin saja ada benarnya, makanya dalam bagian ini saya mau ceritakan kehebatan isteri saya mendidik anak-anak, menyiapkan Generasi Baru. Sering orang tua mengalami kesulitan mengarahkan anakanak, menasehati dan dibantah, memerintah dan ditentang, berbicara dan tidak didengar, menghukum dan dilawan. Karena tidak ada keintiman kelekatan hubungan. Bagian terpenting dan utama, adalah membangun hubungan. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan dibicarakan, namun hanya bisa berbicara dan ‘nyambung’ jika ada hubungan. Karena itu bangunlah hubungan yang kuat dengan anak-anak anda.
Tips Membangun Hubungan Dengan Anak Anak merasa ortunya ‘ndak nyambung’ dan malas berbicara dengan ortu. Ortu merasa anaknya susah diatur, maunya sendiri dan seperti ‘anak yang hilang’ walau mereka tinggal satu rumah. Anak-anak lahir di zaman yang berbeda, mereka main Facebook, Netlog, Twiter, internet game, dan belajar bersama Geogle sejak usia yang sangat dini. Seolah-olah Facebook, Geolgle adalah ‘tuhan’ mereka, ‘tuhan’ zaman ini. Anak-anak bisa bertanya apa saja dan akan dijawab. Lalu apa peran orang tua? Anak-anak menjawab; “Ortuku itu seperti mesin ATM, penghasil uang, tetapi tidak bisa diajak berbicara” “Kalau diambil uang kebanyakan terus nge-hang”. Bagaimana bisa menjalin hubungan yang lekat, intim dengan anak? a. Sediakan Waktu Waktu tidak pernah ada jika kita tidak menyediakan. Pekerjaan, sosial, hobby, teman, agama, internet, sms, hp menyita waktu kita habis-habisan dan jauh lebih menyenangkan daripada menghadapi anak yang menjengkelkan. Namun demikian, kuduskan waktu, khususkan waktu buat anak-anak. Liburan, makan malam sesering mungkin bersama mereka. Libur dengan keluarga besar, bertemu saudara sepupu, sering juga mencairkan hubungan internal keluarga yang sudah kaku. Jika memungkinkan, jadilah sopir bagi anak anda, itu waktu terbaik bersama anak, itulah yang dilakukan isteri saya.
52 |
b. Jangan Arogan Kalau menurut anak anda, anda salah (walau menurut anda, anda benar), maka sekalipun anda orang tua dengan rendah hati, mintalah maaf. Arogansi, kesombongan, otoriter, gaya feodal sudah tidak berlaku bagi anak-anak zaman ini, sekalipun anda adalah keturunan ningrat, keraton atau raja sekalipun. Apalagi anda orang biasa-biasa saja. Anak akan menilai anda ‘kuno’. Kita boleh ‘kuno’ dalam hal moral, kekudusan, tetapi rendah hati dan terbuka dalam bersikap. c. Hargai Anak Sebagai Pribadi Yang Unik Terima setiap anak berbeda-beda, talentanya, jenis kecerdasannya, kebiasaan dan temperamen. Dia diciptakan TUHAN melalui kita, untuk sebuah peran yang unik di bumi ini. Jadi jangan bandingkan dia dengan kakak atau adiknya. Cukup tegor saja kesalahannya tanpa membandingkan. Tegor saja kesalahannya tanpa memberinya cap. Misal, katakan saja; “Kamu harus rajin supaya pandai”. JANGAN ucapkan; “Kamu itu MALAS, harus rajin seperti kakak”. Anda boleh memotivasi dengan memberi inspirasi tokoh atau paman tetapi bukan kakak atau adiknya, dia akan merasa dibanding-bandingkan. d. Hargai Dia Sebagai Pribadi Jangan membuat seorang anak harus mengalah karena dia perempuan, karena dia paling kecil atau paling besar. Yang benar dibela yang salah ditegor, apapun gendernya dan nomor berapapun itu anak. Jika dia harus mengalah karena dia perempuan, nanti dia menyesal sebagai perempuan dan citra diri kewanitaannya bisa tidak tumbuh sebagaimana seharusnya dan akan menjadi kelaki-lakian. (dan sebaliknya). Dengarkan usulnya walau dia masih kecil. Tidak masalah anda marah atau mendisiplin, akan menjadi masalah adalah jika anak melakukan hal yang benar, dan anda tidak memberinya rewards, perhatian atau pujian. Jika menegor, jangan sebut atau ungkit-ungkit kesalahan sebelumnya. Ini membuat dia dihargai sebagai pribadi. e. Kata-kata Dorongan Jangan lewatkan hari tanpa salah satu berikut ini; memeluk, menepuk pundak, merangkul, mengandeng dan mengucapkan:”Terima kasih” “Goodluck” “Semoga Berhasil”, “I Love You”, “Kamu bisa”, “Hebat” “Kamu istimewa” dan kata-kata dorongan lainnya. Jangan ucapkan kata; “Tumben” pada saat anak melakukan yang benar, seperti bangun pagi, belajar, tidak mengompol, dan hal positif lainnya, karena itu penghinaan. f. Jadilah Temannya Menjadi krusial ketika anak-anak beranjak remaja dan mulai jatuh cinta lebih cepat dari perkiraan anda. Sembunyikan keterkejutan apalagi emosi anda, berikan komentar positif (“Wow ganteng juga dia”. “Kamu cantik sih, maka ada yang naksir”, dan lainlain) supaya anda tetap menjadi teman dan tempat curhat bagi anak anda. Hanya dalam posisi demikian anda bisa menjaga komunikasi dengan anak dan ada peluang mengarahkannya.
53
Tantangan Parenting Bagi Generasi Z Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham
Mendidik Generasi Masa Kini Orangtua memiliki peran yang sangat besar untuk membentuk generasi unggul. Amsal 22:6 menyatakan, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Ulangan 6:4-7 mencatat perintah Tuhan bagi orangtua untuk mendidik anaknya dengan baik. Menurut Teori Generasi ada 5 generasi yang lahir setelah Perang Dunia II, yaitu: 1. Baby Boomer (lahir tahun 1946 – 1964) Ciri: punya banyak saudara kandung, mudah menyesuaikan diri. Kini dianggap orang lama yang punya pengalaman hidup. 2. Generasi X (lahir tahun 1965-1980) Ciri: Mulai mengenal TV dan Personal Computer (PC), suka video games, MTV. Ada yang menggunakan ganja dan tidak menghormati orangtua, banyak yang hidup dalam struktur keluarga yang memburuk. 3. Generasi Y (lahir tahun 1981-1994) Ciri: menggunakan teknologi komunikasi instan seperti e-mail, sms, dan media sosial seperti facebook, twitter, suka main game on-line. Budaya hedonisme (hura-hura) dan konsumtif meningkat. 4. Generasi Z (lahir tahun 1995-2010) Ciri: ini generasi internet, mayoritas yang dilakukan berhubungan dengan dunia maya, akrab dengan gadget canggih yang mempengaruhi kepribadian mereka, rentan terhadap kriminalitas termasuk dari dunia maya. 5. Generasi Alpha (lahir tahun 2011-2025) Ciri: Lahir dari generasi X akhir dan Y yang kaya dan terdidik, namun memiliki tantangan besar karena masyarakat menerima pernikahan sejenis dan bersifat permisif (tidak mengakui kebenaran mutlak), lagipula terorisme, radikalisme agama, kesulitan pangan serta masalah lingkungan hidup dunia meningkat. 54 |
CIRI GENERASI Z 1. Generasi digital yang gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan maupun pribadi diakses dengan cepat melalui internet sehingga mereka disebut sebagai netizen (internet citizen). 2. Sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter, Instagram, whatsapp, dll. Melalui media ini mereka jadi lebih bebas berekspresi dengan apa yang dirasa dan dipikir secara spontan. Kini Indonesia adalah negara pengguna twitter no 1 dan facebook no 2 terbanyak di dunia. 3. Terbiasa dengan berbagai aktifitas dalam satu waktu yang bersamaan (multi-tasking), misalnya nge-tweet, browsing internet, mendengarkan musik dengan headset. 4. Menginginkan segala sesuatu serba cepat, tidak berteletele dan berbelit-belit. Ingin serba instan, tidak sabaran, dan tidak menghargai proses. 5. Cenderung kurang dalam berkomunikasi secara verbal. 6. Cenderung egosentris dan individualis. 7. Cenderung toleran dengan perbedaan kultur.
Generasi Z menghadapi tantangan yang sangat berat. Simak data berikut ini: •
4 dari 100 pelajar dan mahasiswa Indonesia mengkonsumsi narkoba.
•
95 dari 100 anak kelas 4, 5 dan 6 SD telah mengakses pornografi.
•
93 dari 100 remaja pernah berciuman bibir.
•
600.000 kasus anak-anak Indonesia hamil di luar nikah di usia 10-11 tahun.
•
2,2 juta kasus remaja Indonesia usia 15-19 tahun yang hamil di luar nikah.
•
5 dari 100 remaja tertular penyakit menular seksual.
•
3061 remaja terinfeksi HIV setiap 3 bulan.
•
Kasus INCEST terjadi di 25 propinsi pada 2014.
•
Indonesia peringkat no 1 di dunia sebagai pengakses pornografi.
[Rangkuman data dari BNN dan Puslitkes UI (2011), KPAI (Oktober 2013), Kemenkes (Oktober 2013), Divisi Anak dan Remaja YKBH (2014), Content Analysis berita online YKBH, (2014), Kementerian Kominfo, Jaringan Doa Anak]
Parenting Bagi Generasi Z 1. Membimbing Anak Takut Akan Tuhan Orangtua harus menjadi teladan serta mendidik anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan (Ef. 6:4) agar cinta Tuhan (Yos. 24:15) dan punya karakter ilahi. Bimbingan harus dilakukan berulang-ulang sampai mereka mempraktekkannya dalam hidup sehari-hari (Ul. 6:4-7).
2. Melengkapi Diri Untuk Mendidik Generasi Digital Tujuannya agar dapat membimbing anak dalam penggunaan internet. Beberapa tips praktis: •
Beri pengertian kepada anak, tentang situs dan konten mana yang boleh diakses dan mana yang tidak boleh (mis: pornografi, kekerasan).
•
Gunakan aplikasi pembatas situs porno (software filter), tempatkan computer di ruang terbuka yang bisa dilihat semua anggota keluarga.
•
Batasi games (on line) yang menyita waktu, apalagi bila menyebabkan anak kurang belajar dan nilainya di sekolah melorot.
•
Hati-hati terhadap penyalahgunaan data. Beritahu anak agar jangan beri data penting di sosial media, jangan add/ accept orang tak dikenal apalagi diajak ketemu.
•
Jangan biarkan anak kecanduan dunia maya sehingga kurang bersosialisasi secara langsung. Dorong anak bergaul, olahraga, ke gereja dan terlibat dalam pelayanan.
3. Membangun Dialog-Komunikasi Terbuka-Dengan Anak
yang
Orangtua dituntut bersikap tegas, namun tetap lembut dan sabar. Kehadiran diri, cinta kasih dan perhatian orangtua yang dirasakan anak dapat mengimbangi derasnya pengaruh negatif dari internet. Orangtua juga harus meningkatkan kompetensinya dalam hal pendidikan dan pendampingan anak, misalnya dengan rajin membaca buku-buku parenting, mengikuti seminar maupun pelatihan-pelatihan pengembangan diri, khususnya yang bertema psikologi atau parenting dan komunikasi efektif.
4. Mendoakan Anak (Ayub 1:5) Hal ini penting supaya anak-anak terhindar dari jerat Iblis dan mereka dapat hidup di jalan yang benar, sehingga hidupnya mempermuliakan Tuhan dan jadi berkat bagi banyak orang.
55
BSK
Bapak Sepanjang Kehidupan
FUNGSI SEORANG BAPAK Pdt. Yohanes LB Chiong
Bapak adalah kepala keluarga. Tuhan sudah menetapkan para suami menjadi kepala keluarga, mewakili Tuhan dalam keluarganya. Peran seorang Bapak sangat besar terhadpa keluarga tersebut, ada banyak fungsi yan harus dilakukan oleh seorang Bapak, agar keluarganya mengalami pertumbuhan dan berkat yang berlimpah-limpah dari Tuhan. Berikut ini adalah beberapa fungsi seorang Bapak bagi keluarganya.
Bapak sebagai Pendidik Sejak awal penciptaan Allah memberikan tanggung jawab kepada Adam sebagai kepala untuk mendidik/mengajar mulai dari istri sampai keturunannya. Pola ini terus berulang dijalankan setiap keluarga sampai pada Abraham. Di Kejadian 18:19 “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” Apabila setiap laki-laki menjalankan tugas sebagai pendidik (guru) terhadap istri dan anak-anak maka ia menjadi kesayangan Allah dan rahmat Tuhan dicurahkan atasnya. Seperti benih yang ditanam begitu pula dengan pengajaran yang diberikan laki-laki kepada istrinya maka benih dan prinsip pengajaran tersebut akan lahir melalui ibu kepada anak-anak dan anak kepada keturunannya dengan demikian prinsip ini menunjukkan seorang istri melipatgandakan apa yang diterima dari suaminya. Terlihat bapak yang berhasil sebagai pendidik (guru), ketika ia menerima Firman dari Allah kemudian menyampaikan kepada keluarga (istri dan anak-anak) sehingga menghasilkan keluarga yang bahagia. Sebaliknya bapak yang gagal sebagai pendidik (guru), ketika menerima Firman tetapi tidak menerapkan dalam hidupnya dan masuk pengaruh-pengaruh yang bukan berasal dari pengajarannya Tuhan, maka keluarga menjadi kacau, istri tidak lagi punya rasa hormat pada suami, anak-anak terlibat narkoba dan hal-hal yang buruk lainnya.
56 |
Bapak sebagai Pendisiplin Dimana bapak melatih, mendisiplinkan anak dengan cara anak mengikuti teladannya, dimulai dari hubungan baik, hidup teratur, memberi respon dengan tepat, menjadi teladan
Kebenaran tentang disiplin: • Disiplin tidak sama dengan hukuman (Kolose 3:21) • Disiplin adalah mengajar seseorang agar mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi (Efesus 6:4). • Disiplin adalah pelatihan, termasuk didalamnya mengadakan koreksi serta memberikan instruksi untuk membentuk karakter anak. • Allah memberikan perintah, tanggung jawab kepada suami, untuk melatih serta memperlengkapi istri dan anak mereka.
Kegagalan dalam disiplin: • Apa yang dilakukan bertentangan degan apa yang diucapkan. • Memberi instruksi tanpa memberi teladan. • Relasi yang buruk sehingga tidak memiliki trust ( kepercayaan). • Tidak memberikan kesempatan kepada anak melihat apa yang bapak lakukan sehari-hari.
Bapak sebagai Pemimpin Tanggung jawab suami sebagai kepala kepada istrinya: • Memberikan kebutuhan rohani dan rumah tangga bagi keluarganya (Efesus 5:23-24; Kejadian 3:16-19; I Timotius 5:8). • Memberikan kasih,perlindungan dan perhatian bagi kesejahteraan istrinya (Efesus 5:25-33). • Memberikan penghormatan, pengertian dan penghargaan kepada istrinya (Kolose 3:19; I Petrus 3:7). • Memberikan kesetiaan mutlak pada pernikahan bersama istrinya tidak menghambat atau menekan potensi dan talenta anggota keluarga (Efesus 5:31 ; Matius 5:27-28).
57
Peran suami sebagai Kepala keluarga • Prophet (Nabi) menuntun dan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan kepada keluarga. • Priest (Imam) mengayomi membawa keluarga untuk selalu beribadah kepada Tuhan, membangun mezbah keluarga. • King (Raja) memimpin dengan otoritas tetapi disertai dengan kasih terhadap istri dan anak-anak.
Tugas Bapak sebagai kepala keluarga: • Membuat rencana bagi masa depan keluarganya yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya sesuai dengan cara Allah. • Memberi Visi dimana memimpin keluarga untuk mengantisipasi yang akan terjadi, memperlengkapi serta mempersiapkan keluarga kepada masa depan yang lebih baik. • Membedakan dan mendeteksi apa yang akan terjadi disaat yang akan datang termasuk merawat,memelihara dan melindungi keluarga.Memberi waktu dan berbicara kepada keluarga serta mendengarkan mereka tentang perubahan yang terjadi dalam keluarga.
Mendengarkan Apa yang Allah Katakan & Mendengarkan Keluarganya • Seorang bapa harus mendengarkan Allah dan keluarganya. Apakah anda mendengar suara Allah? • Seorang bapa harus mendapat perintah atau petunjuk untuk keluarganya. Apakah anda mendapat perintah atau petunjuk dari Allah untuk keluarga anda ? • Seorang bapa harus megetahui apa yang terjadi dalam keluarganya. Apakah anda tahu apa yang sedang terjadi dalam keluarga anda? • Seorang bapa harus mengetahui apa yang terjadi di dunia sekelilingnya dan mempersiapkan keluarga untuk menghadapinya. Apakah anda mengetahui apa yang sedang terjadi disekeliling dan apakah sudah mempersiapkan keluarga untuk menghadapinya Seorang bapa harus mendengarkan suara hati (jeritan) istri dan anaknya. Apakah anda mendengarkan suara hati (jeritan) istri dan anak?
Memperkatakan Suara Allah. • Melalui mulut seorang bapak di rumah, seluruh keluarga mendengar suara Allah. Istri dan anak-anak mendengar suara Allah pertama kali melalui suami/ayah, bukan dari rohaniawan. Segala sesuatu yang didengar di tempat ibadah meneguhkan apa yang telah didengar dari suami/ayah.
58 |
CIRI KEUTAMAAN LAKI-LAKI SEBAGAI BAPAK Dalam dunia periklanan dan film, sosok laki-laki dibayangkan atau dipresentasikan sebagai seorang yang “maco” yang memiliki postur tubuh yang kekar atau seseorang yang berpenampilan dan bertutur kata lembut menawan dan berpakaian rapih. Tetapi tidak demikian dengan seorang laki-laki yang benar-benar berfungsi sebagai bapak baik secara jasmani atau rohani. Berikut ini ciri-ciri keutamaan laki-laki sebagai Bapak:
• Memiliki reputasi yang baik (Good reputation). Sadar bahwa perbuatan atau tindakan kita menunjukkan reputasi kita.
• Kemurnian moral. Dalam dunia yang sedang mengalami degradasi moral dapatkah kita menunjukkan kemurnian moral sesuai standar keimanan dan sejauh mana sikap moral kita dapat menerobos kebiasaan buruk atau nilai-nilai duniawi dalam kehidupan sehari-hari.
• Stabilitas spiritualitas dan emosionalitas. Hidup dengan menghidupi nilai-nilai keimanan atau prinsip yang diajarkan oleh agama secara utuh. Oleh sebab itu ia harus menjadi : • A man of faith atau laki-laki yang beriman. • A man of hope atau laki-laki yang hidup berdasarkan setiap janji Allah. • A man of love atau laki-laki yang hidup mempraktikkan kasih Allah.
• Bijaksana (Prudent). Harus memiliki pandangan serta sikap hidup yang tepat dalam hubungan dirinya dengan Tuhan dan sesama agar tidak gegabah, rendah hati, saleh dalam hal beribadah (suka berdoa), menyadari akan jati diri yang sebenarnya dan senantiasa bersyukur (tidak mengeluh) dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
• Pantas Diteladani (Respectable). Hidup sesuai dengan tata krama atau aturan yang ada sehingga orang lain tertarik untuk mengikuti. Perilaku yang diperbuat patut atau pantas dihargai serta diteladani.
• Bersikap ramah dan murah hati (Hospitable). Hidup mempraktekkan kasih pada sesama baik dalam keluarga maupun masyarakat. Senang menolong yang berkekurangan dan senang memberi tumpangan. 59
Wawancara PENYULUH dengan Pdt. JAROT WIJANARKO
Peran Gereja bagi Pendidikan Moral Anak
GEREJA adalah pemegang mandat dari Tuhan untuk mendidik karakter, moral, etika yang benar berdasarkan Firman Tuhan. Tanggung jawab dalam mendidik anak semuanya dimulai dari orang tua atau keluarga. Gereja dan sekolah hanya membantu dan menjadi tangannya orang tua. Jadi, jangan katakan bahwa, “wah, saya sudah kirim anak saya ke Sekolah Minggu, saya sudah didik koq kasih sekolah,” oh.. tunggutunggu, sekolah hanya mengisi otak. Kalau mendidik anak adalah isi hati, nilai, etika, moral, karakter, nilai-nilai hidup, itu tetap nomor satu dari orang tua. Nah, gereja memang penting karena gereja adalah wakilnya Tuhan. Tapi, gereja tentunya tidak bisa memberikan pelajaran Matematika, IPA, dsb. Gereja terhadap sekolah adalah memberikan visi-misi yang bermuatan agama. Gereja harus memuridkan para orang tua, karena lebih mengerti Alkitab, bahkan lebih mengerti pesan Tuhan tentang keluarga. Gereja, paling tidak ada Pekan Keluarga atau memberikan porsi yang lebih untuk tema keluarga. Ada gereja yang hanya seminggu sekali atau dua kali mengajarkan tentang keluarga, kuda putih, akhir zaman, memang tidak salah namun alangkah baiknya porsi untuk keluarga itu lebih. Karena yang digembalakan adalah keluarga-keluarga. Gereja juga mengembalikan prioritas yang benar dalam hidup ini. Atau, kalau tidak membangun gereja Family Friendly Church (doa keluarga, mesbah keluarga, penginjilan sekeluarga, pelayanan sekeluarga) bukan hanya keluarga namun sistemnya sendiri adalah atas dasar keluarga.
60 |
Mesbah Keluarga Walau tidak semua keluarga bisa melakukan Mesbah Keluarga, yang penting gereja memberikan visinya mengajarkan hal itu. Seperti persepuluhan kalau diajarkan terus-menerus, pasti akan dilakukan. Kalau tidak diajarkan, tidak dilakukan. Sama juga dengan keluarga, ini adalah tugas gereja.
Pendidikan Sex Usia Dini Orang tua tidak perlu mengajarkan anak secara formal. Mendidik anak tentang seksualitas, ikuti saja kecuali ketika dia bertanya, harus dijawab. Kalau anak tidak bertanya, jangan ‘cari gara-gara’ mengajarkan. Tetapi, juga jangan melarang. Misalnya orang tua mengatakan, “eh, itu pornografi tidak boleh ya..” wah, malah jadi tahu bahwa itu ada. Kebanyakan anak bertanya, orang tua bukannya menjawab dengan benar malah memarahinya. Ketika ada anak usia 5 tahun bertanya, “Mama, koq wanita bisa hamil?” Cukup dengan jawaban: “Nanti juga kalau sudah besar pasti bisa hamil.” Jika dia bertanya lagi, “Ma, koq Mba’ itu sudah besar belum hamil?” Jawab: “Kan, nggak punya suami,” cukup. Lama-kelamaan nanti setelah dia SMP akan mengerti juga. Jadi, orang tua tidak harus menjelaskan secara detail. Orang tua harus menjawab dengan benar, sejujur-jujurnya namun sesingkat-singkatnya, sesuai dengan usianya. Sebagai orang tua jangan mengajarkan yang salah kepada anak-anaknya. Misalnya, pertanyaan: “Ma, koq wanita bisa hamil?” Dijawab: “Kalau wanita dan laki-laki berhadap-hadapan, nanti bisa hamil,” kalau demikian nanti anaknya ketika berhadapan dengan teman laki-lakilakinya jadi takut, diajak ngomong dia menghindar. Karena itu, orang tua harus mengajarkan yang benar. Contoh, jika
anaknya bertanya apa arti ‘sodomi’. Orang tua dengan asal menjawab, sodomi itu dipukul dari belakang. Nanti lima bulan ke depan ketika orang tua tersebut sudah lupa yang diajarkan, anaknya pulang menangis dan mengatakan “aku disodomi oleh Pak Guru..” Wah, orang tuanya stress, ke sekolah mengamuk, padahal anaknya hanya dipukul. Jadi, waktu yang tepat untuk mengajarkan anak-anak usia dini soal sex adalah, ketika dia bertanya, maka orang tua harus jawab yang benar. Orang tua harus menjadi sumber informasi bagi anak, sehingga apapun yang ingin diketahui anak dan ketika dia bertanya, yang akan dicari adalah orang tuanya. Atau ada juga anak tidak ‘cari gara-gara’ malah diajari. Sering juga karena diajar-ajari, malah jadi ingin tahu. Jadi, sebenarnya kalau saat ini sampai ‘demam’ pengajaran sex usia dini, tunggu dulu, yang mana dulu. Tetapi, jika diajari tentang tubuh manusia, anatominya misalnya “pantat, kelamin, itu tidak boleh orang lain pegang kecuali kamu, kalau teman atau orang lain itu tidak sopan.” Pengajaran di usia dini, tetapi bukan juga di usia yang cukup dini kita mengajari sex yang berarti organ seksual, menunjukkan foto-foto pornografi, dsb., itu ngaco (salah, -red)!
Pentingnya Pendidikan Moral Sejak Dini Alkitab mengajarkan tentang moral. Moralnya sex, itu hubungan suami-istri dalam pernikahan. Tapi dalam membicarakan dengan anak itu juga tidak masalah. Orang tua harus mendidik dari segi moralnya. Anak juga melihat dari internet. Nah, jika tidak ada hubungan dengan orang tua, anak bisa salah arah. Tapi kalau ada komunikasi, “kok di internet begini?” Jangan dimarahi, jawab: “iya itu salah, yang benar begini.” Jadi, orang tua zaman sekarang tidak bisa melarang anaknya untuk tidak membuka internet. Misalnya anak cerita, di internet cewek dengan cewek cium-ciuman tuh, bahkan kalau anak yang sekolah di Internasional School, walau yang Kristen sekalipun, anak bilang, “Iya, Bu Guru begitu juga gak apa-apa.” Nah, kalau anak begitu dan tidak bertanya kepada orang tua, suatu saat hal tersebut akan menjadi pandangan hidupnya.
61
Gereja Kehilangan Peran di tengah masyarakat? Gereja tidak boleh kehilangan peran. Gereja sebenarnya tidak kehilangan peran, selama Tuhan ada di situ.
Kalau gereja ada Tuhan, gereja pasti berperan. Artinya, gereja hamba-Nya Tuhan, gereja menegakkan prinsipprinsip kebenaran, gereja tidak boleh menyuarakan hal yang tidak benar, pokoknya gereja harus berdiri di sisi Tuhan.
Ayo Gereja… Kirim Guru ke Sekolahsekolah Di era sekarang, Pemerintah telah membuka kesempatan yang luar biasa besar, tapi sayang gereja tidak mengambil kesempatan itu. Contoh, di dunia pendidikan Undang-undang (UU) mengamanatkan bahwa setiap anak mendapatkan hak guru agama sesuai agamanya. Pemerintah menyediakan anggaran untuk guru agama mengajar di sekolah. Tetapi, gereja tidak menyediakan guru. Karena itu, gereja setempat harus menyediakan guru agama bagi sekolah negeri yang tidak memiliki guru di daerahnya. Pemerintah selain menyediakan anggaran untuk pendidikan agama, juga untuk acara-acara keagamaan, membuat buku, modul sekolah, anggarannya dikasih dari APBN, tinggal diajukan saja RAB-nya. Justru sekolah Kristen ditawarkan, tapi rata-rata tidak mau menerimanya, mungkin karena takut pembukuannya di ‘utak-atik’. Jadi, dalam hal ini bukan kesalahan di Pemerintah, tapi de facto kesalahan pada gereja yang TIDAK MENGAMBIL KESEMPATAN. Gereja tidak melayani di bidang pendidikan. Jangankan sekolah negeri, sekolah Kristen kembang-kempis, karena gereja tidak support. Itu contoh kondisi umum, walau tidak semua gereja.
62 |
Gereja tidak mengambil peran itu, karena gereja sibuk berantem dengan sesama gereja, cari/ambil jemaat orang lain. Padahal, sekolah-sekolah terbuka, mengapa tidak cari jemaat di sekolah. Di lain hal, ketika ada gereja yang masuk ke sekolah, maka jemaatnya bertambah. Yang lain marah. Contoh, misalnya ada gereja yang jumlah jemaatnya 100 orang, pemudanya 30 (tidak ke gereja, tapi mereka ada di sekolah). Kemudian, gereja tersebut melayani di sekolah, nah ambillah tuh jemaat, ini ‘kan domba yang terlantar. Tapi, dari sekian banyak gereja, yang melayani di sekolah hanya bisa dihitung jari. Sekolah mengajar otak, bukan hati. Sekolah mengisi soal kepintaran Matematika, IPA, dsb., sedangkan masalah hati bagiannya para tokoh-tokoh agama seperti, Pendeta, Ustad. “Kalau Pemerintah tidak membuat kurikulum yang bagus, kita teriak, eh Pemerintah bikin kurikulum Matematika yang bagus. Tapi, kalau moral, Pemerintah teriak, eh gereja, jemaatmu didik. Ini sekolah, kirim dong gurumu ke mari..!” Dari sisi Pemerintah memang benar. Maka, praktiknya sesuai UU tersebut, gereja harus bergerak, ‘Ayo, kita siapkan guru ke sekolah-sekolah’. Selain gereja, yayasan atau komunitas misalnya GBI ada Pokja. Tidak usah jauh-jauh, di sekitar kita saja, jika banyak anak-anak sekolah yang datang ke gembalanya untuk minta tanda-tangan. Itu menandakan di sana tidak ada Guru Agama yang mengajarkan pelajaran agama, maka sekolahnya mewajibkan (karena sekolah Pemerintah). Berarti sekolahnya masih perhatian bahwa kamu butuh diajari agama, bukan hanya diajari otaknya. Bersyukur anak-anak kita masih disuruh minta tanda-tangan. Bagaimana kalau dilarang? Contoh di Amerika sekitar 50-an tahun lalu, agama tidak boleh diajarkan di sekolahsekolah. Sekarang, lihatlah LGBT semuanya. Nah, sekarang ini Pemerintah Asia, Indonesia pun cukup bagus, di sekolahsekolah negeri ada Persekutuan Doa, UU mengamanatkan setiap anak berhak mendapat pendidikan agama sesuai iman si anak.
63
APA KATA MEREKA MENGENAI KONFERENSI PELAYANAN KELUARGA? Pada umumnya peserta Konferensi Pelayanan Keluarga merasa diberkati, mereka menerima pola pikir yang baru tentang melayani keluarga dan mereka memberikan penghargaan kepada GBI, karena program-programnya semakin baik dan mem'bumi'. Berikut ini adalah beberapa hasil wawancara kami dengan peserta:
Bagi Anda, apa yang menarik dari acara KPK ini?
Apa inti yang Anda dapat selama mengikuti acara KPK ini dan mengubah cara Anda bepikir dan melayani keluarga?
64 |
RENALD BELINI HENOCH
BAMBANG SUYONO
(GBI ELOHIM BOGOR
(GBI SUKAWARNA, BANDUNG)
Tertarik dengan KELUARGA karena, permasalahan saat ini iblis gencar di keluarga-keluarga muda. Jadi, banyak teman-teman saya di usia pernikahan muda itu, sudah banyak masalah, bercerai, dsb. Menurut saya penting banget konferensi Pelayanan Keluarga karena DASAR DARI SEBUAH GEREJA adalah KELUARGA.
Luar biasa, ada hal yang sebelumnya kita keliru persepsi contoh tentang mendidik anak, disini diubahkan.
Mengikut sesi “Bapa Sepanjang Kehidupan” (BSK) – Lebih kepada rumah, memang gereja itu adalah pusat. Tetapi, gereja itu harus membantu kepada keluargakeluarganya masing-masing, bukan di gereja lagi tapi kita fokusnya kepada KELUARGA.
Kesan, pesan serta harapan ke depan?
Kesan, acara seperti ini luar biasa banyak animo hamba-hamba Tuhan yang ikut jadi memang sangat baik. Harus diselenggarakan lagi, setahun 2 kali.
Menurut Anda, bagaimana Kepengurusan BPH GBI dalam periode kali ini?
Banyak perubahan. Kemarin saya ke Palangkaraya, anak-anak muda di sana bilang memang ada perubahan yang terasa setiap ujung-ujung GBI, yang ada di pelosok pun juga merasakan perubahan itu. Kepemimpinan BPH GBI yang sekarang, bisa dikembangkan lebih baik lagi.
Anak yang dibentuk, bukan hanya diserahkan kepada gereja setiap hari minggu, tetapi oleh keluarganya. Di keluarganya justru yang harus lebih banyak. Konsep di setiap gereja berbeda, misalnya di Katolik, anak tidak ikut sekolah minggu, di Protestan ada sekolah minggu, tetapi hanya 2 jam. Di tengah keluarga pasti ada ebih banyak waktu untuk membentuk anakanak. Sebagai alat kontrol untuk berikutnya/ evaluasinya jadi jelas apa yang belum beres. Program-program BPH saat ini, bagus. Itu ‘kan ada di majalah Penyuluh panduan langkah-langkah ke depan. Sekarang ini sudah lebih baik.
AGUSTINA
ELLEN
YUSUF KURNIAWAN
(SORONG, PAPUA)
(GBI OFCC Alam Sutra)
(STT KHARISMA, BANDUNG)
Sesi Wanita Cakap Berdampak (WCB) dalam Konferensi Pelayanan Keluarga ini, menurut saya sangat luar biasa.
Acara KPK (Konferensi Pelayanan Keluarga) bagi saya sangat memberkati sekali.
Intinya, kita sebagai wanita bisa lebih berdampak bagi gereja dan lingkungan sekitar serta memberi motivasi dan inspirasi bagi wanita yang lain.
Berawal dari keluarga, kalau dalam keluarga sudah harmonis, satu dengan yang lainnya berkolerasi dengan baik, maka akan membawa dampak yang baik bagi gereja dan lingkungan.
Mendapat pengajaran yang baru, yaitu bagaimana mengolah keluarga dengan baik terutama keluarga Kristen. Karena, hari-hari ini banyak tantangan seperti kekerasan dalam rumah tangga, LGBT dan banyak hal yang keluarga hadapi dan bagaimana sikap gereja GBI memandang berbagai masalah ini.
Jujur, saya baru kali ini mengikuti acaraacara seperti ini. Saya percaya tahuntahun ke depan diadakan seperti ini lebih lagi.
Setelah mengikuti acara tersebut sebaiknya lebih sering mengadakan acara seperti ini, tidak hanya seminar yang mengajarkan teori tetapi bagaimana praktiknya di lapangan. Mengenai Sinode GBI sudah bagus dimana program yang dilaksanakan sudah menjawab kebutuhan kita.
Peran gereja sangat penting dalam keluarga terutama sebagai gembala, pemimpin dan kita sebagai pelayan Tuhan karena sumber keluarga: pengajar dari gereja itu sendiri. Konferensi ini tetap berlanjut, karena ada hal yang baru mungkin problema yang akan ada selalu baru, berarti bagaimana pengajaran tetap up to date. Saya kenal dengan Pak Japarlin Marbun. Kepengurusan yang baru ini sangat bagus, dengan value MANTAP, sangat bagus sebagaimana GBI bisa mempengaruhi Indonesia. Tadi dikatakan GBI adalah Sinode yang terbesar di Indonesia, menurut saya sangat luar biasa, dengan menjadikan keluarga yang cinta Tuhan, akan sangat berdampak bagi bangsa ini.
65
Komitmen Pdt. Gede Widiada
Dalam pembentukan seorang pemimpin terdapat tiga area yang harus dikembangkan secara terusmenerus. Pertama, Pengembangan Kepribadian; kedua, Pengembangan Keahlian; ketiga, Pengembangan Membangun Hubungan dengan Sesama. Pengembangan ini membutuhkan kemauan keras dan kerelaan membayar harganya.
Komitmen“ merupakan bagian penting dari pembentukan karakter seseorang pemimpin. Anda pernah dengar keluhan seperti ini dari seorang staff sebuah perusahaan besar di Indonesia? Ia mengeluhkan pemimpinnya yang sangat mudah ingkar janji, sang pemimpin berjanji, jika ia memenuhi target penjualan yang dibebankan, maka ia akan mendapat insentif sebesar 2% dari nilai penjualannya. Waktu menerima informasi ini, ia sangat bergembira dan mulai berangan-angan, seandainya dapat tercapai target tersebut ia akan membeli sesuatu yang ia inginkan, maka munculah semangat yang membara untuk mencapai target tersebut. Dari usaha kerasnya akhirnya tercapailah target yang diharapkan dalam bulan demi bulan yang dijalaninya. Tapi apa yang terjadi, pemimpinnya tidak pernah memenuhi janji yang telah diucapkannya! Akhirnya staff ini sangat kecewa. Ternyata kejadian ini bukan hanya menimpa seorang staff tapi banyak staff dari berbagai Divisi. Kita dapat belajar dari kejadian ini, jika kita mengalaminya mungkin semangat kita akan menurun, kinerja kita akan menurun, produktifitas kita akan menurun, keluhan mulai terucapkan dan akhirnya hengkang ke perusahaan lain yang lebih menjanjikan.
66 |
Atau sebaliknya, bagaimana kalau seandainya kita berperilaku seperti pemimpin perusahaan tersebut, kita menjadi pemimpin yang banyak mengecewakan orang, merugikan orang lain, bahkan mungkin kita banyak dikutuki orang dan akhirnya kita kehilangan orang- orang terbaik kita dan akhirnya kita ditinggalkan sendirian.
Kata komitmen sangat erat dengan pemenuhan apa yang telah kita sepakati
Kenapa pemimpin perusahaan di atas sangat mudah ingkar janji? Ia memiliki karakter yang tidak baik yaitu suka ingkar janji, tidak pernah komitmen untuk melakukan apa yang ia katakan. Bersyukurlah kita punya Allah yang mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berkomitmen terhadap apa yang kita katakan dan janjikan. Roma 4:21 berkata: “dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Kisah 13:23, “dan dari keturunan-Nya, sesuai yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” Ulangan 8:18, “Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.” Kata komitmen sangat erat dengan pemenuhan apa yang telah kita sepakati, ada komitmen terhadap diri sendiri, komitmen terhadap orang lain, bahkan komitmen terhadap Tuhan. Pria dan wanita sepakat untuk menikah, biasanya diawali dengan janji dari pihak pria dan wanita serta berkomitmen untuk melaksanakan janji-janjinya. Sampai pemberkatan
67
nikah pun ada janji nikah yang harus diucapkan oleh kedua mempelai, yaitu janji di hadapan Tuhan, Hamba Tuhan dan jemaat Tuhan. Apa tujuannya? Agar ada dasar untuk membangun komitmen. Alkitab mengajarkan kepada kita tentang ”Kekuatan Sebuah Komitmen.” Tuhan kalau berjanji pasti menepatinya dan kalau berkata pasti melakukannya, dan tidak ada kata-kata ‘mudah-mudahan Aku mampu menepatinya.’
...‘Mudah-mudahan saya dapat hadir’...
Rasul Paulus mengajarkan kepada jemaat di Roma, tentang komitmen sebagai orang percaya
...‘Mudah-mudahan saya bisa melakukannya’...
Karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah aku
Tapi kita sering menggunakan kata-kata seperti itu,
Ini kata-kata halus agar kita mudah lari dari apa yang telah kita janjikan Alkitab juga mengajarkan, jika kita bisa, katakan bisa, jika tidak, katakan tidak, tidak ada garis abu-abu dalam hidup kita. Sebagai seorang pemimpin Kristen apa pun profesi kita, sangat penting membangun komitmen secara terus menerus, karena komitmen adalah sarana membangun kepercayaan dari pihak lain kepada kita. Bisa dibayangkan jika seorang pemimpin tidak mempunyai komitmen terhadap apa yang ia katakan atau yang akan dilakukannya. Apa jadinya gereja ini, apa jadinya dunia usaha ini, apa jadinya negara ini. Banyak orang akan kecewa melihatnya dan dunia ini akan kacau balau.
68 |
menasehatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Rom 12:1-2)
Apakah komitmen pemimpin Kristen?
seorang
yang tidak senonoh, kedursilaan, narkoba dan minuman keras yang memabukkan.
sebagai
• Pikiran kita harus selaras dengan cara-cara
persembahan yang hidup, yang kudus
Allah (1 Kor 2:16, Fil2:5) dengan cara membaca,
dan yang berkenan kepada Allah.
menerima, merenungkan, melakukan Firman
1. Mempersembahkan
tubuh
Sebagai orang percaya sudah sepantasnya kita menyenangkan hati Allah dalam kasih,
pengabdian,
mempersembahkan
kekudusan
serta
tubuh
untuk
panggilan pelayanan, artinya:
Tuhan, sehingga rencana dan cita-cita kita selaras dengan Allah bukan dengan dunia.
Bagaimana komitmen? 1. Berusahalah
• Hidup kita tidak lagi dengan cara-cara
membangun
dan
berdoalah
kekuatan
sungguh-sungguh
di hadapan Tuhan, agar tubuh, jiwa dan roh ini dipersembahkan untuk hal-hal kudus.
dunia tapi cara Tuhan. • Kita harus sadar tubuh kita adalah
• Jagalah pikiranmu dengan segala kewaspadaan,
bait Allah dan sudah mati terhadap
misalnya jika ada pikiran ingin berbuat jahat,
dosa.
jangan biarkan tinggal dalam pikiranmu lebih
2. Jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
• Sadarlah bahwa tubuhmu adalah bait Allah, peliharalah mata, telinga, hidung, tangan, kaki,
budimu, artinya: • Dalam menjalankan aktifitas hidup menggunakan sistem Kerajaan Allah, sebab sistim dunia ini jahat (Kis 2:40,
badan untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang baik. • Jangan padamkan rohmu dan biarkanlah menyala-nyala,
Gal 1:4) • Kita harus tegas menolak cara-cara yang berlaku dan populer dari roh dunia (1 Kor 1: 17-24)
seperti: keserakahan, mementingkan diri sendiri, pemikiran humanitik, siasat politik, kebencian, dendam, bahasa
misalnya
banyak-banyak
berbahasa roh, membaca Firman Tuhan, memuji dan menyembah Tuhan, mendengar hal-hal yang rohani. Seperti dalam surat Yohanes 3 : 2, ”Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga
• Kita harus membenci kejahatan,
kecemaran,
dari 10 detik.
yang
tidak
senonoh, hiburan duniawi, pakaian
engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” 2. Luangkanlah waktu setiap hari untuk melakukan Saat Teduh, sekaligus mengevaluasi diri, sisi kehidupan yang mana yang harus diperbaiki
69
3. Minta petunjuk dan konfirmasi dari Tuhan, hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kehidupan ini. 4. Minta nasehat kepada orang-orang bijaksana (misalnya kepada pemimpin rohani kita, mentor kita), untuk memberi masukkan positif yang sifatnya membangun kepribadian kita. 5. Buatlah jurnal kemajuan kehidupan kita setiap hari. 6. Berani dan rela membayar harga nilai sebuah perubahan.
Apa manfaat jika kita memiliki komitmen yang kuat ? 1. Bertambah besar kasih-Nya, hikmat-Nya pada diri kita dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia (Lukas 2:52). 2. Bertambah besar kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita untuk melakukan pekerjaan-Nya yang baik (Efesus 2:10). 3. Bertambah besar kepercayaan yang manusia berikan kepada kita karena Tuhan yang menggerakkan hati orang tersebut. 4. Kita akan dikelilingi orang-orang terbaik yang akan menopang kita menuju kepada kesuksesan yang gilang-gemilang.
Tips membangun kekuatan sebuah komitmen : Komitmen terhadap diri sendiri: 1. Tuliskanlah senantiasa apa yang anda ingin lakukan dan capai, berusaha keras untuk melakukannya satu demi satu. Contohnya : • Saya ingin saat teduh setiap hari, pukul 6 pagi selama 1 jam, membaca Firman Tuhan 4 pasal, mengafalkan Firman Tuhan 2 ayat dan melakukannya. • Saya ingin olah raga setiap hari selama 30 menit.
70 |
• Saya
ingin
makanan
makan-
tidak dapat melakukannya, buat rencana
mengandung
yang baru, begitulah dan seterusnya
mengurangi yang
karbohidrat dan lemak.
sehingga hidup anda akan mengalami perubahan setiap harinya.
• Saya ingin melakukan doa dan puasa hari Rabu dan Sabtu. 2. Evaluasi catatan anda dengan realitasnya,
Komitmen terhadap Tuhan Allahmu: 1. Catatlah
Firman
yang
ingin
anda
apa yang sudah anda lakukan dan apa yang
lakukan setiap hari, berdoa agar Tuhan
belum anda lakukan. Yang belum anda
memberi kekuatan kepada anda untuk
lakukan, anda mesti berdoa sungguh-
melakukannya.
sungguh agar anda dapat lakukan dan yang sudah anda lakukan agar dipertahankan (gunakan metode PDCA: Planning, Doing, Checking, Action). Komitmen terhadap orang lain: 1. Catatlah apa yang anda janjikan, sepakati kepada orang lain dan berusahalah untuk menepatinya. Jika anda tidak bisa menepati, maka anda harus minta maaf dan merubah kesepakatan anda sampai anda dapat melakukannya. 2. Evaluasi catatan anda setiap hari, apa yang anda dapat lakukan dan apa yang anda
2. Evaluasi catatan anda apakah anda sudah melakukan atau belum pada hari itu. 3. Bila perlu ceritakan kepada sahabat anda, apa yang anda ingin lakukan untuk mengingatkan kepada anda. Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang memiliki komitmen yang kuat, Tuhan membutuhkan banyak pemimpin seperti ini, untuk ditempatkan dan diberi kepercayaan besar memimpin: negara, kota, gereja, perusahaan. Selamat mencoba , Tuhan Yesus memberkati.
tidak dapat lakukan, analisa kenapa anda
71
LAPORAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN WANITA GEREJA BETHEL INDONESIA OKTOBER 2015 – SEPTEMBER 2016
Segala puji, hormat dan syukur kepada Tuhan Yesus sebagai Kepala Gereja dan Gembala kita yang Agung, yang senantiasa memimpin dan menyertai kehidupan kita, khususnya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam Departemen Wanita Gereja Bethel Indonesia. Seluruh progam yang telah dilaksanakan selama ini hanya karena anugerahNya,dan dukungan penuh dari BPH GBI serta kerjasama yang terbina antara Pengurus Pusat WBI dengan Koordinator Daerah WBI dan BPD GBI seIndonesia. Perkenankanlah kami menyampaikan laporan Program Kerja yang telah dilaksanakan di tahun ini periode Oktober 2015 sd September 2016 dan rencana program-program yang akan dilaksanakan pada periode yang akan datang.
1. BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN WANITA (P2W) PEDULI PENDIDIKAN ANAK Beberapa kegiatan telah dilaksanakan, antara lain: • Dukungan dana untuk PAUD Narwastu Soe, NTT. Hingga kini PAUD tersebut berjalan dengan baik dibawah pengawasan Korda NTT dan pada bulan Juli 2016 dimandirikan dan diserahkan kepada pengelola lokal. • Membuka 1 Taman Bacaan di NTT, direncanakan ada 5 Taman Bacaan dibuka di Indonesia Bagian Timur (3 di Papua, 1 di NTT & 1 di Nias), tetapi hanya di NTT yang sudah siap tempatnya.
PEMBEKALAN IMAN DAN KARAKTER UNTUK WANITA • TFT WBC1 telah 3 kali dilaksanakan di Korda Teluk Cendrawasih, Korda Papua Barat dan Korda Papua. • TFT WBC 2 sedang dlam proses pembuatan buku materi. • Membuat buku Pedoman Pelayanan Praktis Istri Hamba Tuhan, telah dicetak 2.000 buku. • TFT Buku Pedoman Pelayanan Praktis Istri Hamba Tuhan, diharapkan semua PP WBI bisa mengajarkan materi ini melalui seminar-seminar. • Seminar Buku Pintar, telah dilaksanakan di Korda Surabaya, Korda Jawa Timur, Korda Papua Barat, Korda Sumut dan Korda Tapanuli. • Pelatihan Ketrampilan Menafsir dan Berkotbah (Hermeunetik dan Homeletik) • TFT Visionary Parenting dan mencetak buku VIP HIjau. • Mengadakan Seminar LGBT. 72 |
2. BIDANG HUKUM SADAR HUKUM • Penyuluhan Hukum melalui artikel di media informasi. Telah terbit dalam newsletter Agustus 2016 dengan judul 'Harta dalam Sebuah Perkawinan'.
3. BIDANG KESRA PEDULI KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK • Operasional asrama putri Pontianak. Ada 19 anak dibiayai sekolah tingkat SMA. • Pembiayaan pemeliharaan bayi di Pontianak, ada 3 bayi yang terpelihara hingga sekarang. • Persiapan rumah singgah di Panti Semarang. Sudah dipakai untuk bimbingan belajar 40 anak. • TFT Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari Kementerian P3A. • Penyuluhan Penurunan Angka Kematian Ibu, diikuti oleh 2.905 ibu-ibu dan mereka dilatih untuk melanjutkan penyuluhan ini.
PEDULI KESEJAHTERAAN HAMBA TUHAN • Bedah Rumah untuk Hamba Tuhan. 3 rumah sudah direnovasi, di Alor, Sabu dan Tapanuli.
Rumah Pdt Ferry Tasesep /Fitri di Meskolen TTS
Rumah Pdt Laban Mozali di Alor
73
PEDULI KORBAN BENCANA • Bekerja sama dengan PELMAS (PDGBI), mengirimkan bantuan ke bencana asap di Kalteng dan bencana banjir di Bangka dan Sulawesi.
BEASISWA STT • 1 Siswa dari Nias telah dibantu biaya asramanya, sehingga dia dapat meneruskan belajar dengan baik.
4. BIDANG HUMAS INFORMASI DAN SOSIALISASI PROGRAM MELALUI MEDIA • Mencetak Newsletter, terbit dibulan Desember 2015, April 2016, Agustus 2016 dan Desember 2016.
5. BIDANG WANITA MANDIRI & LANSIA PEDULI WANITA MANDIRI • Janda Hamba Tuhan menerima hadiah Natal dari PP Wanita. • Seminar Enterpreneurship (Talkshow),diadakan di GBI WTC Tangerang.
PEDULI LANSIA • Pelatihan mendirikan Posyandu Lansia dan Pelatihan khusus kader Homecare, akan dilaksanakan di 2017. • Membuat buku panduan untuk Lansia, akan dilaksanakan di 2017.
6. BIDANG DOA DOA & PUASA • Membuat slip doa untuk aksi doa dan puasa. • Aksi doa dan puasa. Menerbitkan liturgi dan WBI Lokal memakai liturgi ini di masing-masing gereja.
7. KESEKRETARIATAN / KANTOR PEMBENTUKAN WBI BARU • Membuka Kebaktian Wanita di Korda masing-masing, sudah terbentuk 127 WBI baru.
RAPAT KERJA • Mengadakan Rapat Kerja nasional 2 dan memberikan pembekalan untuk Ketua Korda dan Staf. Dihadiri oleh 106 peserta dari seluruh Korda dan 2 BPLN. • Menghadiri Rapat Daerah dan mengadakan pembekalan untuk Ketua WBI di seluruh Korda dan BPLN. Terlaksana di 34 Korda dan 2 BPLN dan dihadiri secara total oleh 1.110 anggota WBI.
OPERSIONAL KANTOR DAN NON PROGRAM • Kesekretariatan / Kantor PP WBI berjalan dengan baik dengan terlaksananya rapat rutin staf PP. 74 |
PROGRAM KERJA OKT 2016 – SEP 2017
1. BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN WANITA (P2W) PEDULI PENDIDIKAN ANAK • Membuka Taman Bacaan untuk anak dan ibu.
PEMBUATAN BUKU • Pembuatan buku Panduan Sex untuk remaja dan ibu. • Pembuatan buku WCB 2 + Sertifikat.
PEMBEKALAN IMAN & KARAKTER UNTUK WANITA • Melakukan TFT WCB 2. • Mengadakan Seminar Pembinaan Istri Hamba Tuhan dan Hamba Tuhan Wanita.
2. BIDANG HUKUM SADAR HUKUM • Memberikan penyuluhan hukum melalui artikel di Newsletter. • Memberikan penyuluhan hukum di daerah-daerah mengenai tanah, gereja dan hukum keluarga.
3. BIDANG KESRA PEDULI KESEJAHTERAAN ANAK DAN IBU • Operasional asrama putri di Pontianak. • Membantu pemeliharaan 5 bayi di Pontianak. • Pembuatan buku Resep Makanan Tradisional.
PEDULI KESEJAHTERAAN HAMBA TUHAN • Melakukan bedah rumah untuk Hamba Tuhan.
PEDULI SESAMA • Memberikan bantuan bencana alam.
75
4. BIDANG HUMAS INFORMASI DAN SOSIALISASI MELALUI MEDIA • Mencetak Newsletter. • Rekaman kotbah Mimbar Bethel. • Pengadaan rekaman kotbah.
HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI LAIN • Membangun kerjasama dan jejaring dengan organisasi lain (PGI, PGPLI, dll)
5. BIDANG WANITA MANDIRI & LANSIA PEDULI LANSIA • Membuat kartu Sehat Lansia. • Sosialisasi pendirian Posyandu Lansia. • Membuat buku panduan untuk Lansia.
PEDULI JANDA HAMBA TUHAN • Pemberian hadiah Natal kepada janda Gembala.
6. BIDANG DOA KONFERENSI DOA • Mengadakan Konferensi Doa, dengan target 500 pendoa wanita di jawa Barat.
HARI DOA & PUASA NASIONAL WBI • Ibadah doa dan puasa • Pembuatan slip Alkitab berisi pokok-pokok doa.
BUKU DOA • Pembuatan buku tentang doa.
7. KESEKRETARIATAN / KANTOR PEMBENTUKAN WBI LOKAL BARU • mendorong setiap GBI membuka Kebaktian Wanita (WBI), target terbuka 300 WBI baru.
RAPAT KERJA • Mengadakan Rapat Kerja Nasional 3 dan memberikan pembekalan untuk Ketua Korda dan staf. • Menghadiri Rapat Kerja Daerah dan mengadakan pembekalan untuk Ketua WBI di seluruh Korda dan BPLN.
OPERASIONAL KANTOR • Operasional Kantor PP WBI berjalan dengan baik. 76 |
Kaum hawa diberi karunia kemurahan, keramah-tamahan, mengajar dan menolong oleh Allah. Di dalam Alkitab sendiri banyak wanita tampil sebagai bukti bahwa Allah dapat memanggil dan memakai siapapun yang Ia inginkan dan para wanita yang diperlengkapi oleh Allah cukup untuk tugas sesuai panggilan-Nya. Wanita juga bisa menjadi pemimpin yang bijaksana, tegas, melayani dan bukan hanya menjalani siklus reproduksi. Di dalam Rumah Allah, pelayanan perempuan ini tidak dibatasi hanya kepada berdoa di depan umum atau bernubuat (I Korintus 11:5). Untuk itu, tampilnya pemimpin perempuan dalam lingkungan tampuk Gereja Bethel Indonesia yang duduk setara dengan kaum pria menjadi Ketua BPD GBI dalam periode ini, menjadi hal yang signifikan dan luar biasa. Simak kesaksian Pdt. Liliek Lasmanto dan Pdt. Tuty Maneking, dua wanita yang dipakai Tuhan untuk menjadi pemimpin dalam lingkup BPD GBI.
Pemimpin Wanita Tugas yang Melayani & Menantang Pdt. Dra. Ec. Liliek Lasmanto, MPM. KETUA BPD JAWA TIMUR
Menjalani hampir dua tahun sebagai Ketua BPD GBI, tidak banyak kendala karena melanjutkan tugas dari Ketua BPD Jatim sebelumnya dengan tupoksi yang telah ditetapkan oleh Ketua BPH GBI. Sedangkan permasalahan yang mungkin terjadi sebagai Ketua perempuan di tengah pejabat GBI pria (dibandingkan dengan pejabat perempuan) juga tidak menimbulkan banyak persoalan karena beberapa hal berikut: 1. Panggilan Tuhan. Walaupun menjadi seorang Ketua BPD GBI dicapai karena hasil pemungutan suara di daerah, yang terpilih menjadi ketua tentu merupakan ketentuan Tuhan. Kalau Tuhan telah menetapkan seseorang menjadi Ketua atau apapun, pasti Tuhan memberikan kemampuan untuk melakukannya. 2. Pelatihan Bertahun-tahun. • Sejak di Sekolah Dasar telah ditunjuk menjadi Ketua Kelas, Komandan regu baris-berbaris, Ketua Panitia di acara perpisahan sekolah. • Di pelayanan, pernah menjadi Ketua Sekolah Minggu, Ketua Kaum Muda, Ketua Korda DPA (sekarang KPD). Kemudian menjadi gembala sejak tahun 1991. Jadi, selalu berhadapan dan bekerja sama dengan para pria.
77
3. Menyadari Keberadaan Diri. Bersyukur diciptakan Tuhan sebagai perempuan dan dipercaya menjadi pemimpin karena, tanpa beban. Pada umumnya perempuan hanya dipandang sebelah mata di tingkat pemimpin tetapi sangat diperlukan dalam keluarga/rumah tangga. Sehingga apabila kepemimpinannya tidak seperti yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan, akan ada lebih banyak maaf dan permakluman bagi seorang pemimpin perempuan untuk beberapa hal yang pada umumnya lebih tepat dilakukan oleh pria, para pria harus tetap ditempatkan pada posisi yang tepat dalam kepengurusan. Dengan beberapa alasan tersebut, menjadi seorang pemimpin perempuan yang memimpin para pria di lingkungan BPD GBI, merupakan tugas yang sangat menantang dan menyenangkan, sehingga harus dikerjakan dengan segenap hati dan diselesaikan sampai tuntas. Kiranya Tuhan berkenan dan nama-Nya dimuliakan!
Membawa Pejabat GBI Menjadi Pejabat yang Berkualitas & Bernilai Pdt. Tuty Maneking S.Th KETUA BPD KALIMANTAN TIMUR & UTARA
Tak pernah terpikirkan kalau saya mendapat kepercayaan dari sebagian besar Pejabat Gereja Bethel Indonesia daerah Kalimantan Timur dan Utara untuk memimpin mereka dalam periode 2014-2018. Bermula pada Sidang MD GBI tahun 2012 dimana salah satu Agenda Pleno adalah pemilihan Ketua BPD. Pada waktu itu, saya sebagai ketua Perwil kota Balikpapan dipercayakan menjadi ketua Panitia Pelaksana Sidang MD 2012. Pada Saat pemilihan Ketua BPD saya ditanya: “Apakah Ibu bersedia dicalonkan menjadi ketua BPD Kalimantan Timur & Utara Gereja Bethel Indonesia periode 2012-2016?” Jawab saya: “Kalau bapak-bapak bersedia dan siap dipimpin oleh seorang Perempuan, maka saya pun bersedia dan siap.” Saya berkata demikian karena suami mendukung saya dicalonkan. Karena waktu itu belum pernah ada Pejabat Perempuan yang menjadi Ketua BPD Kaltim. Akhirnya dalam pemilihan itu, sayalah yang terpilih sebagai Ketua BPD mengalahkan dua calon pria lainnya. Saya percaya ini semua terjadi karena Tuhan, bukan karena kehebatan saya. Tahun-tahun pertama menjabat sebagai Ketua BPD, banyak hal yang saya alami dalam memimpin para pejabat yang mayoritas pria di lingkungan BPD Kaltim &
78 |
Kaltara, karena bagaimanapun juga masih ada pria-pria yang menganggap remeh kepemimpinan perempuan, mereka tidak menyadari bahwa perempuan meski lemah-lembut tetapi bisa menjadi pemimpin yang bijaksana, pemimpin yang tegas, pemimpin yang melayani dan pemimpin yang banyak orang lain harapkan bukan perempuan yang hanya menjalani siklus reproduksi. Itu sebabnya pada awal kepemimpinan, saya dan Pengurus BPD turun ke wilayahwilayah (ada 8 wilayah) mengadakan kunjungan untuk membangun hubungan/ fellowship dengan seluruh Pejabat, sekaligus mensosialisasikan fokus kerja kami yaitu membenahi administrasi kantor BPD yang selama beberapa tahun tidak dipergunakan, data Pejabat dan Gereja Lokal yang tidak up date, serta pengiriman Perpuluhan ke BPH, iuran Pejabat dan iuran Gereja Lokal yang tidak lancar pembayarannya, hal ini kami ketahui dalam laporan Ketua BPD sebelumnya. Ada seorang pejabat pria (Gembala jemaat), waktu diminta oleh Bendahara Perwil melunasi Iuran Pejabat & Gereja yg sudah tertunggak beberapa tahun, dia marahmarah, memaki dan mengejek. Ketika disampaikan bahwa kami menjalankan sesuai Tata Gereja GBI, dia menjawab katanya, “kasih tahu ketua BPD, makan tuh Tata Gereja”. Ada lagi yang lain berkata, “Repot ketua BPD perempuan… cerewet.” Pada dasarnya, orang yang biasa tidak tertib (tidak disiplin), sangat terganggu atau merasa tidak nyaman ketika ditertibkan. Maka responnya pun selalu negatif. Tetapi saya tetap berusaha menyadarkan mereka bahwa yang saya lakukan ini adalah untuk membawa mereka menjadi Pejabat GBI yang berkualitas dan bernilai. Namun saya sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa banyak juga Pejabat-pejabat Pria yang meresponi positif dan mendukung setiap kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh BPD, bahkan seluruh Staff BPD dapat bekerja sama dengan baik dan saling mendukung melalui visi SPBU (Gereja yang Sehat, Profesional, Berdampak dan Unity) menuju era baru GBI MANTAP. Memasuki tahun kedua, saya melihat perubahan dan peningkatan dari hasil fokus kerja kami yaitu, berfungsinya kantor BPD, peningkatan dalam pengiriman perpuluhan ke BPH, pembayaran iuran pejabat dan iuran gereja, dan hampir seluruh data Pejabat dan Gereja Lokal sudah masuk dalam database GBI. Inilah yang menjadi pendorong bagi saya untuk terus berkarya, menjadi pemimpin yang melayani dan menggunakan kesempatan yang Allah anugerahkan untuk turut membela dan membina Pejabat dan Jemaat Lokal demi perkembangan dan kemajuan Gereja Bethel Indonesia di Kalimantan Timur dan Utara.
79
LAPORAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN PEMUDA & ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA OKTOBER 2015 – SEPTEMBER 2016
Adalah merupakan satu tugas dan tanggungjawab bagi Pengurus Pusat DPA GBI periode 2013-2017 untuk melaporkan kegiatan kerja dan pelayanan pada Rakornas BPH GBI. Oleh karena itu Pengurus Pusat DPA GBI membuat laporan dan rencana kegiatan periode September 2016 - Oktober 2017.
VISI & MISI “GENERATION OF TRANSFORMERS - GENERASI PENGUBAH” Membangun Generation of Transformers (Generasi Pengubah) yaitu generasi muda GBI yang menjadi pemimpin di tujuh bidang kehidupan, yang memiliki value 5K: • Memiliki KARAKTER KRISTUS dengan mengenakan pikiran, perasaan dan tindakan seperti Tuhan Yesus. • Memiliki pemahaman dan berjuang melakukan KEHENDAK BAPA dalam hidup yang singkat di dunia ini. • Memiliki KOMPETENSI unggul di bidangnya sehingga dapat berkarya dan berdampak. • Memiliki KOMITMEN dan tanggung jawab dalam memenuhi panggilan Tuhan. • Memiliki KESATUAN HATI sebagai tubuh Kristus dalam membela kepentingan Tuhan.
STRATEGI PENCAPAIAN DENGAN FOKUS PELAYANAN 5 K “GENERATION OF TRANSFORMERS - GENERASI PENGUBAH” Membangun Generation of Transformers (Generasi Pengubah) yaitu generasi muda GBI yang menjadi pemimpin di tujuh bidang kehidupan, yang memiliki value 5K:
• Kunjungan akan dilakukan lebih banyak ke wilayah/desa/kota yang berpotensi namun belum pernah dikunjungi oleh Pengurus Pusat : melihat kondisi, membina hubungan dengan para pengurus KPA/Gembala Jemaat, mendata permasalahan, kebutuhan dan peluang yang ada, serta berdiskusi tentang solusi yang akan dikerjakan bersama. Mission Trip mengajak orang-orang yang terbeban dari kota untuk menjadi berkat di wilayah/desa- desa
80 |
• Komunitas Sahabat Pemimpin dibentuk di setiap wilayah. Bersama KPD dan KPW mengaktifkan pelayanan wilayah sehingga pelayanan DPA dinikmati hingga ke KPA-KPA lokal dengan membentuk komunitas generasi muda yang memiliki talenta dan keterbebanan (passion) yang sama dalam tujuh bidang kehidupan sehingga bisa saling belajar dan melengkapi. Bekerjasama dalam menyelenggarakan training dengan lembaga/organisasi yang ahli di bidangnya.
• Kaderisasi pemimpin, mempersiapkan next generation yang akan menerima tongkat estafet kepemimpinan DPA GBI periode mendatang dan juga membantu Gembala Jemaat dalam mempersiapkan kepemimpinan KPA di GBI lokal. Standarisasi Kemampuan KPD dan KPW sehingga memahami tugas dan tanggung jawabnya. Standarisasi Kemampuan Pengurus KPA GBI: Training manajemen & kerohanian bagi Ketua KPA, Ketua ABI, Ketua RBI, Ketua PBI, Ketua DMBI sehingga dipersiapkan dan diperlengkapi dalam pelayanan. Transformers Training Centre : memperlengkapi para generasi pengubah sesuai dengan panggilan hidupnya.
• Komunikasi dan informasi yang dibangun antar generasi muda GBI dan antar KPA GBI melalui handhphone android : sistem yang sudah ada akan terus dikembangkan. Hanya untuk KPD dan KPW yang dinilai aktif oleh Pengurus Pusat, akan disubsidi pembelian handphone android. Setiap KPA lokal akan didata ulang dan mendapat nomor induk KPA. Nomor hotline DPA : Info dan sharing masalah-masalah yang terjadi di ladang pelayanan. Untuk remaja/pemuda yang akan melanjutkan studi/kuliah di kota lain dapat menginformasikan ke Pengurus Pusat/ Pengurus Daerah, dan akan direkomendasikan ke KPA GBI terdekat dengan sekolah/kampusnya.
• Keuangan yang lebih ditingkatkan agar pelayanan lebih efektif. Setiap KPA yang telah menyetor iuran/ perpuluhan KPA akan menerima konfirmasi/ucapan terima kasih melalui sms kepada Gembala Jemaat / Ketua KPA. Membentuk jaringan pengusaha muda GBI secara nasional agar dapat saling memberkati dan mendukung dana dalam pelayanan DPA.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja 1. BIRO KATEGORIAL - ANAK • Partisipasi dalam Children Minister Conference 4/14 WIndows. • BeKIDS Conference terlaksana 3 kali di Sulawesi barat, Bangka Belitung, Jakarta.
2. BIRO KATEGORIAL - REMAJA & PEMUDA • Sampai dengan July 2016, GeT Camp sudah diadakan di 34 Daerah di Indonesia dan 2 Luar Negeri. Lebih dari 4.311 generasi muda sudah mengikuti camp perubahan pola pikir ini. Dalam tahun 2015-2016 ini GeT Camp terlaksana beberapa kali di Bali - NTB, Papua, Papua Barat 1&2, Teluk Cendrawasih, Sumba. Juga GeT Camp Mandiri dilaksanakan di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Riau, Jambi - Bengkulu, Jawa Barat. • Get Youth Revival Se jabodetabek & HUT DPA GBI ke 45 Tahun, terlaksana di Jakarta.
PETA PENYEBARAN PELAKSANAAN GET CAMP (data per Juli 2016) 81
3. BIRO KATEGORIAL - DEWASA MUDA • Seminar Jojoba (Pasangan Hidup) di PD DPA Jawa Tengah & DIY. Pembinaan usia dewasa muda dalam mencari serta menentukan pasangan hidup.
4. BIRO PROGRAM (7 SPHERES) ART MEDIA / SPORT / ENTERTAINMENT • GeT EMAS Pelatihan Media terlaksana di Kalimantan Selatan dan di Bali-NTB.
BUSINESS • GeT Enterpreneur Camp, Pelatihan dan pembinaan calon enterpreneur muda, di Bogor. • Seminar Tax Amnesty "Ancaman atau Peluang?", Jakarta.
CHURCH • GeT Young Leader, Pelatihan dan pembinaan pemimpin muda gereja, dilaksanakan di DPA GBI NTT dan DPA GBI DKI Jakarta.
EDUCATION • GeT Teacher Camp di PD DPA Kalimantan Selatan • GeT Student Camp di PD DPA Kalimantan Selatan
FAMILY • TFT Visionary Parenting bersama PP WBI • Visionary Parenting di PD DPA GBI Papua Barat II • Seminar Keluarga D6 "Deuteronomy 6" bekerjasama dengan POKJA Keluarga BPH. 82 |
5. BIRO PENUNJANG TRAINING CENTRE • TFT GeT Camp PD DPA telah dilakukan 8 kali di Sulawesi Utara - Gorontalo, Bali - NTB, Sumatera Selatan, Surabaya, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan & Tenggara, Kalimantan Timur, dan Bali - NTB lagi. • GeT for Kids telah dilakukan sebanyak 5 kali di Kalimantan Selatan, Barito, Maluku - Ambon, Pulau Dobo - Maluku, Kalimantan Tengah.
PAHAT • Retreat PAHAT se Jabodetabek, pembinaan anak-anak Hamba Tuhan.
6. DEPARTEMEN • Menghadiri Konferensi Pendidikan Bethel di Bandung. • Rapat Kerja Pengurus Pusat DPA, Bogor. • Rapat Kerja Nasional III DPA, Kupang. • Menghadiri KONAS Pemuda PGI, Kupang. • GeT Camp Pemuda BAMAG Batam. • Film Making Training. • Mengikuti Impact Conference.
PROGRAM KERJA OKT 2016 – SEP 2017
• Melaksanakan program GeT Camp dengan lebih maksimal, berdampak dan efektif, agar membawa perubahan pola pikir kepada anak muda, mulai dari anak-anak hingga dewasa muda. Dan mereka menjadi prajurit-prajurit Kristus. • Pembinaan dan pembekalan kepada pengurus dan anak muda melalui seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan dengan berbagai topik, misalnya kepemimpinan, Visionary Parenting, dll. • Rapat-rapat koordinasi berskala lokal maupun nasional dan internasional. Mengevaluasi dan mensinergikan kekuatan demi kebangkitan anak muda GBI bagi Kerajaan Allah. Hal ini dilaksanakan dalam bentuk Rapat Kerja atau pun Kongres Nasional. • Membangun jejaring dengan anak-anak muda yang ada di seluruh dunia, salah satunya melalui Asia Pacific Youth Congress.
83
LAPORAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN TEOLOGIA GEREJA BETHEL INDONESIA OKTOBER 2015 – SEPTEMBER 2016
Merupakan suatu kebanggaan bagi kami dari Departemen Teologia bisa melaporkan kepercayaan yang diberikan di departemen ini. Ada beberapa hal yang timbul di tahun-tahun ini, sehingga GBI harus mengambil sikap teologis untuk menjaga kemurnian dan kebenaran Firman Tuhan dan aplikasinya. Berikut ini adalah ringkasan pelaksanaan program selama satu tahun yang telah berlalu.
1. DEPARTEMEN TEOLOGIA • Forum Diskusi Teologia, Mengadakan beberapa kali pertemuan untuk mendiskudikan dan mengambil sikap GBI terhadap beberapa hal, antara lain: Membahas Pandangan GBI Terhadap Kasih Karunia Alkitabiah; Membahas Pandangan GBI Terhadap Israel dan Perayaan Natal; Membahas Pandangan GBI tentang Hukuman Mati. • Rapat Kerja Nasional yang dihadiri oleh seluruh bidang Teologia BPD-BPD. • Menerbitkan buku PEDOMAN PELAYANAN PENDETA.
2. BIRO PENGAJARAN SEMINAR • Mengadakan seminar Biblical Grace kepada pejabat GBI mengenai pengajaran tentang Kasih Karunia yang Alkitabiah. • Seminar Pernikahan, dilaksanakan di BPD Tapanuli.
BUKU • Mencetak ulang buku Pandangan Terhadap Ajaran-Ajaran yang Menyimpang.
84 |
3. BIRO BEC EQUIPPING • Revisi Modul Doulos Camp. • Penyelenggaraan Doulos Camp di beberapa tempat, antara lain: GBI Betlehem, GBI Menara Era, GBI Nafiri, Indonesia Cerdas, GBI SFH, GBI Citra, GBI CK7, BPD Yogyakarta.
PEMURIDAN • Menyelenggarakan SPY di beberapa gereja, antara lain: GBI Baros, GBI Kasih Karunia, Karang Alit, B3, GBI Victory, GBI Sentral Tomang, GBI Hasanudin, GBI Gajah Mada, GBI Lic Bekasi, GBI Meruya, GBI Lic, SMTK & SP Petamburan.
TRAINING FOR TRAINER • Melatih para Hamba Tuhan untuk spat melakukan tes karunia digerejanya masing-masing. • Melatih para Hamba Tuhan untuk dapat menjadi trainer modul pemuridan MSK.
RAPAT MODUL PEMURIDAN MSK • Ada 19 kali pertemuan untuk menyusun, menyempurnakan Modul MSK dan memperbaharui powerpoint MSK. • Rapat Struktur BEC.
4. LAIN-LAIN • Mencetak buku Modul Pemuridan MSK. • Mencetak buku trainer Modul MSK.
PROGRAM KERJA OKT 2016 – SEP 2017
1. DEPARTEMEN TEOLOGIA • Penerbitan Buku Jurnal Teologia, terbit 4x, agar pejabat GBI dapat mengetahui dan mengerti perkembangan Teologi GBI terkini. • Mengadakan Forum Diskusi Teologia, membahas ajaran baru dan menentukan sikap GBI terhadap ajaran tersebut.
85
2. BIRO BEC MODUL MSK • Sosialisasi buku 1 - Mengalami Kristus • Membuat buku 2 - Sejalan dengan Kristus • Melakuan TFT buku 1 & 2.
EQUIPPING • Merevisi Modul Doulos Camp • Rekruitmen Tim DC
MENTORING • Modul MSK & SPY • Pemuridan anak, remaja dan youth.
3. BIRO AJARAN • Video Ajaran, membuat dan mendistribusikan video pengajaran tentang Pengakuan Iman GBI. • Mengadakan riset tentang ajaran baru di lingkungan GBI. • Mengadakan seminar-seminar ajaran di BPD-BPD.
4. BIRO KONSELING • Mengadakan training Konseling agar GBI memiliki konselor yang handal dan profesional.
86 |
LAPORAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN & LATIHAN GEREJA BETHEL INDONESIA OKTOBER 2015 – SEPTEMBER 2016
Departemen Pendidikan dan Latihan (DPL) adalah departemen yang dibentuk oleh Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia, dengan penjelasan di bawah ini:
VISI: 1. Menuju GBI yang mantap melalui terciptanya pemahaman teologis yang benar di kalangan pejabat dan jemaatnya sesuai pengakuan iman GBI. 2. Melihat GBI yang lebih baik melalui terciptanya Sekolah Theologia dan Sekolah Umum yang unggul di lingkungan GBI di berbagai daerah yang saling bersinergi satu sama lain.
MISI: 1. Memberikan pendidikan dan latihan untuk para pejabat dan jemaat GBI khususnya di bidang teologia, pengembangan karakter dan pelayanan. 2. Mengkoordinasikan dan memajukan Sekolah Theologia dan Sekolah Umum di lingkungan Gereja Bethel Indonesia. 3. Mengkordinasi pengembangan pendidikan umum (Paud – PT), pendidikan teologi, diklat dan sertifikasi bagi seluruh pejabat GBI
STRATEGI: 1. Meningkatkan pembinaan kepada pejabat (dan jemaat) GBI. 2. Membenahi lembaga Pendidikan Teologi di lingkungan GBI. 3. Mendirikan dan mensinergikan lembaga Pendidikan Umum di lingkungan GBI.
ASOSIASI PENDIDIKAN BETHEL (APB) Dalam Konferensi Theologia dan Pendidikan (KTP) perdana di Bandung Mei 2009 yang dihadiri sekitar 200 utusan dari 75 lembaga pendidikan di lingkungan GBI se Indonesia, terbentuk APB yakni wadah untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan pendidikan umum dan teologi di lingkungan GBI. Peserta KTP merekomendasikan agar APB tetap ada walaupun ketua Departemen ataupun ketua BPH GBI berganti. Ketua APB membawahi 2 bidang, Pendidikan Umum dan Pendidikan Theologia.
87
PROGRAM DPL GBI Strategi 1: Pembinaan Pendidikan Umum a. Mendorong pendirian PAUD di berbagai tempat, dilanjutkan ke SD dst. b. Menjadi pelaksana APB (keanggotaan, sosialisasi via website dll.) c. Pelatihan “Entrepreneurship” agar generasi muda GBI. Membentuk kursus pengembangan generasi muda misalnya dengan keterampilan IT dan kewirausahaan di berbagai daerah d. Membangun jejaring dan sinergi sekolah-sekolah umum di lingkungan GBI.
Strategi 2: Pembinaan Pendidikan Teologia a. Mengembangkan Seminari Bethel Petamburan dan juga STT lain yang tergabung dalam APB b. Membangun sinergi dan koordinasi Sekolah Teologi (STT, STPB, SMTK dan SP) di lingkungan GBI. c. Upgrading tenaga edukasi STT di lingkungan GBI: Studi lanjut S-2
Strategi 3: Diklat dan Sertifikasi Pejabat a. Melakukan sertifikasi Pdp, Pdm, Pdt yang ada apakah sudah sesuai dengan tata gereja dan tata tertib GBI b. Mengkordinir diklat untuk para pejabat yang akan dilantik c. membuat diklat untuk para gembala per angkatan di Graha Bethel agar mereka dilengkapi soal: ajaran GBI, kepemimpinan dan manajemen gereja yang baik dan misi penanaman jemaat baru
Laporan Pelaksanaan Program Kerja 1. BIRO PENDIDIKAN UMUM • APB, Membangun jejaring dengan Sekolah Teologi dan Sekolah Umum di Lingkungan GBI. • Pembentukan AD/ART APB, Membentuk sistem kerja dan aturan organisasi APB. • Simposium pendidikan di Jogja. • Pembuatan kurikulum untuk PAUD dan pedoman pendirian PAUD.
2. BIRO PENDIDIKAN TEOLOGIA • Memperlengkapi sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan STT / STPB. • MONITORING STT, melakukan kunjungan ke beberapa STT, Bethel Medan, Blessing Makasar, dan Menado.
3. BIRO DIKLAT & SERTIFIKASI • Diklat Gembala, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Gembala. • DIklat Pdp. dan Pdm, membuat materi diklat dan melaksanakan diklat di seluruh BPD-BPD, dalam dan luar negeri. • Diklat Penggabungan Pejabat GBI, memperlengkapi pengetahuan dan wawasan mengenai Tata Gereja dan pengajaran dasar GBI kepada pejabat yang akan bergabung. • Pembinaan Pejabat.
88 |
PROGRAM KERJA OKT 2016 – SEP 2017
1. BIRO PENDIDIKAN UMUM • APB, Membangun jejaring dengan Sekolah Teologi dan Sekolah Umum di Lingkungan GBI. • Pelatihan PAUD, meningkatkan mutu dan kompetensi guru Kristen. • Pembuatan kurikulum untuk PAUD dan pedoman pendirian PAUD Jilid 2.
1. BIRO PENDIDIKAN TEOLOGIA • Beasiswa dan pelatihan dosen untuk meningkatan mutu SDM STT / SPTB di lingkungan GBI. • Memperlengkapi sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan STT / SPTB. • Monitoring STT, melakukan kunjungan dan kontribusi ke STT di lingkungan Bethel. • Pembuatan Buku Ajar, membantu dosen STT dalam mempersiapkan bahan ajar.
1. BIRO DIKLAT & SERTIFIKASI • Diklat Gembala, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Gembala. • DIklat Pdp. dan Pdm, membuat materi diklat dan melaksanakan diklat di seluruh BPD-BPD, dalam dan luar negeri. • Sertifikasi Pejabat, penyusunan sistem dan format sertifikasi pejabat dan membuat buku manual.
ITHB sebagai anggota Asosiasi Pendidikan Bethel (APB), memberikan beasiswa 100% kepada jemaat gereja yang berprestasi. Sebagai anggota Asosiasi Pendidikan Bethel, ITHB menempatkan Gereja Bethel Indonesia (GBI) sebagai prioritas dalam program Gerakan Gereja Belajar (GGB). ITHB memberikan beasiswa 100%, untuk menempuh kuliah selama 4 tahun, bagi jemaat gereja yang berprestasi secara akademik namun tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai. Dan di tahun 2016 ini, sepuluh orang dari 51 penerima beasiswa penuh tersebut adalah jemaat GBI dari berbagai wilayah di Indonesia. Para gembala jemaat GBI diharapkan dapat ikut memperkenalkan GGB dan ITHB bagi para anggota jemaatnya agar lebih banyak dari mereka yang mendapat kesempatan mengikuti pendidikan. 89
LAPORAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN MISI & PI GEREJA BETHEL INDONESIA OKTOBER 2015 – SEPTEMBER 2016
Laporan Program Kerja Departemen Misi dan PI yang telah terlaksana adalah sebagai berikut:
1. DEPARTEMEN MISI & PI AMANAT AGUNG ALKITABIAH (A3) • Seminar, pelatihan, simulasi telah dilaksanakan untuk memperlengkapi para Pejabat dalam penginjilan, dan meningkatkan motivasi untuk memberitakan Injil dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja. • A3 telah dilaksanakan di beberapa BPD, antara lain: DKI Jakarta, Jawa Timur, Kupang, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Jayapura, Sorong, Sulawesi Selatan- Tenggara, Barito, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Riau, Nias, Manokwari, Bekasi,, dll. • Pemantapan Trainer A3. • Pengadaan Buku A3.
SUPERVISI DEPARTEMEN • Kunjungan ke daerah, mengenal langsung lebih dekat manusia perahu, Tawau.
2. BIRO MISI SEKOLAH MISI PEMBANGUNAN DESA (SMPD) • Pelatihan, Praktek Lapangan, Wisuda dan Pengutusan. Dihasilkan 100 tenaga misi yang siap diutus untuk mengembangkan kerohanian dan perekonomian di daerah. • Peningkatan Kurikulum SMPD agar dapat menjawab kebutuhan pelayanan di daerah.
MOBILISASI MISI • Seminar untuk Pejabat GBI untuk meningkatkan misi dan menjadikan gereja yang misioner.
90 |
WORKSHOP GURU PAK • 700 guru PAK di DKI mengikuti seminar guru yang diadakan di Jakarta.
UPGRADE TENAGA MISI • Sharing & Caring kepada tenaga misi di daerah agar semangat melayani, dilaksanakan di Nias, Tikalong, Kopeng.
ADOPSI TENAGA MISI • Memberikan bantuan dana kepada tenaga misi yang ada di daerah.
SUPERVISI • Kunjungan ke Suku Wana Sulawesi Tengah, memberikan bantuan dan menyusun program misi yang lebih baik.
3. BIRO PEKABARAN INJIL (PI) TRAINING DAN IMPARTASI PI • Seminar dan KKR diadakan di Tapanuli, Palangkaraya, Bangka Belitung dan Rote.
4. BIRO PENANAMAN GEREJA (PG) SUPERVISI PG • Akan segera berdiri 2 gereja baru di Suku Tengger, Malang.
UPGRADE CP • Pelatihan prinsip-prinsip CP untuk dapat diterapkan.
PROGRAM KERJA OKT 2016 – SEP 2017
1. DEPARTEMEN • Capacity Building, pembinaan dan pengembangan pengurus. • Boards in Unity, meningkatkan kebersamaan tim di departemen bersama keluarga. • Operasinal kantor berjalan dengan baik dan maksimal.
91
2. BIRO MISI SMPD • Pelatihan, Praktek Lapangan serta Pengutusan, mempersiapkan 160 tenaga misi yang siap diutus. Target wilayah pelaksanaan di Sorong, Jonggol, Mamasa, Kalimantan Barat.
KONFERENSI MISI • Seminar, Workshop, KKR, membagikan hati misi kepada gembala-gembala di beberapa kota, Sorong, Jayapura, Kalimantan Timur
MOBILISASI MISI • Seminar dan Rapat Koordinasi, memobilisasi gereja-gereja untuk mengadopsi tenaga misi dan suku-suku terabaikan.
3. BIRO PEKABARAN INJIL TRAINING A3 DAN IMPARTASI PI • Pelatihan dan KKR agar setiap Pejabat dan aktivis memahami pentingnya melakukan Amanat Agung. • Rencana akan dilakukan di BPD Sumatera Selatan, BPD Jambi, BPD Lampung, BPD Sumatera Barat - Mentawai, BPD Kalimantan Selatan, BPD Bali - NTB, BPD Sulawesi Tenggara, BPD Pegunungan Tengah, BPD Sumba, dll.
4. BIRO PENANAMAN GEREJA UNREACH PEOPLE • Mengutus Misionaris ke suku terabaikan, ada jemaat baru yang ditanam di Rumpun Aceh, Rumpun Gorontalo, Suku di pendalaman Tenjo.
PEMETAAN • melakukan pemetaan wilayah Penanaman Gereja dan pendataan tenaga misi.
BANTUAN GEREJA • Memberikan bantuan dana / barang kepada gereja yang membutuhkan.
92 |
93
LAPORAN PROGRAM KERJA DEPARTEMEN PELAYANAN MASYARAKAT GEREJA BETHEL INDONESIA OKTOBER 2015 – SEPTEMBER 2016
PELMAS GBI MELAYANI SAMPAI PELOSOK Departemen Pelayanan Masyarakat (Pelmas) telah melakukan berbagai kiprah di tengah masyarakat, berikut ini laporannya. melalui berbagai programnya seperti:
1. BIRO PELAYANAN MASYARAKAT OTA BETHEL Program OTA Bethel – Dengan visi ‘Turut Mencerdaskan Anak Bangsa’ ini berfokus pada pendidikan anak (SD/SLTP/SLTA dan Perguruan Tinggi non Theologia). Karena OTA Bethel ini merupakan program Nasional dan sifatnya umum, jadi semua pihak dapat terlibat baik pribadi, kelompok atau badan-badan tertentu untuk mencapai misi: membantu keluarga prasejahtera, mencegah anak putus sekolah & mempersiapkan generasi masa depan. • Operasional Rutin. Tahun 2016, jumlah anak asuh ada 1.676 anak dan OTA yang aktif ada 279 anak. Jumlah mahasiswa yang diasuh OTA ada 2 orang. Masih ada 200 calon anak asuh dan 4 mahasiswa yang belum mendapatkan donatur. • Pencarian Dana dilakukan dan diperoleh dari berbagai kalangan, dari LBH Bethel, dari bebeapa gereja lokal. • Newsletter OTA Bethel, sarana informasi agar donatur mengetahui perkembangan OTA dan dapat menarik donatur baru. • Hadiah Natal untuk donatur, sebagai ucapan terima kasih dan membangun hubungan.
MUSIBAH & BENCANA Musibah dan Bencana yang didalamnya termasuk Penanganan Musibah dan Bencana yang berkoordinasi dengan Kabid. Pelmas BPD GBI, Koordinator Tagana RRI Daerah serta Pelatihan Tagana RRI Di Daerah yang rawan bencana bekerjasama dengan Kementrian Sosial RI dan Dinas Sosial Daerah untuk merekrut para relawan yang siap untuk menjadi Tagana (Taruna Siaga Bencana). Kegiatan yang telah dilaksanakan Tahun 2014 – 2016: • Bantuan Musibah dan Bencana • Bantuan dana untuk Singkil, Aceh • Bantuan pengobatan masyarakat di Alor • Bantuan bangku gereja di Purwokerto • TAGANA • Pelatihan dasar TAGANA RRI sudah sampai angkatan ke 33. • Pelatihan pemantapan TAGANA RRI. 94 |
• ID Card TAGANA • Para relawan yang sudah dilatih memiliki sertifikat dan ID Card untuk dilaporkan kepada Kemensos. • Donor Darah, sudah terlaksana dua kali di Graha Bethel, Jakarta. • TAGANA Peduli Ramadhan, pembagian tajil kepada masyarakat sekitar. • Fogging, mengirimkan alat fogging ke Koordinator TAGANA di Maluku, Lampung, Kalimantan Selatan, Nias, Bali. • Pengadaan Dapur dan Tenda • Rapat & Koordinasi • Penandatanganan MOU dengan BNPB dalam penanganan musibah dan bencana. • Terbentuknya SATGAS PPA, bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. • Pembahasan SOP Klaster Logistik untuk Dapur Air. • Memperluas jejaring dengan GKFPB TAGANA RBV dan Kabid Pelmas BPD GBI DKI Jakarta. • Keikutsertaan TAGANA RRI • Parade Kebangsaan. • HUT TAGANA INDONESIA Ke 12.
PELAYANAN KESEHATAN • Pelantikan PDGBI • Pelantikan PDGBI di beberapa tempat, antara lain: Jawa Barat, Sumba, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bekasi, Kalimantan Selatan, Jayapura, Bangka Belitung, dll. • Bakti Sosial • Pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Jambi, Cisauk, Ciparay, Jakarta, Sentani, Palu, Flores,dll. • Seminar Kesehatan • Seminar Seksiologi dari Segi Kedokteran di Cengkareng, DKI Jakarta. • Mobil Klinik • Pelayanan kesehatan kepada masyarakat berkeliling ke beberapa lokasi, antara lain: Citra Grand, Gerasa, Pabuaran, GBI Hpoe Bekasi, pemeriksaan kesehatan kepada peserta Indonesia Cerdas, pemeriksaan staf BPH setiap 3 bulan sekali. • Pengiriman Ambulan ke Papua Barat. • Bantuan Dana/Obat Palayanan Kesehatan
95
2. BIRO PENGEMBANGAN MASYARAKAT PELAYANAN & PEMBINAAN PANTI • Pembinaan Graha Asuh Mentawai, bantuan operasional di Mentawai, ada 33 anak. • Street Kids Ministry, bantuan operasional kepada beberapa Sanggar yang ada di kemangisan, Tomang, Jati Pulo, tanah Abang Bongkaran, Dumpit Tangerang, Duri Mas dan Teluk Intan. • Panti Asuhan Harapan Kasih, Nias, bantuan operasional kepada 29 anak. • Bantuan operasional untuk pembinaan Panti dan Rumah Singgah.
PENGEMBANGAN SDM MELALUI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN • Pelatihan Guru Misionaris. • Telah dilaksanakan pelatihan Indonesia Cerdas (Indocer) hingga angkatan XXI. Para peserta adalah guru-guru lulusan S1 yang mempunyai hati pendidik yang baik dan siap untuk di utus ke pedalaman daerah Papua sebagai guru pengajar bagi anak-anak Papua. Dimana daerah tersebut masih kurangnya SDM Guru. • Bahan Training untuk SMPD, mengajarkan materi holistik TTG dan pertanian. • STPB Soe, bantuan untuk keterampilan beternak babi.
PENGEMBANGAN EKONOMI RAKYAT/JEMAAT • Proyek Percontohan Peternakan Dan Pertanian, Perkebunan Buah Naga di Banten. • Kelompok Usaha Bersama, modal usaha untuk industri rumah tangga. • Pondok Iman Jonggol, sedang dalam tahap renovasi yang akan digunakan untuk kegiatan Sekolah Misi Pembangunan Daerah pada 1 Agustus 2016 untuk para siswa/i tenaga misi yang akan diutus ke daerah-daerah. • Perkembangan Perkebunan Strawberry di NTT. • Supervisi Proyek Pelmas, persiapan proyek di tanah seluas 4 ha untuk pengembangan pertanian tanam cabe, jahe dan peternakan ayam di Mapangat - Sulawesi.
Apr esiasi Kepada Ind ocer Telah Membantu Pemerintah Angkatan Indonesia Cerdas (Indocer) X-XV yang dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2016 dan Angkatan XVI–XVII yang dilaksanakan pada bulan Mei 2016, di pusat Pelatihan Indonesia Cerdas yang berada di Sentul, acara tersebut dimulai. Indonesia cerdas merekrut para calon guru yang siap dan terbeban untuk anak-anak di sana. Dengan bekal ilmu yang mereka miliki dapat memberkati dan menolong anak-anak dari kebodohan dan buta huruf. Peserta Indocer Angakatan X-XV yang mengikuti berjumlah 130 orang sedangkan peserta Indocer Angakatan XVI-XVII yang mengikuti berjumlah 85 orang. Indonesia Cerdas, terus bergerak maju untuk mencerdaskan anak bangsa dengan mengutus calon-calon guru ke daerah Papua, dimana masih banyak daerah yang belum terjangkau oleh pendidikan oleh karena minimnya SDM khususnya guru. Pada 25 Juni 2016 bertempat di Gedung Graha Bethel, para guru Indonesia Cerdas Angakatan XVI- XVII berjumlah 85 orang siap diutus ke daerah Papua.
96 |
Ibadah Pengutusan dihadiri oleh ibu Prof. DR. Yohana Susana Yembise - Mentri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Drs. Yan Kadang (Direktur Pendidikan Ditjen Bimas Kristen RI) dan Pdt. DR. Japarlin Marbun (Ketua Umum Sinode BPH GBI). Dalam kata Sambutan Ibu Mentri, memberikan apresiasi kepada Indonesia Cerdas yang telah membantu pemerintah Indonesia, karena pemerintah membutuhkan mitra kerja dari independent untuk melaksanakan program – program ke Indonesia Timur yang merupakan fokus pemerintah saat ini. Drs. Yan Kadang mengatakan, menjangkau yang tidak terjangkau sesuai dengan perintah Tuhan untuk menjangkau yang hilang melalui Pendidikan Kristen dan pelayanan Firman kepada mereka. Menjangkau sebanyak mungkin karena masih banyak yang belum terjangkau. Kedepannya Indonesia Cerdas dapat lebih eksis lagi. Firman Tuhan oleh Ketum Sinode GBI dalam Ibadah Pengutusan, dikutip dari Matius 28:19–20 "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Menurutnya, untuk melakukan ayat tersebut kita harus saling bahu-membahu. Fungsi pengajaran penting supaya sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan. Banyak orang mengatakan Kondisi di Indonesia saat ini buruk, itu dilihat dari wajah pendidikan kita. Potret kehidupan ini dimulai dari keluarga, masyarakat, lingkungan dan pendidikan. Karena itu pengajaran dan pendidikan sangat penting. Kepada para guru Indocer, Ketum berpesan supaya membangun rohani, spirit serta membentengi berbagai serangan dari luar. Gereja harus berdampak sebagai garam dan terang. Saat ini adalah era berjejaring dengan potensi yang ada, perlunya kesatuan. Karena itu paru Guru Indonesia cerdas dapat berjejaring dengan organisasi lain. "Kita dipanggil untuk saling tolong-menolong, bahu-membahu supaya Papua dapat lebih meningkat," ungkapnya. Pada tanggal 21 Juli 2016 Guru Petra Indocer didoakan pengutusan oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Albert Yoku dan President Gereja Injil di Indonesia (GIDI), Pdt. Dorman Wandikbo yang juga turut mendukung gerakan Indocer ini. Para Guru di utus kedaerah Tolikara, kabupaten yang jadi topik tentang kerusuhan yang baru terjadi. Para Guru disambut oleh Bupati Tolikara dan Wakil Bupati Jayawijaya. Pdt. Shepard Supit mengucapkan terima kasih untuk dukungan dari gereja, sinode gereja yang ikut mendukung dan Pemerintah. Mari bersama kita berdoa untuk kegiatan Indocer dapat terus memberkati Indonesia dengan program mengutus para guru untuk dapat mendidik dan mengajar anak-anak di Daerah Papua.
97
PROGRAM KERJA OKT 2016 – SEP 2017
1. BIRO PELAYANAN MASYARAKAT OTA BETHEL • Operasional Rutin, dengan target hingga mencapai 3.000 anak. • Newsletter OTA Bethel, sarana informasi agar donatur mengetahui perkembangan OTA dan dapat menarik donatur baru. • Mempromosikan program-program OTA guna mencari donatur bagi anak asuh. • Pembuatan dan perbaikan program OTA Bethel. • Hadiah Natal untuk donatur, sebagai ucapan terima kasih dan membangun hubungan.
MUSIBAH & BENCANA • TAGANA • Pelatihan dasar TAGANA RRI di Manokwari, Tapanuli, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Batam. • Pelatihan pemantapan TAGANA RRI. • ID Card TAGANA • Peralatan Dapur Air, Dapur air dapat dipergunakan untuk membantu masyarakat atau daerah membuka posko dapur air dalam pengadaan air minum untuk para korban. • Fogging, Alat fogging yang diserhakan melalui koordinator Tagana dapat dipergunakan untuk memberantas nyamuk/ jentik demam berdarah dan memberkati masyarakat dan lingkungan setempat • Operasional TAGANA.
PELAYANAN KESEHATAN • Pelantikan PDGBI di beberapa Propinsi. • Bakti Sosial • Seminar Kesehatan • Pelatihan Kader / Penanganan Gizi Buruk • Mobil Klinik
98 |
2. BIRO PENGEMBANGAN MASYARAKAT PELAYANAN & PEMBINAAN PANTI • Pembinaan Graha Asuh Mentawai, Panti Asuhan Harapan Kasih, Nias. • Street Kids Ministry, bantuan operasional kepada beberapa Sanggar yang ada. • Bantuan operasional untuk pembinaan Panti dan Rumah Singgah. • Kampung Cerdas dan Ramah Anak, mencerdaskan anak dari buta huruf.
PENGEMBANGAN SDM MELALUI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN • Pelatihan Guru Misionaris. • Pelatihan Tenaga Medis. • Kursus Motivator Pembangunan Desa. • Peralatan Pertanian untuk SMPD. • Fasilitasi PAUD, TK dan Rumah Baca.
PENGEMBANGAN EKONOMI RAKYAT / JEMAAT • Proyek Percontohan Pertanian, Peternakan dan Perikanan. • Kelompok Usaha Bersama (KUB), agar bisa menjadi koperasi. • Pondok Iman Jonggol. • Supervisi Proyek Pelmas.
3. BIRO HUKUM PELAYANAN & PEMBINAAN PANTI • Pembentukan LBH di BPD GBI • GBI Touch & Care (GTC program) dan promosi dan penguatan jaringan hukum gereja lokal • Development (IT dan Web Consultant) • Penerbitan Buku
99
100 |
101
102 |