EVALUASl KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING TEROEGRADASI Dl DAERAH TRANSMlGRASl WPP VII RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU, RlAU
Oleh : INDAYATI LANYA TNH 89510
PROGRAM PASC ASARJANA
INSTiTUT PERTANIAN BOGOR 1996
RINGKASAN
l N DA Y AT1 LANY A. Evaluasi Kualitas dan Produktivitas Lahan Kering Terdegradasi
di Daerah WPP VII Rengat Kabupaten lndragiri Hulu. Riau (di bawah bimbingan U.S. MJIRADISASTRA sebagai Ketua, SARSIDI SASTROSOEMARJO, M. SOEKARDI, HARDJANTO WIRYOKUSUMO, SUDARSONO dan D MURDIYARSO. sebagai anggota). I
Pertanian di lalian usaha oleh para transmigran di seluiuh SKP E dari H WPP VII Rengat umumnya dilakukan tanpa masukan dan mengabaikan azas konservasi tanah, sehingga beresiko tinggi terjadi degradasi lahan dan penurunan kualitas lahannya. Cara bertani seperti ini menyebabkan lahan nienyala~ni penurunan produktivitas sehingga usahatani tidak menguntungkan lagi, dan selanjutnya ditinggalkan bera Rataan produksi padi per hektar per panen pada tahun keempat hanya 300 kg gabah kering panen
Produksi yang demikian rendah tidak menlungkinkan petani untuk
meneruskan pertanian pada lahan usaha mereka Mereka terpaksa mencari lahan yang baru yang masih subur dengan membuka lahan hutan. Penelitian ini dirancang dengan tujuan menemukan cara untuk mengatasi permasalahan seperti tersebut di atas,
dengan pertama mengidentifikasi penyebab L
penurunan produktivitas lahan, yang didekati dari pengenalan bentuk dan ciri degradasi fisik iahan serta nlengenali proses terjadinya (SDL) yang ada telali terdegradasi
berat,
Disebabkan kondisi sumberdaya lahan maka pertama-tama diperlukan cara
pengembalian kualitas SDL ke kondisi yang memungkinkan digunakan lagi, dan baru Dalam upaya ini dicarikan alternatif
kemudian mengupayakan perbaikannya.
penggunaan lahan yang sesuai dengan kondisi fisik lahan dengan memperhitungkan segi-segi sosial-ekonomi masyarakat setempat. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan identifikasi ciri degradasi lahan yang dapat diamati melalui studi pendahuluan, dilanjutkan dengan pengukuran ciri morfologi tanah dan analisis tanah contoh di laboratorium serta uji produktivitas tanah di rumah kaca. Studi pendahuluan ditujukan untuk memberikan kondisi umum dari sumberdaya lahan yang ada, terutama dari segi tanah dan vegetasi penutupnya, serta kondisi sumberdaya manusia dan sosial-ekonorninya. Pemilihan lokasi contoh tanah yang diambil didasarkan atas pertimbangan homogenitas faktor fisik lingkungan, proses erosi pada lereng, pengelolaan tanah dan asal. petani yang seragam. Kemiringan lereng terdiri dari dua kelas, yaitu: 8 - 15 % dan 15
- 25 %, sedangkan lama penggunaan lahan dalam selang 1 - 8 tahun dipilih sebagai
peubah dari ciri tanah dan produktivitasnya.
Contoh tanah yang diarnbil mencapai
jumlah 1% contoh profil, 63 contoh komposit, 126 contoh untuk analisis sifat fisik tanah. Data dan informasi sosial-ekonomi diperoleh dari 128 responden yang tersebar di seluruh SKP E dan H. Pengamatan lapang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengukur ciri morfologi tanah dan sifat-sifat lain (lereng dan penggunaan lahan secara kuantitatif dan kualitatif) pada berbagai
lokasi contoh. Data iklim dan sosial-
ekonomi serta bentuk usahatani merupakan data penunjang dalam analisis kesesuaian lahan.
Hasil analisis data morfologi tanah menunjukkan ketebalan tanah di atas horison argilik berkorelasi negatif sangat nyata dengan lama penggunaan lahan, artinya sistem pertanian tradisional yang diterapkan di daerah penelitian mengakibatkan tejadinya degradasi fisik (morfologi). Perubahan morfologi tanah tejadi dalam bentuk kehilangan sebagian atau seluruh horison A atau bahkan sudah ada yang sudah mencapai horison
B. Kehilangan tanah pada lereng atas lebih besar (4.18 - 4.43 c d t h ) daripada lereng tengah (1.98 - 2.12 cmlth). Kehilangan tanah pada kemiringan lereng 8 c d t h ) lebih kecil daripada lereng 15
- 25 % (2.1,2 c d t h ) .
-
15 % (1.98
Akibat kehilangan tanah
tersebut maka tejadi penurunan kualitas lahan, mengingat bahwa lapisan yang lebih dalam mempunyai kesuburan yang semakin menurun. Tanah yang dievaluasi mempunyai perbedaan lapisan tanah di permukaannya, oleh karena itu lama penggunaan lahan merupakan pengaruh tidak langsung terhadap penurunan kualitas tanah secara kuantitatif, ketebalan lapisan tanah berpengaruh nyata terhadap ciri tanah. Penurunan kualitas lahan disebabkan oleh kehilangan tanah seluruh atau sebagian lapisan teratas. Penurunan kualitas tersebut diperbesar oleh adanya sistem pertanian tanpa pengelolaan tanah atau cara tradisional. Data hasil analisis tanah setiap lapisan pada kedalaman yang berbeda menunjukkan bahwa pada tanah di daerah penelitian, cadangan unsur hara hanya terdapat pada horison teratas yang berbahan organik. Dengan menggunakan kondisi L
asal sebagai tolok ukur, dapat ditentukan bahwa kadar C-organik menurun 8 % per {ahun, P-tersedia menurun 14 % per tahun, sebaliknya Al-dd meningkat 20 % per tahun. Sedangkan bobot isi (BI) meningkat relatif kecil.
... 111
Hasil percobaan rumah kaca menunjukkan bahwa produktivitas tanah aktual dan potensial di rumah kaca sejalan dengan penurunan kualitas lahan dan berkaitan erat dengan lama penggunaan lahan, yaitu lama penggunaan lahan berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan produksi jagung dan padi. Pada satuan percobaan tanpa masukan pada-tanah yang telah enam tahun diusahakan tanaman jagung tidak dapat menghasilkan biji. Produktivitas tanah aktual menurun 12%/tahun, produksi pada tahun ke 8 hanya 20 % dari produksi awal. Dengan demikian produktivitas tanah di daerah penelitian
sudah ada yang mencapai titik kritis (7-8 tahpn diusahakan)
dan tidak dapat
berkelanjutan. Produktivitas tanah meningkat dengan semakin tinggi masukan (01P2>P2>
0 1 P 1 > P 1>01 ). Sebaliknya dari segi ekonomi semakin kecil keuntungannya ( 0 1>P 1 ) bahkan tejadi kerugian ( 0 I P2>P2>O I P 1). Alternatif pengelolaan yang baik (sesuai, berproduksi dan menjaga kelestarian) adalah dengan memberikan bahan organik. Produksi akan meningkat bila
pemberian bahan organik dikombinasikan dengan
pemupukan.. Tanah yang telah terdegradasi sangat berat masih dapat dipulihkan dan ditingkatkan produktivitasnya melalui masukan tinggi (kombinasi kompos dengan pupuk dosis anjuran). Berdasarkan berbagai hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa lama penggunaan lahan maksimal bagi pengelolaan tanah tanpa masukan hanya dua tahun. Selanjutnya untuk menjamin pertanian yang berproduksi secara lestari, pemberian masukan (pupuk, bahan organik dan terasering) tidak dapat ditawar-tawar lagi
Lahan usaha SKP E dan H secara umum telah mengalami degradasi morfologi tergolong berat. Degradasi berdasarkan faktor penunjang : ciri kimia (P-tersedia dan Aldd) terdegradsi
berat, ciri biologi (C-organik) terdegradasi sedang, namun tidak
mengalami degradasi fisik (BI),.
Demikian pula berdasarkan produktivitas dan
luasannya tergolong terdegradasi berat dan menyeluruh. Berbagai tingkat degradasi ditemukan di lahan penelitian ini, yaitu degradasi ringan, sedang, berat dan sangat berat secara berturut-turut pada lahan yang telah diusahakan selama 1-2 tahun, 3-4 tahun, 5-6 tahun dan 7-8 tahun. Dari 143 responden/KK pprbandingan
lahan usahanya yang
terdegradasi ringan, sedang, berat dan sangat berat adalah I : 26 : 35 : 38. Jumlah responden1KK yang lahannya terdegradasi sebanyak 88 %. Kriteria degradasi tanah menurut FA0 (1979) dan Dent (1993) kurang sesuai untuk lahan di daerah penelitian yang dicirikan oleh fisiografi peneplain, relief berombak hingga berbukit kecil, bahan induk batuan sedimen masam, dan miskin hara. Bentuk degradasi tanah yang menonjol adalah perubahan morfologi tanah yang diikuti oleh perubahan , kimia, biologi serta indikator penurunan produksi dan penutupan vegetasi (alang-alang).
Berdasarkan ha1 ini dibuat usulan klasifikasi degradasi tanah dan
prosedur evaluasi lahannya yaitu modifikasi dari kedua klasifikasi tersebut. Lahan marginal di daerah penelitian yang berasal dari batu liat masarn, berlereng lebih dari 8 %, tidak Sesuai untuk tanaman pangan dan sesuai bersyarat untuk tanaman L
tahunan (perkebunan) seperti kelapa sawit. Masukan yang diperiukan se1ain pupuk adaiah upaya konservasi tanah. Tanpa masukan tersebut, akan terjadi degradasi lahan baik dari segi kualitas maupun produktivitasnya.
v
Kelestarian produktivitas
daerah penelitian sangat ditentukan oleh faktor tanah dan relief. Kedua faktor tersebut perlu diperhitungkan dalam seleksi awal proses evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman tertentu.
Demikian tingkat pengelolaan dan modal yang tersedia serta
teknologi yang dimiliki para transmigran dan yang dapat diterapkan di daerahnya. Analisis ketersediaan air tanaman disarankan agar digunakan neraca air tanah sebagai kriteria baik bagi klasifikasi kesesuaian lahan maupun klasifikasi degradasi lahan. Berdasarkan keadaan kondisi fisik sumberdaya lahan serta memperhitungkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat transmigran paka di daerah penelitian, perlu dilakukan perubahan pola penggunaan lahan dari tanaman pangan ke tanaman tahunan, terutama pada lahan-lahan yang telah digunakan lebih dari empat tahun. Walaupun lahan yang ada sesuai untuk tanaman tahunan, namun tetap diperlukan lahan yang dapat menjamin kebutuhan pangan keluarga transmigran. Lahan yang tersedia di lokasi sudah pada umumnya terdegradasi berat, beresiko tinggi dan membutuhkan masukan tinggi. Tipe penggunaan lahan (TPL) yang diperlukan adalah: (1) penambahan bahan organik atau pupuk paket untuk lahan 1-2 tahun, (2) penambahan bahan organik + pupuk paket untuk lahan 3-4 tahun, (3) Penarnbahan bahan organik + pupuk anjuran untuk lahan 5-6 tahun, dan (4) pembelukaran/penghijauan kembali (HTI) untuk lahan 78 tahun. Di lain pihak, para transmigran langka. modal. Oleh karena itu, diperlukan
paket usahatani konservasi melalui budidaya lorong (alley cropping). Untuk lahanlahan 7-8 tahun, pertama-tama dilahkan pembelukaran terlebih dahulu sebelum usahatani tanaman pangan
Kesesuaian lahan dari segi tipe penggunaan lahan, dipilih alternatif pemberian bahan organik yang dapat memulihkan kualitas lahan dan dapat berproduksi secara berkelanjutan, serta secara ekonomi dapat memberikan keuntungan. Lahan yang perlu direhabilitasi untuk memenuhi kebutuhan tanaman pangan seluas
0.5
-
1.0 ha
setiap rumah tangga. Untuk itu diperlukan bantuan selama lima tahun (Rp 500 000 -
Rp 1 700 0001tahun) sampai tanaman tahunan yang diusahakan berproduksi. Luas ,
lahan yang diperlukan untuk tanaman tahunan berkisar antara 0.75 - 1.25 ha per rumah tangga. Untuk mengubah pola perubahan penggunaan
lahan ke tanaman tahunan
diperlukan bantuan pola kemitraan antara transmigran dengan pemerintah (BUMN) atau dengan swasta.
vii
SUMMARY INDAYATI LANYA. Evaluation of Quality and Productivity of Degraded Upland of
WPP VII Rengat Transmigration Area, Indragiri Hulu Regency, Riau (Under Guidance of U. S. WIRADISASTRA as Chairman of the Advisory Committee, and SARSIDI SASTROSOEMARJO,
M.
SOEKARDI,
HARDJANTO
WIRYOKUSUMO,
SUDARSONO and D. MURDIYARSO as Members of the Committee). Generally, Transmigrant land utilization system in the whole WPP VII Rengat SKP E and H was carried out without production input and land conservation management, so it resulted in high erosion risk situation. In this system land could only be cultivated for four years and then reverted to imperata grasses (alang-alang), due to production decreasing over the land use duration. The average upland rice yield in fourth year was only 300 kg husk rice per hectare per season. Due to this low yield, the transmigrants could not continued to cultivate their land anymore. They have to look for more fertilize land. They did this by clearing second utilization land (LU 11), or cut~ingthe fbrest.
The objective of this research was to find out the method for overcoming the mentioned problem, first by identifying
factors causing land productivity decrease
using land degradation characteristics and properties approach. The land resource at study area was severely degraded, therefore it first needed land resource rehabilitation and then land improvement. How to find out a suitable land use alternative related to land characteristics and to socio-economic condition of the transmigrants. followed by a glasshouse soil productivity experiment. The preliminary stwdy aimed to describe
generally the existing land resource, especialy soil and vegetation characteristics, manpower condition and their socio-economic status. Soil sample location was based on homogenity of physical enviromental aspects (erosion process on slope, soil management) and social aspect (origin of the farmers). The slopes of land utility I and I1 consisted of two classes: 8-15 % and 15-25 % and land use duration of 1-8 years. Slope and duration were used as variables of soil characteristic and productivity. Based on these variables and land condition, the number of soil samples were determined and were as follows: 196 soil profile samples, 63 soil composite samples, 126 soil samples for physical analysis. The data and
informations from farmers in the study area were collected from 128 repondents throughout SKP E and H.
Field observation aimed to identie and measure
morphological characteristics of the soil and other properties (slope and land use quantitavely and qualitatively) on sampling sites. Climatic and socio-economic data and farm management aspect were used as supporting data in land suitablity and rehabilitation analysis. Soil morphological data analysis results showed soil depth on argilic horizon was significantly affected by land use duration. It meant that the traditional cultivation system on sloping area without production input and soil conservation would result in soil physical degradation (morphologic). This soil morphological change was shown by the A horizon being partly or entirely lost or in some cases the B horizon. Soil lost from upper slope was higher (4.18 - 4.43 crnlyr) than middle slope (1.98 - 2.12 cmlyr).
Soil lost on undulation relief with 8-15 % slope (1.98 crn/yr) was lower than hilly relief (2.12 cdyr). Soil analysis results of each horizon with different soil depth showed that the soil at study area has reserve nutrients on upper horizon only in contained organic mat.ter. Compared to original content, it was found that organic-C content decreased by 8%/yr, available-P decreased by 12%/yr, aand the other hand exchangeable-Al increased by 25%/yr. Whereas bulk density (BD) increased slightly. This soil has different top horizon, so ],and use duration indirectly affected decreasing of soil quality.
Soil depth significant affected soil characteristics.
Degradation of soil quality was caused by soil loss wether entirely or partly of the upper horizon. The degradation of soil characteristics was promoted by traditional cultivation system. The result of greenhouse experiment showed
actual and potential soil
productivities were on line with degraded of lang quality and correlated with the land use duration with decreasing yield was....effected significanly by land use duration. On six years cultivated land, without production input, the corn could not produce cob. It can be concluded that soil productivity can not be sustained in agricultural system without production inputs. In related to soil productivity, the higher production inputs (01P2>00P2>
0 1P1> 00P 1>01PO) produced the higher yield. However it was produced the lower benefit (01>P 1), and even disadvantage resuit (01 P2>00P2>0 1P 1). Organic matter added was good alternative in soil management (sustainable production). The yield
would be higher if organic matter addition combined by fertilizers. The degraded land can be rehabilitated and make more productive by higher production input application. Based on the experiment results, maximum limit of land use duration for sustainable soil productivity was two years, without soil management. Production inputs must be used to sustain productivity. Morphological degradation of SKP E and H land utilization chemical degradation (available-P and
changeable-A])
was severe,
was also severe, whereas
physical degradation (BD) was very slight. Based on soil productivity and total area I
affeted, the land degradation was severe over the entire land use type. Land utilization of SKP E and H was severely morphlogical degraded, severe chemical degradation (available-P and exchangeable-Al) and highly biological degaradation (organic-C), but slightly physical degradation (BD).
Based on soil
productivity and total area affected, the land degradation was severe over the entire land use type. lnstudy area, different land degradatian rates have been found namely: lighty, moderate, severe and very severe in land which were cultivated in 1-2, 3-4, 5-6, and 7-8 years respectively. Ratio of degraded land utilization light, moderate, , severe and very severe derived from 143 respondent is 1 : 26 : 35 : 38. Total of degraded land renpondents was 88 % Soil degradation criteria according to FA0 (1979) and Dent (1993) was unsuitable for the study area. This area was characterized by peneplain physiograpy with undulating to slight hilly relief, acid sedimentary rock parent material, and low nutrient content. The form of soil degradation was predominantly change in soil morphology, whereas the change of physical, chemical, and biological characteristics
was the result of morphological change.
Based on this fact, the propose soil
degradation classification and land evaluation procedure was based on a modification of the two classifications. In study area, marginal land of acid clay stone parent material and 8 % slope was. unsuitable for food crops without production input, also it was unsuitable for perennial crops (estate crops) such as oil palm.
High production inputs included
fertilizers and soil conservation were needed. The sustainable soil productivity at the study area was controled by the soil and relief factors. These two factors should be I
considered in selecting of land evaluation procedure of specific crops. Management and other available inputs such as applied farmer's technology should be considered earlier. Water balance assesment should be used as criteria for land suitability category and 'land degradation classification. Relief variable (length and steepness of slope) were better predictors than using steepness alone. Considering physical land resource and transmigrant socio-economic aspects, a suitable land use alternative is the exchange of land use fiom food crop to perennial crops. However land is required for food crops. Due to land degradation, land use risk is high for food crops and high inputs are needed, and in addition farm management conservation aids such as alley cropping and rehabilitation of land by bushland allowed should be done before the land used for food crop cultivation. L
Total area per family unit must be rehabilitated was 0.5
-
1.0 hectare. Program
assistance needed in five years until perenial crops are harvested (Rp 500 000- Rp 1700
xii
collaboration among transmigrants, government official, and private sector. Total area used for perenial crops was 0.75 - 1.25 hectare per unit family.
EVALUASI KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING TERDEGRADASI DI DAERAH TRANSMIGRASI WPP VII RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU, RIAU
Oleh INDAYATI LANYA TNH 89510
Disertasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar DOKTOR Pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul
:EVALUASI KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
LAHAN KERING TERDEGRADASI DI DAERAH TRANSMIGRASI WPP VII RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU, RIAU Nama Mahasiswa :INDAYATI LANYA Nomor Pokok
: 89510/TNB
Dr Ir M. S o e k d Anggob
Dr Ir ~ a a n t W. o
Dr Ir Sudarsono, MSc.
Ketua Program Studi
Prof. Dr Ir Sarwono Hardjowigeno
1 2 DEC 1994
Dr Ir D. Murdiyarso, &SC.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 8 September 1954 di Cirebon. Ayah penulis bernama H.A. Lanya dan Ibu bernama H. Karniti. Menikah dengan Dr Ir N. Netera Subadiyasa pada tahun 1983 dan mempunyai putra-putri : Arya Subadiyasa, Tri pihiti dan Indri Hayati (almarhum) yang lahir berturut-turut tahun 1984, 1985 dan 1991. Penulis lulus Sekolah Dasar tahun 1967, SMP tahun 1970 dan SMA tahun 1973, semuanya di Cirebon. Masuk IPB tahun 1975 dan lulus Sarjana Pertanian (Sl) I
tahun 1979, lulus Magister Sains (S2) dari Fakultas Pascasarjana IPB tahun 1986 dan mulai mengikuti Program Doktor (S3) pada Program Pascasarjana IPB bulan Agustus
Pengalaman kerja, 1979 - 1980 bekerja di Proyek Gula Jatitujuh, Cirebon, tahun 1980 - 1988 sebagai Staf Pengajar Jurusan Tanah Fakultas Pertanian 1PB dan sejak 1988 sampai sekarang sebagai Staf Pengajar Jurusan Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Mulai awal Maret 1994 sampai sekarang merangkap sebagai Iconsultan LREP I1 (Land Resource Evaluation and Planning Project) Part B, Badan Pertanahan Nasional, Region 111 (Propinsi Bali, NTB, NTT dan Timor Timur).
UCAPAN TERIMAKASM Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya dalam penyelesaian penulisan disertasi ini. Disertasi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Doktor pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Kepada Ayah-bunda tercinta yang telah mendoakan keselamatan dan keberhasilan untuk memperoleh cita-cita, kami menghaturkan terimakasih serta rasa hormat yang setinggi-tinginya. Terimakasih sedalam-dalamnya kami ucapkan kepada Dr Ir U.S. Wiradisastra yang telah menuntun penulis mulai dari S1, S2 sampai S3, sebagai guru dan atasan selama di IPB, yang selalu memberikan kail untuk mencapai suatu keberhasilan, baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan maupun hubungan dengan instansi lainnya. Terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya juga disampaikan kepada: prof. Dr Ir Sarsidi Sastrosoemarjo, Dr Ir M. Soekardi, Dr Ir Hardjanto Wiryokusumo, Dr Ir Sudarsono M.Sc, dan Dr Ir D. Murdiyarso, sebagai anggota kornisi pembimbing yang telah menyediakan waktu serta banyak memberi pengarahan, saran-saran selama pelaksanaan penelitian dan penulisan disertasi ini. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr Ir Edi Guhardja, selaku Direktur Program Pascasarjana IPB beserta Staf; M a n Fakultas Pertanian dan Rektor Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan tugas belajar kepada penulis. Kepada Staf Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB beserta seluruh karyawan yang tdah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan disertasi ini juga diucapkan terimakasih.
Terimakasih disampaikan pula kepada Team Management Program Doktor (TMPD) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, atas kesempatan dan biaya yang disediakan untuk mengikuti Program Doktor. Demikian pula kepada sponsor: (1) Dr
0yvind Sandbuk sebagai Team Leader Norindra Project, (2) Pemerintah Daerah Tingkat I Bali, dan (3) Yayasan Supersemar atas bantuan biaya yang diberikan. Akhirnya kepada suami tercinta Dr Ir N. Netera Subadiyasa, putra-putri di Denpasar, Kakak di Bogor yang dengan sabar dan penuh pengorbanan telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, disampaikan terimakasih.
xvii
DAFTAR IS1
Halaman DAFTARTABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxi
DkFTARGAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xxix
I . PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I
1 . 1 . Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
1.2. Permasalahan Peneliti . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
1.3. Pemecahan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
1.4. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
1.5. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
I1 . TINJAUAN PUSTAKA
....................................
2.1. Konsep Dasar Degradasi Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.1.1. Difinisi dan Macam Degradasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.1 .2. Faktor-faktor Penyebab Degradasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.1.3. Bentuk Degradasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.1.4. Pengharkatan Degradasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
7 7 S
8 10
2.2. Penurunan Kualitas dan Produktivitas Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2.1. Penurunan Kualitas Lahan pada Hutan yang Terkonversi . . . . 2.2.2. Erosi Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2. 3 . Penurunan Produktivitas Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
15
2.3. Evaluasi Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
22
2.4. Ciri Sumberdaya Lahan untuk Tujuan Evaluasi Lahan . . . . . . . . . . . 2.4.1. Ciri Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4.2. Neraca Air . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
27 27 29
2.5. Pehgelolaan Lahan di Daerah Transmigrasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
33
IiI . METODOLOGI PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.1. Bahan dan Alat
15 16
18
37
.......................................
37
3.2. Letak Administrasi dan Geografi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
38
3.3. Lingkungan Fisik Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.3.I . Geologi dan geomorfologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
40 40
3.3.2. 3.3.3. 3.3.4. 3.3.5. 3.3.6.
Fisiografi. Relief dan Lereng . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Iklim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Penggunaan Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Mineral Liat dan Cadangan Unsur Hara . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.4. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.1. Morfologi Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.2. Analisis Ciri Fisik dan Kimia Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.3. Perhitungan Neraca Air . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.4. Klasifikasi Degradasi lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.5. Evaluasi Kesesuaian Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.6. Evaluasi Produktivitas Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4.7. Rehabilitasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.5. Waktu Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1V. HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.1. Keadaan Lingkungan Fisik dengan Perubahan serta Klasifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2. Identifikasi Bentuk dan Ciri Degradasi Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2.1. Morfologi tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2.2. Pengukuran Erosi Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2.3. Perubahan Ciri Fisik dan Kimia Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2.3.1. Perubahan Ciri Kimia Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2.4. Pemilihan Kriteria Degradasi Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2.4.1. Ciri Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2.4.2. Neraca Air Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.2.5. Klasifikasi Degradasi lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.3. Evaluasi Produktivitas Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.3.1. Produktivitas Tanah Aktual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.3.2. Produktivitas tanah Potensial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.4. Evaluasi dan Identifikasi Cara Rehabilitasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.4.1. Evaluasi Kesesuaian Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.4.1.1. Faktor-faktor Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.4.1.2. Klasifikasi Kesesuaian Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.4.1.3. Pertimbangan Aspek Sosial Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . 4.4.1.4. Beberapa Pilihan Tipe Penggunaan lahan . . . . . . . . . . . . 4.5. Konsep Rehabilitasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.5.1. Rehabilitasi Lahan dan Intensifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.5.2. Pola Usahatani dan Konsemasi di Daerah Penelitian . . . . . . . . . 4.5.3. Perencanaan Rehabilitasi Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4.5.4. Alternatif Penggunaan Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
159
V . KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
165
5.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
165
5.2. Saran
166
...........................................
VI.. . DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
VII . LAMPIRAN
168
DAFTAR TABEL Halaman
Nomor
Klasifikasi Degradasi Tanah (FAO, 1979) . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
Perubahan Unsur Hara (C-organik, N-total) Setelah Pembukaan Hutan (Nye dan Greenland, 1964 dalam William dan Yosep (1974) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17 Perubahan Unsur Hara (Ca, K dan Mg) setelah Pembukaan Hutan (Nye dan Greenland, 1964 dalam William dan Yoseph,1974) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
'
Berbagai Kriteria Klasifikasi Lahan dan Parameter yang Digunakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24 Kualitas dan Ciri Lahan yang Digunakan untuk Evaluasi Kemampuan dan Kesesuaian Lahan dari Berbagai Gabungan Sistem . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28 Ciri-ciri Tanah Podsolik Merah Kuning di Sumatera (Adiningsih, et a/., 1988) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30 Ciri Tanah di SKP E dan SKP H . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30 Data Curah Hujan Bulanan Rata-rata 29 Tahun (196 1- 1989) dari Stasiun Lapangan Terbang Japura . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
43
Kelas Tanah pada SKP E dan SPT D Menurut Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 1992) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46 Berbagai Metode Analisis Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56 Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Tanpa Masukan dan MasukanRendah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
59
Ketebalan Tanah di Atas Horison Argilik dari Lereng Atas dan Lereng Tengah pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
71
Ciri Tanah di SKP E
74
.................................
14.
Rata-rata Nilai Ciri Tanah Horison Teratas di Lereng Atas pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan (Waktu) di Tanah Typic Paleudults, Berliat, Campuran, Isohipertermik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 1
15.
Rata-rata Nilai Ciri Tanah Horison Teratas di Lereng Tengah pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan (Waktu) di Tanah Typic Paleudults Berliat, Campuran, Isohipertermik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
82
16.
Ciri Tanah Komposit ( 0-20 cm) pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan di lahan Usaha SKP E dan H . . . . . . . . . . . . 85
17
Ciri Lahan Horison Teratas Lereng Atas dan Lereng Tengah Pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan yang Digunakan untuk Klasifikasi degradasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 1
18.
Usulan Klasifikasi Degradasi Lahan Marginal
19.
Jumlah Bulan Defisit Air dan Surplus pada Berbagai Kedalaman Perakaran dan Jenis Tanaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 98
20.
Contoh Cara Perhitungan Status Degradasi untuk Lahan Marginal Ditinjau dari Segi Fisik, Kimia dan Biologi . . . . . . . . . .
100
Contoh Cara Perhitungan Status Degradasi untuk Lahan Marginal Ditinjau dari Faktor Utama (Morfologi) dan Faktor Penunjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
104
21
22
................
93
Tingkat Degradasi Lahan pada Lama Penggunaan Lahan 1-2 Tahun, 3-4 Tahun, 5-6 Tahun dan 7-8 Tahun di Daerah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 105 Rata-rata Produksi Padi Ladang pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan yang Berbeba . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
107
Rata-rata Komponen Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan . . . . . . . . . . . . :. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
115
Rata-rata Komponen Pertumbuhan Tanaman Padi pada krbagai Perlakuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
116
Regresi Hasil Bobot Kering Biji Jagung (Y) pada Lama Penggunaan Lahan (X) pada Berbagai Masukan . . . . . . . . . . . . . . 118 Regresi Hasil Bobot Kering Hijauan Jagung (Y) pada Lama Penggunaan Lahan (X) pada Berbagai Masukan . . . . . . . . . 1 18 Regresi Hasil Bobot Kering Akar Padi (Y) pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan (X) pada Berbagai Masukan . . . . . . . . . . 1 19 Regresi Hasil Bobot Kering Gabah Isi Padi (Y) pada Lama Penggunaan Lahan (X) pada Berbagai Masukan . . . . . . . . . 1 19 Hasil Klasifikasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pangan Padi Ladang, Jagung, Kacang Tanah, Kacang Kedelai, Ubi Kayu dan Tanaman Tahunan (Karet, Kelapa SawitdanTebu) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 136 Hubungan antara Masukan, Keluaran dan keuntungan Kotor serta Urutan Tipe Penggunaan Lahan (TPL) untuk Tanaman Jagung Sebelum Direhabilitasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 144 Hubungan antara Masukan, Keluaran dan keuntungan Kotor serta Urutan Tipe Penggunaan Lahan (TPL) untuk Padi Gogo Sebelum Direhabilitasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
145
DAFTAR GAMBAR Halamrn
Nomor
Produktivitas Tanah Yang Dipengaruhi Oleh Proses Degradasi (Riquier, 1977) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
19
Hubungan antara Degradasi Tanah dengan Produktivitas Tanah (Lal, et a/.,1989) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
19
3.
Peta Daerah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
39
4.
Ketebalan Tanah di Atas Horison Argilik Pada Berbagai Lama Penggunaan pada Lereng 8- 15% dan Lereng 1 5-20% pada Lereng Atas dan Lereng Tengah . . .'. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
72
Beberapa Ciri Typic Paleudults,Berliat, Campuran, Isohipertermik di SKP E pada Beberapa Horison dari Lereng Atas dan Lereng Tengah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
75
C-organik, P dan Al-dd pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan padaLereng Tengah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
S9
1.
2.
5.
6.
7.
Rata-rata Produksi Padi Ladang pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan Yang Berbeda . . . . . . . . . . . . . . .
8.
Tanaman Jagung pada Berbagai Lama Penggunaan Lahan (2,4, 6 Tahun) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
113
Tanaman dan Hasil Jagung pada Berbagai Masukan dan Lama Penggunaan Lahan 4 Tahun (Kiri) dan 6 Tahun (Kanan) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
114
Bobot Kering Biji Jagung pada Berbagai Masukan pada Lereng 8-<15% dan 15-25% . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
120
Bobot Kering Gabah Isi pada Berbagai Masukan pada Lereng 8-
1 21
9.
10.
11.
12.
13. 14.
Hubungan antara Lama Penggunaan Lahan, Tingkat Degradasi, Masukan dan Pemilihan Perlakuan yang dapat Diterapkan di Lokasi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
147
Pola Gilir Rehabilitasi Lahan Usaha Transmigrasi di Belilas I11 (SKP E) di Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu, Riau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
161
Pola Gilir Tanam Rehabilitasi Lahan Usaha Transmigrasi di SPT D (SKP H) di Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu, Riau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
162
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Peta Geologi Daerah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
178
Kemiringan Lereng Atas dan Lereng Tengah pada Setiap Lokasi dan Lama Penggunaan Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . .
179
Hasil Analisis Mineral Liat dari Horison Argilik dari Lokasi DU (a). DK 6 (b). DK 3 (c). bahan Induk (d). DK 1 (e) dan S P T D (f ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
180
Hasil lnterpretasi Mineral Liat darif~ampiran 3 ...........
182
Hasil Analisis Mineral Fraksi Pasir dari Horison Teratas di Lokasi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
183
Jumlah Contoh Tanah Profil. Contoh Komposit dan Contoh Tanah Utuh dari Masing-masing SPT . . . . . . . . . . . . . . . . . .
184
Hasil Analisis Tanah Sebelum Percobaan Rumah Kaca
.....
185
Data Hasil Pengukuran Ciri Tanah Pada Percobaan Inkubasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
186
Penampang Profil Tanah Pada Lereng Atas Pada Lama Penggunaan Lahan yang Berbeda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
187
Penampang Profil Tanah Pada Lereng Tengah Pada Lama Penggunaan Lahan yang Berbeda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
187
Data Fisik Tanah Daerah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
193
Data Kimia Tanah Lereng Atas Daerah Penelitian . . . . . . . .
197
Data Kimia Tanah Lereng Tengah Daerah Penelitian
.......
199
...........................
20 1
Data Kimia Tanah SPT D
Data Kimia Tanah Komposit Seluruh Daerah Penelitian . . . . .
202
Deskripsi Profil Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
204
Profil Tanah Pewakil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
243
Potensi dan Indeks Bahaya Erosi untuk Padi Gogo, Ubi Kayu, dan Palawija dari Masing-masing Lokasi dan Lama Penggunaan Lahan yang Berbeda di daerah .. Penelman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
246
Matriks Korelasi antar Faktor Peubah dan Potensi Erosi
.....
248
Nilai Korelasi Antar Ciri Tanah Horison Teratas pada Lereng Atas . . . . . . . . . . . . . . . . .'. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
249
Nilai Korelasi Antar Ciri Tanah Horison Teratas pada LerengTengah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
250
Persamaan Regreasi Lama Penggunaan Lahan (X 1) dan Kemiringan Lahan (X2) terhadap Ciri Kimia Horison Teratas (Y) dari Posisi Lereng Atas . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25 1
Persamaan Regreasi Lama Penggunaan Lahan (X 1) dan Kemiringan Lahan (X2) terhadap Ciri Kimia Horison Teratas (Y) dari Posisi Lereng Tengah . . . . . . . . . . . . . . . . . .
253
Matriks Korelasi Antar Ciri Kimia Tanah Horison Teratas di Daerah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
255
Matriks Korelasi Antar Ciri Kimia Tanah Horison Teratas (0-20cm) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
156
Peluang Membuat Keputusan Salah (P) Berdasarkan Lokasi, Waktu, Lereng, Lapisan dan Tekstur terhadap Ciri Tanah LerengAtas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
257
Peluang Membuat Keputusan Salah (P) Berdasarkan Lokasi, Waktu, Lereng, Lapisan dan Tekstur terhadap Ciri Tanah LerengTengah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Neraca Air Lahan Bulanan untuk Tanaman dengan Kedalaman Perakaran 36,40,60 dan 75 cm pada Tanah Liat . . . . . . . . . . . Neraca Air Lahan Bulanan untuk Tanaman dengan Kedalaman Perakaran 36,40,60 dan 75 cm untuk Tanah Lempung Berpasir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Neraca Air Bulanan pada Tekstur Tanah Lempung Berpasir pada Lama Penggunaan Lahan Satu Tahun dan Tiga Tahun untuk Tanaman dengan Perakaran 40 cm . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rata-rata Komponen Pertumbuhan Jagung pada Berbagai Satuan Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rata-rata Komponen Pertumbuhan Padi pada Berbagai Satuan Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nilai F-Hitung dari Berbagai Satuan Percobaan terhadap Komponen Pertumbuhan Jagung pada Tanah Typic Paleudults, Berliat, Campuran, Isohypertermik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nilai F-Hitung dari Berbagai Satuan Percobaan terhadap Komponen Pertumbuhan Padi pada Tanah Typic Paleudults, Berliat, Campuran, Isohypertennik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bobot Kering Jagung dan Serapan Unsur N, P, dan K serta Penambahan Urea, TSP dan KCL pada Masing-masing SatuanPercobaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nilai Korelasi Antar Komponen Jagung . . . . . . . . . . . . . Nilai Korelasi Antar Komponen P?di
.................
Nilai Kedekatan Plot Komponen I terhadap Komponen 111 (a) dan Pola Penyebaran (b) Hasil Analisis PCA dari Tanaman Jagung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Nilai Kedekatan Plot Komponen I terhadap Komponen I11 (a) dan Pola Penyebaran (b) Hasil Analisis PCA dari Tanaman Padi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
274
Ciri dan Kualitas Lahan dari Setiap Satuan Pemukiman Transmigrasi di Belilas I11 dan Anak Talang . . . . . . . . . .
275
.