EVALUASI USABILITAS APLIKASI OLAP TANAMAN HORTIKULTURA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE THINKING ALOUD DAN PSSUQ
YOHANNES SIMANUNGKALIT
DEPARTEMENT ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi usabilitas aplikasi OLAP tanaman hortikultura di Indonesia menggunakan metode thinking aloud dan PSSUQ, itu adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 2017 Yohannes Simanungkalit NIM G64120130
ABSTRAK YOHANNES SIMANUNGKALIT. Evaluasi Usabilitas Aplikasi OLAP Tanaman Hortikultura di Indonesia Menggunakan Metode Thinking aloud dan PSSUQ. Dibimbing oleh RINA TRISMININGSIH Penelitian ini melakukan evaluasi usabilitas pada sistem OLAP tanaman hortikultura menggunakan metode thinking aloud serta kuesioner PSSUQ. Evaluasi usabilitas perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan serta memastikan pengguna mengerti bagaimana mengoperasikan sistem yang dibuat. Berdasarkan subjective measurement, nilai setiap indikator PSSUQ sudah baik, hanya saja pada round 1 nilai information quality (infoqual) memiliki nilai sebesar 3.4. Nilai tersebut masih dibawah nilai median 7 skala likert, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada indikator infoqual. Berdasarkan objective measurement langkah pengerjaan yang tidak mengarah pada penyelesaian task (errornous) pada round 3 task chart berbeda signifikan dengan errornous pada round lainnya yaitu sebesar 12. Hal tersebut terjadi karena responden tidak mengetahui apakah chart sudah tampil atau belum. Berdasarkan permasalahan tersebut, rekomendasi perbaikan yang dilakukan adalah menambahkan menu help, error dan prevention, penambahan template MDX query serta perubahan icon show chart dan config chart. Kata kunci: OLAP, PSSUQ, rapid prototyping, thinking aloud, usabilitas ABSTRACT YOHANNES SIMANUNGKALIT. Usability Evaluation of OLAP Application for Horticultural Crops in Indonesia Using Thinking Aloud and PSSUQ Method. Supervised by RINA TRISMININGSIH This study evaluates the usability of OLAP horticultural crops application using thinking aloud and PSSUQ questionnaires methods. Usabilitiy evaluation is necessary to know that the system can work in accordance to the needs and ensure that the users understand how to operate the system. Based on subjective measurement, PSSUQ indicator has good value, but in round 1 information quality (infoqual) has 3.4 score. The score is below the median of 7 on likert scale, so infoqual need to be improved. Based on the objective measurement, errornous indicator in round 3 task chart has significantly different value from the other round. It has much bigger values than the other rounds. This happened because respondents did not know whether the chart is showing or not. Based on evaluation, recommendations for improvement is to add the help menu, error and prevention, make MDX query template, and change to the icon show charts and config chart. Keyword: OLAP, PSSUQ, rapid prototyping, thinking aloud, usability
EVALUASI USABILITAS APLIKASI OLAP TANAMAN HORTIKULTURA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE THINKING ALOUD DAN PSSUQ
YOHANNES SIMANUNGKALIT
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMENT ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
1. Dr Imas Sukaesih Sitanggang, SSi, MKom 2. Irman Hermadi, SKom, MS, PhD
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2016 ini ialah evaluasi usabilitas sistem, dengan judul Evaluasi Usabilitas Aplikasi OLAP Tanaman Hortikultura di Indonesia Menggunakan Thinking Aloud dan PSSUQ. Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Rina Trisminingsih, Skomp, MT selaku dosen pembimbing penelitian ini serta kepada Dr. Imas S Sitanggang MSi dan Irman Hermadi, SKom, MS, PhD selaku dosen penguji. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada responden yang telah membantu dalam melakukan evaluasi terhadap aplikasi OLAP tanaman hortikultura. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada anggota komisi pembinaan pemuridan (KPP) terkhusus KPP 49 yang telah mendukung serta membantu saya sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2017 Yohannes Simanungkalit
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Aplikasi OLAP Tanaman Hortikultura Menggunakan Framework SpagoBI
2
Usabilitas
3
Thinking Aloud
3
PSSUQ
3
Rapid Prototyping
4
METODE
4
Tahapan Penelitian
4
Peralatan Penelitian
8
HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Sistem
8 8
Analisis Hasil Survei
10
Rekomendasi Perbaikan Sistem
16
SIMPULAN DAN SARAN
18
Simpulan
18
Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
19
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Deskripsi responden setiap round Deskripsi task Profil tingkat literasi komputer responden setiap round Time rata-rata/task (menit) Nilai rata-rata problem space setiap task Nilai rata-rata errornous setiap task Jumlah answer pada setiap task Kekurangan aplikasi OLAP tanaman hortikultura Kelebihan aplikasi OLAP tanaman hortikultura Rekomendasi perbaikan aplikasi OLAP tanaman hortikultura
5 6 10 12 12 13 13 15 16 18
DAFTAR GAMBAR Tahap โ tahap penelitian Tampilan pilihan dimensi lokasi Profil responden keseluruhan MDX query editor Kesalahan umum task chart Skor indikator PSSUQ setiap round Skor indikator PSSUQ keseluruhan Rekomendasi halaman awal MDX editor 10 Rancangan menu help 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 9 11 12 14 14 15 17 17 18
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Kuesioner penelitian Hasil uji validitas Hasil uji reliabilitas Rekapitulasi objective measurement Rekapitulasi kuesioner PSSUQ
21 28 32 33 34
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Kementerian Pertanian Indonesia mendata perkembangan hasil pertanian tanaman hortikultura dalam periode tahun. Data yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian terus bertambah, namun tampilan data yang disajikan masih dalam bentuk tabel-tabel statis sehingga sulit untuk dianalisis. Data yang banyak dan sulit dianalisis hanya akan menjadi tumpukan sampah dan kurang bermanfaat. Tumpukan data tanaman hortikultura yang besar akan lebih bermanfaat jika dapat dijadikan data warehouse, sehingga dapat dianalisis dengan mudah. Salah satu aplikasi yang sedang berkembang dalam memvisulisasikan data warehouse adalah online analytical processing (OLAP). Dengan menggunakan OLAP, data yang banyak dapat dianalisis dengan mudah. Permana (2015) mengembangkan aplikasi OLAP tanaman hortikultura menggunakan SpagoBI. Persebaran tanaman hortikultura dapat dilihat berdasarkan komoditi tanaman, tahun, status angka, serta lokasi. Penelitian terkait OLAP tanaman hortikultura juga telah dilakukan oleh Dwiprianti (2015). Dwiprianti (2015) melakukan penelitian serupa menggunakan Palo. Fungsi yang dapat dilakukan pada aplikasi tersebut meliputi drill-down, roll-up, slice, dice, dan pivot. Pada tahun 2016, Putri (2016A) mengembangkan penelitian serupa dengan menambahkan kubus data sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan pada sistem OLAP tanaman hortikultura. Pengembangan terhadap penelitian terkait OLAP tanaman hortikultura juga dilakukan oleh Putri (2016B). Putri (2016B) mengembangkan analisis dengan menambahkan modul analisis dengan teknik clustering. Aplikasi OLAP yang dikembangkan oleh Permana (2015) belum dilakukan evaluasi usabilitas. Evaluasi usabilitas berfokus terhadap pengamatan ketika pengguna menggunakan produk atau sistem. Evaluasi usabilitas perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan serta memastikan pengguna mengerti bagaimana mengoperasikan sistem. Saat ini banyak metode yang dapat digunakan untuk evaluasi usabilitas. Post task walkthrough dan thinking aloud merupakan teknik observasi yang dapat digunakan dalam evaluasi usabilitas. Pada thinking aloud pengguna diminta untuk terus berfikir sambil mengerjakan task yang diberikan serta diverbalkan (Nielsen 2012). Penelitian ini melakukan evaluasi usabilitas pada aplikasi OLAP tanaman hortikultura yang dikembangkan oleh Permana (2015). Penelitian ini menggunakan metode thinking aloud untuk menilai kinerja sistem serta kuesioner Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) untuk menilai sistem secara subjective pengguna. Metode thinking aloud dipilih karena murah, fleksibel, sederhana, serta mudah untuk dipelajari. Kuesioner PSSUQ digunakan untuk mengukur satisfaction pengguna terhadap aplikasi OLAP tanaman hortikultura. Kelebihan PSSUQ adalah dapat digunakan gratis tanpa berbayar serta dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi rancangan antarmuka pada level mid fidelity serta perbaikan aplikasi sesuai dengan hasil evaluasi usabilitas.
2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas bahwa evaluasi usabilitas belum dilakukan pada aplikasi OLAP tanaman hortikultura, padahal evaluasi usabilitas merupakan suatu rangkaian pengembangan sistem untuk memastikan pengguna mengerti cara kerja sistem. Berdasarkan latar belakang tersebut perumusan masalah yang ditetapkan pada penelitian ini adalah bagaimana melakukan evaluasi usabilitas pada OLAP tanaman hortikultura serta merancang ulang antarmuka aplikasi berdasarkan hasil evaluasi usabilitas. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1 Melakukan evaluasi usabilitas pada aplikasi OLAP tanaman hortikultura dengan metode thinking aloud dan mengukur kepuasan pengguna menggunakan PSSUQ. 2 Memberikan rekomendasi rancangan antarmuka aplikasi OLAP tanaman hortikultura di Indonesia pada level mid fidelity sesuai dengan hasil evaluasi usabilitas. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1 Memberikan rekomendasi rancangan antarmuka OLAP tanaman hortikultura pada level mid fidelity berdasarkan hasil evaluasi usabilitas. 2 Memberikan rekomendasi perbaikan dengan kemudahan interaksi dan analisis bagi pengguna untuk menggunakan aplikasi OLAP persebaran tanaman hortikultura. Ruang Lingkup Penelitian Aplikasi yang dievaluasi adalah aplikasi OLAP tanaman hortikultura hasil penelitian Permana (2015). Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan thinking aloud (Nielson 2012) serta kuesioner PSSUQ versi II (Lewis 1995).
TINJAUAN PUSTAKA Aplikasi OLAP Tanaman Hortikultura Menggunakan Framework SpagoBI Aplikasi OLAP tanaman hortikultura berbasis web dengan tools SpagoBI dikembangkan oleh Permana (2015). Aplikasi OLAP tanaman hortikultura dibuat untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan ringkasan data yang diinginkan dengan cepat. Berikut merupakan fungsi yang dapat dilakukan aplikasi OLAP tanaman hortikultura yang dikembangkan oleh Permana (2015). 1 Memilih data sesuai dengan kriteria yang diinginkan pengguna 2 Menampilkan measure (ukuran) berdasarkan dimensi komoditi, lokasi, waktu, dan status angka
3 3 Menampilkan ringkasan data dalam bentuk tabel crosstab dan grafik. Operasi yang dapat dilakukan pada aplikasi OLAP meliputi drill-down, rollup, slice, dice, dan pivot. Drill-down yaitu menampilkan data dari level tinggi ke rendah. Roll-up melakukan operasi kebalikan dari drill-down, sedangkan dice adalah operasi memilih dua dimensi atau lebih. Slice operasi memilih satu dimensi dari kubus data yang ada (Han et al. 2012). Aplikasi OLAP tanaman hortikultura ini berbasis web sehingga aplikasi ini membutuhkan web browser. Antarmuka aplikasi OLAP dibuat dengan desain sederhana dimana menu-menu untuk melakukan pencarian data ataupun untuk menampilkan chart yang terletak di bagian atas. Usabilitas Menurut Dumas dan Redish (1999), usabilitas digunakan untuk mengukur tingkat pengalaman pengguna ketika berinteraksi dengan produk sistem. Secara umum, usabilitas mengacu kepada bagaimana pengguna bisa mempelajari dan menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya dan seberapa puas mereka terhadap penggunaannya. Suatu aplikasi disebut usable jika fungsi-fungsinya dapat dijalankan secara efektif, efisien, dan memuaskan (Nielsen 1994). Evaluasi usabilitas adalah suatu atribut untuk menilai seberapa mudah antarmuka sistem digunakan. Thinking Aloud Thinking aloud adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan data di dalam evaluasi usabilitas pada pengembangan dan desain produk dalam ilmu psikologi dan ilmu-ilmu sosial (Ericsson et al. 1991). Menurut Nielsen (2012), dalam thinking aloud testing, pengembang meminta kepada pengguna untuk menggunakan sistem sambil berpikir terus menerus dengan cara verbalisasi pikiran mereka ketika menggunakan aplikasi OLAP. Tujuannya adalah untuk menguji dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari model mental pengguna terhadap interaksinya dengan antarmuka. PSSUQ Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) adalah kuesioner yang dirancang untuk menilai kepuasan pengguna terhadap suatu sistem komputer atau aplikasi. Paket kuesioner PSSUQ merupakan instrumen penelitian yang dikembangkan untuk digunakan dalam evaluasi usabilitas di IBM. Dalam versi yang pertama, item pertanyaan PSSUQ berjumlah 18 item (Lewis 1992). Pertanyaan kuesioner PSSUQ telah mengalami beberapa kali perubahan. Setelah beberapa tahun, terjadi penambahan item pertanyaan sehingga paket kuesioner versi 2 berjumlah 19 item pertanyaan (Lewis 1995). Setelah beberapa tahun digunakan, versi 2 dilakukan pengurangan item sebanyak 3 pertanyaan yaitu pertanyaan 3, 5, dan 6 sehingga pada versi 3 item pertanyaan kuisner PSSUQ berjumlah 16 (Sauro dan Lewis 2012). Model kuesioner PSSUQ menilai sistem berdasarkan indikator: 1. Overall, merupakan indikator untuk menilai sistem secara keseluruhan. Nilai indikator overall dihitung dengan fungsi rata-rata pada item pertanyaan nomor 1-19.
4 2. System usefulness (sysuse) menilai kegunaan sistem mengacu pada mudah atau tidaknya sistem untuk dipelajari serta digunakan, serta memungkinkan pengguna menjadi lebih produktif dengan menggunakan sistem. Nilai indikator sysuse dihitung dengan fungsi rata-rata pada item pertanyaan nomor 1-8. 3. Information quality (infoqual) menilai kualitas informasi mengacu pada tanggapan bagaimana sistem memberikan pesan kesalahan dan informasi memperbaiki kesalahan serta mengukur seberapa efektifnya informasi tersebut membantu pengguna menyelesaikan tugasnya. Nilai indikator infoqual dihitung dengan fungsi rata-rata pada item pertanyaan nomor 9-15. 4. Interface quality (interqual) menilai kualitas tampilan antarmuka sistem. Nilai interqual dihitung dengan fungsi rata-rata pada item pertanyaan nomor 16-19. Rapid Prototyping Prototype adalah sebuah model atau rancangan yang dibuat untuk mengembangkan atau menguji suatu ide rancangan sistem (Walker et al 2002). Umumnya hanya ada 2 teknik pengembangan prototype pada berbagai literatur yaitu low fidelity dan high fidelity (Engelberg dan Seffah 2002). Prototype yang lebih mendekati produk akhir disebut high fidelity sedangkan low fidelity merupakan prototype yang masih sederhana dan jauh dari produk akhir (Walker et al 2002). Perbedaan pengembangan low fidelity dan high fidelity begitu jauh, sehingga membingungkan dalam perbandingan prototype, sehingga dikembangkan mid fidelity yang memiliki karakteristik berada antara level pengembangan tersebut (Engelberg dan Seffah 2002). Mid-fidelity prototyping digunakan setelah desain awal untuk keperluan desain terperinci dan kegunaan validasi. Mid-fidelity menyajikan informasi rinci tentang navigasi, fungsi, konten, dan tata letak, tetapi masih dalam skema (Engelberg dan Seffah 2002).
METODE Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yang ditunjukkan dalam Gambar 1.
Gambar 1 Tahap โ tahap penelitian
5 Persiapan Penelitian Tahap ini mempersiapkan berbagai hal untuk melakukan evaluasi usabilitas, seperti instalasi aplikasi OLAP tanaman hortikultura yang telah dikembangkan oleh Permana (2015), penyusunan kuesioner literasi komputer, subjective measurement dan kuesioner open-ended measurement, penentuan responden serta melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Responden pada penelitian ini terdiri dari sembilan mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan terbagi menjadi 3 round. Deskripsi responden setiap round dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Deskripsi responden setiap round Round Round 1
Round 2
Round 3
Jumlah Responden Responden 3 Mahasiswa departemen Ilmu Komputer (Ilkom) 3 Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura (AGH) 3 Gabungan Mahasiswa Departemen Ilkom dan AGH
Tujuan dan alasan Evaluasi berdasarkan pengalaman dalam pengembangan sistem
Evaluasi berdasarkan pengalaman pengguna dalam menggunakan data tanaman hortikultura Sebagai representasi dari user dari sisi pengembangan sistem dan penggunaan data tanaman hortikultura
Kuesioner literasi komputer merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh scotch (2007). Kuesioner literasi komputer dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada tahap ini juga diberikan kemampuan dasar untuk melakukan evaluasi kepada responden melalui penayangan video contoh evaluasi usabilitas menggunakan thinking aloud. Video contoh evaluasi usabilitas menggunakan thinking aloud diperoleh dari https://www.nngroup.com/articles/thinking-aloud-demo-video/ (Nielson 2014). Subjective measurement dilakukan untuk mengukur kepuasan pengguna dengan menggunakan kuesioner PSSUQ (Lewis 1995). Kuesioner subjective measurement dapat dilihat pada Lampiran 1. Pengukuran indikator kepuasan pengguna mengikuti kaidah PSSUQ (Lewis 1995). Objective measurement merujuk pada penelitian yang dilakukan Scotch (2007) untuk menilai kinerja sistem dengan mengukur: 1. Waktu, yang dibutuhkan untuk menyelesaikan task yang diberikan. Indikator waktu mengukur seberapa cepat dan efektif pengguna dalam menggunakan OLAP tanaman hortikultura. Waktu dihitung setelah peserta selesai membaca pertanyaan yang diberikan hingga responden mengatakan "selesai". 2. Problem space didefinisikan sebagai tindakan dari responden dalam menyelesaikan task yang diberikan menggunakan metode yang berbeda dari yang sebelumnya dicoba. Misalnya ketika pengguna kesulitan dalam
6 menyelesaikan task MDX query, pengguna memilih untuk menyelesaikan task menggunakan OLAP navigator. 3. Errornous, didefinisikan sebagai sebuah tindakan yang dinilai tidak mendekati tujuan untuk menyelesaikan task yang diberikan. Errornous digunakan sebagai indikator untuk melihat kesalahan yang sering atau umum dilakukan pada OLAP tanaman hortikultura ketika menyelesaikan task yang diberikan. 4. Answer, didefinisikan sebagai jawaban yang diberikan peserta setelah mengerjakan task yang diberikan. Nilai answer digunakan untuk melihat bahwa pengguna dapat mengoperasikan OLAP tanaman hortikultura sesuai dengan task yang diberikan. Responden diberikan 5 task yang harus diselesaikan. Task yang diberikan berkaitan dengan fungsi OLAP yang dimiliki OLAP tanaman hortikultura. Deskripsi task dapat dilihat pada Tabel 1. Task yang harus diselesaikan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 2 Deskripsi task No Task 1 Drill down 2
Dice
3
Pivot
4
Chart
5
MDX Query
Deskripsi Menampilkan data pada level provinsi Bali ke level kabupaten Menampilkan dimensi lokasi Aceh dan Bali serta dimensi waktu pada tahun 2013 Melakukan perubahan sumbu X dan Y pada produktivitas kabupaten di provinsi Aceh Menampilkan chart produksi pada provinsi Aceh, Bali dan Banten Menampilkan produktivitas komoditi alpukat dengan fungsi MDX query
Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah setiap item pernyataan dapat mengukur variabelnya atau tidak. Valid berarti setiap instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson seperti pada Persamaan 1. Marguerita et al. (2006) menyatakan suatu pertanyaan valid jika nilai korelasi Pearson lebih dari atau sama dengan 0.3.
๐=
๐(โ ๐ฅ๐๐ฆ๐)โ(โ ๐ฅ๐)(โ ๐ฆ๐)
โฆโฆโฆโฆโฆโฆ..(1)
โ{๐ โ ๐ฅ๐ 2 โ(โ ๐ฅ๐)2 }{๐ โ ๐ฆ๐ 2 โ(โ ๐ฆ๐)2 }
r : Korelasi product moment x = Skor pernyataan ke-i i=1,2,3โฆn y = Skor total pernyataan ke-i i=1,2,3โฆn n = Jumlah responden
7 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah serangkaian pegukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan metode Alpha Cronbach dengan rumus seperti yang ditunjukan pada Persamaan 2 (Marguerita et al. 2006). ๐
๐11 = [๐โ1] [1 โ
โ ๐๐ ๐๐ก
]โฆโฆโฆโฆโฆโฆโฆ.( 2 )
r11= Nilai reliabilitas Si= Jumlah varian skor tiap item St= Varian total K=Jumlah item
Evaluasi Sistem Pada tahap ini responden menyelesaikan kuesioner literasi komputer untuk melihat kemampuan komputer pengguna, menyelesaikan task yang diberikan serta memberikan respon terhadap sistem dengan mengisi kuesioner, subjective measurement dan open-ended measurement. Tahap ini juga mendefinisikan keterbatasan sistem pada fitur utama aplikasi OLAP meliputi navigasi, chart, serta tabel crosstab. Evaluasi yang dilakukan responden direkam menggunakan Mirilis Action. Analisis Hasil Survei Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data hasil evaluasi sistem serta kuesioner profil responden. Kuesioner profil responden menggunakan skala 5 likert dan nilai median adalah 3. Kemampuan literasi komputer pengguna dihitung menggunakan fungsi rata-rata pada setiap round. Analisis dilakukan berdasarkan observasi yang dilakukan dengan metode thinking aloud (objective measurement) serta kuesioner PSSUQ (subjective measurement). Perhitungan skor dilakukan berdasarkan indikator penilaian PSSUQ serta pendapat responden terhadap sistem (open-ended measurement). Pada objective measurement, indikator time, problem space, errornous dihitung dengan fungsi rata-rata seperti pada Persamaan 3. Indikator answer dihitung dengan fungsi sum seperti pada Persamaan 4. Subjective measurement dihitung untuk setiap indikator dan round. Perhitungan dilakukan dengan fungsi rata-rata. โ๐ ๐=1 ๐๐๐ .............................................( 3 ) Xk
=
๐
Keterangan: X = Indikator objective measurement k = time, problem space, errornous Xi = data responden ke-i i = 1,2,..,n
8 X =โ๐ ๐=1 ๐๐ โฆโฆโฆโฆโฆ..โฆ( 4 )
Keterangan: X = rata-rata indikator data answer Xi = data answer responden ke-i i= 1,2,โฆ.n
Rekomendasi Perbaikan Sistem Tahapan ini menghasilkan suatu rekomendasi rancangan antarmuka serta memberikan rekomendasi perbaikan sistem. Perancangan antarmuka merupakan tahapan yang penting karena pada tahap ini hasil analisis digunakan sebagai acuan dalam pemberian rekomendasi sistem OLAP tanaman hortikultura sesuai dengan evaluasi usabilitas. Rancangan antarmuka sistem dilakukan pada level mid fidelity menggunakan Photosop CS 6. Peralatan Penelitian Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Perangkat keras dengan spesifikasi: 1 Processor Intelยฎ Celeronยฎ CPU N2840 @ 2.16GHz, 2 RAM 4 GB, dan 3 HDD 500 GB Perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini ialah: 1 Sistem operasi Windows 10 2 JDBC 5.1 sebagai connector basis data P PostgreSQL dengan SpagoBI 3 SpagoBI server sebagai OLAP server yang melakukan fungsi agregasi dan tempat penyimpanan struktur kubus data multidimensi 4 PostgreSQL 9.1 sebagai database server dengan ekstensi PostGIS 5 Microsoft Excel sebagai pengolahan data kuesioner 6 Mirilis action sebagai perekam desktop 7 IBM SPSS versi 22 untuk menghitung validitas dan uji reliabilitas 8 Photosop CS 6 untuk merancang antarmuka aplikasi OLAP hortikultura
HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Penelitian Uji Validitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 22 item pertanyaan 1 memiliki nilai validitas sebesar 0.93. Nilai tersebut dibawah 0.3, sehingga pernyataan 1 tidak valid dan tidak diikut sertakan dalam perhitungan selanjutnya. Nilai uji validitas semua item pertanyaan dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 22 diketahui bahwa pada variabel usabilitas seluruh item dalam indikatr angket adalah reliabel karena nilai koefisiennya lebih besar dari 0.7 sesuai dengan koefisien batas
9 minimal reliabilitas menurut Sebastian (2004). Nilai Alpha Cronbach yang didapat adalah sebesar 0.917. Nilai uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Evaluasi Sistem Evaluasi sistem dilakukan dalam 3 round pada waktu berbeda. Evaluasi round pertama dilakukan pada tanggal 7 Mei 2016 di Lab System Engineering and Information System (SEIS). Evaluasi round kedua dilakukan pada tanggal 31 Mei 2016 di Lab Applied Computing (AC). Evaluasi round ketiga dilakukan pada tanggal 6 juni 2016 di Koridor samping Departmen Ilmu Komputer. Navigasi Berdasarkan hasil evaluasi sistem, responden dapat menampilkan data yang diinginkan dengan benar, namun salah satu responden pada round 3 masih bingung terhadap measure pada menu OLAP navigator. Ini terlihat karena untuk setiap task yang diberikan, responden tersebut tidak mengubah measure sesuai dengan task yang diminta. Hal ini terjadi karena pengguna tidak mengetahui apa yang dimaksud measure. Pada bagian bawah OLAP navigator terdapat button none yang berfungsi untuk menghilangkan tanda centang (v) namun rata-rata responden tidak mengetahui adanya fungsi tersebut karena letaknya terlalu di bawah. Ketika pilihan banyak seperti pada dimensi lokasi, fungsi none tidak terlihat seperti pada Gambar 2.
Gambar 2 Tampilan pilihan dimensi lokasi
10 Crosstab Tabel yang ditampilkan dinilai sudah baik karena responden dari setiap round masing-masing dapat membaca data yang ditampilkan. Responden pada setiap round dapat melakukan pivot pada data tanaman hortikultura, hanya saja default dari ukuran font pada tabel crosstab terlalu kecil. Chart Responden pada round 3 sulit membedakan icon fungsi menampilkan chart dan melakukan konfigurasi chart, karena kedua icon ini dinilai mirip. Chart dari data tampil pada bagian bawah tabel. Pada round 1 dan round 3 responden bingung apakah chart sudah tampil atau belum, terutama ketika data yang ingin ditampilkan banyak sehingga chart terlalu bawah serta tidak ada tanda yang terlihat ketika chart sudah tampil, seperti halaman terlihat memperbaharui. Analisis Hasil Survei Profil Responden Hasil analisis literasi komputer responden berdasarkan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2. Perhitungan menggunakan 5 skala likert. Nilai pada Tabel 2 dihitung menggunakan fungsi rata-rata. Semakin tinggi nilai yang diperoleh maka semakin sering pengguna mengerjakan task tersebut menggunakan komputer ataupun smarthphone. Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa: 1 Pada round 3 tugas melakukan analisis statistika data tanaman hortikultura kurang dari nilai median skala likert (3). Hal ini terjadi karena pada round 3 mayoritas terdiri dari 2 mahasiswa Departemen Ilmu Komputer sehingga jarang melakukan analisis statistika terhadap data tanaman hortikultura. 2 Pada round 1 yang juga terdiri dari mahasiswa Departemen Ilmu Komputer memiliki nilai yang tinggi karena responden pada round 1 terdiri dari 3 orang mahasiswa tingkat akhir Departemen Ilmu Komputer yang sedang mempelajari atau melakukan penelitian menggunakan data tanaman hortikultura. Tabel 3 Profil tingkat literasi komputer responden setiap round Pertanyaan
Round 1
Round 2
3.33
4.33 3.67 3.67
Round 3 3.67 4.33 4.33 4.33 2.00
Mendokumentasikan informasi Mengakses informasi Menulis laporan penelitian/makalah Mempersiapkan presentasi Melakukan analisis statistika data tanaman hortikultura Melakukan pencarian online pada bidang pertanian atau teknologi terkini
4.00 4.67 4.67
3.33 3.67
5.00
4.00
4.67
5.00
11 Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa: 1 Responden pada penelitian in didominasi oleh mahasiswa yang sudah pernah mengikuti workshop atau seminar komputer. Pada round 2 terdapat 2 mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura yang pernah mengikuti kegiatan workshop atau supporting course (SC) Departemen Ilmu Komputer. 2 Penguasaan komputer responden didominasi pada level handal dengan jumlah 5 responden. 3 Setiap responden selalu menggunakan internet setiap hari. Lama penggunaan internet responden setiap hari rata-rata lebih dari 4-7 jam dengan proporsi 44% serta lebih dari 7 jam dengan proporsi 33%. Dari Tabel 2 dan Gambar 3, diperoleh ringkasan bahwa semua responden merupakan pengguna aktif internet yang memiliki kemampuan komputer baik serta terbiasa melakukan analisis statistika data pertanian dan perkembangan teknologi yang baik.
Gambar 3 Profil responden keseluruhan Objective Measurement Pada Tabel 4 terlihat bahwa responden dapat menyelesaikan task 1-4 dalam waktu kurang dari 5 menit. Pada task MDX Query, round 2 dan 3 belum mampu menyelesaikan dalam batas waktu 15 menit. Hal ini terjadi karena query MDX masih kurang familiar bagi responden. Pada round 2 dan 3 kesalahan yang umum dilakukan adalah responden kurang menuliskan karakter spasi pada bagian yang ditampilkan pada Gambar 4.
12 Tabel 4 Time rata-rata/task (menit) Task Drill down Dice Pivot Chart MDX Query
Round 1 1.58 1.36 1.21 3.71 4.38
Round 2 1.29 1.51 1.32 1.49 TS
Round 3 2.28 1.29 0.37 4.01 TS
*TS = Tidak Selesai
Gambar 4 MDX query editor Berdasarkan Tabel 5, nilai problem space untuk setiap task dinilai sudah baik sehingga tidak perlu menjadi perhatian khusus. Nilai problem space tertingga terdapat pada round 1 task MDX query. Responden menyelesaikan task dengan menggunakan metode yang berbeda dengan menggunakan MDX query seperti telah dicoba sebelumnya. Pada round 1 responden menyelesaikan task MDX query dengan memilih measure serta dimensi pada OLAP navigator. Pada kasus sederhana dinilai lebih mudah menggunakan fungsi OLAP navigator dibandingkan dengan menulis query MDX. Tabel 5 Nilai rata-rata problem space setiap task Task
Round 1
Round 2
Round 3
Drill down Dice Pivot Chart MDX Query
0.33 0.33 0.00 0.00 1.00
0.33 0.00 0.00 0.00 0.33
0.33 0.66 0.00 0.00 0.00
13 Nilai errornous pada task chart meningkat signifikan pada round 3 sebesar 12. Nilai errornous diperoleh dengan menghitung rata-rata untuk setiap responden masing-masing round. Errornous menunjukan tindakan yang tidak mengarah untuk menyelesaikan task. Saat menampilkan chart kesalahan yang sering terjadi adalah data yang ditampilkan tidak sesuai dengan task yang diberikan. Chart yang tampil dibawah tabel menyebabkan responden bingung apakah chart sudah tampil atau belum. Hal ini membuat responden menjadi tidak yakin apakah icon yang dipilih untuk menampilkan chart sudah tepat atau belum sehingga membuat responden berulang kali menekan icon show chart dan config chart dan menyebabkan nilai errornous meningkat. Tabel 6 menjabarkan nilai errornous untuk setiap round. Tabel 6 Nilai rata-rata errornous setiap task Task Drill down Dice Pivot Chart MDX Query
Round 1
Round 2
Round 3
0.33 0.00 0.00 1.33 1.00
1.00 0.66 0.00 0.00 0.33
0.00 1.33 1.66 12.00 0.33
Round 1 memiliki nilai jawaban benar tertinggi untuk seluruh task yang dikerjakan (Tabel 7). Jawaban pada task yang tidak selesai dikerjakan dianggap salah sehingga task MDX query merupakan task yang memiliki jumlah jawaban benar paling rendah. Tabel 7 Jumlah answer pada setiap task Task Drill down Dice Pivot Chat MDX Query
Round 1
Round 2
Round 3
3 3 2 3 3
3 2 3 1 0
2 2 1 1 0
Pada Tabel 7, task chart berhasil diselesaikan dengan baik pada round 1, sedangkan round 2 dan round 3 masing-masing sebanyak 1 jawaban benar. Pada task chart responden diminta untuk menampilkan chart produksi pada provinsi Aceh, Bali, dan Banten, namun responden pada round 2 dan round 3 menjawab dengan menampilkan data semua provinsi atau beserta kabupaten-kabupatennya sehingga variabel horizontal tidak terlihat dengan jelas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Rekapitulasi objective measurement semua responden dapat dilihat pada Lampiran 4.
14
Gambar 5 Kesalahan umum task chart Subjective Measurement Model PSSUQ menilai usabilitas sistem dengan indikator overall, sysuse, infoqual, interqual. Data yang diperoleh melalui kuesioner dihitung jumlah rata-rata setiap round. Semakin tinggi skor semakin menunjukkan nilai kategori indikator semakin baik. Berdasarkan data tersebut terlihat, skor overall satisfaction mengalami peningkatan sebesar 19% dari (4.5 ke 5.6). Secara keseluruhan round 3 memiliki skor overall satisfaction tertinggi dengan nillai 5.67. Gambar 6 menampilkan ringkasan subjective measurement dalam diagram batang.
7 6 5 4 3 2 1 0 Round 1
Sysuse
Round 2
Infoqual
Interqual
Round 3
Overall
Gambar 6 Skor indikator PSSUQ setiap round Pada round 1 skor infoqual memiliki nilai rendah yaitu sebesar 3.4. Indikator dinilai baik apabila nilai suatu indikator lebih besar dari median skala likert. Indikator infoqual menjelaskan mengenai error, prevention, dan help serta mengenai informasi yang diberikan sistem. Berdasarkan data (round 1 ke round 3) juga terlihat skor infoqual satisfaction memiliki peningkatan yang signifikan dibanding indikator lainnya yaitu sebesar 42% (3.4 ke 5.9). Indikator interqual, pada round 1 ke round 2 mengalami penurunan sebesar 6% (4.8 ke 4.5) namun mengalami peningkatan dari round 2 ke round 3 sebesar 18 % (4.5 ke 5.5). Dari
15 data juga terlihat untuk indikator sysuse tidak mengalami perubahan signifikan yaitu tetap pada nilai 5.3. Perubahan nilai pada setiap round terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang dan pengalaman responden mengenai pengembangan aplikasi. Responden pada round 1 memiliki pengalaman pengembangan aplikasi lebih lama dibandingkan round 2 sehingga pandangan responden terhadap sistem lebih kritis. Responden pada round 1 lebih mementingkan kemudahan dalam mengerjakan task. Sementara pada round 2 responden lebih fokus terhadap data yang ditampilkan aplikasi. Berdasarkan keseluruhan responden, nilai yang didapat melalui penghitungan kuesioner PSSUQ dinilai sudah baik. Semua indikator yang didapat melalui kuesioner PSSUQ lebih dari nilai median (4). Gambar 7 menunjukkan grafik indikator PSSUQ. Rekapitulasi kuesioner PSSUQ seluruh responden dapat dilihat pada Lampiran 5.
7 6 5 4 3 2 1 0 Sysuse
infoqual
interqual
overall
Gambar 7 Skor indikator PSSUQ keseluruhan Open-Ended Measurement Kuesioner open-ended menilai tanggapan user terhadap sistem. Round 1 dan round 2, responden menyoroti tidak adanya menu help, error, dan prevention yang dapat membantu penggunaan sistem, serta icon menu kurang familiar dan terlalu kecil. Ringkasan kekurangan aplikasi OLAP dapat dilihat pada Tabel 8. Pada round 2 dan round 3, responden menyoroti task MDX query. Query MDX dinilai sulit dan bahasa yang digunakan kurang familiar. Tabel 8 Kekurangan aplikasi OLAP tanaman hortikultura No 1
Round 1 Interface ditepi semua
Round 2 Panduan penggunaan query
2
Tulisan dan icon kecil
3
Tidak ada help, error dan prevention
Pilihan tools kurang membantu Icon yang dipakai masih asing terlihat
Round 3 Susah untuk melihat diagram batang dan mengatur isinya Tulisannya terlalu kecil Query sulit
16 No 4 5
6
Round 1 Sulit kembali ke awal jika ada kesalahan Tidak bisa customize informasi dengan cepat Preview menampilkan chart
Round 2 Ukuran icon terlalu kecil Pemilihan lokasi yang satu per satu
Round 3 Chart sangat sedikit Pilihannya Bahasa kurang familiar
Validasi data kurang Satu kesalahan dapat merubah seluruh data yang tampil
7
Tabel 9 menyajikan kelebihan atau hal terbaik yang dimiliki OLAP tanaman hortikulutra. Secara umum responden menilai dari fungsionalitas mengenai data yang ditampilkan seperti informasi rinci, menampung data dalam jumlah besar dan lainnya. Dari sisi antarmuka, responden menilai tampilan awal sederhana. Mudah dipelajari, data yang tampil mudah dipahami serta desain antarmuka bagus. Tabel 9 Kelebihan aplikasi OLAP tanaman hortikultura No 1 2 3 4 5
6
7
8
Round 1 Drill down dan dice mudah dilakukan Filtering jelas dan mudah Informasi rinci Menampung data dalam jumlah besar Ada grafik untuk memudahkan informasi Mudah dipelajari
Sistem dapat melakukan fungsi dengan baik Tampilan awal simple
Round 2 Round 3 Mudah dalam pencarian Mudah digunakan dan informasi muncul pesan error Mudah dipelajari Desain antarmuka bagus Kecepatan ketersediaan Data mudah didapat data Kemudahan Data tersaji dengan mendapatkan data rapi Data yang tampil Tersedia chart mudah dipahami Diagram yang ditampilkan mudah dipahami Keefektifan pengolahan data
Rekomendasi Perbaikan Sistem Perancangan antarmuka dilakukan pada level mid-fidelity prototyping. Midfidelity dipilih karena waktu yang diperlukan untuk mengembangkan prototype lebih cepat. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, icon chart dan config chart tidak berbeda jauh sehingga perlu diubah. Gambar 8 merupakan rancangan untuk halaman awal sistem.
17
Gambar 8 Rekomendasi halaman awal Terdapat beberapa perubahan icon seperti icon OLAP navigator, pivot, show chart, config chart, dan print. Icon diubah menjadi lebih familiar dan mudah untuk diingat. Pada bagian kiri terdapat box yang berisi referensi atau sumber perolehan data serta info penting terkait data yang sedang ditampilkan. Penulisan query dinilai sulit karena baasa yang tidak familiar. Gambar 9 merupakan desain tampilan MDX query. Template penulisan MDX query dibuat untuk memudahkan pengguna dalam menyelesaikan task. Pengguna dapat memasukan dimensi data row/collumn dengan drag and drop dari box sebelah kanan.
Gambar 9 MDX editor Menu help, error, dan prevention yang berisikan penjelasan singkat sistem dan fungsi dari menu juga perlu ditambahkan pada aplikasi OLAP. Gambar 10 menampilkan rancangan menu help serta menjelaskan fungsi icon.
18
. Gambar 10 Rancangan menu help Berdasarkan evaluasi, terdapat beberapa rekomendasi perbaikan lain yang perlu dilakukan. Rekomendasi perbaikan sistem dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Rekomendasi perbaikan aplikasi OLAP tanaman hortikultura No Masalah 1
2 3
Terletak dibagian bawah sehingga tidak terlihat Tidak dapat hanya menyimpan grafik Chart yang tampil tidak auto fit content
Rekomendasi Dibagian atas pilhan measure ataupun dimensi Tambahkan halaman preview chart yang juga berisi button save dan print Default tampilan chart dibuat auto fit content
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Evaluasi usabilitas berhasil dilakukan terhadap 9 responden yang terdiri dari mahasiswa Departemen Ilmu Komputer dan mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura. Berdasarkan subjective measurement, pada round 1, indikator infoqual memiliki nilai lebih rendah dari median 7 skala likert. Berdasarkan objective measurement nilai indikator errornous pada round 3 pada task chart berbeda signifikan dengan errornous pada round lainnya yaitu sebesar 12. Hal tersebut terjadi karena responden tidak mengetahui apakah chart sudah tampil atau belum. Berdasarkan evaluasi dirumuskan rekomendasi perbaikan berupa perubahan icon menjadi lebih familiar, penambahan menu help, error dan prevention, penambahan template MDX query.
19 Saran Rancangan serta perbaikan yang direkomendasikan dapat diimplementasi. Peneliti sudah melakukan study literatur terhadap beberapa open source OLAP, namun hingga saat ini masih banyak yang belum mendukung modifikasi antarmuka aplikasi, sehingga peneliti menyarankan untuk mengembangkan aplikasi OLAP tanaman hortikultura menggunakan bahasa pemrograman PHP atau Java Sscript yang dinilai lebih mudah untuk dimodifikasi namun tetap menggunakan engine pada SpagoBI.
DAFTAR PUSTAKA Dumas JS, Redish JC. 1999. Apractical guide to Usability Testing. Middleton (US): Intellect Ltd. Dwiprianti F. 2015. Online analytical processing (OLAP) berbasis web untuk tanaman hortikultura menggunakan Palo [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Engelberg D, Seffah A. 2002. A framework for rapid mid-fidelity prototyping of web sites. Di dalam: Hammon J, Gross T, Wesson, editor. IFIP World Computer Congress: 2002 August 25-30; Quebec. Canada: Kluwer Academy. Hlm 203-215. Ericsson KA, Crutcher RJ. 1991. Introspection and verbal reports on cognitive processes - two approaches to the study of thought processes: A response to Howe. New Ideas in Psych. 9: 57-71. Fruhling A, Lee S. 2005. Assessing the reliability, validity and adaptability of PSSUQ. Di dalam: Americas Conference on Information Systems[internet]. [2005 aug 11-14]. Ohama (US). Hlm 2394-2402; [diunduh 2016 Aug 12]. Tersedia pada: http://aisel.aisnet.org/amcis2005/378/ Han J, Kamber M, Pei J. 2012. Data Mining: Concept and Techniques. Ed ke-3. San Fransisco (US): Elsevier. Morgan Kaufmann Lewis JR. 1992. Psychometric evaluation of the post-study system usability questionnaire: the PSSUQ. Di dalam: [editor tidak diketahui]. Human Factor Society [internet]. [1992 January 26-31]. Boca Ratton (US). Hlm 125-1263 Lewis JR. 1995. IBM computer usability satisfaction questionnaires: psychometric evaluation and instructions for use. International Journal of HumanComputer Interaction. 7(1): 57-78. doi:10.1080/10447319509526110 Lewis JR, Sauro J. 2012. Quantifying the User Experience. Waltham (US): Elsevier. Morgan Kaufmann Marguerite G. Lodico, Dean T. Spaulding, Katherine H. Voegtle. 2006. Methods in Educational Research: From Theory to Practice. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc Nielsen J. 1994. Usability Engineering. San Diego (US): Academic Press Nielsen J. 2012. Thinking aloud: The #1 Usability Tool [Internet]. [diakses 2016 January 14]. Tersedia pada: http://www.nngroup.com/articles/thinkingaloud-the-1-usability-tool/
20 Nielsen J. 2014. Demonstrate Thinking Aloud by Showing Users a Video [Internet]. [diakses 2016 January 14]. Tersedia pada: https://www.nngroup.com/articles/thinking-aloud-demo-video/ Permana ER. 2015. Aplikasi online analytical processing (OLAP) berbasis web data warehouse tanaman hortikultura menggunakan spagoBI [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Putri AI. 2016. Integrasi kubus data sektor pertanian pada spatial OLAP tanaman hortikultura [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Putri D. 2016. modul clustering pada sistem SOLAP untuk visualisasi persebaran tanaman hortikultura di Indonesia menggunakan SpagoBI [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Scotch M. 2007. Usability evaluation of the spatial OLAP visualization and analysis tool (SOVAT) [disertasi]. Pittsburgh (US): University of Pittsburgh. Sebastian R. 2004. Dynamic Strategic Analysis: Demystifying Simple Success Strategies. Wiesbaden: Deutscher Universitasts-Verlag. Walker M, Takayama L, Landay A J. 2000. High-Fidelity or low-fidelity, paper or computer? choosing attributes when testing web prototypes. Di dalam: Human Factors and Ergonomics Society [internet]. [September 2002]. Berkelay (US). Hlm 661-665. doi: 10.1177/154193120204600513.
21 Lampiran 1 Kuesioner penelitian
Kuesioner Penelitian EVALUASI USABILITAS OLAP TANAMAN HORTIKULTURA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE THINKING ALOUD DAN PSSUQ Dengan Hormat, Perkenalkan saya adalah mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi saya yang berjudul โEvaluasi Usabilitas OLAP Tanaman Hortikultura di Indonesia Menggunakan Metode Thinking Aloud dan PSSUQโ. Untuk keperluan penyusunan skripsi, saya mohon dengan hormat kepada rekan-rekan dapat berkenan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem OLAP tanaman hortikultura serta menjawab beberapa daftar pertanyaan yang tersedia. Berikut adalah lampiran kuesioner dari penelitian saya mengenai Evaluasi Usabilitas OLAP tanaman hortikultura. Sistem ini dikembangkan oleh Permana (2015). Saya berharap rekan-rekan berkenan mengisi kuesioner ini untuk dapat membantu menyelesaikan penelitian yang saya lakukan. Hormat saya,
Yohannes S G64120130
22
Aplikasi OLAP Tanaman Hortikultura Sistem OLAP untuk persebaran tanaman hortikultura di Indonesia merupakan sistem yang dapat menentukan lokasi persebaran hortikultura dengan measure yaitu produksi, produktivitas, dan luas panen. Aplikasi OLAP tanaman hortikultura dibuat untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan ringkasan data yang diinginkan dengan cepat. Berikut merupakan fungsi yang dapat dilakukan aplikasi OLAP tanaman hortikultura yang dikembangkan oleh Permana (2015). 1 Memilih data sesuai dengan kriteria yang diinginkan pengguna 2 Menampilkan measure (ukuran) berdasarkan dimensi komoditi, lokasi, waktu, dan status angka 3 Menampilkan ringkasan data dalam bentuk tabel cronsstab dan grafik. Operasi yang dapat dilakukan pada aplikasi OLAP tanaman hortikultura meliputi drill-down, roll-up, slice, dice, dan pivot. Drill-down yaitu menampilkan data dari level tinggi ke rendah. Roll-up melakukan operasi kebalikan dari drilldown, sedangkan dice adalah operasi memilih dua dimensi atau lebih. Slice operasi memilih satu dimensi dari kubus data yang ada. Adapun tata cara pelaksanaan pengisian kuesioner meliputi: 1
2
3
4
5
6 7
Anda diminta untuk melakukan evaluasi terhadap sistem OLAP tanaman hortikultura. Pertama Anda diminta untuk mengisi kuesioner mengenai data diri serta tingkat pemahaman anda mengenai komputer. Peneliti akan menampilkan video berupa contoh evaluasi menggunakan metode thinking aloud untuk membantu Anda memahami evaluasi usabilitas. Anda diminta untuk menyelesaikan task yang diminta sesuai dengan arahan peneliti. Anda diperkenan untuk bertanya sebelum evaluasi sistem dimulai. Setelah menyelesaikan task yang diminta Anda harus mengatakan โsudahโ supaya data waktu penyelesaian task dapat dicatat oleh peneliti. Ketika seluruh task selesai dikerjakan Anda diminta untuk mengisi kuesioner PSSUQ serta open-ended. Pada kuesioner PSSUQ, semakin tinggi nilai yang diberikan menunjukan semakin tinggi persetujuan Anda terhadap pernyataan yang diberikan. Setiap jawaban dituliskan pada lembar soal/kuesioner yang diberikan Kerahasiaan atas jawaban yang telah Anda berikan akan dijamin oleh peneliti dan semata-mata hanya digunakan untuk kelengkapan penelitian.
23 Kuesioner latar belakang komputer a. b. c. d. e.
Nama : Laki - laki Jenis kelamin : Perempuan Usia : . . . . . . . Lama pemakaian komputer dalam 1 minggu? . . . . . . . . . . Perhatikan Tabel dibawah ini! Sejauh mana Anda meggunakan komputer atau smartphone untuk mengerjakan task berikut? Lingkari jawaban Anda. Semakin tinggi nilai yang dipilih menunjukan semakin sering task berikut dikerjakan dengan komputer atau smarthphone. Task Tingkat Relatif Pengerjaan Task Mendokumentasikan informasi 1 2 3 4 Mengakses informasi 1 2 3 4 Menulis laporan / makalah penelitian 1 2 3 4 Mempersiapkan persentasi 1 2 3 4 Melakukan analisis statistika pada data 1 2 3 4 hortikultura Melakukan pencarian online (google) 1 2 3 4
5 5 5 5 5 5
Jenis komputer apa yang anda gunakan secara rutin? Komputer kantor Komputer rumah Laptop / notebook Lainnya (beri penjelasan mengenai computer nya) f. Pelatihan atau pengalaman yang anda punya? Program sarjana dalam bidang ilmu komputer atau sejenisnya Program master dalam bidang ilmu komputer atau sejenisnya Workshop atau konferensi bidang komputer Belajar secara pribadi Tidak pernah g. Saat ini, sejauh mana anda menilai diri anda dalam penguasaan (handal) komputer? Sangat handal Handal Tidak handal maupun gaptek Tidak handal Sangat tidak handal
24 Kuesioner task penelitian Selesaikan setiap task sesuai dengan arahan yang disampaikan peneliti serta tulis jawaban pada lembar task yang tersedia Task 1 Berapa jumlah kabupaten yang ada di provinsi Bali? Apa saja? Task 2 Berapa jumlah produktivitas keseluruhan dari provinsi aceh dan bali pada tahun 2013? Task 3 Lakukan pivot pada produktivitas di seluruh kabupaten yang ada di provinsi aceh pada tahun 2013 Task 4 Bagaimanakah produksi provinsi Aceh, Bali, dan Banten pada tahun 2013 yang ditampilkan dalam diagram batang? Provinsi manakah yang memiliki produksi tertinggi dari diagram batang tersebut? Task 5 Tampilkan produktivitas dari komoditi alpukat pada tahun 2013 di provinsi Jambi dan Jawa Barat. Berapa jumlah produktivitas komoditi alpukat pada tahun 2013 di provinsi Jawa barat ? MDX Query : select {[Measures].[Produktivitas]} ON COLUMNS, {[Dim lokasi.lokasi].[All Dim lokasi].[Jambi], [Dim lokasi.lokasi].[All Dim lokasi].[Jawa Barat]} ON ROWS from [Fakta] where ([Dim komoditi].[All Dim komoditi].[Hortikultura ].[Alpukat ], [Dim waktu.waktu].[All Dim waktu].[2013])
25 Kuesioner PSSUQ No
Pernyataan
Ukuran kemudahan TS 1 2 3 4 5 6
Secara keseluruhan, saya puas dengan betapa mudahnya menggunakan sistem ini 2
Sistem ini digunakan
mudah
untuk
3
Saya dapat secara efektif menyelesaikan tugas dan skenario menggunakan sistem ini
4
Saya dapat menyelesaikan tugas dan skenario dengan cepat menggunakan sistem ini
5
Saya lebih efisien menyelesaikan tugas dan skenario dengan menggunakan sistem ini
6
Saya merasa nyaman menggunakan sistem ini
7
Mudah untuk sistem ini
8
Saya percaya akan lebih produktif apabila menggunakan sistem ini
9
Sistem ini memberikan pesan kesalahan yang jelas kepada saya bagaimana cara untuk memperbaikinya
10
Setiap kali saya membuat kesalahan terhadap sistem, saya dapat memulihkan dengan mudah dan cepat
11
Sistem menyediakan informasi seperti bantuan pada layar pesan dan dokumen lainnya dengan jelas
mempelajari
Komentar S 7
26
No
Pernyataan
12
Informasi yang dibutuhkan mudah ditemukan
13
Informasi yang diberikan sistem mudah untuk dimengerti
14
Informasi efektif dalam membantu menyelesaikan tugas dan scenario
15
Pengelompokan informasi ditampilkan secara jelas Antarmuka sistem nyaman
16 17
Saya senang menggunakan antarmuka pada sistem ini
18
Sistem memiliki kemampuan dan fungsi sesuai harapan
19
Secara keseluruhan, saya puas dengan sistem ini
Ukuran kemudahan TS S 1 2 3 4 5 6 7
Komentar
27 Kuesioner Open-ended Satisfaction for Usability Study
Apa saja 3 hal terburuk mengenai sistem Multidimensional analisis?
Apa saja 3 hal terbaik mengenai sistem ini?
Apakah ada pertanyaan tambahan yang ingin ditanyakan mengenai sistem ini ?
Apakah ada pendapat atau saran mengenai sistem ini ?
Seberapa frustasi yang anda rasakan saat ini ? Tidak sama sekali 0 1 2 3 4 5 6
7
8
9
Sangat 10
28
Lampiran 2 Hasil uji validitas
28
29
29
30
30
31
31
32
Lampiran 3 Hasil uji reliabilitas
33 Lampiran 4 Rekapitulasi objective measurement Objective measurement
R O U N D 1
R O U N D 2
R O U N D 3
Time Problem Space Errornous Answer Time Problem Space Errornous Answer Time Problem Space Errornous Answer Time Problem Space Errornous Answer Time Problem Space Errornous Answer Time Problem Space Errornous Answer Time Problem Space Errornous Answer Time Problem Space Errornous Answer Time Problem Space Errornous Answer
Drill down 2.07 0 0 1 1.26 0 0 1 1.41 1 1 1 1.2 1 0 1 1.3 0 2 1 1.37 0 1 1 1.4 1 0 1 1.2 0 0 1 4.25 0 0 0
Dice 1.36 0 0 1 1.36 1 0 1 1.36 0 0 1 1.2 0 0 1 2.13 0 0 0 1.22 0 0 1 1.18 0 1 1 1.5 1 2 1 1.19 1 1 0
Task Pivot 1.29 0 0 1 1.25 0 0 0 1.09 0 0 1 1.28 0 0 1 1.32 0 0 1 1.37 0 0 1 0.39 0 0 1 0.35 0 0 0 0.37 1 5 0
Chart MDX Query 2.58 4.38 0 1 0 1 1 1 6 4.46 0 1 3 1 1 1 2.56 4.3 0 1 1 1 1 1 1.47 TS 0 0 0 0 0 0 1.49 TS 0 1 0 1 0 0 1.52 TS 0 0 0 0 1 0 2.27 TS 0 0 5 0 1 0 3.29 TS 0 0 1 0 0 0 6.47 TS 1 0 30 1 0 0
34 Lampiran 5 Rekapitulasi kuesioner PSSUQ Round 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
1
6
6
6
5
5
6
7
7
4
6
2
5
5
5
5
4
5
4
5
3
3
3
6
6
5
5
5
5
6
5
1
AV E
5. 6
5. 6
5. 3
5
4. 6
5. 3
5. 6
5. 6
2 . 6
11
1 3 7
1 4 5
1 5 5
1 6
6
1 2 7
1 7 6
1 8 5
1 9 5
2
4
3
4
4
5
5
5
4
4
1
1
1
1
1
4
4
5
5
4. 3
3
4
3. 6
3. 3
3. 3
4. 5
5
5
4. 6
1 1 6
1 2 7
1 3 6
1 4 7
1 5 7
1 6 5
1 7 4
1 8 5
1 9 6
5
6
6
6
6
5
6
6
6
Round 2 1
2
3
4
5
6
7
8 9
1
5
6
5
6
6
5
5
6 4
1 0 4
2
6
6
6
6
6
6
6
6 5
4
3
5
5
5
5
4
3
3
6 6
3
5
5
5
6
5
3
3
4
5
AV E
5. 3
5. 6
5. 3
5. 6
5. 3
4. 6
4. 6
6 5
3. 6
5. 3
6
5. 6
6. 3
6
4. 3
4. 3
5
5. 6
1 8 5
1 9 7
Round 3 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 3 6
14
15
16
7
1 2 6
6
6
7
1 7 7
1
5
6
5
6
6
6
7
6
5
6
2
4
4
4
4
4
5
5
6
6
6
6
6
6
5
5
4
5
5
5
3
6
6
6
5
5
6
6
5
7
5
7
6
6
6
6
6
6
5
6
AV E
5
5. 3
5
5
5
5. 6
6
5. 6
6
5. 6
6. 6
6
6
5. 6
5. 6
5. 6
6
5
6
35
RIWAYAT HIDUP Yohannes Simanungkalit dilahirkan di Jakarta pada tanggal 03 January 1994. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Robert P.Simanungkalit dan Ibu Fanny Sihombing. Penulis merupakan lulusan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI Muara Enim dan diterima menjadi mahasiswa Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD). Pada tahun 2015, penulis melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan di PT. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia di Jakarta sebagai IT Programmer selama 35 hari. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum untuk mata kuliah Algoritma dan Pemrograman di Departemen Ilmu Komputer dan asisten praktikum untuk mata kuliah Agama Kristen Protestan selama 2 periode. Penulis juga aktif dalam kegiatan kerohanian UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) pada bidang Pembinaan Pemuridan (KPP) serta kepanitiaan kerohanian lainnya.