EVALUASI KINERJA TRANSJAKARTA BUSWAY KORIDOR I RUTE (BLOK M-KOTA)
Oleh : ANINDITO PERDANA (3105.100.056)
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Tujuan Batasan Batasan Masalah Lokasi Studi Manfaat
Latar Belakang Fasilitas transportasi Ibu Kota yang nyaman, cepat, dan murah merupakan impian masyarakat Jakarta. Untuk saat ini barulah Bus Transjakarta yang menjadi moda transportasi andalan Pemerintah DKI yang coba mewujudkan impian itu. Namun semua kelebihan itu, hanya bertahan sementara, karena persoalan baru muncul, seperti kedatangan armada bus yang terlalu lama di setiap halte, jumlah armada yang tidak mencukupi, kurangnya kenyamanan penumpang dan waktu tempuh perjalanan yang terlalu lama.
Permasalahan Apakah waktu tempuh perjalanan (Travel Time) sesuai waktu rencana ? Apakah waktu keberangkatan antar armada (Headway) sesuai jadwal rencana ? Berapa kenyamanan per tempat duduk dan berdiri yang telah ditetapkan serta Load Faktor kendaraan ? Berapa pertambahan penumpang pengguna Transjakarta busway koridor I (Blok M-Kota) untuk proyeksi 5 sampai 10 tahun yang akan datang ?
Tujuan Meminimalisir keterlamabatan penumpang sampai tujuan sehingga penumpang tidak banyak yang beralih ke angkutan lain. Menghitung waktu keberangkatan antar armada (Headway) sesuai jadwal perkiraan agar penumpang tidak menunggu terlalu lama. Memberikan gambaran kondisi kualitas pelayanan bus Transjakarta koridor I (Blok M-Kota). Menganalisa kebutuhan (Demand) serta ketersediaan (Supply) untuk operasional bus Transjakarta 5 sampai 10 tahun yang akan datang.
Batasan Masalah Lokasi yang ditinjau untuk kinerja busway adalah koridor I (Blok M-Kota ) Objek survey adalah pengguna armada busway disepanjang koridor I ( Blok M-Kota ) Lingkup pembahasan tidak memperhatikan biaya operasional kendaraan Evaluasi kinerja yang ditinjau dari segi pengguna yaitu menitikberatkan masalah kenyamanan (LF) dan tidak memperhatikan dari sisi operator. Objek survei di ambil dari beberapa halte terpadat di koridor I (Blok M-Kota) Survei dilakukan pada saat peak hour
Lokasi Studi
Gambar 1.1. Peta I Jakarta
Lokasi Studi Gambar 1.2 Rute semua koridor Busway Transjakarta
Manfaat Meningkatkan tingkat pelayanan busway koridor I (Blok M- Kota) yaitu pelayanan angkutan umum yang tepat waktu, terjadwal, terjangkau, aman, dan nyaman kepada masyarakat pengguna . Sebagai gambaran awal penerapan busway di kota-kota besar di Indonesia dalam pengoprasian armada dan sebagai masukan yang bermanfaat bagi pengguna, operator dan pemerintah dalam peningkatan kualitas pelayanan trasportasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Transjakarta Waktu Tempuh (Travel Time) Interval Waktu Parameter Kenyamanan Load Faktor Teori Analisis Untuk Demand dan Supplynya
Gambaran Umum Transjakarta Transjakarta atau umum disebut busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem Transmilenio yang sukses di Bogota Bus Transjakarta mulai diresmikan pada 15 Januari 2004 atau dengan kata lain koridor (Blok M-Kota) secara resmi dioperasikan, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta
Waktu Tempuh Waktu perjalanan yang efisien akan meningkatkan mutu pelayanan angkutan umum. Waktu tempuh dapat dapat dipengaruhi oleh kecepatan perjalanan,panjang rute perjalanan, waktu naik/turun penumpang dan waktu tunggu terminal.maka dapat dirumuskan. CT=LOT1 +LOT2 + Σ L/V + Σ B/A LOT L V B/A
= Waktu tempuh untuk mencapai perhentian ujung (jam) = Panjang rute (km) = kecepatan (km/jam) = Waktu untuk menarik dan menurunkan penumpang (boarding/Ariving)(jam)
CT
= waktu tempuh (jam)
Interval Waktu Waktu Keberangkatan antar armada (Headway) adalah selang waktu yang diperlukan antara kendaraan yang satu dengan lainnya yang menyusul dibelakangnya. Hs min=ts+ta+∆t+tr+tb
ts= waktu berhenti ta= waktu akselerasi ∆ t= waktu tambahan untuk safety tr= waktu tambahan akibat perbedaan reaksi tb= waktu pengereman
Parameter Kenyamanan Kenyamanan Tempat duduk r = Standar kenyamanan (0,3-0,55 m2/space)
m =
Ad r
Kenyamanan Tempat Berdiri σ = Standar kenyamanan (0,15-0,25 m2/space)
m' =
Ab σ
Load Faktor Load faktor (LF) merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang diangkut dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan, dinyatakan dalam persentase. LF =
jumlah
penumpang
kapasitas
tempat
terangkut duduk
Kapasitas Total (Cv) LF =
jumlah penumpang terangkut kapasitas angkut
Teori Analisis Untuk Demand dan Supplynya
Metode analisa adalah : Survei jumlah penumpang yang naik dan turun pada tiap-tiap stasiun Survei jumalah penumpang yang turun pada tiap-tiap stasiun Menggunakan teori Analogi Fluida untuk mendapatkan MAT (Matrik Asal Tujuan) pada tahun 2009. Mengetahui Jumlah pertumbuhan penduduk PDRB (Pendapatan Daerah Regional Bruto) mulai tahun 2002 sampai dengan 2008 pada tiap-tiap daerah sepanjang rute Transjakarta busway meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Peramalan pada tahun rencana digunakan metode Furness untuk mendapatkan MAT pada tahun rencana.
BAB III METODOLOGI Identifikasi Masalah Studi Literatur Pengumpulan dan Pengambilan Data Pelaksanaan Pelaksanaan Survei Diagram Alir
Identifikasi Masalah Dalam tahapan ini, membahas tentang permasalahan pada BAB I yang diangkat pada Transjakarta busway koridor I (Blok m-Kota)
Studi Literatur Menjelaskan acuan terkait dengan topik yang digunakan sebagai dasar teori untuk menyelesaikan tugas akhir ini antara lain : 1. Waktu Tempuh rata-rata 2. Waktu Keberangakatan antar Armada 3. Parameter Kenyamanan 4. Teori Analisis Untuk Demand dan Supply
Pengumpulan dan Pengambilan Data Data primer yang dikumpulkan berupa : Data Waktu Tempuh Data naik turun penumpang pada tiap-tiap halte. Data Keberangkatan antar Armada (Station Headway)
Data sekunder yang didapat adalah: Data spesifikasi badan bus Transjakarta meliputi : luas lantai, jumlah tempat duduk dan berdiri. Data populasi jumlah penduduk DKI Jakarta dan data PDRB (Pendapatan daerah regional bruto) mulai tahun 2002 sampai dengan 2008. Data volume penumpang berdasarkan penjualan tiket yang terjual pada masing-masing halte.
Pelaksanaan Survei Survei Waktu Tempuh Survei Keberangkatan antar armada (Station Headway) Survei Naik-Turun Penumpang
1
ST A R T
I d e n ti f i k a s i M a s a l a h S tu d i L it e r a t u r b u k u a c u a n , p e r a tu r a n - p e r a tu r a n y a n g te r k a it , la p o r a n T u g a s A k h i r a ta u s tu d i t e rd a h u l u y a n g te r k a it d e n g a n t o p ik y a n g d i a n g k a t u n t u k d ig u n a k a n s e b a g a i d a s a r t eo r i.
P e n g u m p u l a n Data D a ta Primer P r im er Pengumpulan
• • • •
• • •
Data
H e ad w ay
P e n g u m p u l a n D a ta S e k u n d e r
( K e b e r a n g k a ta n
•
a n ta r
Data Headway (Keberangkatan antar a rm a da ). armada). Data T r a ve l T ti m e ( w a k tu te m p u h Data Ttime (waktu tempuh p e r ja l a Travel n a n. perjalanan. D a t a n a i k t u r u n p e n u m p a n g p a d a t ia p Data ti a p h naik a lt e . turun penumpang pada tiaptiap halte. Data survei okupansi
D a ta sp e si f ik a si b a d a n b u s T r a n s ja k a r ta
• Datam e lispesifikasi p u ti : l u a s badan l a n t a i, bus ju m la Transjakarta h te m p a t d u d u kluas d a n lantai, b e r d ir ijumlah . meliputi: tempat duduk dan •berdiri. D a ta v o lu m e p e nu m pa ng t e ra ng ku t r d a sa r k penumpang a n p e n j u a la nterangkut ti k et . • Datab evolume berdasarkan •penjualan D a ta tiket. p o p u l a si ju m la h p e n d u d u k D K I a r ta d a jumlah n d a t a penduduk P D R B (DKI P e n d aJakarta pa t a n • DataJa kpopulasi a e r a h PDRB r e g io n (Pendapatan a l b r u t o ) m u daerah l a i ta h u regional n 2 00 5 dan d data sa m p a i d e n g a n 2 0 0 9 bruto) mulai tahun 2002 sampai dengan 2008
T a ha p P e ng o la h a n D a t a
M en g e t a h u i w a k tu t e m pu h
M e n g e ta h u i se l a n g w a k tu k e b e r a n g k a ta n a nt a r a rm a d a
A n a li sa K e n y a m a n a n • S ta n d a r k e n y a m a n a n b e r d ir i d a n d u d u k • K a p a si ta s k e n d a r a a n • L o a d F a k t or (L F )
A n a li s a p e r a m a l a n p e n u m p a n g • A n a l is a M a t r ik T u ju a n t a h u n 2 00 9 • A n a l is a M a t r ik T u ju a n t a h u n r e n ca n a d e n g a m m e t o d e f u r n e ss
K e s i m p u la n d a n S a r a n
F in ish
G a m b a r 3 . 1 B a g a n A l ir A n a l is a P e n g e r ja a n T u g a s A k h ir
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Waktu Tempuh (Travel Time) Waktu Keberangkatan Antar Armada (Headway) Parameter Kenyamanan dan Load Faktor Analisa Demand dan Supply
Waktu Tempuh Berdasarkan hasil dari survei yang dilakukan dengan mengikuti armada busway dari halte awal keberangkatan sampai halte pemberhentian terakhir yang dilakukan pada waktu peak hour pagi (06.30-09.00) dan waktu peak hour sore (16.00-18.30).
Diketahui rata-rata perjalanan 39.65 menit untuk rute Blok M-Kota begitu juga arah sebaliknya, Sehingga untuk masalah waktu tempuh dianggap masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkap awal peresmian bus Transjakarta yaitu 45 menit untuk sekali jalan (one way).
Waktu Keberangkatan Antar Armada Berikut adalah data hasil survei station headway yang dilaksanakan pada salah satu halte yang ada pada koridor I (Blok M-Kota)
Diketahui rata-rata waktu keberangkatan armada 1.61 menit untuk rute Blok M-Kota begitu juga arah sebaliknya, Sehingga untuk masalah waktu keberangkatan antar armada (Headway) masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkap awal peresmian bus Transjakarta kurang dari 2 menit pada setiap keberangkatan.
Parameter Kenyamanan dan Load Faktor Untuk mengetahui kapasitas total (Cv) dari Transjakarta busway harus diketahui terlebih dahulu berapa jumlah space tempat duduk (m) dan jumlah space tempat berdiri (m’).
Dari gambar di atas, dapat di ketahui berapa jumlah tempat duduk (m) = 30 penumpang tempat berdiri (m’) = 55 Cv = m + m’ = 30 + 55 = 85 penumpang
Dengan demikian telah sesuai dengan stándar kenyamanan yang telah ditetapkan yaitu 0,30-0,55 m2/space. Karena m = 30 sudah memenuhi standar kenyamanan tempat duduk, maka perhitungan kapasitas total (Cv) digunakan m = 30. Begitu juga stándar kenyamanan tempat berdiri telah sesuai dengan ketentuan yaitu antara 0,15-0,25 m2/space.
Pada Analisa Load Faktor ini di dapat setelah melalui tahaptahap berikut ini : 1. Survey naik turun penumpang pada tiap-tiap halte 2. Mencari MAT dengan Analogi Fluida 3. Pembebanan dan Load Faktor
Tabel Hasil pembebanan untuk rute (Blok M-Kota) dan sebaliknya saat peak hour pagi
Tabel Hasil pembebanan untuk rute (Blok M-Kota) dan sebaliknya saat peak hour sore
Analisa Demand dan Supply
Digunakan untuk memprediksi jumlah kenaikan penumpang Transjakarta busway 5 sampai 10 tahun kedepan serta bagaimana penyedian sarana dan prasarananya. Apakah dalam 5 sampai 10 tahun kedepan terjadi kenaikan jumlah calon penumpang Transjakarta busway, 1.Survey naik turun penumpang pada tiap-tiap halte 2.Rekap data PDRB dan jumlah penduduk mulai tahun 2002-2008 (Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat) 3.Regresi linear untuk data PDRB dan jumlah penduduk untuk mendapatkan nilai PDRB & jumlah penduduk pada tahun rencana (2019) 4. Mencari MAT dengan Analogi Fluida 5. Peramalan dengan Metode Furness
Tabel Perhitungan Hasil Peramalan untuk Pagi Hari Rute (Blok M-Kota) dan rute (Kota-Blok M)
Tabel Perhitungan Hasil Peramalan untuk Sore Hari Rute (Blok M-Kota) dan rute (Kota-Blok M)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : 1.
Waktu tempuh rata-rata antara rute Blok M-Kota begitu juga arah sebaliknya pada saat peak hour pagi dan peak hour sore yaitu 39.65 menit 2. Waktu keberangkatan antar armada (Station Headway) yaitu ratarata antara 1.6 menit 3. Untuk standar kenyamanan tempat duduk r = 0,32 m2/space dan standar kenyamanan tempat berdiri σ = 0,195 m2/space Untuk jumlah tempat duduk dan berdiri kapasitas total satu unit armada Transjakarta busway (Cv) sebesar 85 penumpang per armada, dengan kapasitas 30 penumpang untuk tempat duduk dan 55 penumpang untuk berdiri
Untuk hasil analisa Load Faktor maksimum untuk masing-masing rute,
Dari perhitungan load faktor di atas dapat diketahui kapasitas penumpang masih memenuhi atau bisa dikatakan layak untuk kondisi tempat duduk dan tempat berdiri tetapi tidak nyaman karena dengan melihat besarnya nilai Load faktor > 0.6 maka untuk kondisi saat ruas-ruas tertentu banyak penumpang yang berdiri.
4. Dari peramalan pertambahan penumpang pengguna Transjakarta busway dengan metode Furness didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel Peramalan penumpang rute Blok M-Kota saat peak hour pagi dan sore
Tabel Peramalan penumpang rute Kota-Blok M saat peak hour pagi dan sore
SARAN Dilakukan perawatan armada Transjakarta busway secara berkala Penambahan jumlah armada agar penumpukan penumpang pada saat peak hour tidak terjadi dan mengusulkan pemakaian bus articulated yang memiliki kapasitas angkut besar. Penyediaan sarana dan prasarana seperti pada halte disediakan toilet, informasi yang lengkap dan memudahkan akses bagi penyadang cacat. Memperbaiki pelayanan yang telah diberikan kepada penumpang yaitu memberikan keterangan jadwal yang tepat, memberikan informasi penjualan tiket, memudahkan saat menunggu antrian menaiki bus dan memnberikan rasa aman kepada penumpang.
Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, 2008, DKI Jakarta dalam Angka Tahun 2008 Provinsi DKI Jakarta. http://bataviabusway.blogspot.com/ http://transjakartabusway.com/ Morlok, E.K. 2000. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Jakarta: Penerbit Erlangga. Rasdiana, A., 2003. Studi Perbandingan Kevalidan Antara Model Analogy Fluida dengan Gravity Model dalam Pembentukan Matriks Asal Tujuan Penumpang dengan Studi Kasus Trayek Bus Antar Kota Propinsi Kelas Ekonomi Surabaya-Yogyakarta Tamin, O.Z. (2000) Perencanaan dan Permodelan Transportasi. ITB, Bandung. Tamin, O.Z. (2003) Perencanaan dan Permodelan Transportasi. ITB, Bandung. Vuchic, Vukan R. Urban Public Transportation System and Technology. University of Pensylvania.