28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena semakin banyaknya jumlah antrian,yang terjadi, maka dari itu apakah jasa transportasi ini dapat mempertahankan kualitas pelayananya meskipun banyak para konsumen yang menggunakan kendaraan pribadi dan sahingga dengaan yang lainnya, maka dengan mengumpulkan data analisi dan pembahasan hasil penelitian.
Sejarah Bus Transjakarta Bermula dari gagasan perbaikan sistem angkutan umum di DKI Jakarta yang mengarah kepada kebijakan prioritas angkutan umum, maka perlu dibangun suatu sistem angkutan umum yang dapat mengakomodasi pengguna dari segala golongan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun Pola Transportasi Makro (PTM) sebagai perencanaan umum pengembangan sistem transportasi di wilayah DKI Jakarta yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2007. Mengacu pada PTM tersebut, untuk tahap awal realisasinya dibangun suatu jaringan sistem angkutan umum massal yang menggunakan bus pada jalur khusus (Bus Rapid Transit/BRT).
29
Badan Layanan Umum Transjakarta Busway semula merupakan lembaga non struktural dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Badan Pengelola (BP) Transjakarta Busway, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2003. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006, BP. Transjakarta Busway diubah menjadi lembaga struktural dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Perhubungan yang mendapat kewenangan pengelolaan keuangan berbasis PPK-BLUD, yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna busway. Transjakarta Busway mulai beroperasi tanggal 15 Januari 2004 dengan dibukanya koridor 1 (Blok M-Kota). Pada awal operasi jumlah penumpang sekitar 40.000 orang per hari dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi ratarata 60.000 orang per hari. Tanggal 15 Januari 2006 koridor 2 (PulogadungHarmoni) dan koridor 3 (Kalideres-Harmoni) dibuka dengan jumlah penumpang mencapai 70.000 penumpang per hari. Pada 27 Januari 2007, koridor bertambah, yaitu koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), koridor 5 (Ancol-Kp. Melayu), koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) dan koridor 7 (Kp. Rambutan-Kp. Melayu) dengan ratarata penumpang mencapai 180.000 penumpang. Pada 21 Februari 2009 koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni) diresmikan dengan rata-rata penumpang 250.000 per hari seluruh koridornya. Pada 31 Desember 2010 koridor 9 (Pinang Ranti - Pluit) dan koridor 10 (Tanjung Priok - Cililitan) diresmikan dengan rata-rata penumpang 360.000 per hari.
30
3.2
Disain penelitian Dalam melakukan penyusunan skripsi ini penulis menggunakan
penelitian Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menurut sugiono (2003:11) yaitu menganalisis, mengidentifikasi dan mendeskripsikan system antrian yang terjadi pada Transjakarta (Bus Way).
Penelitian tersebut dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif kuantitatif karena meneurut Sugiyono (2007:58) analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variable yang diperoleh dari sumber peneliti.
31
1.3
Kerangka Berfikir Kinerja System Antrian Bustransjakrta
Karakteristik Antrian
Model Antrian
Harapan Penumpang
Sesuai
Penambahan server
Pola kedatangan
Pola pelayanan
Tidak sesuai
Wq Ws
Kinerja sistem antrian
Lq Ls Po
SSSP ( Single Server Single Pashe )
32
Keterangan :
•
SSSP = Single server single phase
•
Wq
= Waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu dalam antrian
•
ws
= Jumlah rata-rata yang dihabiskan dalam system
(waktu menunggu ditambah waktu pelayanan ) •
Lq
= Waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu dalam dalam
system antrian •
Ls
= Jumlah pelanggan dalam system
•
Po
= Probabilitas terhadap 0 unit dalam system (yaitu unit pelayanan
kosong) 1.4
Devinisi Oprasional Variable
Definisi operasional variable adalah merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Beberapa definisi operasional variable yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Karaketeristik Antrian Garis antrian adalah komponen yang kedua pada sebuah system. Panjangnya sebuah baris bisa tidak terbatas atau terbatas. Sebuah antrian tersebut terbatas jika antrian tersebut tidak bisa, baik oleh adanya
peraturan
maupun
keterbatasan
fisik,
tidak
dapat
meningkatkan lagi tanpa batas contohnya ialah pangkas rambut kecil yang hanya mempunyai jumlah kursi tunggal yang terbatas. Sebuah
33
antrian disebut tidak terbatasketika ukuran antrian tersebut tidak dibatasi, seperti pada kasus pintu tol yang melayani mobil yang datang. Karakteristik antrian yang kedua berkaitan dengan aturan antrian. Aturan antrian mengacu pada peraturan pelanggan yang mana dalam barisan yang akan menerima pelayanan. 2. Pola Kedatangan
Kedatangan para pelanggan ke dalam system menurut proses posisson, yaitu benyaknya penumpang yang datang sampai pada waktu tertentu mempunyai distribusi poisson. Hal ini benar apabila kedatangan penumpang secara random pada kecepatan kedatangan rata-rata tertentu. 3. Pola Pelayanan Pemberian pelayanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditunjukann untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. 4. Kinerja System Antrian Metode antrian membantu para manajer membuat keputusan untuk menyeimbangkan biaya pelayanan dengan menggunakan biaya antrian. Dengan menganalisis antrian akan dapat diperoleh banyak ukuran kinerja sebuah antrian, meliputi hal tersebut : Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh penumpang dalam antrian. Panjang antrian rata-rata
34
Waktu rata-rata yang dihabiskaan oleh penumpang dalam system antrian (waktu tunggu ditambah waktu pelayanan. Probabilitas fasilitas pelayanan akan kosong. Faktor untilitas system.
3.5
Variable dan Skala Pengukuran
Variabel
Dimensi
Model antrian Karakteristik Antrian
• Single Server Single Phase • Pola kedatangan • Pola pelayanan
•
Jumlah Server
Rasio
•
1 ג 1 µ
Rasio
• Disiplin antrian
•
Random ( yaitu pelayanan yang diberikan secara acak ).
• Rata-rata waktu menunggu dalam antrian • Jumlah waktu rata-rata yang dihabiskan dalam system (waktu menunggu ditambah waktu waktu pelayanan)
•
SSSP
Kinerja sistem antrian
• Waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu dalam system antrian • Jumlah pelanggan
Indikator
•
Skala
Wq =
•
Rasio µג (µ− )ג
SSSP 𝐿𝐿𝐿𝐿 =
𝜆𝜆2 𝜇𝜇(𝜇𝜇 − 𝜆𝜆)
35
rata-rata dalam syistem •
• Factor untilitas system • Probabilitas terdapat 0 unit dalam system
SSSP 𝐿𝐿𝐿𝐿 =
Ρ=
ג μ
•
SSSP 1−
Harapan penumpang
Tidak mengantri terlalu lama
sumber : data olahan peneliti
𝜆𝜆 𝜇𝜇 − 𝜆𝜆
ג µ
Waktu 3 menit
Rasio
36
3.6
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara kuisioner. Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data primer adalah melakukan survey (penyebaran kuisioner kepada pengguna jasa di bus transjakarta) dan wawancara kepada staf berkenaan dengan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen di bus trasjakarta koridor 1 Blok M. Dalam usaha pengumpulan data digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi Keperpustakaan
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca literature seperti buku bacaan, majalah-majalah ilmiah. Baik yang diperoleh dari kuliah maupun yang diperoleh dari perpustakaan dan sumber lainnya. Data yang diperoleh dari cara ini merupakan data sebagai pendukung atau sering disebut sebagai data sekunder. 2. Penelitian Lapangan Yaitu penelitian yang dilakukan langsung kepada sumber-sumber yang terkait untuk memperoleh data tentang bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan dan sikap pelanggan terhadap setiap bentuk pelayanan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan intrumen atau alat penelitian berupa : a) Observasi Langsung
37
Yaitu mengamati secara langsung kegiatan pelayanan yang diberikan dengan cara mencatat jumlah antrian yang terjadi selama 1 minggu dengan mencatat pola kedatangan dan pola pelayanan yang sedang berlangsung. b) Kuesioner
Yaitu metode yang dilaksanankan dengan pengajuan daftar pertanyaan secara tertulis kepada penumpang untuk mengetahui kepuasan konsumen atas pelayanan jasa armada bus transjakarta 3.7
Jenis Data Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan yang terkait secara langsung maupun tidak langsung, maka dalam penulisan skripsi ini penulisan menggunakan (dua) cara atau metode pengumpulan data, yaitu data primer dan data yang di proleh berupa data kuantitatif.
3.8
Populasi Dan Sample Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang yang datang ke loket antrian dari rata-rata pola kedatangan sebanyak 590 penumpang per minggu . Sample yang di ambil 20 penumpang dewasa, 10 laki-laki dan 10 perempuan dari 590 rata-rata penumpang yang datang per minggu penulis memilih pada waktu pagi dan sore.
3.9
Metode Analisis Data Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, maksudnya digunakan skala penilaian
38
untuk menyatakan bobot dari tingka t kepentingan konsumen (exceptations) dan kinerja dari perusahaan. Analisis data yang diperoleh dari penelitian akan dipresentasikan dalam bentuk model Single server Single Phase ,dengan rumus:
𝐿𝐿𝐿𝐿 =
𝜆𝜆 𝜇𝜇 − 𝜆𝜆
keterangan : Ls
= Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem (yang sedang menunggu untuk dilayani).
λ
= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
μ
= Jumlah orang yang dilayani per satuan waktu
Keterangan :
𝑊𝑊𝑊𝑊 =
1 𝜇𝜇 − 𝜆𝜆
Ws = jumlah waktu rata-rata yang dihabiskan dalam sistem (waktu menunggu ditambah waktu pelayanan). λ
= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
μ
= Jumlah orang yang dilayani per satuan waktu
39
Keterangan :
𝐿𝐿𝐿𝐿 =
𝜆𝜆2 𝜇𝜇(𝜇𝜇 − 𝜆𝜆)
Lq = waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu dalam system antrian λ
= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
μ
= Jumlah orang yang dilayani per satuan waktu
Wq =
ג μ(μ−)ג
Keterangan : Wq = rata-rata watu menunggu dalam antrian λ
= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
μ
= Jumlah orang yang dilayani per satuan waktu
ג
ρ=µ Keterangan : P
= Factor utilitas system
λ
= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
μ
= Jumlah orang yang dilayani per satuan waktu
keterangan : Po
= Probabilitas terdapat 0 unit dalam system ( yaitu unit pelayanan kosong )