Evaluasi Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus di PT Inti Luhur Fuja Abadi) Evaluation of Company Performance by Using Balanced Scorecard (Case Study in PT Inti Luhur Fuja Abadi) Oktaviani Nurwidanti1*; Usman Effendi2; Mas’ud Effendi2; Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya 2Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran No. 1-4 Malang, Telp. 0341580106 Fax. 0341568917 *Email Penulis:
[email protected] 1Jurusan
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui indikator kunci yang menunjang kinerja PT Inti Luhur Fuja Abadi (PT ILUFA), mengetahui capaian kinerja perusahaan dan rekomendasi strategi pengembangan perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya di masa depan. Penilaian kinerja dilakukan dengan metode balanced scorecard yang melibatkan sepuluh indikator kunci yang terbagi dalam empat perspektif. Indikator kunci pada perspektif keuangan yaitu rasio lancar, rasio perputaran persediaan, rasio hutang dan ROI. Pada perspektif pelanggan adalah retensi pelanggan, akuisisi pelanggan dan kepuasan pelanggan. Pada perspektif proses bisnis internal adalah ketepatan waktu pengiriman produk ke pelanggan. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah tingkat absensi dan kepuasan kerja karyawan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa capaian kinerja perusahaan dengan metode balanced scorecard adalah cukup. Nilai yang diperoleh adalah 2.206 dari kategori cukup pada rentang nilai 1.667 hingga 2.334. Kata Kunci: Capaian Kinerja, Indikator Kunci, Strategi Perbaikan Kinerja ABSTRACT The aims of the study were to determine the key indicators that support the performance of PT Inti Luhur Fuja Abadi (PT ILUFA), to perceive the company's performance and to give recommendation for company's development strategy to improve its performance in the future. The performance evaluation was conducted using balanced scorecard which involves ten key indicators that are divided into four perspectives. Key indicators in financial perspective are current ratio, inventory turnover ratio, debt ratio and ROI. Key indicators in customer perspective are customer retention, customer acquisition and customer satisfaction. Key indicator in internal business process perspective is timeliness of product delivery to the customer. Key indicators in learning and growth perspective are level of employee absenteeism and job satisfaction. Evaluation result showed that the achievement of corporate performance using balanced scorecard method was enough. Value obtained was 2.206 of enough category from 1.667 to 2.334 range. Key Words: Key Indicators, Performance Achievement, Performance Development Strategy PENDAHULUAN Kinerja perusahaan yang baik merupakan hal yang sangat penting untuk berkompetisi. Untuk mengetahui bagaimana kinerja suatu perusahaan maka perlu suatu pengukuran. Menurut Rai (2008), pengukuran kinerja berfungsi untuk menilai sukses atau tidaknya suatu
organisasi. Pengukuran kinerja diperlukan untuk menilai besarnya tingkat penyimpangan antara kinerja aktual dan kinerja yang diharapkan sehingga dapat dilakukan tindakan korektif dan peningkatan kinerja. Dalam hal penilaian kinerja, selama ini penilaian kinerja di PT ILUFA
dilakukan dengan perkiraan oleh manajer pabrik sehingga ketepatan evaluasi penilaian keberhasilan perusahaan dan rencana strategi pengembangan bisnis sulit untuk diperoleh secara akurat. Oleh karena itu, penilaian kinerja di PT ILUFA penting untuk dilaksanakan. Metode yang umumnya digunakan untuk mengevaluasi kinerja adalah IPMS (Integrated Performance Measurement Systems), performance prism dan balanced scorecard. Perhatian balanced scorecard tertuju pada keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan (Wibisono, 2010). Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen kinerja yang menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan operasional yang lebih spesifik sehingga para manajer dan karyawan mengetahui dengan jelas apa yang harus dilaksanakannya agar dapat mencapai tujuan jangka panjang yang diinginkan perusahaan (Gaspersz, 2003). Aspek-aspek yang digunakan dalam metode ini seimbang dan sederhana antara pemusatan ke dalam (internal focus) dengan ke luar (external focus) sehingga analisa dengan menggunakan empat perspektif yang berimbang tersebut dapat memberikan informasi bagi pihak internal perusahaan mengenai kondisi perusahaan. Kesederhanaan aspek-aspek yang digunakan pada metode balanced scorecard memungkinkan variabel-variabel yang dinilai pada tiap aspek lebih detail dan terfokus (Wibisono, 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator kunci yang menunjang kinerja PT ILUFA dengan metode balanced scorecard, mengetahui capaian kinerja perusahaan dengan pendekatan balanced scorecard dan memberi rekomendasi strategi pengembangan perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya di masa depan. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di PT Inti Luhur Fuja Abadi (PT ILUFA) yang berlokasi di Beji Pasuruan – Jawa Timur. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2013 hingga Agustus 2013. Pengolahan data
dilakukan di Laboratorium Manajemen dan Sistem Industri,, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya. Prosedur Penelitian Identifikasi dan perumusan masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah tidak adanya evaluasi penilaian kinerja di perusahaan. Evaluasi kinerja perusahaan sangat penting untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk menyusun rencana strategi kinerja perusahaan agar diperoleh kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Pendefinisisan Sistem Penilaian Kinerja Perusahaan Sistem yang diteliti adalah sistem kinerja perusahaan untuk memperoleh penilaian kinerja berdasarkan indikator kunci-indikator kunci yang telah ditentukan. Elemen-elemen penyusun dari sistem penilaian kinerja perusahaan adalah aspek-aspek dari perusahaan yang dinilai, penilai (atasan dan karyawan) dan alat penilaian kinerja perusahaan. Penentuan Batasan Masalah, Asumsi, Variabel Dan Parameter Dalam melakukan penelitian ini perlu dilakukan pembatasan agar bahasan yang diteliti tidak melebar dan fokus pada tujuan penelitian. Batasan masalah pada penelitian ini adalah pada penentuan indikator kunci, yaitu: 1. Indikator kunci-indikator kunci yang diambil adalah poin-poin tertentu dari ruang kinerja yang mewakili kinerja perusahaan secara keseluruhan. 2. Data sekunder yang digunakan adalah tiga periode dari tahun 2009 hingga 2011 3. Penentuan indikator kunci pada perspektif keuangan diambil secara acak dari masing-masing rasio sehingga dapat mewakili makna dari rasio-rasio tersebut. 4. Penentuan indikator kunci pada perspektif pelanggan adalah sebagai berikut: a. Pangsa pasar tidak disebutkan karena untuk mengetahui berapa proporsinya perusahaan harus mengetahui pergerakan pesaing. PT
ILUFA belum pernah melakukan studi mengenai pangsa pasar untuk produknya sehingga data tidak diperoleh. b. Kepuasan pelanggan ditunjukkan dengan jumlah komplain. Indeks kepuasan pelanggan tidak digunakan sebagai indikator kunci karena tidak diperolehnya ijin dari pihak perusahaan untuk menyebarkan kuesioner ke konsumen luar negeri dengan media apapun. 5. Penentuan indikator kunci pada perspektif proses bisnis internal adalah sebagai berikut: a. Produk inovasi tidak dijelaskan karena produk perusahaan bersifat fleksibel dapat menyesuaikan dengan pesanan pelanggan sehingga jenis produk yang dijual bisa bermacam-macam. b. Proses operasional juga tidak dijelaskan karena proses operasional sudah ada standar bakunya, misalnya waktu proses. 6. Penentuan indikator kunci pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sebagai berikut: a. Peningkatan kemampuan pegawai tidak dihitung karena program training tidak pernah dilakukan terhadap pekerja secara berkala. b. Produktivitas pekerja dinyatakan dalam tingkat absensi pekerja. Komponen peningkatan kemampuan sistem informasi tidak dilibatkan karena tidak adanya fasilitas tersebut. Asumsi yang digunakan adalah manajemen yang terlibat langsung dalam penelitian ini dianggap mengetahui dan berkompetensi untuk menilai aspek-aspek yang menunjukkan kinerja perusahaan. Penilai kinerja perusahaan yaitu manajer pabrik dan manajer keuangan. Variabel yang digunakan adalah indikator kunci kinerja perusahaan. Parameter dari variabel penilaian kinerja PT ILUFA adalah tiga kategori nilai yang ditetapkan oleh PT ILUFA.
Identifikasi Indikator Kunci Kinerja Perusahaan Indikator kunci yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pada perspektif keuangan, indikator kunci yang digunakan adalah rasio lancar, rasio perputaran persediaan, rasio hutang dan ROI. 2. Pada perspektif pelanggan, indikator kunci yang digunakan adalah retensi pelanggan, akuisisi pelanggan dan kepuasan pelanggan. 3. Pada perspektif bisnis internal, indikator kunci yang digunakan adalah ketepatan waktu pengiriman. 4. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, indikator kunci yang digunakan adalah tingkat absensi dan kepuasan kerja karyawan. Penyusunan Kuesioner Penyusunan kuesioner digunakan untuk menilai kepuasan kerja karyawan. Menurut Robbins (2007), terdapat empat faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yaitu pekerjaan, reward, kondisi kerja, dan rekan kerja. Alternatif jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ada tiga sehingga skala likert yang digunakan 1-3. Skala 1 (satu) berarti tidak setuju, skala 2 (dua) berarti netral dan skala 3 (tiga) berarti setuju. Keabsahan dari suatu kuesioner sangat ditentukan oleh alat pengukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Oleh karena itu, suatu alat ukur perlu diuji dengan pengujian Validitas (tingkat kesahihan) dan reabilitas (tingkat keandalan). Menurut Sugiyono (2006), uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode pengujian validitas data yang digunakan adalah bivariate pearson. Menurut Spiegel dkk (2007), pengujian dengan metode bivariate pearson menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0.05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 2006). Reliabilitas diukur dengan cronbach alpha dan variable dikatakan reliabel apabila nilai dari cronbach alpha > 0.6 (Nunnally, 2005). Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi: 1. Wawancara, dilakukan terhadap manajer pabrik dan manajer keuangan. Pemilihan narasumber untuk wawancara dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan narasumber mengetahui dan memahami kondisi eksternal dan internal PT ILUFA yaitu mengenai keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan pada PT ILUFA. 2. Kuesioner, yang diberikan kepada karyawan PT ILUFA untuk memperoleh data mengenai kepuasan kerja karyawan PT ILUFA. Menurut Gay (1999), untuk penelitian deskriptif dengan jumlah populasi kecil (berjumlah 20 hingga 500) jumlah minimal sampel yang harus diambil dari populasi adalah sebesar 20%. Maka pada penelitian, jumlah responden/ sampel yang diambil adalah sebanyak 20% dari total populasi dengan pengambilan sampel secara acak. Jumlah populasi adalah 216 orang sehingga jumlah sampelnya adalah 44 orang. Kuesioner diberikan kepada semua divisi di perusahaan dengan responden random. Responden yang mengisi kuesioner adalah manager kualitas, karyawan bagian kualitas, manajer pabrik, karyawan personalia, teknik, karyawan produksi, karyawan logistik, manajer pemasaran, manajer keuangan, satpam, sopir. 3. Studi Kepustakaan, dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum perusahaan yang berbentuk dokumen. Studi kepustakaan juga bertujuan untuk memperoleh informasi yang berasal dari bahan pustaka dan hasil penelitian terdahulu.
Pengolahan Data Pengolahan data mentah bertujuan untuk mendapatkan informasi untuk menjawab tujuan penelitian. Kinerja indikator-indikator kunci yang diukur pada empat perspektif balanced scorecard yakni: 1. Perspektif keuangan Pada perspektif keuangan digunakan empat kategori rasio keuangan, yaitu: a. Rasio likuiditas Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah current ratio, dengan rumus: Current ratio =
(1)
b. Rasio aktivitas Pada penelitian ini rasio yang diguanakan adalah inventory turn over ratio, dengan rumus: inventory turnover=
(2)
c. Rasio leverage Pada penelitian ini rasio yang diguanakan adalah debt to total asset ratio, dengan rumus: debt ratio = (3)
d. Rasio profitabilitas Pada penelitian ini rasio yang diguanakan adalah return of investment (ROI), dengan rumus: ROI = (4) 2. Perspektif pelanggan Perspektif pelanggan merupakan suatu analisis untuk menganalisis kepuasan pelanggan PT ILUFA. a. Retensi pelanggan, dengan rumus: Retensi=
(5)
b. Akuisisi pelanggan, dengan rumus: Akuisisi=
6)
c. Kepuasan pelanggan yang ditunjukkan dengan banyak komplain/klaim yang dilakukan terhadap perusahaan yang ditunjukkan dengan rumus: Komplain=
(7)
3. Perspektif bisnis internal Indikator yang digunakan untuk menilai perspektif bisnis internal adalah on time delivery (OTD) atau ketepatan waktu pengiriman, dengan rumus: OTD=
8)
4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mengidentifikasikan struktur yang harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Pertumbuhan dan pembelajaran ditunjukkan dengan produktivitas karyawan dan tingkat kepuasan kerja karyawan. a. Produktivitas karyawan. Produktivitas karyawan diukur dengan tingkat absensi karyawan. Absensi=
(9)
b. Kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja karyawan diketahui dengan melakukan pengisian kuesioner oleh responden. Terdapat sebelas pertanyaan yang berkaitan dengan empat poin yang mempengaruhi kepuasan kerja. Poin-poin tersebut adalah pekerjaan, reward, kondisi kerja, rekan kerja. Kuesioner mengenai kepuasan kerja karyawan yang telah diisi kemudian dioleh menggunakan software SPSS. Analisa dan Pembahasan Kriteria penilaian indikator kunci kinerja dari perspektif keuangan dan nonkeuangan perusahaan ditentukan dengan cara tanya jawab kepada manajer pabrik (pakar) dan manajer keuangan. Dalam penilaian kinerja digunakan rating scale 1-3 sehingga terdapat tiga interval nilai/ skor yang mewakili kriteria penilaian untuk masing-masing indikator kerja. Interval nilai akan memudahkan untuk melihat data mentah yang dikumpulkan dalam kelompok sehingga akan diketahui data tersebut pada kelompok yang sesuai (Munir, 2008). Kriteria penilaian yang digunakan adalah buruk, cukup, baik. Kriteria baik menginformasikan bahwa kinerja aktual perusahaan memenuhi target. Kriteria
cukup menginformasikan bahwa kinerja aktual perusahaan belum memenuhi target namun hasil yang diperoleh masih dapat diterima. Kriteria buruk mengindikasikan jauhnya rentang nilai kinerja aktual perusahaan dengan target yang terpasang. Interval skor kepuasan kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 1. Interval skor perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran diperoleh dari wawancara dengan manager pabrik dan manager keuangan. Tabel interval skor perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran secara berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5. Bobot penilaian masing-masing perspektif diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh manager pabrik, selanjutnya hasil kuesioner tersebut diolah dengan pembobotan pairwise comparison. Nilai konsistensi hasil pembobotan adalah 0.2%. Menurut Saaty (2011), nilai konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10%, sehingga hasil kuesioner tersebut dapat dinyatakan konsisten. Bobot penilaian masing-masing perspektif dapat dilihat pada Tabel 6. Kriteria penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat pada Tabel 7. Setelah diperoleh parameter penilaian dalam bentuk interval, tahap selanjutnya adalah mengukur kinerja PT ILUFA yang dihitung berdasarkan datadata aktual di PT ILUFA. Kemudian, penilaian kinerja masing-masing indikator kunci dilakukan menggunakan rating scale untuk menentukan skala nilai. Skala nilai pada masing-masing indikator pada masing-masing perspektif kemudian dijumlahkan dan dikalikan dengan bobot masing-masing perspektif sehingga diperolehlah hasil kinerja PT ILUFA. Tabel 1. Interval Skor Kepuasan Karyawan No Interval Kriteria Bobot Skor (%) Nilai 1. 33.33 – 55.55 Buruk 1 2. 55.56 – 77.77 Cukup 2 3. 77.,78 - 100 Baik 3 Sumber: data primer diolah
Tabel 2. Interval Skor Perspektif Keuangan Variabel
Penilaian PT ILUFA
Kriteria
<1.4 1.4-1.8 >1.8
Buruk Cukup Baik
1 2 3
<6 kali 6 kali >6 kali
Buruk Cukup Baik
1 2 3
>35% 35% <35%
Buruk Cukup Baik
1 2 3
<7% 7% >7%
Buruk Cukup Baik
1 2 3
Rasio Likuiditas current ratio
Rasio aktivitas inventory turnover
Rasio leverage debt to total asset
Rasio profitabilitas ROI
Bobot Nilai
Akuisisi pelanggan Jumlah komplain
Penilaian PT ILUFA <15% 15-20% >20%
Kriteria Buruk Cukup Baik
Bobot Nilai 1 2 3
<50% 50% >50%
Buruk Cukup Baik
1 2 3
>1% 0%
Buruk Cukup Baik
1 2 3
Sumber: PT ILUFA
On time delivery
Penilaian PT ILUFA <90% 90%
Kriteria Buruk Cukup Baik
Bobot Nilai 1 2 3
Sumber: PT ILUFA
Absensi
Penilaian PT ILUFA >3%/tahun 3%/ tahun < 3%/ tahun
Sumber: PT ILUFA
0.066
Tabel 8. Hasil Penilaian Kinerja Pada Perspektif Keuangan Indikator
Penilaian PT ILUFA
Rata-Rata Hasil Perhitungan
Kriteria
<1.4 (buruk) 1.4-1.8 (cukup) >1.8 (baik)
1.490
cukup
2
<6 kali (buruk) 6 kali (cukup) >6 kali (baik)
8.23 kali
baik
3
>35% (buruk) 35% (cukup) <35% (baik)
42.0%
buruk
1
4.96
buruk
1
Bobot Nilai
Rasio likuiditas
Rasio aktivitas Inventory turn over ratio Rasio leverage Debt to total asset ratio Rasio profitabilitas
Tabel 5. Interval Skor Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Variabel
Bobot 0.491 0.332 0.110
HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian Perspektif Keuangan Penilaian perspektif keuangan dapat dilihat pada Tabel 8.
Current ratio
Tabel 4. Interval Skor Perspektif Proses Bisnis Internal Variabel
Kinerja Perspektif keuangan Perspektif pelanggan Perspektif bisnis internal Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Tabel 7. Kriteria Penilaian Kinerja Perusahaan No Interval Skor Kriteria 1. 1.000 – 1.666 Buruk 2. 1.667 – 2.334 Cukup 3. 2.335 – 3.000 Baik Sumber: data primer diolah
Tabel 3. Interval Skor Perspektif Pelanggan Retensi pelanggan
No 1. 2. 3. 4.
Sumber: PT ILUFA
Sumber: PT ILUFA
Variabel
Tabel 6. Bobot penilaian masing-masing perspektif
Kriteria Buruk Cukup Baik
Bobot Nilai 1 2 3
ROI
<7% (buruk) 7% (cukup) >7% (baik) Rata-rata
Sumber: data primer diolah Berdasarkan perhitungan terhadap tiga periode yaitu tahun 2009 hingga 2011. Hal tersebut berarti capaian nilai current ratio di PT ILUFA walaupun belum memenuhi target namun nilai tersebut masih dapat diterima oleh perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2006), unsur-unsur yang mempengaruhi nilai current ratio adalah aktiva lancar dan utang jangka pendek.
1.750
Nilai inventory turnover ratio termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut berarti nilai inventory turnover ratio di PT ILUFA memenuhi yang ditargetkan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa PT ILUFA memiliki persediaan yang rendah untuk tingkat penjualannya atau sejumlah besar persediaan terdiri dari produk yang akan dijual. Nilai debt to total asset ratio termasuk dalam kategori buruk. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan membayar semua kewajibannya (Darsono dan Ashari, 2005). Nilai ROI termasuk dalam kategori buruk. Hal tersebut berarti nilai ROI aktual yang diperoleh jauh dari terpenuhinya target. ROI digunakan untuk mengukur seberapa efektif pengelolaan perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan / rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya (Hanafi dan Mamduh, 2003).
kepuasan. Sedangkan faktor-faktor yang mendorong kepuasan pelanggan adalah kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, faktor emosi, biaya dan kemudahan. Nilai akuisisi pelanggan adalah baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai aktual memenuhi target. Menurut Tjiptono (2004), promosi adalah bentuk dari komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran untuk menyebarkan informasi, memengaruhi, membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar konsumen bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jumlah komplain bernilai cukup. Pada bulan November tahun 2010 pernah terjadi re-impor (barang eks ekspor yang diimpor kembali) atau pengembalian produk ke PT ILUFA sebanyak satu kali. Hal tersebut dikarenakan sejumlah produk mengalami deteriorisasi (penurunan mutu) dengan kualitas dibawah standar yang ditetapkan pelanggan.
Penilaian Perspektif Pelanggan Penilaian perspektif pelanggan dapat dilihat pada Tabel 9.
Penilaian Perspektif Proses Bisnis Internal Penilaian perspektif proses bisnis internal dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 9. Hasil Penilaian Kinerja Pada Perspektif Pelanggan Indikator
Penilaian PT ILUFA
Retensi pelanggan
<15% (buruk) 15-20% (cukup) >20% (baik)
Akuisisi pelanggan
<50% (buruk) 50%(cukup) >50%(baik)
Jumlah komplain
Rata-Rata Hasil Perhitungan
Kriteria
31.73%
baik
>1% (buruk) 0%
50.48%
baik
Bobot Nilai
Tabel 10. Hasil Penilaian Kinerja Pada Perspektif Proses Bisnis Internal Indikator
Penilaian PT ILUFA
On time delivery
90%
3
3
Rata-Rata Hasil Perhitungan
<90% 100%
100%
Kriteria
Bobot Nilai
Buruk Cukup Baik
1 2 3
Sumber: data primer diolah 0.85%
cukup
2 2.666
Sumber: data primer diolah Pada perhitungan retensi dan akuisisi pelanggan, periode tahun 2009 merupakan periode dasar untuk perhitungan. Nilai retensi pelanggan adalah baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai aktual memenuhi target. Berdasarkan Irawan (2004), faktor yang mempengaruhi retensi pelanggan adalah
Pengiriman produk (ekspor) dilakukan dengan transportasi laut dengan produk diletakkan dalam peti kemas/ kontainer berpendingin. Jumlah total ekspor PT ILUFA terhitung dari periode tahun 2009 hingga 2011 adalah sebanyak seratus dan 100% ekspor tersebut terkirim tepat waktu ke pelanggan. Hal tersebut berarti perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sebelum produk diekspor, antara pembeli dan penjual
terjadi kesepakatan waktu pengiriman produk. Pihak perusahaan harus memenuhi order sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
nilai konsistensi hasil kuesioner dengan Cronbach’s alpha adalah 0.728. Nilai tersebut dapat dikatakan reliabel karena bernilai lebih besar dari 0.6.
Penilaian Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Penilaian Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 11.
Rekomendasi Pengembangan Kinerja Indikator Kunci Rekomendasi untuk meningkatkan kinerja indikator kunci adalah dengan cara: 1)meningkatkan current ratio yang rendah adalah dengan cara meningkatkan jumlah aktiva lancar dan mengurangi jumlah utang lancar perusahaan; 2)kebijakan pengendalian persediaan bahan baku penting dilakukan, perusahaan tidak harus menimbun bahan baku sebanyakbanyaknya dalam gudang; 3)menurunkan debt to total asset ratio adalah dengan cara mengurangi ketergantungan kebutuhan modal dari hutang jangka panjang; 4)cara meningkatkan ROI yaitu dengan meningkatkan penjualan, mengurangi biaya dan mengurangi aktiva; 5)untuk memperkuat retensi pelanggan, pihak perusahaan seyogyanya lebih memperhatikan lima faktor kepuasan pelanggan; 6)untuk mempertahankan meningkatnya akuisisi pelanggan, pemasaran dapat terus dilakukan dan tentunya kinerja-kinerja baik yang telah diterapkan oleh perusahaan dalam melayani pelanggan tetap dilaksanakan sehingga pelanggan mempercayai PT ILUFA sebagai produsen; 7)jumlah komplain yang diakibatkan karena dereteriorisasi ikan dapat diatasi dengan perbaikan cara penanganan dari hulu; 8)untuk mengantisipasi kurangnya stok produk di perusahaan maka jumlah supplier ikan perlu ditingkatkan dan tersebar di beberapa daerah sehingga stok produk dapat terjaga; 9)faktor-faktor yang dapat menunjang kepuasan kerja adalah kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja, status, prosedur organisasi, mutu dari supervisi teknis dari hubungan interpersonal diantara teman sejawat dengan atasan dan dengan bawahan; 10)untuk mengurangi absensi karyawan, maka perlu diadakan upaya untuk meningkatkan kepuasan karyawan, upaya pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat juga dijadikan pilihan.
Tabel 11. Hasil Penilaian Kinerja Pada Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Indikator
Tingkat absensi
Penilaian PT ILUFA
Rata-Rata Hasil Perhitungan
Kriteria
Bobot Nilai
0,92%
baik
3
91,67%
baik
3
>3%/tahun 3%/ tahun < 3%/ tahun
Kepuasan kerja karyawan Rata-rata
3
Sumber: data primer diolah Nilai rata-rata tingkat absensi karyawan PT ILUFA pada periode tahun 2009 hingga 2011 adalah baik. PT ILUFA menerapkan peraturan waktu kerja dengan memperhatikan ketentuan Perundang – undangan yang berlaku. hari kerja di perusahaan adalah 6 ( enam ) hari kerja dalam 1 ( satu ) minggu. Jam kerja di perusahaan adalah 7 ( tujuh ) jam sehari atau 40 jam seminggu dengan satu shift. Apabila karyawan melakukan pelanggaran jam kerja maka perusahaan akan memberikan peringatan berupa SP (surat peringatan). Dalam kurun waktu satu bulan apabila terdapat karyawan yang tidak masuk selama empat hari maka perusahaan akan memberikan SP. SP berlaku selama enam bulan, apabila dalam kurun waktu enam bulan karyawan tersebut masih melakukan pelanggaran selama tiga kali (SP3) perusahaan akan mem-PHK karyawan tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner penilaian kepuasan kerja karyawan yang melibatkan 44 responden diperoleh hasil bahwa kepuasan kerja karyawan PT ILUFA adalah baik. Dari 11 butir pertanyaan pada kuesioner, terdapat 10 butir pertanyaan yang dinyatakan valid karena nilai r hitung kurang dari nilai r tabel pada signifikasnsi 0.05. Secara umum nilai reliabilitas atau
KESIMPULAN 1. Indikator kunci yang menunjang kinerja PT ILUFA dengan metode balanced scorecard adalah rasio lancar, rasio perputaran persediaan, rasio hutang dan ROI pada perspektif keuangan. Retensi pelanggan, akuisisi pelanggan dan kepuasan pelanggan pada perspektif pelanggan. Ketepatan waktu pengiriman produk ke pelanggan pada perspektif proses bisnis internal. Tingkat absensi dan kepuasan kerja karyawan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 2. Kinerja yang dicapai perusahaan dengan pendekatan balanced scorecard adalah cukup. Nilai yang diperoleh adalah 2,206 dari kategori cukup pada rentang nilai 1,667 hingga 2,334. 3. Kinerja terhadap indikator kunci yang bernilai buruk, debt ratio dan ROI untuk diperbaiki kinerjanya sehingga kinerja indikator kunci tersebut dapat bernilai cukup atau baik. Kinerja terhadap indikator yang bernilai cukup, current ratio, tingkat komplain untuk ditingkatkan kinerjanya sehingga kinerja indikator kunci tersebut dapat bernilai baik. Kinerja terhadap indikator yang bernilai baik, inventory turnover ratio, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, ketepatan waktu pengiriman, tingkat absensi, kepuasan kerja karyawan untuk dikembangkan sehingga kinerja indikator kunci tersebut dapat lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Brigham, E. F., Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Sepuluh Jilid I. Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Penerbit Salemba Empat.Jakarta. Darsono, A. 2005. Pedoman Praktis Memahami laporan Keuangan. Andi Offset. Yogyakarta. Gaspersz, V. 2003. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi: Balanced Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gay, L., Diehl, P. 1999. Research Methods for Business and Management. Macmillan. New York. Hanafi, M., Mamduh, H. 2003. Analisis Laporan Keuangan: Edisi Revisi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Irawan, H. 2004. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Elex Media Komputindo. Munir,
S. 2008. Modul statistik I (deskriptif). Fakultas ekonomi pangan program kelas karyawan. Universitas Mercu Buana.
Nunnally, J. C. 2005. Psychometric Theory Second Edition. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited. New Delhi. Rai, I., Gusti A. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Robbins, S. P. 2007. Manajemen Edisi Delapan Jilid Dua.PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Saaty, T. 2008. Decision Making with the Analytic Hierarchy Process. International Journal Services Sciences. Vol 1. No. 1. Page 86 Singarimbun, M. dan Effendi, S. 2006. Metode Penelitian Survai. Pustaka LP3ES. Jakarta. Spiegel, M. R., Stephens, L. J. 2007. Statistik Edisi Ketiga. PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta. Sugiyono. 2006 Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Tjiptono, F. 2004. Strategi Pemasaran Edisi 2. Andi Offset. Yogyakarta. Wibisono. 2010. Perancangan Sistem Manajemen Kinerja Perusahaan Studi Kasus Perusahaan Dago Engineering. Jurnal Manajemen Teknologi.Vol. 9, No.1.