Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
ISSN : 2086-7719
EVALUASI KINERJA ITIK MANILA JANTAN DAN BETINA PADA PEMBERIAN RANSUM DENGAN ARAS PROTEIN YANG BERBEDA FX Suwarta E-mail : suwartafx@yahoo. co.id. Program Studi Peternakan, Fakultas AgroIndustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta ABSTRACT This experiment aims to evaluate the performance of male and female muscovy on providing ration with protein levels different. This Research using experimental methods, with completely randomized factorial design (2x2) by sex and protein level different on the ration . This research conducted by experiment method by factorial experiment (2x2) two factors, the first factor was sex (male and female) and second factor was protein level on the ration (18 and 20%). The sixty muscovy ducks consisted 30 male and 39 female alocated by factorial experiment (2x2) following completely Randomized Design, Ration were given isonutrient except protein level (18 and 20 %). The collected data were i.e feed consumption, average daily gain, feed conversion, protein and energy efficiency and performance indeks (PI). The results of this experiment showed feed consumption, gain weight, feed conversion and performance indeks on male muscovy significantly (P<0,05) better than female muscovy. Duck ration with 20% protein showed feed conversion and performance indeks siginificantly (P<0,05) better than duck ration with 18%.. The results concluded, male muscovy have feed consumption, gain weight, feed conversion and performance indeks was better than female ducks. Duck ration with 20% protein have feed conversion and performance indeks was better than duck ration 18%. Performance duck affected by sex interaction and protein level on the ration. Key words: muscovy, sex, protein level, ration , performance.
PENDAHULUAN
manila juga dimanfaatkan sebagai unggas pengeram
dan
diambil
bulunya
untuk
Di Indonesia, unggas air (water
industri suttle cock. Itik manila mempunyai
fowl) merupakan salah satu unggas yang
pertumbuhan lebih cepat dibanding itik,
mempunyai
dalam
sehingga sangat potensial sebagai unggas
Diantara
pedaging. Itik manila juga mempunyai
peranan
menyediakan
bahan
penting pangan.
berbagai bangsa unggas air dikenal
itik
kemampuan memanfaatkan bahan pakan
manila (Muscovy). Keunggulan itik manila
berserat kasar tinggi secara baik, sehingga
dibanding
adalah
pakannya dapat bersumber pada sayuran,
ukuran badannya lebih besar sehingga
rumput dan gulma. Penggunaan tanaman
potensial sebagai penghasil daging dengan
enceng gondok dan teratai sampai delapan
produksi telur cukup baik.
Kandungan
persen tidak mengganggu pertumbuhan
protein daging itik manila hampir sama
(Soesiawaningrini, et al., 1979), sedang
dengan daging ayam dan
penggunaan
unggas
air
lainnnya
kandungan
sekam
padi
sampai
lima
lemaknya rendah dengan akumulasi lemak
persen sudah menurunkan kinerja karena
lebih
tingginya Si (Suwarta, 1996).
banyak
terjadi
di
bawah
kulit.
Disamping sebagai penghasil daging, itik
1
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
Pertumbuhan
itik
manila
ISSN : 2086-7719
sangat
Carville, 1985). Sejak umur 6 sampai 7
bervariasi diantara itik jantan dan betina,
minggu,
pola pemeliharaan dan keragaman antar
hampir linear, kemudian akan mengalami
individu. Itik
plateu
manila jantan mempunyai
mempunyai
sesudah
pertumbuhan
berumur
8
naik
minggu.
pertumbuhan lebih cepat dibanding itik
Dinyatakan pula terdapat perbedaan pola
manila betina.
Itik manila jantan dewasa
pertumbuhan dan karkas antara itik manila
dapat mencapai berat 5,5 kg, sedang pada
dan itik, perbedaan tersebut karena garis
itik manila betina dewasa hanya mencapai
keturunan. Sejak minggu pertama sampai
berat 3 kg. Perbedaan
minggu ketiga itik manila tumbuh lebih
pemeliharaan
pada
itik
dalam cara manila
juga
lambat dari daripada itik pekin dan sesudah
menghasilkan perbedaan pertumbuhan. Itik
4 minggu sampai umur 9 minggu, naik
manila yang
dipelihara secara intensif
secara tajam. Pada umur 9 sampai 13
menggunakan ransum ayam pedaging pada
minggu pertumbuhannya relatif statis. Itik
umur 8 minggu dapat mencapai berat
manila betina disamping produksi telurnya
badan 1,8 kg (Ermanto, 1986). Dengan
rendah, juga mempunyai pertumbuhan lebih
pakan ayam petelur periode starter berat
lambat dari pada itik jantan. Berat badan
badan itik manila pada umur 8 minggu
itik manila jantan pada umur 13 minggu
dapat mencapai berat badan 1,64 kg
dapat mencapai 4 kg, sedang itik manila
(Antawidjaja, 1990)
betina hanya mencapai 2,5 kg. Itik manila jantan mempunyai berat dada 700 g atau
Pertumbuhan unggas secara umum
sekitar 35-70 persen lebih tinggi daripada
dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
itik betina dan 75 persen lebih berat
lingkungan. Faktor genetik menentukan
daripada itik pekin jantan.
potensi kemampuan pertumbuhan itik untuk tumbuh secara optimal, jika mendapatkan
Pertumbuhan
itik
sangat
terkait
nutrien dan perlakuan manajemen secara
dengan konsumsi nutriennya, sehingga itik
baik. Pada umumnya pada fase pertama ,
perlu
itik akan mengalami pertumbuhan sangat
pertumbuhannya
cepat. Pertumbuhan paling cepat terjadi
Ransum itik harus mengandung nutrien
sejak menetas sampai umur 1,5 bulan.
yang
Mulai umur 1,5 bulan sampai 3 bulan
kecernaan yang baik. Untuk mencapai
kecepatan pertumbuhan secara berangsur-
pertumbuhan yang optimal, itik manila yang
angsur akan berkurang, sampai akhirnya
dipelihara
pertumbuhan akan berhenti sama sekali.
ransum yang formulasinya cukup baik
Dengan makanan yang baik, itik manila
mengandung
betina dapat mencapai berat 1,5-1,7 kg
mineral dan nutrien lainnya.
pada umur 8 minggu (Leclercq dan de
oleh Scott dan Dean (1991) bahwa untuk
diberi
pakan yang
dibutuhkan
secara
sesai relatif
dan
intensif
protein,
dengan cepat.
mempunyai
memerlukan
energi,
vitamin,
Dinyatakan
2
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
ISSN : 2086-7719
mencapai pertumbuhan normal, itik pekin
antara
itik
manila
jantan
dan
betina,
memerlukan ransum dengan kandungan
kebutuhan proteinnya juga berbeda.
energi 2200-33—kcal/kg. Namun beberapa penelitian
menunjukkan
pertumbuhan
akan
bahwa
menurun
laju
dengan
pemberian ransum berenergi di bawah 2600 kcal/kg. Ditambahkan oleh Dean dan Shen
(1982)
bahwa
itik
MATERI DAN METODE PENELITIAN
pekin
yang
Bahan dan alat Penelitian menggunakan 60 ekor itik manila , umur 1 minggu, terdiri dari itik
mendapat ransum dengan kadar protein
manila jantan dan betina
22%, metionin 0,47% dan sistin 0,33%
sebanyak 30 ekor. Selama penelitian itik
menghasilkan pertumbuhan 10% lebih baik
manila
jika dibandingkan dengan ransum yang
kelompok sebanyak 12 kandang masing-
disuplementasi metionin 0,1%.
masing berukuran panjang 1 m, lebar 80 cm
ditempatkan
masing-masing
dalam
kandang
dan tinggi 40 cm.Kapasitas setiap kandang Mengingat belum adanya standard
5 ekor. Kandang dilengkapi dengan tempat
baku kebutuhan nutrien itik manila di
pakan dan air minum. Ransum yang
Indonesia, untuk menyusun ransum itik
diberikan selama penelitian disusun dari
biasanya digunakan standard dari ayam
beberapa bahan pakan yaitu
jagung,
pedaging (Srigandono, 1996). Scott dan
bekatul,
tulang.
Dean (1991) menyatakan bahwa mengingat
Ransum
adanya perbedaan yang mencolok antara
proteinnya yaitu 18,1 dan 20,1 %. Macam
kandungan lemak tubuh dari itik dan ayam,
bahan
itik
energi.
bahan pakan penyusun ransum perlakuan
manila
tertera pada Tabel 1, sedang susunan dan
lebih
Demikian
banyak pula
memerlukan
mengingat
itik
tepung
ikan,
dibedakan
pakan
dan
mempunyai pertumbuhan lebih cepat dari
kandungan
ayam,
tertera pada Tabel 2.
juga
memerlukan
protein
yang
tepung atas
kandungan
kandungan
nutrien
ransum
nutrien
perlakuan
berbeda pula. Dinyatakan oleh Srigandono (1996) bahwa untuk mencapai produksi
Tabel 1. Kandungan nutrien bahan pakan
yang tinggi itik membutuhkan protein 19%,
penyusun ransum Perlakuan
energi termetabolis 2800-2900 kcal/kg, Ca 2,5-3,25%, P 0,35-0,45%, lisiin 0,79% dan metionin 0,34%.
Dalam ransum biaya protein dapat mencapai 50-60%, sedang harga nutrien lainnya relatif murah. Mengingat adanya perbedaan pertumbuhan yang mencolok
Bahan Pakan
PK (%)
Ca (%)
P (%)
8,7 12,0 43,8
ME (kcal/ kg) 3430 1630 2425
Jagung Beketul Bungkil kedele Tepung ikan Tepung tulang
SK (%)
0,02 0,04 0,32
0,30 2,0 1,40 3,0 0,67 6,0
60,0
2970
5,50
2,80 1,0
-
-
24,0
12,0 -
3
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
Tepung kerang
-
38,0
-
ISSN : 2086-7719
Penelitian
-
Bahan Pakan (%)
18%
Ransum Penelitian Ransum I 52,0 21,0 20,0
Jagung Bekatul Bungkil kedele Tepung ikan Tepung tulang Jumlah PK (%) ME (Kcal/kg) SK (%) Ca (%) P (%)
dengan faktor jenis kelamin (Jantan dan betina) dan faktor aras protein ransum (
ransum perlakuan
dan
Ransum II 48,0 17,0 20,0
5,0
5,0
2,0
2,0
100,0 18,1 2681,1
100,0 20,1 2699,1
2,78 1,80 0,90
2,93 1,82 0,91
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial (2x2), dengan faktor Jenis kelamin dan aras protein ransum. Enam puluh ekor anak iitik yang terdiri dari 30 ekor itik jantan dan 30 ekor itik betina, ke
dalam
12
kandang,
masing-masing kandang sebanyak 5 ekor. Setiap tiga kandang yang masing-masing sebagai
ulangan,
digunakan
sebagai satu kombinasi perlakuan. Itik dipelihara sampai umur 8 minggu dan diberi ransum sesuai dengan perlakuan secara ad Data
Setiap
kombinasi
masing-masing menggunakan 5 ekor itik. Variabel yang diambil meliputi konsumsi pakan, kenaikan berat badan, konversi pakan dan indeks performan (IP). Analisis data dilakukan dengan analisis variansi dilanjutkan dengan uji Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Variabel yang diamati selama 8 meliputi
konsumsi
pakan,
pertambahan berat badan ,konversi pakan,
Cara Penelitian
dialokasikan
20%).
perlakuan, digunakan ulangan tiga kali,
minggu
libitum.
dengan
rancangan acak lengkap pola faktorial (2x2)
Tabel 2. Susunan dan kandungan nutrien
berfungsi
dirancang
yang
diambil
meliputi
konsumsi pakan, kenaikan berat badan dan konversi pakan diambil seminggu sekali.
Rancangan Percobaan
efisiensi penggunaan protein dan energi serta indeks performan. Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan rata-rata itik manila jantan sebesar 763,3 g/ekor/minggu secara nyata lebih tinggi daripada itik manila betina yaitu 698,2 g/ekor/minggu. Konsumsi pakan itik pada pemberian ransum
dengan kadar
protein 18% berbeda tidak nyata dengan kadar protein 20%. Data selengkapnya tertera pada Tabel 3.
Itik manila jantan secara
nyata
(P<0,05) mengkonsumsi pakan lebih tinggi dibanding itik manila betina, disebabkan itik manila jantan
secara genetik mempunyai
4
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
pertumbuhan yang lebih cepat
ISSN : 2086-7719
sehingga
Pertambahan Berat Badan
saluran cernanya berukuran lebih besar. Adanya
sifat
mengakibatkan
sexual itik
dymorphisme manila
jantan
Rata-rata pertambahan berat badan itik
manila
jantan
sebesar
284,6
g/ekor/minggu secara nyata lebih tinggi dari
mempunyai pertumbuhan lebih cepat (Scott
pada
dan Dean, 1991). Konsumsi pakan itik
g/ekor/minggu.
manila pada pemberian ransum dengan
berat badan itik manila pada pemberian
kadar protein 18% berbeda tidak nyata
ransum dengan kadar protein 18% sebesar
dengan
234,9
kadar
protein
20%.
Hal
ini
itik
manila
betina
Rata-rata
g/ekor/minggu
yaitu
211,0
pertambahan
sedang
pada
menunjukkan
pemberian ransum dengan kadar protein
konsumsi pakan itik manila lebih banyak
20% sebesar 260,8 g/ekor/minggu. Data
dikontrol oleh kandungan energi ransumnya
selengkapnya disarikan pada Tabel 4.
dari pada kandungan protein.. Dengan ransum yang mendekati isoenergi (2700
Tabel 4. Pertambahan berat badan
kcal/kg), seperti halnya pada ayam,
manila
itik
dari
juga akan mengkonsumsi pakan dalam
(g/ekor/minggu)
jumlah yang hampir sama (Anggrodi, 1995).
.
Tabel 3. Konsumsi pakan itik manila dari masing-masing perlakuan (g/ekor/minggu).
Protein Ula ransum nga n
Jenis Kelamin Jantan Betina
Ratarata (ns)
PK : 18% Ratarata PK : 20%
1 2 3
1 2 3
Ratarata Rerata Keterangan :
796,8 789,8 776,6 787,7
587,7 596,0 642,5 608,7
817,4 778,0 824,8 806,7
592,6 637,0 623,1 617,6
763,3a
613,2b
698,2
712,2
-a,b : pada baris rerata menunjukkan berbeda nyata - (-) : tidak ada interaksi
-a,b
masing-masing
perlakuan
Jenis Kelamin Jantan Betina
Ratarata
275,3 262,8 269,3 269,1e
209,9 202,9 189,1 200,6f
291,9 305,0 303,4 300,1g
218,6 230,5 215,2 221,4h
284,6c
211,0d
234,9a
260,8b
(+)
: superskript pada kolom atau baris rerata menunjukkan berbeda nyata
(-)
- ns : pada kolom rata-rata menunjukkan berbeda Nyata
Protein Ula ransum nga n PK : 1 18% 2 3 Ratarata PK : 1 20% 2 3 Ratarata Rerata Keterangan :
itik
- (+)
: ada interaksi
Itik
manila
jantan
mempunyai
pertambahan berat badan lebih tinggi dari pada itik betina. Hal ini sebagai akibat adanya
interaksi
lingkungan
antara
(pakan).
genetik
Secara
dan
genetik
5
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
ISSN : 2086-7719
sebagai akibat adanya sexual dymorphisme
jenis kelamin dan aras protein. Itik manila
itik
jantan yang diberi ransum dengan kadar
manila
jantan
mempunyai
potensi
tumbuh lebih cepat (Scott and Dean, 1991).
protein
Itik
mempunyai
pemanfaatan sama dengan itik manila
lebih tinggi, sehingga
betina yang diberi ransum dengan aras
ketersediaan nutrien untuk pertumbuhan
protein 18%. Itik manila betina jika diberi
juga leih baik. Itik manila yang diberi
ransum
ransum dengan kadar protein 20% secara
menunjukkan efisiensi yang rendah.
manila
jantan
konsumsi pakan
nyata
juga
mempunyai
pertumbuhan
20%
mempunyai
dengan
kadar
efisiensi
protein
20%
lebih
tinggi.daripada 18%. Hal ini disebabkan
Tabel 5. Efisiensi pemanfaatan protein
karena
untuk pertumbuhan pada itik manila (%)
konsumsi
proteinnya
meningkat
sebagai akibat dari meningkatnya konsumsi pakan dan kandungan protein ransum. Pertumbuhan itik manila secara bersama-
Protein ransum
Ulan gan
Jenis Kelamin Jantan Betina
PK : 18%
1 2 3
168,40 184,86 192,65 181,97a
198,42 189,13 172,59 186,71b
1 2 3
178,55 196,02 183,92 186,16b
184,44 181,03 172,68 179,38c
189,41
175,99
Ratarata
sama dipengaruhi oleh interaksi antara jenis kelamin dan aras protein.
Efisiensi
Pemanfaatan Protein
Untuk
Pertumbuhan Efisiensi pemanfaatan protein untuk pertumbuhan,
dihitung
berdasarkan
kenaikan berat badan dibagi konsumsi protein dikalikan 100%. Data selengkapnya disarikan pada Tabel 5.
(ns)
Ratarata PK : 20%
Ratarata Rerata (ns) Keterangan : ns
184,34
182,77
(+)
: pada kolom atau baris rata-rata
Dari Tabel 5 diketahui pada itik manila
menunjukkan perbedaan tidak
jantan setiap mengkonsumsi 100 g protein
nyata.
mampu meningkatkan pertambahan berat
-a,b
: superskript pada kolom atau baris
badan 189,41 g, sedang pada itik manila
rerata menunjukkan berbeda
betina meningkatkan berat badan 175,99 g.
nyata
Ransum dengan kandungan protein 18% menunjukkan mengkonsumsi
pada 100
itik g
protein
- (+)
setiap akan
meningkatkan pertambahan berat badan
Efisiensi Pemanfaatan Energi Efisiensi pemanfaatan energi untuk
184,34 g, sedang pada aras protein 20% akan
meningkatkan
pertambahan
: ada interaksi
berat
badan 182,77 g. Terdapat interaksi antara
pertumbuhan dihitung berdasarkan jumlah energi
yang
diperlukan
untuk
setiap
kenaikan 1 g berat badan. Data efisiensi
6
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
pemanfaatan
energi
ISSN : 2086-7719
selengkapnya
disarikan pada Tabel 6.
penggunaan
energi
akibat
kurang
tersedianya protein.
Tabel 6. Efisieni pemanfaatan energi untuk Konversi Pakan
pertumbuhan pada itik manila (cal/g pertumbuhan)
Konversi pakan rata-rata itik manila Protein Ulangan Jenis Kelamin ransum Jantan Betina
Ratarata
PK : 18%
8,05a
1 2 3
Ratarata PK : 20%
1 2 3
Ratarata Rerata Keterangan : -a,b
7,81 8,11 7,79 7,90
7,56 7,93 9,17 8,22
7,56 6,89 7,34 7,26
7,32 7,46 7,81 7,55
jantan sebesar 2,68, sedang itik manila betina sebesar 2,91. Rata-rata konversi pakan itik pada pemberian ransum dengan
7,40b
kadar protein 18 % sebesar 3.00 sedang pada pemberian
ransum dengan kadar
protein
sebesar
20%
2,74.
Data
selengkapnya disarikan padaTabel 7. Tabel 7. Konversi pakan itik manila dari masing-masing perlakuan (g/ekor/minggu).
a
7,58
b
7,89
(-)
: pada baris atau kolom rerata
Protein Ulangan Jenis Kelamin ransum Jantan Betina
Ratarata
PK : 18%
3,00c
Menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) - (-)
: tidak ada interaksi
Hasil analisis variansi menunjukkan itik manila jantan secara nyata mempunyai efisiensi penggunaan energi lebih baik daripada
itik
betina.
menunjukkan
bahwa
Hal
pada
tersebut itik
Ratarata PK : 20%
1 2 3
2,89 2,96 3,06 2,97ef
2,80 2,94 3,34 3,34f
1 2 3
2,80 2,55 2,72 2,69e
2,71 2,77 2,90 2,79ef
2,68a
2,91b
Ratarata Rerata Keterangan :
pertumbuhan lebih baik, sebagai akibat
- ns
sifat
genetiknya.
Efisiensi
pemanfaatan energi pada itik manila yang
baik
daripada18
menunjukkan pada
%.
Hal
ini
: pada kolom rata-rata menunjukkan berbeda nyata
-a,b
diberi ransum dengan kadar protein 20% lebih
(+)
jantan
mampu mengkonvesikan energi menjadi
adanya
2,74d
: pada baris rerata menunjukkan berbeda nyata
- (+)
: Ada interaksi
aras tersebut terjadi
keseimbangan energi-protein yang optimal
Konversi pakan itik manila yang
untuk pertumbuhan. Ransum dengan aras
diberi ransum dengan kadar protein 20%
protein
secara nyata (P<0,05) lebih baik dibanding
18%
terjadi
in-
efiesiensi
dengan itik manila yang diberi ransum
7
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
dengan kadar protein 18%.
ISSN : 2086-7719
Tingginya
konvesri pakan pada itik manila yang
Tabel 7. IP itik manila dari masing-masing perlakuan (g/ekor/minggu).
mendapat ransum dengan kadar protein 18% menunjukkan pada ransum dengan kadar protein rendah itik manila kurang optimal
mengkonversi
pakan
menjadi
pertumbuhan. Pada itik manila betina juga menghasilkan konversi pakan lebih tinggi, karena secara genetik itik manila betina mempunyai
pertumbuhan
yang
lebih
rendah. Konversi pakan itik dipengaruhi oleh interaksi antara jenis kelamin dan aras protein.
Protein ransum
Ulan gan
Jenis Kelamin Jantan Betina
Ratarata
PK : 18%
1 2 3
138,13 133,23 131,77 134,38e
116,26 125,13 89,83 110,41g
122,4 0c
1 2 3
155,12 174,15 164,62 164,63f
124,71 126,85 115,47 122,34h
143,4 9d
Ratarata PK : 20% Ratarata Rerata
2,57,11a
(+) 116,38b
Keterangan : Indek Performan (IP)
-a,b
: pada baris rerata menunjukkan berbeda nyata
Analisis
variansi
bahwa rata-rata IP itik
menunjukkan
- (+)
: Terdapat interaksi
jantan sebesar
157,11 secara nyata (P<0,05) lebih baik daripada itik manila betina yaitu 116,38. Hal
KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut membuktikan pada umur yang sama
itik
manila
jantan
mempunyai
Kesimpulan :
kemampuan tumbuh dan mengkonversikan pakan lebih baik daripada itik manila betina.
Dari hasil penelitian disimpulkan :
Ransum dengan kadar protein 20% mampu memberikan pertumbuhan lebih baik dan lebih
efisien
untuk
dikonversi
menjadi
1. Itik manila jantan mempunyai konsumsi pakan, kenaikan berat badan, efisiensi
pertumbuhan sehingga dihasilkan IP lebih
pemanfaatan
protein
lebih
tinggi
baik.
daripada itik betina, dengan konversi pakan dan indeks performan lebih baik dari pada itik manila betina. 2. Ransum dengan aras protein 20% memberikan kinerja lebih baik daripada ransum dengan aras protein 18%.
8
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 6., Mei 2013
ISSN : 2086-7719
3. Kinerja itik manila ditentukan oleh jenis kelamin,
aras
protein
ransum
dan
persilangannya
(Mule
duck).
Karya
ilmiah. Fakultas Peternakan, IPB, Bogor.
interaksi keduanya. Leclercq, B and H. De Carville. 1985. Growth
Saran
and
Bodu
composition
of
muscovy duckling, in : Duck production Disarankan
untuk
produktivitas
yang
mencapai
optimal
peternak
science and world practice. Univ. New England.
dapat memelihara itik manila jantan dengan pemberian ransum berkadar
Scott, M. L and W. F. Dean. 1991. Nutrition and management ducks. M,L. Scott of
protein 20%.
Ithaca, New York. DAFTAR PUSTAKA Anggorodi, R. 1995. Kemajuan muthakir Dalam Ransum
Unggas. UI Press.
Jakarta
Soesiawaningrini, D.P., B. Suwardi and M. Thorari. 1979. Waterhyacinth (Eichornia crassipes mart) in broiler duck ration. In : Proceedings of the 6th Asian Pasific.
Antawidjaja
Tata.
peranan
ternak
moschata)
1990.
Meningkatkan
entog
dalam
(Cairina
Weed
Science
Society
Conference.
Jakarta. PP:623-627.
pembangunan
peternakan. Proceeding : Temu tugas sub sektor peternakan. Sub Balitnak, Klepu. Januari, 1990.
Suwarta, FX. 1996. Evaluasi Peranan Seka dan Aras Sekam Padi Dalam Ransum Terhadap Kinerja Itik Manila. Thesis. Pasca Sarjana. UGM.
Dean,W.F
dan T.F.Shen, 1982. Effect of
methionine on the Srigandono, 1996. Ilmu Produksi Unggas
chlorine requirement of ucklings.
Air. Gajah Mada University Press.
J.Poult. Sci. 61:1447-1448.
Ermanto, C. 1986. Perbandingan performan itik tegal (Anas plathyrinchos), itik manila (Cairina
moschata)
dan
hasil
9