1| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis (Garcinia Mangosta Linn) Di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta Oleh : N.Nurhaeni, D.Sugandi*), Jupri *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Email :
[email protected],
[email protected], ABSTRAK Pemanfaatan lahan dalam kegiatan pertanian seharusnya di dasarkan pada lahan dengan syarat tumbuh tanaman yang sesuai. Karena itu, evaluasi kesesuaian lahan diperlukan untuk menganalisis antara karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan, tingkat kesesuaian lahan aktual dan potensial, dan upaya perbaikan lahan yang dapat mengatasi faktor pembatas pada pengolahan lahan untuk tanaman manggis. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode eksploratif dengan teknik analisis matching. Variabel penelitian ini berupa data karakteristik lahan dan syarat tumbuh tanaman manggis yakni, temperatur, curah hujan, drainase tanah, tekstur tanah, bahan kasar, kedalaman tanah, ketebalan gambut, KTK (Kapasitas Tukar Kation), pH, salinitas, kemiringan lereng, bahaya erosi, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Karakteristik lahan akan dicocokan dengan syarat operasional penanaman (SOP), yang menghasilkan tingkat kesesuaian lahan. Tingkat kesesuaian lahan di desa wanayasa termasuk kedalam tingkat kesesuaian marginal (S3) dengan faktor pembatas berupa curah hujan, pH, dan kemiringan lereng. Perbaikan lahan dapat di upayakan guna meminimalisirkan faktor penghambat pertumbuhan untuk peningkatan kelas kesesuaian lahan menjadi Cukup Sesuai (S2).
Kata Kunci :Pemanfaatan lahan, tanaman manggis, kesesuaian lahan, Wanayasa
Land use in agricultural activities should be based on suitability requirements for crops to grow. Therefore, land suitability evaluation are needed to analyze between land characteristic and Mangosteen growth. This research to determine land characteristics, actual land suitability level, potential land suitability level, and improvement to solve a limiting factor in land use management of mangosteen. The research use an exploratory method and matching analysis. The variables of this study is data on land characteristics and Mangosteen growth requirement i.e. temperature, rainfall, soil drainage, soil texture, coarse material,
2| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
soil depth, peat thickness, CEC (Cation Exchange Capacity) , pH, salinity, slopes, erosion, surface stoniness and surface outcrop. Evaluating the land by matching between land characteristics with crop requirement (SOP) to determine land suitability level. The land suitability in Wanayasa village is marginally suitable (S3) with limiting factor as rainfall, pH, and slope angle. Improvement can be done to minimize limiting factor to increase the land suitability class up to moderately suitable (S2). Keywords: Land use, Mangosteen, Land suitability, Wanayasa
*) Penulis Penanggung Jawab
3| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
kandang
PENDAHULUAN
dan
kompos
dalam
pemeliharaannya. Manggis
Wanayasa
termasuk
varietas yang sangat diminati oleh pasar
Salah satu wilayah di Kabupaten
luar negeri dan memiliki kualitas buah
Purwakarta yang mempunyai prospek
terbaik dunia dari segi ukuran buah yang
dalam pembudidayaan buah manggis
besar serta rasa yang asam manis (Dinas
adalah Kecamatan Wanayasa dengan luas
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
wilayahnya sekitar 37,6806 Km2 (BPS
Kabupaten
Purwakarta, 2015). Kecamatan Wanayasa
Purwakarta,
2015).
Rasa
manggis yang manis dan mengandung
ini
banyak
ini
tergantung pada hasil dari tanaman
masyarakat
budidaya buah manggis yang dimana
Indonesia khususnya di pulau jawa. Tidak
menjadikan buah manggis ini tolok ukur
hanya buah manggis
dalam
menjadi
vitamin
membuat
primadona
bagi
buah
yang bisa di
sebagian
besar
masyarakatnya
kehidupan
ekonomi
manfaatkan, kulit manggis pun berkhasiat
masyarakatnya.
untuk obat. Selain itu, proses penanaman
diperoleh dari hasil produksi manggis
dan perawatan yang tidak terlalu sulit
cukup menguntungkan bagi para petani
menjadikan budidaya manggis ini banyak
jika kondisi alam yang baik dan kondisi
ditekuni
buah yang berkualitas.
oleh
Purwakarta
petani
di
khususnya
Kabupaten
Keuntungan
yang
Kecamatan Kondisi lingkungan fisik berupa
Wanayasa. iklim, Manggis
geologi,
tanah,
dan
vegetasi
varietas
Wanayasa
berpengaruh terhadap penggunaan lahan
Pertanian
merupakan
(Arsyad, S (2006 : hlm 207). Karena itu,
varietas manggis lokal unggulan yang
Kondisi alam yang tidak bisa di prediksi
memberikan nilai bagi perekonomian
dan kurang mendukung seperti iklim dan
Kabupaten
khususnya
kondisi air buruk, serta adanya hama
yang
tanaman yang mengganggu pertumbuhan
hasil
buah akan berakibat pada kerugian petani
tersebut
dalam segi pendapatan yang diperoleh
menurut
Dinas
beberapa
Purwakarta kecamatan
membudidayakan. wawancara
petani,
Berdasarkan manggis
merupakan manggis organik yang tidak
pada saat panen.
menggunakan pupuk kimia dalam proses Banyaknya permasalahanan yang
pemupukan, sehingga aman dikonsumsi setiap hari karena menggunakan pupuk
dapat
mempengaruhi
produktifitas
tanaman manggis, Maka perlu adanya
4| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
pengembangan
serta
Dalam penelitian ini, terdapat dua
tindakan pengelolaan yang diperlukan
populasi, yakni populasi wilayah dan
agar
manusia. Pengambilan sampel manusia
hasil
potensi
yang
lahan
diharapkan
dapat
ditingkatkan, Untuk itu diperlukan adanya
bersifat
evaluasi
untuk
faktor ketidak sengajaan bertemu serta
dapat
petani
mengetahui
sumberdaya
lahan
kemungkinan
Aksidental
pemilik
yaitu
lahan
berdasarkan
pada
lokasi
dikembangkan tanaman manggis tersebut,
pengambilan sampel wilayah yakni 10
khususnya di Desa Wanayasa Kecamatan
orang petani. Sedangkan Populasi wilayah
Wanayasa Kabupaten Purwakarta.
ditentukan berdasarkan peta satuan lahan sebanyak 35 sampel populasi. Dalam
METODE
pengambilan
sampel,
penulis
Metode yang di gunakan dalam
menggunakan teknik sampel stratified
penelitian ini adalah metode eksploratif,
sampling untuk sampel wilayah yakni
sedangkan
teknik
data
pengambilan sampel berdasarkan kondisi
dilakukan
dengan
observasi,
fisik yang heterogen yaitu sebanyak 5
dokumentasi, uji laboratorium, pengukuran
sampel. Adapun sampel wilayah yang
di lapangan dan wawancara pada petani
telah di ambil dapat di lihat pada Tabel 1.
pengambilan cara
manggis. Dalam mengetahui potensi serta kesesuaian
lahannya,
diperlukan
data
Tabel 1. Sampel Wilayah penelitian di Desa Wanayasa
karakteristik yang termasuk pada variabel penelitian yang meliputi curah hujan, temperature, tekstrur tanah, kedalaman perakaran, drainase tanah, pH, KTK, ketersediaan hara, salinitas, kemiringan lereng, batuan yang muncul di permukaan,
Penggunaan Kelas Kemiringan Lereng Lahan Lereng 1 Kebun 3-8% Kebun 2 8 % - 15 % Kebun 3 15 % - 30 % Kebun 2 8 % - 15 % Kebun 3 15 % - 30 % Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Jenis Tanah Latosol Latosol Latosol Andosol Andosol
bahan kasar, serta bahaya erosi (Rayes, 2007: hlm 169). Objek yang digunakan berdasarkan dari hasil Overlay tiga jenis peta yaitu peta penggunaan lahan, peta jenis tanah, dan peta kemiringan lereng. Hasil tumpangsusun peta tersebut akan menghasilkan peta unit lahan pada setiap wilayah penelitian.
Analisis data yang digunakan adalah perbandingan
(mattching)
antara
karakteristik lahan dengan kriteria kelas kesesuaian lahan. Adapun hasil overlay peta satuan lahan daerah penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
Satuan Lahan 1.L.K 2.L.K 3.L.K 2.A.K 3.A.K
5| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
Gambar 1. Peta Satuan Lahan Desa Wanayasa Tahun 2016 Sumber : Peta RBI Lembar 1209 – 331 Wanayasa Skala 1 : 25.000; Peta Tanah Base Map Jawa Barat; Peta Kemiringan Lereng Base Map Jawa Barat; Observasi Lapangan 2016. HASIL DAN PEMBAHASAN
7,2963 km2 dengan jumlah penduduk di Desa Wanayasa 5.217 jiwa terdiri dari
Secara Geografis menurut Peta Rupabumi Indonesia Lembar 1209-331 Wanayasa Tahun 2001, Desa Wanayasa terletak pada koordinat 107° 33’ 10,404” BT – 107° 35’ 4,92” BT dan 06° 40’42,204” LS - 06° 43’ 18,48” LS. Luas wilayah desa adalah 729,63 Ha atau sekitar
1.651 kepala keluarga (Monografi Desa Wanayasa, 2015). Dari jumlah penduduk tersebut menurut Ditjen Cipta Karya SNI 03-1733-Tahun 2004, Desa Wanayasa tergolong
wilayah
penduduknya.
Dari
yang hasil
tidak
padat
kepadatan
penduduk yang tidak padat, maka akan
6| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
mempengaruhi penggunaan lahan yang
yang
semakin
penyuluhan yang di lakukan meskipun
luas
untuk
dimanfaatkan
masyarakat guna kebutuhan hidupnya terutama
dalam
pengolahan
didapatkan
dari
mengikuti
penyuluhan tersebut berada di luar desa.
lahan Penyuluhan yang dilakukan oleh
pertanian. dinas Petani
di
Desa
atau
lembaga
terkait
kurang
Wanayasa
merata, biasanya penyuluhan dilakukan
merupakan petani yang tidak hanya
di luar desa wanayasa selain itu kurang
memiliki satu jenis tanaman yang di
adanya informasi mengenai diadakannya
budidayakan.
juga
penyuluhan baik itu di Desa Wanayasa
menanam tanaman cengkeh, pisang, aren,
maupun di desa lainnya menjadikan
dan teh sebagai tanaman pelindung untuk
petani kurang dalam pengetahuan terbaru
tanaman
menjadi
mengenai pengembangan tanaman. Maka
tanaman pelindung, tanaman tersebut
dari itu, perlu adanya evaluasi lahan pada
juga memberikan keuntungan yang sama
setiap tipe satuan lahan dikarena setiap
besarnya
lahan
tetapi
manggis.
karena
dengan pada
mereka
Selain
tanaman
setiap
manggis
musim
petani
memiliki
karakteristik
lahan
berbeda.
mempunyai pemasukan untuk hasil yang di dapatkan dikarenakan dalam setahun panen hanya satu kali untuk tanaman manggis.
kepemilikan lahan dari turun temurun kerabat maupun orang tua, hal tersebut menjadikan petani sudah mengetahui baik
bagaimana
cara
membudidayakannya dan didukung oleh pengalaman bertani yang lebih dari 10 tahun lamanya akan membantu petani dalam
pemeliharaan
atau
perawatan
tanaman. Untuk menjaga kualitas serta hasil
produktivitas
yang
meningkat
petani melakukan perawatan tanaman
Lahan
Kebun
Untuk
Tanaman Manggis Desa Wanayasa Data
Petani manggis mendapatkan hak
dengan
Karakteristik
yang
diperlukan
untuk
mengetahui Karakteristik lahan pertanian untuk tanaman manggis di lakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan,
wawancara
serta
uji
laboratorium. Dari hasil tersebut di dapatkan kondisi fisik daerah penelitian yakni, Desa Wanayasa termasuk kedalam wilayah yang memiliki curah hujan yang tinggi yakni sebanyak 3.645 mm/tahun dengan temperature 25,5° (Perum Jasa Tirta, 2015). Menurut klasifikasi iklim Oldemen curah hujan tersebut temasuk
7| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
tipe iklim B1 yang cocok untuk pertanian
Karakteristik
tanaman musiman (Tjasyono,B 2004:
Kebun Berdasarkan Satuan Lahan
dan
Kualitas
Lahan
hlm 156). Dalam evaluasi lahan, kualitas Kondisi
lahan
kebun
atau
lahan
akan
mempengaruhi lahan
pada
tingkat
pekarangan memiliki jenis tanah latosol
kesesuaian
dan andosol dengan kondisi drainase
tertentu karena kualitas lahan dinilai atas
tanah yang agak terlambat hingga baik
dasar
dalam menyerap air serta kedalaman
mempengaruhi (Jamulya dan Sunarto:
tanah efektif yang tergolong
dalam
1991 hlm 02). Hal tersebut menjadikan
untuk tanaman manggis. Tekstur tanah
lahan kebun atau pekarangan yang di
yang di miliki agak halus dengan kriteria
tanami tanaman pertanian khususnya
lempung liat berdebu dan bertekstur
manggis
halus dengan kriteria tanah yang liat.
penelitian ini.
Retensi hara pada daerah penelitian
peroleh dari jumlah sampel pada setiap
dilihat dari nilai KTK dan pH tanah di
satuan lahan yang telah di turunkan
lahan kebun. Nilai KTK yang tinggi dan
menjadi 5 sampel wilayah dari 35 sampel
nilai salinitas yang rendah menjadikan
populasi. Data yang dibutuhkan adalah
kondisi tersebut sesuai untuk tumbuh
berupa data fisik lahan serta data sosial
tanaman manggis, tetapi nilai pH yang
petani dan proses pengolahan lahannya.
karakteristik
adalah
penggunaan
lahan
orientasi
yang
dalam
Informasi tersebut di
masam mengharuskan tanah tersebut dilakukan
perbaikan
yang
meningkatkan kesuburan tanah. Lokasi penelitian
memiliki
karakteristik
kemiringan lereng yang berbeda mulai dari lereng yang landai atau berombak, agak miring atau bergelombang, miring atau berbukit dengan tingkat bahaya erosi ringan yang dapat dilihat dari singkapan batuan,
bahan
kasar
dan
batuan
dipermukaan yang sedikit ditemukan menjadikan
wilayah
tersebut
sesuai untuk tanaman manggis.
Berdasarkan hasil penelitian yang
akan
cukup
telah
dilakukan
karakteristik
lahan
oleh pertanian
penulis, untuk
kesesuaian lahan di daerah penelitian diperoleh dari observasi atau pengamatan langsung
di
lokasi
penelitian,
uji
laboratorium, dan analisis data sekunder yang di dapatkan dari instansi atau lembaga yang terkait dalam penelitian ini berdasarkan kelas satuan lahan yang hasil penelitiannya dapat dilihat pada Tabel 2.
8| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
Tabel 2.1 Karakteristik Lahan Pada Kelas Satuan Lahan Desa Wanayasa SATUAN LAHAN
Karakteristik lahan
ada
di
pertumbuhan
permukaan, akar
membuat
tanaman
tidak
terhambat dan tingkat erosi yang akan
1.LK
2.LK
3.LK
Temperatur
25,5°C
25,5°C
terjadi menjadi ringan. Selain itu, kondisi
Curah Hujan
3645 mm/tahun
3645 mm/tahun
Baik lempung liat berdebu (agak halus) Dalam >100 cm
agak buruk lempung liat berdebu (agak halus) menengah 9050 cm
25,5°C 3645 mm/tahun baik Liat (halus)
kondisi lereng yang agak miring pada lahan 2.LK serta lereng miring untuk
Tipis <60 cm
Tipis <60 cm
KTK liat (cmol)
34,33 (tinggi)
24,85 (sedang)
pH Tanah
4,56 (masam)
4,54 (masam)
menengah 90-50 cm Sedang 60100 cm 29,59 (tinggi) 4,49 (sangat masam) (0,0075 ds/m) 15 - 30 % sedikit <15 %
Drainase Tanah Tekstur Tanah Kedalaman Tanah Ketebalan Gambut
Salinitas (ds/m) Lereng Batuan di Permukaan Singkapan batuan
(0,007640625 ds/m) 3-8%
(0,004296875 ds/m) 8 - 15 %
sedikit <15 %
sedikit <15 %
Tidak Ada
Tidak Ada
Bahan Kasar
Sedikit <15 %
Sedikit <15 %
Bahaya Erosi
Ringan
Ringan
Tidak Ada sedang 1535 % Sedang
temperature yang sedikit tinggi, drainase yang agak terlambat pada lahan 2.LK,
3.LK, ketebalan efektif tanah yang cukup dalam untuk lahan 3.LK menjadikan lahan tersebut masih termasuk kedalam kelas
cukup
sesuai
untuk
tanaman
manggis. Sedangkan nilai pH yang sangat masam, curah hujan yang tinggi, kondisi lereng yang miring menyebabkan lokasi tersebut masuk pada kelas sesuai marginal dengan tingkat erosi sedang.
Sumber : Hasil penelitian, 2016 Berdasarkan karakteristik satuan lahan 1.LK, 2.LK, dan 3.LK dapat dikatakan sesuai untuk di jadikan lahan pembudidayaan tanaman manggis jika di lihat dari kondisi drainase tanah yang baik pada lahan 1.LK dan 3.LK, tekstur
Tabel 2.2 Karakteristik Lahan Pada Kelas Satuan Lahan Desa Wanayasa Karakteristik lahan Temperatur Curah Hujan Drainase Tanah Tekstur Tanah
sesuai, ketebalan gambut yang tipis, nilai
Kedalaman Tanah Ketebalan Gambut KTK liat (cmol)
KTK dan salinitas yang sesuai dengan
pH Tanah
syarat tumbuh, serta keadaan lereng yang
Salinitas (ds/m)
landai pada lahan 1.LK. Hal tersebut
Lereng Batuan di Permukaan Singkapan batuan Bahan Kasar Bahaya Erosi
yang agak halus, kedalaman tanah yang
mendukung untuk di jadikan tempat penanaman manggis. Selain itu, tidak di temukan
singkapan
batuan
dengan
sedikitnya bahan kasar serta batuan yang
SATUAN LAHAN 2.AK 3.AK 25,5°C 25,5°C 3645 mm/tahun 3645 mm/tahun Baik agak buruk lempung liat lempung liat berdebu (agak berdebu (agak halus) halus) Dalam >100 cm Dalam >100 cm Sedang 60-100 cm Tipis <60 cm 36,84 (tinggi) 35,33 (tinggi) 4,22 (sangat 4,99 (masam) masam) (0,003609375 (0,010078125 ds/m) ds/m) 8 - 15 % 15 - 30 % sedikit <15 %
sedikit <15 %
Tidak Ada Sedikit <15 % Ringan
Tidak Ada Sedikit <15 % Ringan
Sumber : Hasil penelitian,2016
9| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
Berdasarkan satuan lahan 2.AK
syarat operasional penanaman (SOP)
dan 3.AK pada tabel tersebut, termasuk
manggis menurut Pusat Penelitian Tanah
kedalam kelas sesuai sampai dengan
dan Agroklimat, Badan Penelitian dan
sesuai marginal untuk di jadikan lahan
Pengembangan Pertanian, Departemen
budidaya. Lokasi tersebut sesuai di lihat
Pertanian Tahun 2003, maka diperoleh
dari kondisi drainase tanah yang baik
hasil klasifikasikan lahan aktual secara
pada lahan 2.AK, tekstur tanah yang
keseluruhan yang di ambil dari nilai
agak
terendah dari setiap sampel wilayah.
halus,
ketebalan
tanah
baik,
ketebalan gambut sesuai untuk lahan 3.AK, nilai KTK dan salinitas yang sesuai dengan syarat tumbuh, serta tidak adanya singkapan batuan, sedikitnya bahan kasar dan batuan di permukaan. Sehingga akan cocok untuk di jadikan tempat penanaman manggis. Selain itu, kondisi temperature yang sedikit tinggi, ketebalan
gambut
yang
kurang
tipis/sedang untuk kelas 2.AK, kondisi lereng yang agak miring untuk kelas 2.AK, yang masih dapat di katakan cukup sesuai untuk tanaman manggis. Sedangkan, nilai pH yang sangat masam, curah hujan tinggi, serta kondisi lereng miring pada lahan 3.AK menjadikan lokasi
tersebut
berada
pada
kelas
kesesuaian lahan sesuai marginal. Hal
Secara
keseluruhan
bila
di
klasifikasikan pada masing – masing satuan lahan kesesuaian lahan aktual untuk manggis termasuk pada kelas kesesuaian lahan S3 untuk semua satuan lahan. faktor pembatas pada setiap sampel wilayah yang sama, yakni faktor curah hujan, pH, serta lereng miring dengan
tingkat
bahaya
erosi
yang
sedang. Kondisi tersebut masih bisa di upayakan
perbaikan
dengan
cara
menghambat atau memperbaiki faktor pembatas
yang
ada
pada
lokasi
penelitian yang dapat meningkatkan lahan menjadi cukup sesuai (S2) untuk tanaman musiman maupun holtikultural, khususnya tanaman manggis.
tersebut menjadikan lokasi ini termasuk
Upaya Perbaikan Untuk Mengatasi
kedalam lokasi yang harus di lakukan
Faktor Pembatas
upaya perbaikan guna meningkatkan kesuburan
tanah
dan
produktivitas
tanaman Setelah hasil data di dapatkan, kemudian dilakukan pencocokan dengan
Upaya
perbaikan
lahan
guna
mengurangi faktor pembatas diantaranya dengan
cara
melakukan
pengolahan
tanah menurut kontur dan pembuatan terasering
untuk
memperbaiki
10| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
kemiringan lereng Sehingga lahan dapat
Kelas satuan lahan aktual tanaman
di
manggis
olah
dengan
mudah.
Dalam
setelah
diklasifikasikan
memperbaiki pH yang masam dapat di
termasuk kedalam kelas S3 (sesuai
atasi dengan di lakukan pengapuran,
marginal). Dalam peningkatan kelas
penambahan belerang, serta dapat pula
satuan lahan menjadi S2 (Cukup Sesuai),
menambahkan bahan organik dengan
diperlukan upaya – upaya perbaikan guna
tingkat
meminimalisirkan
pengelolaan
yang
sedang
sehingga pH tanah yang awalnya masam bisa
meningkat.
memperbaiki
Sedangkan
faktor
pembatas
hujan (w) yang berlebih dapat di lakukan pembuatan sistem drainase sehingga pada saat musim hujan air akan mengalir dengan lancar dan air tidak terhambat atau tidak menggenang yang dapat mengganggu tumbuh tanaman. Upaya tersebut dapat berhasil ataupun tidak tergantung pada pengelolaan lahan yang di lakukan untuk mengurangi pembatas yang di miliki pada setiap satuan lahan. Perbaikan lahan yang telah dilakukan akan dapat meningkat kelas satuan lahan ataupun menghilangkan faktor pembatas yang dapat diatasi.
penghambat
pertumbuhan tanaman
dalam curah
faktor
Upaya perbaikan untuk mengatasi faktor pembatas yakni dengan cara melakukan perbaikan drainase untuk mengatasi curah hujan yang tinggi, melakukan
penambahan
kapur
atau
belerang pada tanah untuk meningkatkan pH tanah, serta melakukan penanaman manggis
menurut
kontur
untuk
memudahkan pengelolaan lahan dan tanaman
pada
kondisi
lereng
yang
miring. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Arsyad, S. (2006). Konservasi tanah dan Air. Bogor: IPB Press Jamulya dan Sunarto. (1991). Evaluasi
KESIMPULAN
Sumberdaya Lahan Metode Evaluasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan penulis,
maka dapat
disimpulkan bahwa Karakteristik lahan Desa Wanayasa cukup sesuai untuk budidaya tanaman manggis berdasarkan kondisi
fisik
lahan
kebun
atau
pekarangan. Selain itu, jika dilihat dari
Kemampuan
Lahan.
Yogyakarta:
Fakultas Geografi UGM. Rayes.
(2007).
Metode
Inventarisasi
Sumberdaya Lahan. Yogyakarta: Andi Tjasyono,
B.
Bandung : ITB
(2004).
Klimatologi.
11| Nurhaeni.N Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis …..
Sumber Dokumen Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Purwakarta (2015). Purwakarta.
Statistika
Kabupaten
Purwakarta Tahun 2013. Purwakarta Dinas
Pertanian,
Kehutanan
Dan
Perkebunan Kabupaten Purwakarta. (2015). Purwakarta.
Manggis
Purwakarta.
Cipta Karya
SNI (2004). Jakarta Monografi
Badan Pusat Statistika. (2015). Badan Pusat
Direktorat Jendral (Ditjen)
Desa
Wanayasa
(2015).
Purwakarta Perum Jasa Tirta II Kabupaten Purwakarta (2015). Purwakarta Peta Rupabumi Indonesia Lembar 1209331 Wanayasa (2001). Purwakarta