EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN TEGAL (Kajian Peraturan Bupati No. 50 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Kabupaten Tegal Tahun 2011) Oleh: Ilham Tegar Faza, Sri Suwitri
Departemen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http// www.fisip.undip.ac.id email
[email protected] ABSTRAKSI Evaluasi Keberhasilan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat merupakan suatu program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang di daerah membutuhkan sarana air bersih dan sanitasi yang dikelola dan dibuat secara swadaya baik dari pemerintah maupun masyarakat dan pihak swasta. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis evaluasi program PAMSIMAS dalam pelaksanaan dan upaya perbaikan terhadap kendala program melalui indikator performa PAMSIMAS sasaran program. Faktor evaluasi program ini menyangkut organisasi pelaksana, program, dan penerima manfaat sedangkan faktor upaya perbaikan keberhasilan program menyangkut proses pengambilan keputusan organisasi, persyaratan tugas dan wewenang, kompetensi dari staf pelaksana, ekspresi tuntutan. Hasil penelitian Evaluasi Keberhasilan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Kabupaten Tegal ini masih terdapat kendala pada beberapa aspek seperti organisasi pelaksana dengan penerima manfaat, harus adanya jalinan komunikasi antar pengelola baik pemerintah maupun masyarakat agar lebih baik lagi, kesadaran masyarakat akan air bersih masih kurang. Kata Kunci: Evaluasi kebijakan, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, organisasi pelaksana, Masyarakat.
1
PENDAHULUAN
Development Goals sektor Air Minum
A. Latar Belakang
dan
Sanitasi
(WSS-MDG),
yaitu
Air merupakan sumber kehidupan
menurunkan separuh dari proporsi
bagi umat manusia, dimana manusia
penduduk yang belum mempunyai
dapat
untuk
akses air minum dan sanitasi dasar
berbagai macam aktivitas sehari-hari
pada Tahun 2015 (Buku Pedoman
contohnya
Umum
memanfaatkannya
untuk
minum,
mandi,
Pengelolaan
Program
sanitasi, dan lain sebagainya. Hal ini
Pamsimas, 2013:1). Berdasarkan UU
menyebabkan
No.32/2004
komponen
air utama
mendasar
bagi
merupakan yang
kebtuhan
Daerah dan UU No.33/2004 tentang
hidup
Perimbangan Pemerintah
Air bersih dan sanitasi merupakan Tujuan
Pemerintah
paling
manusia.
sasaran
tentang
Pembangunan
Daerah,
Keuangan Pusat
maka
antara
dan
Pemeritah
pemerintah
bertanggungjawab
daerah
penuh
untuk
Milenium (MDG) yang ketujuh dan
memberikan pelayanan dasar kepada
pada tahun 2015 diharapkan sampai
masyarakat
dengan setengah jumlah penduduk
masing,
yang tanpa akses ke air bersih yang
minum dan sanitasi.
di
daerahnya
termasuk
masing-
pelayanan
air
layak minum dan sanitasi dasar dapat
Ruang lingkup program Pamsimas
berkurang. Bagi Indonesia, ini berarti
II mencakup 5 (lima) komponen
Indonesia
program
perlu
mencapai
angka
(Buku
pedoman
peningkatan akses air bersih hingga
Pengelolaan
68,9 persen dan 62,4 persen, untuk
2013:2) yakni sebagai berikut:
sanitasi
1) Pemberdayaan
(UNICEF
INDONESIA
Ringkasan Kajian, 2012:2)
untuk
mencapai
Pamsimas,
masyarakat
dan
pengembangan kelembagaan daerah;
Pemerintah Indonesia memiliki komitmen
Program
Umum
target
2) Peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi;
Millennium
2
3) Penyediaan sarana air minum dan
terdapat
sanitasi umum;
mengalami kegagalan dalam program
4)
Insentif
desa/kelurahan
dan
kabupaten/kota; dan
beberapa
PAMSIMAS Panitia
5) Dukungan manajemen pelaksanaan program.
ini,
desa
menurut
Kemitraan
yang
Ketua (Pakem)
PAMSIMAS Kab Tegal, Arief Ardian (new.pamsimas.org)
menyatakan
bahwa “ Ada 64 desa di wilayah Kab
Berdasarkan Perbup No. 50 Tahun
Tegal
yang
sudah
difasilitasi
2010 untuk mencapai tujuan tersebut
PAMSIMAS. Dari total itu 10 persen
maka harus mencapai sasaran program
diantaranya mangkrak atau tidak bisa
dan sasaran lokasi.
digunakan. Sekitar 6 sampai 7 titik
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dokter Hendadi Setiaji
MKes
didampingi
Kabid
tersebar di Kab Tegal. B. Perumusan Masalah Berdasarkan
Promosi Kesehatan dan Penyehatan
belakang
Lingkungan, Muchtar Mawardi SKM
dirumuskan
(www.jpnn.com)
berikut :
menjelaskan,
dari
287 desa di Kabupaten Tegal, terdapat
1. Apakah
diatas,
uraian
latar
maka
dapat
permasalahan
sebagai
keberhasilan
program
97 desa rawan air bersih. Menurut dia,
PAMSIMAS di Kabupaten Tegal
dari jumlah itu, sebanyak 64 desa
sudah tercapai?
sudah dibangun sarana penyediaan air minum
dan
sanitasi
berbasis
masyarakat (Pamsimas).
semua dapat berjalan lancar, terdapat beberapa desa yang memiliki kendala program
PAMSIMAS
upaya
untuk
melakukan
perbaikan
terhadap
kendala-kendala
Desa dalam program ini tidak
dalam
2. Bagaimana
ini,
program
PAMSIMAS? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
terutama di wilayah Kabupaten Tegal, 3
1. Menganalisis
bagaimana
pelaksanaan program pengelolaan air
bersih
dan
sanitasi
yang
dilakukan oleh badan atau pihak yang
terkait
dalam
program
PAMSIMAS. 2. Menganalisis bagaimana upaya untuk
melakukan
perbaikan
terhadap kendala-kendala program PAMSIMAS untuk jangka waktu
D. Kerangka Pemikiran Teoritis 1. Administrasi
Publik
dan
Menurut Prajudi Atmosudirjo: Publik
organisasi, mengejar
dari dan
adalah
Negara
sebagai
tercapainya
Plano
(dalam
Syafie,
1997:105),
kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumber dayasumber
daya
yang
ada
untuk
memecahkan masalah publik. Uraian di atas bahwa kebijakan
diambil
oleh
pemangku
kepentingan dari pemerintah yang
kepentingan masyarakat umum. Dengan demikian kaitan antara administrasi
pubik
dengan
aspek kebijakan publik, karena pada dasarnya keberhasilan program dapat
suatu proses kerjasama sekelompok di
yang
tujuan-tujuan
bahwa administrasi publik merupakan
ada
Menurut RC. Chandler dan JC.
keberhasilan program masuk pada
Berdasarkan uraian di atas
yang
umum.
yang
administrasi
yang bersifat kenegaraan.
orang
masyarakat
dilaksanakan oleh pemerintah untuk
Keberhasilan Program
administrasi
kepentingan
publik merupakan suatu keputusan
yang akan datang.
Administrasi
melayani
lingkungan
pemerintah dilengkapi dengan perlatan untuk menunjang administrasi dan merupakan keputusan yang diambil
masuk pada sisi evaluasi kebijakan, menurut Nawawi (Nawawi, 2009:155) evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai atau melihat keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi atau unit kerja dalam melakukan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya.
dari Negara yang bertujuan untuk 4
2. Teori Keberhasilan Program David C. Korten (1984 : 180) berpendapat bahwa daya kerja dari suatu program pembangunan adalah fungsi kesesuaian antara mereka yang dibantu, program dan organisasi yang membantu. Dengan istilah yang lebih khusus, program pembangunan akan gagal memajukan kesejahteraan suatu kelompok jika tidak ada hubungan yang erat antara kebutuhan-kebutuhan pihak penerima bantuan dengan hasil program, persyaratan program dengan kemampuan pembantu
nyata
dari
dan
organisasi kemampuan
pengungkapan kebutuhan oleh pihak penerima dan proses pengambilan keputusan dari organisasi pembantu. Korten menggambarkan model ini berintikan tiga elemen yang ada dalam keberhasilan program yaitu program (programme), organisasi pelaksanaan program (organization), dan kelompok sasaran
program
Korten
menyatakan
(beneficiaries). bahwa
suatu
program akan berhasil dilaksanakan
kesesuaian antara program dengan pemanfaat, yaitu kesesuaian antara apa yang ditawarkan oleh program dengan apa yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran
(pemanfaat).
Kedua,
kesesuaian antara program dengan organisasi pelaksana, yaitu kesesuaian antara tugas yang disyaratkan oleh program organisasi
dengan
kemampuan
pelaksana.
Ketiga,
kesesuaian antara kelompok pemanfaat dengan organisasi pelaksana, Tuntutan Putusan yaitu kesesuaian antara syarat yang
diputuskan
organisasi
untuk
dapat memperoleh output program dengan apa yang dapat dilakukan oleh kelompok sasaran program (Haedar Akib dan Antonius Tarigan, 2000: 12). 3. Teori Program Menurut Rossi, Lipsey, dan Freeman (dalam Wirawan, 2011:70) teori
program
komponen,
terdiri
yaitu:
(1)
dari
tiga
Organisasi
pelaksana, (2) Rencana program dan pemanfaatan layanan, (3) Pengaruh dari teori.
jika terdapat kesesuaian dari tiga unsur keberhasilan
program.
Pertama, 5
Dalam
4. Teori Organisasi Menurut
Robbins
penelitian
ini
penulis
(Robbins,
mengambil lokus di Kabupaten Tegal.
1994:7) teori organisasi adalah disiplin
Adapun informan yang ada dalam
ilmu yang mempelajari struktur dan
penelitian ini pertama dari teknik
desain organisasi. Teori organisasi
purposive
menunjuk
Perekonomian
aspek-aspek
deskriptif
adalah
maupun perspektif dari disiplin ilmu
infrastruktur
tersebut.
Pembangunan
Teori
bagaimana
itu
menjelaskan
organisasi
Kepala
dan
Bidang
pengembangan
Badan
Perencanaan
Daerah
Kabupaten
sebenarnya
Tegal, Kepala Bidang Cipta Karya
distruktur dan menawarkan tentang
Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal,
bagaimana
Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan
organisasi
dikonstruksi
guna
dapat
meningkatkan
keefektifan mereka.
Penyehatan
Lingkungan
Kabupaten
Tegal,
Pemberdayaan
5. Teori Sumber daya Henry Simamora (2001 : 3),
Keswadayan
Kesehatan
Kepala
Bidang
Kelembagaan dan Masyarakat
Badan
mengemukakan bahwa sumber daya
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
organisasi dapat dikatagorikan atas
Kabupaten
empat tipe, yaitu : (1) finansial, (2)
teknik jenuh adalah pihak masyarakat
fisik, (3) manusia, (4) kemampuan
sebagai
teknologi sistem.
PAMSIMAS. Dalam
E. Metoda Penelitian Dalam
penelitian
menggunakan
Tegal.
ini
penelitian
penulis kualitatif.
sedangkan
penerima
program
penelitian
menggunakan
teknik
dari
ini
penulis
pengumpulan
data dengan wawancara, observasi dan
Penelitian kualitatif lebih menekankan
dokumentasi.
Kemudian
setelah
analisisnya pada proses penyimpulan
pengumpulan
data
penulis
deduktif dan induktif
serta pada
menggunakan teknik analisis data dari
analisis terhadap dinamika hubungan
Miles dan Huberman yaitu kondensasi
antar fenomena yang diamati, dengan
data, penyajian data dan menarik
menggunakan logika ilmiah.
kesimpulan dan verifikasi. 6
HASIL
PENELITIAN
DAN
A. Evaluasi Keberhasilan Program 1. Organisasi Pelaksana aspek
organisasi
pelaksana pada evaluasi keberhasilan program Tegal
pamsimas
ada
di
beberapa
Kabupaten aspek
yang
dilakukan oleh organisasi pelaksana dalam menjalankan program seperti halnya dengan adanya proses rencana program,
pelaksanaan
program,
pelaksanaan program sesuai dengan peraturan,
dan
koordinasi
dengan
SKPD terkait. Teori Keberhasilan program organisasi pelaksana merupakan suatu badan pelaksana atau aktor dari suatu program yang sudah direncanakan yang
kemudian
program
tersebut
dilaksanakan oleh suatu organisasi pelaksana dan kaitan dengan hasil evaluasi
keberhasilan
program
di
aspek organisasi pelaksana proses rencana
program,
pelaksanaan
program, pelaksanaan program sesuai dengan
pada
koordinasi
karena
koordinasi antar SKPD berjalan baik
PEMBAHASAN
Dalam
hanya
peraturan,
dan
koordinasi
dengan SKPD terkait sudah bagus
pada saat awal namun pada saat berjalannya program masih berjalan walaupun
intensitasnya
mulai
berkurang karena kesibukan masingmasing instansi. 2. Program Komponen
utama
dalam
penyelenggaraan program pamsimas terdiri dari lima komponen utamanya yaitu Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan daerah, peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi, penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum, insentif Desa/Kelurahan dan Kabupaten/Kota, dan dukungan manajemen pelaksanaan program. Pengelolaan menguraikan beberapa
Program
gambaran aspek
utama
umum dalam
pelaksanaan Pamsimas yang dirancang dan dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran program Pamsimas sebagaimana telah ditetapkan pada indikator kinerja Pamsimas dalam Financing Agreement
dan Project
Appraisal Document. Beberapa aspek 7
utama
pengelolaan
program
yang
belum
berjalan
maksimal
dimaksud antara lain adalah dukungan
intensitas
jenis/kategori
dukungan
sementara respon dari masyarakat
rancangan
ditampung di asosiasi BPSPAMS.
bantuan,
kelembagaan, pelaksanaan/implementasi
program,
Action
Plan
pengaduan masyarakat, dan
pemeliharaan,
(ACAP),
dan
Teori keberhasilan program penerima
manfaat
merupakan
operasional
kelompok sasaran yang akan dijadikan
pemantauan,
sebagai penerima manfaat dari adanya
evaluasi dan sistem pelaporan. Teori
instansi
3. Penerima Manfaat
pengadaan barang dan jasa, Anti Corruption
pekerjaan
karena
menjelaskan
suatu program yang akan dilaksanakan program
oleh
organisasi
pelaksana,
kaitan
merupakan kegiatan atau aktivitas
dengan evaluasi keberhasilan program
yang dirancang untuk melaksanakan
dari
kebijakan dan dilaksanakan untuk
program sasarannya sudah bagus yaitu
waktu yang tidak terbatas, dan kaitan
masyarakat yang membutuhkan air
dengan evaluasi keberhasilan program
bersih
dari aspek program terdiri dari 5
keswadayaannya masih belum bagus
komponen utama hanya komponen
di
peningkatan perilaku higienis dan
pendapatan masing-masing masyarakat
pelayanan sanitasi dan penyediaan
yang berbeda menyebabkan keaktifan
sarana air minum dan sanitasi umum
dalam
yang
program
masih
kurang
baik
dalam
hasil
penelitian
namum
beberapa
untuk
daerah
keswadayaan jadi
menunjukan
dan
sisi
karena
pembiayaan
berbeda-beda
dalam
pengelolaannya seperti capaian stop
berkontribusi.
BABS kurang dari 50% dan sarana dan
B. Upaya Perbaikan Keberhasilan
prasarana
yang
beberapa
berjalan
kurang baik. Dari segi aspek hanya
Program 1. Proses Pengambilan Keputusan
aspek dari kesembilan aspek secara
Organisasi
keseluruhan sudah bagus hanya aspek
Proses pengambilan keputusan
pemantauan
program
yang
masih
organisasi
bisa
dikaitkan
dengan 8
adanya keputusan organisasi pelaksana
masih terdapat kendala karena terbatas
mengenai
dari regulasi desa.
berjalannya
program,
organisasi pelaksana dalam hal ini
2. Persyaratan
merupakan salah satu faktor penting
Wewenang
dalam penguhubung antara program
Tugas
dan
tugas
dan
syarat
yang
Persyaratan
dan penerima manfaat diantaranya
wewenang
sikap pelaksana dalam pelaksanaan
diberlakukan
program, Sikap pemerintah dalam
dalam
pemilihan
lokasi
pembangunan
program yang akan dijalankan, syarat-
pamsimas,
Sikap pemerintah dalam
syarat tersebut dibuat dan diharapkan
melakukan
pembangunan
adalah
organisasi
melaksanakan
pelaksana tugas
pada
program
dapat menjalankan program sesuai
pengambilan
kompetensi dari organisasi pelaksana,
keputusan organisasi adalah suatu
dari teori keberhasilan program dan
proses dimana organisasi pelaksana
kaitan dengan evaluasi keberhasilan
sebagai
menjalankan
program pada aspek persyaratan tugas
program tersebut melakukan suatu
dan wewenang secara keseluruhan
tindakan
dalam
sudah bagus dari pedoman tugas, visi
program tersebut mengenai program
dan misi sampaistruktur organisasi
yang akan dinikmati oleh penerima
berjalan
manfaat sesuai dengan ketentuan yang
rencana sampai program berjalan.
pamsimas,
Proses
aktor
dalam
atau
keputusan
ditetapkan. Berdasarkan dari teori keberhasilan
program
dan
kaitan
dengan
baik
pada
awal
3. Kompetensi dari Staf Pelaksana Kompetensi
adalah
suatu
dengan evaluasi keberhasilan program
ketentuan apa yang dibuat untuk suatu
dimana
program,
sikap
pemilihan
lokasi
pemerintah
sebagaimana
kompetensi
pengelolaan
tersebut dibuat untuk suatu program
program sudah sesuai dengan pedoman
agar program tersebut dapat berjalan
hanya
dilapangan
respon
dan
dalam
pemerintah
dalam
menanggapi usulan program dari desa
dengan
baik
sesuai
ketentuan dan syarat dari organisasi pelaksana tersebut, dengan adanya 9
teori dan evaluasi keberhasilan yang
A. Evaluasi Keberhasilan Program Program pamsimas yang ada di
ada bahwa kompetensi yang ada sudah disesuiakan staf
ahli
dengan dari
masing-masing
struktur
organisasi
dari 99 program yang dibangun di
masing-masing.
berbagai desa ada 7 yang memiliki
4. Ekspresi Tuntutan Ekspresi tuntutan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh penerima manfaat dalam suatu program kepada organisasi pelaksana sebagaimana apa yang dirasakan oleh penerima manfaat seperti adanya keluhan maupun apa saja dampak dari berjalannya program tersebut, dari teori dan kaitan dengan evaluasi keberhasilan program bahwa ekspresi
tuntutan
masyarakat
sudah
yang
ada
bagus
dari
dimana
mereka sudah mengeluarkan pendapat dari
program
tersebut
walaupun
memang hasil dari program tersebut belum sepenuhnya secara keseluruhan bagus masih ada kendala dan butuh respon
dari
Kabupaten Tegal sudah cukup bagus
pemerintah
untuk
mengatasi usulan dari masyarakat mengenai program.
kendala yang butuh penanganan lebih lanjut yaitu ada 1 yang berstatus merah dan 6 berstatus kuning. Dari ada beberapa kendala tersebut disebabkan karena berbagai macam ada yang dari segi pengelolaan seperti pengelolaan program pamsimas yang kurang baik tanpa menggunakan watermeter, dari segi teknis seperti tidak menggunakan watermeter, daya listrik kurang kuat, kebocoran pipa, kerusakan alat. Dari segi sumber air seperti kualitas air kurang baik, debit air yang kurang. Dari
segi
sosial
seperti
antusias
masyarakat yang masih kurang, ada permasalahan
internal
dari
desa,
adanya saluran PDAM dalam satu desa yang sama dengan pamsimas. Dari beberapa capaian program pamsimas yang ada seperti KPI 2, KPI
PENUTUP 1. Kesimpulan
7, KPI 8, dan KPI 9 yang masih belum mencapai
target
mengenai
target
adalah
KPI
masyarakat
7
yang
10
bebas buang air besa sembarangan dari
secara langsung harus ada pembinaan
target nasional 50% dan capaian saat
secara berkelanjutan.
ini adalah 38,08% dan hal ini perlu
Pada
intinya
evaluasi
dilakukan pembenahan lebih lanjut
keberhasilan program pamsimas yang
oleh pemerintah daerah.
ada di Kabupaten Tegal masih belum
Ketiga aspek dalam evaluasi
berhasil masih ada beberapa aspek
keberhasilan program pamsimas antara
yang masih belum ditangani seperti
program, organisasi pelaksana, dan
dari sisi capaian target buang air besar
penerima manfaat yang perlu diberi
sembarangan yang belum memenuhi
perhatian khusus adalah organisasi
target, dari sisi pengelolaan yang
pelaksana
dan
masih belum berhasil ada 7 titik
walaupun
dari
dilapangan
penerima hasil
sisi
manfaat,
yang
ada
kendala yang masih perlu diperbaiki
masyarakat
atau
mulai
perbaikan dari
penerima manfaat yang mempengaruhi
masyarakat,
program pamsimas dengan adanya
pembinaan.
kesadaran masyarakat akan kebutuhan
sisi teknis,
koordinasi,
dan
B. Upaya Perbaikan
program pamsimas dan keswadayaan
Keberhasilan Program
yang
tetapi
Upaya keberhasilan program
perhatian dari organisasi pelaksana
bahwa ekspresi tuntutan yang ada dari
disini sangat diperlukan, ada beberapa
masyarakat
keluhan yang ada di masyarakat belum
mereka sudah mengeluarkan pendapat
cepat
dari
masih
kurang,
tanggap
akan
dalam
menangani
sudah
program
bagus
tersebut
dimana
walaupun
program yang memiliki kendala, dari
memang hasil dari program tersebut
sisi
sudah
belum sepenuhnya secara keseluruhan
melakukan
bagus masih ada kendala dan butuh
organisasi
pelaksana
berupaya
dalam
pembinaan,
koordinasi,
perbaikan berkelanjutan
tetapi
maupun
harus
karena
secara
masyarakat
respon
dari
pemerintah
untuk
mengatasi usulan dari masyarakat mengenai program.
belum tentu bisa mengatasi program 11
Segi
upaya
keberhasilan
program
diperhatikan
perbaikan yang
adalah
harus diperbaiki dalam upaya
perlu
perbaikan keberhasilan program
proses
pamsimas, adanya kendala dalam
pengambilan keputusan dan ekspresi
program
tuntutan, dimana dalam kendala yang
upaya
ada di masyarakat tentang program
lakukan agar kendala tersebut
pamsimas diajukan ke pemerintah
cepat
daerah
pemerintah tetapi harus adanya
dan
dari
respon
pemda
pamsimas
merupakan
yang harus pemerintah
teratasi
tidak
sekarang agak terbatasi dengan UU
koordinasi
desa
berbagai aspek antara pemerintah
dan
proses
pengambilan
lebih
hanya
lanjut
keputusan yang tidak cepat, sehingga
daerah,
masyarakat,
program tidak cepat diatasi.
asosiasi
dan
Kendala program yang perlu diperhatikan mengenai
yang
lain
adalah
terbenturnya
program
dari
pengelola,
berbagai
macam
pihak yang mendukung dalam berjalannya
program
seperti
kurangnya
koordinasi
dalam
pamsimas dengan air PDAM didalam
program pamsimas yang kurang
satu desa, karena masyarakat lebih
intens
condong menggunakan air PDAM
dilakukan dengan rapat rutin yang
yang
pengelolaannya
diagendakan untuk membentuk
daripada program pamsimas yang
kembali jadwal pemantauan dan
harus dikelola secara swadaya.
koordinasi antar instansi, dan
2. Saran
terbenturnya
lebih
jelas
Dari kesimpulan di atas mengenai evaluasi
keberhasilan
program
dan
pemantauan
pamsimas
dapat
dengan
PDAM dalam satu desa harusnya pemerintah
bisa
pamsimas di Kabupaten Tegal penulis
mengkoordinasikan dengan pihak
dapat
PDAM agar dapat melakukan
memberikan
saran
sebagai
berikut: 1.
Koordinasi
penanganan lebih lanjut agar tidak dari
organisasi
pelaksana merupakan hal yang
terjadi
kejadian
yang
sama
diwaktu yang akan datang. Dan 12
koordinasi yang dilakukan dari
pemerintah
seluruh aspek, pengelolaan yang
pamsimas
baik,
berkelanjutan
yang bersifat swadaya sehingga
memperkecil
pemerintah
dan
diharapkan
2.
dapat
karena
merupakan
program
harus
minimnya terjadi kendala dalam
menggerakan
program.
tergugah
Sosialisasi
mengenai
perilaku
program pamsimas agar lebih
lebih
bisa
masyarakat
agar
untuk
swadaya
hidup bersih dan sehat pada
melakukan
dalam
program
pamsimas. 4.
Respon
dan
usulan
masyarakat
kurangnya capaian dari stop buang
pamsimas dan pemerintah agar
air
yang
dilakukan sosialisasi, pembinaan
aspek
dan membuat kontak komunikasi
besar
sembarangan salah
satu
dengan
dari
ditingkatkan lagi terkait masih
merupakan
3.
daerah,
program dalam pamsimas dan
khusus
diharapkan sosialisasi dibidang
usulan tentang pamsimas yang
kesehatan yang difasilitasi dengan
diharapkan akan cepat tanggap
program pamsimas yang sudah
dalam merespon berbagai usulan
dibangun
dari
diharapkan
akan
mengenai
pengelola
respon
masyarakat
dan
mengenai
meningkatkan jumlah masyarakat
program
dalam melakukan perilaku hidup
melakukan
bersih dan sehat terutama di
pembinaan mengenai tata cara
bidang stop buang air besar
usulan program ke pemerintah
sembarangan.
agar masyarakat bisa memahami
Penerima
manfaat
atau
masyarakat harus meningkatkan
pamsimas sosialisasi
dan dan
bagaimana cara usulan program ke pengelola dan pemerintah.
kesadaran akan pentingnya air
DAFTAR PUSTAKA
bersih melalui program pamsimas
Azwar, Saifuddin. (2007). Metode
dan hal ini harus diimbangi oleh
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
pengelola baik dari desa maupun
Pelajar. 13
Ibrahim, Amin. (2009). Pokok-pokok Administrasi Publik & Implementasinya. Bandung: Refika Aditama. Indiahono, Dwiyanto. (2009). Kebijakan Publik Berbasis
dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Aalfabeta. Syafie, Inu Kencana. (1997). Ilmu
Dynamic Policy Analisys.
Administrasi Publik (Edisi Revisi).
Yogyakarta: Gava Media.
Jakarta: Rineka Cipta.
Korten, David C. (1988). Penyusunan
Wibawa, Samodra, Yuyun
Program Pembangunan
Purbokusumo, Agus Pramusinto.
Pedesaan: Pendekatan Proses
(1994). Evaluasi Kebijakan
Belajar, dalam Korten, David C.
Publik. Jakarta: PT RajaGrafindo
(1988). Pembangunan Berdimensi
Persada.
Kerakyatan. Jakarta: Yayasan Obor. Miles, Metthew B, A. Michael
Wirawan. (2011). Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajawali Pers.
Huberman and Johnny Saldana.
Non Buku:
(2014). Qualitative Data Analysis,
Peraturan Bupati Tegal No. 50 Tahun
A Methods Sourcebook, (3th.
2010 tentang Petunjuk
Ed.). Sage Publications, Inc.
Pelaksanaan Bantuan Program
Patton, Michael Quinn. (2006).
Penyediaan Air Minum dan
Metode Evaluasi Kualitatif.
Sanitasi Berbasis Masyarakat
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(PAMSIMAS).
Robbins, Stephen P. (1994). Teori
Akib, Haedar dan Tarigan, Antonius.
Organisasi: Struktur, Desain, dan
(2008). Artikulasi Konsep
Aplikasi. Jakarta: Arcan.
Implementasi Kebijakan:
Subarsono, AG. (2011). Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori
Perspektif, Model dan Pengukurannya. Dalam http://rudisalam.files.wordpress.co 14
m/2010/01/artikulasi-konsep-
Diunduh pada 24 November 2014
implementasi-kebijakan-jurnal-
pukul 11.47 WIB.
baca-agustus-20081.doc. Diunduh
Ringkasan Kajian Air Bersih. (2012).
pada 8 Desember 2014 pukul
Dalam
20.44 WIB.
http://www.unicef.org/indonesia/i
Berita Pamsimas, Komitmen Pemda
d/A8__B_Ringkasan_Kajian_Air_
dan BP SPAMS dalam
Bersih.pdf. Diunduh pada 12
Pengelolaan Keberlanjutan
Oktober 2014 pukul 12.47 WIB.
Program (2013). Dalam http://new.pamsimas.org/index.ph p?option=com_k2&view=item&id =298:enam-infrastruktur-fisikpamsimas-kab-tegal-pamsimasmangkrak&Itemid=148. Diakses pada 7 Oktober 2014 pukul 20.34 WIB. Berita Pamsimas Kabupaten Tegal. (2013). Dalam http://www.jpnn.com/read/2013/0 4/16/167558/Puluhan-DesaKekurangan-Air-Bersih- diakses pada 19 Oktober 2014 pukul 19.47 WIB. Buku Pedoman Umum Pamsimas. (2013). Dalam http://www.ampl.or.id/pdf/pedom an/pamsimas/01%20Pedoman%20 Umum%20Pamsimas23Mei2013__FF(1)_CVR.pdf. 15