perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA
SKRIPSI
Oleh: BAYU AJI SETYOKO K7408070
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA
Oleh: Bayu Aji Setyoko K7408070
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012 commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Bayu Aji Setyoko. EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI
DATA KEUANGAN DI BANK
TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) sistem dan prosedur manual SIA mengenai data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, (2) sistem dan prosedur keamanan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, (3) pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan SIA di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, (4) kendala dari penerapan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari narasumber serta dokumen dan arsip perusahaan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Prosedur penelitian dimulai dari tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap penyusunan laporan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sistem dan prosedur manual SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta menggunakan sandi perantara ketika ada kegiatan transaksi baik penarikan ataupun penyetoran data keuangan. (2) Sistem dan prosedur SIA dalam melindungi data keuangan di BTN Cabang Surakarta didukung oleh mobile banking dan internet banking untuk kemudahan akses nasabah dalam bertransaksi dimana saja, kemudian semua data akan masuk secara terkomputerisasi dan otomatis pada bagian Transaction Processing (TP). Berdasarkan Standar Operasional Komputer, penggunaan aplikasi utama dalam pengelolaan data keuangan adalah Branch Delivery System (BDS). Aplikasi BDS digunakan mulai dari pencatatan keuangan hingga pembuatan laporan keuangan dan memiliki fitur commit to user atau kesalahan data keuangan recovery dan record sehingga bila ada manipulasi vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan segera terdeteksi. (3) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan SIA di BTN Cabang Surakarta terletak pada penerapan Real Time Gross Settlement (RTGS) versi 2 sesuai dengan mandatory dari Bank Indonesia. Lebih lanjut bank BTN telah menerapkan Management Information System (MIS) dalam pengelolaan data keuangan yang bertujuan mengetahui informasi lengkap mengenai data nasabah dan mengidentifikasi kinerja untuk mengetahui risiko yang tidak diharapkan. (4) Kendala dari penerapan SIA di BTN Cabang Surakarta terutama masalah akses jaringan internet yang kurang cepat dikarenakan sibuknya lalu lintas data keuangan dan kapasitas server utama yang kurang memadai.
Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Data Keuangan.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Bayu Aji Setyoko. THE EVALUATION OF THE SAFETY FOR THE INFORMATION OF ACCOUNTINNG SYSTEM IN PROTECTING THE FINANCIAL DATA AT BANK TABUNGAN NEGARA SURAKARTA. Skripsi. The Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, October 2012. In line with the purpose of this study, to know: (1) the system and manual procedual Accounting Information System (AIS) about the financial data at Bank Tabungan Negara Surakarta, (2) the system and the procedure of AIS safety in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara Surakarta, (3) The usage of technology and infomation in implementing AIS at Bank tabungan Negara Surakarta, (4) the effect of the using AIS in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta. The design of this research was descriptive qualitative design. The population of this research was from the interview and some documents. In addition, the data was collected from the interview, observation and some photos. The validity of the data used the technique of triangulation. The Technique of interaction analyse is used to analyzethedata of this research. The procedurre of this research is begun from the step of preparation, the step of collecting data, the step of anlyzing data also the step of proposal arrangement. The result of this research shows that: (1) The system and manual procedual Accounting Information System (AIS) about the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta uses the symbols of connector. So, when there are payment and unpayment. (2) The system and the procedure of AIS safety in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta issupported by mobile banking and internet banking to make easier the customers wherever and whenever they are. Then, all of the data will enter to the system of computerize automatically. Based on the standarization of the computer, the usage of main commit to user application in managing the financial data, Branch Delivery System (BDS). The ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BDS application is used since the financial writing to the last result of the financial and have recovery and record. So, If only there is financial mistakes will be easier to be detected. (3) The usage of technology and infomation in implementing AIS at Bank Tabungan Negara, Surakarta is located to the Real Time Gross Settlement (RTGS) implementation for the second type related to the mandatory from Bank Indonesia. Futhermore, Bank Tabungan Negara has implemented the management information system (MIS) in managing the data. In order to know the information completely abiut the data of the customers and the way how to work and to decrease the risk that will be happened. (4) The effect of the using AIS in protecting the financial data at Bank Tabungan Negara, Surakarta specillay for the error of the link of internet which is not to fast in connecting the data because of the busy job of the system it self and the minimalize of the capasity for the main server.
Key words: Accounting Information System (AIS), Financial Data.
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO “Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah” (Nabi Muhammad SAW) “Hati ibarat cermin, apabila dibersihkan akan semakin bersih dan mengkilap” (Imam Al Ghazali) “Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan perutnya dengan makanan” (Frederick E. Crane) “Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer” (Sydney Harris) “Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah” (Kahlil Gibran) “Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih” (Lao Tse) “Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca” “Kemarin adalah sejarah. Hari ini adalah anugerah. Lupakan hari kemarin, jangan sia-siakan hari ini, untuk hari esok yg lebih baik”
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada Mu, kupersembahkan karya ini untuk: “Ibunda Ruswati dan ayahanda Supandi, S.Pd” Doamu yang tiada putus , kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih sayang tiada terbatas pula. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu. “ Mas Ery Adi Prasetyo SE, Mas Hermawan Ade Sulistyo SH, Mba Vita Permata Sari Amd, S.pd, Mba Erna S.Pd, Mba Ririn SE dan Mas Anto” Terima kasih karena senantiasa memberikan semangat dan doa kepadaku meskipun kalian jauh di sana, tetapi semangat dan doa kalian senantiasa menyertaiku sampai aku selasaikan tanggung jawabku ini. “Bagus, Aulia dan Dewo, Dwi Herfianto, Yudhi, Putri, Esti dan Ardian” Terima kasih atas dukungan kalian selama ini baik dalam suka dan duka. Semangat yang tak pernah padam ketika melangkah jalan yang panjang.
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan Atas Kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselenggaranya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan , bimbingan , dan pengerahan dari berbagi pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini. 3. Bapak Wahyu Adi, M.Pd., selaku ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi. 4. Ibu Dra. Sri Witurachmi, MM, selaku pembimbing I yang telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan pengarahan dengan bijaksana. 5. Bapak Sohidin, SE., M.Si., Akt, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan dengan baik. 6. Bapak Drs. Sukirman, MM, selaku sekretaris penguji skripsi. 7. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan saran dan petuah. 8. Bapak Heru, Deputy Branch Manager bank BTN Surakarta yang telah memberikan izin penelitian skripsi ini. 9. Bapak Ijastomo selaku bagian Internal Kontrol bank BTN Cabang Surakarta yang membantu penulisan skripsi ini. 10. Ibu Ambarwati selaku Supervisor Akuntansi bank BTN Cabang Surakarta to user yang meluangkan waktu untukcommit melakukan kegiatan interview. xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11. Ibu dan Bapak yang telah memberikan semangat, doa dan pengorbanan serta bimbingan menunjang aktivitas peneliti. 12. Kakak dan saudaraku yang memberikan bimbingan, arahan dan motivasi tiada henti. 13. Dian F yang telah menemaniku, memberikan semangat dan dorongan untuk beraktifitas. 14. Sahabatku di boarding house Wahyu Jaya, Albana, Lufthansa dan Nisima. 15. Sahabatku Agus Ariyanto C-oro yang telah membantu saya ketika observasi di BTN. Rekan-rekan Sitta, Nisa, Abdul, Agus Planet, Anggra dan Agus Gandum yang telah berbagi keceriaan. 16. Teman-teman blogger Indomotoblog.net yang telah berbagi wawasan dan ilmu pengetahuan. 17. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi angkatan 2008. 18. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT, Amin ya Rabb. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta,
Oktober 2012
Penulis
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iv
HALAMAN REVISI ......................................................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
vi
HALAMAN ABSTRAK..................................................................................
vii
HALAMAN ABSTRACT .................................................................................
ix
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
xi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
xii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
xiii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Rumusan Masalah. ...............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian. ................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ……………………………………………………..
6
1. Sistem Informasi Akuntansi ..........................................................
6
a. Konsep Sistem Informasi ........................................................
6
b. Konsep Sistem Informasi Akuntansi ........................................
6
c. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi. ..................................
8
d. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ..............................
9
e. Tujuan dan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi .............. .... commit to user f. Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi ............................
10
xv
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Sumber Daya Sistem Informasi Akuntansi .............................
11
h. Jenis-jenis Risiko dalam Sistem Informasi Akuntasi ..............
12
i. Pengendalian Akses dalam Sistem Informasi Akuntansi ..........
13
2. Data Keuangan ..............................................................................
15
a. Pengertian Data Keuangan ......................................................
15
b. Proses Data Keuangan..............................................................
16
c. Bukti Pembukuan dalam Data Keuangan ................................
16
d. Siklus Data Keuangan . ............................................................
17
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................
18
C. Kerangka Berpikir ................................................................................
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
21
1. Tempat Penelitian. ...........................................................................
21
2. Waktu Penelitian. ............................................................................
22
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................
22
C. Data dan Sumber Data . .......................................................................
24
D. Teknik Sampling .................................................................................
27
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
28
F. Validitas Data ......................................................................................
29
G. Analisis Data .......................................................................................
30
H. Prosedur Penelitian ..............................................................................
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian.......................................................
33
1. Sejarah Bank Tabungan Negara .....................................................
33
2. Sejarah Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta ......................
36
3. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta .............
37
4. Nilai-nilai Perusahaan ....................................................................
38
5. Struktur Organisasi bank Tabungan Negara Cabang Surakarta .....
39
6. Deskripsi Jabatan Pegawai .............................................................
40
7. Produk Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta ........................ commit to user B. Deskripsi Temuan Penelitian ..............................................................
44
xvi
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Deskripsi Pengembangan TI dalam Mendukung Kinerja SIA ......
58
2. Sistem dan Prosedur SIA secara Manual ......................................
60
3. Sistem dan Prosedur SIA ..............................................................
63
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi di BTN ...................................
74
5. Pengawasan Intern dalam SIA di BTN .........................................
76
6. Standarisasi Perangkat Keras di BTN ...........................................
77
7. Kendala Penerapan SIA di BTN ...................................................
78
8. Pengembangan SDM dalam SIA ..................................................
78
C. Pembahasan
..................................................... .................................
1. Sistem dan Prosedur Manual SIA Mengenai Data Keuangan BTN Cabang Surakarta ............................................................................. 2. Sistem dan Prosedur SIA Keamanan SIA dalam Melindungi Data Keuangan di BTN Cabang Surakarta .............................................. 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Penerapan SIA di BTN Cabang Surakarta ............................................................................ 4. Kendala dari Penerapan SIA dalam Melindungi Data Keuangan di BTN Cabang Surakarta .................................................................... BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
79 79 80 82 83
A. Kesimpulan .........................................................................................
85
B. Implikasi
.........................................................................................
86
................................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
89
LAMPIRAN .....................................................................................................
91
C. Saran
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kode Sandi Buku Besar
18
Tabel 2. Waktu Penelitian
22
Tabel 3. Nilai-nilai Perusahaan
38
Tabel 4. Produk Simpanan BTN Cabang Surakarta
45
Tabel 5. Produk Kredit BTN Cabang Surakarta
46
Tabel 6. Produk Kredit dan Dana BTN Cabang Surakarta
49
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir
20
Gambar 2. Model Analisis Interaktif
31
Gambar 3. Struktur Organisasi Bank BTN Cabang Surakarta
39
Gambar 4. Flowchart Pemberian Kredit Yasa Griya (KYG)
51
Gambar 5. SIA BTN Cabang Surakarta secara Manual
60
Gambar 6. SIA BTN Cabang Surakarta
63
Gambar 7. Sistem dan Prosedur SIA Menggunakan Aplikasi BDS
64
Gambar 8. Aplikasi Sistem BI RTGS di BTN Cabang Surakarta
67
Gambar 9. Tranfer Antar Bank Menggunakan BI RTGS
70
Gambar 10. Sistem Operasional Komputer BTN Cabang Surakarta
72
commit to user xix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
91
Lampiran 2. Field Note
92
Lampiran 3. Visi Misi Bank BTN
100
Lampiran 4. Nilai-nilai Perusahaan
101
Lampiran 5. Budaya Perusahaan
102
Lampiran 6. Kredit Yasa Griya
103
Lampiran 7. Struktur Organisasi Kantor Cabang Surakarta
111
Lampiran 8. Formulir Penyetoran dan Penarikan
112
Lampiran 9. Foto Penelitian
113
Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian
115
commit to user xx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan informasi akuntansi semakin kompleks sehingga memerlukan sistem informasi akuntansi (SIA) untuk mendukung transaksi internal, lintas fungsional dan transaksi yang bersifat eksternal di perusahaan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat maka perusahaan membutuhkan SIA yang tepat, cepat dan akurat dalam mendukung kinerja perbankan. Sistem komputerisasi perbankan atau sering disebut dengan banking alphabits dapat mengolah data informasi dan menyajikan kepada para pemakai, baik top manajer hingga bagian akuntansi dalam waktu singkat. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengambilan keputusan atau kebijakan di perbankan. Semakin kompleksnya fasilitas bank dalam memudahkan layanan berarti semakin rumit adopsi teknologi informasi yang dilakukan oleh bank. Tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi di dunia perbankan bertujuan memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini khususnya di perbankan semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi di dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang mudah digunakan dan dapat diakses secara cepat sehingga kepuasan konsumen dapat terjaga dengan baik. Kegiatan perbankan berbasis teknologi memang banyak mengalami kendala dimana anggaran yang dikeluarkan untuk adopsi teknologi informasi sangat mahal, dikarenakan sebagian besar teknologi baik software ataupun hardware disuplai oleh pabrikan yang berada di luar negeri. Sebenarnya ada juga perangkat teknologi yang diciptakan oleh programmer atau ahli IT di Indonesia dan tentunya dalam penggunaan aplikasi lokal lebih menghemat anggaran yang seharusnya dikeluarkan. Beberapa tahun terakhir keamanan data perbankan di Indonesia dalam commit to user penggunaan fasilitas data keuangan banyak mengalami kendala. Proteksi melalui 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
enkripsi SSL 2048 bit dan fasilitas firewall yang digunakan sebagai pengaman data nasabah bank sangat rentan disusupi hacker yang berusaha mencuri password agar dapat login ke akun target. Beberapa Bank situsnya mampu diserang peretas menggunakan teknik social engineering dan kemudian banyak yang menutupi celah keamanan menggunakan One Time Password (OTP) dalam notifikasi customer yang sedang melaksanakan kegiatan transaksi secara online. Setiap harinya server-server di bank yang terkoneksi 24 jam ke internet selalu menghadapi ancaman dari para hacker atau internet freaks lainnya dengan tujuan kriminal tertentu atau juga untuk memberi masukan akan adanya celah keamanan di berbagai server sekaligus beserta sistem operasinya. Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi, sayang sekali masalah keamanan sistem informasi dalam melindungi data keuangan perbankan seringkali kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi perbankan. Menurut Williams S. Hopwood (2000:249), cara utama mencegah sabotase dan penggelapan adalah menerapkan jenjang yang memadai dalam pengendalian akses. Jadi ketika pegawai melakukan pemrosesan data keuangan dikendalikan secara berganda yang memisahkan pelaku dengan target potensial yang dapat dilakukannya. Tiga jenjang tersebut adalah: pengendalian akses letak, pengendalian akses sistem, dan pengendalian akses berkas. SIA merupakan sekumpulan sumber daya yang diciptakan untuk menstransformasikan data menjadi informasi perbankan. Pada dunia perbankan informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pemakai, mulai bagian teller, bagian akuntansi hingga pimpinan bank. Peengunaan istilah informasi akuntansi mencakup pemrosesan transaksi (data keuangan), penggunaan teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi. Di dalam SIA perbankan, diperlukan keamanan data keuangan yang senantiasa diperbaharui agar kemampuan menghalau ancaman dapat bekerja secara optimal. Tanpa pembaharuan sistem sangat mudah dicari kelemahan dan kemudian disusupi keylogger yang senantiasa merekam jejak aktifitas nasabah commit user ketika menggunakan data keuangan dalamtopelayanan perbankan. Menurut George
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
H. Bodnar (2003:52), agar keamanan sistem informasi akuntansi dapat berjalan dengan
baik
maka
dilakukan
key-transcribe
atau
pengetikkan
dengan
menggunakan terminal data (personal computer) yang melalui proses masukan (key verification). Verifikasi kunci merupakan prosedur pengendalian yang mendeteksi kesalahan dalam operasi keying yang dilakukan oleh operator bank. Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta dalam melakukan kegiatan bisnisnya tidak terlepas dari penggunaan sistem informasi. Sistem informasi digunakan untuk melakukan kegiatan operasional perbankan dan terkait pelayanan prima kepada pelanggan. Bank tabungan negara melakukan reengineering system pada seluruh cabang dengan mengikutsertakan 3 konsultan untuk penanganan proyek, penanganan sistem dan implementasi kontrol pada bagian akuntansi. Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta merupakan bank yang sudah menerapkan manajemen risiko dan tata kelola data keuangan yang sangat baik. Hal ini selaras dengan jumlah nasabah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Agar data keuangan dapat berjalan dengan baik maka manajemen keuangan harus senantiasa diperbaharui. Melalui penerapan SIA yang baik maka kualitas pelayanan terhadap pelanggan akan mampu ditingkatkan. Terutama terkait pengamanan data akuntansi dan juga data penting terkait identitas pelanggan. Pada akhirnya ini penerapan SIA sesuai dengan visi Bank Tabungan Negara yaitu meningkatkan keunggulan kompetitif melalui pengembangan inovasi produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini. Berdasarkan uraian di atas dan memperhatikan kondisi bank yang mendukung dilaksanakannya penelitian maka penulis akan mengambil judul: “EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MELINDUNGI
DATA KEUANGAN DI BANK TABUNGAN NEGARA
CABANG SURAKARTA”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah sistem dan prosedur manual SIA mengenai data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta? 2. Bagaimanakah sistem dan prosedur keamanan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta? 3. Bagaimanakah pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan SIA di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta? 4. Apakah kendala dari penerapan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di uraikan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur manual SIA mengenai data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta. 2. Untuk mengetahui sistem dan prosedur keamanan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta. 3. Untuk mengetahui pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan SIA di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta. 4. Untuk mengetahui kendala dari penerapan SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan suatu inovasi dalam dunia perbankan terkait pengaturan SIA yang diterapkan agar senantiasa aman dari penyalahgunaan data keuangan perbankan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perbankan supaya memperbaharui sistem keamanan agar informasi-informasi transaksi bank dan data nasabah bank dapat terjaga dari kerugian yang mungkin saja terjadi. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dan referensi dalam dunia kepustakaan mengenai Evaluasi Keamanan Sistem Informasi Akuntansi dalam Melindungi Data Keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.
2. Manfaat Praktis a. Bagi perbankan Dengan adanya penelitian ini dapat menjadikan bahan pertimbangan dalam merealisasikan SIA yang senantiasa terancam keamanannya dari berbagai pihak agar penggunaan fasilitas data keuangan dapat memiliki keamanan atau proteksi tingkat tinggi. Sistem informasi akuntansi di perbankan harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), hal ini bertujuan agar kinerja perusahan dapat berjalan dengan baik dan meminimalkan risiko yang merugikan perbankan. Perbankan juga diharapkan senantiasa memperbaharui sistem informasi mereka baik hardware maupun software agar masalah kemanan data keuangan dapat terlindungi dengan baik dan tentunya pelayanan fasilitas perbankan dapat optimal. b. Bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Evaluasi Keamanan Sistem Informasi Akuntansi dalam Melindungi Data Keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, sehingga dapat berguna bagi penulis maupun orang lain dikemudian hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem Informasi Akuntansi
a) Konsep Sistem Informasi Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer di dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat (George H. Bodnar, 2000: 4). “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai” (James A. Hall, 2001: 7). Sistem informasi dari perusahaan yang didekomposisi menjadi subsistem-subsistem utama. Dua kelas sistem utama yang muncul pada dekomposisi adalah SIA dan sistem informasi manajemen (SIM). Suatu sistem informasi fisik tidak akan di organisasikan dalam paket yang terpisah-pisah. Sistem informasi menerima input yang disebut transaksi dan dikonversikan melalui berbagi proses menjadi output informasi yang akan didistribusikan kepada para pemakai informasi. Fungsi dari sistem informasi di perusahaan bertanggung jawab untuk pengolahan data. Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi yang paling mendasar dalam setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah berevolusi dari struktur organisasi sederhana yang meliputi beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks yang meliputi spesialis yang bermutu (George H. Bodnar, 2000: 11). b) Konsep Sistem Informasi Akuntansi SIA secara tradisional masih berorientasi pada masalah masa lalu (historical oriented) yang menyediakan gambaran secara menyeluruh dari commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
perusahaan namun sedikit sekali informasi yang digunakan bagi manajer yang bertanggung jawab atas kegiatan pada tingkatan umum di perusahaan. Penerapan SIA kemudian mengalami perubahan terhadap sistem informasinya menggunakan komputer. Perkembangan SIA mengarah pada suatu produk (peralatan) dan konsep (prosedur) yang mencakup pengelolaan data keuangan (Hary Setiyawati, 1996: 15). SIA berkenaan dengan transaksi keuangan, yaitu transaksi yang diukur dalam bentuk uang. SIA menggunakan kerangka kerja yang sangat terstruktur yang mencakup beberapa subsistem dan biasanya menggunakan akuntansi pemasukan ganda (double entry accounting). Karena setiap transaksi keuangan mempertukarkan sesuatu nilai uang untuk nilai lainnya, maka transaksi mempunyai kegandaan (dualitas) dasar yang berati ada sesuatu yang diberikan dan ada sesuatu yang diterima. Masing-masing dari transaksi ini, apa yang diberikan dan apa yang diterima, dicatat terpisah dan diproses dengan cara yang berbeda dalam suatu SIA (George M. Scott, 2004: 385). SIA memproses transaksi keuangan dan nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan, SIA terdiri atas tiga subsistem utama yaitu sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system) yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan untuk pemakai pada perusahaan, sistem pelaporan buku besar yang menghasilkan laporan keuangan tradisional dan sistem pelaporan manajemen (management reporting system) yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran, laporan varian dan laporan pertanggungjawaban (James A. Hall, 2001: 10). Sistem akuntansi adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan atas satuan unit mata uang, penagihan kas pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran gaji dan to user jam kerja (Dasaratha V. Rama,commit 2008: 6).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
SIA adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi selanjutnya dikomunikasikan atau dihubungkan kepada beragam pengambil keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini, apakah secara manual atau terkomputerisasi (George H.Bordnar, 2000: 1). Menurut Romney dan Steinbart (2003: 195) mengenai SIA yang dapat diandalkan adalah sistem yang mempunyai pengendalian memadai sehingga informasi-informasi dihasilkan oleh sistem tersebut dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan, dalam hal ini pengendalian merupakan elemen yang tidak dipisahkan dari SIA yang tersedia (Josua Tarigan, 2004: 90). Terdapat empat elemen yang harus ada dalam SIA: a. Availability, indikator ini menunjukkan bahwa SIA tersedia dan siap untuk digunakan. b. Security, sistem telah terlindungi dari akses yang diluar otorisasi c. Maintainability, kegiatan update dan modifikasi yang dilakukan pada sistem tidak akan mempengaruhi availability, security dan integrity dari sistem yang tersedia. d. Integrity, proses dalam sistem berjalan akurat, lengkap dan tepat waktu. c) Subsistem SIA Terdapat tiga subsistem SIA yang memilki peran dan fungsi masingmasing, baik sistem pemrosesan transaksi, sistem pelaporan keuangan dan sistem pelaporan manajemen (James A. Hall, 2001: 12), yaitu: 1. Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) SPT merupakan pusat dari seluruh sistem informasi dengan mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi (jurnal dan buku besar) dan mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka. SPT menangani peristiwa bisnis yang ditampilkan secara berkala. Pada situasi seperti sekarang ini, sebuah perusahaan dapat berhadapan dengan ribuan transaksi. Agar efisien menangani volume transaksi dalam skala besar, jenis transaksi yang sejenis dikelompokkan dalam siklus transaksi. SPT terdiri atas tiga siklus transaksi: siklus pendapatan, silus pengeluaran dan siklus konversi. Setiap siklus menangkap dan memproses jenis transaksi keuangan yang berbeda. 2. Sistem Pelaporan Keuangan (Financial Reporting System) Sistem buku besar (SBB) dan sistem pelaporan keuangan (SPK) merupakan dua subsistem yang saling berkaitan. Berdasarkan pada interdependensi operasional mereka, maka keduanya dipandang sebagai suatu sistem tunggal yang integratif. Besarnya input ke SBB datang dari commit to user siklus transaksi yang merupakan rangkuman aktivitas yang diproses dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
digunakan untuk memperbaharui akun-akun kontrol buku besar. Transaksi lainnya yang tidak terlalu sering, seperti transaksi stok dimana mungkin pemrosesan formal tidak terjadi dan juga memasuki SBB melalui sumber alternatif. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut. SPK mengkomunikasikan informasi ini terutama kepada pemakai eksternal. Jenis pelaporan ini dinamakan nondiscretionary (tidak bebas untuk menentukan) karena organisasi memiliki sedikit atau tidak sama sekali pilihan dalam informasi yang tersedia. 3. Sistem Pelaporan Manajemen (Manajemen Reporting System) SPM menyediakan informasi keuangan internal yang diperlukan untuk manajemen sebuah bisnis. Para manajer harus segera menangani banyak masalah bisnis hari demi hari, juga rencana dan kontrol atas kegiatan operasi mereka. Para manajer memerlukan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan. Laporan-laporan tipikal yang diproduksi oleh SPM meliputi anggaran, laporan varian, analisis biaya dan laporan yang menggunakan data biaya lancar (bukan historis). Jenis pelaporan ini disebut pelaporan discretionary (bebas untuk menentukan) karena organisasi dapat memilih informasi apa yang ingin dilaporkan dan bagaimana cara menyajikannya. d) Karateristik Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi memberikan manfaat bagi pemakainya, baik pemakai internal maupun pemakai eksternal, apabila memenuhi karakteristik-karakteristik tertentu. Chusing (1990: 2009) mengemukakan lebih lanjut secara ringkas mengenai karakteristik Sistem Informasi akuntansi yang harus memiliki kriteria-kriteria (Ridwan Iskandar Sudayat, 2009). Karakteristik SIA sebagai berikut: 1. Usefulness (berguna) Sistem harus menghasilkan suatu informasi yang berguna, artinya informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan yang dibutuhkan dan tepat waktu sehingga berguna bagi pengambilan keputusan. 2. Economy (ekonomi) Seluruh komponen dari sistem harus bersifat ekonomis, artinya sistem harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran yang dikeluarkan untuk pengadaan sistem tersebut. 3. Reliability (handal) Produk dari suatu sistem harus bisa diandalkan dan informasi yang dihasilkan mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi, sehingga keputusan yang dihasilkan benar-benar keputusan yang tepat sesuai dengan apa yang dihasikan oleh sistem. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
4. Customers Service (pelayanan konsumen) Sistem harus mampu memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada pelanggan sehingga mampu memberikan kepuasan akan meningkatkan nilai perusahaan dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan laba. 5. Capacity (kapasitas) Kapasitas suatu sistem harus memadai untuk menghadapi operasi pada kapasitas penuh (full capacity) seperti halnya pada saat operasi berjalan normal. 6. Simplicity (sederhana) Sistem harus sederhana sehingga semua struktur dan operasinya dapat dimengerti, serta semua prosedurnya dapat diikuti dengan mudah dan tidak akan membingungkan pemiliknya. 7. Flexibility (luwes) Sistem harus bersifat fleksibel atau luwes dalam menampung dan menghadapi semua perubahan yang terjadi didalam maupun diluar organisasi sehingga menghasilkan informasi berupa perencanaan dan pengendalian. e) Tujuan dan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi SIA dalam pengembangannya bertujuan untuk menambah nilai lebih bagi perusahaan yang berdampak positif bagi kemajuan usaha (Andreas Handojo, 2004: 87). SIA dapat memberikan nilai tambah bilamana: 1. Informasi yang tersaji memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan tepat waktu. 2. Penerapan SIA meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dalam aktivitas perusahaan. 3. Meningkatkan pengambilan keputusan secara tepat dan terarah. 4. Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing). Tujuan dari setiap sistem akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai pengguna atau user. Pemakai informasi akuntansi berasal dari internal seperti manajer, atau dari eksternal seperti pelanggan (Muhammad Fakhri Husein, 2004: 5-6). Secara lebih khusus tujuan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: 1. Untuk mendukung operasi harian Untuk beroperasi setiap hari, perusahaaan melakukan sejumlah peristiwa bisnis yang disebut transaksi. Transaksi akuntansi termasuk peristiwa yang menunjukkan adanya pertukaran yang bernilai ekonomis. Kebanyakan transaksi non akuntansi, seperti memasukkan order pembelian ke komputer akan mengarah pada transaksi akuntansi. Pemrosesan transaksi terdiri dari pemrosesan transaksi akuntansi dan non akuntansi melalui commit to user pencatatan akuntansi dengan prosedur. Catatan akuntansi terdiri dari jurnal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
(file transaksi) dan buku besar (file master). Transaksi diproses oleh media sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system), yang merupakan subsistem dari SIA. Setiap TPS melakukan tahap tertentu seperti ketika transaksi penjualan maka akan dibagi menjadi pengambilan order, tagihan dan posting piutang. 2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan intern perusahaan Keputusan dibuat perusahaan untuk merencanakan dan mengendalikan jalannya perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pemrosesan informasi. Melalui transaksi yang diproses, SIA umumnya menyediakan beberapa informasi yang diperlukan dalam pembuatan keputusan. Manajer merupakan pemakai keputusan utama yang menggunakan output dari pemrosesan informasi. 3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan Setiap perusahaan harus memenuhi kewajiban hukumnya. Kewajiban penting tertentu terdiri dari penyediaan informasi yang wajib bagi pemakai eksternal perusahaan. Perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh publik memiliki kewajiban yang lebih besar. Mereka diminta untuk menyediakan informasi untuk pemegang saham. f) Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi Terdapat tiga fungsi utama dari sistem informasi akuntansi bagi perusahaan, yaitu: 1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan. 2. Memproses data menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang memungkinkan bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengontrol aktivitas. 3. Menyediakan kontrol yang cukup untuk menjaga aset dari organisasi, termasuk data. kontrol ini memastikan bahwa data akan tersedia ketika dibutuhkan data tersebut akurat dan dapat dipercaya. (Romney Steinbart, 2000). g) Sumber Daya Sistem Informasi akuntansi Sistem informasi adalah hal yang nyata, maka memerlukan sumber daya fisik dan komponen yang berhibungan. Kita dapat mengklasifikasikan sumber daya dan komponennya ke dalam prosesor, database, prosedur, dan media input. Menurut Muhammad Fakhri Husein (2004:6) tidak termasuk di dalam komponen sumber daya adalah data input, informasi output dan pemakai. Sumber daya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
1. Prosesor Alat fisik dimana data ditransformasikan disebut prosesor. Kebanyakan perusahaan saat ini menjalankan pemrosesan yang merupakan gabungan antara manusia dan prosesor otomatis. 2. Database Database merupakan data yang disimpan dan digunakan dalam pengolahan sistem informasi akuntansi. 3. Prosedur Langkah-langkah tertentu yang dilakukan dalam satu atau lebih fungsi SIA dikenal dengan prosedur. Prosedur ini bisa melalui media instruksi manual ataupun menggunakan program komputer. 4. Media input dan output Meskipun data informasi bukan merupakan sumber daya bagi SIA, media fisik untuk menangani atau menyimpan input ataupun output tersebut dapat dimasukkan sebagai sumber daya. 5. Sumber Daya Lain Suatu sistem informasi akuntansi juga memerlukan sumber daya lain, misalnya banyak pegawai disuatu perusahaan menjalankan fungsi SIA tertentu seperti pencatatan data. Aktiva dan perlengkapan dana adalah contoh sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan SIA. h) Jenis-jenis Risiko dalam Sistem Informasi Akuntasi Risiko keamanan yang membahayakan SIA untuk industri manufaktur seperti kesalahan memasukkan data karyawan secara tidak sengaja, untuk industri jasa seperti ketidaksengajaan memasukkan data yang salah oleh pegawai dan kerusakan data SIA akibat kelalaian pegawai, pada bidang pendidikan adalah masuknya virus pada sistem, pada industri perbankan adalah ketidaksengajaan input data oleh pegawai dan kelemahan dalam proteksi password nasabah dan masuknya rootkit pada sistem operasi pada personal computer (Yulius Kurnia Susanto dan Ratih Handayani, 2008: 119). Jenis-jenis risiko dalam melindungi data keuangan berbasiskan komputer yang ada di perusahaan menurut (Hall Singleton, 2007: 102-105) antara lain sebagai berikut: 1. Virus merupakan sebuah program yang bersifat merusak yang melekatkan dirinya ke sebuah program sah untuk memasuki sistem operasi. Virus dapat menghancurkan berbagai program aplikasi, file data dan sistem operasi dalam berbagai cara. Salah satu teknik yang umum adalah virus mereplikasi dirinya dengan cepat dalam memori utama, hingga mengancurkan data atau program apapun yang aslinya menempati memori commit tobuilt-in user counter yang akan membawa tersebut. Biasanya virus memiliki
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
2.
3.
4.
5.
6.
7.
dampak merusak data dengan cara terus menerus memperbanyak dirinya dalam jumlah tertentu pada program yang sudah diinjeksi sebelumnya. Worm istilah ini dianggap cacing yang menyerupai virus pada komputer. Worm adalah program piranti lunak yang menyembunyikan diri kedalam memori komputer dan mereplikasi dirinya ke berbagai area memori yang tidak digunakan. Worm secara sistematis akan menempati memori yang tidak digunakan. Bom Logika merupakan program perusak, seperti virus yang dipicu oleh beberapa peristiwa yang telah ditentukan sebelumnya. Seringkali berupa tanggal (seperti tangal 13, April mop atau hari ulang tahun) akan menjadi memicu logika bom. Bom Logika juga dapat dipicu oleh berbagai peringatan peristiwa yang tidak terlalu umum, seperti penghentian seorang karyawan. Contohnya dalam periode pemecatan kerja normal dua minggu, progammer yang dipecat dapat saja melekatkan sebuah bom logika ke dalam sistem yang akan aktif enam bulan setelah kepergiannya dari perusahaan. Pintu belakang atau yang dinamakan back door merupakan program peranti lunak yang memungkinan akses secara tidak sah ke sistem tanpa melalui prosedur logon yang normal. Para programmer yang ingin memiliki akses tidak terbatas ke program yang mereka kembangkan bagi pengguna dapat membuat prosedur logon yang akan menerima kata sandi pribadi pengguna serta kata sandi rahasia, hingga menciptakan pintu belakang dalam sistem. Kuda troya merupakan program yang tujuannya menangkap identitas dan kata sandi dari pengguna yang tidak menaruh curiga. Program itu didesain untuk menyerupai prosedur logon yang normal dalam sistem operasi. Ketika memasukkan ID dan kata sandinya, maka kuda troya akan menyimpan salinannya dalam sebuah file tersembunyi. Beberapa hari kemudian, pembuat kuda troya akan menggunakan ID dan kata sandi ini untuk mengakses sistem dan menyamar sebagai pengguna sah. Spamming merupakan e-mail yang tidak diharapkan oleh pemilik akun yang dihubungkan dengan permintaan jenis penipuan yang melibatkan uang. Spamming adalah hal yang mengkhawatirkan karena volume pesan yang dapat mengisi server e-mail dan mengganggu operasional sistem dengan berbagai file yang tidak penting. Peringatan tipuan akan virus (hoax virus warning) adalah peringatan yang menjelaskan adanya berbagai konsekuensi serius beberapa virus yang ada dan pada akhir pesan akan ada permintaan jelas untuk memberitahukan semua teman Anda sebelum mereka terkena virus tersebut. Hal ini sesungguhnya tidak benar yang berisi e-mail negatif dan bersifat merusak sistem.
i) Pengendalian Akses dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian dalam penggunaan komputer dimulai dengan prosedur to user yang baik dan kebijakan yangcommit tepat untuk menangani berbagai masalah yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
sudah diidentifikasi dan diselesaikan oleh pihak auditor. Di dunia perbankan penggunaan SIA semakin canggih dari tahun ke tahun, hal ini diperlukan sumber daya manusia yang profesional dan cerdas dalam pengelolaan database komputer (James Hall, 2007: 316-323). Ancaman yang terus muncul akan menimbulkan berbagai risiko yang dapat dikendalikan melalui: 1. Kebijakan dan prosedur Pihak auditor melakukan penilaian terhadap risiko tertentu yang melebihi ambang batas toleransi melalui strategi yang efektif dan mampu menghemat anggaran. Pengembangan terhadap suatu kebijakan dapat menyatakan maksud perbankan yang berkaitan dengan peristiwa yang berisiko, misalnya mengumpulkan catatan atau semua faktur yang terekam dalam database atau penyimpanan virtual yang akan ditagihkan. Dewasa ini pihak auditor lebih mudah untuk mengembangkan berbagai pengendalian untuk memastikan bahwa semua prosedur sudah berjalan dengan baik. 2. Teknik SLDC Area ini seringkali tidak di analisis oleh ahli teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) selama beberapa dekade yang berkaitan dengan siklus hidup pengembangan sistem akuntansi dalam pengelolaan internet banking (system development life cycle-SDLC) atau analisis dan desain sistem. Berbagai praktik seperti dokumentasi, keterlibatan penggunaan akhir pengujian system off-line sebelum diimplementasikan secara operasional telah terbukti efektif. 3. Sistem Antivirus Perangkat lunak yang paling digemari oleh kalangan korporat hingga pemakai small office home office (SOHO) adalah antivirus software (AVS). Software tersebut dianggap dapat memproteksi komputer mereka hingga keamanan tingkat tinggi. Perusahaan antivirus berlomba untuk menciptakan peranti lunak yang paling mutakhir dan menjadikan ajang Zero Attack a Day dalam setiap threat yang bemunculan setiap hari. Penghargaan tertinggi oleh pembuat antivirus seperti AV-Comparatives dan Virus Buletin sangat penting untuk menjaga rasa prestige dan kepercayaan para konsumen mereka. Banyak antivirus ternama yang beredar di pasaran seperti besutan Norton Antivirus dari Symantec. Avira, Mc Afee, Comodo Internet Security, Avast, Panda, Bitdefender Total Protection, AVG, Kaspersky, Microsoft Security Essentials dan Dr Web. Antivirus sangat dibutuhkan oleh perbankan ketikan menjalankan menjalankan aktivitas pengelolaan data keuangan untuk melindungi komputer atau bahkan server mereka dari serangan key logger yang dikirimkan oleh hacker secara diam-diam. Key logger sangat berbahaya karena dapat mencuri password admin dan para nasabah untuk disalahgunakan seperti pencurian saldo melalui akses data yang tidak terproteksi dengan baik. Penggunaan antivirus dalam penggunaan sistem commit to user informasi akuntansi dapat meminimalkan risiko tersebut dan memperbaiki
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
sistem keamanan mereka secara up to date ataupun daily update. Antivirus bekerja secara real time dan memastikan setiak akses yang masuk dan keluar aman dari serangan virus yang dapat merusak data. Terlebih lagi antivirus dapat digunakan untuk menangkan backdoor, Trojan horse, root kit, spyware dan berbagai malware lainnya. 4. Nomor Urut Pesan Seorang yang memiliki akses data keuangan dapat berasal dari internal dan ekternal dalam saluran komunikasi keuangan perbankan dapat mencoba menghapus jejak aktivitas komputer seperti sebuah pesan, mengubah nomor urut nasabah ataupun melakukan duplikasi pesan yang berlebihan yang dapat mengganggu jalannnya transaksi via online `yang biasanya dilakukan oleh spammer. Melaui penomor urutan pesan dan transaksi (message sequence numbering), sebuah nomor urutakan dimasukkan ke dalam tiap transaksi dan aktivitas apapun akan diketahui pada bagian penerimaan. 5. Sistem pemonitoran Router pemonitoran dan gateway telah menjadi alat yang efektif untuk memonitor berbagai aktivitas yang merusak. Jika digabungkan dengan berbagai grafik yang secara terus menerus membaca, maka aktivitas apapun akan dapat diketahui melalui perubahan radikal garis tren grafik tersebut. 6. Sistem Pengendalian Akses Sistem pengendalian akses (access control system) digunakan untuk melakukan otorisasi dan autentifikasi pengguna. Pada umumnya sistem ini menggunakan teknik lebih dari tiga pendekatan keamanan: sesuatu yang Anda miliki, sesuatu yang Anda ketahui dan sesuatu yang merupakan Anda. Berbagai pengendalian tertentu berkisar dari kartu pembaca akses yang memakai kata sandi atau PIN dalam pengoperasiannya. Semakin banyak risiko yang harus dihadapi, maka semakin besar kebutuhan untuk mempertimbangkan beberapa tingkatan pendekatan untuk mengamankan sistem komputer. 2. Data Keuangan a) Pengertian Data Keuangan Data keuangan diamsusikan sebagai bentuk pencatatan dari transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Data keuangan ini dibuat dan disusun oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaaan. Disamping itu data keuangan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan lain yaitu laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaaan (Zaki Baridwan, 2010: 17).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam suatu perusahaan yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan disisi harta, hutang maupun modal disebut dengan data keuangan. Prinsip yang dianut untuk mencatat data keuangan adalah menggunakan sistem double entry book keeping, yang pada dasarnya mengamsumsikan bahwa setiap transaksi keuangan harus dicatat pada sisi debet maupun kredit sehingga dicapai suatu keseimbangan (Ruddy Tri Santoso, 6: 1997). b) Proses data keuangan Untuk menyajikan data keuangan atau akuntansi maka setiap transaksi harus digolongkan, dan diringkas kemudian disajikan. Mulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian disebut proses akuntansi yang terdiri dari kegiatan sebagai berikut: 1. Pencatatan dan penggolongan Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Untuk transaksitransaksi yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal spesial (khusus). 2. Peringkasan Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap bulan atau periode yang lain diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening (akun) buku besar. 3. Penyajian Data keuangan yang tercatat dalam rekening–rekening (akun) buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca. Laporan laba rugi tidak bagi dan laporan perubahan posisi keuangan. (Zaki Baridwan, 2010: 48). c) Bukti Pembukuan dalam Data Keuangan Data keuangan yang berupa bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal setiap terjadi transaksi secara kronologis. Tembusan bukti-bukti pembukuan dilakukan ke dalam buku pembantu setiap terjadi transaksi. Setiap bulan atau periode yang lain buku jurnal dijumlahkan dan dibukukan ke rekening-rekening dalam buku besar. Setiap akhir periode dari buku besar disusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan laba rugi tidak dibagi. Agar proses data akuntansi dapat berjalan dengan baik diperlukan suatu sistem akuntansi yang sistematis sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
1. Bukti-bukti pembukuan, yang merupakan catatan pertama dari setiap transaksi dan digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku jurnal. 2. Buku-buku jurnal, sering juga disebut dengan buku catatan pertama merupakan buku yang digunakan untuk mencatat transaksi secara urut tanggal terjadinya (kronologis), sumber pencatatannya berasal dari buktibukti pembukuan. Apabila suatu transaksi yang sama sering terjadi, biasanya dibuatkan buku jurnal spesial yang khusus digunakan untuk mencatat suatu jenis transaksi tertentu seperti jurnal pemebelian, penjurnalan, pengeluaran uang dan peneriamaan uang. 3. Rekening-rekening dalam buku besar, catatan yang ada dalam buku jurnal akan dipindahkan ke dalam rekening yang sesuai. rekening ini disusun menurut suatu susunan yang akan memudahkan penyususunan laporan keuangan. Kumpulan dari rekening-rekening ini disebut buku besar (Zaki Baridwan, 2010: 49). d) Siklus Data Keuangan Data keuangan di gambarkan dengan siklus akuntansi meliputi prosesproses pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran dan pelaporan. Dalam prakteknya poses tersebut dimulai dengan penjurnalan dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan sehingga dapat digunakan untuk mengadakan analisis terhadap rasio keuangannya. Siklus akuntansi merupakan dasar untuk memahami data keuangan lebih lanjut. Urutan dari proses siklus akuntansi sebagai berikut: 1. Bukti transaksi, adalah penerimaan bukti pelaksanaan transaksi yang dapat dijadikan dasar bagi pencatatan atau penjurnalan. 2. Buku harian, adalah kegiatan mencatat transaksi yang terjadi pada hari itu ke dalam jurnal. 3. Buku besar (ledger), adalah kegiatan membukukan dan memindahkan transaksi harian yang terjadi ke dalam pos-pos buku besar (ledger). 4. Neraca saldo (trial balance), adalah kegiatan memindahkan saldo dari buku besar ke dalam neraca saldo. 5. Adjustment, adalah kegiatan membukukan transaksi yang belum dicatat dan mengadakan koreksi terhadap kesalahan pencatatan. 6. Worksheet (neraca lajur), adalah menggabungkan neraca saldo dan datadata pada neraca lajur untuk adjustment sehingga dapat digunakan untuk penyusunan laporan keuangan. 7. Financial reporting, adalah kegiatan penyusunan laporan neraca dan laba rugi serta laporan perubahan modal. 8. Financial analysis, adalah mengadakan analisis keuangan dari rasio-rasio finansial yang diperoleh dari laporan tersebut (Ruddy Tri Santoso, 1997:10-11). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
Dari urutan proses di atas, langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun data keuangan sebagai berikut: 1. Buku Jurnal, merupakan formulir yang digunakan untuk mencatat seluruh mutasi debet dan kredit dalam satu hari kerja. Kegunaan dari buku jurnal adalah untuk mengetahui jumlah mutasi dan perkiraan-perkiraannya dalam satu hari kerja. Jurnal harian atau book of original entry (buku pencatatan pertama) di sebuah bank mempunyai banyak ragamnya, antara lain: jurnal harian kas dan jurnal harian kliring. 2. Buku besar (ledger) merupakan formulir yang digunakan untuk membukukan jumlah mutasi harian tersebut, sehingga akhirnya dapat mengetahui saldo setiap rekening. Biasanya perkiraan dari sistem ini diberi kode dengan nomor sandi khusus yang berbeda satu dengan yang lainnya. Contoh kode sandi tersebut sebagai berikut: Nomor Sandi
Nama Rekening
01-100-1
Kas kasir
01-130-30
Deposit on call
01-171-1
Pinjaman rekening koran
01-350-42
Antar bank pasiva-setoran jaminan Tabel 1: Kode Sandi Buku Besar
3. Neraca saldo adalah penjabaran saldo dari perkiraan buku besar. Neraca saldo ini biasanya disusun sebelum penyusunan laporan neraca dan laba rugi. 4. Penyesuaian adalah kegiatan pembukuan data keuangan yang belum dicatat dan mengadakan koreksi terhadap kesalahan pencatatan, sebelum akhirnya menyusun laporan keuangan. 5. Neraca lajur (worksheet), berguna untuk membantu penyusunan laporan keuangan. Hal ini dimaksudkan agar terhindar dari kesalahan. Neraca lajur merupakan kombinasi dari neraca saldo dengan adjustment data (ayat jurnal penyesuaian). 6. Laporan keuangan, dibuat secara berkala atau periodik untuk maksud dan tujuan analisis terhadap rasio keuangan. Periode bisa tahunan, semester, kuartal, bulanan atau bahkan harian (Ruddy Tri Santoso, 1997: 13). B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penelitian oleh Sustika Hanim (2006) yang berjudul Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada PT Bank Agroniaga. Dari hasil penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Bank Agro menerapkan SIA yang berbasis komputer untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
penyelesaian transaksi keuangan dan mempermudah pembayaran yang dilakukan oleh nasabah. Sistem yang digunakan adalah banking alphabits menggunakan sistem hybrid dimana data yang diproses setiap terjadi transaksi online system dan secara berkelompok setelah transaksi terjadi (batch system). Dalam penelitian tersebut menjelaskan penggunaan dan pemeliharaan terhadap komputer perlu diperhatikan karena jumlah investasi dana untuk teknologi tersebut relatif besar dan memperhatikan faktor efektifitas, efisiensi dan biaya penggunaan komputer. Pengamanan terhadap sistem harus ditingkatkan termasuk pengembangan software dalam kerangka otorisasi dan otentifikasi transaksi secara elektronik. Kegiatan operasional yang dilakukan bank harus mengikuti perkembangan teknologi sistem komputerisasi agar pengembangan sistem pengawasan dan audit intern dapat ditingkatkan.
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan teori yang di kemukakan di atas, maka penelitian ini dibuat kerangka pemikiran sebagi berikut : Perkembangan teknologi informasi berlangsung sangat cepat dalam berbagai bidang dengan tujuan mempermudah kegiatan manusia dan berusaha agar efisiensi waktu atau biaya dapat tercapai. Penggunaan teknologi informasi di dunia perbankan yang paling banyak adalah penggunaan alat komputerisasi dengan segala kemudahan dan kenyamanan dalam pengolahan transaksi perbankan. Dewasa ini semua bank memiliki aktivitas sistem informasi berbasiskan komputer yang dipadukan dengan kapasitas sumber daya manusia yang baik dan dikelola oleh manajemen bank yang profesional. Bank Tabungan Negara sebagai bank berskala nasional sudah menerapkan SIA yang berbasis teknologi dan juga memiliki pengelolaan yang baik agar mampu mendukung kinerja pengolahan data keuangan di perbankan. Cara utama penggelapan di bank adalah menerapkan jenjang yang memadai dalam pengendalian akses. Jadi ketika pegawai melakukan pemrosesan commit to useryang memisahkan pelaku dengan data keuangan dikendalikan secara berganda
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
target potensial yang dapat dilakukannya. Tiga jenjang tersebut adalah: pengendalian akses letak, pengendalian akses sistem dan akses berkas. Hasil akhir dari penerapan mekanisme pengamanan kontrol sistem yang terpadu maka ancaman SIA mampu dihadapi dengan baik, sehingga aktivitas perbankan dan pengolahan data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta dapat berjalan efektif dan efisien. Perkembangan Teknologi dan Sistem Informasi Akuntansi Perbankan
Electronic Data Processing (EDP)
Manipulasi Data Keuangan
Pengendalian Manajemen dan Pengendalian Aplikasi
Keamanan pada Sumber Daya Manusia
Keamanan Fasilitas Komputer
Keamanan untuk Data dan Informasi
Penerapan Manajemen Risiko pada Sistem Informasi Akuntansi dalam Aktivitas Pemrosesan Data Keuangan di Bank to userBerpikir Gambarcommit 1: Kerangka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Secara umum metode adalah cara atau prosedur yang harus dilakukan untuk dapat melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara metodologi ialah suatu kajian untuk mempelajari peraturan-peraturan dari suatu metode. Jadi metode penelitian adalah kajian untuk mempelajari peraturan-peraturan dalam penelitian. Jika ditinjau dari segi filsafat, metodologi penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Rosdy Ruslan, 2003:24). Adapun pokok–pokok dari kajian penelitian ini adalah:
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian diperlukan tempat yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian. Untuk menetapkan tempat penelitian diperlukan berbagai pertimbangan agar sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dalam menentukan tempat penelitian didasarkan teori substantif dengan mempelajari dan mendalami fokus serta rumusan masalah penelitian, untuk itu tempat penelitian dipandang ada kesesuaian dengan kenyataan yang ada dilapangan. Penelitian ini dilakukan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, Jalan Slamet Riyadi nomor 282. Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Tersedianya data yang diperlukan dalam penelitian tersebut. b. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta merupakan bank skala nasional yang memiliki kualitas SIA yang baik. c. Lokasi ini berada di lingkungan peneliti sendiri sehinga penggalian data commit tomendalam, user dapat dilakukan secara maksimal, serta mudah dijangkau dan 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
lebih cepat dalam proses pengambilan data sehingga validitas data dapat tercapai. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu lima bulan, mulai dari bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012. Juni
Juli
2012 Agustus September
Oktober
a. Persiapan 1) Pengajuan judul 2) Penyusunan Proposal 3) Ijin Penelitian b. pengumpulan Data 1) Pengumpulan Data 2) Analisa Data 3) Penarikan kesimpulan c. Penyusunan laporan Tabel 2: Waktu Penelitian B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Dalam penelitian ilmiah, metode penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong (2004: 4), “Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sedangkan menurut Kirk dan Miller dikutip Lexy Moleong (2004: 4), “Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya”. Denzin dan Lincoln yang dikutip Lexy J. Moleong (2004: 5), menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif commit to userlatar alamiah, dengan maksud adalah penelitian yang menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada”. Dari segi penertian ini, para penulis masih tetap mempersoalkan latar alamiah dengan maksud agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena dan yang dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif adalah berbagai macam metode penelitian. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen. Dari kajian tentang definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Lexy J. Moelong (2004: 11) mengemukakan bahwa “metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menumpulkan data berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti”. Laporan penelitian akan berisi kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut dapat berupa dari naskah wawancara, catatan lapangan, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengamati dan mendeskripsikan, aktivitas sistem informasi akuntansi yang dilaksanakan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, sehingga dapat mengetahui proses manajemen tingkat keamanan perlindungan data keuangan bank. 2. Strategi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kasus pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta untuk mengetahui Evaluasi Keamanan Sistem Informasi Akuntansi dalam Melindungi Data Keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24 C. Data dan Sumber Data
1. Jenis Data Pemahaman mengenai berbagai macam jenis data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau kedalaman informasi yang diperoleh. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Betapapun menariknya suatu permasalahan atau topik penelitian, bila sumber datanya tidak tersedia, maka ia tidak akan punya arti karena tidak akan bisa diteliti dan dipahami. Adapun jenis data secara menyeluruh yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dari informan yang berkaitan dengan fokus masalah yang diteliti. Sumber data utama dalam penelitian ini ialah berupa kata-kata dan tindakan. Kata-kata yang dimaksud disini adalah kata-kata yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan informan yang telah ditentukan. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau penegamatan berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Manakah diantara kegiatan yang dominan, jelas akan bervariasi dari satu waktu kewaktu yang lain dan darisatu situasi ke situasi lainnya (Lexy J. Moelong, 2004: 158). “ Wawancara dalam penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang open-minded dan mengarah pada kedalaman informasi, dilakukan dengan cara tidak secara formal, terstruktur, untuk menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam”.H.B.Sutopo (2002: 59). Sedangkan tindakan yang dimaksud disini adalah adalah tindakan yang dilakukan informan yang peneliti dapatkan dari lapangan dengan mengamati informan ditentukan. Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan data untuk mengetahui Evaluasi Keamanan Sistem commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Informasi Akuntansi dalam Melindungi Data Keuangan Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain yang dilakukan oleh peneliti dengan terjun langsung ke lapangan. Sumber data sekunder ini diperoleh berupa dokumentasi foto. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah peneliti dapatkan melalui wawancara maupun observasi di lapangan. 2. Sumber Data Jenis sumber data yang diperlukan untuk digali dan dikaji sangat tergantung dari rumusan masalah penelitian. Jenis sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Narasumber (Informan) Informan adalah individu-individu tertentu yang dapat memberikan keterangan dan data informasi untuk kepentingan penelitian. HB. Sutopo (2002: 50) “dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting peranya sebagai individu yang memiliki informasinya”. Dalam penelitian ini, peneliti akan memilih informan dari pegawai yang bekerja di Bank Tabungan Negara dan memahami mengenai SIA yang diterapkan rangka melindungi data perbankan. Cara penyajian informasi yang terbuka dan menhikuti selera informan ini menunutut kemampuan khusus bagi peneliti di dalam pengumpulan data untuk bisa secara lentur dan juga kritis memahami beragam informasi yang memang penting secara langsung berdampak pada pemantapan kualitas penelitiannya. Dalam teknik pengambilan informan yang bersifat internal, kelengkapan dan kedalaman informasi tidak ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Sumber data tersebut bisa berupa informan dalam jumlah besar maupun informan dalam jumlah kecil. Informan dalam jumlah kecil dianggap cukup apabila informan tersebut dapat memberikan informasi yang lengkap dan benar serta sah memenuhi syarat penelitian, tetapi apabila commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
informan dalam jumlah kecil belum memenuhi syarat maka diperlukan informan yang lebih banyak. b. Peristiwa atau aktivitas Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitiannya. HB. Sutopo (2002: 51) menyatakan, ”dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan peristiwa atau aktivitas informan dilapangan untuk memperkuat dan memberikan jawaban nyata akan fenomena yang terjadi. selanjutnya dari data tersebut peneliti dapat memperkuatnya pada tahap wawancara dengan informan yang telah ditentukan. Peristiwa atau aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas pegawai bank dalam menjalankan proses SIA di lingkungan Bank Tabungan Negara cabang Surakarta. Berbagai permasalahan memang memerlukan pemahaman lewat kajian terhadap perilaku atau sikap dari para pelaku dalam aktifitas yang dilakukan atau yang terjadi sebenarnya. Bukan hanya lewat informasi yang diberikan oleh seseorang atau dari catatan-catatan yang ada mengenai aktifitas tertentu. Namun perlu dipahami bahwa tidak semua peristiwa bisa diamati secara langsung, kecuali ia merupakan aktifitas yang masih berlangsnug pada saat penelitian dilakukan. c. Tempat atau lokasi Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. HB Sutopo (2002: 52) menyatakan, “informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas yang dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan tempat maupun lingkungannya”. Dalam hal ini informasi dapat digali dari pengamatan secara cermat kondisi dan lokasi serta bangunan yang digunakan pegawai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
bank dalam aktivitas pemanfaatan SIA di lingkungan Bank Tabungan Negara cabang Surakarta. 4. Dokumen dan arsip Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu. HB Sutopo (2002: 54) menyatakan, “dokumen merupakan rekaman tertulis tetapi juga berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktifitas atau peristiwa”. Bila ia merupakan catatan rekaman yang lebih bersifat formal dan terencana dalam organisasi maka di sebut arsip. Namun keduanya dapat dinyatakan sebagai rekaman atau sesuatu yang berkaitan dengan suatu peristiwa tertentu, dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai sumber data penelitian. Banyak peristiwa yang telah lama terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian sari dokumen atau arsip, baik secara langsung maupun tidak, sangat berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam mengkaji dokumen peneliti tidak hanya mencatat apa yang tertulis, tetapi juga berusaha menggali dan menangkap maknanya yang tersirat dari dokumen tersebut. Oleh karena itu dokumen dan arsip bukan hanya menjadi sumber data yang penting bagi kesejarahan, tetapi juga dalam penelitian kualitatif pada umumnya. Dalam hal ini dokumen atau arsip yang diperoleh dari pengamatan secara langsung ataupun aktivitas yang telah terjadi yang berkaitan dengan SIA di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.
D. Teknik Sampling (Cuplikan) Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut HB Sutopo (2002: 56) dalam purposive sampling “peneliti cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap”. Dalam teknik purposive sampling ini peneliti akan memilih informan yang dipandang paling tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber commit to user data dan mengetahui masalahnya secara mendalam. Menurut HB Sutopo (2002:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
56) yang mengutip pendapat Patton bahwa “didalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informasi dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data”. Untuk mencari data yang dibutuhkan, disini peneliti memilih informan yang dianggap benar-benar mengetahui pokok permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancara pegawai Bank Tabungan Negara yang dalam kesehariannya menggunakan fasilitas SIA ketika memberikan pelayanan kepada para nasabah.
E. Teknik Pengumpulan Data Berbagai strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokkan kedalam dua jenis cara, yaitu metode atau teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non interaktif. Dalam teknik yang bersifat interaktif berarti ada kemungkinan terjadinya saling mempengaruhi antara peneliti dengan sumber datanya. Dalam teknik non interaktif, sama sekali tidak ada pengaruh antara peneliti dengan sumber datanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa : 1. Wawancara Mendalam Moleong (2004: 135)
menjelaskan “wawancara adalah percakapan yang
dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviwee) yang memberikan jawaban atau pertanyaan itu”. Wawancara yang dilakukan bersifat in dept interviewing atau wawancara secara mendalam. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menggali dengan mendalam tentang fokus masalah yang diteliti sehingga dapat menyajikan data secara lengkap mengenai pemikiran, motivasi, serta persepsi dari informan. Dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancara pegawai Bank Tabungan Negara yang dalam kesehariannya menggunakan fasilitas SIA ketika memberikan pelayanan kepada para nasabah. Wawancara dilakukan untuk to user bank dalam penggunaan sistem mengetahui tingkat keamanancommit data keuangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
informasi akuntansi. Wawancara akan dilakukan dengan informan dengan pertanyaan yang tidak terstruktur namun tetap fokus dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Hasil wawancara akan didiskusikan dengan informan apabila ada jawaban yang belum jelas namun tanpa mempengaruhi jawaban informan. 2. Observasi HB. Sutopo (2002: 64) mengatakan “teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda dan rekaman gambar”. Dalam penelitian ini digunakan observasi berperan pasif dimana peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh obyek penelitian hanya sebagai pengamat saja. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang bersumber pada arsip dan dokumen yang ada. Metode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumendokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya. Teknik dokumentasi berorientasi untuk mendapatkan data melalui dokumen-dokumen dan catatan tertulis berupa arsip yang terdapat dalam obyek penelitian.
F. Validitas Data Data yang berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Untuk itu, teknik untuk memeriksa keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah trianggulasi data (trianggulasi sumber). Sutopo (2002: 79) menjelaskan bahwa trianggulasi data mengarahkan peneliti agar didalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda, baik kelompok sumber sejenis maupun sumber yang berbeda jenisnya. Cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan to user triangulasi sumber pada penelitiancommit ini yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Membandingkan jawaban informan yang satu dengan informan yang lain mengenai SIA. 2. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara yaitu melakukan cross check antara hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan jawaban yang diberikan informan. 3. Menggali informasi dari satu narasumber tertentu, dari kondisi lokasinya, serta dari aktivitas nasabah bank dalam memanfaatkan SIA.
G. Analisis Data Menurut Miles dan Huberman dalam Sutopo (2000: 94) menjalaskan “secara sederhana terdapat dua model pokok analisis di dalam penelitian yaitu model analisis jalinan atau mengalir dan model analisis interaktif”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model analisis interaktif dengan uraiannya sebagai berikut: 1. Reduksi Data (Data Reduction) Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data (kasar) yang ada dalam fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan riset, yang di mulai bahkan dari debelum pengumpulan data dimulai. 2. Penyajian Data (Data Display) Sajian data dilakukan dengan merangkai data atau informasi yang telah direduksi dalam bentuk narasi kalimat, gambar atau skema, maupun tabel yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga dibaca akan mudah dipahami mengenai berbagai hal yang terjadi dalam penelitian yang memungkinkan peneliti untuk melakukan sesuatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion drawing) Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan yang telah dicatat, dilihat, ditemui serta didengar yang berdasarkan pada konfigurasi yang telah commit to user dirancang. Kesimpulan yang dihasilkan memerlukan verifikasi agar benar-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya. Dari hasil verifikasi ini dapat diperoleh data yang telah teruji validitasnya. Untuk itu peneliti melakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali, melihat lagi fieldnote sehingga penelitian menjadi lebih bisa dipercaya. Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data
penarikan kesimpulan Gambar 2: Model Analisis Interaktif (Sutopo, 2002: 96) H. Prosedur Penelitian Menurut HB. Sutopo (2002: 187-190) prosedur penelitian adalah rangkaian tahap demi tahap kegitan dari awal sampai akhir penelitian. Dalam penelitian kasus ini, peneliti menggunakan prosedur atau langkah-langkah dari persiapan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan penelitian. Prosedur penelitian merupakan proses tahapan atau langkah-langkah penelitian yang dimulai dari persiapan sampai dengan pembuatan laporan. 1. Persiapan a. Mengajukan judul penelitan kepada pembimbing. b. Mengumpulkan bahan atau sumber materi penelitian. c. Menyusun laporan untuk penelitian. d. Menyiapkan instrument penelitian atau alat observasi. 2. Pengumpulan data (observasi) a. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi langsung, wawancara mendalam dan analisis dokumen. b. Membuat field note. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
c. Memilih dan mengatur data sesuai kebutuhan. 3. Analisis data a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai dengan proposal penelitian. b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian di cek dengan temuan di lapangan. c. Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman data. d. Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian. 4. Penyusunan laporan penelitian a. Penyusunan laporan awal. b. Review laporan yaitu mendiskusikan laporan yang telah disusun dengan orang yang memahami penelitian tersebut. c. Melakukan perbaikan laporan dan disusun sebagai laporan akhir.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Bank Tabungan Negara Bank BTN pada awalnya didirikan dengan tujuan agar masyarakat Indonesia gemar menabung. Ketika zaman penjajahan, Bank BTN itu dibentuk seiring dengan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan yang telah dirampas oleh kolonial Belanda. Pada tahun 1987 berdirilah Postpaarbank yang merupakan cikal bakal dari Bank BTN. Pada awal-awal pendiriannya, kegiatan operasional tidak berjalan mulus karena aset bank dibekukan oleh penjajah Jepang. Postpaarbank berkedudukan di Batavia (Jakarta) karena dianggap sebagai pangsa pasar yang potensial dan menguntungkan. Postpaarbank memperkenalkan kepada masyarakat lembaga perbankan yang lebih maju dan dan baik dibandingkan sistem perbankan lainnya. Sebenarnya sistem yang dianut Postpaarbank tidak sama dan jauh dari sempurna bila dibandingkan dengan sistem perbankan pada saat ini. Sampai tahun 1931, Postpaarbank menunjukkan perkembangan yang pesat karena didukung oleh pertumbuhan nasabah yang terus bertambah setiap tahun. Minat masyarakat semakin tinggi dengan menaruh uangnya di bank dengan alasan keamanan dan keuntungan lain yang didapatkannya. Berdasarkan sejarah Bank BTN yang dikutip dari bank.web.id menjelaskan bahwa Postpaarbank merupakan nama bank yang diberikan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia untuk mendukukung perekonomian di Indonesia. Dengan masuknya bank tersebut masyarakat tampak secara bersungguh-sungguh untuk menabung sebagian uangnya ke bank. Tiap hari semakin banyak yang menabung uangnya di bank tersebut. Ajakan Postpaarbank terhadap budaya menabung merupakan awal yang tepat dalam pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai kontrol uang yang beredar dimasyarakat.
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Memasuki tahun 1940 Postpaarbank mengalami banyak hambatan akibat diserangnya Belanda oleh tentara Jerman. Pemberontak Jerman mengambil uang dan aset yang ada di bank sehingga menimbulkan kerugian yang sangat besar. Tercatat Rp 11.000.000,00 dana nasabah raib hanya dalam jangka waktu beberapa hari saja. Tahun 1941 bank Postpaarbank kembali bangkit yang diiringi oleh kepercayaan masyarakat untuk menabung di bank tersebut. Berdasarkan sejarah menerangkan bahwa Postpaarbank dalam waktu singkat sudah mengumpulkan dana Rp 58.800.000,00. a. Masa Pendudukan Jepang Pada tahun 1942 Jepang masuk ke Indonesia yang mengubah seluruh aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat termasuk di bidang perbankan. Secara resmi Jepang mengambil alih Postpaarbank yang merupakan bank buatan Belanda dan berganti nama menjadi Tyokin Kyoku. Berdasarkan visinya Tyokin Kyoku bentukan Jepang tidak berbeda jauh dengan Postpaarbank, yaitu mengajak masyarakat Indonesia untuk gemar menabung. Namun pada perjalanannya Tyokin Kyoku gagal mengembangkan bank tersebut dikarenakan masyarakat beranggapan menabung sesuatu yang memaksakan sehingga masyarakat enggan menyimpan uangnya di Bank. Hingga akhirnya pada tahun 1945 Jepang diusir oleh rakyat Indonesia dengan memplokamirkan kemerdekaan Republik Indonesia. b. Masa Kemerdekaan Dengan berakhirnya masa penjajahan maka Tyokin Kyoku diambil oleh pemerintah Republik Indonesia. Nama bank kemudian diubah menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang diprakarsai oleh Darmo Soetanto selaku direktur utama. Dalam perjalanannya Kantor Tabungan Pos berkembang dengan pesat dan berkontribusi pada pembentukan perekonomian masyarakat. Hal yang mendasar adalah peralihan uang Jepang menjadi Oeang Republik Indonesia (ORI) yang merupakan tugas dari bank tersebut. Melalui KTP maka uang Jepang yang beredar di masyarakat commit to user dengan ORI. Pada tahun 1950 ditarik secara bertahap dan digantikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
pemerintah RI mengganti nama Kantor Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Pos yang merupakan satu-satunya lembaga keuangan di Indonesia. c. Masa Peralihan Pada masa peralihan ini merupakan cikal bakal terbentuknya sebuah lembaga tabungan dengan nama Bank Tabungan Negara (BTN). Langkah tersebut merupakan kepastian berdirinya BTN yang sebelumnya terilhami dari pendirian Bank Tabungan Pos. Dalam perjalanannya banyak perbedaan pendapat tentang tanggal lahir bank tersebut, ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa dasar pendirian BTN didasarkan pada UU No. 20 tahun 1968, yang sebelumnya didahului dengan lahirnya UU Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967, tetapi ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa pendirian BTN itu didasarkan pada UU Darurat No. 50 tahun 1950 yang diundangkan pada tanggal 9 Pebruari 1950. Latar belakang ketetapan ini adalah sebelum diberlakukannya UU No. 20 tahun 1968, sebelumnya telah diambil sikap untuk kembali membuka operasional Bank Tabungan Pos RI melalui UU Darurat No. 50 tersebut. Jadi sudah ada yang melandasi lahirnya BTN tersebut sebelum UU No. 20 tahun 1968 diberlakukan. Akhirnya setelah sempat menjalani tanggal lahir BTN pada tanggal 20 Desember setiap tahunnya, maka melalui ketetapan Direksi No. 05/DIR/BIDIR/0993 tanggal 27 September 1993 kembali ditetapkan bahwa tanggal lahir BTN adalah tanggal 9 Pebruari 1950. Mulai saat itu BTN diperingati setiap tanggal 9 Pebruari karena memang dia lahir pada tanggal tersebut. BTN pada awalnya mempunyai tugas pokok untuk ikut serta dengan pemerintah pada saat itu untuk memperbaiki perekonomian rakyat dalam rangka pembangunan ekonomi nasional dengan jalan menghimpun danadana dari masyarakat, terutama dalam bentuk Tabungan. Seperti Bank Tabungan Pos yang berfungsi untuk meneruskan tugas KTP untuk mengajak masyarakat Indonesia gemar menabung, maka demikianlah commit to user dengan tugas BTN dalam awal pendiriannya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
2. Sejarah Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta Bank Tabungan Negara merupakan salah satu badan usaha milik negara yang terbentuk berdasarkan Peraturan Menteri nomor 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang kedudukannya di bawah menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada waktu itu saham sebesar 51% dimiliki oleh negara, sehingga pemerintah juga ikut dalam pengelolaan dan pengawasan BTN. BTN cabang Surakarta beralamat di Jalan Slamet Riyadi nomor 282 Surakarta dan berkode pos 57141. Bank Tabungan Negara memiliki luas tanah 2.300 m2 dan bangunan seluas 1.500 m2. BTN cabang Surakarta yang terletak di Jalan Slamet Riyadi nomor 282 memiliki tiga lantai dengan rincian sebagai berikut: a. Lantai 1: Pelayanan pelanggan (customer service), ruang proses akuntansi, unit kontrol bagian pemasaran, koperasi karyawan BTN dan laboratorium komputer. b. Lantai 2: Ruang pimpinan, ruang sekretaris, tempat rapat, ruang administrasi peminjaman dan general branch administration. c. Lantai 3: Ruang koleksi, aula dan loan recovery. BTN cabang Surakarta didirikan pada tahun 1990 yang merupakan pecahan dari BTN kantor cabang Yogyakarta. Pihak manajemen menilai bahwa Surakarta memiliki prospek yang strategis dan di dukung oleh daya ekonomi yang kuat dari warganya. Pendirian BTN akan mendukung perekonomian warga di Surakarta sekaligus dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaaan. Sejak berdirinya BTN cabang Surakarta sudah mengalami perpindahan sebanyak tiga kali dengan alasan tertentu. Pada saat didirikan lokasi BTN terletak di Jalan Slamet Riyadi nomor 282 yang merupakan gedung sewaan. Selanjutnya pada tahun 1993 melakukan perpindahan kantor ke Ruko Beteng Plaza Blok A 11-12, Jalan Kapten Mulyadi yang merupakan gedung sewaan. Pada akhirnya BTN memiliki bangunan sendiri pada tahun 1997 di Jalan Slamet Riyadi nomor 282. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
3. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta a.Visi Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta Tahun ini merupakan momentum yang baik untuk mempertajam visi dengan melakukan transformasi diberbagai lini demi meningkatkan pertumbuhan berkesinambungan bagi bank BTN. Hal ini disadari sebagai tanggung jawab bersama mewujudkan visi perusahaan “Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan kepuasan nasabah (to be the leading bank in house finance)”. Menjadi bank terkemuka tidak hanya berkaitan dengan perolehan aset melainkan upaya bank BTN untuk berpegang pada prinsip melayani kebutuhan perumahan bagi seluruh kalangan masyarakat. Bank BTN berkeinginan menjadi bagian dalam pembangunan kemantapan untuk mempertajam visi tersebut menjadi nilai lebih bank BTN sehingga tercipta World Savings Banks Institute (WSBI) yang memberikan bantuan sebesar Rp 20.000.000.000,00 untuk mengembangkan produk tabungan baru yang ditujukan bagi masyarakat kelas bawah. Produk ini telah dikembangkan sejak tahun 2010 agar kemampuan finansial masyarakat bawah menjadi lebih kuat. b. Misi Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta 1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri yang terkait, pembiyaan konsumsi dan usaha kecil menengah. 2) Meningkatkan keunggulan-keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis yang berbasis teknologi terkini. 3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi. 4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan shareholder Value. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
4. Nilai-Nilai Perusahaan (Corporates Values)
Enam Nilai Dasar
12 Perilaku Utama
Penjelasan
Pelayanan Prima
Ramah, sopan dan bersahabat
Service Excellence
peduli proaktif dan cepat yang melebihi harapan tanggap
Memberikan pelayanan
pelanggan (internal dan eksternal)
Inovasi
Berinisiatif dan berorientasi Gagasan dan ide bersifat
Innovation
menciptakan nilai tambah
Keteladanan
Menjadi contoh atau teladan Berawal dari diri sendiri
Exemplary Behavior
dalam berperilaku baik dan dan budaya kerja keras
berkelanjutan
benar Profesionalisme
Kompetensi dan bertanggung Memberikan hasil kerja
Professionalism
jawab melalui bekerja cerdas yang terbaik dan tuntas
Integritas
Konsisten dan disiplin serta Konsisten antara pikiran,
Integrity
bekerja cerdas dan tuntas
Kerjasama
Tulus dan terbuka dan saling Membangun sikap yang
Team Work
percaya dan menghargai
perkataan dan tindakan
tulus dan terbuka dengan sesama insan bank BTN
Tabel 3: Nilai-nilai perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
5. Struktur Organisasi Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta Branch Manager
Secretary
DBM Consumer
Mortage & Consumer Lending Unit
Consumer Loan Marketing
DBM Commercial
DBM Suporting
Housing & Commercial Lending Unit
Accounting Control Unit
Operation Unit
Relationship Management
Teller Service
Transaction Processing Sub Unit
Collection & Work Out Unit
Accounting & Reporting Collection
Teller Consumer Loan Service Consumer Loan Analyst
Consumer Funding & Services Unit Consumer Funding Marketing Post Office Aliance
Consumer Lending Analyst
Clearing
Internal Control
Restructuring Analyst
Vault Transaction Processing & IT Support
Commercial Funding & Services Unit Govern & Corp. General Admin Sub Unit
Education Inst. & Others
Loan Admin & Doc Sub Unit
Human Capital Support
Loan Administration
Logistic Support
Loan Document
Costumer Care Unit Costumer Service Service Quality Sub Branch
Gambar 3: Struktur Organisasi Bank BTN Cabang Surakarta commit to user
Legal & Loan Recovery
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
6. Deskripsi Jabatan Pegawai Dari struktur organisasi yang telah dibuat sebelumnya, pada setiap bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan bagiannya masing-masing yaitu : a.
Kepala Cabang 1) Bertanggung jawab atas penerapan prinsip mengenal nasabah (PBI No.3/10/PBI/2001). 2) Bertanggung jawab atas pengelolaan risiko bisnis, baik yang dilakukan oleh Cabang, Kantor Pembantu Cabang (Kacapem), Kantor Kas (Kankas). 3) Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan dan aktivitas yang menyangkut Manajemen Teknologi Sistem Informasi (MTSI) di Kantor Cabang termasuk password cadangan. 4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan yang menyangkut operasional bank baik intern ataupun ekstern. 5) Bertanggung jawab atas penetapan target dana, kredit, feebased, dan penetapan anggaran cadangan secara keseluruhan. 6) Bertanggung jawab atas peningkatan peran bisnis Cabang, Kantor Pembantu Cabang, Kantor Kas yang berorientasi pada profit yang optimal. 7) Bertanggung jawab atas melakukan perencanaan, bimbingan dan pembinaan serta penilaian kepada pegawai yang dibawahi. 8) Bertanggung jawab pada saat terselenggaranya kegiatan yang bersifat Good Corporate Government.
b. Deputi Manajer Cabang atau Deputy Branch Manager (DBM) Retail 1) Bertanggung jawab mewakili atas pengelolaan risiko bisnis, baik yang dilakukan oleh Cabang, Kantor Pembantu Cabang (Kacapem), Kantor Kas (Kankas). 2) Bertanggung jawab mewakili atas seluruh aktivitas yang menyangkut Manajemen Teknologi Sistem Informasi (MTSI) di Kantor Cabang commit to user termasuk password cadangan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
3) Bertanggung jawab mewakili atas Branch Security Officer kantor cabang. 4) Bertanggung jawab mewakili atas penetapan target dana, kredit, feebased, dan penetapan anggaran cadangan secara keseluruhan. 5) Bertanggung jawab mewakili atas peningkatan peran bisnis cabang, Kantor Pembantu Cabang, kantor kas yang berorientasi pada profit yang optimal. 6) Bertanggung jawab mewakili atas melakukan perencanaan, bimbingan dan pembinaan serta penilaian kepada pegawai yang dibawahi. c. Retail Service Head 1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan penatapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawab sesuai kebijakan bank. 2) Bertanggung jawab atas pengelolaan risiko yang ada pada unit kerja yang dibawahi. 3) Bertanggung jawab atas pelaksanan kontrol penggunaan Manajemen Teknologi Sistem Informasi (MTSI) pada unit kerja yang dibawahi. 4) Bertanggung jawab atas pembuatan srtategi pencapaian target dana, kredit, feebased penggunaan fitur produk. 5) Bertanggung jawab atas sebagai Loan Service (jika tidak terbentuk Head di loan Service). 6) Bertanggung jawab atas terbinanya hubungan baik dengan pihak eksternal yang berkaitan dengan bisnis bank. 7) Bertanggung jawab atas pencapaian srtategi pencapaian target dana, kredit, feebased penggunaan fitur produk. 8) Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas pelayanan di unit kerja Retail Service secara terus menerus sesuai standar pelayanan front liner. 9) Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan terhadap kejadian dan kegiatan yang mengandung risiko dan mengawasi pelaksanaan Quality Service Level. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
d. Teller 1) Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah melalui loket. 2) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan entry data transaksi tunai dan non tunai melalui loket 3) Bertanggung jawab atas kesesuaian antara fisik uang, bukti dasar transaksi dan hasil entry transaksi. 4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan sesuai dengan standar pelayaan front liner. 5) Bertanggung jawab atas terbebasnya kas dari uang palsu atau tidak sah dan bila ada laporkan ke Head Teller. e. Customer Servive (SC) 1) Bertanggung jawab atas penggunaan anggaran promosi dalam rangka pencapaian target dana, kredit dan feebased. 2) Bertanggung jawab atas pencapaian target dana, kredit, feebased dan peningkatan penggunaan fitur produk. 3) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil pencapaian target dana, kredit, feebased dan peningkatan penggunaan fitur produk. 4) Bertanggung jawab atas pemberian pelayanan Service Quality Level untuk nasabah prima. f. Loan service 1) Bertanggung jawab atas proses pemberian kredit KPR atau non KPR sesuai dengan ketentuan bank. 2) Bertanggung jawab atas kualitas rekomendasi paket analisis kredit KPR ataupun non KPR. 3) Bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan berita acara pengikatan untuk kemudian diserakan kepada unit kerja terkait. 4) Bertanggung jawab untuk terus mengikuti perkembangan informasi yang mengandung risiko serta informasi potensi bisnis untuk mendukung kualitas analisis kredit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
g. Operation Head 1) Bertanggung jawab terhadap standar kualitas yang tinggi dalam bidang pemrosesan transaksi, administrasi kredit dan administrasi umum cabang. 2) Bertanggung jawab dalam melakukan otorisasi transaksi sesuai dengan batas kewenangan. 3) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan operasional harian cabang untuk menjamin efektifitas dan efisiensi. 4) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya approval untuk transaksi RTGS (Real Time Gross Settlement), Credit Note (CN), kiriman uang dan koreksi lainnya sesuai dengan bukti dasar. 5) Bertanggung jawab terhadap akurasi dan kebenaran administrasi pajak di kantor cabang. 6) Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya operasional infrastruktur kantor cabang, kantor pembantu cabang, dan kantor kas. 7) Bertanggung jawab terhadap install program aplikasi baru. 8) Bertanggung jawab atas bahwa kegiatan yang berkaitan dengan kliring dan transfer antar rekening di Bank Indonesia mulai dari persiapan, kliring penyerahan, penerimaan, kliring tolakan berjalan dengan baik. 9) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan dan pembinaan kepada staf-staf pada unit kerja transaction Processing, General Administration Administration Dan Loan Administration . 10) Bertanggung jawab terhadap keamanan cabang setiap saat. h. Load Administration 1) Bertanggung jawab atas proses administrasi dan penerbitan Bank Garansi. 2) Bertanggung jawab atas pengelolaan pencairan dana notaris atau pihak lainnya sesuai dengan ketentuan bank. 3) Bertanggung jawab atas pembentukan ID kolektor kedalam sistem. 4) Bertanggung jawab atas proses rekonsiliasi Sub Ledger, General Ledger dana jaminan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
5) Bertanggung jawab atas proses seleksi dan penunjukan rekanan bank yang berhubungan dengan kredit sesuai ketentuan bank. i. General Branch Administration 1) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan hasil entry data kepegawaian. 2) Bertanggung jawab atas ketatausahaan kepegawaian di kantor cabang. j. Accounting and Control 1) Bertanggung jawab atas ketaatan Kantor Cabang, Kantor Pembantu Cabang, Kantor Kas terhadap serta kebijakan serta prosedur yang ada. 2) Bertanggung jawab pada saat dilakukan koordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan intern maupun ektern. 3) Bertanggung jawab terhadap keakurasian dan ketepatan laporan keuangan antar kantor cabang, kantor pembantu cabang dan kankas. 4) Bertanggung jawab atas penyelesaian suspend dan rekening selisih lainnya. 5) Bertanggung jawab dalam melakukan perencanaan, pembinaan dan penilaian kepada filling staf, internal control staf, general ledger staf dan reporting staf. k.
Collection and Workout 1) Bertanggung jawab memastikan bahwa semua langkah penyelesaian kredit bermasalah telah sesuai dengan ketentuan bank bebas dari permasalahan hukum yang merugikan BTN. 2) Bertanggung jawab terhadap efektivitas tindakan penyelesaian kredit KPR dan kredit umum termasuk kredit pasif. 3) Bertanggung jawab atas membina nama baik dengan KP2LN (Kantor Pelayanan Piutang Dan Lelang Negara), pengadilan negeri atau instalasi lain yang terkait dalam penyelesaian kredit bermasalah.
7. Produk Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta Bank BTN merupakan bank penyalur kredit perumahan terbesar di to user bank BTN termasuk 10 bank Indonesia. Berdasarkan data commit Bank Indonesia,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset dan kredit. Pangsa pasar yang dikuasai bank BTN pada tahun 2009 mencapai 25.6 % dari keseluruhan jumlah kredit di Indonesia. Di pasar kredit subsidi pemerintah, bank BTN merupakan penyedia pinjaman perumahan yang paling dominan dengan pangsa pasar 97 % berdasarkan data jumlah kredit baru. Sejak awal pendirian bank BTN memiliki fokus pada pemberian kredit perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam bentuk kredit perumahan bersubsisdi, namun bank BTN berupaya mengembangkan portofolio kredit lainnya sehingga porsi kredit nonperumahan terhadap total kredit dapat terus ditingkatkan. Selain itu, Bank BTN juga terus berupaya untuk meningkatkan persentase kredit perumahan komersial serta kredit lainnya yang memiliki target nasabah dengan segmen diatas kelas MBR. Oleh karena itu, layanan utama bank BTN dibagi menjadi tiga bagian: perbankan konsumer, komersial dan syariah. Pada setiap segmen akan fokus pada pemberian pinjaman, pendanaan dan jasa dalam bisnis utama masing-masing. a. Perbankan Konsumer Yang termasuk layanan perbankan konsumer (consumer banking) adalah kredit perumahan bersubsisdi, kredit perumahan nonsubsidi serta kredit konsumer lainnya bagi kalangan individu. Untuk sisi pendanaan, perbankan jenis konsumer meliputi tabungan dan deposito berjangka perorangan.
Produk Simpanan ( Deposit Products) 1) Giro
Current accounts
2) Tabungan
Saving Accounts
3) Deposito berjangka
Time Deposits
Tabel 4: Produk Simpanan BTN Cabang Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46 Produk Kredit (Lending Product)
1) Kredit subsidi 2) Kredit non subsidi
a. Kredit griya utama (kredit pemilikan rumah non subsidi) b. Kredit pemilikan apartemen c. Kredit pemilikan ruko d. Kredit swagriya (kredit pembangunan rumah milik sendiri) e. Kredit gaya sembada (pembangunan rumah sewa)
3) Kredit lainnya
konsumer a. Kredit griya multi b. Kring Batara (kredit ringan jaminan gaji) c. Kredit swadana (kredit jaminan dana)
Tabel 5: Produk Kredit BTN Cabang Surakarta
1) Kredit Perumahan Bersubsidi Pada kredit perumahan bersubsidi ini, nasabah berpenghasilan menengah ke bawah dapat memenuhi persyaratan untuk mendapatkan subsidi kredit perumahan yang sudah disediakan oleh pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perumahan Rakyat. Dalam hak kredit perumahan bersubsidi untuk rumah susun sederhana milik (rusunami), nasabah dapat menerima subsidi selisih bunga dan subsidi uang muka, sedangkan nasabah kredit rumah sederhana sehat (RSH) hanya mendapat satu jenis subsidi. Pasar untuk KPR bersubsidi dibuka seluas-luasnya (level playing field), oleh karena itu bank BTN tidak lagi memonopoli dalam penyediaan KPR bersubsidi dan bank lain sudah dapat menawarkan produk sejenis. Meskipun demikian, bank BTN sudah memiliki pangsa pasar dominan dan commit pengalaman to user lebih dari 33 tahun dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
infrastruktur dan proses efisien serta terbukti menghasilkan profabilitas dari segmen KPR bersubsidi. 2) Kredit Perumahan Tidak Bersubsidi Selain menawarkan kredit perumahan bersubsidi, bank BTN juga mengembangkan portofolio kredit perumahan non subsidi. Meninjau dari peluang yang sangat besar untuk memperluas nasabah ke segmen kelas menengah atas. Kredit Perumahan non Subsidi di bank BTN yang merupakan bagian dari perbankan konsumer antara lain terdiri dari: a. Kredit Griya Utama (KGU) dan Kredit Platinum Melalui KGU, bank BTN menyediakan kredit perumahan non subsidi kepada nasabah individu dengan pembiayaan sampai dengan 80% atau 90% untuk debitur kolektif, dari harga terendah pembelian rumah atau nilai terendah yang ditentukan oleh perusahaan penilai independen. b. Kredit Kepemilikan Ruko Pada produk KP Ruko, bank BTN menyalurkan pinjaman untuk pembeli rumah toko (ruko) dalam artian sebagai toko, kantor ataupun dalam bentuk lain yang digunakan untuk bisnis. Kredit ini dibatasi sampai dengan 70% dari harga beli atau nilai pasar tergantung mana yang lebih rendah. 3) Kredit konsumer lainnya Sebagai bank yang memiliki basis pelanggan yang besar sekitar 1,2 juta rekening pinjaman dan sekitar 4 juta rekening simpanan, maka peluang bank BTN untuk meningkatkan bisnis diluar kredit perumahan sangatlah luas. Selain itu, dengan pertumbuhan kemampuan nasabah yang ada maka produk-produk konsumer lainnya juga bisa ditawarkan oleh bank BTN, antara lain Kredit Griya Multi (KGM) dan Kredit Ringan Batara (Kring Batara). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
a. Kredit Griya Multi (KGM) Bank BTN juga menyediakan kredit kepada nasabah yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan pribadi nasabah. Keperluan tersebut dalam bentuk-bentuk apapun dengan persyaratan tidak bertentangan dengan hukum dan dijamin dengan agunan berupa tanah dan rumah. b. Kredit Ringan Batara (Kring Batara) Kring Batara memiliki nilai kredit hingga Rp100.000.000,00 dan ditawarkan kepada karyawan dan perusahaan dimana bank BTN menangani sistem penggajian di perusahaan tersebut. Bank BTN akan memotong gaji karyawan untuk pembayaran angsuran kredit, Sedangkan jatuh tempo kredit berkisar antara satu sampai lima tahun dengan sistem suku bunga flat. 4) Produk-produk Pendanaan Konsumer Dalam menghimpun dana masyarakat, bank BTN berpedoman pada strategi untuk mempertahankan komposisi pendanaan (funding mix) yang kompetitif dengan mengurangi porsi dana deposito untuk menurunkan risiko konsentrasi. a. Tabungan Bank BTN mencatatkan peningkatan dalam jumlah dana masyarkat yang diperoleh dari tabungan sebesar 20,58 dari akhir Desember tahun 2008 sebesar Rp 7.248.000.000.000,00 kemudian menjadi Rp 8.740.000.000.000,00. Semua produk-produk BTN mengalami peningkatan terutama tabungan eBatara Pos yang merupakan peremajaan dari Tabanas Batara sebesar 105,34%. Pertumbuhan ini sejalan dengan strategi bank BTN untuk meningkatkan kerjasama dengan PT Pos Indonesia dengan mengembangkan tabungan eBatara Pos melalui outlet-outlet kantor pos. b. Jasa Bank BTN juga menyediakan jasa fee based seperti bank Garansi, commit to user pengiriman (remittance), collection dan sebagai payment point
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
untuk berbagi macam pembayaran biaya pendidikan, tagihan telepon dan pembayaran rutin seperti listrik dan air. Selain itu, bank BTN juga berencana untuk menawarkan jasa-jasa wealth management dan bank assurance yang mulai ditawarkan sejak tahun 2010.
b. Perbankan Komersial Layanan perbankan komersial bank BTN meliputi kredit konstruksi, kredit modal kerja, kredit investasi serta kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dan kredit komersial lainnya hingga bank Garansi. Bank BTN juga menawarkan produk pendanaan bagi nasabah komersial seperti giro dan deposito berjangka serta jasa perbankan seperti Program Kerjasama Pengembangan Operasional.
Produk Kredit (Lending Products) Kredit Konstruksi dan Real Kredit Yasa Griya (konstruksi) Estate Kredit pendukung perumahan Kredit perumahan perusahaan Kredit Korporasi lainnya
Kredit investasi Kredit Modal Kerja
Pembiayaan Mikro dan Kredit Kredit Usaha Rakyat Usaha Kecil Menengah Kredit Program Linkage Produk Dana (Funding Products) Giro
Current Account
Tabungan
Saving Account
Deposito Berjangka
Time Deposit
Tabel 6: Produk Kredit dan Dana BTN Cabang Surakarta commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
1) Produk Kredit a) Kredit Yasa Griya (KYG) atau Kredit Konstruksi Nasabah
Mulai
Permohona n KYG
Mengisi check list
Loan Service
Verifika si data
Komite Pemutus Kredit
Branch Manager
Analisi s5C
Melakuka n otorisasi
O TS
Pemrosesan data
DUP Persyaratan dokumen
Mengisi form dan
Check list
SP3K
KYG diteri ma
Dokumen Form permohonan
SP3K terotorisasi
Mengajuka n proposal
Proposal
Surat penolakan
Surat realisasi kredit dan dana Dana jaminan Surat realisasi kredit
Membuat daftar realisasi kredit
Dana jaminan Daftar realisai kredit
Akad kredit nasabah dan notaris
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Loan Administration
Transaction Processing
Memeriksa kelengkap an
SP3K terotorisasi
Mencatat pada register Appraisa l pada nasabah
Register dana jaminan
Accounting and Control
Memeriks a keabsaha
Arsip
Selesai
Membu at LPA Pendebetan realisasi rekening debitur dan pencairan kredit
LPA
Nota kredit
Masuk ke map ploeg
Daftar realisasi kredit
Gambar 4: Flowchart Pemberian Kredit Yasa Griya (KYG) Berdasarkan flowchart diatas dapat dijelaskan prosedur KYG sebagai berikut: 1. Pemohon atau nasabah bagian loan service mengajukan permohonan KYG. 2. Pemohon menerima check list berupa identitas lengkap baik perorangan ataupun badan usaha berisikan tiga hal penting mengenai data perusahaan, data keuangan dan data proyek. 3. Pemohon kemudian menerima formulir permohonan KYG yang diisi sebagai syarat mengajukan kredit. Didalamnya ada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52 bagian data pemohon, data proyek perumahan, data kredit dan data agunan dan disahkan oleh direktur.
4. Melengkapi syarat-syarat dokumen kredit antara lain sebagai berikut: 1) Aplikasi permohonan 2) Daftar riwayat hidup pengurus perusahaan dan pas foto 3) Fotokopi akte pendirian perusahaan 4) Perijinan Perusahaan meliputi TDP, SIUP, SIUJK, SITU, NPWP dan keanggotaan REI 5) Legalitas proyek meliputi ijin lokasi, IMB, salinan NJOP, penguasaan tanah (SHGB dan SHM) 6) Copy rekening giro bank BTN 5. Pemohon diberikan formulir prosedur pembuatan proposal secara lengkap. 6. Pemohon menyerahkan persyaratan dokumen, formulir KYG dan proposal ke bagian Consumer Loan Service. Selanjutnya semua data yang masuk akan diverifikasi dan dilakukan pengecekan kelengkapnnya. Apabila datanya meragukan kebenarannya maka diadakan peninjauan langsung atau on the sports (OTS) oleh loan administration. Jika data dianggap sesuai maka akan diproses secara terkomputerisasi dan dibuatkan Daftar Usulan Pemohon (DUP). 7. DUP diserahkan kepada komite pemutus kredit dan dilakukan analisis 5 C meliputi: a) Character, dimana pihak bank menganalisis debiturnya untuk mengetahui karakter dan sejauh mana tingkat kejujurannya. b) Capacity, bank menilai sampai sejauh mana hasil usaha yang diperoleh bisa melunasi kewajibannya tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53 c) Capital, Bank harus mengetahui bagaimana pertimbangan antara jumlah hutang dan jumlah modal sendiri. d) Collateral, Bank meminta jaminan dimaksudkan untuk menjaga apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab lain yang mengakibatkan pihak debitur tidak bisa melunasi. e) Condision of economic, dalam memberikan kredit bank terlebih dulu melihat situasi dan kondisi yang terjadi saat itu seperti kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya dan lainlain yang akan mempengaruhi keadaan-keadaan kelancaran usaha dari yang memperoleh kredit.
8. Keputusan diterima atau ditolak KYG diputuskan oleh bagian Komite Pemutus Kredit. Apabila ditolak akan menerima surat penolakan (SP) dan jika diterima maka LS akan membuat SP3K yang didalamnya memuat: a. Data calon debitur b. Jenis kredit c. Maksimal jumlah yang disetujui d. Jangka waktu dan suku bunga e. Jumlah angsuran kredit f. Biaya administrasi 9. SP3K kemudian diserahkan ke Branch Manager (BM) untuk diotorisasi dan diserahkan pada bagian Loan Administration (LA) untuk proses selanjutnya. 10. Pemohon menerima surat realisasi kredit dan menyerahkan dana jaminan ke LS dan dibuatkan Daftar Realisasi Kredit (DRK). 11. Pemohon melakukan akad kredit yang disaksikan notaris berwenang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54 12.
Langkah selanjutnya yaitu SP3K, dana jaminan dan DRK diterima bagian LA dan kemudian dilakukan kegiatan apprasial (penilaian aset terhadap kelayakan KYG).
13.
LA membuat Laporan Pemeriksaan Akhir (LPA) dan memasukkan ke map ploeg termasuk didalamnya dana jaminan dan DRK.
14.
Transaction Processing (TP) memeriksa kelengkapan data di map ploeg dan mencatatnya pada register.
15.
Register dana jaminan telah dibuat dan kemudian diproses secara terkomputerisasi. Didalamnya termuat pendebetan realisasi rekening debitur dan pencairan kredit ke rekening pemohon.
16.
Bagian TP membuat salinan nota kredit dan DRK dan diserahkan ke Accounting and Control (AC).
17.
Bagian AC melakukan pengawasan dan identifikasi keabsahan data KYG agar terhindar dari kesalahan pencatatan.
18.
Transaksi secara otomatis akan tersimpan dalam database AC melalui perangkat yang dinamakan DDC.
b) Kredit Pendukung Perumahan Bank BTN menyediakan kredit bagi PT, CV, koperasi, firma dan perorangan untuk pembiayaan modal kerja atau investasi bagi industri dan perdagangan yang terkait dengan perumahan. Kredit ini menawarkan pembiayaan jangka menengah untuk proyek pembangunan yang terkait dengan perumahan sebesar maksimal 70% dari total kebutuhan modal kerja atau sebesar 65% dari total biaya investasi proyek tersebut. c) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sebagai salah satu bank milik negarayang bertanggung jawab dalam program pemberian kredit keuangan mikro, bank commit to user BTN memiliki produk KUR dengan jumlah pinjaman maksimal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Rp 50.000.000,00 kepada unit usaha mikro. Sedangkan pada sektor UKM, bank BTN memberikan pinjaman modal kerja atau investasi hingga Rp 50.000.000,00 untuk usaha kecil dan menengah. 2) Produk Pendanaan Komersial Bank BTN menyediakan produk-produk pendanaan komersial dalam bentuk giro dan deposito berjangka lembaga. Pertumbuhan giro dan deposito berjangka lembaga ini merupakan hasil dari upaya kerjasama dengan lembaga, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi, rumah sakit dan lembaga lainnya. Dalam program pengembangan operasional ini, nasabah dapat menjaga saldo minimum dalam bentuk rekening koran di bank selama dua atau tiga tahun.
c. Perbankan Syariah Program akselerasi pada pengembangan perbankan syariah dilaksanankan pada tahun 2007 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia menetapkan target pangsa pasar bank syariah sebesar 5% dari total aset perbankan tingkat nasional. Berdasarkan hal tersebut, bank BTN telah berkontribusi melalui komposisi rekening perbankan syariah sebesar 4% dari total aset pinjaman. Bank BTN hingga kini berusaha meningkatkan persentase bank syariah hingga 5% dari keseluruhan aset. Bank BTN memaksimalkan bisnis dengan program promosi yang bertujuan untuk mengembangkan brand image, melalui media elektronik seperti TV dan radio, media cetak, media promosi outdoor hingga penggunaan teknologi internet. Untuk meningkatkan kesetiaan nasabah, bank BTN menggelar beberapa program undian berhadiah, membuat alat pemasaran guna menarik nasabah dan membuat komunitas. Di sektor pembiayaan, bank BTN senantiasa mendukung pengembangan program pembiayaan dengan ongkos pemasaran dan membuat alat pemasaran untuk produk–produk pembiayaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
d. Pemasaran Di tengah persaingan perbankan di Indonesia yang ketat, bank BTN masih mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di sektor pembiayaan perumahan, strategi pemasaran yang cermat dan tepat sangat berperan dalam penguasaan pangsa pasar tersebut. Meninjau pada bisnis inti BTN, saat ini tetap berfokus pada pemberian KPR untuk masyarakat menengah ke bawah dimana posisinya sebagai market leader pada segmen tersebut. Upaya pengembangan terus dilakukan BTN, salah satunya merujuk pada sasaran menegah ke atas melalui pemberian kredit non perumahan seperti Kredit Ringan Batara (kredit tanpa agunan). Perluasan segementasi pasar juga dilakukan bank BTN seiring dengan pengembangan produk kredit dilakukan melalui pengembangan target konsumen. Pada produk KPR sasaran nasabah tertuju pada debitur menengah ke bawah akan diperluas hingga ke debitur perumahan lainnya. Selain itu bank BTN yang selama ini menjangkau debitur ritel perorangan akan dikembangkan menjadi debitur perumahan lainnya (non KPR) hingga korporasi. Semula bank BTN membidik debitur perumahan, kedepan akan mengembangkan sasaran pada debitur non perumahan. Selama ini, bank BTN melakukan penghimpunan dana melalui penawaran produk seperti tabungan Batara, Tabungan Batara Prima, Tabanas Batara, eBatara Pos. Giro dan deposito. Sedangkan produk jasa layanan meliputi pengiriman uang, fasilitas pembayaran telepon, listrik, ponsel, wali amanat serta Bank Garansi. Dalam kegiatannya bank BTN tetap menupayakan pembinaan terhadap debitur, baik yang lancar ataupun tidak memenuhi kewajiban sebagai bagian dari pelayanan. Sejalan dengan pemberian kredit yang dijamin berlangsung aman dan lancar sehingga bank BTN dapat mempertahankan aktiva produktif. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
1) Pemasaran Perbankan Konsumer Strategi yang diterapkan bank BTN untuk menjaga relasi jangka panjang dengan nasabah melalui penyediaan jasa berkualitas tinggi melalui saluran yang mudah untuk dijangkau. Bank BTN telah melanjutkan upaya untuk menyederhanakan proses pengajuan kredit yang lebih efisien melalui peningkatan kewenangan persetujuan kredit pada kantor cabang dan kantor cabang pembantu. Aktifitas pemasaran berorientasi nasabah dilakukan melalui program penarikan undian, pemasangan iklan pada media cetak maupun elektronik, sponsorship bagi pengembang perumahan dan pameran, pembukaan outlet perbankan tambahan di mal-mal, program promosi dengan pengembang tertentu. Melalui promo diberbagai media, bank BTN memberikan kredit sampai 90% dari harga beli serta tingkat suku bunga kredit untuk peminjam. Bank BTN juga memberlakukan promosi khusus untuk kredit perumahan dengan tingkat suku bunga khusus bagi karyawan BUMN dan melalui pemberian hadiah untuk nasabah lama dan karyawan yang membawa nasabah baru bagi bank BTN. 2) Pemasaran Perbankan Komersial Pada segmen ini, bank BTN melayani nasabah umum melalui relationship manager dan account manager yang berada di kantor pusat dan kantor cabang. Relationship manager bertugas pada spesialisasi layanan produk pembiayaan bank BTN dan membangun hubungan serta memberikan solusi keuangan kepada nasabah bank BTN. Sedangkan Account manager terspesialisasi pada layanan produk pendanaan, penyaluran solusi investasi, serta memantau pendanaan dan portofolio investasi untuk nasabah umum. Adapun bank BTN memiliki target nasabah komersial yang bergerak pada sektor telekomunikasi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan industri yang terkait dengan perumahan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58 Strategi pemasaran dalam bidang konstruksi, bank BTN
berperan aktif dalam pameran konstruksi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan organisai pengembang seperti REI dan Apersi. Sedangkan dalam bidang kredit usaha mikro dan UKM, bank BTN berpartisipasi aktif dalam pameran KUMK dan KUR yang diselenggarakan oleh Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
B. Deskripsi Temuan Penelitian 1. Deskrispsi Pengembangan TI dalam Mendukung Kinerja SIA Bank BTN mendapatkan pengalaman berharga akan pentingnya penerapan IT dan backup data agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran yang terjadi di kantor pusat bank BTN pada tahun 2009 menyebabkan beberapa data penting hilang. Peristiwa tersebut terjadi di ruangan basement dan merusak beberapa peralatan dan sistem teknologi komputer. Sistem kemudian dialihkan operasionalnya ke Disaster Recovery Center (DRC) sehingga 58 kantor cabang yang mengalami gangguan termasuk bank BTN cabang Surakarta dapat beroperasi kembali. Kini bank BTN mempuyai Disaster Recovery Center Plan (DRCP) sebagai langkah persiapan agar ada penyempurnaan pada teknologi yang telah lama dipakai ke arah yang lebih baik. DRP di bank BTN Cabang Surakarta berfungsi meningkatkan data center yang bersifat real time yang terhubung dengan BTN pusat di Jakarta. Bank BTN Cabang Surakarta melalui bagian TI mempunyai inisiatif agar kualitas pelayanan dapat prima dan memilki tingkat keamanan data keuangan yang tinggi melalui pencegahan risiko operasional seperti: a. Inisiatif Implementasi Dual Data Center Penerapan sistem ini mengarah pada aktifitas pengolahan data keuangan yang real time berdasarkan pengelolaan yang baik. Transformasi teknologi dilakukan melalui penggantian sistem DC dan DRC ke teknologi Dual Data Center. Melalui DDC maka DC yang berlaku dapat melakukan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
perpindahan data keuangan sewaktu-waktu tanpa harus menunggu terjadinya disaster (bencana). Perkembangan pada sistem DC dan DRC menjadi sistem berbasis Dual DC dilanjutkan melalui proses pemindahan Disaster Recovery System yang sementara waktu dapat difungsikan sebagai DC2 yang telah dirancang sesuai dengan DC1 yang memenuhi standar best practises. Peningkatan daya keilmuan pegawai BTN cabang Surakarta dalam pengolahan data keuangan di data center dikembangkan melalui pelatihanpelatihan yang dapat meningkatkan performa kerja yang profesional dalam menjalankan data center. Beberapa orang telah memiliki sertifikasi Certified Data center Profesional (CDCP), sebagai bukti bahwa data perbankan dikelola oleh orang yang expert di bidangnya. b. Kualitas Ruangan Data Center Lokasi dan ruangan data center di BTN telah memenuhi standarisasi sesuai best practises perbankan kelas dunia dimana umumnya kebutuhan tersebut hanya tersedia pada penyedia jasa sewa data center kelas profesional. Data center BTN berada dikantor pusat yang disewa dari pihak ketiga, sedangkan kantor BTN cabang Surakarta hanya sebagai penyalur data keuangan ke data center. c. Inisiatif dalam Penyusunan Data Keuangan Perusahaan yang Berhubungan dengan IT Governance Untuk memenuhi kepatuhan dan IT Governance (tata kelola) terhadap regulasi peraturan perbankan yaitu Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 9/15/PBI/2007 mengenai penerapan dan manajemen risiko dalam pengelolaan data keuangan yang berbasis pada penggunaan teknologi informasi pada bank umum, maka bank BTN menerapkan empat kebijakan yaitu: 1) Rencana Strategis Sistem Informasi (RSTI) 2008-2012. 2) Tata kelola TI 3) SOP Teknologi Informasi 4) Taksonomi Informasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
2. Sistem dan Prosedur SIA secara Manual Bukti Transaksi
Jurnal
Laporan Keuangan
Buku Besar
Jurnal Penutup
Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
Buku Pembantu
Gambar 5: SIA BTN Cabang Surakarta secara Manual Kita pahami SIA secara manual (tradisional) ataupun klasik masih berorientasi pada masa lalu (historical oriented). Sistem ini menyediakan banyak gambaran mengenai detail kinerja perusahaan namun sedikit sekali informasi akuntansi yang digunakan oleh pihak manajer. Sejalan dengan perkembangan sistem informasi maka perkembangan SIA juga berjalan kearah yang lebih baik di dunia perbankan. Secara tradisional, SIA dianggap hanya menekankan pada pencatatan dan pengolahan data keuangan dan juga pembuatan laporan keuangan tanpa menyediakan informasi tambahan bagi manajemen. Dewasa ini fungsi akuntansi di BTN juga diarahkan guna mendukung kinerja manajemen dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pihak intern disamping kepentingan pihak luar. Informasi ini dipakai oleh pihak manajer keuangan dalam rangka perencanaan dan pengendalian transaksi keuangan dan evaluasi. SIA yang dilakukan secara manual di BTN cabang Surakarta dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
a. Bukti transaksi Transaksi merupakan kegiatan yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan yang diukur berdasarkan satuan uang. Bukti transaksi merupakan catatan-catatan pertama yang berupa fisik dari setiap transaksi keuangan di BTN yang dibuat rangkap kemudian akan dicatat dalam buku jurnal. Transaksi di BTN dianggap valid dan sah apabilah telah divalidasi baik pemberian cap stempel dan tanda tangan teller. Transaksi di BTN bersifat rahasia sehingga tidak sembarang orang bisa mengakses bukti transaksi yang meliputi: 1) Cek 2) Data Kreditur 3) Data tabungan 4) Rekening koran 5) Slip atau formulir Penyetoran 6) Slip atau formulir penarikan 7) Formulir pembayaran jasa 8) Bilyet giro b. Buku Jurnal Di BTN buku jurnal merupakan buku yang digunakan untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan (secara kronologis) sesuai prosedur pembukuan sebelum masuk ke buku besar. c. Buku besar Pencatatan bukti transaksi ke buku besar dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu lama. Buku besar yang ada di BTN digunakan untuk mengetahui jumlah mutasi harian baik transaksi penarikan ataupun transaksi penyetoran yang diurutkan berdasarkan nomor sandi dan nama rekening. d. Neraca Saldo Setelah pembuatan buku besar langkah selanjutnya dijabarkan dalam neraca saldo dari perkiraan buku besar. Dalam pencatatan neraca saldo commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
butuh ketelitian agar ada keseimbangan antara jumlah pendebetanpendebetan tiap rekening dengan jumlah pengkreditan-pengkreditannya. e. Jurnal penyesuaian Di BTN jurnal ini dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain. f. Jurnal Penutup Di bank BTN jurnal penutup dapat diartikan sebagai jurnal umum yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan tujuan untuk memindahkan atau menutup saldo akun sementara/ nominal. Akun nominal terdiri dari pendapatan dan biaya. Dalam pembuatan jurnal penutup, perlu dibuka akun baru yaitu akun ikhtisar laba rugi yang digunakan untuk menampung pemindahan saldo akun nominal. Tujuan penutupan untuk memisahkan pembukuan dalam bentuk berkas (bukan file). g. Laporan keuangan Laporan keuangan di BTN di ringkas secara manual sesuai dengan proses pencatatan semua transaksi. Laporan ini merupakan laporan yang bersifat tahunan dan digunakan sebagai pertanggungjawaban antara manajemen dengan para pemegang saham di bank tersebut. h. Buku Pembantu Buku pembantu (subsidiary ledgers) di bank BTN cabang Surakarta berisi secara detail rekening-rekening tertentu yang termuat di dalam buku besar. Buku besar tersebut meliputi: buku pembantu piutang, buku pembantu hutang dan juga buku pembantu biaya administrasi dan umum. Buku pembantu digunakan sebagai bentuk kontrol terhadap rekening buku besar melalui kegiatan pengecekan saldo-saldo dalam buku pembantu setiap akhir bulannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
3. Sistem dan Prosedur SIA Kegiatan SIA di BTN sangat rumit dikarenakan banyaknya data-data transaksi sehingga memerlukan tenaga SDM yang profesional dan punya ketelitian agar terhindar dari kesalahan dalam input data. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan aplikasi, maka BTN Cabang Surakarta mengunakan program Branch Delivery System (BDS) dalam pengolahan data keuangan. a. SIA BTN Cabang Surakarta
Info Layanan
Data Nasabah
Transaksi
Pengunjung
Data transaksi
Sistem Informasi Akuntansi BTN Cabang surakarta
Admin TP
Gambar 6: SIA BTN Cabang Surakarta
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pengunjung dapat melakukan transaksi seperti mobile banking dan internet banking di mana saja dan kapan saja dan juga dapat langsung mengunjungi ke tempat BTN cabang Surakarta yang terletak di Jalan Slamet Riyadi nomor 22. Sistem akan memberikan info layanan baik jumlah saldo, penarikan uang, transfer antar bank dan juga pembayaran jasa kepada pengunjung. Selanjutnya pengunjung dapat menikmati fasilitas layanan transaksi yang disediakan BTN. Kemudian data akan masuk ke SIA BTN cabang Surakarta secara terkomputerisasi dan otomatis. Langkah selanjutnya sistem akan mengirimkan data nasabah dan commit to userdi proses di bagian Transaction jenis transaksi dilakukan untuk kemudian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Processing. Kemudian Bagian TP mengirimkan data transaksi secara detail ke sistem bank BTN. b. Sistem dan Prosedur SIA Menggunakan Aplikasi BDS
Bukti Transaksi
Aplikasi BTS
Laporan Keuangan
Buku Besar
Jurnal Penutup
Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
File Transak
Gambar 7: Sistem dan Prosedur SIA menggunakan Aplikasi BDS Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan alur SIA di BTN cabang Surakarta sebagai berikut: 1) Bukti transaksi Transaksi merupakan kegiatan yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan yang diukur berdasarkan satuan uang. Bukti transaksi merupakan catatan-catatan pertama yang berupa file dari setiap transaksi keuangan di BTN yang kemudian akan dicatat secara sistematis kedalam buku jurnal. Transaksi di BTN dianggap valid dan sah apabilah telah divalidasi oleh teller. Transaksi dicatat langsung oleh teller menggunakan aplikasi komputer yang terintegrasi melalui LAN ke bagian data center. Transaksi di BTN bersifat rahasia commit to bisa usermengakses bukti transaksi. sehingga tidak sembarang orang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
2) Aplikasi BDS Aplikasi Branch Delivery System (BDS) merupakan program atau software khusus yang didesain oleh bagian TI di bank BTN yang digunakan di seluruh kantor cabang termasuk BTN cabang Surakarta. Software ini memudahkan dalam pencatatan keuangan hingga pembuatan laporan keuangan secara komputerisasi. Ketika ada transaksi yang terinput baik dari bagian teller akan otomatis terproses ke transactional processing sub unit hingga bagian vault. 3) Buku besar Buku besar yang berasal dari bukti-bukti transaksi akan secara terkomputerisasi terinput menyesuaikan nomor rekening (sandi) dan nama rekening baik transaksi penarikan atau penyetoran uang dari nasabah. 4) Neraca saldo Neraca saldo disiapkan pada akhir periode (bulan) untuk memastikan keseimbangan dalam buku besar. Melalui aplikasi BDS maka buku besar disusun secara sistematis yaitu akurasi antara jumlah saldo-saldo yang didebet dengan saldo-saldo yang dikredit. 5) Jurnal penyesuaian Jurnal penyesuian menggunakan aplikasi BDS dirancang untuk bisa menyesuaikan saldo perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi terutama untuk memisahkan antara penghasilan dengan biaya-biaya yang dilekuarkan oleh bank BTN. Penyesuaian bukan bermakana pembenaran atas kesalahan pencatatan transaksi, karena melalu aplikasi BDS setiap kesalahan pada proses input ke komputer dapat langsung di record (diketahui letak kesalahannya). Dalam jurnal penyesuaian (memorial debet) maka form secara otomatis akan memperbaharui hutang dan mengkredit biaya dibayar dimuka, dalam memorial kredit akan secara otomatis memperbaharui data piutang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
6) Jurnal penutup Melaui aplikasi BDS pemindahan nilai sisa akun pendapatan dan beban dari masing-masing perkiraan akan secara otomatis terinput ke perkiraan modal. Pendapatan akan menambah mudah dan sebaliknya beban akan mengurangi modal BTN. Perkiraan ikhtisar laba rugi merupakan penyimpanan sementara yang akan digunakan untuk melihat nilai sisa yang kemudian akan dipindahkan ke dalam modal. 7) Laporan keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama satu tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan. Melalui aplikasi BDS laporan keuangan otomatis tersusun dengan baik dan ketika ada data yang error atau tidak balance langsung dapat diidentifikasi letak kesalahannya. 8) File transaksi File transaksi merupakan file yang digunakan untuk merecord keseluruhan transaksi mulai dari bagian teller hingga tersusunnya laporan keuangan. File transaksi ini berasal dari aplikasi BDS milik internal bank BTN cabang Surakarta. File ini berupa file master yang bersikan data yang cenderung tetap tetapi bisa berubah ketika ada pembaharuan file transaksi, sedangkan file input digunakan untuk memperbaharui file master baik menhapus atau menambah record yang digunakan untuk data masukan semua transaksi keuangan. File transaksi ini disimpan di bagian Transaction Processing and IT Support yang kemudian di simpan di data center kantor cabang. File ini nantinya akan dikirimkan ke data center BTN pusat melalui transmisi satelit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
c. Sistem Banking Alphabits RTGS Berdasarkan surat edaran BI semua bank dan lembaga keuangan lain seperti leasing harus melaporkan transaksi keuangannya ke BI melalui aplikasi khusus RTGS. Sistem BI RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi-transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan pertransaksi (individually processed/ gross settlement) dan memiliki sifat real time (electronically processed), dimana rekening peserta dapat didebit/ dikredit berkali-kali sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan. Berdasarkan Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional telah menjelaskan bahwa melalui sistem BI RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS Central Computer/RCC) di BI untuk kegiatan settlement. Jika proses-proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan secara otomatis dan elektronik kepada peserta penerima. Keberhasilan pada proses settlement tergantung dari kecukupan saldo peserta pengirim karena dalam sistem BI RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain. Dengan kata lain, peserta BI RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di BI cukup sebelum peserta tersebut melaksanakan transfer ke perserta BI RTGS lainnya. Berdasarkan penjelasan diatas maka bank BTN Cabang Surakarta sudah mematuhi surat edaran BI, melalui implementasi SIA berbasis RTGS yang bersifat real time dapat dilihat dalam gambar berikut ini: Bank BTN
Aplikasi RTGS
Bank Penerima
Bank Indonesi a commit to user Gambar 8: Aplikasi Sistem BI RTGS di BTN Cabang Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Berdasarkan gambar sistem BI RTGS dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Bank BTN cabang Surakarta memiliki beberapa transaksi keuangan baik antar nasabah dalam bank ataupun berbeda bank. Transaksi tersebut dapat berupa penarikan uang pada tabungan yang dimiliki nasabah, penyetoran tunai oleh nasabah hingga kegiatan transfer antar bank. 2) Semua transaksi kemudian diproses secara terkomputerisasi melalui aplikasi sistem BI RTGS (Real Time Gross Settlement). Transaksi keuangan ini dinamakan sebagai Laporan Bank Umum (LBU) yang kemudian akan dikirimkan ke BI secara online (koneksi internet) hingga beberapa kali sehari secara real time. 3) Setelah LBU diterima oleh BI maka akan mendapat informasi mengenai informasi rekening peserta secara menyeluruh hingga besarnya jumlah transaksi. BI akan mengaudit tingkat keprofesionalan dan kedisiplinan Bank BTN dalam pengelolaan likuiditasnya. Pada transaksi antar bank maka akan diproses menggunakan metode gross settlement dimana transaksi diperhitungkan secara individual, maka kiring menggunakan metode net settlement. Net settlement merupakan proses penyelerasan akhir transaksi-transaksi pembayaran yang dilakukan pada akhir periode dengan melakukan kewajiban offsetting antara kewajiban pembayaran dengan hak-hak penerimaan sehingga ada satu hak atau kewajiban yang akan disesuaikan pada masingmasing rekening bank. 4) Bank penerima menerima transaksi keuangan yang telah dikirimkan oleh bank BTN melalui BI sebagai perantara menggunakan aplikasi RTGS. Bank penerima akan menerima rincian banyaknya transaksi dalam satu hari hingga besarnya jumlah uang yang diterima. Sistem BI RTGS merupakan sistem RTGS yang ke delapan yang digunakan oleh negara-negara EMEAP countries (Executives Meeting of East Asia Pacific Central Bankers). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Penjelasan BI RTGS secara detail dalam pemrosesan di bagian TP bank BTN dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Nasabah
Teller
Transaction Processing
2
Mulai Formulir 1 dan uang
Formulir penyetoran diterima
Accounting and Control
Periksa keabsaha n
2 Formulir 1 penyetoran
Formulir validasi
Pemeriksaa n formulir penyetoran
Periksa keaslian uang
Periksa kelengkapa
Mencatat pada register
Memasukkan data ke komputer Data register
Formulir telah divalidasi Aplikasi BI RTGS
commit to user
Ars ip
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Kantor Bank Indonesia
TP Bank BTN
Notifikasi pengirim transfer
Bank Penerima
Notifikasi penerima transfer
Daftar register
Ars ip
Cek saldo pengiri m
Selesai
Que ue
Posting rekenin g
RTGS Central Computer (RCC)
Gambar 9: Transfer Antar Bank Menggunakan BI RTGS
Berdasarkan gambar transfer antar bank diatas, maka dijelaskan secara rinci sebagai berikut: 1) Nasabah dalam hal ini pengirim transfer antar bank datang ke kantor BTN Cabang Surakarta.commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
2) Pengirim diberikan formulir penyetoran dua rangkap dan mengisi secara lengkap baik identitas diri, alamat dan jumlah uang yang ditansfer. 3) Teller menerima uang tunai dan formulir penyetoran dan diperiksa kelengkapan pengisian agar tidak terjadi kesalahan dalam transfer antar bank. 4) Teller memeriksa keaslian uang menggunakan alat khusus untuk menghindari uang palsu masuk ke bank BTN. 5) Teller melakukan input data transfer ke komputer dan memastikan bahwa nomor rekenening penerima sudah sesuai. 6) Formulir penyetoran divalidasi dan ditandatangani oleh teller. Kemudian formulir kedua berwarna kuning diserahkan ke pengirim sebagai bukti telah melakukan transaksi dan formulir berwarna putih dikirim ke bagian TP. 7) Bagian TP menerima formulir pembayaran dan memeriksa kelengkapan datanya. 8) Setelah membuat register maka TP menyerahkan data ke bagian AC untuk diotorisasi dan diperiksa keabsahannya. Bagian AC menyimpan data transaksi sebagai arsip. Setelah dipastikan semua data telah sesuai, maka dikirimkan kembali ke TP untuk proses selanjutnya. 9) Bagian TP memproses transfer menggunakan aplikasi BI RTGS dan mengirimkan ke Kantor Bank Indonesia (KBI) secara online. 10) KBI menerima data register dari bank BTN dan melakukan cek saldo. Mengecek kecukupan saldo apakah saldo rekening giro peserta pengirim lebih besar dari atau sama dengan nilai nominal credit transfer. 11) Jika saldo rekening giro bank pengirim tidak mencukupi, transfer tersebut akan ditempatkan dalam antrian (queue) sistem BI-RTGS. 12) Jika saldo rekening giro bank pengirim mencukupi akan dilakukan posting secara simultan pada rekening giro pengirim dan penerima. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
13) Informasi data-data transfer yang telah diselesaikan (settled) akan ditransmisikan secara otomatis oleh RCC secara real time ke bank pengirim dan bank penerima. 14) Bank BTN mendapat notifikasi bahwa transfer telah sampai ditujuan dan kemudian disimpan di bagian TP sebagai arsip. 15) Bank penerima memperoleh notifikasi dan menyalurkan dananya ke nomor rekening nasabah.
d. Standar Operasional Komputer (SOK) BTN Sistem dan prosedur SIA di BTN Cabang Surakarta dirancang untuk memudahkan pencatatan setiap transaksi dan juga diciptakan agar proses kontroling dapat dilaksanakan secara akurat. SIA disusun meliputi pengembangan beberapa aspek meliputi software, hardware, data dan prosedur. Mengenai prosedur penerapan SIA sudah ada ketentuan yang tertuang dalam Standar Operasional Komputer (SOK). Teller Service
General Administration
Transaction Processing
Data Cent
Loan Administration
Gambar 10: Sistem Operasional Komputer (SOK) BTN Cabang Surakarta Dalam mendukung kinerja SIA maka pihak BTN menyusun program sendiri yang dinamakan BDS dianggap lebih, handal, mudah pengoperasiannya, dan memiliki tingkat security yang baik. Program ini commitditoSingapura user memiliki server utama terletak karena dianggap lebih stabil
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
dibandingkan server lokal, tetapi database center BTN terletak di Jakarta. Program BDS ini dirancang di update secara berkala sesuai dengan kebijakan BTN pusat agar keamanan dan stabilitas data keuangan dapat terjaga. Berdasarkan gambar diatas SOK bank BTN dapat dijelaskan sebagai berikut ini: 1) Teller service Teller service berperan besar dalam kegiatan transaksi keuangan. Transaksi merupakan kegiatan yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan yang diukur berdasarkan satuan uang. Transaksi di BTN dianggap valid dan sah apabilah telah divalidasi oleh teller. Transaksi dicatat langsung oleh teller menggunakan aplikasi komputer
yang
terintegrasi melalui LAN. Transaksi di BTN bersifat rahasia sehingga tidak sembarang orang bisa mengakses bukti transaksi. 2) General Administration Bagian umum memproses secara komputerisasi berupa administrasi kepegawaian, barang logistik, keamanan, pengelolaan anggaran cabang dan kesekretariatan. Dalam kegiatannya menggunakan aplikasi eProcurement yang mengelola bagian umum secara baik sesuai Good Corporate Governance (GCG). 3) Loan Administration Bagian ini memproses terkait pinjaman ataupun kredit yang diberikan kepada nasabah. Dalam kegiatannya menggunakan software eLoan yang dirancang untuk memproses data-data kredit bank BTN. Selain itu juga ada Collection and recovery Management System (CRMS) atau eColl yang digunakan secara otomatis untuk proses perampingan kegiatan pengelolaan dan pembinaan kredit. 4) Transaction Processing Bagian TP merupakan muara dari Loan Administration, General Administration dan Teller Service. Disini data yang masuk akan user diproses berupa data commit kliring, toadministrasi umum, transaksi kolektif
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
KPR hingga pemeliharaan data keuangan dan nonkeuangan. Dalam pelaksanaannya menggunakan aplikasi Management Information System (MIS). 5) Data Center Data center di sini adalah data center sementara yang selanjutnya akan dikirim ke pusat BTN di Jakarta. Data center merupakan sarana penyimpanan (storage) berbagai data baik keuangan dan non keuangan di BTN cabang Surakarta. Dalam pelaksanaannya data center ini diproses menggunakan Mesin AS/400 untuk mendukung dual data center (DDC). Untuk mengamankan data keuangan pihak BTN melengkapi sistemnya menggunakan aplikasi Total Security Solution (TSC) baik dalam sistem firewallnya hingga software Internet Security agar aman dari pencurian data dari pihak internal maupun eksternal seperti melalui internet.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi di BTN Bank BTN berkeyakinan bahwa teknologi informasi memainkan peranan yang penting dalam menentukan posisi persaingan bank BTN dalam industri perbankan, meningkatkan layanan dan nasabah, memperkuat pengawasan internal dan sistem manajemen risiko. Arah perkembangan teknologi bank BTN ke masa depan telah ditetapkan dalam bentuk dokumen Rencana Strategis Teknologi Informasi (RSTI) dari tahun 2008 hingga 2012 yang merupakan dokumen blue print teknologi BTN. Bank BTN akan meningkatkan teknologi dalam usaha memperbaiki kualitas dan kuantitas layanan bisnis dan produk perbankan termasuk didalam dalam mendukung kinerja SIA. Berikut ini merupakan deskripsi atas sistem TI bank BTN saat ini dan rencana pengembangan aplikasi pada sistem tersebut: a. Bank BTN mempunyai Loan Origination System (LOS), yang juga dinamakan eLoan dan mampu mengefisienkan proses dalam persetujuan commit userberbasis client server dan akan kredit. Sistem eLoan pada saattoini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
digantikan dengan teknologi berbasis web agar seluruh proses persetujuan kredit dapat termonitor dengan baik. Sistem ini menggunakan digital imaging guna mempercepat proses informasi dan efisiensi dalam hal penyimpanan data. Bank BTN berkeinginan agar semua LOS yang berbasis web dapat diakses dengan mudah melalui smartphone ataupun personal computer. b. Collection and Recovery Management System (CRMS) yang juga sering disebut dengan eColl, merupakan teknologi yang bersifat otomatis dan perampingan proses-proses dan kegiatan pengelolaan kredit. Dengan menggunakan sistem ini bagian penagihan memiliki informasi yang tepat dan akurat terkait data debitur beserta tunggakan guna menekan angka non performing loan. c. Bank BTN juga mempunyai aplikasi Management Information System untuk memfasilitasi pelaporan data baik pihak internal maupun eksternal. Untuk mempercepat akses-akses dan analisis data perbankan ketika melakukan pengembangan Warehouse System dan Business Intelligence, termasuk juga didalamnya aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Corporate Regulatory Reporting, Performance Measurement dan Knowledge Management System. d. Agar mempercepat time to market terutama untuk produk atau layanan yang bekerja sama dengan pihak ketiga (host to host), bank BTN sedang mengembangkan sistem middleware yang semula tidak berbasis Service Oriented Architecture (SOA) menjadi sistem yang berbasis SOA dan diharapkan dapat berjalan dengan baik. Sistem ini akan mempercepat pembangunan interface atau tampilan muka dengan pihak ketiga walaupun pihak ketiga tersebut mempunyai sistem komunikasi yang berbeda. Anggaran TI yang dikeluarkan bank BTN yang terbagi dalam proyek besar dalam mendukung pengelolaan dan keamanan data keuangan perbankan seperti: a) Aplikasi Loan Origination System (LOS) commit Management to user b) Aplikasi Collection Recovery System (eColl)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
c) Aplikasi Enterprise Data Warehouse (EDW) d) Aplikasi eProcurement Aset TI dan non TI e) Aplikasi Middleware f) Aplikasi PSAK 50/55 g) Aplikasi Elektronik Journal ATM h) Aplikasi OPICS i) Aplikasi Syariah (pembelian source code dan pengembangan produk dan jasa) j) Pengadaan mesin jenis AS/400 untuk mendukung Dual Data Center meliputi: a) Pengadaan Total Security Solution b) Pengadaan SAN Storage c) Pengadaan Video Conference
5. Pengawasan Intern dalam SIA di BTN Pengawasan internal di BTN agar tidak terjadi kesalahan input data baik karena faktor kesengajaan ataupun faktor kelalaian di awasi oleh bagian internal kontrol. Pemrosesan Electronic Data Processing (EDP) dilindungi oleh sandi suspend ataupun perantara antar bagian di BTN. Data keuangan di rekapitulasi secara harian dan bulanan sesuai Standar Operasional Komputer (SOK). Proses rekapitulasi ini didasarkan pada kriteria subjek dan tanggal terjadinya transaksi serta keterangan lainnya. Ketika ada staf bagian akuntansi ataupun pihak teller yang melakukan kegiatan manipulasi data keuangan maka akan teridentifikasi pada Daftar Pertanggungan Kasir yang dibuat secara berkala, baik harian, mingguan hingga bulanan. Data transaksi yang masuk dan keluar akan dikontrol berdasarkan record secara terkomputerisasi. Sistem dan prosedur dalam rangka mengamankan data nasabah diterapkan kata sandi atau password yang diberikan kepada masing-masing user ketika mengoperasikan komputer. Kata sandi ini bersifat rahasia dan commit to user Kata sandi dalam login di sistem tidak boleh ditunjukkan kepada user lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
komputer menggunakan 8 digit, yang merupakan kombinasi antara angka dan huruf agar proteksi lebih kuat dan tidak mudah direkam oleh keylogger.
6. Standarisasi Perangkat Keras di BTN Dalam rangka memenuhi kebutuhan pengelolaan sistem informasi akuntansi yang serba otomatis maka BTN menyediakan perangkat keras atau hardware yang memiliki spesifikasi tinggi. Baik dari sisi server, router dan switch yang terhubung dengan pegawai di kantor cabang. a) Portal Service Desk Selain memperbaharui kemampuan hardware ataupun personal computer, BTN juga menyediakan
channel
bagi
kalangan internal
dalam
implementasi SIA melalui sistem satu pintu (single point of contact). Solusi penyelesaian dalam mendukung SIA yang baik ini didukung melalui aplikasi Portal Service Desk. b) Enterprise Data Warehouse (EDW/iDss) EDW merupakan perkembangan lanjut dalam aplikasi Management Information System (MIS) dalam kepentingan pengelolaan data keuangan perbankan. Melalui teknologi ini, BTN mampu memiliki profil dan kinerja seluruh debitur dan mengamankan data nasabah dari risiko yang mugkin saja terjadi. Melalui teknologi EDW data nasabah dapat digolongkan berdasarkan karakteristik debitur, keadaan demografi ataupun geografi. Dengan adanya tata kelola yang baik maka kinerja SIA dapat maksimal dan mempermudah auditor dalam mengambil keputusan yang bijak. c) Middleware (iBridge) Sistem Berbasis Service Oriented Architecture (SOA) Dalam mendukung kualitas SIA yang baik dalam mengamankan data nasabah maka BTN bekerjasama dengan developer pihak ketiga dalam pengelolaan sistem perbankan. Aplikasi ini dirancang dapat terkoneksi antar sistem yang berbeda sepeerti antar kantor cabang BTN. Teknologi ini juga memiliki fitur online, host to host, link jaringan yang pada intinya commit to user memberikan pelayanan prima kepada nasabah dengan tingkat keamanan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
yang tinggi. Melalui penerapan aplikasi Middleware (iBridge) berbasis service Oriented Architecture (SOA) maka mampu menghubungkan data keuangan antar sistem dengan komunikasi yang canggih.
7. Kendala Penerapan SIA di BTN SIA di bank BTN berjalan secara sistematis namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala. Bank BTN mempunyai Management Information System (MIS) untuk memfasilitasi pelaporan data baik internal maupun eksternal terhambat oleh gangguan internet yang sering trouble ataupun bermasalah dalam trafiknya. Hal ini seringkali dikarenakan kapasitas server penyimpanan data yang kurang memadai dikarenakan banyaknya data keuangan yang masuk dan juga minimnya bandwith ketika terbagi-bagi ke banyak user. Hal ini akan memperlambat kecepatan akses sistem dan mengurangi kinerja SIA di bank BTN. Sistem yang canggih seperti BTS, eLoan, Loan Origination System (LOS) kuarang berjalan maksimal dikarenakan ada beberapa karyawan yang mahir menjalankan sistem dengan baik. Hal ini akan membuat sistem kerja kurang maksimal dan efisien. Perlu waktu yang cukup lama agar karyawan bisa menjalankan sistem komputer dengan baik melalui pelatihan oleh instruktur atau mengadakan training. Sampai dengan tahun 2012, penggunaan teknologi dan sistem informasi akuntansi belum memadai. Namun didasari keinginan yang tinggi dari direksi, hingga staf-staf dan karyawan maka sejak tahun 2009 program penyempurnaan teknologi dan sistem informasi akuntansi terus ditingkatkan. Seperti pengimplementasian aplikasi BI RTGS versi 2.0 dan DDC versi 2 dalam meningkatkan layanan perbankan.
8. Pengembangan SDM dalam SIA Selain faktor penerapan sistem dan prosedur infrastruktur TI, sumber daya manusia yang profesional dalam pengelolaan data keuangan juga commitupgrading to user atau peningkatan transfer ilmu memegang peranan penting. Proses
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
teknologi bagi segenap karyawan bank BTN Cabang Surakarta terus diupayakan melalui serangkaian kegiatan pelatihan, workshop maupun seminar yang diadakan oleh ahli IT tingkat advance. Adapun proses transfer ilmu pengetahuan teknologi informasi dilakukan melalui: a. Workshop Workshop yang diadakan bank BTN berlaku bagi seluruh jajaran pegawai divisi TI terkait transfer pengetahuan mengenai seluruh proyek yang sedang berjalan maupun rencana proyek yang akan dilaksanakan secara rutin. Divisi TI seringkali melakukan workshop pada masing-masing proyek pada saat proses implementasi sedang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing proyek. b. Pelatihan untuk Para Pelatih Kegiatan transfer ilmu pengetahuan juga dilakukan antara divisi TI dengan divisi lain selaku pengguna sistem dan aplikasi program data keuangan di lingkungan bank BTN Cabang Surakarta. Sistem trainer for trainer diterapkan supaya sosialisasi penggunaan aplikasi program akuntansi dapat diterima secara luas. Melalui penerapan sistem ini, pengetahuan TI pegawai dari seluruh divisi bank BTN dapat ditingkatkan untuk mendukung kegiatan operasional pada bank tersebut. c. Peningkatan Pengetahuan Teknologi Informasi Divisi teknologi informasi juga mengirimkan pegawainya untuk mengikuti program kursus untuk meningkatkan daya pemahaman dalam penguasaan ilmu pengetahuan teknologi yang terus berkembang pesat.
C. Pembahasan 1. Sistem dan prosedur manual SIA mengenai data keuangan di BTN Cabang Surakarta Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem dan prosedur manual SIA mengenai data keuangan di BTN Cabang Surakarta sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat ditinjau dari:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
a. SIA sudah diimplementasikan dengan baik bila dilihat secara manual dari penyetoran dan penarikan yang diproses oleh
teller hingga penyajian
laporan keuangan sudah dirancang secara sistematis sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi. Aktifitas ini tentunya memudahkan dalam proses oleh internal control sehingga lalu lintas data akuntansi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan prosedur BTN cabang Surakarta. b. Untuk mendukung SIA data-data keuangan sudah memenuhi standar dalam mendukung pelayanan yang prima. Mulai dari slip penyetoran, slip penarikan, data kreditur, formulir pembayaran jasa hingga rekening koran sudah divalidasi secara manual dan disimpan secara urut berdasarkan jenis dan waktu transaksi di bagian Accounting Control Unit (Unit Kontrol Akuntansi). c. Dokumen transaksi dibuat rangkap yang memuat informasi secara rinci sehingga dapat digunakan sebagai arsip yang dapat digunakan sebagai bukti apabila dibutuhkan sewaktu-waktu. d. Catatan akuntansi sudah lengkap mulai dari jurnal, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan laporan keuangan. Selain itu dibuat buku pembantu yang berfungsi menjelaskan secara detail detail rekening-rekening tertentu yang termuat di dalam buku besar. Buku besar tersebut meliputi: buku pembantu piutang, buku pembantu hutang dan juga buku pembantu biaya administrasi dan umum. Buku pembantu digunakan sebagai bentuk kontrol terhadap rekening buku besar melalui kegiatan pengecekan saldo-saldo dalam buku pembantu setiap akhir bulannya. e. Setiap harinya transaksi menggunakan sandi suspend untuk menghindari penggelapan dana ataupun pencurian data keuangan.
2. Sistem dan Prosedur keamanan SIA dalam melindungi data keuangan di BTN Cabang Surakarta Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem dan prosedur SIA mengenai data keuangan di BTN commit to user Cabang Surakarta sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat ditinjau dari:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
a. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan untuk mendukung kinerja SIA BTN Cabang Surakarta menerapkan aplikasi BDS dalam pengelolaan data keuangannya hingga terbetuk laporan keuangan secara sistematis dan cepat serta efisien. Aplikasi ini terhubung melalui LAN dan ditransmisikan hingga ke bagian data center. Software ini memudahkan dalam pencatatan keuangan hingga pembuatan laporan keuangan secara komputerisasi. Ketika ada transaksi yang terinput baik dari bagian teller akan otomatis terproses ke transactional processing. b. Bank BTN mempunyai Loan Origination System (LOS), yang juga dinamakan eLoan dan mampu mengefisienkan proses dalam persetujuan kredit. Sistem eLoan pada saat ini berbasis client server dan akan digantikan dengan teknologi berbasis web agar seluruh proses persetujuan kredit dapat termonitor dengan baik. c. Bank
BTN
mempunyai
Management
Information
System
untuk
memfasilitasi pelaporan data baik pihak internal maupun eksternal. Untuk mempercepat akses dan anlisis data bank ketika melakukan pengembangan Warehouse System dan Business Intelligence, termasuk juga didalamnya Customer Relationship Management (CRM) dan Corporate Regulatory. d. Service Oriented Architecture (SOA) menjadi sistem yang berbasis SOA dan diharapkan dapat berjalan dengan baik. Sistem ini kanan mempercepat pembangunan interface atau tampilan muka dengan pihak ketiga walaupun pihak ketiga tersebut mempunyai sistem komunikasi yang berbeda. e. Berdasarkan surat edaran BI semua bank dan lembaga keuangan lain seperti leasing harus melaporkan transaksi keuangannya ke Bank Indonesia melalui aplikasi khusus RTGS. Sistem BI-RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan bersifat real time. f. Sistem dan prosedur SIA di BTN Cabang Surakarta dirancang untuk memudahkan pencatatan setiap transaksi dan juga diciptakan agar proses kontroling dapat dilakukan secara akurat. SIA disusun meliputi to user software, hardware, data dan pengembangan beberapa commit aspek meliputi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
prosedur. Mengenai prosedur penerapan SIA sudah ada ketentuan yang tertuang dalam Standar Operasional Komputer (SOK). g. Bagian TP merupakan muara dari Loan Administration, General Administration dan Teller Service. Disini data yang masuk akan diproses berupa data kliring, administrasi umum, transaksi kolektif KPR hingga pemeliharaan data keuangan dan bukan keuangan. Dalam pelaksanaannya menggunakan aplikasi Management Information System (MIS). h. Data center di sini adalah data center sementara yang selanjutnya akan dikirim ke pusat BTN di Jakarta. Data center merupakan sarana penyimpanan (storage) berbagai data baik keuangan dan non keuangan di BTN cabang Surakarta. Dalam pelaksanaannya data center ini diproses menggunakan Mesin AS/400 untuk mendukung dual data center (DDC).
3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan SIA di BTN Cabang Surakarta Sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi di dunia komputerisasi maka bank BTN terus berupaya memanfaatkan SIA berbasis TI. Hal ini sejalan dengan visi bank BTN “Mensinergikan Strategi TI dan Strategi Bisnis Dengan Memberikan Layanan Berkualitas, Melampaui Ekspektasi Nasabah, Mendorong Profitabilitas dan Fokus Pada Inovasi Produk”. Pemanfaatan TI dalam penerapan SIA diantaranya sebagai berikut: a. Bank BTN Cabang Surakarta sudah menerapkan RTGS version 2 dalam mendukung kegiatan transaksi antar bank dan kliring. Berdasarkan Biro surat edaran BI menjelaskan bahwa melalui sistem BI-RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS Central Computer/ RCC) di Bank Indonesia untuk proses settlement. Aplikasi ini merupakan mandatory dari Bank Indonesia, di mana proses BI RTGS yang ada saat ini akan dikembangkan sehingga berbasis media web dengan metode swift messaging . commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
b. Selain memperbaharui kemampuan hardware ataupun personal computer sekitar 5 tahun sekali, BTN juga menyediakan channel bagi kalangan internal dalam implementasi SIA melalui sistem satu pintu (single point of contact). c. EDW merupakan perkembangan lanjut dalam aplikasi Management Information System (MIS) dalam kepentingan pengelolaan data keuangan perbankan. Melalui teknologi ini, BTN mampu memiliki profil dan kinerja seluruh debitur dan mengamankan data nasabah dari risiko yang mugkin saja terjadi. d. Melalui penerapan aplikasi Middleware (iBridge) berbasis service Oriented Architecture (SOA) maka mampu menghubungkan data keuangan antar sistem dengan komunikasi sistem yang canggih dan memiliki kecepatan yang baik. e. Pembangunan data center versi 2.0 yang dianggap lebih aman, akurat dan cepat dalam menyimpan data akuntansi di bank BTN. f. Banking 2.0 merupakan aplikasi terbaru yang mendukung layanan internet banking dan mobile banking yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi aman dimana saja.
4. Kendala dari penerapan SIA dalam melindungi data keuangan di BTN Cabang Surakarta Bank BTN Cabang Surakarta sudah berjalan sejak tahun 1990 namun pada prakteknya masih ada kendala dalam penerapan SIA. Kendala tersebut diantaranya: a. Sibuknya server dalam melayani komunikasi data transaksi keuangan antara BTN cabang dengan BTN pusat. Hal ini membuat sistem kadangkala terganggu atau trouble seperti pelayanan internet banking mengalami keterlambatan dalam pengiriman data keuangan. b. Belum semua karyawan menguasai atau mahir mengoperasikan komputer dengan baik. Hal ini tentunya menghambat kinerja SIA yang berjalan di BTN Cabang Surakarta. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
c. Belum semua karyawan memahami sistem keamanan komputer yang di pakai kesehariannya untuk beraktifitas. Walaupun sistem sudah dilengkapi dengan firewall baik hardware maupun software serta dilengkapi dengan internet security untuk mencegah serangan cyber attack maupun penyalahgunaan dari pihak internal, seringkali karyawan menghiraukan notifikasi terjadinya ancaman dan sebagian besar tidak memahami isi pesan dalam peringatan tersebut sehingga menekan ignore atau diabaikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan
pemaparan
mengenai
keamanan
Sistem
Informasi
Akuntansi dalam melindungi data keuangan, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem dan prosedur manual SIA dalam melindungi data keuangan di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta sudah berjalan dengan baik. Hal ini ditinjau dari penggunaan sandi suspend (sandi perantara) ketika ada kegiatan transaksi baik penarikan ataupun penyetoran data keuangan. Mulai dari bukti transaksi seperti data tabungan dan rekening koran dibuat rangkap dan divalidasi untuk mengetahui tingkat keabsahan data yang berfungsi sebagai bukti dalam pencatatan jurnal di BTN. Lebih lanjut setiap transaksi diberikan penggolongan data mulai dari nomor sandi, nama rekening hingga jumlah mutasi harian. 2. Sistem dan prosedur SIA dalam melindungi data keuangan di BTN Cabang Surakarta sangat kompleks sehingga dikelola oleh staf yang profesional agar terhindar dari kesalahan input data keuangan. SIA di BTN didukung oleh mobile banking dan internet banking untuk kemudahan akses nasabah dalam bertransaksi dimana saja, kemudian semua data akan masuk secara terkomputerisasi dan otomatis pada bagian Transaction Processing (TP). Berdasarkan Standar Operasional Komputer (SOK), penggunaan aplikasi utama dalam pengelolaan data keuangan adalah Branch Delivery System (BDS). Aplikasi BDS digunakan mulai dari pencatatan keuangan hingga pembuatan laporan keuangan dan memiliki fitur recovery dan record sehingga bila ada manipulasi atau kesalahan data keuangan akan segera terdeteksi. 3. Pemanfaatan teknologi Informasi dalam penerapan SIA di BTN Cabang Surakarta terletak pada penerapan Real Time Gross Settlement (RTGS) versi 2 sesuai dengan mandatory dari Bank Indonesia. Lebih lanjut bank BTN telah commit to user menerapkan Management Information System dalam pengelolaan data 85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
keuangan yang bertujuan mengetahui informasi lengkap mengenai data nasabah dan mengidentifikasi kinerja untuk mengetahui risiko yang mungkin saja terjadi. Selanjutnya semua aplikasi termasuk MIS dan RTGS di simpan dalam Dual Data Center versi 2 baik data keuangan ataupun non keuangan yang telah dilengkapi aplikasi Total Security Solution agar aman dari penyalahgunaan pihak internal maupun eksternal. 4. Kendala dari penerapan SIA di BTN Cabang Surakarta terutama masalah akses jaringan internet yang kurang cepat dikarenakan sibuknya lalu lintas data keuangan dan kapasitas server utama yang kurang memadai. Hal ini menimbulkan terlambatnya informasi yang masuk ke BTN pusat di Jakarta. Selanjutnya kendala dalam penerapan SIA yaitu belum semua karyawan mampu mengoperasikan komputer dan aplikasi dengan baik dan benar sesuai dengan Standar Operasional Komputer (SOK).
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikaji implikasinya baik secara teoritis maupun praktis, yang antara lain sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat pembuktian bahwa penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat memberikan dampak positif dalam pengelolaan data keuangan di perbankan terutama pada sistem yang mempunyai pengendalian dari segi keamanan yang memadai sehingga informasi yang dihasikan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini sesuai dengan elemen SIA yaitu availability yang menjelaskan bahwa SIA siap dan digunakan dalam pencatatan data keuangan di perbankan, security yang memiliki arti bahwa sistem yang terlindungi dalam pengelolaan data keuangan dari akses diluar otorisasi, maintainability yaitu kegiatan update terhadap aplikasi pada sistem di perbankan dan integrity yang akan menjalankan proses dalam sistem sehingga berjalan akurat dan tepat waktu. Hal yang dapat dilihat dari salah satu aspek dalam melindungi data user keuangan seperti penggunaan commit bankingtoalphabits yang dipadukan dengan sandi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
suspend (sandi perantara). Hal ini juga harus didukung oleh pengembangan sumber daya manusia yang profesional dalam pengelolaan data keuangan sesuai dengan Corporate Governance Implementation. 2. Implikasi Praktis Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan masukan bahwa penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Bank Tabungan Negara khususnya cabang Surakarta untuk mengoptimalkan pelaksanaan SIA sehingga keamanan data keuangan dan informasi rahasia mengenai nasabah dapat terproteksi dengan baik. Hal ini juga akan menjadi dasar terhadap kepuasan nasabah dari segi keamanan data keuangan ketika bertransaksi di bank BTN.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan tersebut, maka saran yang dapat diberikan adalah: 1. Sebaiknya BTN Cabang Surakarta terus memperbaiki kualitas SIA melalui pengembangan sumber daya manusia yang ahli dalam pengelolaan sistem secara terkomputerisasi agar kinerja SIA dapat optimal. 2. Diperlukan pembaharuan software secara terus menerus seperti Management Informasion System (MIS), aplikasi Branch Delivery System (BDS) hingga eLoan agar proses data keuangan dapat berjalan dengan akurat dan terhindar dari kesalahan yang mungkin saja terjadi. 3. Untuk mengatasi koneksi internet yang lambat diperlukan penambahan kecepatan bandwith, sehingga ketika upload dan downolad data keuangan dapat berjalan cepat dan efisien. Selain itu diperlukan manajemen pembagian kuota internet agar dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan aplikasi. 4. Diperlukan adanya pembaharuan server agar lalu lintas data keuangan dapat berjalan tanpa hambatan, hal ini terkait pelayanan nasabah dalam transaksi melalui mobile banking dan internet banking. 5. Sebaiknya Dual Data Center terus ditingkatkan baik dari sisi kapasitas commit dapat to usertersimpan dengan aman dan juga storage agar semua data keuangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
memiliki sistem recovery yang baik agar apabila sewaktu-waktu ada kerusakan data ataupun informasi dapat dikembalikan seperti semula. 6. Diperlukan peningkatan tingkat keamanan data keuangan baik dari hardware seperti firewall, hingga software seperti penggunaan internet security dan total security solution agar terhindar dari penyalahgunaan pihak internal maupun eksternal. 7. Diperlukan adanya pelatihan secara berkala terhadap semua staf bagian akuntansi dan bagian IT agar mampu mengoperasikan komputer dengan baik terutama ketika diterapkan sistem baru sesuai Standar Operasional Komputer (SOK).
commit to user