EVALUASI DAMPAK KEGIATAN SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEREMPUAN DI KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Budhi Suwanto Abstrak Pemberdayaan masyarakat berkaitan erat dengan upaya penanggulangan masalah-masalah pembangunan, seperti masalah pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan. Kebijakan penanggulangan kemiskinan tidak terlepas dari konteks pembangunan masyarakat. Pembangunan yang selama ini dilakukan adalah untuk mencapai kondisi yang lebih baik. PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan, di mana salah satu kegiatan di dalamnya berupa pengembangan keuangan mikro yang dikelola oleh UPK (Unit Pengelola Kegiatan) dalam bidang Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP). Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi sedangkan desain tipe penelitian evaluasi yang dikembangkan adalah comparative before-after yakni dengan mengidentifikasi kondisi kelompok sasaran dan kelompok pembanding sebelum dan sesudah implementasi. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen, dengan sasaran penelitian yaitu kaum perempuan anggota kelompok SPP dalam program PNPM-MP sebagai kelompok sasaran dan kaum perempuan bukan anggota kelompok SPP dalam program PNPM-MP sebagai kelompok pembanding. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, observasi dan melakukan wawancara. Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 48,4% antara Program PNPM-MP SPP terhadap pengembangan usaha, dengan angka signifikansi thitung sebesar 7,056 yang lebih besar dari angka ttabel sebesar 1,651 memberikan arti pengaruh yang ditimbulkan adalah signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 45,7% antara pengembangan usaha terhadap pendapatan perempuan, dengan angka signifikansi thitung sebesar 6,679 yang lebih besar dari angka ttabel sebesar 1,651 memberikan arti pengaruh yang ditimbulkan adalah signifikan.
Kata Kunci: Simpan Pinjam Kelompok Perempuan dan Pendapatan Perempuan
1
2
Abstract
Community empowerment is closely related to the response to development issues, such as unemployment, poverty and inequality. Poverty alleviation policy is inseparable from the context of community development. Development has been done is to achieve better conditions. PNPM Mandiri Rural is one government program in an effort to accelerate poverty reduction, in which one form of activity in which micro-finance development managed by Unit Management in the field of Business Economics Productive and the Women's Savings and Loans Group (SPP). This study is an evaluation research design, while the type of research is the comparative evaluation that was developed before-after that by identifying the conditions of the target group and the comparison group before and after implementation of the program. The research was conducted in District Klirong Kebumen, with the objectives of the study is women listed as members of SPP group PNPM-MP as the targeted group and the women are not members of the SPP in the PNPM-MP as a control group. The data was collected through questionnaires, observations and interviews. Data analysis techniques used in this study is a simple linear regression analysis. These results indicate that there is influence by 48,4% between the Program PNPM-MP SPP for business development, with the figure of significance tcomputed equal to 7,056 or greater than the Ttable rate equal to 1.651. It gives meaning significant influence is induced. The results also showed that there was influence by 45,7% between the Program PNPM-MP SPP to the women's income, with the figure of significance tcomputed equal to 6.679 or greater than Ttable rate equal to 1.651. It gives meaning effect caused is significant.
Keywords: Savings and Loans, Group of Women and Income of Women
A. Pendahuluan Kebijakan penanggulangan kemiskinan tidak terlepas dari konteks pembangunan masyarakat. Pembangunan yang selama ini dilakukan adalah untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Ada dua pendekatan dalam pembangunan yang dilakukan selama ini, yakni pendekatan top down dan pendekatan bottom up. Pendekatan top down merupakan bentuk blue print strategy (cetak biru) yakni pendekatan yang bersumber pada pemerintah, dengan demikian masyarakat hanyalah sebagai sasaran atau obyek pembangunan saja. Sebaliknya pendekatan bottom up adalah pembangunan yang memposisikan masyarakat sebagai pusat pembangunan atau pusat perubahan sehingga terlibat dalam proses perencanaan sampai pada
3
pelaksanaan dan evaluasi. Pendekatan ini sering disebut sebagai people centered development (Korten, dalam Sulistiyani, 2004: 37). Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di pedesaan, Presiden Republik Indonesia pada tanggal 30 April 2007 di Palu, Sulawesi Tengah telah mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP). Salah satu program dari pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan. Program ini merupakan program hasil korektif dari program terdahulu seperti P3DT dan IDT. Mulai tahun 2007 PNPM-MP mengalami beberapa penyempurnaan, untuk mendukung efektivitas realisasi prinsip-prinsip PNPM-MP dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) tahun 2008. Tujuan
dari
program
PNPM-MP
adalah
mendukung
percepatan
penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan kapasitas masyarakat, pemerintah lokal serta penyediaan prasarana sosial dasar. Keberhasilan PNPM-MP dapat dilihat antara lain dari tingkat efektivitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Efektivitas kegiatan tercermin dari masing-masing kegiatan mulai tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap pelestarian. Dalam pelaksanaannya program PNPM-MP memberi bantuan berupa fisik maupun non fisik di desa-desa seperti pembangunan jalan, jembatan, gedung sekolah, gedung Pos Kesehatan Desa (PKD), pasar desa, talud, irigasi, pemberian pinjaman, pelatihan keterampilan, modal usaha produktif dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sekitar. Untuk tataran nasional PNPM-MP telah berhasil menyediakan lapangan kerja sekaligus menambah penghasilan bagi masyarakat miskin, bahkan telah memperhatikan masalah kesetaraan gender dengan menambah satu kegiatan khusus untuk kelompok perempuan, yaitu kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP). Kurangnya perilaku peduli dan rendahnya inisiatif dalam program pembangunan tampaknya masih begitu mengakar, akibat internalisasi nilai-nilai
4
pembangunan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Sepertinya nilai tersebut telah mengkristal dan tertanam di hati masyarakat Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen, bahwa program dari pemerintah adalah merupakan given saja, oleh karena itu oleh masyarakat diterima sebagai suatu pemberian yang harus diterima apa adanya (taken for granted). Program-program pembangunan dikemas sedemikian rupa sebagai barang jadi dan masyarakat hanya tinggal menerima apa adanya saja. Sementara, berdasarkan hasil audit internal kegiatan simpan pinjam PNPMMP ditemukan beberapa permasalahan, antara lain: (1) Kegiatan simpan pinjam belum menerapkan pertimbangan yang obyektif; (2) Belum semua sasaran kelompok orang miskin dapat terjangkau; (3) Transparansi dan akuntabilitas belum sepenuhnya bisa diwujudkan; (4) Kurangnya kepercayaan antara sesama pelaku PNPM; (5) Masih adanya dominasi individu atau kelompok pada sasaran PNPM serta; (6) Sanksi lokal yang telah disepakati belum dapat optimal diterapkan (Sumber: UPK Kecamatan Klirong, 2010). Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini dirumuskan, sebagai berikut: Bagaimana dampak kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Desa (PNPM-MP) terhadap peningkatan pendapatan kaum perempuan di Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen? B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi sedangkan desain tipe penelitian evaluasi yang dikembangkan adalah comparative before-after yakni dengan mengidentifikasi kondisi kelompok sasaran dan kelompok pembanding sebelum dan sesudah implementasi (Finterbusch dan Motz dalam Wibawa, et.al, 1994:74).
Sedangkan variabel terikat (dependent variable) yaitu Program
PNPM-MP SPP. Sasaran Penelitian ini adalah kaum perempuan anggota kelompok SPP dalam program PNPM-MP dan kaum perempuan bukan anggota
5
kelompok SPP dalam program PNPM-MP sebagai kelompok pembanding. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen, perlu dilakukan uji hipotesis secara individual. Metode analisis yang dipergunakan yaitu regresi sederhana, sedangkan untuk melihat perbedaan antara pendapatan perempuan sebelum dan sesudah mengikuti program SPP digunakan uji beda nyata.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan pada penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier sederhana
untuk
menghitung besaran
dampak
program
SPP
terhadap
pengembangan usaha dan peningkatan pendapatan perempuan angoota SPP di Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen. 1.
Pengaruh Program SPP Terhadap Pengembangan Usaha Perempuan Anggota SPP Untuk mengetahui besarnya pengaruh secara parsial variabel program SPP terhadap pengembangan usaha atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan program SPP yang akan mempengaruhi pengembangan usaha. Sebagai kriteria penerimaan atau penolakan dalam pengujian hipotesis digunakan taraf signifikansi 0,05. Untuk mengetahui apakah koefisien determinasi pengaruh antara Program SPP terhadap pengembangan usaha perempuan anggota SPP signifikan atau tidak, dapat dilihat dari angka koefisien korelasi t-test. Tes koefisien korelasi dengan taraf signifikan 5% atau df = 0,05. Hasil perhitungan olah data SPSS 16.00 for Windows menunjukkan bahwa:
6
Tabel 2
Hasil Olah Data Regresi Sederhana Antara Program PNPM-MP SPP Terhadap Pengembangan Usaha Anggota SPP Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model (Constant) 1 Program PNPM-MP SPP
B
Standardized Coefficients
Std. Error
20.126
3.836
.781
.111
Beta
T .696
Sig.
5.247
.000
7.056
.000
a. Dependent Variable: Kelancaran SPP Sumber: Hasil Olah Data Tahun 2011
Besar nilai koefisien betha (b) variabel Program PNPM-MP SPP adalah 0,781 dan besar nilai konstanta (a) adalah 20,126 sehingga dapat diketahui persamaan regresi linear sederhana yaitu: Y = 20,126 + 0,781 X Berdasarkan persamaan regresi linear sederhana tersebut menunjukkan bahwa jika tidak terdapat faktor variabel Program PNPM-MP SPP (X=0), maka diasumsikan variabel pengembangan usaha perempuan anggota SPP adalah sebesar konstanta 20,126. Sedangkan koefisien regresi X sebesar 0,781 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan nilai-nilai dari variabel Program PNPM-MP SPP sebesar 1 persen maka akan terjadi pengembangan usaha perempuan anggota SPP sebesar 0,781 (78,1%). Untuk mengetahui apakah koefisien determinasi pengaruh antara Program PNPM-MP SPP terhadap variabel pengembangan usaha perempuan anggota SPP signifikan atau tidak, maka diuji dengan menggunakan tes koefisien korelasi dengan menggunakan t-test. Diketahui ttabel lebih kecil daripada thitung yaitu 1,651 < 7,056 dengan angka signifikansi sebesar 0,00 atau lebih kecil dari 0,05. Hasil perhitungan ini memiliki arti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Program PNPM-MP SPP terhadap pengembangan usaha pada perempuan anggota SPP. Hasil pengolahan data menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Package for Social Science) besarnya koefesien determinasi dapat dilihat pada r square dan dinyatakan dalam presentase. Hasil koefisien determinasi antara Program PNPM-MP SPP terhadap pengembangan usaha dilihat pada tabel berikut ini:
7
Tabel 3
Nilai Koefisien determinasi (R Square) Pengaruh Antara Program PNPM-MP SPP Terhadap Pengembangan Usaha Perempuan Anggota SPP
Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .696 .484 .475 3.530 a. Predictors: (Constant), Program PNPM-MP SPP Sumber: Hasil Olah Data Tahun 2011
Angka r square sebesar 0,484 menunjukkan pengaruh yang cukup kuat antara antara Program PNPM-MP SPP terhadap variabel pengembangan usaha perempuan anggota SPP. Dengan demikian dapat disimpulkan, berdasarkan pada perhitungan analisis regresi linear sederhana dan tes koefisien korelasi t-test dengan menggunakan program SPSS 16.00 for Windows di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 48,4% (R square) antara Program PNPMMP SPP terhadap pengembangan usaha perempuan anggota SPP. Sedangkan angka signifikansi t hitung sebesar 7,056 yang lebih besar dari angka ttabel sebesar 1,651 memberikan arti pengaruh yang ditimbulkan antara Program PNPM-MP SPP terhadap pengembangan usaha perempuan anggota SPP adalah signifikan.
2.
Pengaruh Program SPP Terhadap Peningkatan Pendapatan Perempuan Anggota SPP Untuk
mengetahui
adanya
pengaruh
yang
signifikan
dari
pengembangan usaha terhadap peningkatan pendapatan perempuan (anggota SPP), dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent (pengembangan usaha) terhadap variabel dependent (Peningkatan
Pendapatan
Perempuan
Anggota
SPP)
yaitu
untuk
mengidentifikasi adanya perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel pengembangan usaha yang dilakukan oleh perempuan anggota SPP,
8
akan mempengaruhi variabel peningkatan pendapatan. Sebagai kriteria penerimaan atau penolakan dalam pengujian dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi 0,05. Hasil perhitungan olah data SPSS 16.00 for Windows menunjukkan bahwa: Tabel 4 Hasil olah data regresi sederhana antara pengembangan usaha terhadap peningkatan pendapatan (Perempuan Anggota SPP) Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -8.072 4.274 -1.889 .064 Pengembangan Usaha .604 .090 .676 6.679 .000 a. Dependent Variable: Peningkatan Pendapatan Perempuan Sumber: Hasil Olah Data Tahun 2011
Besar nilai koefisien betha (b) variabel pengembangan usaha perempuan anggota SPP (X) adalah 0,604 dan besar nilai konstanta (a) adalah -8,072 sehingga dapat diketahui persamaan regresi linear sederhana yaitu: Y = -8,072 + 0,604 X Berdasarkan persamaan regresi linear sederhana tersebut menunjukkan bahwa jika tidak terdapat faktor variabel pengembangan usaha perempuan anggota SPP (X=0), maka diasumsikan variabel peningkatan pendapatan perempuan anggota SPP (Y) adalah sebesar konstanta -8,072. Hal ini menunjukkan apabila tidak terjadi pengembangan usaha, maka akan pendapatan perempuan sebesar -8,072. Sedangkan koefisien regresi X sebesar 0,604 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan nilai-nilai dari variabel pengembangan usaha yang dijalankan oleh perempuan anggota SPP (X) sebesar 1 persen maka akan terjadi peningkatan pendapatan perempuan anggota SPP (Y) sebesar 0,604 (60,4%). Hasil pengolahan data menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Package for Social Science) besarnya koefesien determinasi dapat dilihat pada r square dan dinyatakan dalam presentase. Hasil koefisien determinasi antara
9
pengembangan usaha pada perempuan anggota SPP terhadap peningkatan pendapatan dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5 Nilai Koefisien determinasi (R Square) Pengaruh Antara Program SPP Terhadap Peningkatan Pendapatan (Perempuan Anggota SPP) Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .676 .457 .447 3.239 a. Predictors: (Constant), Program SPP Sumber: Hasil Olah Data Tahun 2011
Angka r square sebesar 0,457 menunjukkan pengaruh yang cukup kuat antara antara pengembangan usaha perempuan anggota SPP terhadap variabel peningkatan pendapatan. Nilai r square sebesar 0,457 yang artinya variabel pengembangan usaha perempuan anggota SPP mampu menjelaskan variabel peningkatan pendapatan sebesar 45,7%, sementara sisanya sebesar 54,3% (100%-45,7%) variabel peningkatan pendapatan perempuan anggota SPP dapat dijelaskan oleh faktor selain variabel pengembangan usaha. Dengan demikian dapat disimpulkan, berdasarkan pada perhitungan analisis regresi linear sederhana dan tes koefisien korelasi t-test dengan menggunakan program SPSS 16.00 for Windows di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sebesar 45,7% (R square) antara program SPP terhadap peningkatan pendapatan. Sedangkan angka signifikansi thitung sebesar 6,679 yang lebih besar dari angka ttabel sebesar 1,651 memberikan arti pengaruh yang ditimbulkan dari SPP terhadap peningkatan pendapatan perempuan anggota SPP adalah signifikan. Hasil evaluasi Tim Pelaksana PNPM-MP SPP tentang pemanfaatan pinjaman SPP di Kecamatan Klirong sebagaimana tabel berikut.
10
Tabel 6 Hasil Evaluasi Pemanfaatan Pinjaman SPP Oleh Tim Pelaksana PNPMMP SPP Pemanfaatan Pinjaman
Jumlah
Persentase
Modal/Pengembangan Usaha
555
60,20%
Konsumtif
220
23,85%
Biaya Pendidikan
112
12,15%
Kebutuhan Lain
35
3,80%
722
100,00%
Jumlah Anggota Yang Memiliki Pinjaman Sumber: Laporan Tim Pelaksana PNPM-MP SPP Kecamatan Klirong
Dengan demikian dapat digambarkan bahwa secara garis besar program SPP dapat berjalan meskipun terjadi pasang surut karena ada beberapa anggota memanfaatkan pinjaman yang diperoleh dari program SPP digunakan bukan untuk kebutuhan usaha tetapi sebagian digunakan untuk kebutuhan konsumtif sehingga pada saat jatuh tempo pembayaran anggsuran, yang bersangkutan mengalami kesulitan untuk mengangsur atau menunggak angsuran yang pada akhirnya mempengaruhi perputaran modal yang dipinjamkan kepada anggota.
3.
Perbedaan Pendapatan Sebelum dan Sesudah Mengikuti Program PNPM-MP SPP
Berdasarkan
perhitungan uji bedanyata antara pendapatan perempuan
anggota SPP sebelum dan sesudah program SPP diketahui. rata pendapatan perempuan sebelum dan sesudah menjadi anggota SPP adalah berbeda secara nyata. Halini menjelaskan adanya peningkatan pendapatan setelah mengikuti program SPP, sedangkan berdasarkan
perhitungan uji beda nyata antara
pendapatan perempuan anggota SPP dengan pendapatan perempuan bukan anggota SPP diketahui tidak ada perbedaan secara nyata. diketahui bahwa rata-rata pendapatan perempuan anggota SPP sebanyak Rp 564.636,36 setiap bulan dan pendapatan perempuan bukan anggota SPP, rata-rata pendapatan sebesar
11
Rp 576.636,36 per bulan. Berdasarkan angka tersebut, maka dapat dilihat bahwa dalam hal ini pendapatan perempuan yang bukan anggota SPP lebih besar sedikit jika dibandingkan dengan rata-rata pendapatan perempuan anggota SPP. Hal ini dimungkinkan karena, perempuan anggota SPP memiliki asumsi bahwa pinjaman modal yang diberikan oleh pemerintah tersebut merupakan pinjaman lunak yang tidak segera menuntut untuk dilunasi dalam waktu yang singkat. Dengan demikian mereka masih dapat menggunakan uang pinjaman dari Program SPP untuk memenuhi keperluan lainnya, dan tidak sepenuhnya dipergunakan untuk pengembangan usaha yang mereka jalankan.
D. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik Program PNPM-MP SPP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan usaha dan pendapatan perempuan anggota SPP. Besarnya pengaruh terhadap pengembangan usaha sebesar 48,4%. Sedangkan pengaruh terhadap pendapatan perempuan adalah sebesar 45,7%. Adanya kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (PNPMMP) pada awalnya dimanfaatkan oleh kelompok perempuan penguasaha sebagai tambahan modal usaha, tetapi dalam perkembangannya pinjaman SPP tidak hanya dimanfaatkan sebagai modal usaha tetapi pinjaman dari SPP juga dimanfaatkan untuk keperluan konsumtif dan biaya pendidikan anak. Kondisi ini terjadi karena semakin bertambahnya anggota SPP yang tidak menjalankan usaha atau sebagai ibu rumah tangga biasa, kondisi ini pula yang menyebabkan terhambatnya perputaran modal usaha SPP yang digunakan sebagai pinjaman anggota. Tetapi meskipun terjadi kredit macet tetapi anggota yang memiliki pinjaman berkomitmen untuk mengembalikan pinjamannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, James E. 1969. Public Policy Making, Holt, Rinehart and Winston, New York. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. , 2007. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Black, James. A dan Dean J. Champion. 1999. Method And Issues In Social Research, (alih bahasa E. Koswara, Dira Salam dan Alfin Ruzhendi), Refika Aditama, Bandung. Bryant, Coralie and White, Louise G. 1982. Managing Development in The Third World, Westiew Press, Boulder, Colorado. Chenery, Hollis. B and Moises Syrquin. 1975. Patterns of Development: 1950- 1970, Oxford University Press. Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Gadjah Mada University Press. Dwijowijoto, Riant Nugroho. 2003. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi, Elex Media Komputindo, Jakarta. , 2009. Public Policy, Elex Media Komputindo, Jakarta. Lester, James. P and Joseph Stewart. 2000. Public Policy: An Evolutionary Approach, Wadsworth, Second Edition, Australia. Muller, Johannes. 2006. Perkembangan Masyarakat Lintas Ilmu, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas, Rineka Cipta, Jakarta. Prijono, Onny. S dan A.M.W. Pranarka. 1996. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi, CSIS, Jakarta. Slamet. Y. 1994. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi, Sebelas Maret University Press, Surakarta.
13
Subarsono. 2008. Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi, Pustaka pelajar, Yogyakarta. Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, Gava Media, Yogyakarta. Sumodiningrat, Gunawan. 1996. Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, Kumpulan Esai Tentang Penanggulangan Kemiskinan, Bina Rena Pariwara, Jakarta. Todaro, Michael. P. 1992. Economics for A Developing World: An Introduction to Principles, Problems and Policies for Development, Edisi Ketiga, Longman Publishing, New York. Turner. H. 1978. The Stucture of Sociological Theory, The Dorsey Press, Homewood III. Wibawa, Samodra. et. al. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik, Teori & Proses, Media Pressindo, Yogyakarta. Winarni, Tri. 1998. Memahami Pemberdayaan Masyarakat Desa Partisipatif dalam Orientasi Pembangunan Masyarakat Desa Menyongsong Abad 21: Menuju Pemberdayaan Pelayanan Masyarakat, Aditya Media, Yogyakarta.