ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU BUNAQ (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur)
AGUSTINA ROSWITA ATOK
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
SUMMARY AGUSTINA ROSWITA ATOK. E34051530. The Ethnobotany of Bunaq Ethnic Community (Case Study at Dirun Village, Lamaknen Subdistrict, Belu Regency, the Province of East Nusa Tenggara). Under supervision of AGUS HIKMAT and ERVIZAL A. M. ZUHUD The traditional life of community has close relation to the naturalresources and environmental. One of their interactions is related of the plants utilization. This interaction is an experience from traditional knowledge which has been inherited by the ancestors, generation to generation. That knowledge is lather developed by adapting to the environmental in order to keep the survival. This study is aimed to understand and explore traditional knowledge of Bunaq ethnic in using plants The result of this study hopefully can be information material to the development, utilization and preservation of useful plants sustainably and based on local wisdom. This study was conducted at Dirun Village, Lamaknen Subdistrict, Belu Regency, the Province of East Nusa Tenggara during 2 months, July to September 2009. The material that used in his study were documents, report from certain institutions, herbarium, alcohol 70%, while the tools that used were camera, secondary newspapers, plastics, wattle, tally sheet, questioner, tape recorder, label and stationary. The data collected during this study were primary and secondary data. The primary data consisted of species of useful plants, habitus, usages, parts of plants that are usually used, traditional processing, traditional application and cultivation methods of plants. The secondary data consisted of general condition of study location, history, location and width of study areas, topography, geology, soil, climate and hydrology data, flora, fauna, social condition, education and ethnic characteristic (occupation). There were 3 phases in this study; those were literature study, field survey and data processing and analyzing. The utilization of biodiversity at Dirun Village can be classified into 12 groups of utilization. The local people use 41 species of plants for food, 69 species for medicinal purpose, 43 species for cattle feeding, 33 species for building materials, 10 species for firewood, 20 species for plaited materials and handicraft, 7 species for toxic, 5 species for colouring materials, 5 species for tannin, 17 species for aromatic purpose, 21 species for ornamental plants, 5 species for cultural purpose and 8 species for other utilization. The local people of Bunaq ethnic have close relation to culture and nature regarding on recognizing, classifying and using the plants surround them. The utilization of plants is not for economical purpose only but for spiritual purpose also. The utilization for spiritual purpose is aimed to keep balance of the natural recourses. Keywords: traditional people, local wisdom, Bunaq ethnic
RINGKASAN Agustina Roswita Atok. E34051530. Etnobotani Masyarakat Suku Bunaq (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur). Dibimbing oleh Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F dan Dr. Ir. Ervizal A. M. Zuhud, MS Kehidupan masyarakat tradisional mempunyai interaksi yang sangat dekat dengan sumberdaya alam dan lingkungannya. Salah satunya adalah interaksi yang berhubungan dengan pemanfaatan tumbuhan. Interaksi yang ada tersebut merupakan sebuah pengalaman dari sebuah pengetahuan tradisional yang secara turun-temurun diwariskan dari para leluhur ke generasi-generasi selanjutnya serta mengembangkan pengetahuan tersebut dengan mengadaptasikannya terhadap lingkungan untuk tetap bertahan hidup. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk pengembangan, pemanfaatan dan pelestarian tumbuhan berguna secara lestari yang berbasis kepada kearifan lokal masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di desa Dirun Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 2 bulan yaitu pada bulan Juli hingga September 2009. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen atau laporan dari instansi tertentu, tumbuhan untuk pembuatan herbarium, alkohol 70%, sedangkan alat yang digunakan kamera, kertas Koran, kantong plastik, sasak, tally sheet, kuisioner, tape recorder, label gantung dan alat tulis-menulis. Adapun jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari spesies-spesies tumbuhan yang dimanfaatkan, habitusnya, kegunaannya, bagian tumbuhan yang digunakan, cara pengolahan, cara pemakaiannya hingga cara pembudidayaannya. Sedangkan untuk data sekunder terdiri dari kondisi umum lokasi, sejarah, letak dan luas, topografi, geologi dan tanah, iklim dan hidrologi, flora, fauna, kondisi sosial masyarakat, pendidikan, dan karakteristik etnik (mata pencaharian). Tahapan penelitian yang dilakukan melalui tiga tahap yakni kajian literatur, survey lapangan serta pengolahan dan analisis data. Pemanfaatan keanekaragaman hayati di Desa Dirun ditemukan sebanyak 12 kelompok kegunaan. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan sebagai penghasil pangan sebanyak 41 spesies, tumbuhan obat 69 spesies, pakan ternak 43 spesies, bahan bangunan 33 spesies, kayu bakar 10 spesies, tali, anyaman dan kerajinan 20 spesies, racun 7 spesies, pewarna dan tannin 5 spesies, aromatik 17 spesies, hias 21 spesies, adat 5 spesies, dan kegunaan lain 8 spesies. Kecenderungan memanfaatkan tumbuhan tidak hanya terbatas pada keperluan ekonomi tetapi juga untuk kepentingan spiritual yang juga diutamakan guna menjaga keseimbangan dengan sumber-sumber daya alam yang ada di lingkungannya. Kata kunci : Masyarakat tradisional, kearifan lokal, suku Bunaq
ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU BUNAQ (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
AGUSTINA ROSWITA ATOK
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Judul Skripsi
: ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU BUNAQ (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Nama
: Agustina Roswita Atok
NIM
: E34051530
Menyetujui:
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F NIP 196209181989031002
Dr. Ir. Ervizal A. M.Zuhud, MS NIP 195906181985031003
Mengetahui: Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS NIP 195809151984031003
Tanggal Lulus:
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Etnobotani Masyarakat Bunaq (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur) adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, 2009
Agustina Roswita Atok NRP E34051530
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Wedomu, Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur pada tanggal 14 Agustus 1986. Penulis merupakan anak keenam dari enam bersaudara pasangan Servasius Atok dan Martha Lika dan berketurunan Bunaq asli. Jenjang pendidikan formal yang ditempuh penulis, yaitu pendidikan Sekolah Dasar di SDI Wedomu pada tahun 1992-1998. Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Lanjutan tingkat Pertama di SLTP Negri Tas-Tim pada tahun 1998–2001 dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negri Weluli tahun 2002–2005 dan pada tahun yang sama lulus masuk IPB melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Pemerintah daerah Kabupaten Belu. Selama kuliah di Fakultas Kehutanan, penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi, di antaranya UKM KEMAKI (Kesatuan Mahasiswa Katholik IPB), Anggota GAMANUSRATIM (Keluarga Mahasiswa Nusa Tenggara Timur di IPB) Anggota Kelompok Pemerhati Flora Rafflesia (Himpunan Profesi) dan pernah menjadi bendahara selama satu periode (2007-2008). Penulis juga pernah menjadi panitia Gebyar HIMAKOVA Departemen Konservasi sumberdaya Hutan dan Ekowisata (2007), Sekretaris Pelatihan Kultur Jaringan Biro Kewirausahaan HIMAKOVA 2008. Penulis juga mengikuti kegiatan HIMAKOVA lainnya yakni SURILI (Studi Konservasi Lingkungan) di Taman Nasional BantimurungBulusaraung (2007) dan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya (2008) serta pada tahun yang sama mengikuti Eksplorasi Flora Fauna di CA Yan Lappa dan Rafflesia di Cagar Alam Gunung Simpang. Pada tahun 2007 penulis mengikuti Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan jalur Linggarjati-Indramayu. Pada tahun 2008 mengikuti Praktek Umum Konservasi Ex-situ (PUKES) jalur Jonggol-Kebun Raya Bogor. Pada tahun 2009 penulis melakukan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Ujung Kulon, Propinsi Banten. Untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan di IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Etnobotani Masyarakat suku Bunaq (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur)” di bawah bimbingan Dr. Ir Agus hikmat MSc.F dan Dr. Ir. Ervizal A. M. Zuhud, MS.
KATA PENGANTAR Penulis memanjatkan puji dan syukur yang tak terhingga ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juli-September 2009 adalah etnobotani dengan judul “Etnobotani Masyarakat suku Bunaq (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur)” yang bertujuan untuk mengetahui dan menggali pengetahuan tradisional masyarakat suku Bunaq dalam pemanfatan tumbuhan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk pengembangan, pemanfaatan dan pelestarian tumbuhan berguna secara lestari yang berbasis kepada kearifan lokal masyarakat khususnya di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Penulis menyadari “ Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan dan pengembangan penelitian selanjutnya. Harapan penulis, sebuah karya kecil ini kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Amin.
Bogor, Desember 2009
Penulis
i
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................................. DAFTAR GAMBAR .................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. BAB I
PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3
BAB II
i iv vi vii
Latar Belakang ..................................................................... Tujuan .................................................................................. Manfaat ................................................................................
1 2 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Etnobotani ............................................................................... 2.1.1 Defenisi ........................................................................ 2.1.2 Ruang Lingkup ............................................................ 2.2 Kearifan Tradisional .............................................................. 2.3 Pemanfaatan Tumbuhan ..................................................... 2.3.1 Tumbuhan penghasil pangan ........................................ 2.3.2 Tumbuhan obat ............................................................. 2.3.3 Tanaman hias ................................................................ 2.3.4 Tumbuhan aromatik ...................................................... 2.3.5 Tumbuhan penghasil warna .......................................... 2.3.6 Tumbuhan penghasil pakan ternak ............................... 2.3.7 Tumbuhan penghasil pestisida nabati ........................... 2.3.8 Tumbuhan untuk kegunaan adat ................................... 2.3.9 Tumbuhan penghasil kayu bakar .................................. 2.3.10 Tumbuhan penghasil tali, anyaman dan kerajinan .....
3 3 3 4 4 5 5 6 6 6 7 7 7 7 8
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.2 3.3 3.4
Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... Alat dan Bahan ..................................................................... Jenis data yang dikumpulkan ................................................. Tahapan Penelitian ................................................................ 3.4.1 Kajian literatur ............................................................. 3.4.2 Survey lapangan .......................................................... 3.4.2.1 Penentuan responden ..................................... 3.4.2.2 Wawancara .................................................... 3.4.2.3 Pembuatan herbarium .................................. 3.4.3 Pengolahan dan analisis data ....................................... i
9 9 10 10 10 10 10 11 11 12