MODUL PERKULIAHAN
ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI Teknologi Komunikasi
Fakultas
Program Studi
FIKOM
Broadcasting
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh Sofia Aunul
Abstract
Kompetensi
Perkembangan teknologi komunikasi membawa pengaruh besar dalam peradaban hidup manusia. Secara sosiologis masyarakat terlebih dahulu mengalami fase-fase masyarakat pre-agriculture, masyarakat agriculture, masyarakat industri, baru masyarakat informasi. Masyarakat informasi adalah suatu masyarakat dimana produksi, pemrosesan, distribusi, dan konsumsi informasi menjadi aktivitas yang utama.
Mahasiswa akan memahami: 1. Sejarah singkat perkembangan teknologi industry. 2. Ambivelensi teknologi komunikasi 3. Teknologi komunikasi dan mkasyarakat informasi 4. Paradigm dalam teknologi informasi
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Pendahuluan Berbagai
perkembangan
yang
terjadi
memang
cukup
menakjubkan,
khususnya dalam bidang teknologi terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal dengan teknologi computer, beserta perangkat
elektronika
lainnya,
menjelma
menjadi
satu
dalam
perpaduan
kemampuan. Semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronika lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini terintegrasi satu dengan lainnya. Telepon, yang pada awalnya ditemukan pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu penerapan konsep analog, juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Faksimile, adalah salah satu batu loncatan dari pemanfaatan jaringan telekomunikasi, yang mampu memberikan kontribusi dan pemikiran, bahwa data pun mampu untuk dilewatkan melalui media telepon tersebut. Begitu juga dengan perkembangan komputer. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian elektronika lampu tabung seberat 20 ton. Perkembangannya juga cuup menajubkan, baik dalam ukuran dan kemampuan kerjanya (Muhamad Mufid: 2005). Kini, ukuran computer pun, hanya dalam ukuran segenggam tangan. Dengan ukuran sedemikian, berbagai proses mampu diolahnya, tidak hanya melakukan proses yang berhubungan dengan pengolahan perhitungan dan database, tetapi juga
09
mampu
2
dalam
hal
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
berkomunikasi
dengan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
pengguna
lainnya
yang
menggunakan perangkat yang tadinya masih merupakan pemisahan dari segi fungsi. Protocol merupakan suatu metode yang mengakibatkan suatu alat dengan alat lainnya dapat saling berkomunikasi sehingga terjadilah percakapan sehingga akhirnya berjabat tangan (handshaking), dan dapat diibaratkan kesepakatan bahasa antardua alat, yang mengakibatkan satu sama lainnya mengerti apa yang diperintahkan dan apa yang sedang diolah. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon, masing-masing piha juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai.
Ambivalensi Teknologi Komunikasi Penyiaran, pada hakikatnya adalah salah satu keterampilan dasar manusia ketika berada pada posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk berkomunikasi. Penyiaran dalam konteks ini adalah alat untuk mendongkrak kapasitas dan efektivitas komunikasi massa. Teknologi media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pola pikir rata-rata audiensnya. Bahkan pada asumsi berikutnya dalam teori ini dikatakan bahwa ketika pola piker seseorang sudah terpengaruh oleh media, maka semakin lama pengaruh tersebut semakin besar. Rata-rata orang terpengaruh oleh media, dikarenakan ia mengalami keterputusan dengan institusi sosial yang sebelumnya justru melindungi dari efek negatif media. Relevan dengan hal tersebut John Dewey, seorang pemikir pendidikan, misalnya pernah berkata bahwa efek negatif teknologi media dapat disaring melalui pendidikan. Penggunaan teknologi media sebagai wahana komunikasi sudah dilakuan oleh manusia sejak tahun 20000 SM dalam bentuk pahatan di dinding gua atau asap api sebagai simbol komunikasi. Revolusi teknologi media semakin pesat ketika pada tahun 1500 SM, Johanes Gutenberg memperkenalkan mesin cetak. Revolusi komunikasi pada puncaknya menciptakan masyaraat informasi (information society).
09
3
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Di Indonesia, radio merupakan alat komunikasi penting sejak Negara ini baru berdiri. Radio digunakan secara luas di bidang pendidikan, terutama pendidikan politik, seperti mempersiapkan para calon pemilih untuk pemilu pertama pada 1955. Berkaitan dengan hal tersebut, maka tak salah jika salah satu aspek komunikasi dalam rumusan Lasswell adalah adanya channel, yakni saluran penyampaian pesan.
Apakah Teknologi itu Netral ? Ya, jika kita melihat teknologi dengan segala prinsip kerjanya, dan tidak, jika kita melihat pada manusia di sekitar teknologi. Jika kita melihat teknologi sebagai hukum-hukum fisika dan ilmu pengetahuan yang direkayasa berikut perkembangannya sedemikian rupa, maka pada dasarnya kita melihat teknologi sebagai sebuah sistem yang tertutup. Atau dengan kata lain, kita melihat teknologi secara kebendaan. Maka, dengan demikian teknologi adalah netral. Sedangkan bila kita melihat teknologi sebagai tataran sosial-politik yang melingkupinya, maka teknologi tidak lagi bebas nilai. Teknologi tidak lagi hanya benda mati, tapi teknologi merupakan sistem terbuka yang sensitive terhadap perubahan struktur meso dan struktur makro yang melingkupinya. Terkait dengan ambivalensi tenologi komunikasi, Marshal McLuhan, pakar komunikasi dari Kanada menyebut dua kemungkinan pengaruh perkembangan teknologi komunikasi, yakni:
Global Village Yakni, teknologi komunikasi menciptakan manfaat positif dengan mengatasi
hambatan jaak dan waktu, sehingga seolah-olah dunia hanyalah sebuah desa. Manusia dapat berinteraksi di mana pun dan kapan pun.
Global Pillage Yakni, teknologi menciptakan manfaat negatif, dengan cara menciptakan
ketergangtungan. Manusia menjadi sanga bergantung pada teknologi, tanpa
09
4
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
menyadari bahwa teknologi pada dasarnya hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Aspek Teknologi
Menurut Arnold Pacey dalam buku The culture of Technology tahun penerbitan 1984, dijelaskan bahwa teknologi memiliki tiga aspek yang saling terkait. a. Technical Aspect (aspek teknis) Ini merupakan pengertian terbatas dari teknologi. Aspek ini, meliputi knowledge
(pengetahuan),
skill
(keterampilan),
technique
(teknik),
tools/machines (peralatan/mesin), chemical (unsur kimia), liveware/resources (bahan bakar), products (produk) dan wastes (limbah). b. Cultural Aspect (aspek kultural) Aspek ini, meliputi goals (tujuan), values (nilai), ethical codes (kode etik), belief (keyakinan), awareness (kesadaran), dan creativity (kreativitas). c. Organizational Aspect (aspek organisasi) Aspek ini, meliputi economic dan industrial activity (aktivitas ekonomi dan industri), professional activities (aktivitas profesi), users and concumers (pengguna dan konsumen), dan trade union (persatuan dagang). Teknologi komunikasi sangat terkait dengan aspek ketiga ini, seperti pada penyiaran. Tapi dari segi organisasi (provider lain) serta dari aspek konsumen yang dalam hal ini tidak mampu membayar tv langganan, maka monopoli tersebut menjadi bermasalah.
Teknologi Komunikasi dan Masyarakat Informasi Masyarakat
informasi
adalah
suatu
masyarakat
dimana
produksi,
pemrosesan, distribusi, dan konsumsi informasi menjadi aktivitas yang utama. Secara sosiologis masyarakat terlebih dahulu mengalami fase-fase masyarakat pre-
09
5
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
agriculture, masyarakat agriculture, masyarakat industri, baru masyarakat informasi. Pada fase pertama, kegiatan manusia adalah bercocok tanam dan berburu dengan perlengkapan seadanya dan dilakukan tanpa pola (nomaden). Fase kedua, agriculture, kegiatan utama masyarakat adalah bertani serta bagaimana memasar hasil bumi tersebut untuk ditukar dengan kebutuhan lainnya. Fase ketiga, masyarakat industry, ditandai dengan penemuan mesin sehingga produksi bisa dilakukan dengan jumlah massif. Tenaga kerja lebih banyak tersedot dalam sector pabrik. Ada sejumlah faktor yang mendorong terbentuknya masyarakat informasi, yakni: a. Konvergensi Teknologi Konvergensi teknologi adalah penyatuan sejumlah teknologi sehingga membentuk
suatu
media
komunikasi
yang
baru.
Konvergensi
teknologi
menyebabkan masyarakat memiliki varian teknologi komunisi yang lebih banyak, tergantung pada kemampuan dan ketersediaan jaringan yang ada.
b. Berkembangnya Internet Internet kini sudah masuk desa. Walaupun penetrasinya masih terbatas, namun perkembangannya menunjukkan grafik yang pesat. Sifat internet yang real time dengan audiens yang tak terbatas menjadikannya sebagai garda terdepan pembentukan masyarakat informasi.
c. Digitalisasi Digitalisasi adalah konversi segala data sehingga bisa dibaca oleh computer. Tren ini merupakan syarat mutlak agar data dapat didisribusikan melalui internet dan jaringan computer lainnya.
09
6
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
d. Konvergensi Media Konvergensi media tidak lepas dari konvergensi teknologi, hanya jika yang kedua
menitikberatkan
pada
teknologinya,
maka
konvergensi
media
lebih
menitikberatkan pada kontennya.
e. Merger Industri Merger industry dalam dunia komunikasi massa tidak dapat dielakkan lagi, mengingat perkembangan dan perputaran capital dalam industri media massa sangat menjanjikan. Terlebih penguasaan atas media memberikan nilai lebih selain faktor akumulasi capital, yakni diperolehnya privilege politis. Menguasai media selain memperoleh keuntungan finansial juga bisa turut menentukan opini masyarakat akan suatu hal.
Akses Teknologi Komunikasi Perkembangan teknologi ibarat pisau bermata dua. Suatu sisi membawa manfaat, namun di sisi lain membawa bahaya. Ekses (pengaruh negative) dari perkembangan teknologi antara lain berupa: a. Perubahan gaya hidup Teknologi membawa perubahan gaya hidup, yakni perubahan apa yang dibutuhkan (need) menjadi apa yang diinginkan (want), begitu juga sebaliknya. b. Tentangan karier Perkembangan
teknologi
menuntut
seseorang
untuk
menguasai
perkembangan tersebut, sekaligus menguasai update dari teknologi. Hal ini mengakibatkan siapa saja yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan ditinggalkan oleh competitor. c. Perubahan regulasi
09
7
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Regulator dituntut untuk merevisi berbagai aturan yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan teknologi. Yang menjadi masalah adalah apakah user, konsumen, dan masyarakat luas akan selalu merasa cocok dengan perubahan tersebut atau tidak. d. Pergeseran kekuatan Kekuatan sejatinya berada pada pihak yang menguasai teknologi komunikasi. Industry telekomunikasi Indonesia ternyata dikuasai oleh SIngapura dalam bentuk saham di Telkomsel dan Indosat. Dengan demikian, sejatinya kekuatan kita turut ditentukan oleh Singapura.
Berbagai Paradigma dalam Teknologi Komunikasi Berikut ini adalah berbagai paradigm dalam teknologi komunikasi: a. Determinisme Teknologi Determinisme teknologi berasumsi bahwa teknologi adalah kekuatan kunci dalam mengatur masyarakat. Teknologi diciptakan untuk mengatasi keterbatasan fisik manusia (instrumentalism). Teknologi merupakan simbol kemajuan peradaban manusia. Namun demikian, determinisme teknologi memiliki dilema. Ada 2 premis yang bermasalah dalam aliran ini, yakni: (1) asumsi bahwa teknologi berkembang secara unilinear. Padahal teknologi berkembang secara multilinier, dan (2) asumsi bahwa masyarakat harus tunduk kepada perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia teknologi.
b. Fenomenologi Teknologi Fenomenologi, yaitu memahami teknologi dalam kaitannya dengan fenomena sosial yang melingkupi teknologi. Ada tiga lingkup sosial, yaitu lingkup mikro, meso, dan makro. Lingkup mikro merujuk pada tataran internal dimana teknologi bekerja. Lingkup meso merupakan kondisi sosial pada level lokal-regional yang mempengaruhi teknologi. Sedangkan
09
8
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
lingkup
makro
adalah
tataran
global
yang
memberi
pengaruh
terhadap
perkembangan teknologi.
c. Otoriterianisme Otoriterianisme merupakan paradigm paling tua. Sejarahnya sama panjang dengan sejarah rezim otoritarian itu sendiri. Teknologi media otoriter menempatkan media sebagai alat propaganda pemerintah. Dalam paradigma otoriterianisme, teknologi media boleh mengeluarkan kritik sejauh tak bertentangan dengan kepentingan status quo.
d. Liberalisme Paradigma liberal adalah antitesa paradigm otoritarian. Teknologi media tak lagi menjadi alat pemerintah, dan bisa dimiliki secara pribadi. Dalam sistem liberal, kontrol terhadap media teknologi media ada di tangan para pemilik modal.
e. Tanggung Jawab Sosial Paradigma tanggung jawab sosial merupakan pengembangan sekaligus kritik terhadap paradigma liberal. Prinsip bahwa teknologi media harus dilepaskan dari intervensi pemerintah, tetap dipertahankan. Namun, muncul sensibilitas besar terhadap dampak buruk teknologi media liberal, yakni kepemilikan media yang monopolistik dan dampak-dampaknya terhadap potensi manipulasi informasi oleh kekuatan modal.
Pemikiran Jaques Ellul tentang Teknologi Komunikasi Jaques
Ellul
(1912-1994),
mengatakan
bahwa
teknologi
komunikasi
merupakan kekuatan sosial baru yang menjadi kebutuhan manusia. Perkembangan TV di Indonesia, di mana penyiaran dimulai dari TV public (TVRI), baru kemudian diikuti oleh stasiun TV komersil (dengan munculnya RCTI).
09
9
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Perkembangan televisi terhambat selama Perang Dunia II, karena bahan baku komponen pesawat televisi dialokasikan ke industri alat perang. Setelah perang selesai pada tahun 1945, penyiaran televisi kembali menggeliat. Menurut Ellul, booming teknologi televisi seperti di atas telah menyebabkan terlepasnya ketertarikan antara satu manusia dengan manusia lainnya, dan terlepasnya antara masyarakat dan sifatnya. Kita tidak bisa hidup tanpa teknologi, tapi pada saat yang sama ia juga harus menghadapi
resiko dan konsekuensi yang dibawa oleh teknologi. Teknologi
komunikasi telah menyebabkan terjadinya propaganda, yaitu pola komunikasi yang bersifat politis dan komersial yang hampir tak terasa gejalanya.
09
10
Etika dan Filsafat Komunikasi Sofia Aunul, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id