/l)DflS'/
Ufe/~< ~,-
'EMBINAAN KEAGAMAAN BAGI AGEN ASURANSI JIWA 1di Kasus
di AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Ciputat t LAPORAN PENELITIAN INDIVIDUAL )
-f'
O!eh : Ors. Azwar Chatib
FAKIJLTAS DAKWAH IA!N SVAR!f 1-!iDAVATUllArrl JAKARTA 1 9 9 4
l'idal{ dapa t dipUll>';kir•;i_
1
b,Jll 1NE~
ULl.tl~falt
ker1dala cl;::in
kesuli tan yang harus dihadapi dulaut pele!rn::waan pene .• litian dan penulisan laporan ini. Laporan yang diberi j udul "Pembina an Keagamaan J3agi Agen Asuransi. Jiwa " ini adalah sebagai wuju t nya ta dari terliwa tinya ken ·dala clan
kesulitan tersebut.
Pad a tempa;l:nyalah kiranya kalau puj i syukur dipenja tkan i<epade Allah s.w.t, karena semuanya ini tentu tidak terlepas dari nikma t den rahma t--l'lya. llisamping itu saling
pu1~;ertian,
bantuan den
kepercnyaen dari 0erbugei fihak adalah tulang punggung pel.aksanaan penelitian clan penulisan l.aporan Kepada fihak Ins ti tut, P 2 fvl, dan
Ft~kul
ini.
tas Dakwah :3erta
AJB Bumi Pu tera Rayon Gipu tat tidak lup" diucaplrnn te. ma kasih banyak, a tas segala ban tuan dan,,peli'rnng yang telah diberikan. '.L'anpa i tu semua maka peneli tian dan penulisan laporan ini tidak akan pernah terlaksana. Demikian pula kepada fihak lain yang kiranya ti.dak dapat disebutkan satu persatu pada kesempatan ini. "epada :B'akul tas clm1 P 2 M, pada kesempa tan ini tidak lupa pula diucapkan banyak terima kasih sekali lag:L, karena telah memberikan perpanj angan waktu penu lisan laporan ini, berhubung dengan kesulitan teknis yang dialami (disket data clan narasi terkena virus).
Telt1st1r ulan,g da11 .r11::tBasi L1lar1g
d.(J
kejodia~i
tcr8ebut
telah mewujutkan tulisan ini, Jengun resiko perpanjangan waktu yang sebetulnya tidak diinginkan oleh siapapiin juga. Bagimanapun juga, penulis menyadari oetul akan keterbatasan tulisan ini, sehingga
bisa Baja dianggap
se bagai karya yang banyalc kekurangannya. ;:)a ran
dan
kritik konstruktif atas tulisan ini akan diterima de ngan tangan terbuka, demi kemanfa tan yang lebih berar ... ti. 0emoga lcarya irii uda manfaa tnya baik bagi fihal,; fihak yang memerlukan.
Jakarta, J1 Agustus
i i
1994.
DAI•1 TAR
ISI i
KATA PE1'iGA1'JTAH.
DAli'TAH ISI BAB
I
iii. PENDAHU1UAN A. Dasar Pemikiran J3, Permasalahan C. Tujuan dan kegunaan penelitian. D. Ruang lingkup penelitian,
1
E., SuSL1nan lapor·a11.,
BAB
II
BAB
III
'l'INJAUAI~
Kt~PU;3TKAAN·.,.
A. Tinjauan masalah B. Tinjauan teoritis c. Kerangka pemiki:ran
"'
•
,.
•
e
<>
•
"'
10
PEL1lKSANAAN PENELITIAN 27 liletodologi B. Popy.lasi dan sampel c. Kuesioner D, Kegiatan lapangan dan analisa data. E" Keterbatasan hasil penelitian I\..,
BAB
IV
G1\1Vl . ).Al1.AN UMUM .,
..
• " ,,
.,
.,
• • .,
A. AJB Bwni Putera Eayon Ciputat. B, Asuransi Jiwa C, Agen A_suransi jiwa BAB
v
BAB
VI
BAB
VII
..
32
SITUASI KELOMPOK. • • • • • • • • • • A. Gambaran :responden B. Kegiatan C, In te:raksi D, Perasaan E. Asumsi asumsi pertukaran dalam kelompok.
53
SITUASI lillAGAfi,AAN KBLOMPOK. A. Situasi dasar B. Pandangan keagamaan
74
PEMBINAAN K1"AGAJ·1iAAN • • 86 A. Materi pembinaan ]3. Pendekatan pembinaan c. Metode pembinaan D. Perimbangan te:rhadap situasi kelompok "
iii
0
..
•
•
v
•
VIII
lilldI11.:ll)UlJ1\I~
D~'ll'J
1!" Ke si1n.pu:lan JJ,, Oc1ran
:Lv
01\i{ii.J~
a
99
B1Lt3
I
PBhD,1HU.LUAh
J\..
iU0AH P lli\iIKI!l.AN
Pembinaan keugam8an di ku1angan uma t Lilam, se panjane; sejarah umat pada perinsipnya btrnyak menarik per ha tian, teru tmna bagi pemerha ti kondisi keislarnan umat itu sendiri. Baik itu dari kalangan umat lslam sen diri rnaupun dari kalangan diluar wnat Islam. Banyak hal yang menjadi bahan telaah, seperti persoalan meningkatkan ilmu pengetahuan umat, meningkatkan wnat dan ketaqwaan, persoalar, kemiskinan, dan lain sebagainya. Kajian-kanjian tentang wnat yang seperti itu banyak menghasilkan aswnsi-asumsi umwn yang selanjµtnya uerujung pada .sejumlah imbaua11 dan harapan. l3entuk ka jiannya kadang kala susah dibedakan antara kajian dak wah, pembinaan dan lain Gebagainya. Lain halny:a dengan kaj ian yang mengarnbil s11tuan satuan kecil pada masyarakat Islam, seperti perinsip janji dan ancaman dalam sistim pernbinaan keagamaan, dan law
sebagainya. J)ari kedua ben tuk bahasah dia tas tampaklah baliwa
yang pertama bersifat makro sedangkan yang terakhir lebih bersifat mikro. Agaknya oelum banyak perhatian yang tertuju kepada sistim pernbuhasan dakwah secara makro
2
dan mikro ini.
Dari sisi lain, secara operasioriol d3kwuh memerlt1l\:ar1 ko11sep-h:o11sep dar1 teox·i d£JSE\I' d_1.:i.kv:nl1,
l)t~ik
r:1akro 1nuupun ya11r; mi.kro., I'ada kel1)'U tc.tann~yc::1 se.rir1g
,yt:i.r1g J:;:~1li
terjadi, pembinaan keagmnaan yang di tujulrnn lrnpada kelo1npok-l{elon1poL: ter ter1 tu
di.laksa1~:1ltD.1J
de ll{;e.11 i;1e1nu.l:,..c1 i
:.:sumsi-nsurnsi wnun1 (l)t:1hc\sc1r1 dukv1at1 ;-.:;e :uru n1al".:ro)., 1iern-
binL1ar1 sepe:2ti i11i seri11rs lcc.1li tidal-: lne11yer.. tllh peI·soallan-persoalan spesifikasi kelompok. Apa lagi, kelompokkelompok dengan spesifik•ii.li masing-rnasing senantiusa
turr1ouh cla11 berlcemba11g n1engiku ti ii-·arr1a per·l:.ernbangc.:ir1 n1a syaraka t. 0cilah satu lrnlompok
yanr~
cukup eksis dalam masy.§_
rakat Indonesia adnlah kelompok yang didukung oleh lemba[o;a-lemoaga p1°ofesionalisme, seperti kelojUp(ik gunµ, kelompok karyawan, kelompok pelajar, kelornpok mahasis wa, dan lain sebagaj_nya, Sejalan dengan perkembangan dunia perasuransian dikenal pula kelornpok agen asuransi j hva •
Seiietuibuya pemiJinaan kengarnaan pada setiap ke lompok yar,g ada di masyaralrn t senantinsa sama pen ting nya, sppJerii pentingnya pe1nbinaan agarna bagi setiap an;;go ta masyaraka t. lllenginga t pen tingnya perenan para s;:;en asµransi jiwa dan juulahnya yang juga cukup banyak rnc1ka tidaklah berlebihan kalau kolompok ini mendapa t
3
pei.'hatia11 pc{da pe11elitias1 i<.ali ir1i.,. JJar1a 1J. .surc:.1r1si ;jiv1Ei .YC:lL;;.: terkLunpuJ.,
:.nasa
.PJ1-~·
du:.~
pe;nbar11;u.rlun,
u<:e1111~ra,
seo:::.c;ai i1HSi.l ke1',jE1 fiur·t:
i11i
rnex·upcll~-31.t
._;;:~l:Jil
o:ers::Jmo-oarnu dc11r;r.in
rnodnl uar1 laj_r1 seo.::1gai11ya 9
si Ji\'J<--1 Swnber· Daria
s:.,i:Jtu cl,'ftl.'.J
:3LL:td8I'
pad<J
uu.r1c1
l)e11niun., pt:l.881"
(Alj_ 1·/uT•tll1;Jr1a, (iularr1
l~ernbar1tjur1a11 1-.1]:.:.1ioncJl,
,:'.~sur'ar1
1Ji11a1Hika
no. 69, Th. VI, 1994, hc1l, 4). Dengan demikian, pernbinaan lrnagamaan bagi ac;en asuransi jiwa menjadi111penting pula artinya kalau di tinjau dari sudut pe,11binaan sumber daya .. 1anusia. teru tama aspek mental spirj_tualnya, tiulam rner1unjuncs pembanr;;u11a1, .:1asior1ala Salal1
~:>c1
;_u dar'i selcic.ll.l :Ju11yt"1ic keg;iatan
perasuransian di Indonesia adalah Asuransi Jiwa
~ersarna
.Bwni Putera 1912 (AJB Blimi l:'utera 1912)., J)erjalanan
yang dite ... puhnya sud.ah cul\:up pan,jang, daya jangkaunya juga cukup luas dan kemajllanannya sud.ah berkembang. Untuk itulah penelitian
ini
memilih sasaran kelompok agen
1:1suransi j iwa dari p1cerusahaan terse but, dengan memilih lokasi peneli tian di AJB Bumi putera Rayon il1adiya Giputat. B"' P 1£1.)J\'LA. ~A.L ..4.FlL-il\J"
Kegia tan pe1abinaan lrnugarnaan bagi kelompok a gen asurarn!li ii'li sc>c .1ra praktis dihLldapkiln kepada persoalan spesifikasi kelompok • .Persoalan spesifikaLii im. akan mc;mpengaruhi tlllgakt efektivitas, efesiensi dan kealn1
4
ra tan pembinaau
kcaganaa1, torseou t. (Jleh seba b i tu ua-
irn persoalarmya adalah .l?.f.'_!llbinaan yang . te ~ oa.id
lrnr;i:mv~n
·ui:.,ransi j iwa, Dari perrna:Ja
-·
lahan terscbut ada beberapa aspek yang harus ditegaskan scbagai sub masalah, dalarn ranglrn pcmccahan ;nusalah terse but. 1, Ba:c;aima11a profil B:glompok ugcn asuransi j ivm dinmk
~
sud.
twl1bttl1 dan Oerlcemba11c::.; d.l.lralor1/;:ax1 rner·e.ka.,
berdasarkan point 1 dan 2 diatas.
1. Tujuan penelitian.
£'eneli tia., i11i bertujua., mendiskripdikan dan mem berikan infor1Easi ten tan;:; pcmbinaan keagr:wiaan bagi kelompok agen nsurunsi j iwa ya:1g terlrni t despesifik:3Si kelompok, de11gan studi :rnsus di AJB Bwni l'utera 1912 l\ayon ii1udiya Ciputat. 2. Kegunaan peuelitian. 1. Husil peneli tian :Lni diharaplrnn scbugu i salah sa tu acuan ben tuk pmnbinaan keugamaan bagi kelompok agen as1,1r311si Jang oeruguma lslam, oerdasarkan
data emp:Lr:Lk.
2. Je ba~~oi b:::. l1ar1 111:..i sut~an
i)Gl §:'.i
per1gurnbil lcepu tusan
5
dan kebijakHn dari 3,,
,)eb,:l,0~cli
;)1:il'It1.11
fihuk-fiha~
~)er·tirrdJar1p;1111
yang terkuit.
bats2i })ar·u
p(~lul::sar.;.a
IJe;noi11uL.111 .:::eat::~:-.:i111aar1 di lcul:-.:;11;~2:an a[:;er1 a.::iux·c1nsi ,j }_V/3(1
D ..
l-tlJ.t--1.1.~
Lll~Jr\.U .._·
Ur1l<Jtr1
1
l).:~1-.1~iJ1 1'l1\:N
ru~1rJ.g
l ir1,
salah variabel dan peristiluhan. 1. \iariabel Ho
Voriabcl terikut ..
;: ) l'elldeku tan dan ne to de pernbinaan Kos,-:auuan b. Variabel bebas. 1) .r'rofil kelompok agen.
c) Variabel kontrol. 1 ) 1\.ger1 2)
,/E~ll(~
1~1lhr1in1al
bera[_s8nlt\ l:Jlain ..
telah J1er1jadi ar;e11 ,selan13 er1arn bulan
3) 1.ienjadi agen :itau "'erangkap jabatan lain.
d) Variaoel antara. 1) Perbedaan jenis kelamin 2) .l:'erbedaaL umur.
3)
~erbeduan
pendidikan.
4) Perbedw3 .. status. e) Variabel ekstran. 1 ) 'l'ingka t kemampuan ekonomi.
6
loa1polt d.:ilL1:H
<:.~i~ti
asosiasi .. .li.eJornpol-: asosiasi ini 1nernpu-
l.tyai 1:esad:u·an lcelornpok,
or;~unisasi
dan intcraksi (.dur -
steds, dahu1 'vimanto :3unartoJ. ,ilene;ikuti pendapat llo .. :ans ciri yan;:s tidak dcJpD t dirtinggDllrnn -·dipalrni dDlam ke lo:·apol{ kecilfrel-:ue11si
bt~l1vra
tt:i tap
i11te.cal::si l{elorupo};: cii tar1dai oleh
inuka yang cul(up
tir1r~:r::;i.
b. Kelornpok kecil. :3uatu kelornpok yang secara teoritis terdiri pa lilig sediKit dua orang, dimana orang-orang saling berhuoungan un tulc memenuhi tujuan terte:1 tu dan
~1ang
mengang -
gap hubu:1gan i tu pen ting baginya. Dalmn peneli tian ini lebih dibatasi dala1n arti working group (kelompok ker ja). Hal ini dimuugJcin)l;aG karena para agen bekerja dalam sartlilan-sa tuaL kelo:npok lcecil di bawah pirnpinan seorang supervisor., c. i1..ger1 asui:·ar1si tji\va ..
1Jalarn dislcrip.'3i ker j a yang berlaku pada AJB Bumi Putera 1912, agen asuransi jiwa disebut sebagai agen/ petugas dinas luar dengan fungsi utuma mencari prospek (calon pembeli program asuransi jiwa), dan melaksanakan
7
penutupan (pelaksanaan al:ad jual beli dengan prosedur/ tata cara yang telah ditentuKan oleh
perU~ahaan),
d. Pertukaran. Yang dirnaksud dengan pertukaran adalah analisa hubungan sosial berdasarkan perinsip cost and reward (biaya dan ganjaran). Selanjutnya disebut dengan teori pertukaran menurut Homans. e. Pembinaan keagamaan. i:leperti diasumsikan dari awal, penelitian pene li tian tentE\ng pembinaan keagamEian ini berada dalam ke rEingka
~akwah.
Pembinaan dimaksud adalah pelaksanaan
dakwah yang diberi makna intensif dan spesifi1rnsi sen diri berdcisarl,an spesifikasi lrnlompok. B. SUSUNAN LAPORAN Dalam rangka memudahkan jjlenulisan laporan diperlukan susunan penulisan laporan. Susunan penulisan la ·poran dimaksud pada intinya adalah sebagai berikut. Bab
I
Sebagai pendahuluan memuat latar belakang masalah, tu,juan, ruang lingl
Bab
II
Memuat tinjauan kepustakaan yang terdiri dari tinjauan masalah, kerangka teori dan kerangka pemikiran,
Bab III
Dalam bagian ini dipaparka1, alur kegia tan peneli tian yGng me:11ua t metodologi, popu -
8
lasi dan sampel, kw;siouer,
lrn1~ia
pa11t;;an dan ar1olisa d:...-1 ta, ser·ta
tan la-
i(et,~r·ba
-
tasa11 hasil peuelitian. Bab
IV
Beruhaha rnemoua t sua tu diskripsi umwn, menyangkut I\JB Bwni l'utora li.ayon Ciputat, asuransi ,jiwa, dan agen asuransi jiwa. ~isini
mulai ter;amaar ~rofil agen asu -
rarlSi j iv1a SeCC-)TU
v
Bab
h~erab3has
U1flLUU.,
situasi kelompok agen
~surunsi
ji .. a .l<}i:l Llumi YUtera ,{ayou viputat. llul i tu rnelipu ti
:r..egic::1 tar1,
f_~u111b~1r·a11
t:_:;rJ tu.t.1.~ respo.r~cle:n,
ii.1to1:aksi, pe.r·u s :J:Jr1, d1Jr1 u ;Jur11-
s i pertukuran dalam kelompok. 'fl
l'~tde
b8,~i:J11
i11i
ditllL;~l(:J1)li:!Jr1
si tu(~si
1~ea
i;a.naa11 kelon1pok ,yor1g H1clipu ti si tLlasi d_-1sar
:/a11(~;
te.c'j~_1di
d1erniJ(-;1·ik_(:111 ,3I•al1
._ :c;:>:1
~ai
lto~1disi
.~1 0.11{.S
p811da11r;a11 clar1 silcc1p lee -
:1gamaan dala:n kelompok, irnrnw.tian diiku ti dengan penjelasan da11ga1~ lceaf~am3ai1
Bab
VII
-~er1gan ~rD.r1e;
sikap dan pan -
ber·langsur1g ..
verusalia inemberikan bahasan tentang !JBm;.. oinaau Kaagamaan oerdasarkan data-data pada bab-oab terdahulu. ±embahasan ini rnelipu ti matari pe.;;bin:,an, pendelrn tan
9
lLLLLc:G~J.
peJ,1-uinnru1 ~ Jcu1 1::ct;oile pcL1Di11C'..811. lJi
;3~31Ilpinr::;
i .lcu
di.l8'11cl~c:t1Ji
811. ten·tanG pon·ti11.@1::ra pem.bi11~1~li."'1
·tuasi ~ab
VIII
}?Ula c1c11ga.r1 1J211as11or~ir.1bm1c2.ll
c1ale..n
de11gm1 si-t;u..ctsi l~elompol;: clon sj_-
li~co.gsJ:_:_aan
c1cJ....lru11 l:elornpo1: °'
Pada bctc;ian j_ni diu.s8l1alcru1 seL:edar v_r1tuJ:;: : .. embcril~D11 lee sin:: lU.nn 1jo1"C:ts.oo..r}:cm1
bc~J1~ ·.s8J1
yane; tolah 1a1u. DEJri kosiEpulan i tu di uJl@.~ap :p1Jla be be I'D.pa lont;l::o11 ~rr:n1c~ l~i:c011~ra perl11 di1)02·}1a·ti1ran Eic lJo,c;cti 1)0J1cu1 11r:::lllEU1.
dsn x·cl:ornenclasi o Untulc r,mlone;lca1d. la:roran ini dibori1:rn-, pula daf..tar bacaan dan Boji..milah lrn;1piran yrn1e; dian:.;gt:q) porlu.
.I
I31\B 11 'rIJ NJ liN
A.
KBPU 0TAKAAN
'I'IUJ AUJ\11 1'IA0ALAH
.L j_ -
edul<~atif,
pe11yelc>1nat, sosi<Jl l\:ont:col 9 :nernupuk per·r1au.rlar·a-
ean, da11 tr·ar1sfor·n1c1tiJ' (T).I-Ie11;i1'01)uspito O.. G~: 1983),, h'_ad cli:t'i'e-Br·o\·.rn sel8.nju.-tr1,yc1
;ncr1l',c1·r;u}~&JJ
·10
t;ahL'<:l
;rgruna inenJctJi
11
1985). c~o11tol1
11a:r·lru1,
l<:li.r1 a'lc1lhl1 sludi :1i-1trorJol.oc;:i.
Ee OJ'211G
ahli An tJ'O.f) ol Of!, i
iil(][i) Li::.:clrtl\.(·lll
dE:?!l£,_;a.Jl r(Cl'~::11t'_';l..:::J.. J)Cll 11.:etah1i[JJl fJ1f~·1·0J,:.;:1 ··~·'b •. -'-l/t:lC·l1YCl'U
salr1ya,
t,(:11tt:Ui[,
l-'<-:tT'su.dJ llJl
t ClI'a nt~:·J.lflCJ.
<:lt-_:.:1na}
i(e a:r:ul1 y:~11c. ·-ii jr1(..lr1i1..'. 11 r:;{:-::n;i ;_,;(
:nunc1;l ::-i.r1tr:::cr1 lnir1
b1~_kt1
J?s_i;-:o1o{~i
0t1-
Jnk~-t~lh
U.1'1 !,11}:
;1:
.,_;
:rll.:-
::..:,;(~
0J..c}1 J·.Ju_-
.:;;a:y}11 py_-·if~j11 ( 1977), 1{or11u11ika.si Da~;;..v,'a1:1 oleh .roto·,•.ra21u1i::J.rc1 1
( 1987), Mru1age:non Dakwah olch A. Ro:iyad Sholeh ( 1977) , publisistik Islam oiel! Hrun?.ah Ya'cub (1973), Dakwah perubrLhan Bosial
Dan
oioh A mr:Jllah Ahmad ( ed) ( 1983), dm1 Ha
nagemen Jl!osj id oleh sofyan Syafri Harahap ( 1993). Te1·le pas dari per·.sonltr11 sejauJ1 1.ar1u Li11gl
irnL)iosis yar1g tccjadi
12
' ' :,U 1 Lill
c'·
' ; .: li.. 0- 1l.J.;
I\ ') ,, \_: ' .._, ,, - •1·,1·1·1) .
·-~-1 ;.._:,c...
1
l"~:-..L -:..in (1·,.,18'·) '"
j
,
'
'
:3V l<'.t:;JJ
t l ' 1·
:i 1-:u t;
su.lJjc;l-L -Jr·kv:·:J1,
j:
'I
'
•" "-'
'
.
te1·-
13
:ueniiJ
u.t
~-:._q:i
if':tb,
geo_r~.i.1'is,
k.c1(•.1;1in,
l\:1:iCJ1:i.tc-i::.;,
lu<'.t:_),
f'Cri
.·: ' l .,..
l "(
'
'
J.
objek da.i1:wah mondapat pe1·hattan pc1la. oleh para ahlL Dak1v·ak, kir·anya
tidal~
cukup dilnr1da.si olel1 nsu1nsi-asi_11ns:i. urnu.ra
dan sen;::mgat yang tingci caja, '.leugan melcipaka.n spesif'i lrasi kolompok
y311[~
dih2.cla1)i. Dalarn pelal-:r;::maar1 d.akvrah,
ngetahuan :iai1 per1gl1asam1 teT·haflap olJjek t:Ldalc dclpat
re-
d:i.-
14
dak1·1ah ..
Sed:--'.111:;~k::·'.11
ketidc1l\: t~~1l1·t<::x1,
kc;J_~11a.iw1
;11ein1)e1·l1:-tL.'i~-
spesi.1:j.k.e.si ot}jek clsl{1,1ah acl:-1lc1h k.er. {~i_o.n unt~1. dak1·ia}1 (1~(10
nlddin Hazak:
1976).
1<1,.ali tas f3ud.ah bax·ar1{;, te11tu '3~-111
L:i-Ju. k tc1·1e1)UG pc11se0u.cLia.r1
;r:odivikusi uecnr·a te11c1t dru1 Lcr·u.i·ah ter1tcu1g 1..ni:~ur·-
dia.rahko.n kepado. objek-objek tertentu. lJE:aha ini
Ut<.L\'-10..1-1 j_i lr1J_or1csin,
t . tj11c1J1 :J3.llfi
k.e{'.i.::"L[-111
,.9r;1C.<.'-;:.1n1
k:- jj_:111-ka.ii211 1
ciakv1(1l1~
D2;\_~,,,,al1
fJVl[J..
p·~la
':le-
t~!.do.t:
L(_1,f1wfi
l1;-,;,11ya
te Lo.pi ji._ga inl\lu.sii:· dalaJn ter1tnnyc1
pa1la tJ.ngl(at pr<::lttis ..
Per11r1tit111 }1al terbebut te:1·t,·r!l1{
I1y~:1t.:Llr1l1
i tu. se11di:r:i .. })e1·se11 tu.hw-1 ini
alrar1 te:r-i.n1plernentasi
r,e1~ti
:li.~ct11al
~;c;auki11
Pc~je11tul1ar1nya
tat:kc:1J_,::1 ;.;::c:!J io.11 ir1te:r·disi11li.11c:1·, i-::c1j i('.J11 Ilinu
tcnt .. nyo.
~:~21na.
13erd,:1s2.rkan tir1j .o.uo11 ili,::1 t:.~.s ~
dcr1{~o..r1
:l_r1i
~11-
[~ect11·::1
p1·al\.tis, inisn_ltij)ta se-
dala;n LrunJ)i.1·nn I11s t;r·ul-::si Direltt·u.r Jer1dral
:Si:nbinccm :c1:,syrin1kat Islam, nornor:
D/Irrnt/ 101I1975, tf:n
15
tang Pembinaan Hohani Karyawan. Dalam lembaran tersebut dicantwnkan sebagai berikut. Pengertian l)embinaan Hohani Karyawan adalah se gala us aha yang di tujukan un tuk rnemben tuk, rnemeli·~ hara dan meningkatkan kehidupan beragama bagi kar yawan/karyawati sehingga rnenjadi manusia Pancasila, ber- IIJJBn dan ber-taqwa kepada 'ruhan YlllE serta lebih sadar akan tugas dan tanggung jawabnya terhadap Nusa, Bangsa dan Agama. Lebih lanjut, lrnnyataan di lapangan ditandai oleh bermunculannya usaha-usaha pembinaan lrnagamaan lslam. Bel'bagai instansi. dan organisasi mencantumkan ba gian yang bermalma pembinaan keagarnaan. ini. ::.iebac;ai aki batnya ramailah kegiatan-kegiatan pe,;,binaan tersebut dilaksm1akan di lingkungan terten tu dan lrnlompok ter tentu. Sal.ah salunya pernbiuaan
yan_,~
s~bagai
contoD, adalah kegiatan
dila .. sanakai. oleh .PillilDA DKI. 0edemikian
besar P•'rha tian yanu; diberilrnn sarnpai menerbi tkan buku petunjuk pelaksanaannya, dengan judul Pembinaan Hohani Bagi Par9 .l:'egawai Pemerintah Dll.I Jaknrta Be;Jerta Kelu arganya (1990). Dalam bulm tersebut tidak hanya dimuat untuk yang beragama Islam saja, tetapi juga bagi karyawan yang oeragama i\risten, Hindu dan Eudha. Melihat duduk persoalan sperti yang dikerniknkan di a tas malrn per ha tian terhadap kelompok sebagai sasaran dakwah mernpu1,yai intensi tas yang cendrung menailc. Hal ini sejalan dengan perinsip bahwa kajicui teLtung kelompok tidak dapat diabaikan dalnm rangka keberhasil-
16
an dakwah. rcelompok menduduki pos;hsi penti1cg sebagai objek dakwah, dan panting pula dikaji spesifikasinya,. demi kepentingan; pernbi1 otan ./'tng · teput B. TII,cJAUAN TBORITIS
Serdasarkan uraian diatas, pembinaan keagarnaan bagi agen asuransi jiwa akan lebih baik kalau juga didasarkan kepuda asumsi-:Jswnsi tertentu tentang kelompok i tu sendiri. Dalam rar1gka membentuk wiurnsi terse but pe- nelitian ini mencoba mendekati kelompok agen asuransi j iwa dengan seperanglrn t
teori ten tan;; ke lompok. D:Jlam
llal iui mempergunaka1, teori pertukuran. "l'eori dimaksud bertumpu pada pendapat-pendapat '-'eorge Casper Homans yang selanjutnya disebut dengan Homans. La tar belalrnng teori ini oer::iw8l dari p::indangan te1·h:1dap struktur sosial. ilomClB.s ;Jeoa.:_;ai seorc1ng ahli yang rnempelajari sosiologi mikro, illengaitkan struktur sosial clengan prilaKu sosial elementer dalak hubw.gan sosial sehari··-hari (Kaman to Suriarto: 1993). Pends pat-pendapa t Homans banyak dipengarvJ1i oleh karya B.:E'. Skinner yang bertumpu pads behaviorisme (Poloma:1992). Dalam beberapa literatu.c dilrnnal
1ula clengan sebutan Behavio-
risme Jkinner. Aliran ini berasumsi oahwa mc;lalui pema hama11 prilaku bills tang dapa t pLtla difahami prilaku manusia. Seperti halnya bin.utang., rnanusia juga cendrung un-
17
tuk melakuKan perbuatan-pcrbuatan yang mondatungkan ganj aran,
dan menjauhi prilaku
menda tangkan hukwnan
.YBll[(
Lebih dari i tu, mai,usiu selulu berusaha niemperbesar ke untui1gan dan mernperkecil resiko • .iebagai seorang sosiolog ie be.easwnsi ballwa proses pertukaran yang oerulang-ulang mendusari hubungan sosial yang berkesinombungan. llahka1, dari proses pertuliaran i tulah mu,.culnya organisasi sosial, lmik berupa lrnlom pok, ins ti tt~.si a tau pun rn1rnya2aka t
( 'J'ur1ie2: 1 'l7fJ). ,iowr;si
r1ya i tu didtJssi-·l{al.i. l\:epLJda
i11cii vidll cl.·.:ila1t1 lccloli1
pokn,ya
~!8D1i;
8..:.i.t~11·a
i1:i_dividu
JJcr.·arl1J..t~
terlibut d.er1ifinI1 J_L111
str·i_tktu_c·
t31:i ol.eb. sc:ju .. lul1 f)cr·c1r1
})Gl"tui-:~u1~er1 pril.~1l~u 0o~sial
..:;ep•,_ji~ti
1..JU/~;i11,/a
tidal\. 1:1ur1ya
dije~nba
,YB.ll{·_: ·d.iBd,jilCc3J.i
olel1 pa-
r•,:;i pc11g;t:.il1Ut i"ur1gsio11alisil-ie str•ul-ctu1•ul tui~
..
~~'
1
t-,;;t:Jpi olel1 stI'Ltk
a tau lc1nb,Jga-leru.)aisa i tu se11Jir·i .. llal i11i
oleh kHrena struktur atau le.n0aga itu
~~ndiri
cli_s~;
:Ja b.:.-c3r1
te1·Jiri
d.,,ri L,dividu-individu ,yun;.; terlibat dc1lam pertulrn2an prilaku. Homans menerapkan individualistik beuaviori_st theory, del1gan mengenyampiugkan
fl
truli:tur. .LJengan demi
kia11 Homans dianggap berorientasi kepGda pe11jelasan struKtur sosial,
oerbeda dengan Robert
~.
Mecton yang
mengarall kepada fungsiowiliume strukLralisme, dan juga berbeda dengan Peter i»L .Dlau yaE(; rnencoba mengeten.-;ahkan strukturalisme pertukaran (Poloma: 1992).
18
kcin oleh liomans uu tuk mend,wari teorinya,
para ahli so-
siologi ;ep.crti Doyle l'aul Johu:cion (1936) menegaskan bahwa bual1 fikiran HonIBns tersebut
1dulah untuk ling
kup kelompok lcecil. Hal ini bersesumian den?;au cara pandang dalam penelitian terhadap agen asuransi jiwa dalam b :n tuk lrn lompok kecil. Dalam kenya taam1ya, para /ilgen asuransi ;jiwa ini belrnrja den,1;cu1 membentuk kelom pok-kelompok kesil yang 8nggotanya terdiri dnri beberapa orar1g
s~::tja,
di bavvsh pi1nf1inan seoranr;
Berdasarkan tidaka11 dan ga11jaran
SLlpervisor~o
yan~
bera~ar
pada per1g;ertia11 bel1t·:r'1ioI•istil{ tedi, 1-101,:ar.ts 1ne11ge.mbu111:5 oar~Gkan
teorinya untuk kehidupa11 sosial yang lebih lu -
9.8 .. Dalarn i1al ini ( bi22/o
ct;7111
itl
rnernur1culi~u11
lceur1tu_r1,g<.1r1) ~
. ri11sip cost and re\varci
l)er1 1ger;1bur1{St~n
;Jel,:t.ti,ju t11yc~~
ct.ia
1nengen1ukakan beberapa proposi, oerupa proposisi suksea stirnulus, r1ilai, clopr·ivasi-datit1si dar1 restu-8gr·e;.3i (Homans dalam Paloma: 1992), 1
t>
Sukses;
serr1::lilf:Skir1 se.cir1
·~
SLli.1 tu ti11do.h:ar1 ine11daµr1 t g;ur1
jara11, se1n<.:il1g;ltir1 seri11g tir1cL-Jl.;::a11
se~j
er1is di-
lnkulrn u. 2. Stimulus; Dila ada sti1 .. ulus kusus (persepsi terhadap tindnkan masa lalu yeng mendapa t ganjaran) , se;nangldn terbuirn kemungkinan orang melaks1cir1a~·~a11
tir1dc:-1l{E1n seru1)a stirnulus :i.ttl ntau :;ra11g
,::,tp;ak sa1na"
19
J.
~ilai;
semangkin tinggi nilai su1tu tindukan, kian senang orang rnelaku1rnn tindalrnn i tu.
4. Deprivasi-satiasi; ganjaran
yang sudah diperoleh
pada walctu tertentu untuk suatu tinda!rnn bisa saja menuruukan intensitas tindakan untuk itu, atau 1uengalihkan tindakarr kepada yang
5~
tlestu-agresi; bila orang tidLlk 1nendapat ganjaran
1'"-eliHl<.l prot)osisi te.rsebut
JG_rsifut ele1uer1ter • .Ja
pada tahap operasional, kelirna proposisi tersebut harus
laku cldlam su<Jtu
i~elompok
lrnlima propouisi torsebut hs-
rus doerlakukan secara serempa¥.
~enurut
Johnson, keli-
in<.J. proposisi elerne11ter· te_csebut dipe_:cgu11:1kan Fiornar.ts 1ue-
laui tiga ko,.sep utama yaitu kegi·1tan, interaksi dan perasaan (Johnson, 1986). icegiatan didefinisilcan seba gai prilaku aktual yang digarnbarkan pads tingkat
yang
sangs t kongkri t. Interalrni udalah kegie tan ,yang diran sang a tau merangsang perbuu tan or:1ng lain. .Jedangkan
-perasaan ·.idslah sua tu tsuda yang- oersifa t eksturna1 a tau yang oersifa t an internal.
prilal{u~
yanL; iaenuujukkan sua tu ::.:ea --
20
~er1elitian
terh~dap
kelo1npok-kelom)ok, seporti
lrnlompok ageu AJB t.lurni l'utera 1912 ini dengau mengi
kuti teori
diat~s,
~
sudah barang tcntu inelalui sorotan-
sorotcin dan kernampuan ,:tengungirnpkan priluku dan tindaLer·s<~iJu.
l(.ar1 dalarn l\:elompol\:e .FI·ilu.h.u
lilt::nj C..1di ti11ualta11,
t
ir1 ter·alcsi dar1 perr1suan,
der1r;ur1 te tup
mempeI'lw tiirnn llelima proposisi dia tus. Tidak dapat disangkal pula oahwa kehadiran teori Homans ini, hukannya tanpa kritik. Ulasan-ulasan dan .soro
l:_ji1
tujarn oer·n1u11cular1.
::J{·)fH...:l'ti
. .Jori i-·cter ~keh
(1974),
wetlin (19'/J), 3iui:;l"rn:clllll (1972), 'J.'urk a11d
Si;npso11
(1~i(1),,
rio~n,_J.r1s
tel~.111
,. .. er·itil\.1Ji1 ilii te1'LtlL.1111a
~ner1[~ur1tarl\:1:-1r111,yu
ti1ld-;.11s:t:lll-ti11d :1\.E1r1
or1.-.lnt~~
tcitapi apa
o;:~b3s
,y1HLc;
tuh.._Jerper1ciuyJe. t
,3elnltl te1:k1_1it
lu .. Jec_1rn filo.sofis i-io: .. c1,;.1s diiJi:Jr1ca1,
Uli
ue1·kein_ .tr1a11
;a,_;r1_~:;enl:.-\j_
u1e11r~-·-l
to1'::::111,
,~e11G;ali
eleruer1
oa1~\Va
1na.s£i la-
Ol'8Ili'.,_; d _ipo t
Di;:s ri1er·oO::.i!1 11:1sibnya
clilakuocLlll L'lah ditCJntulrnn cJeoelwirnya •
.Pada i-;eLyutcwnnya ;nanusia tunduk kepada i1ukum-htLcwn ycm;; Kaku, yang menga tur dwlia ilmu a lam (l'oloma: 1992) ~1J.a
san Ho11unis ulJ. tuK berpendapa t seper ti i tu c1dalah bah
wa teori rasional lebih ;cJempit dari teori psikologi prilaku. Teori r,1sional 1aengutakan bahwa manusia bisa bertindak ber.1asarkau apa ,ang diceroleh dari ,,,asa lalu (yang teLl.t1 ;Jda), i tu..
tsnps rnengaitlrnn pada musa lalu
8edar1e;kar1 p silcolop;i ;:_ i111<;l<:cJh laku
rrH?r1 1<~ . a i
tke ...\ de-
21
ngan niasa lalu.
ucngo1~
deffiikian
Ho~uns
ber·t1m1pu pada usa-
l1a rnereduksi peL,gala1nc\11 1n,,1sa 1alu., Usal1e,1 rne1:--edu1cs:L rr1usa
lalv. ini teln11 rne111bua t g<:lH1b.::1.rE:.ir1 rnoriu_s ia""~n;1a tor .j e b81{ dt1lam illusi masa lnlu, Lwtu,, meiaentuknn pi1ihan dan
oer·-
tindak. Persou1annya seKaran;; :Jdeilah manusia hidup pnda ffi,'.JS8
Sekarsr1g
rr1ase
;{a11,-
:--~lcr'OO
,,;1kr-111
bukan pl.:ldEJ. lllE\S8 lalu dar1 juga bul\:ar. . fu::.da
cla tango
J~nn1urJ
.J01-'p;u1J. k.etig;c1r1ya i tu ..
kesar1 dE-J.11
per·bend3}1c1:r~aan
cie1niJ.;:ia.u
:Pe11;-;c1le.rnar~
yan2~
HH3l~L1Elif1
terliba t
Irn.:1.su l-'.1lu rnerupa -
bern1r:1ir1 dL:llalii ilJf.';;.1 tn11 ter -
t1adt:1p ;;~<Jsa lalu,
k:eputtisa11-keputusu11 ,yar1g; dipeT·lul\.£:-_1r1 aier.;-
sal·~
l1L1.cla
l1a. tls dibuc1 t
L~fl.38
sek:nra11r:_i:,
dar,
b.uI\';;por1
ser·ta
obsesi dari 1'cei11g;ir1E.1n dj_g:111tl1r.i.gl
cnra s truk tural pemikirnn rnunusia me!llg,induug unsur musa lalu, sekararig dan akan da tang. Untuk mewuju tkan pemenuhan kebutuhan saat ini, ntau mewujutkan obsesi masa depan munusia irndangi,ula berusaha melupukan masa lalu bahkan sampai mengingkari masa 1alu, l'engalaman pahit masa lalu, tidak dihiraukan, demi pernenuhan kebutuhan, Dntuk itu rnasia, seperti :rang dituturkan oleh Alan litarlatt senantisn memilih yang positif demi kehidupannyn (Alan llilarhatt
da-
1am Barbara llartocci, 1991 ) • Manusia terliba t dalam meiitilih dsn pengu1a.qgan perbuutan. l'erbeddan yang hakiki an tara rnarmsia dan hewan da1nrn hal ini iHhwa manusia ketika menarnpakkan geju1a mengambilan keputusan dan merubah si -
kap menunjukkan adanya kemerdekaan dan pengertian. Deng;an kernerdelcaan dan per1i:sertian ir1i H1ar1usj_a rner1arl[r,l::ap adanya l\:erntJ.r1g;l{i.r1ar1-Jce:a1u11t:_Sl{ir1nn .va11rT, dii'nlIBmi den[;an
perbua tannya. Jedangkan
he·Nun
tiduk demikian, ( IJan -
dingKan, DtiyBrkara, 1969, hal. 4.9). Disini manusia Inerubua t pe1-.l1i tri.r1gan,
ouirar1 sel<:edc1r ruer1e;ul:3.11gi pe cbuh tar1
di bawah bnyang-bayang masa lalu. l•lelalui paradigms sej arah tidak hendak dika takan maJJusia melepaslrnn diri dari pengalaman masa lalu, tetapi
rnnn~sia
juga berke -
hendak menghindarkan diri d3ri perangkap masa la!Lu melaui historis reflektif dan historis komp11ratif (lihat Nugroho llotosusanto, 1979, hul, 2-11). Dari sisi lain, semuanya itu didukung oleh ke mampuan u:anusia ull tuk berf'ikir dan merem.mg, rneli.wa ti ba tas ruang 'dan waktu, be:ias berimajinasi. JVieliwati betas pengalaman, Merekayasa µe.gularnan mesa lalu, ataupun menemukan sesuatu yang baru sama sekali. Dijadiken pegangen denp;nn penuh percaya, bagaiken memperceyai salah satu pengalarnan mesa lalu. Sernuanye ini dileku lk:an rnelalui proses pere1mngan dengan proyelrni kebutuhan masa sekurcing dan menda tang. Dalam lrnadean Jeperti dernikian itu, dikatakan rnendapat inspirasi baru, se dangn.an peLgaln;,,an pada mesa lalu hanyalah seb0gai sum ber inspirasi saja. Jebahagian para uhli menyebutnya dengan intuisi (bandingkan H.Ll.Rasyidi, 1975, hal.
47
23
- 49). Penjelasan ini bukan hendak mengacu kepada pola pemikiran Parson yang mengatakan bahwa tindakan manusia itu adu yang non rational atsu non soientifik, bukan rasional, dalam arti
perbu~tan
tetapi
teraebut benar na-
rnun penj elasannya pe111bonsrannya hunya rnuIJgkin diberikan secara non ernpiris, berada diluar penjelasan ilmiah a tau rasional, yan,1; kernudimi di is tilailkan dengan tidak da11at dibuktikan, dalam Joh1ison,
tetapi bukan salah (perhatikan
~arson
1986, hE1l. 111). '.i'etapi yang clirnwrnudJrnn
di s.ini cJdalah menginga t kembali lrnpada perny8 taan llorwurn yan,c; menegasktJ11 btJhW8 pada Dkhirnya mnnusia tunduK li.ul{wn ala:i1 yan;s kal-;::uo
Disir1j~
,yar1r.:~
kepa-~
11k:arJ di ttlt1ju1::l(Qil uda -
lah bahwa manusia tidsk h11nya sekedar we11giku ti hul;:wn sebatas pe ... gnlrnnan m:,:sa lalu,
tet8pi rnempu11yai lcemumpu -
all rnenyilJc:.lt tubir huirnm tersebut witu,, Krcpentingan perui1a11 dala:c1 Kehiclupannyu • .uenga1, demiki
24
Disyter Syukur, 1982, hal. 19-20). C. l>.1'llilJ1 GlLl J:' bi)Jlr.. LtAN
Pembinaan Keugamaan bagi agen asuransi jiwa de ngan studi kasus di AJB Bumi Putera ·1912 Rayon Madiya Ciputat hendak melihat model pembinaan yang tepat untuk di tempuh. Usaha ter.sebut dengan memperha tikan si tuasi kelompok agen tersebut dan situasi keagamaan yang ber lalcu padanya • .Pembina an dimalcsud an tara lain memua t persoalan ma teri pembinaan, pendelrn tan dan met ode pem binaan. Untuk itu semua diperlukan kajian tentang ke .. :~ lompok agen asuransi jiwa tersebut. Kajian itu dilaksa-. nskan dengan mempergunakan seperangirn t teori seperti yang disebutkan diatas. Untuk lebih jelasnya be"·twnpu pada teori dari Homans tentang teori pertukaran dalarn kelompok kecil dengan pengembangan proposi-proposisi tertentu sesuai uengan kebutuhan. Kerangka pemikiran tentang permasalahan dengan ja linan teori dia tas di tuangkan un tuk menelusuri spesifi·kasi kelompok baik secara umum keCJgenan maupun secara khusus sebatas studi kasus yang dilaksanakan. Peninjau an terh.cidap kelompok agen dilaksanakan melalui tiga pokok pikiran utama Homans, yaitu tindakan, interaksi dan perasaan, untuk selanjutnya clibahas d.engan memperguna kan proposi-proposi HornaE.s. Untuk lebih jelasnya, jalipemikiran dulam persoalan tersebut
seb·~gaimana
terd.apat
pada diagram berikut iui.
r··· . - -- ·-·-· · p e.r11b ir1:_:1E111 k.0r;.; g;arnuan
......__
,..-------
~
i tuasi seb,Jgai
e lornpolc
.a{;en
-------·--··-------·
r-1-----l-~
------····-·--·--1'
teori pertukaran
!
/\
1
26
Ivlelalui kerangka dan alur pemildran di a tas ;ma teri, pendekatsn dan metode yang lebih mendekati situasi kelompok agen a!ca11 lebin mudah diugglrnpkan. Hal ini dimalrnudkan untuk rnencari ketepatan pembinaan sehin ..;ga bis a ber langsung le oih me11gun tunglcau.
pem~)inaan
BAB
III
A. filETODOLOQI usaha u11tuk mengoperasionalkan ycin.cs terti:andung pada bab tordahulu memerlukan sorangkaian
lan~kah
langkah yan;'; lurus ditompuh. Langkall yan;; pertama adalah menen tulrnit metodologi yang hendal( di tempuh. '-'lesuai de11gan :,.a ter~i seperti
y.::111~:;
d.isebti t di a ta,s rnalra n1etocle
yang dipakai adalah metode kuantitatif. cllasan uatuk n1e11gambil rnetode ini bui:;..a11 l'1a11y':\ .:Jelr0do1· disebabka11
oleh penelitian ini sebag8i penelitian sosial bukan se bagai perwli tian an tropologi .Yan,c; cenderung kuali ta tif. Dari eekian banyak ala.'.laH yang dipergunakan yang di anggap paling mendasar adalah karena dalam penelitian ini dipergunakan paradigma ilrniah bukan paradigms alarniah. Yan,; hendak dicari adalah :Dapa tkah x menyeba bkan y, dengan kata lain dapatkah situasi kelompok dan si,tuasi keagamaan kelornpok menjadi penyebab penentuan ben tuk per11binaan keagarnaan. Kalau aecara asurntif di· r.yatakan "ya", maka secc1ra hipotetis akan dinyatakan puli;i bahwa ,jilrn si tw:isi kelompok dan si tLwrJi ke:.lgamaaJ;;t l;:elompok adalah berbentuk
"x" mall:a pembin3an &eagomaannya adalah
"Y"·
Dalam pelalrnanannya terhadap kelompok agen asu-
ransi jiwa model y11ng dipergun . drnn .idalah dalam bentuk
28
studi t.asus si :\J"J Bumi l'utera Llayon Madiya Uiputat. Pada studi kasus ini ditelusuri faktor-faktor yang menjagi la tar belakang kelompok seilin[;i,a dapa t diL_;i1ami
materi, pendekatan dan metode pe111binaan keagamaan
y~ng
sesuai dengan kelompok age11 tersebut.
B. l'Ol'U:":\SI D,li'I ;:biill'J:SL
1,.engi_nga t jumlah a,zen e1suransi puda i\JB Bumi Put era Rayon
M~dya
Uiputcl dapat diketahui melalui data
sekunder terutama yang t11rftapat di kantornya, maka po pLllasi clj_tet81Jltar1 seb·J[_:Sai populc1si. uger1
,:arl_Q; p
-~·11,_~r1
terb:=:tas~
t e cca tat se ba:uyal{ 5) orc1n 1_;,
clt1:-nlol'l
sec.ta1 .. gkc..1n
:;an,:: al,tif' aanyalah J ( orang. Jemula dire11canakan untul total sampling seaa n,yak J7 orang. 'l'erseb8blu::w kendula di lapuugan maka dipu tuskan un tuk hanya mengambil srnnpel ;;e oanyak 10 orang deng8L c:. ta tan 50 % adalah a gen dan 50 /J lagi a gen rne rangkar; supervisor. ~eugan demikian pros en tf,se sampel adalah 27
% atau
sekitar JO
%.
G. liU.t.:JIU1;.t.:1i
.11a t pengrnnpul data u tama yang dipergunakan adalah kuesioner. Dalam l{uesioner ini di_samping
menga~glrnt
data variabel antara, dimuat pula beberapa pertanyaan yang pada perinsipnya mengacu pada variabel terikat dan variabel bebas.
29
Persoalan-persoalan yan;c; di,jadikan bahan uutuk
item kuesioner terdiri dari persoala11 oerikut ini. 1. Sikap terhadap pencapaien target
S'1Bt
pencopaian di-·
anggap memadai dan sikap tatkala pencapaia target diang dian"gap memadai. 2. Sikap terhadap keberbasilan dan kegagalan.
3. Sikap terhadap kehadiran tenmn sekerja dcm tinglrnh r1ega t if rneT·eka'"
4. Sikap/pandangan turhadap pelerjaan, inturaksi dan per1gambila11 keputusan,.
So pola
d:1s.~r
o .. J.:\.:i1,.dc111e;ar1 .
7,, rlubuj;{;a11
pergaulan. .l;;:cc~;:;a:i:<Ja.r1
der~gar1
te_rl1.,_-1d[1p , eL. er'Juar1 ..
tu. f1a.i::~,,
u .. Urie11tHsi kerja dan sikap
kea8~:amaan~
9 .. riai·apar;. (iar1 l{e:l11F:ir1rJ1,;_ dts.la111
fJ~jl
1)e1nni11uar1 keag;arnaan.
10 .. L~@sulita11-1'1-esulitcJ.1J du1;;1n1 UelsjE1r ,,;gc;1nc:1 dar1 !,1e1lr:amallct~11
ajarari agalnn ..
hemudian diadakai" oleborasi l.ouih l.aLjut ueuugai studi komporhensif. Sebagai contoh dari kesul.itan dan lteingirl~.ill
dL:llUin t1al per•So,.ila11
Ll(~~t1l118
Gl(8fl
di11ilai a.p;..1ltall
responden sebetulnya ddrnt (akrab) 0tau jauh d0ri sum ·ber informasi lrnislaman. Kalau rnemang jauh, ap8 konse kuensinya terhad0p bentuk pe;nbinaan yang 0K0n dianc;gap tepat i.tu.
30
be.:..ran a1lgL:e t
(.1ila~(sS1.1.olcul1
olel1 per1eli ti ser:H:l.ir·i.. .uerni -·
kian pula dala;,. hal pengwnpularrnya. 1~e1nuJian
diad~kan
kegiLltan
tabulasi dan analisa
data. JJalam ,ce[;ia tan aHalisa data, sekalipun mempergu. ·nakan model kun ti ta tif, statistik. Analisa
tidal'
dipel'gu::c1kan kaj iar;
dila~uunaka1.
jivva da1i prileku l1:usu.s sesus.i
:nelalui elaborasi data.
dert~-~a11
si tur1si
.Ji tudsi-si tuasi tei-·sebut dipredi1:si
l\:.elo~apok
d(;D~t~ai
..
J)ra-
syura t l1.r:.. tuk Inex1e11 tuk:a11 ino te .1:·i, per1delta tu11 d.a1J a1e t ode
dak dilup :irnn pula konsekue11si dari
ko1,disi prasyarat
i tu sendiri. r.lanalrnla ko11disi pra3yara t i tu tidak diperlrn tika11 maka ko1.selcuensi upa pula yang alrni. terjadi. tc Kemudian dipr ..•diksi;csn pula falctdir-LL tor pendukung dun kendala yang mungld11 a da • .:ieoagai contoh adc1lah ko11disi mernpertahankan hubungan oaik dan senantiasa membangunnya dengan tujuan saling mellguntungkan adalah aituasi L:mum yang oerlaku. Ki tuasi ini akan li!enjadi prasyarat pula untulc menei.tu Kan met.ode yang sesuai d.cilam pembirwan. M 1nakala hal ini t&dak d.ipc0rhu tikl!;n malrn pe;r:bi.rnan t srse out akan kurang berkenan di kalangan para agen, karena b•:roeda de-
31
ngan sikap dasar rnereka. .Lagi pula me i·ugilrnn terhcidap profesio11alisme mereka dan merusak si tuasi Jcerja.
Jeperti pada umumnya studi lrnsus, rnu!;:a hasil peneli tian ini scmga t csuli t untuk digeneralioir bagi _se luruh a gen asuransi j iwa AJB Bumi l:'u tera 1912, apa lagi untuk seluruh kelompok agen asµransi jiwa dari berbagai perusahaan yang ada di Indonesia. Denga1. memperhatilrnn ad1u1ya situasi umwn yanc; berlaku ·bagi agen asuransi j iwa dan si tuasi khudus da ri responden kelopok penelitian ini rnaka bentuk umum pe1;1binuan keagumaan akau terlilla t cle,,gmi s endirinya. Qanga t tidak dapa t disangkal bai1wa apa ,yan , belaku pada agen asuransi jiwa AJB Bwni Putera Hayon iv1adya
Ciputat
dalam situasi kelompoknya, belwn tentu berlaku pula pada kelompok agen lainnya. l•amun demildan silcap dan prilaku yang didasarkan pada propesioualisme alcan tetap memperlihatkan situasi wnwn. rciranya pada tingkat konsepsi dasar dapat oerlaku umwn, HamuB secara detail operasional sangat terba tas sifatnya.
BAB
IV
A. AJB BUfoI l'UTERA HAY ON CIPU'.l'AT
Satu diantara sekian oallyak kantor dalam struktur organisasi dam wilayah kerja perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bwni .Pu tera 1912 (AJB Bwni Pu tera 1912)
ecLul8h .
kantor Rayon Ciputat. Rayon Ciputat ini merupakan
sebu-
ah Hayon Madya dibabah pirnirnpinan seorang Pimplnan ll.eyon. Secara
a~ninistrasi
keµemerintahan wiiayah Ciputat bera-
dalam wilgyah tidministratif Knbupaten 'fangerang, Propinsi Jawa Barat. Namun dalam wilayah operasinal AJB Bwni Putera 1912 dirnasukkan wili;;yah Jukarta. AJB Bwni Putera Hayon J.1adya Cj_putat menu.rut struk tur organisasinya berada di bawah lcoordinasi Inspekto±at Kebayoran Barat, bersarna-sama dengan Hayon Kebayoran 1ama, Rayon Mayestik,
l~ayon
denayan, "cayon dlipi
dan
Ha-
yon Kebon Jeruk. Inspektorat Kebayoran Lama ini _,berada di bawah naungan Cabang II Jakarta. lJalam wilayah cabang II Jakarta terdapatlah Inspektorat Hawamangun, Inspektorat Jatinegara, Inspektorat Kebayoran Timur, ra t lc1erawai/Keby. Tengah, Inspektora t Kebayoran
InspektoBara t •
Sedangkan uutuk wilayah Jukarta terdapat dua Kantor
Ca-
bang, yaitu Kantor Cabang I Jakarta dan Kantor Cabang II
33
Jakarta. Dioarnping itu terdapat pula satu Kantor Cabang tJmsus A:JKUIIJ Jakarta, Uengan dernii.i an dapa t pula dilcu taken bahwa untuk wilsyuh Jakarta terdapat tiga Kantor Cabang AJl3 3wni l'utera 1912. Untuk seluruh wilayah Indone-sia ada 15 buah Kantor Cabang, dengan 59 Kantor Inspek torat (AJB ilw:1i hitera 1912 Cabnng II J:.ikarta, Bahun Dil>: lat,
t.p.,
t.t., hal 57-58, selanjutnya diDeout
Jalmn
Diklat) • .-itJJ3 Burni !>uteI·a 1912 ,YElYlL~ juf~a rne1n_pu11yai kE1.11tor l{a,yo11 Ci1Jutat
te1·!nasuk pe.r·us::tl1r.1ar1
1\s11r·~,1r1si
Jivva yt:i.r1,':}; cu-
imp besar di Indonesia. h'1enurut .!.·ortofolio of Life Insu-· ranee talmn 1990, pel·usahaan i11i rnenduduki nilai augka portofolio tertinggi.(Bahan Diklat, hal: 51). Berikut ini adulah c.lllal\.-anak perusahaarmya dan Yciyasan yang te1·gabung dalam Bumu Putera Gruop. 1. dnak perusahean.
a. PT Mardi Mulyo, bergcral>: dslam bidang percetakan. b. P'l' EURASIA dISATA/ RED BALL, bergerak dalarn bidang birdi perjalanan, c. PT MAC,1D.\.M Il'iJJCJ1,,>.:>IA,
bergera1~
dalam bi dang kon
traktor. d. P'l'
.1SUHA!~.:lI
JI;IA
J1\i'1INA1~,
bergerak dalam bidang
asuransi rakyat. e. l"I'
13UMil~u·L~B.A
l\lUDA 1967, be :·gcrak dalum bi dang asu-
34
ransi ker·uglan. f. l'T ,HJiili\ i.lUl'iill'UT,.;HA,
bergcruk dalum bidang penyewa-
an gedung. a
L~
o
1-1"'
PT BUMl 11'.0DB!Ul, be1.·gerak du lam bi dang perhotelan. PT
l3Ui1,I lJ} I.t-'l.11.I/i II.
dung konsultan
1
~i i"~'J. U .1 l { 111
( 131JA)
'
b :rt~er~Jk:
d> 1larn bi
aktuaria~
pe1:bu.nka11.
2. T'errn3 nuk j uga cl3 larn Bumi .t'u t era Group.
asuransi per1siun.
gerak d>.ilam bi dang rensuransi.
J.
Yayasan-yayasan.
pendidikan, penerbitan dan penelitian. b. Y1lYAJA1' JJIL\Tii.111 YASA, bergera'.i: da lam bi dang ke sej ahteraan Jrnrya ,van. ( Bahan Diklat, hal.: 61). Suatu h3l ycing cukup mern1rik pula untuk dicatat adulah ballwa ,,JJ3 Bumi l'utera 1912
merupukan
r·ansi jivva bers1..i1nc"\ ber»St<-Jtus uadc.111 hukwn,
usaha asu-
seOagairna11a ter
contwn dalam Ang;•;aran 1.J:sar AJii i3wni Putera 1912,
Bab I,
35
I'asal 1 (Banan Diklat, hal 63). Dcongan dernilcian AJB Bumi Putera 1912 tidalc 1nerupalcan sebuah Perseroa11 Terbatas(I'T) tetapi berbentuk Usaha Bersarna. ada
tu~uh
ciri dari Usa-
ha be1"sama ~c;l;;),am tubuh AJB Bmni putera 1912. 1•
.cemilik perusahaan ad.alah para pemegdng polis (polis holder.
2. heuntungan dibagikan Jcepada pemegang polis.
3. I'emegang polis, d.j_sumping konsumen juga pemilik pe rusahaan. 4. "elmas:1an tertinggi ber11da ped.a Bed.an
}?er'.'ta ls.d..1un
,lllgt':o ta ( 13:PA) yang mewakili urrnur-unsur
pemet;ang
polis, pe1,gurus dan karyawan/ buruh yang men en tu kan keputusan etas azas musyawarah dan mufakat.
5. Kepentint;an pemegang polis dijumin oleh syarat-syarat umwn polis dan c\nggaran dasar.
6. Pemegang polis dapat melalculcan !control melalui 13I'A.
7. Jabs tan penting didudulci oleh .0uryuwan yang berpres tar;i. (Bahan Dilclat, hal: 49). B. AURAl'J::U JI ..VA
AJB Bumi putera 1912, sesuai dengcm namanya bergerak dalam bidang anuransi jiwu. Oleh
k~rena
itu persoalan
asuransi dan asura11si j iwa dalam existensinya sanga t penting pule. untuk diperhatih:an. Penge:·tian asuransi rnenurut AJB Bumi Putera
i91~
36
udalah vodah uuutk :rremper1;,ihm1kan nilai dari ancaman resiko. Ada dua hal penting yang te.t·dapat dalam pengertian tersebut. Kedua-duanya merupalwn unsur penting yang membangun pengertian i tu, dan merupakan komtionen yang rnem bangun aspek asuransi. Kedua hal penting tersebut adalah nilai dan resiko (Bahan Diklat, hal: 17). Pada referensi terse but di tegaslrnn
bahwa
aspek
asuransi berupa adanya nilai dan adanya resiko. Yang dimalrnud denga1, adanya nilai (value) udalah setiap
o])jek
asuransi itu harus bernilai tinggi. Oleh s·,bab itu sesuatu yang tidak bernilai tidak peclu drJn tidak bmleh asu.rer:i.si1<:an_"
di-
Seder1glcan udc)r1ya resilco (rislc) adolah seti-
ap objek asuransi itu.haruslah sesuatu ya11g diancam
re-
siko, baik resiko itu besar atau kecil. ncrugian yang di akibatkan resiko itulah yang dilimpahkan ke perusahaan asuransi.
0
esuatu yang tidak dia1mam resiko tidak perlu
diasuransikan.
-~Pengertian.~pengertian
tersebut akan ikut
pula memberikan warna kepada pengertian asuransi jiwa yang terdapat di linglcunc:;an AJB Bumi Patera 1912. 1Jalam sebuah brosur yang diterbitkan oleh Kantor Cabang Jairnrta II yang dipergunakan oleh para age1rnya menyebutkan baliwa asuransi j iwa ,.;dalah sarana perlindung an a tas kerugian keu£ingan/ ekonomi keluarga aki bat da tangnya resiko umur pai.jang atau umur pendek (lihat lam-
3'1
pir,'.111),,
JeJiJlur1 Cler:gr:111 itri,
l-\::(:lll Seb1Jg;ai beJ:ii<:ut
e
duJ_.::un iJa11ar! dilclat
i-\3Urt)YlSi
,j iVIEl dCla1a}l
iJUatU
clijelus~
iJC:l_iLn ....
pahan resil'o (risk shifting) atas kenigian keuCJnr;an (J"i nancial loss) oleh teetanggung kepuda pcnanggung, sebugai akiba t dari l1ilangnya j iwa u tau usiu lanj u t duri se seorang ( 3uhan Dilda t, hal: 15).
Oleh lrnrena i tu, yeng
ditangani oleh asuransi jiwa adalul1 nilai
ekono~i
dari
tertanggung. hilai tersebut dapat diukur secara objek tif dan kwuntitetif sifatnya. Sedabgkan nilai non-c:ko mi bersif" t
·~
tidal' dapa t diukur (subj ek tif·-kwali ta tif) ,
:fiide.k de.pat diasu 1·ar1silrnn. Cont oh nilai non-ekonomi i tu seperti nilai a,,ama, nilai budaya, nilai sosial dan nilai cinta
kasih~
3eJ.ai,ju tuya nilai ekonomi kehi.dupan manusia ( eco nomical vulue of human life) didefinisikan setJilgai
ni-
lai se,-:arang duri keseluruhan penf!:husilan yang masih bisa diharapkan diterima seseorang sampai tua atau sampai saa t pengriasilan berakhir (pengsiun).
J~ilai
ekonomi
tersebut sangat penting artinya bagi kehidupan masa de pan tertanggung. Nwnun demikj.an nilai terse but merupakan sesuatu yang tidak pasti. Yang membuat ni.lai itu menjadi tidak pasti adalah faktor resiko. Dengan melimp8hlrnn resika lrnpada perusahaan asuransi j iwa
maka niJ.ai ekonomi
terse but dapa t dipertahankan strntrni dengan perhi tun:
38
liilai e!lonomi i tu dij amin kepas t immya oleh perusahaan asura11si ya11g .uer1ja(li per1e1•irua li.rnpahan tar1g{;ur1[:i;an . . i•'nk-
tor resiko yang berada dalam janglrnuan aBuransi jiwa bisa berupa rueninggal dunia dan umur par,jang, decara ideal dapa tlal1 difahami fJ®hwa Jrngia tcw a~m r.,rwi ,jiwa merupakan usaha terencana atau seouah program. derd rnarlrnr. uraian di atas jelaulah banwa program dimaksud ·idalah program untuk menyelamaj;kan ke.sejal1teraan se-seorang. Kesejah.teraan itu diperoleh melalui jaminan kepastian 11ilai elrnnomi. Sebagai perusahaan yang bGrgerak dalam bidang bis nis,
.~JB
Bumi 1'utera 1912 rnengaktifkan diri dalam kegi
utan jual beli. Menjual produk-produk yang dihasilKa11 pe:~ul'!ah,~an
kepada calon pembeli (prospek). Kelau prospek
telah memutusKa11 untuk membeli tar.pa ada
l~gi
keberatan
dun sanggahan maka diadali:anlall penanda tanganan perjanj ian (kontrak asuransi, yang memuat perjanjian asuransi jiwa dengan Baden (Behan Diklat, hal:
77),
yang disebut
1rnmudian sebagai polis •. Baden .vang d;imalUmdkan disini tentulah AJB Bumi l'utera 1912. Dengan dernikian fihak perusahaan tidak menjual polis,
tetapi wenjual produk, se-
hingga dalam pemasaran asuransi jiwa yang ditavwrkan dan dijual adalah program kesejahteraan orang lain (Behan Diklat, hal:
7).
39
DJlw:, kegiatan tersebut
terdapat empat perinsip
umwn anuraLsi jiwa. 1 • .t'erinsip e,conomi (economical .l:rinc iples). .l:'erinsip ini
rnenj ela::1kfJil dlasan-alasan ekonomi ,YLll1£.S ... c11{Joi-·or1t.~
!nanu~:...2
sia menggunakan jo:;sc1 asuransi jiwa. "lasan tersebut sanget terkait de11gan f8ktor
resiko~
2. Perinsip Hukwn (le,;"11 principles). Yung termua t dalmn periusip ini buhwa kontrak asuransi jiwa llurus dibuat dnlarn be11 tuk akta yang disebut poliq. l:'olis ini merupalrnn sn:'l tu perj nnj ian yung memua t hak dan kewaj i):ian pihak pelrilrnpah resiko (pe.;,egang polia) dan pihak pe nerima resiko (penanggung), 3.
JJalam perinsip hukwn ini.1 terdapa t dua dusar pemikiran yang sangat penting, Kedua perinsip tersebut terdiri dari perinsip itikad baik dan .. erinsip kepentingun yang dapat diasµransikan.
3,
.l:'erinsip aktuaria (Aktuaria Principles). Dalam perinsip ak:tuaria ini terdapat ketentuan bahwa pb'lerimaan pJUemi sama dengan pembayaran klaim. Dengan ka ta
lain
bahwa prerni yang diterirna oleh penanggung harus cukup untuk membayar klaim. 4. Perinsip kerja sama ( cooperation principles). Pada
perinsip i11i diaturlarl lterjc1 sc:1rna dari orants··.,0:"1r1g ,?a11g ingin mer,ghindari/ memperingan !rnrugian akibat cL1 tang nya resiko. Kerja scima terseDut didasa2i'.an kepada hu-
40
resiko lrnpada perusuluan aSL\rauii jiwa luinr1ya, ,:erja
sendiri kepada per·usHt1t1an 8sura11si
(rc,Jsur·ur1si~
Jcer·jc=1 sa111a .311tar·tt pcrus:~11:.;:;:lr1 a;Ju.~·~J11di
1. D3pat me11entuksn sendiri
uung yang diKehendaki c.ikar1 di tei~i.m:Jl{{\11 k:epada oi-. ~Jr1g-o r·nll{:S _y E\ 11g; dl ir1clud u11r~i" ,:. Terd 1put fun~si proteksi y ,ng b<;r;;.:.infaut luas, se
dan
i~er
(retr·osesi) ..
-Tiduk dap:.it menentukan ;;er1diri l:are11a
teI~gan
tung pada jurrrlah unng Y&'\l'.lS: ditabuns;. -Tidal-:: terdapa t fungsi proteksi.
suai dungan variasi yang dikeh0ndaki. J. Ada unsur kehsrusun da 'b,,, _Tidalr ada wrnur keha la;n membuyar prremi usu rusan dulam menabung ransi secura teratur. (tidak ada i1.ewajiban). 4, Besarnya premi ditetap Besurnya taoungan di kan berdu sarlran perhi tentukan oleh keingintungan yang bersifat maan Bi pe11c1bung sendiri .. tematis aktuaris. (Bahan Diklat, hal: 22).
Secaru oper--sional, dalam perusahaan asuransi jiwa terdapa t t iga pilar penyanggah. l'ilar"-pilar i tu terdiri dari tenaga ahli (expert•& expertise), pemegang polis (po-
.1;.
'l
licy holders), dan tenaga kerja (field force dan office force), yang diartikan sebagai tenaga kerja lapangan I luar dan tenaga kerja kantor (Bahan Iliklat, hal: 11) Para agen tergabung dalam tenaga Lipang,an I dinas
luar
seaagai oagian dari field force. t\.elompok agen dalam usaha perasuransian rnenduduposisi ,yang penting. Tanpa agen, maka usaha perasuran sian akan kehila11gan salah satu oagia dari tiang sang gahnya. Kegiatan perasuransian tanpa agen akan mengalami kegagalan. Di Indonesia pernasuran asuransi yanr: su dah tergarap lwnya seki tar
t
2 % kali jumlah penduduk
(Bahan Diklat, bal: 7). Oleh sebab itu, program asuransi rnasih perlu ditawarkan. Kegiatan penuwaran program asuransi ini menjadi tugus para agen • .Lebih lanjut, dalam job discription w1tuk
._agen
terdapat i.dentifikas:i. yang jelas. Age:n disebut juga dengan petugas dinas luar, yang menurut proporsinya merupakan bagian dari Bagian Dinas :Luar. Pu:ngsi . . utainanya adalah mencari prospek (calon pembeli) dan melaksunakan penutupan (pelalrnanaa:n akad jual beli), (Ballan
Diklat,
hal: 208). Ditinjau dari segi kegiatan agen sebagai
sales
maka fungsi tersebut mengalami pengembongan lebih lan -
42
jut. Dulam 1nel·Jksanakan tugas Geoagai agen dihurapken
tile-
L1lrn:..,rukan hal-hal sebc.1gui Derikut. 1. ilielakulrnn kunjungan penjualan
dengan bertemu rnuka
/
face to face terhadap konsumen. 2. Mencari/ menyel.eksi dau mendapatkan pernbeli yang
po -
tensial.
J.
Mernpert·1hankan lungganan yang telah didapat.
4. Menganalisa pasar dengan mernperha tilrnn a. lingkungan sosial
ekonomi.
b. 0a ingan. c. 111unculnya produc-produe baru. (bahan Diklat, hal: 8). Dengan demikian kc"mampuan membangun hubUIJgan :1engan orang lain, menjaga kelangsungan hubungan baik rnerupe,kan seni dan keharusan bagi setiap agen. Tidaklah berlebihan kiranya kalau hal ini rnerupakan daya dukung terhadap keberha silan seorang agen. Untuk memasarkan program asuransi jiwa, para agen dibekali dengan seperangkat metode penjualan. llietode ini harus difahami dan dikuasai olel1 setiap agen. Kalau da lar1 proses penjualan barang dikenal dua macam barang yai tu barang nya ta (tangible goods) dan Liarang tidak nya ta (itangible goods), maka progrum asuransi jiwa termasuk j enis barang J1u1g kedua. Lebih tegasnya program asuransj_ j iwa termasuk j
as~.-
J>ienginga t sarnpai saa t ini program
44
11gah-te11t_,:;al1 nH-1syarak:at,
age11 n1e1npu1J,Y .:i tugas memindc{l11\dll
produlrni dari produsen/perusahuan Ke lconswnen/ peinbeli ug8r prospek mc.,u membeli/ me,niliki polis :Jsur8nsi jiwa. 1'.edua; se oagai per1asol1u t pt:LI':J pe;nbeli"'
de b:Jc:ai seornnf:~ per1t.::i.se
hat a, ;e:. lrnrcw menJ iciga agar pembeli j angan sarnpai diru 0
gikan. Yang lebih penting .idulah mernberikaL pilihan yang tepat uar>;i si pembeli, demi masa depaunya (Behan Diklat, hal: 160). Cntuk dapa t rnelaksanaka1, sernuanya ini :oe tii.cip dir·i
a~je11
ditur1tt1t o.gEJI'
St~.ri:311tiuso
sitif rlm1 uer.sifa t terpuj i
dir.. drnis,
oer·filcir po-
dl.ln menmnbuhkan Jcrea tifi tas •
llgaknya irnmsmpuan un tuk tampil se o;,,c;ai pa tner yan;; baik bugi pnra lco11.swnen me L'UP .:kan sulah sa tu klilnci sulrnea bc1gi para a gen.
1'idak kurriug duri 28 sir at posi tif yang
digariskan agar dihayati dan dipruKtekan oleh para ugen, dall t idak icurong pula dari 15 kel.ernshan diri pribadi sebagai agen ;ang harus dihindari,
(bahan Diklat, hul: 161
162dan178). Ciri/sifat penjual asuransi jiwa yang positif itu
ld8lal1 seuagai
~erikutQ
1 • Juj ur terhadap pemegang polj_s,
perusaii.aan dan diri
sendiri. 2. keyakinan teguh ter adap diri sendiri, •anfaat asu ransi jiwa D8.':i
;~3sy.,rakat,
tisp orang membutuhkan
Nusa dan lfangsa, dan
osu~ansi
jiwa.
se-
45
3. semw.ga t/ en thusiusme. 4. Kem ampuan tersenyrnn.
5. nemampuan 111engenal
diri~
6. "em.;rnpuan rnengujukan perjrnnyaan. 7. hemampuan memalnfaa tlwn linglmne;an. 8. l\emarnpuan menyesuaikan diri.
9. sirnpatik. 10. Aesehatan pisik. 11. fekun, ulet, pantang putus asa. 12. Tulus, serius dan lurus.
13. fllemiliki daya imajinasi. 14, ln:Lsiatif. 15. Ambisi, 16. Ilerani. 17. Gepat, tepat dan trampil. 18. n.emampuan rnemperagakan. 1 9. Sa bar. 20. Menguasai bidHngnya.
21. Optimis. 22. Ramah tamah.
23. ffreatif,
24. Bersedia menerima ide orang lain. 25. Mandiri. 26.
i~emampua"
m2ngambilun kepu tusa11 cepa t.
27. Pandangan tajam.
46
28. Kemampuan mengembangkan diri. ~edangkan
sifat yang tidak terpuji ;1ang harus di-
hindari olrh setiap agen adalah sebagai berikut. 1a
l\.urang pereDCi1X1d2ll 118
dan
pellf~Ol"'guDi>.JaSiun INk.ilttU
dan
US8
0
2. Kurang usaha, ambisi, ketegasan, ketabahan, selalu
mernberi
~lasan
yang
dicari-cari~
3, t.egagalan mengJdt1kan kunjungan yang cukup. 4. Kurangnya kemampuan
1111 tuk
bekerja smna dengan baik,
5. i\urang mernpunyai pcindangm; ,1ang luas, 6, "egac.:.Lan ddlarn bergaul baik ·iengan teman se1rnrja maupun deng•.•ll p·.,,,,oeli.
7
4
.n. u.r:jr1 1511,va
pengetahuan be11 tc1r1g oa rang/ j ~:.isa.,
B. fregagalan delam 1nelakukan keeiasaan yang baik bagi dirinyu sendiri.
9, .Kura11g pengetahuau tentang D:.1sar JJusar Pemasuran. 1 O. Pelayanan l'urang baik.
11. '"Urang memperhdtikan hala-hal kecil. 12. l'enyulahgunaan keuangan. ·1
J, l'urang melalrnanakan pembuu tan laporan terhadap pekerjaannya.
14 • .t'urang pengcilaman dalam HARD S.8LL. ·15. ,,urang kem:,mpuan d.'.ilam mempengaruhi pembeli.
47
,.JE;
nuh rt1sa
t~n~~gurig
ju.~ab
~ertu
~eno11titi.3B
1$ Menjunjung tinggi keperoayuan PerusHhgan jujur d:Jla.r1
denG~IJ
L'ik:u t
rnemperhutikan
yang dib8rikan oleh
oer•sikup ramah, sopan, tertip
!nelak~un11kar1
*
tugss/pcke:·j3an
k:<:::lYl lresadnrar1 ber·1JSl1rc1nsi ba[~i lllasyar·a};:a t
~er·ta
t
dan ber~
dar1 1nen1aju-
Kan Perusahaan yang diwakili. 2 •. ilerjanji untuk tid,k melakukan pekerjaan/tugus rang imp untulc perusahaan iwuransi Jiwa lainnya,
3~ Mengutamokan lcepentingan para pemegang polis dan pe rusahaan dengan selalu memberikon pelayanan seoaik bniknya kepada pcmegang polis maupun kepada mereka
't. !;ienggu111kan cara ring layak d'ill tidak melan•c;gar kode e tik un tuk mendapa tkan/menu tup cal on J:>emewrng polis dan den1_;nn tega:'3 alrnn menolak se2;ala cara yang dGpat menurunkan darajat profesi aparat pemasaran asuransi
48
tepa t ::1(:8r
peme;~anc
polis dapa t wcrv;ambil lrnpu tuCJan
7. "-'erus:oha me ,beri cmri taulcid3n dulwn tugas ;a:.iupun Leap
~Jeb:~;.i:·i-tu=.iri,
"''"l''ll ( .Uc-il t:1
nl· ±J
Jrla >. C.1 ~ l.. j
sertu
l''l''l· <.'..t •
~:.:ex1.r_:ir1Lia.-.:;a
''29)
!-
-·
,'.Jl
rnernupuh:: l{e.rja sa1na
"
'
49
kete11tuan polis yang ada. 5~
derusaha
meniu~katkan
kemdhiran 3ebugai
~eorang
Agen
peraturan-peraturan perasuransian,
serta secara
terus
menerus rne11amb:1h ilmu penge tahuan, teru tarna yang menyangku t bidang asuransi. 6. lllemberilcan ke terangan yang benar dan J.engkap
serta
tepat B<ar pernegang polis dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan
kebutuhannya.
7. Berusaha menjadi suru tauladan dalam tugas
rnaupun
sikap sehari-hari, serta senantiasa rnemupuk
kerja
sama konstruktif dengan rekan-rekan seprofesi. 8. !l!enyadari buhwa apabila karni rnelanggar Kode .C:tik dapat diken3kan sanksi penc abutan izin usaha /lisenai keagenan kami. (B ahan Diklat, hal: 229). Melalui seperangkat cici-ciri/ sifat--sifat
yang
positif, berusaha rnenghindari kelemahan-kelemahan,
dan
mentaati Kade EtJ. k A.gen Asuransj_ Jiwa, seperti. yang di. ·-· un.gkapka11 cii. atas, serta anjuran dan lrntentuan .. lainµya tidaklah dapat disangknl bahwa yang tergambar sosok ideal dari seorang agen asuransi jiwa. Llemperli ll!:J tkE1r1 v i,si y1:tll{S se11nrt1sr1ya
selJ;_1{:'.:8i1nnr1a ytlll2~
di.harr.:11)l{_a11
:3osok ideal yang penuh kernungkinan ;:rnhuour1gan
berbagai irnnd.ala d.an lcemampuan dEiri sc: tiap agen secara
50
pribadi. Walaupun demikian, beberapa kriteria umum dapat pula disimpulkan dari situasi yang demikian itu. Pa ling tidak dapat dikatakan bahwa kelompok agen asuran-· si jiwa bukan merupakan kelompok lepas seperti kelom pok teman bergaul/ berkumpul, kelompok pedagang
dan
lain sebagainya. Para agen adalah kelompok yang teri lrnt dengan pekerjaan, dengan kata lain adalah kelompok pekerja. Berpola pikir realistis clan dinamis. Bertumpu pada kemempuan pr:Lbadi. Membina hubungan baik
dengan , .
sesama dan orang lain dan mempertahanJ{annya semaksirnal rnungkin. Mempunyai kernampuan yang tinggi untuk perso nal aproach, adaptasi, dan mernberikan penjelasan, Terlatih untuk berfikir dan bertindak rasional, objektif, dan mampu menerima saran. Pendengar yang baik dan peka ter~adap
kondisi objektif serta selektif.
Situas:L umUll)_se2erj:1- di atas itu, manakala ti dak terpenuhi oleh seorang agen 1 maka akibatnya cen drung akan tersisih. Pekerjaan seorang agen tidak akan mernenuhi persyaratan tanpa didukung oleh situasi ter sebut. Minimal agen yang bersangkutan §k©fi menjadi S?.,,. orang agen yang tidak produktif, kalau tidak mengun'- .. durkan diri sebagai agen, alrnn menjadi agen yang tidak · aktif. Seorang agen hanya rnampu bertahan dalarn peker -
51
jaannya sebagai 3gen kulau mempunyai produksi yang me menuhi persyaratan. Bonus, penghargaan, promosi jabatan dapat diperoleh oleh para agen. '.l'erutama di AJB Bumi. Pu tera, sperti telah dikemulrnkan sebelk:umnya, sangat ter buka bagi agen yang berprestasi. Jabatan-jabatan pen ting diduduki oleh karyawan yang berprestasi. Setiap agen harus memenuhi/ target produksi, bah kan diharapkan mempertahankan ataupun meningkatkan kwalitas produksi. Produksi ini sama artinya dengan kemampuan menjaring pembeli dan membina para pemegang polis. (Bahan Diklat, hal. 210-212). Keterikatan mereka dengan situasi yang diungkapkan diatas sangat terlihat dari pe san yang harus selelu diingat oleh sitiap agen. Pesan yang penuh konsekuensi. Tal< ada suspek berarti tidak ada yang diprospek. Tak ada prospek berarti tidak ada yang dikunjungi. Talc ada kunjungan berarti tak ada yang janji akan masuk. Tak ada janji yang akan masuk berarti tidak ada produksi. Tak ada produksi berarti tidak ada provisi, Tak ada provisi bearti tidak ada uang. ~erja
adalah tantangan.
Tantangan Peluang
adala~~·
ad~_kesempatan,
(Bahan Diklat, hal, 228).
52
Begitu kentalnya mereka dengan tugas yang diemban, sehingga perhatian dan usaha harus benar-benar dicurahkan untuk rnengejar target, Waktu, tenaga
dan
kegiatan harus betul-betul diperhitu11[!;lmn. Ketentuan mengharu.skan para agen ui1tuk mengc1dakan kunjungan lee pada calon pembeli minimal 20 kali lmnjungan dalam
se-
minggu (baban Diklat, hal: 209). Penghasilan seorang agen dari tugas keagenan tidak dapa t dik:i tak0n sebagai berpengbasilan tetap. Hasil yang dicapai sangat tergantung kepada kemarnpuan pribadi dalam memasarkan dan menjual produk perusahaan. Sekalipun berpenghasilan tidak tetap, menurut Bussenes
News
penghasilan agen asuransi J1wa termasuk kepada kelompok yang berpenghasilan nomor enam terbesar di clunia ( han Dikla t, hal: 1 O). Se orang a gen... asuransi. ,i iwa
BaAJB
Bumi Putera mernpunyai hak secara fiaik aebagai pengha ailan dari perusahaan tempat ia bekerja, Hak tersebut berupa provisi, uang ,i alan, bonus produksi tahunan,
in~·
sentif, disamping memperoleh asuransi kecelakaan (
Ba-
han Diklat, hal: 209).
BAB
V
SITUASI lillLOl\il'OK
A. GAldBAHAN T.C:N'.11i1N G ltESPONDJ:IN
Pandangan terhadap agen asuransi jiwa
AJB
J3wni
Putera 1912 Hayon Madya Ciputat; didasarkan kepada teor:i. kelompok kecil, seperti dikemukakan pada bab terda hulu. Kelompok dimaksud merupakan sejwnlah orang
yang
berkomunikasi satu sama lain dalam frekuensi tinggi dalam
jangka waktu tertentu, dan hanya terdiri dari
be-
berapa orang saja sehingga masing-masing mampu berkomunikasi dengan semua orang lain tanpa liwat seseorang meluinkan melalui komunilrnsi tatap muka (Homans dalam J:'oloma, 1992, hal: 55). Selanjutnya Pqloma menegaskan b:ohwa konsep tersebut berasal dari lr.onsep ahli sosiologi ,k:lasik, Charles H. Cooley, tentahg primary group. Agen asuransi j iwa dalam cara kerj anya terbagi lee dalam kelompok-kelompok kecil, Setiap kelompok terdiri-hanya· darj. beberapa orang saja, dan dipimpin oleh seorang supervisor. Sesama anggota sa!:u.JceJ:ompok, a tau dengan kelompok lain, mereka terlibat dalam tatap muka saat
ha-
dir di kantor dan pergaulan di luar !ran tor. Mereka berdialog, oertukar fikiran, saling rnernbantu dan bekerja sama. luenghadiri pertemuan berkala dan non berkala (wawancara dengan responden).
54
Jumlah agen di AJB Burni Putera 1912 Rayon Ciputat, secara keseluruhan tercatat 5.3 orang.
l\'ladya Mereka
tersebar ke dalam tujuh kelompok, yang masing masing di pimp in oleh seorang supervisor, :::lalah :satu lrnlompok i tu berada langsung di bawah Pimpinan Rayon. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak semua agen tersebut aktif. Agen yang aktif hanyalah seki ta1• 75 % a tau 37 orang. Diantara sekian banyak agen yang ada hanya dua orang saja menganut agama selain Islam. Un tuk peneli U_an ini j wnlah s amp el yang dipergunakan sebesar 10 orang darj. ager. yang aktif atau hampir
JO %.
Semuanya bergama Islam. llesponden
terdiri . dari
50 % pria dan 50 % wam:Lta. Usia terfokus pads 26-36 tahun, yai tu sebesar '70
.:tnterval
%, terdiri dari tiga pria
dan empat wanita .. (lihat tabel 1). Latar belakang pemdidikan responden terdiri dari 60 % tarnatan SLTA, 20 % tamatan Akademi dan 20 % tamat- · an Perguruan Tinggi ( S 1 ) • JJebih rinci lagi, 10 % _tama tan SLTA Agama, 50 % tama tan SL'J'A Umum, 20 % tCJma tan Akademi/ Sarjana Muda Umtun, 10 % tamatan Perguruan Ting gi Agama, dan 10 % tama tan Perguruan 'l'inggi U-ll'ium. De ngan demikj.an, responden terdj_ri dari. lakang pendj_dikan sekolah
llintl!ll,
80 % berlatar be
dan 20 % berla tar bela-
lrnng pendj_dikan sekolah agama. Sedangkan fokus usia pada interval 26-35 tahun itu, ditinjau dari segi pendi
55
dikan memuat 10 20
% dari SLTA Agama, 30 % dari SLTA Umum,
% dari Akademi/ Sarjana Muda Umum, dan 10 %
dari
Perguruan 'ringgi Agama. Komposisi i.ni juga memperlihatkan bahwa dari segi fokus umur, latar belakang pendi. ..dikan cukup berfariasi, namun tetap saja didomi1iasi later belakang pendidikan umum.(lihat tabel 2). Latar belakang perjalanan hidu responden menun jukkan 60 % sudah kawin, dan 40 % belum kawain.
· Tidak
ada yang janda atau duda. Ditinjau dari segi jenis ke lamin maka responden yang sudah lrnwin dari fihak laki
~·
laki 2 orang,belum kawin 3 orang, Sedangkan dari fihak perempuan, 4 orang sudah kawin dan 1 orang belum kawin. Dengan demikian, status perkawinan responden cukup berimbang. (lihat tabel 3). Dari segi kedudukan (jabatan) sebagai agen nunjukkan bahwa 50
me-
% adalah agen, dan 50 % adalah agen
merangkap supervisor.
Sedangkan
kedudukan responden
di masyarakat menunjukkan bahwa semuanya adalah warga biasa. Tidak seorangpun yang menjadi tokoh atau pengu rus masyarakat (lihat tabel 4 dan 5). Data-data responden diatas menunjukkan bahwa spesifikasi responden terdiri dari spesi.fikasi umum dan spesifikasi kusus. Spesi:fikasi umum berarti mewakili secara keseluruhan, spesifikasi kusus hanya mewakili sebagian yang ditunjukkan oleh kpiteris spAsifikasi itu
56
sendiri, sedangkan spesifikasj_ lainnya tidak terwakili. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
·--------SPECIPICATION Umtun
CAPACITY .J enis kelamin
lk/pr •
Sta tids perka:... · winan,
Belum kawin/ lea win Agen/ supervisor.
Kusus
Non ;ipesifikasi
Pendidikan
Pendidikan Umum
Usi.a
26-36 tahun.
liedudukan di rnasyarakat
warga biasa
Lain-lain
lain-lain
Setidaknya, situasi kelompok dan situasi keaga maan kelompok ikut ditentukan oleh spesifikasi diatas , dalam kaj ian peneli t.ian ini. Dalarn si tuasi kelompok ini akan ditinjau melalui kegiatan, interaksi, dan perasaan, Hal ini seperti yang diirnmukakan oleh Doyle Paul Johnson tentang tiga konsep utama dari Homans (Johnson,
1986 ,
hal,: 61).
Untuk melihat tindakan ini, di.mulai dengan menj elaskan dasar dari tindalcan yang dj_J.akukan para agen.
57
Dasar climaksud aclalah pli\ndangan responclen terhadap
pe-
kerj aan clan clasar pengambilan keputusan. Alasan untuk ini, karena cliperkirakan kedua hal tersebut alrnn berpengaruh dalam memilih suatu tindakan yang akan
dilaku -
kan. Data menunjukkan bahwa 50
% clari
responden me
:nyatakan bahwa bekerja sebagai agen asura:nsi jiwa acla lah berdasarkan kesenangan. Selebihnya, 20 sebagai pekerjaan tetap, 20 tara, clan 10
% sebagai
% sebagai
% menyetakan
pekerjaan semen -
pekerjaan sambilan. Itesponclen
yang menyatakan bahwa pekerjaan sebagai agen sebagai ke senangan ternyata memilih pekerjaan sambilan berupa wiraswasta (40 %) clan pedagang (10
%).
Secara keseluruhan
responden memilih peker,jaan disamping sebagai agen adalah 70
% menjadi
wiraswasta, 20
% sebagai
pedagang, clan
10 % menjadi pegawai tetap. (lihat tabel 12), Sedangkan
dari segi pemilikan pekerjaan sambilan ternyata 40
%
clari responden menyatakan belum mempunyai.,. clan juga menyatakan sedang mencarinya lmengusahakannya),(lihat ta bel 13).
Dari data pandangan responden tersebut maka
tampaklah bahwa responden lebih didasari oleh pandangan bisnis sebagai kesenangan clan agen sebagai .: kesanangan. s,1J.ah aatu akibatnya adalah terjadiinya penerimaan secara total akan tugas clan fungsi agen secara teoritis, sebagaimana pernah dibahas pads bab terdahulu. Mana kala
58
ada orang yang merendahkan pekerjaan sebagai agen, maka reaksi dari responden menunjukkan bahwa seluruhnya berpendapa t untuk rnemberikan penjelasan yang semestinya kepacla orang yang bersangkutan, (lihat tabel 14). Ter nya ta responclen termasuk agen yang mengha;ya ti dengan baik pekerjaannya sebugai agen. Hubungan baik clan rni traan rnendapat priori taa.
0
, ke--
ebaga i.Jnana pernah di sing --
gung sebelumnya, membangun dan menjaga hubungan baik merupakan kemampuan dan seni yang harus dikuasai oleh para agen, karena termasuk kunci kesuksesan dalam tugas. Tindakan responden terhadrap terjadinya persaingan tidak sehat dan ti.ndakan menyelesaikan kesulitan da-;. 1am pekerjaan akan dapat memperkuat dan inemperjelas hal tersebut. Sikap responden terhadap persingan tidak hat antara teman sesarna agen menunjukkan 50
se-
% menjauh
-
kan diri, artinya tidak mau ter1ibat. Ini dapat diang .. gap sebagai isyarat akan kengganan responden terhadap terjadinya gangguan lharhadap hubtingan baik lantaran meliba tkan diri. dalam kejadian persaingan tid·,,k sehat. I~amun
demikian rnereka juga sadar bahwa persaingan tidak
itu merusak dan
ha~us
diperhatikan dan dise).esaikan.
Diantara mereka yang sampai kepada mengamlhi1 sikap me lawan adalah 30
% memberuntas sendiri, 20 % mengadukan-
nya kepada pi.mpinan, sedant;kan selebilmya menjauhkan diri (lihat tabel 10). Dari segi mengatasi kesuli.tan
59
dalam pekerjaan responden cukup terbuka. responden yang mengambil sikap
lil.111,:::~·a
me~yelesaikan
20 % da-
sendir:L •
1v1enyelesaikan dengan temen sekelompok 30 %, sedangkan menyelesaikan kesuli.tan dengan siapa saja yang mau dan sanggup membantu sebanyak 50
%. Ini menunjukkan bahwa
hemitraan, hubungan baik memegang persnan penting pula mengatasi kesulitan kesulitan pekerjaan bagi para res ponden, Agaknya, sistim kerja agen yang harus memenuhi target produksi ikut pula dalam menentukan tindakan, Berbicara tentang memenuhi target produksi, maka persolannya adalah persoalan hari ini (aekarang) dan akan datang. 1angkah apa yang harus ditempuh pada hari ini dan besok agar target produksi dapat tercapai disaat jatuh tempo nanti. Data menunjukkan bahwa kebutuhan sekarang dan mendatang telah rnenjadi dasar pengambilan keputusan bagi 60
% responden. Selebihnya, 20 % ditentukan oleh
pengalarnan masa lalu, dan 20
% lagi atas petunjuk
te-
man. (lihat tabel 11), Situasi seperti itu sangat mempengaruhi semangat dan tindakan I'esponden. l\1anakala pencapaian target telah dianggap memadai, maka ternyata 60
% responden menyata-
kan bertambah semangat untuk mencapa± target yang sebenarnya, sedangkan 40 % lagi bersikap biasa--biasa saja. Begitu pula di saat ada teman yang dianggap berhasil,
60
nesponden menyatakan meningkatkan usaha sebanyak 60
%
dan meniru caranya sebanyak 40 %. (lihat tabel 8 dan 9). Tidak satupun responden yang menjadi bingung melihat teman berhasil dan tidak ada pula ;rang berusaha menjatuh kannya (dianggap sebagai saingan), Dengan demikian ter lihat pula bahwa dasar pengamoilan ke]butusan bagi res ponden bukaL hanya orientasi waktu dan target produksi tetapi juga menyang!cut persoalan hubungan baik, kemitraraan, dan kompetisi yang sehat. Ketika responden telah mencapai target produksi pada tingkat memadai (belum mencapai target yang
dite"'~
tapkan), seluruu responden bersikap bersedia teman se -kerja. 0 ebanyak 60' dari responden bersedia rnernbantu sepenuhnya tanpa dirninta, 30 minta, dan 10
% mau
% membantn
sebatas yang di
membantu sedikit.(lihat tabel 6),
Situasinya menjadi berupah tatkala dihad1:Jpkan kepada persoalan teman yang mengalami kegagalan, !Vianakala ada ternan yang mengalami kegaij!;alan maka reaksi/ tindakan dar yang diambil adalah mernbantu secara spontan dE1n semak simal mungkin (70 %) dan membantu sebatas yang diminta secara maksimal (30
%). Tidak satupun yang herkeinginan
rnembantu hanya sedikit, apa lagi membiarkan •. Hal:
ini
menunjukkan bahwa perinsip kebaikan dalam menjalin hu bungan cukup vokal, menggalang kerja sama dan kemitra an, serta mengalahkan perilaku persaingan tidak sell.at
61
DengaL dernik:ian dapa tlah dika takan bahwa tindakan dalarn kelompok agen didasarkan kepada prinsip rnernbangun, rnemelihara hubungan baik, kerja sarna, pemenuhan kebutuhan sekarang dan rnenda tang secara ;3eha t dan sportif.
C. INTBH.AKSI Tindakan y<.111,_; men:i;.mbulkan pengaruh dan yang dipengaruhi terwujud dalarn interakl>i antara sesarna agen. Dua hal yang dij adikan ti tik tolak d..ilim hal ini yai tu sumber pengaruh dani diri sendiri yang mempengaruhi orang lain dan swnber pengaruh yang mempengaruhi diri sendiri. !e man sekerja responden cendrung terpengaruh oleh }!Jem.am. pilan /kerapian (40 %), keberhasilan (30 %),
~elancaran
berbicara ( 20 %) , dan kesenangan mempengaruhi ( 10 % ) , (lihat tabel 16). Hal ini menunjukkan bahwa sesama agen lebih banyak terpengaruh oleh hal yang realistis dan bul:ti nya ta ( 70 %) , terdiri dari kerapia11 penampilan dan keberhasilan, 8edangkan kemampuan retoris serta kemampumempengaruhi hanya 30
% saja. Di sisi lain data menunjuk
kan bahwa sumber pengaruh yang mempengaruhi diri responden dalam membengkitkan semangat kerja sebesar 70 asal dari tuntutan tugas, 20 1O
% ber-
% prestasi orang lain, dan
% .t:'restasi sendiri. Tidal: sa tu pun yang berdasarkan
nasiha t teman, 1\eliha tannya nasiha t tidak memberikan arti apa-apa, ]/;:arena nasihat b ..,lrnnlah yang realistis teta-
62
pi hal yang E1bstrak, teoritis bukan praktis selama tidak acla buktinya yang nya ta. i<"elihatunnya 'funtuntE1n tugas yang diperoleh dalam pengaluman bekerja selarna rnen,j acli agen iku t vokal pula, 'J:un Lu tan tugas yang ha ·rus didukung oleh kemampuan rnembangun dan 1,1emelihara hubunga11 oaik, kerja sama, pemenuhan lrnbu tuhan .seka dan mendci tang (term21suk cliclalumnya pencapaian target
)
secara sehat dan sportif. Semuanya rnenuntut tindakan nyata yang bisa dibuktikan kearnpuhannya. Oleh sebeb itu pengalaman rnasa lalu dalarn arti seperti dia tas i tu sanga t menentukan interalrni sesarna agen, Dasat interaksi responden dengan teman sesama agen menunjukkan bahwa 80 sa lalu dan 20
% berdasarkan pengalaman ma-
% berdasarkan pengalaman vetunjulc teman.
Agaknya, pengalarnan masa lalu ini tidak menggoyahkan apa lagi mengaburkan orientasi responden terhadap ke terikatan kepada masa sekarang clan mendatang, :ltespon -· den tidak terbenam dengan illusi masa lalu dalam ber _-tindak dan berinteraksi.(lihat tabel 22). Keakraban para agen dengan tututan tugas ini le bih terasa lagi tatkala mempersoallcan gangguan yang se ring dihadapi dalam menjalankan tugas. 0eoanyak
40
%
dari respo11den melihat gangguan berasal dari kelemahan pribadi agen (20 % karena luu·ang bisa berkomunikasi dan 20
% karena kurang menguasai
pe~erjaan),
Sebesar
63
40
% lainnya disebebKan oleh adanya persaingan antara
sesama perusahaan dan munculnya anelrn produk asuransi dari masing-masing perusahaan. Hanya 10
% yang
menya~
takan berdasarkan faktor kejenuhan dalam tugas.(lihat tabel 21). Para agen mampu melihat kenyataan secara objektif dalam tugasnya. Mapu menyadari batas kemampu an d.iri sebagai agen, dan mampu pula menyad.ari dunia perasuransian ad.alah arena bisnis yang ramai pula der1gar.L per·saingano
Begitu erc,tnya tiJ.nteraksi antara sesama agen dapat terlihat dari data yang menunjukkan bahwa 50 % dari responden menya talrnn bahwa hubungan dengan telllla11 selcerj a di ten tukan oleh po la hubungan dengan teman i tu sendiri. Selebihnya, 20 ngan pimpinan, 10
% ditentukE\11 oleh hubungan de-
% dengan
prospek dan 20
% dengan
te-
man lainnya, lihat tabel 23. Manakala ada teman yang mendapat kesulitan atau berhasil semua. :f>:tsponden menyatakan berusaha mendekati. Tidak satupun yang mengambil sikap menjauhi, merusak hubungan a tau memutuskan hubungan. 1\.alau dipertanyakan mengapa demikian, maka jawabannya ternyata 50
% menya-
takan karena akrab diluar tugas, sedangkan 50
% lagi
memberikan alasan karena tulhtutan tugas. Tidak satupun responden yang memberill::an alsan karena sering diberi :imbalan a tau seri.ng dim:in tai ban tuan1 Liha t ta bel 17
64
dan 18. Dengan memperha tikan data-data dia trrn nya talah bahwa tutntutan tugas dengan segala persoalan yang menunjangnya telah menentulrnn pola interalrni a1,.tara se. sama agen, bBik hubung3n formal dalam tugas rnaupun hu-bungan non formal diluar tugas seirnlipun kadang-kadang ada kai tannya dengan tugas. lnteraksi foL'fnal dicerminkan dalam kebiasaan kerja, lihat tabel 17 dan 18. Ada kese imbangan antara keakraban dalarn sisi formal clan keak ban diluar tugas. Dengan kata lain tuntutan tugas telah membentuk pula hubungan keakrabr,n yang seimbang, smtara keakraillan ·nubt
% untuk
mencapai prestasi dan 40
% untuk
menja -
ga hulmngan baik. Demikian pula clengan keakruban di luar tugas, lihat tabel 20). Tidak satupun yang rnendasar;:;an untuk rnencapai populari tas a tau ulltuk memenangkan persai.ngan, li.ha t ta bel 20, Dengan demikian ill teraksi yang akrab antara sesama agen baik dalam tugas maupun di_luar tugas diwarnai pula oleh upaya membina dan rnempertahankan hubunr_;an baik. Disj_ni juga terliha t bahwa interaksi antara se sarna a gen diasarkan lrnpada pandangan yang realist is obj ektif,
terhadap tugas, pribadi dull lingkungan berda
65
sarkan
prinsip dasar tindClkan yang teluh diuraikan se-
belurnnya.
D, PE11A:3AAN
Sifat dari perasaan ini sangat internal sehingga susah oah1:an tidak mun;skin uutuk diukur. Disini yang dijadikan persoalan adalah perasaan yang menginternal melalui sikap dan tindakan yang dipantau melalui per nytaan-pernyataan responden. l!'aktor yang paling mempe ngaruhi responden dalam pekerjaan adalah tanggung jawab (80
%) dan kekeluargaan (20 %), tidak satupun yang men-
dasarkan kepada untung rugi, (lihat tabel
JJ). Ketika
ketidak berhasilan singgah pada diri responden dalam usaha sebagai agen rnaka yang terjadi_ 8d8lah 90 % res ponden menyalahkan diri sendiri, hanya 10 /'{, yang menyalahkan sistim yang berlaku, Tj.dak satupun yang menyalah kan prospek atau menjadi marah-marah dan sedih, lihat tabel 25). Kalau kedua data tersebut disilang maka f'aktor tanggung jawab terhadap tugas lebih dominan. Dengan penuh rasa tanggunga jawab terhadajb tugas responden mampu menyalahkan diri sendiri dan sis tim yang
berlaR-U·~
yang.me,rryalahkan keluargapun sebetulnya karena
.dahkan
kesa
luhan diri pribadi. lni H;erupakan cerminan rasionalitas dan objektifitas yang tinggi, l\alau diperhatikan tabel
66
27 pada lampiran, maka hal :Ltu juga terlihat takala responden meughadapi praktek persaingan t:Ldak sehat, L>eba nyak 70 %vdari responden membenci cara praktek tersebut, dan )0 % m·:nganL;gap hal yang b:Lasa. '1':Ldak sa tupun yang sampai nbnyalahkan/ membenci pelrnr,jaan sendiri a tau membenci orangnya.
l~ebih
rinci lagi bahwa yang 70 % i tu
terdiri dari 50 % :nelalcukan tindakan menjauhkan diri 10
% memberantas sendiri dan
10
% inengadukan kepada pim-
pinan. Dalam hal :Lni terlihat pula sisi objektifitas pan dangan responden, bahwa tindakan y 1:ing tidak baik i tu memang ada saja, tetapi yang lebih penting jangan ikut terpengaruh olehnya. 'rindakan melawan ,1ang tidak baik itu memang rasional dan objektif, tetapi tindakan ulhtuk tidak meliba tka,, diri a tau maws diri, menj auhkan diri dari perbuu tan yang tidak baik sep0rti persaingan tidak sehat jauh lebih rasional dan objektif. Agaknya penciptaan seleksi alamiah terhadap pgen yang berbuat tidak baik te lah dibudayakan, sekalipun kadang n:ala perlu juga tindakan selelcsi buatan. Uleh sebab itu 90 76 dari responden menganggap kehadiran teman sesama agen sebagai teman sekerja dan hanya 10 % yang menganggap
:rn bagai
saingan. 'l'idak
ada yang menganggap sebc,gai pelindung atau sebagai or3ng lain. Mengapa perasaan seperti itu tercipta, ugaknya karena rasa tanggung jawab dan perspektif waktu sekarang
67
dan alrnn da tang memberikan ilus trasi yang cukup j elas • Bayangan lcebutuhan masa kini melanda responden sebel'lar 60
%, bayangan masa depan 20 %, hanya 20 % yang terikat
dengan baya.qgan illusi rnasa lalu. Dari sisi lain senarusnya se,iap aga merasakan bahwa keage11an yang di tekunillya membawa missi tugas suci, berupa penyelarna tan aras resiko mei.halui program asuransi jiwa. 11.elihatannya perasaan seperti itu belum terpatri dengan kuat sekalipun bagi agen yang menyata k,. ,ll pekerjaannya sebagai agen adalah kesenangan atau pekerjaan tetap, lihat tabel 29. ::>ituasi perasaan yang seperti ini sangat membutuhkan bimbingan. Hal ini ter bukti bahwa sumber ketenaµgan responden dalam bekerja masih tergantung kepada bimbingan atasan (70 %). delebihnya, 10 20
% karena mendapat imbalan yang memadai dan
% karena mendapat promosi. Perasaan ke terbukaan yang menyelimu ti. para agen
sebagai salah satu sisi rasionalitas dan objektifitas terlihat takala ada yang mengalami sukses. Bahwa menceritakan keberhasilan di hadapan teman sekerja bukanlah sebagai aib bagi agen yang aktif. Hal itu akan menim bulkan gai.rah lcerja bagi. yang mendengan bahkan
dijadi-
sumber informasi kiat yani; sukses dalam tugas, lihat tabel JO dan tabel 24). Dari segi peras,1an respouden termasuk mampu
68
mengontrol perasaan.
~erasaan
tidak identik dengan emo-
si. Perasaan yang di ;uunculknn seoara rasionnl dan ob jektif, terhadap tanggung jawab, pribadi, lingkungan , sehingga menjadi kelompok y 11 ng terbuka.
lll!e!"~Sa
senang
memberikan informasi kalau itu berguna, dan merasa te Hang dan senang kalau mendapa t rnendapn t inforaiasi yang baik apa lagi bimbingan. Si tuasi lcelompok berctJsarkan data lapangan me perti diuraikan diatas menunjukkan bahwa kelompok agen asuransi jiwa ini ..merupakan kelompok yang oukup dina mis dan kreatif, Aeterilrntan kepada kerja dan target pekerjaan telah rnembuat anggota kelompok selalu memacu diri dalam berfikir, oertindak, berinteraksi dan berpe~asaan
secara rasional dan objektif. Selektif dalam
berfikir, bertindak dan berperasaan. l'unya tradisi ke akraban didalam dan diluar tugas, de1:gan ka ta lain mudah akrab dan mudah menerima kehadiran orang lain. Perasaan u1e.ceka trnaLluh dan Derkembang sejalan dengan cc,ra berfi.kir dan bertindak yang rasional dan objektif. Peka, selektif, rasional, objektif terliadap tugas, diri pribadi, orang lain dan lingkungan. E. f;,jUJ\ilSI ASUl\llSI PiR'l'UK.AH.AN DALAM SI'.i'UASI <\.iLOMPOK
1 , AsUillsi sukse;:l yang bertwnpu pada kecendrungan pe-
ngulangan perbutan. karena perbuntan tersebut sering mendapat ganjaran autara lain dapat dilihat dari segi
70
lihat tabel 22. Tetapi tidak berlaku terhadap faktor yang mempengaruhi perasaan responden terhadap pekerjaan dan dasarvpengambilan ;;:epu tusan responden dalam peker jean. Dalam hal i.ni responden lebih cendrung berorien tasi pada situasi sekarang dan yang akan datang. Agak nya orientasi mas.,, lalu diperlukan untuk memahami sesua tu seperti sosok pribadi yang akan di jadikan teman. pilihan yang akan diarnbil bere1da dibawah ilusi rnasa lalu. 1'amun demikian untuk mencapai sesua tu yang membu tuhkan kepu tusan dan relconsrulrni diri memerlukan peng lihatan secara nyata terhadap masa sekarang dan yang akan datang. Pengalaman rnasa lalu hanyalah sebagai ba han pertimbangan, untuk kemudian mengacu kepada salah satu pengalaman masa lalu atau membuat terobosan baru • Disini terlihat adanya unsur kreatifitas, Kalau Homans pada akhirnya berpendapat bah.;a manusia terperangkap kepada hukum-hukwn alam yang belall:u rnemang ada betulnya namun yang tidak dapat dilupakan ada1ah bahwa kemampuan manusia untuk memahami hukmn tersebut sangat menentukan nasib manusia terseout1 .secara rasional. Kemampuan imaj:L nasi dan parolehan inspiras1;- dan ·Jd·an'ya -intuisi nmrnpu membuka
tabiJ~
hukum alaln yang belwn dj.kethb.liti manusia, -
sehingga dapat merubah nasibnya. 3. Persoalan tent::ing asumsi nilai yang menunj uklrnn bahwa ha1-hal yang mempu11yai nilai lebih men,jadi pilih-
r(1
an terlihat pula dalam situasi kelompok, Nilai yang telah dipanjangl,an bagi para agen terliha t seperti membangun hubungan yang baik, mencapai targetproduksi. Dalam hal ini kelihatan saat adanya praktek perasingan tidak sehat yang cendrung merusak hubungan bai:k sesama agen • 'i'indakan responden menunjukkan
bahwa 50 % dari respon-
den cendrung tidak mau ikut campur, yang selebihnya berusaha ikut campur untuk menyelesaikan. Dengan demikian nilai tidak hanya tergantung pada pribadi saja tetapi juga asurnsi kelompok, karena asumsi kelompok telah
men,~
jaS.i asumsi pribad:t. 4. Asurnsi keempqt tentang derivasi satiasi yang dapat diartikan sebagai penurunan kegiatan saat ganjaran telah diperoleh sekalj.pun belum sampai ba tas yang ideal. Orang akan memilih kegiatan laian yang dianggap mempunyai bo bot lebih bagi dirinya jika suatu pekerjaan telah men dapatkan ganjaran atau hasil yang memadai, Bagi respon den hal ini tidak demikian adanya dmsaat target produksi sudah dicapai pada tingkat memadai. Responden menyatakan bahwa manakala hal itu terjadi maka 60
% meningkatkan
usaha dan 40 % melaks:Jnakan pekerj aan seperti biasa (tidak adl1 pengaruh), liha t tab el 8. Pencapaian target, bonus, dan sejumlah keuntungan lainnya lebih menarik per ha tj.an responden dari pada mengalihkan perha tian kepada keperluan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa yang ipempe-
72
ngaruhi responden tidak hanya imbslan yang sudah diperoleh tetapi juga imbalan yang akan diperoleh secara nyata, yang juga dapat dipergunakan untuk memenuhi ke
~
butuhan lainnya. Dengan demikian proposi Homans yang satu ini kelihatannya tidak dapat diberlakukan pada responden. ' .. 5. Proposisi aproval-agresi yang diartikan sebagai munculnya kemarahan sJ.sebabkan tidak terpenuhinya apa yang diharapkan. Adalah wajar kalau orang kemudian menjadi marah kalau tidak mendapatkan imbalan yang wajar setelah mengeluarkan sejumlah biaya (materi dan non materi) terhadap suatu imbalan yang diharapkan. Persoalannya sekarang a-dalah ke arah mana kemarahan itu di tujukan. Peledakan kemarahan tersebut tidak terlepas dari hasil yang didapat sebagai akibatnya. Hasil tersebut sangat mengendalikan kemarahan tersebut. Kalau kemarahan itu membawa hasil maka, kemarahan ter sebut akan diulangi dan dijafl.ikan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan mendapatkan ganjaran, Seperti di contohkan Homans dengan mahasiswa yang marah karena kehabisan karcis bi6kop, dan petugas loket menjadi sasaran kemarahan. Sang Maneger bioskop yang kebetulan menyak sikan kejadian memberikan bangku cadangan bagi si mahasiswa. Pada masa yang akan datang ada kecendrungan bahwa mahasiswa akan mengulangi prilaku yang sama untuk
73
sekedar bisa menonton, ,valau tidak terlalu diinginkannya menonton itu. Dalam hal ini kemarahan akan kegagan punya orientasi dengan orang lain. Akan rnenjadi sangut lain situasinya kalau orien tasinya kepada diri sendiri. Padn situasi ueperti ini kemarahan akan tertuju psda diri sendiri. l'rilaku seperti ini akan terjadi kalau kunc:i. mendapatkan hasil yang diharapkan itu berada pada kernampuan diri pribadi dan adanya kesadaran akan kerugian melampiaskan kemarahan kepada orang lain. Bagi responden yang merupakan kelornpok agen per ·soalannya berada pads diri pribadi agen itu sendiri. Sebagai con toh adalah ta tlcala 1!3da orang a tau prospek yang menganggap pekerjaan aebagai agen asuransi adalah rendah, pads hal jerih payah dan biaya yang dikeluarkan un tuk menemu:i calotj. pembeli diharapkan
mendapa t imbalan
minimal penerimaan yang baik dari orang tersebut kalau pun tidak"bersedia membeli produk Etsuransi yang ditawarkan agen. Tindakan yang dilakukkan responden adalah memberikan penjelasan. Semua responden berpendapat seperti itu (lihat tabel 14). Begitu pula tatkala mengalami ke gagalan dalam usaha, 901 % respoJJ(ien menyalahkan diri sendiri (lihat tabel 25).
BAB
SITUASI
VI
KEAGAMAAl~
iillLO!i1POK
A, SI'.l'UASI DASAH Meminjam penjelasan yaLg diberikan oleh Parsudi Suparlan tentang agama, maka di sini agama difahami sebagai interpretasi dan pemahahaman atas kumpulan atau seperangkat ajaran-ajaran yang
dia;~ui
kebenarannya, de-
ngan kata lain agama sabagc.imana difahami bukan agama sebagaimana yang diajarkan seJ:i.1c1gaimana terdapat dalam kitab suci, (Parsudi suparlan, 1982, hal: 76). Situasi keagamaan dimal,sudkan adalah berupa gambaran pemeharnan responden terhadap agama yang dianut, dalam hal ini agama Islam. Dari data yang berhasil dijaring dari responden, terdapat dua hal yang culrnp mendssar dalam pembentuksn situasi keagamaan yang ada pada responden. l\.edua hal te tersebut berupa pandangan responden terhadap pekerjaan sebagai agen dari sudut pengetahuan agama dan persoalan doa ataupu harapan yang dipanjatkan responden kepada Tuhan, Kalau pada bab terdahulu, dilrnmukakan bahwa sa -· lah sa tu spesifilrnsi responden menunjukkan didominasi oleh la tar belakang pendidilrnn umwn. .tJari la tar be la pendidikan seperti itu spakah responden yang beragama
76
dan keinginan responden sebagai manusia terhadap kehi dupan dunia, berada dalam taraf berhasil, karena hara pan dan keinginan tercapai, sekalipun dari segi standa* kerja sebagai agen belum tentu dapat dianggap sukses atau oerhasil. iJengan kedua persoalan tersebut tampaklah bahwa si tuasi dauar keagarnaan responden seb,agai agen asuransi Jiwa dalam keadaan stabil. Hal ini didukung oleh tindakan yang mantap sebagai agen karena ada dukungan moral secara hb.kum. Interaksi yang positif dengan agama
yang
di a nut karena adanya dukungan secara teolog:Ls, Perasaan yang berkembang dalam hal keagamaan adalah perli\saan posi tif te1'hadap agama, dirnana ag:oma bukan penghalang dalam persoalan peker·jaan sebagai agen, dan. agama yang bertumpu pada keyakinan dan harapan bukan merui;iakan hal yang sia-sia dalam kehidupan lantaran doa yang terkabul.
B. PANDAhGAN KEAGAMAAJll
Pandangan keagamaan dari responden ini tidak terlepas dari si tuasi dasar. -9'i ci.tas •.. S±tuasi keagamaan yan,~
s tabil i tu ten tu mempengaruhi pula akan pandangan
responden terhadap kehidupan, agama dan doa, serta kesulitan dalam hal keagamaan. Keempat persoalan tersebut dipergunakan u11 tuk memperkaya gambarcin :Ben tang .sj_ tw;isi
77
keagamaan dik,1langan responden, yang dika tegorikan de ngan pandangan keagamaan, Pandangan responden ten tan2; kehidupan di tinj au dari segi keberhasilan kerja seildgai agen menunjukkan bahwa 7o % menyatakan sebagai. hasil dari kerja keras, dan JO % s ,bagai cmugrah 'l'ulvm, 'J'idak s a tupun responden yang menganggap sebagai suatu kebetulan (lihat tabel 36), Sejalan dengan tiu apa bila dihadapkan kepada persoalan ketidak berhasilan rnaka 80
% responden menyata -
kan disebabkan kesalahan sendiri dan 20 % sebagai na sib, '.11 idak satupun responden yang menyatakan sebagai akibat kekejaman dunia (lihat tabel .35). Data tersebut menunjukkan bahwa hasil yang di peroleh oleh r@111ponclen lebih ditentukan oleh responden sendiri, dengan sedikit campur tangan Tuhan, Hal yang sama terjadi pada saat hterhasil dan saat mengalami ke gagalan. Pandan&;ain tentang kehidupan sepc:rti itu, secara teologis lebih clikenal dengan pandangan rasional
atau
teologi rasinal. Setidaknya, kondisi keagamaan yang stabil telah mewujutkan pandangan seperti itu. •'gaknya pandangan yang seperti inilah yang dimiliki oleh para a gen asuransi j iwa, Pandangan seperti i;tu menggambarkan pa.,dangan yang dila tar belakallgi oleh kes tabilan si tuasi keagamaan yang diperlukan u11tuk melihn t si tuasi yang
78
wajar dan normal, Pandangan keagamaan yang mencerminkan kegunaan
% respond.en menyatakan sebagai pe . Hanya 10 % yang menyatakan sebagai sarana
agama, ternyata 90 gangan hidup.
untuk mencari ketenangan, Agaknya respond.en berpendapat bahwa ketenangan itu diperoleh melalui pegangan hidup yang tepat dan benar.(lihat tabel )8). SaaLs:ltuasj_ tidak stabil maklil ketenanganpun menterganggu. Ketenangan berubah menjadi harapan. Agama bisa pula dijadikan aebagai salah satu tempat untuk mencari ketenangan. Bahkan dalam batas tertentu agama malah bisa pula menj adi sasaran. Si tuasi yang ti dale menguntung lean bisa saja membuat orang menjad:!. peleceh terhadap agama; agama di!cata!can tida!c menghasilka.n apa-apa, atau agama sebagai penghalang terwujutnya harapan. Tetapi, ma nakala situasi dalam keadaan stabil, apalagi situasi keagamaan, maka wajarlah kalau agama dianggap sebagai pe gangan hidup. Dalam hal ini tidak ada hal yang aneh atau luar biasa. EledangkE1n pandangan keagamaan yE1ng mencerminkan perasaan respond.en terhadap agama yE1ng diE1nut menunjuk kari bahwa 60 % dari responden menyatE1kan agE1ma sebagai kebutuhan dan 40
% sisanya menyatakan E1gamE1 sebagai ke -
wajiban, (lihat tabel 39). Dalam situE1si keagamE1an yE1ng stabil terdapat duE1 versi pandangE1n, berupa kebutuhE\n
79
dan berupa kewajiban. Ada perbedaan antsra kebutuhan dan kewajiban damerasalcan kehadiran agama. Kalau agLJma sudah menjadi kebutuhan maka secara normatif agama telah menginternal dalam diri seseorang, Sedani.;lcan agama sebagai lcewajiban maka secura normatif agama masih mengeksternal dalam diri seseorang. Dengan demikian
agarna secngai kebutuh-
an menduduki posisi lebih tinggi dari agama sebagai kewajiban, dalam lcadar keberagamaan seseorang. Dengan demikian (iiO
% responden menyatakan agama
telah menginternal dalam diri mereka, 40
% lagi
sedangl~an
yang
menyatakan agama masih mengeksternal terhadap
diri mereka, Fersoalan ini, sebetulnya tidak hanya tergantung kepada luas dan dalamnya pengetahuan agama, ataupun stabilitas situasi keagamaan, tetapi pengalaman keagamaanlah yang memben tuknya. immun demikian luas dan dalamnya pengetahuan keagamaan yang dirniliki dapat di pastikan mempunyai pengaruh pula. :Proses penginternalan ini bisa terjadi secara alami tumbuh sebagai kesadaran pribadi, tetapi bisa pula bisa pula melalui kesadaran kelompok. Salah satu kesadaran kelompok ini akan memunculkan educational for internalized (pendid:Lkan/pembi naan). Sua tu hal lag:L yang tidak lrnlah pula pentingnya adalah sikap responden ydng muncul dalam bentuk cara
80
pengambilan keputusan dalsm bidung agama. Data lapangan menu11jukkan bahwa 70 % dari responden rnenyatalrnn rnelalui perenungan, 20 dan 10
% dengan mengikuti petunjuk orang lain,
% dengan meniru. Sekilas rnernperhatikan bahwa 70
% responden me
ngambil keputusan dalam bidang agama melalui perenungan terkesan sebagai suatu prc8es rasionalisasi, pertanda sikap ras:iaaJ. yang
dillliliki
para responden. Mengapa
cara ini yang dipilih lebih banya dari pada mengikuti petunjuk orang lain dan rneniru, pc:da hal pada urnurnnya latar belakang responden adalah berpendidikan umum. Per tanyaan ini bulrnn bermaksud untuk menyepelekan a tau mengecilkan arti atau tidak menghargai tindakan dengan cara perenungan itu, tetapi mempertanyakan mengapa yang demikian itu yang terjadi. Ditinjau
dari segi situasi umum kelompok yang
cenderung rasional' dan objektif se1'ta selektif dalam cara berfikir, bertindak, berinteraksi, dan mengungkapkan perasaan, maka hal ini sanga t se,i alan dan wajar-wa-· jar saja adanya. Namun demilcian, dengan memperhatikan la tar belalrnng pendidikan yang umumnya berpendidikan umum, sedikit mengikuti petunjuk orang lain, dan lebih sedikit.lagi dengan care. meniru, maka yang tergambar aclalah suatu proses perenungan yang tidak akrab dengan sumber informasi ajaran Islam.
81
Pandangan responden terhadap kegiatan berdoa menunjukkan situasi yang akrab dengan agama dan situasi yang stabil. Tatkala doa dirasakan tidak terlrnbul maka 90
% dari responden mengambil sikap pasrah, 10 % tidak
ambil perduli, dan tidak ada satupun responden yang menjadi rnarah, (lihat tabel 43). Slikap pasrah, pertanda adanya rasa tunduk tanpa prates atas kekuasaan yang Maha Kuasa. Sedangkan yang 10
% tidak
memperdulikan tat -
kala doa tidalc terkabul, yang berarti tindalcan berdoa lah yang penting. Persoalan tidak terkabul tidalc usah dipikirkan. Situasi diatas akan menjadi lebih tegas Jcetika doa dirasakan terkabul, maka semua (100 %) dari responden rnenyatakan lebih rajin berdoa,(lihat tabel 44). Pada puncaknya, responden menyatakan bahwa antara lrngia tan berdoa dengan usaha nya ta adalah sama utamacya (lihat tabel 42). 'Bari data-data diatas terlihatlah betapa
bentuk
keaktifan responden dalam berdoa, dalam dimeasi keak rabai:l. Disinipun terdapar unsur rasionalitas yang cukup tinggi bahwa antara doa dan kerja sama utamanya. Sisi lain dalam situasi keagamaan responden adalah kesuli tan dalam belajar .1gama Islam. Hanya 10 % dari responden yang menyatakan tidak mengalami kesuli tan. delebihnya, yaitu 90
% menyatakan mendapat kesu
tan, atau denga11 kata lain responden bermasalah dalam
82
belajar agama. Yang 90
% ini terbagai kepada
10
% kare-
na ceramah yang didengar kurang bagus, 10 % lcarena ku .. rangnya fasilitas, 30 pat, dan 40
% karena halaHgan waktu dan tern -
% karena sulit meyakinkan diri, Kalau dibe-
lrnn klasifL,asi terhadap rnasrnlcih yang dihadapi respon -
den tersebut, anj;ara lain bisa berbentuk persoalan in tern dan eaktern, Persoalan in tern dim,1ksudkan adalah kesuli tan yang tumbuh dari dalam diri responden sendiri yaitu berupa keyakinan ya:gg ben tuknya suli t meyakinkan diri dalam melaksanakan kegiatan belajar agama, Responden me ngalami kesulitan rnendorong diri untuk belajar agama Dalam hal ini yang dibutuhkan responden adalah orang yang rnarnpu memotivisirnya untuk balajar. Sisi la!llnnya adalah berupa kesulitan ektern, yang berarti bahwa kesuli tan yang dialarnj_ responden berasal dari luar diri responden. Bentuknya seperti cerarnah yang kurang bagus, kesulitan fasilitas, persoalan waktv. dan tempat. Penagnanannya, untuk mengatasi kendala eks.., tern ini adalah dengan rnenciptakan situasi mernungkinkan dari segi waktu, tempat, fasilitas dan mutu yang di inginkan. UntuK itu diperlukan antara lain kemarnpuan untuk memacu diri dengan motivasi yang kuat dalam menga tasi kendala tersebut, atau dengan mengadakan pengajian bersama sesama agen yang segala sesuatunya dapat diatur
83
menurut kondisi yang ada, 0uatu hal,yanc tidak dapat di lupakan dalam rnenjelaskan dan mernahami kendala ini adalah bahwa ini semua niE:mperkua t indikasi terhadap jauh nya responden dari su;.iber informasi aj aran .Lslarn. Maka langkahnya adalah memnciptakan situasi yang mendekatkan responden terhadap sumber informasi ajaran itu sendiri, Dari sisi persoalan menjalankan agama dalam ke hidupan sehari-hari ternyata hanya 10
% dari responden
yang menya±akan tidak ada masalah. >::lelebihnya, sebanyak 90 % ternym ta termasuk responden bermasalah, naasalah yang dihadapi berupa 20
% kesulitan waktu dan 70 % kesu
litan mendsiplinkan diri, Berbicara soal waktu sebetulnya hanya ada dua pilihan dalam praktek ajaran agama
•
llianakala waktunya memungkinkan persoalannya terpulang kepada masalah disiplin, tetapi manakala waktunya tidak memungkinkan persoalannya kembali kepada situasi daru rat yang keriteria dan bentuk keringanan pelaksanaannya if!elah dia tur tersendiri dalam fiqih Islam. Kembalj. ke pada kesulitan terbesar dari responden oerupa disiplin maka persoalan motifasi kembalipula menjadi kuncinya
•
l{iperlukan situasi dan orang yang mampu membangkitkan semangat agar responden rnampu memotifasi dirinya sendi-
Kesulitan demi kesulitan seperti yang di uraikan di atas penanganannyu harus disesuaikan dengan situasi
84
yang ada. Dari situasi seperti yang diuraikan panjang Jt:ebar diatas terdapat pula harapan dan keinginan dari para responden, Jrntika swnber informasi ten tang ajaran Islam i tu dihadirkan di depan mereka. Harapan tersebut menyangkut soal materi, cara dan pernbina. !V1a.teri. yang diharapkan oleh respond en un tuk di bahas dan disampaikan kepada responden adalah persoalan kehidupan sehari-hari (diinginkan oleh 60 %) reponden. Yang lainnya menginginkan persoalan kerrmjua11 orang lain, keagamaan secara luas, hubungan dengan tuhan
I manusia
dan sejarah. Kelihatannya, rL'lSponden menghendaki pemba hasan ten tang agama yang juga dilwi takan dengan si tuasi Keseharian dan persoalan
mend~isar
serta akjmal lainnya.
h.ajian semacam itu tentulah merupakan kajian yang siap pakai yang dapa t dipe.rgunakan dalam memi ti kehidupan se-· bagai seorang muslim,(1lihat tabel 47). Betapa butuhnya mereka akan inf'ormasi seperti itu terlihat dari cara penyampGian yang diinginkan. Se banyak 70 % dari responden menginginkan cara penyamP&.il!!ll dalam bentuk ceramah (lihat tabel 46). Ini menunjukkan agar lebih b anyak waktu dipergunakan untuk menyampaikan ma teri dari pada mendiskusi.kannya, Selaiu itu responden leoih te.rtarik kepada pembina keagrnnaan yang bertramen rendah hati/ t5gas, dan mampu
85
menempatkan diri sebagai penasehat. Hal ini dikehendaki oleh 90
% dari responden (lihat tabel 48). Melihat ke -
ingj.nan dari responden ini pembina tidak hanya dituntut berpengetahuan memadai dan mampu menye.mpaikan secara bai.k, te ta pi j uga mempunyai ke terampilan bimbingan dan penyuluhan agama. Dari uraian diatas terlihat pulalah bahwa situasi keagamaan dalam kelompok tj_daklah berdiri sendiri, tetaterkondisi sedemikian rupa dengan latar situasi kelompok An.t!kra situasi kelompok dan situasi keagarnaan terjadi sa-
ling hubungan dan saling mengkondisikan •
BAB
VII
A, MA TERI PEi\11BINAAN
Personlan materi pembinaan keagamaan pada hakikatnya tidan: terlepas dari upaya pembiw1an yang berusaha lebih memperkenalkan ajaran Islam secara intensif untuk menir1gka tka11 penge tahuan agama, ke ima11an dan ke ta qawaan Dengan demikian memperkenalkan ajaran Islam secara utuh tidak dapat ditawar--tawar, seperti menyangkut masalah aqidah, syariah dan akhlak. Tidak dapat disangkal bahwa pengenalan manusia terhadap ajaran Islam pada batas tertentu telah meJ.ahir para ahli di bidang agama Islam. Banyak tokoh dan ulama terkenal karena keluasan pengetahuannya d.i bidang_ agama. ,-:'Adalah sua tu keny~;£aan,~la bahwa masing-masing mereka mempunyai spesifikasi terten tu dalam tierbagai ca bang pe ngetahuan agama. Tidak jarang pula terjadi profesionalisme di luar bidang agama bukan penghaJ.ang untuk mendaJ.ami ilmu agama bahkan sampai menjadi tokoh dan ulama. Hal yang demikian i tu berlalcu pada orang-orang text en tu saja. M.asing-masing mengembangkan diri setelah merBsa tertarik, mampu clan punya kesempatan untuk mendalaminya. Bukan ti d.ak mungkin pembinaan keagamaan mampu mengan tar kw. 02ang kepada kondisi seperti di atas, namun itu tetap saja berlaku pada orang-orang tertentu saja. Dengan demikian pem-
87
binaan lceagamaan [{eagamaan clihadapkan kepada sernua orang sekalipun ia tidak berrninat untuk menjadi seorang :·1ang al1li di bidang ilmu agama • .i:'embinaan keagurnaan discrnping rnenyangkut persoa Lin transformasi pengetahuan agama dari pembina kepada yang dibina,
juga menyangkut rnembina kehiuupan yang di -
lani agar menya tu dengan a,j a ran 1'1gmna.
i~alaulah
yang di-
bina i tu agen asuransi j iwa, persoalmmya bagaimana seorang agen dengan profesi keagena1mya dan se.,,ua gerak kehidupannya tetap menyatu dengnn tuntunan agama, sehingga ia menjadi agen yang berpengetahuan agama,
beBiman kuat,
bertaqwa. r,arena pengetahuan mcmusia mereoak rnenjelajahi luas kehidupan yang sempa t masuk dularn li:h32,a11ah pemikiran, maka persoulan perluasa1" wawasan pengetahuan agama secara wajar dan pantas, sesuai dengan situasi dan kon dj,si yang ada tidak dapat ditinggalkan. Luasnya sejalan dengan luasnya keingin tahuan seseorang yang tidak membu takan diri terhadap perkembangan dunia. Seorang agen bisa saja mempertunyakan bagaimana pandangan Islam terha dap kemiskinan, apa hukwnnya rne;nbagikun dcJging kurban kepada orang non muslim, bahKan oagaimana cara menentukan kiblat untuk keperluan shalat kalau berada di bulan, Jemuenya t0r.n:Jsuk perluasan waw:JS:H1. uleh sebab i.tu rnateri pemlJinaa" Keagamaan terdi -
88
ri dari tiga lrntegori pokok. 1. Persoalan-persoalan mendasar dalam agama Islam yang
rnesti diketahui oleh setiap orang Islam, meliputi aqidah, syariah dan akhlaq. 2, lna teri-ma teri praktis yang sesuai denga11 gerak kehidupan sehari-hari terutama sebagai kehidupan seoroing a gen asuransi j iwa dala;;1 pandangan aj a ran lslam. Hal ini tentunya disesuaikan dengan kondisi setempat.
J. Niateri--materi perluasan wawasan mengikuti irama per-· kernbangan zarnan dan juga kebutuha11 yang dibina. Secara operasional, seorang pernbina keagamaan bakelom1;olc agen asw.'ansi jiwa, dituntut mengetahui, mema hami secara baik tentang perasuransian dan liku-liku kehidupan para a gen crnuransi j iwa. Sebagai contoh adalah tatlcala membicarakan persoalan kehidupan manusia. Nilai agama tidak dapat diukur , bersifat subjektif ·· kwalitatif (Bahan Diklat, hal 15), demikian pengertian yang berkembang di kalangan agen
•
Bagaimana Islam menaggapinya secara tegas, lugas, apik dan bijalrnana adalah menjadi tugas dari pembina. Dernikian pula, mmmahami asuransi jiwa dari segi agama. Kata kanlah berguntt untuk agen baik bagi dirinya sendiri atau sebagai bahan untuk dijelaskan kepada calon pembeli yang mempersoalkannya karena calon tersebut seorang yang me -· nganut agama
~slam.
89
filanakala yang demilLi.Ew i tu tidak mampu diangka t dalam ma teri pembinaan lrnagamaan, maka persoalan agama menjadi terpisah dari gerak kehidupan para agen. l'uda batas tertentu agama dapat saja difahami sebagai beban belaka dan ika tan-ika tan a turan :1ung menj emukan. Keadaan seperti ini tidak bisa banyak dihL1rapirnn untuk dapat rnenumbuh kembangkan keaadaran oeragama. B. PENDJ!;iLl-\'rAN
Upaya pembinaan keagamaan dapat terlaksana de ngan baik manakala pendekatan terhadap sasaran yang dibina berjalan dengan baik. Daya dukung pendekatan ini dapat mengakrabkan sasaran yang dibina dengan materi pembinaan, pembina dan kegiatan pembinaan. Kegiatan pem binaan keagamaan bagi Agen asuransi tidak hanya menghadapi persoalan menghadirkan pembinaan kehadapan para agen, tatapi juga menyangkut bagaimana menghadirkan para agen dalam kegiatan pembinaan keagamaan dimaksud, Kemudian bagaimana menjaga lrnlangsungan kehadiran para agen pada setiap kegiatan pembinaan keagamaan. Dari sudut kegiatan pembinaan, laagkah-langkah kegiatannya perlu disesuaikan dengan alam dan dunia para agen. Hal ini dilaksanakan agar kegiatan pembinaan menjadi dekat dengan pribadi pa'.88 agen dan sebaliknya. Tanpa mengurangi nilai, arti dan bobot pembinaan keagamaan hal tersebut harus dilaksdnakan.
90
Upaya tersebut tidak dapat terlaksana tanpa me ngenali dunia para agen asuransi jiwa. 0esuai dengan uraian terdahlu minimal ada tiga hal yang harus diper hatikan dalam mengadakan pendekatan ini. 1. Pendekatan harus sesuai dengan ciri-ciri umum alam
pemikiran dan sifat-sifat yang dikembangkan urntuk para agen asuransi jiwa •.ieperti yang aiuraikan pads bagian agen asuransi jiwa (AJB Bumu Putera 1912) maunsur-unsur yang perlu diperhatikan ialah sebagai be riku t. a, Tuiembangun dan menj aga kelangsungan hubungan baik atas dasar kerja sama. b. Memupuk kemandirian. c. !Vlengembangkan sikap realistis, dinamis dan rasional, serta objektif. d. Bertindak peka dan selektif. e, Mengembangkan kreatifitas. f. ll/.lenempatkan diri secara wa;jar dan objektif sebagai
warga yang berpenghasilan tidak tetap. g, Memupuk kemampuan diri pribadi. h. Mengembangkan kultur nasehat dan penyelamatan. 2. Pendeka tan .l1arus mempertimbangkan si tuasi kelompok yang dijaaikan sebsgaLnsasaran pembinaan keagamaan. Untuk kasus Hayon Madya Ciputat, sesuai dengan agen yang menjadi responden perlu rnempertimbcingkan merang-
91
merangkul hal-hal sebagai berikut, a. Bekerja atas dasar kesenangan. b, Bisnis mainded. c. Menekan kompetisi tidak uehat dan kegiatan
y~~g
mengusik hubungan baik, d. Bayangan masa lalu dalarn memilih teman. e. Tulengh:Jdapi masa sekarang dan rnenyelesaikan
ukan da tang
dalam
tugas.
f. Mengemballgkan kompetisi yang sehat. g, iultur suka membantu. h. Jikap praktis dan akrab dengan sesame. ~.
Jikap terbuka dan instrokpeksi diri.
· j. 1\.esenaggan rnenerima dan memberikan info2rnasi. k. HubuLgan baik menempati nilai yang tinggi.
1. dan lain sebagainya.
J. Memperhatikan situasi keagamaan yang berkembang pada kelo:npok, sesuai dengan kondisi kelornpok masing masing. Untuk agen Hayon Madya t!iputat perlu mem perhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Tidak ada konflik antara perofesi keagenan dengan hukurn agama. b.
~ituasi
kgagamaan dalam
kea~aan
stabil.
c. Cendrung memahami teologi rasional. d. Butuh kedekatan dengan swnber informasi keagamaan
92
e, iuembutuhkan motiilfasi d:.1lam belajar dan menga amalkan agarna. l', =embu tuhlrnn pembinaan
d:.1larn ben tuk bimbingan.
g. Materi yang diinginkan lebih banyak rnenyangkut persoalan kehidupan sohari-hari. h. i;;ernbu tuhlrnn pembina yang bertompramen hati,
~'endah
togas dan mampu menempatkan diri sebagai
penasihat. i. dan lain sebagainya. ·'pa :rang dikemukakan dia ta s hulrnnlah llal yang final karena Keterbatasan daya lmras penelitian ini, serta perkembangan kelornpok yang senantiasa terjadi. hleinperila tikan uraian di1J tas pada perinsipnya pe11deka tan ini secara umwn dc1pa t disimpulkall menjadi tiga jenis pendekatan. 1. Pendekutan mutual (kerja sama)
2. Pendeka tan kul tur ( budaya kehidupa11 ager< dan ling lcungannya.
3. Pendekatan working oriented (orientasi pekerjaan/profesi), atau dapat pula disebut dengan profesionalisme aproach. C. meTODE
f' ill1iBil~AAN
Banyak metode dapa t di temulrnn dalam sis tim pembiuaan. Se111ua metode yang lazim uutuk pembinaan keagamaan,
93
seperti mentode ceramah, tanya jawab, diskusi, demon stratif', kar;ya wisata, kajian buku, pada perinsipnya dapat saja dipergunakan. Hanya saja, utuk mernperguna ksn dan men trapl,annya pada su tu lrnlompok a gen tidak dept secara serta merta. TingKat kemampuan, kondisi, situasi yang ada merupekan orlmllltasi utama untuk memi lih metode yang akan dipakai. Lebih dari itu kesepa katan antara pernbina dan kelompok yang dibina memegang peranan penting pule. I'ersoalan pembinaan keCJgamaan, sebetulnya tidek hanya menyangkut masalah materi pembinaan, pendekatan dan metode saja. Banyak hal yang rnenyangkut persoalan teknis sebagai penunjang kelancaran kegiatan pernbinaan yang perlu mendapat perhatian, Seperti dikemukakan pada bagian mval dar·i bab ini persoalan pembinaan tidak hanya menyangl{ut trans f'ormasj. peugetahuan agama, tetapi juga menyangkut pe nyatlilan ajaran agama kepada gerak kehidupan, maka persoalan penyatuan ini perlu pula rnendapat perhatian. Ma teri, JJendeka tan dan metode memang mendukung trans f'ormasi pengetahuan agama kepada para agen. Lebih d.ari itu ketiga unsur ini merupakan kekuatan untuk mendu kung aspek psiko motorik bagi para agen, dalam memperkua t keyakj_nan dan perbua tan. hegagal.an dalam hal
ini
berarti kegagalan pembinaan e1gama dalam rnengkondisikan
94
peserta binaan sesuai dengan yang diharapkan. Pada kasus pembinaan keagumaan oagi agen asuransi jiwa AJB Bumi Putera Rayon Madiya G abang Ciputat sesuai dengan data pada bab tordahulu, lebih menyu;rni ceramah dari pada model yang lain. JJeugan memperha tiirnn kesu litan mereka dalam belajar agama, maka metode ceramah dan banyal{nya ma teri ,Yang diinginirnn sungguh sanga t paralel. Tidaklah salah irnlau mempergunairn11 me to de yang lain sebagai fariai.li clan pengembangan, namun metode aera;11ah adalah yang utama. D.
PiJ:l.lr.1JAm}Al~
TiltlLLJA.1:' Sl'l'U.i.:il 1>..8LOllli'OK
Un tuk le bi.h wempertaj am kaj i.i.:m terhadap pembinaaan lrnagamaan i.Jagi Jrnlopok rayon madiya Cipu tat ini, perimbangan terhadap situasi kelowpok perlu pula mendapat perhatian lebih lanjut. Persesuaian terhapap situaini dimaksudki:rn agar pembinaan tidak terperangkap dalam asumsi umwn, seperti banyak diulas
d~
atas •
.Perimbangan perhatian terhadap keriteria umwn dan krj_ teria khusus ini akan menciptaka" perimbangan yang memadai. Perirnbangan perhatian ini sangatlah dibutuhkan pula. Perhatian yang kuat terhadap aswnsi pembinaan se cara umun1 dan lcuran,; terhadap spesifikasi kelompo]{ ma ka pembinaan keagamaan yang dilalrnanakan tidak menyen tuh
dan tidak menggarap persoalan yang sebenarn,ya ditia-
dapi oleh yang dibina. 0eoagai akibutnya m. ,ka pembinaan
95
keagamaan tidak laiH hanya se)i:edar per ton to11an ma L'ri ajaran 1slam, yan,,; dibwnbui oleh sentuhan ernosional keagamaan. Upaya ini akan tenggelarn dularn pergulatan fi hak
yan~;
dibina dalain persoalan-persoulan kehidupan rne-
reks sehari-hari. Pada dataran hasil pernbinaan bagi agen pada aldlirnya lebih tenggelam dalam persoalannya sendiri dari pada menyerap materi pembinuan, sehingga pembinaan tidak banyak membawa husil. 3ebaliknya, kalau perhatian terh,<:idap spesifikasi situasi kelompok yang lebih besar rnaka, julannya pernbinuan akan hanymt dan larut da1am keinginan dan kesu1itan yang dihadapi. Pembinaan kehilangan arah, cndrung U.dak rnemperhatikan tujuan dari materi yang disampaikan, serta pvofesionalisrne yang harus ditunjang, Kedua model yang tidak berimbang tersebut, secacara sirnpell:: terlihat tidak menguntungkan situasi pembinaan keagamaan tersehut. 0e1anjutnya bahkan rnenjadi burnerang dan pe.nyebab kekurang berhasilan kalau tidak akan dikatakan kegagalan dalam rneluksanakan pernbinaan, Dari kajian asumsi pertukaran perimbangan untuk situasi
dala~
kelompok selain yang telah disinggung se-
belumnya adalah sebagaj_ berikut, 1. Dari asumsi sukses terlihat ba!Jwa perirrnip kerja be-·
rupa pencapai.an target, rnenjalin hubungan bamk yang sal ing ma-.1gm tunglran dan ke:nandirian mertlpakan tulang
96
sj_ tuasi keagamaan para a gen terliha t pula mempunyai J{ecendrunggn mengadokau pere.nuugan, Hal ini rnenunjukkan bahwa responden tidak mau terperangkap terhadap keberhasilan dan kegagalan masa lalu. Dinamika lingkungai. telah membuat rnereka seperti itu. Prilaku l{ritis dan inovatif ini membuat stimulus tidal{ dapat berlatukan tanpa pengembangan. Kemampuan berimajinasi, memperoleh inspirasi baru dalam pemikiran, dan faktor intuisi dala., bidang Keagamaan yang sudah mulai tertanam perlu rnendapat perhatian pula.
J. J:ersoalan rdlai dalam tintl.alrnn menunjuktan bahwa unsur hubungan baik dan program penyelwnatan rnenduduti milai yang tinggi. Dal.nm si tuasi lrnagsmaan nilai sikap memberi nasehat perlu mendapat perhatian. Pende]{a tan hukum misalnya, aga){ kurang tepa t terhadap para agen ini.
4; , Persoalan penurunan ){egia tan karena adan,ya perolehan irnbalan dalam waktu yang tidak berselang lama kurang tampak, karena unsur prilaku kritis, dinarnis clan ' inova tif, Target tercapai memadai, tidak rnernbua t usaha mencapai target jadi rnenurun. Dan doa yang ter kabul tidak rnengurangi intensitas untuk berkornunitasi uengan Tuhan. Akan tetapi situasi ini terdapat dalam keadaan doa dirasakan terbaul yan'!; lebih ba nyak, yang dapat pula diartikan bahwa suasana usaha
C)'f
punggur1g keberlwsilan lrn"·ja rnereka. Hal ini termaBuK asBet proµi3i.ormlisrne Jang tuk tiLJu dituwar-tmvar, 0e gala sesua tu yang membavm hcisil irnarah iwl terse but sudah d'3pa t di pas tikan u11 tu!( diulungi oleh p8ra 2gen. ::lalah sa tu con tohnya adalah 1>m1,cul d:.1lam Dell tuk ke ·sediu.a11 belc:::-)1-.ja
s;_~:nu
de1i£!,C:J.i• siu.pu. sajc1,
ur1tL1k rner1cd-
painya, yani'; terjaring dalaw prih1ku rncnghudapi kesu litan dalam pekerjaan. Materi, pendekatan dan metode _peruoi11sar1 kec.1g;:..1rnaan dirnai:sud 11er1dalcnya rnernber•il\.e.11
perhatian terhadap ini. Ferlu kornbinasi yang arif dalam hal ini. Fada tingkat situasi keugamaan prilaku bei·doa (dalam arti
1~endekatlrnn
diri kepada 'l'uhan)
b'.3:i.mbang/ s tabil dengan perbandingan terhadap uBaha/ l'erja untulc menoapai sulrnes, dalam si tuasi bahwa dos dirasakan terkabul pada masa-masa alchir ini perlu pula mendapat perhatian. ::lituasi doa dikatakan ter kahul adalah situasi temporal. persoalannya bagaimana Jrnlau si tuasi doa berubah seoaliknya. oleh seba b i tu teologi rasional yang oendrung muncul kepermukaan iaembutuhkan kemantapan lebih lanjut. 2. Kecendrungan untuk bersiJcap kreatif dinamis dalam
meniti usaha untuk rnencapa± target dan rnraih penghu.,,, silan yang jurnlahnya bisa tidak tetap, membuat persoalan rnasa kini dan menda tan::e; merupukan bagj_an dari. keran;i;ka pi.kir dan lrnrja para agen. Dalam dci taran
98
/kerj a Jang uda term:rnuk cl:.ilarn lrn tegori mem8dai dalam rnencapai target. dituasi stabil dalam usaha dan dalam kea; :wnaan ini riwrus mcmdupa t p .1rl1a tian p .1la.
5. Dari Jegi perso3lun lrn1w,1rahall yswg dise oa bt:un tidcii{ ter·per1ul1i 8pa
~,rang
ciil1ar·apkar1
rnemb$r.i
v1ai~11u
yr~.r1g
tersendiri. l\•.,rena kiyuasi dnlam keudaan stabil,
baik Jalam situusi Kerja dar1 keugumaan n1uka sasaran nya udalan diri dendiri. Jesuai dengan temua11 la pangan maka kegagalan-kegagalan leoih oanyak difa hami
~ebagai
kesalahan dun ketidak mampuan pribadi
dalam bekerja, •>eadaan :3eperti, tnern0uat kondisi agen lebih menyelahkan diri sendiri, lebih intro speksi terhadap kemampuan pribadi. Uraian dis tern 1ne11unjukkan kemouli o·:hwa antcira si tuasi 1'@lon:pok dan si tLmsi lrnagamuan dalam kelompok terdapat saling hubungan, saling menentukan dan
salir~,
mengkondisikan. Uleh sebab i tu dalam mencip takan j_klim perimbangan puda pelaksanaan pecubinaan maka setiap pelalrnanaarn naruslah memperha tikan kedua si tuasi ter. sebut.
j:JAB VIII l'Lc;SIMPU1Al'J DAN
;~ARAN
A. ;,ESil'ilPUL.AN
Secara keseluruhan tulisan dari hasil penelitian ini berusaha untuk meLgangkat persoalan-persoalfln ke lompok agen asuransi jiwa, terutnma pudu AJB Bumi Pu tera ii'.ayon iVlauiya Ciputat, yai,g oerlcenaan dengan situakelompok dan situasi lcea .. wnaan kelompok. ll@kons truksi si tuasi kelompok dan si.tuasi lceugarnaan kelompok
dengan mempergunakan peranglca t teori
pertulcan dari Homans yang telah dikembangkan, ternya ta marnpu mengangkatnya menjadi sesuatu yang nya,ta. Kenya taan situasi kelompok dan situasi keagarnaan kelompOk mempunyai hubungan timbal balik, dan menyatu dalam kehi dupan agen, Berdasarkan kenyataan tersebut, materi pembinaan .kedgamaan perlu disusun menjadi materi dasar yang mesti diketahui oleh set:tap· orang Islam yang telah dewasa, materi praktis yang seiring dengan gerak kehidupan du nia agen, dan materi perluasan wawasan, PenµusunaE se
~
perti ini tidak boleh mengurangi keutuhan penyampaian materi dari segi aqidah, syariah dan akhlaq, karena beragama dengan pengetahuan yang sepotong-sepotong akan menumbuhkan kehiJ,lupan yang tidak dikendaki oleh ajaran agarnaitu sendiri • .Llari segi pendekatan'adalah berupa
100
pendeka tan mutual, pendeka tan lcul tur dan pendeka tan profesionalisme, Sedangkan ruetode sebaiknya berdasar kan kesepakatan, Keseruuanya itu diruaksudkan agar pembinaan keagamaan dapa t men tranfer peLge tahuan agama · da))Liaengkondi sikan kehidupan para agen sesuai dengan pengetahuan agama tersebut, dengan tetap memupuk profesionalisme yang tinggi, Dalam tingkat operasional, apa ayang disimpulkan di atas masiI1 memerlukan penjabaran-penjabaran. Situasi •. dan kondisi lrnlompolc dalam penjabaran tetap saja menjadi bahan pertimbngan. Dengan demikian diharapkan tercipta nya kondisi lcehidupan yang agamis, kondisi kerja yang seha t, yang sanga t d:i.perlukan bagi ruencapai lcesejah teraan lahfur batin, duniawi dan ukhrawi, berdasarkan Pancasila dan UUD 45, Hal ini seKaligus meningkatkan sumber daya manusia Indonesia sebagai asset nasional dan modal dasar dalam pembangunan nasional. B. SAIL-\N
J:lerdasarkan kesimpulan dia tas mska pembinaan
ke§-~
gamaan b"!gi para agen asuransi seyogyanya harus difahami sebagai investasi yang berharga karena termasuk mengga lang profesionalisme J1:erja. Ur,tuk dapa t melaksanakan pembinaan keagarnaan sepcrti yang dturaikon itu perlu adanya kaj ian lebih lanju t un tuk membu? t rancangan prog--
101
ram pe:"binaan yan:; betul-betul dapa t dipertanggung ja wabkan ketepatan, efesiensi dan mutunya. Kepada para pembina kegamaan kiranya tidak cukup untuk melaksanakan pe;nbinaan !rnagamaan sekedar bermodal pengetahua,. keagamaan saja. Oleh sebab itu kepada l~m -· baga yang menghasilkan tenaga-te11aga yang nanti diha rapkan dapa t mernenuhi kellfil'luan pembinaan disaran agar kemampuan un tuk mernaharnj. kondisi/ si tuasi kelompok dan situasi keagarnaan kelornpok, serta kemampuan merancang program yang tepat ditinjau dari berbagai kepentingan menjadi perhatian serius dalam bagian program pendidi kannya. J\.epada fihak-fihak yang terkai t dalam penyelenggaraan pembinaan ]{eagamaan hendaknya secara terbuka dan berani mau bekrja sama dengan fihak--fihak tertentu dalam melaksanaan pernbinaan, agar apa yang diuraikan di ates dapat dilaksanakan semaksimaJ. mungkin,
Shaleh, A. Rasyad, Manage1n8nt ilakwah, Bulan Bintang, Jakarta, 1977. --.. Sunarto, Kamanto, Pengantar Sosiolo~i, l,embaga .l:'enerbit Fakul tas ii;konoiiirlJiITversi b:isJ:n onesia, Jakarta,
1993. Suparlan, J:arsufli, Kebudayaan Ae;_ama Dan Mas;t:arakat, dalam Penge tahuan" Budaya, Ilmu JJJiiu-S-Oii'J'.1il dan 'Peng lrnj ian lVlasalah Masalah Agama, Parsudi Suparlan ( ed), Puslitbang Lektur Agama Badan Litbang Agama Depar temen Agama RI, Jakarta, 1981/1982. Wardhana, Ali, Asuransi ,Tiwa Sumber Dama Pembangunan Nasional, aiiTam Tabloid Dinamika, no. 69, Yayasan TinarmalJumiputera, Jal:arta, 1994.
DAFTAR
TABEL
Tabel 1 Jenis kelamin responden menurut umur
N=10
Umu r
Jenis kelarnin
% 26-35
18-25
Laki-laki Perempuan
1
Jumlah
1
10
10
aJ
%
36-45
70
1
10
4
30 40
1
7
70
2
3
% Jml
45
%
10
5 5
50 50
20
10
100
Tabel 2 Usia responden dihubungkan dengan pendidikan
N=10 P e n d i d i k a n Usia 1
18-25 26-35 36-45 45 .Tml. 1 • SLTA 2. SLTA
r&
2
% 3
% 4
% 5
% 6
%
1 10
1 10
3 JO 2 20
1 10
5 50
Agama UM.um
J. SM/ Akademi Agama
2 20
~
L
1 10
20
1
10
1 10
J'rnl
%
1
7 2
10 70 20
10
100
4 ' SM/ Akaderni Umum 5, PT Agarna 6. PT Umw11
'11 a bel 7 Kecendru11c;an respond en saat pencapaian target memadai dan tindakan tedrndap teman ;ytJ!l{'~ gt.igttl
N=10
Kecenderungan saat penca paian target memadai membantu teman Membantu bila diminta Mernbantu se -dikit Tidak rnembantu Jumlah 1•
'£indakan terhadap teman yang gagal· 1
% 2
% 3
o!
;o
4
%
Jml
u/ ,o
4 40
2
20
6
60
2 20
1
10
J
30
1 10
7 70
3
30
Membantu
2. Membantu bila diminta
1
10
1Q
100
3, Membantu sedikit 4, tidak membantu
Tabel 8 Upaya responden mencapai target saat pencapaian target dianggap memadai N=10 Upaya mencapai target
Jml
--------------Meningkat Biasa-biasa saja !Vienurun Menjadi bingung
,. 0
4
60 40
-----------··-·--- ---·-----·--·--·---·---J
u m1 a h
10
100
Tabel 9 Pilihan tindakan responden saat ada teman yang berhasil N=10
Tindakan
·--·----------Meningkatkan usaha Menj.ru caranya Berusaha menjatuhkan Tidak ada ,Tumlah
Tabel 10 Tindakan responden terhadap persaingan tidak sama agen Tindakan sendiri Mengadu pada pimpinan Menjau.'lkan diri l\1embiarkan
Memberant~s
Jumlah
Jml
%
6
60
4
40
10
100
seh~t
se -
Jml
%
3
30
2
20
5
50
10
100
Tabel 11 Dasar pengambilan keputusan responden N='IO
·---------,---------·---Da s a r
·-----·--
Pengalaman masa lalu Kebutuhan sekarang dan mendatang Petunjuk teman. .;;pekulasi J u m 1 a h
Jml
%
2 2
20 60 20
10
100
6
Tab el 12 Pekerjaan sambilan yang cocok bagi responden berdasarkan pandangan reponden terhadap pekerjaan sebagai agen N=10 Pandangan
Pekerjaan sambilan yang cocok Pegawai tetap Pedagang Wiraswasta Tidak tahu Ju m 1 a h
r"1
/0
2
% 3 .,,
2
20
1
10 10
2
20
2
20
1
1 • Pekerjaan tetap
1
1
% 4
%
Jml
"'
1
1
10
2
10 20
4
40
7
70
5
50
10
100
10
10
----
'~ 10
3. l'ekerjaan swnbilan 4. Kesenangan
2. Pelrnrjaan sementara
Tabel 13 Anggapan responden terliadap pekerjaan sebagai agen dan pemilil
% 2
AnggapaP
1
Pekerjaan tetap Pekerjaan se mentara Pekerjaan sam sambilan Kesenangan
,..
1
10
J u m1 a h
3
30
2
% 3
% 4 1
20
% 10
Jml
%
1
10
1
10
3
30
1
1
·10
1
10 10
3
30
5
50
3
30
4 40
10
100
1. Ada
3. Ditinggalkan
2. sedang dicari
4, Belum ada
Tabel 14 Tindakan responden terhadap orang yang menganggap rendah pekerjaan sebagai agen N=10
Tindakan Menolak secara keras Memberikan penjelasan Memusuhi J\llembiarkan saja J u m l a h
Jml
%
10
100
10
100
· Tabel 15 Tindakan responden buat menyelesaikan kesulitan dalam pekerjaan N=10
Tindakan Sendiri Bersama teman satu kelompok Bersama teman lain kelompok Bersama siapa saja yang bisa membantu Ju m 1 a h
Jml
%
2
20
3
JO
5
50
·10
100
Tabel 16 Sumber pengaruh responden terhadap teman sekerja N=10 Sumber pengaruh Jml Kerapian penampilan Kelancaran bisara 11.eberhasilan Kesenangan mempengaruhi
,
,_
4
%
2 3
40 20 30
1
10
Tabel 17 Faktor yang paling sering membangkitkan semangat lcerja responden Faktor pembangkit Prestasi orang lain Prestasi sendiri Nasihat teman Tuntutan tugas J u m1 a h
Jml
%
2
20
1
10
7
70
10
100
Tabel 18 Interaksi dengan teman yang berhasil dan sebab bantuan yang diterima N=10
Interaksi de ngan teman yang berhasil
Sl!>bab ban tuan yang dj_ terima 1
% 2
% 3
% 4
%
Jml
%
Mendekati Menjauhi Meruaak hubungan Memutuskan hubungan
5
50
5
50
10
100
Jumlah
5
50
5
50
10
100
1 • Sering diberi imbalan
2, Akrab di luar tugas 3. JJiminta untu}~ membantu
4. Kebisaan kerja.
Tabel 19 Interaksi dengan teman yang gagal dah sebab bantuan yang diterin1a Jii=10
Interaksi de ngan teman yang gagal
-
Sebab bantual:l yang diterima 1
% 2
% 3
Mendekati Menjauhi Merusak hubungan lillemutuskan i.±ubungan
5
50
Ju m l a h
5
50
1. sering dj_ beri imbalan 2. Akrab di luar tugas
-
% 4
%
Jml
%
5
50
10
100
5
50
10
100
3. Diminta untuk membantu 4-. Kebiasaan kerja
Tabel 20: Sebab utama bantuan yang diterima dan dassr keakraban dengan teman Sebab bantu·an yang di ·~ terima Sering di beri imbalan Akrab diluar tugas Diminta un tuk membantu Kebiasaan kerja Jumlah
Dasar keakrabab dengan teman 1
%
2
% 3
% 4
%
Jml
%
1
10
4
40
5
50
1
10
4
40
5
50
2
20
8
80
10
·100
1. Mencapai prestasi kerja
3. JJUemenagkan persaingan
2. Menjaga hubungan bai.l<
4. mencapai popularitas
Tabel 21 Gangguan yang paling sering didapat responden dalam melaksanakan tugas N=10 ----·----------·-----
Gangguan
Kurung bisa berkomunikas:i. Kurang menguasai pekerjaan Persaingan Kejenuhan
Jml
%
2
4
20 20 40
1
10
10
100
2
Tabel 22 .Dasar interaksi respondan dengan teman CJesama agen N=10
Dasar interaksi
Jrnl
Pengalarnan mass lalu Petunl}uk teman hiengharapkan keun tungan/imbalan Takut dipencilkan J
u ml a h
2
80 20
10
100
8
Tabel 23 Hubul:).gan yang mempengaruhi responden dalarn berhubungan dengan teman sekorja N=10
Hubungan yang mempengaruhi Hubungan Hubungan Hubungan Hubungan
dengan dengan dengan dengan
J,.11.:_m _l a h
ternan pirnpinan prospek teman lain
Jrnl
%
5 2 1 2
50 20 10 20
10
100
'rabel 24 Hubungan •Jntara peras21an dan tind1c.kan tntkala teman berhasJ_l ----~--·---
Perasaan ke-.. tika teman berhasil ,Tadi berse mangat
----'l'indalrnn
N=10 ta tlrnla teman berhasil
% J
1
% 4.
%
Jml
%
6
60
4
40
10
190
6
60
4
40
10
100
Frustras:L 'l'ersaingi Biasa saja J um 1 ah
·-------·------------
1 • Meningka tkan us aha' 2. Meniri caranya
3. berusaha menjatuhkan
4. tidak ada
'.ra bel 25 Kecendrungnan responden ketika tidak berhasil
N=10 c'
Kecendrungan
70
l\ileny·alahkan diri sendirl
9
90
Menyalahkan prospek liienyalahkan sistj_m yang berlaku
1
10
10
100
marah-marah dan sedih J u.m 1 ah
'rabel 26 Kecendrung13n responden lrn tika kurang berhasil dan faktor yang mempenga.ruhi pekerjaan N=10
Kecenderunga: . an responden lrntika tidak berhasil 1
Faktor yang mempengaruhi pekerjaan 2
Menyalah· kan diri sen diri litlenyalahkan prospek Menyalahkan sistim yang berlaku ma.rah-marah/ sedih J u m
1 a h
% J
7
70
1
10.
8
80
2
% 4
jml
%
20
%
90
9
1
2
20
100
10
J, Aekeluargaan 4. 'i'idak jelc,s
1. untung rugi 2. Tanggung jawab
Tabel 27 Pandangan responden terhadap praktek persaingan tidak sehat dan cara menanganinya J.IJ=10
-----------------~-·-...--- --~-
Cara menanganinya Pandangan
% 3
1
Membenci orangnya Membenci caranya u,embenci peke.rjaan Hal yang biasa
1
·10
1
10
2
20
1
10
J u m 1 a h
3
30
2
20
1, I\\emberantas sendirj.
2, Mengadu pada pimpinan
5
5
% 4
---··--%
50
50
Jml
%
'7
70
3
30
10- 100
J. Menjauhkan di.ri
4, Membiarkan
--
Tnbel 28 teman sesarna ugen dalarn perasGan responden
1~eh3diran
----------- · · - - - - - - - - - - · · - -
---·-
-
N=10 ·-----------------------
Perasaan respouden
Jml
J:'el iulung 1'ernan. selcerja Jaingan Orang lain
----·------· J
9
90
1
10
10
100
----------------·
u m1 a h
'l'abel 29 Pandangan teri18dap pe1rnrjaan dan perasaan terhadap pelrnrjaan N=10
Pandangan terhadap pekerjaan
1
1'ekerjaan tetap
1
·10
1
10
2
20
.Pekerjaan sementara
1
10
1
10
·2
20
1
10
1
?
~~o
§
10 50
5
50
10
100
l'ekerjaan i:lambilan Kesenangan
--J u m l
Perasaan terhadap pekerjaan ol J·m1 % 2 % 3 /0 % 4
- ·- ·-
a h
JO
J 3
,.~
2
·-·-··-"··----~---·---·
30
2
-----~"
-
20 _.
..
-------
_________-___ 20
..
---
.,
1 • Tug3s suci
3, lV;_enctJ.ri rela:c;i
2.
4. "eterpakaaan
l1apangan pelrnr j aan
%
Tabel 30 Kecendrungan responden lcetika mengalami kesuksesan N=10 rcecendrun~an
Menceritakan kepada teman Diam-diam saja Menceri takan kalau ada yang ber•tanya ;,;enu tup-nu tu pi J u m 1 a h
Jml
%
';
'··
8
80
10
100
'J.'3oel 31 Faktor yang mempengaruhi perasaan responden terhadap pekerjaan N=10
.i!'aktor yang mernpengaruhi Pengalarnan masa lalu Tuntutan sekarang Bayangan 1nasa depan
Jml 6
20 6()
2
20
10
100
Jml
%
7
70
1
10
2
20
10
100
2
Lingku11t~an
J
u m1 a h
Tabel 32 Sumber ketenangan responden dalam bekerja Sumber ketenangan Bimbingan dari atasan l:'etunjuk teman Mendapat irnbalan Mendapat prornosi Jurnlah
'l'abel 33 E'aktor yang mempengaruhi perasaan responden dalam peiter j aan iaktor yang mempengaruhi
Jml
U!!tung rugi Tanggung jawab 11.ekeluargaan 'fidak jelas J u m l a h
%
2
80 20
10
100
8
'l.'abel 34 Perasaan responden terhadap orang lain agwoa dalam pergaulan Perasaaan terh:idap oc·ang lain agama
Jml
Ada jarak Kadang-kadang cida ,j arak Li.dak ada jaral1: J u m
l a h
"'/0
2
20
6
60
2
20
10
100
Tabel 35 Anggapan responden terhadap ketidak berhasilan N=10
Ang;tsapan
Saya yang salah Dunia kejam 0udah r1asib J u m 1 a h
Jml
O/
/0
8
80
2
20
10
100
ri~abel 39 Agama bagi responden
Persepsi
terh~dap
agama
N=10 Jml
%
Kebutuhan Kewajiban 'l'idak j el as
4
60 40
J u m 1 a h
10
100
6
Tabel 40 Doa responden pada masa-masa akllir ini
D o a 'l'erkr1 bul '.l'idak terlrnbul 'ridak tuhu J
u m1 a h
N=10 Jml
%
10
100
10
100
Jml
%
1
10
9
10
10
100
Tabel 41 Kecendrungan responden dalan berdoa
Sesuai dengan pengalaman masa lalu desuai dengan persoalan yang dihadapi Tidak tahu J u m 1 a h
Tabel 45 Carra ,responden mengambil keputusan dalam bidang agama N=10
Cara mengambil keputusan Perenungan Mengikuti petunjuk orang lain Meniru J u rn l a h
Jml
%
7 2
70 20
1
10
10
100
'fabel 46 Cara penyarnpaian materi pembinaan agarna yang diingink 9 n responden N=10
Cara yang diinginkan Ceramah Diskusi l'erbuatan J u m l
Jml
%
7 '!
70 20 10
10
100
2
a h
Tabel 47 Persoalan yang diinginkan responden untuk diangkat dalam pembinaan keagamaan Persoalan Kemajuan orang lain Kehidupan sehari-hari Keagamaan Hubungan dengan Tuhan/ma11usia Sejarah J u m1
8
h
Jml
%
1
10
6
60
1 1
10 10 10
10
100
1
Tabel 48 Tempramen pembina keagamaan yang diingunkan responden N=10 '!iempramen yang diinginkan Jml % '
Kekelwnrgaan Rendah hati/tegas Penasehat
1
J u m1 a h
5 4
10 50 40
10
100
Tabel 49 Kesulitan responden dalam belajar agarna Islam Kesulitan ( . 1 ... " Meyakinkan diri Waktu dan tempa t Fasilitas Ceramah yang didengar kurang bagus Tidak ada
Ju m 1 a h
N=10 Jml
%
1
40 30 10 10 10
10
100
4 3 1 1
Tab el 50 Kesulitan dalam menjalankan agama sehari-hari Kesulitan Disiplin Waktu Ticl:ak ada JU M L A H
N=10 Jml
%
'if,
70
2 1
20 10
10
100
Asuransi Jiwa Borsama BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Jakarta 11/DKI Jaya JL Wolter Monginsidi No. 84 Kebayoran Baru Jakarta - 12170 Telepon : 2700374 - 2700994 Fax. : 2700540
!TERA
PENGERT!AN DASAR ASURANS! JIWA
\SURANSI JIWA ADALAH SARANA PERLINDUNGAN ATAS KERUGIAN KEUANGAN/EKONOMI ,RGA AKIBAT DATANGNYA RESIKO UMUR PANJANG ATAU UMUR PENDEK.
MANFAAT MEMILIKI POLIS ASURANSI JIWA
'olis Asuransi Jiwa dapat dipergunakan dalam pembagian warisan keluarga yang tidal< menimbulkan nasalah di kemudian hari. Sehingga kepemilikan Polis sebaiknya disesuaikan dengan jumlah leluarga/ahli waris, guna menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. 'olis Asuransi Jiwa merupakan ujud nyata daripada Kasih Sayang seseorang (Suami, lstri, Anak, ~ucu).
<epemilikan Polis Asuransi Jiwa merupakan ciri-ciri orang yang Potensial, Modern, Executive dan nerupakan Prestise tersendiri. 'emilikan Polis Asuransi Jiwa merupakan lnvestasi jangka panjang, untuk itu sebaiknya memilih 'erusahaan yang Bonafiditasnya dapat diandalkan. <epemilikan Polis Asuransi Jiwa dapat menciptakan rasa aman bagi Pemegang Polis maupun leluarganya sehingga dapat mewujudkan keluarga yang sejal1tera & bahagia. ~emiliki Polis Asuransi Jiwa adalah merupakan salah satu cara untuk mendidik masyarakat nenabung secara teratur dan disiplin.
5. Jabatan
QAgen 0Agen + Supervisor 0Agen + Pimpinan
6. Status perkawinan
0Belum kawin
I !Kawin 0Duda/Janda 6. Status dalam masyarakat
Owarga biasa []Pengurus/tokoh
B. KELOMPOK
7. Saat pencapaian target saya anggap memadai maka saya cendrung untuk:
8. Saat pencapaian target saya anggap memadai maka upaya saya mencapai target:
Omembantu teman [ ] membantu bila di diminta
0
membantu sediki t
D
tidak membantu
Omeningkat
l=:J biasa-biasa
saja
I I menurun
0 9. Tindakan saya apabila ada teman yang berhasil:
malah bingung
[ ] meningkatkan usaha
D D
meniru car any a berusaha menjatuhkan
l=:J tidak 10. Tindakan saya terhadap kegalalan teman:
ada
QMembantu
D
membantu bila diminta
0
membantu sediki t
D
tidak membantu
11. Tindakan saya terhadap persingan tidak sehat sesama teman agen:
Qmemberantas sendiri Omengadu pada pimpinan [Jmenjauhkan diri Omembiarkan
12. Dasar pengambilan keputusan saya dalam tugas lebih sering ditentu kan oleh:
[Jpengalaman masa lalu [Jkebutuhan sekarang dan mendatang Opetunjuk teman Ospekulasi
13. Pekerjaan sambilan yang cocok ba gi agen asuransi:
Opedagang t=Jpegawai tetap [Jwiraswasta Otidak tahu
14. Pekerjaan sambilan saya disamping jadi agen:
Dada [ ] sedang
dicari
[Jsaya tinggal []belum ada 15. Saya menjadi agen ini dengan anggapan jadi agen adalah pekerjaan
[]tetap []semen tar a []sambilan 0kesenangan
16. Tindakan saya terhadap orang yang menganggap rendah pekerjaan sebagai agen asuransi:
Jlmenolak secara keras [Jmemberikan penjelasan Omemusuhi
17. Kesulitan dalam pekerjaan lebih suka saya selesaikan:
Osendiri Obersama teman 1satu kelompok
D
bersama teman lain kelompok
LJ bersama
siapa saja yang bisa membantu
18. Teman sesama agen sering terpengaruh oleh saya karena:
D
0
kelancaran bicara
D 0 19. Yang paling sering membangkit kan semangat kerja saya:
kerapian penampilan keberhasilan kesenangan saya mempengaruhi
I I prestasi
LJ prestasi
D 0 20. Saat ada teman yang berhasil maka saya:
0
sendiri
nasihat teman tuntutan tugas mendekati
Omenjauhi
0
merusak hubungannya dengan orang lain
D 21. saat ada teman yang mengalami ke gagalan, maka saya:
orang
lain
memutuskan hubungan
Omendekati
I I menjauhi
l=:J memencilkan i=:J biasa-biasa 22. Sebab-sebab utama bantuan dari teman adalah:
I I sering
saja
diberi im-
balan
!==1 sering
akrab diluar
tugaR
J
n
J dimilliiabbfll'ltl.lftn kebiasaan ker-ia
23. Gangguan yang paling sering saya temui dalam tugas:
D
0 O
kurang bisa berkomunikasi kurang menguasai pekerjaan persaingan kejenuhan
24. Keakraban saya dengan teman se kerja selama ini lebih didasar kan kepada:
0
mencapai prestasi kerja
Omenjaga hubungan baik
tJ memenangkan
per-
saingan
O popularitas 25. Model hubungan dengan teman yang saya lakukan lebih didasarkan kepada:
l":lpengalaman masa lalu
O
petunjuk teman
D
mengharapkan ke untungan/imbalan
0 0
takut dipencilkan
26. Cara saya berhubungan dengan te teman man sekerja lebih dipengaruhi oleh Qpimpinan pengalaman berhubungan dengan: prospek
O
27. Keberhasilan teman sesama agen mem buat saya:
28. kalau saya kurang berhasil dalam tugas keagenan saya cendrung:
0
teman lain
n
jadi bersemangat
0 D 0
frustrasi tersaingi biasa-biasa saja
n
menyalahkan diri -- sendiri
0
menyalahkan prospek
D
menyalahkan sistim yang berlaku
D
marah-marah/ sedih
29. Saat mengetahui adanya praktek persaingan tidak sehat antara teman sesama agen, saya merasa
c=Tbenci kepada orang nya
D D l___j
30. Kehadiran teman sesama agcn lebih saya rasakan sebagai:
benci cara kerja nya benci pekerjaan se bagai agen hal yang biasa
l ] pelindung
0
teman sekerja
Osaingan
0 31. Pekerjaan sebagai agen lebih saya rasakan sebagai
oranglain
[ ] tindakan penyelama tan (tugas suci) [ ] lapangan pekerjaan
Q
mencari relasi
[ ] keterpaksaan saj a 32. Saat saya mengalami kesuksesan cendrung untuk saya:
[ ] ceri takan [] diam-diam saja [ ] ceritakan kalau ada yang tanya [ ] menutup-nutupi
33. perasaan saya terhadap pekerjaan lebih dipengaruhi oleh:
0
pengalaman masa lalu
[ ] tuntutan sekarang [Jbayangan masa depan
0 34. Perasaan saya akan lebi tenang tatkala ada
lingkungan
I I bimbingan
dari
atasan
LJ
petunjuk teman
[ ] mendapat imbalan [ ] mendapat promosi 35. perasaan saya dalam menjalankan tugas lebih dipengaruhi oleh rasa
[ ] untung rugi
0
tanggung j awab
[ ] kekeluargaan
Q
tidak jelas
36. Dalam pergaulan dengan orang lain agama saya merasakan:
[ ] ada jarak
0
tidak ada jarak
[ ] kadang ada ada jarak
C. AGAMA
37. saat mengalami ketidak berhasilan dalam tugas saya meng anggap:
[ ] saya yang salah
0
dunia kejam
[] sudah nasib 38. Saat mengalami keberhasilan dalam tugas saya menganggap
0
hasil kerja keras
[i
kebetulan
[ ] anugrah Tuhan 39. Pekerjaan sebagai agen sepanjang pengetahuan agama yang saya miliki
0 diboleh kan D dilarang
tJ tidak 40. Guna agama bagi saya sebagai
jelas
[ ] pegangan hidup [ ] tempat mencari ketenangan [ ] masih belum jelas
41. Agama bagi saya adalah
42. Pada saat terakhir ini saya merasa doa saya
0
kebutuhan
0
kewajiban
0
tidak jelas
[] terkabul [ ] tidak terkabul [] tidak tahu
0
43. Saya cendrung berdoa untuk hal yang:
0
sesuai dengan pengalaman masa lalu sedang saya hadapi
D tidak 0
44. Antara doa dan kerja bagi saya
0 0 45. Tatkala doa merasa tidak terkabul saya cendrung
tahu
lebih utama kerj a lebih utama doa dua duanya samasama u-'cama
Omarah
Q
pasrah
D tak 0
46. Seringnya doa saya tidak terkabul, maka saya cendrung
ambil peduli
malas berdoa
[ ] lebih rajin berdoa [ ] biasa-biasa saja 47. keputusan saya dalam bidang keagamaan lebih sering melalui:
[ ] perenungan
0
mengikuti petunjuk orang lain
Omeniru 48. Materi pembinaan agama Islam yang saya inginkan disampaikan dalam bentuk: 49. Materi pembinaan keagamaan hendalrnya selalu dikaitkan dengan persoalan_______________________ 50. Orang yang akan memberikan materi pembinaan keagamaan saya harapkan yang bertempramen
---------------
51. Kesulitan saya dalam belajar agaffla Islam adalah:
DESAIN OPERASIONAL P BNBLI'rIAN
a.n. Drs. "ZWar Chatib Dosen .i!'akultas JJakwah IAIN Syarif Hidayatullah JAKARTA
I. JUDUL PEMBINAAN 1illAGAl\llAAN BAGI AGEN ASURANSI JI\VA
Studi Kasus di AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Ciputat II.DASAR P1'MIKIRAN Pembinaan keagamaan .,, Islam - pada kenya taannya selalu dihadapkan kepada berbagai lapisan dan kelompok yang ada di masyarakat. Aswnsi asUlllBi umum yang dipergunakan dalam pernbinaan bagi lapisan dan kelornpok tersebut ka dang kala tidak marnpu menyentuh persoalan-persoalan yang berhubungan dengan spesifilmsi kelornpok. Uleh se bab itu pengenalan terhadap kelornpok yang rnenjadi sasaran pernbinaan keagamaan sangatlah diperlukan, agar pembinaan keagarnaan tersebut dapat terlaksana berlandaskan konsep operational yang lebih tepat dan akurat. Kelompok-kelornpok seperti yang digarnbarkan diatas akan senantiasa tumbuh, berkembang mengikuti irama perkem bangan masyarakat. Salah satunya adalah kelompok yang muncul dan mengeksiskan diri rnengikuti perkernbangan industri perasuransian di Indonesia, yang disebut dengan kelompok agen asuransi jiwa. Sejalan dengan perkembangan yan~ cendrung meningkat dalam hal industri perasuran sian di Indonesj_a, berarti bahwa warga yang rnenjadi agen asuransi selalu bertambah dari waktu ke waktu, ter masuk di dalamnya yang rnenjadi agen asuransi jiwa. Dari segi pernbangunan nasional, pernbinaan keagamaan ini
merupakan bagian dari aspek pembangunan mental spritual
yang harus mendapat perhatian sebagaimaiaa diamanatdiamantkan oleh GBH:N. l!isamping itu, para agen asuransi JlWa ini te.rmusuk sumber daya yang patut pula mendapat perhatian, dalam hal pembinaaannya. Pada masa PJPT ke II dana suransi jiwa, pasar modal, dana pensiun mempunyai prospek yang bagus sebagai sum ber dana pembangunan nasional (Ali Wardana, Dengan demikian, pembinaan keagarnaan bagi agen asuransi jiwa ini penjadi penting pula artinya. Salah satu diantara sekian banyak kegiatan perasuransian di Indonesia adalah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 (AJB Bumi Putera 1912). Perjalan yang ditempuhnya sudah menghabiskan waktu yang cu kup panjang, daya jangkaunya juga cukup luas dan l{ernapanannya sudah berkembang. Untuk i tulah penelitian ini memilih sasaran kelompok agen asuransi ji~ wa tersebut, dengan memilih lokasi penelitian di AJB Bumi Putera Rayon Madya Ciputat. III.
PERMASALAHA:N Kelompok Agen AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Ciputat, seperti halnya kelompok-kelompok lain yang ada di masyarakat, tumbuh dan berkemb~ng dengan dengan spesifikasinya sendiri. Dalam hal ini tentulah spesifikasi kelompok dari kumpulan orang-orang (individu-individu) agen asuransi. Kegi 8 tan pembinaan keagamaan terhadap kelompok ini selalu dihadapkan kepada spesifikasi tersebut. ~er soalan spesifikasi ini akan mempengaruhi tingkat efektivitas, efesiensi, ketepatan dan keakuratan
pembi-nc,an keagamaan yan13: dilaksanakan. Mene;iugat kelompok agen asuransi AJB Bumi Putera 1912 Rayom madiya Ciputat ini mempunyai spesi.fikasi tersendiri pula, maka persoalan yang miuncul adalah pembinaan yang bagairnanakah yang ~at bagi karyawan asuran~~ jiwa. Dari permasalahan tersebut ada beberapa aspek yang harus dijelaskan sebagai sub rnnsalah agar ma salah tersebut terpecahkan. 1. Bagaimana profil agen asuransi J1Wli1 dimaksud. 2. Pola (sikap dan pandangan) keagamaan yang tumbuh diltalangan mereka. 3. Pembinaan keagamaan yang J;i;agaimanakah yang tepat berdasarkan point 1 dan 2 diatas. IV.
TUJUAN DAN KEGUNAAN PBNELITIAN A. Tujuan penelitian. Penelitian ini oertujuau mendiskripsikan den mem berikan inf ormasi tentang pembinaan bagi agen asuransi yang berdasarkan spesifikasi kelompok i tu sendiri, dalam J:L1l ini agen AJB Bu'.ni Putera 1912 Rayon ~diya biputat. B. Kegunaan penelitian. 1. Hasil peneli tian ini diharapkan sebagai sa lah satu acuan bentuk pembinaan keagamaan bagi agem asuransi yang beragama Islam, berdasar kan data empirik. 2. Sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan dari fihak yang terkait. 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi para peiqksana pembinaan keagamaan di kalangan agen asuransi jiwa.
:V,
KBHANGKA TEORI Tatkala dakwah dalam arti pembinaan keagamaan diha -
dapkan kepada agen .isuransi JlWa, ternyata para agen tersebut terbagi kedalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan seorang supervisor yang juga merang kap sebagai agen. untuk memahami kelompok kecil ini dipergunakan seperangkat teori dari Homans. Ada tiga perinsip yang dipakainya untuk melihat lee lompok keci.l, yai tu kegia tan, interaksi dan perasaan Ketiga komponen ini tidak berjalan sendiri-sendiri , tetapi berada dalam posisi saling terkait dan saling pengaruh mempengaruhi dalam dinamika sebuah kelom pok. Selanjutnya dipergunakan teori pertukaran yang disan darkan kepada perinsip cost and reward (biaya dan imbalan), Sekalipun teori ini pada mulanya uerdasarkan perinsip ekonomi, p111da kenyataannya juga mel.Lbat kan perinsip psikologi. Penterapan teori ini terha dap kehidupan sosial yang lebih luas (tidak hanya me liba tlrnn unsur ekonomi), oleh Homans dengan memakai lima asumsi dasar. Asumsi tersebut berkisar di sekitar persoalan frekuensi ganjaran dalam tindakan, sti muli yang mirip dengan yang terjadi pada masa lalu terhadap suatu tindakan, ke;}.enuhan terhadap ganjaran karena sudah diperoleh pada waktu yang berselang tidak lama sehingga mempengaruhi tindakan, dan kurang atau tidak diperolehnya ganjaran dari suatu tidakan bisa menimbulkan kemarahan. Sekalipun kelima asumsi diatas dapat dibedakan dengan tegas, namtui dalam kenyataannya tersebar sedemikian rupa sehingga secara bersama-sama atau terpisah mempengaruhi kegiatan, interaksi dan perasaan yang ada pada suatu kelompok. Memang ada kritik yang tajam terhadap teori diatas. Kelemahan paling mendasar adalah persoal-
an stimuli yang sangat terikat dengan masa lalu. Nle nurut para pengkritik, orang tidak hanya terikat de ngan rnasa lalu tapi juga bagian dari hari ini dan masa depan. Alternatif yang dikemukakan adalah akan lebih baik kalau mengacu kepada struktur ketimbang stimuli, karena struktur lebih mengkait kepada peme nuhan kebutuhan. Struktur tumbuh dan berkembang, hancur dan muncul sesuai dengan tuntutan kebutuhan sekarang dan masa mendatang. Secara paradoksal keritik ini memang sangat sulit untuk di kompromikan. Adalah sangat berbeda antara orientasi lcemasa lalu dengan orientasi ke ma sa kina dan mendatang. Untuk tidak terjebak dalam pertentangan kedua kutup tersebut jalan yang ditempuh adalah dengan tetap memakai s$imuli dengan tidak meng abaikan perspektif masa kini dan mendatang. Alasan un tuk itu adalah bahwa perjalanan kelompok adalah sejara rah, sedangkan sejarah tidak bisa dilepaskan dari penggalan masa lalu, kini dan yang akan datang. Da~enggalian data lapangan, hal ini tentm akan menjadi bagian yang mendapat perhatian, dan digarap secara hati-hati. Pembahasan akan melibatkan stimuli dan juga persoalan struktur. Lebih jelasnya, tentulah prinsip psikologis akan menyeruak persoalan kepastian dan ketengngan, sedangkan prinsip ekonomi mengarah lciepada hasil dan konfortabl~(sekarang dan masa datang~ 0 Untuk mendudukkan persoalan stimuli yang psikologis dan tindakan un tuk masa kini (mendatang), dipakai asumsi intusi dan para digma. Dari segi intuisi tidak semua tindakan bei'dasarkan stimuli pada mesa lalu. sedangkan pada paradigma (yang berbau sejarah), struktur hadir tidak hanya berdasarkan sejarah tetapi juga berdasarkan pan dangan sekarang terhadap kebutuhan. Data yang berda -
sarkan respon sangat diperlukan pula. Melal~i teori tersebut akan dicoba mengangkat spesi fikasi kelompok. Secara teoritis disebut dengan teo ri pertukaran. Kemudian dilanjutkan dengan menganglli kat pandangan serta sikap keagamaan yang tumbuh dan menjadi milik mereka. Dengan memperhatikan tersebut akan dianalisis persoalan pembinaan agama terhadapilllereka. Untuk lebih jelasnya adalah seperti diagram berikut ini&
teori portukaran
I
T I
1§1
.!xj
l
al
+>
ml •d
·.-!
ra
bJJ
H <].) +>
..\4
·.-!
<].)
r:1
R
al al Ill
OJ
H Q)
p,
_,.
r-·
Agen asuransi jiwa (kelompok -kelompok)
VI.
RUANG J"INGKU1' PENBLITIAN
Dalam ruang penelitian ini tercakup masalah variabel dan peristilahan. A. Variabel. 1. Variabel terikat. a. Materi pembinaan keagamaan b. pendekatan dan metode pembinaan keagamaan. 2. Variabel bebas. a. Profil kelompok agen. b. Pola (pandangan dan sikap) keagamaan kelompok agen • J. Variabel kontrol. a. agen yang bergama Islam. b. minimal telah rnenjadi agen selama 6 bulan. c. menjadi agen dan merangkap pimpinan. 4. Variabel antara. a. Perbedaan jenis kelamin. b. perbedaan Umur. o. Perbedaan pendidikan, d. Perbedaan status. dalam kesgenan. e. Perbedaan status keluarga 5. Variabel extran a. Tingkat kemampuan ekonomi. b. pertemanan dengan orang non agen. c. kondisi kejiwaaan masing-masing. B. Konsep. 1. Kelompok. Pengertian kelompok yang d!il.pergunakan adalah kelompok dalam arti asosiasi. Kelompok asosiasi ini mempunya kesadaran kelompok, organisasi, interaksi (Bursteds, dalam Kamantm Sunarto). Mengikuti. Mengikuti pendapat Homans, ciri yang tidak dapa t di tinggalkan :: dipakai dalam kelom. nok kecil- bahwa interaksi kelomnok ditandai
oleh frekuensi tatap muka yang cukup tinggi. 2. Kelompok kecil. Suatu kelompok yang secara teoritis terdiri paling sedikit dua orang, dimana orang-orang saling berhunbungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan yang mengaaggap hubungan i tu sendiri penting baginya. Dulam penelitian ini lebih dibatasi dalarn arti working grou.r (ke lompok kerja), sebc.\gaimana layaknya y"'ng terdapat dalarn sistirn yang berlalku bagi agen AJB Bumi Putera 1912. 3. Agen asuransi jiwa. Dalam diskrip kerja yang oerlku bagi AJB Bumi Putera 1912, agen asuransi jiwa disebut sehgai agen/ petugas dinas luar dengan fungsi utama rnencari prospek (orang yang mau dan mampu, ser ta memenuhi syarat untuk rnembeli program asu ransi jiwa), dan rnelaksanakan penutupan (pe laksanaan akad penjualan dengan prosedur/tata cara yang telah di tentukan perusahaan). Dengan demikian agen ditmntut untuk mempunyai kemam puan salesmenship yc:mg memadai. S ebagai sales man adalah wakil perusahaan yang bertugas un menghubungi rn,syarskat dan memperkenalkan serta menjual hasil produksi perusahaan. Karena itu ia juga sebagai penasehat bagi calon pem beli, dengan menyodotkan program asuransi jiwa agar mereka mengerti akan arti program keselatan yang dikandung oleh asuransi. 4. Pertukaran. Yang dimaksud dengan pertukaran adalah analisa m.engenai hubungan sosial berdc1sarkan. prinsip cost and reward(biaya dan ganjaran). l\ilenurut
Homans dalam Jhohson:19s6, analisa ini dikem -
b~ngkan
d~lom
situasi solsial yang luas, de-
ngan batasa situasi sosial yang bersif'at hubungan individual (kelompok kecil). Tindukan yang melibatkan interaksi dan perasaan akan senantiasa berada dalam perhitungan cost dun reward. deperti kesediaan ur.,tuk mengadakan hubungan secra inf'ormal denga11 daharapan men dapat tukaran berupa ganjaran dalam arti kelancaran dalam hungan f'ormal dengan individu yang sama. 5. h.egia tan. Su du t pandang ten tang lcegia tan ini mempunya i banyak segi dan alternatif'. Dalam hal ini ke giatan ini dibatasi secura sosiologis sebagai prilaku aktual yang digambarkan pada tingkatan yang kongkrit (JHonson:1986). Untuk memaha mi agen asuransi jiwa tentunya dibatasi pula dengan kegiatan individua l sebatas kegiatan sebagai agen asuransi dan antar sesama agen, 6. Interaksi. Sebagaimana kaidah urnum interaksi difahami se bagai contak dan hubungan yang saling berpe ngaruh, dilaksanakan oleh minimal dua individu. Interaksi ini dapat dilacak memalui frekuensinya, aiapa memulai dang dengan siapa • melalui saluran apa, dan seterusnya. Dengan demikian secara lebih tegas interaksi dif'aha~ mi sebagai kegiatan apa saja yang merangsang atau dirangsang.kegiatan orang lain (Jhonson: 1986). 7. Perasaan. Sekalipun perasaan, sepintas bersifat internal dan individual, namun dalam kontek penelittii61
an ini sebagai yang external. Sifat yang difa ..
hami secara ekternal ini ditandai oleh prila ku yang mencerminkan sifat yang internal • 8. Pembinaan keagamaan. Seperti diaswnsikan dari awal, pemelitian ten tang pembinaan keagarnaan ini secara operasional berada dalam kerangka dakwah. Pembinaan dimaksud adalah pelaksanaan dakwah yang di beri makna intensif dan spesifikasi sendiri berdasarkan spesifikasi kelompok.
VII.
MJSTODOLOGI A, Peneli tian ini akan dilaksanakan di AJB BV1ni Pu-
tera Rayon Jllladya Ciputat. B. Objek penelitian adalah Agen AJB Bl:Jlili Putera 1912 Rayon Jllladya Cipu tat, yang beragama Islam sa ja. ij, Penelitian ini rnernakai metode kwantitatif, yaµg berkonsekuensi harus adanya sampel daiham pengwnpulan data. D. Populasi dan sampel. Populasi penelitian ini memall:ai patokan definete population, Sedangkan sampel mengambil bentuk to tal sampling. E. Pengumpulan data dilaksanakan dengan memakai instrumen angket, wawsncara dan studi kepustakaan.
VIII. CARA KERJA A. Pengwnpulan data lapangan dan kepustakaan dilaksanakan langsung oleh peneliti. B. Dalarn hal yang dianggap perlu akan dikonsultasi kan dengan ahlinya. c. Setelah diadakan evaluasi data, maka dilaksana kan analisa data non statistikal, yang kemudian akan menjadi balmn laporan •
IX.
JADWAIJ PC:LAK.:lANAAN
Peneli tian ini dijadwalkan No.
Sl)
b:.;ga i berikut.
Kegiatan
Bulan April
1 • Studi pendahuluan
x
2. Pembuatan proposal
x
3. l'ersiapan operasional dan
pembuatan DO 4. Pembuatan instrumen 5. Pengmnpulan du ta 6. Analisa d:.;ta dan laporan
X.
Mai
Juni
x x x x
PEkUCSANA .PENELI'l'IAJIJ
Peneli ti an ini dilak::mnalcan secara individual oleh dosen Fakul his Dakwah IAIN Syarif Hidaya tullah Ja karta, a.n. Drs. ''zwar Chatib. XI. BIAYA Biaya penelitian ini berasal dari anggaran yang sudah disediakan dan ditetapkan oleh IAIN Syarif Hi dayatullah Jakarta untuk penelitian individual bagi fakultas Dakwah. XII. SUSlJNAN LAPORAN Dalam rangka memudahkan memudahkan penulisan laporan diperlukan susunan penulisan laporan. Susunan penulisan dimaksud pada intinya sebagai berikut. Sebagai pendahuluan bagian ini memuat Bab I latar belakang, ma~alah, teori, konsep tujuan, kegunaan dan metodologi. Disisiai juga dirwnuskan dasar-dasar pemikii0an.
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Pada bub ini diusahanan pendiskripsian secru·a umwn tent .ng agen asuransi AJB Bumi Putera 1912 Hayon madya Ciputat, yang be.rae;an1a Islan1 saja ~ Bebei·epa segi d.:ri kondisi riel seperti jumlah, perbedaan···perbedaan la tar belakang merupakan bac;ian yan,; terpisahkan. Gambaran tentang spesifike1Si kelornpok secara umum, berdusarkan telusuran data duri segi kegiatan, interaksi dan perasaan yang berkerr.bang. iliharapkan dapat menemukan spesifikasi dari kelom pole agen 1,1suransi. lVlemuat gmnbaran tentang pola (pandangan dan sikap) yang berkembang pada kelompok agen dalam bidang keagmnaan, Sikap dan pandangan ini diharapkan dapat menggam barkan situnsi keagamaan aktual yang ada pads mereka. Berisikan analisa terhadap agen asuransi berfl.asarkan spesifik8 si kelompok dan situasi keagamaan yang ada pada mereka. Hal ini dirnalrnutlkan tentunya untuk mem buat suatu arah teriladap pernbinaan )J:eagamaan yang sesuai buat mereka. Tinjau annya memuat segi materi, pendekatan, dan metode yllng memungkinkan. Berdasarkan analisa terdahulu, diberikan sekedar kesimpulan dan 18rngkah -langkah y3ng sebaiknya ditempuh, sebagai bahan pertil!lbangan, usul dan rrkomendasi.
Usulan Penelitian a.n. DRS. AZWAR CHATIB Dosen Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah J
I.
A K A R T A
Judul PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI AGEN ASURANSI JIWA Studi kasus di Asuransi Jiwa Bumi Putera Rayon Ciputat
II. Dasar Pemikiran Pembahasan tentang dakwah sebagai upaya mendukung
pe-
laksanaan dakwah secara operasional telah banyak dilakukanoleh para ahli. Berbagai kajian dan bentuk tulis3n dengan mudah dapat ditemukan. Secara operasional kajian tersebut kelihatannya masih merupakan kebutuhan
dan
merupakan upaya yang berskesinambungan. Perkembangan masyarakat selalu menuntut landasan konsep operasional dakwah yang lebih tepat dan akurat. Dakwah senantiasa dihadapkan kepada berbagai lapisan dan lompok yang ada di masyarakat. Persoalan
ke-
spesipikasi
kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, tidak jarang membuat kegiatan dakwah terbata-bata, lantaran
kurang
komunikatif terhadap kelompok bersangkutan. Persoalannya kareria dakwah dalam arti pembinaan keagamaan
itu
tidak didasarkan kepada pengenalan yang memadai terhadap kelompok yang menjadi sasaran. Pembinaan keagamaan sering pula dilaksanakan dengan
dasar
asumsi-asumsi
umum. Salah satu kelompokyang terdapat di tengah-tengah masyarakat adalah kelompok agen asuransi jiwa. Kelompok ini eksistensinya di tengah-tengah masyarakat semakin terlihat seiring dengan perkembangan perasuransian di In-
2
donesia. Keberadaan kelompok asuransi jiwa ini
pada
hakekatnya haruslah mendapat perhatian sebagaimana kelompok lainnya sebagai salah satu sasaran
pembinaan
keagamaan. Pembinaan keagamaan terhadap kelompok ini akan efektif, efesien, tepat dan akurat manakala
lebih dilatar
belakangi oleh pengenalan yang memadai terhadap kelompok agen asuransi tersebut. Disini terlihatlah
arti
penting penelitian pembinaan keagamaan bagi kelompok agen tersebut. Apalagi industri perasuransian di Indonesia menunjukan perkembangan yang cenderung meningkat, yang berarti bahwa warga yang menjadi agen ini selalu bertambah dari waktu ke waktu. III. Permasalahan Sejalan dengan latar belakang pemikiran di atas
maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah pembinaanyan:i bagaimanakah yang tepat bagi karyawan
agen asuransi
jiwa. Dari permasalahan tersebut dijabarkanlah beberapa sub permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana profil kelompok agen asuransi jiwa. 2. Bagaimana sikap dan pandangan keagamaan yang tumbuh di kalangan agen asuransi jiwa. 3. Pembinaan keagamaan yang bagaimanakah yang tepatsesesuai dengan hasil gambaran point i dan 2 diatas. Dalam menjawab
persoalan~persoalan
diatas tentunyaakan
dipergunakan seperangkat teori. Pemilihan teori dimaksudkan sangat terkait sekali
de-
ngan tipe dan tempat persoalan tersebut. Pertimbangan yang sangat mendasar dalam hal ini adalah proto dari kelompok agen asuransi jiwa. Secara umum
tipe mereka
merupakan kelompok karyawan yang jumlahnya sangat tergantung kepada besar kecil perusahaan asuransi tempat
3
mereka. bekerja. Na.mun demikian secara umum pula
bahwa
a.gen asuransi ini selalu bekerja dalam kelompok
kecil
yang pada t.ingkat. bawah dipimpin oleh seorang suvervisor. Oleh sebab itu cara pandang terhadap objek
penelit.ian
ini sangat d.idasarkan kepada pengertian kelompok kecil. Dengan demikian penelitian ini bertumpu pada dinami.ka kelompok kecil. Sebagai t.indak lanjut dari cara pandang tersebut
maka
tecri yang di.pakai adalah perangkat teori tentang kelanpok kecil. Dalam ha.l i.ni adalah teori dari Homans. Teori Homans ini didasarkan kepada tiga asurnsi yaitu kegiatan, interaksi dan perasaan. Selanjut.nya juga akan
dibantu
dengan teor.i pertukaran dari Homans. Sa.tu hal yang sangat penting dalarn teori ini adalah pola perilaku tertentuakan bertarnbah sesuai dengan dirnana prilaku
itu
dihargai dimasa lampau dan persamaan pada situasi sekarang. Dengan demikian kita juga akan mernunculkan bagaimana sebetulnya sikap terhadap keg:Latan yang berd:Lmensi keagarnaan dalam kegia.tan a.gen asuransi jiwa. Denga.n kA.ta lain sejauh mana persoalan-persoalan keagamaan ber kaitan dalaiu keqiatan agen perasuransian, karena baik a.gen dan prospek senant:Lasa terikat dengan agarna yang d.ianut. IV. Tujuan Penelitian 1. Memberi.kan informasi tentang bentuk pemb:Lnaan keagamaan bagi agen asuransi jiwa. 2. Sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan dar:L pihak yang terkait. 3. Sebagai bahan pert:Lmbangan dar:L para pelaksana pernbinaan keagamaan di kalangan a.gen asuransi jiwa. V.
Metodologi 1. Penelitian akan dilaksanakan di Perusahaan Asuransi
4
jiwa Bumi Putera, Rayon Ciputat. 2. Sampel adala~
Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini seluruh agen yang beragama Islam, serta
beberapa
staf di kantor, terrnasuk pimpinan. 3. Pengumpulan data dilaksanakan dengan mernakai
ins-
trumen angket dan wawancara, serta studi pustaka. VI.
Cara Kerja 1. Pengumpulan data lapangan dan kepustakaan dilaksanakan langsung oleh peneliti. 2. Dalam hal yang dianggap perlu tentang data yangditemukan
akan dikonsultasikan kepada ahlinya.
3. Setelah diadakan evaluasi data, maka dilaksanakanlah analisa data, yang kemudian akan menjadi bahan laporan. VII. Tahap Pelaksanaan Peneltitian ini akan dilaksanakan dalam tahap
waktu
sebagai berikut
No.
B u 1 a n
Ta hap Penelitian
II
I L
x
Studi pendahuluan dan pembuatan proposal
2. Pembuatan DO dan Instrumen 3. Perbaikan Instrument
III
:
x
:
x
4. Pengumpulan data
x x
5. Pengolahan data, penulisan laporan
6. La po ran
x x
VIII. Pelaksana Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian individual, dilaksanakan oleh Dasen Fakultas Dakwah IAIN
yang Syarif
5
Hidayatullah, Jakarta; an. Drs. Azwar Chatib. IX.
Biaya Biaya penelitian iniberasal dari anggaran yang
disedi~
kan dan ditetapkan oleh IAIN Syarif Hidayatullah
Ja-
karta untuk penelitian individual bagi F'akultas Dakwah.
/ old1 !nstJttl! d.i11 J-,1f,,11Ji,n. 1.kn).':!n 1't·n~4bUwn
k~·kn111.1n
) \[111LJ)
l-h~c·mpLu
\lllluk
l'u~al
l'l'nditian d;111
p.1cl.i .\Ln;..ir.Jk.i!
B I .-\ Y \
SJ.8.l
cl{ifl.
4.52-71
PLMBAYARA~;
M.t~}J1.ikJ1
lh\11 sesu:11 dt'llt:Jn p.1\JI -l d1 atas d.1n tt'lJli rncndilpa! rckoml.'ndasi d:in Pu~t i'l'ncl!tian dan Pcntot· Jbdian pJdJ
MJ~y;Jr,1k.11
Ar.ib!IJ ll·rii)JU l'l!l,\1-: !<..!UV/\ titLiJ... dapat rnt•nyl.'k.•....11kJn pl.'kt'JJa<11111ya sa111pai hat:is waJ..t\1 ).ing d1tl'ntu\...,1n, kq1Jda
PlllAt.: KFDLIA dikl.'nakan dl'ntb
lian kt'll.'r!ambJtan, dt:ngan 111Jl<.s1n1u111 denda 2.
~t·bt'SJr
linw
sehc~ir )Jiu
j\l'l\l'll
Apabda tcrJadi li;il-h;il di luar kt·111Jmpu3.n PIHAK K IJ)LJ/\
(5
yan~
1
~)
rx-rinil {I o/oo) sctiap
dari biaya_
dihuktikan oleh suatu tim yanµ
d1bt·n1uk nkll krdu;i hdah p1h.1k, rn.1L1 ~anJ...si Jan dcnda tl'rSl'but pada pasal ini tidak hcrla·
'" PaSJ! 8
PENUTUP Ker;a ini d1h11a1 dl'n~an Sl'hcrwr-bcnarny;i untuk diindahk:ui
PlllAK KEDLIA,
»../ · {,/'•Jr;,,,
I I ' / 7 ;f//, t : l
Drs.Azwar Chatib
·----
15
NII'.
150 220 807
Ttdllll
SAT P2M
' . 'y ~'~[5·11. /,,...--- I\lP
1f0 012 956
I
ul. Umam
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI II SYARIF HIDAYATULLAH II JAKARTA l<'AKlJLTAS DA'WAH . Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412
SURAT
Telepon:
741606 - 741925
KETERANGAN
No.PT,0.31/FD/75/ V /1994
Dekan !Pakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Ja,karta menerangkan bahwa N a m a N .i p
Pangkat/Gol Jabatan Alamat
Drc.Azwar Chatib 150 220 807 Asisten Ahli/ III B Dosen Fakultas Dakwah IAIN Sya.rif Hidayatullah Jakarta. Rt.006/Rw.04 No.35 Jati Padang Pasar Minggu.
bermaksud mengadakan penelitian tentang " Pembinaan Keagamaan Bagi Agen Asuransi J.iwa ( Studi Kasus di Asuransi Jiwa Bersama Bill!!.i Putera 1912-·Rayon Ciputat ) , pada tahun 1994. Demikian surat keterangan ini. dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 2 Mei 1994
PROF.
.•·
0.IB SUMINTO
012 955
~'