EKSPERIMENTASI MODEL GGE DITINJAU DARI PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs SALAFIYAH SYAFI’IYAH GROGOLPENATUS Sinta Aryanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah pretasi belajar matematika pada materi bangun datar dengan pendekatan pembelajaran GGE akan lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran ekspositori; (2) apakah prestasi belajar siswa dengan partisipasi belajar tinggi lebih baik daripada partisipasi belajar sedang dan rendah; dan apakah prestasi belajar siswa dengan partisipasi belajar sedang lebih baik daripada partisipasi belajar rendah; (3) apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran GGE dengan partisipasi belajar siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Grogol Penatus Petanahan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Salafiyah Syafi’iyah Grogol Penatus Petanahan Kebumen tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengambilan data adalah metode dokumentasi, observasi dan tes. Instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar dan observasi partisipasi belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan uji anava dua jalan dan komparasi ganda untuk uji lanjut anava. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran GGE memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari metode pembelajaran ekspositori pada materi bangun ruang sisi datar, partisipasi belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari partisipasi belajar sedang dan rendah pada materi bangun ruang sisi datar, partisipasi belajar sedang memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari partisipasi belajar rendah pada materi bangun ruang sisi datar, serta tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan partisipasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Kata kunci : model pembelajaran GGE, prestasi belajar, partisipasi
PENDAHULUAN Matematika merupakan suatu pelajaran yang berbentuk abstrak. Matematika mempunyai banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor dari dalam diri peserta didik sendiri misalnya, minat belajar, partisipasi belajar, gaya belajar, sikap terhadap matematika, serta kemampuan berpikir konvergen dan divergen. Selain pembelajaran matematika diarahkan untuk mengembangkan prestasi belajar siswa, pembelajaran matematika juga diarahkan untuk mengembangkan kebiasaan dan sikap belajar yang berkualitas, yaitu pada karakteristik partisipasi belajar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada bulan November 2015 di MTs Salafiyah Syafi’iyah Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
145
Grogol Penatus Petanahan proses pembelajaran siswa masih berpusat pada guru. Disamping itu dari hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII menyatakan bahwa prestasi siswa masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah (1) apakah pretasi belajar matematika pada materi bangun datar dengan pendekatan pembelajaran GGE akan lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran ekspositori, (2) untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa dengan partisipasi belajar tinggi lebih baik daripada partisipasi belajar sedang dan rendah; dan apakah prestasi belajar siswa dengan partisipasi belajar sedang lebih baik daripada partisipasi belajar rendah, (3) untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran GGE dengan partisipasi belajar siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Grogol Penatus Petanahan. Menurut Djamarah (2012: 19) “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok”. WJS. Poerwadarminta dalam Hamdani (2011: 137) berpendapat bahwa “prestasi adalah hasil yang telah dicapai”. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil penilaian kemampuan nyata seseorang yang diperoleh dari usaha atau kegiatan yang telah dilakukan. Partisipasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan bagi siapapun dalam melaksanakan tugas belajarnya baik di rumah, di masyarakat, terutama di sekolah. Menurut John F. Echols
dalam Suryosubroto (2009: 293)
“partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan”. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilancarkan oleh organisasi serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Syah (2013: 87) menyatakan bahwa belajar adalah “key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan”. Menurut Sudjana (2014: 28) “belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang”. Menurut Ahmadi dan Widodo (2013: 128) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
146
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan menambah wawasan, baik dengan bimbingan guru atau dengan usaha sendiri. Menurut Silberman dalam Murni (2010: 4) “GGE adalah salah satu model belajar aktif yang menuntut siswa untuk berpikir tentang apa yang dipelajari, berkesempatan untuk berdiskusi dengan teman, bertanya dan membagi pengetahuan yang diperoleh kepada yang lainnya”. Dalam model belajar aktif tipe GGE masingmasing kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, siswa dituntut untuk menguasai materi karena setelah kegiatan diskusi kelompok berakhir, siswa akan bertindak sebagai guru bagi siswa lain dengan mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain di depan kelas. GGE memberi kesempatan kepada siswa untuk bertindak sebagai guru bagi siswa lainnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimental semu (quasi exsperimental). Penelitiandilaksanakan di MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan mulai dari November 2015 sampai Juli 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling, diperoleh sampel 2 kelas yaitu kelas VIII 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 4 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, observasi dan tes. Instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar dan Observasi partisipasi belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan uji anava dua jalan dan uji komparasi ganda. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data hasil penelitian. Analisis data pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu analisis data sebelum perlakuan dan analisis data setelah perlakuan. Dari hasil analisis data sebelum perlakuan dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji keseimbangan. Dari hasil
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
147
perhitungan tersebut diperoleh data sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal, mempunyai variansi yang homogen dan juga terjadi keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan analisis data setelah perlakuan. Ada tiga tahapan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan juga uji hipotesis. Perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas menghasilkan data sampel berdistribusi normal dan juga mempunyai variansi yang sama. Dari analisis uji homogenitas variansi data sebelum perlakuan, dengan taraf signifikansi
= 5% tampak bahwa nilai
kurang dari
= 0,5480 untuk setiap kelompok
= 3,841. Tabel di atas menunjukan bahwa kelompok kelas
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variansi yang sama. Dengan terpenuhinya sifat normalitas dan homogenitas maka anava dua jalan dapat dilaksanakan. Pengujian hasil hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu untuk melihat perbedaan berdasarkan kategori partisipasi belajar siswa (tinggi, sedang, dan rendah), pendekatan pembelajaran yang digunakan antara pendekatan pembelajaran GGE dan metode pembelajaran ekspositori. Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan: a. Pada efek utama A (model pembelajaran), harga statistik uji 4,08, ternyata
>
tingkat signifikansi
dengan demikian
0
= 41,7 dan
=
ditolak. Hal ini berarti pada
= 0,05 terdapat perbedaan prestasi belajar antara model
pembelajaran GGE dan model ekspositori pada materi prisma dan limas. b. Pada efek utama B (partisipasi belajar), harga statistik uji 3,23, ternyata
>
tingkat signifikansi
dengandemikian
0
= 159,6dan
=
ditolak. Hal ini berarti pada
= 0,05 partisipasi belajar siswa yang tinggi, sedang dan rendah
memberikan perbedaan terhadap prestasi belajar siswa pada materi prisma dan limas. c. Pada efek interaksi AB (model pembealajaran dan partisipasi belajar), harga statistik uji 0
= 3,15dan
= 3,28,ternyata
<
dengan demikian
diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi
= 0,05 tidak terdapat
interaksi antara metode pembelajaran dengan partisipasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada materi bangun ruang sisi datar.
148
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh bahwa
0
dan
0
ditolak, sehingga perlu dilakukan uji lanjut untuk melacak
perbedaan rerata khususnya pada efek utama A (model pembelajaran) dan efek utama B (partisipasi belajar). Dalam penelitian ini uji lanjut menggunakan uji komparsi ganda dengan metode Scheffe. Pada faktor baris yang terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok model GGE ditinjau dari partisipasi belajar dan model ekspositori. Karena hanya terdiri dari 2 kelompok sehingga cukup dengan melihat rataan marginalnya. Uji komparasi ganda dilakukan pada faktor sel yang terdiri dari baris (model pembelajaran) dan kolom (partisipasi belajar). Karena variabel partisipasi belajar siswa mempunyai tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah, maka komparasi ganda antar kolom perlu dilakukan untuk melihat manakah yang secara signifikan mempunyai rataan yang berbeda. Uji kelanjutan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Shceffe. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh F.1-.2 = 73,7165 > Ftabel = 6,46, maka H0 ditolak. Artinya ada perbedaan prestasi belajar siswa partisipasi belajar tinggi dengan prestasi belajar siswa partisipasi belajar sedang. F.1-.3 = 302,6077> Ftabel = 6,46, maka H0 ditolak. Artinya ada perbedaan prestasi belajar siswa partisipasi belajar tinggi dengan prestasi belajar siswa partisipasi belajar rendah. F.2-.3 = 95,3800< Ftabel = 6,46, maka H0 ditolak. Artinya ada perbedaan prestasi belajar siswa partisipasi belajar sedang dengan prestasi belajar siswa partisipasi belajar rendah.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini yaitu (1) model pembelajaran GGE memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran ekspositori pada materi bangun ruang sisi datar, (2) partisipasi belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari partisipasi belajar sedang dan rendah pada materi bangun ruang sisi datar, partisipasi belajar sedang memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari partisipasi belajar rendah pada materi bangun ruang sisi datar, (3) serta tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan partisipasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
149
Dari simpulan yang diperoleh, ada beberapa saran yang peneliti sampaikan diantaranya yaitu: (1) bagi siswa, siswa diharapkan lebih aktif, kreatif, dan dapat mengembangkan diri dalam pelajaran karena guru bukan satu-satunya sumber informasi untuk mengetahui segala sesuatu; (2) bagi guru, guru diharapkan dapat menumbuhkan rasa semangat belajar siswa dengan memberikan strategi, metode, model, dan media yang menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan rasa nyaman dan senang. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dan Widodo. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Murni, Atma, dkk. 2009. Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Group to Group Exchange untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X IPS 1 MAN 2 Model PekanbaruTahun Pelajaran 2008/2009. Tersedia dalam http://jurnal.fkip.universitas-pekanbaru.ac.id(diakses pada tanggal 7 Maret 2016). Sudjana. 2014. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: SinarBaru Algensindo. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Syah. 2013. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
150
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan