EKSEGESIS MATIUS 24:3-14 Oleh Hengki Wijaya, S.TP Pendahuluan Injil Matius adalah salah satu dari empat Injil sinoptik. Bagian pertama (Matius 24:1-36) sangat bergantung pada Markus 13:1-37 yang melukiskan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum masa akhir datang. Bagian kedua (Matius 24:37-25:30) berisikan perumpamaanperumpamaan dan bahan tradisi lain yang menganjurkan sikap berjaga-jaga. Gambaran dari pengadilan akhir (Matius 25:31-46) akan menutup wejangan ini.1 Injil Matius 24:3-14 adalah bagian Injil Matius yang menyoroti peristiwa-peristiwa sekitar kedatangan Kerajaan Allah. Adegan mengenai wejangan dikemukakan dalam ayat 1-3. Yesus telah memasuki wilayah Bait Allah dalam Matius 21:23 dan menubuatkan bahwa Allah akan meninggalkan Bait-Nya dalam Matius 23:38. Nubuat-Nya mengenai kehancuran Bait Allah dalam Matius 24:2 akan menjadi kenyataan bagi jemaat sesudah tahun 70 Masehi.2 Yesus berbicara dengan para murid-Nya . Mereka bertanya kepada-Nya: pertama, mengenai kapan Bait Allah akan dihancurkan; dan kedua, mengenai kapan Ia datang sebagai Anak Manusia dan dengan demikian dunia akan berakhir. Dalam jawaban-Nya, Yesus berhati-hati untuk membedakan anatara dua kejadian ini (bdg. Markus 3:5-13;Lukas 21:8-19). Dalam Matius 24:3-14, Yesus membicarakan tentang tanda-tanda yang akan terjadi di zaman mereka dan tanda keadaan manusia dan kebenaran Allah menjelang saat kedatangan-Nya kembali3 Struktur Matius 24:3-14 tanda-tanda umum yang akan terjadi zaman ini sampai akhir zaman dapat dibagi dalam dua bagian yaitu: I.
Ayat 3-8 Pemberitahuan tanda-tanda kekacauan yang akan terjadi pada zaman ini A. Ayat 3 Pertanyaan murid-murid-Nya kepada Yesus tentang tanda kedatangan-Nya dan tanda akhir zaman B. Ayat 4-5 Yesus menjawab dan memeringatkan murid-Nya tentang Kristus palsu C. Ayat 6-8 Peperangan, kelaparan, wabah dan gempa bumi 1. Ayat 6 Sikap murid-Nya menghadapi berita peperangan 2. Ayat 7 Bencana akibat manusia dan bencana alam 3. Ayat 8 Semuanya itu baru permulaan penderitaan
II. Ayat 9-14 Tanda-tanda keadaan manusia dan Injil Yesus Kristus yang terjadi menjelang kedatangan-Nya kedua kali. A. Ayat 9 Penderitaan yang dialami oleh pengikut Kristus B. Ayat 10-12 Kemurtadan dari kebenaran 1. Ayat 10 Sikap orang yang akan meninggalkan Kristus 2. Ayat 11 Munculnya nabi-nabi palsu 3. Ayat 12 Kondisi dan akibat kerohanian manusia yang rusak C. Ayat 13 Sikap orang Kristen yang akan diselamatkan D. Ayat 14 Harapan dan tanggung jawab orang Kristen untuk menantikan Kedatangan Yesus kedua kalinya.
1 2 3
A.S. Hadiwiyata. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, , Lembaga Biblika Indonesia, Kanisius Yogyakarta 2002, hal. 68. Ibid. hal. 68 Ibid. hal. 68
1
Bentuk Bentuk pengalimatan Matius 24:3-14 adalah prosa yang ditulis dalam bentuk informasi biasa yang tersusun secara sistematis melalui tanya jawab dan penjelasan Yesus kepada murid-muridNya. Bentuk pengalimatan dalam nas ini menyatakan keadaan yang berlanjut dengan kata penghubung (δε-dan) yang menceritakan kejadian sebelumnya (24:1-2) dan diteruskan dengan percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya secara pribadi di atas Bukit Zaitun (24:3). Kesejajaran jawaban Yesus tentang peringatan adanya penyesatan tantang diri-Nya dan alasan penyesatan (24:4-5) dan penjelasan Yesus yang lain tentang adanya bencana perang dan bahaya kelaparan (24:6-7) dan disimpulkan sebagai permulaan penderitaan (24:8). Pengalimatan dalam ayat 9 adalah lanjutan dari ayat sebelumnya dengan penggunaan kata that time diartikan pada waktu itu yang menyatakan keadaan yang akan terjadi di masa depan (future) dan diteruskan dengan kesejajaran sebab akibat dan penggunaan kata καιdan menunjukkan hubungan kata kerja dalam arti sikap orang Kristen (24:10-12) dan mengandung pengharapan bagi yang tetap bertahan dalam penderitaan itu (24:13) yang meyatakan keadaan bersyarat dengan penggunaan kata (δε-tetapi). Sebagai tujuan pemberitaan Yesus (24:14) yaitu Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. τότε-then,
Analisis Ayat 3 “…Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (Markus 13:13-14;Lukas 21:7). Kalimat diatas didahului dengan peristiwa nubutan Yesus tentang Bait Allah dan Yesus membicarakannya kepada murid-Nya dalam perjalanan meninggalkan Bait Allah itu. Yesus menuju ke Bukit Zaitun yang terletak di sebelah timur dekat Yerusalem menyembah lembah Kidron, sehingga Yesus dan murid-murid-Nya dapat melihat Yerusalem dari tempat mereka duduk. Pertanyaan murid Yesus dapat disejajarkan dengan “apa yang akan menandai bahwa Engkau akan datang kembali dan bahwa dunia ini akan berakhir.”4 Tanda (σηµεῖον dibaca sēmeíon) dalam bahasa Yunani adalah kata benda neuter nominatif (subjek) tunggal. Dalam bahasa Inggris kata “sign” mengindikasikan suatu peristiwa yang khusus atau kejadian supranatural.5 Kata “tanda” juga digunakan sebagai akusatif (objek) menunjukkan suatu tanda yang dapat ditunjukkan,dikenali (bdg. Matius 26:48), sunat sebagai suatu tanda (Roma 4:11). Dalam perjanjian lama kata “tanda” selalu dihubungkan dengan mukjizat yang Allah lakukan kepada bangsa Israel (bdg. Keluaran 4:8,17,28,30)6. Kata parousías, sunteleías, aiṓnos adalah kasus genitif yang menunjuk pada kata sēmeíon. Dalam bahasa Inggris yaitu “the sign of thy coming and of the end of the world?” Kedatangan (παρουσιας-parousías) adalah kata benda genitif feminim tunggal yang berarti coming dalam bahasa Inggris yaitu menantikan sesuatu datang kembali khususnya kembalinya Kristus untuk menghakimi Yerusalem. Kata ini secara khusus digunakan untuk kedatangan Yesus Kristus (bdg. 2Petrus 3:4; 1Korintus 15:23).7 Kata parousías menunjukkan kedatangan 4 Matthew E. Carlton. Injil Matius Terjemahan Khusus untuk Penerjemahan dan Pendalaman Alkitab. Jakarta: Yayasan Kartidaya, 2002. hal. 302. 5 Spiros Zodhiates (Editor), The Complete Word Study Dictionary.AMG International, Inc. U.S.A., 1992) s.v. sēmeíon 6 Jonathan Kristen Mickelson.Mickelson's Enhanced Strong's Greek and Hebrew Dictionaries.2008. s.v. sēmeíon. 7 Jonathan Kristen Mickelson. 2008. s.v. parousías. Memiliki arti juga tentang kedatangan seseorang (kunjungan).
2
Yesus Kristus yang kedua kalinya yang terjadi tidak hanya dalam satu peristiwa tetapi beberapa tahap peristiwa. Kata kedatangan berbeda dengan kata datang (ayat 5) dalam konteks “Sebab banyak orang akan datang”. Kata parousías merujuk juga pada kata kunjungan (bdg. 1 Korintus 16:17).8 Dalam Matius 23:39-25:46 kedatangan Yesus kedua kali disebut berulang-ulang. Namun penambahan kata kembali sesuai dengan konteks di mana Yesus berangkat dan datang kembali pada suatu waktu di masa depan (bdg. Matius 25:14-30, khususnya ayat 19 dan 27). Perhatikan bahwa yang menjadi pusat perhatian adalah kedatangan Yesus, bukan di mana Dia akan tiba, atau apakah Dia akan tetap tinggal di mana Dia tiba atau tidak.9 Kesudahan (συντελειας-sunteleías) adalah kata benda genitif feminim tunggal yang berarti akhir. Kata kesudahan dalam ayat ini tidak sama dengan ayat 6 ,13 dan 14. Ini menunjukkan suatu periode tertentu yang Allah sendiri yang mengetahuinya. Apabila masa itu tiba maka itulah akhir daripada dunia. Kata sunteleías diterjemahkan juga “penyempurnaan tujuan-Nya” artinya hal itu akan terjadi untuk menggenapi dan mengakhirinya.10 Kata kesudahan tidak boleh disamakan konteksnya dengan ayat 6, 13 dan 14. Dalam bahasa Yunani kata sunteleías adalah kasus genitif dan kata telos adalah kasus nominatif dan akusatif. Dari maksud penggunaan kata juga berbeda, kata sunteleías merujuk pada proses yang terjadi, sedangkan kata telos merujuk pada hasil dan tujuan.11 Dunia (αιωνος-aiṓnos) adalah kata benda genitif maskulin tunggal yang arti lainnya zaman, kekekalan, selama-lamanya. Secara khusus oleh orang Yahudi dikenal sebagai periode Mesias (Juru selamat) pada masa sekarang dan yang akan datang.12 Kesudahan dunia atau akhir zaman sebagai “akhir sejarah”. 13 Ayat 4-5 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. (Markus 13:5-6;Lukas 21:8)14 Waspadalah (βλεπετε-blepete) adalah kata kerja aktif imperatif orang kedua jamak. Dalam kalimat ini adalah modus kalimat perintah. Kata blepete artinya Hati-hatilah kamu.15 Kata blepete memiliki persamaan arti dengan kata horáote (ayat 6) yang artinya awaslah, lihatlah. Dalam bahasa Inggris KJV take heed atau see. Kedua kata ini dalam modus perintah (imperative mood).16 Kata blepete berasal dari kata dasar blepō juga berarti melihat, memandang, awas, waspada dan hati-hati. Penggunaan kata ini lebih banyak digunakan untuk arti melihat yaitu panca indera mata.17 8
Spiros Zodhiates, 1992. s.v. parousías. Bandingkan penggunaan kata parousías yang berarti kunjungan atau datang 1Kor.16:17; 2Kor.7:6-7;Fil. 1:26; demikian pula penggunaan kata kedatangan Kristus dalam 1Kor.15:23;1Tes. 2:19;2Tes.2:8;2Pet.3:4;1Yoh. 2:28. 9 Matthew E. Carlton. 2002. hal. 302. 10 Spiros Zodhiates , 1992. s.v. sunteleías. Bandingkan kata ini dalam Mat. 13:39-40; Mat. 13:49; Mat. 28:20; juga memiliki arti zaman akhir dalam Ibrani 9:26;Neh. 9:31;Yer. 4:27;Daniel 12:4. 11 Perbandingan kata sunteleías dan telos dalam konteks Mat. 24:3-14. 12 Jonathan Kristen Mickelson. 2008. s.v. aiṓnos. 13 Matthew E. Carlton. 2002. hal. 302. 14 Terjemahan Indonesia Baru Mat. 24:4-5 dengan kesejajaran dengan Injil sinoptik dalam Markus dan Lukas. 15 Jonathan Kristen Mickelson. 2008. s.v. blepete 16 Spiros Zodhiates, 1992. s.v. blepete . Perbandingan antara kata blepō dan kata horáote dalam konteks Matius 24:3-14. 17 Bandingkan penggunaan kata blepō dalam Mat. 12:22; Wahyu 3:18;Wahyu 9:20; Kel. 4:11; Kel. 23:8;1Sam. 3:2; digunakan pula sebagai ungkapan dalam Mat. 13:14; Markus 4:12; Kis. 28:26 yang kesejajarannya dengan Yesaya 6:9.
3
Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!. Peringatan yang tegas dari Yesus kepada semua murid-Nya bahwa dunia ini penuh dengan penyesatan, tujuannya untuk dapat luput dari pengaruh penyesat. Tuhan kita menyebutkan tanda-tanda yang mendahului kedatangan-Nya.18 Kristus atau Mesias (χριστος-Christos) adalah kata benda nominatif maskulin tunggal yang artinya Kristus19 dalam terjemahan bahasa Indonesia. Namun, dalam kalimat digunakan kata “Mesias” yang artinya “Yang diurapi dari Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Kata Christos secara harfiah adalah Yang diurapi, ditinjau dari kegunaan berarti penebus dan juru selamat. Kristus mengindetifikasi kepada Yesus. Dalam bahasa Ibrani dikenal sebagai “Yeshua”.20 Menyesatkan (πλανηση-planēsē) adalah kata kerja Aorist aktif subjuntif orang ketiga tunggal (ayat 4). Kata planēsē artinya dia menyesatkan. Maksud tense Aorist memberi petunjuk tentang sesuatu hal yang pernah terjadi atau pernah dilakukan tetapi tidak menyatakan terus menerus atau berulang kali dilakukan.21 Hal ini disampaikan oleh Yesus sebagai peringatan kepada murid-murid-Nya bahwa penyesatan tentang diri-Nya telah pernah terjadi di sekitar mereka. Kata planēsē berasal dari kata dasar planaō yang diterjemahkan “menyebabkan tersesat dari jalan lurus. Misalnya seseorang lagi mengembara dan tersesat dari jalan utama atau menyimpang dari jalan yang seharusnya dijalani.22 Pada ayat 5 dan 11, kata ini muncul lagi dalam bentuk kata kerja Future aktif indikatif orang ketiga jamak yaitu kata πλανησουσιν-planēsousin artinya mereka akan menyesatkan (berbicara tentang kejadian yang akan datang/future tense).23 Harapan bangsa Yahudi tentang Mesias adalah jawaban bahwa mereka akan dibebaskan dari penindasan bangsa Romawi melalui Yesus tidak terjadi maka mereka menantikan Mesias yang lain.24 Nasehat Yesus ini sudah terjadi sekitar dua puluh tahun kemudian setelah kematian-Nya (ayat 5), ketika Cuspius Fadus diberi kuasa atas Yudea dimana muncul Teudas seorang penipu yang mengaku sebagai nabi yang membawa pengajaran yang menyesatkan (Kis. 5:36).25 Mereka akan menyesatkan banyak orang. Tanda utama yang pertama ini sangat penting. Menjelang akhir zaman ini penipuan atau penyesatan di bidang keagamaan akan merajalela. Yesus sangat menginginkan pengikut-Nya mengetahui penyesatan ini melalui penegasan-Nya berulang kali (24:1,24).26 Ayat 6-7 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawasawaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat (Markus 13:7-8a;Lukas 21:9-11).27 18 Adam Clarke. Adam Clarke's Commentary on the Bible (1715-1832). Komentar mengenai frase Take heed that no man deceive you! 19 Spiros Zodhiates, 1992. s.v. Christos. Bandingkan kata ini dalam Mat. 1:17; Mat. 2:4; Mat. 16:16; Mar. 12:35; Mar. 13:21;Mar. 15:32; Luk. 2:21; Luk 4:41; Luk. 23:2;Yoh. 1:41; Yoh. 4:42;Kis. 3:18;Roma 8:11; 1Yoh. 2:22;1Yoh. 5:6. 20 Jonathan Kristen Mickelson. 2008. s.v. Christos. 21 J.W. Wenham. Bahasa Yunani Koine (The Elements Of New Testament Greek). (Malang: SAAT, 1987), hal. 77. 22 Spiros Zodhiates, 1992. s.v. planaō. Bandingkan kata ini dalam Mat. 24:11; Matius 24:24; kesejajaran dengan Mar. 13:56; 1Yoh. 1:8; Wah. 13:14. 23 Jonathan Kristen Mickelson. 2008. s.v. planēsousin.Kata ini terdapat dalam Mat.24:4,-5,11;Yoh. 7:12. 24 John Gill , John Gill's Exposition of the Entire Bible,( Commentary On The Old Statement 1690-1771) 25 Adam Clarke. Adam Clarke's Commentary on the Bible (1715-1832). 26 Donald .C. Stamps, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Jakarta: Gandum Mas dan LAI , 1992,hal. 1610. 27 Terjemahan Indonesia Baru dalam Mat. 24:6-7 yang kesejajaran dalam Mar. 13:7-8a dan Lukas 21:9-11.
4
Tanda-tanda yang bersifat umum ini yaitu peperangan dan berita perang, (Mat. 24:6;Mar. 13:7;Luk. 21:9;Why 6:1-2). Kata peperangan dalam bahasa Yunani dalam bentuk jamak yang mengatakan , bahwa peperangan itu tersebut bukan hanya satu kali saja , tetapi banyak kali. Berita dalam bahasa asli mempunyai pengertian desas desus (Why. 16:12-16).28 Masa empat puluh tahun sejak Yesus berbicara kepada murid-Nya di Bukit Zaitun adalah periode yang tidak stabil. Bangsa Yahudi mengalami suatu revolusi antara tahun 66-70 Masehi yang ditandai runtuhnya Bait Allah.29 Yesus memeringatkan murid-Nya untuk tidak ketakutan, bingung, susah dan bertindak bodoh dalam menghadapi kekacauan yang terjadi. Tetapi itu belum kesudahannya berarti banyaknya peperangan dan keadaan politik tidak memberikan tanda yang khusus tentang kehancuran Yerusalem dan akhir dunia (Mat. 24:6b;Mar. 13:7b;Luk. 21:9b). 30 Bangsa akan dibangkitkan melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan merupakan kesejajaran kalimat yang dapat disimpulkan bahwa bangsa-bangsa atau kerajaan-kerajaan akan bangkit berperang satu dengan yang lainnya. Allah sendiri sudh memutuskan hal itu harus terjadi. Kata sebab bahwa Yesus sudah memeringatkan lebih awal bahwa bukan hanya kita mendengar perang melainkan juga kita akan mengalami peperangan itu, jadi sikap kita kita tidak perlu takut atau terkejut karena itu semua harus terjadi tetapi tidak berarti akhir dunia ini.31 Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Bangsa akan bangkit melawan bangsa , ini menunjuk kepada perang dalam negeri atau peperangan revolusi dalam negeri , perang gerilyawan . Juga saat ini menunjuk kepada perang demi keagamaan, demi memertahankan idealisme, seperti golongan Komunis dan kaum feodalisme. Kerajaan akan bangkit melawan kerajaan, ini menunjuk kepada peperangan yang bersifat internasional seperti perang antara sekutu, perang dunia pertama dan kedua atu perang antar benua.32 Frase Akan ada kelaparan, menyatakan peristiwa yang akan terjadi selain peperangan. Dalam ayat 7 ini , banyak naskah Yunani utama dan terjemahannya dalam bahasa Inggris menuliskan “dan wabah” atau “and pestilence”.33 Namun banyak yang lain tidak menuliskan kata tersebut.34 Frase kelaparan dan wabah dikelompokkan bersama karena secara umum berhubungan sebab-akibat. Tidak cukupnya makanan atau kualitas makanan akan menyebabkan penyebaran wabah penyakit.35 Ayat-ayat Alkitab yang mencatat tentang kelaparan seperti Kej. 12:10; 26:1, yaitu bala kelaparan di Kanaan dan dalam Kej. 41 dan 43 terjadi kelaparan di Mesir; dan dalam Amos 8 terjadinya kelaparan disebabkan oleh ketidaktaatan akan Firman Allah.36 Kitab Kisah Para rasul juga mencatat terjadinya kelaparan yang lebih awal dalam sejarah gereja mula-mula dalam Perjanjian Baru . Dalam Kis. 11:28, nabi Agabus mengatakan bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Kaisar Klaudius (44 Masehi).37 Yesus menyatakan akan terjadinya gempa bumi dimana-mana. Hal ini sudah terjadi di masa murid-murid-Nya. Kita membaca gempa bumi besar yang terjadi waktu Yesus disalibkan (Mat. 27:51-52); yang lainnya disebutka ketika Yesus dibangkitkan (Mat. 28:2). Dalam Kis. 16:26, Paulus dan Silas mengalami gempa bumi di penjara di kota Filipi.38 28
Peter Wongso, Hermeneutika Eskatologi (Metode Penafsiran Ajaran Akhir Jaman). Malang:SAAT, 1992, hal. 291. Ferrel Jenkins. Bibleworld.com.1999. 30 William R. Kimball, What The Bible says About The Great Tribulation. New Jersey: Presbyterian and Reformed Pubshing CO., 1984, hal. 24-25. 31 Matthew E. Carlton. 2002, hal. 303. 32 Peter Wongso.1992, hal. 291. 33 Matthew E. Carlton. 2002. hal. 304. Kata and pestilence dapat diperoleh dalam terjemahan KJV dan IAV. 34 Ibid. hal. 304. Kata and pestilence tidak didapati dalam terjemahan ITB, TL, IBIS,NET, NIV, RV. 35 William R. Kimball. 1984, hal. 29 36 Peter Wongso.1992, hal. 292. 37 William R. Kimball. 1984, hal. 29. 38 Ibid, hal. 30. 29
5
Gempa bumi ,(Mat. 24:7;Mar. 13:8; Luk. 21:11; Why. 6:14;8:5). Mengenai alasan terjadinya gempa bumi, menurut geologi adalah disebabkan oleh gerakan cepat bumi dalam ruang angkasa, yang menimbulkan perubahan tanah dan magma bumi, kemudian terjadilah ledakan, gempa bumi. Saat ini dunia tidak hanya dilanda gempa bumi tetapi juga disertai tsunami dan gunung meletus. Dewasa ini negara-negara mengembangkan pemakaian senjata nuklir dan mengadakan peledakannya di bawah tanah, mengakibatkan perusakan lapisan tanah , dan menimbulkan gempa bumi.39 Gempa bumi ini terjadi di Laodikia (61 M) dan di Pompei (62 M) wilayah Israel. Tanda-tanda yang dahsyat dari langit (Luk. 21:11b). Hanya dalam Injil Lukas yang mencatat penambahan tanda ini. Tanda dahsyat dari langit ini tentunya yang Yesus maksudkan mengacu pada kedahsyatan bencana alam seperti pertunjukan meteor, badai yang menghancurkan, letusan gunung berapi dan topan yang akan member serangan teror pada hati manusia (bdg. Why. 8:11).40 Ayat 8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. (Markus 13:8b) Panta de tauta diterjemahkan dalam bahasa Inggris yaitu but all these things (are) yang berarti tetapi semuanya itu. Maksud perkataan Tuhan Yesus adalah penderitaan yang dialami (24:6,7) tidak lebih dahsyat daripada penderitaan yang akan terjadi. Jika meneliti sepanjang sejarah gereja, selama 2000 tahun ini, tanda-tanda yang dbicarakan TuhanYesus tersebut sudah hampir semua terjadi dalam tiap zaman.41 Kalimat menjelang zaman baru (akhir dunia) adalah tambahan dalam terjemahan Indonesia baru yang tidak terdapat dalam bahasa aslinya dan terjemahan bahasa Inggris lainnya.42 Penderitaan (ōdínōn) adalah kata dasar ωδιν (ōdín) merupakan kata benda feminin jamak berkasus genitif. Yang berarti penderitaan-penderitaan (sorrows). Secara harfiah adalah suatu penderitaan yang menyakitkan seperti sakit melahirkan.43 Dalam Mat. 24:8 terjemahan lain mengatakan penderitaan bersalin44, dari kalimat ini kita mengetahui, bahwa penderitaan bersalin, adalah kesakitan yang dialami menjelang persalinan, yang mana kesakitan tersebut makin bertambah besar. Jadi dari kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, semakin umumnya penderitaan dan semakin lama bertambah hebat.45 Bagian pertama dari jawaban Yesus terhadap pertanyaan para murid memberi peringatan terhadap kekeliruan yang menganggap tahap-tahap permulaan dari penderitaan itu (24:8) sebagai tahap akhir. Di antara kejadian-kejadian pada tahap permulaan ini adalah munculnya mesiasmesias palsu (bdg. Kis. 5:33-39) atau bahkan orang yang mengaku dari surga (Mat. 24:5), peperangan antar bangsa-bangsa (24:6-7a), dan berbagai kekacauan alam (24:7b).46 Yesus memberi tanda-tanda (Mat. 24:3) yang akan menjadi ciri-ciri dari hari-hari terakhir; tanda itu akan makin hebat pada saat akhir zaman makin dekat. Nabi palsu dan orang di dalam gereja yang menyesatkan banyak orang dan meningkatkan kekacauan dunia akan merupakan permulaan penderitaan menjelang zaman baru.47 39
Peter Wongso.1992, hal. 292-293. William R. Kimball. 1984, hal. 31. 41 Peter Wongso.1992, hal. 295. 42 Tambahan ini dari LAI ITB dengan maksud menegaskan arti penderitaan bersalin (Mat. 24:6-7;bdg.Yes. 26:16-19;Mikha 4:9-20) sebagai zaman baru, namun ini tidak terdapat dalam terjemahan bahasa Inggris (RV, NIV,KJV,NET). 43 Spiros Zodhiates, 1992. s.v. ōdín. Bandingkan kata ini dalam 1 Tes. 5:3; Mar. 13:8;Kis. 2:24;Ayb 21:17. 44 Terjemahan dalam bahasa Inggris travail (RV); birth pains (NIV,NET);birth pangs (NASB); throes (LITV). 45 Peter Wongso.1992, hal. 295-296. 46 A.S. Hadiwiyata. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, 2002, hal. 69. 47 Full Life bersumber dari www.alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Mat%2024:3-14#v1 40
6
Ayat 9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku Perkataan Yesus memberikan penekanan yang berbeda pada ayat ini dengan menunjukkan suatu perbedaan penderitaan dengan menggunakan kata pada waktu itu, dalam bahasa Yunani tote yang dalam konteks ini dimaksudkan untuk kejadian di masa yang akan datang (yang akan terjadi/future sebagai suatu kesimpulan) yang dalam bahasa Inggris digunakan kata then atau persamaan katanya adalah that time.48 Frase kamu akan diserahkan supaya disiksa dalam terjemahan bahasa Indonesia ini keliru karena diterjemahkan dalam bentuk kata kerja future pasif yang dalam bahasa Yunani adalah paradosousin humas eis thlipsin adalah bentuk future indikatif aktif, maka seharusnya terjemahannya adalah mereka akan menyerahkan kamu ke dalam penyiksaan.49 Kata eis adalah kata depan dengan berkasus akusatif memiliki arti kepada atau ke dalam. Kata thlipsin adalah kata benda berkasus akusatif yang bergabung dengan kata eis memiliki arti ke dalam penyiksaan50. Frase mereka akan menyerahkan kamu ke dalam penyiksaan.51 Yang dimaksud dengan mereka di sini adalah musuh-musuh yang akan menganiaya murid-murid Yesus. Perkataan akan menyerahkan kamu dalam teks Yunani berarti ganda. Hal itu dapat berarti mereka akan menyiksa dan membunuh kelompok orang yang sama, atau menyiksa satu kelompok dan membunuh kelompok yang lain. Hal ini ditandai dengan kata penghubung dan dalam bahasa Yunani adalah kai. Perkataan akan menyerahkan kamu menyiratkan bahwa perbuatan itu dilakukan sesudah melalui pengadilan dan hukuman dijatuhkan secara resmi.52 Penyiksaan atau kesengsaraan (thlipsin: kesukaran, kesengsaraan, siksaan dan kesusahan).53 Kata ini untuk melukiskan suatu malapetaka besar yang akan terjadi. Hanya dalam Mat. 24:21,29; Mar.13:19,24; Why. 7:14 dipakai 5 kali istilah ini. Dalam bahasa Inggris disamakan dengan kata tribulation diambil dari bahasa Latin tribulum. Istilah ini menarik karena banyak pandangan eskatologi yang menyatakan adanya kesangsaraan besar sebelum Kedatangan Yesus kedua kali.54 Yesus menyatakan akan adanya penderitaan melalui siksaan, dibunuh dan dibenci karena Ia pun telah mengalaminya semasa hidup-Nya. Penderitaan yang dialami Yesus di dunia ini boleh dikatakan sebagai penderitaan yang paling besar. Tetapi Alkitab memberitakan kepada kita: “Ia yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia” (Ibr. 12:2). Rasul Paulus juga adalah orang Kristen yang mengalami berbagai penderitaan, tetapi ia beroleh penghiburan dalam Kristus, bahkan ia menganggap biasa segala penderitaan yang dialaminya.55 Semua orang yang percaya kepada Kristus dapat mengalami penderitaan selama di dunia karena ketaatan kita kepada-Nya dan bagian dari iman Kristen.56 48
Jonathan Kristen Mickelson. 2008. s.v. tote, artinya pada waktu itu atau kemudian. Spiros Zodhiates, 1992. s.v. paradosousin humas eis thlipsin , adalah bentuk future indikatif aktif dengan kata deopan berkasus akusatif. 50 J.W. Wenham. 1987, hal. 24. Pemakaian kata eis berkasus akusatif memiliki arti kepada atau ke dalam. 51 Terjemahan secara literal berdasarkan tata bahasa yang sesuai dengan teks asli bahasa Yunani paradosousin humas eis thlipsin. 52 Matthew E. Carlton. 2002. hal. 304. Frase mereka akan menyerahkan kamu ke dalam penyiksaan. 53 Peter Wongso, 1992, hal. 313, s.v. thlipsis. Penggunaan kata ini digunakan dalam Mat. 24:21,29; Mar.13:19,24; Why. 7:14; Kata ini juga terdapat dalam surat-surat Rasul Paulus yaitu : 2Kor. 1:3-11;4;7-18;6:3-10;11:16-33. 54 Peter Wongso, 1992, hal. 304. 55 Ibid, hal. 313. 56 Full Life bersumber dari www.alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Mat%2024:3-14#v1 (bdg. Yoh. 15:21;16:33; Kis. 14:22. 49
7
Kesejajaran Mat. 24:9 dengan Injil yang lainnya terdapat pada Mar. 13:9 dan Luk. 21:12 dapat disimpulkan bahwa Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya tentang penganiayaan yang akan dialami murid-Nya yaitu diserahkan kepada majelis agama dan mereka akan dipukul di rumah ibadat dan penjara-penjara dan mereka akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Yesus, sebagai kesaksian bagi mereka yang menganiaya. Datangnya penganiayaan tidak hanya terbatas pada gereja mula-mula dalam pemerintahan Nero (64-68 M) dimana Rasul Petrus dan Rasul Paulus mati untuk Kristus yang tercatat dalam sejarah Para Rasul tetapi juga akan menjadi satu diantara ciri keadaan buruk dalam memasuki masa gereja sekarang.57 Perbedaan penjelasan Injil Matius dengan Injil Markus dan Injil Lukas terlihat jelas setelah Mat. 24:9 yang dijelaskan secara jelas dalam Mar. 13:9,11-13a;Luk. 21:15-17 yang disela dengan seruan untuk menyaksikan Injil kepada seluruh bangsa (Mar.13:10;Luk. 21:13;Mat. 24:14). Hal ini mengajarkan bahwa penderitaan karena Injil Kristus adalah kesempatan untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Hal ini adalah konsekuensi yang harus dihadapi oleh murid Yesus di dunia. Injil Matius menyatakan kesimpulan diakhir semua tanda-tanda yang dijelaskan oleh Yesus.58 Dalam Mar. 13:10 merupakan suatu ayat sisipan karena bentuk kalimat prosa dalam ayat ini menyela bentuk kalimat puisi pada ayat 9,11-13. Pikiran pokok yang tergambar dalam ayat 9,11-13 tentang penganiayaan, tiba-tiba disela oleh gagasan tentang misi kepada bangsa-bangsa.59 Ayat 10-12 Dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. menjatuhkan orang ke dalam dosa, kemurtadan atau Murtad,(skandalízō: keraguan;menyinggung perasaan, tersandung)60 Kata skandalízō dapat diartikan pula terpikat dosa, murtad (menolak imannya), kecewa, tergoncang imannya, perasaan tersinggung.61 Tersandung merupakan idiom yang sama yang digunakan pada Mat. 5:29. Namun disini ahliahli Alkitab sepakat bahwa artinya kehilangan imannya (kepada-Ku) atau tidak memercayai (Aku) lagi.63 Tersinggung atau menjadi disakiti perasaannya (akan dimurtadkan) adalah kata kerja future indikatif pasif , sedangkan pada ayat yang sama kalimat lain dalam bentuk aktif. Penggunaan kata penghubung dan terdapat tiga kali dengan maksud secara konteks penekanannya sama yaitu menunjukkan sikap hati orang yang sesat akibat penganiayaan (24:9). Apabila kita memiliki sikap menyinggung, mengkhianati dan membenci (ayat 10) maka kita akan menjadi penyesat seperti nabi palsu itu karena kita telah menjadi umpan Iblis dan kita tidak hidup dalam kebenaran-Nya. Alkitab dengan jelas menyatakan hal tersebut sebagai penyesatan (bdg. Lukas 17:2).63 57
William R. Kimball. 1984, hal. 42. Penganiayaan disebabkan oleh perasaan tidak senang dan perlawanan terhadap Injiln (bdg.Kis. 13:50,51; 14:18,19; 16:19-23; 17:5-10; 19:23-41) dan juga oleh persetujuan dibawah tanda-tanda rakyat dan otoritas hukum Taurat yang berlaku (bdg. Kis. 7:54-60; 8:1; 9:1,2; Kis. 23). 58 Perbandingan kesejajaran dengan Injil sinoptik lainnya khususnya Mar. 13:9,11-13a;Luk. 21:15-17. 59 Samuel Benyamin H. Pemberitaan tentang Yesus Menurut Injil-Injil Sinoptik Jurnal Info Media, 2007, hal. 218. 60 Hasan Susanto. Perjanjian Baru Interinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK). Jilid II. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2003, hal. 708. Tercatat kata ini sebanyak 29 kali dala Perjanjian Baru. 61 Spiros Zodhiates, 1992. s.v. skandalízō. Kata ini dapat ditemukan dalam Mat. 13:21;15:12;17:27; 11:6;13:57; 26:31, 26:33; Mar. 6:3; Mar. 14:27,29; Luk. 7:23;17:2;Yoh. 6:61;16:1; 1Kor. 8:13. 62 Matthew E. Carlton. 2002. hal. 304. Frase tersandung sama artinya dengan kehilangan imannya (kepada-Ku) (turn away from the faith). 63 John Bevere. Umpan Iblis. Jakarta: Penerbit Immanuel, 1998, hal.1-2. Disimpulkan dari Bab I Tersinggung (Mat. 24:10).
8
Kata skandalízō ini digunakan dalam ucapan Yesus yang keras dalam Yoh. 6:61, Yesus berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?”. Dalam Luk. 17:2, “Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Kedua perkataan ini memiliki dampak negatif baik dalam bentuk kata kerja aktif maupun pasif bagi setiap hati orang dan perbuatannya.64 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Frase ini merupakan penjelasan Yesus secara jelas (24:4-5). Nabi palsu (pseudoprophētai: seseorang yang berpurapura atau menganggap diri seorang peramal;penipu handal yang religius bertujuan untuk menyesatkan). Kata ini berasal dari kata dasar ψευδοπροφήτης (pseudoprophhtēs) adalah kata benda nominatif maskulin jamak yang artinya nabi-nabi palsu.65 Banyak nabi palsu dan pengkhotbah palsu akan muncul menjelang akhir zaman. Mereka mengakui dirinya orang beriman akan menerima “wahyu yang baru” sekalipun itu bertentangan dengan penyataan Firman Allah. Hal ini akan menimbulkan perlawanan terhadap kebenaran di kalangan gereja-gereja (bdg. 1Tim. 4:1;2 Tim. 3:8;4:3). Secara lahiriah para rohaniawan palsu ini tampak benar di mata orang (Mat.23:28). Mereka datang dengan menyamar sebagai domba (Mat. 7:15) dan Paulus menasehati jemaatnya untuk waspada terhadap serigala-serigala itu (Kis. 20:29). Kejadian ini telah terjadi dalam sejarah gereja mula-mula.66 Mereka dipakai oleh iblis untuk menyesatkan.67 Makin bertambahnya kedurhakaan. Kata ανοµιαν (anomían) adalah kata benda akusatif feminine tunggal yang berasal dari kata anomía:kedurhakaan, ketidakadilan, perbuatan salah. Secara hukum adalah perbuatan ilegal, melanggar hukum dalam hal ini hukum-hukum yang tertulis dalam Alkitab. Dalam kasus genitif diartikan kejahatan. Kejahatan yang berhubungan erat dengan dosa. Kata kedurhakaan lebih tepat sebagai suatu pelanggaran terhadap hukum Allah dan perbuatan manusia yang tidak adil dengan sesamanya.68 Ciri khas akhir zaman adalah bertambahnya kedurhakaan seperti kemesuman, pemberontakan kepada Allah dan perbuatan amoral, perzinahan, pornografi, penggunaan obatobat terlarang, sex bebas, music duniawi dan hiburan yang memuaskan nafsu yang merajalela. Yesus mengatakan bahwa ketika itu terjadi maka kasih akan sangat berkurang, pudar dan menjadi dingin.69 Maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Kalimat pada ayat 12 adalah sebab akibat .Kata ψυγησεται (psugēsetai) adalah bentuk kata kerja future kedua pasif indikatif orang ketiga tunggal yang berasal dari kata psúchō yang berarti menjadi dingin dalam bahasa Inggris adalah wax cold atau grow cold. Artinya nafas spiritual yang ada dalam kasih Kristus lambat laun menjadi dingin (tidak berapi-api lagi).70 Matius 24:10-12, adalah ayat-ayat khas Matius dan mendaftarkan kebanyakan dari bencana rohani yang dapat menimpa jemaat Kristen yakni murtad, pengkhianatan, saling membenci, ajaran sesat dan ketiadaan kasih.71 64
Penggunaan kata skandalízō dalam Yoh.6:61; Luk. 17:2 memberikan makna negatif. Jonathan Kristen Mickelson. 2008. s.v. pseudoprophhtēs. Bandingkan kata ini dalam Mat.24:24; Mar.13:22;pengajaran doktrin yang palsu dalam nama Tuhan (Mat. 7:15; Luk. 6:26; Kis.13:6; 2Pet.2:1; 1Yoh.4:1; Why. 16:13; Why.19:20; Why. 20:10; Yer.6:13; Zakh.3:2 . 66 Donald .C. Stamps, 1992,hal 1610. Munculnya nabi-nabi palsu dapat dilihat dalam Kis. 5:36;8:9; 21:38. 67 Spiros Zodhiates, 1992, s.v. planaō . Kata ini digunakan dalam (Mat.24:4-5,11,24; Mar.13:5-6; 1Yoh.1:8; 1Yoh. 3:7. 68 Ibid. s.v. anomían. Penggunaan kata ini yang berarti kejahatan dalam Mat. 7:23;13:41; juga dalam Rm. 4:7; 6:19. 69 Donald .C. Stamps, 1992,hal 1610. 70 Spiros Zodhiates, 1992. s.v. psúchō. Bandingkan kata ini dengan konteks Why. 3:15-16 memiliki tujuan yang sama. 71 Donald Guthrie, Alec Motyer, Alan M. Stibbs dan Donald J. Wiseman. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3: Matius-Wahyu. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1976. Tafsiran Mat. 24:10-12 oleh R.E. Nixon. 65
9
Kasih yang menjadi dingin menunjukkan terjadinya kemurtadan di dalam hati orang. Kemurtadan di hati adalah bentuk kedurhakaan yang terjadi dimulai dari hati manusia dan meluap melalui perbuatan. Kemurtadan di hati itu adalah seorang Kristen yang meninggalkan kasihnya yang mula-mula dan mencari kesenangan duniawi dan suatu formalitas penampilan luar dalam praktek-praktek agamawi. Yesus mengajarkan bahwa kita dapat pulih dan mendapatkan kasih kita yang semula dengan cara bertobat dan melakukan lagi apa yang semula telah dilakukan dalam pengabdian dengan Tuhan (Why. 2:5).72 Ayat 13 Tetapi orang 13:13b;Luk.21:19)
yang
bertahan
sampai
pada
kesudahannya
akan
selamat.(Mar.
Yesus ingin memersiapkan pengikut-pengikut-Nya menghadapi masa-masa yang sangat sulit supaya mereka sabar dan iman mereka kepada-Nya tetap bertahan. Segera sesudah Ia bangkit dari kematian dan kembali ke surga, pemimpin-pemimpin Yahudi mulai menganiaya pengikutpengikut-Nya. Pada tahun 64 M sebagian besar kota Roma (ibukota Kekaisaran Romawi) musnah terbakar. Untuk mengalihkan kesalahan dari dirinya, Kaisar Nero menuduh orang-orang Kristen yang membakar kota itu dan mulai menyiksa dan membunuh ribuan orang Kristen. Selama berabad-abad orang Kristen banyak mengalami penganiayaan. Perkataan dan teladan Yesus menguatkan kita bahwa semua ini merupakan bagian dari rencana Allah (Luk. 21:18). Satu-satunya sikap yang layak bagi umat Kristen adalah kesabaran dan tidak menyerah sampai akhir. 73 Kesudahannya, dalam teks Yunani tidak menentukan akhir dari apa yang dimaksud karena kata benda berkasus akusatif sebagai obyek. Frase tersebut memberikan syarat apabila sikap kita lebih sabar menghadapi penganiayaan sampai akhir hidup kita atau sampai akhir penderitaan maka kita memasuki permulaan yang baru dan jaminan keselamatan yang kekal.74 Ayat 14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. Injil Kerajaan, terdiri atas dua kata dalam bahasa Yunani. Kata βασιλειας-basileias75 dari kata dasar βασιλεια (basileia) adalah kata benda feminin tunggal berkasus genitif. Artinya kerajaan yang di dalamnya raja yang memerintah. Kata ευαγγελιον-euanggelion76 adalah kata benda neuter nominatif tunggal. Artinya adalah suatu berita baik. Secara khusus digunakan “berita baik penebusan melalui Yesus”. Dalam bahasa Inggris disebut Gospel. Injil Kerajaan ini adalah Injil Rasuli yang diberitakan dalam kuasa dan kebenaran Roh Kudus dan disertai tanda-tanda utama Injil itu. Tugas orang Kristen adalah dengan setia dan terus-menerus memberitakan Injil kepada semua bangsa hingga Tuhan datang kembali untuk kedua kalinya (bdg. Mat. 28:19-20; Yoh. 14:3; 1Tes. 4:13) 77 72 Sharon Daugherty. Mewaspadai Tipu Daya Setan. Penerbit Metanoia, 2004, hal. 166-167. Dikutip dari khotbah Charles G. Finney dari Kebangunan Rohani tahun 1868. 73 Matthew E. Carlton. 2002. hal. 304. Tafsiran tentang Mat. 24:13. 74 John Gill , 1690-1771) s.v. But he that shall endure unto the end, the same shall be saved. 75 Spiros Zodhiates, 1992. s.v. basileia. Kata ini dalam Injil Matius didominasi dengan Kerajaan Surga dan dalam Injil Markus didominasi dengan Kerajaan Allah. 76 Ibid. s.v. euanggelion. Injil Kerajaan Allah dalam Mat. 4:23; Mat.9:35; Mat.24:14; Mar. 1:14. Impilikasi Injil dalam Mat.26:13; Mar. 1:15; Mar. 13:10; Mar. 14:9; Why. 14:6. 77 Donald .C. Stamps, 1992, hal 1526. Ayat-ayat tersebut berisi tugas dan pengharapan kepada Tuhan.
10
Injil Kerajaan meliputi Injil kasih karunia (bdg. Kis.20:24), dan tidak hanya membawa manusia dalam keselamatan Allah, tetapi juga membawa mereka ke dalam Kerajaan Surga.79 Sejak semula, Allah sudah mempunyai rencana untuk menyelamatkan semua orang,80 jadi Allah tidak merancangkan kebinasaan umat manusia dengan segala penderitaan yang akan terjadi dalam mengikut diri-Nya. Barulah tiba kesudahannya, frase ini dikatakan Yesus untuk memberikan harapan yang besar bagi setiap orang Kristen bahwa Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia dan semua bangsa akan mendengar kabar baik dan barulah tiba kesudahannya. Kita harus senangtiasa hidup dalam suasana di antara dekatnya kedatangan Kristus dan kenyataan bahwa kita diperintahkan untuk tetap memberitakan Injil ke seluruh dunia.81 Dipandang dari kondisi ini, setelah kebangkitan-Nya, Kristus memberikan perintah agung kepada murid-murid-Nya yakni Amanat Agung untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia (Mat. 28:19-20) dan saat ini pemberitaan Injil Kerajaan semakin meningkat dan juga terjadi penganiayaan yang hebat. Namun, kita harus tetap tertantang untuk lebih giat lagi dan bekerja secara efektif , sehingga kelak seluruh dunia dapat mendengar berita Injil Kerajaan. 82
Implikasi/Implementasi 1. Yesus Kristus memerintahkan kepada semua orang Kristen untuk mewaspadai penyesatan di bidang keagamaan. Kristus sangat menginginkan pengikut-Nya mengetahui penipuan rohani yang akan terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, setiap orang Kristen harus berdiri teguh di atas kebenaran Firman Tuhan, yaitu pengajaran Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup. 2. Pengajaran-pengajaran yang melemahkan kebenaran dan membawa kepada mukjizatmukjizat harus diwaspadai karena pengajaran Yesus membawa kita untuk mengalami pribadi-Nya tidak hanya sebatas untuk mengenal-Nya. Di seluruh dunia banyak orang akan terlibat dalam ilmu gaib, ilmu nujum, sihir, spiritisme dan pemujaan iblis yang menyesatkan orang-orang percaya. 3. Kita akan semakin banyak mendengar tentang peperangan, kerusuhan, bencana alam, kelaparan, wabah penyakit. Semuanya itu telah terjadi dan akan terjadi lagi karena semua ini harus terjadi. Sikap kita adalah tidak takut, tetapi iman percaya kita tetap teguh dalam Yesus Kristus. 4. Perlawanan terhadap Injil, peperangan yang membawa nama agama akan terjadi baik di dalam maupun di luar negeri melalui aksi militer, terorisme, perang ekonomi dan teknologi. Sikap kita adalah bersabar dan terus mengabarkan Injil sebagai kabar sukacita kepada semua orang. 5. Kita harus siap menghadapi penganiayaan sebagai ujian iman dan menderita bagi Kristus. Hidup untuk Kristus dan mati untuk-Nya adalah keuntungan bagi kita. Penderitaan bagi Kristus adalah merupakan kesaksian yang efektif untuk Dia dikenal oleh semua orang yang belum mendengar Injil Kristus. 6. Makin banyak orang akan murtad, saling menyerahkan dan membenci karena penderitaan hidup dan pemenuhan kehidupan. Sikap kita adalah tetap setia kepada Yesus walaupun menderita karena hal itu adalah upah kita mengikut-Nya. 79
Obadja Anwar Rawan. Khotbah Tuhan Yesus tentang Akhir Zaman.Bandung: Cipta Olah Pustaka,
80
Ayat-ayat yang mendukung bahwa Allah sejak semula sudah punya rencana menyelamatkan semua orang dapat dilihat dalam Kej. 12:3;18:18; 22:18; 26:4; 28:14; Mazmur 72:17,96; Yesaya 42:6-7;49:6,12;52:10;56: 3; Mat. 28:19; Gal. 3:8; 1Tim. 2:4; 2Pet. 3:9. 81 Donald .C. Stamps, 1992,hal 1611. 82
Obadja Anwar Rawan.1999, hal. 89.
11
7. Waspadai orang yang menganggap dirinya nabi-nabi dan mereka menyebarkan injil yang lain dan orang beragama yang berkompromi di dalam gereja yang sebenarnya mereka memanfaatkan gereja untuk kepentingan pribadinya. Sikap kita adalah memerhatikan buah pelayanan yang harus sesuai kebenaran Alkitab. 8. Ciri khas akhir zaman ini ialah peningkatan kekerasan, kejahatan, dan pengabaian hukumhukum Allah dengan cepat melalui perbuatan kemesuman, pemberontakan kepada Allah,perbuatan seksual yang tidak wajar, perzinahan, pornografi dan penggunaan obat-obat terlarang. Sikap kita sebagai orang percaya harus setia kepada Tuhan dalam menghadapi makin bertambahnya kedurhakaan ini. 9. Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin karena penganiayaan dan pengaruh duniawi artinya kebanyakan orang mengalami murtad hati. Oleh karena itu, sikap kita adalah tetap mengasihi Allah seperti semula kita lakukan dan menjalin hubungan yang benar dengan Allah melalui persekutuan yang intim dengan Tuhan Yesus. 10. Di tengah kejadian-kejadian yang berakibat kemunduran, kerusakan, kehancuran, keruntuhan dan kebinasaan, ternyata ada hal yang menghibur karena Yesus berkata bahwa Injil Kerajaan-Nya akan tetap diberitakan ke seluruh dunia sebagai kesaksian bagi semua bangsadan orang yang bertahan sampai akhir akan memeroleh hidup yang kekal. Inilah misi Kristen yang tidak pernah ditelan kekacauan dan kehancuran zaman, karena Firman Tuhan tidak pernah gagal.
Kerangka Khotbah Ekspositoris Tema
: Khotbah Tuhan Yesus tentang Akhir Zaman
I. Tanda-tanda umum yang akan terjadi zaman ini (ay. 3-8). II. Tanda-tanda keadaan manusia dan Injil Yesus Kristus yang akan terjadi menjelang kedatangan-Nya kedua kali (ay. 9-14).
12