0
SOAL PENUNTUN MEMPELAJARI KITAB YUNUS PASAL 3 Oleh: Pdt. Dr. Peniel Maiaweng
Oleh Hengki Wijaya Dosen: Pdt. Dr. Peniel Maiaweng
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar 2013
1
1.
Struktur Yunus 3:1-10 A. Yunus menyampaikan Firman TUHAN untuk Pertobatan 3:1-9 1.
Panggilan Yunus kedua kalinya (3:1-2)
2.
Yunus bersiap ke Niniwe (3:3)
3.
Seruan Pertobatan Yunus di Niniwe (3:4)
4.
Respons Terhadap Seruan Yunus (3:5-9) a.
Orang Niniwe percaya dan berpuasa (ay. 5)
b.
Raja kota Niniwe turun tahta dan berkabung (ay. 6)
c.
Isi pengumuman Raja Kota Niniwe (3:7-9) 1)
Semua makhluk hidup harus berpuasa (ay. 7)
2)
Semua makhluk hidup berseru kepada Allah dan bertobat (ay. 8)
3)
Pengharapan Raja kepada Allah supaya dibebaskan (ay. 9)
B. Respons Allah terhadap Niniwe (3:10)
2.
1.
Allah melihat pertobatan Niniwe (ay. 10a)
2.
Allah berbelas kasihan kepada Niniwe (ay. 10b)
Pararel dari ayat-ayat yang terdapat dalam Yunus pasal 3 Ayat 2 = ay. 4= ay. 8 Keterangan: Kata qara (berseru=preach, cry) pada ayat 2 adalah Allah ingin Yunus menyampaikan seruan (berkhotbah). Ayat 4, Yunus berseru kepada Niniwe sedangkan ayat 8 Semua makhluk hidup Niniwe berseru keras kepada Allah sebagai respons dari seruan Yunus yang diterimanya dari Allah. Ayat 2 = ayat 3,6 Keterangan: Kata qum (bangkit=arise) pada ayat 2 berarti Yunus bangkit dan meninggalkan tempat ia berada demikian pula Raja bangkit dari tahtanya (turun dari tahta) pada ayat 6. Ayat 5=ayat 6,7 Keterangan: Sebagai respons pertobatan atas seruan Yunus maka mereka berpuasa dan mengenakan kain kabung demikian pula Raja kota Niniwe setelah mendengar berita ini turun dari tahta dan berkain kabung dan mengumumkan puasa dan mengenakan kain kabung bagi semua makhluk hidup di Niniwe. Ayat 8b=ayat 9,10
2
Keterangan: Kata shub (berbalik=turn) pada ayat 8 adalah pengumuman raja untuk berbalik dari segala kejahatan (ra’ah=evil). Pada ayat 9, raja mengharapkan Allah berbalik dari keputusan-Nya yaitu murka-Nya (kata ini digunakan dua kali), namun perlu diingat ini perspektif manusia terhadap Allah sebab Allah tidak pernah berubah keputusan-Nya, tetapi manusialah yang selalu berubah. Ayat 10, Allah melihat bahwa Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat (evil). Kata evil dihubungkan dengan Allah menyesal adalah malapetaka. Kata lain ini digunakan bahwa Allah tidak menjadikan malapetaka yang dirancangkannya. Kata nacham (menyesal=repent) dalam konteks Kitab Yunus, Allah menyesal adalah Allah yang berbelas kasihan kepada orang yang mau berbalik dari kejahatannya. Allah menyesal adalah Allah yang konsisten dan tidak berubah dalam sifat-sifat-Nya seperti pengasih, penyayang, panjang sabar dan melimpah kasih (4:2).
3.
Berapa lama waktu antara 2:10 dan 3:1 disertai dengan alasan? Kita tidak mengetahui berapa lama waktunya karena penulis tidak menyebutkannya dalam teks. Informasi yang ada tentang waktu terdapat dalam pasal 1:17, yaitu tiga hari tiga malam dan 3:3, yaitu tiga hari perjalanan mengunjungi kota Niniwe.
4.
Persamaan dan perbedaan antara 3:1 dan 1:1 Persamaan 3:1 dan 1:1 adalah 1:1 adalah panggilan pertama dengan tujuan pelayanan terhadap Niniwe, “Firman TUHAN datang kepada Yunus…” 3:1 adalah pemanggilan kedua atau sebagai pemanggilan kembali seperti yang dinyatakan dalam 1:1. Keduaduanya berbicara objek yang sama, yaitu Niniwe dengan menggunakan kata kerja yang sama hayah yang berarti ada atau menjadi. Kedua-duanya menyebutkan amar (saying) yang mengindikasikan isi panggilan yang dinyatakan TUHAN kepada Yunus, yang umumnya diterjemahkan, “demikian.” Perbedaan adalah penggunaan “anak Amitai” hanya terdapat pada 1:1 dengan tujuan untuk memperkenalkan siapa sebenarnya Yunus yang dipanggil oleh TUHAN untuk pergi ke Niniwe.
3
5.
Persamaan dan perbedaan antara 3:2 dan 1:2 Persamaan antara 3:2 dan 1:2 adalah bagian pertama dari kalimat memiliki kata-kata yang sama: “Bangunlah, pergilah…berserulah.” Penyebutan kota yang dituju adalah sama yaitu “Niniwe, kotayang besar itu.” Perbedaan antara 3:2 dan 1:2 adalah berbeda preposisi untuk obyek “against it” (1:2) dan “unto it” (3:2). Bagian kedua dari kalimat memiliki kata-kata yang berbeda, “karena kejahatan mereka telah sampai kepada-Ku (1:2) dan “seruan yang Kufirmankan kepadamu” (3:2). Dalam 1:2, perintah untuk pergi ke niniwe didasarkan pada “kejahatan mereka”; dalam 3:2, perintah didasarkan pada “seruan yang Kufirmankan kepadamu” untuk dinyatakan kepada orang-orang Niniwe. Dalam 3:2, Allah tidak menyatakan sesuatu tentang Niniwe. Yunus 3:2 tidak lagi menyebut alasan, tetapi menekankan isi pemberitaan Yunus.
6.
Seruan apa yang disampaikan TUHAN kepada Yunus untuk disampaikan kepada orangorang Niniwe (ay. 2)? Seruan yang disampaikan TUHAN kepada Yunus tidak tercatat dalam ayat 2, namun akhirnya kita dapat mengetahuinya pada ayat 4. Yunus telah mengetahui seruan itu namun nanti pada ayat 4, dikatakannya seperti yang telah TUHAN firmankan kepadanya.
7.
Bentuk waktu apa yang cocok (past, present, future) untuk frase”…yang Kufirmankan kepadamu” dan apa alasannya? Bentuk waktu apa yang digunakan dalam terjemahanterjemahan Alkitab versi lain untuk frase ini, mana yang paling cocok dan apa alasannya? Bentuk waktu yang cocok berdasarkan konteks Kitab Yunus adalah waktu sekarang karena tindakan itu dilakukan di saat sekarang. Adapun seruan atau proklamasi ini telah disampaikan TUHAN kepada Yunus, namun tidak disampaikan dindalam teks. KJV: the preaching that I bid; NIV: the message I give you; IBIS:pesan yang Kuberikan padamu; NAS: the proclamation which I am going to tell you; NLT: the mesaage I have given you.
8.
Berdasarkan frase “…sampaikan kepadanya…(ay.2),” siapa/apa yang menjadi obyek pemberitaan Yunus? Mengapa? Niniwe menjadi obyek pemberitaan Yunus atas perintah TUHAN. Niniwe adalah kota dimana Yunus menyampaikan firman TUHAN kepada orang-orang yang ada di kota Niniwe. Kata it merujuk kepada Niniwe (3:2;1:2).
4
9.
Persamaan dan perbedaan dari 3:3 dan 1:3 Persamaan Niniwe kota yang besar dalam 1:1 adalah sama dengan Niniwe kota yang besar dalam 3:3. Sehingga walaupun diterjemahkan dalam bentuk present atau future, Niniwe adalah kota yang besar berdasarkan penilaian Allah dan Allah memiliki rencana untuk menyelamatkan kota ini dan orang-orangnya. Kata qum pada awal kalimat “Bangunlan Yunus” (LAI:bersiaplah Yunus). Kedua kata pertama dari ayat ini adalah tepat sama dengan kedua kata pertama dari 1:3. Perbedaannya pada 3:3 Yunus tidak bangun untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN, tetapi pergi ke Niniwe sesuai dengan firman TUHAN. Beda yang lain nampak bahwa 1:3 menceritakan secara lengkap pelarian Yunus namun 3:3 begitu singkat seakan-akan hal ini tidak terlalu penting.
10. Luas kota Niniwe (3:3) atau kira-kira berapa kilometer luasnya? Berdasarkan teks tidak didapati luasnya (angkanya) hanya ada informasi “tiga hari perjalanan luasnya” Namun sejarah mencatat menurut Diodorus Siulus bahwa luas ibukota Asyur ± 580 km persegi.1
11. Apa yang dimaksudkan “tiga hari perjalanan”? Apakah berjalan mengelilingi atau berjalan dari ujung kota ke ujung kota yang lain (3:3)? RSV: three days journey in breadth; TB: tiga hari perjalanan luasnya; NIV: a visit required three days; NRSV: a three days walk across; FAYH: tiga hari untuk berjalan mengelilinginya; TL: luasnya perjalanan tiga hari; BIS: diperlukan tiga hari untuk melintasinya. Tiga hari perjalanan berarti waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi “Niniwe besar.” Keliling kota itu kira-kira 98 km atau menurut ukuran zaman dulu “tiga hari perjalanan.” Jadi pilihan terjemahannya adalah NRSV, FAYH.
12. Pelajaran yang diperoleh dari sikap TUHAN terhadap Yunus sesudah ketidaktaatannya dan pengalamannya di dalam perut ikan adalah sikap TUHAN yang setia kepada Yunus meskipun Yunus tidak taat. TUHAN menyatakan sifat-sifat-Nya kepada Yunus sebagai TUHAN, Allah
1
yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan.
J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab 2: Ayub-Maleakhi (Jakarta:Yayasan Bina Kasih, 1996), 416-417.
5
TUHAN yang berdaulat atas angin dan ikan besar. TUHAN yang menyelamatka. TUHAN adalah sumber keselamatan (2:9b).
13. Hal-hal yang diinformasikan tentang kota-kota Niniwe dan orang-orang yang ada di dalamnya yang terdapat dalam pasal 1 dan pasal 3. Yunus 1:2 menginformasikan Niniwe kota yang besar itu dan kejahatan Niniwe telah sampai kepada-Nya. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru:”Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian:”Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.” 14. Berapa lama Yunus berjalan memasuki kota Niniwe? Kira-kira berapa kilometer jauhnya Yunus berjalan (3:4). Yunus berjalan dalam satu hari perjalanan dan satu hari perjalanan adalah kira-kira 35 km.2 BIS: Yunus memasuki kota itu dan sesudah berjalan sepanjang hari; TB: Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya; TL: Maka mulailah Yunus berjalan keliling dalam negeri itu satu hari lamanya. NIV: In the first day, Jonah started into the city; KJV: And Jonah began to enter into the city a day’s journey.
15. Apakah perjalanan yang dilakukan Yunus dalam ayat 4 adalah Yunus berjalan dari darat tempat Yunus dimuntahkan oleh ikan (2:10) atau dari pinggir kota ke dalam kota Niniwe? Teks tidak menginformasikan, namun dari berbagai terjemahan NIV, KJV, TB dan TL dapat dipastikan bahwa Yunus memulai masuk ke dalam kota itu dari pinggir kota ke dalam kota Niniwe.
2
J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab 2: Ayub-Maleakhi, 416.
6
16. Catatlah penggunaan kata “qara-berseru (3:4)” yang terdapat dalam 1:1-3:4? Penggunaan kata qara (memanggil, berteriak, berseru, menamai) dalam 1:1-3:4 adalah 1:2 (perintah); 1:6 (perintah); 1:14 (permohonan); 2:3 (doa); 3:2 (perintah;1:2); 3:2 (pesan).
17. Apa isi seruan yang disampaikan Yunus (3:4)? Berapa lama dan beberapa kali Yunus menyampaikannya? Isi seruannya: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Sehari perjalanan dia masuk ke kota dan menyerukan firman TUHAN kepada NIniwe. Yunus tidak menyampaikan berkali-kali seruan itu saja namun ada variasi atau tambahan keterangan sedikit pun. Teks tidak mengatakannya, tetapi mengingat kota Niniwe yang besar dan luas maka seruan itu berkali-kali diserukan Yunus.
18. Dalam bahasa apa Yunus menyampaikan seruan yang difirmankan TUHAN kepada orang Niniwe dan berikan alasannya? Bahasa yang digunakan adalah bahasa orang Niniwe. Meskipun kitab Yunus ini ditulis dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram sebagai bahasa internasional pada saat itu, tetapi dapat saja bahasa yang digunakan adalah bahasa Asyur. Alasannya TUHAN sendiri yang menaruh firman-Nya di mulut Yunus untuk disampaikan dan perkataan itu harus dimengerti oleh orang Niniwe dalam bahasanya sendiri. TUHAN memperlengkapi nabi-Nya untuk menyatakan maksud-Nya termasuk bahasa yang digunakan Yunus.
19. Apakah sifat dari seruan yang disampaikan Yunus adalah hukuman atau keselamatan, karena Allah menyelamatkan mereka dalam 3:10? Berikan alasan yang tepat. Sifat seruan yang disampaikan Yunus adalah hukuman. Meskipun Allah menyelamatkan mereka itu karena nubuat hukuman Niniwe bersyarat: kalau orang NIniwe tidak bertobat dari kejahatannya maka kota Niniwe akan dihancurkan. Jadi, Allah menyelamatkan mereka kara orang Niniwe telah melaksanakan syarat seperti yang dikehendaki-Nya sehingga Allah menyesal atas rancangan-Nya (3:10).
20. Terjemahan
mana
yang
tepat
untuk
waktu
yang
diberikan
Allah
untuk
menunggangbalikkan kota Niniwe, “empat puluh hari lagi” atau “lebih dari empat puluh hari”? Berikan alasannya. Berdasarkan terjemahan berikut: NRSV: More forty days;
7
NIV: forty days from now; NEB: forty days more; ENDE: Masih empat puluh hari lagi. Dari terjemahan yang ada memberi pemahaman yang berbeda: (1) Niniwe akan dihancurkan lebih dari empat puluh hari; (2) Kehancuran Niniwe membutuhkan empat puluh hari lagi. Kesimpulannya: empat puluh hari lagi adalah waktu yang ditentukan TUHAN sesuai dengan firman-Nya terhitung sejak firman-Nya disampaikan kepada orang-orang Niniwe.
21. Mengapa empat puluh hari adalah waktu yang ditentukan Allah bagi orang Niniwe untuk ditunggangbalikkan? Empat puluh hari Niniwe akan ditunggangbalikkan menunjukkan bahwa: kemungkinan, waktu ini sebagai kesempatan bagi para pembesar dan raja di Niniwe untuk membuat keputusan yang mereka miliki (ay. 6); empat puluh hari adalah kesempatan bagi raja, para pembesar , dan semua yang hiudp di Nin iwe untuk melakukan ritual pertobatan sebagai satu cara hidup yang baru untuk setiap orang (ay. 8 dan 10). 22. Sebutkan penggunaan-penggunaan angka 40 (empat puluh) dalam Alkitab. “Empat puluh hari” berdasarkan informasi dalam kitab Taurat: lamanya air bah (Kej. 7:4, 12, 17), waktu yang digunakan Musa di gunung Sinai (Kel. 24:18; 34:28; Ul. 9:9, 11, 18, 21), waktu yang digunakan mata-mata Israel (Bil. 13:25; 14:34), waktu yang digunakan Goliat mengejek (1Sam. 17:16); waktu yang digunakan Elia dalam perjalanan menuju gunung Horeb (1 Raj. 19:8), waktu yang digunakan Yesus untuk berpuasa (Mat. 4:2;Markus 1:13; Luk. 4:2).
23. Apa yang dimaksud dengan “ditunggangbalikkan”? Bandingkan dengan terjemahanterjemahan lain tentang penggunaan kata ini dan tentukanlah satu yang paling tepat disertai dengan alasan. KJV: shall be overthrow; TB: akan ditunggangbalikkan; IBIS: akan hancur. Arti dalam bahasa Ibrani hapak (dibinasakan). Bagi orang Israel kata “dibinasakan”
mengingatkan
nasib
kedua
kota
Sodom
dan
Gomora
yang
ditunggangbalikkan juga (bdg. Kej. 19:25, 29).
24. Mengapa dan bagaimana orang-orang Niniwe dapat percaya kepada Allah karena mereka belum memiliki pengalaman dan pengenalan tentang Allah (3:5)? Orang-orang Niniwe
8
dapat percaya kepada Allah karena mereka telah mendengar kedahsyatan Allah Israel melalui sejarah walaupun mereka tidak beribadah kepada Allah. Respons orang-orang Niniwe terhadap pribadi Allah yang disampaikan oleh Yunus membuat keyakinan (percaya) kepada Allah. Orang-orang Niniwe percaya di dalam Allah sebagai suatu pribadi yang berfirman kepada mereka. Orang-orang Niniwe dapat percaya kepada Allah yaitu mereka menyerahkan diri kepada sesuatu yang teguh dan setia. Orang Niniwe tidak menutup diri terhadap firman Allah, tetapi membuka hati untuk menerima firman itu.3 25. Apa yang dimaksud dengan “percaya kepada Allah” (3:5)? “Percaya kepada Allah” berdasarkan konteks 3:5 adalah percaya kepada Allah yang disertai dengan perbuatan nyata atas kepercayaan mereka dengan mengumumkan berpuasa dan mengenakan kain kabung. Percaya kepada Allah setelah mendengar firman TUHAN yang disampaikan oleh Yunus. 26. Hal-hal apa saja yang dilakukan oleh mereka dan siapa saja yang terlibat di dalamnya (3:5)? Mereka percaya kepada Allah dan mereka mengumumkan puasa dan mengenakan kain kabung. Yang terlibat di dalamnya adalah orang-orang Niniwe dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan mereka melakukan semuanya ini untuk satu pribadi yang juga terlibat yaitu Allah sendiri sebagai objek penyembahan. 27. Berdasarkan 1:1-3:10, siapa-siapa yang percaya/taat kepada Allah? Orang-orang yang mempercayai Allah dalam kitab Yunus adalah Yunus, ia menyembah Allag surgawi dan Pencipta (1:9); para awak kapal, mereka berseru kepada Allah, percaya kepada Allah yang menyelamatkan mereka, serta mempersembahkan dan mengikrarkan nazar (1:14, 16); alam dan ciptaan taat kepada Allah (1:4, 15, 17; 2:10); orang-orang Niniwe, mereka percaya kepada pemberitaan TUHAN yang disampaikan Yunus dan percaya kepada Allah (3:5). 28. Terjemahan mana yang paling tepat, “baik orang dewasa maupun anak-anak” atau “baik orang berada maupun orang miskin” atau “baik orang besar maupun orang kecil’ atau “baik orang kuat maupun orang lemah”? Berikan alasannya. Terjemahan yang paling sesuai dengan konteks adalah “baik orang dewasa maupun anak-anak” yang merujuk kepada manusia dalam hal ini adalah orang-orang Niniwe. KJV: from the greatest of 3
A. Th. Kramer, Tafsiran Alkitab Kitab Yunus Cetakan ke-9 (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2008), 47-48.
9
them even to the least of them; TB: baik orang dewasa maupun anak-anak; IBIS:baik besar maupun kecil. Versi KJV merujuk pada ukuran manusia yaitu besar dan kecil, orang dewasa dan orang muda dan tidak melihat status sebagai orang berada maupun orang miskin. 29. Apakah yang dimaksud dengan puasa dan berpuasa dan mengenakan kain kabung dalam tradisi kuno orang Timur tengah (3:5)? Berpuasa adalah tanda pertobatan, pertapaan dan perkabungan. Sebagai tanda pertobatan dan perkabungan , orang Niniwe itu menanggalkan pakaian biasa dan mengenakan kain kabung/karung. Dalam budaya Timur tengah, penggunaan kain kabung sebagai symbol kesedihan dan duka mendalam. Pengenaan kain kabung juga disebut sebagai pakaian penyesalan (bdg. Yoel 1;13-14; 1 Raja 21:27). Penggunaan kain kabung sebagai tanda nyata yang dilakukan orang-orang Niniwe, tidak hanya menyatakan bahwa mereka percaya kepada Allah, tetapi juga mereka menyesal dengan cara hidup mereka (3:80, dan mulai berbalik dari cara hidup yang lama dan mempercayai Allah. 30. Sebutkan ayat-ayat dalam Perjanjian Baru disertai penjelasan tentang pertobatan orangorang Niniwe! Ayat-ayat dalam Perjanjian Baru adalah Lukas 11:29-30, 32;Matius 12:3941 (bdg.Mat. 16:4; Mrk. 8:12). Secara jelas Yesus mengingatkan peristiwa pertobatan orang-orang Niniwe (Luk. 11:32; Matius 12:41, “Sebab orang-orang Niniwe ini bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus,…” Dalam Perjanjian Baru dikenal juga tanda Yunus tentang serua pertobatan kepada Niniwe. 31. Kabar apa yang dimaksudkan dalam ayat 6? Apakah hukuman dalam ayat 4 atau tindakan yang dilakukan oleh orang-orang Niniwe (3:5). Bagaimana kabar itu dapat sampai kepada raja? Kabar yang dimaksudkan dalam ayat 6 adalah firman yang disampaikan Yunus dalam ayat 4. Kabar itu sampai kepada (mengena/menyadarkan) raja yaitu melalui nubuat Yunus atau firman TUHAN yang disampaikan Yunus. Apa yang didengan raja melalui nubuatan Yunus menyadarkan atau menyentuh hati raja. Sebutkan respons raja dalam 3:6. 32. Apa yang dimaksud dengan duduk di dalam abu menurut tradisi Timur Tengah kuno? Respons raja yaitu turun dari takhtanya dan menanggalkan jubahnya dan menutupinya dengan kain kabung dan duduk di dalam abu. Duduk di dalam abu adalah tanda
10
perkabungan yang mendalam, kesedihan yang mendalam akan peristiwa yang akan menimpa suatu bangsa atau pribadi. Demikianlah Ayub duduk di atas abu (Ayub 2:8), Mordekhai dalam kisah Ester memakai kain kabung dan abu (Ester 4:1). 33. Mengapa tindakan-tindakan dalam Yunus 3:5-6 dilakukan oleh orang-orang Niniwe dan rajanya? Hal itu dilakukan sebagai respons terhadapa Allah dengan firman yang telah disampaikan oleh nabi Yunus. Orang-orang Niniwe dan rajanya menunjukkan kesungguhan hati untuk bertobat setelah mendengan firman TUHAN. 34. Kabar yang sampai kepada raja adalah firman TUHAn yang disampaikan Yunus kepada orang-orang Niniwe dalam ayat 4 dan bukan respons orang-orang Niniwe dalam ayat 5. Firman kepada Yunus dalam ayat 2 tidak disebutkan dalam teks dan dapat diketahui setelah Yunus berseru dalam ayat 4. 35. Apakah tindakan yang dilakukan oleh orang-orang Niniwe dalam ayat 5 sudah dilaksanakan atau belum, sebelum kabar itu sampai kepada raja? Apa alasannya? Tindakan yang dilakukan oleh orang-orang Niniwe dalam ayat 5 belum dilakukan sebelum kabar itu sampai kepada raja. Alasannya ayat 6-9 tidak merupakan kelanjutan dari peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam ayat 5, melainkan merupakan perincian lebih lanjut dari peristiwa yang mencapai puncaknya dalam ayat 5. Peristiwa dalam ayat 6-9 sudah terjadi sebelum ayat 5.
36. Sebutkan persamaan dan perbedaan sikap yang dilakukan orang-orang Niniwe dan rajanya dalam ayat 5 dan 6! Persamaannya adalah orang-orang Niniwe dan raja percaya kepada Allah dan bertobat sebagai sikap hati mereka. Persamaan kedua adalah baik orang-orang Niniwe dan raja menanggalkan bajunya dan mengenakan kain kabung. Perbedaannya adalah tindakan respons yang berbeda antara raja dan orang-orang Niniwe yaitu raja turun dari takhtanya dan belum mengumumkan puasa kepada rakyatnya. Raja juga duduk di atas abu yang tidak tercatat dalam ayat 5.
37. Mengapa raja melakukan seperti yang tercantum dalam ayat 6, padahal ia belum mengetahui hukuman yang akan dialaminya? Kata “sampai” (TB) dan KJV: come (Ibr. naga) berarti menyentuh, menjangkau atau mengena. Berita atau firman yang
11
menyadarkan raja. Firman yang dimaksudkan adalah dalam ayat 4 yang berisi seruan penghukuman. Firman atau berita yang didengar oleh raja telah menyentuh hati raja sehingga sebagai respons raj atas berita itu maka raja melakukan peristiwa yang terdapat dalam ayat 6.
38. Sebutkan 4 hal yang diperintahkan raja dan para pembesarnya dalam ayat 7 dan 8 untuk dilakukan oleh orang-orang Niniwe! a. Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. b. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung c. Berseru dengan keras kepada Allah d. Mereka haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
39. Sebutkan persamaan dan perbedaan sikap yang dilakukan orang-orang Niniwe dan rajanya dalam ayat 5 dan 6 dengan pengumuman yang diperintahkan raja dalam ayat 7 dan 8? Persamaannya adalah pengumuman itu berisi tentang berpuasa dan mengenakan kain kabung. Kata qara (ay. 5) dan zaaq (ay. 7) memiliki akar kata yang berbeda, tetapi keduanya menekankan perkataan, panggilan, proklamasi atau teriakan. Kedua-duanya memiliki tujuan yang sama yaitu mengumumkan kepada orang-orang dan ternak berpuasa. Perbedaannya, walaupun demikian, dalam 3:5, tindakan proklamasi dilakukan oleh orang-orang Niniwe, sedangkan dalam ayat 7 dilaksanakan oleh raja. Raja dan pembesar mengumumkan selain berpuasa dan mengenakan kain kabung maka juga harus berseru dengan keras kepada Allah dan bertobat dari kejahatan yang dilakukannya. Ayat 7 juga menyebutkan bahwa ternak dan tanaman juga berpuasa dan mengenakan kain kabung. Ayat 5 dan 6 merujuk kapada pribadi manusia yaitu orang-orang Niniwe dan raja sedangkan ayat 7 dan 8 adalah bersifat menyeluruh untuk semua makhluk hidup, bersifat universal.
40. Sebutkan persamaan dan perbedaan oknum dalam ayat 5-6 dan ayat 7-8? Mengapa sehingga binatang pun diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan yang diumumkan dalam ayat 7-8? Persamaannya adalah oknum orang-orang Niniwe dan raja dan perbedaannya adalah para pembesar dan ternak dan tanaman. Tradisi berpuasa dan mengenakan kain
12
kabung bagi binatang adalah hal yang biasa di Timur Tengah diceritrakan dalam Kitab Yudith 4:10 (yang dianggap kitab apokrip dalam kalangan Kristen Protestan) diceritakan bahwa juga bahwa ternak turut berkabung. Manusia adalah gembala bagi ternaknya. Apa yang dilakukan orang-orang Niniwe menyebabkan kegiatan beternak mereka terhenti maka sebaiknya bagi binatang juga untuk ikut berpuasa dan berkabung. 41. Bagaimana anak kecil dan binatang dapat tahan hidup, kalau mereka diikutsertakan dalam berpuasa (ay. 7)? Raja mengumumkan puasa bagi semua makhluk hidup termasuk anak kecil berarti hal itu adalah suatu kewajaran dan sudah dilakukan sebelumnya sehingga menjadi titah yang dapat dilakukan dalam suatu kota Niniwe.
42. Bagaimana binatang dapat melakukan seperti apa yang dilakukan manusia, berselubung kain kabung, berseru keras-keras kepada Allah, berbalik dari tingkah laku yang jahat dan kekerasan yang dilakukannya (ay. 8)? Binatang dapat saja melakukan seperti yang dilakukan oleh manusia karena manusia yang memelihara itu dapat melakukannya seperti mengenakan kain kabung kepada binatang dan manusia dapat menghindarkan binatang untuk melakukan kejahatan. Dalam Yoel 1:20, “Juga binatang-binatang di padang menjerit karena rindu kepada-Mu…” (TB). 43. Berapa kali orang-orang Niniwe berpuasa dan berkabung dalam pasal 3? Bila kita mengatakan bahwa ayat 5 berlanjut dengan ayat 6-9 berurutan secara kronologis maka kemungkinan berpuasa dilakukan 2 kali, tetapi bila ayat 5 adalah sesudah raja mengumumkan puasa dan nmengenakan kain kabung maka berpuasa dan berkabung hanya terjadi sekali karena ayat 6-9 mendahului terjadi dari ayat 5. 44. Mengapa manusia dan binatang harus berseru keras-keras kepada Allah padahal Allah bukanlah pribadi yang tuli (ay. 8)? Manusia dan binatang harus berseru keras-keras kepada Allah menunjukkan kesungguhan respons hati orang-orang Niniwe dan segala isi kota terhadap firman TUHAN yang disampaikan oleh Yunus. Selain itu menunjukkan kesedihan yang mendalam dan penyesalan atas kejahatan mereka kepada Allah. 45. Siapa yang menyampaikan pengumuman dan berapa lama proses penyampaian itu dilaksanakan? Yang menyampaikan pengumuman adalah raja dan para pembesar yang ditindaklajuti oleh orang-orang Niniwe. Raja memiliki kuasa bagi wilayah kekuasaannya
13
dan para pembesar adalah pembantu raja yang menyampaikan kepada orang-orang Niniwe yang berdomisili di wilayahnya. Lama penyampaiannya dilaksanakan tidak disebutkan dalam teks, kemungkinan hanya dalam sehari sebagaimana Yunus menjalani kota Niniwe, karena raja memiliki prajurit yang bisa dikerahkan ke segala penjuru wilayah kekuasaannya. Keputusan raja bersifat absolut maka tidak mungkin dilanggar karena melanggar berarti dihukum oleh raja, selain itu ada penghukuman yang menanti dari Allah. 46. Apa persamaan dan perbedaan dari binatang yang terdapat dalam 1:17-2:10 dengan 3:78? Kedua-duanya binatang tersebut adalah ciptaan TUHAN baik ikan besar nauoun ternak di Niniwe. TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan (1:9b). Perbedaannya adalah ikan besar adanya di laut dan ternak adanya di darat. Atas penentuan TUHAN maka ikan besar itu ada untuk menyelamatkan Yunus sedangkan ternak ini berpuasa dan berkabung untuk diselamatkan. Ikan besar sebagai sarana penyelamatan sedangkan ternak harus berpuasa dan berkabung sebagai sarana penyelamatan.
47. Berdasarkan 1:1-3:9, hal-hal apa saja yang harus dilakukan Yunus dan orang-orang Niniwe
agar
mereka
memperoleh
keselamatan?
Yunus
menyerahkan
dirinya
dicampakkan ke laut untuk meredakan laut yang bergelora supaya para awak kapal selamat (1:12, 15). Yunus memenuhi panggilan kedua TUHAN untuk menyampaikan seruan TUHAN kepada Niniwe (3:4). Orang-orang Niniwe dan raja serta segala makhluk hidup berpuasa dan mengenakan kain kabung dengan harapan dapat selamat (3:5-9). 48. Bagaimana raja dan para pembesar mengetahui bahwa dengan tindakan yang mereka lakukan berdasarkan ayat 5-8, “Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang menyala-nyala”, padahal mereka belum mengalami keselamatan (ay. 9)? Raja dan para pembesar menunjukkan pengharapannya kepada Allah dan pada ayat 9 ada perkataan, “Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal…” mengungkapkan harapan raja dan para pembesarnya bahwa Allah akan mengubah rencana-Nya. Allah tidak mengubah keputusan-Nya namun kasih setian-Nya kepada orang-orang Niniwe.
14
49. Apa yang dimaksud dengan “Allah berbalik” (ay. 9)? Bandingkanlah dengan terjemahan lain tentang penggunaan frase ini dan tentukanlah satu yang paling tepat disertai alasannya. TB: Allah berbalik; IBIS: mengubah niat-Nya; KJV: will turn (Ibr. shub). Allah berbalik artinya Allah kembali menyatakan kasih setia-Nya, tetapi keputusan-Nya tidak berubah. Allah berbalik kepada Niniwe sehingga penghakiman terhadap Niniwe tidak dilaksanakan karena orang-orang Niniwe berbalik dari cara hidup yang jahat kepada Allah.
50. Apa yang dimaksud dengan “Allah menyesal” (ay. 9)? Bandingkanlah dengan terjemahan lain tentang penggunaan frase ini dan tentukanlah satu yang paling tepat disertai alasan. KJV: repent; TB/TL/ENDE: menyesal; IBIS: tidak marah lagi; NIV: compassion; NAS:relent. Berdasarkan konteks maka yang sesuai adalah terjemahan NIV dan NAS yaitu berbelas kasihan (nacham). Allah yang menyesal adalah Allah yang berbelas kasihan kepada seluruh ciptaan-Nya. 51. Dapatkah Allah menyesal? Berikan alasannya.
Allah tidak dapat menyesal seperti
manusia menyesal (bdg. Bil. 23:19; Yer. 17:7; 1 Sam. 15:29). Kata “menyesal” ketika dikenakan kepada Allah menunjukkan sifat dan aktivitas ilahi (Kej. 6:6-7; 1 Sam. 24:16; Yer. 42:10). Disini diharapkan Allah akan mengijinkan diri-Nya memiliki belas kasihan (menyesal) karena hukuman yang telah disampaikan-Nya dalam 3:4. Allah menyesal adalah Allah yang berbelas kasihan kepada orang-orang Niniwe yang berbalik kepadaNya. Menyesal yang ada pada diri Allah menyatakan sikap dan perasaan Allah yang diekspresikan kepada manusia ketika berhadapan dengan manusia berdosa, bertobat, berduka, tertindas yang pada satu sisi bersifat negatif, berupa murka, penghukuman, malapetaka dan pada sisi positif berupa belas kasihan, keselamatan, penghiburan dan pembelaan , sebagai kedaulatan-Nya yang tepat bagi manusia. 52. Sebutkan persamaan dan perbedaan Yunus 3:9 dan Yoel 2:14! Persamaannya adalah empat kata yang pertama dalam Yunus 3:9 “siapa tahu berbalik dan menyesal” sama dengan empat kata pertama dalam Yoel 2:14. Kedua-duanya menekankan tentang menghindari malapetaka dengan cara pertobatan. Perbedaannya adalah kedua-duanya ditulis dalam konteks yang berbeda. Konteks kitab Yunus menunjukkan bahwa Allah juga menginginkan keselamatan terjadi, bukan hanya bagi bangsa Israel, melainkan juga
15
pada bangsa-bangsa lain seperti orang-orang Niniwe, melalui kepercayaan mereka kepada Allah dan pertobatan dari segala kejahatan mereka. Konteks kitab Yoel menekankan peringatan tentang penghakiman yang segera terjadi jika orang-orang tidak berbalik dari dosa-dosa mereka kepada Allah. Harapan mereka Allah memulihkan mereka sehingga mereka dapat mempersembahkan korban bagi Allah. 53. Apa yang dimaksud dengan “murka Allah yang menyala-menyala” (ay. 9)? “Murka Allah yang menyala-nyala” adalah penghukuman Allah yang akan membinasakan kota Niniwe dan isinya (ternak dan segala makhluk hidup). Hal ini disebabkan kejahatan yang mereka lakukan. Murka Allah juga disebut sebagai kemarahan Allah kepada orang-orang Niniwe. 54. Siapa yang menjadi subjek untuk berbalik dalam ayat 8 dan siapa yang menjadi subjek untuk berbalik dalam ayat 9? Apa maksudnya bagi manusia dan Allah? Subjek dari kata dasar shub dalam 3:9 adalah Allah, berarti Allah berbalik kepada orang-orang Niniwe untuk tidak membinasakan mereka. Subjek dari kata dasar shub dalam ayat 8 adalah manusia dan ternak, berarti mereka berbalik kepada Allah dari segala tingkah laku yang jahat dan percaya kepada Allah. Maksudnya adalah tidak hanya Allah yang merespons kepada manusia tetapi juga manusia kepada Allah. Jadi ketika orang-orang Niniwe berbalik dari cara hidup yang jahat kepada Allah, maka Allah berbalik kepada mereka tanpa melaksanakan penghakiman kepada mereka. 55. Berapa lama selang waktu antara ayat 7-9 dan ay. 10? Teks tidak menyatakan dengan pasti namun waktu ini didasarkan pada waktu Allah yang Mahatahu bahwa orang-orang Niniwe dan segala makhluk hidup telah berbalik dan bertobat dari segala kejahatannya. 56. Bandingkan persamaan dan perbedaan tentang sifat Allah dalam ayat 7-9 dan ayat 10? Persamaannya adalah Allah konsisten dengan keputusan-Nya yaitu ayat 9 diwujudkan di ayat 10 yaitu Allah yang berbalik kepada orang-orang Niniwe yang bertobat. Allah yang menyesal adalah Allah yang berbelas kasihan yang konsisten dengan sifat-sifat-Nya. Perbedaannya adalah Allah memiliki sifat yang dikenal sebagai murka atau kemarahan Allah. Dia adalah Allah yang mendengar seruan orang-orang Niniwe yang bertobat. Dia adalah Allah yang berinisiatif untuk menyatakan hukuman kepada orang-orang Niniwe karena dosanya karena Allah Mahaadil. Dia adalah Allh yang berinisiatif membatalkan
16
malapetaka yang telah dirancangkan-Nya karena pernohonan dan pertobatan manusia karena Dia juga panjang sabar.
57. Bagaimana Allah dapat melihat, padahal Ia tidak bertubuh (ay. 10)? Allah Mahahadir dan Mahatahu karena Allah memiliki sifat ilahi tersebut. Allah melihat perbuatan mereka (ay. 7-8). Kata “melihat” (ra’a)
memiliki makna menilai secara benar berdasarkan
pengamatan yang cermat dan teliti. Hasil penilaian Allah bahwa orang-orang Niniwe tidak hanya sekedar menyesal, tetapi mereka juga benar-benar telah berbalik dari cara hidup yang jahat baik secara lahiriah dan batiniah.
58. Siapa-siapa saja yang “berbalik” dalam pasal 3 dan disertai penjelasan? Allah berbalik kepada orang-orang Niniwe untuk tidak membinasakan mereka (ay. 10); manusia dan ternak, berarti mereka berbalik kepada Allah dari segala tingkah laku yang jahat dan percaya kepada Allah (ay. 8). Yunus juga berbalik kepada panggilan Allah dengan taat memberitakan seruan TUHAN (3:1-4). 59. Siapa yang dimaksudkan dengan “mereka” yang terdapat dalam ayat 10? “Mereka” yang dimaksudkan adalah segala ciptaan Allah yang ada di dalam kota Niniwe termasuk manusia, ternak dan tanaman (ay. 7-8) yang telah berbalik dari segala kejahatan mereka dan menunjukkan pertobatan.
60. Apa perbedaan antara Allah berbalik dan orang-orang Niniwe berbalik (ay. 10)? Allah berbalik kepada orang-orang Niniwe karena berbelas kasihan dan pertobatan mereka sehingga mereka dibebaskan dari penghukuman. Sedangkan orang-orang Niniwe berbalik dari segala kejahatan mereka dan berbalik kepada Allah dengan percaya dan bertobat. 61. Malapetaka apa yang telah dirancang Allah bagi orang-orang di kota Niniwe (ay. 10)? Allah menetapkan Niniwe akan ditunggangbalikkan (3:4) karena kejahatan mereka.
62. “Perbuatan” apa saja yang dilakukan “mereka” dalam pasal 3 sehingga Allah berbalik dan menyesal? Mereka melakukan puasa dan berkabung dengan mengenakan kain kabung dan berbalik dari segala kejahatan mereka (orang-orang Niniwe dan segala makhluk hidup di kota Niniwe) (ay. 7-8).
17
63. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara Yunus 3:10 dan Kel. 32:14! Persamaannya adalah kedua-duanya menyebutkan tentang belas kasihan Allah terhadap manusia bahwa Allah dapat menyesal dari malapetaka yang dirancang-Nya. Allah menunjukkan cara yang sama terhadap orang-orang Israel dan orang-orang di Niniwe. Perbedaannya adalah konteks yang berbeda dimana Yunus 3:10 menunjukkan bahwa Allah menyesal karena manusia menyesal dan berbalik dari cara hidup yang jahat untuk berbalik kepada Allah dengan berpuasa, mengenakan kain kabung, dan duduk dalam abu. Konteks ini menunjukkan bahwa orang-orang Niniwe bukanlah umat Allah, tetapi mereka membuktikan dan mengekspresikan kepercayaan dan pertobatan mereka bagaimana mereka percaya kepada Allah. Dalam Keluaran 32:14, orang-orang Israel adalah umat pilihan Allah. Mereka percaya kepada Allah, tetapi mereka tidak membuktikan di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jika dilihat perbandingan antara Israel (Kel.33:14) dan orang-orang Niniwe (Yun. 3:10) dapat disimpulkan bahwa dalam kasus ini orang-orang Niniwe lebih baik daripada orang Israel.
64. Sebutkan dan jelaskan implikasi-implikasi teologi dalam pasal 3! Implikasi teologis biblis adalah Allah yang menyerukan anugerah bagi hamba-Nya dan bangsa-bangsa lain (3:1,4); Allah yang menyesal adalah Allah yang menerima pertobatan (3:10). Allah konsisten dengan sifat-sifat-Nya, yaitu pengasih, penyayang, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia (4:2) yang menjadi dasar Allah membatalkan malapetaka yang telah
dirancangkan-Nya
(3:10).
Sikap
Allah
yang
demikian
menyatakan
ketidakberubahan rencana-Nya, yang mana Niniwe tetap menjadi prioritas dan Yunus adalah nabi yang harus pergi ke Niniwe sebagai pembicara Allah. Dalam Kitab Yunus, Allah konsisten dalam memanggil hamba-Nya. Allah selalu bersungguh-sungguh ketika Allah memanggil hamba-Nya. Dia bahkan menyediakan ikan besar supaya Yunus dapat memenuhi panggilan-Nya. Firman Allah tidak dapat digagalkan oleh hamba-Nya karena keakuannya. Bahkan hamba yang telah dipilih-Nya dari semula akan dipanggil-Nya kembali (Yunus 3:2). Implikasi teologis praktis adalah pemulihan panggilan hamba Tuhan, pemberitaan pertobatan, proklamasi sifat-sifat Allah dalam pemberitaan firman Allah, berita anugerah pengampunan dosa bagi yang bertobat.
65. Pilihlah ayat kunci dan berikan alasannya. Yunus 3:10 sebagai ayat kunci adalah ayat klimaks dalam pelayanan Yunus dan kisah pertobatan Niniwe dan Allah yang menyesal.
18
“Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.” Pemberitaan Yunus di Niniwe menghasilkan pertobatan orang-orang Niniwe yang diresponsi Allah dengan menerima pertobatan mereka dan Allah menyesal adalah Allah yang berbelas kasihan kepada orang-orang Niniwe yang telah menujukkan kesungguhannya melalui tindakan pertobatan.