JURNAL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PALALANG I KECAMATAN PAKONG KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EFFORTS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES OF MOTION BASE RUNNING SHORT DISTANCE LEARNING THROUGH MEDIA ON MODIFIED CLASS V SD STATE DISTRICT PALALANG I Pakong Pamekasan LESSON YEAR 2015/2016
Oleh : LUTHFI NPM: 14.1.01.09.0522P Dibimbing Oleh: 1. Ruruh Andayani Bekti,M.Pd 2. Mokhammad Firdaus,M.Or JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATANDAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2016
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PALALANG I KECAMATAN PAKONG KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
LUTHFI NPM: 14.1.01.09.0522P FKIP – Penjaskesrek Ruruh Andayani Bekti,M.Pd dan Mokhammad Firdaus,M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui media pembelajaran yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek pada siswa kelas V SD Negeri Palalang 1 kecamatan Pakong kabupaten pamekasan Tahun Ajaran 2015/2016.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Palalang 1 Pakong kabupaten pamekasan Tahun Ajaran 2015/2016. yang berjumlah 22 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan melalui tes dan observasi pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik persentase. Prosedur penelitian menggunakan tahapan siklus daur yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwa hasil kemampuan gerak dasar lari jarak pendek meningkat diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 67,27% dan ketuntasan belajar mencapai 65% atau ada 11 siswa dari 22 siswa sudah tuntas belajar pada akhir siklus I dan meningkat menjadi diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 75,22% dan dari 22 siswa yang telah tuntas sebanyak 22 siswa dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100% (termasuk kategori tuntas). pada akhir siklus II. Simpulan penelitian ini adalah menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek pada siswa kelas V SD Negeri Palalang 1 Pakong kabupaten pamekasan Tahun Ajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Gerak Dasar Lari Jarak Pendek, Media Pembelajaran (bilah, ban bekas, couns), Hasil Belajar Lari Jarak Pendek.
LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LATAR BELAKANG
tinggi galah.
Pelaksanaan pembelajaran pendidik-
lempar cakram, lempar lembing, tolak
an jasmani didalamnya diajarkan beberapa
peluru dan lontar martil. Berkaitan dengan
macam cabang olahraga yang terangkum
nomor-nomor atletik, penelitian ini akan
kurikulum pendidikan jasmani. Salah satu
mengkaji
cabang olahraga yang diajarkan dalam
pembelajaran nomor lari khususnya lari
pendidikan jasmani yaitu atletik. Atletik
jarak pendek. Upaya pembelajaran lari
merupakan induk dari semua cabang
jarak pendek
olahraga yang diajarkan dari sekolah
perlu diterapkan cara mengajar yang baik
tingkat
dan tepat.
I.
paling
Perguruan
rendah
Tinggi
(SD)
dan
meneliti
tentang
pada siswa sekolah dasar
Seperti
Berdasarkan hasil pengamatan dan
dikemukakan Yoyo Bahagia, Ucup Yusuf
observasi pada siswa kelas V SD Negeri
dan Adang Suherman (2000: 1) bahwa,
Palalang 1 Pakong kabupaten pamekasan
“atletik
tahun
merupakan
(PT).
bahkan
Nomor lempar meliputi
salah
satu
mata
pelajaran
2015/2016.
dalam
pelajaran pendidikan jasmani kepada siswa
pembelajaran atletik khususnya lari jarak
dari
pendek para siswa pada umumnya belum
Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) dan
menguasai
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)”.
pendek,bahkan para siswa kurang tertarik
Seorang guru pendidikan jasmani dan
dengan
kesehatan
tujuan
banyak siswa yang hasil belajar khususnya
pembelajaran atletik, harus memperhatikan
gerak dasar lari jarak pendek dibawah
perkembangan anak, karakteristik anak,
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dari
kemampuan anak dan kesukaan anak serta
22 siswa baru 7 siswa atau sekitar 33,33%
tujuan yang harus di capai. Cabang
yang memiliki nilai di atas KKM Hal ini
olahraga atletik didalamnya terdiri dari
disebabkan oleh beberapa hal di antaranya
empat nomor utama yaitu jalan, lari dan
tidak
lempar atau tolak. Dari setiap nomor
mendukung, untuk itu perlu menerapkan
tersebut didalamnya terdapat beberapa
model pembelajaran yang baik dan tepat,
nomor yang diperlombakan. Untuk nomor
direncanakan dengan baik, disesuaikan
lari terdiri atas: lari jarak pendek, jarak
dengan kondisi
menengah, jarak jauh atau marathon, lari
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan,
gawang, lari sambung, dan lari
maka pembelajaran penjaskesrek
untuk
mencapai
cross
gerak
dasar
pembelajaran
adanya
atletik.
sarana
yang
jarak
Masih
kurang
dan karakteristik siswa,
country. Nomor lompat meliputi: lompat
berjalan
jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat
pembelajaran akan tercapai.
LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
lari
dengan
baik
dan
akan tujuan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1.1
KAJIAN PUSTAKA
belakang.
Lari jarak pendek (Sprint) adalah
menentukan
Seorang jenis
pelari start
bebas
yang
semua perlombaan lari dimana peserta
digunakan dalam lari jarak pendek.
berlari dengan kecepatan penuh/maksimal
1.2
akan
Teknik Lari
sepanjang jarak yang harus ditempuh.
Dalam lari Sprint ada tiga teknik
Kelangsungan gerak pada Sprint secara
dasar yang harus dikuasai yaitu gerakan
teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah
kaki, ayunan lengan, dan posisi badan saat
terletak pada penghematan penggunaan
berlari.
tenaga karena perbedaan jarak yang harus
a) Gerakan kaki, Gerakan kaki dalam lari
ditempuh. Makin jauh jarak yang harus
jarak pendek yaitu melangkah dengan
ditempuh, makin membutuhkan daya tahan
selebar dan secepat mungkin. Posisi
yang besar. Nomor-nomor pada lari jarak
kaki belakang saat menolak dari tanah
pendek yaitu : 100 m, 200 m, dan 400 m.
seakan tertendang lurus ke depan
Dengan lebar lintasan 1,22 m, dan tinggi
dengan cepat. Saat bersamaan lutut
tiang finish 1,50 m. (Tim Penjasorkes SD,
ditekuk secara wajar agar paha mudah
2011: 14-15). Sebelum melakukan Sprint,
terayun ke depan. Ketika mendaratkan
pelari (Sprinter) harus melakukan tahap
kaki,yang
persiapan terlebih dahulu.Pada tahap ini
telapak kaki dengan lutut agak ditekuk;
yang ditekankan adalah sikap relaksasi,
digunakan
adalah
ujung
b) Ayunan lengan, lengan diayun ke depan
yaitu dengan menarik napas agar pelari
atas
dapat lebih relaks. Adapun gerakannya
ditekuk lebih kurang membentuk sudut
yaitu, mengangkat kedua tangan sambil
90o;
menarik
napas,
dilanjutkan
sebatang hidung.
Posisi
siku
dengan
c) Sikap badan saat berlari sikap badan
menurunkan tangan dengan memulai sikap
harus rileks condong ke depan dengan
start serta menghembuskan napas seiring
kepala segaris punggung. Pandangan
dengan gerakan tangan ke bawah.Teknik
mata lurus ke depan;
yang harus dikuasai oleh pelari cepat
d) Teknik memasuki garis finish, Untuk
(Sprint) adalah start atau tolakan, lari
melewati
garis
finish,
biasanya
Sprint, dan finish.
persaingan para pelari cukup ketat.
Start lari jarak pendek yaitu start
Oleh karena itu, pelari perlu menguasai
jongkok. Start terbagi menjadi tiga jenis
teknik memasuki garis finish dengan tepat.
yaitu : start pendek, start menengah, dan
Terdapat beberapa beberapa teknik untuk
start panjang. Penamaan start tersebut
melewati garis finish, yaitu :
tergantung pada penempatan lutut kaki
LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pelari terus berlari secepatnya tanpa
1.4
mengurangi kecepatan dan mengubah sikap;
Kerangka Berfikir Pembelajaran gerak dasar lari jarak
pendek, sebelum melakukan Sprint, pelari
Pelari memasuki garis finish dengan
(Sprinter)
harus
melakukan
tahap
membusungkan dada ke depan dan
persiapan terlebih dahulu.Pada tahap ini
kedua tangan ke belakang;
yang ditekankan adalah sikap relaksasi,
Pelari menjatuhkan salah satu bahu ke depan atau memiringkan sisi tubuh
yaitu dengan menarik napas agar pelari dapat lebih relaks.
bagian atas ke depan (dada dan bahu).
Adapun gerakannya yaitu, meng-
Yang perlu diperhatikan yaitu saat
angkat kedua tangan sambil menarik
memiringkan badan ke depan jangan
napas, dilanjutkan dengan menurunkan
berlebihan karena
tersebut
tangan dengan memulai sikap start serta
dapat mengganggu keseimbangan badan
menghembuskan napas seiring dengan
(Prasetya, 2003).
gerakan tangan ke bawah.Teknik yang
gerakan
Dari penjelasan di atas dapat ditarik
harus dikuasai oleh pelari cepat (Sprint)
kesimpulan bahwa lari cepat adalah lari
adalah start atau tolakan, lari Sprint, dan
dengan
finish.
kecepatan
penuh/maksimal
memerlukan keteram-pilan dasar yang
Permasalahan keterampilan Gerak
benar.
Dasar Lari Jarak Pendek adalah guru hanya
1.3 Kajian Penelitian Yang Relevan
mengunakan
metode
ceramah
dalam
Prima Romadhoni. (2012) Dengan
menjelaskan gerak dasar lari jarak pendek
Judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
dan kurang melibatkan siswa, pembelajar-
Teknik Dasar Lari Sprint melalui metode
an bersifat satu arah, sehingga siswa
demonstrasi Siswa Kelas V SD Negeri
kurang
Palalang 1 Pakong Kabupaten Pamekasan
pembelajaran.akibatnya gerakan dasar lari
Tahun Ajaran 2015/2016. Dari hasil
jarak pendek yang dilakukan siswa kurang
penelitian tersebut dapat dilihat jumlah
tepat, Seperti sikap pada waktu start kedua
siswa
lengan kurang lurus, berat badan kurang
yang
keterampilan
lari
jarak
termotivasi
bertumpu
dengan ketuntasan klasikal 67%,meningkat
pandangan
menjadi 22 siswa dengan ketuntasan
meningkatkan keterampilan gerak dasar
klasikal
lari
88%.
dari
sebelum
menggunakan metode demonstrasi dan
jarak
ke
kedua
mengikuti
pendeknya meningkat, yaitu dari 12 siswa
menjadi
pada
untuk
lengan,
depan.Solusi
pendek
dengan
dan upaya
metode
demonstrasi.
setelah menggunakan metode demonstrasi.
LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
meningkatkan hasil
II. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD
belajar gerak dasar
lari jarak pendek pada siswa kelas V SD
Negeri Palalang 1 Pakong Kabupaten
Negeri
Pamekasan
Pamekasan Tahun Ajaran 2015/2016.
Tahun Ajaran 2015/2016.
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri pakong
kabupaten
Palalang 1
pamekasan
Tahun
Palalang 1 Pakong Kabupaten
Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi, yaitu suatu pendekatan analisis data yang
Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 22
mensintesa data dari
orang terdiri dari 12 siswa putra dan 10
Teknik triangulasi yang digunakan berupa
siswa putri.
hasil dari kajian teori
Sumber
data
dalam
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:
berbagai sumber.
dan hasil unjuk
kerja, kemudian diolah peneliti dan diamati oleh guru yang sebagai kolaborator. Data yang dikumpulkan pada setiap
a. Siswa,untuk mendapatkan data tentang
kegiatan observasi pada setiap siklus PTK
gerak dasar lari jarak pendek melalui
dianalisis
media pembelajaran yang dimodifikasi
dengan menggunakan teknik
pada siswa kelas
untuk melihat kecenderungan terjadi dalam
Palalang
1
V SD Negeri
Pakong
Kabupaten
Pamekasan Tahun Ajaran 2015/2016. b. Guru,sebagai kolaborator, untuk melihat
secara
deskriptif
2.1 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
jarak pendek di
1. Observasi
Palalang
1
Pakong
Kabupaten
Pamekasan Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data dalam
persentase
kegiatan pembelajaran.
tingkat hasil belajar gerak dasar lari Kelas V SD Negeri
kualitatif
:
pengamatan
langsung
terhadap suatu kegiatan yang sedang berjalan. Pada penelitian ini dilakukan observasi
saat
terjadinya
proses
penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri
pembelajaran keterampilan gerak dasar
dari : Tes dan Observasi. Tes diperguna-
lari jarak pendek di Kelas V SD Negeri
kan untuk mendapatkan nilai kemampuan
Palalang
gerak dasar lari
Pamekasan Tahun Ajaran 2015/2016
dipergunakan
jarak pendek.Observasi sebagai
mengumpulkan data
teknik
untuk
1
Pakong
Kabupaten
yang dilakukan oleh kepala sekolah dan
tentang aktivitas
teman
sejawat.
siswa dan guru selama kegiatan belajar
untuk
mengetahui
mengajar
aktivitas guru dan aktivitas siswa
saat
menggunakan
media
Observasi dan
dilakuka mengamati
pembelajaran yang dimodifikasi untuk
LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung.
Data yang diperoleh dari lembar observasi
2. Tes Perbuatan : Data dalam penelitian
akan
dianalisis
dengan
menggunakan kriteria pengamatan dan
ini menggunakan tes perbuatan yan
skor pengamatan .
diberikan
Kategori Skor :1.Kurang, 2.Cukup, 3.Baik
berakhir.
setelah Sebagai
pembelajaran tes
akhir
pada
Data kuantitatif berupa hasil belajar
penelitian ini menggunakan evaluasi
kognitif, dianalisis dengan menggunakan
untuk mengukur ketercapaia indikator
teknik
tentang keterampilan gerak dasar lari
menentukan
jarak pendek sebagai hasil belajar siswa.
maksimal,skor minimal. Adapun langkah-
Dari hasil analisis tes tersebut dapat
langkahnya adalah:
diketahu peningkatan hasil belajar siswa
1) Menentukan nilai berdasarkan skor
setelah pembelajaran berlangsung.
analisis
deskriptif
mean
atau
dengan
rerata,
skor
teoritis dengan rumus: N =x 100%
2.2 Teknik Analisis Data Data yang diambil dalam penelitian
Keterangan:
ini ada dua yaitu data observasi dan data
B = Skor yang diperoleh
tes.
St = Skor maksimal Penentuan nilai untuk tiap kriteria
menggunakan persamaan yaitu rata-rata
N = Nilai (Purwanti, 2008 : 6.3)
skor, skor tertinggi, skor terendah, selisih
2) Menghitung ketuntasan belajar secara
skor, dan kisaran nilai untuk tiap kriteria.
klasikal dan penyajian data kuantitatif
Lembar
dipaparkan dalam bentuk presentase.
observasi
diolah
dengan
menggunakan persamaan berikut ini:
Adapun rumusnya adalah:
1. Rata-rata Skor = Jumlah Pengamat
f „ = x 100%
Jumlah Skor. 2. Skor Tertinggi = Jumlah butir observasi x Skor tertinggi tiap butir observasi. 3. Skor Terendah= Jumlah butir observasi x Skor terendah tiap butir observasi. 4. Selisih Skor = Skor tertinggi – Skor terendah. 5. Kisaran Nilai Untuk Tiap Kriteria =
Keterangan: Σf = jumlah frekuensi fn = frekuensi yang muncul f‟ = Persentase frekuensi (Heryanto, 2008: 2.23) Sedangkan
kriteria
tingkat
keberhasilan belajar siswa menurut Aqib Zaenal, dkk (2006: 41) sebagai berikut :
Jumlah Kriteria Penilaian Selisih Skor
LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % Tingkat keberhasilan (%) >80% 60-79% 40-59% 20-39% <20%
a. SIKLUS I
Arti
NAMA SISWA 1 MSA 2 FN 3 AJ
HASIL TES
KET
70 70
T T
60
TT
4 AOR 5 AK
60
TT
70
T
6 DAK 7 FR
70
T
75
T
8 GM 9 HM
60
TT
80
T
10 HA 11 IAP
65
TT
80
12 MTR 13 MBM
60
T TT
60
TT
14 MIT 15 MNU
65
TT
80
T
16 NQM 17 RPY
60
TT
75
T
18 SHK 19 SNH
60
TT
60
TT
70
T
kondusif untuk melakukan proses belajar
20 MR 21 SL
60
TT
mengajar.
22 ZE
T
Jumlah
70 1.480
Rata-rata
67,27
KKM=65
NO Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Pelaksanaan pembelajaran keterampilan gerak dasar lari jarak pendek dengan metode demonstrasi dilihat dari hasil observasi pengamat pada saat proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dikatakan baik, apabila rata-rata skor aktivitas guru bernilai 24-30. III. HASIL DAN KESIMPULAN Penelitian
Tindakan
Kelas
ini
dilakukan di siswa Kelas V SD Negeri Palalang 1 Pakong Kabupaten Pamekasan Tahun Ajaran 2015/2016. Letak dan suasana SD cukup strategis yang cukup
Dari segi fisik, bangunan SD ini cukup baik,. Seperti Ruang guru dan perpustakaan. SD ini terdiri dari
9
Dari tabel di atas dapat dijelaskan
ruangan, 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan
bahwa
kepala sekolah, ruang UKS, 1 gudang
pembelajaran Praktek berlari
merangkap dapur, 1 WC guru dan 1 WC
nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
siswa.Jumlah murid di Kelas IV SD ini
67,27% dan ketuntasan belajar mencapai
berjumlah 22 siswa terdiri dari laki-laki 12
65% atau ada 11 siswa dari 22 siswa sudah
orang dan perempuan 10 orang. Mengenai
tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
sarana
dapat
bahwa pada siklus pertama secara klasikal
medukung kegiatan olahraga yang tersedia
siswa belum tuntas belajar, karena siswa
di SD ini tergolong lengkap.
yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar
dan
prasarana
LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
yang
dengan
menerapkan
metode diperoleh
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
65% lebih kecil dari persentase ketuntasan
mencapai ketuntasan belajar. Maka secara
yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal
klasikal ketuntasan belajar yang telah
ini disebabkan karena siswa masih merasa
tercapai sebesar 100% (termasuk kategori
baru dan belum mengerti apa yang
tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami
dimaksudkan guru dengan menerapkan
peningkatan lebih baik dari siklus I.
metode pembelajaran Praktek berlari.
Adanya peningkatan hasil belajar pada
b. SIKLUS II
siklus II ini dipengaruhi oleh adanya
NAMA SISWA 1 MSA 2 FN 3 AJ
peningkatan
kemampuan
guru
dalam
HASIL TES
KET
70 70 70
T T T
4 AOR 5 AK
70
T
70
T
6 DAK 7 FR
70
T
75
T
8 GM 9 HM
70
T
dilaksanakan pada siswa Kelas V SD
80
T
Negeri Palalang 1 Pakong Kabupaten
10 HA 11 IAP
75
T
Pamekasan
80
T
12 MTR 13 MBM
85
T
85
T
14 MIT 15 MNU
80
T
80
T
16 NQM 17 RPY
70
T
Berdasarkan analisis data yang telah
75 70
T
dilakukan dan pembahasan yang telah
T
diungkapkan pada BAB IV, diperoleh
70
T
simpulan sebagai berikut,
20 MR 21 SL
85
T
70
T
22 ZE
T
Jumlah
85 1.655
Rata-rata
75,22
KKM=65
NO
18 SHK 19 SNH
menerapkan pembelajaran Praktek berlari sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. 3.1 Kesimpulan Penelitian Tindakan
Tahun
Ajaran
Kelas
yang
2015/2016
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
Peningkatan
kualitas hasil dapat dilihat dari
hasil
belajar siswa yang mengalami peningkatan dari sebelum tindakan hingga akhir siklus terakhir, dalam penelitian ini adalah akhir siklus II. Sebelum pelaksanaan tindakan,
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 75,22% dan dari 22 siswa yang telah tuntas
siswa yang berhasil mencapai
kriteria
ketuntasan minimal (KKM) untuk hasil rangkaian tes gerak dasar lari jarak pendek.
sebanyak 22 siswa dan 0 siswa belum LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hasil
penelitian
ini
dapat
disimpulkan sebagai berikut: bahwa hasil kemampuan gerak dasar lari jarak pendek meningkat diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar
siswa
adalah
67,27%
dan
ketuntasan belajar mencapai 65% atau ada 11 siswa dari 22 siswa sudah tuntas belajar pada akhir siklus I dan meningkat menjadi diperoleh
nilai
rata-rata
tes
formatif
sebesar 75,22% dan dari 22 siswa yang telah tuntas sebanyak 22 siswa dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100% (termasuk kategori tuntas). pada akhir siklus II.. Titik puncak peningkatan
hasil belajar gerak
Pendidikan Luar biasa.Gerry A, Carr,(1997). ATLETIK untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo PersadaHendrayana, (2007). Buku Materi Pokok Dasar-Dasar Atletik, Edisi ke 1 Universitas Terbuka. Ciri-ciri perubahan perilaku belajar dari beberapa ahli pendidikan. Departemen pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jenderal Pendidikan dasar dan menengah bagian proyek peningkatan guru pendidikan jasmani dan kesehatan SD setara D II Jakarta. Depdiknas, (2002), Panduan dan Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Depdiknas. Sudjana, (1990). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
dasar lari jarak pendek pada penelitian ini adalah pada siklus II. Pada siklus II ini hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek menunjukkan bahwa nilai siswa telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Siswa yang mampu melakukan gerak dasar lari jarak pendek dengan baik atau telah mencapai batas ketuntasan untuk hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek.
IV.
Nadisah, (1992).Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan.Jakarta. Model Pembelajaran Atletik, Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. google.search.pengertian penelitian tindakan kelas..com Diakses pada 12 mei 2015. Sukmadinata, 2005. Pengertian Hasil Belajar. Tersedia pada http://pengertianhasilbelajar.google.c omdiakses pada 12 mei 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Ateng,(1992), Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta Depdikbud Dirjen Dikti Abin Syamsudin M, 2002. Pendekatan Dan Metode Pembelajaran.
Undang –Undang RI Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas.
Agus Mahendra, 2008. Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Adaptif bagi SDLB/SLB Tingkat Dasar, dirjm Dikdasmen, Direktorat LUTHFI | 14.1.01.09.0522P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 10||