UPAYA MENINGKATKAN HASIL AKURASI SHOOTING MELALUI PEMBELAJARAN SHOOT TARGET WARNA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 7 PALEMBANG
EFFORTS TO IMPROVE SHOOTING ACCURACY RESULTS THROUGH LEARNING TO SHOOT A TARGET COLOR OF JUNIOR HIGH SCHOOL MUHAMMADIYAH 7 PALEMBANG
Endang Supriyadi Universitas Bina Darma Jl. Jend. Ahmad Yani No. 12, Sebrang Ulu 1, Kota Palembang, Sumatera Selatan, 30264.
[email protected]
ABSTRACT: Based on observations and information that researchers get, Sports football has not completely mastered the students, especially shooting the ball in this case can be seen from the assessment of the ability to kick the ball into the goal. The aim in this study was to determine the accuracy of shooting an effort to improve results through learning shoot the target color. The research method most appropriate to address the problems that exist in this research is the Classroom Action Research (PTK) or often called action research. The sample in this research is class VIII.3 SMP Muhammadiyah 7 with a number of 38 students. Results from the study of 38 children prasiklus average value (65.78%) did not complete the Minimum Criteria for completeness (KKM). In the first cycle that there is an increase (69.36%). While in the second cycle of 73.68% is quite good. In relation to these findings, the researchers suggest to teachers and coaches recommended a bigger role for the implementation of teaching and learning activities or extracurricular activities so that more students respond to and enthusiasm for learning is given. Keywords : shoot the target color, the result of shooting accuracy, football ABSTRAK: Berdasarkan pengamatan dan informasi yang peneliti dapatkan, Olahraga sepak bola belum sepenuhnya dikuasai siswa terutama shooting bola ke gawang hal ini dapat dilihat dari penilaian kemampuan melakukan tendangan bola ke gawang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil akurasi shooting melalui pembelajaran shoot target warna. Metode penelitian yang paling tepat untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut action research. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.3 SMP Muhammadiyah 7 dengan jumlah 38 siswa. Hasil dari penelitian prasiklus dari 38 anak nilai rata-rata (65,78%) tidak tuntas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Pada siklus I terdapat kenaikan yaitu (69,36%). Sedangkan pada siklus II sebesar 73,68% tergolong baik. Sehubungan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada guru dan pembina dianjurkan lebih berperan selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau kegiatan ekstrakurikuler sehingga siswa lebih merespon dan antusias terhadap pembelajaran yang diberikan. Kata Kunci : shoot target warna, hasil akurasi shooting, sepak bola
kabupaten
I. PENDAHULUAN
dan
kota
di
Sumatera
Selatan. Sumsel Super League menjadi sarana Olahraga merupakan bentuk lanjut dari bermain dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan keseharian manusia (Zalfendi, 2012:155). Sepak Bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar manusia yang di bumi ini. Sepak Bola digemari oleh semua lapisan masyarakat baik dari tingkat daerah, maupun nasional sampai internasional, dariusia anak-anak, sampai dewasa hingga orang tua. Mereka senang memainkan sendiri atau sebagai penonton. Dalam hal ini dapat di lihat semakin banyaknya televise luar negeri maupun dalam negeri yang menayangkan acara pertandingan sepakbola secara langsung maupun siaran ulang di televisi.
oleh
induk
organisasi
Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang didirikan pada 19 April 1930 di Yogyakarta yang di ketuai oleh Soeratin Sosroesoegondo. PSSI hinga saat ini, berdiri dan berkelanjutan terbentuknya kejuaraan kejuaraan di Indonesia, di antaranya ada Liga Galatama (LigaSepak Bola Utama) pada tahun1980, Marah Halim Cup pada tahun 1972, Piala Presiden Soeharto pada tahun 1972, dan Indonesia Super liga (ISL)
(Engkos
Sumatera
bola asli Sumatera Selatan. Dipastikan pula syarat kompetisi ber-KTP Sumatera Selatan. Tidak hanya di Sumatera Selatan sepak bola juga berpengaruh di kota
Palembang sama
seperti masyarakat Indonesia atau masyarakat dunia lainnya, sebagian besar warga Sumatera Selatan
merupakan
penggila
sepakbola,
Buktinya, sejak Sriwijaya FC memberikan kebanggaan, lapangan futsal tumbuh bak jamur di Sumatra Selatan, sehingga setiap malam ratusan
warga
Sumatra
Selatan
bermain
sepakbola. Dengan adanya kegiatan berolahrga otomatis menjadi sehat. Disisi lain, keinginan orang untuk masukruang-ruang negatif, yang dapat mendorong bertindak salah, seperti
Di Indonesia, cabang olahraga yang dikelola
untuk memaksimalkan bibit dan talenta sepak
Kosasih,
Selatan
tidak
1985:236ketingalan
237). dalam
partisipasi dunia olahraga sepak bola. Sumatera Selatan memastikan diri akan menghidupkan kompetisi sepak bola tingkat lokal. Salah satu kompetisi yang ada yaitu Sumsel Super League (SSL), kompetisi ini yang sudah dimulai pada Mei tahun 2014 dan di ikuti 17 klub dari
narkoba, menjadi berkurang. (Zainudin, 2014 ) Sepakbola dalam dunia pendidikan telah masuk kedalam
kurikulum
pelajaran
pendidikan
jasmani dan rohani, dan telah menjadi salah satu materi pokok yang sangat penting dalam pelajaran penjasorkes. Materi sepakbola telah diperkenalkan pada siswa Sekolah Dasar (SD), dan mulai masuk kekurikulum padatingkatan Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 2010 bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan bertujuan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yang selaras
dalam
upaya
membentuk
dan
mengembangkan kemampuan pemulaan gerak, menanamkan nilai, sikap, dan membiasakan hidup sehat.
Tujuan permainan sepak bola adalah pemain sepak bola melakukan shooting bola ke gawang lawannya
dan
berusaha
olahraga sepak bola dikelas VIII di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimum).
menjaga Salah satu cara untuk meningkatkan
gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Mielke, 2007:67). Sehingga untuk dapat melakukan semuanya itu menendang adalah teknik dasar yang paling dominan agar bola secepat mungkin berada di depan gawang
hasil akurasi tendangan tepat padasasaran, yaitu dengan cara melalui pembelajaran menendang bola kesasaran yang telah di tentukan dalam permainan sepak bola.
lawan.
Menindak lanjuti permasalahan di atas, Permainan
sepak
bola
sangat
memerlukan Pembelajaran dribbling, passing, control, heading, stop ball, trow in, dan shooting merupakan suatu bentuk pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan permainan sepak bola yang indah dan menarik. Tanpa mempunyai teknik dasar tersebut seorang
maka
peneliti
tertarik
melakukan
suatu
penelitian tentang“Upaya Meningkatkan Hasil Akurasi Shooting Melalui Pembelajaran Shoot Target Warna Dalam Permainan Sepak Bola Siswa KelasVIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah7 Palembang.” 1.1 Identifikasi Masalah
pemain bola tidak akan bias menampilkan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
permainan yang menarik. Pemain dituntut untuk
dapat diidentifikasi masalah penelitian adalah
dapat melakukan gerakan merubah arah kearah
sebagai berikut:
lain dengan cepat dalam menghindari dari kawalan lawan baik dalam bertahan maupun menyerang.
Shooting
salah
satu
1. kurangnya kemampuan shooting bola;
cara
2. kurang ketepatan ketika shooting bola
pembelajaran yang dilaksanakan oleh pemain
kearah gawang, dan jauh dari sasaran
sepak bola baik secara teoritis ataupun praktis
yang diinginkan;
dalam mencapai prestasi yang maksimal. 3. kurangnya pengetahuan siswa tentang Berdasarkan
wawancara
dan
hasil
observasi peneliti dengan guru matapelajaran Pendidikan
Jasmani
Olahraga
7 Palembang, Olahraga sepak bola belum sepenuhnya dikuasai siswa terutama shooting bola kegawang yang jauh dari sasaran gawang. Hal tersebut dapat dilihat dari penilaian melakukan
penilaan tidak seperti yang diharapkan;
Kesehatan
(PJOK) yang mengajar di SMP Muhammadiyah
kemampuan
cara shooting yang baik, sehingga hasil
tendangan
4. pembelajaran tentang akurasi shooting belum mengunakan shoot target warna; 1.2 Batasan Masalah Dari uraian tentang identifikasi masalah diatas focus penelitian ini dibatasi pada;
bola
kegawang yang masih tidak terarah dan melihat dari standar nilai untuk pelajaran shooting pada
1. Hasil akurasi shooting.
2. pembelajaran mengunakanshoot target
Hasil
warna.
diharapkan
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
3. Peningkatan hasil akurasi shooting melalui
penelitian
pembelajaran
shoot
minat pembelajaran permainan sepak
target
bola khususnya akurasi shooting.
warna. 4. penelitian ini dilaksanakan di SMP
3. Sekolah. Hasil
Muhammadiyah 7 khususnya kelas dapat
VIII.
bahan
pengembangan
mata
4. Peneliti. Hasil
1. Bagaimanakah hasila kurasi shooting? 2. Bagaimanakah
dapat
pembelajaran
peningkatan
meningkatkan
diharapkan
motivasi
dan
masalah serupa pada masa yang akan
hasil
datang.
akurasi shooting melalui pembelajaran target
penelitian
kemampuan melaksanakan penelitian
mengunakan shoot target warna ? 3. Bagaimanakah
untuk
sepak bola.
masalah di atas di rumuskan beberapa masalah penelitian sebagai berikut:
diharapkan
pelajaran PJOK khususnya permainan
Berdasarkan uraian tentang batasan
shoot
dimanfaatkan
perencanaan
1.4 Rumusan Masalah
penelitian
warna
?
5. Program studiolah raga.
1.5.Tujuan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah
Berdasarkan rumusan masalah diatas
khasanah ilmu, khususnya pembelajaran mata
penelitian ini bertujuan untuk menegtahui;
pelajaran PJOK dan permainan sepak bola.
1. Hasila kurasi shooting. 2. pembelajaran mengunakan shoot target II. MODEL, ANALISIS, RANCANGAN,
warna. 3. Peningkatan hasil akurasi shooting melalui
pembelajaran
shoot
target
DAN IMPLEMENTASI 2.1 Deskripsi Teoritik
warna 2.1.1 Pengertian Pembelajaran
1.6. Manfaat Penelitian Hasil
penelitian
diharapkan
dapat
bermanfaat berbagai pihak berikut ini.
Pembelajaran
Hasil meningkatkan
penelitian
diharapkan
motivasi
dan
kemampuan siswa melakukan shooting. 2. Guru mataPelajaran PJOK.
seperangkat
tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
1. Siswa
adalah
belajar
memperhitungan
peserta
didik,
dengan
kejadian-kejadian
ekternal
yang berperan terhadap rangkaian kejadiankejadian internal
yang berlangsung didalam diri peserta didik
2.1.2Komponen-Komponen
(winkel, 1991). Dari pengertian tersebut dapat
Pembelajaran
disimpulkan bahwa inti dari pembelajaran itu adalah segala upaya atau usaha-usaha yang dilakukan oleh guru (pendidik) di dalam pembelajaran
ada
kegiatan
memilih,
2.1.2.1 Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah
kemampuan-kemampuan
yang
menetapkan dan mengembangkan metode yang
diharapkan
tercapainya hasil pembelajaran yang diinginkan.
memperoleh pengalaman belajar. (Soetopo,
Menurut Soetopo (2010: 26) dalam mengelola pembelajaran pendidik lebih dituntun untuk berfungsi dalam melaksanakan empat
yang
disimpulkan
setelah
demikain
tujuan
dapat
pembelajaran
merupakan cita-cita yang ingin dicapai dari
2.1.2.2 Kegiatan Pembelajaran
1. Merencanakan
pemikiran
Dengan
murid
pelaksana pembelajaran.
macam tugas adalah sebagai berikut.
Perencanaan
2010:31)
dimiliki
ini
memerlukan
matang,
keberhasilan
Dalam kegiatan pembelajaran, guru dan murid terlibat sebuah intraksi
dengan
membelajarkan tergantung pada kemampuan
materi pembelajaran sebagai mediumnya.
pendidik dalam merencanakan tujuan belajar
(Soetopo,
murid, cara murid dalam mencapai tujuan
muridlah yang lebih aktif, keaktifan murid
tersebut, dan sarana apa yang diperlukan unntuk
tentu
itu
mental.agar 2. Mengatur
(dilakukan
pada
waktu
2010:31) Dalam intraksi itu
mencakup
kegiatan
memperoleh
fisik hasil
dan yang
optimal, sebaiknya guru memperhatikan perbedaan indvidual murid, baik aspek
implemetasi) Mengenai rencana dan dilaksanakan semua komponen dapat bekerja sama untuk
biologis, intelektual, dan psikologis. 2.1.2.3 Metode
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode merupakan suatu cara yang 3. Mengarahkan
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
Karena tugas pendidik adalah salah satunya
adalah
memberi
motivasi,
telah
ditetapkan,
dalam
pembelajaran.(Soetopo,
kegiatan
2010:31) Agar
mengarahkan dan memberikan inpirasi
memperoleh hasil yang diinginkan guru
kepada murid untuk belajar.
harus
4. Mengevaluasi Untuk mengetahui apakah perencanaan, dan pengarahan dapat berjalan dengan baik atau masih perlu diperbaiki.
mampu
mengunakan
memanfaatkan
metode
bervariasi
dengan tujuan yang ingin dicapai.
serta sesuai
2.1.3 Pembelajaran Menendang Bola ke
pengembangan taktik dipelajari benar-benar
gawang dengan Target warna
secara mendalam dan cermat secara ilmiah. Tujuan sepakbola modern sekarang ini adalah
Pada dasarnya pembelajaran menendang bola ke gawang dengan target warna sebenarnya sama dengan menendang bola ke gawang seperti biasanya, hanya saja pembelajaran dengan cara menendang ke sasaran target warna supaya anak lebih cepat tertarik melakukanya dan mempunyai semangat baru dalam proses pelaksanaanya, ini ditujukan untuk membentuk akurasi shooting yang baik. Secara garis besar
bagaimana cara memasukan bola ke dalam gawang lawan sebanyak-banyaknya dengan mengandalkan kemampuan dan kerjasama tim yang kompak. Untuk dapat menghasilkan permainan sepak bola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknikteknik dalam permainan. Adapun teknik dasar dalam permainan sepak bola terdiri dari sebagai berikut :
pengertian dari pembelajaran menendang bola ke gawang
menggunakan target warna ialah
1) Teknik badan atau teknik tanpa bola, yaitu :
mengorganisir pembelajaran yang berfokus
gerakan-gerakan dalam sepakbola tanpa
terhadap
bola, terdiri dari :
akurasi sebelum menendang bola.
Pembelajaran ini sangat berpengaruh di saat
a.
Lari cepat dan mengubah arah
memilih tempat sasaran yang ingin diarahkan
b.
Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu
dan mencoba untuk menendang kearah target
dengan badan.
warna yang sudah disiapkan untuk menembak.
c.
Gerakan-gerakan khusus untuk pemain.
Bentuk-bentuk pembelajarannya adalah sebagai berikut. 1) Pembelajaran dengan siswa di bagi dua
2) Teknik dengan bola, yaitu gerakan-gerakan dalam sepak bola dengan bola.Terdiri dari :
kelompok. 2) Pembelajaran membidik sasaran warna
a. Menggiring Bola Menggiring bola merupakan gerakan
dengan simulasi. 3) Pembelajaran
menggunakan
gawang
yang sudah diberi kotak target warna. 4) Pembelajaran menendang ke arah target
lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Tujuan utama menggiring bola adalah untuk
dengan perincian satu orang menembak
melewati
sebanyak 5 kali.
memberikan bola kepada teman dengan tepat, dan
5) Skor dicatat oleh siswa yang lain.
untuk
lawan,
mencari
menahan
bola
kesempatan
tetap
dalam
penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak 2.1.4Teknik
Dasar
dalam
Permainan
terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dapat segera memberikan operan kepada teman.
Sepakbola
Dilihat dari perkenaan bagian kaki bola, Dalam modern
teknik
perkembangan dasar,
kondisi
sepak fisik
bola dan
menggiring
dibedakan
menjadi
beberapa
macam, yaitu menggiring bola dengan kura-
kura kaki bagian dalam, menggiring bola
3. Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu
dengan kura-kura kaki penuh, menggiring bola
ditekuk,
waktu
kaki
menyentuh
bola
dengan kura-kura kaki bagian luar.
pandangan pada bola juga melihat situasi lapangan, posisi lawan dan posisi teman.
1) Menggiring Bola dengan Kurakura Kaki bagian Dalam
3) Menggiring Bola dengan Kura-
Pada umumnya teknik ini digunakan
kura Kaki Bagian Luar
untuk membelok, berputar atau mengubah arah.
Pada umumnya teknik ini digunakan
Analisis geraknya sebagai berikut :
dalam bermain sesuai dengan irama lari, setiap
1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan
langkah kaki kanan bola didorong dengan kura-
posisi kaki dalam menendang bola dengan
kura bagian luar. Analisis geraknya sebagai
kura-kura kaki bagian dalam.
berikut :
2. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola
1.
Posisi kaki menggiring sama dengan posisi
tidak diayunkan seperti teknik menendang
kaki dalam menendang bola dengan kura-
bola, akan tetapi setiap langkah secara
kura kaki bagian luar.
teratur menyentuh atau mendorong bola
2.
Setiap langkah secara teratur dengan kura-
bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat
kura kaki bagian luar kaki bola selalu
dengan kaki. Dengan demikian, bola mudah
dekat dengan kaki, sesuai dengan irama
dikuasai dan tidak mudah direbut lawan.
lari.
3. Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu sedikit ditekuk, dan pada waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, kemudian melihat
situasi
di
lapangan,
melihat posisi lawan dan posisi teman. 2) Menggiring Bola dengan Kurakura Kaki Penuh Pada umumnya teknik ini digunakan
3.
Pada saat menggiring bola kedua lutut
selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola dan selanjutnya melihat situasi lapangan, posisi lawan dan posisi teman. b. Teknik Dasar Menghentikan Bola (Trapping)
apabila didepan pemain terdapat daerah yang bebas dari lawan cukup luas, sehingga jarak untuk menggiring bola cukup jauh. Analisis geraknya sebagai berikut : 1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki penuh 2. Setiap langkah secara teratur dengan kurakura kaki penuh kaki kanan atau kaki kiri
Menghentikan bola merupakan metode mengontrol bola yang paling sering digunakan pemain ketika menerima bola dari pemain lain. Menghentikan bola juga bisa menggunakan paha atau dada tapi di kebanyakan situasi menggunakan kaki bagian dalam (Mielke, 2007:30). c.Teknik Dasar mengoper bola (Passing)
mendorong bola bergulir ke depan, dan bola harus selalu dengan kaki.
Passing pada permainan sepak bola merupakan suatu cara pemindahan bola yang
dilakukan oleh dua orang yang melakukan
1) Ada awalan sebelum tendangan.
gerakan mengoper bola secara berulang-ulang.
2) Posisi pemain membentuk sudut kurang
Pada dasarnya passing bola adalah seni memindahkan bola dari satu pemain kepemain
lebih 30 derajat disamping bola. 3) Penempatan kaki tumpu sesaat setelah
lain. Passing paling baik dilakukan dengan
shooting
menggunakan kaki, tetapi bagian tubuh lain
dengan bola.
juga bisa digunakan (Mielke, 2007:19).
disamping
hampir
sejajar
4) Sesaat akan menendang, kaki ayun menarik ke belakang dan selanjutnya
d.Teknik Dasar menyundul bola (Heading)
gerakan melepas ke depan. Heading atau menyundul bola adalah
5) Perkenaan bola adalah kaki punggung
suatu cara pemindahan bola yang dilakukan
bagian dalam juga dapat menggunakan
menggunakan kepala atau dahi dengan mata yang selalu dibuka untuk melihat perkenaan
punggung kaki. 6) Pandangan mata sesaat melihat bola
datangnya bola. Biasanya digunakan untuk memberi umpan kepada teman atau untuk
selanjutnya mengikuti arah sasaran. 7) Setelah melepas tendangan masih ada
membuat gol ke gawang lawan dalam sebuah
gerakan-gerakan
pertandingan (Mielke, 2007: 49).
lanjutan
(follow
trough) agar diperhatikan tidak putus.
e. Teknik Dasar Menendang Bola (Shooting)
Adapun bagian kaki yang digunakan untuk shooting adalah mengunakan bagian punggung
Shooting adalah suatu tendangan kearah gawang untuk mencetak gol yang dapat dilakukan dari berbagai posisi di lapangan.
kaki. Menurut (Mielke,2007:68), analisis gerak shooting dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:
Gerakan dasar menendang bola beberapa bagian yaitu : pengambilan awalan, ayunan kaki
1) Badan di belakang bola sedikit condong
belakang, saat kaki kontak dengan bola, dan
ke depan, kaki tumpu diletakkan di
gerakan lanjut setelah menendang bola (Mielke,
samping
2007:68).
menghadap ke sasaran dan lutut sedikit
bola
dengan
ujung
kaki
ditekuk. 2.1.5 Pengertian Shooting
2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke
a. Cara Melakukan Shooting
sasaran. Menembak
bola
(shooting)
adalah
tendangan kearah gawang dengan tujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan. menurut (Mielke,2007:68) adalah dekatilah bola dari arah yang sedikit menyamping, usahakan langkahmu tetap pendek-pendek dan cepat. Lebih tepatnya adalah sebagai berikut:
3) Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola. 4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada pungung kaki penuh dan tepat pada tengah-tengah bola dan pada saat
mengenai
bola
pergelangan
kaki
ditegangkan.
diinginkan kaitanya dengan ketepatan tembakan kearah gawang, dibutuhkan faktor pendukung
5) Gerak lanjut kaki tendang diarahkan
antara lain:
dan diangkat ke arah sasaran. 6) Pandangan mengikuti jalannya bola dan
1. Konsentrasi Konsentrasi adalah keseriusan seorang
ke sasaran.
pemain dalam melakukan suatu hal atau
Menurut (Mielke, 2007:70), Shooting
gerakan yang dilakukan secara sadar
atau menembak dapat dilakukan terhadap
dan mempunyai tujuan yang hendak
bola yang bergerak menggulir diatas tanah
dicapai.
atau terhadap bola yang memantul. Ada empat dasar yang perlu diperhatikan dalam
2. Timing Timing yaitu ketepatan atau kesuaian
melakukan teknik shooting jarak yang
antara kesempatan dan waktu yang
berbeda yaitu:
ada,sehingga 1) Melakukan shooting dari mengiring bola,
melakukan
tembakan
terjadi
keterlambatan satu detik saja,maka
kearah
gawang secara langsung dari melewati
apabila
peluang akan terbuang sia-sia. 3. Gerakan yang diulang-ulang
para kawalan lawan.
Artinya suatu gerakan yang sering
2) Melakukan
shooting
dari
operan,
melakukan
tembakan
langsung
dilakukan secara berulang-ulang maka
ke
dengan
gawang tampa mengotrol bola lagi.
sendirinya
akan
menjadi
gerakan yang otomatis.
3) Melakukan shooting dari lemparan ke
bahwa sikap pribadi pemain merupakan faktor
dalam,pemain mengontrol bola,dribling
utama yang dapat mendukung atau menunjang
dan selanjutnya melakukan shooting.
keberhasilan
4) Bergerak
menjemput
bola.biasanya
shooting.
dalam
menembak
Faktor-faktor
berpengaruh
dalam
volley atau mengunakan heading.
kekuatan otot tungkai, penempatan kaki tumpu,
b.
sikap badan pada saat melakukan, konsentrasi
yang
Mempengaruhi
shooting
atau
shooting ini mengunakan tendangan
Faktor
keberhasilan
yang
bola
antara
lain:
dan pandangan mata, serta perkenaan atau
KeberhasilanShooting
sentuhan kaki pada bola. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan ketika shooting Menurut (Kosasih, 2003:235), menjelaskan
sebagai
berikut:
”Pada
2.1.6 Otot yang Berpengaruh
saat Otot yang berpengaruh pada penelitian
menendang bola perhatian kita jangan hanya tertuju pada kaki yang akan menendang saja, tetapi yang sebelah pun harus kita perhatikan pula dan pandangan harus kita arahkan pada bola dan kaki.” Untuk mencapai tujuan yang
ini adalah otot tungkai kaki, kekuatan otot tungkai
memiliki
peranan
keberhasilan mencetak gol.
penting
dalam
Menendang
merupakan sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku tembak, kelenturan. Kaki memiliki
peranan penting karena kaki memberikan
satu belum mendapatkan hasil yang baik maka
keseimbangan pada tubuh saat melakukan
dilanjutkan dengan siklus kedua dan seterusnya
tendangan.
sampai mendapatkan hasil yang baik. Untuk mengukur adanya peningkatan
Tekukan kaki akan memberikan tenaga penting untuk tembakan, pemain pemula dan yang sudah kecapaian sering gagal menekuk lututnya sehingga kekurangan tenaga untuk melontarkan bola dengan tenaga kaki (Wissel, 2000). Tungkai juga memberikan keseimbangan pada tubuh saat melakukan tembakan dalam permainan sepak bola, sehingga dengan adanya keseimbangan tersebut dapat membantu seorang
atau tidak pada hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan, maka dibutuhkan data hasil tes (pretest) yang diberikan sebelum siklus tindakan dimulai, data
pretest akan diambil
melalui tahapan prasiklus dan dua siklus penelitian. Setiap siklus penelitian memuat tindakan yang sesuai meliputi perencanaan tindakan, pengamatan, refelksi, (Kurniasih dan Sani, 2014:35).
pemain dalam pelaksanaan tendangan shooting, sehingga kemungkinan bola masuk ke dalam gawang cukup besar.
2.1.9 Desain Penelitian Berikut adalah gambar dari desain penelitian tindakan kelas, berdasarkan desain
2.1.7 Jenis Penelitian
sebagai berikut. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di dalam kelas, penelitian tindakan kelas dapat dijadikan sarana bagi
guru
dalam
meningkatkan
kualitas
pembelajaran secara efektif (Kurniasih dan Sani, 2014:2).PTK
sering disebut dengan
action research, dimana penelitian ini akan
Gambar 3.2 Model Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Suharsimi: 2013:137
dilakukan melalui beberapa siklus dengan harapan
akan
terjadi
adanya
peningkatan
terhadap hasil yang akan dicapai. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang digunakan tahapanya sebagai berikut, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.
2.1.10 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu hal yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan
2.1.8 Rancangan penelitian Rencana penelitian ini menggunakan siklus yang tidak terbatas, apabila dalam siklus
(Arikunto,
2010:161).
penelitian ini ada dua variable yatu Variabel Bebas (X)
:
Dalam : Sebagai
variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Metode Pembelajaran Shoot
refleksi.Untuk mengukur adanya peningkatan
target warna pada dinding gawang.
atau tidak pada hasil pembelajaran siswa setelah
Variabel terikat (Y)
Sebagai
dilakukan tindakan maka dibutuhkan data hasil
variabel terikat dalam penelitian ini
tes (pretest) yang diberikan sebelum siklus
adalah peningkatan shooting ke arah
tindakan dimulai, data pretest akan diambil
gawang.
melalui tahapan prasiklus. Oleh sebab itu,
:
2.1.11Populasi dan Sampel
penelitian ini akan dilaksanakan satu prasiklus
2.1.12 Populasi
dan
(Arikunto, 2010:173) Populasi adalah
dua
siklus
penelitian.
Setiap
siklus
penelitian memuat tindakan yang meliputi
keseluruhan subjek penelitian.Jadi, peneliti
perencanaan,
menyimpulkan bahwa semua elemen yang ada
Prosedur penelitian dapat dijabarkan sebagai
di wiliyah penelitian baik objek maupun subjek
berikut.
dinamakan populasi. Dalam penelitian ini
1)
populasinya adalah siswa putra-putri kelas VIII
tindakan,
observasi,
refleksi.
Rencana a) Menyiapkan,RPP,
alat-alat
yang
SMP Muhammadiyah 7 Palembang yang
berkaitan dengan olahraga sepak bola,
berjumlah 117 orang.
peralatan penelitian, blangko penilaian,
2.1.13 Sampel Penelitian
alat tulis.
Kelas yang akan di jadikan sampel adalah siswa putra-putri kelas VIII C SMP Muhammadiyah
7
Palembang.
melalui
pengamatan dan diskusi dengan guru penjaskes di SMP Muhammadiyah 7 Palembang tersebut bahwa guru penjaskes melihat kurangnya ketepatan akurasi shooting
ke arah gawang
dalam olahraga sepak bola dan juga melihat dari
2)
Tindakan a) Memberikan penegenalan
penjelasan metode
yang
dan akan
digunakan b) Langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus I adalah 1. Siswa
dikumpulkan
dan
dibariskan
standar nilai untuk pelajaran olahraga di kelas
2. Siswa di absen terlebih dahulu
tersebut
3. Siswa melakukan pemanasan
di
bawah<
70
KKM
(Kriteria
Ketuntasan Minimum). Berdasarkan pendapat diatas, maka
4. Peneliti
pembelajaran
penelitian ini adalah siswa putra-putri kelas
warna
VIII.C SMP Muhammadiyah 7 Palembang yang
5. Siswa
berjumlah 38 orang yang terdiri dari 22 siswa putra dan 16 siswa putri. 2.1.14 Teknik Pengumpulan Data Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan proses berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
menjelaskan shoot
mempraktekan
materi terget
shoot
terget warna 6. Siswa melakukan tes shooting ke gawang 7. Siswa melakukan pendinginan 8. Siswa
dibariskan
menghitung kelengkapan
serta
3)
Observasi
4. Guru
Setelah tindakan dilakukan, diamati, dan
dikoreksi
diberikan
waktu
target warna 5. Siswa
cara
menendang bola ke target
Refleksi
warna 6. Kemudian siswa kembali
tahap sebelumnya dianalisis denga maksud
melakukan
untuk mengetahui pencapaian dari siklus I
arah
terhadap penguasaan siswa menendang
hitung kemampuan siswa
bola di SMP Muhammadiyah 7 Palembang
tersebut
mencapai ketuntasan 70%, dan jika tidak terjadi
maka
dilakukan
siklus
shooting ke
gawang
untuk
di
7. Siswa dibariskan kembali
II
untuk
(Berlinsani, 2014:37)
melakukan
pendinginan 3.
Siklus II Rencana
Pengamatan Melakukan pengamatan hasil yang dicapai
a) Menyiapkan
rencana
pengunaan
kurikulum, silabus, RPP. b) Menyiapkan
oleh siswa dari pemberian materi pembelajaran yang dicontohkan peneliti melalui pengamatan
alat-alat
yang
lembar observasi, sehingga dapat diketahui
berkaitan dengan olahraga dan
persentase keberhasilan siswa pada siklus II.
instrument yang diperlukan dalam
4.
pengamatan dan tindakan 2.
melakukan
dari hasil tindakan dari siklus I.
Pada tahap ini data yang diperoleh pada
1.
contoh
cara menendang bola ke
pengulangan dan dinilai atau dievaluasi
4)
melakukan
Refleksi Dari
Tindakan
data
hasil
pengamatan
dapat
disimpulkan rencana tindakan pada siklus
a) Memberikan
penjelasan
mendemonstrasikan
dan
berikutnya. Dilihat dari keberhasilan siswa
cara
dalam melakukan shooting ke arah gawang.
pelaksanaan dalam siklu sini b) Langkah-langkah
Dari penelitian yang telah dilakukan di akan
atas, menurut (Kurniasih dan Sani, 2014:43)
dilakukan pada tindakan siklus II
penelitian akan dinyatakan berhasil apabila
adalah
sekurang-kurangnya 65% dari jumlah siswa
cara
yang
melakukan
teknik
menendang bola sebagai berikut: 1. Siswa dikumpulkan dan di
yang memperoleh nilai > 70% (nilai KKM) 2.1.15 Alat Pengumpulan Data
bariskan
Sebelum melakukan penelitian, maka
2. Siswa di absen terlebih dahulu 3. Siswa
hal-hal
yang
mempersiapkan dibariskan
untuk
melakukan pemanasan
harus penelitian
dilakukan adalah
berikut. 1. mengurus surat izin penelitian
untuk sebagai
2. menghubungi guru yang berperan
(Sumber : Danny Mielke, 2007:76)
dalam penelitian ini, khususnys guru Untuk mengetahui kemampuan siswa
penjaskes 3. membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) permainan bola besar
4. Mendiskusikan
RPP
(Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) dengan
buku
(Mielke,2007:76),
Bagi
beserta warna yang menarik, Sudut atas bernilai 40 poin (kuning), sudut bawah bernilai 50 poin (merah), bagian atas tengah bernilai 20 poin
guru olahraga 5. Mempersiapkan peralatan yang akan dipergunakan dalam pembelajaran
(putih), dan tengah bawah bernilai 10 poin (putih).Seorang
pemain
memiliki
4
bola
didepan gawang jarak dari gawang tergantung
2.1.16 Tes Tes yang dilakukan adalah tes unjuk yaitu
tes
keterampilan
melakukan
shooting kearah gawang tes yang dilakukan iniuntuk
Berdasarkan
bidang gawang menjadi enam wilayah skor
sepak bola
kerja
dalam melakukan shooting kearah gawang.
mengumpulkan
data
hasil
pembelajaran siswa untuk mengukur subjek
pada kemampuan pemain namun tidak lebih dekat dari titik pinalti. Masing-masing pemain memiliki waktu 15 detik untuk menendang keempat bola tersebut kedalam gawang. 2.1.18 InstrumenPenilaian
penelitian sebagai tolak ukur keberhasilan Instrumen adalah alat yang digunakan untuk
pembelajaran.
mengukur pelaksanaan penelitian tindakan kelas 2.1.17 Penilaian Shoot Target Warna Penilaian
yang
dilakukan
di setiap siklusnya bentuk indikator dan adalah
memberikan materi cara menendang bola ke gawang yang diberi warna yang menarik sebagai sasaran dan mudah untuk di ingat serta untuk menghubungkan konsentrasi terhadap akurasi shooting yang baik dalam waktu yang rentan pendek saat pelaksanaan dilapangan adalah sebagai berikut.
penilaian
hasil
akurasi
shooting.
Hasil
tendangan ke gawang, (Luxbaxcher, 2011:117) indikatornya adalah sebagai berikut. 1) Berdiri diluar kotak pinalti untuk persiapan tembakan. 2) Menembak bola kearah gawang dengan 5 bola berturut-turut. 3) Mencatat hasil tembakan gol dan skornya a) Jika masuk gawang, skornya 2 b) Jika tertangkap penjaga gawang, skornya 1 c) Jika
melenceng
dari
skornya 0 2.1.19 Tempat dan Waktu Penelitian Gambar 3.2 Gawang Shoot target warna
gawang,
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Rata-rata = jumlah seluruh data
Muhammadiyah 7 Palembang tepatnya di
Banyak data
Jl.Urip Sumoharjo / Jl.Wahid Ali 2 Ilir, Telp. 0711-711568
Palembang
30118.
Waktu
penelitian telah dilaksanakan pada bulan13
( Sumber : Kurniasih dan Sani)
Juni- 03 Agustus, satu kali pertemuan dalam
Rata-rata =
satu minggu, pada hari Senen jam 06.45 Sampai 09.00.
(sumber
tatat
uasaha
Muhammadiyah 7 Palembang)
2500 38
SMP
= 65,78 %
Dilakukan 6
Jadi penilaian seluruh siswa siswa bertanggung
kali pertemuan dalam 2 bulan. Waktu penelitian
jawab atas semua tindakan yang dilakukan
tersebut dilakukan setelah mendapat surat izin
dalam mengikuti cabang olahraga sepak bola
dari dinas pendidikan dan diterima oleh sekolah
sebesar 65,78% tergolong sedang.
yang dituju. 2.1.20 Teknik Analisis Data Data penelitian ini berbentuk bilangan
Hasil penelitian untuk masing-masing nilai
yaitu data kontinu, yang mengunakan rumus
diberikan setelah pelaksanaan siklus I dianalisis
mean untuk menghitung nilai rata-rata dari
menggunakan rumus rata-rata, yaitu sebagai
setiap
berikut.
siswa
yang
melakukan
tindakan
pembelajaran, rumus ini kita harus menghitung jumlah nilai seluruh siswa dalam satu kelas dan
Rata-rata = jumlah seluruh data Banyak data
dibagi jumlah siswa dalam satu kelas. Rumus PTK untuk melihat kualitas hasil tindakan kelas setiap siklus menggunakan
( Sumber : Kurniasih dan Sani) Rata-rata =
rumus mean yaitu sebagai berikut.
2650 38
= 69.73 % Rata-rata =
Jumlah Seluruh data
Jadi penilaian seluruh siswa siswa bertanggung
Banyak data
jawab atas semua tindakan yang dilakukan dalam mengikuti cabang olahraga sepak bola
(Sumber:
Rumus
Penelitian
Tindakan
Kelas, Kurniasih dan Sani, 2014:85)
sebesar 69,73% tergolong sedang. Secara keseluruhan hasil penilaian olahraga sepak bola belajar siklus I siswa kelas VIII.3 SMP Muhammadiyah
III. HASIL
7
Palembang
melakukan
shooting ke arah gawang dan dihitung dengan Hasil penelitian untuk masing-masing nilai diberikan
sebelum
pelaksanaan
siklus
I
dianalisis menggunakan rumus rata-rata, yaitu sebagai berikut.
rumus rataan.
Hasil penelitian untuk masing-masing nilai
kelas
diberikan
palembang
setelah
pelaksanaan
siklus
II
dianalisis menggunakan rumus rata-rata, yaitu
VIII
di
SMP
untuk
Muhammadiyah
memperkuat
7
kesimpulan
perhatikan data di bawah ini.
sebagai berikut. 1. Persentase hasil belajar akurasishooting ke Rata-rata = jumlah seluruh data
gawangsiswa di SMP Muhammadiyah 7
Banyak data
Palembang
sebelum diberimetodeshoot
target warna sebesar 65,78% tergolong sedang. Rata-rata =
2800
2. Persentase hasil belajar akurasi shooting ke
38
gawang siswa di SMP Muhammadiyah 7
= 73.68 %
Palembang setelah diberikan metode shoot
Jadi penilaian seluruh siswa siswa bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukan dalam mengikuti cabang olahraga sepak bola sebesar 73,68 % tergolong sedang. Secara keseluruhan hasil penilaian olahraga sepak bola belajar siklus I siswa kelas VIII.3 SMP Muhammadiyah
7
Palembang
melakukan
target warna pada siklus I sebesar 69,73% tergolong sedang. 3. Persentase hasil belajar akurasi shooting ke gawang siswa di SMP Muhammadiyah 7 Palembang setelah deberikan metode shoot target warna pada siklus II sebesar 73,68% tergolong baik.
shooting ke arah gawang dan dihitung dengan rumus rataan. Peningkatan hasil belajar shoot target warna siswa dapat dilihat dari persentase ratarata
keseluruhan
butir
soal
sebelum
dilaksanakannya sebelum pelaksanaan siklus I sebesar 65,78% tergolong sedang, pada siklus I
V. DAFTAR RUJUKAN Arikunto,
Suharsimi.
2007.
Prosedur
penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur
penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
sebesar 69,36% tergolong sedang, dan pada siklus II sebesar 73,68% tergolong baik. Jadi peningkatan hasil belajar shoot target warna siswa terhadap akurasi shooting di SMP
Arikunto, Suharsimi. 2009. evaluasi
pendidikan.
Dasar-dasar Jakarta:
Bumi
Aksara.
Muhammadiyah 7 Palembang berhasil. Aqib, Zainal. 2014. Penelitian tindakan kelas. Bandung: Yrama Widia.
IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan
Bungin,
Burhan.2011. Metode Penelitian
pembahasan pada bab IV, kesimpulan yang
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
didapat adalah kegiatan pembelajaran shoot
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2012.
terget
warna
dapat
meningkatkan
dapat
meningkatkan hasil akurasi shooting bola siswa
Pedoman
Penulisan
Skripsi.
Palembang: FKIP Universitas Bina Darma Palembang Halid, Nurdin. 2008. Law Of
The Game.
(Peraturan Permainan FIFA ) Jakarta: PSSI Kurniasih, Asih, dan Sani Berlin. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Kata Pena.
Luxbacher, Joseph A. Sepak Bola. Edisi kedua, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mielki, Danny. 2007.
Dasar-Dasar Sepak
bola. Bandung: Pakar Raya Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Soetopo,
Sungkowo.
pembelajaran.
2010.
Belajar
Palembang:
dan FKIP
Universitas Sriwijaya WikiPedia.
(2014)
Sepak
bola
sumselhttp://sepakbola.blogspot.com/201 4/11 diakses pada tanggal 1511 2014, pukul 10.30 WIB. WikiPedia.
(2014)
GambarOtothttp://OtotTungkaiKaki.blog spot.com /2014/12Diakses pada 05 12 2014, pukul 19.20 WIB. Zainudin.
(2014)
Indonesia
http://
sepakbolaindonesia.blogspot.com/2014/1 1
diaksespadatanggal
pukul12.00 WIB.
03
11
2014,