EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X MA SUNNIYYAH SELO GROBOGAN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh:
ASTOHAR NIM : 053811134
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
ii
iii
ABSTRAK
Astohar (NIM : 053811134), Efektivitas Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap hasil belajar Biologi pada materi pokok Virus kelas X MA Sunniyyah Selo Grobogan. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui bagaimana proses penerapan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write). (2) Dampak seberapa jauh penggunaan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write) terhadap hasil belajar Biologi materi pokok Virus pada siswa kelas X MA Sunniiyyah Selo. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang diterapkan pada peserta didik kelas X semester 1 MA Sunniyyah Selo mata pelajaran Biologi pada materi pokok Virus. Adapun jumlah siswa yang diteliti sebanyak dua kelas, satu kelas untuk eksperimen sebanyak 43 siswa dan satu kelas sebagai pembanding (kontrol) sebanak 43 siswa. Dari hasil pengamatan, banyak siswa yang kesulitan dalam memahami bagaimana psoses tahapan yang terjadi pada reproduksi virus dan cara penularan virus dari penderita ke oran lain, hal ini disebabkan peserta didik kurang mengembangkan penalarannya dengan maksimal. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, dapat diperbaiki dengan cara menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dan tepat, yaitu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan mengembangkan penalaran peserta didik, salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah strategi Think Talk Write (TTW). Strategi Think Talk Write (TTW) adalah strategi pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk aktif dalam berpikir (Think), aktif mengemukakan hasil pemikirannya dalam bentuk diskusi atau media yang lain (Talk) serta mampu menyelesaikan hasil pemikiran dan pemaparannya dalam bentuk tulisan (Write). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai yang dicapai oleh peserta didik pada kelas eksperimen adalah 69,28 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 37. Sedangkan nilai rata-rata siswa kelas kontrol adalah 58,98 dengan jumlah siswa 19. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran think, talk, write (TTW) lebih efektif dari pada model pembelajaran yang bukan menggunakan straegi TTW pada siswa kelas X MA Sunniyyah Selo kabupaten Grobogan.
iv
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 08 2010 Deklarator,
Astohar NIM. 053811134
v
Desember
MOTTO Jadilah dirimu sendiri, jangan pernah merasa malu dengan apa yang ada padamu karena segala sesuatu hasil ciptaan-NYA pasti mempunyai manfaat.
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan dan kebanggan hati, Kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan hidupku:
1. Bapakku Suwoto dan Ibuku Suparti tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, pengorbanan serta mendo’akan ku selama ini guna meraih perjuangan dan cita-citaku. 2. Adik-adikku Teguh Prasetyo dan Saipul Amin yang sering membuatku sebel.
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, ridha-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Efektivitas Strategi Pembelajaran Think Talk Write (Ttw) terhadap hasil belajar Biologi pada materi pokok Virus kelas X MA Sunniyyah Selo Grobogan” ., Demikian juga sholawat dan salam kepada Nabi Agung Muhammad SAW, Sang Penuntun Umat, yang menunjukkan jalan kecerahan bagi umatnya, beserta keluarga dan sahabatnya. Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan skripsi ini, terutama kepada: 1. Dr. Sudja’i, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang beserta para stafnya. 2. Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes, Pembimbing I (Bidang Materi), yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Dra. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd, Pembimbing II (Bidang Metodologi), yang tak bosan-bosannya berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah membekali ilmu kepada peneliti. 5. H. Mursid, M.Ag, wali studi selama penulis menuntut ilmu di IAIN Walisongo Semarang. 6. H. Teguh Basuki, S.Pd, guru biologi di MA Sunniyyah Selo yang telah berkenan membantu dan memberikan pengarahan kepada peneliti dalam proses penelitian. 7. Teman-teman biologi baik dari angkatan 2005-2007 yang telah memberikan motifasi padaku.
viii
8. Teman-teman kost yang tidak mungkin disebutkan satu-satu, kalianlah keluarga keduaku.
Tidak ada yang dapat peneliti berikan kepada mereka selain untaian rasa terima kasih dan iringan do’a semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baiknya balasan. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, 08 Desember 2010 Peneliti,
Astohar NIM. 053811134
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii ABSTRAK .................................................................................................. iv DEKLARASI ................................................................................................. MOTTO
v
.................................................................................................. vi
PESEMBAHAN ............................................................................................. vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .....................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................
2
C. Penegasan Istilah ...............................................................
3
D. Rumusan Masalah ..............................................................
4
E. Tujuan Penelitian ..............................................................
5
F. Manfaat Penelitian ............................................................
5
: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Diskripsi Teori ...................................................................
7
1. Konsep dan makna belajar ...........................................
7
2. Strategi pembelajaran TTW ......................................... 13 3. Virus ........................................................................... 18 B. Penerapan strategi TTW dalam materi virus ...................... 29 C. Kajian Pustaka .................................................................. 30 D. Pengajuan Hipotesis ……………………………………… 31 x
BAB III
: METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Tujuan Penelitian …………………………………………. 33 B. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………
33
C. Variabel Penelitian………………………………………. .. 33 D. Metode Penelitian ............... ……………………………… 34 E. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel……………………………….. F. Tehnik Pengumpulan Data………………………………… 37 G. Tehnik Analisis Data…………………………………….… 38
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskrpsi Penelitian . ……………………………………… 46
BAB V
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis …………………..
53
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………
55
: PENUTUP A. Kesimpulan .……………………………………………… 58 B. Saran. ……………………………………………………… 59 C. Penutup ……………………………………………………. 59
DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Daftar Kelas X2 MA Sunniyyah Selo (Kelas Kontrol)
Lampiran 2
: Daftar Kelas X3 MA Sunniyyah Selo (Kelas eksperimen)
Lampiran 3
: Silabus
Lampiran 4
: Kisi-kisi Soal Uji Coba
Lampiran 5
: Kisi-kisi Soal Pre Test
Lampiran 6
: Kisi-kisi Soal Post Test
Lampiran 7
: Soal Uji Coba
Lampiran 8
: Soal Pre Test
Lampiran 9
: Soal Post Test
Lampiran 10 : Soal LKS 1 Lampiran 11 : Soal LKS 2 Lampiran 12 : kunci LKS 1 Lampiran 13 : kunci LKS 2 Lampiran 14 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (pertemuan pertama) Lampiran 15 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (pertemuan kedua) Lampiran 16 : RPP pertemuan pertama kelas kontrol Lampiran 17 : RPP pertemuan kedua kelas kontrol Lampiran 18 : Validitas dari Laboratorium Matematika IAIN Walisongo Lampiran 19 : Uji Normalitas, Homogenitas, Reliabilitas. Lampiran 20 : Daftar Riwayat Hidup Lampiran 21 : Surat Ijin Riset Lampiran 22 : Surat Keterangan Penelitian Lampiran Lain-lain.
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Desain eksperimen pola Randomized Control-Group PretesPosttest Desige.
Tabel 3.2
: Uji Bartlett.
Tabel 4.1
: Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal.
Tabel 4.2
: Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal.
Tabel 4.3
: Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal.
Tabel 4.4
: Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Eksperimen.
Tabel 4.5
: Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Kontrol.
Tabel 4.6
: Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Eksperimen.
Tabel 4.7
: Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Kontrol.
Tabel 4.8
: Daftar Chi Kuadrat Nilai Awal Dan Nilai Akhir.
Tabel 4.9
: Uji Barlett Nilai Awal Dan Nilai Akhir dari Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Gambar Model Pembelajaran.
Gambar 2.2
: Macam-Macam Bentuk Virus.
Gambar 2.3
: Struktur Bakteriofage.
Gambar 2.4
: Siklus Replikasi Virus.
Gambar 4.1
: Histogram Nilai Awal Kelas Eksperimen.
Gambar 4.2
: Histogram Nilai Awal Kelas Kontrol.
Gambar 4.3
: Histogram Nilai Ahir Kelas Eksperimen.
Gambar 4.5
: Histogram Nilai Ahir Kelas Kontrol.
Gambar MA Sunniyyah Selo
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan mau tidak mau turut berjalan mengikuti perubahan untuk memenuhi peranannya sebagai pencetak insan masa depan. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Bukan hanya perubahan dalam sektor kurikulum, tetapi jaga diikuti perubahan praktek pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Maka dalam menghadapi era kompetensi sekarang ini guru perlu mempersiapkan peserta didik agar mampu bertindak/belajar secara mandiri, memiliki pengetahuan yang mantap dan mampu berkomunikasi dengan pihak lain. Hal semacam itu dapat dilakukan oleh peserta didik melalui cara belajar mandiri dan diberikan secara bertahap dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kemampuan peserta didik untuk belajar mandiri dan mampu menyampaikan temuannya perlu dilatih dan dikembangkan. Dalam mewujudkan peserta didik aktif maka perlu adanya aktivitas belajar. Aktivitas belajar ini dapat terwujud jika peserta didik dihadapkan pada suatu permasalahan. Setelah diberi permasalahan diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan untuk belajar mandiri, menyampaikan temuan serta berkomunikasi dengan orang lain. Dalam hal ini peserta didik dituntut lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai, maka guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat, guru hendaknya memilih atau menggunakan strategi pendekatan, metode dan teknik yang sesuai dengan materi serta melibatkan peserta didik aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Sehingga kemahiran dalam menguasai materi yang diharapkan dapat dioptimalisasikan. Dalam konsep pengajaran Biologi di Madrasah Aliyah, sudah saatnya guru Biologi membuka paradigma baru dalam pola pengajaran Biologi di kelas. Kegiatan pembelajaran Biologi dilakukan dengan mengaitkan antara
1
2
pengembangan diri dengan proses pembelajaran di kelas melalui pengalamanpengalaman belajar yang inovatif, menantang, dan menyenangkan. Proses pembelajaran di MA Sunniyyah Selo selama ini memakai metode ceramah yaitu metode dan mencatat maka diperlukan strategi pembelajaran yang baru agar kemampuan peserta didik dapat ditingkatkan. Pembelajaran yang memakai metode ceramah dan mencatat, siswa cenderung malas untuk mengikutinya karena proses belajar mengajar hanya mencatat materi apa yang disampaikan oleh guru Biologi khususnya materi Virus. Siswa kesulitan dalam memahami tahapan-tahapan dalam replikasi virus, cara penularan dan mengidentifikasi cara-cara menghindari bahaya virus. Sehingga nilai yang diperoleh juga kurang maksimal yakni di bawah KKM (60). Oleh karenanya perlu dilakukan strategi yang berbeda agar siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada saat ini banyak dikembangkan metode-metode pembelajaran. Metode-metode pembelajaran tersebut sangat bergantung pada tujuan yang akan dicapai oleh guru. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi kepentingan untuk mengkolaborasi pengembangan diri di dalam proses pembelajaran adalah metode pembelajaran “THINK TALK WRITE (TTW)”. Sehubungan dengan hal itu, maka peneliti menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write di mana peserta didik diharapkan dapat menemukan konsep sendiri sehingga konsep yang dipelajari akan selalu diingat dan dimengerti. Hal ini dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka judul penelitian “EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X MA SUNNIYYAH SELO GROBOGAN” sangat menarik untuk dicermati dalam kesempatan kali ini.
3
B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang di atas, permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan antara lain sebagai berikut: 1. Minat dan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran Biologi masih rendah. 2. Metode pengajaran guru masih konvensional, yakni siswa mencatat dan menghafalkan materi yang diberikan oleh guru. 3. Hasil belajar Biologi siswa masih rendah dari yang diharapkan.
C. PENEGASAN ISTILAH Penegasan istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan yang berkaitan dengan judul skripsi adalah sebagai berikut: 1. Efektivitas Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, efektif berarti baik, hasilnya tepat, benar ,dapat membawa hasil dan berhasil guna1. Jadi yang dimaksud dengan efektivitas adalah sesuatu yang dapat membawa hasil atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dikatakan efektif dalam penelitian ini jika model pembelajaran TTW memberikan hasil belajar yang lebih baik atau lebih tinggi daripada hasil belajar pembelajaran yang konvensional. 2. Strategi Think Talk Write (TTW) Strategi
Think Talk Write (TTW) maksudnya adalah upaya yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menekankan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Pada pembelajaran ini peserta didik mempelajari materi secara mandiri yang telah disiapkan oleh guru dalam lembar kerja siswa (think), kemudian mengadakan diskusi tentang materi dan membahas penyelesaian soal di lembar kerja (talk) serta menuliskan jawaban soal yang telah dikerjakan 1
Departemen Pendidikan Nasional, Ketiga,(Jakarta: Balai Pustaka,2005)hlm.284.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
Edisi
4
bersama secara berkelompok (Write).2 dalam waktu yang telah ditentukan oleh guru. Selanjutnya guru memberi penjelasan tentang materi dan penyelesaian soal. 3. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar.3 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik setelah mendapatkan materi pokok Virus dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) yang ditunjukkan dengan hasil tes akhir. 4. Virus Virus adalah makhluk hidup yang berukuran ultramikroskopis sekitar 20-300 milimikron. Saat ini telah diketahui bahwa bentuk virus bermacam-macam. Ada yang berbentuk memanjang, oval, bulat dan ada pula yang bentuknya seperti huruf T. tubuh virus hanya tersusun atas selubung, yang disebut kapsid yang tersusun atas molekul protein, dan bagian inti yang tersusun atas asam nukleat.4 Virus tidak dapat hidup di alam bebas melainkan harus berada di dalam sel makhluk hidup lain Virus ada yang merugikan tapi ada juga yang menguntungkan. Di antara yang merugikan adalah yang menyerang pada manusia contohnya cacar, polio, hepatitis, AIDS dan lain-lain. Sedangkan yang menyerang pada hewan antraks dan yang menyerang pada tanaman adalah mozaik pada tembakau. Sedangkan
yang menguntungkan adalah
untuk memproduksi
antitoksin, untuk menyerang patogen dan reproduksi vaksin. Reproduksi pada virus dengan cara proliverasi yaitu penggandaan diri. 5. Efektivitas Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Pokok Virus. 2
Edy Soedjoko, Strategi Think Talk Write (TTW) dengan Tugas membaca Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, (Semarang: UNNES, 2006), hlm. 5 3 Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 22 4 Drs. Koes Irianto. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikkroorganisme. (Bandung: Yrama Media. 2007) , hal.192
5
Penggunaan strategi TTW ini apakah efektif terhadap hasil belajar Biologi pada materi Virus, karena apabila memakai metode ceramah siswa kurang memahami bagaimana tahapan-tahapan yang terjadi pada proses reproduksi virus dan antusias dalam mengikuti pelajaran juga kurang.
D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses penerapan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write) dalam pembelajaran Biologi materi pokok Virus pada siswa kelas X MA Sunniyyah Selo Grobogan ? 2. Seberapa jauh dampak penggunaan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write) terhadap hasil belajar Biologi materi pokok Virus pada siswa kelas X MA Sunniiyyah Selo?
E. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menjelaskan bagaimana proses penerapan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write) dalam pembelajaran Biologi materi pokok Virus pada siswa kelas X MA Sunniyyah Selo Grobogan. 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa keefektifan penggunaan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write) terhadap hasil belajar Biologi materi pokok Virus pada siswa kelas X MA Sunniiyyah Selo.
F. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Guru Penelitian ini merupakan inovasi dalam pembelajaran biologi, karena model ini mengajak guru agar lebih bertindak sebagai fasilitator dengan membiasakan peserta didik untuk mengkontruksi sendiri pengetahuan, namun tetap memonitor pengetahuan mereka dan menyadari bahwa soal dapat dijawab dengan banyak cara baik formal maupun informal.
6
2. Bagi Peserta didik Strategi Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran Biologi ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menemukan dan menulis serta keterampilan mengkomunikasikan informasi atau konsep-konsep yang telah dibaca melalui diskusi dalam kelompok, sehingga terjadi interaksi antar peserta didik dalam mewujudkan pemahaman bersama di antara mereka. Di samping itu suasana kelas lebih menyenangkan. 3. Bagi Sekolah Memberikan kepada sekolah sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan proses pembelajaran Biologi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 4. Manfaat bagi peneliti Mendapatkan pengalaman langsung untuk dijadikan sebagai bekal bagaimana pelaksanaan pembelajaran melalui strategi Think Talk Write (TTW) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Biologi sekaligus sebagai contoh yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan di lapangan kelak.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori 1. Konsep dan Makna Belajar a) Pengertian belajar Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan kata-kata yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Di samping itu ada pula yang memandang belajar sebagai latihan belaka, seperti halnya
latihan dalam
membaca/menulis. ”Sebetulnya hal ini kurang tepat, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.5 Belajar menurut teori kognitif adalah suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek- aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya. 6 ”Dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil, yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar”.7 Beberapa ahli pendidikan dan psikologi
telah mencoba
merumuskan dan membuat definisi tentang belajar yang akan dijelaskan secara singkat di antaranya. Menurut B. F. Skinner ”Belajar adalah suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar 5
Muhibbin syah, psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 92. 6 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 5. 7 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 19
7
8
juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya jika ia tidak belajar, maka responsnya menurun”.8 Menurut Syekh
Abdul Aziz dalam kitab At-Tarbiyatul wa
Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:
ﺃﻥ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻫﻮ ﺗﻐﲑﰱ ﺫﻫﻦ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻳﻄﺮﺃﻋﻠﻰ ﺧﱪﺓ ﺳﺎ ﺑﻘﺔ ﻓﻴﺤﺪﺙ ٩
ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻌﲑﺍﺟﺪﻳﺪﺍ
“Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru”. Menurut H.H, Stern “Learning is a general concept which refers to modifications and adaptation of organisms to their environment”.10 Ungkapan ini menjelaskan bahwa pembelajaran adalah sebuah konsep umum yang mengarah kepada perubahan dan penyesuaian organisme terhadap lingkungannya. Sesuai dengan pengertian belajar secara umum, yaitu bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. ”Sedangkan Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara dua manusia yakni pembelajaran sebagai pihak yang belajar dan pembelajaran sebagai pihak yang mengkondisikan terjadinya kegiatan belajar”.11 Karena begitu pentingnya seseorang untuk menuntut ilmu di dalam agama Islam terutama bagi setiap Muslim sehingga di dalam
8
Syaiful Sagala, Konsep dan makna Pembelajaran (Bandung: CV. Alfabeta, 2003), hlm.
13 9
Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu al-Tadris, Juz 1, (Mekkah: Darul Ma’arif, t.t.), hlm. 169. 10 H.H, Stern, Fundamental Concept Of Language Teaching, (USA: Oxford University Press, 1983), hlm.304 11 Yamin, Martinis, Pengembangan Kompetensi Belajar, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 2004), hlm. 132.
9
hadits
Rasulullah
SAW
menganjurkan
para
umatnya
untuk
melaksanakan kewajiban ini seperti yang terdapat dalam hadist yang berbunyi:
ﺔﹲﻀﻠﹾﻢﹺ ﻓﹶﺮﹺﻳ ﺍﻟﹾﻌ ﻃﹶﻠﹶﺐ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﹼﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﹼﻢ: ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﻗﺎﻝ (ﻢ )ﺭﻭﺍﻩ ﺇ ﺑﻦ ﻣﺟﺔﻠﺴﻠﹶﻰ ﻛﹸﻞﱢ ﻣﻋ Dari Anas beliau berkata: Rasullullah SAW, bersabda: menuntut ilmu diwajibkan kepada setiap muslim.(HR. Ibnu Majah) 12 b) Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan
inilah
yang
memiliki
kecenderungan
lebih
besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Ada beberapa prosedur pengukuran hasil belajar, pengukuran secara tertulis, secara lisan dan melalui observasi. Dalam pembelajaran biologi prosedur yang banyak digunakan adalah prosedur tertulis dan prosedur observasi. “Prosedur tertulis dipakai untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya kognitif dan afektif, sedangkan prosedur observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya psikomotor”.13 Merujuk pada pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: (1) Keterampilan
Intelektual,
yaitu
kemampuan
untuk
mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-
12 Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah Al-Gajwini, Sunanu Ibnu Majah juz I (Riyadh :Bait Al-Afkarr Al-Dauliyah, 1417 H), hlm 39. 13 Nuryani Y. Rustaman, et. al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia), hlm. 180.
10
sintesis keilmuan.
fakta
konsep
dan
Keterampilan
mengembangkan
intelektual
merupakan
prinsip-prinsip kemampuan
melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. (2) Strategi Kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitif sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. (3) Keterampilan Motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi. (4) Sikap, adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. (5) Informasi Verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Sedang Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni: (1) keterampilan dan kebiasaan. (2) pengetahuan dan pengertian. (3) sikap dan cita-cita. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.14 Pada dasarnya hasil belajar merupakan interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu. Beberapa faktor tersebut sangat penting untuk dikenalkan kepada 14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosdakarya, 1999), hlm. 22-23.
11
peserta didik dengan tujuan untuk membantu mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abu Ahmadi, yaitu: Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu: (1) Faktor-faktor stimulan belajar Yaitu segala hal di luar individu yang merangsang individu itu untuk bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal. (2) Faktor-faktor metode belajar Metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. Metode belajar ini menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan berlatih atau praktek, over learning atau riil, resitasi selama belajar. Pengalaman tentang hasilhasil belajar. Belajar dengan keseluruhan dan dengan bagianbagian penggunaan modalitas indra. Penggunaan dalam belajar, bimbingan belajar dan kondisi-kondisi intensif. (3) Faktor-faktor individual Faktor-faktor individual itu menyangkut hal-hal kematangan, faktor usia kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani dan motivasi. 15 c) Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah apabila pendekatan, strategi, metode, teknik dalam pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut sebagai model pembelajaran. “Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang terbungkus menjadi satu”.16 Sedang menurut Soekamto, sebagaimana dikutip Trianto model pembelajaran adalah Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
15
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 179. 16 A.Sudrajat, Model-Model Pembelajaran (http://akhmadsudarajat.wordpress.com)
12
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.17 Model dapat dipahami sebagai: (1) Suatu tipe atau desain. (2) Suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati. (3) Suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa. (4) Suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemah realitas yang disederhanakan, dan. (5) Penyajian
yang
diperkecil
agar
dapat
menjelaskan
dan
menunjukkan sifat dan bentuk aslinya. Istilah model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur. Model pengajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri tersebut ialah: (1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pengembangnya. (2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar. (3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. (4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.18 Untuk lebih jelas posisi hierarki dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran, dapat divisualisasikan pada bagan berikut:
17
Trianto, Model-Model Pembelajaran (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 5 18 Ibid, hlm. 6
Inovatif
Berorientasi
Konstruktivistik,
13
Pendekatan Pembelajaran (Student or Teacher centered) Strategi Pembelajaran (Exposition-Discovery Learning or Grup Individual Learning)
Metode Pembelajaran (Ceramah, Diskusi, Simulasi, dsb)
Teknik dan Taktik Pembelajaran (Spesifik, Individua,l Unik)
Gambar 2. 1 Bingkai atau Bungkus dari Model Pembelajaran19 Atas dasar pengertian di atas, maka model mengajar dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. 2. Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW) a) Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran adalah perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar kompetensi dasar dapat tercapai. Strategi pembelajaran yang baik adalah strategi pembelajaran yang dapat membuat peserta didik semakin aktif dalam belajar dan proses pembelajaran. “Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok
19
Ibid, hlm.3
14
digunakan untuk mencapai semua tujuan dan keadaan, setiap strategi pembelajaran memiliki kekhasan sendiri-sendiri”.20 Strategi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan guru dan peserta didik dalam perwujudan pembelajaran, “pengertian strategi belajar dalam hal ini menunjukkan kepada karakteristik dari rentetan perbuatan antara guru dan peserta didik dalam peristiwa belajar mengajar, rentetan perbuatan guru dan peserta didik dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual dinamakan prosedur instruksional”.21 Dalam menerapkan strategi pembelajaran ada beberapa komponen yang harus diperhatikan agar dalam kegiatan pembelajaran tercapai suatu tujuan yang telah ditentukan, Dick dan Carey menyebutkan 5 komponen strategi pembelajaran. (1) Kegiatan pembelajaran pendahuluan. (2) Penyampaian informasi. (3) Partisipasi peserta didik. (4) Tes. (5) Kegiatan lanjutan. 22 Berbeda dengan yang dikemukakan Dick dan Carey, menurut Gagne and Briggs ada 9 komponen dalam strategi pembelajaran. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
20
Memberikan motivasi atau menarik perhatian. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Mengingatkan kompetensi prasarat. Memberi stimulus. Memberi petunjuk belajar. Menimbulkan penampilan peserta didik. Memberi umpan balik. Menilai penampilan. Menyimpulkan. 23
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),hlm. 131. 21 Hasibuan, Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1995), hlm. 3. 22 Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet 3, hlm. 3. 23 http://blog.persimpangan.com/blog/search/strategi%20pembelajaran
15
b) Strategi Think Talk Write (TTW) Strategi Think Talk Write (TTW) diperkenalkan oleh Hunker dan Laughlin dimana proses pembelajarannya melalui berpikir, berbicara dan menulis.24 Strategi ini diawali dengan peserta didik membaca untuk memahami masalah, diikuti dengan memikirkan penyelesaiannya (Think), kemudian peserta didik mengkomunikasikan penyelesaiannya (Talk) dan akhirnya melalui diskusi serta negosiasi peserta didik menuliskan hasil pemikirannya tersebut (Write).25 (1) Aktivitas Think (berfikir) Menurut kalangan ahli jiwa asosiasi, “berpikir (think) adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan yang disertai dengan sikap yang positif dari subjek yang berpikir”.26 Aktifitas berpikir peserta didik dapat dilihat selama proses membaca materi yang kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca. Dalam membuat catatan, siswa membedakan dan mempersatukan ide yang disajikan dalam teks, kemudian menterjemahkan ke dalam bahasanya sendiri. Belajar membuat catatan setelah membaca merangsang aktifitas befikir selama dan setelah membaca. Setelah
tahap
mengkomunikasikan
Think atau
dilanjutkan
mendiskusikan
dengan hasil
tahap
pemikirannya
menggunakan kata-kata dan bahasa mereka sendiri (Talk). (2) Aktivitas Talk (berbicara) Aktifitas siswa dalam berbicara dapat dilihat dalam aktivitas dalam berkomunikasi dengan menggunakan kalimat dan bahasa yang mereka pahami. “Dalam strategi ini memungkinkan siswa untuk terampil berbicara. Pada umumnya menurut Huinker & Laughlin, berkomunikasi dapat berlangsung secara alami, tetapi menulis 24
Marinis Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), Cet. 1, hlm.84. 25 Edy Soedjoko, Strategi Think Talk Write (TTW) dengan Tugas Membaca Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, (Semarang: Uness, 2006), hlm. 5. 26 Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1993), hlm. 5.
16
tidak”.27 Proses komunikasi dipelajari siswa melalui kehidupannya sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Secara alami dan mudah proses komunikasi dapat dibangun di kelas dan dimanfaatkan sebagai alat sebelum menulis. Selanjutnya berkomunikasi atau dialog baik antar siswa maupun dengan guru dapat meningkatkan pemahaman. Hal ini bisa terjadi karena ketika siswa diberi kesempatan untuk berbicara atau berdialog, sekaligus mengkonstruksi berbagai ide untuk dikemukakan melalui dialog hal ini senada sebagaimana yang diajarkan dalam kitab Ta’lim alMuta’alim : ٢٨
ٍذَﻛِﺮَ اﻟﻨﱠﺎسَ ﺑِﺎﻟْﻌُﻠُﻮْمِ ﻟِﺘَﺤْﻲَ ﻻَ ﺗَﻜُﻦْ ﻣِﻦْ اُوْﻟِﻰ اﻟﻨﱡﮭَﻰ ﺑَﻌِﯿْﺪ
“ Diskusikan ilmu dengan orang lain agar ilmu tetap hidup dan janganlah kamu jauhi orang-orang yang berakal pandai ”. Untuk berkomunikasi secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama pentingnya, sebagai pendengar dalam komunikasi antar pribadi setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan. (a) Mengukur pemahaman yang didengar secara pasti. (b) Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat memberitahukan kepada si pembicara. (c) Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima pesan tersebut. 29
(3) Aktivitas Write (menulis) Setelah menyelesaikan tahap Think dan Talk, dilanjutkan pada tahap Write yaitu menuliskan hasil pemikiran dan pemaparan diskusi dalam lembar kerja yang telah disediakan. Hasil diskusi yang berupa konstruksi pengetahuan dipresentasikan dalam bentuk tulisan. Dalam 27
Martinis Yamin, M.Pd & Dr. Bansu I. Ansari, M.Pd, Takik mengembangkan Kemampuan Individu Siswa, (Jakarta: Tim Gaung PersadaPress, 2008), hlm. 85 28 Syekh al-Zarnuji, Ta’lim al-Muta’alim Thariq al-Ta’allum, (Semarang: Toha Putra, t.th.), hlm. 29. 29 Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 91-92.
17
aktivitas ini, guru dapat mementau kesalahan siswa, miskonsepsi, dan prestasi siswa. Menurut Marianne Celce Murcia “Writing is the production of the written word that results in a text but the text must be read and comprehended in order for communication to take place”.30 Maksud ungkapan ini menulis adalah menghasilkan bentuk kata yang tertulis yang hasilnya dalam bentuk teks tetapi teks tersebut harus dapat dibaca dan dipahami supaya bisa digunakan untuk berkomunikasi. Aktivitas peserta didik menulis berarti mengkonstruksi ide, karena setelah berdiskusi peserta didik mengungkapakannya melalui tulisan. Menulis
dalam
proses
belajar
mengajar
membantu
merealisasikan salah satu tujuan pembelajaran Biologi yaitu pemahaman peserta didik tentang materi yang dipelajari. Aktivitas peserta didik pada tahap ini adalah: (a) Menulis solusi terhadap masalah yang diberikan. (b) Mengorganisasikan semua pekerjaan langkah demi langkah. (c) Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada pekerjaan yang tertinggal. (d) Meyakini bahwa pekerjaannya lengkap dan mudah dibaca. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam setiap penerapan strategi pembelajaran, Peranan guru dalam strategi Think Talk Write (TTW) adalah: (a) Mengajukan pertanyaan dan tugas yang mengarah keterlibatan siswa dalam diskusi. (b) Memehami ide siswa secara hati-hati. (c) Menyuruh siswa untuk mengungapkan ide baik secara tertulis maupun lisan. (d) Memutuskan apa yang akan digali dan dibawa siswa dalam diskusi. 30
Marianne Celce Murcia, Discourse and Context In Language Teaching, (USA: Cambridge University Press, 2000), hlm. 142.
18
(e) Memutuskan kapan harus member informasi, mengklarifikasi persoalan, memonitor dan menilai partisipasi siswa dalam diskusi. 3. Virus Virus berarti racun. Virus merupakan agen penginfeksi yang unik. Ia dapat berkembang biak seperti makhluk hidup, tapi juga bisa dikristalkan layaknya benda mati. Saat ini telah diketahui bahwa bentuk virus bermacam-macam. Ada yang berbentuk memanjang (batang), oval, bulat, dan ada pula yang bentuknya seperti huruf T (virus T).31 a) Sejarah Penemuan Virus Sejarah bagaimana awal mula virus pertama kali diungkap pada tahun 1883. Adalah Adolf Mayer, seorang saintis Jerman, melakukan percobaan untuk mengetahui penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Penyakit tersebut ditandai dengan adanya bercak-bercak berwarna kuning pada daun tembakau. Pada percobaannya, A. Mayer menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang sehat. Berdasarkan hasil percobaannya tersebut, Mayer mengungkapkan bahwa penyakit mosaik dapat menular ke daundaun tanaman yang sehat melalui ekstrak daun tembakau yang disemprotkan. Namun Mayer tidak menemukan adanya mikroba penyebab penyakit tersebut pada ekstrak daun tembakau yang terinfeksi. la menduga bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya. Kira-kira sepuluh tahun kemudian, Seorang ahli biologi Rusia bernama Dimitri Ivanowsky menguji hipotesis yang diungkapkan oleh A. Mayer. Ivanowsky mencoba melewatkan ekstrak daun tembakau yang sudah terkena penyakit mosaik melalui suatu saringan keramik yang dirancang khusus untuk menyaring bakteri. Ternyata, ekstrak hasil saringan tersebut masih dapat menyebabkan penyakit. Kemudian 31
Koes Irianto, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1, (Bandung: CV. Yrama widya, 2007), hal. 191.
19
ivanowsky berkesimpulan bahwa penyakit mosaik tersebut disebabkan oleh bakteri patogen. Hal demikian didasarkan pada dua kemungkinan. Pertama, bakteri patogen tersebut berukuran kecil sehingga dapat melewati saringan keramik. Selanjutnya, berdasarkan hasil temuan Ivanowsky, seorang
ahli
mikrobiologi Belanda bernama Martinus Beijerinck (1851-1931) melakukan percobaan. Percobaan tersebut dilakukan pada 1897, yaitu dengan cara menyemprotkan hasil saringan dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit ke tanaman tembakau yang sehat secara bertingkat. la mula-mula menyemprotkan ekstrak “agen infeksi” ke tanaman tembakau yang sehat sehingga tanaman tersebut menjadi sakit. Kemudian daun tanaman tembakau yang sakit tersebut dibuat ekstrak lagi untuk disemprotkan ke tanaman tembakau yang sehat lainnya. Setelah melakukan penyemprotan secara bertingkat, ternyata semua tanaman tembakau yang terinfeksi menjadi sakit. Beijerinck berkesimpulan bahwa penyakit mosaic mungkin disebabkan oleh partikel yang sangat kecil dan sederhana dibandingkan bakteri. Dari dugaan-dugaan sebelumnya kemudian disempurnakan oleh ilmuan dari Rockefeller Institute, Amerika yaitu Wendel Meredith Stanley. Ia dapat mengisolasikan dan mengkristalkan virus mozaik tembakau, dan ian menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.32 b) Struktur Virus dan Ciri-Ciri Virus 1) Virus bukanlah sel karena mempunyai bentuk, ukuran dan susunan yang sangat sederhana. 2) Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, yakni berkisar antara 20 mm (1 mikron = 1000 milimikron). Untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 kali. Dalam Islam masalah Virus juga disinggung yakni dalam Al Qur'an sebagaimana yang terkandung di surat Al-furqon ayat 2 yang berbunyi: 32
Ibid, hlm. 190
20
öN s9ur #Y‰ s9ur õ‹ Ï‚ Gtƒ óO s9ur ÇÚ ö‘F{ $#ur ÏN ºuq»yJ ¡ 9$# à7 ù=ãB ¼çms9 “ Ï% ©!$# ÇËÈ #\ƒÏ‰ ø)s? ¼çnu‘£‰ s)sù &äóÓx« ¨@ à2
t, n=yz ur Å7 ù=ßJ ø9$#’ÎûÔ7 ƒÎŽŸ° ¼ã&©! ` ä3 tƒ
“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan dia Telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”33 3) Virus tanaman berisi ARN ADN, virus hewan dapat mangandung ARN atau ADN, Sedang virus yang menyerang bakteri hanya berisi ADN saja.34 4) Bentuk virus bermacam-macam diantaranya bulat, batang, seperti kapsul seperti huruf T dan lain-lain seperti gambar 2. 1 di bawah ini.
Gambar 2.2 berbagai macam bentuk virus.35 5) Tubuh virus sangat sederhana contahnya virus yang menyerang bakteri hanya terdiri atas: kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh dan serabut ekor.
33 34
35
Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, (Bandung: Jumanatul Ali-Art, 2004), hlm. 273. Dwidjoyoseputro, Dasar-Dasar Mikrobiologi, (Jakarta: djambatan, 2005). Hal. 158
Berkeley, “gambar virus”, http://berkeley.edu/news/media/releases/2010/09/images/virus.jpg. hal,3
21
Gambar 2.3 Struktur Tubuh Virus36 (1) Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi rotein yang disebut kapsid. (2) Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid inilah yang memberikan bentuk dari virus. (3) Isi tubuh Isi tubuh di sini sering disebut dengan virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA). (4) Ekor Memiliki struktur yang terdiri dari selubung ekor, serabut ekor dan lempeng dasar, yang berfungsi untuk menancapkan tubuhnya pada organisme yang diinfeksinya. c) Reproduksi Virus Untuk berkembang biak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, dapat menyerang berbagai sel hidup seperti manusia, tumbuhan, hewan dan bakteri. Reproduksi virus dapat melalui dua siklus yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. 36
Berkeley, “gambar virus”, http://berkeley.edu/news/media/releases/2010/09/images/virus.jpg. hal,1
22
1) Siklus Litik Pada siklus ini, virus akan menghancurkan sel induk setelah melakukan reproduksi. Siklus litik terdiri atas 5 tahap, yaitu: (a) Adsorbsi Virus menempel pada bakteri dan mengeluarkan enzim lizozim atau enzim penghancur untuk membuat lubang pada sel inang. (b) Penetrasi Melalui lubang yang terbentuk virus memasukkan DNA-nya ke dalam sel dipermudah oleh suatu enzim lisozim, yang dibawa oleh ekor fage yang mencernakan dinding sel. Penetrasi tercapai bila serabut ekor virus melekat pada sel dan ekor terikat pada erat pada dinding sel, virus berkontraksi mendorong inti ekor ke dalam sel melalu didnding dan membrane dan virus menginfeksi DNA nya seperti sebuah alat suntik.37 (c) Replikasi DNA virus menghancurkan DNA bakteri dan mengambil alih metabolisme bakteri. DNA virus mereplikasi diri berulang kali membentuk DNA virus. Selanjutnya DNA virus mensintesis bagian-bagian tubuh virus yang lain. (d) Perakitan Pada tahap ini terjadi perakitan bagian-bagian tubuh virus sehingga terbentuk tubuh virus secara utuh. (e) Lisis Pada tahap ini virus-virus mengalami pematangan dan keluar dari sel inang (bakteri). 2) Siklus Lisogenik Pada siklus ini, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk DNA gabungan yang disebut profage. 37
Mikhael J. Pelczar dan E.C.S. Chan, Dasar-Dasar Mikrobiologi, (Universitas Indonesia: Jakarta, 2008). Hal. 277.
23
(a) Adsorbsi Virus menempel pada tubuh bakteri dan mengeluarkan enzim penghancur untuk membuat lubang di sel inangnya. (b) Penetrasi Pada tahap ini virus sel inang mengeluarkan DNA-nya ke dalam tubuh sel inang. (c) penggabungan Pada tahap ini terjadi penyisipan DNA virus pada kromosom bakteri sehingga terbentuk gabungan DNA virus dan DNA bakteri membentuk DNA rekombinan yang disebut profage. Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri di atara benang yang terputus dan ahirnya DNA sirkuler yang baru telah disisipi DNA virus. (d) Pembelahan sel inang (bakteri) Pada tahap ini bakteri yang sudah mengandung profage membelah dan masing-masing sel anakan mengandung profage. (e) Sintesis Oleh karena suatu hal misalnya radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu tiba-tiba profag menjadi aktif dan mengabil alih kemudian menghancurkan DNA bakteri. Selanjutya DNA virus mengadakan sintesis untuk membentuk bagian virus yang baru. (f) Parakitan Pada tahap ini terjadi perakitan bagian-bagian tubuh virus sehingga terbentuk tubuh virus secara utuh. (g) Lisis Pada tahap ini virus-virus mengalami pematangan dan keluar dari sel inang (bakteri). Untuk lebih jelasnya mengenai siklus reproduksi virus bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
24
Gambar 2.4 Tahapan reproduksi virus.38 d) Peran Virus bagi Kehidupan Manusia Virus dalam kehidupan manusia tidak selalu menimbulkan kerugian, ada juga virus yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah SWT QS. Al-Baqarah ayat 26: (#qãYtB#uä šú
ïÏ% ©!$# $¨Br'sù 4$ygs%öqsù $yJ sù Zp|Ê qãèt/ $¨B Wx sVtB z> ÎŽôØ o„ b r& ÿ¾ ÄÓ÷Õ tGó¡ tƒ Ÿw ©! $# ¨b Î) *
#x‹ »yg Î/ ª! $# yŠ#u‘r& !#sŒ$tB šc
qä9qà) u‹sù (#rãxÿŸ2
tû ïÏ%©!$# $¨Br&ur (öN ÎgÎn/§‘ ` ÏB ‘, ys ø9$# çm¯Rr& tb qßJ n=÷èuŠsù
tûüÉ)Å¡ »xÿ ø9$#žw Î)ÿ¾ ÏmÎ/ ‘@ ÅÒ ãƒ $tBur 4#ZŽÏWx. ¾ÏmÎ/ “ ω ôgtƒur #ZŽÏVŸ2
¾ÏmÎ/ ‘@ ÅÒ ãƒ ¢Wx sVtB
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.”39 38
Fiona Angelina, ”Daur Reproduksi Virus”,http://fionaangelina.com/2010/09/26/daurreproduksi-virus,hlm.1. 39 Depag RI, op.cit., hlm. 6.
25
Dengan ayat tersebut Allah SWT membuat perumpamaan seperti nyamuk atau yang lebih rendah dari itu memiliki manfaat bagi orangorang yang mengetahuinya dan bagi orang-orang fasik akan disesatkan. 1) Virus yang Menguntungkan (a) Memproduksi Vaksin Vaksin
adalah
bibit
penyakit
yang
dilemahkan
yang
menghasilkan antigen dan bila disuntikkan pada seseorang akan merangsang tubuh untuk melawannya dengan membentuk antibodi. (b) Virus digunakan untuk kloning gen yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Misalnya, virus yang membawa gen untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga digunakan untuk terapi gen manusia sehingga diharapkan penyakit genetik seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan.40 2) Virus yang Merugikan (a) Bagi Manusia (1) Flu babi Menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. “Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1”.41 (2) Flu burung “Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A subtipe H5N1 yang menyebar antar unggas. Virus ini
40
Diah Aryulina, et.al., Biologi SMA dan MA Kelas X, (Jakarta: ESIS, 2004), hlm. 49. Agus Riyanto, Wikipedia,”Flu Babi”, http://id.wikipedia.org/wiki/flu_babi, diunduh pada tanggal 23 Juni 2009, hlm.2. 41
26
kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia”.42 (3) AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome ) Human immunodeficiency virus (HIV), penyebab AIDS yang mematikan. Virus ini menyerang sel darah putih sehingga menurunnya kekebalan tubuh. (4) Hepatitis virus Penyebab
penyakit
hepatitis
virus B.
Virus ini
menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan gejala perut membesar dan tubuh penderita berwarna kuning. (5) Poliovirus Penyebab penyakit polio. Virus polio menyerang pada sistem saraf pusat sehingga mengakibatkan kelumpuhan. (6) Virus singapura Gejala awal anak yang terjangkit virus Singapura adalah demam, kemudian diikuti dengan gejala lain seperti sariawan di rongga mulut, gusi, dan pipi bagian dalam dengan jumlah yang cukup banyak. Selain itu, muncul bintil-bintil kecil mirip dengan cacar yang muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Bintil ini terkadang juga muncul di bokong, dan mudah pecah. Anak yang terserang juga akan merasakan ngilu dan nyeri pada tangan, kaki dan mulut sehingga terlihat lemas. Penyebabnya adalah Virus coxsackie, picornaviriday dan enterovirus (7) Cacar Disebabkan oleh Measles virus, virus ini menyerang sel kulit dan menimbulkan gejala awal seperti demam, batuk, pilek, kemudian muncul luka cacar mulai dari wajah kemudian ke seluruh tubuh. 42
Lulu Damayanti, Wikipedia, ”Flu Burung”, http://id.wikipedia.org/wiki/flu_burung, diunduh pada tanggal 23 Juni 2009, hlm.1.
27
(8) Gondong Mumps virus, penyebab penyakit gondong. Virus gondong
menyerang sel-sel
kelenjar
ludah
sehingga
menimbulkan bengkak dibelakang telinga.
(b) Bagi Hewan (1) Rous sarcoma virus (RSV),penyebab tumor pada ayam. (2) Rhabdovirus, penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing, dan juga manusia. Virus ini menyerang system saraf pusat sehingga menimbulkan gejala takut air, gelisah, hilangnya kontrol otot dan agresif. (3) Virus penyakit tetelo pada ayam (new castle disease) dengan gejala mencret dan batuk-batuk.
(c) Bagi Tumbuhan (1) Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan yang disebabkan oleh Tobacco Mozaik Virus (TMV). (2) Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan ester. (3) Citrus leprosies virus (CiLV), penyebab penyakit pada jeruk. (4) Virus tungro pada tanaman padi yang menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil.
B. Penerapan strategi TTW dalam pelajaran Biologi dalam materi virus Pembelajaran dengan menggunakan strategi TTW adalah sebuah metode yang digunakan dalam mempelajari bahan/menyampaikan materi dengan jalan mambaca materi yang diikuti dengan proses berfikir lalu mendiskusikan dan menulis hasil diskusinya dalam sebuah kertas. Pada saat diberi tugas membaca, siswa diharapkan untuk mulai berfikir (Think). Tahap berbicara (Talk) pada strategi TTW memberi kesempatan berbicara secara terbuka. Alur
28
komunikasi berkembang dari siswa yang membawa dialog yang reflektif antar mereka, untuk bercerita dan berbagi gagasan satu dengan yang lain untuk menulis (Write).43Disini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan pembicaraan secara ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan terhadap suatu masalah. Misalnya contoh permasalahannya adalah Penyakit AIDS disebabkan oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Syndrome) yang salah satu cara penularannya bisa melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Bila seorang penderita AIDS darahnya diisap oleh seekor nyamuk, kemudian nyamuk tersebut menggigit orang lainnya yang masih sehat, apakah yang akan terjadi pada orang yang sehat tersebut? Apakah ia bisa terjangkit AIDS ataukah tidak? Jelaskan pendapat kalian! Pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehinggan pembelajaran biologi bukan hanya untuk penguasaan fakta-fakta, konsep, prinsip, tetapi merupakan suatu proses penemuan. “Untuk mencapai tujuan pembelajaran, perlu disusun suatu strategi agar tujuan itu tercapai dengan optimal. Tanpa strategi yang cocok, tepat dan jitu, tidak mungkin tujuan pembelajaran dapat tercapai”.44 Selain itu strategi pembelajaran yang baik harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi di mana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. “Terdapat beberapa metode dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, tetapi tidak semuanya sama efektifnya dalam mencapai tujuan pembelajaran”.45 Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik perlu diadakan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik belajar dan bagaimana cara belajar yang baik dilakukan. Dalam evaluasi pembelajaran dengan menggunakan strategi TTW, peserta didik mendapat nilai individu dan nilai kelompok. Penilaian kelompok berasal dari 43
Edy soedjoko, op.cit., hal.1 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet. 3, hlm. 99. 45 Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 7. 44
29
partisipasi dalam diskusi dan nilai individu berasal dari tes tertulis. Dalam pelaksanaan strategi TTW ini diharapkan dapat efektif untuk meningkatkan hasil belajar Biologi pada materi virus. Selain meningkatkan hasil belajar, diharapkan strategi TTW ini dapat merangsang siswa dalam belajar dan berfikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan obyektif dalam memecahkan suatu permasalahan.
C. Kajian Penelitian Kajian pustaka merupakan penulusuran pustaka hasil penelitian atau yang dijadikan penulis sebagai rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan. Adapun kajian pustaka tersebut diantaranya : Skripsi yang disusun oleh Arifianto (NIM : 053511105) pada tahun 2009, Mahasiswa IAIN WS Fakultas tarbiyah tadris matematika, dengan judul “upaya meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal cerita materi pokok sistem persamaan linier dua variabel melalui strategi think talk write (TTW) peserta didik kelas viii a MTs Fatahillah Beringin Semarang tahun pelajaran 2009/2010“ Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas pembelajaran peserta didik melalui strategi Think Talk Write (TTW) khususnya pada materi persamaan linier dua variabel (SPLDV) mengalami peningkatan yaitu dari siklus 1 sebesar 65,00 % meningkat menjadi 77,55
pada siklus 2. Dan hasil belajar peserta didik
melalui strategi Think Talk Write (TTW) pada materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) mengalami peningkatan yaitu dari siklus 1 diperoleh rata-rata 63,59 dengan ketuntasan klasikal 70,59 % meningkat menjadi 77,40 dengan ketuntasan klasikal 90,28% pada siklus 2. Skripsi yang disusun oleh Uut Karniada Mahasiswa Jurusan matematika Fakultas MIPA UNNES pada tahun 2008, dengan judul “Keefektifan Strategi Think Talk Write (TTW) melalui belajar kelompok dengan pemanfaatan alat peraga terhadap kemampuan pemecahan masalah Peserta didik kelas VII SMPN 16 Semarang tahun pelajaran 2007/2008 pada materi pokok segi empat”. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan antara kelas control dengan
30
kelas eksperimen. Berdasarkan hasil observasi, aktifitas peserta didik selama pembelajaran mengalami peningkatan dari kelas control pada tiap siklusnya, pada siklus pertama aktifitas peserta didik mengalami peningkatan dari 65% menjadi 67%, pada siklus kedua aktifitas peserta didik mengalami peningkatan dari 69% menjadi 71%, pada siklus ketiga aktifitas peserta didik mengalami peningkatan dari 72% menjadi 75%.Dari beberapa literatur di atas dapat disimpulkan bahwa, penerapan model pembelajaran TTW menunjukkan hasil yang memuaskan, berangkat dari hal tersebut peneliti ingin mencoba menerapkan juga model pembelajaran TTW dalam penelitian yang akan kami lakukan. Yaitu diterapkan pada pembelajaran Biologi materi pokok Virus, pada siswa kelas X di MA Sunniyyah selo. Sedang perbedaan antara penelitian menggunakan model pembelajaran TTW terdahulu dengan penelitian model pembelajaran TTW yang akan peneliti lakukan meliputi subjek dan obyek penelitian, pelajaran dan materi pelajaran, tempat, dan waktu penelitian.
D. Pengajuan Hipotesis “Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah. Hipotesis akan ditolak bila salah atau palsu dan akan diterima jika fakta membenarkan”.46 Penerimaan atau penolakan hipotesis ini tergantung pada hasil penelitian terhadap fakta-fakta setelah diolah atau dianalisa. Dengan demikian hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara dan kebenarannya akan diuji setelah data yang diteliti tersebut terkumpul. Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis
komparatif.
Hipotesis
komparatif
adalah
pernyataan
yang
menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.47 Ha
: Strategi Pembelajaran TTW lebih efektif dari pada model pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar biologi. 46
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 71. 47 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. XIV, hlm. 88.
31
Ho
: Strategi Pembelajaran TTW tidak lebih efektif dari pada model pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar biologi. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Model
Pembelajaran TTW lebih efektif dari pada model pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas X MA Sunniyyah selo”.
BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA A. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang sudah dikemukakan pada bab sebelumnya, penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Untuk mendeskripsikan proses penerapan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write) dalam pembelajaran Biologi materi pokok Virus pada siswa kelas X MA Sunniyyah Selo Grobogan. 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa keefektifan penggunaan strategi pembelajaran TTW (Think Talk Write) terhadap hasil belajar Biologi materi pokok Virus pada siswa kelas X MA Sunniiyyah Selo. B. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian dilaksanakan pada semester I (satu) tahun ajaran 2010/2011. Peneliti akan menggunakan waktu penelitian selama 1 bulan yaitu pertengahan bulan September s/d pertengahan bulan Oktober. Penelitian ini dilaksanakan di MA Sunniyyah Selo Grobogan. C. Variabel Penelitian Sugiyono (1997) menyatakan bahwa variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut.48 Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.49 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable): 1. Variabel bebas (independent variable), adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variable terikat).50 Yang
48
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 47-48. 49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta, 2002), hlm. 118. 50 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006), Cet. 9, hlm. 3.
45
33
menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model stategi pembelajaran TTW. 2. Variabel
terikat
(dependent
variable)
merupakan
variabel
yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.51 Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pelajaran Biologi, dengan indikator hasil test materi Virus. D.
Metode Penelitian Metode sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, agar sebuah karya ilmiah (dari suatu penelitian) dapat mencapai apa yang diharapkan dengan tepat dan terarah dengan menggunakan metode ilmiah. 52 Sedang metode penelitian ialah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.53 Penelitian
ini
adalah
penelitian
kuantitatif
dengan
pendekatan
eksperimental. Penelitian eksperimen adalah penelitian di mana peneliti dengan sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, dengan kata lain penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (causal effect) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan yang dilakukan oleh peneliti.54 Dengan kata lain suatu penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (Causal-effect relationship).55 Desain eksperimen dalam penelitian ini yaitu Pre Experimental Design. Bentuk 51
Ibid, hlm. 3. Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 19. 53 Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Cet.2, hlm. 39. 54 Suharsimi Arikunto, Op.,Cit, hlm. 39. 55 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), Cet.2, hlm. 179. 52
34
design true experimental dalam penelitian ini adalah pretest-postest control group design.56 Tabel 3.1: Desain eksperimen pola Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design Pre-test
Treatment
Eksperimen
01
X
02
Kontrol
03
-
04
Group
Post-Test
Keterangan: R
: Kelompok eksperimen dan kontrol siswa kelas X.
O1 dan O3
: Hasil Belajar awal kedua kelompok dengan menggunakan pre-test.
O2
: Hasil
belajar
kelompok
siswa
setelah
mengikuti
pembelajaran dengan strategi pembelajaran TTW. O4
: Hasil belajar kelompok siswa yang tidak diberi pembelajaran dengan strategi pembelajaran TTW atau menggunakan stategi pembelajaran konvensional.
X
: Treatment. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment, yaitu pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW. Sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak menggunakan strategi pembelajaran TTW atau pembelajaran konvensional.
Pengaruh pembelajaran dengan strategi
pembelajaran TTW adalah O2-O4. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sebelum melakukan penelitian melakukan pre test terlebih dahulu untuk mengetahui apakah hasil dari Pre Test (O1 dan O3) tersebut sama atau berbeda. Setelah itu baru kelompok eksperimen diberi suatu perlakuan khusus (Treatment) berupa 56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 112.
35
strategi pembelajaran TTW sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus (Pembelajaran konvensional). Setelah itu baru kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol diberi Post Test (O2 dan 04). Setelah itu baru dapat diketahui apakah pengajaran dengan strategi pembelajaran TTW hasil nilainya lebih bagus atau tidak. E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi. Arikunto mendefinisikan bahwa:”Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”.57 Sedangkan menurut Sugiyono : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.58Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X2 yang berjumlah 43 dan X3 yang berjumlah 43. 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.59Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif (mewakili) dari populasi. “Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh
sampel
yang
benar-benar
dapat
mewakili
dan
dapat
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya”. 60 Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling (sampel acak berkelompok) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen.61
Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut: a) Siswa mendapat materi yang berdasarkan kurikulum yang sama.
57
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 108 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.7 59 Sugiyono, op. cit., hlm.118. 60 Riduwan, op.cit., hlm. 11 61 Sugiyono, op. cit., hlm. 57-58. 58
36
b) Siswa diampu oleh guru yang sama. c) Siswa yang duduk di kelas yang sama. Pembagian kelas sesuai dengan kelompoknya, di mana ada yang menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Dalam pengambilan sampel ini di dapatkan kelas X3 sebagai kelompok eksperimen yang mendapat pengajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW, dan kelas X2 menggunakan pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung keperluan penganalisisan data penelitian ini, peneliti memerlukan sejumlah data pendukung yang berasal dari dalam dan luar kelas X MA Sunniyyah Selo Grobogan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan jenis data yang diambil sebagai berikut: 1. Studi dokumen Studi dokumen adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
Metode ini digunakan untuk
memperoleh data-data yang berkaitan dengan sekolah yang akan diteliti mulai dari sejarah berdirinya sekolah struktur organisasi, sarana dan prasarana, keadaan guru dan karyawan, daftar peserta didik yang menjadi subjek penelitian, nilai tes terakhir sebelum dan sesudah diberikan tindakan dan sebagainya. Sumber ini diperoleh dari kepala sekolah atau guru yang bersangkutan. 2. Metode Tes Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.62 Teknik ini dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan, yaitu untuk uji coba instrumen penelitian berupa soal test, nilai post test dan pre test baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 62
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 32
37
Teknik tes yang digunakan menggunakan bentuk tes objektif. Hal ini disebabkan antara lain; luasnya bahan pelajaran yang harus di uji dalam tes dan untuk mempermudah proses penilaian yang akan dilakukan peneliti. Tes objektif merupakan tes yang terdiri dari item-item yang dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif jawaban tersedia atau mengisi jawaban yang benar. Adapun jenis tes obyektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis tes pilihan ganda jenis biasa, yaitu model asosiasi dengan lima pilihan jawaban, yaitu : A, B, C, D, dan E, dengan hanya satu jawaban yang paling benar. 3. Metode Observasi Metode observasi digunakan sebagai penunjang dalam melakukan penelitian, metode ini digunakan untuk mengamati bagaimana tingkat keberhasilan/efektivitas strategi pembelajaran TTW yang akan diterapkan selama proses pembelajaran pada kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi siswa. G. Teknik Analisa Data Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini : 1. Tahap Penelitian a. Perencanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel. 2) Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan untuk penelitian. b. Pelaksanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Peneliti melaksanakan pembelajaran pada sampel penelitian. 2) Peneliti menguji coba, menganalisis dan menetapkan instrumen penelitian.
38
c. Evaluasi Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan. d. Penyusunan Laporan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan melaporkan hasil-hasil penelitian. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal. Adapun prosedur yang dilakukan dalam penyusunan instrumen ini adalah: a. Perencanaan Tahap perencanaan dilakukan oleh peneliti dan guru bidang mata pelajaran. Pada tahap ini ditentukan mengenai : 1) Materi pokok yang akan diteliti 2) Bentuk-bentuk soal yang akan digunakan b. Pembuatan Butir Soal Pembuatan butir soal dilakukan oleh peneliti berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, karena untuk menjaga kemungkinan soal tes yang mungkin tidak tepat untuk tes atau rusak. c. Uji Coba Instrumen Sebelum soal tes digunakan mengukur peserta didik pada kelas sampel, soal tes terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba tersebut dimaksudkan
untuk
mengetahui
validitas,
realibilitas,
tingkat
kesukaran dan daya beda pada butir soal. Dari hasil uji coba tersebut, maka dipilih soal
yang akan digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan peserta didik dalam belajar biologi pada materi virus. 1) Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Dalam
39
bahasa Indonesia “valid” disebut dengan istilah “sahih” 63. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus : Product Moment rxy =
N å xy - ( å x)(å y ) 2
{N å x - ( å x) 2 }{ N å y 2 - (å y ) 2 }
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi item soal N
: Banyaknya peserta tes
X
: Jumlah skor item
Y
: Jumlah skor total 64
Kriteria rxy adalah sebagai berikut : 0,00 < rxy < 0,20 sangat rendah 0,20 < rxy < 0,40 rendah 0,40 < rxy < 0,60 cukup 0,60 < rxy < 0,80 tinggi 0,80 < rxy < 1,00 sangat tinggi Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan table kritis r product moment, dengan taraf signifikan 5 % jika harga rxy maka tes tersebut valid 2) Uji Realibilitas Reliabilitas menunjuk suatu pengetian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian realibilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes65. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini menggunakan rumus Hyot: r11 =1 -
63
Ibid, hlm. 65 Ibid, hlm. 72 65 Ibid, hlm. 86 64
Vs Vr
atau
r11 =
Vr Vs Vr Vr
40
Keterangan: r11
: Realibilitas seluruh soal
Vr
: Varians Responden
Vs
: Varians Sisa66
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : 0,00 < rxy < 0,20
: sangat rendah
0,20 < rxy < 0,40
: Rendah
0,40 < rxy < 0,60
: Sedang
0,60 < rxy < 0,80
: Tinggi
0,80 < rxy < 1,00
: Sangat tinggi
Kriteria pengujian realibilitas tes yaitu setelah didapat r11 tersebut, harga r11 dibandingkan dengan harga r Product moment pada table, jika rhitung > rtabel maka item yang dicobakan reliabel 3) Taraf Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan67 P=
B JS
Keterangan: P = tingkat kesukaran B = Banyak peserta didik yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes Kriteria penghitungan indeks kesukaran soal sebagai berikut: P = 0,00-0,30 adalah soal sukar P = 0,30-0,70 adalah soal sedang P = 0,70-1,00 adalah soal mudah68
66
Ibid, hlm. 104 Ibid., hlm. 207 68 Ibid., hlm. 210 67
41
4) Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). 69 Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda adalah: B A BB = PA - PB JA JB
P=
Keterangan: P
= tingkat kesukaran
J
= Jumlah peserta tes
JA
= Banyaknya peserta kelompok atas
JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah
B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar PA =
BA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar JA
PB =
BB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab JB
benar70 Kriteria yang digunakan sebagai berikut: 0,00 < D < 0,20
: Daya beda jelek
0,20 < D < 0,40
: Daya beda cukup
0,40 < D < 0,70
: Daya beda baik
0,70 < D < 1,00
: Daya beda baik sekali
D
: Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai soal D negatif sebaiknya dibuang saja.
69 70
Ibid., hlm. 211 Ibid., hlm. 214
42
3. Uji prasarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan : k 2
x =å i =1
(Oi - Ei )2
Keterangan :
Ei
χ2 : Harga chi kuadrat Oi : Frekuensi hasil pengamatan Ei : Frekuensi yang diharapkan71 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas sampel untuk mengetahui seragam (homogen) tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama72. Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama, pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji Bartlett yang langkahlangkahnya sebagai berikut: 1) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan jumlah kelas. 2) Membuat tabel Uji Bartlett seperti tersebut di bawah ini : Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett 73 Ho : σ12 = σ22 =...... σk2
71
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 273. Ibid, hlm. 289. 73 Ibid, hlm. 262. 72
43
Tabel 3.2 Uji Bartlett Sampel
1/dk
Si
2
Dk
n1-1
1/ (n1-1)
S1
2
1 2
n2-1
1/ (n2-1)
S2
...
...
...
...
K
nk-1
1/ (nk-1)
Sk
ke
Log S i
2
(dk)Log S i
2
Log S1
2
(n1-1)Log S1
Log S 2
2
(n2-1) Log S 2
2
2
...
2
...
2
Log S k
2
(nk-1) Log S k
2
Di mana ni : frekuensi kelas ke-i Si : variansi kelas ke-i 3) Menguji variansi gabungan dan semua sampel : 2
S =
å (n -1)S å n -1 i
2 i
i
4) Menghitung satuan B dengan rumus: 2
B = (Log S i )
å (n
i
-1)
5) Menghitung X2 dengan rumus: X2 = (In 10) {B- å (ni -1)Log S i } 2
6) Membandingkan X2
hitung
dengan X2 tabel peluang (1-x) dan dk= (k -
1) apabila X2 hitung < X2 tabel maka data berdistribusi homogen.
1) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data / Uji Beda Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut tidak berbeda, berarti kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Hipotesis yang akan diujikan adalah :
44
Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ274 Keterangan : µ1 : Rata-rata data kelompok eksperimen µ2 : Rata-rata data kelompok kontrol Uji beda dalam penelitian ini menggunakan rumus t-tes, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua mean yang berasal dari dua distribusi. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut75 : t =
X1 - X 2 1 1 S + n1 n2
dengan S2 =
(n1 -1)s1 2 + (n2 -1)s2 2 n1 + n 2 - 2
Keterangan: t
= statistik t
X1
= rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen
X2
= rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol
S1
2
= varians kelas eksperimen
2
= varians kelas kontrol
S2
n1 = banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen n2 = banyaknya peserta didik pada kelas kontrol Kriteria Pengujian : Ho diterima, jika- t tabe1 < t hitung < t table
74 75
Ibid., hlm. 249 Ibid, hlm. 239.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
penelitian
eksperimen;
subyek
penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran biologi materi pokok virus dengan mengggunakan strategi pembelajaran TTW dan kelas kontrol diberi pembelajaran biologi materi pokok virus tanpa mengggunakan model pembelajaran TTW (konfensional) Sebelum diberikan perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol harus mempunyai kemampuan awal yang sama untuk mengetahui bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan. Terhadap kedua kelas di adakan uji kesamaan dua variansi yang di sebut uji homogenitas. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes secara rinci dapat disajikan sebagai berikut: 1. Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen Tes Sebelum instrumen diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebagai alat ukur prestasi belajar peserta didik, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada kelas yang bukan sampel. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau belum. Adapun yang digunakan dalam pengujian ini meliputi: Validitas tes, reliabilitas tes, indeks kesukaran, dan daya beda. a. Analisis Validitas Tes Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya itemitem tes. Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan. Item yang valid berarti item tersebut dapat mempresentasikan materi Virus. Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal diperoleh hasil sebagai berikut:
45
46
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal No
Kriteria
1
Valid
2
Invalid
rtabel
Nomor Soal 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 0,349 28, 29, 30, 32, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50 3, 13, 23, 25, 31, 33, 36
Jumlah
Prosentase
43
86 %
7
14 %
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan validitas terdapat 43 soal yang valid (1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50) dan terdapat 7 soal yang tidak valid (3, 13, 23, 25, 31, 33, dan 36). b. Analisis Reliabilitas Tes Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki jawaban yang konsisten untuk kapanpun instrumen itu disajikan. Berdasarkan
hasil
perhitungan
reliabilitas
butir
soal 1
diperoleh r 11 = 0,967 adalah kriteria pengujian tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran. c. Analisis Indeks Kesukaran Tes Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks butir soal diperoleh:
47
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal No
Kriteria
1
Sukar
2
Sedang
3
Mudah
Nomor Soal 3, 13, 23, 25, 31, 33, 45 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 43, 44, 47, 49, 50 1, 4, 20, 40, 41, 46, 48
Jumlah
Prosentase
7
14 %
36
72 %
7
14 %
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal terdapat 7 soal dengan kriteria sukar (3, 13, 23, 25, 31, 33, 45), 36 soal dengan kriteria sedang (2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 43, 44, 47, 49, 50), dan 7 soal dengan kriteria mudah (1, 4, 20, 40, 41, 46, 48). d. Analisis Daya Beda Tes Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal No
Kriteria Jelek
1 Cukup 2 3 4
Baik Baik Sekali
Nomor Soal 3, 6, 13, 15, 16, 18, 19, 23, 25, 26, 19, 31, 33, 34, 36, 38, 40, 41, 44, 45, 47, 48 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 17, 20, 22, 24, 30, 35, 39, 42, 43, 46, 49, 50 21, 27, 28, 32, 37 -
Jumlah
Prosentase
20
40 %
25
50 %
5 -
10 % -
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan daya pembeda butir soal terdapat 20 soal dengan kriteria jelek (3, 6, 13, 15, 16, 18, 19, 23,
48
25, 26, 19, 31, 33, 34, 36, 38, 40, 41, 44, 45, 47, 48), 25 soal dengan kriteria cukup (1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 17, 20, 22, 24, 30, 35, 39, 42, 43, 46, 49, 50), dan 5 soal dengan kriteria baik (21, 27, 28, 32, 37).
2. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil penelitian kelas X 3, sebelum pembelajaran materi Virus dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW, mencapai nilai tertinggi 63 dan nilai terendah 30. Rentang nilai (R) = 33, panjang kelas interval di ambil 6 kelas, banyaknya interval kelas diambil 6, dari perhitungan diperoleh Sehingga
nilai
(å
)
f i x i = 1895 . 5 ,
rata-rata (x )=
44 , 0814
å (f
dengan
i
xi
2
)= 86464
simpangan
.8
baku
=8.32161. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar . sebagai berikut:
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval
Frekuensi Absolut
30 – 35 36 – 41 42 – 47 48 – 53 54 – 59 60 - 65 Jumlah
8 8 14 7 4 2 43
Frekuensi Relatif(%) 18,604 18,604 32,558 16,279 9,302 4,651 100
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat kita buat histogramnya sebagai berikut:
49
Nilai Gambar 4.1 Histogram Nilai Awal Kelas Eksperimen
3. Data Nilai Awal Kelas Kontrol Berdasarkan hasil penelitian kelas X 2, sebelum pembelajaran materi Virus tanpa menggunakan strategi TTW, mencapai nilai tertinggi 63 dan nilai terendah 30. Rentang nilai (R) = 33, banyaknya kelas di ambil 6 kelas, banyaknya interval kelas di ambil 6, dari perhitungan diperoleh
(å
f i x i )= 1841 . 5
(x )=
42 . 8256
å (f
i
xi
2
)= 81622
. 8 Sehingga
nilai
rata-rata
, dengan simpangan baku = 8,10562. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 dan gambar sebagai berikut: Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Kontrol No
Kelas Interval
1 2 3 4 5 6 7
30-35 36-41 42-47 48-53 54-59 60-65 Jumlah
Frekuensi Absolut 10 9 13 6 4 1 43
Frekuensi Relatif(%) 23,255 20,930 30,232 13,953 9,302 2,325 100
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat kita buat histogramnya.
50
Nilai Gambar 4.2 Histogram Nilai Awal Kelas Kontrol 4. Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil penelitian kelas X 3, setelah pembelajaran materi Virus dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW mencapai nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 47. Rentang nilai (R) = 40, banyaknya kelas di ambil 7 kelas, banyaknya interval kelas diambil 6, dari perhitungan diperoleh
(å
f i x i )= 2992 . 5 ,
å (f
i
xi
2
)= 212208
. 75
, Sehingga nilai
rata-rata, (x )= 69 . 953 , dengan simpangan baku = 9.69981. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar sebagai berikut. Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Eksperimen No
Kelas Interval
1 2 3 4 5 6 7
47 - 52 53 – 58 59 – 64 65 -70 71 – 76 77 – 82 83 - 88 Jumlah
Frekuensi Absolut 2 4 5 14 7 6 5 43
Frekuensi Relatif(%) 4,651 9,302 11,627 32,558 16,279 13,953 11,627 100
51
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat kita buat histogramnya sebagai berikut:
Nilai Gambar 4.3 Histogram Nilai Ahir Kelas Eksperimen 5. Data Nilai Akhir Kelas Kontrol Berdasarkan hasil penelitian kelas X 2, setelah pembelajaran materi Virus tanpa menggunakan strategi pembelajaran TTW, mencapai nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 43. Rentang nilai (R) = 37, banyaknya kelas di ambil 6 kelas, banyaknya interval kelas di ambil 6, dari perhitungan di peroleh
(x )=
(å f x )= 2552, å (f i
59 . 3488
i
i
xi
2
)= 155262 ,
Sehingga nilai rata-rata
, dengan simpangan baku =9,51661. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar sebagai berikut: Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6
Kelas interval 43 – 49 50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 – 77 78 – 84 Jumlah
Frekuensi Absolut 9 8 9 13 3 1 43
Frekuensi Relatif(%) 20,930 18,604 20,930 30,232 6,976 2,325 100
52
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat kita buat histogramnya sebagai berikut:
Nilai Gambar 4.4 Histogram Nilai Ahir Kelas Kontrol B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasarat, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Chi Kuadrat, sedangkan uji homogenitas dilakukan dengan uji Barlett. Hasil selengkapnya sebagai berikut. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas diambil: Ho = Data berdistribusi normal Ha = Data tidak berdistribusi normal Dengan kriteria pengujian adalah tolak Ho jika x 2 hitung ³ x 2 tabel . Untuk taraf nyata a = 0,05 dan dk = k-3 dan terima Ho jika x 2 hitung < x 2 tabel . Di bawah ini di sajikan perhitungan uji normalitas
nilai awal dan nilai akhir sebagai berikut:
53
Tabel 4.8 Daftar Chi Kuadrat Nilai Awal Dan Nilai Akhir No 1 2 3 4
2 Kemampuan x hitung Nilai Awal 3,8795 Nilai Awal 4,4130 Nilai Akhir 4,9883 Nilai Akhir 6,8668
Kelas Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
x 2tabel 7,81 7,81 7,81 7,81
Keterangan Normal Normal Normal Normal
Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran. b. Uji Homogenitas Data Ho : s 12 = s 22 = ....s k2 Ha : s 12 ¹ s 22 = ....s k2 Dengan
kriteria
apabila
x 2 hitung < x 2tabel . untuk
taraf
nyata a = 0,05 dan dk = k-1 maka data berdistribusi homogen. Di bawah ini disajikan perhitungan uji homogenitas nilai awal dan nilai akhir sebagai berikut : Tabel 4.9 Uji Barlett Nilai Awal Dan Nilai Akhir dari Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Kelas Kemampuan x 2 hitung x 2tabel Keterangan Eksperimen 1 Nilai Awal 0.0174 3,841 Homogen dan Kontrol Eksperimen Nilai 2 0,3271 3,841 Homogen dan Kontrol Eksperimen Untuk lebih jelasnya perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran. 2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji prasarat, pengujian kemudian dilakukan dengan pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah nilai kemampuan akhir (nilai akhir). Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir setelah peserta didik diberi perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test dalam pengajuan hipotesis kemampuan akhir adalah sebagai berikut.
54
Ho = m1 = m2 : artinya pembelajaran Biologi materi pokok Virus dengan menggunakan
strategi
pembelajaran
TTW
tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi peserta didik. Ha = m1 > m 2 : artinya pembelajaran Biologi materi pokok Virus dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa pengajaran Biologi materi pokok Virus dengan memakai strategi TTW berpengaruh baik terhadap hasil belajar peserta didik dari pada pengajaran Biologi tanpa memakai strategi TTW. hasil penelitian yang diperoleh untuk nilai pos test (evaluasi) kelas eksperimen pada pembelajaran Biologi materi pokok Virus diperoleh rata-rata 69,28 dan standar deviasi (SD) adalah 9,11 Sedangkan untuk kelas kontrol pada pembelajaran Biologi materi pokok Virus yang memakai metode konfensional diperoleh rata-rata 58,98 Dan standar deviasi (SD) adalah 7,28. Dari hasil perhitungan t- test di peroleh t hitung = 4.967 sedangkan
t tabel = 2.28 Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya rata-rata (mean) nilai pos test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata. Karena rata-rata nilai pos test kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Skor Kemampuan Awal (Nilai Awal) Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji Barlett data pada kemampuan awal (nilai awal) dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 44,67 dan kelas kontrol dengan nilai 42,98 adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai perlakuan dengan kedua pembelajaran adalah setara atau sama.
55
2. Skor Kemampuan Akhir (Nilai Akhir) Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 4.967 sedangkan
t tabel = 2.28
karena
thitung > ttabel ,
hal
ini
menunjukkan
bahwa
pembelajaran Biologi materi pokok Virus dengan menggunakan strategi TTW lebih baik dari pada pembelajaran Biologi materi pokok Virus tanpa memakai strategi TTW. Selain itu dapat dilihat dari nilai rata-rata post test kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata 69,28 dengan nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 47. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 58,98 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 43. Dari standar KKM mata pelajaran biologi yang di tentukan oleh pihak sekolah yaitu 60, siswa yang tuntas dari kelas eksperimen sebanyak 37 dan yang tertinggal 5. Sedangkan dari kelas kontrol yang tuntas sebanyak 19 dan yang tertinggal 24. Dari hasil uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan strategi think talk write (TTW) dalam pembelajarn Biologi materi pokok Virus terhadap hasil belajar siswa kelas X MA Sunniyyah Selo. Hasil belajar Biologi materi pokok Virus dengan menggunakan strategi TTW lebih baik dari pada pembelajaran Biologi materi pokok Virus tanpa memakai strategi TTW. Sehingga pembelajaran dengan memakai strategi think talk write (TTW) dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran Biologi untuk menarik minat belajar peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di MA Sunniyyah Selo Kabuaten Grobogan dapat dijelaskan bahwa proses belajar mengajar Biologi materi pokok Virus dengan menggunakan strategi TTW dapat merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar peserta didik terlihat lebih aktif baik dalam hal mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
56
materi yang diajarkan, ini menunjukkan bahwa peserta didik tertarik terhadap penggunaan strategi pembelajaran think talk write (TTW). 3. Keterbatasan / Hambatan Penelitian Meskipun dari data penelitian menunjukkan hasil yang positif, namun dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi materi pokok Virus masih terdapat beberapa kekurangan, di antaranya: 1. Waktu, karena model pembelajaran ini biasanya menyita banyak waktu sehingga guru harus bisa mengatur waktu agar semua materi dapat tersampaikan. 2. Model strategi pembelajaran TTW membutuhkan persiapan yang lebih matang baik dari pihak guru maupun peserta didik sendiri. 3. Tidak semua anggota kelompok ikut aktif dalam berdiskusi, karena dalam satu kelompok terdiri dari peserta didik yang pandai, sedang dan kurang
sehingga
peserta
didik
yang
kurang
pandai
masih
mengharapkan tugas yang diberikan cukup dikerjakan oleh peserta didik yang pandai.
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan Dari penelitian yang telah penulis lakukan mengenai Efektivitas strategi pembelajaran think talk write (ttw) terhadap hasil belajar Biologi pada materi pokok Virus kelas X MA Sunniyyah Selo Grobogan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Model strategi pembelajaran think talk write (TTW) merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran TTW peserta didik diberi permasalahan yang terkait dengan materi Virus, Kemudian peserta didik diberi waktu untuk menyelesaikan permasalahan sambil diskusi dengan teman sekelompok lalu menuliskan hasil pembahasan pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan oleh guru. Sehingga peserta ddidik dapat menemukan sendiri konsep dari materi Virus yang dipelajari serta dapat memecahkan persoalan yang ada. Sedangkan pembelajaran yang tidak menggunakan strategi TTW adalah dengan pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah biasa. 2. Pembelajaran Biologi materi pokok Virus dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Dari hasil pengujian diperoleh t hitung = 4.967 sedangkan t tabel = 2.28 karena thitung > ttabel , hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Biologi materi
pokok Virus dengan menggunakan strategi TTW lebih baik dari pada pembelajaran Biologi materi pokok Virus tanpa memakai strategi TTW. Selain itu dapat dilihat dari nilai rata-rata post test kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata 69,28 dengan nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 47. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 58,98 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 43. Dari KKM sebesar 60.
57
58
B. Saran Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya mata pelajaran Biologi, ada beberapa saran yang penulis rasa perlu untuk diperhatikan dalam pembelajaran Biologi, diantaranya adalah: 1. Setiap guru sebaiknya lebih memperhatikan hasil belajar siswa, terutama dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sebaiknya proses belajar mengajar melibatkan keaktifan siswa, dengan begitu pembelajaran akan menjadi menyenangkan dan diharapkan siswa menjadi lebih paham dan pengetahuan yang didapat lebih lama tersimpan dalam ingatan. Dan bagi seorang guru hendaknya selalu melakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan
kualitas
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran yang lebih modern (tidak harus selalu dengan dengan metode ceramah) agar materi dapat tersampaikan secara maksimal. Selain itu media pembelajaran yang dipakai hendaklah variatif, agar peserta didik tidak merasa bosan. 2. Bagi peserta didik hendaknya selalu memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan seksama dan meningkatkan motivasi belajarnya, agar hasil belajar yang dicapai menjadi lebih baik. 3. Strategi pembelajaran TTW dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran alternatif bagi guru supaya siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif. Sehingga siswa dapat mengetahui konsep dasar dari apa yang dipelajari. C. Penutup Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyusun skripsi ini. Penulis menyadari meskipun dalam penulisan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun dalam penulisan skripsi ini tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekeliruan Untuk itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini ke depan serta perluasan pengetahuan
59
keilmuan bagi kita semua. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin
DAFTAR PUSTAKA Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah Al-Gajwini, Sunanu Ibnu Majah juz I (Riyadh :Bait Al-Afkarr Al-Dauliyah, 1417 H). Abdul Aziz, Sholeh Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu al-Tadris, Juz 1, (Mekkah: Darul Ma’arif, t.t.), Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004. Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009. ______, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 13. B.Uno, Hamzah, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet 3. Berkeley, “gambar virus”, http://berkeley.edu/news/media/releases/2010/09/images/virus.jpg Celce Murcia, Marianne, Discourse and Context In Language Teaching, USA: Cambridge University Press, 2000. Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, Bandung: Jumanatul Ali-Art, 2004. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,2005. Dwidjoyoseputro, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jakarta: djambatan, 2005. Fiona
Angelina, ”Daur Reproduksi Virus”,http://fionaangelina.com/2010/09/26/daur-reproduksi-virus.
Furchan, Arief, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, Cet.2. H.H, Stern, Fundamental Concept Of Language Teaching, USA: Oxford University Press, 1983. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1995. http://blog.persimpangan.com/blog/search/strategi%20pembelajaran Irianto, Koes, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1, Bandung: CV. Yrama widya, 2007.
J. Pelczar, Mikhael dan E.C.S. Chan, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia: Jakarta, 2008. Lulu
Damayanti, Wikipedia, ”Flu Burung”, http://id.wikipedia.org/wiki/flu_burung, diunduh pada tanggal 23 Juni 2009.
Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004. Notoatmodjo, Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Rachman, Abd, Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1993. Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2008. Riyanto, Agus, Wikipedia,”Flu Babi”, http://id.wikipedia.org/wiki/flu_babi, diunduh pada tanggal 23 Juni 2009. Sagala, Syaiful, Konsep dan makna Pembelajaran , Bandung: CV. Alfabeta, 2003. Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana, 2008, Cet. 3. ______, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006. Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001. Soedjoko, Edy, Strategi Think Talk Write (TTW) dengan Tugas membaca Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Semarang: UNNES, 2006. Sudjana, Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Sudrajat, A , Model-Model Pembelajaran (http://akhmadsudarajat.wordpress.com) Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2007. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. XIV. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), Cet.2.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000. Syekh al-Zarnuji, Ta’lim al-Muta’alim Thariq al-Ta’allum, Semarang: Toha Putra, t.th. Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta:Prestasi Pustaka, 2007. Umar, Husein, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998. Uzer Usman, Moh, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. Y. Rustaman, Nuryani, et. al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia. Yamin, Martinis, Pengembangan Kompetensi Belajar, Jakarta: UI Press, 2004. Yamin, Marinis dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), Cet. 1.
58
Lampiran 1 DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS X 2 MA SUNNIYYAH SELO NOMER NAMA SISWA URUT
TEST
1
X. 043
AGUSTINA DWI SETYANINGTYAS
2
X. 044
AHMAD MUNIR ARSAD
3
X. 045
AHMAD SAIFUDIN ABIDIN
4
X. 046
AINUN KAFIYAH
5
X. 047
AMAR HALIM
6
X. 048
ANIS TOIFATUL ZULFA
7
X. 049
ASNATUZ ZAHRA
8
X. 050
ELVYANA MAULANI
9
X. 051
FINA LABIBATUL MUDRIKAH
10
X. 052
HENIK HABIBATUL MILA
11
X. 053
ITA FITRIYANI
12
X. 054
JEFRI HERMAWAN
13
X. 055
KARIMAH SAKDIYAH
14
X. 056
KRISTIANA
15
X. 057
M. KHOIRUL UMAM
16
X. 058
M. SYAIFUL ANWAR
17
X. 059
MAGHFIROH
18
X. 060
MARATUS SOLIKAH
19
X. 061
MOCHAMAD NURUL AMIN
20
X. 062
MOH ANIS ROMDLONI
21
X. 063
MOH SUFYAN
22
X. 064
MUCHAMAD CHOERUL ABIDIN
23
X. 065
MUH AFIF SUBARKAH
24
X. 066
MUSTAJAB
25
X. 067
NILA SETIANI
26
X. 068
NUR AINI
27
X. 069
RIFQI AULIYA HANATU ULFA
28
X. 070
RINA NUR LAILI
29
X. 071
RIZKY AL FAOZI
30
X. 072
SAFIUDIN AZIB ASNAWI
31
X. 073
SITI AMINATUR ROFIAH
32
X. 074
SITI NUR KHOTIJAH
33
X. 075
SITI NURFADHILAH
34
X. 076
SITI PUJI ASTUTIK
59
35
X. 077
SUMARYATI
36
X. 078
SUMIYATI
37
X. 079
SUNARI
38
X. 080
ULFATURROHMAH
39
X. 081
UMI DWI ZULPA
40
X. 082
UMI SAROH
41
X. 083
USWATUN HASANAH
42
X. 084
WAHID KHASANI
43
X. 085
ZAINAL MUTTAQIN
60
Lampiran 2 DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS X 2 MA SUNNIYYAH SELO NOMER NAMA SISWA URUT
TEST
1
X. 086
ABDUR ROHMAN
2
X. 087
AFIFA
3
X. 088
AHMAD SARIF
4
X. 089
AHMAD SHOLIHIN
5
X. 090
ANIS BARIROH
6
X. 091
ANISA DEWI SUNDARI
7
X. 092
DEWI INDRI ASTUTIK
8
X. 093
DWI RIKA NUR JANNAH
9
X. 094
EKA PURBANING ROMDHONI
10
X. 095
ERNA NUR ROSYIDAH
11
X. 096
FATHUN NUHA
12
X. 097
IKA NUR HIDAYAH
13
X. 098
INAYATUL BAROKAH
14
X. 099
LULUK MANSUROH
15
X. 100
M. AMINUDDIN
16
X. 101
M. BUSRO HAMDANI
17
X. 102
M. NURUL HUDA
18
X. 103
MOH BADRUL SANTOSO
19
X. 104
MOHAMMAD ULINUHA
20
X. 105
MUCHAMMAD ARIF WIBOWO
21
X. 106
MUHAMAD ALI SAHAB
22
X. 107
MUHAMAD RIFA'I
23
X. 108
NILA KHIYAROTUL HIMMAH
24
X. 109
NITA NURFARIDA
25
X. 110
NOVI MUKAROMAH
26
X. 111
NUR INAYATI
27
X. 112
NUR LAILI MAMODAH
28
X. 113
NUR SOLEKAH LUSIATI
29
X. 114
OKTAVIA SANDRA LESTARI
30
X. 115
RIANA INAYATI
31
X. 116
ROFIATUN NIKMAH
32
X. 117
SARAH RITANA
33
X. 118
SITI ALFIYATUR ROHMANIYAH
61
34
X. 119
SITI FATIMAH
35
X. 120
SITI HANIATUS SAADAH
36
X. 121
SITI NAFIAH
37
X. 122
SLAMET WIDODO
38
X. 123
SRI LESTARI
39
X. 124
SUPRI NURHADI
40
X. 125
SURYANI DWI DAYANTI
41
X. 126
WACHIDATUN NASUTTOHIRIYAH
42
X. 127
WAHYUDI ADI KIRAWAN
43
X. 128
NILNA FAUZIYAH
62
Nama Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar Kompetensi
SILABUS : MA Sunniyyah Selo :X/1 : Biologi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Kompetensi Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Dasar Pembelajaran 2.1 Virus Mendeskripsikan - Ciri-ciri virus - Mengidentifikasi ciri-ciri virus - Menyebutkan ciriciri-ciri replikasi berdasarkan referensi ciri virus. dan peran virus gambar/buku-buku literatur - Membedakan dalam kehidupan - Menganalisis struktur tubuh virus struktur tubuh dan membandingkan dengan virus dengan mahluk hidup lain yang makhluk lainnya. prokariotik. - Menjelaskan bagian - Membuat gambar struktur tubuh struktur tubuh virus. virus melalui kerja kelompok. - Replikasi virus
- Melakukan kajian literatur menemukan cara virus hidup dan melakukan replikasi pada sel/jaringan hidup lain. - Menyimpulkan cara replikasi virus dari kegiatan diskusi - Peran virus - Mencari informasi tentang peran dalam virus yang menguntungkan kehidupan ataupun merugikan bagi kehidupan dari berbagai sumber media/buku melalui penugasan - Mengidentifikasi cara-cara menghindari bahaya virus seperti influenza, AIDS, hepatitis, flu burung, dan lain-lain, melalui
- Menjelaskan reproduksi virus - Menjelaskan cara hidup virus.
- Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan - Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan
Penilaian
Alokasi waktu
Jenis tagihan: Tugas individu,2 x 45 tugas kelompok, portofolio, observasi dan paper
2 x 45
Sumber dan Media Pembelajaran - Buku-buku acuan yang relevan - Media gambar - OHP - LKS
63 studi literatur atau kegiatan - Mengkomunikasika observasi lapangan ke n cara menghindari puskesmas/klinik terdekat melalui diri dari bahaya penugasan kelompok virus, seperti influenza, flu burung, dan lainlain.
Semarang, 24 September 2010 Mengetahui Guru kelas X
Peneliti
H. Teguh Basuki, S.Pd
Astohar Kepala Sekolah
Moh. Nur Cholis, S.Pd
64 Lampiran 4
KISI-KISI SOAL UJI COBA PADA KELAS UJI COBA
Standar Kompetensi Materi Pokok Kompetensi Dasar 2. Memahami 2.1 Virus prinsip-prinsip Mendeskripsi - Ciri-ciri virus pengelompokan kan ciri-ciri makhluk hidup replikasi dan peran virus dalam kehidupan
- Replikasi virus
- Peran virus kehidupan
dalam
Bentuk Soal
Indikator - Menyebutkan virus.
Nomor Soal
Kunci Jawaban A, E, E, B, B, B, C, C, C, C, E A, A, E, D, A
ciri-ciri
Multiple choice
- Membedakan struktur tubuh virus dengan makhluk lainnya. - Menjelaskan bagian struktur tubuh virus.
Multiple choice
1, 5, 9, 10, 12, 16, 28, 30, 36, 39,49 2, 15, 21, 29, 32
Multiple choice
17, 19, 42, 44, 50
C, D, B, B, B
- Menjelaskan virus
reproduksi
Multiple choice
- Menjelaskan cara hidup virus.
Multiple choice
18, 23, 24, 25, 26, 27, 31, 35, 46,47 3, 7, 11, 22, 41, 45
D, D, A, B, C, D, D, D, C, D B, A, C, A, B, E
- Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan - Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan - Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, flu burung, dan lain-lain.
Multiple choice
4, 13, 33, 34, 37, 38, 43, 48 6, 14, 20
D, A, B, C, A, A, A, B
8, 40
D, D
Multiple choice Multiple choice
A, A, B
65 Lampiran 5
KISI-KISI SOAL PRE TEST PADA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN
Standar Kompetensi Materi Pokok Kompetensi Dasar 2. Memahami 2.1 Virus prinsip-prinsip Mendeskripsi - Ciri-ciri virus pengelompokan kan ciri-ciri makhluk hidup replikasi dan peran virus dalam kehidupan
- Replikasi virus
- Peran virus kehidupan
dalam
Bentuk Soal
Nomor Soal
Kunci Jawaban
ciri-ciri
Multiple choice
2, 3, 8, 19, 20
A, E, B, C, C
- Membedakan struktur tubuh virus dengan makhluk lainnya. - Menjelaskan bagian struktur tubuh virus.
Multiple choice
12, 14, 21
D, E, C
Multiple choice
10, 25, 26, 30
B, B, B, B
- Menjelaskan virus
reproduksi
Multiple choice
11, 16, 17, 18, 27, 28
D, B, C, D, C, D
- Menjelaskan cara hidup virus.
Multiple choice
1, 5, 7
A, A, C
- Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan - Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan - Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, flu burung, dan lain-lain.
Multiple choice
4, 9, 29
A, A, B
Multiple choice
13, 15, 22
B, A, A
Multiple choice
6, 23, 24
D, D, B
Indikator - Menyebutkan virus.
66 Lampiran 6
KISI-KISI SOAL POST TEST
Standar Kompetensi Materi Pokok Kompetensi Dasar 2. Memahami 2.1 Virus prinsip-prinsip Mendeskripsi - Ciri-ciri virus pengelompokan kan ciri-ciri makhluk hidup replikasi dan peran virus dalam kehidupan
- Replikasi virus
- Peran virus kehidupan
dalam
Bentuk Soal
Nomor Soal
Kunci Jawaban
ciri-ciri
Multiple choice
1, 2, 4, 5, 20, 29
A, A, A, E, C, E
- Membedakan struktur tubuh virus dengan makhluk lainnya. - Menjelaskan bagian struktur tubuh virus.
Multiple choice
11, 13, 15, 22
B, D, E, C
Multiple choice
3, 26, 30
B, B, B
- Menjelaskan virus
reproduksi
Multiple choice
12, 17, 18, 19, 27, 28
D, B, C, D, C, D
- Menjelaskan cara hidup virus.
Multiple choice
8, 10
A, C
- Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan - Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan - Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, flu burung, dan lain-lain.
Multiple choice
6, 7, 16
A, A, A
Multiple choice
14, 21, 23
B, B, A
Multiple choice
9, 24, 25
D, D, B
Indikator - Menyebutkan virus.
67
Lampiran 7 LEMBAR SOAL Satuan Pendidikan/Sekolah : MA Sunniyyah Selo Pelajaran/Materi : Biologi/Virus Alokasi Waktu : 45 Menit Kerjakan soal-soal berikut pada lembar Jawaban yang tersedia ! 1. Satu buah/unit virus yang mampu menginfeksi organisme hidup disebut… a. Virion d. kapsomer b. Nukleotida e. protein c. DNA 2. Sifat virus yang menunjukkan ciri sebagai makhluk hidup adalah kemampuannya untuk .... a. menduplikasi diri b. mengikat oksigen c. dapat dikristalkan d. memasuki jaringan e. gerakan yang aktif. 3. Sintesis asam nukeat (DNA/RNA) dilakukan virus di… a. Tubuhnya sendiri b. Tubuh inangnya c. Tubuh sendiri dan inangnya d. Alam bebas e. Dalam tumbuhan 4. HIV sebagai penyebab AIDS akan mengakibatkan orang yang terinfeksi mengalami .... a. peningkatan leukosit b. kerusakan hati dan limpa c. peningkatan trombosit d. lemahnya sistem kekebalan e. penurunan kadar eritrosit 5. Pernyataan berikut tentang virus yang salah adalah… a. Virus tidak dapat hidup diluar organism b. Virus bukanlah sel c. Tubuh virus tersusun atas protein dan asan inti d. Kapsid virus tersusun dari protein e. Virus mempunyai inti sel 6. Penyakit pada sapi yang disebabkan oleh virus adalah penyakit .... a. antraks b. tungro
c. hepatitis d. surro e. tetelo 7. Virus dapat hidup dalam sel-sel inang dengan memanfaatkan…. Dari inangnya a. DNA/RNA b. Protein c. Karbohidrat/energi d. Sari-sari makanan e. oksigen 8. Vaksin yang dapat diberikan secara oral (melalui mulut) adalah vaksin untuk mencegah wabah penyakit .... a. demam berdarah b. trakom c. rabies d. polio e. cacar 9. Virus bakteriofage mempunyai bentuk seperti… a.Bola b.Segi empat c.Jarum d.Batang e.Bentuk T 10. Ahli biologi yang pertama kali mengetahui tanaman tembakau terserang organisme yang sangat kecil (virus) adalah .... a. edward Janner b. ivanowsky c. stanley Miller d. beijerink e. antony van leeuwenhoek 11. Medium yang paling cocok untuk menumbuhkan virus adalah .... a. agar-agar b. telur ayam busuk c. embrio ayam yang masih hidup d. embrio tikus putih yang sudah mati e. ekstrak agar-agar ditambah glukosa
68
12. Virus dikatakan juga sebagai benda mati karena .... a. sangat kecil dan tidak dapat bereproduksi b. dapat dikristalkan c. struktur tubuh tidak memiliki nukleus seperti makhluk hidup lainnya d. melakukan tahapan replikasi e. tidak memiliki DNA atau RNA 13. Pada saat ini santer terdengar penyakit yang mematikan yang disebut SARS. Penyakit ini di sebabkan oleh… a. Coronavirus b. Virus HIV c. Bakteriofage d. Retrovirus e. E. coli 14. Penyakit SARS yang mematikan di berbagai Negara, penyakit tersebut menyerang… a. Pernafasan b. Pencarnaan c. Saraf d. Sistim kekebalan tubuh e. Pembuluh darah 15. Virus tidak dapat masuk dalam kelompok makhluk hidup karena .... a. virus dapat dikristalkan b. virus dapat melakukan pembuahan c. virus dapat menularkan penyakit d. virus dapat bergerak e. virus dapat berkembang biak 16. Ukuran virus sangat kecil, yaitu .... a. 10 milimikron b. 20 – 300 milimikron c. 1 – 3 milimikron d. 200 – 3000 milimikron e. <10 milimikron 17. Virus tersusun atas selubung protein yang disebut .... a. virion d. partikel virus b. vaksin e. hospes c. kapsid 18. Virus memperbanyak diri dengan cara… a. Amitosis b. Mitosis c. Konjugasi dengan virus lain d. Menginfeksi mahkluk lain e. Pembelahan biner
19. Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah .... a. selubung protein d. organel sel b. membran sel e. inti sel c. DNA/RNA 20. Virus yang menginfeksi bakteri disebut .... a. mikrobakteri d. makrobakteri b. bakteriofag e. mikroprofag c. profa 21. Virus belum dapat dikelompokkan sebagai hewan atau tumbuhan. Ciri makhluk hidup yang dimiliki virus adalah………… a.Dapat dikristalkan b.Berbentuk bola c.Melakukan gerak d.Menyebabkan penyakit e.Melakukan reproduksi 22. Virus rabies yang dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas yang diserang…. a. Sistim saraf pusat b. Sistim pernafasan c. Pencernaan d. Sistim kekebalan e. Hati 23. Ekor virus menempel pada dinding bakteri terjadi pada tahap .... a. sintesis d. adsorpsi b. injeksi e. melebur c. perakitan 24. Tahap pembentukan disebut juga sebagai tahap .... a. sintesis d. adsorpsi b. injeksi e. melebur c. perakitan 25. Saat DNA virus masuk ke dalam sel bakteri adalah pada tahap.... a. sintesis d. adsorpsi b. injeksi e. melebur c. perakitan 26. Tahap saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor menjadi rangkaian kapsid yang utuh adalah tahap .... a. sintesis d. adsorpsi b. injeksi e. melebur c. perakitan
69
27. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding sel bakteri disebut ... a. Neuraminidase d. lisozim b. litik e. lismin c. lisogenik 28. Ilmuwan yang pertama kali mengadakan eksperimen tentang virus adalah .... a. Iwanovski d. Louis P. b. M. Beijerinck e. Einstein c. Wendell 29. Virus tidak dianggap sebagai sel karena .... a. virus tidak dapat melakukan pembelahan b. virus dapat melakukan proliferasi c. virus tidak bermembran inti d. virus tidak memiliki sitoplasma dan , berukuran sangat kecil, serta dapat dikristalkan e. virus hanya dapat hidup sebagai parasit (parasit sejati) 30. Ilmuwan yang mengemukakan bahwa virus tembakau dapat dikristalkan adalah .... a. Iwanovski d. Louis P. b. M. Beijerinck e. Robert Hook c. Wendell 31. Pada saat virus berada dalam tahap lisogenik, mengapa tubuh tidak merasa sakit? Hal ini disebabkan virus .... a. merusak sistem imun b. belum cukup matang c. dapat masuk ke fase litik d. masih berada dalam sel sehingga sistem imun tidak dapat mendeteksi benda asing e. tidak bersifat parasit 32. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Cara memisahkan bakteri dan virus tersebut adalah .... a. memasukkan antibiotik ke dalam larutan agar bakteri mati b. menyaring larutan menggunakan saringan biasa agar virus dapat lolos c. menyaring larutan menggunakan saringan keramik d. meminimkan nutrien dalam larutan agar bakteri mati
e. memasukkan sel hidup untuk inang virus 33. Virus yang hanya menyerang kera dan manusia dengan gejala pendarahan di dalam dan di luar tubuh disebut dengan virus .... a. demam berdarah d. kanker b. ebola e. herpes c. hepatitis 34. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus .... a. E. coli d. Variola b. Herpes zoster e. Mata belek c. Varisela 35. Sintesis DNA virus terjadi di dalam .... a. tubuh virus d. tubuh inang b. tubuh virus dan inang e. ekor virus c. di alam bebas 36. orang yang pertama kali menemukan virus adalah………. a.Dimitri Ivanovsky dan L. Pasteur b.Dimitri Ivanovsky dan Adolf Meyer c.Dimitri Ivanovsky dan Beyerinck d.Bayerinck dan Adolf Meyer e.Adolf dan Yonas Salk 37. Penyakit yang menyerang jaringan pengangkut pada batang tanaman jeruk adalah… a.Citrus vein phloem degeneration b. herpes simpleks c. mieloma d. penyakit kaki dan mulut e. yellow fever 38. CVPD adalah virus pada tanaman jeruk. Bagian tanaman yang dirusak atau diserang ialah………. a.Pembuluh tapis batang b.Pembuluh kayu batang c.Akar tanaman d.Daun muda tanaman e.Buah sehingga tak berair 39. Virus dianggap sebagai makhluk hidup karena….. a. dapat menyerang manusia b. dapat bergerak c. dapat berkembang biak dalam sel hidup d. dapat menularkan penyakit e. dapat dikristalkan
70
40. Untuk mencegah serangan penyakit karena virus, biasa dilakukan karena vaksinasi diberikan pada orang yang…….. a.Sembuh dari sakit b.Sedang sakit keras c.Mempunyai gejala sakit d.Sehat dan terjadi wabah e.Sedang tertular penyakit 41. Sistim pertahanan tubuh kita akan menghasilkan ….. untuk melawan virus a. Hormone b. Antibody c. Antigen d. Enzim e. kapsid 42. Selubung (kulit)virus tersusun dari .... a. virion d. karbohidrat b. protein e. vitamin c. lemak 43. Bakteriofage adalah virus yang menyerang .... a. bakteri d. manusia b. tumbuhan e. serangga c. hewan 44. Perhatikan gambar di samping! Kapsid ditunjukkan nomor
.... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 45. Kultur yang paling sesuai untuk pembiakan virus adalah .... a. medium agar b. embrio tikus c. kaldu steril d. garam fisiologis yang steril e. embrio ayam hidup
46. Tahap-tahap daur litik yang benar adalah .... a. adsorpsi – injeksi – litik – perakitan – sintesis b. adsorpsi – perakitan – sintesis – litik – injeksi c. adsorpsi – injeksi – sintesis – perakitan – litik d. adsorpsi – injeksi – sintesis – litik – perakitan e. adsorbsi – sintesis – injeksi – perakitan – litik 47. Fase yang tidak terdapat pada daur litik adalah .... a. sintesis d. penggabungan b. perakitan e. adsorbsi c. injeksi 48. Penyakit yang menyerang pada ayam yang disebabkan oleh virus disebut? a. Antraks b. Tetelo c. Campak d. Rabies e. Polio 49. Pengamatan sel beserta organelorganel selnya yang sangat kecil (mikroskopis) kini dapat dilakukan. Hal tersebut berkat ditemukannya . . a. Mikroskop cahaya b. Mikroskop monokuler c. Mikroskop binokuler d. Mikroskop listrik e. Mikroskop elektron 50. Perhatikan gambar struktur virus! Virus tersebut adalah virus
HIV, bagian yang bertanda nomor A adalah .... a. kapsid b. RNA c. glikoprotein d. lapisan lemak e. enzim
71
Lampiran 8 LEMBAR SOAL PRE TEST Satuan Pendidikan/Sekolah Pelajaran/Materi Alokasi Waktu
: MA Sunniyyah Selo : Biologi/Virus : 45 Menit
Kerjakan soal-soal berikut pada lembar Jawaban yang tersedia ! 1. Satu virus yang mampu menginfeksi organisme hidup disebut… a. Virion d. kapsomer b. Nukleotida e. protein c. kapsid 2. Sifat virus yang menunjukkan ciri sebagai makhluk hidup adalah kemampuannya untuk .... a. menduplikasi diri b. mengikat oksigen c. dapat dikristalkan d. memasuki jaringan e. gerakan yang aktif. 3. Pernyataan berikut tentang virus yang salah adalah… a. Virus tidak dapat hidup diluar organisme b. Virus bukanlah sel c. Tubuh virus tersusun atas protein dan asan inti d. Kapsid virus tersusun dari protein e. Virus mempunyai organel sel 4. Penyakit pada sapi yang disebabkan oleh virus adalah penyakit .... a. antraks b. tungro c. sampar d. surro e. tetelo 5. Virus dapat hidup dalam sel-sel inang dengan memanfaatkan…. Dari inangnya a. DNA/RNA b. Protein c. Karbohidrat/energi d. Sari-sari makanan e. oksigen 6. Vaksin yang dapat diberikan secara oral (melalui mulut) adalah vaksin
untuk mencegah wabah penyakit .... a. demam berdarah b. trakom c. rabies d. polio e. cacar 7. Medium yang paling cocok untuk menumbuhkan virus adalah .... a. agar-agar b. telur ayam busuk c. embrio ayam yang masih hidup d. embrio tikus putih yang sudah mati e. ekstrak agar-agar ditambah glukosa 8. Virus dikatakan juga sebagai benda mati karena .... a. sangat kecil dan tidak dapat bereproduksi b. dapat dikristalkan c. struktur tubuh tidak memiliki nukleus seperti makhluk hidup lainnya d. melakukan tahapan replikasi e. tidak memiliki DNA atau RNA 9. Penyakit SARS yang mematikan di berbagai Negara, penyakit tersebut menyerang… a. Pernafasan b. Pencarnaan c. Saraf d. Sistim kekebalan tubuh e. Pembuluh darah 10. Ukuran virus sangat kecil, yaitu .... a. 10 milimikron b. 20 – 300 milimikron c. 1 – 3 milimikron d. 200 – 3000 milimikron e. <10 milimikron 11. Virus memperbanyak diri dengan cara… a. Amitosis b. Mitosis
72
c. Konjugasi dengan virus lain d. Menginfeksi mahkluk lain e. Pembelahan biner 12. Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah .... a. selubung protein d. organel sel b. membran sel e. inti sel c. DNA/RNA 13. Virus yang menginfeksi bakteri disebut .... a. mikrobakteri d. makrobakteri b. bakteriofag e. mikroprofag c. profa 14. Virus belum dapat dikelompokkan sebagai hewan atau tumbuhan. Ciri makhluk hidup yang dimiliki virus adalah………… a.Dapat dikristalkan b.Berbentuk bola c.Melakukan gerak d.Menyebabkan penyakit e.Melakukan reproduksi 15. Virus rabies yang dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas yang menyerang…. a. Sistim saraf pusat b. Sistim pernafasan c. Pencernaan d. Sistim kekebalan e. Hati 16. Saat DNA virus masuk ke dalam sel bakteri adalah pada tahap.... a. sintesis d. adsorpsi b. injeksi e. melebur c. perakitan 17. Tahap saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor menjadi rangkaian kapsid yang utuh adalah tahap .... a. sintesis d. adsorpsi b. injeksi e. melebur c. perakitan 18. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding sel bakteri disebut ... a. Neuraminidase d. lisozim b. litik e. lismin c. lisogenik 19. Ilmuwan yang pertama kali mengadakan eksperimen tentang virus
adalah .... a. Iwanovski d. Louis P. b. M. Beijerinck e. Einstein c. Wendell 20. Ilmuwan yang mengemukakan bahwa virus tembakau dapat dikristalkan adalah .... a. Iwanovski d. Louis P. b. M. Beijerinck e. Robert Hook c. Wendell 21. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Cara memisahkan bakteri dan virus tersebut adalah .... a. memasukkan antibiotik ke dalam larutan agar bakteri mati b. menyaring larutan menggunakan saringan biasa agar virus dapat lolos c. menyaring larutan menggunakan saringan keramik d. meminimkan nutrien dalam larutan agar bakteri mati e. memasukkan sel hidup untuk inang virus 22. CVPD adalah virus pada tanaman jeruk. Bagian tanaman yang dirusak atau diserang ialah………. a.Pembuluh tapis batang b.Pembuluh kayu batang c.Akar tanaman d.Daun muda tanaman e.Buah sehingga tak berair 23. Untuk mencegah serangan penyakit karena virus, biasa dilakukan karena vaksinasi diberikan pada orang yang…….. a.Sembuh dari sakit b.Sedang sakit keras c.Mempunyai gejala sakit d.Sehat dan terjadi wabah e.Sedang tertular penyakit 24. Sistim pertahanan tubuh kita akan menghasilkan ….. untuk melawan virus a. Hormone b. Antibody c. Antigen d. Enzim e. Kapsid
73
25. Selubung (kulit)virus tersusun dari .... a. virion d. karbohidrat b. protein e. vitamin c. lemak 26. Perhatikan gambar di samping! Kapsid ditunjukkan nomor
.... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 27. Tahap-tahap daur litik yang benar adalah .... a. adsorpsi – injeksi – litik – perakitan – sintesis b. adsorpsi – perakitan – sintesis – litik – injeksi c. adsorpsi – injeksi – sintesis – perakitan – litik d. adsorpsi – injeksi – sintesis – litik – perakitan
e. adsorbsi – sintesis – injeksi – perakitan – litik 28. Fase yang tidak terdapat pada daur litik adalah .... a. sintesis d. penggabungan b. perakitan e. adsorbsi c. injeksi 29. Penyakit yang menyerang pada ayam yang disebabkan oleh virus disebut? a. Antraks b. Tetelo c. Campak d. Rabies e. Polio 30. Perhatikan gambar struktur virus! Virus tersebut adalah virus HIV,bagian yang bertanda nomor A adalah ....
a. kapsid b. RNA c. glikoprotein d. lapisan lemak e. enzim
74
LEMBAR SOAL POST TEST Satuan Pendidikan/Sekolah Pelajaran/Materi Alokasi Waktu
: MA Sunniyyah Selo : Biologi/Virus : 45 Menit
Kerjakan soal-soal berikut pada lembar Jawaban yang tersedia ! 1. Ukuran virus sangat kecil, yaitu .... a. 10 milimikron b. 20 – 300 milimikron c. 1 – 3 milimikron d. 200 – 3000 milimikron e. <10 milimikron 2. Satu buah/unit virus yang mampu menginfeksi organisme hidup disebut… a. Virion d. kapsomer b. Nukleotida e. protein c. kapsid 3. Selubung (kulit)virus tersusun dari .... a. virion d. karbohidrat b. protein e. vitamin c. lemak 4. Sifat virus yang menunjukkan ciri sebagai makhluk hidup adalah kemampuannya untuk .... a. Bereproduksi diri b. mengikat oksigen c. dapat dikristalkan d. memasuki jaringan e. gerakan yang aktif. 5. Pernyataan berikut tentang virus yang salah adalah… a. Virus tidak dapat hidup diluar organisme b. Virus bukanlah sel c. Tubuh virus tersusun atas protein dan asan inti d. Kapsid virus tersusun dari protein e. Virus mempunyai organel sel 6. Penyakit SARS yang mematikan di berbagai Negara, penyakit tersebut menyerang… a. Pernafasan b. Pencarnaan c. Saraf d. Sistim kekebalan tubuh e. Pembuluh darah
7. Penyakit pada sapi yang disebabkan oleh virus adalah penyakit .... a. antraks b. tungro c. kulit dan kuku d. surro e. tetelo 8. Virus dapat hidup dalam sel-sel inang dengan memanfaatkan…. Dari inangnya a. DNA/RNA b. Protein c. Karbohidrat/energi d. Sari-sari makanan e. oksigen 9. Vaksin yang dapat diberikan secara oral (melalui mulut) adalah vaksin untuk mencegah wabah penyakit .... a. demam berdarah b. trakom c. rabies d. polio e. cacar 10. Medium yang paling cocok untuk menumbuhkan virus adalah .... a. agar-agar b. telur ayam busuk c. embrio ayam yang masih hidup d. embrio tikus putih yang sudah mati e. ekstrak agar-agar ditambah glukosa 11. Virus dikatakan juga sebagai benda mati karena .... a. sangat kecil dan tidak dapat bereproduksi b. dapat dikristalkan c. struktur tubuh tidak memiliki nukleus seperti makhluk hidup lainnya d. melakukan tahapan replikasi e. tidak memiliki DNA atau RNA
74
75
12. Virus bereproduksi dengan cara… a. Amitosis b. Mitosis c. Konjugasi dengan virus lain d. Menginfeksi mahkluk lain e. Pembelahan biner 13. Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah .... a. selubung protein d. organel sel b. membran sel e. inti sel c. DNA/RNA 14. Virus yang menginfeksi bakteri disebut .... a. mikrobakteri d. makrobakteri b. bakteriofag e. mikroprofag c. profag 15. Virus belum dapat dikelompokkan sebagai hewan atau tumbuhan. Ciri makhluk hidup yang dimiliki virus adalah………… a.Dapat dikristalkan b.Berbentuk bola c.Melakukan gerak d.Menyebabkan penyakit e.Melakukan reproduksi 16. Virus rabies yang dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas yang menyerang…. f. Sistim saraf pusat g. Sistim pernafasan h. Pencernaan i. Sistim kekebalan j. Hati 17. Saat DNA virus masuk ke dalam sel bakteri adalah pada tahap.... a. sintesis d. adsorpsi b. injeksi e. melebur c. perakitan 18. Tahap saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor menjadi rangkaian kapsid yang utuh adalah tahap .... a. sintesis d. adsorpsi b. injeksi e. melebur c. perakitan 19. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding sel bakteri disebut ... a. Neuraminidase d. lisozim
b. litik e. lismin c. lisogenik 20. Ilmuwan yang pertama kali mengadakan eksperimen tentang virus adalah .... a. Iwanovski d. Louis P. b. M. Beijerinck e. Einstein c. Wendell 21. Virus yang hanya menyerang kera dan manusia dengan gejala pendarahan di dalam dan di luar tubuh disebut dengan virus .... a. demam berdarah d. kanker b. ebola e. herpes c. hepatitis 22. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Cara memisahkan bakteri dan virus tersebut adalah .... a. memasukkan antibiotik ke dalam larutan agar bakteri mati b. menyaring larutan menggunakan saringan biasa agar virus dapat lolos c. menyaring larutan menggunakan saringan keramik d. meminimkan nutrien dalam larutan agar bakteri mati e. memasukkan sel hidup untuk inang virus 23. CVPD adalah virus pada tanaman jeruk. Bagian tanaman yang dirusak atau diserang ialah………. a.Pembuluh tapis batang b.Pembuluh kayu batang c.Akar tanaman d.Daun muda tanaman e.Buah sehingga tak berair 24. Untuk mencegah serangan penyakit karena virus, biasa dilakukan karena vaksinasi diberikan pada orang yang…….. a.Sembuh dari sakit b.Sedang sakit keras c.Mempunyai gejala sakit d.Sehat dan terjadi wabah e.Sedang tertular penyakit 25. Sistim pertahanan tubuh kita akan menghasilkan ….. untuk melawan virus a. Hormone b. Antibody
75
76
c. Antigen d. Enzim e. Kapsid
28. Fase yang tidak terdapat pada daur litik adalah .... a. sintesis d. penggabungan b. perakitan e. adsorbsi c. injeksi 29. Pengamatan sel beserta organelorganel selnya yang sangat kecil (mikroskopis) kini dapat dilakukan. Hal tersebut berkat ditemukannya . . a. Mikroskop cahaya b. Mikroskop monokuler c. Mikroskop binokuler d. Mikroskop listrik e. Mikroskop elektron 30. Perhatikan gambar struktur virus! Virus tersebut adalah virus HIV, bagian yang bertanda nomor A adalah ....
26. Perhatikan gambar di samping! Kapsid ditunjukkan nomor
.... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 27. Tahap-tahap daur litik yang benar adalah .... a. adsorpsi – injeksi – litik – perakitan – sintesis b. adsorpsi – perakitan – sintesis – litik – injeksi c. adsorpsi – injeksi – sintesis – perakitan – litik d. adsorpsi – injeksi – sintesis – litik – perakitan e. adsorbsi – sintesis – injeksi – perakitan – litik
a. kapsid b. RNA c. glikoprotein d. lapisan lemak e. enzim
76
77
Lampiran 10 LEMBAR KERJA SISWA
Nama kelompok
:……………….
Anggota
:1. ……………….
4. ……………….
2. ……………….
5. ……………….
3. … … … … …. Petunjuk kerja Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan kerja sama dengan teman sekelompokmu! 1. Lengkapilah struktur tubuh virus berikut ini dan jelaskan bagiannya masing-masing ! 1 2
5
4 3
2. Jelakan mengapa virus dianggap sebagai peralihan biotik dan abiotik?
3. Penyakit AIDS disebabkan oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Syndrome) yang salah satu cara penularannya bisa melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Bila seorang penderita AIDS darahnya diisap oleh seekor nyamuk, kemudian nyamuk tersebut menggigit orang lainnya yang masih sehat, apakah yang akan terjadi pada orang yang sehat tersebut? Apakah ia bisa terjangkit AIDS ataukah tidak? Jelaskan pendapat kalian!
4. Kita tentu sering melihat orang sakit flu (influenza). Bagaimanakah virus influenza menular dari satu orang ke orang lain dan kemudian memunculkan gejala sakit?
SELAMAT BEKERJA
78
Lampiran 11 LEMBAR KERJA SISWA
Nama kelompok
:……………….
Anggota
:1. ……………….
4. ……………….
2. ……………….
5. ……………….
3. … … … … …. Petunjuk kerja Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan kerja sama dengan teman sekelompokmu! 1.
Jelaskan tahapan-tahapan yang terjadi pada reproduksi virus menurut gambar di atas! 2. Berdasarkan sifatnya, virus dianggap sebagai parasit sejati. Jelaskan mengapa demikan! 3. Sebutkan beberapa virus yang merugikan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan dan penyakit yang ditimbulkannya! 4. Bagaimana penyakit AIDS bisa menular dari seseorang ke orang lain? Dan bagaimana cara pencegahannya?
SELAMAT BEKERJA
79
Lampiran 12 KUNCI JAWABAN LKS 1
Struktur virus : 1.
1 2
5
4 3
1. Asan nukleat yang berisi (DNA atau RNA) 2. Kapsid selubung protein yang memberi bentuk pada virus (bagian kepala) 3. Serabut ekor sebagai alat penginfeksi pada sel Inang dan untuk menempel pada bakteri. 4. Lempeng ekor 5. Ekor
2. Virus dianggap sebagai peralihan abiotik dan biotik karena selain virus mempunyai ciri-ciri mahkluk hidup yaitu dapat bereproduksi, virus juga dapat dikristalkan. Sehingga virus digolongkan pada mahkluk peralihan. 3. Penyakit AIDS disebabkan oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Syndrome) yang salah satu cara penularannya bisa dari ibu hamil ke janinnya, hubungan sex, melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril tetapi jika penularannya melalui nyamuk itu tidak bisa. 4. Penyakit influensa ditularkan lewat udara dan masuk ketubuh manusia melalui alat pernafasan sehingga mudah sekali untuk tertular oleh orang lain gejala influenza seperti demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan.
80
Lampiran 13 KUNCI JAWABAN LKS 2 1. Tahapan-tahapannya pada daur lisis antara lain: a) Absorbsi yaitu waktu virus menempel pada sel lain sambil mengeluarka enzim lisozim yang akan menghancurkan dinding sel inangnya. b) Penetrasi yaitu saat virus memasukkan DNA atau RNA ke dalam sel. c) Sintesis, virus mengambil alih proses sintesis yang terjadi did lam tubuh inang untuk kemudian membentuk bagian-bagin virus. d) Perakitan, bagian-bagian yang di buat pada fase sebelumnya akan di rakit menjadi virus-virus baru. e) Lisis, dinding sel inang akan hancur kemudian virus baru akan keluar. Sedangkan fase yang terjadi pada lisogenik adalah: a) Absorbsi yaitu waktu virus menempel pada sel lain sambil mengeluarka enzim lisozim yang akan menghancurkan dinding sel inangnya. b) Penetrasi yaitu saat virus memasukkan DNA atau RNA ke dalam sel. c) Penggabungan, yaitu DNA atau RNA virus akan bergabung dengan DNA inang. d) Pembelahan, pada waktu DNA inang membelah secara otomatis DNA virus juga membelah. e) Sintesis, virus mengambil alih proses sintesis yang terjadi did lam tubuh inang untuk kemudian membentuk bagian-bagin virus. f) Perakitan, bagian-bagian yang di buat pada fase sebelumnya akan di rakit menjadi virus-virus baru. g) Lisis, dinding sel inang akan hancur kemudian virus baru akan keluar. 2. Virus dikatakan parasit sejati karena virus tidak dapat hidup tanpa bantuan mahkluk lain, terutama pada waktu akan bereproduksi. 3. Virus yang menyerang pada manusia contohnya AIDS yang menyerang sisitim kekebalan tubuh manusia, Mumps virus, penyebab penyakit gondong. Virus gondong menyerang sel-sel kelenjar ludah sehingga menimbulkan bengkak dibelakang telinga. Sedangkan yang menyerang pada hewan adalah Rous sarcoma virus (RSV),penyebab tumor pada ayam. Rhabdovirus, penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing, dan juga manusia. Virus ini menyerang system saraf pusat sehingga menimbulkan gejala takut air, gelisah, hilangnya kontrol otot dan agresif. Virus penyakit tetelo pada ayam (new castle disease) dengan gejala mencret dan batuk-batuk. Dan yang menyerang pada
81
tumbuhan diantaranya: Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan yang disebabkan oleh Tobacco Mozaik Virus (TMV). Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan ester. 4. Penyakit AIDS bisa menular melalui hubungan sex, ibu hamil kepada janinnya, ibu menyusui kepada bayinya, tranfusi darah, lewat jarum suntik. Untuk mencegahnya jangan melakukan sex bebas, penggunaan jarum yang steril.
82
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: MA Sunniyyah Selo
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami
prinsip-prinsip
pengelompokan
makhluk hidup Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
Indikator
: a) Menyebutkan ciri-ciri virus. b) Membedakan struktur tubuh virus dengan makhluk lainnya. c) Menjelaskan bagian struktur tubuh virus.
A.
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri virus. 2. Siswa dapat membedakan struktur virus dengan makhluk hidup lainnya 3. Siswa dapat menggambarkan struktur tubuh virus
B.
Materi Pembelajaran : 1. Ciri-ciri virus meliputi a) berukuran mikroskopis, antara 20-300 milimikron b) tubuhnya terdiri dari asam nukleat(DNA atau RNA saja) dan kapsid (selubung protein) c) bentuknya bermacam-macam d) sebagai parasit sejati (hidup hanya jika menginfeksi sel inang) 2. virus bukanlah sel karena tidak memiliki sitoplasma, membran sel, dan organel sel. Selain itu dapat dikristalkan.
83
C.
Metode : Ceramah interaktif, Observasi, Tanya jawab, dan Diskusi Informasi (TTW)
D.
Langkah-langkah pembelajaran : 1. Pendahuluan a) Menggali pengetahuan siswa mengenai virus b) Memberi motivasi kepada siswa 2. Kegiatan Inti a) Meminta siswa untuk berargumen secara singkat mengenai kasus flu babi, flu burung yang telah menyebar di dunia dengan melihat fakta-fakta yang terjadi sekarang. b) Guru bertanya virus dengan bakteri lebih kecil mana dan harus menggunakan alat bantuan berupa apa untuk dapat melihat. c) Guru menjelaskan ciri-ciri dan bagian struktur tubuh virus dengan bantuan gambar. d) Guru membentuk kelompok untuk menyelesaikan Lembar Soal (LS) untuk didiskusikan bersama. e) Setelah dirasa cukup untuk berdiskusi, guru menyuruh salah satu dari perwakilan kelompok untuk presentasi di depan kelas untuk menyampaikan hasilnya. f) Guru dan peserta didik saling tanya jawab untuk mengulang materi diskusi 3. Penutup §
E.
Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Sumber pembelajaran: § Sumber : Buku panduan yang relefan dan gambar. § Alat Komputer, LCD § Bahan LKS, Bahan presentasi
84
F.
Penilaian : a) Penilaian Kognitif Tes tertulis b) Penilaian Afektif 1) Kemapuan siswa dalam menjawab pertanyaan 2) Berdiskusi 3) Kemampuan siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. c) Penilaian Psikomotorik Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas/pengamatan.
Semarang, 28 September 2010 Mengetahui Guru kelas X
Peneliti
H. Teguh Basuki, S.Pd
Astohar
Kepala Sekolah
Moh. Nur Cholis, S.Pd
85
Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: MA Sunniyyah Selo
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
Indikator
: a) Menjelaskan reproduksi virus b) Menjelaskan cara hidup virus c) Mengidentifikasi
virus
yang
berbahaya
dan
merugikan d) Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan e) Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, flu burung, dan lainlain A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan reproduksi virus 2. Siswa dapat menjelaskan cara hidup virus 3. Siswa dapat mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan 4. Siswa dapat menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan 5. Siswa dapat mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, flu burung, dan lain-lain
86
B. Materi Pembelajaran : 1. Reproduksi virus dengan proliferasi melalui dua cara litik dan lisogenik a) Litik melalui beberapa tahapan yaitu : absorbs, injeksi, sintesis, perakitan dan litik b) Lisogenik melalui absorbsi, injeksi, penggabungan, pembelahan, sintesis, perakitan dan litik. 2. Cara hidup virus bergantung pada sel mahkluk hidup lain dengan cara menginfeksinya. 3. Virus mempunyai dua peran yang menguntungkan dan merugikan. a) Menguntungkan
antara
lain
untuk
memproduksi antitoksin,
menyerang pathogen, dan memproduksi vaksin. b) Yang merugikan dapat mengakibatkan penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. 4. Untuk menghindari dengan cara imunisasi/vaksinasi atau menjauhkan diri dari cara penularannya. C. Metode : Ceramah interaktif, Observasi, Tanya jawab, dan Diskusi Informasi (TTW) D. Langkah-langkah pembelajaran : 1. Pendahuluan a) Apersepsi b) Guru memberikan salam kepada semua peserta c) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik d) Guru menanyakan tugas rumah mengidentifikasi penyakit disekitar kehidupan mereka 2. Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan reproduksi virus b) Guru mengetengahkan pertanyaan perbedaan reproduksi virus secara litik dan lisogenik. c) Guru menjelaskan peran virus dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.
87
d) Guru meminta peserta didik untuk bergabung kekelompok masingmasing untuk mendiskusikan LKS yang diberikan guru e) Setelah dirasa cukup perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 3. Penutup § Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari E. Sumber pembelajaran: § Sumber : Buku panduan yang relefan dan gambar. § Alat Komputer, LCD § Bahan LKS, Bahan presentasi F. Penilaian : a) Penilaian Kognitif : Tes tertulis b) Penilaian Afektif 1) Kemapuan siswa dalam menjawab pertanyaan 2) Berdiskusi 3) Kemampuan siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. c) Penilaian Psikomotorik Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas/pengamatan. Semarang, 6 Oktober 2010 Mengetahui Guru kelas X
Peneliti
H. Teguh Basuki, S.Pd
Astohar Kepala Sekolah
Moh. Nur Cholis, S.Pd
88
Lampiran 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Satuan Pendidikan
: MA Sunniyyah Selo
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami
prinsip-prinsip
pengelompokan
makhluk hidup Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
Indikator
: a) Menyebutkan ciri-ciri virus. b) Membedakan struktur tubuh virus dengan makhluk lainnya. d) Menjelaskan bagian struktur tubuh virus.
A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri virus. 2. Siswa dapat membedakan struktur virus dengan makhluk hidup lainnya 3. Siswa dapat menggambarkan struktur tubuh virus B. Materi Pembelajaran : 1. Ciri-ciri virus meliputi a) berukuran mikroskopis, antara 20-300 milimikron b) tubuhnya terdiri dari asam nukleat(DNA atau RNA saja) dan kapsid (selubung protein) c) bentuknya bermacam-macam d) sebagai parasit sejati (hidup hanya jika menginfeksi sel inang)
89
2. virus bukanlah sel karena tidak memiliki sitoplasma, membran sel, dan organel sel. Selain itu dapat dikristalkan. C. Metode : Ceramah interaktif dan mencatat D. Langkah-langkah pembelajaran : 1. Pendahuluan a) Menggali pengetahuan siswa mengenai virus b) Memberi motivasi kepada siswa 2. Kegiatan Inti a) Meminta siswa untuk berargumen secara singkat mengenai kasus flu babi, flu burung yang telah menyebar di dunia dengan melihat fakta-fakta yang terjadi sekarang. b) Guru menjelaskan perbedaan antara virus dengan bakteri lebih kecil mana dan perbedaannya dengan mahkluk prokariota lainnya. c) Guru menjelaskan ciri-ciri dan bagian struktur tubuh virus dengan bantuan gambar. 3. Penutup §
Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
E. Sumber pembelajaran: § Sumber : Buku panduan yang relefan dan gambar. § Alat Komputer, LCD § Bahan LKS, Bahan presentasi F. Penilaian : a)
Penilaian Kognitif Tes tertulis
b)
Penilaian Afektif 1) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan
90
2) Kemampuan siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. c)
Penilaian Psikomotorik Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas/pengamatan.
Semarang, 28 September 2010 Mengetahui Guru kelas X
Peneliti
H. Teguh Basuki, S.Pd
Astohar
Kepala Sekolah
Moh. Nur Cholis, S.Pd
91
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas kontrol Satuan Pendidikan
: MA Sunniyyah Selo
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
Indikator
: f) Menjelaskan reproduksi virus g) Menjelaskan cara hidup virus h) Mengidentifikasi
virus
yang
berbahaya
dan
merugikan i) Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan j) Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, flu burung, dan lainlain A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan reproduksi virus 2. Siswa dapat menjelaskan cara hidup virus 3. Siswa dapat mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan 4. Siswa dapat menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan 5. Siswa dapat mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, flu burung, dan lain-lain
92
B. Materi Pembelajaran : 1. Reproduksi virus dengan proliferasi melalui dua cara litik dan lisogenik a) Litik melalui beberapa tahapan yaitu : absorbs, injeksi, sintesis, perakitan dan litik b) Lisogenik melalui absorbsi, injeksi, penggabungan, pembelahan, sintesis, perakitan dan litik. 2. Cara hidup virus bergantung pada sel mahkluk hidup lain dengan cara menginfeksinya. 3. Virus mempunyai dua peran yang menguntungkan dan merugikan. a) Menguntungkan
antara
lain
untuk
memproduksi antitoksin,
menyerang pathogen, dan memproduksi vaksin. b) Yang merugikan dapat mengakibatkan penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. 4. Untuk menghindari dengan cara imunisasi/vaksinasi atau menjauhkan diri dari cara penularannya. C. Metode : Ceramah interaktif dan mencatat D. Langkah-langkah pembelajaran : 1. Pendahuluan a) Apersepsi b) Guru memberikan salam kepada semua peserta c) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik d) Guru menanyakan tugas rumah mengidentifikasi penyakit disekitar kehidupan mereka 2. Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan reproduksi virus b) Guru menjelaskan mengenai perbedaan reproduksi virus secara litik dan lisogenik. c) Guru menjelaskan peran virus dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan
93
3. Penutup § Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari E. Sumber pembelajaran: § Sumber : Buku panduan yang relefan dan gambar. § Alat Komputer, LCD § Bahan LKS, Bahan presentasi F. Penilaian : a) Penilaian Kognitif : Tes tertulis b) Penilaian Afektif 1) Kemapuan siswa dalam menjawab pertanyaan 2) Kemampuan siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. c) Penilaian Psikomotorik Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas/pengamatan.
Semarang, 6 Oktober 2010 Mengetahui Guru kelas X
Peneliti
H. Teguh Basuki, S.Pd
Astohar Kepala Sekolah
Moh. Nur Cholis, S.Pd
94
LABORATORIUM KOMPUTER TADRIS MATEMATIKA FAKUTAS TARBIYAH
IAIN WALISONGO SEMARANG Alamat : Jln. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185 PENELITI NIM JURUSAN JUDUL
: ASTOHAR : 053811134 : Tadris Biologi : EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X MA SUNNIYYAH SELO GROBOGAN
HIPOTESIS : a. Hipotesis Varians : Ho : Varians hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik Hi : Varians hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik b. Hipotesis Rata-rata : Ho : Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik. Hi : Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik. DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN : Ho DITERIMA, jika nilai t_hitung < t_tabel Ho DITOLAK, jika nilai t_hitung > t_tabel HASIL DAN ANALISIS DATA : Pre Tes a. Dari table Group Statistics Group Statistics kelas nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6.
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
pre tes eksperimen
43
44.6744
8.67597
1.32307
pre tes kontrol
43
42.9767
8.85462
1.35032
Jumlah data (N) nilai siswa kelas Eksperimen = 43 Jumlah data (N) nilai siswa kelas Kontrol = 43 Nilai rata-rata (mean) siswa kelas Eksperimen = 44,67 Nilai rata-rata (mean) siswa kelas Kontrol = 42,98 Standard deviasi nilai siswa kelas Eksperimen = 8,68 Standard deviasi nilai siswa kelas Kontrol = 8,85
95
b. Dari table Independent Samples Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
F nilai Equal variances assumed
Sig. .070
.792
Equal variances not assumed
t .898
df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
Difference Lower
Upper
84
.372
1.69767
1.89047 -2.06173
5.45708
.898 83.965
.372
1.69767
1.89047 -2.06175
5.45710
1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. = 0,792. Karena sig. = 0,792 > 0,05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua varians hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik/sama. 2. Karena identiknya varians hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka untuk membandingkan rata-rata (mean) antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan t-test adalah menggunakan dasar nilai t_hitung pada baris pertama (Equal variances assumed), yaitu t_hitung = 0,898. 3. Nilai t_tabel (84;0,05) = 2,28. Berarti nilai nilai t_hitung = 0,898 < t_tabel = 2,28 , hal ini berarti Ho DITERIMA, artinya : Rata-rata (mean) hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik sama.
96
Pos Tes a. Dari table Group Statistics Group Statistics kelas nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6.
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
pos tes eksperimen
43
69.2791
9.18416
1.40057
pos tes kontrol
43
58.9767
10.03206
1.52988
Jumlah data (N) nilai siswa kelas Eksperimen = 43 Jumlah data (N) nilai siswa kelas Kontrol = 43 Nilai rata-rata (mean) siswa kelas Eksperimen = 69,28 Nilai rata-rata (mean) siswa kelas Kontrol = 58,98 Standard deviasi nilai siswa kelas Eksperimen = 9,18 Standard deviasi nilai siswa kelas Kontrol = 10,03
b. Dari table Independent Samples Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
F nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.982
Sig.
t
.163 4.967
df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
Difference Lower
Upper
84
.000 10.30233
2.07416
6.17764 14.42701
4.967 83.353
.000 10.30233
2.07416
6.17717 14.42748
1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. = 0,163. Karena sig. = 0,163 > 0,05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua varians hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik/sama. 2. Karena identiknya varians hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka untuk membandingkan rata-rata (mean) antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan t-test adalah menggunakan dasar nilai t_hitung pada baris pertama (Equal variances assumed), yaitu t_hitung = 4,967.
97
3. Nilai t_tabel (84;0,05) = 2,28. Berarti nilai nilai t_hitung = 4,967 > t_tabel = 2,28 , hal ini berarti Ho DITOLAK, artinya : Rata-rata (mean) hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata.
Semarang, 6 Desember 2010 a/n Kepala Lab. Pendidikan Pengelola Lab. Komputer
Saminanto, S.Pd., M.Sc. NIP. 19720604 200312 1 002
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
Gambar MA Sunniyyah Selo
Gambar Kelas uji coba
115
Gambar kelas eksperimen
Gambar kelas control
116
Gambar kegiatan diskusi
Gambar kegiatan diskusi
117
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Astohar
Tempat/Tanggal Lahir
: Grobogan, 02 Februari 1986
Jenis Kelamin
: laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Desa Ngrandah RT 03/01 Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan
Riwayat Pendidikan
:
1. SDN Ngrandah 03
Lulus Tahun 1998
2. MTs MH 2 Pulokulon
Lulus Tahun 2001
3. MA Sunniyyah Selo
Lulus Tahun 2004
4. Masuk IAIN Walisongo Semarang pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Biologi Tahun 2005
Demikian riwayat hidup penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya Semarang, 22 Desember 2010 Penulis,
Astohar NIM. 053811134