PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VII B SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Fransiska Atrik Halim 131414078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VII B SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Fransiska Atrik Halim 131414078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3 : 17)
Dengan rendah hati dan penuh syukur saya dedikasikan skripsi ini untuk : Allah Bapa yang Maha Kuasa Tuhan Yesus Kristus & Bunda Maria Bapa, Mama, dan Ketiga Adikku Teman-teman, keluarga, kenalan, dan kerabat, dan secara khusus Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Fransiska Atrik Halim. 2017. Efektivitas Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele Ditinjau dari Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Segitiga di Kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan menggunakan teori Van Hiele, (2) mengetahui efektivitas pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ditinjau dari minat belajar siswa, (3) Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ditinjau dari hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 22 orang. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar angket minat belajar siswa, lembar observasi pembelajaran, dan pedoman wawancara siswa. Data hasil belajar dan minat belajar siswa akan dianalisis secara kuantitatif yakni dengan menghitung skor total. Sementara, data keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele akan dianalisis dengan menghitung persentase penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran. Berdasarkan analisis maka diperoleh hasil sebagai berikut, (1) Pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele terlaksana dengan baik pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017, (2) Hasil analisis minat akhir siswa menunjukkan 68,19% siswa berada pada kategori minat belajar tinggi – sangat tinggi, maka pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele tidak efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017, (3) Hasil analisis post tes siswa menunjukkan 31,82% siswa berada pada kategori lulus, maka pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele tidak efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 Kata Kunci: Efektivitas, Pembelajaran, Van Hiele, Minat, Hasil, Belajar, Segitiga.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Fransiska Atrik Halim. 2017. The Effectiveness of Using Van Hiele Theory Viewed by the Interest and Results of Student Learning on Triangle Material in Class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in School Year 2016/2017. Undergraduated Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Sciences Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. This study aims to (1) know the implementation of Mathematics learning on material triangle class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in school year 2016/2017 using Van Hiele's theory, (2) to know the effectiveness of mathematics learning using Van Hiele's theory on material triangle in class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in school year 2016/2017 in terms of student learning interest, (3) To know the effectiveness of learning Mathematics using Van Hiele's theory on triangle material in class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in school year 2016/2017 viewed by the student learning results. The type of research used in this study is quantitative descriptive research. Subjects in this study are students in class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School in the school year 2016/2017 which amounted to 22 people. The instruments used in this study are results of student learning test, questionnaires sheets of student learning interest, learning observation sheets, and student interviews guidelines. The data of students learning result and students interest of learning will analyzed by quantitative methods by calculating the total score. Meanwhile, for the data of implementations of mathematics learning with applying Van Hiele theory will analyzed by calculating the percentations of applying Van Hiele theory in the class. Based on the analysis, the results of this research are (1) the implementations of Van Hiele theory in mathematics learning on triangle material in class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta junior high school in school year 2016/2017 was doing well, (2) the analysis results for students final interest of learning show that 68,19% students are in high – very high learning interest category, it's mean that the learning process by applying Van Hiele theory is not effective viewed by students interest of learning on triangle material in class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta junior high school in school year 2016/2017, (3) the analysis results for post test show that 31,28% students are passed, so learning process by applying Van Hiele theory is not effective viewed by the students learning results on triangle material in class VII B of BOPKRI 1 Yogyakarta junior high school in school year 2016/2017. Keywords: Effectiveness, Learning, Van Hiele, Interests, Results, Learn, Triangle.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, lindungan dan bimbingannya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VII B SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017”. Penulis menyadari bahwa begitu banyak pihak yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 3. Bapak Dr. Hongki Julie, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 4. Bapak Beni Utomo, M. Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 5. Bapak Antonius Yudhi Anggoro, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan selama proses penyelesaian skripsi ini. 6. Segenap dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalaman kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Segenap staf sekretariat JPMIPA yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan di program studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. 8. Bapak Paryadi, S.Pd., selaku Kepala SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah mengijinkan peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. 9. Bapak Drs. Adi Undang Mulyono, selaku guru mata pelajaran Matematika kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah bersedia memberikan jam pelajarannya bagi penulis untuk melakukan penelitian. 10. Siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah membantu peneliti selama proses pelaksanaan penelitian ini. 11. Kedua orang tua tercinta Lambertus Halim dan Lusia Lajum serta adik-adik tersayang Flaviana Abriani Halim, Eufrosina Sovia Halim dan Yohanes Juliosen Wuang yang selalu memberikan semangat kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini. 12. Keluarga kecil Hidden Kos yang selalu memberikan bantuan, dukungan, doa dan semangat bagi peneliti selama proses perkuliahan maupun penulisan skripsi ini. 13. Rekan-rekan SMAK St.Ignatius Loyola Labuan Bajo 2013 yang selalu memberikan dukungan dan doa bagi penulis. 14. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2013 yang telah memberikan semangat bagi penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................
v
ABSTRAK ....................................................................................................
vi
ABSTRACT ....................................................................................................
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ix
DAFTAR ISI .................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................
6
C. Rumusan Masalah ...................................................................................
7
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................
7
E. Pembatasan Masalah ...............................................................................
8
F. Penjelasan Istilah ....................................................................................
9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Manfaat Penelitian ..................................................................................
10
H. Sistematika Penulisan .............................................................................
11
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................
13
A. Belajar .....................................................................................................
13
1. Pengertian Belajar .............................................................................
13
2. Ciri-Ciri Belajar ................................................................................
16
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ......................................
17
B. Pembelajaran ...........................................................................................
29
1. Pengertian Pembelajaran ...................................................................
29
2. Tipe Pembelajaran ............................................................................
31
C. Pembelajaran Matematika .......................................................................
32
1. Pembelajaran Matematika .................................................................
32
2. Hirarki Pembelajaran Matematika ...................................................
33
D. Pembelajaran Efektif ...............................................................................
34
E. Hasil Belajar ............................................................................................
37
F. Minat Belajar ..........................................................................................
39
G. Teori Van Hiele .......................................................................................
42
1. Tahap Belajar Anak dalam Belajar Geometri ...................................
42
2. Teori Pembelajaran Geometri Menurut Van Hiele ...........................
44
3. Fase-Fase dalam Pengajaran Geometri .............................................
45
H. Materi Pembelajaran ...............................................................................
46
I. Penelitian yang Relevan ..........................................................................
49
J. Kerangka Berpikir ...................................................................................
50
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
53
A. Jenis Penelitian........................................................................................
53
B. Subjek Penelitian ....................................................................................
53
C. Objek Penelitian ......................................................................................
53
D. Bentuk Data ............................................................................................
54
E. Metode Pengumpulan Data .....................................................................
55
F. Instrumen Penelitian ...............................................................................
57
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ......................................
62
H. Teknik Analisis Data ...............................................................................
65
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian.............................................................
70
J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...........................................
71
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...
73
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ............................................
73
1. Deskripsi Tempat Penelitian .............................................................
73
2. Uji Coba Instrumen ...........................................................................
73
3. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................
90
B. Tabulasi Data ..........................................................................................
110
1. Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Teori Van Hiele ............................................................
110
2. Data Minat Belajar Siswa .................................................................
112
3. Data Hasil Belajar Siswa ..................................................................
115
4. Data Wawancara Siswa .....................................................................
117
C. Analisis Data ...........................................................................................
135
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Analisis Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Teori Van Hiele ........................
135
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa ...................................................
136
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ....................................................
139
4. Analisis Data Wawancara Siswa.......................................................
143
D. Pembahasan .............................................................................................
153
1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Teori Van Hiele .................................................................................
153
2. Minat Belajar Siswa ..........................................................................
158
3. Hasil Belajar Siswa ...........................................................................
163
E. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................
167
BAB V PENUTUP .......................................................................................
169
A. Kesimpulan .............................................................................................
169
B. Saran .......................................................................................................
171
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
173
LAMPIRAN ..................................................................................................
176
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Segitiga .........................................................................
46
Gambar 2.2 Sembarang
.....................................................................
48
beserta alas dan tingginya ..................................
49
Gambar 2.3 Segitiga
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fase-Fase dalam Pengajaran Geometri Menurut Van Hiele .........
45
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar ...................................................
58
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa .........................................
59
Tabel 3.3 Panduan Wawancara Siswa ..........................................................
60
Tabel 3.4 Kualifikasi Reliabilitas .................................................................
65
Tabel 3.5 Kategori Hasil Belajar Siswa ........................................................
66
Tabel 3.6 Konversi Skor Kategori Minat Siswa ...........................................
67
Tabel 3.7 Kategorisasi Minat Siswa .............................................................
68
Tabel 3.8 Kategorisasi Keterlaksanaan Pembelajaran ..................................
69
Tabel 3.9 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................
71
Tabel 4.1 Data Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa .................................
75
Tabel 4.2 Hasil Uji Validasi Tahap 1 Angket Minat Belajar Siswa .............
79
Tabel 4.3 Hasil Uji Validasi Tahap 2 Angket Minat Belajar Siswa .............
81
Tabel 4.4 Hasil Uji Validasi Tahap 3 Angket Minat Belajar Siswa .............
83
Tabel 4.5 Hasil Uji Validasi Tahap 4 Angket Minat Belajar Siswa .............
84
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa ......................
86
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa .......................................
86
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Tahap 1 Tes Hasil Belajar Siswa ...................
88
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Tahap 2 Tes Hasil Belajar Siswa ...................
88
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa ...........................
90
Tabel 4.11 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................
91
Tabel 4.12 Keterlaksanaan Pembelajaran .....................................................
110
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.13 Data Minat Belajar Matematika Siswa (Awal) ...........................
113
Tabel 4.14 Data Minat Belajar Matematika Siswa (Akhir) ..........................
114
Tabel 4.15 Data Pre Tes Siswa .....................................................................
115
Tabel 4.16 Data Post Tes Siswa ....................................................................
116
Tabel 4.17 Data Wawancara Siswa...............................................................
117
Tabel 4.18 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran ...................................
135
Tabel 4.19 Kategori Minat Awal Siswa ........................................................
136
Tabel 4.20 Pengelompokan Minat Awal Siswa ............................................
137
Tabel 4.21 Kategori Minat Akhir Siswa .......................................................
138
Tabel 4.22 Pengelompokan Minat Akhir Siswa ...........................................
139
Tabel 4.23 Hasil Analisis Pre Tes Siswa ......................................................
139
Tabel 4.24 Pengelompokan Pre Tes Siswa (Kategori Hasil Belajar) ...........
141
Tabel 4.25 Pengelompokan Pre Tes Siswa (KKM) ......................................
141
Tabel 4.26 Hasil Analisis Post Tes Siswa .....................................................
141
Tabel 4.27 Pengelompokan Post Tes Siswa (Kategori Hasil Belajar) ..........
143
Tabel 4.28 Pengelompokan Post Tes Siswa (KKM) ....................................
143
Tabel 4.29 Hasil Analisis Wawancara Siswa ...............................................
143
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Persentase Minat Belajar Siswa ...................................................
158
Grafik 4.2 Persentase Hasil Belajar Siswa (Kategori) ..................................
163
Grafik 4.3 Persentase Hasil Belajar Siswa (KKM) .......................................
164
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN ..............................................
177
Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................
178
Lampiran 1.2 Lembar Angket Minat Belajar untuk Penelitian .....................
225
Lampiran 1.3 Lembar Tes Hasil Belajar untuk Penelitian ............................
228
Lampiran 1.4 Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele .............................................
230
Lampiran 1.5 Panduan Skor Tes Hasil Belajar .............................................
234
LAMPIRAN 2 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN OLEH PAKAR .......
237
Lampiran 2.1 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar .........................................
238
Lampiran 2.2 Lembar Validasi Angket Minat Belajar..................................
246
Lampiran 2.3 Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele .............
252
Lampiran 2.4 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Siswa .......................
255
LAMPIRAN 3 HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS MENGGUNAKAN SSPS .........................
261
Lampiran 3.1 Hasil Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar .......................
262
Lampiran 3.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar ...................
278
Lampiran 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar ................
280
Lampiran 3.4 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Belajar ............
282
LAMPIRAN 4 HASIL PENELITIAN ..........................................................
283
Lampiran 4.1 Hasil Uji Coba Angket Minat Belajar ....................................
284
Lampiran 4.2 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ...........................................
296
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4.3 Hasil Pengisian Angket Minat Belajar Siswa ........................
299
Lampiran 4.4 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa .............................
311
Lampiran 4.5 Hasil Pengisian Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele ....................................
315
LAMPIRAN 5 SURAT IJIN PENELITIAN ................................................
347
Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus ...........................................
348
Lampiran 5.2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah .........
349
LAMPIRAN 6 FOTO-FOTO PENELITIAN ...............................................
350
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Matematika menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Ada banyak manfaat yang diperoleh dengan mempelajari matematika misalnya dengan belajar matematika seseorang dapat menghitung luas suatu daerah atau memperkirakan keuntungan yang diperoleh dari penjualan suatu produk. Cockcroft (dalam Shadiq, 2009 : 2) juga mengakui peran penting matematika. Cockcroft menulis: “It would be very difficult – perhaps impossible – to live a normal life in very many parts of the world in the twentieth century without making use of mathematics of some kind.” Akan sangat sulit atau tidaklah mungkin bagi seseorang untuk hidup di bagian bumi ini pada abad ke-20 ini tanpa sedikitpun memanfaatkan matematika. Hal ini menegaskan bahwa matematika menjadi salah satu hal penting yang kita butuhkan dalam kehidupan kita. Oleh karena itulah, matematika masih menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan di sekolah mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, ada beberapa sub materi yang diajarkan. Salah satu sub materi yang diajarkan adalah geometri. Penerapan dari geometri sudah sering ditemukan di lingkungan sekitar bahkan sebelum kita mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Suwarsono (1990) juga
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
menyampaikan tentang potensi-potensi yang dimiliki geometri yang diajarkan di sekolah, khususnya sekolah menengah yakni mampu menghasilkan proses belajar yang bermakna (meaningful learning) karena objek-objeknya begitu mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan kenyataan empiris yang mereka lihat mengenai benda-benda itu di alam, membantu para siswa dalam memahami dengan lebih baik ruang (lingkungan) tempat mereka hidup, khususnya dari segi keruangan (spasial) atau geometrisnya, dapat digunakan sebagai wahana untuk memperkenalkan cara berpikir dalam matematika yaitu cara berpikir deduktif-aksiomatis dan mampu membawa siswa agar bisa menghargai keindahan yang terdapat dalam matematika. Pembelajaran geometri yang dilaksanakan di sekolah tentu tidak selalu berjalan mulus. Ada berbagai masalah yang dijumpai dalam pembelajaran geometri di sekolah. Muhamaad Ridlo Yowono dalam penelitiannya tentang analisis kesulitan belajar siswa kelas VII SMP dalam menyelesaikan soal materi segitiga dan alternatif pemecahannya menemukan tiga jenis kesulitan belajar peserta didik dalam mengerjakan soal materi segitiga. Ketiga kesulitan itu adalah yaitu (a) kesulitan dalam memahami konsep serta definisi misalnya konsep alas dan tinggi segitiga, konsep dua garis yang saling berpotongan dan menyebutkan hubungan antarsudut pada dua garis yang saling sejajar. (b) Kesulitan dalam mengidentifikasi dan menyebutkan sifat-sifat. Misalnya kesulitan mengidentifikasi dan mengaitkan sifat segitiga sama sisi dengan sifat segitiga samakaki. (c) Kesulitan dalam membuktikan rumus. Misalnya kesulitan membuktikan jumlah besar sudut dalam suatu segitiga adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
dan membuktikan rumus luas segitiga jika diketahui ukuran alas dan tingginya. Permasalahan seperti diatas tentu saja muncul karena berbagai faktor. Ketidaksiapan siswa secara individu untuk memahami konsep-konsep yang rumit dan menghafalkan banyak rumus menjadi salah satu faktor penyebab kesulitan dalam pembelajaran geometri. Faktor lain yang yang menyebabkan munculnya masalah dalam pembelajaran geometri antara lain: (1) guru kurang berinisiatif dalam menciptakan metode penurunan rumus yang sesuai dengan tingkat intelektual siswa, (2) guru tidak berupaya dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, efisien, menyenangkan, aktif, solutif, dan antisipatif, (3) guru cenderung menyodorkan rumus siap pakai kepada siswa tanpa menjelaskan cara menemukannya. Hal serupa juga terjadi di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang dilibatkan dalam proses menemukan atau memahami suatu konsep matematika. Hal ini membuat siswa mudah merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika. Selain itu, dari wawancara singkat yang dilakukan peneliti dengan guru matematika kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, ada beberapa masalah yang pernah dijumpai guru dalam pembelajaran matematika pada materi segitiga dan segiempat yakni siswa seringkali kebingungan mengerjakan soal dengan tipe yang berbeda dan masih sulit menyelesaikan soal penerapan segitiga dan segiempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa sulit untuk memfokuskan perhatiannya dalam pembelajaran sehingga hasil belajar mereka kurang memuaskan. Teori Van Hiele merupakan salah satu teori pembelajaran yang tidak asing lagi dalam pembelajaran matematika. Teori Van Hiele dirumuskan oleh dua peneliti dari Belanda, yaitu Pierre Van Hiele dan Dina Van Hiele pada sekitar tahun 1957. Teori ini dikhususkan untuk pembelajaran geometri. Teori ini membicarakan tingkat berpikir siswa dalam materi geometri yang terdiri dari lima tingkat yakni tingkat 0 (visulisasi), tingkat 1 (analisis), tingkat 2 (relasional atau deduksi informal), tingkat 3 (deduksi formal) dan tingkat 4 (rigor). Selain itu, teori Van Hiele juga membicarakan tentang fase-fase dalam pengajaran geometri yang terdiri dari fase 1 informasi, fase 2 orientasi langsung, fase 3 penjelasan, fase 4 orientasi bebas dan fase 5 integrasi. Kelima fase ini bertujuan untuk meningkatkan suatu tahap berpikir siswa ke tahap berpikir geometri yang lebih tinggi. Masalah yang muncul dalam pembelajaran geometri di sekolah khususnya pada materi segitiga dan segiempat tentunya harus segera diatasi. Hal ini dilakukan agar hasil pembelajaran yang diperoleh memuaskan. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah tersebut peneliti akan menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran geometri khususnya segitiga. Hal ini dikarenakan teori Van Hiele dikhususkan untuk pembelajaran geometri. Selain itu, dalam Teori Van Hiele dijelaskan mengenai tingkat berpikir geometri siswa serta fase-fase pembelajaran geometri. Fase-fase ini sebagian besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, melalui kegiatan penyelidikan alat peraga geometri untuk menemukan konsep tentang materi geometri yang dipelajarinya. Sehingga diharapkan penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika dapat menciptakan pembelajaran yang efektif ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa terhadap matematika. Pada penelitian sebelumnya oleh Natanael Jalung Liah (2014) tentang efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta disimpulkan teori belajar Van Hiele lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi kesebangunan di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Selain itu, hasil penelitian Rusyda Amrina, Karim (2013) tentang pengaruh teori belajar Van Hiele terhadap hasil belajar geometri siswa kelas VII SMP menunjukkan bahwa hasil belajar geometri siswa yang menggunakan teori belajar Van Hiele lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan meneliti efektivitas pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele di bangku sekolah menengah pertama dengan judul “Efektivitas Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele Ditinjau dari Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Segitiga di Kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah segitiga. Selain karena segitiga merupakan salah satu materi geometri yang dipelajari pertama kali di bangku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
sekolah menengah pertama, pemahaman yang baik pada materi segitiga di bangku kelas VII juga membantu siswa dalam memahami materi segitiga yang akan mereka pelajari ditingkat lebih lanjut misalnya teorema pythagoras di kelas VIII dan kesebangunan dan kekongruenan di kelas IX. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yakni efektivitas teori Van Hiele tidak hanya ditinjau dari hasil belajar melainkan juga dari minat belajar siswa karena minat belajar menjadi salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran. Minat yang tinggi akan membantu siswa untuk semangat dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh Susanto (Susanto, 2013 : 68) yang mengatakan bahwa minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektivitas proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan. Selain itu metode yang digunakan dalam juga berbeda yaitu metode deskriptif kuantitatif.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas yang dilakukan ada beberapa masalah yang ditemui, yakni : 1. Metode
pembelajaran
yang
digunakan
di
kelas
masih
bersifat
konvensional sehingga siswa kurang dilibatkan dalam menemukan konsep matematika. 2. Sebagian siswa kurang fokus dalam pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Siswa seringkali bingung saat mengerjakan soal dengan tipe yang berbeda dan masih sulit menyelesaikan soal penerapan segitiga dan segiempat dalam kehidupan sehari-hari.
C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran matematika pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan menggunakan teori Van Hiele ? 2. Apakah pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ? 3. Apakah pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan menggunakan teori Van Hiele.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2. Untuk
mengetahui
efektivitas
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ditinjau dari minat belajar siswa. 3. Untuk
mengetahui
efektivitas
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 ditinjau dari hasil belajar siswa.
E. Pembatasan Masalah Berdasarkan pertimbangan waktu dan kemampuan peneliti, adapun batasan masalah untuk penelitian ini adalah : 1. Subyek penelitian dibatasi hanya siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun pelajaran 2016/2017. 2. Kompetensi dasar pada penelitian ini adalah memahami sifat-sifat bangun datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas. 3. Materi yang menjadi fokus dalam penelitian adalah segitiga yang terdiri dari memahami jenis dan sifat segitiga serta memahami keliling dan luas segitiga. 4. Penelitian ini hanya membahas tentang efektivitas pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
5. Hasil belajar siswa hanya dilihat dari aspek kognitif melalui tes hasil belajar.
F. Penjelasan Istilah 1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata dasar efektif yang berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan ketercapaian target yang dibuat.
2. Teori Van Hiele Teori Van Hiele merupakan salah satu teori belajar aliran kognitif yang menjelaskan tentang tahap berpikir siswa dalam belajar geometri yang terdiri dari lima tahapan yakni visualisasi (tahap 0), analisis (tahap 1), relasional atau deduksi informal (tahap 2), deduksi formal (tahap 3) dan rigor (tahap 4). 3. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi
pengetahuan
baru
sebagai
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika.
upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
4. Minat Belajar Minat belajar adalah kecenderungan seseorang merasa tertarik dengan suatu hal tertentu dan merasa senang mempelajari hal tersebut. 5. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik. 6. Segitiga Segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan memiliki tiga buah titik sudut.
G. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai referensi model pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran matematika khususnya pada materi geometri sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. 2. Bagi Siswa Melalui penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika, siswa dapat merasakan pengalaman belajar yang baru serta dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga diharapkan siswa mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan khususnya materi segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
3. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan pengetahuan baru bagi peneliti dalam menerapkan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika. Selain itu, pengalaman yang diperoleh dalam penelitian ini menjadi bekal bagi peneliti saat terjun di dunia pendidikan sebagai guru.
H. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal Skripsi Pada bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, pernyataan keaslian karya, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar diagram, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi Skripsi Bagian isi skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari : a. Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan. b. Bab II Landasan Teori Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar penulisan skripsi ini yang meliputi belajar, pembelajaran, pembelajaran matematika, pembelajaran efektif, hasil belajar, minat belajar, teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Van Hiele, materi pembelajaran, penelitian relevan dan kerangka berpikir. c. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, teknik analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian, dan penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian d. Bab IV Pelaksanaan, Hasil Analisis dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan kegiatan penelitian, tabulasi data, analisis data, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. e. Bab V Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran. 3. Bagian Akhir Skripsi Pada bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan lampiranlampiran penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar 1. Pengertian Belajar Istilah belajar bukanlah istilah yang baru khususnya dalam dunia pendidikan. Menurut R. Gagne (dalam Susanto, 2013 : 1), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar menurut W.S. Winkel (dalam Susanto, 2013 : 4) adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Sementara, E.R. Hilgard (dalam Susanto, 2013 : 3) mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Burton (dalam Aunurrahman, 2009 : 35) merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antara
individu
lingkungannya
sehingga
lingkungannya.
Sementara,
dengan individu mereka
mampu
Singer
(dalam
dan individu
dengan
berinteraksi
dengan
Siregar,
2010
:
4)
mendefinisikan belajar sebagai perubahan prilaku yang relatif tetap yang disebabkan praktik atau pengalaman yang sampai dalam situasi tertentu.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Menurut Slameto (2010 : 2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut Slameto adalah sebagai berikut: a. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti menyimpulkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar sehingga memperoleh pemahaman yang baru dan menghasilkan perubahan perilaku yang positif dalam interaksinya antara individu dengan individu atau individu dengan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
2. Ciri-ciri belajar Berikut adalah beberapa ciri belajar menurut Wragg (dalam Aunurrahman, 2009 : 35-36) : a. Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau direncanakan oleh pembelajar sendiri dalam bentuk suatu aktivitas tertentu. Aktivitas ini menunjukkan pada keaktifan seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan tertentu, baik pada aspek-aspek jasmaniah maupun aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Suatu kegiatan belajar dikatakan semakin baik jika intensitas keaktifan jasmaniah dan mental sesorang tinggi. Sebaliknya, kegiatan belajar dikatakan tidak intensif jika keaktifan jasmaniah dan mental sesorang rendah. b. Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain
yang
memungkinkan
individu
memperoleh
pengalaman-
pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun pengalaman atau pengetahuan yang pernah diperoleh sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi. Adanya interaksi individu dengan lingkungan ini mendorong seseorang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
lebih intensif meningkatkan keaktifan jasmaniah maupun mentalnya guna lebih mendalami sesuatu yang menjadi perhatian. c. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku hasil belajar berkenaan dengan berbagai aspek yakni aspek motorik, aspek afektif dan aspek kognitif. Perubahan yang dapat diamati kebanyakan berkenaan dengan perubahan aspek-aspek motorik. Sedangkan perubahan pada aspek afektif umumnya tidak mudah dilihat dalam waktu singkat, akan tetapi seringkali dalam rentang waktu relatif lama. Perubahan pada aspek kognitif ditandai dengan perubahan kemampuan berpikir dari sebelumya tidak mengetahui menjadi mengetahui.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar yakni faktor intern dan faktor ekstern. a. Faktor Intern Faktor intern yang mempengaruhi kegiatan belajar dibagi menjadi tiga yakni faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. 1) Faktor jasmaniah Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu maka kesehatan menjadi salah satu faktor penting agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
kegiatan belajar dapat berjalan baik. Selain itu, keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar siswa. Jika kondisi siswa cacat tubuh maka sebaiknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus untuk dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya terhadap kegiatan belajar.
2) Faktor psikologi. Faktor psikologi yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. a) Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam
situasi
yang
baru
dengan
cepat
dan
efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. b) Perhatian Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar. c) Minat Minat (Slameto, 2010 : 57) adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya sebaliknya pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar siswa. d) Bakat Menurut Hilgard ( dalam Slameto, 2010 : 57) bakat adalah kemampuan untuk belajar. Bakat juga berpengaruh terhadap belajar anak. Jika pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat dalam belajar. e) Motif Motif erat hubungannya dengan tujuan yang hendak dicapai. Motif yang kuat sangatlah diperlukan dalam belajar agar hasil belajar yang diperoleh baik. Pembentukan motif yang
kuat
dapat
dilakukan
dengan
adanya
latihan-
latihan/kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g) Kesiapan Kesiapan menurut James Drever (dalam Slameto, 2010 : 61) adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dalam keadaan siap, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3) Faktor kelelahan Ada dua jenis kelelahan yakni kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka ia perlu mengusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan saat belajar.
b. Faktor Ekstern Ada tiga faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar yakni faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. 1) Faktor keluarga Berikut
adalah
beberapa
faktor
dalam
keluarga
yang
mempengaruhi belajar anak: a) Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar anaknya. Orang tua sebaiknya memperhatikan
waktu
belajar,
menyiapkan
alat
yang
diperlukan anak dalam belajar, membantu anak mengatasi kesulitannya dalam belajar dan lain-lain agar hasil belajar anak pun baik. b) Relasi antar anggota keluarga Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan untuk menyukseskan belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
c) Suasana rumah Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram sehingga anak merasa kerasan/betah tinggal di rumah serta dapat belajar dengan baik. d) Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi anak. Anak yang sedang belajar membutuhkan fasilitas belajar yang cukup seperti alat tulis dan buku bacaan. Fasilitas itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai uang yang cukup. e) Pengertian orang tua Anak membutuhkan dorongan dan pengertian orang tua saat belajar. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Jika anak mengalami kesulitan atau kurang semangat dalam belajar, orang tua sedapat mungkin memberi pengertian dan mendorongnya untuk belajar lebih giat lagi. f) Latar belakang kebudayaan Tingkat
pendidikan
atau
kebiasaan
dalam
keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Penanaman kebiasaan yang baik perlu dilakukan sejak dini untuk mendorong semangat anak dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
2) Faktor sekolah Berikut adalah beberapa faktor di sekolah yang mempengaruhi belajar anak yakni : a) Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Drs. Ign. S. Ulih Bukit Karo Karo (dalam Slameto, 2010 : 67) adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan mengembangkannya. Metode mengajar guru yang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang baik pula, sedangkan metode mengajar guru yang tidak baik akan berdampak kepada belajar anak yang tidak baik pula. b) Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Bahan pelajaran yang diajarkan tentunya mempengaruhi belajar siswa. c) Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari
sebaik-baiknya.
Hal
tersebut
juga
terjadi
sebaliknya, jika siswa membenci gurunya maka ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar dan siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. d) Relasi siswa dengan siswa Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya masalah yang dihadapinya semakin parah dan akan mengganggu belajarnya. Ia bahkan bisa menjadi malas untuk masuk sekolah dengan alasan-alasan yang tidak jelas karena di sekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang postif terhadap belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
e) Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan
tata-tertib,
kedisiplinan
pegawai/karyawan
dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan lain-lain, kedisiplinan Kepala Sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanannya kepada siswa. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya. Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan. f) Alat pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
lebih maju. Guru perlu mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap agar dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. g) Waktu sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, baik pagi hari, siang, sore/malam hari. Dengan memilih waktu sekolah yang tepat, akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar. h) Standar pelajaran di atas ukuran Guru harus memberikan standar pelajaran yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa namun tetap memperhatikan tujuan yang hendak dicapai. Jika guru memberikan standar yang tinggi dalam suatu pelajaran akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. i) Keadaan gedung Jumlah siswa yang tidak sesuai dengan ukuran ruang belajar khususnya ruang kelas juga mempengaruhi belajar anak. Anak akan sulit berkonsentrasi saat belajar di dalam ruang kelas sempit namun siswanya banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
j) Metode belajar Belajar hendaknya dilakukan secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat sehingga mampu meningkatkan hasil belajar. k) Tugas rumah Guru sebaiknya tidak memberikan tugas rumah dalam jumlah yang banyak agar siswa masih tetap bisa melakukan tugas lainnya di rumah.
3) Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena siswa hidup bersama dengan masyarakat yang lain di lingkungannya. Berikut adalah faktor masyarakat yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat membantu perkembangan pribadinya. Namun jika siswa terlalu banyak ambil bagian dalam kegiatan masyarakat dan ia tidak dapat mengatur waktu dengan bijak maka belajarnya akan terganggu. Siswa perlu membatasi kegiatannya dalam masyarakat supaya jangan sampai mengganggu belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
b) Mass media Jenis mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik, dan lain-lain. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Jika tidak ada control dan pembinaan dari orang tua (bahkan pendidik), maka kemungkinan semangat belajarnya menurun dan bahkan mundur sama sekali. c) Teman bergaul Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana. d) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orangorang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
kepada anak (siswa) yang berada di situ. Anak/siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya, belajarnya terganggu dan bahkan anak/siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatanperbuatan yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya yang tidak baik tadi. Sebaliknya, jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, anak/siswa terpengaruh juga
ke
hal-hal
yang
dilakukan
oleh
orang-orang
lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh itu dapat mendorong semangat anak/siswa untuk belajar lebih giat lagi.
B. Pembelajaran 1. Pengertian pembelajaran Istilah pembelajaran berasal dari bahasa Inggris yaitu “instruction” yang diartikan sebagai usaha yang bertujuan membantu orang belajar (Gagne dalam Khodijah, 2014 : 175).
Gagne mendefinisikan
pembelajaran sebagai serangkaian peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar, yang bersifat internal. Menurut Miarso (dalam Khodijah, 2014 : 175), pembelajaran adalah suatu usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Di Indonesia pembelajaran merupakan istilah yang tergolong baru dan mulai populer sejak lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 (Susanto, 2013 : 19). Menurut undang-undang ini, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan pembentukan sikap serta keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran lebih menitikberatkan pada “bagaimana membuat pembelajar mengalami proses belajar” bukan pada “apa yang dipelajari”. Hal ini berarti pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara yang dilakukan
untuk
mencapai
tujuan
yang
berkaitan
dengan
cara
pengorganisasian materi, cara penyampaian pelajaran, dan cara mengelola pembelajaran. Komponen pembelajaran ada dua yaitu merancang tujuan belajar dan mengidentifikasi peristiwa pembelajaran yang tepat untuk tujuan yang ditentukan (Bell-Gredler dalam Khodijah, 2014 : 176) Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas penulis menyimpulkan pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
terencana agar seseorang mengalami proses belajar sehingga ia dapat memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru.
2. Tipe Pembelajaran Ada dua tipe pembelajaran secara umum yakni pembelajaran langsung dan pembelajaran yang tidak langsung. Berikut adalah penjelasan tentang tipe pembelajaran. a. Pembelajaran langsung Pembelajaran langsung adalah suatu bentuk pembelajaran dimana guru secara langsung menyampaikan pelajaran, mendemonstrasikan, menjelaskan, dan mengasumsikan tanggung jawab utama untuk kemajuan pelajaran, serta menyesuaikan apa yang dilakukannya dengan usia dan kemampuan siswa. Menurut Blair (dalam Khodijah, 2014) prestasi siswa dapat dicapai lebih tinggi dalam kelas di mana mereka diajar langsung oleh guru mereka dibandingkan belajar sendiri. Ada beberapa aktivitas yang terjadi dalam pembelajaran langsung yakni penyajian pelajaran, bimbingan latihan, penilaian hasil tugas, pemberian umpan balik, dan pemonitoran aktivitas siswa. b. Pembelajaran tidak langsung Pembelajaran tidak langsung adalah suatu bentuk pembelajaran di mana
siswa
berupaya
sendiri
untuk
memperoleh
fakta
dan
pengetahuan. Pembelajaran tipe ini mendorong siswa untuk berpikir tentang makna dari pemecahan masalah, serta siswa aktif mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
informasi dan tidak pasif menerima pelajaran. Dalam pembelajaran tipe ini, guru berfungsi sebagai fasilitator.
C. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Pembelajaran Matematika Ada begitu banyak definisi matematika yang disampaikan oleh para ahli. Definsi-definisi tersebut dibuat berdasakan sudut pandang orang yang bersangkutan. Salah satu definisi matematika yang disampaikan para ahli yakni matematika (dalam Soedjadi, 2000 : 11) adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. Ada beberapa karakteristik dari matematika (dalam Soedjadi, 2000 : 13) yakni memiliki objek kajian abstrak, bertumpu pada kesepakatan, berpola pikir deduktif, memiliki simbol yang kosong dari arti, memperhatikan semesta pembicaraan dan konsisten dalam sistemnya. Dalam garis-garis besar program pengajaran (GBPP) (dalam Soedjadi, 2000 : 43), adapun tujuan umum diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan umum adalah : a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Pembelajaran matematika (Amir, 2016 : 8) adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Oleh karena itu, hendaknya pembelajaran matematika lebih berpusat pada siswa agar mereka dapat membangun sendiri pengetahuan yang diperoleh serta dapat lebih memahami materi yang sedang dibahas. Peran guru dalam pembelajaran matematika cenderung sebagai fasilitator yang mengarahkan proses pembelajaran tersebut.
2. Hirarki Pembelajaran Matematika Guru tentunya sudah memahami bahwa satu standar kompetensi diajarkan mendahului standar kompetensi lainnya, dan satu kompetensi dasar diajarkan mendahului kompetensi dasar lainnya. Pada dasarnya, pengetahuan yang lebih sederhana harus dikuasai para siswa terlebih dahulu dengan baik agar ia dapat dengan mudah mempelajari pengetahuan yang lebih rumit. Gagne memberikan alasan pemecahan dan pengurutan materi pembelajaran dengan selalu menyampaikan pertanyaan ini: “Pengetahuan apa yang lebih dahulu harus dikuasai siswa agar ia berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
mempelajari suatu pengetahuan tertentu?”. Setelah mendapat jawabannya, ia mengulang
kembali pertanyaan di atas tadi untuk mendapatkan
prasyarat yang harus dikuasai dan dipelajari siswa sebelum ia mempelajari pengetahuan tersebut. Hal itu dilakukan terus menerus sampai didapatkan urut-urutan pengetahuan dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Dengan cara itulah kita akan mendapatkan hirarki belajar. Proses tersebut diperjelas oleh Resnick dan Ford (dalam Amir, 2016) yang menyatakan : ”A hierarchy is generated by considering the target task and asking.”What would (this child) have to know and how do in order to perform this task…?”. Oleh karena itu, hirarki belajar menurut Gagne harus disusun dari atas ke bawah atau top down. Ini berarti hirarki belajar dimulai dengan menempatkan kemampuan, pengetahuan, ataupun keterampilan yang menjadi salah satu tujuan dalam proses pembelajaran di puncak dari hirarki belajar tersebut. Kemudian diikuti kemampuan, keterampilan, atau pengetahuan prasyarat (prerequisite) yang harus mereka kuasai lebih dahulu agar mereka berhasil mempelajari keterampilan atau pengetahuan di atasnya itu. Contohnya, sebelum mempelajari perkalian, siswa harus memahami konsep penjumlahan, dan tentunya harus mengenal konsep bilangan mulai dari konkrit hingga abstrak.
D. Pembelajaran Efektif Efektivitas dalam KBBI berasal dari kata dasar efektif yang berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna. Efektivitas adalah suatu ukuran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
menyatakan ketercapaian target yang dibuat sehingga efektivitas pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menyatakan ketercapaian tujuan dari pembelajaran. Pembelajaran efektif (Susanto, 2013 : 53 – 54) merupakan tolak ukur keberhasilan guru dalam mengelola kelas. Efektivitas pembelajaran diukur dari tingkat prestasi yang dicapai siswa. Prestasi siswa bentuknya bermacam-macam, mulai dari yang sifatnya pengetahuan generik hingga pengetahuan yang sifatnya spesifik isi. Pengetahuan
generik
meliputi
pengetahuan
memecahkan
masalah,
menemukan hubungan, dan mampu berpikir logis. Sedangkan pengetahuan yang sifatnya spesifik isi contohnya mampu mengingat fakta tertentu, mampu mengklasifikasikan contoh-contoh konsep tertentu, dan mampu mengikuti prosedur tertentu. Efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini ditinjau dari minat belajar dan hasil belajar siswa. Berikut adalah kategori efektivitas yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Pembelajaran dikatakan efektif dari segi hasil belajar apabila 75% siswa mencapai nilai KKM yakni 75. Hal ini disesuaikan dengan acuan ketuntasan dalam pembelajaran dari Depdiknas. Menurut Depdiknas (dalam Susanto, 2013 : 54) pembelajaran dikatakan tuntas apabila telah mencapai angka 75%. 2. Pembelajaran dikatakan efektif dari segi minat belajar jika 75% siswa memiliki minat yang tinggi-sangat tinggi terhadap pembelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Kunci pembelajaran yang efektif terletak pada guru. Ernest Boyer (dalam Khodijah, 2014) menyatakan bahwa ciri guru yang efektif adalah 1) mampu menggunakan bahasa dengan cara yang tepat, baik dalam penggunaan istilah maupun simbol. Selain itu, 2) bahasa tulisan dan ucapan guru dapat membantu siswa belajar, serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan 3) mampu membuat hubungan yang bermakna tentang apa yang diketahuinya. Borich (dalam Khodijah, 2014) melalui analisisnya yang mendalam menyimpulkan karakteristik perilaku kunci dari guru yang efektif, yaitu : 1. Kejelasan pelajaran Guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa, memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya dengan memberi contoh, melakukan tanya jawab sesering mungkin untuk mengecek pemahaman siswa, memnggunakan metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan usia dan tingkat berpikir siswa. 2. Variasi pembelajaran Selama pelajaran berlangsung, guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi agar siswa dapat tertarik dan lebih fokus dalam pelajaran. 3. Berorientasi pada tugas dan pelibatan proses belajar Berorientasi pada tugas dan pelibatan proses belajar menunjukkan pemberian kesempatan atau waktu pada siswa untuk belajar. Bila proses pembelajaran hanya didominasi oleh guru tanpa melibatkan aktivitas belajar siswa, maka sulit diharapkan bahwa prestasi siswa dapat meningkat. Untuk itu, guru harus senantiasa memonitor seluruh kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
selama pelajaran berlangsung untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam proses belajar. 4. Keberhasilan siswa Keberhasilan siswa maksudnya tingkat di mana siswa memahami dan menyelesaikan tugas mereka secara benar. Pembelajaran yang efektif memungkinkan siswa memahami pelajaran dengan tepat dan akhirnya memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang baik. Untuk dapat mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif, maka perlu diperhatikan beberapa aspek diantaranya : 1. Guru harus membuat persiapan mengajar yang sistematis. 2. Proses belajar mengajar (pembelajaran) harus berkualitas tinggi yang ditunjukkan dengan adanya penyampaian materi oleh guru secara sistematis, dan menggunakan berbagai variasi di dalam penyampaian, baik itu media, metode, suara, maupun gerak. 3. Waktu untuk belajar mengajar digunakan dengan bijak dan maksimal. 4. Motivasi belajar guru dan motivasi belajar siswa cukup tinggi. 5. Hubungan interaktif antara guru dan siswa dalam kelas bagus sehingga setiap terjadi kesulitan belajar dapat segera diatasi.
E. Hasil Belajar Belajar sebagai suatu proses erat kaitannya dengan hasil belajar itu sendiri. Menurut Nawawai (dalam Susanto, 2013 : 5), hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Susanto (2013 : 5) mendefinisikan hasil belajar sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Sehingga dapat disimpulkan, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris (dalam Sudjana, 1990: 22 – 23). 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. 2. Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
3. Ranah Psikomotoris Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Hasil belajar dalam penelitian ini lebih dititik beratkan pada kemampuan siswa dari segi kognitif. Efektivitas hasil belajar akan dilihat dari hasil tes belajar yang menguji kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran tentang segitiga.
F. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar Menurut Sukardi, minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Syah (2003) berpendapat, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Hurlock (dalam Khairani, 2014 : 136) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Menurut Winkel (W.S.Winkel, 1991: 105), minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Dalam kaitannya dengan belajar, Hansen menyebutkan bahwa minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
belajar siswa erat hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri atau identifikasi, faktor keturunan dan pengaruh eskternal atau lingkungan. Dalam praktiknya, minat atau dorongan dalam diri siswa terkait dengan apa dan bagaimana siswa dapat mengaktualisasikan dirinya melalui belajar. Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh beberapa ahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa minat belajar adalah kecenderungan seseorang merasa tertarik dengan suatu hal tertentu dan merasa senang mempelajari hal tersebut.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang : a. Faktor dorongan dari dalam diri manusia Ransangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Seseorang yang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan memiliki kecenderungan untuk belajar. b. Faktor motif sosial Minat seseorang terhadap objek atau sesuatu hal juga dipengaruhi oleh motif sosial. Misalnya seseorang berminat pada prestasi tinggi agar memiliki status sosial yang tinggi pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
c. Faktor emosional Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap objek. Misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.
3. Pengaruh Minat terhadap Kegiatan Belajar Siswa Minat merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar siswa karena minat ini merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, suatu benda, atau kegiatan tertentu (Susanto, 2013 : 66 – 68). Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan memungkinkan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan. Kenyataan ini juga diperkuat oleh pendapat Sardiman yang menyatakan bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Sementara Wiliam James menyatakan bahwa minat belajar merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, dapat ditegaskan bahwa minat merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan belajar. Dalam kegiatan belajar, juga dalam proses pembelajaran, minat yang diharapkan adalah minat yang timbul dengan sendirinya dari diri siswa itu sendiri, tanpa ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
paksaan dari luar, agar siswa dapat belajar lebih aktif dan baik. Oleh karena itu, seyogyanya seorang guru mampu menumbuhkan minat anak didiknya. Berdasarkan pengertian, faktor-faktor maupun pengaruh minat terhadap proses belajar mengajar, penulis menemukan beberapa hal yang dapat dijadikan indikator untuk mengetahui minat siswa dalam pembelajaran yakni kesukaan atau kegemaran siswa pada pelajaran tersebut, adanya keinginan untuk belajar tanpa dipaksakan pihak manapun, memiliki kegairahan yang tinggi dalam belajar, adanya perasaan senang saat mempelajari materi, serta memusatkan perhatian selama pembelajaran berlangsung.
G. Teori Van Hiele 1. Tahap Belajar Anak dalam Belajar Geometri Salah satu teori belajar yang berkaitan dengan pembelajaran matematika adalah teori Van Hiele. Teori ini termasuk dalam teori belajar aliran kognitif. Teori belajar yang dikemukakan oleh Van Hiele menguraikan
tentang
tahap-tahap
perkembangan
kognitif
dalam
memahami geometri. Berikut adalah tahap-tahap belajar anak dalam belajar geometri menurut Van Hiele : a. Tahap Pengenalan (Visualisasi) Pada tahap ini siswa baru mengenal bangun-bangun geometri namun belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun geometri tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b. Tahap Analisis Pada tahap ini anak sudah dapat memahami sifat-sifat dari bangunbangun geometri namun belum mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya. c. Tahap Relasional (Deduksi Informal) Pada tahap ini anak sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya. Anak yang berada pada tahap ini sudah memahami pengurutan bangunbangun geometri. Selain itu, pada tahap ini anak sudah mulai mampu melakukan penarikan kesimpulan secara deduktif, tetapi masih pada tahap awal artinya belum berkembang baik. d. Tahap Deduksi Formal Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil kesimpulan secara deduktif. Anak pada tahap ini juga telah mengerti pentingnya peranan unsur-unsur yang tidak didefinisikan, disamping unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma atau problem, dan teorema namun anak belum memahami kegunaan dari suatu sistem deduktif. Oleh karena itu, anak pada tahap ini belum dapat menjawab pertanyaan “mengapa sesuatu itu disajikan teorema atau dalil”. e. Tahap Keakuratan (Rigor) Pada tahap ini anak sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Anak pada tahap ini sudah memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
dalil. Tahap ini merupakan tahap tertinggi dalam memahami geometri sehingga memerlukan tahap berpikir yang kompleks dan rumit. Oleh karena itu, jarang atau hanya sedikit sekali anak yang sampai pada tahap ini sekalipun anak tersebut sudah berada di tingkat SMA. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan teori Van Hiele merupakan salah satu teori belajar aliran kognitif yang menjelaskan tentang tahap berpikir siswa dalam belajar geometri yang terdiri dari lima tahapan yakni visualisasi (tahap 0), analisis (tahap 1), relasional atau deduksi informal (tahap 2), deduksi formal (tahap 3) dan rigor (tahap 4).
2. Teori Pembelajaran Geometri Menurut Van Hiele Selain mengemukakan tentang tahap berpikir dalam geometri, Van Hiele juga menyampaikan tentang beberapa teori dalam pengajaran geometri yakni : a. Tiga unsur utama pengajaran geometri yaitu, waktu, materi pengajaran dan metode penyusun. Apabila ketiga unsur tersebut dikelola secara terpadu maka akan membantu peningkatan kemampuan berpikir anak ke tahap yang lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya. b. Bila dua orang yang mempunyai tahap berlainan satu sama lain kemudian saling bertukar pikiran, maka kedua orang tersebut tidak akan mengerti. Menurut Van Hiele, seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah tidak akan mungkin dapat mengerti atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
memahami materi yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dari anak tersebut. c. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu anak memahami geometri dengan pengertian, kegiatan belajar anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak itu sendiri, atau disesuaikan dengan tahap berpikirnya. Dengan demikian anak dapat memperkaya pengalaman dan cara berpikirnya, selain itu sebagai persiapan untuk meningkatkan tahap berpikirnya ke tahap yang lebih dari tahap sebelumnya.
3. Fase-Fase dalam Pengajaran Geometri Van Hiele mengajukan pembelajaran yang melibatkan 5 fase untuk meningkatkan suatu tahap berpikir ke tahap berpikir yang lebih tinggi. Lima fase atau langkah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1. Fase-Fase dalam Pengajaran Geometri Menurut Van Hiele Fase
Kegiatan
Fase 1 : Guru dan siswa melakukan tanya jawab dan kegiatan Informasi tentang objek-objek yang dipelajari pada tahap berpikir (Information) yang bersangkutan sembari melakukan observasi untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan menentukan pembelajaran selanjutnya. Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation)
Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat yang dengan cermat disiapkan guru untuk menampakkan kepada siswa struktur yang memberi ciriciri untuk tahap berpikir ini. Alat atau bahan dirancang menjadi tugas pendek sehingga mendatangkan respon khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Fase
Kegiatan
Fase 3 : Siswa menyampaikan pandangan berdasarkan hasil Penjelasan observasinya. Guru membantu siswa untuk (Explication) menggunakan bahasa yang tepat dan akurat. Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation) Fase 5 Integrasi
Siswa menghadapi tugas yang lebih kompleks yang memerlukan banyak langkah, cara dan open ended sehingga mereka menemukan caranya sendiri dalam menyelesaikan tugas tersebut serta melihat dengan jelas hubungan antara objek yang dipelajari.
: Siswa meninjau dan meringkas apa yang telah dipelajari. Guru dapat membantu melengkapi kesimpulan siswa secara umum. Pada akhir fase kelima ini siswa mencapai tahap berpikir baru dan siap untuk mengulangi fase-fase yang ada kembali.
H. Materi Pembelajaran Diberikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak segaris. Titik A dihubungkan dengan titik B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C dihubungkan dengan titik A. Bangun yang terbentuk disebut segitiga.
Gambar 2.1. Contoh Segitiga
Dari gambar segitiga diatas, ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ disebut sisi segitiga ABC. Titik A, B, C merupakan titik sudut segitiga. Perpotongan ketiga buah sisi pada segitiga ABC membentuk tiga buah titik yakni titik
, titik
, dan titik
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Sehingga dapat disimpulkan, segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan memiliki tiga buah titik sudut. 1. Sudut-Sudut dalam Segitiga a. Jumlah Sudut Segitiga Jumlah sudut suatu segitiga adalah b. Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga Besar sudut luar segitiga merupakan jumlah dua sudut dalam yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
2. Jenis dan Sifat Segitiga a. Berdasarkan Panjang Sisi Jenis-jenis segitiga apabila ditinjau dari panjang sisinya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang. 1). Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang memiliki tepat dua sisi yang sama panjang. 2). Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. 3). Segitiga sembarang yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya saling berbeda. b. Berdasarkan Besar Sudut Jenis-jenis segitiga apabila ditinjau dari besar sudutnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu segitiga lancip, segitiga tumpul, dan segitiga sikusiku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
1). Segitiga lancip yaitu segitiga yang besar semua sudutnya kurang dari
.
2). Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang besar salah sudutnya adalah . 3). Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih dari
.
3. Keliling Segitiga Keliling suatu segitiga adalah jumlah seluruh panjang sisi segitiga itu. Misalkan, diberikan sembarang
seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.2. Sembarang
Keliling
dirumuskan sebagai
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
4. Luas Segitiga Pada segitiga, dikenal pengertian alas dan tinggi. Setiap sisi segitiga dapat menjadi alas. Adapun tinggi segitiga adalah garis tegak lurus yang ditarik dari titik sudut ke alas dihadapannya atau pun perpanjangannya.
Gambar 2.3. Segitiga
beserta alas dan tingginya
Rumus luas daerah segitiga adalah sebagai berikut :
I. Penelitian yang Relevan Dalam melakukan penelitian, penulis menemukan beberapa penelitian yang relevan terutama yang berkaitan dengan penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika yakni : 1. Natanael Jalung Liah (2014), meneliti tentang efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eskperimen. Hasil penelitian di kelas eksperimen yakni persentasi siswa yang lulus KKM 76%, rata-rata persentase keaktifan siswa 40% dan frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
keaktifannya 13 sehingga disimpulkan teori belajar Van Hiele lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi kesebangunan di SMP Budya Wacana Yogyakarta. 2. Rusyda Amrina, Karim (2013), meneliti tentang pengaruh teori belajar Van Hiele terhadap hasil belajar geometri siswa kelas VII SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dan populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negri 3 Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar geometri siswa yang menggunakan teori belajar Van Hiele lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
J. Kerangka Berpikir Geometri merupakan salah satu cabang dalam matematika. Dalam pembelajaran geometri di sekolah, masih banyak masalah yang dihadapi baik dari segi guru maupun siswa. Berbagai masalah tersebut tentunya membutuhkan solusi yang tepat agar hasil belajar siswa maupun minatnya dalam belajar menjadi lebih baik. Teori yang ditawarkan peneliti untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran geometri di sekolah pada penelitian ini adalah teori Van Hiele. Teori ini lebih memperhatikan tingkat berpikir siswa serta melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep matematika yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
sehingga berdampak kepada hasil belajar dan minat belajar siswa dalam mempelajari matematika. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele, tentunya dimulai dengan menggunakan teori Van Hiele tersebut dalam pembelajaran geometri di sekolah yakni pada materi segitiga. Agar peneliti dapat mengetahui persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
teori
Van
Hiele
maka
digunakan
lembar
observasi
pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran teresebut akan diisi oleh observer yang mengamati pembelajaran yang dilakukan peneliti. Selanjutnya peneliti akan menghitung persentase indikator yang terlaksana dalam pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele dan hasilnya akan dipadankan dengan kriteria keterlaksanaan pembelajaran yang ditentukan. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga dilaksanakan beberapa tahap berikut. Sebelum dilaksanakan pembelajaran, peneliti akan memberikan tes awal (pre tes) untuk mengetahui pemahaman awal siswa tentang materi segitiga. Kemudian akan dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele. Setelah itu, peneliti akan memberikan tes akhir (post tes) untuk mengetahui pemahaman akhir siswa tentang materi segitiga. Hasil post tes selanjutnya dikoreksi untuk mengetahui nilai akhir siswa. Efektivitas pembelajaran dari segi hasil belajar dapat dilihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yakni 75. Jika 75% siswa mencapai KKM maka dikatakan pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
materi segitiga di kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Sementara untuk mengetahui efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga dari minat belajar siswa dilaksanakan beberapa tahap berikut. Sebelum dilaksanakan pembelajaran, peneliti akan memberikan angket minat belajar untuk mengetahui minat awal siswa terhadap matematika. Kemudian, diakhir penelitian, peneliti akan memberikan kembali angket minat belajar yang sama untuk mengetahui minat akhir siswa setelah dilaksanaan pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele. Hasil angket selanjutnya dianalisis sesuai dengan teknik analisis yang ditentukan. Efektivitas pembelajaran dari segi minat belajar dapat dilihat dari jumlah siswa yang berada pada kategori positif dan sangat positif. Jika 75% siswa berada pada kategori positf dan sangat positif maka dikatakan pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif (Sudjana, 2014 : 64) adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa. Data hasil belajar dan minat belajar siswa akan dianalisis secara kuantitatif yakni dengan menghitung skor total. Sementara, data keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele akan dianalisis dengan menghitung persentase penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran.
B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2016/2017.
C. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele pada materi segitiga.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
D. Bentuk Data Ada beberapa bentuk data dalam penelitian ini : 1. Data Hasil Belajar Data hasil belajar siswa diperoleh dari jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyaan yang termuat dalam tes hasil belajar sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele. Setiap jawaban siswa diberikan skor sesuai dengan panduan penskoran yang dibuat oleh peneliti. Kemudian skor setiap item dijumlahkan untuk memperoleh skor total dari tes hasil belajar siswa tersebut. Skor total akan digunakan sebagai panduan untuk mengetahui ketercapaian siswa dalam pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele.
2. Data Minat Belajar Siswa Data minat belajar siswa diperoleh dari jawaban yang diberikan siswa terhadap pernyataan yang termuat dalam angket. Setiap kriteria jawaban yang ada dalam angket berpadanan dengan skor tertentu sehingga setiap jawaban siswa akan dikonversikan dalam bentuk skor. Skor total diperoleh dengan menjumlahkan skor tiap item dalam kuisioner tersebut. Skor total akan digunakan sebagai panduan untuk menentukan tingkat minat siswa dalam pembelajaran matematika yang menerapkan teori Van Hiele. Data minat belajar juga diperkuat dengan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap siswa agar data yang diperoleh valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
3. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Data keterlaksanaan pembelajaran diperoleh melalui observasi pembelajaran yang dilakukan oleh dua orang observer dengan memberikan tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” pada lembar observasi. Observasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui apakah dalam pembelajaran matematika yang dilakukan sudah menerapkan teori Van Hiele. Hasil observasi kemudian dikonversikan dalam bentuk skor agar dapat dihitung persentasi keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele.
4. Data Tanggapan Siswa Data tanggapan siswa diperoleh melalui wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa siswa. Wawancara dilakukan untuk memperkuat data tentang minat siswa yang diperoleh melalui angket. Dalam wawancara, siswa yang dipilih memberikan tanggapan tentang pengaruh penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika bagi minat siswa dalam belajar matematika.
E. Metode Pengumpulan Data 1. Tes Hasil Belajar Tes sebagai alat penilaian ( Sudjana, 1990 : 35) adalah pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Tes hasil belajar dilaksanakan dua kali dalam penelitian ini yakni sebelum dan sesudah pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi segitiga
sebelum
dan
setelah
dilakukan
pembelajaran
dengan
menggunakan teori Van Hiele.
2. Penyebaran Angket Angket (Komalasari, 2011 : 81) merupakan salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, berupa serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang tua, atau masyarakat). Winkel (dalam Komalasari, 2011 : 81) mendefinisikan angket sebagai suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga. Angket digunakan untuk memperoleh informasi tentang minat belajar siswa sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran matematika pada materi segitiga dengan menerapkan teori Van Hiele.
3. Observasi/Pengamatan Pengamatan (Komalasari, 2011 : 57) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, melalui pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
dan pencatatan terhadap gejala-gejala
yang diselidiki. Observasi
(pengamatan) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah observasi pembelajaran. Tujuan dilakukannya obervasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika yang menerapkan teori Van Hiele pada materi segitiga di kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
4. Wawancara Wawancara (Komalasari, 2011 : 43) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi, bertatap muka yang disengaja, terencana, dan sistematis antara pewawancara (interviewer) dengan individu yang diwawancarai (interviewee). Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang minat siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teori Van Hiele.
F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP yang disusun adalah RPP kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan mempertimbangkan standar kompentensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi dan prinsip-prinsip yang berlaku pada pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
menerapkan Van Hiele. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1.1.
2. Instrumen Pengumpulan Data a. Soal Tes Soal tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian dan dapat dilihat pada lampiran 1.3. Adapun kisikisi soal tes ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Sub Pokok Bahasan
Indikator
jenis-jenis Jenis Segitiga 1. Menyebutkan segitiga berdasarkan sisinya. Berdasarkan Panjang 2. Menyebutkan jenis-jenis Sisi segitiga berdasarkan sudutnya. sifat-sifat Jenis Segitiga 1. Menjelaskan segitiga berdasarkan sisinya. Berdasarkan Besar 2. Menjelaskan sifat-sifat Sudut segitiga berdasarkan sudutnya. Keliling Segitiga Menentukan keliling bangun segitiga. Luas Segitiga Menentukan luas bangun segitiga. Penerapan Keliling Menggunakan keliling dan luas dan Luas Segitiga bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Nomor Soal 1
2
3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
b. Lembar Angket Minat Belajar Siswa Lembar angket digunakan untuk membantu mengukur minat belajar siswa terhadap matematika sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele. Kriteria yang digunakan dalam angket mengikuti skala Likert. Ada empat pilihan yang tersedia yakni sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Responden (siswa) diminta untuk membubuhkan tanda centang pada salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaannya. Angket minat belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1.2. Adapun kisi-kisi angket minat belajar ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa Nomor Soal
Indikator
Kesukaan atau kegemaran siswa pada pelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6 tersebut. Adanya keinginan untuk belajar tanpa dipaksakan 7, 8, 9, 10 pihak manapun. Memiliki kegairahan yang tinggi dalam belajar. 11, 12, 13, 14, 15, 16 Adanya perasaan senang saat mempelajari materi. Memusatkan berlangsung.
perhatian
selama
17, 18, 19, 20
pembelajaran 21, 22, 23, 24, 25
c. Lembar Observasi Pembelajaran Lembar observasi pembelajaran digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele. Pada lembar observasi terdapat dua puluh tujuh pernyataan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
menyatakan ragam kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Pengamat akan memberikan tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” untuk menyatakan terlaksana atau tidaknya suatu kegiatan dalam pembelajaran tersebut. Lembar observasi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1.4.
d. Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara siswa digunakan untuk memperkuat data tentang minat belajar siswa. Berikut pedoman wawancara yang akan digunakan dalam penelitian. Tabel 3.3. Panduan Wawancara Siswa No
Pertanyaan
1
Apakah kamu menyukai pelajaran matematika ?
2
Apakah kamu mengumpulkan tugas matematika tepat waktu ?
3
Apakah kamu selalu bersemangat menjawab pertanyaan yang diberikan guru ?
4
Apakah kamu seringkali mengabaikan tugas matematika ?
5
Apakah kamu merasa tidak betah di kelas saat pelajaran matematika berlangsung ?
6
Apakah kamu merasa kantuk saat belajar matematika ?
7
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan rasa suka atau rasa gemarmu pada pelajaran matematika ?
8
Apakah kamu belajar matematika tanpa dipaksakan oleh siapa pun ?
9
Apakah kamu cenderung pasif dalam diskusi kelompok ?
10
Apakah kamu kurang berminat mengikuti les tambahan meskipun nilai matematikamu rendah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
No
Pertanyaan
11
Apakah kamu belajar matematika jika diingatkan oleh orang tua saja ?
12
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan keinginanmu untuk belajar matematika ?
13
Apakah kamu selalu berusaha memahami pelajaran matematika dengan bertanya kepada guru atau teman ?
14
Apakah kamu selalu berusaha matematika yang diberikan guru ?
15
Apakah kamu merasa puas walaupun hanya mendapat nilai matematika setara KKM saja ?
16
Apakah kamu mengerjakan tugas matematika saat ada waktu luang saja ?
17
Apakah kamu membaca materi matematika jika ada ulangan saja ?
18
Apakah kamu mudah menyerah saat menyelesaikan soal matematika yang sulit ?
19
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan semangatmu dalam belajar matematika ?
20
Bagaimana pendapatmu terkait matematika itu menyenangkan” ?
21
Apakah kamu bersemangat mempelajari materi matematika ?
22
Apakah kamu mengikuti pelajaran matematika dengan perasaan bahagia ?
23
Menurutmu, apakah belajar matematika itu membosankan ?
24
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika membuatmu merasa senang dalam belajar matematika ?
25
Apakah kamu bertanya jika ada materi matematika yang tidak dipahami ?
26
Apakah kamu mendengarkan secara saksama pendapat yang diberikan oleh teman selama pembelajaran ?
27
Apakah kamu malu untuk bertanya jika ada materi yang tidak
menyelesaikan
pernyataan
tugas
“Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
No
Pertanyaan dipahami ?
28
Apakah kamu lebih memilih untuk diam jika tidak memahami materi matematika yang disampaikan ?
29
Apakah kamu takut bertanya jika ada materi matematika yang tidak dipahami ?
30
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan perhatianmu selama pembelajaran matematika berlangsung ?
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus memenuhi syarat valid dan reliabel terlebih dahulu. Berikut akan dijelaskan validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. 1. Validitas Ada dua jenis validasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji kevalidan instrument yang dibuat peneliti yakni validasi isi dan validasi butir item. a. Validasi Isi Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penelitian dalam mengukur isi yang seharusnya (Sudjana, 1990 : 13). Peneliti meminta pertimbangan dari para ahli yakni dosen mata kuliah geometri dan guru mata pelajaran matematika untuk menguji kesesuaian isi dari instrumen penelitian yakni RPP, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket minat, tes hasil belajar dan panduan wawancara siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
b. Validasi Butir Item Validitas butir item digunakan untuk mengetahui validitas butirbutir item pada suatu instrumen dengan mencari korelasi antara skor pada masing-masing butir item dengan skor total pada instrumen tersebut. Validasi butir item dalam penelitian ini digunakan untuk menguji validitas dari tes hasil belajar dan angket minat belajar siswa terhadap matematika. Rumus korelasi yang digunakan adalah rumus korelasi product momen Pearson yakni : ∑ √{ ∑
∑ ∑
∑
}{ ∑
∑
}
Keterangan : : koefisien korelasi variabel
dan y
: jumlah siswa : skor yang diperoleh pada suatu butir item : total skor maksimal yang diperoleh Item dikatakan valid apabila nilai Dalam penelitian ini, Sedangkan nilai
lebih besar dari
.
dicari dengan bantuan software SPSS. dalam penelitian ini adalah
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
2. Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian (Sudjana, 1990 : 16) adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Reliabilitas instrumen tes hasil belajar dan angket minat akan dihitung dengan bantuan software SPSS yang menggunakan rumus Alpha – Cronbach yakni : (
∑
)(
∑
Keterangan : : koefisien reliabilitas : banyak soal ∑
: jumlah varians tiap-tiap soal
∑
: varian total
Varians tiap-tiap soal dapat dicari dengan cara : ∑
Keterangan : : Varians tiap-tiap soal : skor pada soal keN
: jumlah siswa
∑
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Berikut
adalah
tabel
kualifikasi
reliabilitas
(Sutrisno
dalam
Ratnawulan, 2015 : 175) yang akan dipadankan dengan koefisian reliabilitas instrumen yang diperoleh. Tabel 3.4. Kualifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi
Kualifikasi
0,800 – 1,000
Sangat tinggi
0,600 – 0,799
Tinggi
0,400 – 0,599
Cukup tinggi
0,200 – 0,399
Rendah
0,000 – 0,199
Sangat rendah
Item dikatakan reliabel jika nilai
memenuhi kualifikasi cukup tinggi,
tinggi dan sangat tinggi.
H. Teknik Analisis Data a. Analisis Data Hasil Belajar Analisis data tes hasil belajar siswa dilakukan dengan memberikan skor pada setiap item dalam lembar jawaban siswa. Setiap jawaban siswa akan dibandingkan dengan panduan penskoran yang telah disiapkan peneliti. Setelah dibandingkan berdasarkan ketepatan dan kelengkapan jawaban siswa dengan panduan penskoran yang telah dibuat maka diberikan skor yang sesuai. Langkah ini diulangi untuk setiap jawaban pada soal-soal berikutnya hingga seluruh item diberikan skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Langkah selanjutnya adalah menentukan total skor perolehan siswa. Total skor perolehan siswa didapat dengan menjumlahkan skor pada setiap item jawaban siswa. Total skor perolehan siswa akan dibandingan dengan skor maksimum untuk memperoleh nilai akhir siswa seperti yang dirumuskan di bawah ini : Nilai Akhir (NA) = Nilai akhir yang diperoleh siswa akan dibandingkan dengan KKM mata pelajaran matematika yakni 75. Penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika dikatakan efektif dalam penelitian ini dilihat dari hasil belajar jika
siswa mencapai KKM artinya
siswa
memperoleh nilai minimal 75 pada post tes segitiga. Selain itu, nilai akhir yang diperoleh siswa juga dipadankan dengan kategori hasil belajar siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada setiap kategorinya. Berikut adalah kategori hasil belajar siswa (dimodifikasi dari ketentuan rentang nilai dalam buku Pedoman Pelaksanaan PPL Universitas Sanata Dharma Revisi 2012) : Tabel 3.5. Kategori Hasil Belajar Siswa Nilai
Keterangan: : Nilai akhir siswa.
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
b. Analisis Data Minat Belajar Siswa Langkah awal dalam melakukan analisis terhadap minat belajar siswa yakni dengan mengkonversikan kategori jawaban siswa yang terdapat pada lembar angket minat belajar dalam bentuk skor sesuai dengan kriteria pada tabel dibawah ini. Tabel 3.6. Konversi Skor Kategori Minat Siswa
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
4
3
2
1
1
2
3
4
Kategori Minat Sangat Setuju
Pernyataan positif Pernyataan negative
Pernyataan Minat
Pada setiap pernyataan, kategori yang dipilih dikonversikan dalam bentuk skor sesuai dengan tabel diatas. Selanjutnya, dicari skor total minat setiap siswa
dengan menjumlahkan skor yang diperoleh pada setiap
item pernyataan. Untuk menentukan jarak interval antara jenjang minat mulai dari sangat tinggi sampai sangat rendah digunakan rumus (Widoyoko, 2012) :
dimana skor tertinggi dalam angket ini adalah terendahnya adalah sehingga :
dan skor
dan jumlah kelas interval adalah 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Berdasarkan jarak interval tersebut maka diperoleh tabel kategori minat siswa sebagai berikut : Tabel 3.7. Kategorisasi Minat Siswa No
Skor Siswa
Kategori Minat
1
Sangat tinggi
2
Tinggi
3
Rendah
4
Sangat rendah
Keterangan: : Skor total minat setiap siswa.
Penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika dikatakan efektif dalam penelitian ini dilihat dari minat belajar jika jumlah siswa yang berada pada kategori minat tinggi dan sangat tinggi pada minat belajar akhir siswa mencapai
dari jumlah seluruh siswa di kelas .
c. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran Analisis
data
keterlaksanaan
pembelajaran
dimulai
dengan
mengkonversikan pilihan pada lembar keterlaksanaan pembelajaran dalam bentuk skor. Apabila diberi tanda centang pada kolom “Ya” maka skornya 1 dan apabila diberi tanda centang pada kolom “Tidak” maka diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
skor 0. Selanjutnya presentasi keterlaksaan pembelajaran (
) diperoleh
dengan membandingkan banyak indikator yang terlaksana ( ) dalam pembelajaran dengan jumlah indikator seluruhnya
. Secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut :
Keterangan : : presentasi keterlaksanaan pembelajaran : jumlah indikator yang terlaksana : jumlah indikator seluruhnya Presentasi
keterlaksanaan
pembelajaran
yang
diperoleh
akan
dipadankan dengan kategori keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan tabel berikut (Arikunto, 1988 : 155) : Tabel 3.8. Kategorisasi Keterlaksanaan Pembelajaran Persentase
Kategori Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang
d. Analisis Data Tanggapan Siswa Data tanggapan siswa yang diperoleh melalui wawancara digunakan untuk memperkuat data minat belajar siswa yang diperoleh melalui angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
minat belajar. Data analisis tanggapan siswa akan dianalisis secara deskriptif berdasarkan jawaban yang diberikan siswa dalam wawancara yang dilakukan.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Penyusunan Proposal 2. Persiapan Penelitian Persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Pengurusan ijin ke sekolah Peneliti mengurus ijin ke sekolah tempat penelitian yakni SMP BOPKRI 1 Yogyakarta disertai dengan surat permohonan ijin penelitian dari kampus yang tertera pada lampiran 5.1. b. Observasi Pembelajaran Observasi dilakukan untuk mempelajari karakteristik siswa dan situasi kelas penelitian guna pemantapan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teori Van Hiele. c. Penyusunan instrumen dan validasi instrumen 3. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian mencakup pelaksanaan pembelajaran yang menerapakan teori Van Hiele dan penggunaan instrumen untuk mengetahui efektivitas penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika pada materi segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
4. Analisis Data Langkah selanjutnya setelah penelitian dilaksanakan adalah analisis data. Data yang dianalisis pada tahap ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, data hasil belajar siswa dan data minat belajar siswa terhadap matematika. Data dianalis berdasarkan teknis analisis data yang telah ditetapkan. 5. Penarikan Kesimpulan Langkah terakhir dari penelitian ini adalah penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan teori Van Hiele pada materi segitiga.
J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada bulan Februari – Maret 2017 untuk tahun ajaran 2016/2017. Tabel 3.9. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian No
Hari, Tanggal
Kegiatan
1
Jumat, 2 Desember 2016
Mengantar surat penelitian ke SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
2
Kamis, 15 Desember 2016
Konfirmasi surat ke BOPKRI 1 Yogyakarta
3
Sabtu, 4 Februari 2017
Bertemu guru matematika kelas VII untuk membicarakan tanggal observasi pembelajaran dan penelitian
4
Rabu, 8 Februari 2017
Observasi pembelajaran
SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
No
Hari, Tanggal
Kegiatan
5
Kamis, 9 Februari 2017
Observasi pembelajaran
6
Kamis, 16 Februari 2017
Uji coba instrumen tes hasil belajar di kelas VIIC SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
7
Selasa, 21 Februari 2017
Uji coba instrumen angket minat belajar di kelas VIIC SMP Santo Aloysius Turi
8
Rabu, 22 Februari 2017
Pre tes tentang segitiga dan pengisian angket minat belajar awal
9
Kamis, 23 Februari 2017
Pertemuan I : Sifat-Sifat Segitiga berdasarkan Panjang Sisinya
10
Sabtu, 25 Februari 2017
Pertemuan II : Sifat-Sifat Segitiga berdasarkan Besar Sudutnya
11
Rabu, 1 Maret 2017
Pertemuan III : Keliling Segitiga
12
Kamis, 2 Maret 2017
Pertemuan IV : Luas Segitiga
13
Rabu, 8 Maret 2017
Post tes tentang segitiga dan pengisian angket minat belajar akhir
14
Jumat, 10 Maret 2017
Wawancara siswa
15
Sabtu, 11 Maret 2017
Wawancara siswa
16
Senin, 13 Maret 2017
Wawancara siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Mas Suharto No.48 Yogyakarta. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1949 dan berada di bawah naungan Yayasan BOPKRI dengan status akreditasi A. Kurikulum yang digunakan di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 2016/2017 adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pada tahun ajaran 2016/2017 jumlah sumber daya manusia unggul yakni 25 orang guru dan 7 orang karyawan. Jumlah rombongan belajar pada tahun ajaran ini adalah 12 dengan rincian 4 rombongan belajar pada kelas VII, 4 rombongan belajar pada kelas VIII dan 4 rombongan belajar pada kelas IX. Sementara, jumlah siswanya yakni 310 siswa dengan rincian 163 yang berjenis kelamin laki-laki dan 147 yang berjenis kelamin perempuan. Penelitian akan dilakukan di kelas VII B dengan jumlah siswa 22 orang yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 11 orang laki-laki.
2. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket minat belajar siswa dan tes hasil belajar siswa. Sebelum
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
diujicobakan, kedua instrumen ini telah dikonsultasikan dan divalidasi oleh dua orang pakar yakni salah satu dosen pendidikan matematika dan guru mata pelajaran matematika. a. Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa Uji coba angket minat belajar siswa dilakukan kepada 22 orang siswa di kelas VII C SMP Santo Aloysius Turi. Berikut adalah hasil pengisian angket minat belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Tabel 4.1. Data Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa
N o
1 2 3 4 5 6 7 8
9
K o d e S i s w a M 1 M 2 M 3 M 4 M 5 M 6 M 7 M 8
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 1 3 4 2 3 3 4 1 2 3 2 3 4 2 4 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 1 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4
M 3 3 3 3 2 1 1 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
N o
1 0 1 1 1 2 1 3 1 4
K o d e S i s w a M 1 0 M 1 1 M 1 2 M 1 3 M 1 4
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
M 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 1 3 2 1 4 4 4 4 1 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
N o
1 6 1 7 1 8 1 9 2 0
2 1
K o d e S i s w a M 1 6 M 1 7 M 1 8 M 1 9 M 2 0 M 2 1
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 1 4 4 3 1 1 4 3 3 4 1 1 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3
3 3 3 4 3 3
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
N o
2 2
K Nomor Soal o d e S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 s w a M 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
1.1.Analisis Validasi Angket Minat Belajar Hasil Uji Coba Untuk mengetahui validitas angket minat belajar siswa yang diujicobakan kepada 22 siswa di kelas VII C SMP Aloysius Turi maka akan digunakan validitas butir item menggunakan rumus korelasi Product-Moment. Setiap item pernyataan pada angket minat belajar siswa akan dihitung koefisien korelasinya dengan bantuan software SPSS . Item dikatakan valid apabila nilai (
dalam
perhitungan
penelitian
koefisien
ini
lebih besar dari
adalah
korelasi
angket
minat
).
Hasil
belajar
siswa
menggunakan software SPSS dapat dilihat pada lampiran 3.3. Berikut adalah ringkasan hasil perhitungan validasi angket minat belajar siswa : Tabel 4.2. Hasil Uji Validasi Tahap 1 Angket Minat Belajar Siswa Keterangan
Pernyataan ke 1
0,429
Valid
2
0,278
Tidak Valid
3
0,519
Valid
4
0,496
Valid
5
0,424
Valid
6
-0,020
Tidak Valid
7
0,151
Tidak Valid
8
0,621
Valid
9
0,005
Tidak Valid
10
0,625
Valid
11
0,180
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Keterangan
Pernyataan ke 12
-0,332
Tidak Valid
13
-0,111
Tidak Valid
14
0,352
Tidak Valid
15
0,126
Tidak Valid
16
0,364
Tidak Valid
17
0,345
Tidak Valid
18
0,471
Valid
19
0,626
Valid
20
0,551
Valid
21
0,394
Tidak Valid
22
0,714
Valid
23
0,576
Valid
24
-0,005
Tidak Valid
25
0,260
Tidak Valid
26
0,316
Tidak Valid
27
0,547
Valid
28
0,709
Valid
29
0,467
Valid
30
0,518
Valid
31
0,678
Valid
32
0,355
Tidak Valid
33
0,664
Valid
34
0,703
Valid
35
0,414
Tidak Valid
36
0,013
Tidak Valid
37
0,047
Tidak Valid
38
0,671
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Keterangan
Pernyataan ke 39
0,350
Tidak Valid
40
0,292
Tidak Valid
41
0,321
Tidak Valid
42
0,745
Valid
43
0,227
Tidak Valid
44
0,247
Tidak Valid
45
0,744
Valid
46
0,670
Valid
47
0,617
Valid
48
0,090
Tidak Valid
49
0,715
Valid
50
0,462
Valid
Pada uji tahap satu, ditemukan 25 pernyataan yang tidak valid dan 25 pernyataan yang valid. Proses validasi tidak berhenti sampai pada tahap satu namun dilanjutkan ke tahap dua. Pada pengujian tahap dua, item pernyataan yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam pengujian sehingga diperoleh hasil validasi sebagai berikut : Tabel 4.3. Hasil Uji Validasi Tahap 2 Angket Minat Belajar Siswa Keterangan
Pernyataan ke 1
0,453
Valid
3
0,510
Valid
4
0,475
Valid
5
0,384
Tidak Valid
8
0,560
Valid
10
0,638
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Keterangan
Pernyataan ke 18
0,498
Valid
19
0,659
Valid
20
0,513
Valid
22
0,746
Valid
23
0,619
Valid
27
0,613
Valid
28
0,673
Valid
29
0,500
Valid
30
0,559
Valid
31
0,679
Valid
33
0,629
Valid
34
0,676
Valid
38
0,597
Valid
42
0,827
Valid
45
0,688
Valid
46
0,665
Valid
47
0,584
Valid
49
0,688
Valid
50
0,507
Valid
Pada uji tahap dua, masih ditemukan 1 pernyataan yang tidak valid sehingga proses validasi dilanjutkan ke tahap tiga. Pada pengujian tahap tiga, item pernyataan yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam pengujian sehingga diperoleh hasil validasi sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tabel 4.4. Hasil Uji Validasi Tahap 3 Angket Minat Belajar Siswa Keterangan
Pernyataan ke 1
0,427
Valid
3
0,521
Valid
4
0,474
Valid
8
0,548
Valid
10
0,647
Valid
18
0,485
Valid
19
0,661
Valid
20
0,512
Valid
22
0,746
Valid
23
0,622
Valid
27
0,614
Valid
28
0,694
Valid
29
0,507
Valid
30
0,558
Valid
31
0,667
Valid
33
0,627
Valid
34
0,664
Valid
38
0,585
Valid
42
0,825
Valid
45
0,688
Valid
46
0,667
Valid
47
0,597
Valid
49
0,690
Valid
50
0,526
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Pada uji tahap tiga semua item pernyataan yang diikutsertakan terbukti valid. Namun, karena pada penelitian ini jumlah pernyataan yang akan digunakan dalam angket adalah 25 pernyataan maka peneliti memilih 2 pernyataan dari 27 pernyataan yang tidak valid untuk dimasukkan kedalam angket yakni pernyataan nomor 5 dan pernyataan nomor 14.
Pernyataan nomor 5 dipilih karena pada uji tahap 1
pernyataan tersebut termasuk dalam pernyataan valid sehingga masih tetap digunakan. Sedangkan pernyataan nomor 14 dipilih karena selain jumlah pernyataan valid yang mewakili indikator “Adanya keinginan untuk belajar tanpa dipaksakan pihak manapun” hanya tiga, aktif
dan
tidaknya
siswa
dalam
diskusi
kelompok
mampu
memperlihatkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika. Sementara salah satu pernyataan valid yakni pernyataan nomor 49 tidak digunakan dalam penelitian ini dikarenakan sudah ada lima pernyataan valid yang mewakili indikator “Memusatkan perhatian selama pembelajaran berlangsung”. Berikut adalah hasil uji tahap tiga dengan menambahkan pernyataan nomor 5 dan pernyataan nomor 14 : Tabel 4.5. Hasil Uji Validasi Tahap 4 Angket Minat Belajar Siswa Keterangan
Pernyataan ke 1
0,475
Valid
3
0,499
Valid
4
0,454
Valid
5
0,414
Tidak Valid
8
0,546
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Keterangan
Pernyataan ke 10
0,647
Valid
14
0,389
Tidak Valid
18
0,491
Valid
19
0,633
Valid
20
0,508
Valid
22
0,729
Valid
23
0,599
Valid
27
0,612
Valid
28
0,663
Valid
29
0,498
Valid
30
0,574
Valid
31
0,682
Valid
33
0,624
Valid
34
0,709
Valid
38
0,581
Valid
42
0,835
Valid
45
0,682
Valid
46
0,649
Valid
47
0,609
Valid
50
0,518
Valid
1.2.Analisis Reliabilitas Angket Minat Belajar Hasil Uji Coba Selain diuji validitasnya, data hasil uji coba angket minat belajar siswa juga diuji reliabilitasnya. Untuk menguji reliabilitas dari instrumen angket minat belajar digunakan rumus Alpha –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Cronbach. Penghitungan dilakukan dengan bantuan software SPSS sehingga didapat hasil berikut : Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
0.932
0.935
25
Dari tabel diatas dapat dilihat koefisien korelasi reliabilitas hasil uji coba instrumen angket minat belajar adalah sehingga memenuhi kategori sangat tinggi (
. Oleh
karena itu, angket minat belajar dinyatakan reliabel.
b. Uji coba Tes Hasil Belajar Siswa Uji coba tes hasil belajar siswa dilakukan kepada 22 orang siswa di kelas VIIC SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Berikut adalah hasil perolehan skor siswa pada setiap soal yang diujicobakan. Tabel 4.7. Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa
No
Kode Siswa
1
P1
1 Skor Maks 3 1
Nomor Soal 2 3 4 Skor Skor Skor Maks Maks Maks 4 17 15 0
2
2
5 Skor Maks 19
Skor Total
2
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
No 2
Kode Siswa P2
Nomor Soal 2
1
1
1
1
Skor Total 6
3
P3
2
1
3
3
3
12
4
P4
1
0
1
1
2
5
5
P5
3
2
3
14
2
24
6
P6
2.5
1
3
14
19
39.5
7
P7
2
1
1
1
1
6
8
P8
3
1
3
3
3
13
9
P9
3
1
17
15
10
46
10
P10
2
1
8
14
17
42
11
P11
0
2
2
2
2
8
12
P12
3
1
3
3
3
13
13
P13
2
0
1
1
2
6
14
P14
0
0
2
4
4
10
15
P15
2
1
3
14
3
23
16
P16
2
1
3
4
19
29
17
P17
3
1
2
12
2
20
18
P18
2
0
1
8
1
12
19
P19
3
1
3
14
2
23
20
P20
3
0
2
14
14
33
21
P21
2
0
2
8
2
14
22
P22
3
0
10
15
19
47
1.1.Analisis Validasi Tes Hasil Belajar Hasil Uji Coba Untuk mengetahui validitas tes hasil belajar siswa yang diujicobakan kepada 22 siswa di kelas VII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
maka
akan
digunakan
validitas
butir
item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
menggunakan rumus korelasi Product-Moment. Setiap item pernyataan pada angket minat belajar siswa akan dihitung koefisien korelasinya dengan bantuan software SPSS. Item dikatakan valid apabila nilai ini adalah
lebih besar dari
(
dalam penelitian
). Hasil perhitungan koefisien korelasi
tes hasil belajar siswa menggunakan software SPSS dapat dilihat pada lampiran 3.1. Berikut adalah ringkasan hasil perhitungan validasi tes hasil belajar siswa : Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Tahap 1 Tes Hasil Belajar Siswa Soal ke –
Keterangan
1
0,472
Valid
2
0,050
Tidak Valid
3
0,599
Valid
4
0,623
Valid
5
0,541
Valid
Pada uji tahap satu, ditemukan satu soal yang tidak valid yakni soal nomor 2. Proses validasi tidak berhenti sampai pada tahap satu namun dilanjutkan ke tahap dua. Pada pengujian tahap dua, item soal yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam pengujian sehingga diperoleh hasil validasi sebagai berikut : Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Tahap 2 Tes Hasil Belajar Siswa Soal ke – 1
Keterangan 0,467
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Soal ke –
Keterangan
3
0,595
Valid
4
0,617
Valid
5
0,551
Valid
Pada uji tahap dua semua item soal yang diikutsertakan terbukti valid sehingga ada 4 dari 5 soal yang valid. Namun, karena pertimbangan bahwa indikator soal nomor dua diujikan pada post tes maka soal nomor dua tetap dimasukan dalam tes hasil belajar tanpa ada perubahan pada soal sehingga jumlah soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 soal.
1.2.Analisis Reliabilitas Tes Hasil Belajar Hasil Uji Coba Selain diuji validitasnya, data hasil uji coba tes hasil belajar siswa juga diuji reliabilitasnya. Untuk menguji reliabilitas dari instrumen tes hasil belajar digunakan rumus Alpha – Cronbach. Penghitungan dilakukan dengan bantuan software SPSS sehingga didapat hasil berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Tabel 4.10. Hasil Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa Reliability Statistics
Cronbach's Alpha 0.641
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items 0.678
5
Dari tabel diatas dapat dilihat koefisien korelasi reliabilitas hasil uji coba instrumen tes hasil belajar adalah sehingga memenuhi kategori tinggi (
. Oleh karena
itu, tes hasil belajar dinyatakan reliabel.
3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang terdiri dari 22 orang siswa dengan rincian 11 orang perempuan dan 11 orang laki-laki. Dalam penelitian ini, peneliti juga berperan sebagai guru. Penelitian dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan, 4 kali pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele, 1 kali pertemuan untuk pre tes dan pengisian angket minat belajar awal dan 1 kali pertemuan untuk post tes dan pengisian angket minat belajar akhir. Rincian pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Tabel 4.11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No
Kegiatan
Hari, Tanggal
1
Rabu, 22 Februari 2017
Pre tes tentang segitiga dan pengisian angket minat belajar awal
2
Kamis, 23 Februari 2017
Pertemuan I : Sifat-Sifat Segitiga berdasarkan Panjang Sisinya
3
Sabtu, 25 Februari 2017
Pertemuan II : Sifat-Sifat Segitiga berdasarkan Besar Sudutnya
4
Rabu, 1 Maret 2017
Pertemuan III : Keliling Segitiga
5
Kamis, 2 Maret 2017
Pertemuan IV : Luas Segitiga
6
Rabu, 8 Maret 2017
Post tes tentang segitiga dan pengisian angket minat belajar akhiri
a. Pertemuan Pertama Pertemuan kedua untuk penelitian dilaksanakan pada Kamis, 23 Februari 2017 di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada jam pelajaran ketiga sampai keempat yakni pukul 08.30 WIB - 09.50 WIB. Semua siswa hadir dalam pembelajaran hari ini. Pada hari ini, peneliti dibantu oleh dua orang observer yang bertugas untuk mengamati proses pembelajaran matematika yang menerapkan teori Van Hiele. Kedua observer itu adalah Bella Kusumawati dan Christiana M. V. A. Elannor yang merupakan mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2013. Agenda untuk pembelajaran hari ini adalah mempelajari jenisjenis segitiga berdasarkan panjang sisinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
1) Kegiatan Pembuka Pembelajaran
matematika
dimulai
dengan
saling
menyampaikan salam antara peneliti dan siswa. Peneliti juga tidak lupa menanyakan kabar siswa dan siswa langsung menjawab “sehat”, “luar biasa” dan “baik”. Setelah itu, peneliti mengecek kehadiran siswa dengan memanggil satu per satu nama siswa agar bisa membantu peneliti untuk mengingat wajah dan nama siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Kemudian, peneliti membagikan kertas origami yang sesuai dengan nomor absen siswa dan meminta siswa untuk menuliskan nama panggilannya pada kertas tersebut dan menempelkannya pada bagian depan saku bajunya. Hal ini dilakukan guna membantu peneliti dalam memanggil nama siswa serta memudahkan peneliti untuk membagi siswa dalam kelompok diskusi. 2) Fase 1 : Informasi (Information) Pembelajaran matematika dilanjutkan dengan tanya jawab antara siswa dan guru tentang menentukan gambar yang termasuk bangun segitiga pada slide ppt yang ditunjukkan peneliti. Peneliti juga menggali pengetahuan siswa dengan bertanya tentang ciri-ciri segitiga secara umum. Dua orang siswa yang ditunjuk peneliti menjawab sifat segitiga yakni dibatasi oleh tiga sisi dan memiliki tiga titik sudut. Peneliti memberikan penguatan atas jawaban yang diberikan siswa serta menambahkan satu sifat dari segitiga yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
jumlah sudut dalam segitiga sama dengan
. Setelah itu,
peneliti bersama siswa bertanya jawab tentang pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dua orang siswa memberikan pendapatnya yakni membantu dalam proses jual beli dan membantu menghitung massa serta umur fosil (dalam bidang pertambangan). Kemudian, peneliti menyampaikan tujuan dan langkah-langkah untuk pembelajaran hari ini. 3) Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation) Pembelajaran
matematika
dilanjutkan
dengan
diskusi
kelompok. Peneliti meminta siswa yang memiliki kartu nama dengan warna yang sama untuk berkumpul membentuk satu kelompok. Ada lima kelompok yang terbentuk yakni kelompok hijau, merah, merah jambu, kuning muda dan kuning tua. Setelah memastikan semua siswa telah berkumpul bersama kelompoknya, peneliti lalu membagikan lembar kerja siswa dan alat peraga segitiga kepada setiap kelompok. Peneliti juga menyampaikan petunjuk dalam menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut. Untuk mengisi tabel tentang ukuran sisi-sisi segitiga, siswa harus mengukur setiap sisi dari segitiga menggunakan penggaris dan menuliskan hasil pengukurannya pada tabel yang telah disediakan. Untuk mengisi tabel tentang jenis dan nomor bangun, siswa harus mengelompokkan
bangun
yang
telah
diteliti
berdasarkan
pengertian dari jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
untuk mengisi tabel tentang sifat-sifat segitiga, siswa dipandu dengan langkah-langkah yang telah dituliskan pada lembar kerja siswa. Peneliti selalu memantau setiap kelompok selama proses diskusi berlangsung. Peneliti juga membantu siswa yang kebingungan dalam proses diskusi kelompok dengan memberikan pengarahan tambahan misalnya ada siswa yang bingung dalam menentukan nomor bangun yang termasuk segitiga sama kaki, maka peneliti meminta siswa untuk membaca catatan yang memuat pengertian segitiga sama kaki dan meminta siswa untuk mengecek bangun nomor berapa yang sesuai dengan pengertian tersebut. Peneliti juga membantu siswa untuk menemukan sifat dari segitiga sama kaki dengan memandu siswa melalui kegiatan melipat, mengukur panjang sisi dan besar sudut lalu mencatat hasilnya pada tabel yang disediakan. Sedangkan untuk sifat segitiga sama sisi dan segitiga sembarang, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencobanya bersama anggota kelompoknya sesuai dengan langkah yang telah diberikan. 4) Fase 3 : Penjelasan (Explication) Setelah diskusi kelompok selesai, pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Peneliti meminta salah satu
kelompok
untuk
maju
dan
mempresentasikan
hasil
penyelidikannnya di depan kelas. Peneliti meminta kelompok lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
untuk
memperhatikan
dengan
saksama
presentasi
sembari
mencocokkan jawaban dengan kelompok presentasi. Pada saat presentasi
berakhir,
peneliti
memandu
siswa
lain
untuk
memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan terhadap kelompok yang melakukan presentasi. Peneliti juga memberikan penguatan dan tambahan atas presentasi yang telah dilakukan khususnya untuk sifat segitiga. 5) Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation) Pembelajaran dilanjutkan dengan latihan soal, namun karena waktu pembelajaran sudah hampir usai maka peneliti hanya memberikan gambaran tentang cara penyelesaian soal. Selanjutnya siswa diminta mengerjakan latihan soal tersebut di rumah dan dibahas pada pertemuan selanjutnya yakni Sabtu, 25 Februari 2016. 6) Fase 5 : Integrasi Peneliti
memandu
pembelajaran
hari
ini.
siswa
untuk
menyimpulkan
Tiga
orang
siswa
hasil
menyampaikan
pendapatnya yakni hari ini mereka telah mempelajari tentang segitiga secara umum dan sifat-sifatnya serta mempelajari tentang jenis
segitiga
berdasarkan
panjang
sisinya
yaitu
segitiga
sembarang, segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi. Kemudian, guru juga memandu siswa untuk menyampaikan perasaannya atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
pembelajaran hari ini. Ada beragam jawaban yang diberikan siswa yakni senang, bahagia, seru, keren dan asyik. 7) Kegiatan Penutup Peneliti pun mengucapkan terima kasih untuk pembelajaran hari ini dan mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan tugas serta mempersiapkan materi untuk pertemuan berikutnya tentang jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. Pembelajaran pada hari ini pun ditutup dengan menyampaikan salam penutup.
b. Pertemuan 2 Pertemuan ketiga penelitian dilaksanakan pada Sabtu, 25 Februari 2017 pada jam pelajaran kelima sampai keenam yaitu pukul 10.05 WIB - 11.25 WIB. Pada hari ini, peneliti kembali dibantu oleh dua orang observer yang bertugas untuk mengamati proses pembelajaran matematika yang menerapkan teori Van Hiele. Kedua observer itu adalah Bella Kusumawati dan Christiana M. V. A. Elannor yang merupakan mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2013. Agenda untuk pembelajaran hari ini adalah mempelajari jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. 1) Kegiatan Pembukaan Pembelajaran
matematika
dimulai
dengan
saling
menyampaikan salam antara peneliti dan siswa. Peneliti juga tidak lupa menanyakan kabar siswa di kelas VII B. Setelah itu, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
mengecek kehadiran siswa dengan memanggil satu per satu nama siswa. Pada hari ini, ada salah satu siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit. Kemudian, peneliti membagikan kertas origami kepada siswa untuk menuliskan nama panggilannya pada kertas tersebut dan menempelkannya pada bagian depan saku bajunya seperti pada pertemuan sebelumnya. Tujuannya agar peneliti mudah dalam menghafalkan nama siswa kelas itu. 2) Fase 1 : Informasi (Information) Pembelajaran matematika kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab antara siswa dan guru tentang materi pada pertemuan sebelumnya yakni jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya. Siswa pun menjawab pertanyaan yang diberikan guru namun masih ada sifat segitiga berdasarkan panjang sisi yang masih keliru. Peneliti membantu meluruskan jawaban yang diberikan siswa. Peneliti juga menggali kembali pengetahuan siswa tentang jenis sudut yang telah dipelajari pada bab sebelumnya karena materi tersebut akan sangat membantu siswa mempelajari tentang jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. Setelah itu, peneliti menyampaikan pentingnya segitiga dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam bidang arsitektur, kita menemukan banyak bentuk segitiga pada sketsa bangunan yang dibuat sehingga materi tentang segitiga sangat diperlukan. Kemudian, peneliti menyampaikan tujuan dan langkah-langkah untuk pembelajaran hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
3) Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation) Pembelajaran
matematika
dilanjutkan
dengan
diskusi
kelompok. Peneliti membagi siswa berdasarkan nomor urut pada daftar hadir siswa. Bagi siswa yang bernomor urut satu sampai lima membentuk kelompok 1, bagi siswa yang bernomor urut enam sampai sepuluh membentuk kelompok 2, bagi siswa yang bernomor urut sebelas sampai lima belas membentuk kelompok 3, bagi siswa yang bernomor urut enam belas sampai sembilan belas membentuk kelompok 4, dan bagi siswa yang bernomor urut dua puluh sampai dua puluh tiga membentuk kelompok 5. Setelah memastikan semua siswa telah berkumpul bersama kelompoknya, peneliti lalu membagikan lembar kerja siswa dan alat peraga segitiga kepada setiap kelompok. Peneliti juga menyampaikan petunjuk dalam menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut. Untuk mengisi tabel tentang besar setiap sudut pada segitiga, siswa harus mengukur besar setiap sudutnya dengan menggunakan busur derajat dan menuliskan hasil pengukurannya pada tabel yang telah disediakan. Untuk mengisi tabel tentang jenis segitiga, nomor bangun dan sifat segitiga, siswa harus mengelompokkan bangun yang telah diteliti berdasarkan pengertian dari jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya serta dibantu hasil penyelidikan yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Peneliti memantau proses diskusi yang berlangsung disetiap kelompok. Beberapa kelompok masih kebingungan saat mengisi tabel pada bagian sifat segitiga. Guru memberikan pengarahan dengan meminta siswa mengamati kembali hasil penyelidikan yang telah dilakukan terlebih khusus tentang besar sudut segitiga tersebut . Misalnya untuk segitiga siku-siku guru memandu siswa dengan menanyakan “Bagaimana besar sudut pada segitiga sikusiku ?” lalu siswa menjawab “Ada salah satu sudut yang besarnya . Guru bertanya kembali “Lalu, bagaimana dengan besar dua sudut lainnya ? Apakah semuanya kurang dari menjawab “Semuanya kurang dari besar sudutnya kurang dari
?” dan siswa
. Guru bertanya lagi “ Kalau
, termasuk sudut apakah itu ?” dan
siswa menjawab “Sudut lancip”. Sehingga, guru dan siswa menyimpulkan sifat dari segitiga siku-siku adalah besar salah satu suduntnya
dan dua sudut lainnya merupakan sudut lancip.
4) Fase 3 : Penjelasan (Explication) Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Peneliti meminta salah satu kelompok untuk maju dan mempresentasikan hasil penyelidikannnya di depan kelas. Peneliti meminta kelompok lain untuk memperhatikan dengan saksama presentasi sembari mencocokkan jawaban dengan kelompok presentasi. Pada saat presentasi berakhir, peneliti memandu siswa lain untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
terhadap kelompok yang melakukan presentasi. Peneliti juga memberikan penguatan atas presentasi yang telah dilaksanakan. 5) Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation) Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan latihan soal. Peneliti membagikan soal yang telah disiapkan kepada setiap siswa dan meminta siswa mengerjakannya secara individu. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakannya di papan tulis jika sudah selesai. Hal ini juga berlaku untuk latihan soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Dua orang siswa lalu maju dan menyelesaikan soal di papan tulis. Siswa pertama mengerjakan latihan soal tentang jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dan siswa kedua mengerjakan soal tentang jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. Setelah selesai, peneliti bersama siswa membahas sekaligus mengecek kembali pekerjaan tersebut. Peneliti pun meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya agar dapat dikoreksi. 6) Fase 5 : Integrasi Sebelum mengakhiri pembelajaran, peneliti memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Empat orang siswa menyampaikan pendapatnya yakni hari ini mereka telah mempelajari tentang jenis dan sifat segitiga berdasarkan besar sudutnya yaitu segitiga lancip, segitiga tumpul dan segitiga sikusiku. Kemudian, guru juga memandu siswa untuk menyampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
perasaannya atas pembelajaran hari ini. Ada beberapa jawaban yang diberikan siswa yakni asyik, seru dan menyenangkan. 7) Kegiatan Penutup Peneliti pun mengucapkan terima kasih untuk pembelajaran hari ini dan mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan materi untuk pertemuan berikutnya tentang keliling
segitiga.
Pembelajaran pada hari ini pun ditutup dengan menyampaikan salam penutup.
c. Pertemuan 3 Pertemuan keempat penelitian dilaksanakan pada Rabu, 1 Maret 2017 pada jam pelajaran pertama sampai kedua yaitu pukul 07.10 WIB – 08.30 WIB. Pada hari ini, peneliti kembali dibantu oleh dua orang observer yang bertugas untuk mengamati proses pembelajaran matematika yang menerapkan teori Van Hiele. Kedua observer itu adalah Bella Kusumawati dan Christiana M. V. A. Elannor yang merupakan mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2013. Agenda untuk pembelajaran hari ini adalah mempelajari keliling segitiga. 1) Kegiatan Pembukaan Pembelajaran
matematika
dimulai
dengan
saling
menyampaikan salam antara peneliti dan siswa. Peneliti juga tidak lupa menanyakan kabar siswa di kelas VII B. Setelah itu, peneliti mengecek kehadiran siswa dengan memanggil satu per satu nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
siswa. Pada hari ini, masih ada salah satu siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit. Kemudian, peneliti membagikan kertas origami kepada siswa untuk menuliskan nama panggilannya pada kertas tersebut dan menempelkannya pada bagian depan saku bajunya seperti pada pertemuan sebelumnya. Tujuannya agar peneliti mudah dalam menghafalkan nama siswa kelas itu. 2) Fase 1 : Informasi (Information) Pembelajaran matematika dilanjutkan dengan tanya jawab antara siswa dan guru tentang materi pada pertemuan sebelumnya yakni jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. Siswa pun menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Setelah itu, peneliti menyampaikan pentingnya mempelajari keliling segitiga dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk membuat pagar dari suatu bangunan atau taman. Kemudian, peneliti menyampaikan tujuan dan langkah-langkah untuk pembelajaran hari ini. 3) Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation) Pembelajaran
matematika
dilanjutkan
dengan
diskusi
kelompok. Peneliti meminta siswa untuk memperhatikan tulisan pada bagian belakang kartu nama yang mereka dapatkan. Ada lima jenis kata yang tertulis pada bagian belakang kartu nama tersebut yakni titik, sudut, garis, sisi dan segitiga. Bagi siswa yang memiliki kata yang sama berkumpul membentuk satu kelompok sehingga ada lima kelompok yang terbentuk. Setelah memastikan semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
siswa telah berkumpul bersama kelompoknya, peneliti lalu membagikan lembar kerja siswa dan alat peraga segitiga kepada setiap kelompok. Peneliti juga menyampaikan petunjuk dalam menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut. Untuk mengisi tabel tentang ukuran setiap sisi pada segitiga, siswa harus mengukur panjang sisinya dengan menggunakan penggaris dan menuliskan hasil pengukurannya pada tabel yang telah disediakan. Untuk mengisi tabel jumlah ketiga sisi segitiga, siswa menjumlahkan panjang ketiga sisi dari segitiga tersebut. Setelah mengisi tabel, siswa diminta untuk melengkapi titik-titik pada bagian kedua lembar kerja siswa tentang keliling segitiga untuk menemukan sendiri rumus dari keliling segitiga. Peneliti memantau proses diskusi yang berlangsung disetiap kelompok. Siswa sebagian besar masih bingung saat melengkapi titik-titik pada bagian kedua lembar kerja siswa. Peneliti pun mengarahkan siswa untuk membaca kembali pada bagian catatan yang menjelaskan tentang keliling suatu bangun. Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa untuk menyimpulkan keliling segitiga berdasarkan penjelasan keliling suatu bangun. Melalui proses ini, siswa diharapkan dapat menemukan sendiri rumus dari keliling segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
4) Fase 3 : Penjelasan (Explication) Setelah diskusi kelompok selesai, pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Peneliti meminta salah satu
kelompok
untuk
maju
dan
mempresentasikan
hasil
penyelidikannnya di depan kelas. Peneliti meminta kelompok lain untuk
memperhatikan
dengan
saksama
presentasi
sembari
mencocokan jawaban dengan kelompok presentasi. Pada saat presentasi
berakhir,
peneliti
memandu
siswa
lain
untuk
memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan terhadap kelompok yang melakukan presentasi. Peneliti juga memberikan penguatan atas presentasi yang telah dilaksanakan. 5) Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation) Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan latihan soal tentang keliling segitiga. Peneliti membagikan soal yang telah disiapkan kepada setiap siswa dan meminta siswa mengerjakannya secara individu. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakannya di papan tulis jika sudah selesai. Salah seorang siswa maju dan menyelesaikan soal di papan tulis. Setelah selesai, peneliti bersama siswa membahas sekaligus mengecek kembali pekerjaan
tersebut.
Peneliti
pun
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya agar dapat dikoreksi.
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
6) Fase 5 : Integrasi Sebelum mengakhiri pembelajaran, peneliti memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Empat orang siswa menyampaikan pendapatnya yakni hari ini mereka telah mempelajari tentang keliling segitiga. Kemudian, guru juga memandu
siswa
untuk
menyampaikan
perasaannya
atas
pembelajaran hari ini. Ada beberapa jawaban yang diberikan siswa yakni seru, menyenangkan dan bahagia. 7) Kegiatan Penutup Peneliti pun mengucapkan terima kasih untuk pembelajaran hari ini dan mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan materi untuk pertemuan berikutnya tentang luas segitiga. Pembelajaran pada hari ini pun ditutup dengan menyampaikan salam penutup.
d. Pertemuan 4 Pertemuan kelima penelitian dilaksanakan pada Kamis, 2 Maret 2017 pada jam pelajaran kedua sampai ketiga yaitu pukul 08.30 WIB – 09.10 WIB dan dilanjutkan pada pukul 09.25 WIB – 10.05 WIB. Pada hari ini, peneliti kembali dibantu oleh dua orang observer yang bertugas untuk mengamati proses pembelajaran matematika yang menerapkan teori Van Hiele. Kedua observer itu adalah Bella Kusumawati dan Christiana M. V. A. Elannor yang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2013. Agenda untuk pembelajaran hari ini adalah mempelajari luas segitiga. 1) Kegiatan Pembukaan Pembelajaran
matematika
dimulai
dengan
saling
menyampaikan salam antara peneliti dan siswa. Peneliti juga tidak lupa menanyakan kabar siswa di kelas VII B. Setelah itu, peneliti mengecek kehadiran siswa. Pada hari ini, semua siswa hadir dalam pembelajaran. Pada hari ini peneliti tidak membagikan kertas origami untuk kartu nama karena perlahan-lahan peneliti sudah mengingat nama siswa di kelas VII B. 2) Fase 1 : Informasi (Information) Pembelajaran matematika dilanjutkan dengan tanya jawab antara siswa dan guru tentang materi pada pertemuan sebelumnya keliling segitiga. Siswa pun menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Selain itu, peneliti juga mengajak siswa untuk mengingat kembali rumus untuk menentukan luas persegi panjang karena akan membantu siswa untuk menemukan rumus dari luas segitiga. Setelah itu, peneliti menyampaikan pentingnya mempelajari luas segitiga dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk mengukur luas
lahan
yang
berbentuk
segitiga.
Kemudian,
peneliti
menyampaikan tujuan dan langkah-langkah untuk pembelajaran hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
3) Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation) Pembelajaran
matematika
dilanjutkan
dengan
diskusi
kelompok. Peneliti meminta siswa untuk menyebutkan nomor satu sampai dengan lima secara berurutan. Bagi siswa yang bernomor satu membentuk kelompok 1, bagi siswa yang bernomor dua membentuk kelompok 2, bagi siswa yang bernomor tiga membentuk kelompok 3, bagi siswa yang bernomor empat membentuk kelompok 4, dan bagi siswa yang bernomor lima membentuk kelompok 5. Setelah memastikan semua siswa telah berkumpul bersama kelompoknya, peneliti lalu membagikan lembar kerja siswa dan alat peraga segitiga kepada setiap kelompok.
Peneliti
juga
menyampaikan
petunjuk
dalam
menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut. Untuk menemukan rumus dari luas segitiga, siswa melakukan aktivitas sesuai dengan yang telah dituliskan pada lembar kerja siswa yang dibagikan. Peneliti memandu siswa dalam proses melipat, menggunting dan menempelkan untuk membentuk dua segitiga sembarang yang kongruen menjadi sebuah persegi panjang. Melalui proses itu siswa bisa menentukan bahwa luas persegi panjang yang terbentuk sama dengan dua kali luas segitiga yang membentuknya. Langkah selanjutnya dikerjakan oleh siswa bersama dengan anggota kelompoknya dengan melengkapi titik-titik berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
penelitiannya bersama kelompok. Tujuannya agar siswa dapat menemukan sendiri rumus untuk menentukan luas bangun segitiga. 4) Fase 3 : Penjelasan (Explication) Setelah diskusi kelompok selesai, pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Peneliti meminta salah satu
kelompok
untuk
maju
dan
mempresentasikan
hasil
penyelidikannnya tentang luas segitiga di depan kelas. Peneliti meminta kelompok lain untuk memperhatikan dengan saksama presentasi sembari mencocokan jawaban dengan kelompok presentasi. Pada saat presentasi berakhir, peneliti memandu siswa lain untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan terhadap kelompok yang melakukan presentasi. Peneliti juga memberikan penguatan atas presentasi yang telah dilaksanakan dan mengoreksi kesalahan siswa dimana siswa menyebutkan tinggi persegi panjang yang seharusnya adalah lebar persegi panjang. 5) Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation) Pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan latihan soal tentang luas segitiga. Peneliti membagikan soal yang telah disiapkan kepada setiap siswa dan meminta siswa mengerjakannya secara individu. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakannya di papan tulis jika sudah selesai. Salah seorang siswa maju dan menyelesaikan soal di papan tulis. Setelah selesai, peneliti
meminta siswa tersebut
untuk
menjelaskan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
pekerjaannya dan meminta siswa yang lain untuk memperhatikan dengan saksama proses penyelesaiannya serta memberikan koreksi jika ada kesalahan dalam proses penyelesaian soal tersebut. Ada seorang siswa menyampaikan koreksian atas pekerjaan temannya yakni proses
dikoreksi menjadi
.
Peneliti pun meminta siswa yang menyelesaikan soal tersebut untuk membenarkan pekerjaannya dan mengucapkan terima kasih untuk koreksian yang diberikan. Peneliti memnadu para siswa untuk memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan kepada dua temannya yang berani mengerjakan dan menyampaikan pendapatnya tentang hasil pekerjaan mereka. Peneliti pun meminta para siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya agar dapat dikoreksi. 6) Fase 5 : Integrasi Sebelum mengakhiri pembelajaran, peneliti memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Empat orang siswa menyampaikan pendapatnya yakni hari ini mereka telah mempelajari tentang luas segitiga yang diperoleh melalui proses membentuk persegi panjang dari dua buah segitiga yang kongruen. Kemudian, guru juga memandu siswa untuk menyampaikan perasaannya atas pembelajaran hari ini. Ada beberapa jawaban yang diberikan siswa yakni menyenangkan, bahagia, seru dan asyik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
7) Kegiatan Penutup Peneliti pun mengucapkan terima kasih untuk pembelajaran hari ini dan mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti post tes tentang segitiga pada Sabtu, 4 Maret 2017. Pembelajaran pada hari ini pun ditutup dengan menyampaikan salam penutup.
B. Tabulasi Data 1. Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele Observasi pembelajaran dilakukan oleh dua orang pengamat pada setiap pertemuannya. Berikut adalah hasil pengamatannya dari kedua pengamat yang dirangkum pada setiap pertemuannya : Tabel 4.12. Keterlaksanaan Pembelajaran Indikator
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Keempat
1
√
√
√
√
2
√
√
√
√
3
√
√
√
√
4
√
√
√
√
5
√
√
√
√
6
√
√
√
√
7
√
√
√
√
8
√
√
√
√
9
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Indikator
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Keempat
10
√
√
√
√
11
√
√
√
√
12
√
√
√
√
13
√
√
√
√
14
√
√
√
√
15
√
√
√
√
16
√
√
√
√
17
√
√
√
√
18
-
√
√
√
19
√
√
√
√
20
-
√
√
√
21
-
√
√
√
22
√
√
√
-
23
-
√
√
-
24
√
√
√
-
25
√
√
√
-
26
√
√
√
√
27
√
√
√
√
Keterangan : √
: kegiatan yang tertera pada indikator terlaksana
-
: kegiatan yang tertera pada indikator tidak terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
2. Data Minat Belajar Siswa Berikut adalah data minat belajar siswa sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Tabel 4.13. Data Minat Belajar Matematika Siswa (Awal) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Siswa B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22
1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2
2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 1 3
3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2
4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3
5 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 2 4 3 2 3 2 2 4 2 3 1 3
6 3 1 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 1 3
7 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4
8 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 2 3 2 3 4 3
9 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 4 2 2 3 1 2 3 3 3 1 2
10 4 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 4 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3
11 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 4 2 3 1 3
12 2 3 3 3 2 1 4 2 2 3 2 4 2 3 2 4 4 2 2 3 2 2
13 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2
Nomor Soal 14 15 16 2 3 3 2 4 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 1 4 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 3 1 3 3 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2
17 1 2 2 3 2 1 1 3 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 3 1 1
18 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2
19 1 2 2 3 2 1 1 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1
20 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2
21 3 1 1 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2
22 2 2 2 4 2 2 1 3 3 3 3 4 2 3 3 1 2 3 2 2 1 2
23 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3
24 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2
25 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 1 2 3 4 3 4 2
Skor Total 64 57 59 71 63 51 50 67 64 62 58 89 55 59 66 56 54 75 58 66 56 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Siswa B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22
1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 1 1 4 2 3 3 1
2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 1 2 4 2 3 1 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2
4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2
5 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2
6 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 1 2 4 2 3 2 2
Tabel 4.14. Data Minat Belajar Matematika Siswa (Akhir) Nomor Soal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 3 2 4 3 3 4 2 3 4 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 4 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4 2 1 1 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 1 4 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 2 4 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 4 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2
20 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2
21 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 2 3 3 1 3 2 4 2 2 2
22 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2
23 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 1 3 2 3 3 3 2
24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 4 2
25 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2
Skor Total 70 69 72 73 74 62 66 68 64 63 67 92 59 70 62 52 59 78 64 71 58 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
3. Data Hasil Belajar Siswa Berikut adalah data hasil pre tes dan post tes siswa tentang materi segitiga : Tabel 4.15. Data Pre Tes Siswa
1 Skor Maks 3
Nomor Soal 2 3 4 Skor Skor Skor Maks Maks Maks 4 17 15
5 Skor Maks 19
Skor Total
2
12
17
2
2
4
10
0
2
4
2
10
1
0
14
2
2
19
B5
3
0
2
2
19
26
6
B6
1
1
2
15
12
31
7
B7
2
0
2
4
2
10
8
B8
2
0
2
2
2
8
9
B9
1
1
2
15
12
31
10
B10
1
0
2
2
2
7
11
B11
2
1
2
2
19
26
12
B12
2
0
17
2
10
31
13
B13
1
0
2
2
10
15
14
B14
2
0
2
2
18
24
15
B15
3
1
2
2
10
18
16
B16
0
0
2
2
2
6
17
B17
1
1
10
2
8
22
18
B18
1
2
0
2
2
7
19
B19
3
0
2
2
18
25
20
B20
3
2
2
15
2
24
No
Kode Siswa
1
B1
1
0
2
2
B2
2
0
3
B3
2
4
B4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
No
Kode Siswa
Nomor Soal
21
B21
3
0
2
2
2
Skor Total 9
22
B22
1
1
2
2
2
8
5 Skor Maks 19
Skor Total
Tabel 4.16. Data Post Tes Siswa
1 Skor Maks 3
Nomor Soal 2 3 4 Skor Skor Skor Maks Maks Maks 4 17 15
No
Kode Siswa
1
B1
1
1
2
4
2
10
2
B2
1
2
2
4
2
11
3
B3
1
0
17
4
16
38
4
B4
3
1
17
15
19
55
5
B5
1
1
13
15
19
49
6
B6
0
1
2
2
2
7
7
B7
2
1
17
15
19
54
8
B8
0
0
2
15
19
36
9
B9
3
3
12
14
12
44
10
B10
2
1
2
2
2
9
11
B11
3
2
15
4
2
26
12
B12
3
4
17
15
19
58
13
B13
1
1
2
15
16
35
14
B14
0
1
13
2
2
18
15
B15
2
1
4
4
2
13
16
B16
1
2
2
16
2
23
17
B17
1
2
2
10
2
17
18
B18
1
1
2
15
14
33
19
B19
2
2
16
14
17
51
20
B20
1
2
17
15
19
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
No
Kode Siswa
Nomor Soal
21
B21
2
3
2
15
16
Skor Total 38
22
B22
1
1
0
0
0
2
4. Data Wawancara Siswa Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan 10 orang siswa kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta untuk memperoleh data tambahan tentang minat siswa terhadap matematika : Tabel 4.17. Data Wawancara Siswa Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu A1 : E..Iya, emang suka dari dulu. menyukai pelajaran A2: Iya lumayan. Kadang suka kadang nggak. matematika ? Sukanya kalau lagi bisa, nggak sukanya kalo lagi bingung. B1 : Nggak, dari dulu emang nggak suka matematika. B2 : Nggak, nggak sukanya sejak SMP karena gurunya kasar kalo ngajar. C1 : Lumayan. Ya kadang suka, kadang nggak. Sukanya kalo hitung-hitungan, gag sukanya yang soal cerita-cerita gitu. D1 : Sedikit. Ya sedikit, setengah gag setengah iya. Nggak sukanya itu kalau hitunghitungan rumit, sukanya kalau hitunghitungannya gag rumit. D2 : Sedikit soalnya susah untuk menghitung aku mbak. Ya malas menghitungnya. E1 : Nggak, karena matematika itu agak sulit e bu. Hum sulitnya tuh kalau hitung salah, terus nganu kalau mau hitung lagi bingung tuh lo. E2 : Nggak suka karena gurunya. Dia e judes e bu. E misalnya tuh kalau salah itu ya bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Pertanyaan
Jawaban langsung kayak gitu, terus nek kita rame dikit padahal kita tuh nggak ikut-ikutan ya bu misalnya aku kan kan bu, aku tuh OSIS terus dibilangin kamu tuh OSIS terus gitu. Dulu pas SD senang bu matematika, pas SMP pertamanya tuh enak, terus pertengahan semester satu nah itu udah nggak enak tuh. F1 : Agak suka. Ya kalo pelajarannya nggak sulit ya suka, kalau sulit ya nggak suka.
Apakah kamu A1 : Iya, sok-sok iya, sok-sok gag. Iyanya pas mengumpulkan tugas udah ngerjain PR, kalo gagnya lupa ngerjain matematika tepat waktu PR. ? A2 : Iya. B1 : Gag. Soalnya belum ngedong terus kan nanti bisa tanya temen terus baru dikumpulin. B2 : Tepat waktu tapi gag pernah dicek kok, yow is. Kalau ngerjain tugas nggak dinilai tuh loh, cuman dikoreksi bareng-bareng aja, kita kerjain bareng-bareng aja. C1 : Kadang tepat waktu. Yo digarap sih tapi kadang aja tepat waktunya. D1 : Tidak, mengerjakannya.
karena
sering
lupa
D2 : Tidak karena lupa dikerjakan mbak. E1 : Nggak. Ya apa itu, sering lupa e bu di rumah, soalnya di rumah matematika itu jarang tak pelajari. E2 : Nggak pernah ngumpul aku bu. Aku tuh di rumah sibuk e bu, pulang jam 5 terus. Kan kalau Senin ada ekstra SMB, Selasa agak luang, Rabu itu futsal, Kamis volley, Jumat tonti kayak kemarin, Sabtu kayak hari ini selo. Nggak ada waktu luang, Minggu aku refreshing bu. F1 : Yo, kadang nggak kadang iya. Seringnya gag kak, kayak gitulah soalnya, sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu selalu A1 : Iya. bersemangat menjawab pertanyaan yang A2 : Ya…nggak terlalu semangat. Gimana ya kadang takut salah. diberikan guru ? B1 : Sedeng-sedengan. Gag semangat, gag malas juga. B2 : Nggak, kadang semangat. Kalo bisa ya semangat, kalau gag ya gag semangat. C1 : Kadang-kadang ya semangat. D1 : Tidak karena sulit pertanyaan dari gurunya. D2 : Tidak mbak, soalnya sulit jawabannya. E1 : Jarang, jarang semangat bu. E2 : Nggak. Yo tergantung opo yo, keadaan bu misalnya pusing. F1 : Nggak, nggak semangat kalo pelajarannya nggak sulit, eh pelajarannya sulit nggak semangat. Apakah kamu A1 : Gag, sering dikerjakan. seringkali mengabaikan A2 : Nggak, nggak terlalu. tugas matematika ? B1 : Kadang-kadang tak kerjakan, kadangkadang tak abaikan. Kalau dikerjain pas lagi pengen ngerjain, kalau pas malas tak abaikan. B2 : He’em, soalnya sulit mbak. Pas pertama itu mudah, lama kelamaan jadi sulit kok. C1 : Ya mengerjakan. D1 : Kadang dikerjakan mbak, tapi sering diabaikan. D2 : Iya, sering diabaikan soalnya malas ngitungnya tadi itu mbak. E1 : Nggak terlalu sih, tetap diusahakan untuk dikerjakan. E2 :Iya, sering. Ehm, selalu ding bu. F1 : Ya, ya dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu merasa A1 : Iya, betah. tidak betah di kelas saat pelajaran matematika A2 : Betah. berlangsung ? B1 : Nggak. Gurunya nyebelin. B2 : Nggak betah, ya karena itu tadi, gurunya galak. C1 : Iya. D1 : Dikit soalnya malas. Yo abis hitunghitungan terus mbak. D2 : Betah, ya pokoknya betah aja di kelas. E1 : Lumayan, soalnya gurunya kayak gitu e. Yo iya, soalnya gurunya kalau suruh kita maju toh, kalau nggak bisa dicubitin. E2 : Dibetah-betahin kok bu, sebenarnya nggak betah. Ya suasananya tuh loh bu bikin pusing. F1 : E kadang nggak, kadang betah. Nggak betahnya, yo pelajarannya sulit. Apakah kamu merasa A1 : Gag, semangat kok mbak. kantuk saat belajar A2 : Pernah. Soalnya bosan matematika ? pelajarannya bingung.
karena
B1 : Iya. Kadang-kadang sering merasa ngantuk, kadang-kadang gag. Kalau mulai ngantuk ngobrol sama teman biar gag ngantuk. B2 : Ho’o ngantuk. Ya nggak tau yo,gimana ya membosankan. Soalnya kalau gurunya nerangin suaranya kecil banget tuh loh. C1 : Kadang-kadang, kalau serius ya ngantuk, gag ngantukna pas bermain gitu. D1 :He’em karena pake kipas jadi semilir gitu jadinya ngantuk mbak. D2 : Pernah mbak kalo lagi gag ada gurunya kalo ada gurunya ya segar mbak hehehe. E1 : Nggak terlalu sih. Ya itu, kalau ngantuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Pertanyaan
Jawaban juga dimarahin e. E2 : Nggak, tegang bu karena gurunya tadi. F1 : Nggak kak, nggak ngantuk.
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan rasa suka atau rasa gemarmu pada pelajaran matematika ?
A1 : Iya. Em jadi lebih bisa mengerjakan soal-soal yang sebelumnya gag bisa jadi bisa. Terus kan juga membantu dalam ngerjaian UTS besok. A2 : Iya. Nggak banyak-banyak sih. Yo… kadang suka kadang nggak. B1 : Gag, gag ada efeknya. B2 : Lumayan, yo gag tau kan gag bisa diukur. Pokoknya kalau nyari-nyari caranya jadi lebih semangat. C1 : Iya,meningkat sekitar ehm sepuluh persen gitu hehehe. D1 : Dikit meningkatkan. Yo lebih suka matematika karena lebih dong sama materinya. D2 : Iya, jadi lumayan tahu, jadinya seneng. E1 : Ya, lumayan meningkatkan. E…jadi bisa teliti menghitungnya. E2 : Nggak, biasa aja. F1 : Iya, soalnya segitiga. Suka materi segitiga karena mudah.
Apakah kamu belajar A1 : Iya, kemauan sendiri. Ada waktu khusus matematika tanpa untuk belajar setiap malam, 2 – 3 jam. dipaksakan oleh siapa A2 : Nggak. Ya niat sendiri. pun ? B1 : Iya. Belajar karena kemauan sendiri. B2 : Nunggu, ya nunggu disuruh orang tua. C1 : Iya, kemauan sendiri. D1 : Iya, kemauan sendiri. Belajarnya satu jam setiap hari. D2 : Ndak, kemauan sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Pertanyaan
Jawaban E1 : Iya, keinginan sendiri. E2 : Nggak pernah belajar e bu. F1 : Nggak, dipaksakan orang lain. Yo orang tua.
Apakah kamu A1 : Soal cenderungnya kalo baru malas yang cenderung pasif dalam pasif, kalo baru lagi senang ya aktif tapi lebih diskusi kelompok ? seringnya ya aktif. A2 : Kadang aktif kadang nggak. Hmmm… aktifnya tuh kalo udah ngerti banget, kalo nggaknya tuh masih bingung gitu. B1 : E.. Piye yo. Yo aktif B2 : Ya ikut mikir, walaupun cuman setengah..hehehe C1 : Hum,nunggu diperintah teman. D1 : Aktif mbak, ya nggak nunggu disuruh teman-teman kalo mau kerjakan soal. D2 : Yo rajin ngerjain sendiri tanpa disuruh temen. E1 : Nggak, aktif bu. E2 : Aku aktif bu. F1 : Kadang pasif, kadang nggak. Pasifnya yo kayak kemarin kak, kelompoknya tuh cowokcowok. Apakah kamu kurang berminat mengikuti les tambahan meskipun nilai matematikamu rendah ?
A1 : Nggak, tapi sekarang cuma belajar mandiri aja. A2 : Iya, sekarang lagi ikut les tambahan. B1 : Iya. B2 : Berminat tuh. Dulu pernah ikut les tambahan tapi sekarang gag. C1 : Nggak, cuman belajar di sekolah tok. D1 : Nggak, cuman mau belajar di sekolah aja. D2 : Iya berminat mbak, kalo sekarang nggak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Pertanyaan
Jawaban ikut mbak. E1 : Nggak bu, ya cuman belajar mandiri aja. E2 : Tergantung orang tua e bu kalo aku yang nggak mau bu, sibuk bu. F1 : Iya kak, kalo sekarang nggak ikut kak.
Apakah kamu belajar A1 : Tidak, kemauan sendiri. matematika jika diingatkan oleh orang A2 : Nggak,emang keinginan sendiri. tua saja ? B1 : Nggak, kemauan sendiri. B2 : Iya. C1 : Nggak. Yo kemauan sendiri. D1 : Nggak, emang kemauan sendiri. D2 : Nggak, emang ada waktu khusus untuk belajar. Satu hari dua jam belajarnya. E1 : Nggak, emang udah ada jadwal belajarnya bu. E2 : Diingatkan orang tua juga aku nggak belajar bu. F1 : Iya. Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan keinginanmu untuk belajar matematika ?
A1 : Ya. Karna belajarnya itu menyenangkan, juga gurunya kemaren. A2 : Ya lumayan. Ee gimana ya,kayak pengen belajar matmatika gitu loh. B1 : Kadang-kadang pengen belajar, kadangkadang gag. B2 : Nggak, biasa aja. C1 : Ya meningkatkan. D1 : Iya, ya tadi itu lebih ngedong dan tau caranya. D2 : Iya, ehm…bisa menghitung tidak susah lagi. E1 :Lumayan bu. Ya jadi ingin lebih tau pelajaran matematika. Ya gimana ya, supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Pertanyaan
Jawaban besok kalau kerja itu, bisa opo tau cara ngitungnya gimana. E2 : Nggak bu, biasa aja. F1 : Nggak, yo gimana yo. Ya nggak apa apa, tetap malas aja.
Apakah kamu selalu berusaha memahami pelajaran matematika dengan bertanya kepada guru atau teman ?
A1: Iya. Tanyanya biasanya ke guru kalo gak teman. A2 : Iya, bertanya ke guru atau ke temanteman. B1 : Iya. Kadang nanya ke guru, kadang ke temen. B2 : Iya. Tanya sama teman, ke guru juga pernah. C1 :Iya, kadang tanya ke guru sama ke kakak. Kalau ke teman nggak pernah. D1 : Iya, seringnya nanya ke temen-temen, kalo ke guru jarang. D2 : Iya, tanya ke guru atau temen gitu mbak. E1 : Yo jarang e aku bu. Ya kalau temen sih sering bu, kalau ke guru jarang e aku bu takut dimarahin. E2 : Nggak. Ehm kalau tanya sama guru tergantung gurunya juga. Kalau sama temen itu kalau kita tanya misalnya pada pelajaran guru, kita tanya kita tuh dianggap rame tuh loh bu jadinya takut tanya. F1 : Iya, yo tanya ke temen sebangku atau guru gitu.
Apakah kamu selalu A1 : Iya. berusaha menyelesaikan tugas A2 : Ya nggak terlalu. Soalnya ada yang matematika yang susah itu ee. diberikan guru ? B1 : Iya. Tanya temen caranya, bukan tanya jawabannya. B2 : Iya, selalu berusaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Pertanyaan
Jawaban C1 : Hem, berusaha tapi ya itu kadang gag dikumpulin hehehe. D1 : Iya, selalu berusaha. D2 :Nggak terlalu karena susah soalnya. Ya paling usaha nanya ke temen mbak. E1 : Iya, berusaha. E2 : Tergantung inget apa nggak. Seringnya nggak inget. F1 : Yo tak usahain. Kalau pertanyaannya sulit ya biasanya nggak tak usahaian kalo sulit.
Apakah kamu merasa puas walaupun hanya mendapat nilai matematika setara KKM saja ?
A1 : Tidak. Maunya ya diatas KKM, sama ya bisa dapat minimal 90. A2 : Nggak, ya pengennya delapan puluhan. B1 : Puas. B2 : Nggak puas, pengennya minimal delapan puluh. C1 : Pengennya lebih dari itu. Kalau cuman tujuh puluh lima kecewa soalnya nilainya dikit hehehe. D1 : Nggak, pengennya diatas tujuh puluh lima. Minimal delapan puluh. D2 :Ndak, minimal delapan puluhlah. Ya caranya belajar lebih giat lagi. E1 : Iya, puas bu. Nggak mau lebih dari itu, susah e bu soalnya matematika tuh. E2 : Wow, puas aku bu. Eh KKMnya cuman 75 aja ? Weh berarti nggak. Pengennya delapan puluh. F1 : Puas mbak, kalau diatas delapan puluh yo aku tuh kaget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu mengerjakan tugas matematika saat ada A1 : Nggak. Jadi pulang sekolah langsung dikerjain hari itu juga pas pelajaran waktu luang saja ? matematika. A2 : Ya kayak bikin waktunya dari jam berapa sampai jam berapa gitu. B1 : Iya, saat pelajaran matematika aja. B2 : Ho’o nunggu waktu luang aja, sibuk soalnya mbak. C1 : Biasanya malam gitu. D1 : Iya, saat ada waktu luang aja. D2 :Ehm, iya mbak. Saat waktu luang aja. E1 :Ehm,iya nunggu waktu luang bu. E2 : Iya, kalau ada. F1 : Nunggu waktu luang mbak. Apakah kamu A1 : Nggak setiap hari sih, cuman jarang ato membaca materi ee yah sering tapi kalo ada waktu luang aja matematika jika ada kalo membaca. ulangan saja ? A2 : Ya kadang kalo mau,misalnya kalo besok matematika sekarang gitu bacanya. B1 : Iya. Bacanya pas ulangan aja. B2 : Nunggu ulangan aja mbak. Ada waktu khusus untuk belajar tapi kalo matematika itu males e. C1 : Hem, saat gag ada pekerjaan di rumah ya kadang-kadang aja. D1 : Iya, nunggu ulangan aja nggak setiap hari dibacanya. D2 : Iya mbak, kadang pas waktu belajar itu. E1 : Iya, nunggu ulangan aja bu. E2 : Nunggu ulangan bu. Ulangan yang kemarin pas ujian semester itu aku gag belajar, kemarin pas ulangan segitiga itu juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Pertanyaan
Jawaban nggak bu hehehe. F1 : Pas ulangan aja mbak.
Apakah kamu mudah menyerah saat menyelesaikan soal matematika yang sulit ?
A1 : Ya kalo ngerjainnya soalnya itu pertama ya diusaha dulu, kalo udah terasa nggak bisa, nggak tau sama yang mau ditanyain nggak ada, jadi terpaksa nggak dikerjain. A2 : Ya. Kadang iya kadang nggak. Ya kalo lagi pengen banget dikerjain, ya diusahain. Ya kalo lagi nggak ya dibiarin. B1 : Iya, kalau gag bisa ngawur aja. B2 : Iya, mudah menyerah. C1 : Iya. D1 :Nggak,biasanya tanya caranya ke guru atau teman terus coba dikerjakan. D2 : Tidak, ya nanya ke guru caranya terus dicoba. E1 : Ya kalau aku sih dikerjakan itu yang gampang dulu, yang sulit nanti nggak tak kerjain bu terus tanya temen di sekolah jawabannya bu. E2 : Nggaklah bu, yo nyontek. F1 : Iya mbak, yo kalo sulit biasanya nggak tak usahain.
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan semangatmu dalam belajar matematika ?
A1 : Iya. Kalo dulu tu pas pertama itu kan jadi nggak terlalu dong sama pelajaran matematika kan, terus jadi belajarnya cuman satu jam atau setengah jam. Sekarang lebih lama. A2 : Ya, lebih kayak lebih suka. Hmmm karena ya karena matematika itu nggak terlalu membingungkan. B1 : Ya, tapi tentang segitiga tok. B2 : Lumayan. Yo piye yo, yo kayak gitu. Nggak bisa dijelasin tapi meningkatlah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Pertanyaan
Jawaban C1 : Iya, lumayan meningkatkan. D1 :Iya, ya jadi lebih semangat belajar matematikanya. D2 :Meningkat, ya lebih mau belajar matematika lagi karena menyenangkan mbak pembelajarannya. E1 : Iya, ya lumayanlah. Sedikit ada perubahan. E2 : Tidak, biasa aja. F1 : Eh gimana yo, gag mbak biasa aja.
Bagaimana pendapatmu terkait pernyataan “Belajar matematika itu menyenangkan” ?
A1 : Ya setuju, menyenangkan.
ya
pelajarannya
ya
A2 : Ya karena lebih suka ngitung. B1 : Kadang menyenangkan, menyebalkan, tergantung gurunya.
kadang
B2 : Agak setuju, soalnya tuh kan kadangkadang menyenangkan, kadang-kadang gag. Kalau gurunya lagi baik aja menyenangkan. C1 : Setuju karena seru bagian ngitungnya. D1 : Iya setuju, menyenangkan. D2 : Iya setuju, eee soalnya sudah mengerti anunya mbak, ehm mengerti pertanyaannya. E1 : Kalo aku tuh ya sebenarnya matematika itu nyenengin, yang nggak nyenengin itu gurunya. E2 : Tidak senang, eh tidak setuju. Ya nggak tergantung gurunya. F1 : Yo gag setuju, sulit mbak. Apakah bersemangat mempelajari matematika ?
kamu A1 : Iya kalo belajar ya semangat materi A2 : Ya nggak terlalu banget. Biasa-biasa aja. B1 : Kadang semangat, kadang gag. B2 : Pas pertama-tama iki semangat, terus lama-lama gag karena itu, gurunya tadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Pertanyaan
Jawaban C1 : Kadang semangat kalau lagi seneng, kalau lagi nggak seneng ya nggak semangat. D1 : Iya, bersemangat. D2 : Iya, bersemangat mbak karena itu tadi sudah lebih paham. E1 : Ya semangat bu. E2 : Nggak bu. F1 : Yo kadang semangat, kadang malesmalesan tergantung materinya.
Apakah kamu A1 : Ya perasannya itu biasa aja. Nggak mengikuti pelajaran senang, nggak sedih juga. matematika dengan A2 : Ya kadang senang kadang sedih. perasaan bahagia ? Sedihnya kalo lagi bingung aja sama materinya. B1 : Iya, tapi gag selalu bahagia juga mbak. B2 : Hum, deg-degan soalnya itu, dianu gurunya tadi, kan aku pernah dicubit juga. C1 : Kadang seneng, bahagia karena sama temen-temen. D1 : Nggak,biasa aja. Ya kadang seneng, kadang nggak. D2 : Ehm nggak juga mbak, biasa aja. Gag sedih, gag bahagia juga. E1 :Ya biasa aja bu. Ya kalau salah jawab tuh, nanti guru deket wah deg-degan bu. E2 : Wow, tegang yo bu. F1 : Yo sedikit senang banyakan nggaknya. Menurutmu, apakah A1 : Nggak. Karena aku suka. belajar matematika itu A2 : Nggak, soalnya sekarang tuh les-lesan. membosankan ? Itu setiap hari matematika terus jadi dikasih PR hari ini langsung dikerjakan. B1 : Ya, kadang membosankan, kadang menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Pertanyaan
Jawaban B2 : Nggak juga ding. Ya, tergantung materinya. C1 : Ya, kadang-kadang membosankan. D1 : Dikit membosankan kayak kalau pas hitung-hitungan kayak pecahan gitu. D2 : Tidak membosankan juga mbak. E1 : Kalo matematika sih nggak, nggak buat bosan. Gurunya yang buat bosan juga. E2 : Iya, tergantung gurunya juga bu. Ya kalau gurunya kayak gini bosan, kalau gurunya apik nggak bosan. F1 : Iya, membosankan mbak.
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika membuatmu merasa senang dalam belajar matematika ?
A1 : Ya, karena dalam pelajaran itu lebih langsung mengerti. A2 : Ya meningkat jadi lebih suka aja. B1 : Iya B2 : Nggak juga, lumayanlah mbak. C1 : Iya, karena ada game-gamenya yang kelompok-kelompokkan itu bu, yang bagian mengukur itu. D1 : Iya, ya senang karena jadi lebih tahu. D2 : Iya karena seru pas diskusi kelompoknya kayak mengukur sudut gitu mbak. E1 : Senang, karena nggak diajar guru. E2 : Seneng bu nek sama ibunya, bebas bu. Iya, yo gimana ya bu, kalau sama guru kita ngomong dikit aja disalah-salahin membawa nama OSIS juga. F1 : Yo piye yo, nggak mbak.
Apakah kamu bertanya A1 : Iya. jika ada materi matematika yang tidak A2: Kadang nanya kadang nggak. Nanyanya ke guru kadang teman. dipahami ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Pertanyaan
Jawaban B1 : Gag bertanya. B2 : Iya. Nanya ke guru atau teman. C1 : Iya, nanya ke kakak atau teman-teman. D1 : Iya, nanya ke teman atau guru. D2 : Iya, tanya ke gurunya. E1 : Ya, sering e. Ya bertanya ke temen, kalo orang tua sih di rumah kan aku tinggalnya sama si mbah to bu jadi nggak tanya. E2 : Nggak bu. F1 : Iya, tanya ke temen sebangku atau depannya. Kalo ke guru sedikit, takut dimarahin sama guru.
Apakah kamu mendengarkan secara saksama pendapat yang diberikan oleh teman selama pembelajaran ?
A1 : Ya, karena bisa aja jawabannya itu benar atau ada pertanyaan yang belum bisa dijelasin. A2 : Ya dengarin biar ngerti aja. B1 : Iya,mendengarkan. B2 : Nggak. Yo aku kadang iki sok ngobrol sendiri, jadi gag terlalu dengerin pendapat temanku. C1 : Iya mendengarkan bu. D1 : Tidak, ya malas aja dengernya mbak. D2 : Agak-agak, ya gag selalu saya dengarkan. Kalau tidak ribut ya saya dengarkan kalau ribut ya nggak didengarkan. E1 : Ya, sering didengarkan. Ya karena pentingnya itu ada sedikit, sedikit gag. E2 : Tapi kalau nyampaiin pendapat dimarahin gurunya gimana. Tapi nanti aku yang disalahin e. Yo kan mendengarkan, kan misalnya temenku disebelah atau belakang kan kita harus nengok toh, terus sama gurunya itu langsung dimarah-marahin gitu. F1 : Yo didengarkan, siapa tau penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu malu A1 :Nggak malu. untuk bertanya jika ada materi yang tidak A2 : Ya pernah malu tapi nggak terlalu. dipahami ? B1 : Nggak malu mbak. B2 : Nggak, nggak malu. C1 : Malu kalo gag dong terus takut dimarahin gurunya. D1 : Nggak, nggak malu mbak. D2 : Tidak malu mbak. E1 : Nggak malu bu. E2 : Nggak malu. F1 : Nggak malu. Apakah kamu lebih memilih untuk diam jika tidak memahami materi matematika yang disampaikan ?
A1 : Mending bertanya. A2 : Nggak juga. Tetap berusaha nanya. Kalo lagi malu ke guru yah tanyanya ke teman. B1 : Iya. B2 : Nggak, bertanya aja. C1 : Iya, diem aja. D1 : Nggak, nanya temen gitu. D2 : Nggak, bertanya ke guru tadi. E1 : Nggak, tanya. E2 : Iya, diem bu. F1 : Ehm yo gag, tanya gitu.
Apakah kamu takut A1 : Nggak takut. bertanya jika ada materi matematika A2 : Ya…. Kadang takut kadang nggak. Yo gimana yo nanti takutnya kayak misalnya yang tidak dipahami ? yang pada bisa aku aja yang nggak bisa nanti disorak-sorakin. B1 : Takut dikit sama gurunya. B2 : Nek ke teman sih gag, kalau ke guru rada takut dimarahin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Pertanyaan
Jawaban C1 : Iya, takut kalo nanya ke gurunya. D1 : Kalo sama temen nggak takut mbak, tapi kalo sama gurunya takut. Takut dimarahin mbak. D2 : Tidak takut mbak. E1 : Yo kalau tanya sama guru takut, tanya sama temen nggak. E2 : Iya bu. F1 : Kalo ke temen nggak, kalo ke gurunya takut mbak.
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan perhatianmu selama pembelajaran matematika berlangsung ?
A1 : Ya, meningkat fokus dalam belajar matematika. A2 : Ya meningkatlah dikit-dikit. Dikitdikitnya itu yah kayak pengennya itu belajar matematika itu loh. B1 : Iya. B2 : Ehm, nggak tau tapi kayaknya tetap aja hehehe. C1 : Iya. D1 : Iya, yo jadi lebih fokus pas ikut pelajaran matematika mbak. D2 : He’em, lebih fokus supaya dapat nilai tinggi mbak hehehe. E1 : Iya, jadi lebih fokus. Apa itu, kalau nggak fokus tuh aku nggak dong tuh loh aku bu. Ya kadang-kadang dong, kadang-kadang nggak. E2 : Nggak juga, biasa aja. F1 : Hum sedikit, yo materinya sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Pertanyaan
Jawaban
Pertanyaan Tambahan A1 & A2 : Nilaimu meningkat dengan pesat antara pre tes dan post tes, bisakah kamu menceritakan alasannya ?
A1 : Karena dalam pengajaran kak Frinch kemaren tuh perasaan saya tuh lebih senang dan lebih langsung mengerti dalam pelajaran itu dan dalam pelajaran itu saya aktif. Dalam belajar pun saya lebih serius dan ingin tahu belajar matematika. A2 : Soalnnya nggak terlalu sulit, terus lebih paham sama materinya.
B1 : Yo…aku kan suka rame sendiri terus gag B1 & B2 : Nilaimu memperhatiin jadi nilainya masih sama tidak mengalami semua. Terus aku juga gag dengerin perubahan, mengapa penjelasan sama malamnya gag belajar juga. hal itu terjadi ? B2 : Kurang konsentrasi, terus lupa rumus sama sifat-sifatnya segitiga tuh loh. Malamnya nggak belajar juga soalnya temanteman juga gag belajar.
C1: Nilaimu menurun C1 : Soalnya rame sendiri mbak terus dengan pesat antara pre malamnya gag belajar. tes dan post tes, bisa kamu ceritakan alasannya ?
D1 & D2 : Minatmu dalam belajar matematika mengalami peningkatan, bisakah kamu menceritakan alasannya ?
D1 : Hum, ya karena suka belajar matematikanya soalnya udah ngerti itu tadi mbak.
E1 & E2 : Minatmu dalam belajar matematika tidak mengalami peningkatan, bisakah kamu menceritakan
E1 :Ya itu bu, karena gurunya itu bu, sering kalau diterengin aku nggak dong e bu jadi aku udah terlanjur malas jadi nggak dong. Kalau udah di suruh ngerjain soal latihan aku pasti tanya teman lagi.
D2 : Karena sudah paham mbak dengan materinya yang sudah diajarkan.
E2 : Wah, tergantung gurunya, wes medeni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Pertanyaan
Jawaban
alasannya ?
Jadi nggak ada pengaruhnya bu.
C1 & F1 : Minatmu dalam belajar matematika menurun, bisakah kamu menceritakan alasannya ?
C1 : Takut mbak sama gurunya. Main tangan soalnya. F1 : Ehm, soalnya tuh mbaknya baik, njuk terus piye yo, terus tak abaikan gitu loh. Yo kayak gitulah pokoknya gag suka matematika mbak.
C. Analisis Data 1. Analisis
Data
Pengamatan
Keterlaksanaan
Pembelajaran
yang
Menggunakan Teori Van Hiele Berdasarkan data hasil pengamatan kedua pengamat, adapun persentase keterlaksanaan pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele pada setiap pertemuannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.18. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
85,19%
100%
100%
85,19%
Tabel
diatas
menunjukkan
bahwa
persentase
keterlaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele pada ketiga pertemuan berada pada kategori baik sekali (
). Oleh karena
itu, dapat disimpulkan pembelajaran dengan menerapkan teori Van Hiele telah terlaksana di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada materi Segitiga. Meskipun begitu, masih ada beberapa kekurangan yang selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
proses pembelajaran dilakukan pada setiap pertemuannya dan akan dibahas pada bagian pembahasan.
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa Analisis dilakukan dengan menghitung skor total dari semua item pada setiap siswa. Kemudian, skor yang diperoleh dipadankan dengan kategori minat siswa pada tabel 3.7. sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.19. Kategori Minat Awal Siswa
Kode Siswa
Skor Total
Kategori
B1
64
Tinggi
B2
57
Rendah
B3
59
Rendah
B4
71
Tinggi
B5
63
Tinggi
B6
51
Rendah
B7
50
Rendah
B8
67
Tinggi
B9
64
Tinggi
B10
62
Rendah
B11
58
Rendah
B12
89
Sangat Tinggi
B13
55
Rendah
B14
59
Rendah
B15
66
Tinggi
B16
56
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Kode Siswa
Skor Total
Kategori
B17
54
Rendah
B18
75
Tinggi
B19
58
Rendah
B20
66
Tinggi
B21
56
Rendah
B22
58
Rendah
Data pada tabel diatas dirangkum dengan mengelompokannya berdasarkan kategori yang sejenis. Kemudian, dihitung persentase banyaknya
siswa
pada
setiap
kategori
yang
sejenis.
Hasil
pengelompokannya disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.20. Pengelompokan Minat Awal Siswa Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
1 8 13 0
4,55% 36,36% 59,09% 0%
Hal yang sama juga dilakukan untuk menganalisis data minat belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teori Van Hiele. Pertama-tama dengan menghitung skor total setiap siswa kemudian dipadangkan dengan kategori minat pada tabel 3.7, sehingga diperoleh data sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Tabel 4.21. Kategori Minat Akhir Siswa
Kode Siswa
Skor Total
Kategori
B1
70
Tinggi
B2
69
Tinggi
B3
72
Tinggi
B4
73
Tinggi
B5
74
Tinggi
B6
62
Rendah
B7
66
Tinggi
B8
68
Tinggi
B9
64
Tinggi
B10
63
Tinggi
B11
67
Tinggi
B12
92
Sangat Tinggi
B13
59
Rendah
B14
70
Tinggi
B15
62
Rendah
B16
52
Rendah
B17
59
Rendah
B18
78
Tinggi
B19
64
Tinggi
B20
71
Tinggi
B21
58
Rendah
B22
54
Rendah
Data pada tabel diatas dirangkum dengan mengelompokannya berdasarkan kategori yang sejenis. Kemudian, dihitung persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
banyaknya
siswa
pada
setiap
kategori
yang
sejenis.
Hasil
pengelompokannya disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.22. Pengelompokan Minat Akhir Siswa Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
1 14 7 0
4,55% 63,64% 31,82% 0%
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Analisis data hasil belajar siswa dilakukan dengan menghitung nilai akhir berdasarkan rumus yang tertera pada Bab III. Selanjutnya nilai akhir setiap siswa dibandingkan dengan kategori hasil belajar sesuai tabel 3.5. dan KKM untuk mata pelajaran matematika yakni 75. Jika nilai akhir siswa lebih dari atau sama dengan 75 maka siswa dinyatakan lulus, namun jika nilai akhir siswa kurang dari 75 maka siswa dinyatakan tidak lulus. Berikut hasil analisis data hasil belajar siswa pada pre tes. Tabel 4.23. Hasil Analisis Pre Tes Siswa Kode Siswa
Nilai Akhir
Kategori Hasil Belajar
Keterangan
B1
29,31
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B2
17,24
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B3
17,24
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B4
32,76
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B5
44,83
Sangat Kurang
Tidak Lulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Kode Siswa
Nilai Akhir
Kategori Hasil Belajar
Keterangan
B6
53,45
Kurang
Tidak Lulus
B7
17,24
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B8
13,79
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B9
53,45
Kurang
Tidak Lulus
B10
12,07
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B11
44,83
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B12
53,45
Kurang
Tidak Lulus
B13
25,86
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B14
41,38
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B15
31,03
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B16
10,34
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B17
37,93
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B18
12,07
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B19
43,10
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B20
41,38
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B21
15,52
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B22
13,79
Sangat Kurang
Tidak Lulus
Data pada tabel diatas dirangkum dengan mengelompokannya berdasarkan kategori dan keterangan yang sejenis. Kemudian, dihitung persentase banyaknya siswa pada setiap kategori dan keterangan yang sejenis. Hasil pengelompokannya disajikan pada kedua tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Tabel 4.24. Pengelompokan Pre Tes Siswa (Kategori Hasil Belajar) Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat baik
0
0%
Baik
0
0%
Cukup
0
0%
Kurang
3
13,64%
Sangat kurang
19
86,36%
Tabel 4.25. Pengelompokan Pre Tes Siswa (KKM) Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Lulus Tidak Lulus
0 22
0% 100%
Selain data hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan teori Van Hiele, analisis data hasil belajar juga dilakukan untuk data post tes siswa. Berikut hasil analisis data hasil belajar siswa pada post tes. Tabel 4.26. Hasil Analisis Post Tes Siswa Kode Siswa
Nilai Akhir
Kategori Hasil Belajar
Keterangan
B1
17,24
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B2
18,97
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B3
65,52
Cukup
Tidak Lulus
B4
94,83
Sangat Baik
Lulus
B5
84,48
Sangat Baik
Lulus
B6
12,07
Sangat Kurang
Tidak Lulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Kode Siswa
Nilai Akhir
Kategori Hasil Belajar
Keterangan
B7
93,10
Sangat Baik
Lulus
B8
62,07
Cukup
Tidak Lulus
B9
75,86
Baik
Lulus
B10
15,52
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B11
44,83
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B12
100
Sangat Baik
Lulus
B13
60,34
Cukup
Tidak Lulus
B14
31,03
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B15
22,41
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B16
39,66
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B17
29,31
Sangat Kurang
Tidak Lulus
B18
56,90
Cukup
Tidak Lulus
B19
87,93
Sangat Baik
Lulus
B20
93,10
Sangat Baik
Lulus
B21
65,52
Cukup
Tidak Lulus
B22
3,45
Sangat Kurang
Tidak Lulus
Data pada tabel diatas dirangkum dengan mengelompokannya berdasarkan kategori dan keterangan yang sejenis. Kemudian, dihitung persentase banyaknya siswa pada setiap kategori dan keterangan yang sejenis. Hasil pengelompokannya disajikan pada kedua tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Tabel 4.27. Pengelompokan Post Tes Siswa (Kategori Hasil Belajar) Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat baik
6
27,27%
Baik
1
4,55%
Cukup
5
22,73%
Kurang
0
0%
Sangat kurang
10
45,45%
Tabel 4.28. Pengelompokan Post Tes Siswa (KKM) Kategori
Jumlah Siswa
Persentase
Lulus Tidak Lulus
7 15
31,82% 68,18%
4. Analisis Data Wawancara Siswa Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 siswa dari kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.29. Hasil Analisis Wawancara Siswa No 1
Pertanyaan
Kesimpulan
Apakah kamu menyukai Berdasarkan wawancara yang pelajaran matematika ? dilakukan, jawaban yang diberikan setiap siswa berbeda-beda. Ada siswa yang memang menyukai matematika sejak dulu, ada yang kurang menyukai bahkan ada yang tidak menyukai pelajaran matematika. Alasan siswa yang kurang menyukai matematika adalah mereka terkadang bingung dengan materi yang dibahas, siswa yang bersangkutan kurang suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
No
Pertanyaan
Kesimpulan dengan soal berbentuk cerita serta kurang suka dengan hitunghitungan apalagi hitung-hitungan yang rumit. Sementara, alasan siswa yang tidak menyukai matematika adalah matematika masih dianggap sulit dan suasana dalam belajar matematika yang kurang menyenangkan.
2
Apakah kamu Sebagian besar siswa tidak mengumpulkan tugas mengumpulkan tugas tepat waktu matematika tepat waktu ? karena masih belum memahami materi yang dipaparkan di kelas, tidak ada umpan balik bagi siswa jika sudah mengumpulkan tugas, dan siswa jarang mempelajari kembali materi sesampainya di rumah sehingga sering lupa jika ada tugas.
3
Apakah kamu selalu bersemangat menjawab pertanyaan yang diberikan guru ?
4
Apakah kamu mengabaikan matematika ?
5
Apakah kamu merasa tidak Dari wawancara yang dilakukan, betah di kelas saat pelajaran peneliti menemukan dua jawaban matematika berlangsung ? yang berbeda. Ada siswa yang betah di kelas saat pelajaran namun
Sebagian besar siswa kurang bersemangat menjawab pertanyaan karena takut jawaban yang diberikan salah dan seringkali pertanyaan yang diberikan guru dirasa sulit oleh siswa.
seringkali Berdasarkan wawancara yang tugas dilakukan, jawaban yang diberikan siswa bervariasi. Ada siswa yang sering mengabaikan tugas matematika yang diberikan karena malas mengerjakan dan materi yang berkaitan dengan tugas tersebut sulit namun ada juga siswa yang sering mengerjakan tugas yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
No
Pertanyaan
Kesimpulan ada siswa yang tidak betah karena suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan serta mereka menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit.
6
Apakah kamu kantuk saat matematika ?
7
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan rasa suka atau rasa gemarmu pada pelajaran matematika ?
8
Apakah kamu belajar Ada siswa yang belajar karena matematika tanpa dipaksakan orang lain seperti orang dipaksakan oleh siapa pun ? tua namun sebagian siswa belajar karena keinginan sendiri bahkan mereka memiliki waktu khusus untuk belajar setiap harinya misalnya 1 jam atau bahkan 2 – 3 jam setiap harinya.
9
Apakah kamu cenderung Ada siswa yang pasif namun ada pasif dalam diskusi juga yang aktif dalam diskusi kelompok ? kelompok. Siswa cenderung aktif jika sudah paham dengan materi yang dipaparkan, sedangkan siswa
merasa Sebagian besar siswa pernah belajar merasa ngantuk saat belajar matematika khususnya di kelas karena pelajarannya yang kadang membosankan dan terkesan serius. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa, sebagian besar siswa yang diwawancarai berpendapat bahwa penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan rasa gemar mereka terhadap pelajaran matematika karena lebih bisa mengerjakan soal-soal yang sebelumnya tidak bisa dikerjakan, lebih semangat dalam mencari cara menyelesaikan soal, lebih paham dengan materi yang disampaikan, lebih teliti dalam menghitung terlebih dalam aktivitas mengukur panjang sisi dan besar sudut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
No
Pertanyaan
Kesimpulan cenderung pasif jika masih bingung dengan materi yang disampaikan atau kurang suka dengan anggota kelompoknya.
10
Apakah kamu kurang berminat mengikuti les tambahan meskipun nilai matematikamu rendah ?
11
Apakah kamu belajar Sebagian besar siswa belajar karena matematika jika diingatkan kemauan sendiri, namun masih ada oleh orang tua saja ? siswa yang belajar jika diingatkan orang tua saja.
12
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan keinginanmu untuk belajar matematika ?
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, sebagian besar siswa saat ini tidak mengikuti les tambahan. Namun mereka memiliki keinginan untuk mengikuti les tambahan jika nilai mereka rendah dan orang tua mereka mengijinkan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, diperoleh informasi dari 10 orang siswa, ada 7 orang siswa yang menjawab bahwa pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele meningkatkan keinginannya untuk belajar matematika karena pembelajaran yang dilakukan menyenangkan sehingga lebih mudah dalam memahami materi, lebih paham cara menyelesaikan soal, ingin lebin tahu matematika agar bisa mengerjakan soal saat ujian. Namun, ada 3 orang yang menjawab bahwa pembelajaran yang menerapkan teori Van Hiele tidak meningkatkan keinginannya untuk belajar matematika. Mereka tidak merasakan pengaruh pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
No
Pertanyaan
Kesimpulan
13
Apakah kamu selalu berusaha memahami pelajaran matematika dengan bertanya kepada guru atau teman ?
Hampir semua siswa yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka akan berusaha memahami materi matematika dengan bertanya. Jika mereka takut untuk bertanya kepada guru maka mereka akan bertanya kepada teman yang telah paham dengan materi tersebut.
14
Apakah kamu selalu berusaha menyelesaikan tugas matematika yang diberikan guru ?
Jawaban yang diberikan siswa bervariasi, ada yang selalu berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan misalnya dengan bertanya kepada teman cara penyelesaiannya namun kadang mereka tidak berusaha karena soal yang diberikan dirasa sulit sehingga jawabannya pun sulit diperoleh.
15
Apakah kamu merasa puas walaupun hanya mendapat nilai matematika setara KKM saja ?
Dari 10 orang siswa yang diwawancarai, ada 2 orang siswa yang menjawab puas jika mendapat nilai setara KKM dan ada 8 orang siswa yang tidak puas jika hanya mendapat nilai setara KKM. Alasan siswa puas karena mereka menganggap matematika itu sulit sehingga mereka sangat bahagia jika nilai mereka sudah mencapai KKM, sedangkan 8 lainnya ingin mendapat nilai lebih tinggi karena menurut mereka nilai 75 itu sangat sedikit sehingga mereka akan belajar lebih giat agar mendapat nilai minimal 80.
16
Apakah kamu mengerjakan Dari 10 siswa yang diwawancarai,7 tugas matematika saat ada siswa menjawab mereka waktu luang saja ? mengerjakan tugas matematika saat ada waktu luang saja sedangkan tiga lainnya mengerjakan tugas matematika pada saat waktu khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
No
Pertanyaan
Kesimpulan belajar.
17
Apakah kamu membaca Sebagian besar siswa membaca materi matematika jika ada materi matematika menunggu ada ulangan saja ? ulangan saja, namun ada juga siswa yang membaca materi matematika pada malam hari sebelum pelajaran matematika dan pada waktu belajar di rumah yang telah dibuat.
18
Apakah kamu mudah menyerah saat menyelesaikan soal matematika yang sulit ?
Ada siswa yang mudah menyerah namun ada yang tidak saat menyelesaikan soal matematika yang sulit. Siswa yang tidak mudah menyerah biasanya mencoba menyelesaikan terlebih dahulu lalu menanyakan kepada guru atau teman jika mengalami kesulitan. Namun, jika soal yang diberikan masih belum bisa diselesaikan maka mereka tidak mengusahakannya lagi.
19
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan semangatmu dalam belajar matematika ?
Ada siswa yang merasa biasa saja dengan pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele namun sebagian besar siswa merasa mereka mengalami peningkatan semangat dalam belajar matematika misalnya jam belajar matematika lebih lama dari biasanya, lebih ingin belajar matematika karena pembelajarannya menyenangkan dan tidak membingungkan.
20
Bagaimana pendapatmu terkait pernyataan “Belajar matematika itu menyenangkan” ?
Sebagian besar siswa yang diwawancarai berpendapat mereka setuju bahwa belajar matematika itu menyenangkan karena mereka senang dengan hal yang berkaitan dengan menghitung namun masih ada siswa yang menganggap belajar matematika itu tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
No
Pertanyaan
Kesimpulan menyenangkan karena materi matematika dianggap sulit dan guru yang kurang menyenangkan.
21
Apakah kamu bersemangat Sebagian besar siswa menjawab mempelajari materi mereka bersemangat saat matematika ? mempelajari matematika namun semuanya tetap bergantung pada materi dan keadaan psikologis siswa. Jika siswa merasa senang maka mereka bersemangat,namun jika tidak mereka tidak bersemangat dalam mempelajari matematika.
22
Apakah kamu mengikuti Perasaan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika pelajaran matematika bervariasi. dengan perasaan bahagia ? Siswa terkadang merasa senang, terkadang sedih, terkadang merasa grogi jika tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan kadang merasa tegang jika nuansa pembelajarannya cenderung serius.
23
Menurutmu, apakah belajar Ada siswa yang menganggap matematika itu belajar matematika itu tidak membosankan ? membosankan karena ia memang menyukai pelajaran matematika, namun siswa yang lain berpendapat kadang belajar matematika itu menyenangkan dan kadang tidak menyenangkan. Hal ini bergantung pada suasana pembelajaran dan materi yang diajarkan.
24
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika membuatmu merasa senang dalam belajar matematika ?
Ada siswa berpendapat bahwa penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika tidak membuat mereka semakin merasa senang dalam belajar matematika. Namun, sebagian besar siswa yang diwawancarai berpendapat bahwa pembelajaran yang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
No
Pertanyaan
Kesimpulan teori Van Hiele membuat mereka semakin senang belajar matematika karena metode yang digunakan membuat mereka lebih senang dalam belajar sehingga lebih mengerti materi yang diajarkan.
25
Apakah kamu bertanya jika Sebagian besar siswa yang ada materi matematika yang diwawancarai menjawab mereka tidak dipahami ? akan bertanya jika ada materi yang tidak dipahami baik itu bertanya kepada guru atau teman di sekolah maupun bertanya kepada kakak atau orang tua di rumah.
26
Apakah kamu mendengarkan secara saksama pendapat yang diberikan oleh teman selama pembelajaran ?
27
Apakah kamu malu untuk Hampir semua siswa menjawab bertanya jika ada materi mereka tidak malu bertanya jika yang tidak dipahami ? ada materi yang tidak dipahami.
28
Apakah kamu lebih memilih untuk diam jika tidak memahami materi matematika yang disampaikan ?
29
Apakah kamu takut Sebagian besar siswa takut bertanya bertanya jika ada materi jika ada materi yang tidak dipahami matematika yang tidak karena gengsi dan tidak ingin dipahami ? ditertawakan teman-teman sekelas
Ada siswa yang menjawab bahwa mereka mendengarkan dengan saksama pendapat yang diberikan temannya karena mereka beranggapan jawaban yang diberikan temannya mungkin saja penting dan memberikan pengetahuan baru bagi mereka. Namun, ada juga siswa yang tidak mendengarkan karena kurang serius selama pembelajaran berlangsung dan malas mendengarkan apalagi jika kondisi kelas kurang kondusif.
Hampir semua siswa menjawab mereka akan lebih memilih bertanya jika ada materi yang tidak mereka pahami dibandingkan hanya diam saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
No
Pertanyaan
Kesimpulan dan takut dimarahi guru. Namun, ada siswa yang tidak merasa takut bertanya jika tidak paham dengan materi yang diajarkan.
30
Apakah penerapan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika meningkatkan perhatianmu selama pembelajaran matematika berlangsung ?
31
Pertanyaan Tambahan
Sebagian besar siswa berpendapat bahwa pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele membuat mereka semakin fokus karena lebih ingin belajar matematika agar bisa memperoleh nilai yang tinggi saat ulangan. Namun, ada beberapa siswa yang merasa tidak mengalami perubahan setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele karena menurut mereka materi yang dipaparkan sulit.
Beberapa alasan yang disampaikan siswa yakni lebih senang saat A1 & A2 : Nilaimu belajar matematika dan aktif selama meningkat dengan pesat pembelajaran sehingga mudah antara pre tes dan post tes, paham dengan materi yang dibahas. bisakah kamu menceritakan alasannya ?
B1 & B2 : Nilaimu tidak Beberapa alasan yang disampaikan mengalami perubahan, siswa yakni mereka kurang fokus mengapa hal itu terjadi ? dan konsentrasi selama proses pembelajaran sehingga tidak mendengarkan dengan baik penjelasan yang diberikan guru atau teman sekelasnya. Selain itu,kurang mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti post tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
No
Pertanyaan
Kesimpulan
C1: Nilaimu menurun dengan pesat antara pre tes dan post tes, bisa kamu ceritakan alasannya ?
Beberapa alasan yang disampaikan siswa yakni sering tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru atau teman serta kurang mempersiapkan diri untuk mengikuti post tes.
D1 & D2 : Minatmu dalam belajar matematika mengalami peningkatan, bisakah kamu menceritakan alasannya ?
E1 & E2 : Minatmu dalam belajar matematika tidak mengalami peningkatan, bisakah kamu menceritakan alasannya ?
Dari wawancara, peneliti memperoleh informasi bahwa siswa lebih suka belajar matematika karena mereka menjadi paham dengan materi yang diajarkan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai siswa tersebut pada post tes segitiga.
Berdasarkan hasil wawancara, minat siswa tidak mengalami peningkatan karena mereka sudah terlanjur tidak suka dengan matematika sehingga tidak mudah untuk membuat mereka kembali menyukai matematika.
C1 & F1 : Minatmu dalam belajar matematika Dari wawancara yang dilakukan, menurun, bisakah kamu minat siswa menurun karena mereka tidak suka dengan pelajaran menceritakan alasannya ? matematika jadi mereka sulit menyukai lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
D. Pembahasan 1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Teori Van Hiele Pembelajaran matematika dengan menggunakan teori Van Hiele telah dilaksanakan di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele terdiri atas beberapa fasefase yakni fase informasi, fase orientasi langsung, fase penjelasan, fase orientasi bebas dan fase integrasi. Kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan teori Van Hiele terlaksana selama empat kali pertemuan. a. Pertemuan Pertama Persentase
keterlaksanaan
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pertemuan pertama adalah 85,19%. Pada pertemuan pertama ada 23 dari 27 indikator pembelajaran dengan menggunakan
teori
Van
Hiele
dilaksanakan
dalam
proses
pembelajaran. Indikator yang tidak terlaksana pada pertemuan pertama adalah guru menyiapkan siswa untuk mengerjakan latihan soal, guru mendorong siswa untuk mengerjakan soal dengan menggunakan strateginya sendiri, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dan guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Indikator guru menyiapkan siswa untuk mengerjakan latihan soal tidak dapat terlaksana karena tidak cukupnya waktu. Hal ini dikarenakan waktu yang terpotong cukup banyak saat siswa berpindah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
dari ruang kelas ke laboratorium komputer. Selain itu, penentuan posisi duduk dan pembagian kartu nama untuk setiap siswa juga menghabiskan waktu hampir 10 menit dikarenakan siswa masih memilih posisi yang ia ingini. Indikator guru mendorong siswa untuk mengerjakan soal dengan menggunakan strateginya sendiri dan guru membantu siswa yang mengalami
kesulitan
dalam
menyelesaikan
soal
tidak
dapat
dilaksanakan karena soal latihan dijadikan tugas bagi siswa. Hal ini dilakukan peneliti karena waktu pembelajaran yang sudah hampir selesai. Selain itu, dengan memberikan tugas diharapkan siswa dapat mempelajari kembali
materi yang telah diperolehnya selama
pembelajaran di kelas. Namun, agar siswa tidak bingung saat menyelesaikan tugas di rumah, peneliti memberikan arahan terkait cara menyelesaikan tugas tersebut. Indikator terakhir yang tidak terlaksana adalah guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Hal ini juga dikarenakan tidak cukupnya waktu. Oleh karena itu, kesimpulan atas pembelajaran hari itu dilakukan oleh peneliti kemudian peneliti meminta siswa mengulanginya kembali agar mereka perlahan-lahan dapat mengingat materi yang telah dipelajari. Selain indikator diatas, peneliti juga mendapatkan beberapa masukan dari pengamat yang membantu peneliti dalam penelitian hari ini. Beberapa saran yang disampaikan adalah saat ada siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
bertanya sebaiknya peneliti memberikan jawaban kepada keseluruhan siswa sehingga tidak ada pengulangan terhadap pertanyaan yang sama. Hal ini juga salah satu cara untuk menghemat waktu dan memastikan semua siswa memperoleh informasi yang sama dalam pembelajaran. Selain itu, kartu nama sebaiknya langsung diberikan bersama lembar presensi sehingga tidak menghabiskan waktu yang cukup banyak.
b. Pertemuan Kedua Persentase
keterlaksanaan
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pertemuan kedua adalah 100%. Pada pertemuan kedua, 27 indikator pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele dapat dilaksanakan semuanya dalam proses pembelajaran. Hal merupakan peningkatan yang cukup baik bila dibandingkan dengan persentase keterlaksanaan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan hari ini pun, siswa terlihat lebih antusias dalam proses pembelajaran. Soal pada latihan sebelumnya pun dapat dibahas diakhir kegiatan pembelajaran. Peneliti meminta satu siswa secara sukarela untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Setelah itu, peneliti memintanya untuk menjelaskan jawabannya kepada teman-temannya. Kekurangan dalam pembelajaran hari ini adalah peneliti kesulitan dalam mengkondisikan kelas. Situasi kelas hari ini sangat riuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
sehingga peneliti cukup kewalahan. Komentar ini pun disampaikan oleh pengamat yang turut mengamati keterlaksanaan pembelajaran hari ini. Ini menjadi bahan evaluasi agar pembelajaran pada pertemuan berikutnya dapat dilaksanakan lebih baik lagi.
c. Pertemuan Ketiga Persentase
keterlaksanaan
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pertemuan ketiga adalah 100%. Persentase ini sama besarnya dengan persentase keterlaksanaan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti dan siswa mampu melaksanakan semua indikator pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele selama pembelajaran matematika berlangsung. Pada pembelajaran hari ini pun siswa lebih mudah dikondisikan untuk tenang selama proses pembelajaran berlangsung. Walaupun begitu, masih ada keributan-keributan kecil yang terjadi seperti saling berebutan penggaris atau alat peraga segitiga. Beruntung, peneliti masih bisa mengatasi keributan-keributan kecil tersebut. Menurut pengamat yang ikut mengamati pembelajaran, tidak banyak evaluasi yang diberikan untuk pembelajaran pada hari ini. Pengamat hanya menyarankan agar guru lebih sering untuk mendatangi kelompok yang sering gaduh dan kurang serius dalam diskusi kelompok agar mereka merasa diperhatikan dan belajar lebih serius lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
d. Pertemuan Keempat Persentase
keterlaksanaan
pembelajaran
matematika
yang
menggunakan teori Van Hiele pertemuan keempat adalah 85,19%. Pada pertemuan keempat ada 23 dari 27 indikator pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Indikator yang tidak terlaksana pada pertemuan keempat adalah guru memandu siswa melalui tanya jawab untuk membuat kesimpulan atas materi yang telah dipelajari, guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari, guru memandu siswa untuk menyampaikan refleksinya atas pembelajaran yang sudah dilaksanakan, dan guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan refleksinya atas pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Keempat indikator yang telah disebutkan diatas tidak dapat dilaksanakan karena waktu yang tidak cukup. Hal ini dikarenakan peneliti bersama siswa membahas beberapa latihan soal lain yang terdapat di buku paket siswa. Pembahasan latihan soal bertujuan untuk mempersiapkan diri siswa mengikuti kegiatan post tes. Namun, karena waktu yang digunakan untuk menyelesaikan dan membahas soal cukup banyak, kegiatan penutup tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal. Kesimpulan dan refleksi pada kegiatan penutup dilaksanakan secara terburu-buru. Hal ini membuat siswa tidak dapat memahami dengan baik apa yang disampaikan peneliti. Untuk menanggulanginya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
peneliti telah mempersiapkan ringkasan materi yang dibahas selama empat kali pertemuan sehingga diharapkan dapat membantu siswa saat mengingat kembali materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
2. Minat Belajar Siswa PERSENTASE MINAT BELAJAR SISWA 100% 90% 80% 70% 63.64% 59.09% 60% 50% 40% 36.36% 31.82% 30% 20% 10% 4.55% 4.55% 0% 0% 0% Sangat Tinggi Rendah Sangat Tinggi Rendah
Persentase Minat Awal Persentase Minat Akhir
Grafik 4.1. Persentase Minat Belajar Siswa
Hasil analisis terhadap angket minat belajar awal siswa yang disajikan pada grafik diatas menunjukkan hasil berikut. Persentase siswa yang berada pada kategori sangat tinggi sebesar 4,55%. Persentase siswa yang berada pada kategori tinggi sebesar 36,36%. Persentase siswa yang berada pada kategori rendah sebesar 59,09%. Sementara, persentase siswa yang berada pada kategori sangat rendah sebesar 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Hasil analisis terhadap angket minat belajar akhir siswa yang disajikan pada grafik diatas menunjukkan persentase siswa yang berada pada kategori sangat tinggi sebesar 4,55%. Persentase yang sama pada kategori sangat tinggi memperlihatkan tidak ada perubahan jumlah siswa pada kategori tersebut di awal dan akhir pembelajaran dengan teori Van Hiele. Namun, jika dilihat dengan saksama, skor siswa pada kategori sangat tinggi mengalami peningkatan sebesar tiga poin. Persentase siswa yang berada pada kategori minat tinggi di akhir pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele sesuai grafik diatas sebesar 63,64% dengan rincian 27,27% siswa (6 orang) mengalami peningkatan skor namun kategorinya tetap, 31,82% (7 orang) mengalami peningkatan dari kategori rendah ke kategori tinggi dan 4,55% (1 orang) yang skor minatnya tetap. Jika dibandingkan dengan minat awal siswa pada kategori minat tinggi, dapat terlihat bahwa persentase minat siswa pada kategori tinggi terjadi peningkatan 27,28%. Persentase siswa yang berada pada kategori minat rendah berdasarkan grafik persentase minat belajar sebesar 31,82% dengan rincian 18,18% (4 orang) mengalami peningkatan skor namun kategorinya tetap, 9,09% (2 orang) mengalami penurunan skor namun kategorinya tetap dan 4,55% (1 orang) mengalami penurunan kategori dari tinggi ke rendah. Jika dibandingkan dengan minat awal siswa pada kategori minat tinggi, dapat terlihat bahwa persentase minat siswa pada kategori rendah terjadi penurunan sebesar 27,27%. Sementara, persentase siswa yang berada pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
kategori sangat rendah sebesar 0%. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak terjadi peningkatan atau penurunan jumlah siswa pada kategori sangat rendah. Pada angket minat awal siswa, diperoleh data bahwa jumlah persentase siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi sebesar 40,91% dan jumlah persentase siswa yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah sebesar 59,09%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki minat yang kurang terhadap matematika. Sementara, pada angket minat akhir siswa, jumlah persentase siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi sebesar 68,19% dan jumlah persentase siswa yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah sebesar 31,82%. Jika dibandingkan antara minat awal dan minat akhir siswa, jumlah persentase siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi meningkat sebesar 27,28% dan jumlah persentase siswa yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah menurun sebesar 36,37%. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, 81,82% atau 18 dari 22 orang siswa di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta mengalami peningkatan pada skor minat. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa subjek penelitian, diperoleh informasi bahwa peningkatan skor minat belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa hal yakni pembelajaran yang dilakukan menyenangkan sehingga mereka lebih mudah memahami materi yang diberikan, bisa mengerjakan soal yang sebelumnya tidak bisa dikerjakan, lebih senang dan semangat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
belajar matematika. Sedangkan, 13,4% atau 3 dari 22 orang siswa skor minatnya mengalami penurunan. Menurut wawancara yang dilakukan, penurunan skor minat siswa dipengaruhi oleh rasa tidak suka mereka yang dominan terhadap matematika sehingga mereka sulit untuk menyukai matematika lagi. Selain siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan, ada 4,55% atau 1 orang siswa yang skor minatnya tidak berubah. Subjek berpendapat bahwa mereka sudah terlanjur tidak menyukai matematika sehingga tidak mudah untuk membuat mereka kembali menyukai matematika. Namun, karena jumlah persentase siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi pada minat belajar akhir belum mencapai 75% dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele tidak efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Berdasarkan analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa alasan
yang
menyebabkan
penggunaan
teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran matematika tidak efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yakni : a. Hasrat ingin tahu yang rendah terhadap matematika Salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang adalah dorongan dari dalam diri manusia seperti hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan. Berdasarkan analisis angket maupun wawancara yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa hasrat ingin tahu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
terhadap matematika rendah. Misalnya, siswa kurang berusaha saat menemukan soal atau materi matematika yang sulit. Siswa juga seringkali memilih untuk menyontek jawaban teman jika tidak paham cara untuk menyelesaikan tugas matematika yang diberikan. Hal ini menyebabkan sulitnya menumbuhkan atau meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap matematika. b. Minat awal siswa yang rendah terhadap matematika Rendahnya minat awal siswa terhadap matematika diduga sebagai salah satu penyebab tidak efektifnya penggunaan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika. Walaupun teori Van Hiele sudah digunakan dalam pembelajaran matematika dan terbukti meningkatkan skor minat siswa dimana 81,82% atau 18 dari 22 siswa mengalami peningkatan skor minat namun peningkatan minat siswa terhadap matematika tetap saja belum mencapai standar efektif yang ditetapkan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
3. Hasil Belajar Siswa
Persentase Hasil Belajar Siswa (Kategori Hasil Belajar) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
86.36%
45.45% 27.27% 0% Sangat baik
22.73% 4.55% 0% Baik
0% Cukup
Pre Tes Post Tes
13.64% 0% Kurang
Sangat kurang
Grafik 4.2. Persentase Hasil Belajar Siswa (Kategori)
Hasil analisis terhadap pre tes siswa berdasarkan kategori hasil belajar yang ditunjukkan pada grafik 4.2. diatas menunjukkan bahwa persentase siswa yang berada pada kategori sangat baik, baik dan cukup dalam pre tes masing-masing adalah 0%. Persentase siswa yang berada pada kategori hasil belajar kurang adalah 13,64%. Sedangkan, persentase siswa yang berada pada kategori hasil belajar sangat kurang adalah 86,36%. Hasil analisis terhadap post tes siswa berdasarkan kategori hasil belajar yang ditunjukkan grafik 4.2. diatas menunjukkan persentase siswa yang berada pada kategori sangat baik sebesar 27,27%. Persentase siswa yang berada pada kategori baik sebesar 4,55%. Sementara, persentase siswa yang berada pada kategori cukup sebesar 22,73% dan persentase siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
yang berada pada kategori kurang sebesar 0%. Sedangkan, persentase siswa yang berada pada kategori sangat kurang sebesar 45,45%. Dari grafik diatas terlihat ada perubahan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran matematika pada materi segitiga dengan teori Van Hiele. Pada kategori hasil belajar sangat baik, baik dan cukup terjadi peningkatan masing-masing sebesar 27,27%, 4,55% dan 22,73%. Sementara pada kategori hasil belajar kurang dan sangat kurang terjadi penurunan masing-masing sebesar 13,64% dan 40,91%. Berdasarkan hasil analisis keseluruhan, ada 12 dari 22 siswa atau 54,55% siswa yang mengalami peningkatan kategori hasil belajar. Hal ini memperlihatkan sebagian besar siswa mengalami peningkatan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan teori Van Hiele.
PERSENTASE HASIL BELAJAR SISWA (KKM) 100%
100% 90% 80%
68.18%
70% 60%
Persentase Lulus
50% 40%
31.82%
30% 20% 10%
Persentase Tidak Lulus
0%
0% Pre Tes
Post Tes
Grafik 4.3. Persentase Hasil Belajar Siswa (KKM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Jika dibandingkan dengan KKM matematika yakni 75 maka diperoleh hasil analisis terhadap hasil belajar seperti pada grafik 4.3. diatas. Hasil analisis terhadap hasil belajar awal siswa (pre tes) menunjukkan persentase siswa yang berada pada kategori lulus sebesar 0% dan persentase siswa yang berada pada kategori tidak lulus sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tidak lulus pada pre tes segitiga. Hasil analisis terhadap hasil belajar akhir siswa (post tes) menunjukkan persentase siswa yang berada pada kategori lulus sebesar 31,82% dan persentase siswa yang berada pada kategori tidak lulus 68,18 %. Dari grafik diatas terlihat ada perubahan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran dengan teori Van Hiele. Pada kategori lulus terjadi peningkatan sebesar 31,82%. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, 68,18% atau 15 dari 22 orang siswa mengalami peningkatan nilai walaupun tidak semuanya mencapai KKM. Menurut hasil wawancara, peningkatan nilai siswa pada post tes dipengaruhi oleh beberapa hal yakni siswa lebih senang saat belajar matematika dan lebih aktif selama proses pembelajaran sehingga mudah memahami materi yang dibahas. Sedangkan, 27,27% atau 6 dari 22 siswa mengalami penurunan nilai dan 4,55% atau 1 orang tidak mengalami peningkatan nilai. Melalui wawancara dengan beberapa subjek penelitian, diperoleh informasi bahwa penurunan nilai siswa dipengaruhi oleh kurangnya perhatian siswa saat guru atau teman memberikan penjelasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
serta kurang mempersiapkan diri untuk mengikuti post tes sehingga hasil yang diperoleh pun tidak memuaskan. Namun, karena jumlah persentase siswa yang mencapai KKM (lulus) belum mencapai 75% dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele tidak efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Berdasarkan analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa alasan
yang
menyebabkan
penggunaan
teori
Van
Hiele
dalam
pembelajaran matematika tidak efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta karena alasan berikut : a. Intensitas belajar siswa yang kurang Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa subjek penelitian, sebagian besar dari mereka belajar matematika jika ada ulangan saja. Selain itu, mereka belajar saat diingatkan oleh orang tua saja. Mereka pun seringkali mengabaikan tugas yang diberikan sehingga mereka kurang terlatih dalam menyelesaikan soal. Akibatnya saat mengikuti tes hasil belajar, mereka tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik sehingga hasil belajarnya rendah. b. Rasa ingin tahu terhadap matematika rendah Berdasarkan wawancara yang dilakukan, peneliti memperoleh beberapa informasi yakni siswa kurang berusaha saat menemukan soal atau materi matematika yang sulit. Mereka seringkali memilih untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
menyontek jawaban teman jika tidak paham dengan cara untuk memperolehnya
atau
mereka
lebih
memilih
untuk
tidak
mengumpulkan tugas tersebut. Hal ini tentu saja berakibat pada semakin menumpuknya materi yang tidak mereka pahami sehingga kesulitan saat mengerjakan soal dalam tes. c. Perbedaan metode yang digunakan membuat siswa menjadi kurang serius dalam mengikuti pembelajaran Siswa yang terbiasa dengan suasana pembelajaran yang serius, menjadi
lebih
santai
saat
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan teori Van Hiele. Hal ini membawa dampak negatif bagi siswa karena membuat siswa menjadi kurang memperhatikan proses pembelajaran yang dilakukan. Akibatnya, materi yang disampaikan tidak dapat dipahami dengan baik sehingga hasil belajarnya pun rendah.
E. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yaitu : 1. Efektivitas pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai faktor seperti motivasi belajar, aktivitas siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran, minat belajar dan hasil belajar siswa tetapi dalam penelitian ini efektivitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele hanya ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
2. Waktu yang terbatas dalam penelitian sehingga tidak dapat dilakukan observasi yang lebih mendalam tentang situasi dan kondisi subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele Hasil
pengamatan
terhadap
pembelajaran
yang
dilakukan
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan teori Van Hiele telah terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan persentase keterlaksanaan pembelajaran yang berada pada kategori baik sekali (
) pada keempat pertemuan yakni 85,19% pada
pertemuan pertama dan keempat serta 100% pada pertemuan kedua dan ketiga.
Sehingga,
dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
yang
menggunakan teori Van Hiele telah terlaksana dengan baik pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 . 2. Minat Belajar Siswa Hasil analisis terhadap angket minat belajar akhir siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan teori Van Hiele menunjukkan 4,55% siswa berada pada kategori sangat tinggi, 63,64% siswa berada pada kategori tinggi, 31,82% siswa berada pada kategori rendah dan 0% siswa
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
berada pada kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, 81,82% atau 18 dari 22 orang siswa mengalami peningkatan pada skor minat, 13,4% atau 3 dari 22 orang siswa mengalami penurunan skor minat dan 4,55% atau 1 orang siswa yang skor minatnya tidak berubah. Namun, karena jumlah persentase siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi pada minat belajar akhir belum mencapai 75% dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele tidak efektif ditinjau dari minat belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
3. Hasil Belajar Siswa Hasil analisis terhadap post tes siswa pada materi segitiga menunjukkan hasil berikut. Berdasarkan kategori hasil belajar, persentase siswa yang berada pada kategori sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang berturut-turut adalah 27,27%, 4,55%, 22,73%, 0% dan 45,45%. Berdasarkan analisis secara menyeluruh, ada 12 dari 22 siswa atau 54,55% siswa yang mengalami peningkatan kategori hasil belajar. Jika dibandingkan dengan KKM mata pelajaran matematika, persentase siswa yang berada pada kategori lulus sebesar 31,82% dan persentase siswa yang berada pada kategori tidak lulus 68,18%. Sedangkan, hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan, 68,18% atau 15 dari 22 orang siswa mengalami peningkatan nilai walaupun tidak semuanya mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
KKM, 27,27% atau 6 dari 22 siswa mengalami penurunan nilai dan 4,55% atau 1 orang tidak mengalami peningkatan nilai. Namun, karena jumlah persentase siswa yang mencapai KKM (lulus) belum mencapai 75% dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele tidak efektif ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang disampaikan peneliti yakni : a. Bagi Guru Guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran matematika. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele. Sebagian besar fase pembelajaran dalam teori Van Hiele melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran misalnya melalui kegiatan penyelidikan alat peraga geometri untuk menemukan konsep tentang materi geometri yang dipelajarinya. Walaupun penggunaan teori Van Hiele tidak efektif dalam penelitian ini, namun penggunaan teori Van Hiele terbukti meningkatkan skor minat dari 81,82% siswa dan meningkatkan skor tes 68,18% siswa di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Sehingga, peneliti menyarankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
agar teori Van Hiele dapat digunakan dalam pembealajaran matematika salah satunya pada materi segitiga.
b. Bagi Peneliti Lain 1. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti selanjutnya dianjurkan untuk melakukan observasi yang lebih mendalam tentang karakteristik siswa yang akan dilibatkan sebagai subjek penelitian. 2. Dalam penelitian ini, penggunaan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika tidak efektif ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa pada materi segitiga di kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 sehingga diharapkan peneliti selanjutnya bisa mendalami
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
ketidakefektifan
penggunaan teori Van Hiele pada materi segitiga ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Zubaidah dan Risnawati. 2016. Psikologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta : Aswaja Pressindo. Amrina, Rusyda dan Karim. 2013. Pengaruh Teori Belajar Van Hiele terhadap Hasil Belajar Geometri Siswa Kelas VII SMP. Arikunto, Suharsimi. 1988. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2013. Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Aswaja Pressindo. Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Komalasari, Gantina., Wahyuni dan Karsih. 2011. Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK Komprehensif. Jakarta : Indeks. Liah, Natanael Jalung. 2014. Efektivitas Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Kesebangunan pada Siswa Kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta : Mitra Cendikia. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Jakarta : Yudhistira.
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VI SMP/MTs I. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Ratnawulan, Elis dan Rusdiana, H.A. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Pustaka Setia Shadiq, Fadjar. 2009. Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting ? dalam Majalah PPPPTK Matematika Edisi Nomor 23, Agustus 2009. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2014. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung : Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana. Suwarsono. 1990. Potensi Geometri dalam Pengajaran Matematika dalam Jurnal Widya Dharma Edisi Oktober 1990. Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Widoyoko, S. Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo. Yadnya, I Gusti Agung Oka. 2008. Problematik pembelajaran geometri : antara “action” dan “illusion” (https://ofiiick.blogspot.co.id/2012/06/problematikpembelajaran-geometri-di.html diakses pada 11 April 2017 pukul 08.42).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Yuwono, Muhamaad Ridlo. 2016. Analisis Kesulitan Belajar Siswa KELAS VII SMP dalam Menyelesaikan Soal Materi Segitiga dan Alternatif Pemecahannya dalam Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 02159511.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
1.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1.2
Lembar Angket Minat Belajar untuk Penelitian
1.3
Lembar Tes Hasil Belajar untuk Penelitian
1.4
Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
1.5
Panduan Skor Tes Hasil Belajar
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
:
SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas/Semester
:
VII/II
Program Layanan : Reguler Materi
:
Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Panjang Sisi
Alokasi Waktu
:
2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar 6.1.Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya. 2. Menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan panjang sisinya.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dengan tepat. 2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan panjang sisinya dengan lengkap dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
E. Materi Ajar Diberikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak segaris. Titik A dihubungkan dengan titik B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C dihubungkan dengan titik A. Bangun yang terbentuk disebut segitiga.
Gambar 2.1. Contoh Segitiga Dari gambar segitiga diatas, ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ disebut sisi segitiga ABC. Titik A, B, C merupakan titik sudut segitiga. Perpotongan ketiga buah sisi pada segitiga ABC membentuk tiga buah titik yakni titik
, titik
, dan titik
. Sehingga
dapat disimpulkan, segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan memiliki tiga buah titik sudut. 1. Sudut-Sudut dalam Segitiga a. Jumlah Sudut Segitiga Jumlah sudut suatu segitiga adalah b. Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga Besar sudut luar segitiga merupakan jumlah dua sudut dalam yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
2. Jenis dan Sifat Segitiga a. Berdasarkan Panjang Sisi Jenis-jenis segitiga apabila ditinjau dari panjang sisinya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang. 1). Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang memiliki tepat dua sisi yang sama panjang. 2). Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. 3). Segitiga sembarang yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya saling berbeda.
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Cooperative learning tipe group investigation 2. Metode pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal a. Apersepsi
Memberikan salam dan berdoa. Guru
menggali
pengetahuan
15 siswa
Menit
terkait segitiga yang dipelajari di bangku SD (fase 1). Guru menyampaikan motivasi dalam b. Memotivasi
pembelajaran matematika khususnya manfaat mempelajari segitiga. Guru
menyampaikan
tujuan
dan
langkah-langkah pembelajaran. c. Orientasi B. Kegiatan Inti
Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok yang beranggotakan 4-5
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
orang (Mengorganisasikan).
Menit
Guru menjelaskan tentang petunjuk diskusi
kelompok
dalam
pembelajaran hari ini.
Guru
membagikan
alat
peraga
segitiga kepada setiap kelompok.
Siswa
melakukan
penyelidikan
terhadap alat peraga segitiga yang dibagikan guru untuk menentukan jenis dan sifat dari segitiga tersebut (fase 2).
Guru
meminta
perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (fase 3).
Kelompok tanggapan
lain atas
memberikan hasil
pekerjaan
temannya (fase 3).
Guru memberikan penguatan atas hasil kerja siswa (fase 3).
Guru
meminta
mengerjakan
siswa
untuk
yang
sudah
soal
disiapkan
bersama
anggota
kelompoknya (fase 4).
Siswa
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru bersama anggota kelompoknya.
Guru
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Guru bersama siswa membahas soal yang sudah dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
C. Kegiatan Penutup
15
a. Merangkum
Guru
memandu
siswa
untuk
Menit
menyimpulkan apa yang telah dipelajari selama pembelajaran (fase 5). Siswa menjawab beberapa pertanyaan b. Evaluasi
terkait materi yang telah dibahas.
Siswa diminta mengungkapkan apa
c. Refleksi
manfaat
yang
diperoleh
setelah
mempelajari materi Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Panjang Sisi. Guru
d. Arahan/Tindak
meminta
siswa
mempelajari
materi selanjutnya yaitu Jenis-Jenis
Lanjut
Segitiga Berdasarkan Besar Sudut.
H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar Media
: LKS, Alat Peraga Segitiga, dan PPT
Alat
: LCD
Bahan
: Kertas Karton
Sumber Belajar
: 1. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Yogyakarta : Yudhistira. 2. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 3. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
LEMBAR KERJA SISWA 1
Nama
1. ………………………………….
Kelompok/
2. ………………………………….
No.Absen :
3. ………………………………….
Kelas :
4. ………………………………….
Kompetensi Dasar : 6.2.Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya (4).
Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya. 2. Menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan panjang sisinya.
A. Jenis Segitiga Petunjuk : 1. Selidiki bentuk-bentuk segitiga yang diberikan bersama anggota kelompokmu. 2. Lengkapi tabel sesuai dengan hasil penyelidikan yang dilakukan.
Ukuran Sisi
Nomor Bangun
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
B. Jenis dan Sifat Segitiga Petunjuk : 1. Lengkapi nomor bangun yang sesuai dengan jenis segitiga yang disebutkan. Catatan : Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang memiliki tepat dua sisi yang sama panjang. Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Segitiga sembarang yaitu segitiga yang panjang ketiga sisinya saling berbeda. 2. Lengkapi
kolom
“Sifat”
melalui
penyelidikan
bersama
anggota
kelompokmu. a. Segitiga Sama Kaki Pada karton yang dibagikan tersedia gambar segitiga samakaki ABC (Gambar a). Tandai setiap titik sudutnya dengan a, b, dan c pada bagian dalam (Gambar b). Bagilah setiap sisi
menjadi dua bagian sama, maka
diperoleh D, E, dan F. Hubungkan A dan E, B dan F, C dan D dengan garis putus-putus (Gambar c). Guntinglah segitiga pada Gambar c sepanjang sisinya. Angkat guntingan bingkainya. Apakah
, kemudian tempatkan lagi pada dapat menempati bingkainya dengan
tepat? Angkat kembali guntingan
, kemudian balik menurut CD
(Gambar d). Apakah segitiga itu dapat menempati bingkainya dengan tepat? Ulangi langkah ke 6 menurut AE dan BF . Apakah segitiga itu dapat menempati bingkainya dengan tepat ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Lipatlah
sampai titik A dan B bertemu, lalu buka kembali
seperti posisi semula. Apakah dua segitiga yang terbentuk memiliki ukuran yang sama ? Ulangi kembali langkah diatas untuk titik A dan C, dan titik B dan C. Apakah dua segitiga yang terbentuk memiliki ukuran yang sama ? Dari langkah diatas, ada berapa cara melipat segitiga sehingga membentuk dua segitiga baru yang memiliki ukuran yang sama ? Bagaimanakah panjang sisi dari segitiga sama kaki ? Bagaimanakah besar sudut dari segitiga sama kaki ? Tulislah hasil pengamatanmu pada kolom sifat.
b. Segitiga Sama Sisi Siapkan segitiga sama sisi Putarlah
yang sudah dibagikan.
sampai titik A menempati titik B, amati dan
tulislah hasilnya. Tempatkan
pada posisi semula lalu putarlah
sampai
titik A menempati titik C, amati dan tulislah hasilnya. Tempatkan
pada posisi semula lalu putarlah
sampai
titik A menempati titik C, amati dan tulislah hasilnya. Ada berapa cara memutar
agar dapat menempati
bingkainya ? Tempatkan mengubungkan titik
pada posisi semula. Buatlah garis yang dengan titik tengah
. Ada berapa cara
untuk melipat segitiga tersebut agar bentuknya sama besar ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Tempatkan
pada posisi semula. Buatlah garis yang
mengubungkan titik
dengan titik tengah
. Ada berapa cara
untuk melipat segitiga tersebut agar bentuknya sama besar ? Tempatkan
pada posisi semula. Buatlah garis yang
mengubungkan titik
dengan titik tengah
. Ada berapa cara
untuk melipat segitiga tersebut agar bentuknya sama besar ? Dari tiga langka diatas, ada berapa cara melipat segitiga agar bentuknya sama besar ? Bagaimanakah panjang sisi dari segitiga sama sisi ? Bagaimanakah besar sudut dari segitiga sama sisi ? Tulislah hasil pengamatanmu pada kolom sifat.
c. Segitiga sembarang Bagaimanakah panjang sisi dari segitiga sembarang ? Bagaimanakah besar sudut dari segitiga sembarang ? Tulislah hasil pengamatanmu pada kolom sifat.
Jenis Segitiga 1. Segitiga Sembarang
2. Segitiga Sama Kaki
3. Segitiga Sama Sisi
Nomor Bangun
Sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA A. Jenis Segitiga Ukuran Sisi
Nomor Bangun
1
2
3
1
10
10
10
2
3
5
6
3
4
4
4
4
6
8
6
5
6
9
5
6
5
7
5
7
6
6
6
B. Sifat Segitiga Jenis Segitiga 1. Segitiga sama kaki
Nomor Bangun 4, 6
Sifat Memiliki dua sisi sama panjang dan dua sudut yang sama besar. Memiliki satu sumbu simetri
yang
tegak
lurus alas dan membagi alas menjadi dua sama panjang. Menempati bingkainya dengan dua cara. 2. Segitiga sama sisi
1, 3, 7
Ketiga
sisinya
sama
panjang. Ketiga sudutnya sama besar yaitu Mempunyai
. simetri
putar tingkat tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Jenis Segitiga
Nomor Bangun
Sifat Mempunyai tiga sumbu simetri. Menempati bingkainya dengan enam cara.
3. Segitiga sembarang
2, 5
Panjang ketiga sisinya saling berbeda. Besar ketiga sudutnya saling berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
LATIHAN SOAL
Nama : …………………………………..
Petunjuk
: Kerjakan soal berikut secara mandiri !
1. Lengkapi tabel berikut ! Panjang Sisi No
Segitiga
1
2
3
Nama Segitiga
1
9
6
9
………………………….........
2
12
12
26
………………………….........
3
8
8
8
………………………….........
4
12
13
14
………………………….........
5
3
4
6
………………………….........
6
14
14
14
………………………….........
7
5
9
14
………………………….........
2. Tentukan jenis dari segitiga berikut berdasarkan panjang sisinya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL DAN PEDOMAN PENSKORAN
1. Melengkapi tabel jenis segitiga Panjang Sisi No
Segitiga
1
2
Nama Segitiga
3
1
9
6
9
Segitiga sama kaki
2
12
12
26
Segitiga sama kaki
3
8
8
8
Segitiga sama sisi
4
12
13
14
Segitiga sembarang
5
3
4
6
Segitiga sembarang
6
14
14
14
Segitiga sama sisi
7
5
9
14
Segitiga sembarang
Skor : 7
2. Jenis dari segitiga berikut berdasarkan panjang sisinya
a.
: segitiga sembarang
b.
: segitiga sama kaki
c.
: segitiga sembarang
Skor : 3 Nilai Akhir (NA) = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝟏𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
:
SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas/Semester
:
VII/II
Program Layanan : Reguler Materi
:
Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Besar Sudut
Alokasi Waktu
:
2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar 6.1.Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. 2. Menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan besar sudutnya.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya dengan tepat. 2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan besar sudutnya dengan lengkap dan benar.
E. Materi Ajar 1. Jenis dan Sifat Segitiga Berdasarkan Besar Sudut Jenis-jenis segitiga apabila ditinjau dari besar sudutnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu segitiga lancip, segitiga tumpul, dan segitiga siku-siku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
a. Segitiga lancip yaitu segitiga yang besar semua sudutnya kurang dari . b. Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang besar salah sudutnya adalah
.
c. Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih dari
.
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Cooperative learning tipe group investigation 2. Metode pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal
Memberikan salam dan berdoa.
15 Menit
a. Apersepsi
Guru bertanya tentang jenis-jenis sudut yang
sudah
dipelajari
pada
bab
sebelumnya (fase 1). Guru menyampaikan motivasi dalam b. Memotivasi
pembelajaran matematika khususnya manfaat mempelajari segitiga. Guru
menyampaikan
tujuan
dan
langkah-langkah pembelajaran. c. Orientasi B. Kegiatan Inti
Guru membagi siswa kedalam 5
50
kelompok yang beranggotakan 4-5
Menit
orang (Mengorganisasikan).
Guru menjelaskan tentang petunjuk diskusi
kelompok
dalam
pembelajaran hari ini.
Guru
membagikan
alat
peraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
segitiga kepada setiap kelompok.
Siswa
melakukan
penyelidikan
terhadap alat peraga segitiga yang dibagikan guru untuk menentukan jenis dan sifat dari segitiga tersebut (fase 2).
Guru
meminta
perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (fase 3).
Kelompok tanggapan
lain atas
memberikan hasil
pekerjaan
temannya (fase 3).
Guru memberikan penguatan atas hasil kerja siswa (fase 3).
Guru
meminta
mengerjakan
siswa
untuk
yang
sudah
soal
disiapkan
bersama
anggota
kelompoknya (fase 4).
Siswa
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru bersama anggota kelompoknya.
Guru
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Guru bersama siswa membahas soal yang sudah dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup a. Merangkum
15 Guru
memandu
siswa
untuk
menyimpulkan apa yang telah dipelajari selama pembelajaran (fase 5).
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
b. Evaluasi
Siswa menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dibahas. Siswa diminta mengungkapkan apa
c. Refleksi
manfaat
yang
diperoleh
setelah
mempelajari materi Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Sudutnya. Guru
d. Arahan/Tindak
meminta
materi
Lanjut
siswa
selanjutnya
mempelajari
yaitu
Keliling
Segitiga.
H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar Media
: LKS, Alat Peraga Segitiga, dan PPT
Alat
: LCD
Bahan
: Kertas Karton/Manila
Sumber Belajar
: 1. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Yogyakarta : Yudhistira. 2. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 3. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 4. Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VI SMP/MTs I. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
LEMBAR KERJA SISWA 2
Nama
1. ………………………………….
Kelompok/
2. ………………………………….
No.Absen :
3. ………………………………….
Kelas :
4. ………………………………….
Kompetensi Dasar : 6.2.Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya (4).
Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menyebutkan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya. 2. Menjelaskan sifat-sifat segitiga berdasarkan besar sudutnya.
A. Jenis Segitiga Petunjuk : 1. Selidiki bentuk-bentuk segitiga yang diberikan bersama anggota kelompokmu. 2. Lengkapi tabel sesuai dengan hasil penyelidikan yang dilakukan.
Besar Sudut
Nomor Bangun
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
B. Sifat Segitiga Petunjuk : 1. Lengkapi nomor bangun yang sesuai dengan jenis segitiga yang disebutkan. Catatan : Segitiga lancip yaitu segitiga yang besar semua sudutnya kurang dari . Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang besar salah sudutnya adalah . Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih dari
.
2. Lengkapi kolom “Sifat” melalui penyelidikan besar tiap sudut pada segitiga bersama anggota kelompokmu.
Jenis Segitiga 1.
2.
3.
Nomor Bangun
Sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA A. Jenis Segitiga Besar Sudut
Nomor Bangun
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7
B. Sifat Segitiga Jenis Segitiga 1. Segitiga lancip
Nomor Bangun 2, 3, 7
Sifat Besar semua sudutnya kurang dari
1, 5
Besar
salah
satu
sudutnya adalah Dua
2. Segitiga siku-siku
sudut
.
lainnya
pasti merupakan sudut lancip. 4, 6
Besar
salah
satu
sudutnya lebih dari 3. Segitiga tumpul
. Dua
sudut
lainnya
pasti merupakan sudut lancip.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
LATIHAN SOAL
Nama : …………………………………..
Petunjuk
: Kerjakan soal berikut secara mandiri !
1. Lengkapi tabel berikut ! Besar Sudut No
Segitiga
1
2
3
Nama Segitiga
1
………………………….........
2
………………………….........
3
………………………….........
4
………………………….........
5
………………………….........
6
………………………….........
7
………………………….........
2. Gambar di bawah adalah
. Tentukan nama segitigasegitiga yang membentuk 𝐴𝐵𝐶 berdasarkan besar sudutnya !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL DAN PEDOMAN PENSKORAN
1. Melengkapi tabel Besar Sudut No
Segitiga
Nama Segitiga 1
2
3
1
Segitiga tumpul
2
Segitiga siku-siku
3
Segitiga siku-siku
4
Segitiga tumpul
5
Segitiga lancip
6
Segitiga lancip
7
Segitiga tumpul
Skor : 7
2. Nama segitiga-segitiga yang membentuk
adalah : 𝐴𝐵𝐶 : Segitiga siku-siku 𝐴𝐵𝐷 : Segitiga siku-siku
𝐴𝐶𝐷 : Segitiga siku-siku
Skor : 3
Nilai Akhir (NA) = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝟏𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII/II
Program Layanan : Reguler Materi
: Keliling Segitiga
Alokasi Waktu
: 2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar 6.3.Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menentukan keliling bangun segitiga. 2. Menggunakan keliling bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan keliling bangun segitiga dengan tepat. 2. Menggunakan keliling bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
E. Materi Ajar
Keliling Segitiga Keliling suatu segitiga adalah jumlah seluruh panjang sisi segitiga itu. Misal, diberikan sembarang
seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.2. Sembarang
Keliling
dirumuskan sebagai
.
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Cooperative learning tipe group investigation 2. Metode pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal
Memberikan salam dan berdoa.
15 Menit
a. Apersepsi
Guru menggali pengetahuan siswa terkait
jenis
menyampaikan
segitiga
dan
pentingnya
konsep
keliling suatu bangun . (fase 1). b. Memotivasi
Guru
menyampaikan
pembelajaran khususnya
dalam manfaat
motivasi matematika mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
keliling bangun segitiga. c. Orientasi
Guru
menyampaikan
tujuan
dan
langkah-langkah pembelajaran. B. Kegiatan Inti
Guru membagi siswa kedalam 5
50
kelompok yang beranggotakan 4-5
Menit
orang (Mengorganisasikan).
Guru
menjelaskan
tentang
petunjuk diskusi kelompok dalam pembelajaran hari ini.
Guru membagikan alat peraga segitiga kepada setiap kelompok.
Siswa
melakukan
penyelidikan
terhadap alat peraga segitiga yang dibagikan guru untuk menentukan keliling bangun segitiga (fase 2).
Guru
meminta
perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (fase 3).
Kelompok
lain
memberikan
tanggapan atas hasil pekerjaan temannya (fase 3).
Guru memberikan penguatan atas hasil kerja siswa (fase 3).
Guru
meminta
mengerjakan disiapkan
siswa
untuk
yang
sudah
soal
bersama
anggota
kelompoknya (fase 4).
Siswa
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru bersama anggota kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Guru
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Guru bersama siswa membahas soal yang sudah dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup a. Merangkum
15 Guru
memandu
menyimpulkan
siswa
apa
untuk
yang
telah
dipelajari selama pembelajaran (fase 5). Siswa menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dibahas.
b. Evaluasi
Siswa diminta mengungkapkan apa manfaat
c. Refleksi
yang
diperoleh
setelah
mempelajari materi Keliling Bangun Segitiga.
Guru meminta siswa mengerjakan d. Arahan/Tindak
tugas
yang
diberikan
serta
mempelajari materi selanjutnya yaitu
Lanjut
Luas Bangun Segitiga.
H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar Media
: LKS, Alat Peraga Segitiga, dan PPT
Alat
: LCD
Bahan
: Kertas Karton/Manila
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Sumber Belajar
: 1. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Yogyakarta : Yudhistira. 2. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 3. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 4. Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VI SMP/MTs I. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian Pembelajaran No.
Aspek
Teknik
Instrumen
1.
Kognitif
Tes
Uraian
2.
Afektif (Minat)
Nontes
Angket Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
LEMBAR KERJA SISWA 3
Nama
1. ………………………………….
Kelompok/
2. ………………………………….
No.Absen :
3. ………………………………….
Kelas :
4. ………………………………….
Kompetensi Dasar : 6.3.Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menentukan keliling bangun segitiga. 2. Menggunakan keliling bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
A. Melengkapi Tabel Petunjuk : 1. Selidiki bentuk-bentuk segitiga yang diberikan bersama anggota kelompokmu. 2. Lengkapi tabel berikut.
Ukuran Sisi
Nomor Bangun
1
2
3
Jumlah Ketiga Sisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Ukuran Sisi
Nomor Bangun
1
2
3
Jumlah Ketiga Sisi
B. Keliling Segitiga Petunjuk : Berdasarkan tabel pada bagian A dan gambar berikut, tentukan rumus umum dari keliling segitiga. Catatan : Keliling suatu bangun adalah jumlah panjang sisi yang membatasi bangun tersebut
Misal diberikan
seperti pada gambar berikut !
Keliling
Keliling segitiga = ……………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
A. Melengkapi Tabel Ukuran Sisi
Nomor Bangun
1
2
3
Jumlah Ketiga Sisi
1
10
10
10
30
2
3
5
6
14
3
4
4
4
12
4
6
8
6
20
5
6
9
5
20
B. Keliling Segitiga Misal diberikan
seperti pada gambar berikut !
̅̅̅̅̅ Keliling 𝐴𝐵𝐶 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐴𝐶
Jadi, keliling bangun segitiga
̅̅̅̅ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐶𝐵
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 ̅̅̅̅ 𝐵𝐴
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝑺𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
LATIHAN SOAL
Nama : …………………………………..
Petunjuk
: Kerjakan soal berikut secara mandiri !
1. Diketahui
merupakan segitiga sama kaki dengan panjang sisi
dan panjang sisi
Tentukan keliling bangun
.
!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN Kunci Jawaban
Penskoran
Diketahui :
2
merupakan segitiga sama kaki.
Panjang sisi Panjang sisi adalah …
Ditanya: Keliling
Jawab : 7
Panjang sisi Panjang sisi Panjang sisi Panjang sisi Panjang sisi
Keliling
Jadi, keliling
t adalah 64
1
.
Skor Total
Nilai Akhir (NA) =
10
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII/II
Program Layanan : Reguler Materi
: Luas Segitiga
Alokasi Waktu
: 2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar 6.4.Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menentukan luas bangun segitiga. 2. Menggunakan luas bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan luas bangun segitiga dengan tepat. 2. Menggunakan luas bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
E. Materi Ajar Luas Segitiga Pada segitiga, dikenal pengertian alas dan tinggi. Setiap sisi segitiga dapat menjadi alas. Adapun tinggi segitiga adalah garis tegak lurus yang ditarik dari titik sudut ke alas dihadapannya atau pun perpanjangannya.
Gambar 1. Segitiga
beserta alas dan tingginya
Rumus luas daerah segitiga adalah sebagai berikut :
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Cooperative learning tipe group investigation 2. Metode pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal
Memberikan salam dan berdoa.
15 Menit
a. Apersepsi
Guru menggali pengetahuan siswa terkait luas daerah persegi panjang (fase 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
b. Memotivasi
Guru
menyampaikan
pembelajaran
motivasi
dalam
matematika
khususnya manfaat mempelajari luas bangun segitiga. c. Orientasi
Guru
menyampaikan
tujuan
dan
langkah-langkah pembelajaran. B. Kegiatan Inti
Guru membagi siswa kedalam 5
50
kelompok yang beranggotakan 4-5
Menit
orang (Mengorganisasikan).
Guru
menjelaskan
tentang
petunjuk diskusi kelompok dalam pembelajaran hari ini.
Guru membagikan alat peraga persegi
panjang kepada
setiap
kelompok.
Siswa
melakukan
terhadap
alat
penyelidikan
peraga
persegi
panjang yang dibagikan guru untuk menentukan luas dari segitiga (fase 2).
Guru
meminta
perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (fase 3).
Kelompok
lain
memberikan
tanggapan atas hasil pekerjaan temannya (fase 3).
Guru memberikan penguatan atas hasil kerja siswa (fase 3).
Guru
meminta
mengerjakan
soal
siswa
untuk
yang
sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
disiapkan
bersama
anggota
kelompoknya (fase 4).
Siswa
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru bersama anggota kelompoknya.
Guru
meminta
siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Guru bersama siswa membahas soal yang sudah dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup a. Merangkum
15 Guru
memandu
menyimpulkan
siswa
apa
untuk
yang
telah
dipelajari selama pembelajaran (fase 5). Siswa menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dibahas.
b. Evaluasi
Siswa diminta mengungkapkan apa manfaat
c. Refleksi
yang
diperoleh
setelah
mempelajari materi Luas Segitiga.
Guru meminta siswa mengerjakan d. Arahan/Tindak Lanjut
tugas
yang
mempersiapkan
diberikan
serta
ulangan
untuk
pertemuan berikutnya.
H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar Media
: LKS, Alat Peraga Segitiga, dan PPT
Alat
: LCD
Bahan
: Kertas Karton/Manila
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
Sumber Belajar
: 1. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Yogyakarta : Yudhistira. 2. Wagiyo, A.,dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 3. Manik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas 7. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 4. Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VI SMP/MTs I. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian Pembelajaran No.
Aspek
Teknik
Instrumen
1.
Kognitif
Tes
Uraian
2.
Afektif (Minat)
Nontes
Angket Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
LEMBAR KERJA SISWA 4
Nama
1. ………………………………….
Kelompok/
2. ………………………………….
No.Absen :
3. ………………………………….
Kelas :
4. ………………………………….
Kompetensi Dasar : 6.3.Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menentukan luas bangun segitiga. 2. Menggunakan luas bangun segitiga untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Luas Bangun Segitiga Petunjuk : 1. Selidiki bentuk segitiga yang diberikan bersama anggota kelompokmu. 2. Temukan rumus untuk menentukan luas bangun segitiga berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
1. Siapkan 2 buah alat peraga segitiga yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. 2. Tempelah salah satu segitiga pada kertas A4 yang telah disediakan. 3. Buatlah garis tinggi segitiga pada salah satu dari kedua segitiga tersebut lalu guntinglah segitiga mengikuti garis tinggi yang telah dibuat. 4. Tempelah dua buah segitiga yang diperoleh pada langkah 4 di samping kiri dan kanan segitiga yang telah ditempel pada kertas di langkah 2 sehingga membentuk persegi panjang. 5. Luas persegi panjang
6. Lengkapi titik-titik berikut berdasarkan pengamatan bersama anggota kelompokmu ! Maka luas persegi panjang Luas segitiga Luas segitiga Pada segitiga, panjang dan lebar disebut alas dan tinggi sehingga sehingga Luas segitiga
Jadi, luas bangun segitiga
𝟏 𝟐
Keterangan : 𝑎 = ………………………… 𝑡 = …………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA Luas Segitiga 1. Siapkan 2 buah alat peraga segitiga yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
2. Tempelah salah satu segitiga pada kertas A4 yang telah disediakan.
3. Buatlah garis tinggi segitiga pada salah satu dari kedua segitiga tersebut lalu guntinglah segitiga mengikuti garis tinggi yang telah dibuat.
4. Tempelah dua buah segitiga yang diperoleh pada langkah 4 di samping kiri dan kanan segitiga yang telah ditempel pada kertas di langkah 2 sehingga membentuk persegi panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
5. Luas persegi panjang
6. Lengkapi titik-titik berikut berdasarkan pengamatan bersama anggota kelompokmu ! Maka luas persegi panjang Luas segitiga Luas segitiga Pada segitiga, panjang dan lebar disebut alas dan tinggi sehingga sehingga Luas segitiga Luas segitiga
Jadi, luas bangun segitiga
𝟏 𝟐
𝒂
𝒕
Keterangan : 𝑎 = panjang sisi alas segitiga 𝑡 = tinggi segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
LATIHAN SOAL
Nama : …………………………………..
Petunjuk
1. Diketahui
: Kerjakan soal berikut secara mandiri !
merupakan segitiga sama kaki dengan panjang sisi
dan panjang sisi
Tentukan luas bangun
.
!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN Kunci Jawaban
Penskoran
Diketahui :
2
merupakan segitiga sama kaki.
Panjang sisi Panjang sisi adalah …
Ditanya: Luas Jawab :
12
Panjang sisi Panjang sisi Panjang sisi Panjang sisi
Luas
Luas Jadi, luas
𝑎
𝑡
̅̅̅̅
̅̅̅̅
adalah 48
.
adalah 48
1
.
Skor Total
Nilai Akhir (NA) =
15
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
Lampiran 1.2 Lembar Angket Minat Belajar untuk Penelitian
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
Responden Yth, Angket ini dibuat oleh peneliti untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran
matematika.
Demi
tercapainya
tujuan
diatas,
peneliti
mengharapkan ketersediaan dari adik-adik untuk mengisi angket ini dengan lengkap. Perlu peneliti informasikan, hasil dari angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian pembelajaran. Oleh karena itu, adik-adik diharapkan mengisi angket ini sesuai dengan apa yang diketahui atau dirasakan. Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih atas partisipasi adik-adik dalam penelitian ini. Petunjuk : 1. Pilihlah salah satu alternatif jawaban dari pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda centang (√) sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya.
STS : Sangat Tidak Setuju
S
: Setuju
TS : Tidak Setuju
SS : Sangat Setuju
2. Pastikan mengisi angket ini dengan lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Jawaban No
Pernyataan STS
1
Saya menyukai pelajaran matematika
2
Saya seringkali matematika
3
Saya mengumpulkan tugas matematika tepat waktu
4
Saya selalu bersemangat pertanyaan yang diberikan guru
5
Saya merasa kantuk saat belajar matematika
6
Saya merasa tidak betah di kelas saat pelajaran matematika berlangsung
7
Saya cenderung pasif dalam diskusi kelompok
8
Saya belajar matematika tanpa dipaksakan oleh siapa pun
9
Saya kurang berminat mengikuti les tambahan meskipun nilai matematika saya rendah
10
Saya belajar matematika jika diingatkan oleh orang tua saya saja
11
Saya membaca materi matematika jika ada ulangan saja
12
Saya merasa puas walaupun hanya mendapat nilai matematika setara KKM
13
Saya berusaha menyelesaikan matematika yang diberikan guru
14
Saya mengerjakan tugas matematika saat ada waktu luang saja
15
Saya berusaha memahami pelajaran matematika dengan bertanya kepada guru atau teman
16
Saya mudah menyerah saat menyelesaikan soal matematika yang sulit
17
Belajar matematika itu menyenangkan
mengabaikan
tugas
menjawab
tugas
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Jawaban No
Pernyataan STS
18
Saya mengikuti pelajaran matematika dengan perasaan bahagia
19
Belajar matematika sangat membosankan
20
Saya bersemangat matematika
mempelajari
materi
21
Saya takut bertanya jika ada matematika yang tidak saya pahami
materi
22
Saya memilih untuk diam jika memahami materi matematika disampaikan
23
Saya malu untuk bertanya jika ada materi yang tidak dipahami
24
Saya mendengarkan secara saksama pendapat yang diberikan oleh teman selama pembelajaran
25
Saya bertanya jika ada materi matematika yang tidak dipahami
tidak yang
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
Lampiran 1.3 Lembar Tes Hasil Belajar untuk Penelitian
TES HASIL BELAJAR SEGITIGA Mata Pelajaran
:
Matematika
Materi
:
Jenis Segitiga, Keliling dan Luas Segitiga
Waktu
:
60 menit
Petunjuk : 1. Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal. 2. Dilarang menggunakan alat komunikasi dan alat bantu hitung. 3. Kerjakan soal dengan teliti dan jelas. 4. Sertakan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal.
Soal : 1. Tentukan jenis-jenis segitiga pada gambar berikut berdasarkan panjang sisi atau besar sudutnya! (Catatan : sertakan nama bangunnya juga)
2. Sebutkan sifat dari segitiga pada gambar berikut !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
3. Diketahui keliling segitiga keliling segitiga
pada gambar berikut adalah
. Tentukan
!
4. Perhatikan segitiga berikut!
Diketahui
,
dan
. Tentukan luas bangun
! 5. Sebuah taman bermain berbentuk segitiga memiliki ukuran panjang sisi alasanya 12
dan tingginya 8
dengan biaya Rp 70.000,00/ !
. Jika taman tersebut akan ditanami rumput
, hitunglah keseluruhan biaya yang diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lampiran 1.4 Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEORI VAN HIELE
Sekolah
: SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Kelas
: VII B
Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Jam Pelajaran
:
Pokok Bahasan
:
PETUNJUK : 1. Amati aktivitas guru dalam proses pembelajaran matematika dengan teori Van Hiele. 2. Tuliskan tanda (√) sesuai dengan keadaan yang Anda amati pada kolom “Ya” atau “Tidak”.
NO
ASPEK YANG DIAMATI
A
Kegiatan Pembuka
1
Guru memberi salam dan menanyakan kabar siswa
2
Guru mengecek kehadiran siswa
3
Guru menyampaikan manfaat belajar matematika khususnya segitiga dalam kehidupan sehari-hari
YA
TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
NO
ASPEK YANG DIAMATI
YA
4
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5
Guru menyampaikan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pembelajaran
B
Fase-Fase Pembelajaran Geometri Van Hiele Fase 1 : Informasi (Information)
1
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengecek pengetahuan awal siswa
2
Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari Fase 2 : Orientasi Langsung (Directed Orientation)
1
Guru membagi siswa dalam kelompok kecil
2
Guru membagikan bentuk geometri kepada setiap kelompok
3
Guru meminta siswa untuk mengamati bentuk geometri yang telah dibagikan
4
Guru
mendorong
penyelidikan
siswa
terhadap
untuk
bentuk
melakukan
geometri
yang
disediakan berdasarkan petunjuk yang diberikan 5
Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi Fase 3 : Penjelasan (Explication)
1
Guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya tentang bentuk geometri yang telah diamati
2
Guru
memotivasi
siswa
untuk
menyatakan
pendapatnya tentang sifat dari bentuk geometri yang
TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
NO
ASPEK YANG DIAMATI
YA
diamati 3
Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok
4
Guru mendorong siswa untuk berani maju dan menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
5
Guru mengarahkan siswa untuk menggunakan bahasa yang
tepat
dan
sesuai
dalam
menyampaikan
pendapatnya atau dalam presentasi hasil diskusi kelompok Fase 4 : Orientasi Bebas (Free Orientation) 1
Guru menyiapkan siswa untuk mengerjakan latihan soal
2
Guru membagikan soal-soal latihan kepada siswa
3
Guru mendorong siswa untuk mengerjakan soal dengan menggunakan strateginya sendiri
4
Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal Fase 5 : Integrasi
1
Guru memandu siswa melalui tanya jawab untuk membuat kesimpulan atas materi yang telah dipelajari
2
Guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari
C
Kegiatan Penutup
1
Guru
memandu
refleksinya dilaksanakan
atas
siswa
untuk
pembelajaran
menyampaikan yang
sudah
TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
NO
ASPEK YANG DIAMATI
2
Guru mendorong siswa untuk berani menyampaikan refleksinya
atas
pembelajaran
yang
YA
TIDAK
sudah
dilaksanakan 3
Guru menyampaikan umpan balik terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
4
Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Yogyakarta, ………….. 2017 Pengamat
(…………………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
Lampiran 1.5 Panduan Skor Tes Hasil Belajar
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN TES HASIL BELAJAR No 1
2
Kunci Jawaban
adalah segitiga sembarang.
adalah segitiga sama kaki.
adalah segitiga siku-siku.
Sifat dari segitiga pada gambar tersebut adalah :
Skor 3
4
Memiliki dua sisi sama panjang Memiliki dua sudut yang sama besar. Memiliki satu sumbu simetri yang tegak lurus alas dan membagi alas menjadi dua sama panjang. Menempati bingkainya dengan dua cara. 3
Diketahui :
2
segitiga siku-siku
Keliling segitiga
adalah
Ditanya : Keliling segitiga Jawab : Cari panjang Keliling
adalah …. 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
No
Kunci Jawaban Panjang
adalah
Skor
.
Keliling segitiga Keliling
Jadi, keliling segitiga 4
adalah
Diketahui :
.
1 2
segitiga siku-siku
adalah ….
Ditanya : Luas Jawab :
12
Luas Segitiga Luas Luas Luas Luas Jadi, luas
adalah
.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
No 5
Kunci Jawaban
Skor
Diketahui :
2
Taman bermain berbentuk segitiga. Panjang sisi alasnya 12 Tingginya 8
.
.
Taman tersebut akan ditanami rumput dengan biaya Rp 70.000,00/
Ditanya : Banyak biaya yang dikeluarkan untuk penanaman rumput di taman tersebut adalah ….
Jawab :
16
Luas taman L. Taman = L. Segitiga L. Segitiga L. Segitiga L. Segitiga Maka, luas taman tersebut adalah
.
Biaya yang dibutuhkan :
Jadi, banyak biaya yang dikeluarkan untuk penanaman rumput di taman tersebut adalah Rp
.
Skor Total
Nilai Akhir (NA) =
1
58
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN OLEH PAKAR
2.1
Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
2.2
Lembar Validasi Angket Minat Belajar
2.3
Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
2.4
Lembar Validasi Pedoman Wawancara Siswa
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
Lampiran 2.1 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
LEMBAR VALIDASI TES HASIL BELAJAR Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan tes hasil belajar yang akan dikembangkan oleh peneliti.
B. Petunjuk Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam tes hasil belajar yang akan dikembangkan oleh peneliti. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan penilaian tes hasil belajar yaitu : 1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu. 2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada tes hasil belajar yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada lembar saran yang disediakan. 3. Makna penilaian adalah sebagai berikut : Untuk validasi isi : TV : Tidak Valid
CV : Cukup Valid
KV : Kurang Valid
V : Valid
SV
: Sangat Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
LEMBAR VALIDASI TES HASIL BELAJAR
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
C. Tujuan Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan tes hasil belajar yang akan dikembangkan oleh peneliti.
D. Petunjuk Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam tes hasil belajar yang akan dikembangkan oleh peneliti. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan penilaian tes hasil belajar yaitu : 1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu. 2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada tes hasil belajar yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada lembar saran yang disediakan. 3. Makna penilaian adalah sebagai berikut : Untuk validasi isi : TV : Tidak Valid
CV : Cukup Valid
KV : Kurang Valid
V : Valid
SV
: Sangat Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
Lampiran 2.2 Lembar Validasi Angket Minat Belajar
LEMBAR VALIDASI ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan angket minat belajar siswa yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam angket minat belajar siswa. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan penilaian angket yaitu : 1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu 2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada angket yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada lembar saran yang disediakan. 3. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut : 5 : Sangat Baik
3 : Cukup
4 : Baik
2 : Kurang Baik
1: Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
LEMBAR VALIDASI ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan angket minat belajar siswa yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam angket minat belajar siswa. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan penilaian angket yaitu : 1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu 2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada angket yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada lembar saran yang disediakan. 3. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut : 5 : Sangat Baik
3 : Cukup
4 : Baik
2 : Kurang Baik
1: Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
Lampiran 2.3 Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
LEMBAR VALIDASI LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEORI VAN HIELE Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan teori Van Hiele yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu mengenai
beberapa
aspek
yang
disajikan
dalam
lembar
observasi
keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan teori Van Hiele. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan penilaian angket yaitu : 1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu 2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada lembar observasi yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada lembar saran yang disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
Lampiran 2.4 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Siswa
LEMBAR VALIDASI PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan pedoman wawancara siswa yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam pedoman wawancara siswa. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan penilaian angket yaitu : 1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu 2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada pedoman wawancara yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada lembar saran yang disediakan. 3. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut : 5 : Sangat Baik
3 : Cukup
4 : Baik
2 : Kurang Baik
1: Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
LEMBAR VALIDASI PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: VII/ II
Materi
: Segitiga
A. Tujuan Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan pedoman wawancara siswa yang akan diamati oleh peneliti.
B. Petunjuk Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu mengenai beberapa aspek yang disajikan dalam pedoman wawancara siswa. Adapun petunjuk yang dapat membantu Bapak/ Ibu dalam memberikan penilaian angket yaitu : 1. Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist ( ) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu 2. Jika menurut Bapak/ Ibu terdapat kekurangan pada pedoman wawancara yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/ masukan pada lembar saran yang disediakan. 3. Makna skala penilaian adalah sebagai berikut : 5 : Sangat Baik
3 : Cukup
4 : Baik
2 : Kurang Baik
1: Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS MENGGUNAKAN SSPS
3.1 Hasil Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar 3.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar 3.4 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Belajar
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
Lampiran 3.1
Hasil Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar
Tahap I Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR0000 1
3.0952
.43644
21
VAR0000 2
2.8571
.57321
21
VAR0000 3
3.2381
.70034
21
VAR0000 4
3.1429
.47809
21
VAR0000 5
2.9048
.62488
21
VAR0000 6
2.4762
.60159
21
VAR0000 7
2.2857
.64365
21
VAR0000 8
3.0952
.62488
21
VAR0000 9
2.6190
.58959
21
VAR0001 0
3.3810
.49761
21
VAR0001 1
2.2857
.56061
21
VAR0001 2
2.8095
.60159
21
VAR0001 3
2.8571
.57321
21
VAR0001 4
2.9524
.74001
21
VAR0001 5
2.3333
.57735
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
VAR0001 6
2.7143
.71714
21
VAR0001 7
3.3810
.58959
21
VAR0001 8
2.9048
.76842
21
VAR0001 9
3.3810
.58959
21
VAR0002 0
3.2381
.53896
21
VAR0002 1
2.5714
.67612
21
VAR0002 2
2.7143
.64365
21
VAR0002 3
3.1429
.85356
21
VAR0002 4
2.8095
.67964
21
VAR0002 5
3.4762
.60159
21
VAR0002 6
3.2381
.83095
21
VAR0002 7
3.3810
.58959
21
VAR0002 8
2.8571
.57321
21
VAR0002 9
3.4286
.59761
21
VAR0003 0
2.9048
.88909
21
VAR0003 1
3.4286
.67612
21
VAR0003 2
3.3333
.57735
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
VAR0003 3
3.0952
.62488
21
VAR0003 4
3.4762
.51177
21
VAR0003 5
3.1429
.57321
21
VAR0003 6
2.2857
.90238
21
VAR0003 7
3.3810
.49761
21
VAR0003 8
3.0476
.58959
21
VAR0003 9
2.4286
.67612
21
VAR0004 0
3.4286
.74642
21
VAR0004 1
3.1429
.47809
21
VAR0004 2
3.0476
.66904
21
VAR0004 3
3.0000
.70711
21
VAR0004 4
2.9524
.66904
21
VAR0004 5
3.0476
.58959
21
VAR0004 6
3.1429
.72703
21
VAR0004 7
3.1429
.47809
21
VAR0004 8
3.8571
.35857
21
VAR0004 9
3.0476
.66904
21
VAR0005 0
3.1905
.74960
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR0000 1
148.0000
178.400
.429
.
.905
VAR0000 2
148.2381
178.990
.278
.
.907
VAR0000 3
147.8571
173.529
.519
.
.904
VAR0000 4
147.9524
177.048
.496
.
.905
VAR0000 5
148.1905
176.162
.424
.
.905
VAR0000 6
148.6190
183.548
-.020
.
.910
VAR0000 7
148.8095
180.562
.151
.
.908
VAR0000 8
148.0000
173.000
.621
.
.903
VAR0000 9
148.4762
183.162
.005
.
.909
VAR0001 0
147.7143
175.114
.625
.
.904
VAR0001 1
148.8095
180.562
.180
.
.907
VAR0001 2
148.2857
188.714
-.332
.
.913
VAR0001 3
148.2381
184.990
-.111
.
.910
VAR0001 4
148.1429
176.129
.352
.
.906
VAR0001 5
148.7619
181.290
.126
.
.908
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
VAR0001 6
148.3810
176.148
.364
.
.906
VAR0001 7
147.7143
177.814
.345
.
.906
VAR0001 8
148.1905
173.462
.471
.
.904
VAR0001 9
147.7143
173.514
.626
.
.903
VAR0002 0
147.8571
175.429
.551
.
.904
VAR0002 1
148.5238
176.062
.394
.
.905
VAR0002 2
148.3810
171.148
.714
.
.902
VAR0002 3
147.9524
170.048
.576
.
.903
VAR0002 4
148.2857
183.214
-.005
.
.910
VAR0002 5
147.6190
179.048
.260
.
.907
VAR0002 6
147.8571
175.929
.316
.
.907
VAR0002 7
147.7143
174.714
.547
.
.904
VAR0002 8
148.2381
172.590
.709
.
.902
VAR0002 9
147.6667
175.833
.467
.
.905
VAR0003 0
148.1905
170.762
.518
.
.904
VAR0003 1
147.6667
171.133
.678
.
.902
VAR0003 2
147.7619
177.790
.355
.
.906
VAR0003 3
148.0000
172.300
.664
.
.902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
VAR0003 4
147.6190
173.848
.703
.
.903
VAR0003 5
147.9524
176.948
.414
.
.905
VAR0003 6
148.8095
182.462
.013
.
.911
VAR0003 7
147.7143
182.714
.047
.
.908
VAR0003 8
148.0476
172.848
.671
.
.903
VAR0003 9
148.6667
176.833
.350
.
.906
VAR0004 0
147.6667
177.233
.292
.
.907
VAR0004 1
147.9524
179.248
.321
.
.906
VAR0004 2
148.0476
170.148
.745
.
.901
VAR0004 3
148.0952
178.790
.227
.
.907
VAR0004 4
148.1429
178.729
.247
.
.907
VAR0004 5
148.0476
171.748
.744
.
.902
VAR0004 6
147.9524
170.348
.670
.
.902
VAR0004 7
147.9524
175.548
.617
.
.904
VAR0004 8
147.2381
182.590
.090
.
.908
VAR0004 9
148.0476
170.648
.715
.
.902
VAR0005 0
147.9048
173.890
.462
.
.905
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
Tahap II Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR0000 1
3.0909
.42640
22
VAR0000 3
3.2273
.68534
22
VAR0000 4
3.1364
.46756
22
VAR0000 5
2.9091
.61016
22
VAR0000 8
3.0909
.61016
22
VAR0001 0
3.4091
.50324
22
VAR0001 8
2.9091
.75018
22
VAR0001 9
3.4091
.59033
22
VAR0002 0
3.2727
.55048
22
VAR0002 2
2.7273
.63109
22
VAR0002 3
3.1364
.83355
22
VAR0002 7
3.3636
.58109
22
VAR0002 8
2.8636
.56023
22
VAR0002 9
3.4091
.59033
22
VAR0003 0
2.9091
.86790
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
VAR0003 1
3.4091
.66613
22
VAR0003 3
3.0909
.61016
22
VAR0003 4
3.5000
.51177
22
VAR0003 8
3.0455
.57547
22
VAR0004 2
3.0455
.65300
22
VAR0004 5
3.0455
.57547
22
VAR0004 6
3.1364
.71016
22
VAR0004 7
3.1364
.46756
22
VAR0004 9
3.0455
.65300
22
VAR0005 0
3.1818
.73266
22
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR0000 1
75.4091
93.110
.453
.
.936
VAR0000 3
75.2727
89.922
.510
.
.935
VAR0000 4
75.3636
92.528
.475
.
.936
VAR0000 5
75.5909
92.158
.384
.
.937
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
VAR0000 8
75.4091
90.158
.560
.
.935
VAR0001 0
75.0909
90.658
.638
.
.934
VAR0001 8
75.5909
89.396
.498
.
.936
VAR0001 9
75.0909
89.325
.659
.
.933
VAR0002 0
75.2273
91.327
.513
.
.935
VAR0002 2
75.7727
87.803
.746
.
.932
VAR0002 3
75.3636
86.719
.619
.
.934
VAR0002 7
75.1364
89.933
.613
.
.934
VAR0002 8
75.6364
89.576
.673
.
.933
VAR0002 9
75.0909
91.039
.500
.
.935
VAR0003 0
75.5909
87.206
.559
.
.935
VAR0003 1
75.0909
88.087
.679
.
.933
VAR0003 3
75.4091
89.396
.629
.
.934
VAR0003 4
75.0000
90.190
.676
.
.933
VAR0003 8
75.4545
90.165
.597
.
.934
VAR0004 2
75.4545
86.545
.827
.
.931
VAR0004 5
75.4545
89.212
.688
.
.933
VAR0004 6
75.3636
87.671
.665
.
.933
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
VAR0004 7
75.3636
91.576
.584
.
.935
VAR0004 9
75.4545
88.165
.688
.
.933
VAR0005 0
75.3182
89.465
.507
.
.936
Tahap III
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR0000 1
3.0909
.42640
22
VAR0000 3
3.2273
.68534
22
VAR0000 4
3.1364
.46756
22
VAR0000 8
3.0909
.61016
22
VAR0001 0
3.4091
.50324
22
VAR0001 8
2.9091
.75018
22
VAR0001 9
3.4091
.59033
22
VAR0002 0
3.2727
.55048
22
VAR0002 2
2.7273
.63109
22
VAR0002 3
3.1364
.83355
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
VAR0002 7
3.3636
.58109
22
VAR0002 8
2.8636
.56023
22
VAR0002 9
3.4091
.59033
22
VAR0003 0
2.9091
.86790
22
VAR0003 1
3.4091
.66613
22
VAR0003 3
3.0909
.61016
22
VAR0003 4
3.5000
.51177
22
VAR0003 8
3.0455
.57547
22
VAR0004 2
3.0455
.65300
22
VAR0004 5
3.0455
.57547
22
VAR0004 6
3.1364
.71016
22
VAR0004 7
3.1364
.46756
22
VAR0004 9
3.0455
.65300
22
VAR0005 0
3.1818
.73266
22
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted VAR0000 1
72.5000
88.548
Corrected Item-Total Correlation .427
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted .
.937
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
VAR0000 3
72.3636
85.100
.521
.
.936
VAR0000 4
72.4545
87.784
.474
.
.936
VAR0000 8
72.5000
85.595
.548
.
.935
VAR0001 0
72.1818
85.870
.647
.
.934
VAR0001 8
72.6818
84.894
.485
.
.937
VAR0001 9
72.1818
84.632
.661
.
.934
VAR0002 0
72.3182
86.608
.512
.
.936
VAR0002 2
72.8636
83.171
.746
.
.932
VAR0002 3
72.4545
82.069
.622
.
.934
VAR0002 7
72.2273
85.232
.614
.
.934
VAR0002 8
72.7273
84.684
.694
.
.933
VAR0002 9
72.1818
86.251
.507
.
.936
VAR0003 0
72.6818
82.608
.558
.
.936
VAR0003 1
72.1818
83.584
.667
.
.933
VAR0003 3
72.5000
84.738
.627
.
.934
VAR0003 4
72.0909
85.610
.664
.
.934
VAR0003 8
72.5455
85.593
.585
.
.935
VAR0004 2
72.5455
81.974
.825
.
.931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
VAR0004 5
72.5455
84.545
.688
.
.933
VAR0004 6
72.4545
83.022
.667
.
.933
VAR0004 7
72.4545
86.736
.597
.
.935
VAR0004 9
72.5455
83.498
.690
.
.933
VAR0005 0
72.4091
84.539
.526
.
.936
Tahap IV Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR0000 1
3.0909
.42640
22
VAR0000 3
3.2273
.68534
22
VAR0000 4
3.1364
.46756
22
VAR0000 8
3.0909
.61016
22
VAR0001 0
3.4091
.50324
22
VAR0001 8
2.9091
.75018
22
VAR0001 9
3.4091
.59033
22
VAR0002 0
3.2727
.55048
22
VAR0002 2
2.7273
.63109
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
VAR0002 3
3.1364
.83355
22
VAR0002 7
3.3636
.58109
22
VAR0002 8
2.8636
.56023
22
VAR0002 9
3.4091
.59033
22
VAR0003 0
2.9091
.86790
22
VAR0003 1
3.4091
.66613
22
VAR0003 3
3.0909
.61016
22
VAR0003 4
3.5000
.51177
22
VAR0003 8
3.0455
.57547
22
VAR0004 2
3.0455
.65300
22
VAR0004 5
3.0455
.57547
22
VAR0004 6
3.1364
.71016
22
VAR0004 7
3.1364
.46756
22
VAR0005 0
3.1818
.73266
22
VAR0000 5
2.9091
.61016
22
VAR0001 4
2.9545
.72225
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR0000 1
75.3182
89.942
.475
.
.931
VAR0000 3
75.1818
87.108
.499
.
.931
VAR0000 4
75.2727
89.732
.454
.
.931
VAR0000 8
75.3182
87.370
.546
.
.930
VAR0001 0
75.0000
87.619
.647
.
.929
VAR0001 8
75.5000
86.548
.491
.
.931
VAR0001 9
75.0000
86.667
.633
.
.929
VAR0002 0
75.1364
88.409
.508
.
.930
VAR0002 2
75.6818
85.084
.729
.
.927
VAR0002 3
75.2727
84.113
.599
.
.930
VAR0002 7
75.0455
86.998
.612
.
.929
VAR0002 8
75.5455
86.736
.663
.
.928
VAR0002 9
75.0000
88.095
.498
.
.931
VAR0003 0
75.5000
84.071
.574
.
.930
VAR0003 1
75.0000
85.143
.682
.
.928
VAR0003 3
75.3182
86.513
.624
.
.929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
VAR0003 4
74.9091
86.944
.709
.
.928
VAR0003 8
75.3636
87.385
.581
.
.929
VAR0004 2
75.3636
83.576
.835
.
.925
VAR0004 5
75.3636
86.338
.682
.
.928
VAR0004 6
75.2727
84.970
.649
.
.928
VAR0004 7
75.2727
88.398
.609
.
.929
VAR0005 0
75.2273
86.374
.518
.
.931
VAR0000 5
75.5000
88.833
.414
.
.932
VAR0001 4
75.4545
88.165
.389
.
.933
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
Lampiran 3.2
Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar
Tahap I Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .907
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .910
50
Tahap II Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .937
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .939
25
Tahap III Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .937
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .939
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
Tahap IV Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .932
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .935
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
Lampiran 3.3
Hasil Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar
Tahap I Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Soal1
2.1136
.92494
22
Soal2
.7273
.63109
22
Soal3
3.4545
3.72542
22
Soal4
7.5909
5.77894
22
Soal5
6.0455
6.72931
22
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Soal1
2.1136
.92494
22
Soal2
.7273
.63109
22
Soal3
3.4545
3.72542
22
Soal4
7.5909
5.77894
22
Soal5
6.0455
6.72931
22
Tahap II Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Soal1
2.1136
.92494
22
Soal3
3.4545
3.72542
22
Soal4
7.5909
5.77894
22
Soal5
6.0455
6.72931
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Soal1
17.0909
178.753
.467
.320
.723
Soal3
15.7500
127.232
.595
.358
.562
Soal4
11.6136
90.094
.617
.500
.501
Soal5
13.1591
79.652
.551
.317
.594
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
Lampiran 3.4
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Belajar
Tahap I Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .641
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .678
5
Tahap II Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .682
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .764
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 HASIL PENELITIAN
4.1
Hasil Uji Coba Angket Minat Belajar
4.2
Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar
4.3
Hasil Pengisian Angket Minat Belajar Siswa
4.4
Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa
4.5
Hasil Pengisian Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
Lampiran 4.1 Hasil Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
Siswa II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292
Siswa III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296
Lampiran 4.2 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297
Siswa II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298
Siswa III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299
Lampiran 4.3 Hasil Pengisian Angket Minat Belajar Siswa Siswa I (Minat Awal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302
Siswa II (Minat Awal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305
Siswa III (Minat Akhir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 308
Siswa IV (Minat Akhir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 311
Lampiran 4.4 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Belajar Siswa Siswa I (Pre Tes)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 312
Siswa II (Pre Tes)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 313
Siswa III (Post Tes)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 314
Siswa IV (Post Tes)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 315
Lampiran 4.5 Hasil Pengisian Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele
Observer I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 327
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 328
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 331
Observer II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 332
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 336
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 337
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 338
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 339
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 342
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 343
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 345
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 346
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 SURAT IJIN PENELITIAN
5.1
Surat Ijin Penelitian dari Kampus
5.2
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah
347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 348
Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 349
Lampiran 5.2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 350
LAMPIRAN 6. FOTO-FOTO PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 351
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 352