Jurnal Administrasi Publik
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU (Suatu Studi di SMA Negeri I Manado) STEVI WANDA VERONIKA
ABSTRAC :Teaching license is a certification procces for teachers who have the requirements, like an academic qualifications and professional competence of teachers. So, the teaching license policy should increase the professionalism of the teachers. But the implementation, it doesn't work, the teaching license has so many weakness. Based from it, this research was conducted for answer the question "Is the Teaching license effective to realizing and improving the professionalism of teachers in SMA Negeri 1 Manado?" this research using qualitative methods. The effectivity of Teaching license to realizing and improving the professionalism of teachers shown from enhancement teacher's competence ( individuality competence, teaching management, professionalism, social competence) and professional attitude. This research informant is fifteen teachers from SMA Negeri 1 Manado, one school principal and two students on the XII grades. Primary data take from interview, and the analysis using qualitative technique, interactive model. This study shown: (1) Teaching license can improve the teacher's self-competence be more good, stable, mature, and prestigious; (2) Teaching license can make their teaching management better; (3) Teaching license can improve the professionalism competence like mastering scientific substance, structure and the methods of their own subject; (4) Teaching license can increase the social competency like interaction with the students, their parents and the fellow teacher; (5) And the Teaching license also can developing the professionalism quality like desire to show the ideal attitude, improve and keep the teacher's image, and the pride as a teacher. Based from the research, there is a conclusion that the Teaching License is effective to improving the professionalism quality of teachers. from that conclusion, there is some advice: (1) The Teaching license policy must be develope; (2) Departement of Education and Culture must be objective to giving the Teaching license; (3) The quality of certification process from the college must be enhanced. Keywords: Teaching license policy, teacher's professionalism. ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, PENDAHULUAN Pembukaan
UUD
1945
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
menyatakan bahwa tujuan nasional bangsa
Untuk
Indonesia
tersebut, pendidikan merupakan faktor
adalah
untuk
melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia kesejahteraan
dan
untuk umum,
mewujudkan
tujuan
nasional
yang sangat menentukan.
memajukan
Betapa
mencerdaskan
pentingnya
peranan
pendidikan dalam rangka mencapai tujuan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
nasional
85
sehingga
pemerintah
terus
Jurnal Administrasi Publik
melakukan perbaikan sistem pendidikan
terpuruk.
Masalah-masalah pokok yang
nasional yang ditandai antara lain dengan
dihadapi
bangsa
keluarnya Undang-Undang Nomor 20
kemiskinan, pengangguran, KKN, dan
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
kekerasan belum dapat terselesaikan secara
Nasional, yang memiliki visi terwujudnya
maksimal.Banyak
sistem pendidikan sebagai pranata sosial
berpendapat bahwa persoalan-persoalan
yang
yang
kuat
dan
memberdayakan
berwibawa
semua
untuk
warga
negara
Indonesia,
seperti
kalangan
dihadapi
bangsa
yang
Indonesia
disebabkan oleh kualitas sumber daya
Indonesia berkembang menjadi manusia
manusia (SDM) yang masih rendah.
yang berkualitas sehingga mampu dan
Kualitas SDM yang dibutuhkan
proaktif menjawab tantangan zaman yang
oleh bangsa Indonesia masa kini dan masa
terus berubah.
yang akan datang adalah yang mampu
Bangsa
Indonesia
kini
sedang
mengatasi berbagai persoalan bangsa dan
diperhadapkan dengan berbagai persoalan
mampu
kebangsaan
dan
semakin ketat dengan bangsa lain di
multidimensional. Hampir semua bidang
dunia.Kualitas SDM yang demikian itu
kehidupan
dihasilkan
yang
sangat
berbangsa,
bermasyarakat
krusial
bernegara,
mengalami
krisis
dan yang
menghadapi
melalui
persaingan
yang
penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.Oleh karena itu,
berkepanjangan. Reformasi yang digulir
guru
bangsa
gerakan
kedudukan yang sangat strategis.Pasal 39
mahasiswa sejak 1998 hingga saat ini
(ayat 2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun
belum menuai hasil yang memuaskan. Di
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
sana sini masih banyak kita jumpai
menyatakan bahwa pendidik merupakan
berbagai masalah dan krisis yang tak
tenaga
kunjung reda. Memang diakui dampak
sebagai tenaga profesional mempunyai visi
reformasi telah membuka pintu demokrasi
terwujudnya
yang
kepada
pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
rakyat untuk menyampaikan aspirasinya.
profesionalitas untuk memenuhi hak yang
Namun
sama bagi setiap warga negara dalam
Indonesia
memberikan
dengan
berpendapat memperbaiki
saja
melalui
kebebasan
modal tidak tingkat
kebebasan cukup
untuk
mempunyai
fungsi,
profesional.
peran,
Kedudukan
dan
guru
penyelenggaraan
memperoleh pendidikan yang bermutu.
kehidupan
Sebagai
masyarakat yang dari hari ke hari semakin
implementasi
dari
pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga 86
Jurnal Administrasi Publik
profesional
yang
diamanatkan
dalam
pendidikan yang diselenggarakan oleh
UU.No.20 Tahun 2003 tersebut, keluarlah
pemerintah atau pemerintah daerah.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru
dan
amanat
Undang-Undang
yang
No.14 Tahun 2005 tersebut jelas bahwa
substansinya mengatur tentang kedudukan
sektifikat pendidik merupakan bukti formal
guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
sebagai pengakuan yang diberikan kepada
Dalam pasal 2 UU No.14 Tahun 2005
guru sebagai tenaga profesional.Sertifikasi
disebutkan
adalah
:
(1)
Dosen,
Dari
Guru
mempunyai
proses
kedudukan sebagai tenaga profesional pada
pendidik
jenjang
memenuhi
pendidikan
dasar,
pendidikan
pemberian
kepada
guru
persyaratan
yang
telah
tertentu,
yaitu
menengah, dan pendidikan anak usia dini
memiliki
pada
(2)
kompetensi, sehat jasmani dan rohani, dan
Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga
memiliki kemampuan untuk mewujudkan
profesional dibuktikan dengan sertifikat
tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi
pendidik.Pada pasal 8 disebutkan, guru
dengan peningkatan kesejahteraan yang
wajib
layak.
jalur
pendidikan
memiliki
kompetensi, jasmani
kualifikasi
sertifikat
dan
formal;
rohani,
akademik,
pendidik, serta
sehat
kualifikasi
sertifikat
akademik,
Sebagai implementasi kebijakan
memiliki
sertifikasi guru tersebut,
Kementerian
kemampuan untuk mewujudkan tujuan
Pendidikan Nasional sejak tahun 2007
pendidikan
nasional.
melaksanakan
disebutkan
:
diberikan
(1)
Pada
pasal
sertifikat guru
pendidik
guru,
yang
pelaksanaanya diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18
memenuhi persyaratan; (2) sertifikat guru
Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru
diselenggarakan oleh perguruan tinggi
Dalam Jabatan. Pada Peraturan Mendiknas
yang memiliki program pengadaan tenaga
tersebut disebutkan : (1) sertifikasi dapat
kependidikan
dan
diikuti oleh guru dalam jabatan yang telah
pemerintah.Kemudian,
memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-
pada pasal 16 disebutkan, guru yang
1) atau diploma empat (D-4); (2) sertifikasi
memiliki sertifikat pendidik memperoleh
bagi guru dalam jabatan dilaksanakan
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji
melalui uji kompetensi untuk memperoleh
pokok guru yang diangkat oleh satuan
sertifikat; (3) uji kompetensi dilakukan
yang
oleh
yang
sertifikasi
telah
ditetapkan
kepada
11
terakreditasi
dalam bentuk penilaian fortopolio; (2) 87
Jurnal Administrasi Publik
penilaian fortopolio merupakan pengakuan
pemilikan
atas pengalaman profesional guru dalam
dinyatakan lulus uji kompetensi.
bentuk
penilaian
pendidik
setelah
komponen
Dengan demikian dapat dikatakan
dokumen yang mendeskripsikan antara lain
bahwa kebijakan sertifikasi guru akan
tentang kualifikasi akademik, pendidikan
dapat mewujudkan atau meningkatkan
dan
mengajar,
profesionalisme guru. Oleh karena itu
pelaksanaan
efektivitas kebijakan sertifikasi guru akan
pelatihan,
terhadap
sertifikat
pengalaman
perencanaan
dan
pembelajaran, prestasi akademik, karya
ditunjukkan
oleh
pengembangan profesi, dan komponen
profesionalisme guru dapat terwujud atau
lainnya.
menjadi
lebih
sejauh
mana
baik.
Kualitas
Dari amanat peraturan perundang-
profesionalisme guru yang diharapkan
undangan tersebut jelas bahwa kebijakan
terwujud dari sertifikasi guru adalah
sertifikasi
meningkatnya
guru
meningkatkan
dimaksudkan kualitas
guru
untuk dan
kompetensi
yang
dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas
kesejahteraannya.Dengan kata lain, tujuan
pendidikan
dan
utama sertifikasi adalah untuk menjamin
kompetensi
kepribadian,
mutu para guru sehingga profesionalisasi
pengelolaan pembelajaran peserta didik,
guru dapat berjalan dengan baik. Seperti
kompetensi penguasaan materi pelajaran,
yang dikatakan oleh Mulyasa (2006), pada
maupunsosial
hakikatnya sertifikasi guru adalah untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara
mendapatkan
efisien dan efetif dengan peserta didik
guru
yang
baik
dan
profesional yang memiliki kompetensi
(Dirjen
Dikti
untuk melaksanakan fungsi dan tujuan
Depdiknas, 2005).
pengajaran
kompetensi
atau
dan
baik
kompetensi
Dirjen
PMPTK
sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan
SMA Negeri I Manado merupakan
nasional pada umumnya sesuai kebutuhan
salah satu SMA terbaik dan terbesar di
masyarakat
zaman.Oleh
Kota Manado. SMA Negeri I Manado
karena itu, lewat kebijakan sertifikasi ini
sekarang ini memiliki 94 orang guru tetap
diharapkan guru menjadi pendidik yang
berstatus
profesional, yaitu yang berpendidikan S-1
kualifikasi akademik yang dipersyaratkan
atau D-4 dan berkompetensi sebagai agen
untuk dapat mengikuti sertifikasi yaitu
pembelajaran yang dibuktikan dengan
berpendidikan sarjana (S-1) dan bahkan
dan
tuntutan
ada 88
PNS,
semuanya
yang berpendidikan
memiliki
S-2.Sebagian
Jurnal Administrasi Publik
besar yaitu sebanyak 68 orang (67,02%)
persyaratan kualifikasi akademik sebagai
sudah memiliki sertiifikat pendidik dan
syarat
menerima
mempertimbangkan
tunjangan
sertifikasi
guru,
mutlak,
juga
harus
beberapa
kriteria
dengan demikian para guru tersebut secara
seperti masa kerja/pengalaman mengajar,
resmi/formal telah diakui atau ditetapkan
usia, pangkat/golongan, beban mengajar,
sebagai guru profesional. Namun apakah
jabatan/tugas tambahan, dan prestasi kerja.
kualitas profesionalisme yang ditetapkan
Namun
oleh Depdiknas seperti tersebut di atas
persyaratan tambahan tersebut seringkali
sudah dapat diwujudkan dengan baik
tidak/kurang diperhatikan, sehingga ada
dimana para guru yang sudah memiliki
guru yang tidak memenuhi beberapa dari
sertifikasi tersebut, tentunya masih perlu
kriteria tersebut ditetapkan sebagai peserta
penelitian.
sertifikasi.
Efektivitas suatu kebijakan dalam mencapai
tujuannya
tergantung
atau
implementasinya;
akan
semakin
kenyataannya
Kelemahan
sangat
ditentukan
dalam
lain
kriteria
yang
masih
dikeluhkan para guru adalah masih adanya
oleh
diskriminasi
dalam
penetapan
calon
efektif
penerima tunjangan sertifikasi guru. Sesuai
implementasi suatu kebijakan maka akan
ketentuan Permendiknas No.8 Tahun 2009
semakin tinggi efektivitas kebijakan itu.
Tentang Program profesi guru bahwa guru
Menurut
yang memperoleh sertifikasi guru adalah
Dunn
(2000),
efektivitas
menunjukkan tingkat pencapaian hasil
guru
yang
latar
yang diinginkan dari suatu kebijakan.
pendidikannya/ilmunya
belakang
linier.
Namun
Dari prasurvei dan wawancara
dalam kenyataannya ada guru yang latar
dengan beberapa guru yang dilakukan
belakang pendidikan/ilmunya tidak linier
diperoleh gambaran yang menunjukkan
sudah menerima tunjangan serifikasi guru.
masih
adanya
permasalahan kebijakan
kelemahan dalam
atau
Dari situasi tersebut maka akan
implementasi
berdampak pada tidak/kurang efektifnya
sertifikasi guru, antara lain
kebijakan
adalahproses seleksi atau penetapan guru
obyektif.
Sesuai
guru
dalam
mewujudkan profesionalisme guru.
yang akan ikut dalam sertifikasi masih kurang/tidak
sertifikasi
Bertolak dari permasalahan dan
dengan
pemikiran yang dikemukakan diatas maka
ketentuan bahwa penetapan guru peserta
penulis
sertifikasi
tentang “Efektivitas Kebijakan Sertifikasi
selain
harus
memenuhi 89
tertarik
melakukan
penelitian
Jurnal Administrasi Publik
Guru (Suatu Studi di SMA Negeri I
kompetensi atau kemampuan pengetahuan,
Manado)”.
keterampilan dan sikap profesional guru
Mengacuh
pada
rumusan
masalah yang dikemukakan, maka tujuan
dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengajaran.
efektivitas
profesionalisme guru tersebut diamati dari
kebijakan
dalammewujudkan
sertifikasi
dan
guru
meningkatkan
melaksanakan
beberapa
pendidikan
Peningkatan
aspek
yaitu
:
dan
kualitas
peningkatan
profesionalisme guru di SMA Negeri 1
kompetensi atau kemampuan kepribadian,
Manado
peningkatan
kompetensi/kemampuan
pengelolaan pembelajaran peserta didik,
METODOLOGI PENELITIAN
peningkatan
A. Jenis Penelitian
materi
Dalam penelitian ini menggunakan
kompetensi
pelajaran
atau
penguasaan kompetensi
Penelitian
profesional, peningkatan kompetensi sosial
kualitatif digunakan untuk meneliti pada
(berkomunikasi dan berinteraksi dengan
kondisi
peserta
jenis penelitian kualitatif.
objek
yang
alamiah
dimana
Teknik pengumpulan data dilakukan secara (gabungan),
C. Sumber Data (Informan Penelitian)
data
Unit analisis dalam penelitian ini
bersifat induktif dan hasil penelitian
adalah guru SMA Negeri I Manado yang
kualitatif lebih menekankan makna dari
telah telah memiliki sertifikat pendidik dan
pada generelisasi. Disebut sebagai metode
telah mendapatkan tunjangan profesional
kualitatif karena data yang terkumpul dan
guru.Sesuai data terakhir bahwa dari
analisanya lebih bersifat kualitatif.
sebanyak 94 guru SMA Negeri I Manado
B. Fokus Penelitian Konsepsional Konsep
analisis
peningkatansikap
profesional.
peneliti adalah sebagai instrument kunci.
triangulasi
didik),dan
dan
ada sebanyak 68 orang telah mengikuti
Definisi
sertiifikasi guru dan memiliki sertifikat
yang
menjadi
fokus
pendidik.
penelitian ini adalah efektivitas kebijakan sertifikasi kualitas
guru
dalam
Informan
meningkatkan
profesionalisme
pencapaian
tujuan
mengikuti
meningkatkan kualitas
profeionalisme
guru
yaitu
sertifikasi
guru
dan
telah
memiliki sertifikat pendidik tersebut yaitu
kebijakan
sertikasi guru
dalam
penelitian ini diambil dari guru yang telah
guru.Fokus
penelitian tersebut didefinisikan sebagai tingkat
utama/kunci
sebanyak
15
orang.Informan
lainnya
adalah pimpinan sekolah (1 orang) dan
sifat 90
Jurnal Administrasi Publik
siswa kelas XII (2 orang). Jumlah seluruh informan
yang
berhasil
Langkah-langkah analisis data yang
diteliti/
dimaksudkan dapat dijelaskan sebagai
diwawancarai sebanyak 18 orang.
berikut : 1. Reduksi data. Reduksi data ialah
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
proses pemilihan, pemusatan perhatian
Adapun teknik pengumpulan data
pada penyederhanaan, pengabstaksian,
yang digunakan untuk pengumpulan data
dan transformasi data kasar yang
primer
wawancara (interview).
muncul dari catatan-catatan tertulis di
dilakukan
dengan
lapangan. Kegiatan reduksi data ini
menggunakan pedoman wawncara sebagai
berlangsung secara terus menerus
panduan. Sedangkan untuk pengumpulan
selama penelitian berlangsung, dan
data
dilanjutkan setelah data terkumpul
ialah
Wawancara
sekunder
dokumentasi
digunakan yaitu
teknik
mengambil,
dengan
membuat
ringkasan,
mempelajari/menelaah dan memilih data
menelusuri
yang telah terolah atau tersedia diSMA
menggolongkannya ke dalam suatu
Negeri I Manado
pola yang lebih jelas.
yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
2. Penyajian
E. Teknik Analisis Data Metode atau teknik
tema
data.
dan
Penyajian
data
penelitian adalah dalam bentuk teks analisis data
naratif atau digambarkan dengan kata-
yang digunakan ialah analisis kualitatif.
kata atau kalimat. Menurut model
Dalam hal ini metode atau teknik analisis
analisis
data yang digunakan ialah model analisis
gambaran secara keseluruhan atau
interaktif (Miles dan Hubermann dalam
bagian tertentu dari penelitian, maka
Rohidi dan Mulyarto, 2002). Menurut
penyajian
kedua penulis ini bahwa model analisis
secara sistimatis.
interaktif
memungkinkan
peneliti
ini,
3. Penarikan
agar
data
dapat
harus
melihat
diusahakan
kesimpulan;
ialah
melakukan kegiatan analisis secara longgar
merupakan
tanpa harus melalui proses yang kaku dari
proses
pengumpulan data, dilanjutkan ke reduksi
menarik kesimpulan penelitian atas
data, penyajian data, dan berakhir pada
dasar hasil analisis dan interpretasi
veriifikasi atau penarikan kesimpulan.
data.
91
langkah
penelitian
terakhir kualitatif
dari yaitu
Jurnal Administrasi Publik
teladan bagi peserta didik, dan bertindak
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebagaimana yang
telah
dikemukakan
fokus
di
atas
bahwa
mulia.Kepribadian yang mantap dan stabil akan tercermin dari sikap dan tindakan seperti bertindak sesuai dengan norma
penelitian ini adalah efektivitas kebijakan sertifikasi kualitas
guru
dalam
hukum dan norma sosial, dan bangga
meningkatkan
profesionalisme
guru.
sebagai guru. Kepribadian yang dewasa
Fokus
akan tercermin dari sifat-sifat seperti
penelitian tersebut didefinisikan sebagai tingkat
pencapaian
tujuan
kemandirian
kebijakan
guru
yaitu
dari sifat-sifat seperti tindakan
keterampilan dan sikap profesional guru melaksanakan
pengajaran.
pendidikan
Peningkatan
aspek
yaitu
:
masyarakat,
kualitas
norma agama dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik (Kinandar, 2010).
penguasaan
Berdasarkan reduksi data hasil wawancara menunjukkan bahwa kebijakan sertifikasi
sosial (berkomunikasi dan bergaul dengan
guru dapat memberikan dampak positif
peserta didik, dengan sesama guru, dengan
dalam
orang tua siswa, dan dengan masyarakat), peningkatan
sikap
ukuran
profesionalisme
Kompetensi
kepribadian
kompetensi
bersertifikasi pendidik dan telah menerima tunjangan sertifikasi guru yang berhasil
guru.
diwawancarai mengakui adanya dampak
adalah
terhadap
kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
pengembangan
kepribadian guru.Semua guru yang sudah
profesional.
Kompetensi kepribadian merupakan salah satu
menunjukkan
sifat-sifat seperti bertindak sesuai dengan
materi pelajaran, peningkatan kompetensi
dan
serta
dapat menjadi teladan akantercermin dari
kompetensi/kemampuan
kompetensi
pada
Kepribadian yang berakhlak mulia dan
peningkatan
pengelolaan pembelajaran peserta didik, peningkatan
didasarkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
kompetensi atau kemampuan kepribadian, peningkatan
yang
menampilkan
kemandirian peserta didik, sekolah dan
dan
profesionalisme guru tersebut diamati dari beberapa
sebagai
guru. Kepribadian yang arif akan tercermin
sifat
kompetensi atau kemampuan pengetahuan,
dalam
bertindak
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai
sertifikasi guru meningkatkan kualitas profesionalisme
dalam
peningkatan
atau
perbaikan
kompetensi kepribadian setelah mengikuti
mantap dan stabil,
program sertifikasi guru.Bagi guru senior
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi
atau sudah lama menjadi guru, dampak 92
Jurnal Administrasi Publik
dari kebijakan sertifikasi guru terhadap
guru bahwa dengan adanya pendidikan dan
peningkatan
pelatihan profesi dan uji kompetensi yang
memang
kompetensi
tidak
terlalu
kepribadian karena
diikuti pada proses sertifikasi guru banyak
kompetensi kepribadian mereka sudah
pengetahuan yang diperoleh sehubungan
mapan
dengan
dengan
besar
lamanya
menjadi
guru.Walaupun demikian para guru senior
pengembangan
kompetensi
kepribadian para guru.
ini tetap mengakui ada dampak positif dari
Aspek kedua dari profesionalisme
mengikuti program sertifikasi terhadap
guru akan ditunjukkan oleh dimilikinya
peningkatan kompetensi kepribadian.
kompetensi pedagogik atau kemamuan
Berdasarkan
wawancara
pengelolaan pembelajaran peserta didik.
manfaat program sertifikasi guru banyak
Kompetensi pedagogik ini merupakan
hal yang diperoleh yang bermanfaat untuk
salah satu aspek kompetensi yang diuji
peningkatan
dalam
sebagai
hasil
kompetensi salah
sertifikasi
guru.
Kompetensi
indikator
pedagogik ini meliputi : (1) pemahaman
profesionalisme guru” (Informan No.7 :
terhadap peserta didik secara dalam. (2)
H.S).
perancangan
Merasakan
satu
kepribadian
adanya
peningkatan
pembelajaran,
(3)
kompetensi kepribadian setelah mengikuti
pelaksanaan pembelajaran, (4) evaluasi
program sertifikasi guru karena banyak
hasil belajar, dan (5) pengembangan
halatau pengalaman yang didapat selama
peserta didik untuk mengaktualisasikan
mengikuti
berbagai
program
sertiifikasi
guru”
(Informan 6 : Dra.R.N).
potensi
(Kunandar,
Dampak dari program sertifikasi
2010).
yang
dimilikinya
Hasil
wawancara
dengan para informan semuanya mengakui
guru terhadap peningkatan kompetensi
bahwa
kepribadian sangat dirasakan oleh para
sertifikasi guru banyak pengetahuan dan
guru yang lebih muda atau masih tergolong
keterampilan
guru
dengan
muda/junior,
muda/junior
ini
karena harus
para
guru
mengikuti
dengan
mengikuti
yang
didapat
pengembangan
program
berkenaan kemampuan
pedagogik atau pengelolaan pemberlajaran
pendidikan dan pelatihan profesi selama 12
peserta
hari sebelum dilakukan uji kompetensi
diwawancarai
untuk memperoleh sertifikat pendidik.
bahwa
program
sertifikasi
Menurut pengakuan para guru muda/junior
memberikan dampak positif
terhadap
yang telah mengikuti program sertifikasi
peningkatkan kompetensi dalam mengelola 93
didik.
Para
guru
semuanya
mengikuti
yang
mengatakan
Jurnal Administrasi Publik
pembelajaran peserta didik. Dampak dari
Johnson,
program
Kekuasaan, Jakarta : Grafiti.
sertifikasi
guru
pengembangan/peningkatan
terhadap kompetensi
Kunandar,
pedagogik ini lebih banyak atau lebih besar
Profesional.
Muslich, Masnur. 2007, Sertifikasi Guru Menuju
Wahab,S.,
2998,
Analisis
Profesionalisme
Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara.
Kebijaksanaan , Dari Formulasi
Moleong,
2006,
Metode
Penelitian
ke Implementasi Kebijaksanaan
Kualitatif, Remaja Redoskarya,
Negara,, Jakarta, Bumi Aksara.
Bandung.
B,M.H.,
2009,
Kualitatif,
Penelitian
Jakarta,
Nugroho, R.D.. 2009, Public Policy,
Kencana
Jakarta,
Prenada Media Group. William
N.
Analisis
2000,
PT.
Elex
Media
Komputindo. Pengantar
Kebijakan
Pamudji, S. “Profesionalisme
Publik,
Negara
Aparatur
Dalam Meningkatkan
terjemahan Yogyakarta: Gadjah
Pelayanan
Mada University Press.
Widyapraja No. 19 Tahun III, IIP
Gibson, L.J. dkk, 1998, Organisasi :
Publik”, dalam
Jakarta.
Perilaku – Struktur – Proses,
Rasyid. M. R. 1997, Kualitas Profesional
terjemahan, Jakarta, Erlangga.
Pamong Praja
Gie The Liang, dkk, 1990, Ensiklopedi
Terhadap
yang
Globalisasi,
Responsif Makalah
Administrasi, Jakarta, Gunung
Seminar Kepemimpinan Pamong
Agung.
Praja, IIP Jakarta.
Handayaningrat,S. 1992, Pengantar Studi Ilmu
Administrasi
Manajemen,
Jakarta,
Rohidi R.C. dan Mulyarto, 1992, Analisis
dan
Data Kualitatif, Jakarta : UI-
Gunung
Press.
Agung. Islamy,
Guru
dan
Bandung: Rosda Karya.
DAFTAR PUSTAKA
Dunn,
2010,
Profesi
Mulyasa, 2005. Menjadi Guru Profesional,
guru tua/senior.
Bungin,
1991,
Jakarta: RajaGrafindo.
dirasakan oleh para guru muda daripada
Abdul
T.J.,
M.I.
Rusli, B, 2013, Kebijakan Publik, Bandung 1996,
Perumusan
Prinsip-Prinsip
: Hakim Publishing.
Kebijaksanaan
Negara, Jakarta, Rineka Cipta.
94
Jurnal Administrasi Publik
Samani
Muchlas,
2006,
Mengenal
Winarno,Budi, 2007, Kebijakan Publik :
Sertifikasi Guru di Indonesia,
Teori dan Proses, Yogyakarta,
Surabaya, SIC.
MedPress.
Suit,Y. Dan Almasdi, 1996, Aspek Sikap
Sumber-sumber lain:
Mental Dalam Manajemen Sumber
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Daya Manusia, Jakarta, Ghalia
2003
Indonesia.
Nasional.
Stoner L.J. dan Charles Wankel, 1996, Manajemen, Jakarta, Intermedia.
Guru,
Makalah
Peraturan
Pemerintah 2005
Kebudayaan
Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta.
Nomor
Sedarmayanti, 2009, Manajemen SDM, Reformasi
Nomor
tentang
19
Standar
Birokrasi
dan
Bandung : Refika Aditama. Djati,
Menuju
Masyarakat
Mengajar,
Menggagas
Paradigma
Baru
Pendidikan,
Jakarta, Paramadina. Soenarko, 2000, Public Policy, Surabaya, CV.Papyrus. M.
“Pengembangan
Sumberdaya Manusia Birokrasi”, dalam Saiful Arif, (ed), 2002, Dalam
5
Republik Tahun
2012
Indonesia tentang
Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan.
Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
Birokrasi
Nomor 14 Tahun
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Syarifuddin, 2008, Efektivitas Kebijakan
Tjokrowinoto,
Pendidikan
Pendidikan Nasional
Jakarta.
Belajar
Undang-Undang
Tahun
Seminar Pendidikan 6 Mei 2005 di
Sidi,Ibdra
Sistem
2005 tentang Guru dan Dosen.
Surya, Muhammad, 2005, Membangun Profesionalisme
tentang
Polemik,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
95