Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PONTIANAK Oleh: Januar Bayu Adi Nugroho NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Pajak bumi dan bangunan yang diajukan oleh Dinas Pendapatan Daerah di Kecamatan Pontianak Timur pada tahun 2014 belum optimal. Rendahnya penerimaan pajak bumi dan bangunan disebabkan oleh karena kurangnya partisipasi masyarakat dan sosialisasi yang dilakukan oleh dinas pendapatan daerah belum maksimal. Teori yang digunakan untuk menganalisis permasalahan ini adalah efektifitas kebijakan menurut Charles O. Jones terdiri dari 3 aspek yaitu aspek pengorganisasian, interpretasi dan aplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan kebijakan mengenai penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Pontianak Timur masih belum terjalin koordinasi yang baik antara pihak Dinas Pendapatan Daerah dan Pemerintah Kecamatan Pontianak Timur. Aspek organisasi, standar operasional prosedur (SOP) belum dikerjakan dengan baik serta sumber dana dan peralatan yang ada masih kekurangan sehingga dalam pelaksanaan dilapangan mengenai penerimaan pajak bumi dan bangunan mengalami kendala. Aspek interprestasi, masyarakat masih belum memahami maksud dan tujuan dari pajak bumi dan bangunan sehingga partisipasi masyarakat dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan kurang, kemudian sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah belum maksimal sehingga dukungan masyarakat dalam pelaksanaan pajak bumi dan bangunan tidak maksimal. Aspek penerapan/aplikasi, SOP dalam penerimaan pajak bumi dan bangunan belum semua dikerjakan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. pengetahuan masyarakat yang kurang menjadikan kendala dalam tercapainya penerimaan pajak bumi dan bangunan, perpanjangan waktu pembayaran bagi masyarakat yang melewati batas akhir pembayaran belum dilaksanakan sehingga penerimaan pajak bumi dan bangunan belum dapat dimaksimalkan. Saran dari hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pajak bumi dan bangunan perlu disesuaikan dengan SOP yang telah ditetapkan, kemudian perlu adanya penambahan sarana dan dana dalam pelaksanaan penerimaan pajak bumi dan bangunan sehingga kinerja dapat ditingkatkan. Sosialisasi perlu ditingkatkan agar partisipasi dan pengetahuan masyarakat mengenai pajak bumi dan bangunan meningkat. Kata-kata kunci: Organisasi. Interprestasi, Penerapan, Pajak Bumi dan Bangunan
ABSTRACT Land & building tax (L&B tax) that submitted by the Department of Revenue in sub-district of East Pontianak in year 2014 has not been optimal. The lowness acceptance of land and building tax caused by the lack of community participation and socialization which is conducted by Dipenda has not maximal. The theory that used to analyze this problem is the effectiveness of policies by Charles O. Jones, consists of three aspects: organizing, interpretation and application. The method used is qualitative research the descriptive form. The results showed that in policy implementation on receiving land and building tax in sub district of East Pontianak still has not established a good coordination between the parties of Dipenda and The Government of East Pontianak sub-district. Organizational aspects, standard operating procedures (SOP) has not done well and funding sources and equipment that there is still shortcomings so in the implementation on the field about land and building tax acceptance of having problems. Aspects of interpretation, people still do not understand the meaning and purpose of land and building tax as the result public participation in the payment of land and building tax less, then the socialization conducted by Dispenda has not maximal therefore the community support in the implementation of land and building tax was not optimal. Aspects of the application, the SOP in land and building tax acceptance not all done in accordance with the
1 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
prescribed rules. The less of public knowledge make obstacles in the achievement of land and building tax revenue, an extension of time payments for the community who passed the deadline for payment has not been implemented so land and building tax acceptance of can not be maximized. The suggestion from the result this research is the implementation of land and building tax should be matched with SOP which has been set, then need for additional facilities and funds in the implementation of land and building tax acceptance so that the performance can be improved. Socialization needs to be improved so that the participation and knowledge of the community about land and building tax increases. Keywords: Organization. Interpretation, Application, Land and Building Tax
belum tercapai sesuai dengan target yang
A. PENDAHULUAN
telah
ditentukan.
Kecamatan
Pontianak
Kota Pontianak sebagai salah satu
Timur merupakan salah satu kecamatan di
kota berkembang dan ibukota Provinsi
Kota Pontianak yang penerimaan pajak bumi
Kalimantan Barat memiliki wilayah yang
dan bangunan masih jauh dibawah target
potensial bagi pertumbuhan pembangunan.
penerimaan
Pembangunan
pemerintah Kota Pontianak. Berdasarkan
yang
berpengaruh terhadap
pesat
sangat
pemasukan pajak
data
Dinas
yang
telah
Pendapatan
ditentukan
Daerah
Kota
khususnya pajak bumi dan bangunan (PBB)
Pontianak Tahun 2014 target jumlah SPPT
yang
dengan target penerimaan sebesar Rp.
berkontribusi
langsung
terhadap
sumber pendapatan asli daerah (PAD).
,jumlah
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23
sebanyak SPPT dengan penerimaan sebesar
Tahun 2009 tentang perimbangan keuangan
Rp. Realisasi penerimaan hanya mencapai
daerah, pajak bumi dan bangunan yang
42,2 %. Kemudian, dalam pelaksanaan
sebelumnya dikelola oleh pemerintah pusat
pemunggutan pajak bumi dan bangunan
sebelum diberlakukan di daerah harus
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan
dikeluarkan
setara
Daerah Kota Pontianak yang seharusnya
Kota
sesuai dengan peraturan baik pelaksanaan
Pontianak Nomor 4 tahun 2012 sebagai
sosialisasi, SOP, atau pelaksanaan teknis
dasar berlakunya pejak bumi dan bangunan
dilapangan
di kota Pontianak. Sejak diberlakukannya
menyebabkan penerimaan pajak bumi dan
pemunggutan pajak bumi dan bangunan di
bangunan di Kecamatan Pontianak Timur
peraturan
undang-undang.
penganti
Peraturan
daerah
realisasi
terdapat
yang
dapat
permasalahan
dicapai
yang
Kota Pontianak penerimaan pajak yang ada 2 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
belum mencapai target sesuai dengan yang
B. TINJAUAN PUSTAKA
telah ditentukan pemerintah Kota Pontianak. Berdasarkan uraian latar belakang masalah
diatas,
peneliti
memfokuskan
1.
Efektifitas
Kebijakan
Penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan
penelitian ini pada: melihat efektifitas
Hodge
(1984:299)
pelaksanaan kebijakan penerimaan pajak
sebagai
bumi dan bangunan pada Dinas Pendapatan
didefinisikan sebagai kemampuan organisasi
Daerah Kota Pontianak tahun 2014 di
untuk mencapai segala keperluannya, bahwa
Kecamatan
organisasi
teoritis
Pontianak
dari
memberi
Timur.
penelitian
wawasan,
ini
Manfaat diharapkan
pengetahuan,
serta
ukuran
“efektifitas
suksesnya
mampu
mengorganisasikan mencapai
menyusun
sumber
tujuan".
organisasi
daya
Ndraha
dan untuk
(2005:163)
menambah khasanah ilmu pada program
menjelaskan
studi
khususnya
(Effectivenees) yang didefinisikan secara
mengenai pelaksanaan kebijakan penerimaan
abstrak sebagai tingkat pencapaian tujuan
pajak
dengan
,diukur dengan rumus hasil dibagi (per)
menggunakan teori Charles O’Jones dengan
tujuan. Tujuan yang bermula pada visi yang
malihat pada aspek organisasi, interprestasi,
bersifat abstrak dapat dideduksi sampai
dan penerapan. Serta dapat sebagai eferensi
menjadi
ilmiah perpustakaan fakultas ilmu politik
(strategi).Sasaran
dan ilmu sosial. Manfaat praktis dari
terukur, konsep hasil relative, bergantung
penelitian ini diharapkan dapat memberi
pada pertanyaan, pada rantai mana dalam
manfaat, rekomendasi, dan evaluasi terhadap
proses
peraturan
didefinisikan
ilmu
bumi
pemerintahan
dan
mengenai
bangunan
pajak
bumi
dan
bahwa
kongkrit
dan
“Efetifitas
yaitu
adalah
siklus
yang
pemerintah,hasilnya
apakah
bangunan yang akan dibuat dan diterapkan
output?outcome?feedback?
oleh Dinas Pendapatan Daerah di wilayah
mendefinisikannya
kota Pontianak.
diperintah,atau penilaian,
tujuan
sasaran
pada
titik
Siapa
yang
:pemerintah,
bersama-sama?,
Efektifitas
menyelengarakan
birokrasi
yangApapun yang
fungsi-fungsi
pemerintahan menjadi hal yang sangat penting
dalam
proses
penyelenggaraan
pemerintahan daerah”. Efektifitas program 3 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
yang ditawarkan oleh Charles O’jones
Isi dan Tujuan Dipahami
(dalam
Sosialisasi
Agustino,2006:75),”Menyebutkan
bahwa program efektif atau tidak efektif
Dukungan Masyarakat
maka standar penilaian dapat dipakai adalah
Penerapan.
organisasi, interprestasi, penerapan “adalah a) Organisasi
Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal
Organisasi
merupakan
pembagian
kerja
struktur
lainnya untuk mencapai tujuan tertentu dan
tata
untuk suatu kepentingan yang diinginkan
hubungan kerja antar sekelompok orang
oleh suatu kelompok atau golongan yang
pemegang posisi yang bekerjasama secara
telah terencana dan tersusun sesuai dengan
tertentu untuk bersama-sama mencapai
prosedur. Kebijakan yang berupa petunjuk
tujauan
suatu
pelaksanaan dan petunjuk teknis telah
program atau rencana yang dibuat oleh
berjalan sesuai dengan ketentuan yang
organisasi bergantung dari bagaimana
berlaku, untuk melihat hal tersebut harus
cara organisasi mengkoordinir program
sesuai dengan agenda yang ada. Pada aspek
dan rencana tersebut.Menurut Charles
apilkasi, meliputi hal-hal yang berupa:
O’Jones ada beberapa kriteria dalam
a. Pedoman program
Organisasi, yaitu :
b. Pelaksanaan bersifat dinamis
tertentu.
dan
struktur
Suksesnya
Pelaksanaan Kebijakan Standar Operational
dan Prosedur
(SOP) Sumber daya Keuangan dan Peralatan b) Interprestasi Interprestasi adalah penafsiran oleh para pelaksana agar kebijakan menjadi jelas dan dapat diterima serta dapat dilaksanakan. Interprestasi memuat rencana yang matang, dukungan dana yang memadai, dan sesuai dengan tujuan perumusan kebijakan. Pada aspek Interprestasi meliputi beberapa hal-hal
Gambar 1 Alur Pikir Penelitian Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah yang dilayani oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak Pasal 1 point 52 dan 60 Efektifitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2014, pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak khususnya di Kec. Pontianak Timur 1. Penerimaan PBB tahun 2014 yang belum optimal di Kecamatan Pontianak Timur 2. Kesadaran wajib pajak di kecamatan Pontianak Timur tahun 2014 yang masih rendah dalam pembayaran tunggakan PBB 3. Ketidakpahaman masyarakat terhadap PBB. 4. Sosialisasi yang kurang dari pemerintah kecamatan Pontianak Timur dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak khususnya di wilayah Kecamatan Pontianak Timur
yang berupa : 4 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dan fotocopy. Dalam penelitian ini, peneliti Teori efektifitas program berdasarkan Charles O’Jones (dalam Agustino,2006:75) yaitu: bahwa program efektif atau tidak efektif maka standar penilaian yang dapat dipakai adalah: 1. Aspek Organisasi 2. Aspek Interprestasi 3. Aspek Penerapan (aplikasi)
menggunakan teknik pengumpulan data berupa
observasi,
dokumentasi.
Untuk
wawancara
dan
menganalisis
data,
peneliti menggunakan teknik analisis data dalam
1. Tercapainya efektifitas Penerimaan pajak bumi dan bangunan tahun 2014 pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak 2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembayaran tunggakan pajak bumi dan bangunan tahun 2014
kualitatif
merupakan
proses
menyederhanakan data ke dalam bentuk yang
lebih
mudah
dibaca
dan
diinterprestasikan. Analisis data menurut Sugiyono (2012:92-99) yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis model interaktif yang terdiri dari 3 komponen
C. METODE PENELITIAN
yaitu
:Reduksi
data
(data
reduction), Penyajian data (data display), Jenis penelitian yang peneliti lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Dinas Pendapatan Daerah dan Kecamatan Pontianak Timur. Waktu yang digunakan untuk menyusun skripsi ini dari pengajuan judul, konsultasi, hingga penelitian dimulai pada juni 2015 hingga januari 2016. Subjek dari penelitian
Verifikasi (congclusion drawing ). Agar data yang peneliti dapat teruji keabsahannya maka dari itu peneliti menggunakan cara triangulasi
data.
Peneliti
menggunakan
triangulasi sumber yaitu mencari data dari sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain dan triangulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
ini adalah Kasi Pengelolaan Data PBB & BPHTB,
Kasi
Pengawasan
&
Pengembangan III Dinas Pendapatan Daerah Kota
Pontianak,
Kecamatan
Pontianak
Timur,dan masyarakat Pontianak Timur. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan alat bantu penelitian berupa tape recorder, camera,
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak dan Kecamatan menganalisis
Pontianak
Timur
permasalahan
peneliti mengenai 5
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
efektifitas penerimaan pajak bumi dan
bangunan
khususnya
bangunan tahun 2014 menggunakan teori
Pontianak
Timur,
Charles O’Jones (dalam Agustino,2012:16),
Pontianak
dalam teori tersebut terdapat 3 aspek yang
tannggungjawab
dapat menjadi ukuran dalam menetukan
pemerintah yaitu Dinas Pendapatan Daerah
efektifitas program, yaitu meliputi :
Kota Pontianak sebagai penyelenggara dan
Kecamatan
Pemerintah
telah
Kota
memberikan
terhadap
instansi
a. Aspek Organisasi
penanggungjawab
b. Aspek Interprestasi
pajak
c. Aspek Penerapan/aplikasi
didalamnya pajak bumi dan bangunan.
di
Efektifitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2014 pada Dinas Pendapatan Daerah khususnya di Kecamatan Pontianak Timur Ditinjau dari Aspek Organisasi Organisasi atau instansi pemerintah
mengenai
Kota
Adanya 1.
di
penerimaan
Pontianak
termasuk
permasalahan
dalam
pelaksana kebijakan penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Pontianak Timur menyebabkan program pemunggutan pajak bumi dan bangunan tidak berjalan maksimal
dikarenakan
koordinasi
yang
merupakan institusi yang menjalankan suatu
belum terjalin baik antara Dispenda dan
program
atau
pemerintah Kecamatan Pontianak Timur.
tidaknya program tergantung dari organisasi
Hal ini menyebabkan pemunggutan pajak
dapat mengelola dengan baik atau tidak
bumi dan bangunan tidak dapat terlaksana
dilihat dari factor internal maupun faktor
dengan baik yang berpengaruh langsung
eksternal. Terdapat beberapa aspek yang
terhadap
sejalan dengan
sejalan dengan penelitian
bangunan di Kecamatan Pontianak Timur.
yang dilakukan yaitu Pelaksana Kebijakan,
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti
Standar Operasional Prosedur (SOP), dan
mewawancarai kepala seksi pengelolaan
Sumber Daya Keuangan dan Peralatan.
data PBB & BPHTB Dinas Pendapatan
Berikut gambaran dari penelitian yang telah
Daerah bapak M.Yamin, berikut penyataan
dilakukan oleh peneliti.
beliau :
atau
kebijakan,
berhasil
“Kalau 2.
efektifitas
untuk
pemunggutan
Pelaksana Kebijakan Terkait
penerimaan
pelaksanaan
kebijakan penerimaan pajak bumi dan
Kecamatan tanggungjawab
pajak
pelaksana PBB
tahun
Pontianak Dispenda
bumi
dan
kebijakan 2014 Timur
di ya
khususnya 6
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Bagian Pengelolaan data PBB & BPHTB
dengan
dibantu
dan
memerlukan jumlah personil yang memadai.
Pengembangan III, kita sama-samalah
Untuk mempermudah dalam melaksanakan
bekerja karena memang jumlah pegawai
pemunggutan pajak bumi dan bangunan
terbatas”
maka Dinas Pendapatan Daerah bekerjasama
Bagian
Pengawasan
Selanjutnya
guna
memperdalam
cakupan
dalam
melakukan
dijelaskan
dengan
Kasi
yang
luas
dengan pihak kecamatan dan kelurahan
mengenai pelaksana kebijakan, peneliti juga wawancara
wilayah
pelaksanaannya.
Seperti
Simamora
yang (dalam
Pengawasan dan Pengembangan III, Bapak
Mangkunegara,2005:14) mengatakan bahwa
Harjun, berikut pernyataan beliau :
factor sumber daya manusia atau sumber
“Untuk
dalam
daya pendukung mempengaruhi kinerja pada
kebijakan pemunggutan pajak bumi dan
sebuah organisasi. Pembagian tugas menjadi
bangunan tahun 2014 ya, khususnya di
lebih sulit karena jumlah tugas tidak sesuai
Kecamatan Pontianak
memang
dengan jumlah pegawai yang ada karena
Dinas
kurangnya jumlah pegawai. Wawancara juga
Pendapatan Daerah Kota Pontianak, akan
dilakukan kepada Bapak Ajun selaku Kasi
tetapi
Pembangunan
secara
pelaksana
umum
kebijakan
Timur
dilakukan
pada
oleh
pelaksanaannya
kita
Ekonomi
bekerjasama dengan pihak kecamatan atau
Pontianak
kelurahan
dan
program dalam penerimaan pajak bumi dan
meringankan kerja dinas yang mencakup
bangunan di Kecamatan Pontianak Timur,
seluruh kota Pontianak, jadi ya sangat
beliau menjelaskan lebih lanjut :
berperan sekali pihak kecamatan dan
“Untuk pelaksana Program memang oleh
kelurahan dalam kesuksesan kebijakan
Disependa namun selama ini tanggunjawab
pemunggutan pajak bumi dan bangunan
lebih ke kita dikecamatan, karena Dinas
ini.”
hanya sekedar pemberitahuan saja kepada
untuk
Berdasarkan Bapak
M.
menyatakan
Yatim bahwa
mempermudah
wawancara dan
terhadap
Bapak
untuk
Harjun
Pelaksana
Timur
Kecamatan
mengenai
pelaksana
kami tanpa adanya yah tambahan UP atau dana
tambahan
kepada
kami
untuk
membayar kolektor, Dispenda hanya datang
kebijakan secara umum memang menjadi
kekecamatan
untuk
mengambil
data,
tanggunjawab Dinas Pendapatan Daerah,
sehingga beban dilimpahkan ke kami semua,
akan tetapi jumlah pegawai yang terbatas
sedangkan bisa dilihat staf bapak hanya 1 7
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
orang saja gimana mau efektif penerimaan
melaksanakan pemunggutan pajak bumi dan
di Kecamatan Pontianak Timur”.
bangunan
Berdasarkan menjelaskan
wawancara
bahwa
tugas
khususnya
di
Kecamatan
diatas
Pontianak Timur. SOP harus dipahami dan
dalam
dilaksanakan oleh pihak atau instansi terkait
penyelenggaraan penerimaan pajak bumi
yang
dan
pemunggutan pajak bumi dan bangunan
bangunan
Pendaatan
memang
Daerah
akan
tugas
Dinas
tetapi
jumlah
berperan
langsung
terhadap
Untuk mengetahui bagaimana SOP
atau
pelayanan pajak oleh Dinas Pendapatan
Kecamatan dan kelurahan masih kekurangan
Daerah yang telah dilaksanakan terhadap
sehingga dalam kinerjannya dapat dikatakan
pelaksanaan pemunggutan pajak bumi dan
masih
tentunya
bangunan, peneliti melakukan wawancara
antara
kepada bapak M. Yatim selaku Kasi
kecamatan dan Dispenda dalam program
Pengelolaan Data PBB & BPHTB mengenai
pemunggutan pajak bumi dan bangunan di
SOP yang selama ini dijalankan oleh Dinas
Kecamatan Pontianak Timur.
Pendapatan
pegawai
baik
belum
berpengaruh
di
tingkat
optimal pada
Dinas
yang
koordinasi
Daerah
dalam
menjalankan
kebijakan pemunggutan pajak bumi dan 3.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Dalam menjalankan program kerja
bangunan di kecamatan Pontianak Timur tahun 2014. Berikut kutipan wawancara
Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak
pernyataan beliau:
mengacu kepada Keputusan Kepala Dinas
“Kita dalam mengerjakan tugas kami selalu
Pendapatan Daerah No.24 Tahun 2014
berpedoman pada peraturan daerah yang
tentang SOP mengenai pelayanan pajak
ada dan SOP yang menjadi panduan
daerah di Dinas Pendapatan Daerah Kota
menurut Keputusan Kepala Dinas mengenai
Pontianak, yang mengatur alur pekerjaan
SOP
dan pelaksanaan penerimaan pembayaran
pemunggutan pajak bumi dan bangunan
pajak bumi dan bangunan baik mengenai
untuk di Kecamatan Pontianak Timur yang
tugas
Dinas
kita sesuaikan dengan SOP yang ada,
Pendapatan Daerah Kota Pontianak. Standar
karena memang dalam pembayaran bekerja
Operasional
sangat
sama dengan pihak Bank Kalbar, biasanya
berpengaruh terhadap pelaksanaan kebijakan
gak sampai 10 menit kalau tidak antrian,
karena merupakan panduan kerja dalam
tapi pada dasarnya standar tidak sampai 20
dan
tanggungjawab
Prosedur
dari
(SOP)
pelayanan
Pajak.
Jadi
dalam
8 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menit sudah mendapatkan bukti pembayaran
masih rendah padahal jumlah tunggakan
yang sah, untuk mekanismenya silahkan
pajak yang dibayarkan juga tidak besar, tapi
dicek ya dibagian arsip ada semua datanya
pada dasarnya untuk SOP kita selalu
disana”.
kerjakan dengan ketentuan yang ada”.
Berdasarkan
hasil
wawancara
Selain mewawancarai pegawai Dinas
tersebut maka dapat dikatakan bahwa selama
Pendapatan
ini dalam menjalankan pemunggutan atau
wawancara juga dilakukan kepada Kasi
pembayaran pajak bumi dan bangunan di
Pembangunan
Kecamatan
Pontianak
Dinas
Pontianak Timur mengenai SOP yang
Pendapatan
Daerah
Pontianak
selama ini dijalankan dalam pemunggutan
dilaksanakan sesuai dengan SOP baik oleh
atau pembayaran pajak bumi dan bangunan
pihak Dinas, kecamatan dan kelurahan atau
di Kecamatan Pontianak Timur, berikut
Bank yang menjadi patner kerja. Untuk
pernyataan yang disampaikan oleh Kasi
memperdalam
Pembangunan
Timur, Kota
bagaimana
SOP
yang
Daerah
Kota
Ekonomi
Ekonomi
Pontianak,
Kecamatan
Kecamatan
dijalankan oleh Dinas Pendapatan Daerah
Pontianak Timur :
mengenai pemunggutan pajak bumi dan
“Selama
bangunan di kecamatan Pontianak Timur,
menjalankan tugas kami yang diintruksikan
maka peneliti juga mewawancarai Kasi
oleh walikota melalui Dinas Pendapatan
Pengawasan dan Pengembangan III, Bapak
Daerah,
Harjun. Berikut pernyataan beliau :
Pendapatan Daerah kami kurang tahu,
“untuk SOP dalam pemunggutan pajak bumi
memang
dan bangunan yang harus dikerjakan sesuai
terdepan dalam peningkatan penerimaan
yang ada dan diperintahkan, karena itu
PBB, akan tetapi pada kenyataannya kami
panduan kami dalam menjalankan tugas
juga masih banyak kekurangan disini,
yang dibebankan kepada kami. Untuk
jangankan
pembayaran pajak bisa dilakukan melalui
langsung ke masyarakat, untuk pendataan
bank
Pendapatan
saja kami kekurangan pegawai, akan tetapi
Daerah, dengan waktu sebentar kok, Akan
kita hanya bisa menghimbau saja kepada
tetapi
Kecamatan
masyarakat untuk membayar pajak tepat
Pontianak Timur juga masih heran kenapa
waktu baik di Bank Kalbar maupun Kantor
sampai saat ini kesadaran masyarakatnya
Dinas Langsung”.
atau
kantor
memang
Dinas
untuk
di
ini
kita
kalau
dikecamatan
dalam
kecamatan
untuk
SOP
mendapat
menjalankan
hanya
Dinas
bagian
turun
9 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pembuatan anggaran, untuk peralatan juga 4.
masih kurang khususnya pada bagian
Sumber Dana dan Peralatan Sumber daya keuangan dan peralatan
merupakan aspek
yang
penting dalam
pelaksanaan pemunggutan pajak bumi dan bangunan,
untuk
melaksanakan
pengelolaan data PBB & BPHTB seperti perangkat computer, peralatan kantor dan masih banyak lah”
baik
Guna memperdalam pendapat bapak
sosialisasi, pemunggutan, atau pembayaran
M.Yatim
pajak
peralatan, wawancara juga dilakukan kepada
bumi
kebutuhan
dan
setiap
bangunan instansi
menjadi pemerintah
mengenai
Kepala
Seksi
sumber
dana
Pengawasan
dan
dan
terutama Dinas Pendapatan Daerah. Agar
Pengembangan III Bapak Harjun mengenai
tercapainya penerimaan pajak bumi dan
permasalahan tersebut, berikut pernyataan
bangunan perlu adanya dana dan peralatan
beliau :
yang memadai, dalam permasalahan ini
“Untuk dana memang serba pas-pasan ya,
setiap instansi atau pemerintah yang ikut
klau untuk membeli peralatan ya kita
bertanggungjawab dalam penerimaan pajak
sesuaikan dengan kebutuhan yang ada, kita
bumi dan bangunan juga harus memiliki
gunakan dana yang ada sekarang, karena
kemampuan
memang
sumber
keuangan
yang
dana
yang
terbatas,
apalagi
memadai dan peralatan yang ada guna
peralatan yang ada tentunya sudah tidak
mendukung kinerja dinas terkait dalam
relevan lagi dengan tugas kami, sehingga ya
menjalankan tugasnya sehingga tujuan dari
untuk
program yang dijalankan dapat tercapai.
bangunan ini perlu lah kesadaran sendiri
mengefektifkan
pajak
bumi
dan
Untuk mengetahui sumber dana yang
dari kita semua, karena memang sukses atau
ada pada Dinas Pendapatan Daerah dalam
tidaknya program ya dari masyarakat itu
pelaksanaan penerimaan pajak bumi dan
taat kepada peraturan, klau mengandalkan
bangunan di Kecamatan Pontianak Timur.
dana
Peneliti mewawancara Bapak M. Yatim
kurang”
selaku Kasi Bidang Pengelolaan PBB & BPHTB, berikut pernyataannya beliau :
sehingga untuk membeli sesuatu harus dengan
permintaan
pada
peralatan
memang
sangat
Dari pernyataan bapak M.Yatim dan bapak Harjun dapat dikatakan bahwa Dinas
“Kalau masalah dana memang pas-pasan
sesuai
atau
awal
Pendapatan Daerah masih kekurangan baik sumber daya keuangan maupun peralatan yang dapat menunjang kinerja dari Dispenda 10
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dalam mengefektifkan penerimaan pajak
salah
bumi dan bangunan.
mempengaruhi efektifnya sebuah kebijakan.
Hasil
wawancara
diatas
satu
Dalam
factor
aspek
penting
interprestasi
yang
terdapat
3
menggambarkan masih terdapat kekurangan
indikator yang mempengaruhi keberhasilan
yang menghambat Dinas Pendapatan Daerah
suatu program yaitu pemahaman program,
dan pemerintah Kecamatan dalam upaya
Sosialisasi
untuk melakukan efektifitas penerimaan
terhadap program tersebut. Program dapat
pajak bumi dan bangunan, sumber keuangan
berjalan
dan peralatan yang digunakan terbatas
pemahaman yang sama, terutama pihak
sehingga dalam melakukan pekerjaanya
Dispenda dan masyarakat yang ada di
Dispenda hanya sesuai dengan dana yang
Kecamatan
ada dan peralatan penunjang yang kurang
Perda kota Pontianak Nomor 4 Tahun 2012
mendukung
tentang pajak daerah khususnya mengenai
dalam
memaksimalkan
pekerjaan dan beban kerja yang ada tentunya mengurangi
kinerja
Dispenda.
dan
Dukungan
dengan
baik
jika
Pontianak
masyarakat
sudah
Timur
ada
mengenai
pajak bumi dan bangunan.
Dalam
indikator efektifitas penerimaan pajak bumi
6.
Isi dan Tujuan Dipahami
dan bangunan tahun 2014 pada Dinas
Keberhasilan pelaksanaan kebijakan
Pendapatan Daerah di Kecamatan Pontianak
penerimaan pajak bumi dan bangunan di
masih mengalami beberapa hambatan dalam
Kecamatan Pontianak Timur tentunya dapat
pemunggutan pajak bumi dan bangunan.
dapat terlaksana dengan baik apabila isi dan tujuan
5.
suatu
Efektifitas Penerimaan Pajak Bumi
dilaksanakan
dan Bangunan Tahun 2014 pada
dimengerti
Dinas Pendapatan Daerah khususnya di
Kecamatan
Pontianak
Timur
ditinjau dari Aspek Interprestasi Interprestasi
merupakan
tahapan
kebijakan oleh
dipahami
pemerintah
oleh
masyarakat
penerima
kebijakan
pajak
bangunan
yang
terhadap
kesadaran
masyarakat
dalam
berpengaruh dan
dan dan
sebagai
bumi
dan
langsung pertisipasi
mensukseskan
atau
penjabaran sebuah kebijakan yang masih
mengoptimalkan penerimaan pajak bumi dan
bersifat abstrak kedalam kebijakan yang
bangunan, sehingga pembangunan yang ada
lebih
dapat
bersifat
teknis
dan
operasional.
Interprestasi sebuah program merupakan
maksimal.
Peneliti
melakukan
wawancara dengan Staf Dinas Pendapatan 11
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Daerah. Berikut hasil wawancara dengan
dinas secara langsung, karena kami juga
Bapak M.Yatim selaku Kasi Pengelolaan
memiliki pekerjaan yang harus dilakukan
Data PBB & BPHTB, dikatakan bahwa :
baik
“kami
sebagai
juga
operasionalnya
dari
terbatas,untuk kegiatan kecamatan saja kita
Pontianak
kesusahan, seharusnya pihak dinas yang
tentunya dalam pemunggutan pajak bumi
turun kesini jadi kita hanya membantu
dan bangunan selalu berpatok baik pada
saja”.
penerimaan
penanggungjawab
pegawai
pajak
di
Kota
Perwa atau Peraturan Daerah mengenai
Dari wawacara tersebut menunjukan
pajak daerah salah satunya ya masuk pajak
bahwa pihak kecamatan merupakan instansi
bumi dan bangunan tadi, untuk dapat
yang
memaksimalkan penerimaan dari sector
masyarakat sebagai wajib pajak. Dalam
pajak. Dasar hukum sebagai acuan kami
pelaksanaannya pihak kecamatan sudah
untuk
kita
mengetahui secara pasti isi dari program dan
mengikuti apa yang ada di Perda nomor 4
kebijakan yang ada dan dilakukan oleh
tahun 2012.”
Dinas Pendapatan Daerah akan tetapi dalam
pajak
di
Kota
Pontianak
Selain mewawancarai pihak Dinas Pendapatan
Daerah
langsung
pelaksanaannya masih belum
dengan
maksimal
juga
karena pihak kecamatan terbatas jumlah
kecamatan
pegawai sehingga perlu adanya bantuan dari
Pontianak Timur guna mengetahui apakah
pihak dinas. Untuk lebih memperdalam
sudah memahami dan mengerti apa menjadi
permasalahan kurang efektifinya penerimaan
tugas dan fungsi dari pemerintah kecamatan
pajak di kecamatan Pontianak timur maka
dalam
peneliti juga melakukan wawancara kepada
mewawancarai
pemerintah
pemunggutan
bangunan
peneliti
berhubungan
tahun
pajak
bumi
2014.
dan
Peneliti
masyarakat
kecamatan
Pontianak
timur
mewawancarai bapak Ajun sebagai Kasi
mengenai pengetahuan mereka tentang pajak
pembangunan
bumi
kecamatan
ekonomi Pontianak
pemerintah
Timur,
berikut
dan
mewawancarai
bangunan. bapak
Peneliti Imron
juga sebagai
pernyataan beliau :
masyarakat Pontianak timur mengenai pajak
“untuk pemunggutan pajak di kecamatan
bumi dan bangunan yang diterapkan, berikut
Pontianak timur kita sudah menggetahui,
pernyataan beliau :
akan tetapi kita juga tidak bisa menjamin
“klau pajak bumi dan bangunan kita belum
efektifitasnya klau tidak didukung pihak
begitu paham, klau slip pembayaran sudah 12
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ada dikasih dari pak RT,untuk pajak bumi
masyarakat terhadap suatu kebijakan yang
dan
dikeluarkan
bangunan
memang
belum
kami
atau
diterapkan
bangunan.
bayarkan, begini bang kita kan tinggal
Wawancara kepada Kasi Pengawasan dan
diatas air sedangkan bangunannya kayu
Pengembangan III, Bapak Harjun mengeani
juga bang, masak kena pajak juga…kami
sosialisasi
juga belum tahu klau ada pajaknye karena
Kecamatan
memang kita belum ada dikasih tahu dari
pernyataan beliau :
kecamatan atau siapa tadi dinas pendapatan
“Sosialisasi terus kita lakukan baik tingkat
daerah ya, Cuma ada kadang dari pihak
RT, Kelurahan atau Kecamatan Silahkan di
kecamatan mendata”
cek, Cuma terkadang memang ada beberapa
Dari
pernyataan
telah
Pontianak
dilakukan Timur,
di
berikut
Imron
yang tidak hadir,cuma masalah waktu aja,
menjelaskan bahwa pemunggutan pajak
sehingga mungkin kesibukan dari mereka
bumi dan bangunan di Kecamatan Pontianak
gak begitu masalah sih, asal pada intinya
timur
masyarakat
belum
optimal
permasalahan
bapak
yang
karena
diantaranya
beberapa
memahami
pentingnya
pemahaman
membayar pajak bumi dan bangunan untuk
masyarakat yang belum mengetahui secara
pembangunan masyarakat juga kok pajak
detail mengenai pajak bumi dan bangunan
itu”
dan isi dari Perda Nomor 4 Tahun 2012 yang
Berdasarkan
wawancara
terhadap
salah satu pajak yang dipunggut oleh
Bapak M. Yamin dan Bapak Uli mengatakan
pemerintah
bahwa interprestasi mengenai pemunggutan
adalah
pajak
bumi
dan
bangunan.
pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Pontianak Timur memang belum maksimal,
7.
Sosialisasi Sosialisasi merupakan tahapan yang
terutama mengenai sosialisasi yang selama ini
dilakukan
masih
belum
dapat
sangat penting terhadap sebuah peraturan
meningkatkan penerimaan pajak bumi dan
atau undang-undang yang akan diterapkan
bangunan
oleh pemerintah. Sosialisasi yang baik akan
Timur.Wawancara juga dilakukan kepada
menghasilkan tujuan akhir yang sesuai
Bapak Ajun selaku Kasi Pembangunan
dengan yang ditetapkan atau diterapkan.
Ekonomi di Kantor Kecamatan Pontianak
Sosialisasi yang maksimal akan memberikan
Timur, yaitu sebagai berikut :
di
Kecamatan
Pontianak
kesadaran dan inisiatif serta kesadaran 13 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
“Klau sosialisasi di Kecamatan Pontianak
belum bayar karena masih gak tahu mau
Timur dilihat dari mana dulu ni, jumlah
diapakan ni surat pemberitahuan ini”
wajib pajak atau realiasi pajak. Kalau
Dari
pernyataan
diatas
bahwa
realisasi pajak selama ini memang kita akui
sosialisasi belum ada baik dilakukan oleh
Kecamatan Pontianak Timur paling kecil
dinas
khususnya
tersebut
Kampung
kelurahan beting
Bugis,
tentunya
kecamatan,
membuktikan
hal
bahwa
selama ini permasalah yang terjadi mengenai
memang agak susah,seharusnya pihak dinas
penerimaan pajak bumi dan bangunan di
yang sosialisasi langsung jadi masyarakat
kecamatan Pontianak timur belum maksimal
akan lebih paham, sedangkan kecamatan
disebabkan sosialisasi yang belum dilakukan
tidak
melakukan
dengan maksimal baik dari pemerintah
sosialisasi kepada masyarakat,staf saya saja
kecamatan atau dinas, sehingga partisipasi
hanya 2 orang jadi gak mungkin melakukan
masyarakat menjadi rendah dan berpengaruh
sosialisasi. Jadi wajar lah kalau penerimaan
pada jumlah penerimaan pajak.
pegawai
sekitarnya
pemerintah
lah,
ada
dan
Dalam
atau
untuk
pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Pontianak Timur rendah khususnya di Kelurahan Dalam Bugis dan Beting itu”.
8.
Dukungan Masyarakat Setiap kebijakan yang dibuat oleh
Guna memperjelas pernyataan dari bapak
pemerintah harus mendapatkan respon dari
Ajun, peneliti juga melakukan wawancara
masyarakat atau sasaran dari kebijakan.
dengan
Tanpa adanaya dukungan masyarakat maka
masyarakat
sosialisasi
yang
setempat
telah
mengenai
dilakukan
baik
kebijakan yang telah dikeluarkan akan
Disenda atau Pemerintah kecamatan, berikut
mendapatkan kendala dimasyarakat terutama
wawancaranya :
mengenai
“setahu saya belum pernah ada tu bang
komponen yang harus dipenuhi dalam
sosialisasi baik oleh orang dinas atau dari
terlaksanakan kebijakan pemerintahan yang
kecamatan, yang kami tahu ada lembar
maksimal adalah peran serta masyarakat
SPPT dari pak RT untuk bayar pajak, tapi
dalam mensukseskan kebijakan yang telah
kami tidak tahu dan paham bagaimana
dikeluarkan.
pajak bumi dan bangunan ini dibayar dan gimana tatacaranya, makanya kami ni
mekanismennya.
Untuk
mengetahui
Salah
satu
bagaimana
dukungan masyarakat yang diberikan dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan yang 14
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah,
kemudahan telah diberikan oleh pihak dinas
maka
dengan bekerjasama bank Kalbar untuk
peneliti
melakukan
wawancara
langsung dengan beberapa informan berikut.
mempermudah
Bardasarkan wawancara yang dilakukan
membayarkan tunggakan pajak bumi dan
dengan
dan
bangunannya. Selanjutnya untuk mengetahui
Penggembangan III mengenai dukungan
respon masyarakat terhadap pemunggutan
masyarakat terhadap pelaksanan kebijakan
pajak bumi dan bangunan di Kecamatan
penerimaan pajak bumi dan bangunan yang
Pontianak
dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah,
wawancara dengan bapak Udin, berikut
berikut pernyataan beliau:
pernyataan beliau:
“kalau pihak dinas sudah melakukan segala
“kalu
cara agar partisipasi masyarakat khususnya
mengenai pajak bumi dan bangunan ya saya
di Kecamatan Pontianak Timur Meningakat,
juga kurang mengetahui, tapi menurut saya
namun
permasalahan
selama ini pihak dinas dan kecamatan
besarnya tunggakan pajaknya tapi memang
kurang memberikan informasi kepada kami,
kesadaran masyarakatnya, makanya untuk
jadi terkadang kami gak tahu apa yang
kedepan
sanksi
harus diperbuat, tapi kalu untuk kewajiban
agar
membayar pajak sebagai masyarakat ya
masyarakat yang menunggak pajak jera dan
saya menerima, kalau suruh bayar ya
mau tertib dalam membayarkan pajak, pajak
dimana, atau gmana caranya dijelasin dunk,
juga
jadi kami semua jelas, jadi bukan seakan-
Kasi
Pengawasan
lagi-lagi
kita
administrative
lebih tang
untuk
masyarakat umum,dll.
bukan
pada
ditingkatkan
pembangunan juga
Jadi
baik
disekitar
jalan,fasilitas
intinya
lebih
pada
menyadarkan partisipasi masyarakat”.
masyarakat
Timur,
untuk
peneliti
tanggapan
dalam
melakukan
masyarakat
akan masyarakat yang malas”. Dari
pernyataan
bapak
udin
menyatakan bahwa sebernarnya masyarakat
Dari pernyataan Kasi Pengawasan
selama ini bukan tidak mau membayar pajak
dan Pengembangan III menyatakan bahwa
bumi dan bangunan, akan tetapi karena tidak
pihak dinas berupaya sebaik mungkin agar
maksimalnya informasi menjadikan mereka
penerimaan target pajak tercapai, akan tetapi
tidak paham. Tetapi pada dasarnya sebagai
respon
masyarakat
masyarakat
dan
partisipasi
yang
ada
di
kecamatan
masyarakat kurang dalam pemunggutan
Pontianak Timur hanya menerima apa yang
pajak bumi dan bangunan. Padahal beberapa
sudah menjadi pertauran akan tetapi harus 15
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
diberikan pemberitahuan secara jelas jadi
10. Pedoman Program
mereka paham apa yang menjadi maksud
Pedoman
dari pemerintah.
Efektifitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2014 pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak Khususnya di Kecamatan Pontianak Timur Ditinjau dari Aspek Penerapan Penerapan atau aplikasi sebuah
program
sangat
keberhasilan
adalah
suatu
acuan dalam melakukan kegiatan yang disusun
9.
program
berpengaruh
suatau
terhadap
program
yang
berdasarkan
tugas
dan
fungsi
masing-masing dinas atau instansi. Pedoman program akan sangat berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai, karena berjalannya suatu
kebijakan
harus
sesuai
dengan
pedoman yang telah ditentukan. Dinas Pendapatan
Daerah
yang
merupakan
lembaga teknis maka pedoman program
dijalankan. Penerimaan pajak bumi dan
yang
bangunan di kecamatan Pontianak Timur
operasional prosedur (SOP) yang telah
yang masih belum optimal, factor yang
ditetapkan seperti yang telah diuraikan pada
sangat mempengaruhi berkaitan dengan
aspek
penerimaan tersebut adalah pemahaman
mengetahui lebih dalam mengenai pedoman
masyarakat
program
tentang
pajak
bumi
dan
dijalankan
organisasi
ini
maka
berdasarkan
sebelumnya.
peneliti
standar
Untuk
melakukan
bangunan serta solusi yang diberikan atau
wawancara dengan Bapak M.Yatim selaku
kemudahan yang dilakukan oleh Dinas
Kasi Pengelolaan Data PBB & BPHTB,
Pendapatan Daerah dalam mengoptimalkan
dikatakan bahwa :
partisipasi masyarakat dalam membayarkan
“kami dalam melakukan tugas kami ya
tunggakan pajak bumi dan banguanan.
selalu berpedoman pada SOP yang telah
Solusi yang diberikan oleh Dispenda harus
diatur
memberikan
berpengaruh
sehingga untuk diluar dari SOP tersebut
langsung terhadap pola pikir masyarakat
kami menunggu instruksi dari atasan karena
dalam mensukseskan program penerimaan
memang untuk PBB ini perlu partisipasi
pajak bumi dan bangunan.
masyarakat bukan hanya kami di Dispenda,
efek
yang
dan
disahkan
melalui
PERWA
karena Kesadaran membayar pajak ya untuk pembangunan Kota kita sendiri” Dari
pernyataan
tersebut
dapat
dikatakan bahwa Dinas Pendapatan Daerah 16 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Kota Pontianak dalam menjalankan tugas
pengawasan
dan tanggungjawabnya selalu berpedoman
Berikut wawancara yang dilakukan kepada
pada
Bapak Harjun selaku Kasi pengawasan dan
SOP
yang
telah
di
tentukan.
dan
pengembanggan
III.
Selanjutnya menurut pernyataan tersebut
pengembanggan III, berikut :
tidak ada peraturan lainnya kecuali yang
“Masalah sanksi kita sudah lakukan sedini
bersifat dinamis yang dikeluarkan oleh
mungkin dengan sanksi pensegelan dan
atasan atau walikota. Menurut Widodo
untuk
(2012:89) manyatakan “ Pedoman program
penunggakan kita akan lakukan penancapan
yang dimaksud dalam hal ini adalah
papan pengumuman bahwa bangunan atau
pedoman yang telah ditetapkan oleh kantor
tanah
atau instansi dalam melaksanakan kebijakan
pemerintah Kota Pontianak. Untuk sanksi
yang
dilakukan
yang lebih berat seperti pidana kita tidak
penelitian maka ditemukan bahwa Dinas
lakukan karena menghukum orang kan
Pendapatan Daerah Kota Pontianak dalam
susah dan rumit mekanismenya, jadi kita
menjalankan proses pemunggutan pajak
sekedar
bumi dan bangunan menerapakan program
masyarakat”.
telah
dibuat”.
Setelah
dengan SOP. Wawancara dilakukan terhadap Kasi Pengelolaan data PBB & BPHTB, berikut pernyataan beliau:
berikutnya
jika
tersebut
masih
dalam
melakukan
terjadi
pengawasan
pendekatan
kepada
Dari wawancara yang dilakukan kepada kedua informan yaitu bapak M. Yatim dan Bapak Harjun dapat dikatakan
“Untuk sanksi memang belum maksimal,
bahwa sanksi kepada masyarakat atau wajib
hanya sebatas peringatan dan pensegelan
pajak yang menunggak membayar pajak
pada wajib pajak yang belum membayarkan
masih belum maksimal dan hanya bersifat
tunggakan pajak bumi dan bangunannya,
pendekatan sehingga masyarakat masih bisa
diharapkan dengan adanya sanksi seperti itu
melakukan tindakan atau menunggak pajak
masyarakat menjadi malu sehingga lebih
dilain waktu, sehingga perlu pemerintah
taat menjalankan pembayaran tunggakan
Kota
pajak bumi dan bangunannya tepat waktu”.
terobosan yang bersifat mendidik agar taat
Sejalan dengan wawancara yang
Pontianak
melakukan
terobosan-
membayar pajak khususnya pajak bumi dan
dilakukan oleh peneliti pada bagian seksi
bangunan
pengelolaan
membuat efek jera kepada wajib pajak yang
data
PBB
&
BPHTB,
wawancara juga dilakukan pada bagian
membandel
dengan
seperti
sanksi
dalam
yang
lebih
pengurusan 17
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
administrasi harus melampirkan surat telah
bekerjasama dengan Bank Kalbar dalah
membayar pajak bumi dan bangunan.
pembayaran pajak bumi dan bangunan, selain itu wajib pajak juga dapat langsung membayarkan ke Kantor Dinas Pendapatan
11. Pelaksanaan Bersifat Dinamis Pelaksanaan yang bersifat dinamis
Daerah, akan tetapi jika wajib pajak ada
adalah adanya pelaksanaan proses perizinan
tunggakan pajak pada tahun sebelumnya
yang tidak hanya mengacu pada pedoman
harus membayarkan pajaknya di Kantor”
kerja dan dikantor saja, namun adanya pola
Dari
pernyataan
tersebut
dapat
lain yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan
diketahui bahwa pelaksanaan yang bersifat
Daerah
dinamis
untuk
memudahkan
dan
sudah
dilakukan
Pendapatan
membayarkan pajak bumi dan bangunan.
langsung
Pelaksanaan
sangat
penyerapan penerimaan pajak yang langsung
berpengaruh terhadap penerimaan pajak
masuk ke kas daerah. Guna memperdalam
bumi dan bangunan. Pelaksanaan bersifat
pernyataan Kasi Pengelolaan Data PBB &
dinamis dimana cara dinas pendapatan
BPHTB, peneliti juga melakukan wawancara
daerah
dengan
dalam
dinamis
meningkatkan
partisipasi
dengan
Kasi
yang
Dinas
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
bersifat
Daerah,
oleh
bank
bekerjasama daerah
Pengawasan
guna
dan
masyarakat dalam membayarkan pajak yaitu
Pengembangan III mengenai pelaksanaan
dengan melibatkan pihak ketiga untuk
yang bersifat dinamis, berikut kutipan
mengelola pembayaran pajak bumi dan
pernyataan beliau :
bangunan selain oleh dinas pendapatan
“Untuk pelaksanaan yang bersifat jemput
daerah, untuk mengetahui lebih banyak
bola
mengenai pelaksanaan yang bersifat dinamis
bekerjasama
yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan
selanjutnya
Daerah,
melakukan
menunggak pajak di tahun sebelumnya ya
wawancara kepada Kasi Pengelolaan Data
harus datang langsung ke Dispenda untuk
PBB & BPHTB Dinas Pendapatan Daerah
membayarkan tunggakannya, untuk akhir
Kota Pontianak, beliau mengatakan :
masa pembayaran pajak bumi dan bangunan
“Untuk memudahkan masyarakat dalam
di akhir tahun Dinas Pendapatan daerah
membayarkan pajak bumi dan bangunan
menambah jam kerja pada hari libur sabtu
kita
dan minggu”
pihak
maka
Dinas
peneliti
Pendapatan
Daerah
kita
sudah dengan untuk
lakukan
dengan
bank
daerah,
masyarakat
yang
18 Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Pernyataan Kasi Pengawasan dan
pemunggutan,
pengawasan
terhadap
Penggembangan III tersebut menyatakan
pajak bumi dan bangunan yang ada
bahwa pelaksanaan pembayaran pajak bumi
dikecamatan Pontianak Timur membuat
dan bangunan yang dilakukan oleh Dinas
pengetahuan
Pendapatan Daerah sudah bersifat dinamis
partisipasi
masyarakat
untuk
membayarkan
tunggakan
memudahkan
masyarakat
dan
meningkatkan penerimaan pajak sampai akhir tahun batas akhir pembayaran pajak sehingga penerimaan maksimal.
langsung
terhadap dalam pajak
dan
bangunan. 3. Aspek penerapan, SOP yang belum dilaksanakan
maksimal
terutama
mengenai sosialisasi perlu ditingkatkan dan
dilaksanakan
sesuai
dengan
peraturan yang ada. Pelaksanaan bersifat
E. PENUTUP
dinamis
mengenai
pembayaran
a) Kesimpulan
tunggakan pajak bumi dan bangunan
1. Aspek organisasi, kurangnya Sumber
belum
Daya
Manusia
dalam
pelaksanaan
adanya
menjadikan
di Kecamatan Pontianak Timur, baik dari
pajak
Dinas
tercapai.
Daerah
maupun
batas
pembayaran pajak bumi dan bangunan
pemunggutan pajak bumi dan bangunan
Pendapatan
perpanjangan
bumi
optimalisasi dan
penerimaan
bangunan
belum
pemerintah kecamatan dan kelurahan, jumlah pegawai yang terbatas sehingga
b) Saran
mempengaruhi kinerja dari program dan
1. Aspek organisasi, perlu penambahan
berpengaruh
terhadap
tingkat
sumber dana dan peralatan pada Dinas
pengetahuan masyarakat tentang pajak
Pendapatan Daerah Kota Pontianak guna
bumi dan bangunan, Masih kurangnya
memaksimalkan
sumber dana, sarana dan peralatan
mengoptimalkan penerimaan pajak bumi
pendukung untuk melaksanakan tugas
dan bangunan.
dilapangan yang berhubungan dengan pajak bumi dan bangunan. 2. Aspek sosialisasi,
interprestasi, operasional,
kinerja
dalam
2. Aspek interprestasi, pedoman program seharusnya
dapat
lebih
mengatur
kurangnya
jalannya pelaksanaan kebijakan terutama
pendataan,
mengenai sosialisasi sehingga dapat 19
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan
Governance, Jurnal S1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
lebih
berjalan
maksimal
dilapangan
dalam melakukan pemunggutan pajak
Rosdiana, Haula & Irianto, Edi slamet. 2012. Pengantar Ilmu Pajak. Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada.
bumi dan bangunan. Sarwono,Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta:Graha Ayu. F. REFERENSI 1.
Sugiyono. 2007. Metode penelitian bisnis. Bandung.:Alfabeta.
Buku-Buku:
Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung:Alfabeta.
…………, 2011 . Metode kuantitatif kualitatif R Bandung:Alfabeta.
Judisseno, Remsky K. 1996. Perpajakan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Umum.
Talidizihu, Ndraha. 2005. Teori Budaya Organisasi. Jakarta:Erlangga.
Lubis, Hari S.B & Huseini, Martani. 1987. Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro). Jakarta: PAU Ilmu-ilmu Sosial UI.
Terry, George R & Rue, Leslie W. 1992. Dasar-dasar Manajemen cetakan keempat. Jakarta:Bumi Aksara.
Mahmudin. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:UPP AMP YKPN.
2.
Makmur. 2009. Teori Manajemen Stratejik dalam Pemerintahan dan Pembangunan.Bandung:PT.Rafika Aditama. Mardiasmo. 2002. Perpajakan, Edisi Revisi. Jakarta:Cetakan Kesembilan, Penerbit: Andi. Moleong,J Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen strategik organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press. Sugito, Maryuni Sri, Dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FISIP UNTAN. Pontianak:UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK.
penelitian & D.
Dokumen :
UU Nomor 12 Tahun 2004 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Peraturan Daerah Kota Pontianak, Nomor 4 Tahun 2012 Tentang jenis pajak yang dilayani oleh Dispenda Kota Pontianak 3.
Rujukan Elektronik :
Pratiwi, Intan.2014.Efektifitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan di Kabupaten Bantul Tahun 2013. http://eprints.uny.ac.id/17147/ (Diakses pada tanggal 31 agustus 2015,15:55) Adelina, Rima.2013.Analisis Efektfitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Terhadap Pendapatan Daerah Di Kabupaten Gresik. http://ejournal.unesa.ac.id/article/1250/57/art icle.pdf (Diakses pada tanggal 17 Oktober 2015, 17:33 ) 20
Januar Bayu Adi Nugroho, NIM. E43011044 Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Untan