EFEK SAMPING KOMSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL DI BPS NY “I” DESA LANGKAP KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO ISMI EKI NURLAILA 11002252
Subject : Ibu hamil, efek samping, tablet Fe
Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri uluhati dan konstipasi (kadang-1adang diare). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek samping komsumsi tablet Fe pada ibu hamil di BPS Ny “I” Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Variabel dalam penelitian ini adalah efek samping komsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di BPS Ny “I” Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo berdasarkan data terakhir bulan Maret 2014 didapatkan 38 ibu hamil. Sampel berjumlah 28 responden diambil melalui teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan tanggal 22 Mei - 5 Juni 2014. Sumber data penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui teknik angket. Analisa data menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian didapatkan dari 28 responden didapatkan efek samping setelah mengonsumsi tabelt Fe terbanyak yang dialami oleh responden adalah mual-mual sebanyak 20 responden (71,4%), susah buang air besar sebanyak 12 responden (42,9%), tinja berwarna hitam sebanyak 9 responden (32,1%) dan sebagian kecil adalah diare yaitu sebanyak 3 responden (10,7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek samping paling dominan adalah mual-mual setelah mengonsumsi tablet Fe. Keluhan mual tersebut dirasa sangat mengganggu ibu sehingga menyebabkan ibu malas mengonsumsi tablet Fe sehingga mereka tidak teratur mengonsumsi tablet Fe. Selain mual efek samping berupa susah buang air besar juga dirasa sangat mengganggu bagi responden. Masyarakat harus memahami pentingnya pemenuhan zat besi bagi kehamilan untuk mencegah terjadi anemia dan kelainan pada masa kehamilan dan persalinan dengan cara berkunjung rutin ke tenaga kesehatan untuk mendapat edukasi. Tenaga kesehatan harus rutin mensosialisasikan tentang konsumsi tablet Fe dan efek sampingnya baik pada saat ibu berkunjung maupun melalui kegiatan posyandu.
ABSTRACT The supplements of oral iron can cause nausea, vomiting, stomach cramps, heart burn and constipation side effect (sometimes-1adang diarrhea). The purpose of this study is to determine the consuming Fe tablets to in pregnant women in the BPS Ny "I" Ds. Langkap Besuki Situbondo. This kind of this study is a descriptive with study approach. The variable in this study is the side effect of consuming Fe tablets in pregnant women. The population in this study is all of pregnant women in on BPS Ny "I" Langkap amount Besuki Situbondo based on the last data on March 2014, amount, 38 pregnant women. The Sample amounts 28 respondents taken with accidental sampling technique. The study had been conducted on May 22 to June 05, 2014. He sources data this study are the primary data collected by questionnaire techniques. The analysis of data uses using descriptive techniques. The result of this study shows that 28 respondents have side effect after consuming Fe tablet that consist of 20 respondents (71,4%) experience nausea, 12 respondents (42,9%) experience constipation, 9 respondents (32,1) experience black stool and small portion of respondents who experience diarrhea consist of 3 respondents (10,7%). The results show that the most predominant of side effects are nausea after consuming tablets Fe. It makes so disturbance to mothers that cause them consume Fe tablet, so they do not regularly consume tablets Fe. But, the other side effects const of, constipation that also disturb them. The Society must understand the importance of fulfilling iron for pregnancy to prevent anemia and disorders during pregnancy and childbirth with the way of routine visit to health workers for getting education. The health workers should socialize consuming Fe tablet routinely and the side effects of mothers visiting or with activites of intergrated health post. Keywords
: Side Effects, Tablets Fe, Pregnant Women
Contributor
: 1. Sri Wardini, M.Kes 2. dr. Rahmi Syarifatun Abidah : 18 Juni 2014 : Laporan Penelitian : : Open Document :
Date Type Material URL Right Summary
LATAR BELAKANG Kebutuhan tubuh akan zat besi selama hamil harus terpenuhi pada trimester ke-2 dan ke-3 kehamilan. Karena, selama masa tersebut pertumbuhan janin dan penambahan volume darah ibu terjadi dengan laju yang cepat. Kebutuhan Fe terbesar pada trimester akhir kehamilan disimpan janin sebagai cadangan janin yang akan digunakan pada 6 bulan pertama, saat ASI tidak terlalu kaya akan Fe. Namun, jika sejak awal kehamilan asupan zat besi Ibu baik, janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, dan menyimpannya dalam hati sebagai cadangan sampai usianya sekitar 6 bulan (Kasdu, 2004 : 41) Zat besi penting sekali untuk pembentukan dan mempertahankan kesehatan set darah merah sehingga bisa menjamin sirkulasi oksigen dan zat-zat gizi yang baik dan vital bagi ibu hamil. Hampir dan setengah ekstra Fe yang dibutuhkan selama hamil digunakan dalam pembuatan Hb untuk meningkatkan suplai darah ibu hamil. Jika kekurangan (defisiensi) zat
besi, ibu hamil dapat menderita gangguan anemia (kurang darah). Beberapa gejala kurangnya asupan zat besi adalah kelelahan, kurang konsentrasi, dan rentan terhadap demam serta infeksi (Kasdu, 2004 : 40). Defisiensi zat besi akan mengakibatkan anemia yang menurunkan jumlah maksimal oksigen yang dapat dibawa oleh darah. Seorang wanita yang mengalami anemia biasanya tampak sangat letih, kehilangan selera makannya dan merasa tidak mampu untuk mengatasi berbagai masalah (Jordan, 2004 : 271) Berdasarkan SDKI tahun 2012 didapatkan data tentang ibu hamil yang mengonsumsi tablet atau sirup zat besi di Indonesia berdasarkan usia didapatkan 74,3% berusia kurang dari 20 tahun, 76,8% berusia 20-34 tahun dan 70,2% berusia 35-49 tahun. Berdasarkan jumlah anak didapatkan 78,3% yang mempunyai 1 anak, 76,8% mempunyai 2-3 anak, 64,8% mempunyai 4-5 anak dan 59,8% mempunyai lebih dari 6 anak. Berdasarkan data lingkungan didapatkan 79,5% ibu hamil lingkungan perkotaan dan 71,5% ibu hamil lingkungan pedesaan. Berdasarkan data pendidikan didapatkan 36,7% ibu tidak sekolah, 61,5% pendidikan SD, 70,4% pendidikan SMP, 77,6% tidak tamat SMA, 80% lulusan SMA dan 86,3% pendidikan tinggi. Persentase cakupan ibu hamil di Jawa Timur yang mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 30 tablet sebesar 87,71% dan yang mendapat 90 tablet sebesar 81,77%. Jika dibandingkan dengan target 2012, pencapaiannya belum memenuhi target, yaitu sebesar 85% Hasil studi pendahuluan di BPS Ny “I” Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo tanggal 2-4 Mei 2014 pada 5 ibu hamil menyatakan mereka kurang rutin dalam mengonsumsi tablet fe biasanya karena lupa dan merasa mual mual setelah mengonsumsinya. Peningkatan absorpsi zat besi dapat menambah intensitas efek samping yang dialami pasien. Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri uluhati dan konstipasi (kadang-1adang diare). Namun, derajat mual yang ditimbulkan oleh setiap preparat bergantung pada jumlah elemen zat besi yang diserap. Takaran zat besi di atas 60 mg (200 mg sulfas ferosus kering) dapat menimbulkan efek samping yang tidak bisa diterima pada ibu hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam pemakaian obat. Perubahan warna pada feses dan urine dapat terjadi. Kepada wanita yang menggunakan tablet zat besi harus diingatkan bahwa tinjanya dapat menjadi hitam selama menjalani terapi zat besi. Keadaan irti dapat menutupi setiap perdarahan gastrointestinal (Jordan, 2004 : 276-277). Petugas kesehatan harus mengikutsertakan keluarga dalam pengawasan makan obat, pengawasan minum obat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin kepatuhaan minun obat sesuai dengan dosis dan jadwal seperti yang telah ditetapkan. Kepatuhan ibu dalam mengonsumsi zat besi dipengaruhi oleh tersedianya tablet Fe di tempat pelayanan kesehatan, meskipun utnuk mendapatkannya perlu mengeluarkan biaya yang tinggi. Menurut BKKBN (2009) pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaan program pencegahan anemia, sikap tersebut dapat berupa tanggapan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efek samping komsumsi tablet Fe pada ibu hamil di BPS Ny “I” Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo?”.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study). Variabel dalam penelitian ini adalah efek samping komsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di BPS Ny “I” Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo berdasarkan data terakhir bulan Maret 2014 didapatkan 38 ibu hamil. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil di BPS Ny “I” Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.Teknik
Sampling penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan jenis consecutive sampling. Lokasi Penelitian dilakukan di BPS Ny “I” Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo dan waktu Penelitian ini dilakukan tanggal 22 Mei - 5 Juni 2014. Sumber data penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui wawancara. Pada penelitian ini kuesioner diberikan kepada responden kemudian diisi sendiri oleh peneliti sesuai dengan informasi yang telah diberikan oleh responden. Kuesioner berisikan data umum responden dan data efek samping samping setelah pemakaian tablet Fe. Pada teknik mengolahan data penelitian ini menggunakan program komputer. Untuk mencegah terjadinya kesalahan hasil dari komputer maka diperlukan proses pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti melalui tahap editing, coding, data entry, cleaning, tabulating. Untuk mengetahui sedangkan untuk mengetahui presentasi efek samping tablet Fe maka digunakan tabel distribusi frekuensi
HASIL PENELITIAN Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia ibu didapatkan data bahwa setengah responden berusia antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 14 orang (50%) Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pendidikan ibu didapatkan data bahwa hampir setengah responden lulusan pendidikan dasar dan menengah yaitu masing-masing sebanyak 10 orang (35,7%). Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan Ibu didapatkan data bahwa sebagian besar responden adalah ibu tidak bekerja atau ibu rumah tangga yaitu sebanyak 19 responden (67,9%). Distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas didapatkan data bahwa hampir setengah responden mempunyai 1 anak yaitu sebanyak 13 responden (46,4%). Hasil penelitian dari 28 responden didapatkan efek samping setelah mengonsumsi tabelt Fe terbanyak yang dialami oleh responden adalah mual-mual sebanyak 20 responden (71,4%), susah buang air besar sebanyak 12 responden (42,9%), tinja berwarna hitam sebanyak 9 responden (32,1%) dan sebagian kecil adalah diare yaitu sebanyak 3 responden (10,7%)
PEMBAHASAN Hasil penelitian dari 28 responden didapatkan efek samping setelah mengonsumsi tabelt Fe terbanyak yang dialami oleh responden adalah mual-mual sebanyak 20 responden (71,4%), susah buang air besar sebanyak 12 responden (42,9%), tinja berwarna hitam sebanyak 9 responden (32,1%) dan sebagian kecil adalah diare yaitu sebanyak 3 responden (10,7%) Peningkatan absorpsi zat besi dapat menambah intensitas efek samping yang dialami pasien. Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri uluhati dan konstipasi (kadang-1adang diare). Namun, derajat mual yang ditimbulkan oleh setiap preparat bergantung pada jumlah elemen zat besi yang diserap. Takaran zat besi di atas 60 mg (200 mg sulfas ferosus kering) dapat menimbulkan efek samping yang tidak bisa diterima pada ibu hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam pemakaian obat. Perubahan warna pada feses dan urine dapat terjadi. Kepada wanita yang menggunakan tablet zat besi harus diingatkan bahwa tinjanya dapat menjadi hitam selama menjalani terapi zat besi. Keadaan ini dapat menutupi setiap perdarahan gastrointestinal (Jordan, 2004 : 276-277). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek samping paling dominan adalah mual-mual setelah mengonsumsi tablet Fe. Keluhan mual tersebut dirasa sangat mengganggu ibu sehingga menyebabkan ibu malas mengonsumsi tablet Fe sehingga mereka tidak teratur
mengonsumsi tablet Fe. Selain mual efek samping berupa susah buang air besar juga dirasa sangat mengganggu bagi responden. Mereka mengaku setelah beberapa kali mengonsumsi tablet Fe mereka sangat susah buang air besar, biasanya 3 hari atau lebih tidak buang air besar, sekali buang air besar mereka mengatakan konsistensinya sangat keras. Pengalaman tersebut membuat mereka menunda dulu mengonsumsi tablet Fe, kemudian mereka mengonsumsi lagi ketika buang air besar mereka normal. Responden yang mengalami efek samping tinja berwarna hitam tidak terlalu merasa terganggu dengan efek samping tersebut. Pada awalnya mereka khawatir, namun setelah bertanya pada bidan akhirnya mereka bisa merasa lega karena efek samping tersebut tidak terlalu berbahaya. Efek samping yang dirasa paling mengganggu adalah yang dialami oleh 3 responden yaitu diare. Responden mengaku bahwa setelah beberapa kali mengonsumsi tablet Fe mereka mengalami diare, mereka juga mengaku tidak mengonsumsi makanan pemicu diare seperti makanan pedas. Mereka sangat terganggu dengan diare tersebut sehingga mereka memutuskan ke bidan, setelah diberikan obat oleh bidan mereka mengaku sudah membaik selain itu mereka juga dianjurkan untuk mengonsumsi tablet Fe dengan mengurangi kadarnya menjadi separuh tablet setiap hari, namun mereka juga dianjurkan untuk menambah porsi zat besi dari makanan seperti bayam, telur Jawa dan sumber zat besi lainnya. Efek samping yang terjadi pada ibu hamil dapat diketahui berdasarkan data umum responden. Berdasarkan data usia didapatkan data bahwa setengah responden berusia antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 14 orang (50%). Usia berkaitan erat dengan pengalaman. Menurut Azwar (2007) apa yang telah dan sedang dialami seseorang akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan seseorang terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap dan perilaku, untuk dapat mempunyai tanggapan yang berkaitan dengan objek psikologis. Responden yang berusia antara 20-35 tahun dirasa masih belum cukup pengalaman sehingga masih sering mengalami mual. Berdasarkan data pendidikan didapatkan data bahwa hampir setengah responden lulusan pendidikan dasar dan menengah yaitu masing-masing sebanyak 10 orang (35,7%). Menurut Azwar (2007) Lembaga pendidikan dan sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dan perilaku karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Responden berpendidikan dasar kurang mengetahui caracara untuk mengatasi efek samping tablet Fe sehingga efek samping masih sering dirasakan oleh responden seperti mual muntah dan susah buang air besar. Berdasarkan data pekerjaan didapatkan data bahwa sebagian besar responden adalah ibu tidak bekerja atau ibu rumah tangga yaitu sebanyak 19 responden (67,9%). Selain terkait dengan masalah ekonomi pekerjaan juga membuat seseorang mudah menerima informasi dari media massa. Menurut Azwar (2007) Dalam penyampaian informasi, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugestik yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Responden yang tidak bekerja cenderung lebih terbatas akses informasinya menyebabkan kurang mengetahui cara mengatasi efek samping tablet Fe sehingga ibu masih sering mengalami efek samping tablet Fe. Berdasarkan data paritas didapatkan data bahwa hampir setengah responden mempunyai 1 anak yaitu sebanyak 13 responden (46,4%). Jumlah anak mempengaruhi pengalaman seseorang. Menurut Azwar (2007) apa yang telah dan sedang dialami seseorang akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan seseorang terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap dan perilaku, untuk dapat mempunyai tanggapan yang berkaitan dengan objek psikologis. Responden yang masih mempunyai 1 anak masih dirasa kurang pengalaman sehingga cara-cara untuk mengatasi efek
samping tablet Fe juga kurang dimengerti sehingga menyebabkan ibu sering mengalami efek samping tablet Fe.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul efek samping komsumsi tablet Fe pada ibu hamil di BPS Ny “I” Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo tanggal 22 Mei - 5 Juni 2014 pada 28 28 responden didapatkan efek samping setelah mengonsumsi tabelt Fe terbanyak yang dialami oleh responden adalah mual-mual sebanyak 20 responden (71,4%), susah buang air besar sebanyak 12 responden (42,9%), tinja berwarna hitam sebanyak 9 responden (32,1%) dan sebagian kecil adalah diare yaitu sebanyak 3 responden (10,7%). REKOMENDASI Masyarakat harus memahami pentingnya pemenuhan zat besi bagi kehamilan untuk mencegah terjadi anemia dan kelainan pada masa kehamilan dan persalinan dengan cara berkunjung rutin ke tenaga kesehatan untuk mendapat edukasi. Tenaga kesehatan harus rutin mensosialisasikan tentang konsumsi tablet Fe dan efek sampingnya baik pada saat ibu berkunjung maupun melalui kegiatan posyandu. Institusi kesehatan setempat harus memantau konsumsi tablet Fe (melalui kartu kunjungan) pada ibu hamil guna menjaga kesehatannya dan juga memaksimalkan konsumsi ibu hamil dengan kegiatan-kegiatan dimasyarakat seperti posyandu maupun poskesdes. Institusi pendidikan harus meningkatkan kegiatan komunitas pada masyarakat melalui mahasiswa untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsumsi tablet Fe saat hamil dan penanganan efek samping tablet Fe.
Alamat correspondensi
: Jln. Pesanggrahan, No 82, Desa Blimbing Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo (
[email protected]) (082231207262)