Edsi 178 – 23 Maret 2012
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 1
Edsi 178 – 23 Maret 2012
Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu - Pdt. Noldy Sakul - Pdt. Sammy Lee Pemred: Handry Sigar Wapemred: Willy Wuisan Bendahara: Yoshen Danun Sekretaris: Meilien Langi-M General Controller: Yance Pua HRD: Osvald Taroreh
Koordinator Produksi Pdtm. Dale Sompotan Harold Somba
BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi Handry Suwu, Pdtm. Davy Politon, Yoshen Danun, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu, Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan, Pdt. Raymond Lohonauman Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey Rubrik Kesaksian Fredy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Herold Somba, Belly Wungkana, Marchel Tombeng, Samuel Rorimpandey, Dale Sompotan, Herchel Najoan Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe Web Master Nielson Assa Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan
Cacat Kena Becak Cat - Kasih Bapa Sorgawi Janganlah Kerajaan & Keimamatanmu …
Easter Day
Bersepeda Bersama Yesus
Menjauhkan dari Prinsip Sola Scriptura ?
Ruang Kesehatan
Penyembuh Luar Biasa
Palakat Berita & Kegiatan Jemaat
Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua Govert Waramori, Noldy Abraham, Maluku Utara Erwin Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, SulSelBar & Tenggara Pdt. Davi Politon Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Ratahan Refli Ompi, Kotamobagu Maikel Makarewa
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 2
Edsi 178 – 23 Maret 2012
" Cacat Kena Bercak Cat" Oleh: Willy U. Wuisan ”Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” - 1 Yohanes 1:9
T
eringat beberapa tahun yang lalu saya mengantarkan istri saya kesalah satu langganan tukang jahit pakaian di daerah Jakarta Timur. Saya memarkirkan mobil agak jauh dari tempat yang ditujuinya, maklum depan rumah tersebut ada sebuah bangunan gedung tinggi yang sedang di cat dengan kuas gulung. Sementara berjalan ke alamat tersebut tiba-tiba ada percikan cat yang halus berjatuhan sehingga meninggalkan bercak-bercak putih di kacamata saya. Bercak-bercak itu tampak jelas dilihat oleh orang lain, tetapi saya sendiri tak menyadarinya. Besok paginya ketika hendak mau pergi ke kantor untuk bekerja, ada seberkas sinar matahari yang menembus lensa kacamata saya membuat bercak-bercak itu terlihat dengan jelas sehingga mengganggu penglihatan. Akhirnya saya bawa kaca mata saya ke Optik ABC untuk dapat membersihkan bercak-bercak tersebut. Keadaan yang demikian sama halnya dengan beberapa cacat kecil moralitas kita. Orang lain dapat melihatnya dengan jelas, tetapi kita tidak sadar dan tidak melihat. Dan saat kita mempelajari firman Allah, cahaya kebenaran Tuhan Yesus Kristus akan menyinari kita sehingga segala cacat itu dapat terlihat dengan jelas. Karakter-Nya yang murni, kasih sejati-Nya, dan motivasi-Nya yang tulus akan menyingkapkan bercak-bercak dosa yang ada dalam setiap tindakan kita. Kebohongan-kebohongan kecil yang kita anggap baik, kemarahan yang egois, kemunafikan kecil, dan motivasi yang tidak murni akan terlihat jelas. Semua itu ada dalam diri kita dengan kadar yang berbeda. Rasul Yohanes adalah salah seorang Rasul Tuhan yang sangat peka akan keadaan ini! Ia menulis, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri” 1 Yohanes 1:8. Tetapi puji Tuhan, “Jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil” 1 Yohanes 2:1. Ketika kita mengaku dosa kita, maka Dia menjadi pengantara kita di hadapan Bapa. Bilamana kaca mata saya yang terdapat bercak-bercak cat tersebut, maka saya akan pergi membawa kaca mata tersebut ke Optik ABC untuk di servis supaya bisa bersih. Ketika kita mengakui kekurangan kita, maka Allah akan menyucikan kita, bahkan bercak-bercak haluspun yang tak selalu kita lihat akan dapat disucikan. Kami selalu menyajikan isi tulisan-tulisan, renungan, dan berita-berita terbaik dan menarik bagi setiap terbitan BAIT untuk dibaca. Kiranya Tuhan memberkati kita semua, amin.
Redaksi BAIT
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 3
Edsi 178 – 23 Maret 2012
Janganlah Kerajaan & Keimamatanmu Beralih Buah ROH “Apakah syarat suatu jemaat di nyatakan siap menerima kuasa Roh Hujan Akhir?”. Pertanyaan ini biasa kita dengarkan. Bahkan saya yakin kitapun sudah banyak mendengar jawaban Alkitabiah yang telah di bahas oleh para pakar teologi gereja. Namun saya ingin mengajak kita merenungkan kembali pertanyaan ini sehubungan dengan tema “Revival, Reformation and Beyond” yang sedang giat di dengung-dengungkan untuk mempersiapkan Jemaat menerima Kuasa Roh Hujan Akhir.
Pelajaran Pengilhaman dari Wahyu Pasal 1. Kitab Wahyu pasal 1 menceritakan kondisi pengilhaman dari Allah mengenai “Apa yang harus segera terjadi…” (ay 1). Pengilhaman identik dengan pekerjaan Roh Kudus, sama halnya dengan Pencurahan Roh Hujan Akhir. Ini adalah bagian dari: “Apa yang harus segera terjadi” yang tentu saja itu adalah pekabaran “Urgent” dari Wahyu Yesus Kristus yang Allah mau sampaikan melalui perantaraan para Nabi. Begitu pentingnya pekabaran ini sehingga kitab Wahyu pasal 1 menggambarkan dengan jelas bahwa ketiga oknum KeAllahan terlibat aktif sepenuhnya dalam pekerjaan ini (ay. 45). Kepada siapa pekabaran itu akan di berikan? Tentu saja, kepada Jemaat (ay. 4). Mengapa kepada Jemaat? Karena hanya Jemaat-lah yang telah mendapat kasih karunia-Nya, di lepaskan dari dosa, di jadikan sebagai suatu kerajaan dan imam-imam bagi-Nya (ay. 5-6).
Bejana Advent Indonesia Timur
Oleh: Pdt. Stenly Karwur Pendeta Wilayah Palolo, DMST Kerajaan & Para Imam haruslah keluar dari Kesombongan Rohani. Bagaimana kondisi jemaat yang menerima pengilhaman? Ayat 9 memberikan gambaran yang jelas: “…sekutumu dalam kesusahan…”. Dengan kata lain Jemaat yang menerima pengilhaman yang sangat “Urgent” itu adalah jemaat yang sementara berada dalam kesusahan, kejatuhan, penderitaan dan berbeban. Tanpa berada dalam kondisi ini, jemaat tidak memerlukan pengilhaman Dalam Alkitab hanya Jemaat Laodekia satu-satunya jemaat yang mendapatkan janji untuk duduk sebagai penguasa bersama dengan Yesus: “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhtaKu, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersamasama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.” (3:21) , dan jemaat ini adalah jemaat di mana kita berada dan hidup saat ini. Inilah jemaat yang akan di jadikan suatu kerajaan dan imam-imam yang seharusnya menjadi sekutu dalam kesusahan dan penderitaan bersama dengan para Nabi sehingga Tuhan memandang perlu bagi-Nya untuk menganugrahkan pewahyuan Kuasa Roh Hujan Akhir pada mereka. Predikat sombong rohani Jemaat Laodekia yang di akibatkan oleh suam-suam kuku, miskin, buta dan telanjang membuat mereka hampir di muntahkan (3:16, 17). Bahkan secara menyedihkan sekali, kejahatan dan kekejian mereka telah membuat Yesus tidak lagi berada di dalam jemaat, melainkan hanya mengetok dan menunggu di depan pintu. Meski demikian mereka tetaplah imamat yang rajani yang menerima pekabaran yang paling “Urgent”, yang harus segera terjadi atas mereka, yaitu membeli emas yang di
Page 4
Edsi 178 – 23 Maret 2012 murnikan dari dalam api, pakaian putih dan minyak pelumas (3:18) yang hanya di peruntukkan bagi mereka. Dengan kata lain adalah: “Harus ada pertobatan yang sungguh-sungguh”. Hujan Akhir hanya bagi jemaat yang bersusah & berbeban. Saat ini slogan 777 bukan lagi perkara yang sepele bagi anda dan saya. Inilah titik tolak “Revival, Reformation & Beyond” dari umat-umat Allah zaman akhir ini. Dari sinilah kita mulai membuka jalan pada kesusahan, beban dan penderitaan kerajaan dan keimamatan orang percaya. Tanpa kesusahan, beban dan pergumulan, tidak akan ada pertobatan yang sungguh-sungguh. Tanpa pertobatan yang sungguh-
sungguh tidak akan ada pencurahan Roh Hujan Akhir. Tanpa kesusahan, beban dan pergumulan, Jika saja jemaat masih tetap malas mengumandangkan dan mempraktekkan slogan 777 dengan hati yang rela dan bertobat sehingga mereka tidak merasakan kesusahan atas segala kekejian yang terjadi dalam jemaat, berbeban bagi jiwa-jiwa yang akan binasa dan pergumulan atas dosa-dosa kesayangan mereka, maka mereka tidak akan siap dan mengharapkan Pencurahan Kuasa Roh Hujan Akhir dengan sia-sia. Perlahan tapi pasti, kerajaan dan keimamatan mereka akan beralih ke tangan yang lain. ***
Opini
Easter Day Kompilasi Tim Redaksi
P
askah atau Easter Day merupakan salah satu perayaan tahunan umat Nasrani yang dirayakan pada hari Ahad dengan tanggal beragam antara 22 Maret-25 April setiap tahunnya. Dengan kata lain Paskah yang dirayakan untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus sekarang ini dilaksanakan pada tanggal yang berbeda setiap tahun, karena itu Paskah dikenal sebagai sebuah movable feast. Jika diperhatikan, perayaan Paskah selalu diadakan setelah Matahari melewati titik Vernal Equinok atau titik Musim Semi. Vernal Equinok merupakan salah satu titik
Bejana Advent Indonesia Timur
perpotongan antara bidang orbit Bumi (ekliptika) dengan bidang ekuator Bumi. Titik potong lainnya disebut Autumnal Equinok atau titik Musim Gugur. Dalam Penanggalan Surya, Matahari ada pada titik Vernal Equinok sekitar 21 Maret, saat itu Matahari mempunyai deklinasi sebesar 0. Fenomena ini menandakan permulaan musim semi bagi Bumi belahan utara dan musim gugur bagi Bumi belahan selatan. Sedangkan Matahari ada pada titik Autumnal Equinok sekitar 23 September, hal ini
Page 5
Edsi 178 – 23 Maret 2012 menandakan permulaan musim gugur bagi Bumi belahan utara dan musim semi bagi Bumi belahan selatan. Selain kedua titik equinok itu juga ada dua titik penting penentu musim di Bumi yaitu Summer Solstice dan Winter Solstice. Summer Solstice terjadi saat Matahari ada pada deklinasi terbesar, sekitar 21 Juni, fenomena ini menandakan musim dingin bagi Bumi belahan utara dan musim panas bagi Bumi belahan selatan. Adapun Winter Solstice terjadi ketika Matahari mempunyai Deklinasi Minimum yang terjadi sekitar 21 Desember setiap tahunnya. Winter Solstice berdampak kebalikan dengan Summer Solstice. Kalangan ilmuwan menerima turunan nama Easter pada abad VIII, berasal dari nama dewa musim Semi, yang bernama "Eostre" yaitu dewa yang disembah pada perayaan "vernal equinox". Nama dewa ini juga yang akhirnya dipakai untuk menyebut hari PASKAH, "Easter". Perayaan Eostre diadakan tepat pada hari di mana Matahari melewati titik Vernal Equinok. Maskot dalam perayaan itu adalah kelinci yang menandakan kesuburan dan telur yang dicat warna-warni yang menandakan sinar Matahari diawal musim semi. Pada abad-abad pertama kekristenan, tradisi ini sulit dihapus karena hari PASKAH memang kebetulan jatuh pada setiap awal musim Semi. Perayaan musim Semi selalu dirayakan dengan meriah mengiringi kegembiraan meninggalkan musim dingin yang suram dan beku (mati). Tumbuhtumbuhan dan bunga mulai tumbuh dan bermekaran, dan suasana keceriaan seperti ini menjadi saat yang tepat untuk membagi-bagikan hadiah. Membagi-bagikan telur pada hari PASKAH akhirnya diterima oleh gereja selain untuk merayakan datangnya musim Semi.. Menurut Greek Orthodox Church bahwa mereka merayakan easter bukan pada hari minggu, tapi sekarang kenapa easter di rayakan pada hari Minggu? Di abad ketiga dan keempat, banyak orang Kristen memperdebatkan hari perayaan Paskah ini, apakah akan berdasarkan Passover orang Yahudi, yaitu setiap tanggal 14 Nisan (tidak perduli hari apa itu) atau apakah setiap hari minggu pertama dari 22 Maret – 25 April (First full moon of springs. Oleh kerena perdebatan ini maka Constantine membawa masalah ini ke Council of Nicaea (AD 325) yang akhirnya memutuskan bahwa bahwa perayaan Paskah adalah setiap minggu pertama setelah the first full moon of spring, bukan lagi berdasar atas penanggalan orang Yahudi. Keputusan ini diambil oleh karena pengaruh Christian Gentile (seperti Constantine) yang sudah banyak menjadi pemimpin gereja dan keputusan ini lebih banyak berdasarkan politik dari pada biblical. Hal ini
Bejana Advent Indonesia Timur
disebabkan oleh kebencian Kristen Gentiles kepada Kristen Jews yang selalu mempersoalkan pentingnya mengikuti tradisi Yahudi. Keputusan ini memberikan bukti bahwa orang Kristen sekarang tidak lagi merayakan Passover tapi Easter (Kebangkitan Yesus dari kubur) yang mana Alkitab tidak pernah menganjurkannya. Yesus sendiri tidak tidak pernah memberikan pesan untuk merayakan hari kelahiran dan kebangkitanNya. Di kitab injil maupun tulisan para rasul maka inti dari pesan Yesus dan para Rasul adalah kematiannya. Coba perhatikan perkataan Yesus pada waktu hari Paskah “the last supper” di hari Kamis malam itu di ruangan atas. Dia tahu waktunya sudah dekat, tapi pesan yang diberikannya bukanlah tentang kelahirannya, kehidupannya, atau pekerjaannya. Dia hanya berbicara tentang kematiaannya. Yesus mau kita semua mengingat akan kematiannya. Oleh karena Kematiannya kita telah diperdamaikan dengan Allah. Dengan kematiannya Orang berdosa mendapat keselamatan. Jadi sebenarnya perayaan Easter dan Passover adalah perayaan yang berbeda. Perayaan Easter adalah perayaan tahunan akan kebangkitan Yesus Kristus yang diadopsi dari perayaan kekafiran yang kemudian ”dirohanikan”. Sementara Passover adalah perayaan tahunan akan kelepasan bangsa Israel dari tanah Mesir menuju Kanaan. Penulis Injil tidak pernah menuliskan tentang perayaan Paskah setelah kematian Yesus. Paulus adalah satu-satunya rasul yang menurut orang Kristen menganjurkan untuk merayakan Paskah karena berdasarkan dari 1 Korintus 5:7-8. ”Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta (Therefore let us keep the feast--kjv), bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.” Itulah sebabnya orang Advent tidak pernah memberikan perhatian secara khusus terhadap perayaan Paskah seperti yang di lakukan oleh Kristen lain. Perayaan akan Kelahirannya (Chrismas) dan kebangkitannya (Easter) bukanlah amanah yang pernah diberikan oleh Yesus tapi ini adalah hasil temuan Gereja di abad mula-mula. Tapi walau bagaimanapun, kita hidup di masyarakat yang merayakan Paskah. Sebagai seorang Advent kita harus bersikap arif dan bijaksana. Ini adalah satu kesempatan baik bagi kita untuk menginjil kepada mereka yang merayakan Paskah sama seperti bersaksi mengenai Krismas. ***
Page 6
Edsi 178 – 23 Maret 2012
Inspirational Story
Bersepeda Bersama Yesus
Oleh: Bredly Sampouw
P
ada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai pengamat, hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke neraka saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar, tetapi aku tidak mengenal Dia. Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem. Aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda. Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat. Tetapi, sejak itu hidupku berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi... biasanya, itu tidak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, dia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Dia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya padaNya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang “Gila”, tetapi Dia berkata, “Ayo, kayuh terus pedalnya!” Aku takut, khawatir, dan bertanya, “Aku mau dibawa kemana?” Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki petualangan baru yang mencengangkan. Ketika aku berkata, “Aku takut!” Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.
Bejana Advent Indonesia Timur
Dia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah yang aku perlukan. Orang-orang itu membantu menyembuhkan aku. Mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan...perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami. Kemudian, Yesus berkata, “ Berikan hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkan. Jika tidak, hadiah itu akan menjadi beban bagi kita.” Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai dengan kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan. Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku takut Dia menjadikan hidupku berantakan. Tetapi, Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Dia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam. Dia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi. Dia tahu bagaimana terbang melewati tempat-tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh...menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama sahabatku yang setia, Yesus Kristus. Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata, “ Mengayuhlah terus, aku bersamamu.”
Page 7
Edsi 178 – 23 Maret 2012
Inspirasi Untuk Direnungkan : Saat melewati sebuah hutan lebat, saya bertanya kepada anak saya, “Yo apakah kamu berani tidur disana?” Dengan antusias, dia menjawab, “Berani kalau bersama Papa!” Bersama Yesus kita percaya bahwa badai pasti berlalu atau kita yang dilalukan dari badai itu. Untuk Dilakukan : “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28 : 20b.
Kita akan aman dalam perjalanan kita, jika Yesus yang pegang kendali. Karena itu berpegang teguhlah kepada yang memegang kendali dan serahkanlah keamanan perjalanan anda, niscaya anda tiba dengan selamat ditujuan. Jangan pernah mengandalkan kehebatan diri sendiri dalam mengarungi hidup ini, karena jalan yang kita tempuh ada tikungan, tanjakan, berbatu, berlobang dan berlumpur, ketika kendali diserahkan kepada Yesus, kita pasti aman. Karenaku aman dilenganNya. Oh yah, pasti, aman dilenganNya.
Artikel Kesehatan
Penyembuh Luar Biasa
Oleh : dr. Reuben Supit “Penyembuh Luar Biasa” atau “Penyembuh yang Biasa Saja”. Semoga dapat menolong anda mengerti, menghayati dan mengamalkan sikap perilaku “Penyembuh” yang sejati dan holistik. Apakah ada “Penyembuh yang Luar Biasa” dan apakah ada “Penyembuh yang hanya Biasa-biasa Saja”? Adakah beda diantara keduanya dalam hal ilmu dan ketrampilannya, cara kerja dan perlakuannya, juga hasil pekerjaan penyembuhannya?
A
nda ingin menjadi seorang “Penyembuh” yang mulia, penuh kasih sayang dan berketrampilan tinggi menolong derita sesama kita manusia! Luar biasa! Simaklah kajian tentang perbedan menjadi seorang
Bejana Advent Indonesia Timur
Marilah kita berbicara pengalaman kita pada saat mencari pertolongan penyembuhan, baik saat berobat kepada seorang penyembuh atau tukang reparasi. Dan jangan lupa, diskusi ini adalah tetap dalam kerangka “mencari keterangan atau informasi atau ilmu yang semakin lengkap dan sempurna tentang kehidupan manusia yang paripurna dan seutuhnya dalam aspek fisik, mental-emosional, spiritual dan sosial, yang mengalami 3 proses utama yaitu penciptaan, pemeliharaan kesehatan holistik dan perbaikan/penyembuhan dari kondisi kemerosotan, gangguan sakit yang holistik juga”. Istilah Penyembuh atau “healer” yang saya gunakan ini adalah untuk seorang manusia yang ingin menjadi penolong membawa sesamanya yang mengalami gangguan kesehatan atau penyakit
Page 8
Edisi 178 – 23 Maret 2012 agar kembali mencapai tingkat kesehatan yang normal atau sembuh, yaitu secara total atau holistik. Sambil saya akui bahwa Kesembuhan Sejati adalah hasil dan peran dari Penyembuh Sejati Tuhan bukan semata-mata dari si Penyembuh manusia itu, tetapi Sang Pencipta yang juga memelihara, melindungi dan memulihkan secara lengkap dan sempurna manusia ciptaanNya yang ajaib ini. Demikian agar jelas penggunakan istilah “penyembuh (healer)” dalam artikel ini.
Penyembuh yang Biasa-biasa Saja Mulanya anda belum mengenal dia, tetapi setelah melewati seluruh proses kontak dengan dia dan hal-hal sekelilingnya atau yang terkait dirinya, anda sedikit atau kurang melihat dan merasakan manfaat sejati ataupun kepuasan besar dalam perubahan/perbaikan kondisi kesehatan atau penyakit anda secara holistik.
Penyembuh yang Luar Biasa Mulanya anda belum mengenal dia, tetapi setelah melewati seluruh proses dengan dia dan hal-hal sekelilingnya atau yang terkait dirinya, anda sangat banyak dan sangat intensif melihat dan merasakan manfaat sejati ataupun kepuasan besar dalam perubahan/perbaikan kondisi kesehatan atau penyakit anda secara holistik. Apakah definisi dan ciri-ciri seorang Penyembuh Luar Biasa? Kita coba ungkapkan melalui pemaparan tentang seakan-akan kita akan betul-betul berkontak dan bersinggungan langsung dengan seorang Penyembuh Luar Biasa!
Proses Kontak dengan Penyembuh Marilah kita kaji, proses atau urutan langkah-langkah kita berkontak dengan seorang penyembuh. A. Tahap Pra-kontak: B. Tahap Kontak: C. Tahap Pasca-kontak:
Tahap Pra-kontak: Ada penyembuh yang terkenal dan mudah ditemukan, sedangkan ada penyembuh yang belum atau kurang terkenal dan lebih sulit ditemukan. Apakah penyembuh luar biasa itu harus terkenal dan berduyunduyun orang datang kepadanya? Atau apakah penyembuh luar biasa itu tidak terkenal dan senantiasa sepi-sepi saja tempat prakteknya? Bukankah kalau seseorang memiliki kompetensi dan profesionalisme yang tinggi, dan terbukti berulang kali bermanfaat dan memuaskan hasil pelayanannya, maka pastilah ia sudah terkenal dan “seluruh dunia membuat sesak di jalan menuju pintu rumah tempat prakteknya”?
Jangan tertipu dengan promosi yang luar biasa! Baik iklan atau pengumuman yang menggunakan desain menarik, suara dan nada yang bersemangat dan berapi-api, serta janji dan jaminan yang sepertinya sangat meyakinkan hasilnya pasti manjur dan sembuh sempurna. Namun di sisi lain, milikilah juga sifat terbuka untuk memeriksa dan menemukan, siapa tahu bahwa memang benar apa yang dipromosikan itu. Tentunya lebih dipercaya adalah “kesaksian” atau “cerita dari mulut ke mulut (word of mouth)” tentang kehebatan sikap perilaku dan kepastian hasil pengobatannya. Walaupun tingkat kekurang tepatan juga masih ada, namun diakui tingkat kebenaran atau kejujuran atau patut dipercayai dari “kesaksian orang yang telah mengalami sendiri perlakuan dan hasil pelayanan” adalah lebih tinggi ketimbang “promosi pribadi atau oleh pihak promotor dari penyembuh itu sendiri”. Apalagi kalau ada “konsistensi” atau pola yang tetap tentang hasil-hasil baik dari pelayanannya, yaitu terbukti secara berulang-ulang kali bahwa orang itu memberikan pelayanan baik dengan hasil memuaskan kepada semakin banyak orang. Semakin besar kemungkinan ini adalah “penyembuhan sejati”. Tetapi tentunya kita harus waspada juga terhadap “tipuan yang sangat lihai” sehingga tertutup kepalsuan atau ketidak-tepatan untuk waktu cukup lama. Namun kita percaya tentang “kekuatan dari pada kebenaran yang sejati”. Tidak mungkin bahwa barang busuk akan tidak tercium bau busuknya. Demikian pula tidak mungkin bahwa penyembuhan palsu akan tidak ketahuan kepalsuannya. Akan ada kesempatan untuk kondisi sebenarnya muncul dan menyatakan dirinya. “Ujian waktu” akan pada akhirnya menyatakan atau menegaskan hal yang sesungguh-sungguhnya. Dan banyak pihak yang dapat menilai atau menjadi hakim tentang benar-tidaknya atau tepat-tidaknya pelayanan pengobatan atau penyembuhan itu. Sebaliknya, sangat mulia dan luar biasa, bilamana “ujian waktu” secara tetap dan konsisten menunjukkan kebenaran dan kebaikan dari seorang yang ingin berprofesi sebagai penyembuh bahkan penolong untuk perbaikan holistik atau paripurna dari masalah-masalah sesamanya manusia. Dan tentunya, hati kitapun dapat mengakui, bahwa bilamana adalah benar seseorang memiliki ilmu dan ketrampilan untuk menyembuhkan atau menasehati secara tepat, serasi dengan hukum-hukum fisik dan juga hukum-hukum moral di alam semesta ini, maka alam yang nyata, masyarakat yang berhatinurani dan jujur dan waktu yang sesungguhnya akan berpihak untuk membuktikan kebaikan dan kebenaran orang itu (sebenarnya hanya menyatakan ketegasan hukum-hukum yang berlaku di alam semesta ini). Jadi sebelum berkontak dengan penyembuh yang luar biasa ini, adalah tepat dan bijaksana untuk bertanya “Siapakah
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 9
Edisi 178 – 23 Maret 2012 penyembuh yang paling baik dan paling benar, yang dalam pelayanannya adalah serasi dengan aturan alam ini, yang didukung bukti-bukti hasil pelayanannya kepada orang-orang lain? Karena sekarang saya akan mencari dia untuk sayapun, sebagai salah satu mahluk berakal dan berbudi di alam semesta ini, mendapatkan manfaat dari ilmu dan ketrampilannya? Bahkan mungkin juga, bahwa saya dalam tahap dan kadar tertentu, bisa menjadi seorang penyembuh yang luar biasa seperti dia?” Semoga anda diberkati dengan informasi tentang penyembuh luar biasa ini dan cepat-cepatlah melangkahkan kaki untuk berkomunikasi ataupun bertemu secara langsung dengan pribadi yang luar biasa ini! Jauhkanlah kiranya anda bertemu dengan penyembuh yang tidak baik dan palsu. Namun lebih sering anda akan bertemu orang-orang yang “mediocre” atau “biasa-biasa saja”. Ya, mungkin anda bisa juga mendapatkan manfaat dan kepuasan tertentu. Ya, mereka juga memiliki sebagian perilaku baik dan ilmu yang benar dan terbukti tepat di alam semesta ini. Hargailah “kebaikan hati” dan “maksud yang tulus” tetapi itu belum cukup, karena “ketepatan dan kebenaran” juga diperlukan dalam Pelayanan dan Perawatan Penyembuhan Holistik. Dan suatu yang aneh tetapi mungkin terjadi adalah bahwa mungkin saja anda bisa mempengaruhi seorang penyembuh biasa-biasa saja dan mengubahnya menjadi seorang yang luar biasa! Yaitu untuk menyimak, menerima dan menghidupkan kebenaran ilmu dan aturan di alam ini. Bukankah hal ini suatu kemungkinan atau peluang yang baik untuk anda, dia dan alam semesta ini? Luar biasa! Alasan apapun juga, saya tetap menganjurkan anda untuk bertemu dengan Penyembuh Luar Biasa atau yang berpotensi menjadi penyembuh luar biasa!
Tahap Kontak: “Saat kebenaran” atau “moment of truth” segera akan terjadi pada saat anda mulai berkontak dengan hal-hal sekeliling orang tersebut dan akhirnya dengan dirinya sendiri. Anda dapat mengenali suasananya ketika anda memasuki wilayah kerja dan pengaruh dari orang ini. Saya berpendapat, anda mungkin juga demikian, bahwa luasnya pengaruh seorang penyembuh luar biasa, bisa melewati bahkan bisa berpuluh bahkan ribuan kilometer kilometer di luar halaman parkir tempat praktek orang tersebut. Namun ketika kita tiba di tempat parkir, gedung, pintu masuk, ruang tunggu, tempat penerimaan dan pendaftaran, dan akhirnya memasuki ruang prakteknya pastilah semakin kental dan besar “kesan diri yang sebenarnya” dari penyembuh itu menyentuh diri anda.
Bejana Advent Indonesia Timur
Bukan hanya resep dan terapinya yang berkesan, tetapi tatapannya, sentuhannya, cara menyapa dan bertanyanya, ketelitian dan kelengkapan pemeriksaan fisiknya, kebijaksanaan analisa dan mencari solusi atau penyembuhan untuk anda, pokoknya segala sesuatu menyangkut diri yang memberi kesan adalah “kebenaran” tentang siapa dirinya, berapa besar ilmu dan pemahamannya tentang alam semesta, dunia, tubuh dan diri anda secara seutuhnya, dan kemampuannya mencari solusi yang terbaik untuk diri dan kondisi anda. Bahkan yang paling luar biasa adalah ketika anda tahu bahwa ia sudah bersahabat dan menjadi sahabat dari Penguasa Alam dan Pencipta yang luar biasa itu sendiri! Inilah betul-betul seorang Penyembuh Luar Biasa! Jadi anda ingin menjadi seperti dia? Baik sekali! Apakah yang harus anda siapkan untuk diri anda dan lingkungan kerja anda sebagai Penyembuh Luar Biasa? Belajar ilmu Ketuhanan dan Penciptaan serta Pemeliharaan Alam Semesta, Bumi, Manusia dan Lingkungannya. Meditasikan dan seraplah pokok-pokok pikiran yang terbit atas pengaruh Roh Allah yang ditugaskan membimbing anda kepada kebenaran dan kebaikan sejati di alam semesta ini... Belajar ilmu struktur dan fungsi normal, proses terjadinya gangguan dan penyakit secara holistik, dan apakah cara terapi dan penyembuhan yang paling tepat dan terbaik... Siapkan perangkat dan saran untuk memberikan pelayanan. Yang terutama adalah kebersihan, kerapihan, keteraturan dan keserasian untuk mempromosikan konsep-konsep hidup sejati dan sehat holistik... Siapkan kondisi mental-spiritual serta fisik anda sebaikbaiknya, untuk melayani dengan penuh perhatian, penghormatan, apresiasi disertai ketelitian, kemahiran dan kerapihan luar biasa kepada pasien atau saudara anda yang mengalami gangguan atau sakit, baik ringan maupun berat bahkan sangat berat dan kritis... Jangan lupa untuk berpikiran dari sebab sampai akibat, serta mencoba meraba dan meramalkan masa depan atau nasib saudara anda itu seandainya ia melakukan pola hidup yang sama atau bila ia berani dan betul-betul melakukan perubahn nyata dan jelas/tegas menuju apola hidup sehat sejati dan holistik... Saya telah membimbing anda untuk memvisualisasikan secara mental siapa dan bagaimana seorang penyembuh luar biasa itu, dan memberikan sedikit kiat atau buah pikiran saya tentang pokok ini. Dan sekarang, bolehkah saya berikan anda kesempatan untuk menggunakan kemampuan imajinasi kreatif, inovasi atau daya cipta anda untuk melanjutkan sendiri petualangan kita untuk
Page 10
Edisi 178 – 23 Maret 2012 menemukan atau menciptakan seorang penyembuh luar biasa yaitu diri anda sendiri? Kalaupun anda ingin berdiskusi bersama saya tentang hal ini, tentu saya akan sangat senang. Nomor kontak saya tersedia di bawah ini. Saya bercita-cita, dan harapkan anda yang membaca bisa membantu mewujudkan cita-cita saya ini, agar semakin banyak orang yang menjadi Penyembuh Luar Biasa. Baik yang berprofesi di bidang kesehatan untuk bisa lebih mampu menolong pasien-pasien yang perlu kesembuhan. Baik juga yang berprofesi di bidang non-kesehatan tetapi yang ingin menjadi “dokter untuk diri sendiri” oleh mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip pola hidup sehat dan penyembuhan alami yang sederhana tetapi sejati. Ataupun ingin menjadi pemerhati atau pendukung gerakan hidup sehat yang holistik dan seutuhnya.
Satu hal penting: Imbalan Jasa atau Pembayaran Kekuatiran atau keinginan yang berlebihan terhadap keberuntungan material, keuangan pribadi dan keluarga, sering kali dalam hal memintakan tarif yang sangat tinggi, dan tehniktehnik untuk mendapatkan kekayaan, dengan alasan bahwa mutu pelayanan yang tinggi diberikan haruslah dibayar dengan mahal, perlu dikaji dengan baik-baik oleh Penyembuh Luar Biasa. Janganlah dia atau anda terbabit dengan menjadi seorang Manipulator Cerdik padahal menjadi Hamba Uang atau bertindak berdasarkan Pesan Sponsor atau Motivasi Ekonomi Pribadi saja! Padahal prinsip alam semesta adalah “dengan percuma/gratis anda terima, berikanlah juga dengan percuma/gratis”. Tentunya kita harus meletakkan masalah ini pada proporsi dan konteks yang tepat dan sebenarnya. Namun adalah baik kita mendiskusikannya. Celakalah para penyembuh yang tamak dan memberhalakan materi! Sudah banyak bukti di saat ini ataupun jaman kuno betapa kutuk dan kemarahan ilahi terarah kepada mereka yang tamak atau ingin mendagangkan kuasa yang berasal dari Tuhan. Bahkan Tuhan dan kasih anugerahNyapun dikecilkan oleh tariftarif yang luar biasa yang digunakan untuk kepelesiran, kemewahan dan kejatuhan dari orang yang menerimanya. Penyembuh Luar Biasa memang membutuhkan materi dan uang untuk dirinya, keluarganya dan hal-hal lainnya. Namun adalah maksud apa ia memintakan imbal balik atas jasa yang diberikannya, dengan mempertimbangkan faktor manfaat dari penerimaan pembayaran itu, serta kemampuan dari si pembayar yaitu pihak pasien, yang menentukan etis-tidaknya atau halaltidaknya penerimaan imbalan jasa itu. Tanggung-jawabnya
Bejana Advent Indonesia Timur
kepada Guru Agung dan Sumber Ilmu dan Ketrampilannya itu harus disadari dan dihidupkan dengan penuh kasih dan apresiasi...
Tahap Pasca-kontak: Selesai kontak pertama dengan Penyembuh Luar Biasa bukanlah akhir dari relasi atau hubungan anda dengan dirinya. Kesan yang telah terbentuk dalam benak anda tentang diri dia tidak akan sirna. Kalau dia adalah penyembuh sejati dan luar biasa, artinya menghidupkan dan menganjurkan ilmu dan aturan alam semesta yang nyata dan benar, maka ia akan terus diberi kesempatan untuk membantu semakin banyak orang secara baik dan benar. Adalah kehendak alam atau Penguasa alam semesta, bahwa mahluk-mahluk cerdas ciptaanNya yang dinamakan manusia itu akan menjadi satu keluarga besar yang harmonis dan saling mengasihi, di bawah naungan dan bimbinganNya yang sangat bijakasana dan baik itu. Dimana Tuhan seakan-akan dan memang sesungguhnya adalah menjadi orangtua mereka, dan mereka semua anak-anak saling bersaudara untuk memiliki ruang gerak dan hidup di dalam dunia dan alam semesta ini. Olehnya, bilamana ada seorang manusiapun, apakah berprofesi penyembuh ataupun tidak, tetapi ingin mengetahui, menghidupkan dan membagikan konsep-konsep yang berasal dari Tuhan, terutama hakekat atau makna dari penciptaan manusia secara umum, dan dirinya secara khusus, serta relasi yang tepat dirinya dengan alam hewan, tumbuhan dan segala hal di lingkungannya, maka alam dan Tuhan akan memberi mereka menjadi kompak dan menyatu dalam hidup yang indah ini. Secara praktis, apakah mungkin bahwa seorang penyembuh dengan keterbatasan manusianya, bisa mengingat setiap pasien dari ribuan orang yang ia periksa dan layani? Apakah mungkin ia senantiasa menelpon atau berkomunikasi secara teratur dengan semua pasiennya? Manusia memiliki keterbatasan yang membuat ia tidak bisa melakukan segala sesuatu yang bisa dikerjakannya. Ada pembantasan fisik dan waktu. Tetapi jika ia berkehendak, maka ia bisa membuat pelayanan pasca-kontak yang masih bermutu. Yang penting, selagi masih dibutuhkan buah pikiran dan pelayanannya, pasien itu harus kontak aktif dan erat dengan penyembuh itu. Setelah sembuh atau tidak perlu kompetensi profesional dari penyembuh secara langsung, maka ada caracara untuk meneruskan relasi yang sudah terbentuk, di sela-sela kesibukan kedua belah pihak yang telah memulai hubungan yang baik ini. Misalnya ada event-event atau acara-acara kumpul bersama. Seminar, konperensi, pameran, bazaar, atau acara kumpul apapun. Dapat dibuat klub atau perkumpulan.
Page 11
Edisi 178 – 23 Maret 2012
Juga sarana komunikasi massa dan elektronik juga sudah tersedia. Walaupun diakui bahwa volume informasi yang tersedia sangat banyak misalnya melalui internet. Apapun dan bagaimanapun bentuk bina hubungan pasca-kontak pelayanan penyembuhan itu yang penting adalah kedua pihak telah “saling mengenal dan semakin mengenal, saling menerima dan semakin menerima, saling menghargai dan semakin menghargai, saling mengasihi dan semakin mengasihi” serta selalu berpikir positif tentang sesamanya, bahkan selalu mencari kesempatan-kesempatan bagaimana menolong dan lebih mensejahterakan sesamanya itu.
4.
5.
Adakah hal yang lebih sempurna dari kebaikan dan kebenaran di alam semesta ini, terutama tentang diri Asal Usul dan Penguasa alam ini? Kiranya tercipta lebih banyak Penyembuh pembantu dan mitra kerja Tuhan Pencipta alam ini.
Kesimpulan: 1.
2.
3.
Penyembuh Holistik adalah seorang yang mengetahui, mempercayai, menuruti dan menghidupkan “ilmu terutama tentang penciptaan” atau “desain asli kodrati dan bermaksud dari semua ciptaan di alam semesta oleh Pribadi Asli dan Penguasanya yaitu Tuhan”, dan kemudian berusaha menyuluh dan menolong orang lain tentang hal ini. Penyembuh Holistik mengerti dan mendukung dengan setia sikap dan pendekatan “pro-Tuhan, pro-Penciptaan” sehingga berdiri untuk berseberangan dengan yang “antiTuhan, anti-penciptaan”. Olehnya memberi penekanan tentang “pengetahuan dan ilmu tentang Ketuhanan dan alam semesta serta penciptaan, pemeliharaan dan pemulihan oleh Tuhan” serta berupaya menumbuhkan diri, tabiat dan perilaku agar semakin mendekati standar kesempurnaan di alam ini yaitu ciri-ciri “kebaikan dan kesempurnaan menurut ilahi” ( “Godliness and Godlikeness”). Ia sanggup melaksanakan pelayanan penyembuhan yang sesuai dengan ilmu penciptaan, pemeliharaan dan pemulihan ilahi dan alami. Penyembuh Holistik mempercayai bahwa manusia diberikan dalam batas kemampuan tertentu untuk juga berkhayal, berikhtiar dan merencanakan serta menciptakan hal-hal yang tadinya belum ada di alam semesta. Bukan karena Tuhan tidak mampu melakukannya, tetapi Tuhan memberi ijin dan kesempatan kepada manusia untuk berdaya cipta tertentu sebagai manajer atau penguasa bumi di bawah kekuasaanNya yang agung itu. Namun agar tetap berpijak kepada aturan dan dasar-dasar yang sudah dibuatnya, karena bilamana tidak serasi dengan alam bahkan bertindak “anti-alam atau anti rencana
Bejana Advent Indonesia Timur
6.
7.
penciptaannya” maka akibat buruk dan bahaya harus ditanggung. Penyembuh Holistik mempercayai bahwa ilmu dan sains yang benar itu adalah hasil kemampuan intelektual manusia untuk mengkaji dan menemukan fenomenafenomena di alam ini yang sebenarnya adalah ungkapan tabiat dan kehendak dari Pencipta alam atau Tuhan. Dan bahwa ilmu yang benar dan wahyu ilahi tidak bertentangan tetapi saling mendukung karena asal usulnya adalah satu dan sama yaitu datangnya dari hikmat agung dari Pencipta atau Tuhan. Penyembuh Holistik yang Kristiani memegang baik landasan imaniah, yaitu kepada firman Tuhan dan informasi yang disampaikan melalui para nabi dan rasul yang dipercaya diinspirasikan oleh Roh Suci, dan juga kepada temuan-temuan ilmu pengetahuan dan sains yang tepat dan benar. Olehnya menerima ilmu-ilmu kedokteran, keperawatan, kefarmasian dan ilmu-ilmu manusia atau kesehatan lainnya secara kritis dan rasional, serta juga menggunakan konsep-konsep Alkitabiah tentang Tuhan, alam semesta, penciptaan, pemeliharaan serta pemulihan manusia yang seutuhnya dan melalui peran Yesus Kristus sebagai kalam atau firman yang kudus dan Rencana KeselamatanNya. Penyembuh Holistik yang Kristiani akan menghargai cara Tuhan menciptakan manusia dan lingkungan hidupnya yang sempurna dan percontohan yaitu Taman Eden atau Firdaus. Dari situ ditemukan 8 unsur kesehatan yang disebut NEWSTART. Oleh sebab itu Penyembuh Holistik yang Kristiani akan menggunakan cara penyembuhan ilahi melalui jalur fisik dan rohani, lahir dan batin, oleh menggunakan cara naturopati, psikogenik, spiritual (meditasi, konseling, ibadah, doa, pujian, musik) dan konvensional medik secara rasional. Setelah melaksanakan pelayanan cara penyembuhan ilahi berdasarkan filosofi dan ilmu yang benar, maka Penyembuh Holistik menunggu dengan sabar, pasrah, penuh iman percaya, tetapi dengan sangat perhatian terhadap “hasil penyembuhan” yang akan terjadi. Bagaimanapun juga dan kondisi apapun juga, yang terpenting bahkan lebih penting dari pada “hasil keajaiban dan kemanjuran terapi” adalah “hubungan nyata, sebagai tanggapan sadar, intelektual dan emosional, dari seorang mahluk ciptaan manusia kepada Pencipta dan Penguasa Alam yang penuh kasih dan keadilan...” Inilah intinya... “kontak langsung dengan inti alam semesta”...
Page 12
Edisi 178 – 23 Maret 2012
Artikel Rohani Apakah Tulisan-Tulisan Roh Nubuat Menjauhkan Gereja Advent Dari Prinsip Sola Scriptura? Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur Lanjutan …. Satu hal yang menarik adalah kurang lebih setahun kemudian kebenaran yang telah ditemukan ini akhirnya dikukuhkan oleh sebuah khayal atau penglihatan dari Ellen G. Harmon terkait kaabah surgawi yang diperolehnya pada bulan Februari 1845 di Exeter, Maine dan khayal tentang Sabat pada tanggal 3 April 1847, di rumah Stockbridge Howland, yang menunjukkan bahwa orang-orang Kristen di akhir zaman harus kembali menjunjung tinggi otoritas utamanya yakni Alkitab dan dengan kembali kepada otoritas Kitab Suci berarti harus kembali kepada pemeliharaan hari Sabat sebagaimana yang dipelihara oleh Kristus dan para rasul-Nya serta gereja Kristen primitif. Inilah kali pertama ditunjukkan dalam bentuk khayal berupa penglihatan Ellen G. White terkait sebagai sebuah perwakilan dari apa yang terjadi di akhir periode nubuatan 2300 hari Februari 1845 di Exeter, Maine. Ia menjelaskan perpindahan pelayanan Kristus dari tempat kudus ke tempat maha kudus. Catatan tentang penglihatan itu dalam bukunya berjudul Early Writings, halaman 54-56 di bawah sub judul, “Akhir dari 2300 Hari.” Penglihatan mengenai pekerjaan pelayanan Kristus di dalam bait suci surgawi telah diperihatkan untuk pertama kalinya kepada Ellen G. White sebagai berikut: “Saya melihat Bapa berdiri dari tahta-Nya, [lihat catatan kaki no. 55 yang dikutip dari Early Writings, hal. 92.] dan di dalam kereta yang bernyala-nyala bergerak ke dalam tempat yang kudus dari yang di antara yang kuduskudus dengan selubungnya, dan duduk. Kemudian Yesus berdiri dari tahta-Nya, dan kebanyakan dari mereka yang lagi bersujud berdiri bersama Dia. Saya tidak melihat seberkas sinar cahaya yang berasal dari Yesus menyinari kelompok kerumunan orang banyak sesudah Ia berdiri, dan mereka ditinggalkan di dalam kegelapan. Mereka yang berdiri ketika Yesus berdiri, tetap pada tatapan mereka memandangi Dia saat Ia meninggalkan tahta dan menuntun mereka keluar di jalan yang kecil. Lalu Ia mengangkat lengan-Nya, dan kami mendengar suaranya yang mengasihi berkata, “tunggulah di sini, Saya akan pergi kepada Bapa-Ku untuk menerima kerajaan, jagalah jubahmu supaya tidak bernoda, dan di dalam waktu sesaat saja Saya akan kembali dari pernikahan dan menerima kamu untuk diri-Ku.” Kemudian sebuah kereta
Bejana Advent Indonesia Timur
berawan, dengan roda-roda bagaikan nyala api, dikeliligi oleh malaikat-malaikat, datang ke mana Yesus berada. Ia melangkah ke dalam kereta itu dan tertuju ke dalam tempat maha kudus, di mana Bapa duduk. Di sana saya melihat Yesus, sang Imam Besar agung, berdiri di hadapan Bapa. Pada keliman jubah-Nya ada sebuah lonceng dan buah delima, sebuah lonceng dan sebuah delima. Mereka yang berdiri bersama Yesus akan mengirimkan iman mereka kepada Dia di dalam rempat maha kudus, dan berdoa, “BapaKu, berikan kami Roh-Mu.” Kemudian Yesus akan menghembuskan mereka Roh Kudus. Di dalam hembusan itu adalah cahaya, kuasa, dan kasih, sukacita, dan damai yang melimpah.” {Early Writings, hlm. 55, parag. 1} Selanjutnya, inilah bunyi khayal yang dilihat Ellen G. White terkait pemeliharaan hari Sabat yang diperolehnya pada tanggal 3 April 1847 di rumah Stockbridge Howland,: “Di tempat maha suci itu saya melihat sebuah tabut, dan di atas dan di sisinya terdapat emas yang paling murni. Pada masingmasing ujung terdapat kerub yang elok, dengan sayap-sayap terentang ke atas tabut. Wajah mereka berhadapan satu sama lainya, dan mereka tertunduk. Di antara malaikat-malaikat itu ada sebuah ukupan emas. Di atas tabut, di mana malaikatmalaikat itu berdiri, adalah seberkas cahaya kemuliaan yang menyilaukan, lalu nampaklah bagaikan sebuah tahta di mana Allah berdiam. Yesus berdiri di samping tabut itu, dan doa orang-orang kudus dilayangkan kepada-Nya, kemenyan di ukupan itu akan berasap, dan ia akan melayangkan doa-doa mereka dengan asap kemenyan kepada Bapa-Nya.” {Christian Experience and Teaching of Ellen G. White, 1922, hlm. 91, parg. 3}… “Di dalam tabut itu ada sebuah buli-buli yang berisi mana, tongkat Harun yang berbunga, dan dua loh batu, yang terlipat bagaikan sebuah buku. Yesus membuka loh-loh batu itu, dan saya melihat Hukum Sepuluh tertulis di atas loh-loh batu itu dengan jari Allah. Pada loh batu yang satu tertulis empat hukum pertama, pada loh batu yang lainnya bertuliskan keenam hukum. Empat hukum pada loh batu pertama bercahaya lebih terang dari pada keenam hukum yang lainnya. Tetapi hukum keempat, hukum Sabat, menerangi di atas semua hukum yang lainnya; karena Sabat ditetapkan untuk dipelihara dalam menghormati nama Allah yang suci. Hukum Sabat
Page 13
Edisi 178 – 23 Maret 2012 kelihatan bercahaya terang benderang—sebuah lingkaran cahaya kemuliaan mengelilinginya. Saya melihat bahwa hukum Sabat tidak dipakukan di atas kayu salib. Jika itu sudah dipakukan, maka kesembilan hukum yang lainnya pun harus dipakukan, dan kita berada pada kebebasan untuk melanggari semuanya, sama sperti melanggari hukum keempat. Saya melihat bahwa Allah tidak merubah Sabat, karena ia tidak pernah berubah. Tetapi Paus sudah merubahnya dari hari ketujuh ke hari pertama dari minggu, karena ia merubah waktu dan hukum.” (lihat Daniel 7:25) {Christian Experience and Teaching of Ellen G. White, 1922, hlm. 93, parag. 3} Cetak miring ditambahkan. Inilah bunyi khayal yang dilihat Ellen G. White terkait pemeliharaan hari Sabat: “Di tempat maha suci itu saya melihat sebuah tabut, dan di atas dan di sisinya terdapat emas yang paling murni. Pada masing-masing ujung terdapat kerub yang elok, dengan sayap-sayap terentang ke atas tabut. Wajah mereka berhadapan satu sama lainya, dan mereka tertunduk. Di antara malaikat-malaikat itu ada sebuah ukupan emas. Di atas tabut, di mana malaikat-malaikat itu berdiri, adalah seberkas cahaya kemuliaan yang menyilaukan, lalu nampaklah bagaikan sebuah tahta di mana Allah berdiam. Yesus berdiri di samping tabut itu, dan doa orang-orang kudus dilayangkan kepada-Nya, kemenyan di ukupan itu akan berasap, dan ia akan melayangkan doa-doa mereka dengan asap kemenyan kepada Bapa-Nya.” {Christian Experience and Teaching of Ellen G. White, 1922, hlm. 91, parg. 3}… “Di dalam tabut itu ada sebuah buli-buli yang berisi mana, tongkat Harun yang berbunga, dan dua loh batu, yang terlipat bagaikan sebuah buku. Yesus membuka loh-loh batu itu, dan saya melihat Hukum Sepuluh tertulis di atas loh-loh batu itu dengan jari Allah. Pada loh batu yang satu tertulis empat hukum pertama, pada loh batu yang lainnya bertuliskan keenam hukum. Empat hukum pada loh batu pertama bercahaya lebih terang dari pada keenam hukum yang lainnya. Tetapi hukum keempat, hukum Sabat, menerangi di atas semua hukum yang lainnya; karena Sabat ditetapkan untuk dipelihara dalam menghormati nama Allah yang suci. Hukum Sabat kelihatan bercahaya terang benderang—sebuah lingkaran cahaya kemuliaan mengelilinginya. Saya melihat bahwa hukum Sabat tidak dipakukan di atas kayu salib. Jika itu sudah dipakukan, maka kesembilan hukum yang lainnya pun harus dipakukan, dan kita berada pada kebebasan untuk melanggari semuanya, sama sperti melanggari hukum keempat. Saya melihat bahwa Allah tidak merubah Sabat, karena ia tidak pernah berubah. Tetapi Paus sudah merubahnya dari hari ketujuh ke hari pertama dari minggu, karena ia merubah waktu dan hukum.” (lihat Daniel 7:25) {Christian Experience and Teaching of Ellen G. White, 1922, hlm. 93, parag. 3} Cetak miring ditambahkan. Satu pengetahuan terhadap doktrin Sabat hari ketujuh pertama kali dibawa kepada orang-orang Advent pada awal tahun 1844 di Washington, New Hampshire, oleh Rachel Oaks (later Preston), seorang penganut gereja Baptis Hari Ketujuh. Jauh sebelum itu menjadi sebuah inovasi abad ke-19, Sabat hari ketujuh sebagai hari perhentian dan ibadah sudah dipelihara oleh orang-orang Kristen sejak permulaan Kekristenan dan oleh
Bejana Advent Indonesia Timur
para penganut Baptis Hari Ketujuh sejak abad ke-19. Pada awal tahun 1845, dua pendeta di Washington, daerah New Hampshire, yakni pendeta Thomas Preble dan Frederick Wheeler, menerima dokrin ini dan mulai mempropagandakan pandangan-pandangan mereka. Sehingga itu mendatangkan perhatian dari Joseph Bates, yang bersama James dan Ellen White, yang kemudian akan salah satu dari tiga rekan sekerja para pendiri gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Ketika Bates pertama kali mendekati Ellen White berkisar pada doktrin Sabat pada tahun 1846, reaksi awalnya adalah negatif. “Saya tidak merasa pentingnya Sabat,” ia kemudian menulis, “dan pemikiran yang ia salahkan berdiam atas hukum ke-4 lebih dari pada ke Sembilan hukum lainnya.” 1 Pada bulan Agustus tahun 1846, Bates menerbitkan traktat pertamanya, The Seventh-day Sabbath, A Perpetual Sign, dan memberikan sebuah salinannya kepada James dan Ellen White. Dari bukti alkitabiah dipaparkan di dalam traktat itu, dan bukan karena Ellen sudah menerima sebuah khayal, mereka memutuskan untuk menerima doktrinnya. 2 Pada tahun 1874 ia menyebut ulang di dalam sebuah suratnya John Loughborough, “Saya percaya kebenaran seputar pada pertanyaan tentang Sabat sebelum saya sudah melihat segala sesuatu di dalam khayal dalam rujukan kepada Sabat. Itu adalah beberapa bulan sesudah saya mulai memelihara Sabat sebelum saya diperlihatkan [di dalam khayal] pentingnya Sabat.”3 Skenario yang sama mengambil tempat berkenaan waktu untuk memulaikan pemeliharaan Sabat, sebuah isyu yang belum ditetapkan di antara orang-orang Advent pemelihara Sabat hingga bulan November 1855. Empat pandangan kapan waktu Sabat itu mulai eksis secara bersamasama di natara mereka selama akhir tahun 1840an dan awal 1850an: (1) hari Sabtu pagi saat matahari; (2) tengah malam hari Jumat (“waktu legal”); (3) jam 6.00 Jumat sore (“waktu katulistiwa”), posisi disukai Bates, yang mengetahui bahwa matahari terbit jam 06.00, dan hingga matahari pada jam 6.00 sore, waktu katulistiwa; dan (4) matahari terbenam pada hari Jumat, posisi orang Yahudi dan Baptis Hari Ketujuh. J. N. Andrews diperintahkan untuk mempelajari perihal tersebut dari Kitab Suci, dan menuliskan sebuah laporan pada sebuah konfrensi di Battle Creek pada bulan November 1855. Berdasarkan pada bukti alkitabiah, Andrews menyimpulkan bahwa waktu yang wajar untuk memulaikan hari Sabat adalah matahari terbenam di hari Jumat. 4 Sementara hadirin di konfrensi ini menerima penyelidikan dan kesimpulankesimpulan Andrews, Bates mula-mula memegang pandangan “waktu katulistiwa,” sehingga Ellen White pun berada di pihak Bates. Tiga hari kemudian, betapapun, selama waktu berdoa “pada penutupan konfrensi itu,” Ellen White menerima satu 1
Life Sketches of Ellen G. White (Nampa, Idaho: Pacific Press, 1915), hlm. 95. 2 Ellen G. White, Testimonies for the Church, vol. 1, p. 75. 3 Letter 2, 1874, published in Manuscript Releases (Silver Spring, MD: E. G. White Estate, 1990), vol. 8, hlm. 238. 4 J. N. Andrews, “Time for Commencing the Sabbath,” Review and Herald, 4 Desember 1855, hlm. 76-78.
Page 14
Edisi 178 – 23 Maret 2012 khayal memperbaiki posisinya, yang mana ia secara langsung berbagi dengan orang-orang percaya yang lain. Tahun-tahun berikutnya, ia melanjutkan untuk memberikan sokongannya yang kuat terhadap doktrin Sabat dan pengertian teologis dan rohaninya. Ia juga menyediakan sejumlah nasihat berkenaan pemeliharaan Sabat. Tetapi itu agak sulit untuk dapat dikatakan bahwa orang-orang Advent menerima kepercayaan mereka yang berbeda berkenaan Sabat dari Ellen White. Menurut Denis Fortin, “banyak dari penggalanpenggalan uraian lain dari tulisan-tulisan Ellen G. White dapat dikutip terhadap sorotan imannya yang tak tergoyahkan di
Bejana Advent Indonesia Timur
dalam otoritas tertinggi bagi kepercayaan-kepercayaan dan praktek Kristen. Ellen White memahami pelayanannya menjadi satu karunia Allah kepada gereja Masehi Advent Hari Ketujuh untuk menolong anggota-anggota menghidupkan kehidupan Kristen yang berserah di dalam persediaan bagi kedatangan kedua kali Yesus. Tulisan-tulisannya tidak pernah dimaksudkan untuk menggantikan Alkitab tetapi menolong umat untuk melihat benih-benih berharga kebenaran di dalam Alkitab dan menunjukkan mereka kepada Alkitab sebagai otoritas dan penuntun mereka. ***
Page 15