Edsi 198 – 9 Agustus 2012
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 1
Edsi 198 – 9 Agustus 2012
Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu - Pdt. Noldy Sakul - Pdt. Sammy Lee Pemred: Handry Sigar Wapemred: Willy Wuisan Bendahara: Yoshen Danun Sekretaris: Meilien Langi-M General Controller: Yance Pua HRD: Osvald Taroreh
Koordinator Produksi Pdtm. Dale Sompotan Harold Somba
BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi Handry Suwu, Pdtm. Davy Politon, Yoshen Danun, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu, Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan, Pdt. Raymond Lohonauman Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey Rubrik Kesaksian Fredy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Herold Somba, Belly Wungkana, Marchel Tombeng, Samuel Rorimpandey, Dale Sompotan, Herchel Najoan Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe Web Master Nielson Assa Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua Govert Waramori, Noldy Abraham, Maluku Utara Erwin Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, SulSelBar & Tenggara Pdt. Davi Politon Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Ratahan Refli Ompi, Kotamobagu Maikel Makarewa
Bejana Advent Indonesia Timur
Uangkah ? Rohanikah ? Kemalasan - Kasih Bapa Sorgawi Dua Penguasa Berebut Kekuasann
Tuhan Terima Kasih
Prinsip Sola Scriptura
Tulisan Roh Nubuat Keruntuhan Kota Yerusalem
Kesaksian Terlepas dari Kematian
Palakat Berita
Page 2
Edsi 198 – 9 Agustus 2012
" UANGKAH ? ROHANIKAH ? “ Oleh: Pdt. Moldy R Mambu
D
i Tinoor, Sulawesi Utara diwaktu pemilu lalu disebuah rumah makan, sementara kami makan siang sambil mengkagumi eloknya panorama Manado Tua serta pulau Bunaken yang berada dikejauhan, masuk serombongan tamu yang juga untuk istirahat makan. Tidak ada yang istimewa dari mereka yang baru masuk selain dua diantara mereka maju kedepan lalu menyalami kami dengan senyum lebar sambil memperkenalkan diri sebagai Caleg dari daerah pemilihan wilayah Kawangkoan. Wah senang bertemu dengan para kandidat pemilu. Walau kami bukan berasal dari wilayah Kacang dan Biapong tersebut namun keramahan yang ditunjukkan sangatlah berkesan. Tak urung support kami berikan untuk kedua sahabat baru ini untuk melaju memenangkan putaran pemilihan. Sekarang ini, diberbagai sudut dibanyak kota Indonesia foto terbaik para cabup/cawali/cagub di pajang. Mulai dari pemilihan ditingkat kabupaten sampai ke Propinsi, pemasangan baliho menjadi ajang promosi sang calon. Semuanya begitu cantik, muda, tampan karena umumnya yang dipajang adalah gambar lama ketika masih belia bahkan ada foto waktu dibangku kuliah dulu dengan berbagai gaya. Kran reformasi membawa banyak perubahan. Diantaranya membuka jalan lebar untuk siapa saja boleh tampil menjadi orang nomor satu pada jajaran pemerintahan disuatu wilayah. Begitu jumlah suara mencukupi maka cita-cita seperti telah berada digenggaman. Itu sebabnya berbagai cara dilakukan dan dihalalkan demi mencapai tujuan. Tidak jarang sesama calon saling menjegal. “Sayalah yang terbaik, dan terpantas untuk dipilih” adalah ungkapan yang sering didengar dengan mengatas namakan rakyat. Kemudian diutarakan program yang pro arus bawah, sesuatu yang sering tidak diingat lagi kemudian setelah terpilih.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 3
Edsi 198 – 9 Agustus 2012 Tapi banyak pemilih sudah pintar sekarang ini oleh menengok pengalaman pemilihan yang lalu-lalu. Program pembangunan yang menjadi slogan ketika kampanye ternyata akan kemudian berangsur redup seusai pesta syukuran sang pemenang. Itu sebabnya banyak pemilih lebih senang berpihak kepada nominasi yang royal memberi sumbangan. “Siapa yang mengirim amplop maupun sembako sudah itulah calon yang saya akan pilih”, ungkapan yang sangat sering didengar. Alhasil jangan heran kalau dibeberapa tempat sang kepala daerah hasil pemilihan ternyata miskin ide, pintar menebar pesona dan tidak berpihak kepada rakyat. Dalam hal seperti ini, kemenangan bukan lagi berpihak kepada “kualitas” sang calon tetapi kepada “akseptabilitas” alias penerimaan konstituen kepada para calon. Penerimaan disini diartikan siapa yang royal menyumbang dialah yang diterima masyarakat. Dalam situasi seperti ini mereka yang punya “tali panjang” di financial, akan mempunyai peluang besar meraih kemenangan. Tidak peduli latar belakang maupun asal usul pendidikan serta sumber keuangannya. Yang penting bertarung dulu kalau ada soal nantilah diurus belakangan. Tidak jarang setelah pemilihan berlangsung masyarakat disuguhkan atraksi jilid dua yaitu gugatan ke MK. Mulai soal ijazah aspal, pemalsuan data, riwayat kehidupan serta asal usul uang yang digelontor selama kampanye oleh sang pemenang, bukan hanya disorot tapi digugat. Siapapun yang maju mencalonkan diri diajang pemilihan faktor keuangan akan sangat menentukan. Ongkos administrasi, kendaraan politik, kampanye, tim sukses dll semuanya akan berputar oleh biaya yang bukan sedikit. Itu sebabnya banyak calon menjadi urung maju setelah menghitung uang yang akan diumbar. Dan toh kalau menang kapan uang itu akan kembali? Bagaimana kalau dewi fortuna berpihak kepada lawan?. Hal seperti ini banyak terjadi di daerah. Tapi trend Pilkada 2012 di Jakarta belakangan ini menepis aksioma bahwa siapa memegang uang memegang kuasa, siapa memegang kekuasaan akan memegang kemenangan. Rakyat Jakarta telah menjadi cerdas bahwa pilihan harus dijatuhkan kepada pemimpin yang tidak pelupa pada janji, yang berpihak kepada kesejahteraan rakyat dengan track record yang menjadi bukti. Disetiap organisasi maupun lembaga anggaran dasar mengatur masa jabatan pimpinan. Di Jemaat masa kepemimpinan diatur selama setahun atau dua tahun meurut keputusan konperensi Jemaat. Di organisasi dan lembaga jabatan dipercayakan sampai lima tahun kemudian meletakkan jabatan dimasa Konperensi. Dari saat kesaat kita menyaksikan naiknya pemimpin baru atau melihat seorang pemimpin berubah status menjadi mantan diorganisasi kita. Di Institusi pemililihan pegawai Jemaat mengikuti tahun fiscal kuliah yaitu pada tengah tahun. Di beberapa Jemaat memasuki bulan September, pemilihan pegawai jemaat sudah mulai dipikirkan. Akhir tahun ini ada beberapa konferens yang mengadakan rapat konstituensi. Dalam keadaan tertentu diakhir tahun kemungkinan terjadi perobahan dijajaran pimpinan bisa saja terjadi menurut kebutuhan dan semuanya ini adalah dinamika organisasi. Diorganisasi dunia seseorang dihargai, diagungkan maupun di gadang-gadang untuk menjadi seorang pemimpin oleh umumnya karena kehebatan dan kelebihannya dalam soal uang. Tetapi di Jemaat Tuhan penilaiannya bukan apa yang terlihat dari luar. Bukan apa yang tersurat tetapi yang tersirat pada kehidupan spiritual, seyogyanya mendapat point utama. Penilaian menjadi pemimpin jemaat maupun organisasi gereja tidak hanya diungkap atau diliihat dengan kasat mata tetapi dirasakan dan dinikmati oleh seluruh sidang jemaat. Yang jadi ukuran adalah kehidupan rohaninya. Sebab keberhasilan seorang pemimpin rohani bukanlah karena kemampuan lahiriah maupun badaniah tetapi pengalamannya dengan Tuhanlah yang akan memampukan. Karena hanya dengan Roh Tuhan semata maka buah roh itu akan nyata dalam pelayanannya. “Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam”. Zakharia 4:6.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 4
Edsi 198 – 9 Agustus 2012
KE
malasAN Oleh: Pdt. DR. Allan Pasuhuk (Dosen Fakultas Filsafat Universitas Klabat)
M
anusia tidak dilahirkan malas, keadaanlah yang menyebabkan dia menjadi malas. Pada dasarnya manusia menjadi malas karena pola hidup yang dia pilih. Allah membenci orang yang malas. Ada beberapa ayat Alkitab yang berbicara tentang kemalasan Bagaimana mengenali orang malas? 1. Orang malas adalah orang yang tidak suka bekerja: Amsal 20:4 Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apaapa. Amsal 21:25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja. 2. Orang malas adalah orang yang lebih suka tidur Amsal 19:15 Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar. 3. Orang malas adalah orang yang tidak suka diajar Amsal 6:6-8 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. 4. Orang malas adalah seorang yang menjengkelkan Amsal 10:26 Seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, demikian si pemalas bagi orang yang menyuruhnya. 5. Orang malas adalah seorang yang suka menunda waktu Amsal 18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. 6. Orang malas adalah seorang yang menghancurkan/menghabiskan harta milik
Bejana Advent Indonesia Timur
Pengkhotbah 10:18 Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah. Apakah akibat-akibat kemalasan: 1. Menjadi hamba orang lain Amsal 12:24 Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa. 2. Hidup dipenuhi permasalahan Amsal 15:19 Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata. Bagaimana seharusnya kita hidup: 1. Hidup dengan bijaksana Efesus 5:15-16 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 2. Berusaha/Bekerja 1 Tesalonika 4:11-12 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalanpersoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu, sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka. Ellen White mengatakan, “Allah tidak menginginkan kita dikuasai dengan kemalasan, pemikiran yg tidak disiplin, pemikiran-pemikiran bodoh, dan daya ingat yang lemah.— Counsels to Teachers, p. 506. Tuhan memberkati kita semua.
Page 5
Edsi 198 – 9 Agustus 2012
Dua PENGUASA Berebut KEKUASAAN
Oleh Bpk. Yoshen Danun
D
alam beberapa hari terakhir ini kita di Indonesia diramaikan dengan berita perebutan kekuasaan antara Polisi dan KPK atas sangkaan korupsi kepada individu dari institusi Polri, perihal pengadaan simulator SIM. Masing-masing pihak merasa paling berhak menyidik kasus ini. Para pakar bermunculan dengan macammacam pendapat, dan terlihat waktu salah satu TV swasta menayangkan Indonesia Lawyer Club, beragam pendapat muncul. Ada yang bilang Polri berhak, ada juga mengatakan KPK berhak sesuai UU anti korupsi. Hasilnya belum diketahui karena masing-masing pihak maju sendiri-sendiri mengusut kasus ini. Perebutan kekuasaan tidak hanya terjadi dalam dunia hukum, melainkan rohani juga terjadi. Seperti kita ketahui, bahwa di dunia ini muncul dua kekuasaan untuk memperebutkan umat manusia, sejak dicampakkannya Lucifer dari Surga dan lari ke dunia menggoda manusia dan jatulah manusia itu ke dalam dosa. Tuhan Yesus, tidak tinggal diam. Dia lantas menerima utusan Tuhan untuk datang ke dalam dunia (Yoh. 3:16), menyerupai manusia agar manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa yang merupakan kemenangan Lucifer, kembali dapat datang kepada Tuhan untuk memperoleh keselamatan. Dua penguasa ini sebenarnya menawarkan hal yang sama tapi “ending” beda. Si Luci alias setan, menawarkan kenikmatan dunia, sementara Yesus menawarkan kenikmatan di dunia akhirat. Bedanya, setan jangka pendek dan bisa langsung dinikmati tetapi berakhir di apa neraka, sementara Yesus jangka panjang dan baru bisa dinikmati setelah kedatangan-Nya yang kedua kali. Selain itu bedanya kasus simulator SIM dengan Setan dan Yesus, adalah kalau Polisi dan KPK tidak akan melepaskan dari tuntutan hukum, sama
Bejana Advent Indonesia Timur
seperti Setan, sementara Yesus menjajikan kelepasan dari tuntutan hukuman dosa. Hanya satu syarat, yaitu bertobat dan datang kepada Yesus sebagaimana engkau ada. Jika para tersangka di kasus simulator SIM tidak bisa memilih untuk disidik oleh pihak mana, maka pada umat manusia, kita mempunyai hak untuk memilih kepada siapa kita mau berpaling. Banyak contoh dalam Alkitab dimana manusia memilih Tuhan dan selamat. Kita sebut misalnya dalam Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!". Yosua dan seisi rumahnya memilih Tuhan. Sadrak, Mesak dan Abednego, tetap memilih Tuhan daripada menyembah patung, walaupun harus berakhir di dalam dapur api yang menyala-nyalah, dan akhirnya menang. Di seantero Alkitab banyak contoh yang dapat kita jadikan pelajaran dan pertimbangan untuk menentukan pilihan. Biarlah nats ini Roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?, menjadi salah satu sukacita kita karena Alla sendiri yang berkorban untuk kita dan menjadi pertimbangan utama kenapa memilih Yesus. Karena engkau sudah memilih dan sudah diterima oleh Yesus, jangan pernah lepaskan pilihan itu, apapun yang terjadi, baik susah maupun senang. Ingat “happy ending”.
Page 6
Edsi 198 – 9 Agustus 2012
Oleh: Bredly Sampouw
S
ejak kecil Lilith selalu diajari untuk berdoa sebelum
Suatu hari sepulang sekolah, Lilith melihat pengemis sedang
makan.
Ia mengucap syukur atas makanan yang
mengais-ngais tong sampah di pinggir jalan. Perempuan itu
tersedia hari itu dan meminta berkat atas makanan
mengenakan pakaian compang-camping dan tampak lusuh.
tersebut. Doa itu biasanya dipimpin oleh ayah atau ibunya.
Wajahnya kotor dan rambutnya berantakan.
Terkadang Della, kakaknya dan Lilith pun mendapat
menyingkir, mengernyit tidak senang. Ia tidak ingin berada
kesempatan memimpin.
Namun, bagi Lilith, itu hanya
dekat-dekat dengan wanita itu. Namun, matanya tidak juga
kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari. Tidak ada makna
lepas dari pengemis itu yang kini tengah membuka
yang tertinggal.
bungkusan bekas makanan yang telah dibuang. Lilith merasa
Tidak ada syukur yang benar-benar
memenuhi hatinya.
Sering ia hanya menutup mata,
jijik. Pikirnya, orang ini bukan manusia.
Lilith segera
Masa makanan
menundukkan kepala, mengatupkan kedua tangannya dalam
bekas dari tong sampah pun masih diinginkannya.
sikap berdoa, tetapi ia
Beberapa hari kemudian, ketika melewati jalan yang sama
tidak benar-benar berbicara pada
Tuhan. Pikirannya malah mengembara kemana-mana.
Lilith kembali menemukan pengemis itu.
“Tuhan, terima kasih atas makanan hari ini.
Berkatilah
perempuan itu tengah duduk di pojok yang sedikit menjorok
makanan ini agar dapat menguatkan tubuh kami...” Sepotong
ke dalam, di samping sebuah toko. Lilith baru saja akan
doa itu tidak benar-benar ia resapi artinya. Bahkan sering
melenggang tidak peduli ketika matanya menangkap dua
kali ketika melihat hidangan yang tidak membangkitkan
sosok
selera makannya, Lilith berdoa dengan wajah cemberut.
Langkahnya terhenti melihat apa yang tengah mereka
Hatinya tidak merasa senang.
lakukan.
Terkadang bila ia
makan
kecil
yang
berada
bersama
Tetapi, kali ini
perempuan
itu.
sendiri siang hari, ia bahkan tidak berdoa sama sekali.
Seorang dari mereka adalah bocah berusia kira-kira tiga
Pikirnya, apa yang harus disyukuri? Makanannya tidak enak
tahun. Wajah mungilnya terlihat begitu kotor, seakan tidak
!
pernah mandi. Begitupun dengan rambut ikalnya yang tipis. Seorang lagi sudah agak besar, kira-kira berusia enam atau
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 7
Edsi 198 – 9 Agustus 2012 tujuh tahun.
Mereka berdua sedang duduk di tanah,
ibunya. Seandainya saja ia dapat membagi makanan di meja
mendongak ke arah si perempuan pengemis dengan mulut
ini pada bocah itu. Air matanya menetes saat ia mengaitkan
terbuka lebar, minta makan. Si pengemis dengan tangannya
kedua tangannya dan menutup matanya.
yang kotor meraup nasi dari bungkusan yang tampaknya
kalinya dengan segenap rasa syukur, ia berucap lirih, “Tuhan,
mirip dengan bungkusan yang beberapa hari lalu Lilith lihat
terima kasih....”
dipungut dari tong sampah.
Sejak itu Lilith tidak pernah lupa memanjatkan doa
Kemudian ia menyuapkan
Untuk pertama
makanan itu ke mulut anak-anaknya. Mereka mengunyah
syukurnya sebelum makan.
dengan wajah gembira. Si bocsah kecil malah menunjuk-
dengan penuh rasa syukur yang sebenarnya. Ia tidak pernah
nunjuk ke arah nasi tersebut, meminta sesuatu.
Dan si
lupa selalu memanjatkan doa berisi pengharapan untuk ketiga
penghemis kembali mengambil sesuatu dari sana dan
pengemis yang telah membuka mata hatinya, juga untuk
menyuapi bocah tersebut. Si perempuan sendiri tidak makan,
semua orang di dunia yang masih menderita kelaparan dan
hanya sibuk menyuap dan berbicara pada kedua anaknya.
kemiskinan.
Bocah kecil itu menatap ibunya.
Doa itu selalu diucapkannya
Mata bulat yang masih
polos itu tempak bersinar jernih. Lilith dapat melihat cinta di mata bocah itu. Cinta yang sama yang ditemukan Lilith di mata perempuan itu ketikas ia menatap ke arah anakanaknya. Mereka tampak saling menyayangi. Lilith terpaku di tempatnya. Ia ingat masa kecilnya dulu. Ibunya sering menyuapinya. Namun, selalu menggunakan
Inspirasi Untuk Direnungkan : Kenikmatan hidup yang kita nikmati setiap hari membuat kita bosan, padahal masih banyak orang yang hanya bisa memimpikan semua itu. Hanya orang yang bisa mengucap syukur atas apa yang dia milikilah yang mampu meningkatkan kapasitas hidupnya.
piring dan sendok yang bersih. Tangan ibunya pun putih
Untuk Dilakukan :
bersih. Makanan yang disediakan untuknya selalu bersih dan
cukuplah.” 1 Timotius 6 : 8
sehat, di masak sendiri oleh ibunya, bukan makanan sisa dari tong sampah. Selalu ada meja untuk menaruh makanan dan kursi untuk duduk. Bukan tanah yang kotor di pinggir jalan. Tiba-tiba ia merasa sedih. Sedih melihat ketiga orang itu duduk di tepi jalan ini, makan makanan sisa yang telah dibuang yang berasal dari tong sampah. Betapa berbedanya kisah yang dilihatnya di depan matanya sekarang dengan kisah yang telah dialaminya. Sesampainya di rumah, seperti biasa telah tersedia makanan di meja. Ada sayur, ikan, tahu, dan nasi yang masih panas, baru saja dikeluarkan dari pemanas. Lilith ingat pengemis itu. Ia juga ingat dirinya sering tidak berterimakasih atas apa yang terhidang di meja makan. Ia duduk di kursi, menatap semua hidangan di meja sejenak dan diam. Matanya terasa panas. Dadanya terasa sesak. Ia ingat wajah bocah kecil yang gembira mengunyah makanan sisa yang diberikan
Bejana Advent Indonesia Timur
“Asal ada makanan dan pakaian,
Kita terlalu sering menengadah untuk melihat bulan dan bintang sehingga lupa bahwa kita masih menginjak batu dan tanah.
Ada banyak sesama disekitar kita,
merasakan apa yang kita rasakan dalam hidup.
yang tidak Mungkin
makanan, pakaian, rumah, pekerjaa dan lain-lain.
Ada
banyak disekitar kita yang mungkin belum atau tidak makan, berpakaian layak. Pernahkan saudara mensyukuri atas semua berkat diberikan kepada kita sampai kita masih diberi makanan, tempat layak dan kesehatan! Untuk itu mari kita merenungkan kehidupan itu, bahwa semua yang kita terima dari tuhan patut disyukuri dan mendoakannya. Adakalanya kita nanti merasakan pemberian itu setelah melihat orang lain yang tidak senasib baik dengan kita bukan! Karena itu kita selalu diajak
bersyukur,
mensyukuri apa
yang
ada.
“Mengucap syukurlah dalam segala hal.” .
Page 8
Edsi 198 – 9 Agustus 2012
Apakah Tulisan-Tulisan Roh Nubuat Menjauhkan Gereja Advent Dari Prinsip Sola Scriptura? Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur
VII. ATURAN-ATURAN DASAR PENAFSIRAN TULISAN-TULISAN ELLEN G. WHITE lanjutan …… 3. Aturan Ketiga Memahami penggunaan hiperbola Hiperbola adalah penggunaan pernyataan jelas yang dilebih-lebihkan untuk membuat satu maksud. Yohanes menggunakan hiperbola ketika ia berkata bahwa jika semua tindakan Yesus dituliskan, "dunia sendiri tidak dapat memuat kitab-kitab itu" (Yohanes 21:25). Hiperbola adalah satu peralatan sastra yang digunakan di sepanjang Alkitab. Bandingkan Yehezkiel 9:6 dengan Yesaya 19. Penggunaan yang sering terhadap kata "semua " sering adalah satu contoh dari hiperbola Ibrani. Ellen White menggunakan perbandingan1 di dalam 20 paling kurang lima kali, dan 1 di dalam 100 paling kurang dua puluh kali. Dia tidak mengatakan 1 di dalam 13 atau 1 di dalam 99, dst. Ia boleh jadi sudah menggunakan hiperbola ketika dia menulis: "Adalah satu pernyataan yang khidmat yang saya buat bagi gereja, yang tidak satu pun di dalam dua puluh yang mengemban nama-nama yang terdaftar dalam bukubuku sidang yang dipersiapkan untuk menutup sejarah dunia, dan akan menjadi sesungguhnya tanpa Allah dan tanpa pengharapan di dalam dunia sebagai manusia berdosa biasa." 1 4. Aturan Keempat Memahami pengertian dari frase di dalam mana satu kata digunakan Pada tahun 1862 Ellen White menulis bahwa Setan bekerja jaringan-jaringan frenologi, psikologi, dan mesmerisme.2 Tetapi apakah ini berarti bahwa semua psikologi jahat? Secara jelas tidak, sebab pada tahun 1897 dia menguraikan bahwa "prinsip-prinsip yang benar dari psikologi
dijumpai di dalam Kitab Suci." 3 Secara sama, kita boleh mencatat bahwa televisi dapat menjadi jaringan melalui mana Setan bekerja, tetapi penggunaan Setan terhadap televisi tidak membuat jahat televisi. Psikologi, pelajaran tentang pikiran manusia dan bagaimana pikiran itu dewasa, adalah satu pelajaran yang wajar bagi orang-orang Kristen—jika dugaandugaannya adalah Alkitabiah dan bukan humanistik. 5. Aturan Kelima Mengakui kemungkinan dari ungkapanungkapan yang tidak tepat Pada tahun 1861 Ellen White menuliskan satu buah pikiran yang nampaknya tidak konsisten dengan pernyataanpernyataan kemudian pada pokok bahasan yang sama: "Frenologi dan mesmerisme adalah sangat diagungkan. Itu baik pada tempatnya, tetapi itu digunakan oleh Setan sebagai agen-agennya yang paling berkuasa untuk menipu dan menghancurkan jiwa-jiwa."4Pada tahun 1884 di dalam sebuah artikel Signs, ia menulis: Ilmu pengetahuan-ilmu pengetahuan yang memperlakukan pikiran manusia adalah sangat diagungkan. Itu memang baik pada tempat mereka; tetapi itu dimanfaatkan Setan sebagai agen-agennya yang berkuasa untuk menipu dan menghancurkan jiwa-jiwa."5 Secara jelas, pernyataan di tahun 1884 ini kita6memiliki satu perbaikan editorial di dalam buah pemikiran tersebut yang Ellen White ingin sampaikan berkenaan dengan "ilmu pengetahuan-ilmu pengetahuan yang memperlakukan pikiran manusia." Pernyataan yang mungkin terjadi tahun 1861 merujuk kepada frenologi dan mesmerismeadalah kesalahan dari percetakan. Lebih mungkin bahwa itu adalah pernyataan umum, diperbaiki kemudian, yang memantulkan penggunaan istilah-istilah yang umum bagi psikologi di pertengahan abad kesembilan belas. Banyak buku berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental mencakup pasal-pasal yang diserahkan untuk
3
My Life Today, hlm. 176. Testimonies, vol. 1, hlm. 296.
4 5
1
Christian Service (1893), hlm. 41. 2 Review and Herald,18 Februari 1862.
Bejana Advent Indonesia Timur
Signs of the Times,6 Nov. 1884. 6 Diadaptasi dalam Herbert E. Douglass, Messenger of the Lord: the Prophetic Ministry of Ellen G. White, 390
Page 9
Edisi 198– 9 Agustus 2012 frenologi, psikologi, dan mesmerisme, mengiklankan karya tulis-karya tulis lain yang berfokus pada prosedur-prosedur ini. 6. Aturan Keenam Lihat secara berhati-hati pada konteks langsung (yakni, paragraf atau halaman yang sama) untuk klarifikasi dari satu pernyataan yang nampaknya, secara sepintas lalu, menjadi pengganggu. Sebagai contoh, beberapa orang dibingungkan tentang peringatan atau teguran Ellen White bahwa kita "seharusnya tidak pernah diajar untuk mengatakan, atau merasa, bahwa mereka diselamatkan."7 Peringatan ini berarti untuk mengamarkan doktrin yang salah dari "sekali selamat, tetap selamat" yang saat itu, dan sekarang, lazim di antara kebanyakan orang Kristen evanglikal. Tetapi amaran ini diberikan di dalam konteks yang lebih luas yang menjelaskan keyakinan diri Petrus yang menuntun kepada penyangkalannya secara tragis terhadap Tuhannya pada hari Kamis malam. White menulis: "Kita tidak pernah dapat secara aman menaruh keyakinan di dalam diri, atau merasakan, ini di sisi sorga, bahwa kita aman melawan pencobaan. [Kemudian datanglah pernyataan yang sering disalah-pahami:] Ini sedang menyesatkan. Setiap orang harus diajar untuk menghargai pengharapan dan iman; tetapi bahkan ketika kita memberikan diri kita sendiri kepada Kristus dan mengetahui bahwa Dia menerima kita, kita tidak berada di seberang jangkauan pencobaan. . . . Satu-satunya keamanan kita adalah dalam ketidakpercayaan yang konstan kepada diri dan bergantung kepada Kristus."8 Contoh lain dari pentingnya konteks dijumpai di dalam penegasan Ellen White bahwa "hamba-hamba Allah dewasa ini tidak dapat bekerja dengan memakai mujizatmujizat, sebab pekerjaan-pekerjaan penyembuhan palsu, sedang mengkleim sebagai penyembuhan ilahi, akan dibuat."9Pernyataan ini nampaknya berbeda dengan posisi Advent bahwa "semua" karunia roh diberikan kepada gereja Kristen (1 Korintus 12 dan Efesus 4) akan berlanjut hingga akhir zaman (1 Korintus 1:7). Lebih lanjut, pernyataan ini nampaknya bertentangan dengan komentar-komentar Ellen White sendiri bahwa pada hari-hari terakhir "mujizat-mujizat akan dibuat, orang sakit akan disembuhkan, dan tanda-tanda dan mujizat-mujizat akan mengikuti orang-orang percaya."10 Bagaimana kita memahami semua ini? Kontradiksi nampaknya timbul ketika seseorang tidak membaca secara menyeluruh halaman itu secara berhatihati.11Ellen White membuat dua maksud: Pertama, dia berbicara kepada kondisi masa kini secara khusus: Di dalam 7
Christ's Object Lessons,hlm. 155. Ibid. Lihat juga Selected Messages, book 1, hlm. 314. 9 Medical Ministry,hlm. 14. 8
10
The Great Controversy,hlm. 612; lihat juga Early Writings,hlm. 278; Testimonies, vol. 9, hlm. 126. 11 Medical Ministry,hlm. 14.
Bejana Advent Indonesia Timur
merujuk kepada "pekerjaan-pekerjaan mujizat penyembuhan," dia berkata bahwa "kita tidak dapat bekerja sekarang di dalam cara ini" (penekanan ditambahkan). Selanjutnya, "hambahamba Allah dewasa ini tidak dapat bekerja dengan memakai mujizat-mujizat" (penekanan ditambahkan). Kedua, ia menetapkan instruksi Tuhan untuk masa sekarang: "Pekerjaan penyembuhan fisik, dikombinasikan dengan pengajaran firman" akan dilakukan secara paling baik di dalam pembangunan "sanatorium-sanatorium" di mana "para pekerja . . . akan menghentarkan ke depan pekerjaan misionari medis. . . . Ini adalah persediaan yang Tuhan sudah buat dengan jalan mana pekerjaan injil misionari medis harus dilakukan bagi banyak jiwa."12 Dengan kata lain, at the present time (pada masa kini), dibedakan oleh banyak contoh mujizat penyembuhan palsu, pekerjaan penyembuhan Allah dapat menjadi yang terbaik dilakukan di dalam program sanatorium pengajaran cerdas berkenaan dengan sebab dan penyembuhan penyakit. Penegasan lain yang "salah kutip" yakni satu "dosa tertawa," menggunakan kutipan, "Kristus sering menangis tetapi tidak pernah diketahui tertawa. . . . Meniru Pola ilahi yang tak bersalah." Dari apa yang kita ketahui tentang Yesus di dalam Alkitab, pernyataan itu kedengaran aneh. Sesudah semuanya, mengapa anak-anak justru akan berada di sekitar Dia dengan penuh semangat! Kemudian kita memperhatikan elips. Ada sesuatu sedang hilang. Kita memeriksa penggalan uraian dan konteks tersebut. Di sini Ellen White sedang menasihati anggota gereja yang "sudah tidak melihat kebutuhan pendidikan dirinya sediri di dalam kehati-hatian kata-kata dan tindakan . . . . Saudariku, engkau berkata terlalubanyak. . . . lidahmu sudah melakukan banyak kejahatan . . . . Lidahmu sudah menyalakan api, dan engkau sudah menikmati lautan api. . . .Engkau berkelakar dan bercanda masuk ke dalam keriangan dan gembira. . . . Kristus adalah teladan kita. Apakah engkau meniru sang Teladan Agung itu? Kristus sering menangis tetapi tidak pernah diketahui tertawa. Saya tidak mengatakan adalah berdosa untuk tertawa pada suatu kesempatan, tetapi kita tidak dapat tersesat jika kita meniru Pola ilahi, yang tak pernah bersalah . . . . Keriangan Kristen tidak dikutuk oleh Kitab Suci, tetapi pembicaraan yang semberono adalah tercela." "Saat kita memandang dunia terikat di dalam kegelapan dan terkekang oleh Setan, bagaimana mungkin kita dapat mengikat diri di dalam kesemberonoan, kegembiraan, sembarangan, kata-kata yang ugal-ugalan, berbicara secara serampangan, tertawa, dan senda gurau dan berkelakar?"13 Di sini kita memperhatikan bahwa konteks menaruh satu bentuk baru pada kesalahan mengutip. "Tertawa" di dalam konteks ini berarti kesemberonoan yang tidak pantas dari pembicaraan dan perilaku, satu kelakar atau canda-tawa yang sudah "menunjukkan satu kekurangan hikmat di dalam menggunakan kebenaran di dalam satu cara untuk menimbulkan perlawanan, atau membangkitkan pertempuran, 12
Ibid. Manuscript. 11, 1868, disebutkan dalamManuscript Releases, vol. 18, hlm. 368-370. 13
Page 10
Edisi 198– 9 Agustus 2012 dan membuat peperangan gantinya memiliki satu roh kedamaian dan kerendahan pikiran yang benar" 14 Ellen White tidak sedang mengutuki tertawa yang pantas, seperti yang dia catat dengan jelas, tetapi dia menaruh nasihatnya di dalam satu perspektif yang seimbang. 7. Aturan Ketujuh Mengakui bahwa pengertian dari satu kata dapat berobah ketika itu digunakan di dalam konteks yang baru Istilah "pintu tertutup" berarti beberapa hal bagi mereka mantan penganut Advent Millerite (pengikut William Miller). Kepada Ellen White itu berarti sesuatu yang berbeda. James White dan Joseph Bates mendefinisikan kembali penggunaan mereka terhadap istilah tersebut antara tahun 1844 dan 1852.15 Kata-kata lain yang Ellen White gunakan nampaknya sudah usang dewasa ini, seperti "office" (jabatan), yang mana paling sering merujuk kepada jabatan administratif dari rumah percetakan, tetapi kadang-kadang merujuk kepada kantor pusat General Conference. 16 8. Aturan Kedelapan Mengakui bahwa tantangan Recognize semantik terletak di dalam semua komunikasi Kata-kata yang berarti hal-hal berbeda bagi orang yang berbeda, sebab perbedaan-perbedaan pribadi seperti tingkat pendidikan, umur pengalaman-pengalaman rohani, lokasi geografis, dan jenis kelamin. Ellen White berbicara kepada masalah ini: "Ada banyak yang menafsirkan yang mana saya tuliskan di dalam terang pandangan-pandangan yang mereka pertimbangkan sebelumnya. . . . Satu bagian di dalam pengertian dan pandangan-pandangan berbeda adalah hasil yang pasti. Bagaimana menuliskan di dalam cara yang dimengerti oleh mereka kepada siapa saya mengalamatkan materi penting adalah satu masalah yang saya tidak dapat pecahkan. Ketika saya melihat bahwa saya disalah-mengerti oleh saudara-saudaraku yang paling baik mengenalku, saya dipastikan bahwa saya harus mengambil lebih banyak waktu di dalam mengungkapkan dengan berhati-hati buah-buah pikiranku ke atas kertas, karena Tuhan memberikanku terang yang saya tidak berani lakukan sebaliknya dari pada mengkomunikasikannya; dan satu beban besar menimpaku."17 Untuk seorang penulis, tugas menghindari kesalahanpemahaman adalah lebih sulit dari pada sekedar mencoba untuk dipahami, sebab penulis secara sadar berhati-hati terhadap masalah-masalah semantik.
14
Ibid., hlm. 369. 15 Lihat hlm. 554-565 untuk satu penyelidikan terhadap isyu "pintu tertutup." 16 Lihat Volume 3 dari Comprehensive Index to the Writings of Ellen G. White, hlm. 3185-3188, untuk "Glossary of Obsolete and Little Used Words and Terms with Altered Meanings."
17
Selected Messages, book, 3, hlm. 79.
Bejana Advent Indonesia Timur
KEMENANGAN AKHIR : KERUNTUHAN KOTA YERUSALEM … Lanjutan Selama berabad-abad orang Yahudi tidak dapat melihat kegenapan janji Allah kepada nabi Hagai. Tetapi, kesombongan dan ketidak-percayaan telah membutakan pikiran mereka mengenai arti yang sebenarnya perkataan nabi itu. Kaabah yang kedua ini tidak dihormati dengan awan kemuliaan Yehovah, tetapi dengan kehadiran yang hidup dari Dia yang didalam-Nya tinggal kepenuhan badan keallahan -- yang adalah Allah sendiri yang dinyatakan di dalam daging. "Kerinduan segala bangsa " sebenarnya telah datang ke kaabah itu pada waktu Orang dari Nasaret itu mengajar dan menyembuhkan orang sakit di serambi kaabah yang kedua ini melebihi kemuliaan kaabah yang pertama. Tetapi bangsa Israel telah menolak tawaran Karunia surga. Setelah Guru yang rendah hati, pada hari itu meninggalkan pintu gerbang keemasan kaabah, maka kemuliaan Allah telah meninggalkan kaabah itu untuk selamalamanya. Pada hari itu perkataan juru Selamat ini digenapi, "Lihatlah, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi." (Matius 23:38). Murid-murid-Nya kagum dan heran mendengar ramalan Kristus mengenai keruntuhan kaabah, dan mereka rindu untuk mengerti lebih jauh arti perkataan-Nya itu. Kekayaan, usaha,, dan keahlian arsitektur, telah dikerahkan selama empat puluh tahun untuk meningkatkan keindahan dan kemegahan kaabah itu. Herodes yang Agung telah menghabiskan kekayaan Romawi dan harta kekayaan Yahudi untuk bangunan itu. Bahkan kaisar dunia telah membantu dengan sumbangansumbangan. Balok-balok, batu pualam putih dengan ukuran yang luar biasa telah didatangkan dari Roma untuk keperluan ini, yang membentuk sebagian strukturnya. Dan mengenai hal
Page 11
Edisi 198– 9 Agustus 2012 ini murid-murid itu telah menarik perhatian Guru mereka dengan berkata, "Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini?" (Mark. 13:1). Yesus memberi jawaban yang sungguh-sungguh dan mengejutkan kepada pertanyaan ini, "Sesungguhnya tidak ada satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Matius 24:2,3). Dengan runtuhnya kota Yerusalem, murid-murid itu menghubung-hubungkan kejadian kedatangan Kristus secara pribadi dalam kemuliaan duniawi untuk mengambil alih tahta kerajaan dunia, menghukum orang Yahudi yang degil dan membebaskan bangsa itu dari kuk penjajahan bangsa Romawi. Tuhan telah menyatakan kepada mereka bahwa Ia akan datang kedua kali. Oleh karena itu sejak diberitahukan penghakiman atas kota Yerusalem, pikiran mereka harus ditujukan kepada kedatangan itu. Dan sementara mereka berkumpul mengelilingi Juru Selamat di atas Bukit Zaitun, mereka bertanya, "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan kesudahan dunia?" (Matius 24:2,3). Masa depan telah diselubungkan dari murid-murid itu. Seandainya mereka pada waktu itu mengerti sepenuhnya kedua fakta yang mengerikan itu -- penderitaan dan kematian Penebus, dan kebinasaan kot dan kaabah mereka -- maka mereka akan diliputi oleh kengerian yang amat sangat.Kritus memaparkan dihadapan mereka ringkasan kejadian-kejadian yang menonjol yang akan terjadi sebelum akhir zaman. Perkataan-Nya tidak sepenuhnya dimengerti, tetapi artinya akan dibukakan bilamana umat-Nya memerlukan petunjuk mengenai hal-hal yang telah diberikan. Nubuatan yang dikatakan-Nya mempunyai makna rangkap dua: bayangan pendahuluan mengenai kebinasaan kota Yerusalem, dan juga gambaran pendahuluan kesusahan besar akhir zaman. Yesus memberitahukan kepada murid-murid yang mendengarkan-Nya itu pehukuman yang akan berlaku atas bangsa Israel yang murtad, dan terutama hukuman pembalasan yang akan terjadi atas mereka sebagai akibat dari penolakan dan penyaliban Mesias. Tanda-tanda yang tidak boleh salah akan mendahului klimaks yang mengerikan itu. Saat yang menakutkan itu akan datang tiba-tiba dan segera. Dan Juru Selamat mengamarkan pengikut-pengikut-Nya, "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan." (Matius 24:15,16; Lukas 21:20). Bilamana tiang-tiang berhala orang Roma didirikan di atas tanah suci, beberapa ratus meter di luar tembok kota, maka pengikut-pengikut Kristus menyelamatkan diri dengan melarikan diri. Bilamana tanda amaran kelihatan, mereka yang akan meluputkan diri tidak boleh bertangguh. Tanda untuk melarikan diri harus segera dipatuhi oleh mereka yang diam di seluruh Yudea, demikian juga yang diam di Yerusalem. Ia yang kebetulan berada di atas sotoh rumah tidak boleh turun dan masuk ke dalam rumah biarpun untuk menyelamatkan hartanya yang paling berharga. Mereka yang bekerja di ladang atau di kebun anggur jangan lagi membuang
Bejana Advent Indonesia Timur
waktu untuk menukar pakaiannya yang dipakainya bekerja di bawah terik matahari pada hari itu. Mereka tidak boleh membuang-buang waktu sesaatpun kalau mereka tidak mau terlibat dalam kebinasaan menyeluruh itu. Selama pemerintahan raja Herodes, kota Yerusalem bukan saja telah banyak dipercantik, tetapi dengan pendirian menaramenara, tembok-tembok, dan kubu-kubu, menambah kepada ketahanan letak kota, sehingga memberikan kesan bahwa tak mungkin kota itu bisa ditaklukkan. Ia yang pada waktu ini meramalkan secara terbuka mengenai kebinasaan kota Yerusalem, akan di sebut pengamar gila, seperti Nuh pada zamannya. Tetapi Kristus telah mengatakan, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."(Matius 24:35). Oleh karena dosa-dosanya, kemurkaan telah dikenakan atas Yerusalem, dan kedegilan ketidak-percayaannya telah memastikan kebinasaanya. Tuhan telah menyatakan melalui nabi Mika, "Baiklah dengarkan ini, hai para kepala kaum Yakub, dan para pemimpin kaum Israel! Hai kamu yang muak terhadap keadilan dan membengkokkan segala yang lurus, hai kamu yang mendirikan Sion dengan darah dan Yerusalem dengan kelaliman! Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada Tuhan dengan berkata: Bukankah Tuhan ada di tengah-tengah kita! Kita tidak datang malapetaka menimpa kita!" (Mika 3:9-11). Kata-kata ini menggambarkan dengan jelas penduduk kota Yerusalemyang korup dan yang menganggap dirinya benar. Sementara mereka mengatakan bahwa mereka melakukan perintah hukum Allah dengan ketat, mereka sedang melanggar semua prinsip hukum itu. Mereka membenci Kristus, oleh karena kesucian-Nya dan kekudusan-Nya menyatakan kejahatan mereka. Dan mereka menuduh-Nya sebagai penyebab semua kesusahan yang menimpa mereka, sebagai akibat dosa-dosa mereka. Meskipun mereka mengenal Dia sebagai seorang yang tidak berdosa, mereka telah menyatakan bahwa kematian-Nya perlu demi keselamatan mereka sebagai bangsa. "Apabila kita membiarkan Dia," kata para pemimpin Yahudi, "maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."( Yoh. 11:48). Jikalau Kristus dikorbankan, mereka akan bisa kembali menjadi bangsa yang kuat dan bersatu. Demikian mereka memberi alasan dan mereka menyetujui keputusan imam besar mereka, bahwa adalah lebih baik seorang mati daripada seluruh bangsa itu binasa. Jadi pemimpin-pemimpin Yahudi telah "membangun Sion dengan darah dan Yerusalem dengan kelaliman." Dan, sementara mereka membunuh Juru Selamat mereka oleh sebab Dia menegur dosa-dosa mereka, demikianlah mereka membenarkan diri sendiri, bahwa mereka menganggap diri mereka sebagai umat Allah, dan mengharapkan Tuhan untuk melepaskan mereka dari musuh-musuh mereka. "Sebab itu," nabi itu melanjutkan, "oleh karena kamu maka Sion akan di bajak seperti ladang, dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan." (Mika 3:12).
Page 12
Edisi 198– 9 Agustus 2012
KESAKSIAN
Terlepas dari Kematian Jhoni Santos dan Fernando Krey Dari Pedalaman Sarmi Papua
S
haloom dan salam sejahtera untuk kita semua. Puji Tuhan oleh karena kesempatan ini saya dapat menceritakan mujisat-mujisat Tuhan yang terjadi di mission field kami. Suatu hari kira-kira jam 5 sore saya sedang bercerita dengan anak-anak di rumah missionary dan partner saya Nando mengajak anak-anak yang lain untuk pergi bermain. Tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang ibu dari sebelah rumah dimana kami tinggal dengan bahasa daerah mereka yang berarti ”tolong anak saya tidak bergerak lagi” kemudian saya bersama dengan kepala suku berlari menuju rumah itu dan pada saat itu saya langsung mengangkat dan memeluk anak itu, lalu saya menyuruh ibunya untuk diam. setelah diam saya mulai menyanyi dan berdoa kurang lebih 1 jam sambil menunggu bapaknya, setelah selesai berdoa anak ini yang tadinya tidak bergerak dan bernafas mulai bernafas perlahan-lahan sampai anak ini menjadi lebih baik. Sebelum pulang saya katakan kepada ibu anak ini untuk jangan memanggil dukun untuk meniup pakai obat adat, karena Tuhan itu sanggup untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Keluarga tersebut mengiyakan tetapi setelah kami pulang keluarga ini yang notabene bukan anggota GMAHK memanggil dukun untuk meniup dengan obat adat walaupun anak itu sudah membaik.
Beberapa minggu telah berlalu kemudian timbul bisul yang besar di bagian telinga anak ini, akhirnya pada satu malam kirakira jam 12 malam terdengar suara yang mengagetkan, kami secara spontan bangun dan mendengar ternyata suara dari tetangga kami itu, sang ibu menangis sambil memukul pentongan dengan maksud untuk memanggil semua orang yang ada di kampung itu. Ketika itu saya cepat cepat masuk ke rumah tersebut dan setelah saya berada di dalam, sudah banyak orang yang memiliki ilmu hitam/ obat adat mendekati anak itu dengan maksud untuk meniup dengan ilmu hitam mereka, tapi sebelum mereka lakukan saya langsung menggendong anak itu lalu saya dengan partner sama-sama mendoakan saling bergantian kurang lebih dua jam akhirnya anak itu mulai menangis tapi matanya masih kelihatan putih belum seperti semula, jadi kami berdoa lagi akhirnya anak itu mulai membuka tangannya dan memeluk bapaknya kemudian dia tidur lagi. Semua orang kemudian pulang dan kami katakan kepada orang tua anak tersebut untuk jangan memanggil dukun-dukun untuk mengobati anak ini lagi dan sampai saat ini pada saat kami menulis kesaksian ini anak tersebut keadaannya sangat baik, puji Tuhan akhirnya kakak anak tersebut meminta diri untuk dibaptiskan. Teman-teman sesungguhnya kuasa Tuhan selalu bersama-sama dengan orang-orang muda yang mau mendedikasikan hidup mereka sepenuhnya kepada Tuhan. Indeed God is so wonderful.
Bersambung ke Majalah BAIT bagian II
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 13