Editor: Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si Penulis: Aldinah Rosmi dan Shabrina Almas
TIM PENYUSUN
ISBN Tim Penyusun Editor Penyunting Penulis Layout Design Cover Kontributor
Wargajaya dalam Pancaran Lentera Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKNPpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. ©LENTERA 2016_Kelompok KKN 037 : 978-602-6670-17-5 : Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si : Eva Nugraha, M.Ag : Aldinah Rosmi dan Shabrina Almas : Shabrina Almas : Aldinah Rosmi : Fauzan Romadhian Khairi, Muhammad Ahsanu Amala, Rahmat Ivan Shabriansyah, Iqbal Sahid Umar, Ahmad Ridho Baiquny, Ade Andriana, Aldinah Rosmi, Munjiah, Nur Fazriah, Shabrina Almas, Eman Suryatman, Jumhari, Yuni, Titin dan Nurlaela.
Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)- LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Kelompok KKN Lentera
LEMBAR PENGESAHAN Buku Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 037 di Desa Wargajaya yang berjudul: Wargajaya dalam Pancaran Lentera telah diperiksa dan disahkan tanggal, 30 Maret 2017. Dosen Pembimbing
Koord. Program KKN-PpMM
Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si NIP. 19710530 199903 1 003
Eva Nugraha, M.Ag NIP. 19710217 199803 1 002
Mengetahui, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008
iii
LENTERA PENGABDIAN AKAN TERUS MENYALA “Petuah orang bijak berpesan bahwa paling tidak ada 3 hal yang tidak dapat diraih kembali: pertama, sang waktu yang telah beranjak pergi. Kedua, kesempatan yang telah berlalu, dan ketiga, kata-kata setelah diucapkan. Pengabdian kepada masyarakat oleh kelompok 037 (Lentera) di Desa Wargajaya memang telah usai dan berlalu seiring dengan perjalanan sang waktu. Namun rasa dan jiwa pengabdian untuk sesama insan manusia akan terus bergelora dalam jiwa anggota kelompok Lentera. Karena pengabdian kepada masyarakat adalah amal nyata dan amal sosial kita sebagai insan manusia yang saling membutuhkan antara yang satu dengan lainnya. Biarlah sang waktu dan kesempatan serta kata-kata telah berlalu di hamparan Bumi Desa Wargajaya. Namun ruh semangat pengabdian kepada masyarakat akan terus menyala dan menjadi Lentera dalam sanubari anggota kelompok 037 untuk senantiasa berbakti kepada sesama di belahan bumi lainnya sebagai bentuk amal nyata dalam mencari ridho Ilahi.” -Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si-
iv| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
KATA PENGANTAR Puji yang menjadi penghias hati, puja yang menjadi penghias rasa, syukur yang menjadi penghias qolbu, kami hadirkan untuk dzat Ilahi, Allah Robbul ‘Izzati. Atas segala nikmat dan karunia-Nya kelompok KKN Lentera 037 dapat menyelesaikan buku laporan KKN-PpMM 2016 dengan baik. Shalawat yang dibingkai dengan salam tak lupa kami suguhkan kepada baginda alam, manusia pilihan, insan budiman, Rasul tauladan, Nabi Muhammad Shalallah’alayhi wa Sallam. Selanjutnya, buku laporan KKNPpMM 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban kelompok KKN Lentera 037 dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor yang telah kami laksanakan pada 25 Juli–25 Agustus 2016. Adapun kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta atas kesempatan dan dukungan yang diberikan kepada kami untuk belajar di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan belajar bermasyarakat di luar lingkungan kampus yang menjadi bekal kami untuk menapaki kehidupan sosial yang real. 2. Djaka Badranaya, ME selaku Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas penyelenggaraan kegiatan KKN sebagai sarana untuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus sebagai media belajar langsung kami dalam bermasyarakat dan mengamalkan ilmu kami di ranah yang lebih luas. 3. Eva Nugraha, M.Ag selaku penyunting buku laporan sekaligus koordinator KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing dan memberikan arahan dari awal hingga akhir pelaksanaan KKN serta dalam penyelesaian buku laporan KKNPpMM 2016. 4. Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing KKN Lentera 037 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas segala bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan KKN, serta dalam menyelesaikan buku laporan KKN-PpMM 2016.
v
5. Bapak Eman Suryatman selaku Kepala Desa Wargajaya, Ibu Neneng Sutinah selaku sekretaris Desa Wargajaya beserta aparatur desa yang telah mendukung pelaksanaan program kerja kami. 6. Para Kepala Dusun (Kadus), Ketua RT/ RW, Masyarakat, Tokoh Agama, Pemuda Desa Wargajaya, TPA-TPA, SDN Ciangger 01 dan 03, SMP Islam Baitul Ilmi, DKM Mushalla dan Masjid serta Majelis Taklim setempat, yang telah memberikan kesempatan serta banyak bantuan selama kami menjalankan aktivitas Kuliah Kerja Nyata (KKN). 7. Teman-teman KKN Lentera 037 yang saling membantu, mendukung dan bekerjasama dalam pembuatan laporan ini hingga selesai. 8. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat kami dan terima kasih kami atas bantuannya sehingga laporan ini dapat kami susun dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam penulisan buku laporan KKNPpMM 2016 ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan adanya kritik serta saran untuk memperbaiki buku laporan KKN-PpMM 2016 ini. Akhir kata, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang mendukung dan membantu kami dan semoga buku laporan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan Desa Wargajaya serta kelompok KKN periode selanjutnya yang menjalankan program pengabdian di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Jakarta, 13 September 2016 Ketua KKN Lentera 037 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ahmad Ridho Baiquny
vi| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------- v DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------- vii DAFTAR TABEL -------------------------------------------------------------------ix DAFTAR GAMBAR --------------------------------------------------------------- xi TABEL IDENTITAS KELOMPOK --------------------------------------------- xiii RINGKASAN EKSEKUTIF------------------------------------------------------ xv PROLOG ------------------------------------------------------------------------- xvii BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1 A. B. D. E. F. G. H. I.
Dasar Pemikiran.......................................................................................................... 1 Kondisi Umum Wargajaya....................................................................................... 3 Profil Kelompok KKN-PpMM 037 Lentera ......................................................... 4 Fokus atau Prioritas Program ..................................................................................6 Sasaran dan Target .....................................................................................................8 Jadwal Pelaksanaan Program................................................................................. 12 Pendanaan .................................................................................................................. 13 Sistematika Penyusunan ......................................................................................... 13
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM -------------------------------15 A. B.
Metode Intervensi Sosial ........................................................................................ 15 Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ................................................. 19
BAB III KONDISI WILAYAH DESA WARGAJAYA KECAMATAN CIGUDEG ------------------------------------------------------------------------- 23 A. B. C. D.
Sejarah Singkat Desa Wargajaya ......................................................................... 23 Letak Geografis ........................................................................................................ 24 Struktur Penduduk Desa Wargajaya .................................................................. 25 Sarana dan Prasarana .............................................................................................. 27
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ------ 33 DESA WARGAJAYA ------------------------------------------------------------- 33 A. Kerangka Pemecahan Masalah ..............................................................................33 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ............................... 44 C. Bentuk dan Hasil Pemberdayaan pada Masyarakat ........................................ 66 D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil ..............................................................................78
BAB V PENUTUP ----------------------------------------------------------------- 79 A. B.
Kesimpulan ............................................................................................................... 79 Rekomendasi ............................................................................................................ 79
EPILOG ---------------------------------------------------------------------------- 83 A. B.
Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM ......................................... 83 Penggalan Kisah Inspiratif KKN-PpMM ........................................................... 86 vii
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------ 179 SHORT BIO ------------------------------------------------------------------------- 181 LAMPIRAN-LAMPIRAN -------------------------------------------------------187 1. TABEL KEGIATAN INDIVIDU .............................................................................. 188 2. SURAT-SURAT .......................................................................................................... 261 3. FOTO DOKUMENTASI........................................................................................... 268
viii| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
DAFTAR TABEL Tabel 1. 1:Fokus Permasalahan dan Prioritas Program ......................................... 7 Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program ....................................................................8 Tabel 1. 3: Jadwal Pra KKN-PpMM 2016 ................................................................ 12 Tabel 1. 4: Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN ................................... 12 Tabel 1. 5: Jadwal Laporan dan Evaluasi ................................................................. 13 Tabel 1. 6: Pendanaan KKN Lentera 037 ................................................................. 13 Tabel 3. 1: Batas Wilayah Administrasi Desa Wargajaya............................24 Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 25 Tabel 3.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ......................... 26 Tabel 3.4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................... 26 Tabel 4. 3: Matrik SWOT Bidang Kesehatan dan Lingkungan...............37 Tabel 4. 4: Matrik SWOT Bidang Sosial dan Budaya ........................................ 40 Tabel 4. 5: Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana .................................. 42 Tabel 4. 6: Kegiatan Pelayanan TPA ....................................................................... 44 Tabel 4. 7: Kegiatan Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil .................................... 46 Tabel 4. 8: Kegiatan Penyelenggaraan Tabligh Akbar ....................................... 48 Tabel 4. 9: Kegiatan Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD ...................................................................................................................................... 50 Tabel 4. 10: Kegiatan Penyelenggaraan Pemutaran Film .................................. 52 Tabel 4. 11: Kegiatan Pelayanan Bimbingan Belajar ............................................ 54 Tabel 4.12: Kegiatan Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga .....................................57 Tabel 4. 13: Kegiatan Pelatihan Hidroponik ......................................................... 58 Tabel 4.14: Kegiatan Penyelenggaraan Bazaar ..................................................... 60 Tabel 4. 15: Kegiatan Penyelenggaraan Santunan ............................................... 62 Tabel 4. 16: Kegiatan Penyelenggaraan HUT RI ................................................. 64 Tabel 4. 17: Kegiatan Penyelenggaraan Senam Sehat ......................................... 66 Tabel 4. 18: Kegiatan Penyelenggaraan Kerja Bakti ............................................ 68 Tabel 4. 19: Kegiatan Pembangunan Tugu Desa .................................................. 70 Tabel 4.20: Kegiatan Renovasi Perpustakaan Desa ............................................. 71 Tabel 4.21: Kegiatan Pengadaan Penerangan Jalan ............................................. 74 Tabel 4.22: Kegiatan Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat...75
ix
“Wargajaya, dengan kehidupan yang penuh kekeluargaan memberikan pelajaran bagi saya untuk lebih mengenal masyarakat.” -Ade Andriana-
x| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1: Logo KKN Lentera ...................................................................................5 Gambar 3.1: Suasana Desa Wargajaya .................................................................... 24 Gambar 3.2: Peta Desa Wargajaya ........................................................................... 25 Gambar 3.3: Foto Mushalla Dusun Pasir Angin .................................................. 27 Gambar 3.4: Foto Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok ....................................... 27 Gambar 3.5: Kantor Desa Wargajaya` .................................................................... 28 Gambar 3.6: Sekolah Dasar Negeri Ciangger 03 .................................................. 29 Gambar 3.7: Sawah Irigasi DesaWargajaya .......................................................... 30 Gambar 3.8: Sungai Desa Wargajaya ...................................................................... 30 Gambar 3.9: Jalan Hotmik ......................................................................................... 30 Gambar 3.11: Lapangan Dusun Pasir Angin Desa Wargajaya ........................... 31 Gambar 3.10: Lapangan Dusun Babakan Desa Wargajaya ................................ 31 Gambar 4. 1: Kegiatan TPA di Dusun Babakan .......................................................46 Gambar 4. 2: Suasana Kegiatan Tahlilan Bersama Warga ......................................48 Gambar 4.3: Antusiasme Masyarakat dalam Acara Tabligh Akbar ........................50 Gambar 4.4: Penceramah /Dai dalam Acara Tabligh Akbar ...................................50 Gambar 4.5: (a). Kegiatan Mengajar di SDN Ciangger 01, (b). Kegiatan Mengajar di SDN CIangger 03 ................................................................................................52 Gambar 4. 6: Suasana Pemutaran Film Edukasi di Posko KKN .............................54 Gambar 4.7: Suasana Kegiatan 'Ayo Mampir' di Posko KKN .................................56 Gambar 4.8: Pelatihan Tari Saman Tingkat SMP di Posko KKN ...........................56 Gambar 4. 9: Kegiatan Pelatihan Pramuka di SDN Ciangger 01 .............................58 Gambar 4. 10: Suasana Fun Games dalam Pelatihan Pramuka ...............................58 Gambar 4.11: Foto Bersama Pasca-Pelatihan Hidroponik.......................................60 Gambar 4.12: Kegiatan Pelatihan Hidroponik di SMP Baitul Ilmi .........................60 Gambar 4. 13: (a). Persiapan Bazaar Amal di Posko KKN, (b). Kegiatan Bazaar Amal di Depan Perpustakaan Desa .........................................................................62 Gambar 4. 14: Kegiatan Santunan di Mushalla Dusun Cigaok Lebak ....................64 Gambar 4.15: Kegiatan Santunan di Kediaman Ustadz Ajun Dusun Babakan .......64 Gambar 4.16: (a). Kegiatan Lomba 'Joget Balon', (b). Kegiatan Lomba Kelereng ..66 Gambar 4. 17: Kegiatan Senam Sehat di Depan Balai Desa .....................................68 Gambar 4. 18: Kegiatan Pemungutan Sampah di Dusun (a). Cigaok Lebak, (b). Cigaok Tonggoh .....................................................................................................70 Gambar 4.19: Peresmian dan Penyerahan Tugu kepada Kepala Desa Wargajaya ..71
xi
Gambar 4.20: (a). Perpustakaan Desa Sebelum Renovasi, (b). Perpustakaan Desa Saat Direnovasi ....................................................................................................... 73 Gambar 4.21: (a). Persiapan Pemasangan Lampu, (b). Hasil Pemasangan Lampu 75 Gambar 4.22: Penyerahan Jadwal Waktu Sholat kepada Perwakilan : (a) Masjid Al-Mukhlisin Dusun Babakan, (b). Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok Tonggoh, (c). Masjid Nurul Abidin Dusun Cigaok Lebak ..................................................... 77
xii| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
TABEL IDENTITAS KELOMPOK Kode Desa Kelompok Dana
: 01/Bogor/Cigudeg/037 : Wargajaya : Lentera [037] : Rp14.000.000,(Empat Belas Juta Rupiah)
J. Mahasiswa
: 10 (Sepuluh) Orang
J. Kegiatan
: 13 (Tiga Belas) Kegiatan
J. Pembangunan Fisik
: 4 (Empat) Program: (Pengadaan Penerangan Jalan, Pembangunan Tugu Desa, Renovasi Perpustakaan Desa, Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat ).
xiii
1.1.15 037
“Jangan pernah lupa siapa diri kita dan dari mana kita berasal, serta orang-orang yang pernah singgah dalam hidup kita untuk memberi pelajaran.” -Ahmad Ridho Baiquny-
xiv| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
RINGKASAN EKSEKUTIF Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Wargajaya selama 31 hari. Terdapat 10 mahasiswa yang terlibat dalam kelompok ini, yang berasal dari 9 fakultas dan 10 jurusan berbeda. Kelompok KKN dengan nomor 037 ini kami beri nama Lentera (Laskar Edukasi, Terangi Negeri), Lentera merupakan simbol penerang, dengan harapan dapat memberikan dedikasi untuk negeri melalui peningkatan kualitas di bidang pendidikan dan pengajaran maupun bidang lainnya. Selama masa persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian laporan, kami dibimbing oleh Bapak Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si., beliau merupakan dosen Civic Education di Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Selama kegiatan KKN berlangsung, setidaknya ada 17 program yang dapat kami realisasikan di Desa tersebut. Sebagian besar merupakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dan sisanya adalah kegiatan pemberdayaan. Dengan fokus pada 3 dusun, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana Rp14.000.000,-. Dana tersebut kami peroleh dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp8.000.000,-, dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp5.000.000,-, dan uang kas anggota Rp1.000.000,-. Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami capai, yaitu: 1. Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun desa. 2. Meningkatnya solidaritas antar masyarakat dan kepedulian antar sesama. 3. Bertambahnya motivasi peserta didik di SD, SMP untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya sampai ke perguruan tinggi. 4. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehabilitasi bangunan, antara lain: sarana belajar, prasarana ibadah dan prasarana desa. Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain: 1. Terbatasnya waktu untuk merealisasikan program fisik.
xv
2. Minimnya dana yang bisa terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun. 3. Minimnya antusiasme warga dalam merespons beberapa kegiatan kami. Meski demikian, kami pada akhirnya dapat merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangankekurangannya adalah: 1. Pendidikan di Desa Wargajaya yang masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi infrastruktur maupun kualitas siswasiswi di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, diharapkan KKN UIN Jakarta tahun 2017 dapat membantu dalam peningkatan penyediaan infrastruktur pendidikan, seperti kamar mandi siswa yang masih belum banyak dimiliki di masing-masing sekolah serta dapat menambah dalam peningkatan kualitas sistem pendidikan di Desa Wargajaya. 2. Desa Wargajaya memiliki banyak usaha-usaha kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan, namun usaha-usaha tersebut masih menghadapi berbagai kendala khususnya dalam memasarkan produk hasil usahanya. Oleh karena itu, kelompok KKN UIN Jakarta periode selanjutnya diharapkan dapat membantu pengembangan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha-usaha kecil di Desa Wargajaya. 3. Sarana dan prasarana olahraga untuk di Desa Wargajaya pemuda masih minim, oleh karena itu diharapkan kelompok KKN UIN periode selanjutnya dapat membantu meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana olahraga di Desa Wargajaya. Kami berharap kekurangan-kekurangan tersebut dapat dilengkapi kelompok KKN selanjutnya, sehingga kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat dapat berjalan lebih baik dan berkesinambungan serta memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat. 4. Kepedulian terhadap kebersihan dan pembanguan desa melalui gotong-royong antar warga masih minim, sedangkan Desa Wargajaya sendiri sudah mulai banyak melakukan pembangunanpembangunan infrastruktur desa, maka dari itu sangat diharapkan untuk kelompok KKN periode yang akan datang untuk membantu dalam membangun kesadaran warga khususnya dalam gotongroyong kebersihan dan pembangunan desa.
xvi| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
PROLOG Dinamika UIN Jakarta terus bergulir mengikuti perkembangan zaman, salah satu langkah yang diambil UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah penegasan dirinya dengan motto “Knowledge, Piety, Integrity”. Makna penting dari knowledge dan integrity adalah amanah UIN Jakarta sebagai Perguruan Tinggi Islam untuk menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif, inovatif serta mampu mencapai hasil dengan tekad yang kuat dan hasil kerja yang konsisten. Sementara ‘piety’ merupakan sebuah inner quality yang menunjukkan pada kesalehan yang harus dimiliki oleh setiap civitas akademika UIN Jakarta, baik dalam bentuk kesalehan individu (hablunminallah) ataupun kesalehan sosial (hablunminannas). Salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Kuliah Kerja Nyata yang merupakan kegiatan intrakurikuler dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. KKN dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner dan lintas sektoral, dengan maksud mengembangkan kognisi dan kepekaan rasa sosial serta keterampilan mahasiswa dalam membantu proses pembangunan di masyarakat. Dengan pengertian tersebut, maka KKN merupakan suatu kegiatan terpadu antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan kata lain, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, sekaligus ikut serta mengidentifikasi dan membantu menyelesaikan masalah-masalah masyarakat di tempat pelaksanaan KKN. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler dan dilaksanakan mahasiswa dengan membentuk kelompok-kelompok peserta yang terdiri dari lintas fakultas atau gabungan dari fakultas-fakultas yang ada di lingkungan UIN Jakarta. Kegiatan KKN merupakan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa langsung terjun di tengahtengah masyarakat. Salah satu lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2016 adalah di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Kelompok 037 (Tim Lentera 2016). Lokasi KKN ini merupakan salah satu desa pertanian di Tataran Pasundan Jawa Barat. Desa xvii
Wargajaya sebagian dari anggota masyarakatnya bermata pencaharian dalam sektor pertanian dan perkebunan. Dominasi mata pencaharian lainnya adalah dalam bidang wirausaha dan pedagang. Sedangkan sisanya tersebar dalam berbagai sektor, seperti: pegawai/karyawan, tukang dan lainnya. Mengacu pada kondisi di atas, dan berdasarkan identifikasi permasalahan di masyarakat, maka fokus pada Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) adalah Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan. Konsep pemberdayaan dalam konteks pembangunan masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep kemandirian, partisipasi, jaringan kerja, dan keadilan. Pada dasarnya pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Sementara itu menurut McArdle, pemberdayaan diartikan sebagai proses pengambilan keputusan oleh orang-orang yang secara konsekuen melaksanakan keputusan tersebut. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan keharusan untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal.1 Langkah pemberdayaan yang dilakukan Kelompok 037 (Tim Lentera 2016) sebagai salah satu kelompok peserta Kuliah Kerja Nyata tahun akademik 2016 adalah melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS), yaitu pemberdayaan yang dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Dalam konteks ini, Kelompok 037 melakukan berbagai langkah kegiatan untuk mendukung terlaksananya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat melalui koordinasi dan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya baik yang berada di lingkungan wilayah Kabupaten Bogor ataupun di luar wilayah Kabupaten Bogor. Melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) sebagai salah satu strategi dalam pengabdian kepada masyarakat, Kelompok 037 (Tim Lentera 2016) berhasil melaksanakan berbagai program kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang lintas sektor dan mencakup berbagai bidang 1Hikmat, Harry, Strategi Pemberdayaan Masyarakat (Bandung: Humaniora Utama Press: 2001), h. 03-04.
xviii| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
kehidupan di masyarakat. Secara garis besar bentuk dan hasil kegiatan dikelompokkan menjadi 2 program kerja, yaitu Program Kerja Pelayanan dan Program Kerja Pemberdayaan. Program kerja pelayanan, mencakup berbagai kegiatan, antara lain: Bidang Keagamaan, meliputi: Pelayanan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Penyelenggaraan Yasin dan Tahlilan Penyelenggaraan Tabligh Akbar Bidang Pendidikan dan Pengajaran Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD Penyelenggaraan Sinema Edukasi Anak Kegiatan Pelayanan ‘Ayo Mampir’ (Pengembangan Minat dan Bakat) Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga Bidang Kesehatan dan Lingkungan Pelatihan Hidroponik Bidang Sosial dan Budaya Penyelenggaraan Bazaar Amal Penyelenggaran Santunan Penyelenggaraan HUT RI Ke-71 Program Kerja Pemberdayaan, antara lain mencakup : Bidang Kesehatan dan Lingkungan Penyelenggaraan Senam Sehat dan Jalan Pagi Penyelenggaraan Bersih-bersih Kampung (BEBEK) Bidang Sarana dan Prasarana Pembuatan Tugu Desa Renovasi Perpustakaan Desa Pengadaan Penerangan Jalan Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat Berbagai program kegiatan sebagaimana dipaparkan di atas, menunjukkan bahwa Kelompok 037 (tim Lentera 2016) telah melaksanaan Pengabdian kepada masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) dengan baik melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |xix
Keberhasilan tersebut, tentunya tidak lepas pada prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata, yaitu : Terprogram: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada rentang waktu yang telah direncanakan dengan mengacu pada pola kegiatan yang telah direncanakan. Aplikatif: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada kompetensi ilmu masing-masing peserta. Bersifat Kerja sosial: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasar pada prinsip-prinsip gotong-royong dan membantu masyarakat. Partisipatif: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip terlibat dengan masyarakat serta melibatkan masyarakat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Empowerment: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. Mitra Bersama: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip hubungan kemitraaan antara peserta dengan masyarakat lokasi Kuliah Kerja Nyata. Kami berharap, semoga aktivitas kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) dengan melalui Sinergi Pemberdayaan Masyarakat (SIBERMAS) dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata akan senantiasa terlaksana dengan baik, pada lokasi dan waktu lainnya oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Wargajaya, 17 Oktober 2016 M 16 Muharram 1438 H
Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si (Dosen Pembimbing Lapangan)
xx| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan mahasiswa dan juga cara interaksi mahasiswa dengan masyarakat beserta lingkungan sekitarnya yang lahir dari animo mahasiswa yang merasa perlu ikut serta dalam proses pembangunan. KKN muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana, merupakan salah satu motor penggerak dalam pembangunan nasional. Mahasiswa dengan memanfaatkan sebagian waktu belajarnya, keluar dari lingkungan kuliah, perpustakaan dan bekerja di lapangan untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya untuk dipratikkan langsung di masyarakat. Cikal bakal kegiatan mahasiswa terjun ke lapangan telah ada sejak dahulu, kemudian kegiatan mahasiswa lebih ditingkatkan lagi setelah pada bulan Februari 1972 terdapat anjuran dan dorongan agar mahasiswa lebih berupaya membangun desa dengan cara belajar dan bekerja dalam waktu tertentu, tinggal dan membentuk masyarakat pedesaan, memecahkan persoalan pembangunan pedesaan agar menjadi lebih maju. Kuliah Kerja Nyata ini merupakan bagian integral dalam proses pendidikan yang merupakan usaha sadar untuk menyiapkan mahasiswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan agar mau dan dapat melaksanakan perannya di masa yang akan datang, sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian KKN merupakan proses pendidikan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara melembaga langsung kepada masyarakat dengan tujuan utama membentuk sarjana-sarjana siap pakai sekaligus membantu proses pembangunan nasional. Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan suatu wadah pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan lapangan. Di samping menguasai berbagai teori yang ada serta mampu mengintegrasikan segala aspek keilmuan dan ke-Islaman sesuai dengan visi yang dijunjung oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Sejalan dengan pentingnya pendidikan serta pengetahuan sains dan teknologi yang selaras dengan aspek ke-Islamannya, maka kami mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun
1
Akademik 2016 di bawah bimbingan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) dan dosen pembimbing. Kami melihat dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini sebagai salah satu sarana untuk mengaplikasikan peran mahasiswa sebagai pencipta perubahan (creator of change). Tak lengkap jika mahasiswa hanya mendapatkan ilmu teoritis saja di bangku kuliah namun tidak dimanifestasikan ke dalam kehidupan bermasyarakat. Labelling yang sudah terlanjur melekat dalam diri seorang mahasiswa akan terkesan percuma jika tanpa ada tindakan realistis. Sebenarnya jika kita memilih untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, di situlah letak ilmu. Oleh karena itu, kami mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah Jakarta mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dengan niat mengabdikan diri demi kemajuan negeri. Desa Wargajaya merupakan desa dengan segala keberadaannya dipandang sebagai daerah terpencil, tertinggal dan terbelakang dengan disematkan berbagi atribut ketidakberdayaannya. Seperti tingginya angka pengangguran, angka kemiskinan, dan masih rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan bagi masyarakatnya, serta berbagi hal negatif lainnya yang menjadi ciri karakteristik desa. Maka dari itu, KKN Lentera 037 mengadakan program kerja sesuai kebutuhan Desa Wargajaya dan setiap program kerja yang dilaksanakan, diupayakan bekerjasama dengan Kepala Desa dan warga Desa Wargajaya. Dengan melaksanakan program kerja tersebut menunjukan bahwa mahasiswa berperan aktif dalam pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia, serta memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Untuk itu, melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini kami berusaha mendedikasikan segala kemampuan agar nantinya membawa manfaat baik untuk diri kami sendiri maupun untuk masyarakat Desa Wargajaya. Buku yang kami beri judul Wargajaya dalam Pancaran Lentera ini berisi catatan informasi mengenai Desa Wargajaya dan memori-memori pengabdian tim KKN Lentera 037. Buku ini memaparkan bagaimana kelompok KKN Lentera selama satu bulan tersebut menerangi Desa Wargajaya dengan cara berpartisipasi dalam kemajuan desa, baik melalui program pembangunan desa, kegiatan pendidikan dan pengajaran, ataupun kegiatan di bidang lainnya. Gambar sampul yang kami ambil adalah beberapa santri yang sedang membawa obor dalam acara peringatan hari 2| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
besar Islam, dengan maksud dapat merepresentasikan suasana agamis Desa Wargajaya. Berharap Lentera yang dipancarkan dapat dimaknai dengan kehadiran kami yang tak hanya sekadar menerangi, namun juga menghangatkan keharmonisan masyarakat Desa Wargajaya. Semoga buku ini dapat menginspirasi siapapun yang membaca. B. Kondisi Umum Wargajaya Desa Wargajaya adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Desa yang terletak antara 06-53798° Lintang Selatan dan 106° Bujur Timur ini memiliki luas wilayah 772,38 ha, yang terdiri dari 6 dusun dengan 16 Rukun Warga (RW) dan 43 Rukun Tetangga (RT). Keadaan sosial di Desa Wargajaya terkhusus Dusun Cigaok dan Babakan masih sangat kurang memperhatikan budaya kerja bakti dan peduli akan lingkungan yang bisa dilakukan setiap minggunya karena banyak masyarakat yang tidak menjaga lingkungan, seperti merusak fasilitas yang ada di desa. Berdasarkan data pokok desa pada bulan Mei 2016, mayoritas masyarakat Desa Wargajaya dominan bekerja sebagai petani dengan jumlah 2.068 serta jumlah pengangguran yang masih besar yaitu sebanyak 1877 orang.2 Selain itu, masih minimnya sumber pendapatan asli desa menjadi pemicu rendahnya ekonomi desa ini. Untuk itu, secara ekonomi, masyarakat Desa Wargajaya dapat dikategorikan sebagai masyarakat menengah ke bawah. Dalam hal keagamaan, masyarakat Desa Wargajaya bisa dikatakan sebagai masyarakat yang religius. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pesantren dan tempat-tempat mengaji yang menjadi pusat keagamaan. Selain itu, aktivitas masyarakat Desa Wargajaya juga tak lepas dari rutinitas keagamaan.3 C. Permasalahan Utama Desa Wargajaya Berdasarkan pendekatan problem solving yang kami lakukan di masyarakat, maka kami memperoleh gambaran umum kondisi desa. Bahwa masyarakat Desa Wargajaya merupakan masyarakat dengan basis agama (Islam) yang tinggi dan kuat, namun minim sumber daya manusia (SDM). Terdapat beberapa catatan permasalahan masyarakat Desa Wargajaya. Profil Desa Wargajaya tahun 2015, dokumen tidak dipublikasikan. Catatan Observasi Lapangan tanggal 05 Mei 2016.
2 3
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |3
Permasalahan tersebut hampir merata dalam semua bidang kehidupan. Meliputi bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik, kesehatan dan lingkungan, sarana dan prasarana serta bidang lainnya. Dalam bidang pendidikan, sebagian besar masyarakat hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), yaitu sebanyak 2.395 orang dan bekerja sebagai petani dan pedagang, bahkan masih banyak masyarakat yang tidak bekerja sehingga kesadaran akan pentingnya pendidikan sangat minim, keadaan ekonomi masyarakat sekitar yang lemah serta biaya pendidikan yang menjadi kendala cukup berat bagi Desa Wargajaya membuat pendidikan masyarakat dikesampingkan. Sehingga berdampak juga pada sumber pendapatan asli desa. Sementara itu, berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, kami mendapatkan beberapa informasi mengenai permasalahan sosial budaya dan indikasi penurunan kualitas lingkungan, yang dialami Desa Wargajaya di antaranya : a) Masih kurangnya budaya kerja bakti dan gotong-royong yang bisa dilakukan setiap minggu karena banyaknya masyarakat yang mengelola sampahnya sendiri. b) Masyarakat Desa Wargajaya kurang mempunyai rasa peduli akan lingkungan. Selain itu, pada bidang sarana dan prasarana, Desa Wargajaya termasuk desa yang memiliki sarana-prasarana publik cukup memadai, seperti kondisi jalan utama yang baik. Meski masih ada yang kurang seperti puskesmas desa dan lapangan olahraga.4 D. Profil Kelompok KKN-PpMM 037 Lentera Kelompok ini kami beri nama Lentera, akronim dari Laskar Edukasi Terangi Negeri. Lentera merupakan simbol penerang, untuk itu nama tersebut memiliki makna, bahwa kami sekelompok akademisi mempunyai harapan untuk mewujudkan misi sebagai bentuk dedikasi kami kepada negeri melalui pengabdian kami dalam bidang pendidikan dan pengajaran maupun bidang lainnya.
Catatan Observasi Lapangan tanggal 05 Mei 2016.
4
4| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Logo yang tertera dalam kelompok kami berbentuk kilatan api berwarna merah yang menggambarkan semangat membara setiap anggota kelompok KKN Lentera. Di samping itu, tulisan Lentera menggambarkan identitas kelompok, sedangkan tulisan KKN 2016 menunjukkan tahun pelaksanaan KKN-PpMM serta tulisan UIN Jakarta menunjukkan identitas universitas pelaksana KKN-PpMM. Gambar 1.1: Logo KKN Lentera
Anggota kelompok KKN Lentera berjumlah 10 orang yang terdiri atas 9 fakultas dan 10 jurusan berbeda. Berikut profil anggota KKN Lentera; Ahmad Ridho Baiquny adalah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik dalam bidang manuscript (filologi). Selain itu, ia berkompeten dalam bidang pendidikan terutama mengajar mata pelajaran agama, Bahasa Arab dan Bahsa Inggris serta memiliki keterampilan dalam bidang bisnis travel dan public speaking. Posisi ia saat ini adalah ketua kelompok. Aldinah Rosmi merupakan mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi akademik yang berhubungan dengan Komunikasi Massa terutama terkait Broadcasting Radio. Di samping itu, ia juga memiliki keterampilan mengajar, menulis berita, memanah serta mengelola event. Posisi ia saat ini adalah sekretaris kelompok. Munjiah adalah mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik yang berhubungan dengan bidang Zakat dan Wakaf. Selain itu, ia juga memiliki keterampilan public speaking. Posisi ia saat ini adalah bendahara kelompok. Shabrina Almas adalah mahasiswi Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kemampuan akademik pada bidang Ilmu Tanaman terutama untuk teknik hidroponik serta vertikultur. Ia juga memiliki keterampilan dalam hal desain dengan menggunakan aplikasi CorelDraw serta dalam hal kesenian yakni Tari Saman. Selain itu, ia juga lihai bermain badminton dan berlari.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |5
Nur Fazriah adalah mahasiswi Jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kemampuan akademik pada bidang penerjemahan terutama menerjemahkan buku atau koran. Selain itu, ia juga memiliki keterampilan mengajar membaca al-Qur’an dan Bahasa Arab. Posisi ia saat ini adalah wakil bendahara dan koordinator konsumsi kelompok. Ade Andriana adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang Pengajaran Pendidikan terutama Metode Mengajar. Di samping itu, ia juga memiliki keterampilan mengajar, melatih pramuka serta mahir mendesain grafis. Rahmat Ivan Shabriansyah. Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum ini memiliki beberapa kompetensi akademik, di antaranya; Penulisan Hukum seperti Legal Drafting serta gemar mengkaji ilmu di bidang negosiasi, salah satunya arbitrase. Selain itu, ia juga memiliki keterampilan memainkan alat musik dan sudah terbiasa menjadi pengisi acara dalam acara pementasan musik, menjadi music trainer dan music director. Fauzan Romadhian Khairi adalah Mahasiswa Jurusan Dirasat Islamiyyah Fakultas Dirasat Islamiyyah. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang Analisis Fikih Kontemporer terutama kajian Iqtishad Islamiyyah (Syaria Economic). Di samping itu, ia juga memiliki keterampilan berbisnis dan manajerial. Iqbal Sahid Umar adalah mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki kompetensi akademik di bidang Ilmu Hadits. Di samping itu, Iqbal mempunyai keterampilan dalam bidang desain grafis, mengatur sound system, bermain musik, menyanyi dan memperbaiki komputer baik hardware maupun software. Muhammad Ahsanu Amala adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang Sosial Ekonomi dan Budaya. Sementara itu, ia juga memiliki keterampilan memasak masakan kuliner nusantara dan western. E.
Fokus atau Prioritas Program Berdasarkan hasil survei tim KKN Lentera terkait permasalahan Desa Wargajaya, sebagaimana telah dipaparkan pada pembahasan permasalahan desa (sub bab C), terdapat 8 (delapan) bidang permasalahan, yaitu: 1) Bidang Keagamaan; 2) Bidang Pendidikan dan Pengajaran; 3) Bidang
6| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Ekonomi; 4) Bidang Kesehatan dan Lingkungan; 5) Bidang Sosial dan Budaya; 6) Bidang Administratif; 7) Bidang Pemuda dan Olahraga; dan 8) Bidang Sarana dan Prasarana. Sementara itu, kompetensi anggota kelompok KKN Lentera hanya dapat melakukan pengabdian pada 5 (lima) bidang saja, yaitu: 1) Bidang Keagamaan; 2) Bidang Pendidikan dan Pengajaran; 3) Bidang Kesehatan dan Lingkungan; 4) Bidang Sosial dan Budaya; dan 5) Bidang Sarana dan Prasarana. Kegiatan-kegiatan yang kami agendakan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupa kegiatan pelayanan dan pemberdayaan yang sangat erat kaitannya dengan kegiatan edukatif dan produktif yang positif dari lima sektor yang penting tersebut. Berikut merupakan rincian prioritas program yang dicanangkan. Tabel 1. 1: Fokus Permasalahan dan Prioritas Program
Fokus
Prioritas Program dan Kegiatan
Permasalahan Wargajaya Cinta Islam Bidang Keagamaan
Kegiatan Pelayanan TPA Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil Penyelenggaraan Tabligh Akbar Edukasi untuk Wargajaya
Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD Sinema Edukasi Anak Kegiatan Pelayanan Ayo Mampir (Pengembangan minat dan bakat siswa) Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga
Bidang Kesehatan dan
Cilung Sehat (Cinta Lingkungan Sehat) Penyelenggaraan
Ayo
Menanam
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |7
(Pelatihan Hidroponik) Lingkungan
Penyelenggaraan Bersih-bersih Kampung (BEBEK) Penyelenggaraan Senam Sehat dan Jalan Pagi
Charity for Humanity Penyelenggaraan Bazaar Amal
Bidang Sosial dan Budaya
Penyelenggaraan Lentera Charity (Santunan) PERAK (Pesta Rakyat) Penyelenggaraan HUT RI ke-71 Wargajaya Berhias Pembangunan Tugu Desa
Bidang Sarana dan
Renovasi Perpustakaan Desa
Prasarana
Pengadaan Penerangan Jalan Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat
F. Sasaran dan Target Berdasarkan program kerja yang telah disusun, berikut sasaran dan target setiap programnya: Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program
No. Kegiatan Kegiatan Pelayanan 1. TPA
Sasaran Anak-anak dan remaja di Desa Wargajaya
8| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Target 20 anak dan remaja di Dusun Babakan, Dusun Cigaok Lebak dan Cigaok Tonggoh Desa Wargajaya mendapatkan pengajaran tentang cara membaca alQur’an yang baik dan
2.
Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil
Warga (Bapakbapak) Desa Wargajaya
3.
Penyelenggaraan Tabligh Akbar
Warga Desa Wargajaya
4.
Pelayanan Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD
Guru-guru SDN Ciangger
5.
Penyelenggaraan Sinema Edukasi Anak
Anak-anak dan remaja Desa Wargajaya
6.
Kegiatan Pelayanan Ayo Mampir
Anak-anak dan remaja Desa Wargajaya
benar sesuai kaidah. 50 warga Dusun Babakan dan Cigaok Desa Wargajaya berpartisipasi dalam pembacaan Surat Yasin dan Tahlil bersama. 100 orang warga Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan. 4 Orang guru SDN Ciangger 01 dan 03 terbantu dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. 50 anak-anak dan remaja Desa Wargajaya, khususnya Dusun Babakan dan Dusun Cigaok mendapat tayangan film edukasi. 30 anak dan remaja Desa Wargajaya, khususnya Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan pengajaran dan pelatihan untuk mengembangkan minat dan bakatnya serta memperoleh bimbingan belajar di luar jam sekolah
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |9
7.
Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga
Guru pramuka SDN Ciangger 01
8.
Pelatihan Hidroponik
Siswa dan siswi SMP Islam Baitul Ilmi
9.
Penyelenggaraan Bersih-bersih Kampung (BEBEK)
Warga Dusun Cigaok dan Dusun Babakan
10.
Penyelenggaraan Senam Sehat dan Jalan Pagi
Warga Desa Wargajaya
11.
Penyelenggaraan Bazaar Amal
Warga Desa Wargajaya
10| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
formal. 2 orang guru pramuka terbantu dalam melatih siswa dan siswi kelas VI SDN Ciangger 01 untuk baris berbaris dan mengenal sandi-sandi. 25 siswa dan siswi kelas IX SMP Islam Baitul Ilmi mendapatkan pelatihan cara menanam tanaman menggunakan media air dengan memanfaatkan botol plastik bekas. 20 orang warga Dusun Cigaok dan Babakan berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan. 30 warga Desa Wargajaya, khususnya warga Dusun Cigaok dan Babakan berpartisipasi melakukan olahraga senam. 100 orang warga Desa Wargajaya berpartisipasi membeli barang-barang bazaar untuk kegiatan santunan.
12.
Penyelenggaraan Santunan
13.
Penyelenggaraan HUT RI
14.
Pembangunan Tugu Desa
15.
Renovasi Perpustakaan Desa
16.
Pengadaan Penerangan Jalan
17.
Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat
Anak yatim dan Dhuafa di Dusun Babakan dan Cigaok
40 anak yatim dan dhuafa binaan TPA di Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan santunan. Warga Desa 100 Warga desa Wargajaya terbantu dalam penyelenggaran perlombaan HUT RI ke 71. Tugu pembatas 2 tugu pembatas desa desa dibangun di perbatasan Desa Wargajaya dan Desa Cigudeg. Perpustakaan 1 perpustakaan Desa Desa (Rumah Wargajaya direnovasi Pintar) di Desa dan mendapatkan Wargajaya tambahan koleksi buku. Jalan utama di 8 lokasi jalan utama di Dusun Cigaok Dusun Babakan dan Tonggoh, Cigaok Cigaok mendapatkan Lebak dan sarana penerangan Babakan. jalan. Masjid dan Masjid Al-Mukhlisin mushalla di Dusun Dusun Babakan, Cigaok Tonggoh, Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok Cigaok Lebak Tonggoh dan Masjid dan Babakan Nurul Abidin Dusun Cigaok Lebak, mendapatkan satu unit jadwal waktu shalat.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |11
G. Jadwal Pelaksanaan Program Agenda pelaksanaan program KKN terbagi dalam tiga tahapan, yang pertama adalah Pra-KKN-PpMM 2016, yang kedua adalah Implementasi Program di Lokasi KKN, dan yang ketiga adalah Penyusunan Laporan dan Evaluasi Program. Adapun serangkaian penjelasannya diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : 1. Pra-KKN-PpMM 2016 (April-Juli 2016) Jadwal kegiatan pra-KKN-PpMM Lentera 037 adalah sebagai berikut: Tabel 1.3: Jadwal Pra-KKN PpMM 2016
No. 1. 2. 3. 4.
5.
Uraian Kegiatan Pembentukan Kelompok Pembekalan Penyusunan Proposal Survei Lokasi KKN
Pelepasan Peserta KKN-PpMM 2016
Waktu 13 April 2016 13 April 2016 25 Mei-24 Juni 2016 05 Mei 2016 31 Mei 2016 12 Juli 2016 25 Juli 2016
2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli–25 Agustus 2016) Jadwal Kegiatan pelaksanaan program KKN-PpMM Lentera 037 adalah sebagai berikut: Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN
No. 1. 2. 3. 4. 5.
6.
Uraian Kegiatan Pembukaan di Lokasi KKN Pengenalan Lokasi dan Masyarakat Pembukaan di Kecamatan Implementasi Program Kunjungan Dosen Pembimbing
Penutupan
12| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Waktu 26 Juli 2016 26-27 Juli 2016 29 Juli 2016 26 Juli-25 Agustus 2016 10 Agustus 2016 12 Agustus 2016 22 Agustus 2016 24 Agustus 2016
3. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember 2016) Jadwal kegiatan pelaporan dan evaluasi program KKN Lentera 037 adalah sebagai berikut: Tabel 1.5: Jadwal Laporan dan Evaluasi
No. Uraian Kegiatan Waktu Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN- 1 September – 15 Oktober 1. PpMM 2016 2016 Penyelesaian dan Pengunggahan Film 26 Agustus – 31 Oktober 2. Dokumenter 2016 Pengesahan dan Penerbitan Buku 30 Maret 2017 3. Laporan Pengiriman Buku Laporan Hasil KKN4. PpMM 2016 H. Pendanaan Berikut adalah rincian pendanaan yang telah kami himpun untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN): Tabel 1.6: Pendanaan KKN Lentera 037
No. Uraian Asal Dana 1. Kontribusi Anggota Kelompok KKN Lentera 037 @Rp800.000,2. Uang Kas Anggota 3. Dana Penyertaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016) Total
Jumlah Rp8.000.000,Rp1.000.000,Rp5.000.000,Rp14.000.000,-
I. Sistematika Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM ini disusun berdasarkan buku “Panduan Penyusunan Buku Laporan KKN-PpMM 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” dengan sistematika yang terbagi dalam tujuh bagian. Bagian pertama adalah Prolog. Prolog tersebut berisi refleksi Dosen Pembimbing selaku Editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait, agar program selanjutnya berjalan lebih baik. Bagian berikutnya adalah Bab I, Pendahuluan. Bagian tersebut berisi tentang gambaran secara umum kegiatan KKN-PpMM tahun 2016 ini, mulai dari perencanaan, waktu pelaksanaan hingga masalah pendanaan.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |13
Selanjutnya bagian ketiga adalah Bab II, yaitu Metode Pelaksanaan Program. Bagian tersebut berisi metode-metode yang relevan digunakan untuk memecahkan permasalahan di suatu komunitas/masyarakat desa. Tujuannya adalah agar mudah memetakan ataupun membuat program yang sesuai dengan kondisi masyarakat desa setempat. Kemudian bagian keempat adalah Bab III, yakni Kondisi Wilayah Desa Wargajaya Kecamatan Cigudeg. Dalam bagian ini dijelaskan mengenai gambaran kondisi Desa Wargajaya terkait sejarah, letak geografis, struktur penduduk serta sarana dan prasarana yang ada di desa tersebut. Hal ini bertujuan agar pembaca maupun pelaksana KKN tahun berikutnya mendapat gambaran tentang kondisi desa. Bagian kelima adalah Bab IV, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan Desa Wargajaya. Bagian ini berisi penjabaran kegiatan pemberdayaan maupun pelayanan yang dilakukan anggota KKN. Diawali dengan matrik SWOT, guna mengenali permasalahan yang ada, sehingga tepat jika akan mengadakan suatu program/kegiatan. Bagian keenam adalah Bab V, Penutup. Berisi kesimpulan terkait laporan pelaksanaan KKN-PpMM yang dijalankan selama sebulan, serta rekomendasi. Di mana rekomendasi berisi pesan pelaksana KKN-PpMM tahun 2016 dan bertujuan sebagai acuan pelaksanaan KKN tahun berikutnya. Bagian terakhir adalah Epilog. Berisi tentang kesan dan pesan Warga desa dan anggota KKN-PpMM tahun 2016 terkait pelaksanaan KKN selama satu bulan. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada pembaca melalui cerita pengabdian.
14| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial Salah satu upaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, komunitas) guna meningkatkan kesejahteraan, yaitu melalui metode intervensi sosial. Di mana metode ini akan memfungsikan kembali fungsi sosial dalam masyarakat. Intervensi merupakan tata cara yang digunakan saat membantu individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan pada ketahanan sosial yang mereka hadapi. Isbandi dalam bukunya, menyamakan istilah intervensi sosial dengan sebutan Perubahan Sosial Terencana. Istilah tersebut dimaknai oleh Isbandi dengan cara untuk memperbaiki kondisi sosial yang ada di masyarakat, mulai dari individu, keluarga, kelompok kecil maupun masyarakat. Sementara terminologi intervensi yang banyak digunakan di Indonesia pada dasa warsa 1970-1990-an adalah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.5 1. Perubahan Sosial Terencana di Level Komunitas Sebagaimana yang dikutip Isbandi, Glen mengemukakan beberapa model intervensi dalam praktik pada level Komunitas (Community Practice) yang mengacu pada model intervensi: community development (pengembangan masyarakat); community action (aksi komunitas); dan community services approach (pendekatan pelayanan masyarakat) Sedangkan menurut Rothman, model Intervensi Komunitas terdiri atas: locality development (pengembangan komunitas lokal); social action (aksi sosial); dan social planinng/policy (perencanaan sosial dan kebijakan sosial). Model intervensi di atas merupakan model intervensi perencanaan sosial dan kebijakan sosial yang diarahkan pada upaya merubah Isbandi Rukminto Adi, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar pada Beberapa Pengertian dan Pokok Bahasan (Depok: FISIP UI Press, 2005), h. 165. 5
15
masyarakat pada tingkatan yang lebih luas, misalnya di tingkat provinsi, regional ataupun nasional. Sedangkan model intervensi aksi sosial dan pengembangan masyarakat lokal, lebih mengarah pada intervensi tingkat komunitas lokal. Sementara Isbandi mengutip Popple, yang menggambarkan model intervensi pada level Komunitas (Community Work) dengan pembagian yang berbeda, antara lain: Community care (pendekatan pelayanan komunitas); Community organization (pengorganisasian masyarakat); Community development (pengembangan masyarakat); Social/community planning (perencanaan komunitas dan perencanaan sosial); Community education (pendidikan komunitas); Community action (aksi komunitas); Di antara berbagai macam model intervensi di atas, model intervensi yang terkait dengan model intervensi pada level komunitas lokal adalah model intervensi pengembangan masyarakat dan pendekatan pelayanan masyarakat.6 Model ini digunakan juga oleh Kelompok KKN 037 dalam pelaksanaan KKN-PpMM ini. 2. Strategi Intervensi 1) Pendekatan Direktif (Instruktif) Pendekatan ini dilakukan berlandaskan asumsi bahwa community worker mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang baik untuk masyarakat. Peran community worker dalam pendekatan ini bersifat lebih dominan, mengingat pemrakarsa kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan lebih banyak berasal dari community worker. Community worker juga menetapkan apa yang sekiranya baik dan buruk bagi masyarakat, cara-cara apa saja yang sekiranya perlu dilakukan untuk memperbaikinya, kemudian selanjutnya menyediakan sarana yang diperlukan untuk perbaikan tersebut. Banyak hasil yang diperoleh melalui pendekatan ini, namun hasil yang didapat lebih terkait dengan tujuan Isbandi Rukminto Adi, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar pada Beberapa Pengertian dan Pokok Bahasan (Depok: FISIP UI Press, 2005), h. 166. 6
16| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
jangka pendek dan umumnya bersifat pencapaian secara fisik. Pendekatan ini menjadi kurang efektif untuk mencapai hal-hal yang sifatnya jangka panjang ataupun perubahan mendasar yang berkaitan dengan perilaku seseorang. Maka diperlukan adanya perubahan pengetahuan (knowledge), keyakinan (belief), sikap (attitude), dan niat (intention) individu sebelum terjadinya perubahan perilaku yang nyata (overt behaviour). Akibat dari penggunaan pendekatan ini adalah, kesempatan memperoleh pengalaman belajar dari masyarakat cenderung minim, sementara bagi masyarakat akan sangat bergantung terhadap kehadiran community worker sebagai agen perubahan. 2) Pendekatan Non-Direktif (Partisipatif) Berbeda dengan pendekatan direktif, pendekatan non-direksi ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat mengetahui apa yang mereka butuhkan dan dirasa baik untuk mereka. Community worker tidak menempatkan diri sebagai orang yang menetapkan apa yang baik ataupun buruk bagi suatu masyarakat. Pemeran utama dalam perubahan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri, sementara community worker lebih berifat menggali dan mengembangkan potensi masyarakat. Masyarakat berkesempatan penuh untuk dalam penentuan cara-cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Singkatnya, peran community worker dalam pendekatan ini adalah sebagai katalisator, yakni pemercepat perubahan yang membantu mempercepat terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat. 3. Tahapan Intervensi 1) Tahap Persiapan (Engagement) Tahap ini meliputi persiapan petugas dan persiapan lapangan. Persiapan petugas, dalam hal ini tenaga pemberdaya masyarakat yang bisa juga dilakukan oleh community worker untuk menyamakan persepsi antar tim terkait pendekatan yang akan dipilih dalam melakukan pengembangan masyarakat. Sedangkan persiapan lapangan, merupakan prasyarat suksesnya
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |17
2)
3)
4)
5)
6)
7)
suatu program Intervensi Komunitas di tingkat lokal, yang pada dasarnya dilakukan non-direktif. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan secara formal maupun informal. Tahap Pengkajian (Assessment) Proses ini dapat dilakukan secara individual melalui tokoh-tokoh masyarakat (key-person), tetapi dapat juga melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pada tahap ini, petugas mengidentifikasi masalah serta sumber daya yang dimiliki klien. Tahap Perencanaan Alternatif Program Dalam tahap ini, community worker secara partisipatif melibatkan warga untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Di sini, masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan. Tahap Pemformulasian Rencana Aksi Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal pihak penyandang dana. Tahap Pelaksanaan Program Tahap ini merupakan tahap paling penting dalam program pemberdayaan mayarakat. Dalam upaya melaksanakan program pengembangan masyarakat, peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Tahap Evaluasi Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program pengembangan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Tahap Terminasi Tahap ini merupakan tahap ‘pemutusan’ hubungan secara formal dengan komunitas sasaran.7
Isbandi Rukminto Adi, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar pada Beberapa Pengertian dan Pokok Bahasan (Depok: FISIP UI Press, 2005), h. 174-186. 7
18| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat Pada dasarnya upaya pembangunan di tingkat komunitas memfokuskan pada pemberdayaan warga komunitas dengan melakukan power sharing agar masyarakat memiliki kemampuan dan kesetaraan dengan beragam stakeholder lainnya. Oleh karena itu, semua stakeholder sebagai pelaku perubahan dalam proses pembangunan berupaya memberdayakan warga komunitas pada tingkat individu, keluarga, kelompok sosial, ataupun komunitas guna mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai suatu gerakan sosial, suatu proses, suatu metode, dan suatu program. Rothman (1970) menyatakan bahwa dengan mempertimbangkan berbagai cara, maka pendekatan-pendekatan untuk pengembangan masyarakat dapat diklasifikasikan. Terdapat tiga klasifikasi utama pangembangan masyarakat menurutnya, yaitu: (1) pengembangan lokalitas (locality development); (2) perencanaan sosial (social planning); (3) aksi sosial (social action). Pengembangan masyarakat dapat dinyatakan sebagai pembangunan alternatif yang komprehensif dan berbasis komunitas. Meski demikian, dari segi tujuan, beberapa praktisi pengembangan masyarakat dapat menunjukkan adanya pendekatan-pendekatan yang bersifat spesifik dan multi-objective dalam satu kali pelaksanaan. Berikut merupakan beberapa pendekatan pengembangan yang pernah dilakukan: 1. Pendekatan Komunitas (The Community Approach) Dalam pendekatan ini, komunitas diartikan sebagai kumpulan individu yang masih memiliki tingkat kepedulian dan interaksi antar anggota masyarakat yang menempati suatu wilayah yang relatif kecil (lokalitas) dengan batas-batas yang jelas. Asumsi yang digunakan meliputi: (1) perhatian warga komunitas pada upaya-upaya perubahan; (2) keberhasilan pengembangan masyarakat berkorelasi dengan derajat atau peluang warga komunitas untuk berpartisipasi; (3) isu dan masalah di tingkat komunitas dapat dipecahkan berlandaskan pada kebutuhan warga komunitas; (4) pendekatan holistik penting dalam pengembangan komunitas karena keterkaitan antar masalah dan isu-isu komunitas. Pendekatan komunitas merupakan pendekatan yang sering dipergunakan dalam pengembangan masyarakat.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |19
2. Pendekatan Kemandirian Informasi (The Information Self-Help Approach) Dalam pendekatan ini, komunitas adalah entitas otonom yang meliputi aspek lokalitas, stuktur kultur, dan ekologis. Komunitas di sini dikonseptualisasikan sebagai arus sistematis yang meneruskan, mengelilingi, dan melanjutkan setelah kemandirian informasi terjadi. Pada pendekatan ini, beragam informasi dimanfaatkan oleh partisipan yang berpengetahuan dalam kehidupan komunitas sehingga dapat menciptakan perbedaan arahan dan kualitas hidup. 3. Pendekatan Pemecahan Masalah (The Problem-Solving Approach) Komunitas dalam pendekatan ini menekankan pada tiga elemen, yakni: kolektivitas masyarakat, lokasi geografis dan pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan ini guna pengembangan komunitas antara lain: (1) Pendekatan ini memandang manusia sebagai makhluk rasional; (2) manusia dan komunitasnya mampu menggabungkan masalah-masalah dan mencari solusi untuk kepentingan warga komunitas; (3) keberhasilan pendekatan ini bergantung pada ketersediaan dan kemampuan peneliti, penyebaran informasi, keahlian, dan kemampuan organisasi. Pendekatan Demonstrasi (The Demonstration Approach) Dalam pendekatan ini, komunitas dipahami sebagai sekelompok orang yang memiliki kesamaan permasalahan. Pengembangan komunitas dalam pendekatan ini merupakan suatu proses pengkajian dan pengambilan keputusan kelompok untuk mencapai kesejahteraan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. 4. Pendekatan Eksperimen (The Experimental Approach) Pendekatan eksperimental adalah penerapan pengalaman komunitas lain yang tidak diketahui bagaimana hasilnya, dalam komunitas sendiri dengan harapan dapat melihat bagaimana hasilnya. 5. Pendekatan Konflik-Kekuatan (The Power-Conflict Approach) Pendekatan ini memandang komunitas sebagai suatu interaksi komponen yang kompleks dan antar komponen saling
20| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
memengaruhi dari sektor privat dan publik pada waktu dan situasi berbeda memiliki perbedaan kapasitas dalam kekuasaan.8
8 Nasdian, Predian Tonny. Pengembangan Masyarakat , Cet. 2 (Jakarta: Departeman Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), h. 61-83.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |21
“Bagi saya, pengabdian adalah mampu memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat sesuai dengan apa yang sudah kita pelajari dan dapatkan di kampus, yang bukan hanya sekadar memberi tetapi bersama-sama membangun sebuah peradaban yang lebih baik.” -Munjiah-
22| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
BAB III KONDISI WILAYAH DESA WARGAJAYA KECAMATAN CIGUDEG A. Sejarah Singkat Desa Wargajaya Desa Wargajaya merupakan bagian dari salah satu desa di lingkup Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pada awalnya Kecamatan Cigudeg hanya memiliki satu desa yaitu Desa Cigudeg. Setelah beberapa tahun pascakemerdekaan Indonesia, Desa Cigudeg mengalami pemekaran, yang tadinya satu desa, dimekarkan menjadi dua desa yakni Desa Cigudeg dan Desa Wargajaya. Pemekaran tersebut didasarkan pada instruksi dari Bupati Bogor mengingat luasnya wilayah dan kepadatan penduduk, yang mengakibatkan hambatan dalam urusan administrasi kependudukan dan pertanahan. Setelah Desa Wargajaya memisahkan diri dari Desa Cigudeg, mulailah dibentuk pemerintahan desa dengan pemilihan Jaro/Kepala Desa yang dipilih oleh masyarakat desa yang pada saat itu belum mendapat legalitas dari pemerintah. Desa yang mulanya Dusun Ciangger ini dimekarkan pada tahun 1989. Pada saat itu, masyarakat melakukan musyawarah yang dipimpin langsung oleh KH. Mad Achsan, selaku kepala desa yang tengah menjabat kala itu. Akhirnya musyawarah tersebut berhasil mencetuskan sebuah nama desa. Pada awalnya desa tersebut diberi nama Margajaya, namun karena dirasa kurang sesuai akhirnya sepakat menjadi Wargajaya, mengingat marga berarti jalan sedangkan warga berarti masyarakat.9 Menurut para tokoh masyarakat, Desa Wargajaya sangat terkenal dengan suasana religiusnya, karena Desa Wargajaya menjadi pusat pengajian-pengajian besar yang diadakan oleh Kecamatan Cigudeg bahkan seluruh kecamatan di Bogor Barat. Selain terkenal dengan pengajiannya, Desa Wargajaya juga terkenal dengan pertaniannya. Konon katanya, Desa Wargajaya merupakan pusat pertanian terbesar di Kecamatan Cigudeg dan juga terkenal dengan kelompok buruh taninya. Seiring berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, kelompok buruh tani terkikis dan hampir tidak aktif dikarenakan kurang perhatiannya dari bergilirnya pergantian kepala desa.10
9
Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Cigudeg Periode 1989, KH. Mad Achsan, 24 Agustus 2016. 10 Fitriana, dkk., BAB III, Kondisi Wilayah Pengabdian,” dalam Ade Abdul Hak, Membangun dan Mencerdaskan Masyarakat Desa Wargajaya Untuk Kehidupan yang lebih Baik
23
Kini Desa Wargajaya yang terdiri atas enam dusun ini dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Eman Suryatman. Enam dusun tersebut adalah Dusun Pasir Angin, Dusun Ciangger, Dusun Sabrang, Dusun Cigaok, Dusun Babakan dan Dusun Cijapuh. B. Letak Geografis Desa Wargajaya Terletak antara 06-53798 Lintang Selatan dan 106 Bujur Timur, dengan luas wilayah 772,38 ha, yang terdiri dari 6 Dusun dengan 16 Rukun Warga (RW) dan 43 Rukun Tetangga (RT). Desa Wargajaya memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut : Tabel 3. 1: Batas Wilayah Administrasi Desa Wargajaya
Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat
Desa Cintamanik, Kecamatan Cigudeg Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg Desa Bunar, Kecamatan Cigudeg
Gambar 3.1: Suasana Desa Wargajaya
Jarak dan waktu tempuh Desa Wargajaya Kecamatan Cigudeg ke Ibu Kota Kecamatan, Ibu Kota Kabupaten, Ibu Kota Provinsi, Ibu Kota Negara dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut : Ibu Kota Kecamatan Cigudeg : 2,8 Km Waktu Tempuh : 10 menit Ibu Kota Kabupaten Bogor : 60 Km Waktu Tempuh : 130 menit Ibu Kota Provinsi Jawa Barat : 156 Km Waktu Tempuh : 5 Jam Ibu Kota Negara RI : 96 Km Waktu Tempuh : 3 Jam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 64 Km Waktu Tempuh : 2 Jam
(Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 21-22.
24| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Gambar 3.2: Peta Desa Wargajaya
C. Struktur Penduduk Desa Wargajaya Berikut ini adalah struktur penduduk Desa Wargajaya yang diambil dari data monografi Desa Wargajaya tahun 2015, yang terbagi berdasarkan beberapa kategori: 1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk Desa Wargajaya sampai dengan akhir 2015, tercatat seluruhnya berjumlah 6.597 Jiwa. Didominasi oleh penduduk laki-laki yang berjumlah 3.395 Jiwa dan 3.202 penduduk perempuan, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.310 KK. Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan
Jumlah Penduduk (Jiwa) 3.395 2.202
2. Keadaan Penduduk Menurut Agama Masyarakat Desa Wargajaya merupakan masyarakat yang religius, terbukti dengan kegiatan keagamaannya yang masih kental. Menurut data monografi Desa Wargajaya yang terakhir diperbaharui pada Desember 2015, 100% penduduk Desa Wargajaya beragama Islam. 3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencahariaan Berdasarkan data monografi desa pada bulan Desember 2015, mayoritas masyarakat Desa Wargajaya dominan bekerja sebagai petani dengan jumlah 2.068 Orang, serta jumlah pengangguran yang masih besar Wargajaya dalam Pancaran Lentera |25
yaitu sebanyak 1.877 Jiwa. Secara rinci jenis mata pencaharian Desa Wargajaya adalah sebagai berikut: Tabel 3.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata Pencaharian Pokok Petani Pedagang Pegawai Negeri Sipil TNI/Polri Wirausaha Pengemudi Bidan Dukun Bayi Terlatih Pengrajin Buruh; a. industri b. Bangunan c. Pertambangan d. Perkebunan Pensiunan
Jumlah Penduduk (Orang) 2.068 186 12 02 124 165 03 05 22 120 46 02 65 07
4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Berdasarkan data yang tercatat di Desa Wargajaya, sebagian besar masyarakat Desa Wargajaya hanya lulusan SD, yakni sebanyak 2.395 Orang. Untuk lebih rinci, berikut klasifikasi tingkat pendidikan masyarakat Desa Wargajaya. Tabel 3.4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Buta Huruf Tidak/Belum Sekolah Tidak Tamat SD / Sederajat Tamat SD/Sederajat Tamat SLTP / Sederajat Tamat SLTA /Sederajat Tamat Akademi DI, DII Tamat SI-S3
26| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Jumlah Penduduk (Orang) 44 964 113 2.395 639 215 23 10
D. Sarana dan Prasarana Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Wargajaya secara garis besar adalah sebagai berikut: a. Sarana Keagamaan Tabel 3.5: Sarana Keagamaan
Sarana Masjid
Mushalla Majelis Taklim
Jumlah (Buah) 07 07 09
Gambar 3.3: Foto Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok
Gambar 3.4: Foto Mushalla Dusun Pasir Angin
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |27
b. Sarana Pemerintahan Tabel 3.6: Sarana Pemerintahan
Sarana Kantor Kepala Desa Kantor UPTD
Jumlah (Buah) 01 -
Gambar 3.5: Kantor Desa Wargajaya
c. Prasarana Pendidikan Tabel 3.7: Prasarana Pendidikan
Sarana Taman Kanak-Kanak/ PAUD Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah SMP Negeri SMP Terbuka SMA/SMK/Sederajat Perguruan Tinggi
28| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Jumlah (Buah) 04 03 01 01 -
Gambar 3.6: Sekolah Dasar Negeri Ciangger 03
d. Prasarana Kesehatan Tabel 3.8: Prasarana Kesehatan
Sarana Poliklinik Rumah Bersalin Puskemas Pembantu Posyandu Apotek
Jumlah (Buah) 01 06 -
. e. Prasarana Pertanian dan Pengairan Tabel 3.9: Prasarana Pertanian dan Pengairan
Prasarana Sawah Irigasi Bendungan Sungai/ Kali Mata Air
Jumlah (Buah) 05 12 06 20
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |29
Gambar 3.8: Sawah Irigasi DesaWargajaya
Gambar 3.7: Sungai Desa Wargajaya
f. Prasarana Perhubungan Tabel 3.10: Prasarana Perhubungan
Prasarana Jalan Beton Jalan Hotmik Jalan Aspal Jalan Pengerasan Jalan Tanah Jembatan; a. Beton b. Gantung c. Kayu
Gambar 3.9: Jalan Hotmik
30| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Satuan 5 Km 2,5 Km 2,5 Km 1 Km 1 Km 07 02 02
Gambar 3. 10: Jalan Aspal
E. Prasarana Perekonomian Tabel 3.11: Prasarana Perekonomian
Prasarana Koperasi Simpan Pinjam Toko Warung Kios
Jumlah (buah) 01 05 26 11
F. Fasilitas Umum Tabel 3.12: Fasilitas Umum
Sarana Lapangan Sepak Bola Lapangan Tenis Meja Perpustakaan Desa
Gambar 3.11: Lapangan Dusun Babakan Desa Wargajaya
Jumlah (Buah) 02 01 01
Gambar 3.10: Lapangan Dusun Pasir Angin Desa Wargajaya
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |31
“Semua kisah yang kami lewati bersama walau sesaat, hanya sebulan, namun sarat dengan pelajaran yang bisa dipetik sebagai barometer dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.” -Fauzan Romadhian Khairi-
32| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DESA WARGAJAYA A. Kerangka Pemecahan Masalah Untuk mencari pemecahan masalah di lokasi KKN, perlu dilakukan identifikasi faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi terwujudnya sebuah program/kegiatan agar sesuai dengan permasalahan yang ada di desa tersebut. Dalam hal ini tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) menggunakan participant observation dengan metode identifikasi pada potensi masyarakat melalui analisis SWOT. Berikut akan dijelaskan dalam matrik SWOT: 1. Matrik SWOT Bidang Keagamaan Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Keagamaan
Matrik SWOT 01. Bidang Keagamaan
STRENGTH (S) Internal
Eksternal
1. Masyarakat Desa Wargajaya memiliki kebiasaan atau kultur yang baik dalam bidang religiusitas. 2. Masyarakat Desa Wargajaya memiliki antusiasme yang tinggi tehadap kegiatan-kegiatan keagamaan. 3. Banyaknya kuantitas tokoh agama yang ada di Desa Wargajaya. 4. Adanya beberapa kegiatan keagamaan rutin (pengajian) yang diselenggarakan di tingkat dusun sampai tingkat desa. 5. Sarana dan prasarana dalam kegiatan pendidikan al-Qur’an dan agama Islam
33
WEAKNESS (W) 1. Masih terlihat kurangnya kepedulian pemuda dan pemudi desa terhadap kegiatan keagamaan rutin (pengajian kitab kuning). 2. Kurang aktifnya remaja masjid dalam pengadaan acara keagamaan lain, semisal peringatan hari besar Islam. 3. Animo warga belum menyeluruh, dalam artian jumlah yang hadir dalam pengajian belum banyak dan
memadai. 6. Tidak adanya perdebatan masalah agama yang mengganggu keharmonisan desa. 7. Support dari kepala desa dan pejabat desa lain terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan di Desa Wargajaya. 8. Banyaknya lembaga agama seperti pesantren dan madrasah.
OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI (SO)
1. Adanya 1. Mengadakan program kerja dukungan yang hampir serupa dengan dari peserta rutinitas keagamaan KKN yang masyarakat Desa Wargajaya, memiliki dengan pembawaan yang kompetensi berbeda, yakni lebih kreatif, baik dalam menarik sehingga bisa bidang meningkatkan animo keagamaan. masyarakat untuk mengikuti 2. Adanya kegiatan keagamaan. bantuan yang diterima dari para dermawan yang mempermudah jalannya kegiatan. THREATHS STRATEGI (ST)
(T) 1. Adanya acara 1. Mengadakan program kerja hiburan yang yang berkaitan dengan 34| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
didominasi oleh orang tua.
STRATEGI (WO) 1. Pemberdayaan masyarakat khususnya pemuda dan pemudi untuk lebih melek terhadap kegiatan keagamaan yang menjadi pondasi dasar yang dimiliki Desa Wargajaya. Serta pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pendidikan al-Qur’an dan agama Islam.
STRATEGI (WT) 1. Terjun langsung dan memberikan motivasi
tidak keagamaan yang dikemas kepada anak-anak sebernuansa lebih kreatif dengan target bagai generasi muda agamis, semiyang lebih luas dan dalam sa- untuk menghindari sal dangdutu waktu serta tempat yang pengaruh dari luar tan, persama. Selanjutnya, mencipsebagai ancaman yang tandingan takan proses belajar yang bisa melalaikan meresepak bola, lebih menarik dengan meka dalam keikutdll. manfaatkan media sertaannya di bidang 2. Kehadiran elektronik. keagamaan. perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, seperti televisi, internet dan media elektronik lainnya. Pada matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program : Wargajaya Cinta Islam dengan kegiatan; Pengajaran TPA, Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil dan Penyelenggaraan Tabligh Akbar. 2.
Matrik SWOT Bidang Pendidikan dan Pengajaran Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Matrik SWOT 02. Bidang Pendidikan Dan Pengajaran
STRENGTH (S) Internal
1. Letak sekolah yang strategis (dekat dengan perpustakaan desa, lapangan olahraga, kantor desa, dll).
WEAKNESS (W) 1. Tata kelola kelas kurang menarik. 2. Kurangnya tenaga kerja pendidik
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |35
Eksternal
OPPORTUNITIES (O) 1. Keberadaan anggota KKN yang dapat menyalurkan keterampilan mengajarnya. 2. Tersedianya sarana untuk menonton film bersama. 3. Anggota KKN Lentera dapat menyalurkan keterampilan di berbagai bidang, khususnya bahasa dan kesenian, dalam hal ini seni musik dan tari. 4. Sebagian
2. Manajemen sekolah yang baik. 3. Fasilitas belajar cukup memadai. 4. Masyarakat minat terhadap pendidikan atau ada keinginan untuk sekolah. 5. Tersedianya sarana perpustakaan desa. STRATEGI (SO) 1. Membantu memperbaiki sistem manajemen sekolah dari struktural, program hingga SDM Sekolah dengan berbagai saran. 2. Revitalisasi kembali tata kelola lingkungan sekolah. 3. Merancang model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. 4. Memanfaatkan alat yang tersedia di sekolah dalam proses belajar dan mengajar.
36| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
(Guru) 3. Kurangnya minat belajar siswa. 4. Sarana toilet siswa kurang layak.
STRATEGI (WO) 1. Merancang tata kelola kelas yang berstandar dengan tata kelola yang menarik dan seindah mungkin. 2. Melakukan rekruitmen guru, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat atau instasi kampus agar mendapatkan sumber daya pengajar yang berkualitas/sesuai tingkat pendidikannya. 3. Memodifikasi seluruh sistem pendidikan dengan model penyesuain belajar dengan keadaan lingkungan setempat.
anggota KKN Lentera dapat melatih pramuka.
THREATHS (T)
STRATEGI (WO) 1.Mengadakan kegiatan yang 1. Selalu menarik dan tidak monoton di mempersiapkan sekolah, agar peserta didik perencanaan dan mau belajar. Rancang sebaik strategi yang mungkin keagiatan proses menarik. belajar di sekolah sesuai 2. Lakukan controlling dengan aturan yang berlaku. setiap kegiatan 2.Libatkan alumni yang sudah proses belajar dana berhasil, bahwa pendidikan mengajar. dapat mencetak generasi yang 3. Kemudian evaluasi sukses. untuk mengetahui sejauah mana hasil dan kekurangan selama kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. STRATEGI (ST)
1. Kehadiran media televisi yang menayangkan sinetron percintaan yang membuat fokus anakanak untuk belajar menurun, karena memilih menonton TV ketimbang belajar. Pada matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program : Edukasi untuk Wargajaya (Lentera Mengajar, Sinema Edukasi Anak, Ayo Mampir, Pelatihan Pramuka) 3.
Matrik SWOT Bidang Kesehatan dan Lingkungan Tabel 4. 3: Matrik SWOT Bidang Kesehatan dan Lingkungan
Matrik SWOT 03. Bidang Kesehatan Dan Lingkungan STRENGTH (S) WEAKNESS (W) Internal 1. Mendapatkan respons baik 1. Sarana olahraga dari para warga untuk yang kurang menyelenggarakan kegiatan memadai. Wargajaya dalam Pancaran Lentera |37
Eksternal
OPPORTUNITIES (O) 1. Anggota KKN Lentera mampu memberikan penyuluhan mengenai bidang lingkungan dan juga bidang kesehatan
penyuluhan mengenai 2. Minimnya lingkungan kepada para kesadaran siswa/i dan acara senam masyarakat sehat untuk warga secara mengenai umum. Adanya keinginan pentingnya menjaga dari seluruh lapisan kesehatan dan masyarakat untuk hidup kebersihan lebih sehat dan bersih. lingkungan. 2. Adanya keinginan dari 3. kesibukan seluruh lapisan masyarakat masyarakat yang untuk hidup lebih sehat dan mayoritas petani bersih. menjadikan waktu 3. Tersedianya beberapa lahan berolahraga dan luas yang bisa dipergunakan menjaga kebersihan untuk berolahraga. minim. 4. Manajemen lingkungan sehat 4. Tidak adanya yang baik. kegiatan dari desa yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan seperti senam bersama dan gotong-royong tiap minggu. STRATEGI (WO) 1.Memberikan penyuluhan 1.Meningkatkan minat mengenai lingkungan dan juga siswa/I terhadap kesehatan dengan kesehatan dan juga menggunakan teknik yang lingkungan. mudah dan menarik untuk 2. Memperbaiki dan dilakukan. menambah sarana 2. Mengadakan kegiatan yang masih kurang. 3. Menjalin kerjasama menarik sebagai follow up dari dengan kepalapenyuluhan kesehatan dan kepala dusun kebersihan. STRATEGI (SO)
38| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
seperti senam sehat.
THREATHS (T)
3. Mengadakan saranaprasarana yang kebih memadai yang bisa digunakan untuk berolah raga. 4. Mengadakan alat-alat kebersihan di tiap dusun dan menjadwal warga untuk mengadakan gotong-royong.
STRATEGI (ST)
1. Adanya acara 1. Mengadakan senam ceria hiburan, yang dikemas dengan semisal hiburan musik, semisal dangdutan musik dangdut bersama dan jalanseluruh warga dan ditutup jalan dengan gotong-royong menggunamenjaga kebersihan tiap kan motor dusun. keliling desa 2. Mengadakan lomba yang lebih kebersihan dusun se-desa menarik. guna memotivasi dan 2. Kehadiran menjadikan desa lebih asri. media televisi, internet dan media
untuk bersama mengadakan kegiatan bersama se-dusun sampai tingkat desa yang di laksanakan tiap minggu dan tiap bulan 4. Mengadakan organisasi kesehatan dan kebersihan yang gunanya untuk mengakomodir dan mengembangkan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan. STRATEGI (WT) 1. Menumbuhkan kembali kesadaran warga akan pentingnya lingkungan dan kesehatan. 2. Membuat selebaran untuk sosialisasi tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan. 3. Membuat acara bazaar tanaman hias dan alat-alat kebersihan. 4. Membuat perlombaan bidang
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |39
elektronik lainnya yang dirasa lebih menarik.
olahraga se-desa yang pesertanya dari berbagai kalangan, yakni tingkat ibu-ibu, anak-anak dan kaum bapak. Pada matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-progaram sebagai berikut : Cinta Lingkungan Sehat (Senam dan Kerja Bakti) Pelatihan Hidroponik 3.
Matrik SWOT Bidang Sosial dan Budaya Tabel 4. 1: Matrik SWOT Bidang Sosial dan Budaya
Matrik SWOT 04. Bidang Sosial Dan Budaya
STRENGTH (S) Internal
1. Ada beberapa tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh dan sumbangsih yang besar bagi desa. 2. Adanya perkumpulan pemuda yang bisa dijadikan sarana untuk mengembangkan kegiatan sosial budaya. 3. Sudah terbentuknya kondisi sosial dan budaya desa yang baik. 4. Banyaknya lembaga/yayasan Islam.
WEAKNESS (W) 1. Masih belum meratanya kesejahteraan khususnya ekonomi di desa. 2. Masih terjadi pengkotak-kotakan dalam masyarakat dusun di Wargajaya.
Eksternal
OPPORTUNITIES (O) 1. Hadirnya Mahasiswa
STRATEGI (SO) 1.Menjalin hubungan baik dengan beberapa tokoh
40| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
STRATEGI (WO) 1. Mengadakan pengajian antar
KKN yang cekatan dalam melihat fenomena sosial dan budaya.
THREATHS (T)
pengaruh di desa ini. 2. Mengadakan pengajian rutin di posko KKN. 3. Menghadiri pengajian di dusun garapan kami. 4. Bersilahturahmi ke pesantren atau lembaga agama di desa.
STRATEGI (ST)
1. Kehadiran 1. Membangun kesadaran teknologi khususnya kepada para informasi pemuda untuk lebih peduli dan dan aktif dalam membangun komunikasi desa. yang 2. Menyelipkan kegiatan yang semakin berbau sosial dan budaya canggih dalam kegiatan hiburan yang seperti lebih digandrungi masyarakat . smartphone, 3. Mengajak masyarakat dari PSP, rumah ke rumah untuk turut sehingga serta dalam menyemarakkan masyarakat kegiatan sosial dan budaya lebih yang diselenggarakan oleh memilih di
dusun di posko KKN. 2. Melaksanakan bazaar. 3. Mengadakan kegiatan yang bersifat kebersamaan seperti kumpul bersama dan makan-makan serta perlombaan setiap hari libur nasional guna memupuk rasa sosial dan menjaga kebudayaan yang sudah ada dan berkembang di Desa Wargajaya. STRATEGI (WT) 1. Mengadakan kumpul rutin bagi organisasi pemuda guna membahas kegiatan yang berkaitan tentang sosial dan budaya di desa tersebut. 2. Membuat kegiatan yang bermanfaat bagi seluuruh warga desa. 3. Mengadakan pawai budaya yang diikuti anak-anak se-desa
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |41
rumah Desa dan mahasiswa KKN. dengan berhadapan menggunakan dengan kostum daerah masing-masing dan gadget, berbagai profesi internet dan yang banyak televisi digeluti di desa. dibanding kumpul bersama dalam satu lapangan untuk kegiatan sosial dan budaya. Pada matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-progaram sebagai berikut : Charity for Humanity (Bazaar serta Santunan Anak Yatim dan Dhuafa) PERAK (Pesta Rakyat)Memperingati HUT RI ke-71
4.
Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana Tabel 4. 2: Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana
Matrik SWOT 05. Bidang Sarana Dan Prasarana Internal
STRENGTH (S) 1. Sarana dan prasarana umum di Desa Wargajaya sudah cukup baik. 2. Jalan utama DesaWargajaya sudah baik. 3. Adanya pos irigasi desa. 4. Jumlah tempat ibadah yang cukup banyak.
Eksternal
42| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
WEAKNESS (W) 1. Penerangan jalan yang masih minim. 2. Perpustakaan desa yang tidak terurus. 3. Kurang sadarnya masyarakat untuk menjaga sarana dan prasarana desa.
OPPORTUNITIES (O) 1. Dekat dengan perkebunan kelapa sawit milik desa sebelah. 2. Dekat dengan kantor Kecamatan. 3. Dekat dengan pasar Cigudeg. 4. Dekat dengan Puskesmas Cigudeg. 5. Anggota KKN memiliki keahlian yang beragam.
THREATHS (T)
STRATEGI (SO) 1. Melakukan mediasi terkait penerangan jalan dan sarana lain kepada pemerintah desa.
STRATEGI (ST)
1. Lemahnya 1.Membuat penerangan jalan dukungan dengan titik-titik yang dari berbagai berdekatan. pihak dalam 2. Membuat tiang-tiang penunjangan tambahan untuk sarana umum memudahkan dalam mencari seperti arus listrik. penerangan 3. Bekerja sama dengan warga jalan. dalam mengadakan sarana dan prasarana untuk
STRATEGI (WO) 1.Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sarana dan prasarana desa. 2. Pengadaan penerangan desa. 3. Peremajaan perpustakaan desa.
STRATEGI (WT) 1. Berkonsultasi dengan kepala desa dan kepala dusun setempat guna mendapat solusi dalam hal pengadaan. 2. Mengerjakan secara bertahap (cicil) dari jauh-jauh hari .
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |43
meminimalisir kesulitan. Pada matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-progaram sebagai berikut : Wargajaya Berhias (Penerangan Jalan, Pembangunan Tugu, Renovasi Perpustakaan) B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat Bentuk dan hasil pelayanan pada masyarakat yang dapat kami realisasikan adalah sebagai berikut: 1. Bidang Keagamaan a. Pelayanan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA) b. Penyelenggaraan Yasin dan Tahlilan c. Penyelenggaraan Tabligh Akbar 2. Bidang Pendidikan dan Pengajaran a. Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD b. Penyelenggaraan Sinema Edukasi Anak c. Kegiatan Pelayanan Ayo Mampir (Pengembangan Minat dan Bakat) d. Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga 3. Bidang Kesehatan dan Lingkungan a. Pelatihan Hidroponik 4. Bidang Sosial dan Budaya a. Penyelenggaraan Bazaar Amal b. Penyelenggaran Santunan c. Penyelenggaraan HUT RI Ke-71 Adapun hasil uraian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4. 3: Kegiatan Pelayanan TPA
Bidang Program Nomor kegiatan Nama kegiatan Tempat, tanggal Lama pelaksanaan Tim pelaksana
Keagamaan Pelayanan TPA 01 Cinta al-Qur’an Kediaman Ustadz Ajun, pendopo Ustadz Yudi, Masjid Nurul Falah Cigaok. Setiap hari Jum’at 1 bulan (sekali dalam seminggu) Penanggungjawab: Ahmad Ridho Baiquny Tim yang membantu: seluruh anggota KKN Lentera 037 dan para ustadz di tiga dusun.
44| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Tujuan Sasaran Target
Deskripsi pelayanan
Memberikan pengajaran tentang cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar sesuai kaidah. Anak-anak dan remaja di Desa Wargajaya 20 anak dan remaja di Dusun Babakan, Dusun Cigaok Lebak dan Cigaok Tonggoh Desa Wargajaya mendapatkan pengajaran tentang cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar sesuai kaidah. Perencanaan: Pada saat survei lokasi KKN, kami berkoordinasi dengan Pak Kades terkait keberadaan TPA atau pun tempat mengaji yang ada di dusun Babakan dan Cigaok. Akhirnya kami konfirmasi dengan pihak terkait dan mengajukan permohonan izin pelaksanaan program ini. Setelah itu, kami menyiapkan materi yang akan disampaikan. Implementasi: Program ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman akan ilmu tajwid dan pengetahuan Islam lainnya dan mengajarkan bagaimana cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar. Mengingat banyak anak-anak yang sudah lancar membaca al-Qur’an namun belum memahami hukum bacaannya. Kegiatan tersebut berlangsung seminggu sekali, yakni setiap hari Jum’at jam 16.00-17.30 WIB. Namun untuk di Dusun Cigaok Lebak diadakan setiap hari Jum’at dan Selasa. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dan remaja di Dusun Babakan, Cigaok Lebak dan Cigaok Tonggoh. Metode pembelajaran yang kami gunakan adalah mengaji dibagi dengan 3 kategori, yaitu Iqra, buku Juz ‘Amma dan al-Qur’an. Selain itu kami juga memberikan materi seputar pengetahuan Islam dengan diselingi lagu Wargajaya dalam Pancaran Lentera |45
pendukung materi. Hasil pelayanan
Keberlanjutan program
20 anak dan remaja di Dusun Babakan, Dusun Cigaok Lebak dan Cigaok Tonggoh Desa Wargajaya mendapatkan pengajaran tentang cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar sesuai kaidah. Program tidak berlanjut
Gambar 4. 1: Kegiatan TPA di Dusun Babakan Tabel 4. 4: Kegiatan Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil
Bidang Program Nomor kegiatan Nama kegiatan Tempat, tgl Lama pelaksanaan Tim pelaksana
Keagamaan Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil 02 Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil Posko KKN Lentera 037 Dua minggu sekali Penanggungjawab: Iqbal Sahid Umar Tim yang membantu: semua anggota KKN
46| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Tujuan Sasaran Target
Deskripsi pelayanan
Hasil pelayanan
Lentera 037, tokoh agama setempat. Mengajak warga untuk membaca Surat Yasin dan Tahlil bersama. Warga (Bapak-bapak) Desa Wargajaya 50 warga Dusun Babakan dan Cigaok Desa Wargajaya berpartisipasi dalam pembacaan Surat Yasin dan Tahlil bersama. Perencanaan: Sehari sebelum pelaksanaan diadakan rapat koordinasi antar anggota kelompok guna memantapkan acara ini, seperti penetapan tempat, pengadaan konsumsi, distribusi surat undangan serta koordinasi dengan tokoh agama dan kadus terkait. Implementasi: Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan interaksi sosial secara langsung antar masyarakat sekaligus sosialisasi program KKN Lentera selama satu bulan di Desa Wargajaya. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disepakati, yakni Kamis malam ba’da Maghrib dan diawali dengan ceramah singkat dari perwakilan ulama yaitu Ustadz Ajun dan dilanjutkan dengan pembacaan Yasin dan Tahlil serta ditutup dengan sesi ramah tamah. Kegiatan ini terselenggara dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama diselenggarakan di posko KKN Lentera dan pertemuan kedua berlangsung di rumah Kepala Dusun Babakan. Kegiatan ini tidak berlanjut karena kegiatan Yasin dan tahlil bukan bagian dari kebiasaan di Desa Wargajaya, yang mana lebih mengutamakan kepada kajian kitab-kitab kuning, semisal Tafsir, Fiqh dll. 50 warga Dusun Babakan dan Cigaok Desa Wargajaya berpartisipasi dalam pembacaan Wargajaya dalam Pancaran Lentera |47
Keberlanjutan program
Surat Yasin dan Tahlil bersama. Tidak berlanjut
Gambar 4. 2: Suasana Kegiatan Tahlilan Bersama Warga Tabel 4. 5: Kegiatan Penyelenggaraan Tabligh Akbar
Bidang Program Nomor kegiatan Nama kegiatan Tempat, tgl Lama pelaksanaan Tim pelaksana
Tujuan
Keagamaan Penyelenggaraan Tabligh Akbar 03 Tabligh Akbar Bersama Kafi Halaman Balai Desa. Rabu, 17 Agustus 2016 1 hari Penanggungjawab: Aldinah Rosmi Tim yang membantu: seluruh anggota KKN Lentera 037 bersinergi dengan kelompok KKN Kopral 036 serta pihak desa. Memberikan wawasan mendalam seputar ajaranajaran/pesan agama Islam serta mempererat
48| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Sasaran Target Deskripsi pelayanan
ukhuwah Islamiyah warga Desa Wargajaya. Warga Desa Wargajaya 100 warga Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan. Perencanaan: Kegiatan ini diusulkan Kepala Desa pada saat kami melakukan survei lokasi KKN. Namun sebelumnya telah masuk ke dalam daftar program kerja kami. Untuk persiapan, kami meloby pihak desa terkait dana, panggung, dan sebaginya. Pihak desa akhirnya menyanggupi untuk menyediakan panggung dan konsumsi, sementara konsep acara maupun penceramah diserahkan ke mahasiswa. Untuk pengisi acara, kami mengundang Abdul Kafi atau yang lebih dikenal dengan Kafi Aksi Indosiar. Dua minggu sebelum pelaksanaan kami mulai menghubungi, dan penceramah bersedia. Akhirnya kami mulai menyusun rangkaian acara, mencetak banner dan mengatur konsep panggung. Menjelang pelaksanaan, Ahmad Ridho dan Ahsanu Amala melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan menggunakan speaker keliling desa. Implementasi: Tabligh Akbar ini diselenggarakan dalam rangka tasyakuran HUT RI. Menghadirkan salah satu Dai Ibu kota untuk menarik antusiasme warga. Warga dapat menyaksikan langsung acara ini dengan duduk di kursi maupun tikar yang disediakan di depan panggung. Susunan acara antara lain, pembukaan, sambutan dari perwakilan tim KKN, Ketua MUI Desa, Kepala Desa dan sambutan Kepala Camat Cigudeg. Setelah sambutan diadakan penampilan tari saman anak-anak binaan kami. Kemudian Wargajaya dalam Pancaran Lentera |49
Hasil pelayanan Keberlanjutan program
memasuki acara inti, yaitu tausiyah dari Kafi Aksi Indosiar dengan tema “Mempersatukan Semangat Perjuangan Bangsa dengan Ukhuwah Islamiyah”. Perwakilan dari tim KKN juga menampilkan hiburan dengan menyanyikan sebuah lagu religi. 200 warga Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan. Program tidak berlanjut
Gambar 4.4: Penceramah /Dai dalam Acara Tabligh Akbar
Gambar 4.3: Antusiasme Masyarakat dalam Acara Tabligh Akbar
Tabel 4. 6: Kegiatan Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran SD
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Pendidikan dan Pengajaran Partisipasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran SD 04 Lentera Mengajar SDN Ciangger 01 dan 03, Setiap Senin-Kamis 1 Bulan Penanggungjawab: M. Ahsanu Amala Tim yang membantu: Semua Anggota KKN Lentera 037, Kepala Sekolah, Guru IPS, Guru PAI, Guru Bahasa Inggris dan Guru Bahasa Sunda.
50| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Tujuan Sasaran Target
Deskrispsi Kegiatan
Membantu guru SDN Ciangger 01 dan 03 dalam proses belajar mengajar. Guru-guru SDN Ciangger 4 Orang guru SDN Ciangger 01 dan 03 terbantu dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Perencanaan: Sebelum memulai kegiatan, kami melakukan koordinasi dengan kepala sekolah SDN Ciangger 01 dan 03 di pekan pertama KKN. Kemudian kami melakukan konfirmasi kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan. Setelah itu kami membagi 2 tim yang terdiri dari 5 orang pertimnya. Lalu kami mulai mempersiapkan materi dan metode pembelajaran yang menyenangkan. Implementasi: Program ‘Lentera Mengajar’ dimaksudkan untuk membantu Bapak/Ibu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Di awal pelaksanaan, kami langsung menempatkan diri di SD masingmasing. Lima orang di SDN Ciangger 01 yaitu (Ahsanu Amala, Shabrina Almas, Ade, Munjiah, Iqbal Sahid) dan lima orang lainnya di SDN Ciangger 03 (Ahmad Ridho, Aldinah, Nur Fazriah, Rahmat Ivan dan Fauzan). Masingmasing tim mendapat bagian mengajar mata pelajaran tersendiri. Materi yang kami ajarkan menyesuaikan dengan materi yang sedang berlangsung, namun kami mengemas pembelajaran di sini dengan model yang menyenangkan. Diselingi lagu-lagu maupun games. Kegiatan ini tidak berlanjut karena bersifat temporal. 4 Orang guru SDN Ciangger 01 dan 03 terbantu dalam keberlangsungan kegiatan belajar Wargajaya dalam Pancaran Lentera |51
mengajar. Kegiatan tidak berlanjut.
Keberlanjutan Program
(a)
(b)
Gambar 4.5: (a). Kegiatan Mengajar di SDN Ciangger 01, (b). Kegiatan Mengajar di SDN CIangger 03 Tabel 4. 7: Kegiatan Penyelenggaraan Pemutaran Film
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target
Deskrispsi Kegiatan
Pendidikan dan Pengajaran Pemutaran Film Edukasi 05 Sinema Edukasi Anak Posko KKN Lentera. Selasa, 09 Agustus 2016 1 hari Penanggungjawab: M. Ahsanu Amala Tim yang membantu: Semua Anggota KKN Lentera 037 dan KKN Kopral 036 Memberikan informasi tentang pentingnya pendidikan melalui pemutaran film. Anak-anak dan remaja Desa Wargajaya 50 anak-anak dan remaja Desa Wargajaya, khususnya Dusun Babakan dan Dusun Cigaok mendapat tayangan film edukasi. Perencanaan: Persiapan dimulai dari minggu pertama. Kami mencari perlengkapan untuk pemutaran film seperti proyektor/infocus, film dan speaker.
52| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Menjelang penyelenggaraan, kami menginfokan kepada anak-anak saat kami mengajar di SD.
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
Implementasi: Pemutaran film edukasi merupakan suatu metode belajar audiovisual yang memberikan informasi edukatif berbentuk hiburan. Pada awalnya pemutaran film akan dilaksanakan pada minggu kedua dan keempat. Namun karena kendala peminjaman proyektor/infocus akhirnya kami hanya menyelenggarakan satu kali di minggu ketiga. Pemutaran film dimulai pada jam 15.00-17.00 WIB. Film yang kami putar saat itu adalah film ‘Sokola Rimba’ yang bercerita tentang perjuangan relawan yang mengabdi di perkampungan adat, relawan tersebut terus memotivasi anak-anak akan pentingnya pendidikan. Kegiatan ini tidak berlanjut karena bersifat temporal. 25 anak-anak dan remaja Desa Wargajaya, khususnya Dusun Babakan dan Dusun Cigaok mendapat tayangan film edukasi. Kegiatan tidak berlanjut
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |53
Tabel 4. 8: Kegiatan Pelayanan Bimbingan Belajar Gambar 4. 6: Suasana Pemutaran Film Edukasi di Posko KKN
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target
Pendidikan dan Pengajaran Pengembangan Minat dan Bakat/Bimbingan Belajar 06 Ayo Mampir Posko KKN Lentera, setiap hari 1 bulan Penanggungjawab: Aldinah Rosmi Tim yang membantu: Semua Anggota KKN Lentera 037 dan KKN Kopral 036 Memberikan pengajaran dan pelatihan kepada anak-anak dan remaja Desa Wargajaya untuk mengembangkan minat dan bakatnya serta memperoleh bimbingan belajar di luar jam sekolah formal. Anak-anak dan remaja Desa Wargajaya 30 anak dan remaja Desa Wargajaya, khususnya Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan pengajaran dan pelatihan untuk mengembangkan minat dan bakatnya serta memperoleh bimbingan belajar di luar jam sekolah formal.
54| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Deskrispsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Perencanaan: Pada pra-KKN, kami menyiapkan peralatan seperti papan tulis dan spidol guna mendukung kegiatan bimbingan belajar atau pun, pengembangan minat dan bakat lainnya. Sementara untuk sosialisasi, kami mengajak setiap anak-anak yang melewati posko kami untuk mampir sekadar belajar ataupun bermain. Awalnya, program ini hanya akan membuka pelayanan pada weekday saja. Implementasi: Program ‘Ayo Mampir’ ini diupayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Desa Wargajaya. Program tersebut berhasil diadakan setiap hari, kecuali weekend terkadang libur. Tetapi tidak mentup kemungkinan jika ada yang datang tetap kami layani. Pelayanan yang kami berikan di sini adalah pengembangan minat dan bakat seperti berlatih tari saman, bermain musik, bernyanyi, belajar Bahasa Arab, belajar membaca al-Qur’an, belajar Qiroah, bermain origami serta bimbingan belajar untuk mengerjakan tugas sekolah. Pelayanan berlangsung pada jam 13.00-17.00 WIB. Setiap anggota dari kami berhak mengajar apapun sesuai kemampuan yang dimiliki. Kegiatan ini tidak berlanjut karena tidak ada tenaga pengajar di sana setelah kami pulang ke Ibu kota. 20 anak dan remaja Desa Wargajaya, khususnya Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan pengajaran dan pelatihan untuk mengembangkan minat dan bakatnya serta memperoleh bimbingan belajar di luar jam sekolah formal. Di samping itu, 12 anak berhasil menampilkan tari saman di acara Tabligh Wargajaya dalam Pancaran Lentera |55
Keberlanjutan Program
Akbar. Kegiatan tidak berlanjut
Gambar 4.7: Suasana Kegiatan 'Ayo Mampir' di Posko KKN
Gambar 4.8: Pelatihan Tari Saman Tingkat SMP di Posko KKN
56| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Tabel 4.9: Kegiatan Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target
Deskrispsi Kegiatan
Pendidikan dan Pengajaran Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga 07 Pelatihan Pramuka Tingkat Siaga Ruang kelas VI dan lapangan, Setiap Sabtu jam 10.00 WIB 2 Minggu Penanggungjawab: Ade Andriana Tim yang membantu: Aldinah, Ahsanu Amala, Munjiah, Ahmad Ridho dan Nur Fazriah. Membantu guru pramuka dalam melatih siswa dan siswi kelas VI SDN Ciangger 01 untuk baris berbaris dan mengenal sandi-sandi. Guru pramuka SDN Ciangger 01. 2 orang guru pramuka terbantu dalam melatih siswa dan siswi kelas VI SDN Ciangger 01 untuk baris berbaris dan mengenal sandi-sandi. Perencanaan: Pada minggu pertama, kami melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah SDN Ciangger 01 dan mendapat izin melatih pramuka setiap hari Sabtu jam 10.00 WIB. Kebetulan, guru pramuka SDN Ciangger 01 sudah lama tidak mengajar. Kemudian kami mulai menyusun materi dan games apa saja yang akan disampaikan pada dua pertemuan. Implementasi: Pramuka merupakan salah satu ektrakulikuler yang ada di SDN Ciangger 01. Pasca libur semester genap, kegiatan ini belum dilaksanakan kembali. Untuk itu, tim KKN Lentera ingin menghidupkan kembali kegiatan pramuka tersebut. Kegiatan ini terlaksana dengan lancar. Namun pada minggu kedua, pelatihan pramuka Wargajaya dalam Pancaran Lentera |57
dialihkan ke latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) mengingat ada perlombaan PBB di Kecamatan yang terhitung beberapa hari lagi. Dalam kegiatan ini kami melatih baris berbaris, memberikan materi kepanduan (sandi, morse, dll.) serta bermain/ice breaking. 2 orang guru pramuka terbantu dalam melatih siswa dan siswi kelas VI SDN Ciangger 01 untuk baris berbaris dan mengenal sandi-sandi. Kegiatan tidak berlanjut
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
Gambar 4. 9: Kegiatan Pelatihan Pramuka di SDN Ciangger 01
Gambar 4. 10: Suasana Fun Games dalam Pelatihan Pramuka
Tabel 4. 10: Kegiatan Pelatihan Hidroponik
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Kesehatan dan Lingkungan Pelatihan Hidroponik 08 Ayo Menanam Ruang kelas IX SMP Islam Baitul Ilmi. Jum’at, 12 Agustus 2016 1 hari Penanggungjawab: Shabrina Almas Tim yang membantu: Semua Anggota KKN Lentera 037 dan KKN Kopral 036, Kepala Sekolah SMP Islam Baitul Ilmi, Wali kelas IX. Memberikan pelatihan menanam tanaman dengan media air dengan memanfaatkan botol
58| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Sasaran Target
Deskrispsi Kegiatan
plastik bekas. Siswa dan siswi SMP Islam Baitul Ilmi 25 siswa dan siswi kelas IX SMP Islam Baitul Ilmi mendapatkan pelatihan cara menanam tanaman menggunakan media air dengan memanfaatkan botol plastik bekas. Perencanaan: Seminggu sebelum pelaksanaan, kami melakukan koordinasi dengan kepala sekolah MTs Bailtul Ilmi. Kemudian mendapat rekomendasi bahwa pelatihan ditujukan kepada siswa kelas IX saja. Sementara itu, tanggal 08 Agustus kami berbelanja tanaman, pupuk dan perlengkapan hidroponik lainnya. Untuk botol bekas, kami mengumpulkan pada pra KKN. Implementasi: Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada siswa, bahwa menanam tanaman tidak harus menggunakan media tanah, tetapi juga dapat dilakukan menggunakan media lain seperti air. Di sini kami juga mengajak siswa untuk memanfaatkan botol plastik bekas yang sering dijumpai sehari-hari. Pelatihan hidroponik berhasil diselenggarakan pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2016. Dalam pelatihan ini, ada sesi pemberian materi yang disampaikan oleh Mutia Ilni (anggota KKN Kopral) dan sesi praktek disampaikan langsung oleh Shabrina Almas (anggota KKN Lentera). Setelah dicontohkan, para siswa yang dibagi menjadi 8 kelompok mempraktikkan langsung bagaimana cara menanam tanaman melalui media air dengan pemanfaatan botol bekas. Setelah selesai menanam, para siswa melukis botol dengan cat air agar terlihat Wargajaya dalam Pancaran Lentera |59
cantik. 25 siswa dan siswi kelas IX SMP Islam mendapatkan pelatihan cara menanam tanaman menggunakan media air dengan memanfaatkan botol plastik bekas. Kegiatan tidak berlanjut
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
Gambar 4.12: Kegiatan Pelatihan Hidroponik di SMP Baitul Ilmi
Gambar 4.11: Foto Bersama PascaPelatihan Hidroponik
Tabel 4.11: Kegiatan Penyelenggaraan Bazaar
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target
Sosial dan Budaya Penyelenggaraan Bazaar 11 Bazaar Amal Halaman perpustakaan desa, tanggal 11, 12 dan 18 Agustus 2016. 3 hari Penanggungjawab: Rahmat Ivan Tim yang membantu: semua anggota KKN Lentera 037 Mengajak warga Desa Wargajaya untuk berpartisipasi membeli barang-barang bazaar guna kegiatan santunan. Warga Desa Wargajaya 100 orang warga berpartisipasi membeli
60| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Deskrispsi Kegiatan
barang-barang bazaar untuk kegiatan santunan. Perencanaan: Sebelum pelaksanaan KKN, dilakukan pengumpulan barang-barang layak pakai seperti baju, kerudung, sepatu dan peralatan shalat, oleh setiap anggota KKN Lentera. Di lokasi KKN, kami melakukan survei guna menentukan tempat yang cocok untuk membuka lapak yang sekiranya dapat menarik massa. Sehari sebelum pelaksanaan kegiatan ini, kami melakukan penyortiran baju dengan kategori harga mulai dari Rp1.000,- sampai dengan Rp10.000,Implementasi: Berbagi terhadap sesama merupakan misi program tersebut. Baik masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah maupun tinggi, kami ajak untuk peduli terhadap sesama. Program ini berhasil dijalankan selama tiga hari. Lapak dibuka dari jam 16.00-17.30 WIB. Semua anggota KKN Lentera terlibat dalam 4 program tersebut, masing-masing melayani pembeli. Ada juga yang bertugas sebagai kasir. Dalam program ini kami menjual barangbarang layak pakai yang dijual dengan harga variatif yaitu mulai dari Rp1.000,- sampai dengan Rp10.000,-. Namun pada hari terakhir, harga baju kami turunkan menjadi Rp2.000,/item, Rp5.000,-/item dan Rp10.000,-/item. Dari bazaar ini kami berhasil menghimpun dana sekitar Rp800.000,- yang kemudian kami alokasikan untuk beramal/menyantuni pihak yang berhak mendapat santunan, dalam hal ini anak-anak yatim dan dhuafa di Desa Wargajaya. Program ini tidak berlanjut karena Wargajaya dalam Pancaran Lentera |61
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
santunan telah berlangsung. 100 orang warga berpartisipasi membeli barang-barang bazaar untuk kegiatan santunan. Kegiatan tidak berlanjut
Gambar 4. 13: (a). Persiapan Bazaar Amal di Posko KKN, (b). Kegiatan Bazaar Amal di Depan Perpustakaan Desa
(a)
(b)
Tabel 4.12: Kegiatan Penyelenggaraan Santunan
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl
Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target
Sosial dan Budaya Penyelenggaraan Santunan 12 Lentera Charity Kediaman Ustadz Ajun dan Ustadz Yudi, Masjid Nurul Falah Cigaok. Jum’at, 19 Agustus 2016. 1 hari Penanggungjawab: Nur Fazriah Tim yang membantu: semua anggota KKN Lentera 037 Memberikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa sebagai wujud kepedulian masyarakat yang diakomodir oleh tim KKN Lentera. Anak yatim dan dhuafa di Dusun Babakan dan Cigaok. 40 anak yatim dan dhuafa binaan TPA di Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan santunan.
62| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Deskrispsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Perencanaan: Setelah selesai menyelenggarakan bazaar. Kami menghitung dana yang terkumpul untuk kemudian membagikan ke 3 lokasi, yaitu Dusun Babakan, Dusun Cigaok Lebak dan Cigaok Tonggoh. Rencana awal, santunan akan diserahkan bersamaan dengan pemberian hibah inventaris masjid/Mushalla. Implementasi: Salah satu anjuran Rasulullah adalah menyantuni anak yatim. Untuk itu, kami mengadakan program ini sebagai wujud cinta kami terhadap sesama. Di samping itu, penyelenggaraan santunan ini adalah untuk memotivasi anak-anak yang kurang mampu agar tetap memiliki semangat belajar. Untuk dana santunan kami peroleh dari hasil penjualan bazaar amal. Nominal santunan yang diberikan masing-masing lokasi berbeda, tergantung jumlah anak yatim dan dhuafa yang ada. Jumlah nominal yang kami berikan untuk santunan sebesar Rp1.000.000,-. Santunan berhasil diselenggarakan pada saat perpisahan kegiatan pelayanan TPA, meski awalnya berencana akan diberikan bersamaan dengan penyerahan sarana jadwal shalat. Di sini kami menitipkan uang kepada Ustadz Ajun, Ustad Yudi dan Ketua DKM Masjid Nurul Falah Cigaok agar disampaikan kepada murid binaannya/pihak yang berhak/tepat. Selain itu, kami memberikan bingkisan kepada para ustadz dan anak-anak binaannya sebagai ucapan terima kasih dan wujud berbagi kebahagiaan. 40 anak yatim dan dhuafa binaan TPA di Dusun
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |63
Babakan dan Cigaok mendapatkan santunan. Kegiatan tidak berlanjut
Keberlanjutan Program
Gambar 4. 14: Kegiatan Santunan di Mushalla Dusun Cigaok Lebak
Gambar 4.15: Kegiatan Santunan di Kediaman Ustadz Ajun Dusun Babakan
Tabel 4. 13: Kegiatan Penyelenggaraan HUT RI
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target Deskrispsi Kegiatan
Sosial dan Budaya Penyelenggaraan HUT RI 13 PERAK (Pesta Rakyat) Halaman sekitar balai desa. Rabu, 17 Agustus 2016 1 hari Penanggungjawab: Iqbal Sahid Umar Tim yang membantu: semua anggota KKN Lentera 037, anggota KKN Kopral 036, perangkat desa dan pemuda desa. Membantu warga desa menyelenggarakan peringatan HUT RI ke-71 dengan mengadakan berbagai perlombaan. Warga Desa Wargajaya 100 warga desa terbantu dalam penyelenggaran perlombaan HUT RI ke 71. Perencanaan: Peringatan HUT RI merupakan momen yang ditunggu masyarakat. Dari momen ini tercipta kebersamaan dan kerukunan warga. Satu minggu sebelum pelaksanaan, kami melakukan koordinasi dengan Pak Kades. Pihak
64| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Desa menyerahkan konsep acara, teknis dan sebagainya kepada tim KKN. Akhirnya kami menyusun perlombaan apa saja yang akan diadakan. Tiga hari menjelang hari H, kami mulai mendekorasi area sekitar posko, sampai ke balai desa dengan hiasan bungkusan air warna-warni serta pemasangan bendera plastik kecil.
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
Implementasi: Peringatan HUT RI terselenggara dengan baik, meski tidak begitu meriah, mengingat masingmasing dusun mengadakan perlombaan sendiri. Kegiatan ini kami beri nama ‘Perak’ atau pesta rakyat, dengan harapan dapat menciptakan kebersamaan, kemeriahan warga Desa Wargajaya dalam memperingati HUT RI ke-71. Sedari pagi kami menyiapkan perlengkapan perlombaan. Perlombaan dimulai dari jam 13.00 WIB. Terdapat 3 pos. Pos pertama terdapat lomba tusuk balon dan lomba kelereng. Pos kedua terdapat lomba joget balon dan lomba balap karung, dan di pos tiga terdapat lomba cabut koin dengan pepaya dan lomba makan kerupuk. Selain itu, kami juga mengadakan lomba panjat pinang yang diikuti oleh anggota LINMAS dan warga lainnya. Cukup meriah, terlepas dari lomba bola terong dan bola daster tidak jadi terselenggara. Perlombaan berlangsung sampai sore. Kemudian malamnya kami menyelenggarakan Tabligh Akbar yang merupakan rangkaian peringatan HUT RI. Pembagian hadiah perlombaan dilaksanakan pada saat acara penutupan KKN. 100 warga desa terbantu dalam penyelenggaran perlombaan HUT RI ke 71. Kegiatan tidak berlanjut
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |65
(a)
(b)
Gambar 4.16: (a). Kegiatan Lomba 'Joget Balon', (b). Kegiatan Lomba Kelereng
C. Bentuk dan Hasil Pemberdayaan pada Masyarakat Adapun bentuk dan hasil pemberdayaan pada masyarakat yang dapat kami realisasikan adalah sebagai berikut: 1. Bidang Kesehatan dan Lingkungan a. Penyelenggaraan Senam Sehat dan Jalan Pagi b. Penyelenggaraan Bersih-bersih Kampung (BEBEK) 2. Bidang Sarana dan Prasarana a. Pembuatan Tugu Desa b. Renovasi Perpustakaan Desa c. Pengadaan Penerangan Jalan d. Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat Tabel 4. 14: Kegiatan Penyelenggaraan Senam Sehat
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Kesehatan dan Lingkungan Penyelengaraan Senam dan Jalan Pagi 10 Senam Sehat Halaman balai desa, seminggu sekali setiap hari Minggu 1 bulan Penanggungjawab: Munjiah Tim yang membantu: semua anggota KKN Lentera 037 dan anggota KKN Kopral 036, Kepala Desa.
66| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Tujuan Sasaran Target
Deskrispsi Kegiatan
Mengajak warga desa untuk melakukan olahraga senam. Warga Desa Wargajaya 30 warga Desa Wargajaya, khususnya warga Dusun Cigaok dan Babakan berpartisipasi melakukan olahraga senam. Perencanaan: Dua hari sebelum pelaksanaan dilakukan persiapan, seperti mencari sound system serta koordinasi dengan Kepala Desa terkait permohonan izin tempat. Kemudian setelah itu dilakukan sosialisasi ke masyarakat melalui pengumuman di masjid/mushalla dan meminta bantuan kepada Kepala Dusun. Pada awalnya senam akan diselenggarakan di setiap dusun secara bergilir, akan tetapi tempat kurang mendukung. Implementasi: Pelaksanaan kegiatan senam sehat ini dilakukan setiap hari Minggu jam 07.00 WIB. Diawali dengan jalan pagi keliling Desa Wargajaya. Kegiatan senam pagi ini ditujukan untuk semua umur baik bapak-bapak, ibu-ibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam sehat ini dipandu oleh teman kami yaitu Annisa Fairuz dan Munjiah yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Akan tetapi masih banyak warga yang belum bisa ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan senam sehat bersama ini karena masyarakat sekitar masih banyak yang berangkat kerja untuk bertani dan berkebun. Sehingga target dalam senam pagi ini ditujukan kepada anak-anak Desa Wargajaya. Lagu senam yang diputar adalah senam SKJ dan senam pinguin. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp200.000,- untuk Wargajaya dalam Pancaran Lentera |67
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
penyewaan sound system dan perkelompok dikenakan biaya Rp100.000,-. 20 warga Desa Wargajaya, khususnya warga Dusun Cigaok dan Babakan berpartisipasi melakukan olahraga senam. Kegiatan tidak berlanjut
Gambar 4. 17: Kegiatan Senam Sehat di Depan Balai Desa Tabel 4. 15: Kegiatan Penyelenggaraan Kerja Bakti
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran
Kesehatan dan Lingkungan Penyelenggaraan Kerja Bakti 09 BEBEK (Bersih-bersih Kampung) Kampung Cigaok dan Babakan Dua minggu sekali Penanggungjawab: Rahmat Ivan Tim yang membantu: semua anggota KKN Lentera 037, Warga Dusun Cigaok dan Babakan. Mengajak warga untuk kerja bakti membersihkan lingkungan. Warga Dusun Cigaok dan Babakan.
68| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Target
Deskrispsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
20 orang warga Dusun Cigaok dan Babakan berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan. Perencanaan: Kegiatan ini direncanakan pada pra-KKN. Dua hari sebelum pelaksanaan, dilakukan koordinasi dengan Kepala Dusun Cigaok dan Babakan. Lalu, sehari sebelum pelaksanaan, dilakukan sosialisasi dengan cara mengumumkan agenda ini di masjid/mushalla setempat. Perlengkapan yang dibutuhkan seperti trash bag, sapu lidi, dll, sudah disiapkan sebelum berangkat ke lokasi KKN. Implementasi: Kegiatan bersih-bersih kampung ini dilaksanakan pada minggu kedua KKN. Di sini kami melihat antusias warga untuk mengikuti kegiatan tersebut masih minim. Untuk itu, kami mengajak setiap warga yang kami jumpai untuk mengikuti kegiatan ini. Kegiatan bersihbersih dimulai dari aksi pungut sampah di sekitar posko kami, dilanjutkan ke sepanjang jalan Dusun Cigaok. Sampah yang dipungut khususnya sampah plastik yang memang membutuhkan waktu berjuta-juta tahun untuk menguraikannya. 10 orang warga Dusun Cigaok dan Babakan berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan. Kegiatan tidak berlanjut
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |69
Gambar 4. 18: Kegiatan Pemungutan Sampah di Dusun (a). Cigaok Lebak, (b). Cigaok Tonggoh Tabel 4. 16: Kegiatan Pembangunan Tugu Desa
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target
Sarana dan Prasarana Pembangunan Tugu Desa 14 Pembangunan Tugu Desa Wilayah perbatasan Desa Wargajaya dengan Desa Cigudeg 1 Minggu Penanggungjawab: Ahmad Ridho Tim yang membantu: semua anggota KKN Lentera 037 dan anggota KKN Kopral 036, Ketua RT setempat, Kepala Dusun Pasir Angin, dan beberapa warga. Membangun tugu pembatas desa di perbatasan Desa Wargajaya dan Desa Cigudeg. Tugu pembatas desa. 2 tugu pembatas desa dibangun di perbatasan Desa Wargajaya dan Desa Cigudeg Perencanaan: Sebelum melaksanakan pembangunan, kami melakukan koordinasi ke Kepala Desa, Kepala Dusun dan ketua RT setempat. Setelah itu, sebagian dari kami berbelanja alat/perlengkapan pembutan tugu seperti pasir, semen, marmer, cat, dll. Pembangunan
70| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
direncanakan selesai selama 3 hari.
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
Implementasi: Program pembangunan tugu desa dimaksudkan untuk memberikan penanda/identitas sebuah desa agar desa tersebut mudah diketahui ketika dikunjungi orang lain di luar desa. Pengerjaan program ini dimulai pada hari Minggu pagi, tanggal 21 Agustus 2016. Proses pengerjaan sempat tertunda, karena terkendala hujan. Program ini merupakan program bersama yang diadakan oleh dua kelompok. Tugu terbuat dari marmer yang berisi tulisan enam dusun di Desa Wargajaya beserta logo desa. Beberapa warga turut serta membantu pembangunan tugu tersebut. Kemudian tugu diresmikan langsung oleh Kepala Desa Wargajaya, bapak Eman Suryatman yang dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2016, beberapa saat sebelum kami pulang. Program ini tidak berlanjut dikarenakan pembangunan telah berakhir. 2 tugu pembatas desa dibangun di perbatasan Desa Wargajaya dan Desa Cigudeg. Kegiatan tidak berlanjut
Gambar 4.19: Peresmian dan Penyerahan Tugu kepada Kepala Desa Wargajaya
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |71
Tabel 4.17: Kegiatan Renovasi Perpustakaan Desa
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target Deskrispsi Kegiatan
Sarana dan Prasarana Renovasi Perpustakaan Desa 15 TKP (Tata Kelola Perpustakaan) Perpustakaan Desa Wargajaya, setiap hari Sabtu, Senin dan Rabu 1 bulan Penanggungjawab: Ade Andriana dan M. Ahsanu Amala Tim yang membantu: semua anggota KKN Lentera 037 dan anggota KKN Kopral 036 Merenovasi dan memberikan tambahan koleksi buku perpustakaan Desa Wargajaya. Perpustakaan desa (Rumah Pintar) di Desa Wargajaya. 1 perpustakaan Desa Wargajaya direnovasi dan mendapatkan tambahan koleksi buku. Perencanaan: Sebelum pelaksanaan kami melakukan koordinasi dengan pihak desa terkait permohonan izin. Setelah mendapatkan izin, kami menyusun rencana pengerjaan, mulai dari penataan buku, konsep ruangan, konsep pengecatan, dan sebagainya. Rencana awal, pengerjaan akan dilakukan pada hari Sabtu minggu pertama. Mengingat kunci perpustakaan belum ditemukan, akhirnya eksekusi sempat tertunda. Implementasi: Program TKP/renovasi perpustakaan ini merupakan program bersama kelompok KKN 036 dan 037 yang dimaksudkan untuk memfungsikan kembali perpustakaan desa. Di mana nantinya dapat digunakan sebagai sarana warga untuk menambah wawasan dengan
72| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
membaca buku. Perpustakaan tersebut sudah lama tidak difungsikan dan sangat tidak terawat. Eksekusi TKP mulai dilakukan pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2016. Mengingat kunci belum ditemukan, eksekusi diawali dengan membersihkan halaman perpustakaan, yakni menyapu dan mencabut rumput. Pada hari selanjutnya, mulai dilakukan pembersihan ruangan, perapihan buku, penataan konsep ruangan dan terakhir pengecatan ulang. Proses TKP berlangsung selama 1 bulan, kemudian kembali diresmikan pada tanggal 24 Agustus 2016. Dalam program ini, tim KKN akan berusaha memantau aktivitas perpustakaan desa dan berencana menambah koleksi buku perpustakaan secara berkala. 1 perpustakaan Desa Wargajaya direnovasi dan mendapatkan tambahan koleksi buku. Kegiatan tidak berlanjut
(a)
(b)
Gambar 4.20: (a). Perpustakaan Desa Sebelum Renovasi, (b). Perpustakaan Desa Saat Direnovasi
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |73
Tabel 4.18: Kegiatan Pengadaan Penerangan Jalan
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target Deskrispsi Kegiatan
Sarana dan Prasarana Pengadaan Penerangan Jalan 16 Lentera untuk Wargajaya Jalan-jalan gelap (utama) di Dusun Cigaok Tonggoh, Cigaok Lebak dan Babakan. 1 minggu Penanggungjawab: Fauzan Romadhian Khairi Tim yang membantu: Rahmat Ivan, Iqbal Sahid, Ade Andriana, Ahmad Ridho, Kepala Dusun Cigaok dan Babakan, serta beberapa warga. Memberikan sarana penerangan jalan. Jalan utama di Dusun Cigaok Tonggoh, Cigaok Lebak dan Babakan. 8 lokasi jalan utama di Dusun Babakan dan Cigaok mendapatkan sarana penerangan jalan. Perencanaan: Sebelum pelaksanaan kami melakukan konfirmasi dengan kepala dusun terkait. Setelah itu dilakukan survei lokasi/jalan gelap mana yang akan dipasang lampu. kemudian mulai menyusun rencana pengerjaan, mulai dari belanja perlengkapan yang kurang, pemasangan lampu, pelabelan dan sebagainya. Sebagian barang-barang keperluan penerangan sudah dibeli sebelum pelaksanaan KKN. Implementasi: Program ini dicanangkan untuk memberikan sedikit kontribusi dan kepedulian kami kepada masyarakat Desa Wargajaya khususnya Dusun Cigaok Tonggoh, Cigaok Lebak, dan Dusun Babakan dalam bidang penerangan jalan. Hal ini dirasa perlu direalisasikan karena masyarakat sangat membutuhkan penerangan demi keamanan dan kelancaran berlalu lintas mengingat
74| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
situasi daerah yang masih sangat minim penerangan (gelap). Awalnya hanya 8 titik saja yang akan dipasang lampu, mengingat masih ada lokasi yang membutuhkan penerangan, akhirnya kami menambah 3 titik penerangan. Program ini berhasil dikerjakan dalam waktu satu minggu dan diakhiri dengan serah terima pada Rabu, 24 Agustus 2016. Program tersebut tidak berlanjut karena pemasangan lampu telah berakhir. Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
(a)
4 lokasi jalan utama di Dusun Babakan, 1 lokasi di Dusun Cigaok Lebak dan 6 lokasi di Cigaok Tonggoh mendapatkan sarana penerangan jalan. Kegiatan tidak berlanjut
(b)
Gambar 4.21: (a). Persiapan Pemasangan Lampu, (b). Hasil Pemasangan Lampu Tabel 4.19: Kegiatan Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat
Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan
Sarana dan Prasarana Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu Shalat 17 Partisipasi Pengadaan Sarana Jadwal Waktu
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |75
Tempat, Tgl Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target
Deskrispsi Kegiatan
Shalat Masjid Al-Mukhlisin Dusun Babakan. Jum’at, 19 Agustus 2016 1 hari Penanggungjawab: Munjiah Tim yang membantu: Ahmad Ridho, Aldinah Rosmi, Nur Fazriah, Shabrina Almas, Ustadz Ajun. Memberikan sarana jadwal waktu shalat. Masjid dan mushalla Dusun Cigaok Tonggoh, Lebak dan Babakan. Masjid Al-Mukhlisin Dusun Babakan, Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok Tonggoh dan Masjid Nurul Abidin Dusun Cigaok Lebak, mendapatkan satu unit jadwal waktu shalat. Perencanaan: Sebelum pelaksanaan, dilakukan koordinasi dengan Dewan Kehormatan Masjid yang bersangkutan terkait fasilitas yang dibutuhkan. Kemudian konfirmasi terkait waktu serah terima barang. Setelah itu, kami membeli tiga unit jadwal shalat tersebut seminggu sebelum penyerahan. Implementasi: Program ini dicanangkan untuk melengkapi fasilitas masjid. Mengingat selama ini tidak ada jadwal shalat yang tersedia. Di samping itu, pengadaan jadwal shalat tersebut sekaligus sebagai kenang-kenangan tim KKN Lentera 037 kepada jamaah masjid. Serah terima dilakukan pada hari Jum’at, 19 Agustus 2016 sekaligus perpisahan. Barang diterima oleh perwakilan ketua DKM masingmasing masjid. Dengan adanya hibah jadwal shalat ini, diharapkan masjid-masjid tersebut
76| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
lebih disiplin/tepat dalam mengumandangkan adzan shalat 5 waktu. Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
Masjid Al-Mukhlisin Dusun Babakan, Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok Tonggoh dan Masjid Nurul Abidin Dusun Cigaok Lebak, mendapatkan satu unit jadwal waktu shalat. Kegiatan tidak berlanjut
(a)
(b)
(c) Gambar 4.22: Penyerahan Jadwal Waktu Sholat kepada Perwakilan : (a) Masjid Al-Mukhlisin Dusun Babakan, (b). Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok Tonggoh, (c). Masjid Nurul Abidin Dusun Cigaok Lebak
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |77
D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil Dalam pelaksanaan kegiatan KKN, terdapat beberapa faktorpendukung dan penghambat kegiatan. Berikut beberapa faktor tersebut: 1. Faktor Pendukung a. Adanya koordinasi yang baik antara tim pelaksana dengan pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan, seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah, dan tokoh masyarakat lainnya. b. Adanya kerjasama yang baik antar tim pelaksana. c. Adanya kompetensi yang dimiliki oleh tim pelaksana yang sesuai dengan kebutuhan program yang dijalankan. d. Adanya bantuan dana dari PpMD. 2. Faktor Penghambat a. Minimnya partisipasi masyarakat terhadap program-program kegiatan yang diadakan oleh tim pelaksana. b. Kurangnya koordinasi antar para aparat desa dengan masyarakat, sehingga sosialisasi yang kami berikan tidak tersampaikan secara menyeluruh.
78| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Selama 31 hari kami melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertempat di Dusun Babakan dan Cigaok, Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh 10 mahasiswa dari 9 fakultas dan 10 jurusan berbeda yang tergabung dalam kelompok KKN Lentera 037. Tercatat dari tanggal 25 Juli-25 Agustus 2016, sekurangnya ada 17 program/kegiatan yang kami laksanakan. Program tersebut terbagi dalam lima bidang, yaitu bidang keagamaan, pendidikan dan pengajaran, kesehatan dan lingkungan, sosial budaya serta bidang sarana dan prasarana. Sebagian besar program berbentuk pelayanan dan sisanya pemberdayaan. Seluruh kegiatan berjalan dengan sukses, hanya ada 2 dari 19 kegiatan yang belum sempat terealisasi, yakni budidaya ikan serta seminar narkotika. Hal tersebut dikarenakan minimnya perencanaan, kurang tepatnya memanajemen waktu dan keterbatasan dana. B. Rekomendasi Dari program kerja dan pelaksanaan yang telah kami laporkan, ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh berbagai pihak, yaitu: 1. Pemerintah Desa a. Pemerintah desa lebih memperhatikan kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, seperti menyejahterakan guru ngaji, mendukung pelaku UKM serta turut meghidupkan organisasi pemuda. b. Menggalakkan budaya menjaga kebersihan lingkungan kepada masyarakat. c. Memperhatikan sarana pendidikan di Desa Wargajaya. d. Memberdayakan perpustakaan desa yang telah direnovasi demi peningkatan pengetahuan warga. 2. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Memberikan pembekalan secara intensif kepada mahasiswa yang akan melaksanakan KKN, khususnya terkait programprogram yang direncanakan agar berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Misalnya dilakukan beberapa kali dengan
79
bimbingan pihak PPM yang telah dibagi ke beberapa kelompok, semacam pihak masing-masing penyunting. b. Memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan KKN secara massif, terpadu dan bijaksana. c. Memaksimalkan jalinan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat dan pihak-pihak terkait demi peningkatan mutu hidup masyarakat di lokasi-lokasi KKN. d. Menjadikan Desa Wargajaya sebagai desa untuk kegiatan pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Jakarta periode selanjutnya mengingat masih banyaknya permasalahan yang belum dapat kami atasi secara maksimal. 3. Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten a. Meningkatkan sumber air bersih di Desa Wargajaya. b. Menyusun kebijakan yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan, baik dari segi infrastruktur, tenaga pengajar dan lainnya. c. Mendukung kebijakan yang mendorong peningkatan peran industri kecil sebagai roda penggerak perekonomian di Desa Wargajaya. 4.
Peserta KKN-PpMM yang Akan Datang a. Berperan aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat dan diharapkan mampu menjaga nama baik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Memilih home stay yang dekat dengan aktivitas warga agar lebih membaur dengan masyarakat. c. Menjalin hubungan baik dengan warga desa, perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat agar silaturahmi tetap terjaga, serta dapat bersinergi dengan baik dalam menjalankan program-program yang telah dicanangkan. d. Melakukan observasi mendalam terkait permasalahan yang ada di desa, agar dapat mengusung program yang benar-benar dibutuhkan di Desa Wargajaya. e. Mengadakan kembali acara Tabligh Akbar serta melanjutkan program pemberdayaan maupun pelayanan lainnya yang telah
80| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
dilaksanakan KKN Lentera 037, dengan mengkaji ulang apakah tetap dijalankan atau tidak.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |81
“Tidak ada kata yang tepat untuk mengakhiri KKN kami selain ucapan terima kasih kepada Desa Wargajaya, yang telah mengajarkan kepada kami banyak nilai-nilai kehidupan.” -M. Ahsanu Amala-
82| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
EPILOG A.
Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM
1. Eman Suryatman, Kepala Desa Wargajaya. “Saya, Eman Suryatman, hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Mahasiswa UIN Jakarta yang berkenan melaksanakan KKN di desa kami. Banyak kegiatan, program dan kontribusi yang diberikan kepada desa ini, Insya Allah sangat bermanfaat. Alhamdulillah banyak perubahan positif yang warga desa rasakan. Saya selaku Kades, mohon maaf apabila selama pelaksanaan KKN di Desa Wargajaya ada kekurangan, baik berupa bantuan atau hal lain. Harapan kami, semoga mahasiswa dan mahasiswi pelaksana KKN tahun ini bisa menjadi orang sukses, berkah ilmunya dan satu lagi, semoga KKN tahun depan minimal akan seperti KKN Lentera tahun 2016 ini. Pesan saya, jangan sombong dan jangan lupa untuk bermain lagi ke Desa Wargajaya, anggap desa ini sebagai kampung kalian, apalagi sebagian besar kalian asli orang kota (Jakarta), jadi kan lumayan sekarang udah punya kampung. Kami pasti selalu menerima dan menanti kedatangan temen-temen KKN UIN. Belajar terus dan amalkan ilmu di lingkungan kalian seperti yang kalian lakukan di desa ini dan semoga kehidupan di kampung ini bisa menjadi pelajaran sosial bagi kalian semua”. (Sambutan Penutupan KKN Kopral dan KKN Lentera tanggal 24 Agustus 2016, Balai Desa Wargajaya) 2. Jumhari, Kepala Dusun Babakan. “Senang sekali, karena KKN Lentera UIN Syarif Hidayatullah tahun 2016 ini bisa berhubungan baik dan menyatu dengan masyarakat, khususnya dalam bidang keagamaan dilihat dari para guru, ustadz-ustadz dan para ulama lain mendukung dan senang. Kegiatan lain juga demikian, seperti salah satunya program ‘Penerangan Jalan’ yang mana, sebelumnya Kadus sudah meminta untuk jalan-jalan diterangi tetapi tidak ada respons positif dari desa dan kampus lain yang mengadakan KKN di desa ini, yang pada akhirnya direalisasikan oleh KKN Lentera tahun ini. Mengenai respons, Masyarakat juga sudah ditanya sama saya, bagaimana KKN tahun 2016 ini? Respons masyarakat “Alhamdulillah bagus dan baik serta memberikan apresiasi karena kreatif”, dan paling penting bisa menjaga hubungan dengan 83
tokoh dan masyarakat dengan sangat baik. Sangat berharap jika tahun depan ada lagi KKN dari UIN Jakarta, semoga yang akan datang lebih baik dari ini. Kalau kritik tidak ada. Saran, bapak hanya bisa mengucapkan semoga adikadik setelah KKN dari Desa Wargajaya ini akan menjadi orang yang sukses”. (Wawancara tanggal 22 Agustus 2016, kediaman Kadus Babakan) 3. Titin dan Nurlaela, Warga Dusun Cigaok Tonggoh. “Kesan kami sangat senang dengan kehadiran KKN Lentera UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 ini, karena anak saya jadi bisa sering belajar dengan kakak-kakak di posko KKN. Kalau bisa diungkapkan dengan katakata, kami semua sedih membayangkan kalau kakak-kakak KKN tahun 2016 ini pulang dan kembali ke Jakarta, karena KKN tahun ini berbeda dan paling bisa bergaul dengan warga dan kami merasakan hal itu (sambil menundukkan kepala). Melihat sikap baik kakak-kakak KKN Lentera UIN Jakarta, kami amat mengharapkan adanya KKN dari UIN Jakarta kembali untuk tahun mendatang. Karena anak-anak bisa mempunyai teman belajar lagi, ceria lagi, bisa begini lagi, desa ada kemajuan positif baik bidang fisik atau non-fisik. Desa bergerak dan pembangunan bergerak, tapi ada masalah yang belum bisa dipecahkan yaitu air bersih, mungkin harapan kami untuk pelaksana KKN selanjutnya, masalah air bersih ini bisa dicarikan solusinya. Satu hal lagi, acara Tabligh Akbar kemarin sangat meriah dan baru pertama kali diadakan di desa ini selama desa ini ada, Alhamdulillah rame banget”. (Wawancara tanggal 22 Agustus 2016, Tepi Sungai Dusun Cigaok Tonggoh) 4. Ibu Yanti, Guru SDN Ciangger 01 “Yang pertama, ibu merasa sangat bangga, anak remaja sekarang masih memiliki minat untuk terjun langsung ke anak-anak dengan cara mengajar. Walaupun tidak semua dari mahasiswa yang berasal dari jurusan pendidikan, tetapi kalian tetap ingin terjun langsung untuk mengajar. Anak-anak juga merasa senang dengan kedatangan para mahasiswa, ini terlihat dari sikap mereka yang sangat antusias dan senang ketika melihat adik-adik datang ke kelas untuk mengajar atau pun hanya datang ke sekolah saja. Kadang-kadang kan kalo sama orang yang tidak mereka suka, mereka akan cemberut ketika melihat orang itu datang. Tapi ketika adik datang, mereka 84| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
sangat gembira dan senang, hal ini membuktikan kalo mereka sangat senang dengan kedatangan adik-adik ini. Semoga semakin banyak anak muda yang ingin terjun langsung untuk mengajar seperti adik-adik ini. Sebaiknya adik-adik tidak hanya mengajar di kelas atas saja, tetapi juga mengajar di kelas bawah seperti kelas 1, 2, 3 karena kelas atas sudah lebih mengerti sedangkan kelas bawah masih memerlukan bimbingan dan perhatian sehingga membutuhkan usaha yang lebih keras untuk dapat mengajarinya. Walaupun tidak bisa full, tetapi yang penting adik-adik dapat merasakan bagaimana pengalaman mengajar di kelas bawah. Jika adik-adik punya saran atau masukan ke sekolah, mohon disampaikan supaya kami dapat lebih meningkatkan SDN Ciangger 01 ini”. (Wawancara tanggal 24 Agustus 2016, di depan kelas 5 SDN Ciangger 01)
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |85
B. Penggalan Kisah Inspiratif KKN-PpMM 1
SEJUTA CERITA DI WARGAJAYA Ahmad Ridho Baiquny Persepsi KKN Sekadar memperkenalkan diri, saya Ahmad Ridho Baiquny, diamanahkan sebagai Ketua Kelompok KKN Lentera 037 yang berasal dari daerah yang terletak di sebelah timur Jakarta tepatnya di Kecamatan Pulo Gadung, Klender kami biasanya menyebutnya. Sebuah kampung yang cukup ramai dengan hiruk-pikuk kegiatan para penghuninya yang memberikan nuansa khas Kota Jakarta. Saya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang terlahir dari orang tua yang berasal dari dua pulau yang berbeda. Bapak saya berasal dari pulau Sumatera tepatnya Sumatera bagian selatan yaitu Palembang dan ibu berasal dari Pulau Jawa, tepatnya di jantung Indonesia, yakni DKI Jakarta. Tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga untuk sekadar mencari kelompok KKN, yang mana menjadi tugas wajib yang harus saya dan temanteman mahasiswa lain laksanakan, PPM memberikan kemudahan berupa penunjukkan anggota kelompok yang rapih beserta penempatanya dan sudah terdiri dari 11 jurusan yang berbeda tiap kelompoknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akhirnya memberikan saya takdir baik untuk kenal dan bekerja sama dalam kelompok yang secara sepakat kami beri nama Lentera 037, yang mana harapan kami memberikan nama kelompok dengan nama Lentera selain bisa menjadi simbol penerang dalam kegelapan, juga sebagai Laskar Edukasi Terangi Negeri yang mana motivasi ini kami sepakat menjadikannya sebagai kepanjangan dari nama Lentera 037. Minggu demi minggu kami lewati bersama melalui kumpul mingguan cukup menimbulkan kesan-kesan berbeda dari setiap orang di dalamnya. Belum hidup bersama, namun telah ada konflik di dalamnya. Usaha untuk menjadi dewasa dengan meredam emosi dan mematahkan ego, berhasil mempertahankan keharmonisan kami. Sebelum saya ditempatkan di daerah yang telah ditentukan PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya dan teman-teman melakukan 3 (tiga) kali kunjungan yang kami sebut dengan observasi. Hal tersebut sebagai langkah awal kami menyelami desa yang akan menjadi tempat tugas kami, sekaligus menjadi tempat tinggal kami selama satu bulan penuh, yang kami harapkan 86| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
dari kunjungan-kunjungan ini adalah sebagai sarana publikasi kepada aparat desa dan warga sekitar bahwa akan dilaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada observasi pertama, kami berkeliling Desa Wargajaya bersama beberapa teman dari kelompok kami sembari menyapa para warga sekitar dengan senyuman dan sapaan hangat, selanjutnya kami berkunjung ke kediaman Sekretaris Desa (Sekdes) yang kami Panggil Bu Neneng yang mana beliau ternyata masih keluarga UIN, karena beliau menyelesaikan pendidikan strata satunya di UIN Bandung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada Jurusan Sosiologi. Sambutan hangat kami terima dari Bu Neneng dan jamuan yang luar biasa. Saya pribadi merasa sangat bahagia karena pada pertemuan pertama ini kami sudah sangat disambut oleh warga dan salah satu aparatur desa dengan sangat baik dan antusias. Selanjutnya kami melaksanakan observasi kedua, dan observasi ketiga sebagai observasi kami yang terakhir karena terbentur dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Pada pertemuan terakhir ini kami mengadakan open forum di Balai Desa Wargajaya bersama seluruh teman dan aparatur desa yang bertugas pada hari itu, dan sebagai hasil Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kemudahan sebagai jawaban atas do’a kami, yakni melalui kepala desa yaitu Bapak Eman Suryatman, yang mana beliau sangat senang dengan kehadiran kami untuk melaksanakan KKN di desa tersebut dan dengan sukarela sangat ingin membantu kami dalam melaksanakan semua kegiatan yang akan kami laksanakan di Desa Wargajaya. Mengenal Tim Lentera di ‘Negeri’ Baru Tiba saatnya kami menapaki tempat baru, daerah yang asing. Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Ciangger orang-orang zaman dahulu mengenalnya. Tempat yang sangat menyatu dengan alam, dikelilingi oleh pegunungan yang indah terbalut suasana persawahan dan sungai yang menghiasi Desa Wargajaya, yang semakin membuat kami takjub akan kekuasaan dan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Penghuninya yang sangat murah dalam menebar senyum dan ramah dalam menyapa membuat kami optimis akan dapat dengan mudah mencintai tempat tinggal kami yang baru. Di desa inilah cerita kami selama sebulan penuh dengan temanteman baru dari berbagai jurusan dimulai. Pada tanggal 25 Juli 2016, pembukaan kegiatan KKN Lentera di kantor Desa Wargajaya pun dilaksanakan. Saya bersama teman-teman peserta Wargajaya dalam Pancaran Lentera |87
KKN dari dua kelompok disambut oleh kepala desa beserta jajarannya dan seluruh tokoh masyarakat dengan sambutan yang hangat. Di sana kami memperkenalkan diri kami masing-masing, terlihat ketulusan dalam tatapan dan senyuman mereka sebagai penghuni asli Desa Wargajaya. Dikarenakan Desa Wargajaya ini terdiri dari 6 (enam) dusun, yaitu Dusun Pasir Angin, Ciangger Kaum, Sabrang, Babakan, Cijapuh dan Cigaok. Di sela-sela sambutannya, kepala desa memandatkan kami dengan pembagian dusun di mana kami bertugas. Kelompok KKN 036 yang bernama Kopral, mendapat mandat untuk bertugas di tiga dusun pertama, yaitu Pasir Angin, Ciangger Kaum dan Sabrang. Selanjutnya, kelompok saya KKN Lentera 037 diamanahkan untuk memegang Dusun Babakan, Cijapuh dan Cigaok. Hanya saja karena masalah akses yang jauh dan sulit untuk menjangkau Dusun Cijapuh, kami memutuskan untuk fokus memegang Dusun Babakan dan Dusun Cigaok yang terdiri dari dua kampung, yaitu Cigaok Lebak dan Cigaok Tonggoh. Jika dilihat dari sisi geografisnya, kami bertugas di daerah desa bagian belakang dibanding tiga dusun sebelumnya. Saya mahasiswa dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora. Seperti halnya teman-teman saya dari jurusan yang sama, saya juga membawa misi untuk membumikan Bahasa Arab di Desa Wargajaya, mulai dari memperkenalkan apa itu Bahasa Arab, membuat pelatihan atau pengajaran, sampai kepada penggunaan serta memberikan informasi terkait prospek Bahasa Arab di kemudian hari dan manfaatnya untuk masa depan. Sebagai ketua dalam kelompok ini dan berbekal pengalaman belajar di pondok pesantren, insting saya pun berjalan untuk memasukkan Bahasa Arab sebagai bagian yang wajib kami publish di berbagai bidang, baik di sekolah formal, TPA (Taman Pengajaran Al-Qur’an) maupun di “Ayo Mampir” suatu program kami di Desa Wargajaya. Hari-hari yang kami lewati setelah pembukaan KKN di balai desa, sama halnya dengan seluruh mahasiswa yang melakukan KKN dari universitas manapun. Kami melakukan koordinasi dengan aparatur desa mengenai program-program kerja yang kami telah rencanakan sebelumnya. Sekaligus konsultasi mengenai tanggal dan tempat pelaksanaan, serta penentuan massa yang cocok untuk mengeksekusi program-program kami di desa. Kami pun mendatangi beberapa sekolah terdekat, untuk meminta izin agar diperbolehkan berkontribusi dengan mengamalkan ilmu-ilmu yang kami punya dan kami dapat dari kampus, kepada adik-adik di sekolah tersebut. Setelah mendapat izin, mengajar adalah kegiatan rutin kami se88| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
tiap harinya. Kami juga mendatangi TPA-TPA yang ada di DesaWargajaya untuk meminta izin membantu dalam proses mengajar al-Qur’an dan menentukan waktu untuk kami mengajar. Tidak cukup sampai di situ, kami juga memrogramkan untuk melakukan anjangsana dan silaturahim ke tokoh-tokoh yang ada di Desa Wargajaya khususnya tokoh-tokoh di dusun tempat kami bertugas. Wargajaya, Desa Maju dengan Saudagar Ulung Di desa ini kami bertemu dengan saudagar sukses. Bagaimana tidak, karena beliau memiliki perusahaan yang bertempat di desa tersebut yang mana beliau sekaligus membuka lapangan pekerjaan untuk para warga di Desa Wargajaya, dan ini sangat membantu perekonomian di desa tersebut. Beliau kami kenal dengan nama “Pak Haji Mad Rais” saudagar kaya yang lebih memilih mengembangkan desanya dibanding bekerja di kota seperti pada umumnya. Alhamdulillah kami berkesempatan menempati tempat tinggal beliau yang kami gunakan sebagai posko KKN kami setelah rumah kediaman kepala Desa Wargajaya di Dusun Babakan. Sosok beliau sangat menginspirasi kami, karena di usia yang tidak lagi muda, beliau masih giat bekerja dengan tidak menghilangkan sifat baik beliau karena merasa sudah sukses atau memiliki apapun. Saya pun berkesempatan secara pribadi mengunjungi salah satu tempat usaha beliau yaitu perusahaaan fiber glass dan melihat bagaimana proses pembuatan fiber glass tersebut sampai menjadi aksesoris kendaraan bermotor dan siap dipasarkan. Gayung bersambut saya pun diajak untuk bekerjasama dalam berbisnis dan ikut memasarkan usaha beliau ke area yang lebih luas. Pelajaran yang saya ambil adalah beliau tidak takut mengajak orang untuk maju dan sukses dan tidak takut jikalau usahanya tersaingi oleh orang lain atau karyawannya. Bersama baliau, menyadarkan saya banyak hal. Mengenai bagaimana cara beliau membagi waktu, cara beliau bekerja dengan totalitas, cara beliau bergaul membangun jaringan, juga cara beliau memecahkan masalah. Tak ayal jika bapak yang satu ini menjadi salah seorang yang maju, karena beliau sendiri memiliki kultur yang amat baik.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |89
Persembahan Akhir untuk Wargajaya Selesai kegiatan bersama Pak Haji Mad Rais, saya pun kembali kepada Lentera. Kemudian kami pun mulai melaksanakan program kerja awal kami, seperti menyelenggarakan yasin dan tahlil bersama warga di posko kami sekaligus dengan sosialisasi Lentera dan program-program Lentera di desa tersebut, kemudian dilanjutkan dengan senam sehat untuk warga desa secara umum dan diakhiri kerja bakti bersama dengan warga di Dusun Cigaok Tonggoh yang menjadi dusun garapan kami yang pertama. Maha Besar Allah Subhanahu wa Ta’ala, kegiatan kami diberi kelancaran dan mendapatkan apresiasi serta dukungan yang sangat baik dari kepala dusun, para ketua RW dan RT serta semua warga di Dusun Cigaok. Kegiatan ini semakin semarak dengan bantuan dari anak-anak sekitar yang ikut sambil sesekali diwarnai dengan candaan dan lari-lari kecil khas anak-anak. Satu persatu program-program kami pada minggu awal pun terlaksana dengan baik, tak terlepas dari peran aktif para anggota Lentera yang mana seluruh kegiatan kami ini dilaksanakan secara bersama-sama dengan kompak dan ceria. Lega rasanya setiap kami menyelesaikan program kerja kami tersebut. Saya pun dapat menyalurkan hobi saya, yaitu mengajar. Di Desa Wargajaya saya sangat senang mengajar karena saya bisa sharing ilmu dengan adik-adik di desa, mulai dari mengajar mengaji, mengajar formal sampai menemani mereka untuk mengerjakan PR Bahasa Inggris dan Matematika. Di sana juga saya berteman dengan Fauzan dari Jurusan Dirasat Islamiyah dan Ade dari Jurusan Manajemen Pendidikan menjadikan harihari saya di posko KKN bertambah menyenangkan. Bukan hanya di kamar tetapi di mana pun tempat seperti dapur sampai di tempat kerja kami sekali pun. Sangat indah dan bahagia bisa mendapat teman-teman yang bisa langsung menyatu padahal kami pertama kali bertemu dan berasal dari jurusan yang berbeda-beda. Tidak terlupakan juga ketika saya diminta kepala sekolah SDN Ciangger 03 untuk melatih 20 murid pilihan, yang terdiri dari 10 siswa dan 10 siswi untuk mengikuti rangkaian acara lomba yang diselenggarakan oleh Kecamatan Cigudeg. Setiap hari selalu terdengar suara anak-anak yang datang dan meminta untuk dilatih dengan semangatnya. Saya pun memberikan yang terbaik yang saya bisa karena saya lumayan mempunyai basic menjadi anak pramuka ketika mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren. Hal yang selalu saya ingat adalah semangat mereka dengan berlagak bak tentara dibalut dengan tubuh mereka yang kecil. Indah sekali 90| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
apabila saya ingat kembali momen tersebut, yang mungkin jika diungkapkan dengan kata-kata tidak bisa menyamai keindahan yang saya dapatkan langsung di sana. Di samping kami mengerjakan program-program kami yang telah kami rancang, kami juga menyambinya dengan mengadakan 11 titik penerangan jalan. Kami mengadakan program ini bermula ketika kami berkunjung ke rumah kepala desa yang berada di Dusun Babakan, sepanjang jalan kami dari ujung Dusun Sabrang ke Dusun Babakan kami hanya mengandalkan lampu motor sebagai penerangan kami melewati kebunkebun dan lapangan. Kami menyimpulkan akan sangat berbahaya untuk warga desa yang melewati jalan tersebut, khususnya sangat rawan apabila yang berjalan adalah anak-anak yang hendak berkunjung ke rumah saudaranya, temannya dan tempat mengaji. Saya sebagai ketua kelompok Lentera mengerjakan pengadaan penerangan jalan ini bersama dengan beberapa teman saya, seperti Fauzan, Iqbal dan Ade serta Ivan sebagai pembantu apabila ada salah satu dari kami yang berhalangan mengerjakan proyek ini dikarenakan berbenturan dengan kegiatan kami yang lain. Peringatan HUT RI 17 Agustus menjadi program kami yang sasarannya adalah seluruh warga dari 6 dusun yang ada di Desa Wargajaya. Dengan perencanaan yang matang antara teman-teman dari Lentera dan Kopral, kamipun bersama-sama mengadakan kegiatan-kegiatan perlombaan. Perlombaan yang diadakan, antara lain; lomba balap karung sambil memakai helm, mengambil koin di pepaya, tusuk balon, joget balon, panjat pinang dan masih banyak lagi perlombaan yang kami adakan untuk menyemarakkan hari kemerdekaan Republik Indonesia sembari mempersiapkan panggung untuk acara Tabligh Akbar. Dari seluruh kegiatan kami yang berbentuk non–fisik, Tabligh Akbar menjadi salah satu kegiatan yang besar yang kami laksanakan di Desa Wargajaya, selain itu kegiatan ini ternyata baru pertama kali dilaksanakan di Desa Wargajaya sebagai rangkaian kegiatan sebagai perayaan HUT RI yang ke-71. Pembicaraan tentang acara ini telah saya lakukan sebagai ketua dan bicarakan dengan kepala desa sejak survei kami yang kedua di Desa Wargajaya. Sekitar seminggu, kami secara berkesinambungan mengkoordinasikan tentang teknis acara Tabligh Akbar ini dan mendapatkan beberapa kesepakatan kerjasama dalam penyelenggaraannya. Yaitu kami siap menanggung teknis acara dan memanggil penceramah dari luar Kecamatan Cigudeg. Tidak tanggung-tanggung kami berinisiatif, yang mana usul tentang pengisi ceramah/da’i ini diusulkan oleh teman saya Aldinah
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |91
Rosmi dari Jurusan KPI, yaitu Abdul Kafi, finalis lima besar AKSI Indosiar 2016 sebagai penceramah. Acara ini dilaksanakan pada malam 18 Agustus, yaitu bertepatan dengan hari kemerdekaan 17 Agustus setelah rangkaian acara perlombaan yang kami selenggarakan untuk warga se-Desa Wargajaya. Dengan menghilangkan rasa malu, saya selaku ketua kelompok Lentera turun sendiri ke jalan bersama teman saya dari Jurusan Sosiologi, Ahsanu Amala. Dengan berbekal sepeda motor hasil meminjam dari kelompok sebelah dan megaphone dari kepala desa. Kami berkeliling sembari menginfokan bahwa ada Tabligh Akbar di depan kantor desa. Teman saya, Amal sampai tidak bisa menahan ketawa sepanjang jalan berkeliling desa, bahkan sampai ke jalan raya dan pasar Cigudeg, karena saya tidak malu-malu meneriaki semua warga dan pengguna jalan serta para pedagang untuk ikut dalam acara kami yang diselenggarakan di depan balai Desa Wargajaya. Dengan kuasa dan kebesaran Allah Subhanahu Wa ta’ala acara kami pun terlaksana dengan sukses dan lancar walau kali sempat dikagetkan dengan turunnya hujan ba’da Maghrib sebelum acara dimulai. Banyak kegiatan yang telah kami laksanakan bersama Lentera, baik fisik, seperti pembuatan tugu, renovasi perpustakaan, pengadaan waktu shalat dan penerangan jalan maupun kegiatan non-fisik, seperti pelatihan hidroponik, bazar amal, santunan anak yatim, yasin mingguan, mengajar TPA, membantu dalam KBM di sekolah formal, ikut mengaji bersama warga, Tabligh Akbar dan ada sekitar 11 program non-fisik lainnya. Banyak gesekan yang muncul akibat kelelahan kami. Tetapi kami menjalani itu semua dengan hati yang ikhlas dan sabar, karena ada kepuasan hati yang kami dapat tatkala melihat anak-anak khususnya dan seluruh warga umumnya sangat senang, mengapresiasi dan mendukung seluruh kegiatan kami di Desa Wargajaya. Demikianlah hari-hari saya bersama Lentera di Desa Wargajaya. Terlalu indah untuk dilupakan, meski kadang terlalu sedih untuk dikenang. Tetapi saya percaya bahwa Lentera adalah orang-orang yang diutus Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk masuk ke dalam kehidupan saya, bukan tanpa alasan. Terima kasih telah memberikan banyak pelajaran. Aku merindukan kalian di setiap do’a-do’aku. Lentera adalah matahari dalam setiap siangku di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, dan bulanku di malam harinya. Lentera layaknya udara yang kuhirup dan kuhembuskan untuk menunjang segala aktivitas kehidupanku di sana. Terkadang, Lentera adalah hujan yang identik dengan kesedihan. Namun Lentera pula pelangi yang mengha92| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
pus kesedihan hujan dengan menebarkan senyum dan canda tawa khasnya. Adalah bohong apabila kebersamaan dalam satu bulan, tak ada aral yang melintang, tidak mungkin pula Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan, dengan tanpa ada sisi kebaikan. Sepuluh insan lahir dan dibesarkan dari keluarga yang berbeda. Berbeda suku, budaya, juga watak. Bukan mudah untuk dapat bersatu membangun kebersamaan. Namun Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan perbedaan, agar segalanya menjadi indah. Air mataku jatuh karena Lentera, namun canda tawaku pun lepas tak berbatas olehnya. Terima kasih Lentera-ku. Ada do’a dibalik nama Lentera. Kelak di masa yang akan datang, 10 insan akan berubah menapaki takdir hidupnya masing-masing. Tetapi semoga, Lentera tetaplah Lentera. Jangan pernah lupakan bahwa kita pernah memejamkan dan membuka mata, tertawa, berduka, dan belajar bersama, di tempat yang sama dan di waktu yang sama. Jangan pernah lupa siapa diri kita dan dari mana kita berasal, serta orang-orang yang pernah singgah dalam hidup kita untuk memberi pelajaran. Jangan pernah lelah dalam berusaha untuk menjadi insan yang lebih baik lagi. Jadilah insan yang berguna bagi bangsa, negara dan agama. Tetaplah menapak pada tanah walau kelak kita telah menggapai langit. Sukses selalu untuk teman-teman Lentera. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu membimbing kalian.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |93
2 MOZAIK MEMORI PENGABDIANKU Aldinah Rosmi KKN, Sebuah Tantangan Pendidikan, penelitian dan pengabdian. Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut sudah sepatutnya melekat pada jiwa mahasiswa, selaku civitas akademika. Setelah memperoleh pendidikan, kemudian mahasiswa mengkaji ilmunya dengan penelitian dan bertanggungjawab mengaplikasikannya melalui pengabdian masyarakat. Nah, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Istilah KKN pertama kali saya dengar sewaktu masih menjadi siswi SMP. Sekilas saya tahu apa itu KKN karena kala itu di kampung saya, di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah sempat ada mahasiswa yang mengadakan KKN, sehingga ada sedikit gambaran tentang bagaimana pelaksanaan KKN. Meski tak jarang yang menyentil KKN dengan makna Kisah Kasih Nyata, mengingat kabarnya banyak tragedi cinta lokasi saat atau setelah KKN berlangsung. Mendengar cerita dari kakak dan para senior, menjadi semakin yakin bahwa KKN itu mengasyikkan. Dari awal, dosen pembimbing saya, Pak Amir Fadhilah, juga memberi gambaran tentang serunya KKN. Terlepas dari momok yang dikhawatirkan sebagian teman-teman, bahwa nantinya kami akan ditempatkan di desa terpencil yang jauh dari keramaian, susah sinyal, susah air, dan sebagainya. Kiranya hal tersebut tak menjadi masalah, justru menjadi sebuah tantangan bagi saya pribadi, apalagi terkait respons masyarakat terhadap kedatangan kami. Saya, yang memang menyukai kegiatan bernuansa sosial, tak ragu lagi menanti pelaksanaan KKN yang memang identik dengan aksi-aksi sosial dan membaur langsung dengan masyarakat. Kebersamaan itu Bernama ‘Lentera’ Tanggal 13 April 2016, adalah hari yang saya tunggu. Ya, hari di mana agenda pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 berlangsung. Hari di mana rasa penasaran saya tertunaikan karena akhirnya berjumpa dengan teman-teman, teman yang
94| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
nantinya akan bersinergi mewujudkan program selama satu bulan. Saat itu, saya mendapatkan kode 037, artinya saya harus berkum0pul dengan temanteman yang mendapatkan kode 037 pula. Kode tersebut sekaligus menjadi nomor kelompok. Sistem penentuan anggota kelompok secara random dari pihak PPM membuat saya pribadi tidak mengenal satu pun anggota kelompok KKN 037. Pada awal perjumpaan, saya tidak mengetahui banyak karakteristik teman-teman sekelompok. Hanya ada kesan pertama yang asal tebak saja. Perjumpaan dimulai ketika diadakan sesi berkumpul dengan anggota kelompok masing-masing. Kami memulai dari perkenalan singkat terkait nama, aktivitas, hobi, keahlian dan dilanjutkan dengan obrolan-obrolan ringan. Di situlah tahap awal pengenalan anggota kelompok KKN 037. Beberapa hari pasca-pembekalan, kami dikejutkan dengan kabar tak menyenangkan. Irwan Firdaus, teman sekelompok kami yang diproyeksikan sebagai koordinator divisi publikasi, dekorasi dan dokumentasi (pubdekdok) tiba-tiba mohon izin untuk tidak mengikuti KKN. Alasannya tak bisa ditangkis, karena memang tuntutan keluarga. Akhirnya kami memaklumi dan merelakan ketidakikutsertaan Irwan. Namun kami harus tetap optimis, bahwa kami dengan sisa sepuluh personel, akan mampu melaksanakan kegiatan KKN dengan baik. Akhirnya sepuluh anggota yang terdiri dari enam mahasiswa dan empat mahasiswi ini mencetuskan sebuah nama kelompok KKN. Dari sekian banyak nama yang diusulkan, Lenteralah yang menjadi pilihan terakhir. Lentera sendiri merupakan akronim dari Laskar Edukasi, Terangi Negeri. Dengan harapan bahwa kami, sekelompok akademisi yang tergabung dalam tim KKN 037 ini dapat mengabdi kepada negeri ini melalui perwujudan misi kami di bidang pendidikan dan pengajaran maupun bidang lainnya. Kemudian kami pun mulai menyusun program individu dan kelompok. Awalnya saya pesimis dengan kelompok 037, karena pada pra-KKN anggotanya terkesan apatis, santai, sedikit inisiatif. Saya amati dari segelintir anggota saja yang merespons obrolan di grup WhatsApp. Selain itu juga terlihat dari berlangsungnya agenda rapat KKN yang tak pernah dihadiri lengkap 10 orang. Ada saja yang izin untuk tidak hadir dan semacam tak ada semangat untuk ber-KKN. Survei lokasi juga hanya beberapa yang bersedia ikut. Anak-anaknya terlihat selalu menggampangkan, tak terorganisir, sedikit yang menyumbangkan ide, dan Wargajaya dalam Pancaran Lentera |95
lain sebagainya. Jujur saya sangat khawatir bagaimana dengan pelaksanaan KKN nantinya jika kondisi anggotanya seperti itu. Bisa-bisa susah menjalankan program kerja. Akan tetapi tak dinyana, setibanya di lokasi KKN ternyata teman-teman penuh semangat menjalankan program kerja, solid. Kini saya salut dengan kinerja mereka. Mereka bertanggungjawab dengan tugas masing-masing, asal ada yang mengingatkan saja. Nah, di kelompok kami, anggota perempuannya justru yang getol mengingatkan. Hari demi hari kami lewati dengan penuh canda tawa, meski ada saja konflik yang menjadi bumbu penyedap kebersamaan. Tetapi hal tersebut bisa diatasi. Bersyukur, masing-masing bisa meredam egonya. Hampir setiap malam kami melakukan evaluasi, merefleksi kegiatan yang telah dilaksanakan dan merumuskan agenda esok harinya. Di sini kami terbuka menyampaikan pendapat masing-masing walau tak selalu berujung kata sepakat. Tak jarang pula evaluasi malam menjadi ajang curahan hati kisah keluarga bahkan kisah asmara anggota Lentera. Dibanding kelompok 036, kelompok kami sangat ramai, cenderung berisik saat rapat evaluasi. Banyak yang bercanda terutama teman saya Si Fauzan dan Ade. Apalagi keusilan Munjiah yang terkadang juga membuat rapat evaluasi menjadi sampai larut malam. Namun itulah letak keseruan Lentera. Beruntungnya, untuk konflik internal tak banyak terjadi, hanya sebatas silang pendapat. Ada momen kebersamaan yang selalu saya kenang, yaitu momen saat kami menyempatkan mampir ke rumah Pak RT penjual gorengan di Dusun Cigaok Lebak. Ya, usai mengajar TPA, kerja bakti atau pun kegiatan lainnya, kami mempunyai kebiasaan mampir untuk sekadar ngobrol, sharing ilmu, pengalaman, sampai senda gurau sambil menikmati pisang goreng andalan kami dan segelas teh hangat. Pak RT sudah seperti orang tua kami. Beliau juga tak sungkan menyisihkan beberapa gorengannya untuk kami bawa ke posko. Indah, kesempatan seperti ini rasanya tak ingin cepat berlalu. Kami, sepuluh kepala dengan latar, kepribadian, karakteristik dan watak berbeda, dengan izin Tuhan dipertemukan dan disatukan dalam sebuah kelompok kecil. Keadaan ini memaksa kami untuk menyesuaikan diri selama satu bulan dengan wajah-wajah baru di tempat baru yang tidak pernah disinggahi sebelumnya. Banyak sekali hal yang saya dapatkan selama KKN, di antaranya ilmu, pengalaman dan teman. Teman-teman KKN Lentera 037 telah memberikan pelajaran hidup yang jarang didapatkan di bangku kuliah. Saya mulai belajar bagaimana 96| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
bisa bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan, serta belajar beretorika yang tepat dari Ahmad Ridho Baiquny atau yang akrab disapa bang Ridho, sang ketua kelompok KKN Lentera 037 yang dicintai anakanak. Terima kasih kepada Shabrina Almas, sekretaris kedua kami yang telah mengajarkan saya untuk selalu bersikap dewasa dan belajar menjadi diri sendiri. Saya juga belajar sigap dan cermat dari Munjiah, bendahara kesayangan kami. Belajar keberanian dan ketegasan dari Nur Fazriah sang wakil bendahara sekaligus koordinator konsumsi kami. Belajar berfikir efektif dan efisien serta tanggung jawab dari Ade Andriana sang pengabadi momen sejati. Belajar profesional dalam segala bidang dari Muhammad Ahsanu Amala, sang koki kebanggaan yang tak bosan mengajari kami memasak. Belajar kerja keras pantang mengeluh dari Iqbal Sahid Umar si multi tasking. Belajar kemandirian dan proporsional dari bos muda Fauzan Romadhian Khairi. Serta belajar untuk selalu menghargai kebersamaan dari sang musisi Rahmat Ivan Shabriansyah. Bersyukur rasanya bisa mengenal mereka. Sapaan ‘Emak’ yang disematkan kepada saya, tentu akan menjadi memori tersendiri. Entah alasan apa yang mendasari hadirnya sapaan itu. Bisa jadi karena sikap saya yang seperti seorang Ibu, ataukah penampilan saya yang tak beda jauh dengan Ibu-Ibu, atau apalah, yang jelas saya menghargainya demi sebuah keakraban dalam kebersamaan. Lentera selalu dalam kenangan. Wargajaya dalam ‘Kacamataku’ Wargajaya, desa dengan sejuta pesona yang menawarkan keindahan alamnya membuat saya pribadi nyaman bermukim di sini. Area perkebunan kelapa sawit, pesawahan, ditambah kondisi geografis yang diapit oleh bikit-bukit cantik, menambah asri suasana desa. Masyarakatnya religius, sangat memperhatikan pendidikan agama sejak dini. Keberadaan beberapa pondok pesantren pun turut menyumbang nuansa desa religius. Di Desa Wargajaya, setiap dusun ada ustadz yang bersedia mengajar membaca al-Qur’an dan Pengetahuan Agama Islam hampir setiap hari. Bahkan ada yang mengajar sehari 4 kali, yakni pagi, siang, sore dan malam. Salah satu ustadz yang mengabdi adalah Ustadz Ajun dari Dusun Babakan. Kami juga mengajar Taman Pendidikan AlQur’an (TPA) di tempat beliau setiap hari Jum’at. Hari Jum’at pekan pertama kami mulai mengajar. Sebelumnya tentu sudah konfirmasi bahwa
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |97
kami akan mengajar Jum’at sore, namun saat kami tiba di kediaman Ustadz Ajun, tidak ada satupun anak yang hadir karena Ustadz Ajun belum menyampaikan kepada mereka. Kata Ustadz, Ajun anak-anak pasti datang ba’da Maghrib karena biasanya mereka mengaji ba’da Maghrib. Akhirnya kami berniat untuk datang lagi ba’da Maghrib. Tak dinyana, saat Maghrib tiba, ternyata kondisinya hujan deras dan tidak memungkinkan jika harus datang ke rumah Ustadz Ajun. Di samping jarak yang cukup jauh dan medan jalan yang ekstrem, kendaraan kami juga terbatas. Akhirnya kami memutuskan untuk mengganti kegiatan belajar membaca al-Qur’an di hari Senin. Tak disangka antusias anak-anak Dusun Babakan untuk hadir di TPA cukup tinggi. Ada 45 anak yang hadir saat itu, dan mereka datang 15 menit lebih awal. Selain itu, ada hal berkesan di desa ini. Saat kami mengadakan acara Tabligh Akbar dalam rangka tasyakuran Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) juga banyak sekali yang hadir. Ini menandakan bahwa masyarakat Desa Wargajaya antusias mendalami ilmu agama. Kala itu tepat tanggal 17 Agustus 2016. Sedari pagi, perwakilan dari kami bersama warga yang dikomandoi langsung oleh Pak Kades, mulai menata panggung beserta sound system. Tabligh Akbar sendiri merupakan program yang saya usulkan saat pra-KKN. Ternyata mendapat respons positif dari Pak Kades karena beliau pun menginginkan ada Tabligh Akbar. Pak Kades tentunya sangat mendukung program tersebut dan bersedia menyiapkan perlengkapan serta konsumsi untuk keperluan acara Tabligh Akbar. Akan tetapi untuk konsep acara maupun penceramah, mahasiswa yang menyiapkan. Karena ini program yang saya usulkan, saya juga yang diamanahkan sebagai koordinator acara ini. Jauh-jauh hari saya mulai mencari penceramah/dai yang sekiranya bersedia memenuhi undangan kami untuk mengisi ceramah di Desa Wargajaya yang notabene jauh dari Ibu kota. Beruntung, saya mempunyai senior yang kenal dekat dengan Abdul Kafi, sang finalis ajang pencarian bakat Dai di salah satu stasiun TV swasta. Abdul Kafi yang lebih dikenal sebagai Kafi AKSI INDOSIAR ini juga merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jadi cukup mudah mengundangnya. Segera saya menghubungi senior saya untuk meminta kontak Kafi. Singkat cerita akhirnya Kafi bersedia mengisi ceramah. Tema yang kami usung saat itu adalah “Mempersatukan Semangat Perjuangan Bangsa dengan Ukhuwah Islamiyah”.
98| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Saya sangat terharu ketika Pak Kades menyampaikan sambutan, dan mengatakan bahwa Tabligh Akbar dalam rangka tasyakuran HUT RI kali ini merupakan sejarah baru di Desa Wargajaya. Mengingat sebelumsebelumnya hanya mengadakan panggung hiburan berupa organ tunggal ataupun pertunjukkan wayang golek. Lebih terharu lagi ketika ratusan warga berbondong-bondong menghadiri Tabligh Akbar. Meski saat itu cuaca kurang bersahabat mengingat sempat diguyur hujan, namun warga tetap antusias hadir. Pak Camat juga menyempatkan hadir dan menyampaikan sambutan, meskipun di tengah acara beliau pamit pulang karena ada kepentingan lain. Banyak warga yang mengapresiasi acara ini sampai menjadi perbincangan bebeberapa hari, mereka ingin Tabligh Akbar diadakan kembali tahun-tahun berikutnya. Masyarakat Wargajaya masih banyak yang tergolong kelas menengah bawah, meski tak sedikit juga masyarakat yang sudah meningkatkan taraf hidupnya. Sebagian besar berprofesi sebagai petani, buruh tani dan pedagang. Sempat khawatir tidak ada yang tertarik dengan barang-barang kami ketika kami mengadakan bazaar amal yang dibarengi dengan pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam). Dalam bazaar ini, kami menjual barang-barang layak pakai -yang didominasi baju- dengan harga murah, yaitu kisaran Rp1.000,- sampai dengan Rp10.000,-. Hasil penjualan seluruhnya kami alokasikan untuk kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa di dusun garapan kami. Warga yang tengah menonton pertandingan sepak bola berbondong-bondong memadati area bazaar amal. Pada awalnya hanya beberapa saja yang mendekati bazaar kami, masih malu-malu. Beruntungnya teman saya, Bang Ridho heboh mempromosikan barang jualan kami. Perlahan masyarakat mulai menyerbu jualan kami. Bahkan ada yang pagi-pagi sengaja datang ke posko kami untuk membeli baju, padahal kami baru buka lapak bada Ashar. Syukur tak terkira dapat mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sesama melalui kegiatan ini, karena mereka yang membeli berarti telah ikut beramal. Rantai kebaikan yang kami buat bisa dibilang sukses. Di sini saya merasa bangga sekaligus bahagia, karena bisa dibilang telah sukses mengajak orang lain untuk berbuat baik. Sementara itu, ada sedikit kenangan pahit. Yaitu ketika anak-anak dari berbagai dusun mulai datang ke posko untuk sekadar bermain dan belajar. Dalam kesempatan itu, sesekali saya menghampiri tiga siswa yang memegang buku sekolahnya, saya lihat mereka sedang belajar membaca dan menulis. Ketika saya tes mereka untuk menuliskan huruf abjad lengkap Wargajaya dalam Pancaran Lentera |99
dengan versi huruf kapital dan huruf kecilnya, ternyata mereka belum tahu persis. Miris melihatnya, terlebih ketika tahu bahwa mereka adalah siswa kelas tiga dan empat Sekolah Dasar (SD). Kondisi siswa tersebut seolah menjadi interpretasi potret pendidikan di Desa Wargajaya. Untuk itu, kami membuat program Wargajaya Beredukasi salah satunya dengan mengadakan kegiatan pelayanan ‘Ayo Mampir’. Di mana dalam kegiatan ini, anakanak usia sekolah di Desa Wargajaya dapat mengembangkan minat dan bakatnya, bermain serta mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) di posko kami. Alhasil hampir setiap hari posko kami ramai didatangi mereka dari siang sampai sore. Bahkan terkadang ada yang tak segan menginap. Salut dengan semangat mereka, padahal jarak rumah mereka cukup jauh dari posko kami. Berharap dengan adanya program ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Desa Wargajaya. Mengabdi untuk Berarti “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Begitu kiranya sabda Rasulullah Salallahu ‘Alayhi wa Sallam yang kerap kali menjadi pemicu semangat untuk terus menebar manfaat terhadap sesama. Di sini, di lokasi KKN menghabiskan waktu satu bulan memang terasa singkat. Namun akan berarti jika dijalankan dengan penuh keikhlasan atas dasar pengabdian. Desa Wargajaya menyisakan banyak kenangan. Suasananya yang sejuk dan cukup agamis membuat saya pribadi tak ingin bergegas pulang ke Ibu kota. Selain itu, masyarakatnya juga ramah-ramah, bersahabat dengan kami. Untuk menjalin keakraban dengan masyarakat, sesekali kami tak sungkan menginap di rumah warga sekitar posko. Salah warga yang sempat kami tumpangi adalah Ibu Ika, pengusaha kripik singkong yang sudah memasarkan produknya sampai ke seantero Bogor. Awalnya saya dan teman saya, Ririn, ingin menumpang mandi mengingat air di posko kami sedang bermasalah. Akhirnya kami ditawarkan untuk menginap. Saat menginap, kami melihat proses pembuatan kripik singkong yang terkenal renyah itu, dan mencoba untuk membantu mengemas kripik yang sudah dipesan dan siap dipasarkan. Ibu Ika sering mendapatkan tawaran untuk memasarkan produknya ke pameran-pameran yang diadakan pemerintah setempat. Namun Ibu Ika sempat menceritakan kekecewaannya ketika mendapat kesempatan pelatihan pengusaha yang berlangsung di sebuah hotel di Bogor. Tadinya ada utusan dari Pak Kades yang hendak 100| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
mengantarkan Ibu Ika di lokasi pelatihan. Namun saat hari H pelatihan, tak ada satu pun yang bisa mengantar. Alhasil, Ibu Ika tidak jadi ikut pelatihan. Peristiwa ini menjadi bahan evaluasi pihak desa agar terus mendukung para pegiat UMKM yang turut menopang perekonomian desa. Saat itu kami mencoba menyarankan Ibu Ika untuk mengembangkan bisnisnya, seperti menambah varian rasa kripik singkong, mengemas dengan kemasan yang lebih cantik serta memasarkan secara online. Di sini saya belajar kegigihan dari Ibu Ika yang terus semangat berwirausaha meski sendirian, karena telah lama ditinggal suaminya. Kini Ibu Ika mempunyai 5 pegawai yang diberdayakan melalui usahanya tersebut. Kami juga menemukan sosok inspiratif di desa dengan mayoritas penduduk berprofesi petani ini. Saudagar desa yang kaya raya, Pak Haji Mad Rais namanya. Pria yang akrab dipanggil Haji Mad ini memiliki berbagai macam usaha, namun yang terbesar adalah usaha pembuatan fiber glass untuk kelengkapan sepeda motor dan mobil. Haji Mad yang hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas dua SD tersebut, mampu menciptakan lapangan pekerjaan di desa dan sempat memberdayakan sekitar 200 warga. Kini beberapa warga mengikuti jejaknya membuka usaha fiber glass. Haji Mad yang dikenal tekun dan pekerja keras ini, misinya kurang lebih sama seperti ibu Ika, yakni ingin memberdayakan masyarakat Desa Wargajaya melalui bisnisnya. Pengabdian mereka untuk desa sungguh mulia. Tidak terasa satu bulan sudah pelaksanaan KKN berlangsung. Andai tak ada aktivitas lain setelah sebulan pelaksanaan KKN, ingin rasanya memperpanjang masa pengabdian kami di Desa Wargajaya. Kami berencana kembali lagi untuk memberdayakan perpustakaan desa yang sudah lama tidak berfungsi. Saya sendiri ingin mencari donatur yang bersedia menyumbangkan buku-buku bacaan agar banyak warga yang gemar membaca. Selain itu, saya juga terobsesi mengadakan pesantren kilat saat Ramadhan nanti dengan materi khusus membaca tahsin. Mengingat banyak yang belum paham betul tentang kaidah membaca al-Qur’an, walaupun bacaan mereka sudah lancar. Ada kenangan mengharukan. Yaitu saat tiba acara penutupan KKN sekaligus perpisahan yang berlangsung di balai desa. Anak-anak mempersembahkan sebuah lagu dengan lirik ciptaan mereka yang ditujukan untuk kami. Suasana haru biru, ketika satu persatu dari mereka meneteskan air mata, seolah mengIsyaratkan bahwa mereka masih Wargajaya dalam Pancaran Lentera |101
menginginkan kami untuk tetap tinggal di sini. Setelah acara, mereka memberikan kenang-kenangan sederhana untuk kami. Mereka juga tak segan meminta name tag kami sebagai kenang-kenangan. Suasana rapat evaluasi setiap malam dan bercengkrama di rumah Pak RT ‘gorengan’ akan menjadi momen yang selalu dirindukan. Terima kasih teman-teman KKN Lentera 037 telah menciptakan kekompakan, kebersamaan dan iklim persaudaraan yang harmonis. Terima kasih tim KKN Kopral 036 yang telah menjadi mitra kinerja kami. Tak lupa pula saya ucapkan beribu terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang tidak bosan memberikan motivasi dan sumbangsih ide kepada kami. Terima kasih Wargajaya telah menjadikan kampung kedua bagi saya. Jujur, saya pribadi merasa belum maksimal menjalankan programprogram KKN. Namun inilah dedikasi terbaik kami, inilah yang dapat kami lakukan, inilah yang dapat kami berikan untuk Desa Wargajaya. Berharap menjadi kesan manis di benak warga. Semoga program-program yang kami jalankan dapat menjadi ladang kebaikan bagi kami. Dapat membawa manfaat dan keberkahan bagi nusa, bangsa, agama terkhusus kemaslahatan Desa Wargajaya. Perpisahan memang menyisakan duka, maka hargailah sebuah pertemuan.
102| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
3 RENUNGAN PENGABDIAN Munjiah KKN Menjajaki Arti Sebuah Pengabdian “Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakan Gunung Semeru. Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan dengan mereka aku akan mengguncang dunia.” Itulah yang dikatakan oleh Ir. Soekarno. Kutipan tersebut bisa kita nilai sebesar apa kemampuan dan potensi pemuda menurut Founding Father kita sebagai Agent of Change (agen perubahan). Mahasiswa adalah kaum intelek muda yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memperbaiki kondisi bangsa, mereka adalah 3% rakyat Indonesia yang juga seharusnya menjadi pemicu untuk perubahan massif oleh lebih dari 37% pemuda Indonesia. Apabila di negeri ini terjadi ketidakadilan, maka pemudalah yang pertama kali menyadarinya, sehingga tidak salah jikalau mahasiswa sering berdemo, berunjuk rasa menuntut keadilan kepada pemerintah karna di sinilah mahasiswa berperan sebagai penyambung lidah mewakili segenap masyarakat. Di kampus, kita sebagai mahasiswa tentulah tahu apa itu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Point terakhir ini di dalam undang-undang dijelaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karenanya, di dalam pengabdian masyarakat ini, mahasiswa harus mampu menciptakan suatu gerakan proses pemberdayaan diri untuk kepentingan masyarakat. Kebetulan, di kampus saya sering mengadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang merupakan penerapan dari point ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN ini dilakukan tiap tahunnya dan itu sangatlah berkesan bagi mahasiswa karena banyak yang mengartikan arti dari KKN tersebut. Ada yang mengatakan KKN adalah Kuliah Kerja Nyantai dan ada juga yang mengatakan KKN adalah Kisah Kasih Nyata. Semua itu mereka salah artikan karena mereka belum tahu arti sesungguhnya sebuah pengabdian kepada
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |103
masyarakat. Namun, bisa jadi kata-kata seperti itu hanyalah sebuah guyonan saja. Bagi saya, pengabdian adalah mampu memberikan manfaat sebanyakbanyaknya kepada masyarakat sesuai dengan apa yang sudah kita pelajari dan dapatkan di kampus yang bukan hanya sekedar memberi tapi bersamasama membangun sebuah peradaban yang lebih baik. Di mana, banyak aspek yang harus disentuh untuk menjadikan suatu masyarakat itu baik, dimulai dari karakternya, budayanya, sampai pola pikir masyarakat harus kita sentuh untuk benar-benar menciptakan sebuah masyarakat yang beradab. Banyak sekali tantangan yang sering kita hadapi pada saat proses pengabdian diri kepada masyarakat. Namun, hal ini wajar sekali terjadi karena yang namanya proses tidak selalu berjalan dengan mulus, banyak lika-liku yang harus kita hadapi demi mencapai tujuan kita. Adapun kendala yang sering kali terlintas dipikiran sebelum KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah ketakutan akan tempat tinggal saya dan tim yang dirasa akan jauh dari pusat keramaian (sepi) dan sumber air yang sedikit membuat kita khawatir hidup berlama-lama di tempat KKN. Hal ini tidaklah menyurutkan niat saya untuk berproses mengabdi kepada masyarakat. Syukur Alhamdulillah, saya dan tim KKN mendapatkan lokasi KKN yang begitu membuat nyaman berlama-lama di tempat KKN karena bukan hanya masyarakatnya yang ramah dan mau bekerjasama membangun desa yang lebih maju akan tetapi pemandangannya yang begitu sejuk membuat kita senang berjalan-jalan mengitari desa sambil bersosialisasi dengan masyarakat. Oleh karenanya, mahasiswa haruslah bisa menciptakan aksi nyata dari sebuah pengabdian. Do Not Just Talk about it!!!!! Nuansa Kebersamaan Dalam Suka Cita KKN Hari di mana saya harus bertemu dengan teman-teman yang akan menjadi tim KKN, saya merasa sangat bahagia. Kenapa saya bahagia? Karena di awal perkuliahan semester enam, banyak sekali isu yang beredar bahwa PPM yang akan menentukan kelompok KKN. Namun, isu tersebut tidaklah terlalu dihiraukan oleh sebagian besar mahasiswa/i UIN Jakarta. Sebagian besar dari mereka sudah banyak yang membentuk kelompok KKN sendiri. Berbeda dengan saya, saya masih merasa tenang-tenang saja karena saya tahu bahwa kebijakan PPM dari tahun ke tahun pasti akan berubah berdasarkan hasil dari KKN-KKN tahun sebelumnya yang 104| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
mungkin masih dinilai kurang berhasil, baik dalam tatanan peserta KKN atau pun dampak yang diberikan kepada wilayah tempat KKN. Ternyata perasaan tenang itu memberikan saya sebuah kejutan yang tidak terduga. Pada tanggal 13 April 2016, saya bersama mahasiswa/i yang terdaftar pada gelombang pertama mengikuti pembekalan KKN sekaligus mencari teman-teman yang akan menjadi tim KKN nanti. Setelah PPM memberikan membekalan, mahasiswa/i di haruskan untuk mencari tim KKN-nya masing-masing dengan mencocokkan kode yang sudah diberikan oleh PPM. Kebetulan saya mendapatkan kode 037 dan di situ saya langsung bergegas mencari teman-teman yang satu kode dengan saya. Tidak lama setelah mencari-cari mereka, akhirnya berjumpalah saya dengan mereka semuanya. Kami semua duduk bersama untuk berkenalan satu dengan yang lainnya. Dalam perkenalan tersebut, kami sedikit berbincang-bincang soal kesibukan masing-masing di dalam maupun di luar kampus. Kelompok kami berjumlahkan 11 orang yang berasal dari 8 Fakultas, yaitu 1 orang dari FITK, 1 orang dari FSH, 2 orang dari FAH, 1 orang dari FU, 1 orang dari FIDIKOM, 1 orang dari FEB, 2 orang dari SAINTEK, dan 1 orang lagi dari FISIP. Mereka semua berasal dari jurusan yang berbeda-beda pula. Ternyata, tidak sedikit dari anggota kelompok saya sudah banyak yang memiliki usaha dan saya merasa salut dan sedikit iri dengan mereka semua karena saya yang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis belum mempunyai usaha apa-apa. Bagi saya, mereka sungguhlah hebat karena sudah mempunyai usaha sendiri di tengah kesibukan kuliah mereka. Di sela-sela perbincangan, kami saling bertukar pikiran dan juga saling bertukar nomor handphone untuk memudahkan komunikasi lewat grup WhatsApp. Setelah lama berbincang-bincang, kami memulai musyawarah untuk menentukan ketua kelompok, sekretaris, dan juga bendahara. Kemudian setelah menimbang-nimbang, semua teman-teman kelompok memutuskan untuk memilih Ridho Baiquny sebagai ketua kelompok dari FAH, sekretarisnya Aldinah Rosmi dari FIDIKOM, dan saya sendiri (Munjiah) sebagai bendahara kelompok. Beberapa hari setelah pertemuan saya bersama tim KKN 037, saya mendapatkan berita duka cita dari salah satu teman KKN saya bahwa ayahnya telah meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya langsung memberitahukan kepada teman-teman kelompok saya di grup WhatsApp mengenai kabar duka ini karena permasalahnnya teman saya ini juga ingin mengundurkan diri dari tim KKN 037 perihal keadaan keluarga yang Wargajaya dalam Pancaran Lentera |105
mengharuskannya menggantikan posisi almarhum ayahnya sebagai kepala keluarga dan juga tempat tinggalnya yang lumayan jauh dari kampus membuatnya harus pindah kampus. Kami semua turut berduka cita dan prihatin mengenai kabar duka ini karena dia di dalam tim KKN sudah kami tunjuk sebagai penanggungjawab di divisi Pubdekdok (Publikasi dan Dokumentasi). Namun, itu semua kami maklumi dan harus merelakan juga kehilangan satu orang dari tim KKN 037. Dengan begitu, jumlah tim KKN 037 hanya tinggal 10 orang. Seusai pertemuan pertama di Auditorium Harun Nasution, kami mengadakan pertemuan kedua untuk membicarakan perihal nama kelompok KKN 037 dan juga membahas pembagian tugas masing-masing divisi. Kami berdiskusi cukup lama mengenai permasalahan nama kelompok karena kami juga harus bisa memberikan makna atas nama kelompok yang nantinya kami pakai sebagai logo KKN 037. Pertemuan kedua ini di hadiri hanya beberapa orang saja dan kami belum bisa menentukan nama kelompok karena masih menunggu kesepakatan yang lainnya. Lalu kami lanjut membahas soal nama kelompok di grup WhatsApp sambil bercengkrama ria. Dilanjutkan pada pertemuan ketiga, kami menyepakati nama kelompok KKN 037 dengan nama Lentera. Setelah menemukan nama kelompok, kami pun lanjut mendiskusikan logo dari Lentera tersebut. Memang, di setiap pertemuan kami tidak pernah full team karena ada saja halangan yang menyebabkan salah satu atau beberapa orang dari kami tidak bisa kumpul untuk membahas persiapan KKN nanti. Saya pun bisa memakluminya tetapi lama-kelamaan saya merasa kesal dengan mereka yang tidak bisa meluangkan waktunya satu kali pertemuan saja untuk berkumpul bersama membahas keseluruhan teknis KKN. Ditambah, yang saya lihat sebagian dari teman-teman kelompok masih diam-diam saja, belum bisa terbuka kepada teman yang lain. Pikiran saya sudah kacau, memikirkan nasib tim saya yang nantinya akan seperti apa saat bekerjasama di tempat KKN nanti. Namun, saya tidak menyangka bahwa apa yang saya pikirkan ternayata salah. Beberapa hari di tempat KKN, satu-persatu sifat dan sikap asli dari teman-teman saya baru terlihat yang sebenarnya. Saya kaget sekaligus terharu juga melihat teman-teman saya khususnya yang laki-laki karena mereka sangatlah kompak dan peka terhadap tanggung jawab mereka di divisi masing-masing. Menyatukan pikiran dari setiap masing-masing individu memanglah sulit dan di tempat KKN ini, saya belajar banyak dari teman-teman satu 106| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
team soal kesabaran, kemandirian, kelapangan hati, dan juga soal memahami tentunya yang di rasa saya sangatlah sulit bisa mengerti dan memahami karakter dari mereka. Di tempat KKN, mungkin dan tentunya juga yang paling manja adalah saya dan Alhamdulillah mereka bisa memahami sifat dan sikap saya yang manja ini karena mereka pun tahu bahwa saya adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga saya yang paling disayang dan dimanja oleh kedua orang saya. Selama satu bulan bersama-sama, tentu banyak sekali kenangan yang melekat di jiwa dan tentunya susah untuk dilupakan, yang paling berkesan bagi saya adalah nuansa kebersamaan pada saat rapat di malam hari untuk mengevaluasi setiap acara yang sudah terlaksana. Namun, di sela-sela evaluasi selalu ada saja yang membuat canda-tawa sampai-sampai lupa waktu menjelang larut malam. Kami banyak sharing soal pengalaman hidup kami yang tentunya bisa memberikan inspirasi bagi sesama dan juga bisa sedikit memberikan canda tawa untuk bersama. Tak lupa juga, nuansa indah nan sejuknya pagi hari yang membuat saya berkesan selama satu bulan hidup di Desa Wargajaya yang mana anak-anak desa sana selalu memberikan saya senyum semangat akan kedisiplinan dan keseriusan mereka dalam belajar. Dari mereka, saya betul-betul sadar akan arti sebuah perjuangan hidup. Terima kasih untuk kawan-kawan seperjuangan KKN dan juga masyarakat Desa Wargajaya yang telah menemani saya dalam nuansa kebersamaan baik dalam suka maupun duka. Mengenal Wargajaya Lebih Dekat Wargajaya, tempat yang selalu menyisihkan banyak cerita, semoga dan selalu menjadi tempat terindah di kala fajar menjelang pagi dan di kala senja menjelang malam. Desa nan indah, hijau, dan juga sejuk terpapar dengan perkebunan sawit di sekeliling gerbang masuk Desa Wargajaya membuat saya merasa nyaman dan betah berlama-lama tinggal di sana. Ditambah lagi dengan pemandangan pegunungan yang menjulang tinggi yang berada persis di belakang balai Desa Wargajaya membuat saya sering mampir untuk menikmati sejuknya udara di pagi hari untuk merenung sejenak melihat keadaan masyarakat sekitar. Tempat ini pun sekaligus menjadi spot favorit saya. Alhamdulillah kedatangan saya dan tim KKN 037 disambut hangat oleh masyarakat sekitar. Mereka begitu baik dan ramah kepada kami. Selalu menyapa kami ketika kami bepergian mengelilingi desa. Mayoritas dari Wargajaya dalam Pancaran Lentera |107
penduduk Wargajaya berprofesi sebagai petani. Kala pagi hari, ketika matahari masih bersembunyi dalam selimutnya, masyarakat sekitar sudah bersiap-siap untuk pergi ke sawah dan sebagian yang lainnya ke perkebunan sawit untuk bekerja mencari nafkah demi bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka. Begitulah aktivitas warga sehari-hari. Sementara untuk anak-anaknya, mereka selalu bersemangat berjalan kaki, langkah demi langkah mereka tempuh untuk bisa bersekolah. Walaupun tempat tinggal mereka jauh dari sekolah, namun jiwa mereka penuh dengan harapan indah untuk menggapai cita-cita. Semangat anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) begitu kuat dibandingkan dengan anak-anak yang duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kenapa? Pertama, selain mereka harus sekolah di pagi hari namun, sebagian dari mereka ada yang membantu orang tuanya di sawah sepulang sekolah. Kedua, setelah mereka membantu orang tuanya sepulang sekolah, mereka harus belajar lagi mengaji. Kebetulan, salah satu kegiatan saya dan teman-teman yang lainnya adalah berpartisipasi dalam pengajaran di Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA). Kesan saya, pertama kali mengajari anak-anak mengaji sangatlah luar biasa bahagia sekaligus terharu. Kenapa? Awal saya dan teman-teman mendatangi salah satu TPA, tepatnya di Dusun Babakan, saya begitu terkejut melihat antusias anak-anaknya yang berbondong-bondong mengampiri kami pada awal kedatangan kami. Jumlah mereka cukup banyak, yaitu sekitar 45 orang yang berada dalam pengasuhan Ustadz Ajun. Beliau mengajari anak-anak mengaji dalam sehari 3 kali, yaitu pagi hari ba’da Shubuh, sore hari ba’da Ashar, dan malam hari ba’da Isya. Sungguh mulia sekali Ustadz Ajun ini karena beliau tiada hentinya mengajari anak-anak ilmu agama tanpa dibayar sedikit pun. Dari sini, saya belajar bagaimana caranya ikhlas memberi tanpa pamrih, dan melatih saya untuk sabar demi meningkatkan kualitas iman. Hal yang terlintas di pikiran saya menyoal semangat anak-anak SD dibandingkan anak-anak SMP di atas yaitu rasa prihatin saya melihat anakanak SMP yang sudah lulus dari SD sudah tak mau lagi belajar mengaji di TPA. Miris sekali mendengar hal ini dari pengakuan ustadznya langsung. Ustadz tersebut mengatakan bahwa anak-anak SMP lebih senang bermain motor-motoran, nongkrong dengan teman-temannya tanpa melakukan hal yang positif untuk diri mereka masing-masing. Padahal ustadz tersebut menuturkan bahwa anak-anak SMP yang baru lulus SD saja masih belum 108| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
lancar mengajinya. Saya merasa terpukul dan sedih sekali karena bagi saya, masa depan mereka yang akan datang adalah cerminan mereka di masa sekarang. Bagaimana nasib suatu bangsa bila anak mudanya masih minim ilmu Agamanya? Walaupun, tidak lebih dan kurangnya setiap saya mengajar di sekolah, di sela-sela waktu sering saya memberikan motivasi untuk anak-anak agar mereka lebih semangat lagi untuk terus belajar dan belajar demi menggapai cita-cita mereka. Harapan saya, ingin sekali rasanya membuat Sekolah Alam bagi anak-anak Desa Wargajaya agar mereka tidak bosan untuk tetap belajar walaupun sudah dewasa. Menyatu dalam Lentera Wargajaya Satu bulan lamanya saya menjalankan tugas KKN untuk sedikit mengabdi di Desa Wargajaya, tidaklah sangat terasa karena saya merasa masih banyak penjajakan yang belum saya lakukan untuk masyarakat di sana. Saya merasa waktu sebulan harus ditambah lagi menjadi 3 bulan lamanya karena agar lebih menyatu dengan masyarakatnya dalam aktivitas sehari-hari mereka. Memang waktu yang sangat singkat ini menyisihkan begitu banyak kenangan. Pemandangan desa yang nan sejuk dan indah juga masyarakatnya yang begitu ramah membuat saya merasa betah di sana. Tidak sedikit sosok inspiratif yang saya temukan di Desa Wargajaya. Di antaranya adalah Ibu Ika, seorang pengusaha kripik singkong dan yang paling terkenal adalah Pak Mad Rais, seorang saudagar hebat yang telah memasarkan hasil usahanya sampai ke luar kota. Sedikit cerita mengenai Ibu Ika, beliau adalah seorang Janda yang hidup sendirian namun punya semangatnya yang luar biasa untuk bertahan hidup dengan menjadi seorang pengusaha kripik singkong. Beliau mempunyai lima orang pegawai di rumahnya karena bisnis kripik singkong ini adalah bisnis rumahan (home industry). Beliau berpikiran bahwa seorang ibu rumah tangga tidaklah harus berdiam diri saja di rumah namun bisa berbisnis sambil mengurus keluarga. Oleh karenanya, beliau mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga yang mayoritas penghasilan rumahnya sedikit agar bisa sedikit membantu perekonomian keluarga mereka. Dari sini, saya belajar untuk berpikir lebih kreatif dan berguna lagi bagi sesama karena kata Rasulullah “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain.” Beralih pada sosok inspiratif kedua saya, Pak Mad Rais. Beliau seorang saudagar kaya raya di Desa Wargajaya karena beliau mempunyai beberapa macam usaha, namun di antaranya bisnis yang paling besar adalah Wargajaya dalam Pancaran Lentera |109
fiber glass. Dulu, sejak bisnisnya sedang meroket, beliau mampu mempekerjakan 200 orang karyawan dari penduduk sekitarnya namun, sekarang hanya tinggal 10 orang pekerja saja. Dikarenakan sekarang sudah banyak penduduk Desa Wargajaya yang membuka usaha fiber glass. Beliau pernah bekerja sama dengan perusahaan Honda dan sekarang beliau sedang bekerjasama dengan perusahaan Astra. Sungguh begitu luar biasa sekali melihat kegigihan beliau karena bisa bekerjasama dengan perusahan besar di Jakarta. Padahal beliau hanya seorang lulusan SD, tapi berkat kegigihan, kerja keras, semangat, kebaikan, dan tak lupa juga berdo’a kepada yang Maha Pemberi Rizki, beliau mampu menjadi seorang saudagar kaya raya. Dari sini saya belajar bagaimana caranya kita berpikir bukan untuk diri sendiri melainkan untuk orang lain juga karena untuk menjadi seseorang yang di kenal banyak orang harus mampu memberikan dampak baik kepada orang banyak. Andai masih banyak waktu untuk menambah pengabdian saya di Desa Wargajaya, saya ingin sekali mendirikan sebuah wadah kreatif anak untuk perkumpulan adik-adik yang masih SD-SMA dalam membuat suatu karya seni yang bisa bermanfaat bagi mereka nanti. Saya ingin sekali wadah kreatif ini bisa membawa mereka menjadi pribadi kreatif dan inovatif agar suatu saat nanti mereka bisa menjadi seorang pengusaha yang bermanfaat bagi orang sekitarnya.
110| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
4 KKN, PETUALANGAN BARU Ade Andriana Persepsi KKN Saya dan teman-teman melihat dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini sebagai salah satu sarana untuk mengaplikasikan peran mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change). Tak lengkap jika mahasiswa hanya mendapatkan ilmu teoritis saja di bangku kuliah namun tidak dimanifestasikan ke dalam kehidupan bermasyarakat. Labelling yang sudah terlanjut melekat dalam diri seorang mahasiswa akan terkesan percuma jika tanpa ada tindakan realistis. Sebenarnya jika kita memilih untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, di situlah letak ilmu. Oleh karena itu, kami mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah Jakarta yang akan mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor berharap akan bantuan dan dukungan nyata dari berbagai pihak demi berlangsungnya kegiatan kelompok KKN Lentera 037. Desa Wargajaya merupakan desa dengan segala keberadaannya dipandang sebagai daerah terpencil, tertinggal dan terbelakang dengan disematkan berbagi atribut ketidak berdayaannya, seperti tingginya angka pengangguran, angka kemiskinan, dan masih rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan bagi masyarakatnya, serta berbagi hal negatif lainnya yang menjadi ciri karakteristik desa. Maka dari itu, KKN Lentera akan mengadakan program kerja sesuai kebutuhan Desa Wargajaya dan setiap program kerja yang akan dilaksanakan bekerjasama dengan Kepala Desa dan warga Desa Wargajaya. Persepsi Kelompok KKN Lentera Selasa, 24 Juli 2016, hari pertama saya dan teman-teman bergegas untuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan pogram KKN yang diselenggarakan oleh PPM UIN Syarif Hidaytullah Jakarta sesuai lokasi yang ditempatkan oleh pihak PPM. Sebelum pemberangkatan KKN, seluruh peserta KKN dikumpulkan di lapangan SC untuk melaksanakan pelepasan KKN yang resmi dilepas oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah itu, saya dan teman-teman bersiap-siap untuk pemberangkatan ke desa dan mempersiapkan begitu banyak kebutuhan Wargajaya dalam Pancaran Lentera |111
untuk menunjang kagiatan di tempat KKN nanti. Barang sudah siap alat pribadi dan kelompok sudah siap pula, saya dan teman-teman mengawali perjalanan dengan berdo’a dan menaiki masing-masing kendaraan untuk mencapai tujuan. Dalam perjalanan menuju desa tempat KKN, yang saya rasa cukup melelahkan, mengingat jarak begitu lama berkisar 3 jam dari kampus tercinta. Selama kurun waktu yang saya dan teman-teman tempuh, Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa sampai tujuan dengan selamat di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Sesampainya kami di lokasi KKN, saya dan teman-teman langsung beristirahat sejenak meregangkan kaki dan tangan untuk mengoptimalkan fisik agar lebih bugar untuk persiapan kegiatan ke depan. Sejuknya suasana pagi hari, pengunungan yang begitu indah, hamparan sawah yang luas dan masyarakat yang ramah menyambut kami dalam melaksanakan kegitan KKN di Desa Wargajaya. Rabu, 25 Juli 2016, saya dan teman-teman mengawali kegiatan dengan melakukan koordinasi kepada seluruh elemen masyarakat mulai dari perangkat desa, para Kiai dan pihak sekolah dalam rangka mensosialisasikan kegiatan selama satu bulan terhitung dari saya dan teman-teman datang di Desa Waragajaya, terutama di 3 dusun yaitu Dusun Cigaok, Babakan dan Cijapuh. Kegiatan hari pertama ini dikhususkan untuk koordinasi agar lebih merata informasi mengenai kegiatan KKN Lentera. Awal koordinasi kepada seluruh elemen masyarakat ini mengajarkan saya begitu banyak pelajaran, terutama dalam berkomunikasi dengan orang-orang khususnya para petinggi di masyarakat. Beruntungnya, Alhamdulillah saya bisa berbicara Bahasa Sunda, karena di tempat KKN saya menggunakan bahasa lokal Sunda. Jadi peran saya di sini sebagai penerjemah kepada teman saya yang tidak bisa Bahasa Sunda. Setelah beberapa hari kami melakukan koordinasi, saya dan teman-teman beristirahat untuk mempersiapkan untuk kegiatan di esok harinya yaitu acara pembukaan dan yasinan. Kamis, 26 Juli 2016 kegiatan saya dan teman-teman yaitu pembukaan KKN yang dilaksanakan di balai desa, kegiatan pembukaan ini cukup ramai. Dihadiri oleh beberapa elemen masyarakat mulai dari warga, Ketua RT/RW, Kepala Dusun, tentunya Kepala Desa bahkan dari pihak kampus tercinta selaku Dosen Pembimbing yang dapat menghadiri pembukaan KKN di Desa Waragajaya. Kegiatan pembukaan ini menjadi awal saya dan teman-teman melaksanakan program. Dalam kegiatan pembukaan ini tugas 112| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
saya hanya sekadar dokumentasi, mondar-mandir foto sana-sini untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk dilaporkan kepada pihak PPM. Selesai pembukaan, saya dan teman-teman berbincang-bincang berkenalan dengan warga agar lebih dekat dan lebih sayang. Acara pembukaan dan berbincang-bincang sudah selesai, akhirnya saya dan teman-teman langsung mempersiapakan untuk kegiatan yasinan perdana yang dilaksanakan di posko. Waktu semakin berputar saya dan teman-teman bekerja sesuai job desknya. Ada yang berkoordinasi dengan Pak Kiai agar dapat hadir, kemudian ada yang ke pasar untuk membeli konsumsi, ada yang mempersiapkan tempat dan itu semua kami persiapkan senyaman mungkin. Yasinan dilaksanakan sesudah Maghrib dan alahamdulillah antusias warga cukup tinggi. Para elemen masyarakat, anak-anak bahkan para santri datang, dan ini menjadi motivasi saya dan teman-teman dalam melaksanakan program. Alhamdulillah setelah acara yasinan, kami melaksanakan evaluasi dan persiapan untuk kegiatan esok hari. Kegiatan esok hari adalah pengecekan perpustakaan masyarakat di mana perpustakaan merupakan program kami untuk memberdayakan kembali perpustakaan yang sudah tidak aktif. Kami juga mempersiapkan kegiatan nonton bareng di malam hari. Evaluasi sudah, persiapan buat besok sudah direncanakan, waktunya istirahat tidur malam. Sabtu, 28 Juli 2016 hari kelima kami melaksanakan pengecekan perpustakaan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang disiapkan dan apa saja yang harus kami lengkapi. Pengecekan dimulai dari luar perpustakaan sampai dalam perpustakaan, dan hasil dari pengecekan ternyata perpustakaan yang ada di desa butuh pengerjaan yang lama karena dari segi kebersihan, perpustakaan kurang bersih. Banyak debu, rumput liar yang harus dibersihkan, kemudian bentuk fisik perpustakaan yang sang kotor catnya yang sudah dipenuhi dengan coretan-coretan nakal. Cat yang sudah pudar dan buku yang berserakan serta kurangnya koleksi buku diperpustakaan. Hal ini menjadi catatan saya dan teman-teman untuk memperbaiki perpustakaan. Sehari penuh kami mengecek perpustakaan sambil membersihkan dari pagi sampai sore. Setelah itu saya dan temanteman akan mengadakan Nonton Bareng di malam hari yang bertempat di posko. Malam pun tiba, saya dan teman-teman sudah siapkan tempat Nonton Bareng tapi sayang di malam pertama saya dan teman-teman untuk Nonton Bareng tidak begitu banyak antusias dari warga dikarenakan hujan, tetapi semua itu tidak mengurangi rasa semangat saya dan teman-teman Wargajaya dalam Pancaran Lentera |113
karena saya dan teman-teman masih punya kegiatan di lain waktu. Pengecekan perpustakaan dan Nonton Bareng hari ini sudah kami laksanakan, tinggal kami evaluasi dan persiapan untuk hari besok. Minggu, 29 Juli 2016 saya dan teman-teman memulai pogram senam sehat di pagi hari. Kegiatan senam, kami laksanakan di lapangan desa yang dipimpin oleh perwakilan teman-teman dan diikuti oleh warga. Minggu pertama ini, cukup banyak persertanya dan itu menjadi penyemangat saya dan teman-teman, walaupun tugas saya hanya sebagai dokumentasi tapi saya juga dipercaya memimpin senam, bisa tidak bisa harus bisa. Selama proses senam saya dan teman-teman begitu sangat menikmati dengan sejuknya suasana di pagi hari dan ramainya warga yang hilir mudik menjalankan rutinitasnya. Dalam kurun waktu 1 jam, saya dan seluruh warga melaksanakan senam, selepas itu saya dan teman-teman langsung melaksanakan kerja bakti yaitu memungut sampah di pinggirpinggir jalan desa. Untuk minggu pertama, saya dan teman-teman memungut sampah dari desa ke Dusun Cigaok atas dan dusun selanjutnya di minggu depan. Bergegas saya dan teman-teman langsung memungut sampah, selama memungut sampah lumayan menguras energi dengan begitu banyak sampah yang berserakan dan jarak yang begitu jauh, kegiatan memungut sampah ini cukup melelahkan tetapi tidak mengurangi semangat saya dan teman-teman, pokoknya semangat demi terciptanya kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Tidak terlalu banyak kegiatan di hari Minggu pekan pertama, selesai kegiatan ini saya dan teman-teman langsung istirahat, lelah dan sangat lelah butuh istirahat untuk persiapan di pekan kedua. Tidak terasa satu minggu pertama sudah berlalu dan sekarang sudah memasuki minggu kedua. Mengawali minggu kedua, Senin 30 Juli 2016 agenda saya dan teman-teman adalah partipasi mengajar di sekolah, di mana saya dan teman-teman dalam minggu kedua-ketiga akan berpartisipasi mengajar sekolah dasar yaitu di SDN Ciangger 01 dan SDN Ciangger 03, dua SDN ini menjadi tempat dedikasi mengajar saya dan teman-teman selama kurun lebih dua minggu. Untuk awal masuk KBM saya dan teman-teman mengawali dengan perkenalan dengan seluruh anakanak, mungkin bagi teman-teman yang bukan jurusan keguruan baru pertama menghadapi anak-anak, dan teman-teman saya terlihat sangat senang dengan anak-anak, apalagi bagi saya sendiri, hal ini menjadi
114| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
kesempatan untuk mengimplementasikan ilmu yang saya dapat di Jurusan Manajemen Pendidikan. Jadi partipasi KBM menjadi program yang sejalur dengan jurusan saya, tetapi walaupun teman-teman saya bukan berasal dari Jurusan Pendidikan, namun cara mengajar mereka tidak kalah dengan saya yang memang berasal dari jurusan pendidikan. Bahkan menurut saya mereka lebih hebat mengajarnya layaknya seorang guru profesional. Pelajaran yang saya dan teman-teman ajarkan juga bervariasi, ada Mata Pelajaran PAI, Bahasa Indonesia, PPKN, Bahasa Sunda, dan lain-lain. Bahkan gurunya memberikan pujian pada saya dan teman-teman “Anak KKN sekarang beda, lebih punya bakat mengajar”Alhamdulillah ucapku. Selesai mengajar, saya dan teman-teman beristirahat dan mempersipakan untuk kegiatan selanjutnya yaitu mendatangi TPA untuk konfirmasi bahwa saya dan teman-teman akan mengajar TPA di hari Jum’at setiap sore. Ada tiga TPA yang saya dan teman-teman datangi, yaitu TPA Cigaok atas, Cigaok bawah dan Babakan. Setelah hari pertama melaksanakan tugas, saya dan teman-teman langsung beristirahat, dan mempersiapkan agenda esok hari. Selasa-Kamis adalah jadwal saya dan teman-teman partisipasi KBM di sekolah, Selasa di minggu kedua ini menjadi hari pertama saya dan teman-teman masuk kelas bertemu dengan anak-anak, dengan tidak kenalnya saya dan teman-teman pada anak-anak begitupun anak-anak kepada saya dan teman-teman, menjadi tantangan bagi saya dan temanteman harus bisa menyesuaikan diri. Awal masuk kelas saya dan temanteman berekenalan dengan anak-anak yang begitu lucu, anak-anak pun terlihat begitu senang menyambut saya dan teman-teman. Bagi saya dan teman-teman, hal ini menjadi pemicu semangat kami. Hari pertama masuk kelas ini menjadi perkenalan saya dan teman-teman kepada anak-anak dan sekaligus saya dan teman-teman mengisi dengan permainan agar lebih akrab dengan anak-anak, karena kalau sudah akrab ke depannya saya dan teman-teman bisa bekerjasama dalam proses belajar. Hari Selasa saya dan teman-teman masuk dengan tema perkenalan dan hari kedua masuk kelas di Hari Rabu saya dan teman-teman mengajar sesuai jadwalnya masingmasing, kalau saya sendiri dimandatkan untuk mengajar ekstrakulikuler dan Mata Pelajar PAI di kelas 6. Saya sendiri pertama mengajar ekstrakulikuler pramuka, cukup mengasikan karena anak-anaknya semangat mengikuti kegiatan ekstarkulikuler pramuka. Bagi saya ini menjadi proses implementasi ilmu Wargajaya dalam Pancaran Lentera |115
saya untuk mengajarkan ilmu kepramukaan saya kepada anak-anak, kebetulan mereka juga akan mengikuti lomba gerak jalan tingkat kecamatan. Bertambah saja PR bagi saya untuk anak-anak agar bisa mengikuti lomba dengan persiapan matang. Pada akhrinya anak-anak ada jadwal tambahan dengan saya untuk latihan gerak jalan di setiap sore, karena anak-anak harus bersiap-siap untuk tanggal 17 Agustus. Ada waktu sekitar 2 minggu untuk mereka berlatih agar bisa mengikuti lomba. Jadi saya mempunyai jadwal sendiri di setiap hari, yakni pada waktu sore hari untuk melatih anak-anak. Jum’at adalah kagiatan saya dan teman-teman mengajar TPA, tidak jauh beda kegiatan TPA ini untuk hari pertama saya dan temanteman yaitu perkenalan telebih dahulu karena mereka tidak sekolah di sekolah yang saya sama jadi harus berkenalan. Sebenarnya di dusun yang kami singgahi ini belum ada TPA tetapi adanya tempat pengajian. Muridnya lumayan banyak jadi ketika ngajar TPA sedikit kelabakan, tetapi saya dan teman-teman tetap semangat agar bisa mebagi ilmu kepada anakanak. Mungkin di hari pertama ini hanya sesi perkenalan dangan anakanak, bershalawat bersama, dan sedikit memberikan lagu Islami untuk anakanak. Kegiatan saya dan teman-teman untuk selanjutnya di hari SabtuMinggu di pekan kedua tidak jauh beda dengan pekan pertama tetapi lebih memaksimalkan saja dengan tambahan kegiatan kecil-kecilan seperti bermain dengan anak-anak ke sungai, silaturahmi ke rumah warga, mencicipi hasil masakan warga dengan hangatnya goreng di pagi hari dan keriuknya keripik di malam hari yang sudah disiapkan oleh warga setempat. Waktu yang begitu cepat memberikan saya dan teman-teman suasana yang sangat nyaman dan tidak bisa ingin cepat selesai di desa ini. Minggu ke-3 kegiatan saya dan teman-teman tidak jauh seperti pekan kedua, mengerjakan jadwal yang sudah ditentukan, tetapi di pekan ke-3 ini lebih beda dari pekan sebelumnya lebih sibuk sudah sesuai tanggungjawabnya sangat padat sekali, sudah mulai sibuk dengan pemasangan listrik, perbaikan perpustakaan, dan mempersiapakan acara besar peringatan 17 Agustus sekaligus Tabligh Akbar. Sedikit tercecer kegiatan di pekan ke-3 ini dengan begitu banyak pesiapan, terutama kegiatan 17 Agustus yang sangat menyita waktu saya dan teman-teman harus mempersiapkan lomba-lomba, hadiah lomba-lomba, dan malam puncak 17 Agustus yaitu dengan peringatan Tabligh Akbar. Waktu yang 116| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
begitu terasa cepat membuat saya dan teman-teman bekerja lebih giat untuk mempersiapkan semua yang diperlukan di hari 17 Agustus. 17 Agusutus 2016 adalah puncak kegiatan yang sudah saya dan temanteman persiapkan. Di pagi hari, saya dan teman-teman memulai dengan kegiatan pelombaan-perlombaan yang diikuti oleh semua kalangan masyarakat dari anak-anak sampai dewasa, dan Alhamdulillah kegiatan perlombaan di mulai dari pagi sangat begitu antusias dari masyarakat, bahkan saya dan teman-teman kelabakan karena terlalu banyak peserta yang ingin ikut perlombaan. Saya dan teman-teman merasa serba salah, dilarang nanti salah dibatasi salah, jadi saya dan teman-teman perbolehkan semuanya yang mendaftar mengikuti lomba, tapi semua itu terasa bahagia karena saya dan teman-teman melihat antusiasnya “cukup memuaskan”, belum lagi saya dan teman-teman membuka bazaar “jualan baju murah” dari harga Rp1.000,- sampai Rp10.000,- semakin ramai saja kegiatan saya dan teman-teman. Alhamdulilah terbayar sudah persiapan saya dan temanteman selama 1 Minggu untuk mengadakan lomba-lomba.Tetapi ada satu lagi yang belum saya dan teman-teman lewati yaitu malam puncak peringatan 17 Agustus sekaligus acara Tabligh Akbar. Lelah sudah saya dan teman-teman memperingati 17 Agustus dengan mangadakan lomba-lomba dan acara selanjutnya yaitu Tabligh Akbar. Acara ini saya dan teman-teman mengundang penceramah dari kampus tecinta, sahabat aksi Indosiar yaitu Abdul Kafi. Ketika acara dimulai saya pun begitu kagum terhadap antusias masyarakat menghadiri Tabligh Akbar sangat begitu ramai sampai lapangan desa tidak cukup bahkan tidak dapat tempat duduk, sangat-sangat kagum dan merasa bahagia hati ini karena saya dan teman-teman tidak bakal menyangka bakal seramai itu. Alhamdulillah, jadi minggu ketiga sangat terbayar walupun sebelumnya saya dan teman-teman sudah menaksir tidak menyangka akan sukses acara ini. Selesai sudah acara peringatan 17 Agustus dan Tabligh Akbar dan kemudian saya dan teman-teman langsung seperti biasa evaluasi dan istirahat untuk kegiatan esok hari. Kegiatan di pekan ke-4 ini saya dan teman-teman lebih fokus pada kegiatan yang belum saya dan teman-teman selesaikan seperti penerangan jalan, perbaikan perpustakaan, pembuatan gapura dan kegiatan kecil lainnya. Saya difokuskan di penerangan jalan dengan Fauzan dan Iqbal, yang lainnya perbaikan perpusatakaan, pembuatan gapura dan lain-lain. Saya dan teman-teman mengerjakan penerangan mulai dari Dusun BabaWargajaya dalam Pancaran Lentera |117
kan-Cigaok, dan pemasangannya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan karena saya dan teman-teman tidak memanggil tukang. Saya dan teman-teman mengerjakan sendiri. Penerangan ini menjadi program hibah saya dan teman-teman yang lumayan membantu kegiatan masyarakat di malam hari, sebelum saya dan teman-teman pasang penerang itu jalan desa gelap sekali, menakutkan pokoknya, tetapi sesudah saya dan teman-teman pasang Alhamdulillah itu jalan terasa seperti Ciputat terang. Banyak masyarakat yang puas dengan adanya penerangan ini. Selesai program hibah saya dan teman-teman akan mempersiapakan perpisahan sekaligus penyerahan barang-barang hibah secara simbolis. Desa Wargajaya, Penimba Ilmu dan Bagian Hidupku Memang berat rasanya ketika saya sudah merasa nyaman di desa ini karena saya dan teman-teman belum begitu terlalu lama dan mengenal Desa Wargajaya ini, tetapi apa boleh buat saya dan teman-teman harus persiapkan penutupan untuk kegiatan KKN saya dan teman-teman. Selama 4 minggu tinggal di desa ini, tidak mudah untuk meninggalkan desa ini banyak yang menolak saya dan teman-teman untuk pulang dari desa ini terutama anak-anak sampai-sampai air tetes mata mereka keluar dengan memanggil “Kakak jangan pulang, saya dan teman-teman masih rindu dengan kakak.” Sangat begitu berat, di puncak penutupuan mereka memberikan sedikit kenang-kenangan kepada saya dan teman-teman, penutupan KKN ini menjadi lebih berat untuk saya dan teman-teman meninggalkan Desa Wargajaya. Bukan saya dan teman-teman tidak bisa lama di desa ini tapi saya dan teman-teman harus menimba ilmu lagi, saya dan teman-teman tidak akan melupakan Desa Wargajaya ini. Ilmu dari Desa Wargajaya ini menjadi ilmu kehidupan saya dan teman-teman di masa yang akan datang. Pesan yang sudah disampaikan akan selalu saya dan teman-teman simpan untuk menjadi harta karun di kehidupan saya dan teman-teman ke depan. Akhir Pengabdian di Desa Wargajaya Ketika waktu sudah berakhir menimba ilmu di Desa Wargajaya, saya dan teman-teman tidak bisa lepas dari bagian hidup di Desa Wargajaya, dengan kehidupan yang penuh kekeluargaan memberikan pelajaran bagi saya untuk lebih mengenal masyarakat. Desa Wargajaya sangat banyak memberikan ilmu terhadap saya tetapi saya tidak bisa banyak memberikan ilmu kepada Desa Wargajaya karena pada dasarnya ilmu itu terdapat pada 118| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
lingkungan masyarakat, saya hanya sekadar berpartisipasi dalam kegiatan di Desa Wargajaya dengan kemampuan yang saya bisa. Apabila saya diberi kesempatan untuk bisa menetap di Desa Wargajaya dan bisa barada di antara mereka, saya ingin lebih banyak belajar mengenai kehidupan di Desa Wargajaya. Besar harapan saya bisa berkontribusi menggerakan kegaiatan yang ada di Desa Wargajaya terutama dalam bidang pendidikan. Karena masyarakat di Desa Wargajaya tidak semuanya melek terhadap pendidikan dan semua itu menjadi tugas saya selaku calon sarjana pendidikan. Aamiin. Terima kasih kepada Desa Wargajaya yang sudah menerima saya dan teman-teman selama satu bulan dan sudah mendidik saya dan temanteman bagaimana hidup di masyarakat. Semoga apa yang sudah saya dan teman-teman berikan dapat bermanfaat dan semoga ilmu kehidupan yang telah diberikan kepada saya dapat keberkahan bagi hidup saya nanti. Aamin yaa robbal ‘alamin dan mohon maaf apabila ada kesalahan, baik ucapan atau perbuatan.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |119
5 WARGAJAYA, DESA DENGAN 1000 KISAH Shabrina Almas Persepsi Kegiatan KKN-PpMM 2016 Saya, yang merupakan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah semester 7 diharuskan untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2016. Ketika saya membayangkan tentang kegiatan KKN ini, hal yang muncul dibenak saya adalah bagaimana nantinya saya akan berdaptasi dengan lingkungan di desa dan juga dengan teman sekelompok saya selama kurun waktu sebulan tersebut karena saya akan tinggal bersama dengan teman-teman kelompok yang belum saya ketahui kepribadian mereka seperti apa. Tetapi, hal yang paling mengganjal dibenak saya adalah bagaimana caranya agar saya beserta kelompok KKN saya nantinya dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat dan akan selalu diingat oleh warga didesa kami nantinya karena saya. Namun, hal tersebut hanya dapat dilakukan apabila terdapat koordinasi yang baik antara kami, para peserta KKN dengan warga setempat sehingga warga setempat dapat berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang akan kami jalankan di desa tersebut. Saya juga sering mendengar kisah kelompok KKN yang kurang mendapatkan respons yang baik dari warga setempat sehingga partisipasi warga dalam setiap kegiatan mereka sangatlah sedikit. Terlepas dari semua kekhawatiran itu, saya tetap menantikan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan KKN ini karena saya ingin merasakan bagaimana rasanya berbaur dengan warga desa dan dapat memberikan sesuatu yang mereka butuhkan seperti mengadakan kegiatan mengajar atau penyuluhan serta menyediakan sarana dan prasarana yang belum atau kurang tersedia di sana. Hidup Sebulan Bersama KKN 037 dan 036 Saya mendapatkan nomor kelompok 037 pada pembagian kelompok yang dilakukan oleh pihak PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di dalam kelompok 037 ini, terdapat 11 orang mahasiswa/i yang berasal dari 11 jurusan yang berbeda. Pertemuan pertama kelompok KKN akan dilakukan pada saat pemberian pembekalan KKN yang akan disampaikan oleh pihak PPM UIN. Namun, pada saat pemberian pembekalan tersebut saya tidak dapat hadir dikarenakan masih dalam kondisi sakit sehingga saya belum 120| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
dapat bertemu dengan teman-teman satu kelompok KKN saya. Saya pun akhirnya mendapatkan kontak teman kelompok KKN saya yang bernama M. Ahsanu Amala atau Amal dengan bantuan teman saya. Setelah menghubungi amal, saya pun langsung diajak bergabung di grup WhatsApp kelompok KKN 037. Dari sanalah akhirnya saya mendapatkan informasi terkait pertemuan kelompok yang akan dilakukan selanjutnya. Pertama kali bertemu dengan teman-teman kelompok KKN, yaitu ketika kami mengadakan pertemuan di Mc’Donald Ciputat untuk membahas beberapa agenda terkait dengan kegiatan KKN kami. Saat pertama bertemu dengan mereka, saya merasakan kesan pertama yang cukup baik karena mayoritas dari mereka merupakan pribadi yang dapat membawa suasana menjadi hidup dengan guyonan maupun cerita pengalaman hidup mereka sendiri. Namun, pada saat itu pun saya mulai menyadari perbedaan orang yang sudah biasa ikut organisasi dengan orang yang belum atau jarang bergabung dalam organisasi dalam hal keaktifan maupun pemikirannya. Saya pun mulai membayangkan bagaimana jadinya jika saya tinggal selama sebulan dengan mereka, bagaimana keseruan dan konflik yang akan terjadi nantinya. Dalam perjalanan kami menuju waktu dilaksanakannya kegiatan KKN ini, kelompok kami harus berpisah dengan salah satu personilnya yaitu Irwan dari Jurusan Teknik Informatika Program CCIT dikarenakan adanya masalah pribadi yang mengharuskannya untuk tidak melanjutkan studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sehingga otomatis tidak dapat mengikuti kegiatan KKN tersebut. Pada tanggal 25 Juli 2016, setelah melakukan kegiatan pelepasan KKN dari PPM UIN Syarif HIdayatullah Jakarta di lapangan parkir Student Center. Saya beserta kelompok KKN 037 langsung berangkat menuju lokasi tempat KKN kami yaitu di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Bogor Barat. Di desa ini juga terdapat kelompok KKN lain yaitu kelompok KKN 036. Sebelumnya, saya dan teman-teman kelompok 037 beserta kelompok 036 sudah melakukan survei lokasi KKN tersebut beberapa kali untuk memenuhi kebutuhan proposal KKN dan juga untuk mencari tempat tinggal serta berkoordinasi dengan aparat desa setempat. Setelah saya dan teman-teman kelompok saya tiba di Desa Wargajaya, kami pun dihadapi dengan suatu persoalan yaitu mengenai tempat tinggal kami. Ketika kami melakukan survei, kami ditawari oleh Kepala Desa Wargajaya, yaitu Bapak Eman Suryatman untuk tinggal di rumah beliau. Pada saat itu, semua anggota kelompok saya pun menyetujuinya. Wargajaya dalam Pancaran Lentera |121
Namun, setelah kami sampai di desa tersebut pada hari mulainya kegiatan KKN, kami mulai memikirkan kembali keputusan kami untuk tinggal di rumah Bapak Eman dikarenakan kurangnya sarana kamar untuk kami tempati. Kami pun merundingkan kembali keputusan apa yang tepat agar kami dapat melakukan kegiatan KKN selama sebulan dengan lancar. Setelah mengetahui permasalahan kami, kelompok lain yaitu kelompok 036 kemudian menawarkan pilihan untuk tinggal bersama mereka di satu rumah yang berada di Dusun Pasir Angin. Akhirnya kami pun menyetujui tawaran tersebut setelah memikirkan beberapa pertimbangan. Saya pun akhirnya tinggal bersama sembilan belas orang yang terdiri dari kelompok saya yaitu kelompok 037 dengan kelompok 036. Dengan adanya dua puluh kepala dengan sifat dan kepribadian yang berbeda-beda dalam satu rumah, rumah ini pun tidak pernah sepi tiap harinya, selalu saja ada hal yang membuat saya tertawa, sedih, bahkan marah. Saya merupakan orang yang tidak terlalu tegas dalam kehidupan sehari-hari, namun pada saat berada di rumah itu saya menjadi agak lebih tegas dikarenakan beberapa teman kelompok saya sangat suka bercanda hingga tidak melihat situasi dan kondisi yang ada saat itu. Walaupun mereka senang bercanda, tetapi pada saat melakukan program kerja mereka cukup profesional dan dapat diandalkan. Pada pekan pertama, saya dan teman-teman kelompok 037 lainnya melakukan silaturahmi ke aparat-aparat desa serta dusun yang menjadi tanggung jawab kelompok kami. Di Desa Wargajaya ini terdapat 6 dusun, namun yang menjadi bagian kelompok 037 adalah Dusun Cigaok Atas, Cigaok Lebak, Cijapuh, dan Babakan. Sedangkan 3 dusun lainnya digarap oleh kelompok 036. Dari 4 dusun yang menjadi tanggung jawab kelompok kami, hanya 3 dusun saja yang dapat kami pegang yaitu Dusun Cigaok Atas, Cigaok Lebak, dan Babakan dikarenakan Dusun Cijapuh letaknya terlalu jauh dari rumah kami sehingga sulit untuk menjangkaunya. Pada minggu kedua, kami baru mulai melaksanakan program-program kerja yang telah kami rencanakan sebelumnya dalam proposal KKN kami. Pada minggu ketiga, kami tetap menjalankan program kerja rutin kami dengan ditambah dengan persiapan perayaan HUT RI yang ke-71. Kelompok 037 dan 036 diberikan tanggung jawab oleh Kepala Desa untuk mengurus lomba 17-an. Selain mengurus lomba, kami juga mengadakan acara Tabligh Akbar sebagai acara penutup dari perayaan HUT RI yang ke71. Di samping itu, kami juga menjalankan beberapa program fisik seperti pembuatan tugu dan juga penerangan jalan. Pada minggu keempat, kami 122| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
fokus untuk menuntaskan program-program fisik yang belum selesai dan juga melakukan perpisahan dengan sekolah tempat kami mengajar dan TPA di 3 dusun tempat kami mengajar ngaji. Pada saat melakukan perpisahan dengan para warga, yang dilakukan bersama dengan peresmian perpustakaan yang telah kami renovasi, banyak dari anak-anak yang biasa kami ajar pun menangis terisak dan tidak mau kami pulang kembali ke Jakarta. Saya dan teman-teman yang melihat mereka menangis pun ikut merasa terharu dan memeluk mereka sambil berusaha menenangkan mereka dan kami pun berjanji akan datang lagi ke sana suatu saat nanti. Sebagai acara penutupan kami yang terakhir, kami pun berfoto bersama dengan anak-anak yang hadir dan juga mengundang mereka untuk bermain di rumah kami untuk terakhir kalinya sebelum kami pulang keesokkan harinya. Pada hari kepulangan kami, banyak sekali anak-anak yang mendatangi rumah kami demi sekadar bertemu ataupun berfoto bersama kami. Bahkan beberapa anak tersebut juga memberikan hadiah kepada beberapa orang dari kami, termasuk saya. Saya sangat senang menerima hadiah tersebut dari mereka walaupun saya tidak dapat membalas hadiah dari mereka. Dalam melaksanakan berbagai program kerja kami selama sebulan, tidak sedikit kendala yang harus kami hadapi dari kurangnya peserta kegiatan hingga terjadi benturan dengan kelompok 036 terkait dengan program kegiatan. Namun, kendala-kendala tersebut dapat kami hadapi dan menjadi bahan pembelajaran yang penting bagi kami. Seiring berjalannya waktu, saya pun mulai merasakan adanya hubungan yang cukup solid di antara para anggota kelompok KKN Lentera 037 ini yang dapat dilihat dari kekompakan kami dalam melaksanakan dan mensukseskan program-program kerja kami selama sebulan. Hal inilah yang membuat saya merasa senang dapat menjadi bagian dari kelompok Lentera 037 ini. Kekompakan kelompok ini juga semakin terbentuk setelah kami sering berkumpul untuk makan serta berbincang setelah melakukan program-program kerja kami di salah satu warung milik Pak RT, Dusun Cigaok Lebak. Kebiasaan untuk makan dan berbincang bersama di warung itu adalah salah satu momen yang akan selalu saya ingat. Selama satu bulan di sana, saya pun belajar berbagai hal seperti mengenai bagaimana caranya meracik bumbu masakan dan memasak makanan dari Chef kami yaitu Amal dan juga Iqbal Sahid Umar, atau Iqbal. Walaupun mereka laki-laki, tetapi mereka berdua sangat menyukai memasak dan dapat membuat masakan
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |123
yang enak. Saya banyak mendapatkan pelajaran memasak dari mereka berdua. Selain memasak, saya juga mendapatkan banyak nasihat-nasihat yang sangat membangun dari Amal mengenai berbagai hal. Ketua kelompok KKN Lentera 037, Ahmad Ridho Baiquny, atau Bang Ridho juga selalu mendampingi kami dalam melaksanakan urusan terkait dengan programprogram kerja kami serta menjadi mediator yang baik antara kami dengan para aparat atau petinggi di desa. Kemudian, saya juga belajar untuk lebih banyak bekerja dibandingkan bicara dari Iqbal, yang selalu cepat tanggap dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya serta membantu anggota lain yang membutuhkan bantuan dalam melaksanakan kegiatan. Bendahara kelompok kami, yaitu Munjiah, atau Jiah, dan juga Nur Fazriah atau Ifaz juga sangat teliti dalam hal mengatur keuangan kelompok kami. Mereka selalu menjadi seksi sibuk dalam hal perbelanjaan kebutuhan kegiatan. Mereka adalah para wanita yang sangat tegas dan tim manajemen yang baik. Sekretaris kelompok kami, yaitu Aldinah Rosmi, atau Aldina selalu sibuk mengurus surat-surat terkait dengan kegiatan. Dia sangat rapih dalam mengurusi kegiatan yang berhubungan dengan kesekretariatan. Dia yang selalu rajin mengingatkan kami untuk mengadakan rapat sebelum kegiatan dilakukan. Dia juga selalu menemani ketua kami dalam melakukan audiensi dengan para aparat desa ataupun warga setempat. Dari divisi dokumentasi, ada Ade Andriana, atau Ade yang selalu membawa kamera ke mana saja dia pergi untuk keperluan dokumentasi kegiatan kami. Dia juga sangat mahir mendesain, dari banner kegiatan hingga baju KKN kami. Dia-lah yang menjadi pencair suasana di dalam kelompok kami. Saran dan ide yang dicetuskan oleh Ade juga sangat sesuai dengan situasi yang ada sehingga sangat cocok untuk dilakukan. Dari bidang perlengkapan, ada Fauzan Romadhian, atau Fauzan yang selalu siap menyediakan berbagai keperluan kegiatan maupun keperluan seharihari. Selain dari Iqbal, saya juga belajar untuk lebih banyak bekerja dibanding bicara dari Rahmat Ivan Shabriansyah, atau Ivan, yang selalu cepat dalam bertindak sesuai dengan apa yang menjadi tanggungjawabnya . Wargajaya, Desa Asri Penghasil Singkong dan Pisang Desa Wargajaya merupakan desa yang cukup asri dan memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Desa ini memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan tersebar di beberapa titik. Hasil pertanian utama dari desa ini adalah singkong dan juga pisang. Namun, ada juga beberapa petani
124| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
yang menanam padi di desa ini. Hasil singkong dan pisang yang banyak ini pun dimanfaatkan oleh warga setempat untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik pisang dan singkong. Saya mengenal salah satu produsen keripik singkong dan pisang di desa ini, yaitu Bu Ika. Saya tidak sengaja bertemu dengan Bu Ika saat saya sedang berbelanja kebutuhan memasak di warung dekat rumah kami, dan ternyata rumah beliau berada di sebrang rumah kami. Bu Ika adalah orang yang sangat baik, bahkan pada pertemuan pertama saja, saya sudah diberikan kentang dan juga keripik singkong buatannya secara cuma-cuma. Bu Ika merupakan seorang ibu berusia 50-an yang sangat kreatif dalam hal meracik makanan. Bu Ika juga sudah sering dipanggil untuk mewakili Desa Wargajaya dalam kegiatan atau lomba wirausaha yang diadakan oleh Kelurahan Cigudeg, maupun oleh Kabupaten Bogor. Pada awalnya, sebelum menjadi produsen keripik, Bu Ika hanya mencoba untuk memanfaatkan kelebihan panen singkong yang diberikan oleh tetangganya. Setelah mengolahnya menjadi keripik ternyata rasa dan tekstur keripik tersebut enak dan renyah sehingga banyak yang menyukai keripik buatan Bu Ika ini. Sejak itulah, Bu Ika mulai memikirkan untuk membuat keripik singkong secara massal untuk dijual. Selain membuat keripik singkong, Bu Ika juga membuat keripik pisang dan rasa dari keripik pisang itu pun tidak kalah enak dari keripik singkong. Saya dan teman-teman lain pun menjadi sering bertamu ke rumah Bu Ika karena beliau sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat seperti anaknya sendiri. Saya dan teman-teman juga sempat menginap selama satu hari di rumah Bu Ika untuk menemani beliau karena beliau hanya tinggal sendirian di rumah itu. Selain Bu Ika, saya juga mengenal Pak Mad Rais, pemilik rumah tempat kami tinggal selama sebulan di sana. Pak Mad Rais merupakan seorang yang terpandang di desa ini karena beliau adalah warga yang sudah lama tinggal di desa ini dan sudah banyak melakukan hal yang membantu warga desa seperti pembuatan jalan menuju ke arah Gunung Batu. Beliau juga mempunyai kebun yang sangat luas dibelakang rumahnya, kebun tersebut berisi beberapa tanaman seperti singkong, pisang, dan lainlain. Kami pun sering diberikan hasil panen singkong dan pisang oleh beliau secara cuma-cuma. Dilihat dari keadaan alam desa ini, potensi dalam bidang pertanian sangatlah besar karena tanah di desa ini terbilang cukup subur sehingga dapat ditanami dengan berbagai macam tanaman. Selama saya berada di desa ini, saya sangat merasakan keramahan dari warga setempat. Mereka dengan hangat menyambut kedatangan kami dan
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |125
membantu kami dalam berpartisipasi pada program kerja yang kami jalankan di sana. Walaupun tidak banyak dari warga yang dapat hadir dalam setiap acara kami dikarenakan oleh kesibukan mereka, namun hal itu tidak menyurutkan langkah kami dalam melaksanakan dan mensukseskan program kerja kami tersebut. Selama menjalankan program kerja kami, ada hal yang sangat berkesan di benak saya yaitu pada saat kami menyelenggarakan acara Tabligh Akbar dengan mengundang Ustadz Kafi dari acara AKSI Indosiar yang juga merupakan mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits di UIN Jakarta. Acara Tabligh Akbar ini sangat ramai oleh warga hingga tenda yang tersedia tidak dapat menampung semua warga yang hadir dalam acara tersebut. Sebelum membuka acara Tabligh Akbar tersebut, ada penampilan dari Tari Saman yang dilakukan oleh anak-anak SD Ciangger 2 yang telah saya dan teman saya, Annisa dari kelompok 036 latih selama 3 minggu. Walaupun penampilan mereka masih terbilang kurang kompak, namun hal itu tidak mengurangi rasa bangga saya kepada mereka karena sudah berani tampil di atas panggung. Acara ini pun berakhir dengan sangat sukses dan menjadi buah bibir warga selama beberapa hari. Menjadi “Warga” Desa Wargajaya Selama sebulan saya berinteraksi dengan warga Desa Wargajaya, saya mendapatkan banyak cerita mengenai pengalaman hidup warga di sana. Apa saja yang mereka kerjakan untuk mencari nafkah dan kehidupan seperti apa yang mereka jalani sehari-hari. Demi mencari nafkah, beberapa laki-laki di desa ini rela bekerja bersama dengan anjing untuk mencari babi di gunung setiap hari minggu. Saya dan teman-teman selalu melihat mereka bersiap-siap untuk pergi berburu setiap hari Minggu pagi karena kami juga memiliki program kerja senam sehat setiap hari Minggu pagi sehingga kami selalu berpapasan dengan mereka. Ketika saya melihat mereka membawabawa anjing dengan menggunakan rantai, saya pun merasa tidak tega melihat anjing-anjing yang ditarik dengan paksa untuk naik ke atas mobil bak tersebut. Jika saya menjadi bagian dari warga Desa Wargajaya, saya ingin memfasilitasi pemerintah atau pun para wirausahawan untuk membuka lapangan kerja yang lebih layak dan terjamin bagi para warga desa ini sehingga tidak perlu melakukan pekerjaan seperti itu lagi dan dapat hidup lebih sejahtera dibandingkan sebelumnya. Jika saya menjadi warga di desa ini, saya ingin membantu para produsen keripik agar
126| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
mendapatkan sertifikat halal maupun label dari BPOM sehingga produk tersebut dapat dipasarkan ke toko atau swalayan besar yang memiliki persyaratan ketat untuk produk-produk yang mereka jual. Dari segi kemasan produknya, saya juga ingin membantu untuk membuat kemasannya menjadi lebih menarik dengan membuatkan desain label produk pada kemasannya. Saya sangat berharap pemerintah setempat dapat lebih memperhatikan kesejahteraan para warga di desa ini dan membantu mereka dalam menghadapi kendala-kendala yang mereka temui.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |127
6 PANCARAN CAHAYA INDAH UNTUK WARGAJAYA Nur Fazriah Persepsi KKN Kuliah Kerja Nyata ( KKN) setiap tahun diadakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak terasa sudah KKN dan KKN ini dilakukan di akhir semester 6. Rasa bahagia dan takut pula untuk menjalani KKN ini. Tak terbayang hidup satu bulan dengan teman baru semua yang tak pernah mengenal satu sama lain. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan kampus yang diadakan setiap tahun, di mana salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian. Universitas Islam Negeri Jakarta ini termasuk yang mengadakan KKN setiap tahunnya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Ketika pembekalan pertama sekaligus bertemu dengan kelompok KKN, di situ saya mulai merasa senang mendapatkan teman baru dari berbagai fakultas. Setelah pembekalan selesai kami berkumpul untuk berkenalan satu sama lain dan saya mendapat kelompok 037 yaitu Desa Wargajaya. Ketika mendengar Desa Wargajaya sangat asing bagi saya karena belum pernah mendengarnya. Persiapan sekitar 3 bulan dengan personil 10 orang, karena 1 teman saya tidak bisa ikut karena ada beberapa faktor. Dengan harapan bisa kompak selama KKN. Saya melakukan survei pertama kali bersama kelompok 036 karena lokasi desa kami sama. Ketika survei pertama kali sangat asing bagi saya. Desa yang indah dengan pemandangan yang indah dan jalan yang begitu ekstrem membuat saya kurang yakin bakal betah di sini. Setelah mempersiapkan selama 3 bulan. Tiba saatnya pada tanggal 25 Juli di mana pada tanggal 25 Juli ini dilaksanakan pelepasan KKN. Semua mahasiswa semester 7 berkumpul di lapangan SC untuk menghadiri pelepasan KKN yang dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta Bapak Dede Rosyada. Ketika pelepasan itu saya merasa senang juga, karena senang bisa kenal dengan teman-teman. Selesai pelepasan saya membereskan barangbarang untuk dibawa ke tempat KKN. Kami berangkat setelah Dzuhur, selama perjalanan menuju lokasi KKN saya membayangkan bagaimana di tempat KKN yang begitu seram dan masalah-masalah fasilitas seperti air dan lain sebagainya, membuat saya gelisah dan takut ketika menghadapi kondisi seperti itu. 128| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Mengukir Canda Tawa Bersama Lentera Selama 1 bulan kami tinggal bersama dengan teman baru dan belum sama sekali mengenal karakter masing-masing. Menjalani keseharian di Desa Wargajaya tidak sulit bagi kami, cukup mengikuti adat yang ada dan etika masyarakat setempat dan mendapat perlakuan yang baik. Satu bulan kami menjalani aktivitas, susah senang kami lewati bersama. Canda tawa teman-teman yang membuat semangat saya bangkit untuk menjalani pengabdian di Desa Wargajaya ini. Kehadiran kami di sana diterima dengan baik dan disambut hangat oleh masyarakat setempat dan masyarakat sangat antusias untuk mendukung program yang sudah kami rancang. Meskipun hanya satu bulan tinggal bersama seiring berjalannya waktu karakter teman-teman kelihatan satu persatu. Bagaimana kita menyikapinya dan saling mengerti satu sama lain. Susah senang kami lewati bersama. Konflik dalam kelompok pasti ada bagaimana kita memecahkan bersama. Banyak dinamika yang kami lalui, baik di intra kelompok maupun dengan kelompok lain. Satu bulan menjalani kehidupan bersama banyak kenangan indah yang kami lalui mulai dari kebersamaan, menjalin keakraban lambat laun kami semakin dekat seperti mendapatkan keluarga baru. Hal yang tidak bisa terlupakan selama KKN ialah ketika setiap malam kami rapat evaluasi dan persipan untuk hari esok. Ketika selesai rapat itu biasanya kami lanjut untuk canda tawa dan mendongeng biasanya kami saling bertukar cerita baik itu pribadi atau masalah yang dihadapi di situlah saya merasa seperti ada keluarga baru, karena kami satu sama lain saling terbuka ketika ada masalah apapun. Hampir setiap malam bahkan sampai larut malam kami bercerita bersama. Itulah yang membuat rindu dengan hal seperti ini canda tawa yang tak pernah ketinggalan setiap mulai rapat. Selama KKN banyak karakter yang unik di kelompok dan banyak pelajaran hidup yang dapat saya ambil dari teman-teman dan menyesuaikan diri selama KKN Alhamdulillah kami dipertemukan di KKN ini. Saya belajar tanggap dan cermat dari Munjiah anak Fakultas Ekonomi Bisnis biasa disapa Jiah dia sebagai bendahara. Terima kasih kepada Shabrina Almas biasa disapa Ririn, Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi yang mengajarkan saya untuk selalu bersikap dewasa dan menjadi diri ia sebagai dia orang yang selalu sabar dalam menghadapi apapun tidak pantang menyerah dalam menghadapi apapun. Dia sebagai sekertaris. Terima kasih oleh Ahmad Ridho Baiquny biasa dipanggil Ridho
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |129
saya belajar dari dia sikap bijaksana dalam mengambil keputusan dan retorika yang bagus ia sebagai ketua kami. Saya belajar berfikir efektif dan tanggung jawab dari Ade Andriana dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan biasa disapa Ade. Saya belajar profesional dalam bidang apapun dari Muhammad Ahsanu Amala Fakultas Ilmu Sosial dan Politik biasa disapa Amal yang jago sekali memasak dan menjadi kebanggaan temanteman khususnya yang perempuan yang telah mengajari memasak. Saya belajar bekerja keras tak pernah mengeluh dari Iqbal Sahid, dia sangat multitalent, di bidang musik jago, memasak juga jago. Biasa disapa Iqbal Fakultas Ushuluddin dan mempunyai ciri khas tersendiri kalau ditanya selalu jawab ‘terserah’ itulah ciri khasnya. Saya belajar kemandirian dan bekerja keras dari Fauzan Fakultas Dirasat Islamiyah biasa dipanggil Koko. Saya belajar menghargai kebersamaan dan selalu berprasangka baik dari Rahmat Ivan biasa disapa Ivan Fakultas Syariah dan Hukum. Banyak sekali pelajaran hidup yang dapat saya ambil dari KKN. Rasa syukur bisa mengenal kalian semua dan mengenal karakter kalian, namun ada beberapa cerita yang lucu bagi saya dari beberapa teman saya. Teman saya anak Fakultas Sains dan Teknologi bernama Shabrina Almas sering dipanggil Ririn, dia ini orangnya yang sangat pelupa. Pernah suatu ketika sedang berkumpul di meja makan sedang asyik berdiskusi, lalu Ririn ini meninggalkan tempat dan dia lupa sama barang berharganya yaitu handphone, sering sekali ia lupa bahwa membawa handphone dan jailnya teman-teman handphone itu suka diumpetin sampai dia ingat. Sering kali ini terjadi dan teman-teman sampai hafal termasuk saya juga pernah jail, karena dengan sifat lupanya ini membuat teman-teman semakin mengenal karakter Ririn ini. Aldinah dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, ia mempunyai ciri khas sendiri kalau tertawa tidak ada suaranya dan membuat teman-teman tertawa melihat tertawanya dia yang begitu asyik. Banyak sekali cerita-cerita yang lucu dan tak bisa dilupakan. Satu bulan ternyata waktu yang sangat singkat. Mudah-mudahan silaturrahmi kami terus terjaga. Mengenal Desa Wargajaya dengan Segala Isinya Desa Wargajaya ini desa yang begitu indah dan asri. Warganya juga ramah-ramah menyambut kedatangan kami. Banyak kisah indah di Desa Wargajaya. Desa ini seperti kampung kedua kami. Kami tinggal di rumah Pak Mad Rais selama satu bulan di Desa Wargajaya ini. Warga yang begitu 130| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
baik dan ramah dalam menjamu kami ketika kami sedang bersilaturrahmi ke beberapa perangkat desa sekaligus menjalin keakraban bersama warga sekitar. Hari esoknya kami bersilaturahmi ke sekolah untuk membantu berpartisipasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Minggu pertama kami gunakan untuk bersilaturrahmi ke perangkat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat. Setelah sampai di lokasi KKN kami sempat bingung akan tinggal di mana, karena kelompok saya sudah mendapat tawaran untuk tinggal di rumah Pak Kades langsung tetapi teman kelompok 036 mengajak kami untuk tinggal bersama karena rumah yang mereka tempati cukup luas. Setelah sampai, kami berhenti di depan kantor kepala desa untuk memutuskan tinggal di mana. Setelah sudah sepakat semua untuk tinggal bersama di rumah dengan kelompok 036, kami langsung menuju rumah Pak Kades sekaligus silaturahmi. Di rumah Pak Kades, kami membicarakan terkait tempat tinggal bahwa kami tidak jadi untuk tinggal bersama Pak Kades karena udah kesepakatan bersama. Setelah dari rumah kades ba’da Maghrib kami kembali ke posko untuk merapihkan barang-barang sekaligus bersih-bersih rumah yang akan kami tempati selama 1 bulan. Hari pertama di Desa Wargajaya kami melakukan pembukaan KKN yang dihadiri oleh perangkat desa dan dosen pembimbing. Selesai pembukaan KKN sore harinya saya dan teman-teman bersilaturrahmi ke perangkat desa seperti ke rumah Pak Kadus, RW, RT sampai Maghrib. Sambutan masyarakat Desa Wargajaya sangat hangat. Setiap Jum’at sore kami membantu dalam bidang keagamaan seperti mengajar mengaji TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an). Saya mengajar TPA di Mushalla Nurul Falah dengan 2 teman dan teman-teman yang lainnya di bagi ke dusun lainnya. Setiap Jum’at sore, saya dan teman-teman mengajar di 3 tempat TPA, di antaranya Mushalla Nurul Falah di Cigaok Tonggoh, Cigaok Lebak dan Babakan di 3 tempat itu pula menjadi garapan dusun kami. Setelah selesai berpartisipasi dalam bidang keagamaan pada sore hari saya mampir ke warung Pak RT yang berada di Dusun Cigaok Lebak teman-teman semuanya pun mampir ke rumah Pak RT dan kami membeli makanan yang ada di warung Pak RT seperti, gorengan, nasi uduk dan lain sebagainya. Di warung Pak RT saya dan teman-teman sambil bercengkrama dengan teman kelompok. Warung itu sudah menjadi basecamp kita semua ketika selesai belajar mengaji bahkan sampai Maghrib pun masih di basecamp. Terkadang pagi pun ke warung Pak RT untuk membeli nasi uduk Wargajaya dalam Pancaran Lentera |131
yang begitu murah dan makan bersama di warung Pak RT. Pak RT menyambut baik kedatangan kami semua, begitu ramah-ramah warga sekitar itu. Pagi hari terdengar suara gemercik air begitu indah dan pemandangan yang sangat bagus mulai terbitnya matahari memancarkan sinarnya semangat pagi untuk mulai beraktivitas pun dilakukan sebelum mulai aktivitas pagi hari biasanya membeli sarapan untuk teman-teman. Aktivitas kami keseharian di pagi hari berpartisipasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran saya mendapatan mengajar di SDN Ciangger 03 di SD ini ada Mata Pelajaran PAI selama 3 jam ketika di 3 jam itu saya mengajarkan Mata Pelajaran Bahasa Arab, karena di SDN ini tidak ada Mata Pelajaran Bahasa Arab, karena pentingnya bahasa pada zaman sekarang ini. Saya sangat senang ketika mengajar bidang ini siswa dan siswi sangat senang mendapat pelajaran baru dan pelajaran ini sekaligus saya membuat lagu agar mudah diingat. Ketika menatap semua wajah siswa-siswi kelas 4 yang masih imut dan bersemangat semua membuat saya makin semangat untuk belajar bersama. Setelah selesai belajar bersama dengan siswa-siswi kelas 4 bahwa sangat mulianya seorang guru, penyabar untuk mengajarkan muridmuridnya. Siswa kelas 4 ini yang saya ajar cukup aktif. Seiring berjalannya waktu KBM terus berjalan dan saya merasa nyaman untuk mengajarkan siswa-siswi kelas 4 membuat saya ingin terus mengajarkan mereka waktu satu bulan sangat cepat bagi saya, karena belajar bahasa tidak cukup hanya 1 bulan saja. Setiap Minggu pagi saya dan teman-teman mengadakan senam pagi yang diikuti oleh anak-anak. Sebelum senam pagi saya dan temanteman jalan pagi bersama lanjut senam pagi. Ketika senam itu tidak hanya anak-anak saja yang mengikuti ada beberapa warga yang ikut senam dan antusias sekali dalam program kami. Setelah senam selesai saya temanteman lanjut untuk kerja bakti di dusun garapannya di Cigaok Tonggoh semua temen-temen menuju lokasi saya dan teman saya pergi ke pasar untuk mempersiapkan makan dan datang terlambat. Kerja bakti dilakukan bersama semua warga ikut membantu dalam kerja bakti ini membuat pekerjaan semakin ringan ketika dilakukan bersama. Warganya juga sangat ramah dan baik membuat saya senang. Selesai kerja bakti bersama saya memasak untuk makan siang. Ketika makan siang saya menyiapkan untuk teman-teman dan kami makan bersama, di situlah terasa kebersamaan dengan teman-teman semua. Minggu siang saya dan teman-teman diajak sama Pak Mad Rais yang mempunyai rumah yang kami tempati selama 1
132| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
bulan. Beliau mengajak untuk berenang di kolam renang beliau yang lumayan jauh dari rumah yang kami tempati. Kebersamaan dan Pengabdian di Wargajaya Seiring berjalannya waktu, saya melakukan aktivitas di pagi hari yaitu berpartisipasi dalam bidang pendidikan sampai minggu ke 3. Tepatnya sebelum acara HUT-RI setiap sore Desa Wargajaya ramai, karena ada perlombaan sepak bola yang diadakan pemuda Desa Wargajaya perlombaan sepak bola dimulai sejak awal bulan Agustus. Beberapa hari menjelang HUT RI, saya dan teman-teman membuka bazaar baju yang harganya sangat murah. Saya membuka bazar pada sore hari tepatnya lagi ada perlombaan sepak bola di lapangan dan warga sangat ramai. Ketika saya dan teman-teman membuka bazaar, warga sangat antusias. Kami menjual dengan harga yang paling mahal Rp10.000,-. Ketika membuka bazaar hari pertama sangat ramai sekali dengan hastag bazar amal, di mana hasil uang bazaar itu buat santunan anak yatim yang berada di Desa Wargajaya. Setiap buka bazar pada sore hari Alhamdulillah ramai bahkan ada yang membeli di posko ketika bazaar belum dibuka. Setelah itu saya menyiapkan untuk acara HUT RI, di mana acara ini pasti diadakan setiap tahunnya. Teman-teman mulai menyiapkan untuk acara perlombaan dan menyiapkan peralatan semuanya maupun hadiahnya juga. Memasang benang merah putih di depan posko dan hiasan-hiasan yang unik yang berada di depan posko. Selesai memasang bendera merah putih di posko ada beberapa yang dibawa ke balai desa untuk di hias didepan balai desa pada malam hari oleh beberapa anak cowok. Acara HUT RI semakin dekat sebelum tanggal 17 kami rapat koordinasi untuk acara HUT RI ini dan membagikan jobdesk masing-masing. Acara HUT RI itu ada beberapa perlombaan di antaranya lomba makan kerupuk, balap karung pakai helm, tusuk balon, joget balon, cabut koin, kelereng dan panjat pinang. Ketika jatuh pada tanggal 17 Agustus, beberapa teman saya mengikuti upacara di Kecamatan Cigudeg. Selesai upacara saya dan teman-teman menyiapkan untuk acara perlombaan pada siang hari dan dimulai setelah Dzuhur. Setelah adzan Dzuhur saya dan teman-teman mulai bersiap-siap ke balai desa, karena kami mengadakan di depan balai desa dan ada beberapa teman yang di posko untuk memasak. Semua rangkaian lomba acara HUT RI begitu menarik kebetulan saya kebagian penangungjawab lomba balap karung dan kelereng. Sebelum lomba dimulai dulu saya membuka Wargajaya dalam Pancaran Lentera |133
pendaftaran bagi yang ingin ikut lomba balap karung dan kelereng itu daftar ke saya langsung, sedangkan untuk ikut lomba yang lainnya masingmasing daftar ke penanggungjawabnya masing-masing. Pendaftaran lomba ini ada beberapa posko di antaranya posko 1 ada lomba makan kerupuk, joget balon dan cabut koin, di posko kedua ada saya dan teman saya lomba balap karung dan kelereng di posko ketiga ada lomba tusuk balon. Setelah pendaftaran kami memulai untuk perlombaan masing-masing posko. Tepat pada pukul 14.00 WIB perlombaan sudah dimulai di masing-masing posko dan selesai pada waktu Ashar. Di perlombaan akhir joget balon, ada beberapa ibu-ibu yang ingin ikut joget balon akhirnya membuka pendaftaran lomba joget balon untuk ibu-ibu dan begitu antusias ibu-ibu yang hadir di acara perlombaan tersebut. Begitu ceria acara perlombaan tersebut banyak canda tawa. Keceriaan dan kebersamaan yang kami lalui begitu indah. Selesai acara perlombaan, saya dan teman-teman lanjut mempersiapkan acara Tabligh Akbar yang diadakan pada malam harinya. Acaranya berlangsung di depan balai desa dengan panggung yang sederhana. Saya bertugas ke pasar untuk membeli konsumsi untuk acara malam itu dan teman saya mengundang seluruh warga dengan megaphone sambil membawa motor untuk mengundang seluruh masyarakat Desa Wargajaya. Acara mulai setelah Isya, saat saya mendatangi lokasi sudah banyak warga yang datang. Acara ini di luar dugaan, ternyata yang datang banyak sekali sampai susah untuk jalan. Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, Bapak Camat, Bapak Kepala Desa beserta jajarannya dan penceramahnya Kafi Aksi Indosiar ramai sekali acara itu sebelum mulai tausiyah hiburan yang ditampilkan oleh siswi SD yaitu tari saman. Kepala desa sangat bahagia ketika acara ini terlaksana, karena baru pertama kali Desa Wargajaya ini mengadakan Tabligh Akbar ini menjadi kebanggan tersendiri bahkan bisa menjadi sejarah bisa mengadakan Tabligh Akbar pada hari kemerdekaan. Biasanya di Desa Wargajaya ketika acara peringatan 17 Agustus, hiburannya itu seperti golek, dangdutan dan lain sebagainya. Maka sangat senang acara tersebut bisa terlaksana. Setelah acara selesai kami foto bersama dan dilanjutkan dengan makan bersama. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar meskipun ada kekurangan karena belum begitu matang persiapannya. Keesokan harinya saya dan temanteman memulai aktivitas dengan mengerjakan pembangunan fisik seperti renovasi perpustakaan, penerangan jalan dan lainnya. Teman-teman yang laki-laki melakukan pekerjaan pembangunan fisik saya dan teman-teman 134| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
perempuan lainnya di posko, masak dan ada juga yang beli makanan ringan untuk dibawa ke perpustakaan. Renovasi perpustakaan berlangsung saya pun ikut andil dalam mengecat meskipun tidak banyak. Setelah memberikan makanan ringan maka teman-teman istirahat sejenak untuk mamakan makanan yang telah dibawakan. Adzan Dzuhur pun tiba maka teman-teman beristirahat sejenak. Terima kasih teman-teman KKN Lentera yang menciptakan kebersamaan, persaudaraan yang begitu harmonis. Terima kasih kepada kelompok KKN Kopral yang menjadi mitra kinerja kami. Terima kasih kepada dosen pembimbing yang tak pernah lelah memberikan semangat, motivasi selama kami KKN. Terima kasih kepada Desa Wargajaya yang begitu ramah menyambut kedatangan kami. Desa Wargajaya ini yang menciptakan kampung kedua kami. Jika saya menjadi bagian dari Wargajaya, saya ingin membuat kegiatan keagamaan rutin. Mudahmudahan program-program yang kami laksanakan di Desa Wargajaya bermanfaat bagi semuanya.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |135
7 KEGIATAN KKNKU Rahmat Ivan Shabriansyah Persepsi KKN KKN, begitu akronimnya. Izinkan penulis untuk mempersepsikan tentang kegiatan ini, menurut sepemahaman saya kegiatan ini adalah sebuah program wajib dari kampus. Dengan kepanjangan kata dari Kuliah Kerja Nyata. Merupakan sebuah program yang mengharuskan setiap mahasiswa Semester 6 dari berbagai fakultas untuk turut serta dalam melaksanakan kegiatan ini dengan waktu yang sudah ditentukan, yaitu selama 1 bulan. Kalau diibaratkan seperti negara-negara di semenanjung Korea (Korsel-Korut), program ini layaknya seperti wamil (baca: wajib militer) nya mahasiswa, karena keduanya memiliki kesamaan dalam bebrapa sifat: wajib diikuti dan tujuannya untuk mengabdi kepada masyarakat, agama, nusa, bangsa dan negara. Program ini terbagi menjadi 3 kategori: Reguler (kategori ini saya artikan sebadaagai kategori yang paling dianjurkan), In Campus (pada kategori ini saya menyebutnya dengan kategori yang diisi oleh orang-orang yang kurang beruntung, hehe), dan Kebangsaan (singkatnya, kategori ini diisi oleh orang-orang beruntung. Karena mereka bisa jalan-jalan keluar pulau). Dari kategori tersebut semuanya bersifat kelompok. Kategori KKN yang saya ambil adalah kategori Reguler. Pada kategori ini setiap kelompoknya diisi sekitar 11 orang di setiap kelompoknya dan setiap orangnya, sudah mewakili dari setiap fakultas walaupun ada sekitar 2 orang dari satu fakultas yang sama namun tetap berbeda prodi. Kegiatan ini dilaksanakan di luar kampus, jelasnya kegiatan ini mengharuskan setiap kelompoknya untuk menjalankan segala kegiatan-kegiatannya di sebuah desa berkembang yang sudah ditentukan. Singkatnya seperti itu. KKN pada tahun ini mengalami beberapa perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya. Perubahan yang menurut saya paling mencolok adalah pada pembagian kelompok, yang mana pada tahun-tahun sebelumnya mahasiswalah yang mencari, memilih dan menentukan setiap anggota kelompoknya, namun mulai tahun ini (dengan berbagai pertimbangan pastinya) anggota kelompok sudah ditentukan oleh kampus. Jujur saja, pada awalnya saya menganggap kabar ini sebagai rumor, namun kenyataannya benar-benar terjadi dan sempat membuat saya kebingungan, 136| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
karena saya termasuk salah seorang yang sudah membentuk kelompok dan sempat membicarakan beberapa program KKN sebelum berita tentang pembentukan kelompok KKN ini beredar ke kalangan mahasiswa dan pada akhirnya benar-benar terjadi. Pengelompokan ini langsung ditentukan oleh PPM (pihak kampus yang berwenang atas penyelenggaraan dan bertanggungjawab atas kegiatan KKN. Singkatan dari Pusat Pengabdian kepada Masyarakat). Dengan demikian kelompok pra-KKN saya ini dibubarkan, namun saya cukup suka karena bisa merasakan situasi seperti ini, karena pada situasi ini saya merasakan era peralihan, yang mana saya bisa menyatakan kalau saya termasuk angkatan pertama yang merasakan kalau kelompok KKN dan semuanya sudah ditentukan oleh PPM tanpa harus pusing mikirin lagi. Dengan kata lain; terima jadi. Memang, sebuah alasan yang cukup childist. Walaupun, kalau mau dicari-cari jeleknya ada juga; dengan cara “dipilihin” ini kemungkinan untuk sekelompok sama orang yang dikenal itu kecil, kecil banget, bahkan gak ada harapan bagi mahasiswa kupu-kupu (baca: Kuliah-Pulang – Kuliah-Pulang) untuk bisa sekelompok dengan yang dia kenal. Di sini, faktor keberuntunganlah yang menentukan seseorang untuk bisa sekelompok sama orang yang sudah dikenal (walaupun cuma dengan 1-2 orang). Ini jelas penting bagi orang yang punya keinginan untuk berkelompok sama teman-temannya dan enggan untuk menambah banyak teman baru lagi, karena di sini orang yang seperti ini ternyata cukup banyak, kalo gak percaya silahkan buktikan sendiri. walaupun sebenarnya saya termasuk orang yang tidak mempedulikan point ini. Sejujurnya, saya tidak terlalu ambil pusing kala saya akan menghadapi kegiatan KKN ini, karena: harus terjadi (merupakan sebuah keharusan; syarat kelulusan. Maksudnya, jika tidak diikuti maka akan menghambat kelulusan), memang sudah waktunya (saya sudah menginjak jenjang yang memang diharuskan untuk mengikuti program ini) dan saya pikir ini tidak merugikan saya, bahkan justru saya akan mendapatkan cerita bahkan pengalaman baru dari adanya kegiatan ini. Walaupun memang ada kesan yang cukup menggangu saya saat jauh sebelum menjalani program KKN ini, salah satunya: waktu liburan semester yang kepotong tetapi sebenarnya ini bukan memotong jatah liburan, namun tepatnya mengalihkan lokasi liburan, karena seperti pada paragraf awal, program ini akan mengantarkan kita ke suatu tempat yang jelas berbeda
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |137
dari yang biasa dilihat pada biasanya, walaupun ada kerja-kerjanya dikit sih, tetapi jadi kepotong jatah nyantainya (ini yang saya maksud dengan memotong jatah liburan, karena sejatinya liburan: bersantai). Kelompok KKNku Melanjuti tulisan pada dua paragraf sebelumnya, kelompok KKN yang saya ikuti pada sebelumnya “terpaksa” dibubarkan dan akhirnya saya bergabung ke kelompok yang sudah ditentukan. Saya bergabung dengan kelompok yang sudah ditetapkan sesuai dengan nomor urut yang sudah ditentukan secara acak. Pertemuan pertama dengan kelompok KKN ini terjadi pada saat pembekalan KKN yang dilaksanakan sekitar beberapa hari yang terbagi beberapa gelombang pada pertengahan bulan April bertempat di Auditorium Harun Nasution, UIN Jakarta. Pada saat itu nama saya masuk dalam gelombang pertama, otomatis saya datang ke acara pembekalan ini di hari pertama dan jam pertamanya itu adalah pagi hari. Biasanya, saya mengalami kesulitan saat kedapatan jadwal di pagi hari (maklum, penulis adalah makhluk nokturnal) dan ternyata pada saat itu, sama saja! Saya datang terlambat pada acara pembekalan itu, baru hadir sekitar 1 jam setelah acara dimulai, padahal saat itu waktu pelaksanaan acaranya sudah “molor” dari jadwal yang sudah dijadwalkan, namun penulis tetap saja terlambat. Untungnya saya ditemani dengan teman sekelas saya yang sama-sama telat, sebut saja dia Budi, padahal itu memang nama aslinya. Hehe. Lanjut, sebelum kami masuk ke lokasi, kami bertemu dengan beberapa orang mahasiswi yang memang ditugaskan untuk menjaga daftar hadir peserta KKN di depan pintu Auditorium, yang ternyata mereka adalah para mahasiswi dari semester 4. singkatnya saya mulai bertanya dan inti dari jawabannya itu saya harus menemui Pak Syarief (salah satu orang PPM) di dekat panggung. Saat saya masuk, keadaan didalam sana semua peserta sudah berkumpul secara lesehan dengan kelompok barunya sesuai dengan nomor kelompok yang didapat, singkatnya saya tidak mengetahui bagaimana jalan cerita dari pembekalan materi yang diberikan oleh PPM itu, karena pembekalan materinya sudah dilakukan pada sebelumnya, otomatis sesi pembekalan itu sudah selesai dan saya melewatkan moment itu dan kami langsung menghampiri Pak Syarief yang memang benar-benar berada di panggung. Kami langsung bertanya, isi pertanyaan itu mengenai “di mana berkumpulnya kelompok baru
138| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
saya?” saat sebelum beliau memberi tahu tempat kelompok kami, pastinya kami diomelin terlebih dahulu, tapi biarlah, memang kami yang salah, sudah risiko, harus terima. Setelah itu beliau langsung memberitahu di mana tempat kelompok-kelompok kami berkumpul dan ternyata keberadaannya berdekatan. Saat itu juga saya berpisah dengan teman saya yang sama-sama terlambat itu. Langsung saja, saya sudah bergabung dengan kelompok “baru” saya. Bergabung dengan teman-teman yang sama-sama mendapatkan nomor urut kelompok 037 dan berikutnya kelompok ini diberikan nama dengan nama kelompok “Lentera”, nama ini berkepanjangan Laskar Edukasi Terangi Negeri. Saat itu ada sebanyak 9 orang ditambah saya, jadi 10 orang, yang ternyata ada 1 orang yang berhalangan hadir dikarenakan alasan kesehatan. Jadi, total keseluruhan dari kelompok saya ada 11 orang. Kelompok saya terdiri sebanyak 7 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Topik pada pertemuan pertama ini diisi dengan kegiatan ramah tamah dan (yang pasti) didahului dengan perkenalan, di mana-mana memang lazimnya seperti itu sih. Saya akan menuliskan nama teman-teman kelompok saya berikut kesan personal yang saya dapat (maaf banget kalo ternyata guenya lebay apalagi ngawur hehe): Ade Andriana, panggilannya Ade. Orangnya kreatif, praktis, ahli dalam urusan men-design, hampir semua hal yang berurusan dengan pembuatan design kelompok kami (baju kelompok, ID card dsj.) merupakan hasil karyanya. Salah seorang yang mampu berbahasa lokal (bahasa Sunda). Mempunyai sifat jenaka dan jiwa humor yang sangat pure, kami hampir tidak pernah tertawa selama jiwa humornya muncul, apalagi kalau lagi barengan sama Fauzan, dia juga suka memberikan masukan kepada saya (makasih banyak, De!); Muhammad Ahsanu Amala, panggilannya Amal. Keahliannya dalam masak-memasak sudah tidak diragukan lagi, bahkan kepintarannya dalam memasak melebihi kepintaran Kaum-kaum Hawa yang umumnya lebih dituntut untuk bisa memasak daripada Kaum Adam. Sosok yang saklek, sering memberikan pendapat dan mengkritisi setiap kegiatan rapat berlangsung, memang skill organisasi nya juga tidak diragukan lagi. Ada satu moment personal yang masih saya ingat, dia pernah melontarkan sebuah pertanyaan yang membuat saya hampir berpikir keras di akhir kegiatan KKN (terima kasih atas pertanyaan itu, Mal!); Aldinah Rosmi, panggilannya Dina. Merupakan perempuan yang hampir selalu bangun pertama dan melaksanakan shalat Subuh. Pembawaan juga gaya Wargajaya dalam Pancaran Lentera |139
bicaranya yang kalem, saking kalemnya beberapa di antara kami (termasuk saya) terkadang memanggilnya dengan sebutan “emak”, memang sosok yang enak untuk diajak berkomunikasi, baik konsultasi maupun berdiskusi. Dia juga banyak membantu dan memberikan masukan kepada saya dalam mengerjakan proker (terima kasih banyak, Din!), dia adalah salah seorang BPH dalam kelompok kami, jabatan yang dia emban adalah sekretaris; Fauzan Ramadhian Khoiri, panggilannya Fauzan, tapi saya memanggilnya dengan nama Ojan, kadang saya memanggilnya dengan sebutan “tuan muda”. Salah seorang dari kelompok kami yang handal dalam urusan dagang karena memang di rumahnya mempunyai usaha dagang berupa Toserba sampai pada barang-barang untuk pengerjaan program kerja kelompok kami hampir semuanya dibeli dari tokonya. Merupakan seseorang yang menggemaskan menurut saya, apalagi kalau sudah bersamasama dengan Si Ade, jika mereka sedang bersama pasti akan menghasilkan cerita yang tidak diinginkan! (haha, piss bre); Nur Fazriah, panggilannya Ifaz. Saya melihatnya sebagai perempuan yang paling berani dari kelompok kami, saat waktunya rapat, dia tak sungkan untuk nyamperin anak-anak lakinya yang sedang asik sendiri untuk segera rapat. Juga merupakan asisten dari Jiah untuk urusan kebendaharaan; Iqbal Sahid Umar, panggilannya Iqbal. Merupakan seorang yang serba bisa. Karena memang bisa melakukan banyak hal, contohnya bisa memasak, bisa mainin alat musik terutama gitar juga bisa bernyanyi, mempunyai keahlian dalam mengoperasikan komputer bahkan menjadi partnernya Ade dalam urusan desain dan masih banyak lagi hal yang dia bisa yang saya lihat langsung (keren lu broh!) dan yang terpenting, dia dapat memanfaatkan kemampuannya dalam menggunakan bahasa lokal (bahasa Sunda) untuk berkomunikasi dengan warga sekitar. Dalam kesehariannya, dia termasuk orang yang paling sering menghidupkan musik MP3 di basecamp, sehingga keseharian saya selama di basecamp selalu diisi dengan playlist dari lagunya; Muhammad Irwan Firdaus, panggilannya Irwan. Saya masih ingat, pada saat pertemuan kelompok yang pertama kalinya di Auditorium itu dia duduk di samping saya, namun sayangnya, tak lama setelah itu ia mengundurkan diri dari kelompok, bahkan dia juga memutuskan untuk resign dari kampus dikarenakan ada alasan yang memaksanya untuk “meninggalkan” kampus karena memang ada alasan yang membuat kami semua dapat memaklumi; Munjiah, panggilannya Jiah, Salah satu BPH dari
140| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
kelompok kami juga, jabatan yang dipegang adalah bendahara. Salah satu orang yang biasa kritis saat rapat bahkan tak sungkan dalam mengoreksi teman sekelompok. Merupakan satu-satunya perempuan yang lancar berbahasa lokal (Bahasa Sunda) suka dijuluki oleh teman-teman dengan julukan princess, karena mukanya yang mirip dengan salah satu penyanyi dalam negeri kenamaan: Syahrini, (haha. piss Ji); Ahmad Ridho Baiquny, panggilannya Ridho. Dia adalah ketua kelompok dari kelompok kami, juga umurnya yang lebih sepuh daripada kami. Tenang dalam memimpin rapat, selalu siap membantu anggota-anggotanya ketika anggotanya membutuhkan bantuan saat sedang menjalankan proker, mampu untuk merangkul dan menengahi semua anggota kelompoknya (ane suka dengan cara ente mimpin kelompok). Juga orang yang paling digemari sama anak-anak kecil (terutama perempuan) di desa setempat; Shabrina Almas, panggilannya Ririn. Dijuliki dengan julukan SB (baca: sleeping bag, benda yang digunakan oleh seorang pendaki gunung untuk tidur) karena hampir selalu tertidur pada saat rapat, memiliki gaya bicara yang alus, bisa dibilang serupa dengan Dina dan juga memang didaulat sebagai asisten dari Dina untuk urusan sekertaris; Rahmat Ivan Shabriansyah, panggilannya Ivan. Penulis dari laporan individu ini. Saya beranggapan kurang pas rasanya jika saya mendeskripsikan diri sendiri pada tulisan ini, jika iya maka saya akan menceritakan beberapa hal yang dianggap kurang patut, walaupun kelihatannya memang lebih banyak sifat tidak patutnya. Di antaranya merupakan anggota kelompok yang paling rajin dalam urusan begadang daripada teman-teman anggota kelompok lainnya, biasanya baru tertidur saat sudah memasuki jam Subuh dan otomatis bangunnya pasti siang hari. Tergolong pasif saat rapat kerja berlangsung yang dilaksanakan selama kegiatan KKN. Jadi jika disimpulkan maka jumlah anggota kelompok saya sebanyak 10 orang. Pada bagian ini saya juga akan sedikit menceritakan tentang profil singkat dari kelompok yang satu desa dengan kelompok kami, yaitu kelompok 036. Saya rasa akan terasa kurang lengkap jika saya tidak menceritakan tentang kelompok ini. Kelompok ini bernama KOPRAL 036 dengan jumlah anggota yang sama dengan jumlah kelompok kami yaitu 10 orang dengan 3 orang perempuan dan 7 orang laki. Nama-nama ceweknya yaitu ada Acin, Fitri dan Mutil. Sedangkan yang lakinya ada Arief, Aris, Ikhsan (3 orang ini adalah golongan ustadz) lalu ada Ajay, Bian, Yuris (3
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |141
orang yang mengklaim dirinya sebagai “the brengs”, karena ke 3 nya adalah smoker. Seringkali saya bergabung dengan mereka untuk dapat ngudut bareng) terakhir namaya Topan, ketua kelopok dari kelompok ini yang juga merupakan teman sekelas saya di kampus. Setelah pembekalan pra-KKN, kami melakukan hal yang sama seperti pada umumnya sekelompok mahasiswa yang hendak ingin melaksanakan kegiatan KKN: rapat. Memang, seingat saya selama pertemuan kelompok kami hendak melakukan rapat pelaksanaan KKN ini memang tidak rutin tapi tidak jarang, dan juga setiap rapat ini kelihatannya kelompok kami tidak pernah berkumpul dalam keadaan full team alias tidak lengkap, bahkan, saya setiap datang untuk mengikuti rapat ini selalu dalam keadaan sepi. Pengabdian dalam Keakraban KKN dimulai pada hari Senin, tanggal 25 Juli 2016. Kegiatan ini diawali dengan seremonial pelepasan seluruh peserta KKN oleh Rektor yang dilaksanakan di lapangan parkir Student Center UIN Ciputat pada pagi harinya. Begitu antusiasnya seluruh peserta yang turut hadir untuk mengikuti seremonial ini, terlihat dari ekspresi seluruh peserta dan padatnya lokasi acara. Puncak kemeriahan ini terjadi saat penerbangan balon yang dilakukan oleh bapak Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosada sebagai bentuk simbolis kalau acara KKN ini benarbenar sudah dimulai. Setelah acara seremonial ini selesai, kira-kira sekitar jam 11.30 WIB para peserta KKN kembali mempersiapkan diri bersama anggota kelompok lainnya untuk melakukan perjalanan keberangkatan ke lokasi KKN. Untuk masalah keberangkatan ini sebenarnya tidak semua kelompok KKN melakukan keberangkatannya secara serentak, karena memang lokasi KKN nya yang beragam, ada yang jauh dan ada pula yang relatif dekat dari kampus. Maka dari itu, saya melihat ada beberapa kelompok yang melakukan perjalanan keberangkatannya langsung setelah berakhirnya acara seremonial, ada pula yang berangkat setelah shalat Dzuhur dan bahkan ada yang berangkatnya pada sore harinya. Tergantung kesepakatan dari kelompok masing-masing tentunya. Kelompok saya berangkat ke lokasi setelah selesai shalat Dzuhur. Kami menempuh waktu perjalanan sekitar 3 jam sampai di sana waktu sudah berada pada sore hari. Pada awalnya kami sempat ingin 142| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
tinggal di rumah Bapak Kades, lalu pada akhirnya kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan kelompok 036, kelompok yang juga ditempatkan di desa yang sama dengan desa kami. Pada akhirnya kami tinggal bersama di sebuah home stay yang luas nan lega milik bapak H. Mad Rais, salah seorang saudagar sukses di desa tempat kami melaksanakan KKN. Beruntung, bagi saya setelah kelompok kami memutuskan untuk tinggal bersama, saya mendapatkan teman ngudut! karena di kelompok saya yang merupakan seorang “ahli hisab” cuma saya sendiri, sedangkan dari kelompok 036 ada 3 orang aktif. Saya rasa perlu juga untuk menceritakan tentang ini, cerita tentang denah posko kami. jika tidak menceritakan denah dari posko yang kami tempati ini. Luas posko yang begitu luas, memiliki halaman dan tempat parkir kendaraan yang luas pula, memiliki teras luar serta gazebo, teras luar ini memiliki banyak fungsi, dari menjemur pakaian hingga menjadi ruangan paling berasap, karena ahli hisab tidak diperbolehkan untuk ngudut di dalam home stay apalagi di dalam kamar mandi sama perempuannya. Terdapat ruangan utama yang luas dilengkapi dengan fasilitas home theater dengan speaker yang terpasang di setiap sudut namun minus proyektor. Saking luasnya tempat ini dijadikan sebagian laki-laki untuk tidur. Dapur dengan peralatan yang cukup lengkap, kamar mandi yang sangat lega dan nyaman serta ada 3 kamar tidur. Satu berada di luar dan 2 berada di dalam. Penghuni kamar luar tentunya diisi oleh si cowok dari kelompok 036. Karena memang pas buat mereka, karena beberapa anggota kelompoknya adalah smoker sampai-sampai kamar itu disebut dengan “kamarnya the brengs” karena kebiasaannya itu, namun saya sering bergabung kesana karena memiliki kebiasaan yang sama. Lalu 1 kamar ini diisi oleh semua perempuan dan terakhir kamar ini diisi oleh si cowok dari kelompok saya, kelompok 037 yang isinya 100% bukan perokok minus saya. Kamar ini saya juluki sebagai “kamar ghibah” karena setiap saya berada di sana hampir setiap topik pembicaraannya itu adalah membicarakan orang, walaupun ini merupakan pembicaraan yang menarik, karena topik yang sering dibahas adalah “keindahan wanita”. Tidak ketinggalan, posko ini selalu meninggalkan kesan betah bagi teman-teman mahasiswa KKN dari berbagai desa saat berkunjung ke posko ini. Pada hari-hari pertama kegiatan kami diisi dengan pembukaan kegiatan KKN yang dilangsungkan di balai desa. setelah itu kelompok kami
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |143
melanjutkan kegiatan kami dengan sowan ke rumah para tokoh-tokoh desa juga pemuka agama di dusun yang merupakan sasaran penggarapan kelompok kami, serta sekolah yang kami jadikan untuk menjalani kegiatan pengajaran ini, tepatnya di SDN Ciangger 01 dan SDN Ciangger 03. Kegiatan kunjungan ini dilakukan oleh semua anggota kelompok. Hingga pada Kamis malam kelompok kami mengadakan kegiatan mengaji Yasinan bersama warga di tempat kami. Saya mulai merasakan adanya kekompakan di antara teman-teman kelompok 037 ini. Lalu pada pekan berikutnya mulailah proker-proker berjalan, pagi diisi dengan mengajar di sekolah, siang membuka program kursus di home stay, sorenya (setiap hari Jum’at) mengadakan pengajaran di TPA serentak di 3 dusun. Pada pekan berikutnya kami mulai mengurus kegiatan untuk mengisi acara 17-an, dimulai dari perlombaan hingga acara puncak. Pada acara puncak ini diisi dengan acara Tabligh Akbar yang bekerjasama dengan teman-teman dari kelompok 036 dan juga pihak desa, dengan mengundang ustadz dari luar desa yang pada urusan ini pihak desa mempercayakan seutuhnya kepada anak KKN, sedangkan untuk urusan panggung, konsumsi dan perangkat lainnya diurus oleh pihak desa. Ustadz yang kami minta untuk mengisi acara ini adalah Abdul Kafi, dia juga mahasiswa UIN. adalah seorang finalist dari acara ajang pencarian bakat dakwah bertajuk AKSI yang diselenggarakan oleh salah satu televisi swasta Indosiar. Pada pekan terakhir diisi dengan penutupan kegiatan di sekolah dan juga TPA serta kegiatan-kegiatan yang bersifat nguli. Karena semua kegiatan ini bersifat fisik: membuat tugu desa dan renovasi perpustakaan, yang lagi-lagi dilaksanakan bersama dengan kelompok 036. dan di akhir kegiatan diisi dengan penutupan yang dilaksanakan di Balai Desa. Pada pekan yang bersamaan dengan peringatan HUT RI, saya kedapatan menjadi penanggungjawab pada sebuah proker. Proker ini adalah Bazaar Amal yang hasil pendapatan ini akan disumbangkan kepada warga desa yang membutuhkan. Dari sini saya mendapatkan banyak ilmu, di antaranya bertambahnya ilmu berdagang saya, ilmu menjaga uang hasil penjualan yang kesemuannya itu tak lepas dari bantuan teman-teman kelompok, yang mana maksud saya bantuan ini tidak hanya sekadar membantu membawakan barang dagangan saja, melainkan membantu dalam penghitungan pendapatan, pengkategorian harga barang hingga pada cara menarik perhatian pembeli. Ini memang sebuah ilmu yang jarang saya lakukan, karena saya tergolong orang yang jarang melakukan kegiatan 144| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
dagang dan memang masih kurangnya wawasan tentang berdagang langsung. Namun bisa saya dapatkan pada kegiatan ini dan yang terpenting saya berterima kasih karena mau memberikan kepercayaan pada saya untuk bertanggungjawab dengan kegiatan yang kurang saya pahami ini. Tak lupa saya ucapkan kata maaf kalau pada proker ini saya dirasa tidak optimal, tetapi bisa saya pastikan saya sudah melakukan apa yang saya bisa. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman semuanya. Catatan Kecil di Desa Wargajaya Dari keseluruhan, saya sebenarnya suka dengan pemandanganpemandangan yang disuguhkan oleh desa ini. Dari pertama masuk sudah disambut dengan pemandangan kebun sawit yang luas ditambah dengan hamparan bukit-bukit pegunungan yang indah jika dipandang pada saat cuaca sedang bersahabat. Bahkan saya sempat terpikir jika suatu saat saya ingin memiliki rumah di sekitar sana, saking sukanya saya sama pemandangan yang ada di sana. Menurut saya, di daerah Cigudeg itu merupakan salah satu tempat ideal untuk mencari ketenangan, karena masih jauh dari hirup pikuk keramaian orang. Pada warganya saya juga menyukai, selain terlihat ramah dan bersahabat, terlihat dari anak-anak kecilnya yang begitu antusias dengan adanya mahasiswa yang sedang menjalankan program pengabdian ini. Hampir setiap hari mereka selalu meramaikan rumah yang kami tempati bahkan beberapa kali anak-anak itu menginap di tempat kami. Juga dari kalangan pemuda dan orang tua yang welcome. Enak untuk diajak ngobrol. Pak Kadesnya ternyata bisa cukup mengerti dengan status kami sebagai mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan mengabdi, karena katanya beliau dulu juga pernah merasakan kegiatan yang sama seperti yang saya lakukan. Intinya saya menyukai situasi yang ada di desa itu. Ada beberapa ingatan yang menyenangkan yang masih membekas sama saya, pisang goreng dan ubi goreng jualan Pak RT. Setiap saya makan selalu menimbulkan kesan adiktif! Gak salah kalau gorengannya Pak RT ini selalu menjadi rebutan kelompok kami. Keripik Singkong buatan Ibu Ika yang rasa gurihnya itu mampu memanjakan lidah saya, rasanya ingin kembali ke sana untuk membeli lebih banyak keripiknya untuk saya makan di rumah saya, mengambil hingga menggotong pohon pinang bersama warga. Diambil di kebun warga yang bertempat di Dusun Babakan dan Wargajaya dalam Pancaran Lentera |145
digotong bersama-sama dengan jumlah penggotong sekitar 8 orang plus saya. Dengan jumlah orang yang lumayan banyak itu saya masih tetap merasakan rasa berat itu, saking beratnya mungkin ini memikul beban paling berat yang pernah saya rasakan selama hidup saya. Lalu membaur bersama warga dengan menonton layar tancep bersama sambil makan malam bersama warga desa di Dusun Sabrang. Kenangan manis bersama anak-anak cewek yang bernyanyi dalam acara perpisahan kami, tak lupa juga untuk segerombolan anak-anak cowok yang biasa menginap di posko kami yang begitu bersemangat untuk minta diajarkan ilmu hidup ala the brenks dan masih banyak lagi. Jika saya menetap di sana dan berstatus sebagai warga sana, saya akan mengajak mereka untuk lebih sadar akan pendidikan. Karena yang saya lihat kekurangan yang ada di desa itu adalah pendidikan, kekurangan umum yang dimiliki oleh sebuah desa. Tetapi, jika di sana saya sebagai warga yang berkelebihan harta, saya akan mengoptimalkan keberadaan warga setempat untuk bekerja di tempat usaha yang saya buat di sekitar sana. Pemilik rumah yang disewa sama kelompok-kelompok kami ini lah yang menginspirasi saya untuk melakukan hal ini jika ini terjadi pada saya. Berharap saya dapat kembali ke tempat itu. Tetapi dengan tajuk berlibur, menghabiskan waktu bersama orang sana yang menyenangkan dan ingin merasakan lebih sajian-sajian alam lainnya yang ada bersama warga Desa Wargajaya atau se-Kecamatan Cigudeg. Sebelum cerita ini berakhir, saya ingin sedikit menceritakan beberapa kesan pribadi saya terhadap kelompok Lentera 037. Kesan yang tumbuh murni dari seorang anggota kelompok yang selama kegiatan terlihat diam tak banyak bicara ini. Saya pada kelompok ini seperti memasuki sebuah sekolah. Di mana sekolah pada umumnya pasti ada guru dan ada murid, saya muridnya dan teman-teman adalah gurunya. Kenapa saya mengatakan seperti ini? Karena saat saya berada di sini, masuk ke dalam kelompok ini, saya melihat kalau sayalah yang memiliki watak yang paling berbeda di antara teman-teman lainnya. Saya melihat teman-teman semua masih memiliki kesamaan sifat dengan teman-teman lainnya, sifat yang menurut saya terlihat jelas ini dari segi sifat kedisiplinan. Ya, di bagian ini jelas sekali tingkat kedisiplinan saya kurang dibandingkan teman-teman semua. Namun dengan itu semua mampu memberikan pelajaran yang pada akhirnya ilmu-ilmu itu mulai bisa sedikit saya pahami. Mungkin temanteman akan aneh ketika membaca tulisan saya yang ini, saya tidak peduli 146| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
yang penting saya telah menyampaikan apa yang saya rasa, apa yang saya dapatkan selama hidup sebulan bersama kalian. Ilmu yang mahal didapat. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh teman-teman KKN Lentera 037. Tak lupa saya ucapkan rasa terima kasih juga kepada kawan-kawan dari kelompok KKN Kopral 036, juga warga Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg karena telah mau membagi ilmunya kepada saya. Mohon dimaklumkan kalau selama ini saya suka atau bahkan sering melakukan hal-hal yang tak pantas kepada teman-teman semua selama sebelum atau saat KKN berlangsung, maafkan saya juga kepada warga jika selama saya KKN di sana dirasa tidak optimal, namun selama saya berada di sana saya selalu memberikan apapun yang saya bisa dan saya mampu buat warga Desa Wargajaya. Juga mohon dimaklumi apabila ada tulisan yang saya buat ini kurang akurat, susah dimengerti atau bentuk-bentuk kekurangan lainnya. Dikarenakan kurangnya ilmu menulis dari si penulis, penulis sudah mulai kurang ingat tentang moment selama KKN berlangsung dan juga waktu menulis yang singkat. Akan tetapi itu semua bukan berarti saya lepas dari kritik. Saya tetap siap menerima masukan jika memang ditemukannya tulisan yang tidak berkenan.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |147
8 CAHAYA LENTERA DI KAKI BUKIT WARGAJAYA Fauzan Romadhian Khairi Persepsi KKN Sore itu cuaca cerah, tak ada hujan pun sengatan matahari. Namun kilaunya menembus jendela pustaka Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) di lantai 3. Cahayanya membelai hingga menarikku dari tidur lelap hingga terbangun di depan secarik kertas, yang tadinya tengah asyik kubaca. Namun, takluk jua di kala rasa kantuk itu melanda. Kertas yang telah kubaca itu berisi informasi tentang agenda pembekalan KKN berikut pengumuman pembagian kelompok nantinya. Agenda tersebut akan diadakan esok harinya di Auditorium Harun Nasution, tanggal 13 Mei 2016. Hari yang ditunggu pun tiba, langkah terayun cepat menuju ruangan Auditorium Harun Nasution, dari jauh terlihat gerombolan mahasiswa yang sedang antre bergantian mengisi absensi kehadiran serta mengambil nomor urut yang nantinya akan dijadikan rumus penentuan kelompok berdasarkan urutan nomor yang sama. Tibalah giliranku yang mengisi absensi, “Fauzan Romadhian Khairi, Fakultas FDI, Kakak dapat nomor 037 ya“. Kata seorang receptionist sambil terseyum kepadaku, “ Baik dek, terima kasih ya”, sahutku menimpali. Pintu Auditorium pun dibuka barisan mahasiswa memadati ruangan Auditorium, berjejer membentuk shaf yang rapi. Hiruk pikuk obrolan satu sama lain membahana satu dengan yang lainnya asyik membicarakan ihwal KKN yang kelak akan mereka hadapi. Berbagai ekspresi terukir dari wajah para mahasiswa, ada yang merasa senang ada juga yang dirundung kekhawatiran karena berpisah sebulan dari keluarga dan dari rumah tercinta. Selang beberapa saat kemudian, MC memanggil narasumber pembekalan KKN berikut beliau adalah kepala PPM UIN Syarif Hidayatullah, Bapak Djaka Badranaya. Setelah sosialisasi KKN, kami pun berkumpul sesuai nomor urut yang kami dapat saat mengisi absensi tadi 037. Kelompok 037 pun berkumpul, di saat pertemuan pertama itu kami merasa sangat asing satu sama lainnya karena tidak saling kenal sebelumnya. Walau kami sudah 3 tahun di sini di kampus yang sama. Banyak hal yang kami bicarakan di antaranya seputar nama, hobi, kesibukan dan lain sebagainya. Di kelompok 037, kami mengenal Ade Andriana Jurusan Manejemen Pendidikan dari Fakultas Tarbiyah, Ridho 148| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Baiquny Jurusan Bahasa Arab dan Sastra dari Fakultas Adab dan Humaniora, Iqbal Sahid Umar dari Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas Usuluddin. Muhammad Ahsanu Amala dari Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Rahmat Ivan Jurusan Ilmu Hukum dari fakultas Syariah, Aldinah Rosmi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Nur Fazriah Jurusan Tarjamah dari Fakultas Adab dan Humaniora, Shabrina Almas jurusan Agribisnis dari Fakultas SAINTEK, Munjiah Jurusan Ekonomi Syariah Fakutas Ekonomi dan Bisnis. Selang satu setengah jam, kami berkenalan suasana pun menjadi cair, tawa canda mulai terdengar, gurau bersahabat mulai terasa, jadilah kami keluarga kecil satu tim satu semangat dalam jalinan ukhuwah yang indah. Keluarga yang nantinya kami namai dengan sebutan Lentera (Laskar Edukasi Terangi Negeri). Nama itu saya usulkan, muncul saat terbangun dari tidurku kala adzan Maghrib berkumandang. Saya pun mulai mengurai penggalan kata tersebut menjadi sebuah keterangan Lentera: Laskar Edukasi Terangi Negeri. Pasca-pembekalan KKN yang sudah kami lewati, schedule demi schedule pertemuan mulai kami susun guna merapatkan barisan menyusun strategi tempur selama satu bulan di lokasi KKN kami nanti di Desa Wargajaya Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dan merumuskan program kerja sesuai minat dan skill akademisi yang kami miliki setelah tiga tahun lamanya kami dapatkan di bangku perkuliahan untuk kami terapkan langsung di masyarakat sebagai wadah aktualisasi ilmu, kelak bermanfaat bagi diri, masyarakat, nusa dan bangsa.Program- program itu kami kelompokkan ke dalam dua kategori: program pembangunan fisik dan nonfisik. Di antara program fisik unggulan kami adalah program penerangan jalan, renovasi perpustakaan, pengadaan waktu shalat dan pembangunan tugu desa. Adapun program non-fisiknya antara lain; berdedikasi dan berpartipasi dalam dunia pendidikan seperti mengajar di sekolah, membuka pelatihan berbahasa dan mengaji, pelatihan hidroponik, senam sehat, yasinan, Tabligh Akbar, memeriahkan hari ulang tahun Republik Indonesia ke 71, dll. Semua proker tersebut merupakan hasil riset dan survei kami di lapangan yang telah kami laksanakan selama 3 kali, berikut dari hasil wawancara dengan kepala desa dan sekretaris Desa Wargajaya. Mendengarkan aspirasi dari warga desa serta pengamatan cermat tim di lapangan. Setelah proker demi proker tersusun, dana telah disiapkan, motivasi serta bimbingan telah kami dapatkan dari dosen pembimbing Wargajaya dalam Pancaran Lentera |149
kami yang ramah dan bersahabat, beliau adalah Bapak Amir Fadhilah, seorang peneliti yang sudah banyak makan asam garam di lapangan juga kesiapan mental pun tak lupa kami siapkan menjelang hari hari yang kami tunggu tiba. Beberapa bulan pun berlalu, tanggal 25 Juli ada di depan mata. Sesuai schedule dari PPM di tanggal tersebut akan diadakan acara pelepasan sekaligus peresmian pembukaan KKN oleh Rektor dan PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di lapangan Student Center. Acara pembukaan ini ditandai dengan pelepasan balon udara. Bismillah KKN 2016 dimulai. Mobil mobil berjejeran memenuhi lapangan parkiran UIN. Ditambah lagi lautan mahasiswa peserta KKN yang hilir mudik mondar-mandir membawa perlengkapan KKN untuk dimuat ke dalam mobil. Suasana siang itu, seperti tentara dalam peperangan yang terkocar-kacir diserang musuh, dan ibarat para pengungsi yang sedang menyelamatkan harta benda mereka di rumah untuk bisa diamankan dan dibawa. Kampus hiruk-pikuk dengan sorak sorai kebahagiaan karena akan ada cerita selama satu bulan mereka jalani di negeri orang bersama tim dan keluarga kecil mereka. Mereka berbaur bersama masyarakat nyata yang sebelumnya belum pernah mereka rasakan, yang ada sebelumnya, kehidupan mereka sibuk beraktivitas dengan lingkungan akademik, bergaul dengan sesama mahasiswa di kampus saja dan tinggal di kosan dan itu pun lagi lagi masih di lingkungan kampus. Suasana yang tentunya berbeda dari sebelumnya. Itulah tantangan dan track pengembaraan yang sesungguhnya. Mengenal Lentera Lebih Dekat Adzan Dzuhur berkumandang, kami pun shalat berjamaah di Masjid Fatullah sembari memohon kepada Allah agar perjalanan kami selama satu bulan di kampung orang kelak diberkahi dan dijadikan sebagai wujud jihad kami, jihad fii sabilillah menebarkan kalimat tauhid, menerbarkan ilmu, menebarkan rahmat bagi alam seperti misi junjungan kita Nabi besar Muhammad Salallahu ‘Alayhi wa Sallam. Setelah shalat Dzuhur kami dirikan, semua perlengkapan kami muat kedalam mobil, teman-teman kami yang perempuan berangkat dengan kendaraan mobil dan kami yang laki-laki mengendarai sepeda motor. Bismillah, roda kendaraan pun berputar berbalut semangat mengendarai sepeda motor menambah laju kendaraan kami. Gigi motor berpindah
150| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
bergerak naik melesat kencang meninggalkan kampus tercinta. Di sepanjang perjalanan, kami disuguhkan oleh pemandangan alam yang begitu memanjakan mata. Pohon ilalang dan dedaunan sepanjang jalur Bogor Barat diterpa angin bak memberi sambutan dan tepuk semangat seakan akan melambaikan tangan kepada kami. Udara sejuknya menyatu dalam helaan nafas menyingkirkan rasa lelah di perjalanan bak memberi semangat baru. Satu setengah jam berlalu, tibalah kami di Desa Wargajaya. Roda motor yang melesat kencang, berhenti berputar, kaki menghentak bumi, mata terperangah memandangi alam Wargajaya yang begitu asri dan elok. Suasana perkampungan yang jauh dari hiruk pikuk Ibu Kota. Waw amazing!!! Wargajaya, Tak Sekadar Indah Matahari sore mulai bersembunyi di balik bukit Desa Wargajaya, cahayanya mulai redup dan hilang dalam kegelapan malam, bersambut rembulan memecah gelapnya malam, menyinari rasi bintang diangkasa seolah-olah menyunggingkan senyumya, seakan akan menyambut kehadiran kami. Cahayanya terang bagaikan lentera, seperti nama keluarga kecil kami. Suara adzan terdengar berkumandang dari salah satu masjid yang tidak jauh dari tempat kami tinggal. Kami pun shalat berjamaah di sana. Sepulangnya dari masjid, kami bercengkrama di depan pelataran home stay nan asri sambil menyeruput secangkir teh hangat. Menikmati proses adaptasi dengan udara dinginnya yang menusuk tulang. Kemudian kami bertolak ke rumah Pak Kades guna memberi kabar kedatangan kami dan mempererat silaturrahmi. Pembicaraan kami di sana seputar koordinasi mengenai persiapan pembukaan KKN di balai desa, yang akan diadakan esok harinya, tanggal 26 Juli 2016. Malam semakin larut, kami pun mulai berangsur-angsur pulang menuju home stay. Mata terasa mulai tidak bersahabat lagi, badan yang lelah sudah memuntut haknya dan akhirnya pun kalah di atas peraduan, mata terpejam lelap dalam mimpi menyongsong esok hari. Matahari pagi mulai menunjukkan dirinya seakan akan ingin memandu kami untuk berkeliling menikmati keindahan desa. Setelah semuanya siap berpakaian rapih dibaluti almet berwarna biru dongker menambah kesan kewibawaan ilmu pemakainya, langkah mulai terayun menuju balai Desa Wargajaya, satu persatu perangkat desa mulai berdiri menyambut kedatangan kami. Acara
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |151
pembukaan pun dimulai, susunan acara demi acara dibacakan, sambutan demi sambutan disampaikan, Pak Kades secara resmi membuka dan menyambut kedatangan peserta KKN UIN Syarif Hidayatullah, ditutup dengan do’a menyempurnakan rangkaian demi rangkaian. Kemudian kami bertolak kembali menuju home stay, sambil beristirahat dan merefresh kembali program yang sudah dirumuskan tempo harinya. Timeline kegiatan mulai ditempelkan di dinding basecamp, penanggungjawab (PJ) perproker mulai ditentukan. Berikut dipetakan kerja dan target pencapaian masing masing kordinator. Kami pun mendapat tugas di PJ penerangan jalan sebagai koordinator. Sebagai wujud dedikasi terhadap kelompok dan cerminan kesolidan tim, tanpa mengulur ngulur waktu kami selaku koordinator penerangan langsung mendata perlengkapan dan mensurvei kembali spot strategis dan krusial dalam pemasangan lampu. Setelah setengah hari berkeliling desa di tiga dusun: Cigaok Atas (tonggoh), Cigaok Lebak, dan Babakan disimpulkanlah bahwa di Dusun Babakan menjadi basis utama program penerangan jalan karena minimnya bahkan tidak ada sama sekali penerangan jalan di sepanjang jalur antara Cigaok Lebak ke Babakan. Karena itu, kami meletakkan 5 spot di jalur tersebut, 6 spot di Cigaok Tonggoh di sepanjang jalan setapak (jalur alternatif akses dari Cigaok Tonggoh ke Dusun Pasir Angin), medan di jalur ini kurang bersahabat terlebih lagi kalau hari hujan ditambah terjalnya jalan. Berangkat dari kondisi lapangan seperti ini, kami menaruh 6 spot lampu jalan, adapun di Dusun Cigaok Lebak (dusun penghubung antara Cigaok Tonggoh dengan Babakan) tidak kami beri spot penerangan karena kondisi jalan yang bagus serta cukupnya penerangan di jalur ini, rata-rata penduduk yang rumahnya di tepi jalur ini menaruh spot lampu penerangan baik di kiri dan di kanan bahu jalan. Hari mulai semakin sore, kami pun kembali ke home stay, karena malamnya akan dibuka kembali rapat lanjutan, tepat pukul 21.00 WIB rapat pun dimulai. Ketua kelompok kami mulai memimpin dan memandu jalannya rapat. Agenda rapat kami malam itu membahas tentang koordinasi meliputi koordinasi izin partisipasi KBM di SDN Cianggar 01 dan Ciangger 03 dan koordinasi dengan kadus di tiga dusun garapan. Lalu, kami juga membahas tentang sosialisasi dengan warga sekitar mengenai program dan agenda satu bulan di sana. Sasaranya dan target kami warga menjadi sangat senang dan menaruh harapan besar demi terealisasikannya program yang
152| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
telah dibentuk. Mereka juga mau untuk bersinergi dengan kami demi terciptanya kampung madani. Tak lupa pula kami akan menyentuh kalangan pemuda dan remaja di sana karena tanpa partisipasi mereka tentunya program kami tidak akan sepenuhnya berjalan sempurna. Rapat pun slesai, jam sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB tanggal pun sudah berganti, memasuki tanggal 27 Juli 2016. Tanggal 27 Juli, paginya kami berangkat ke SD Cianggar 01 dan 03 untuk berkordinasi dan meminta izin turut berpartisipasi dalam KBM di dua SD tersebut. Hasilnya, kami diberi schedule mengajar untuk tiga minggu ke depan. Matahari pagi mulai beranjak siang, koordinasi berikutnya adalah dengan kepala dusun (Kadus) di tiga dusun. Awalnya kami berkunjung ke rumah Kadus yang ada di Dusun Babakan, kemudian ke Kadus Cigaok Lebak dan terakhir ke rumah Kadus Cigaok Tonggoh. Kesimpulannya mereka para Kadus beserta jajaranya RT dan RW siap membantu baik moril dan materil. Setelah semuanya selesai kami memilih pulang lewat jalur alternatf antara Cigaok Tonggoh dengan Dusun Pasir Angin. Sepanjang jalan kami berpapasan dengan pemuda dan pemudi, serta anak SD dan SMP, kami tak lupa mensosialisasikan kepada mereka, bahwa di posko kita ada program Ayo Mampir, program ini bertujuan menjembatani mereka dan menjadi wadah untuk sharing bersama, baik itu dalam kapasitas ilmu maupun diskusi sosio-masyarakat. Alhamdulillah serangkaian agenda koordinasi dan sosialisasi terlaksana dengan baik. Mengabdi di Wargajaya Keesokan harinya, di tanggal 28 Juli 2016, agenda yang kami usung pada hari ini, mulai kembali kami siapkan. Sore harinya di posko KKN akan kami adakan kegiatan Yasinan bersama perangkat desa, ulama, tokoh masyarakat, dan warga desa. Tugas pun dibagi, sebagian di rumah menyiapkan konsumsi dan perlengkapan yasinan, sebagiannya lagi menyebar undangan ke tiga dusun garapan; Cigaok Tonggoh, Cigaok Lebak, dan Dusun Babakan. Malam pun tiba, selepas shalat Isya, para tamu mulai berdatangan, dari jauh di luar gerbang rumah terlihat tiga orang dewasa berjalan memakai baju putih, dipadukan dengan warna sarung yang cerah menuju pelataran teras home stay kami. Ternyata salah satu dari mereka yang tak asing bagi kami, Ustadz Ajun namanya, beliau adalah ulama dari Dusun Babakan. Sedikit cerita, beliau adalah ulama yang bersahaja, mengabdi pada agama dan dunia pendidikan tanpa pamrih dan Wargajaya dalam Pancaran Lentera |153
mengharapkan materi. Hingga terdengar kabar beliau mengajarkan generasi muda di sana mengaji tanpa digaji. Masya Allah, di tengah krisis moral dan gaya hidup yang serba hedonis ini masih ada ternyata orang seperti ulama yang satu ini, walau tak berbalas di sisi manusia, Sang Kuasa pun tidak akan memandang sebelah mata setiap pengorbanan kecil hambaNya, karena kebaikan sebesar zarrah saja Allah akan balas. Para tamu kami persilakan duduk, acara yasinan pun dimulai, dipandu oleh Ustadz Ajun. Shodaqollah, yasinan pun selesai. Alhamdulillah agenda malam itu pun terlaksana dengan baik. Allahu akbar, Allahu akbar. Adzan Subuh terdengar jelas, melewati celah-celah fentilasi kamar, membahana memecah kesunyian fajar. Kami pun terbangun. Sesegera beranjak meninggalkan kamar menuju masjid. Setelah shalat Subuh usai kami bersiap-siap untuk mengikuti acara pembukaan KKN di kantor Kecamatan Cigudeg. Memang mendadak kabar ini, karena baru mendapat kabar selepas shalat Maghrib dari kelompok KKN di desa tetangga. Sore harinya di hari yang sama, kami disebar menjadi 3 tim di tiga dusun garapan untuk berpartisipasi pada kegiatan PBM di TPA, dan ini akan menjadi kegiatan rutin kami setiap Jum’at sore. Saya, Rahmat Ivan dan Shabrina ditugaskan di Dusun Cigaok Lebak. Melihat antusias anak-anak TPA untuk mengaji, kami pun berinisiatif menambah jam pelajaran di hari Selasanya, schedule ini di luar timeline agenda kelompok. Anak-anak pun terlihat senang. Bahan ajar yang kami ajarkan meliputi: Ilmu Tajwid, do’a sehari-hari, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kegiatan ini dimulai dari jam 16.00-18.00 WIB. Tak terasa hari Sabtu telah tiba, kegiatan kami kali ini merenovasi perpustakaan yang sudah lama tidak terawat. Letaknya ada di depan balai Desa Wargajaya. Perpustakaan ini merupakan peninggalan dan kenangkenangan dari kelompok KKN tahun 2014. Kemudian pada hari Minggunya kami mengadakan senam sehat di depan perpustakaan tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan kerja bakti di tiga dusun yang dimulai dari Dusun Cigaok Tonggoh. Hari Senin pun tiba, seperti yang telah kami koordinasikan dengan dua; SD Ciangger 1 dan Ciangger 3, bahwa partisipasi PBM dimulai pada hari ini. Kami mendapat tugas di SD Ciangger 03 pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas 4 di hari Senin, kelas 5 di hari Kamis dan kelas 6 di hari Sabtu. Setelah tiga minggu berpartisipasi di sana kami menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
154| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
peserta didik terkhusus pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris sangatlah rendah. Hal ini yang membuat kami untuk menambah jam pembelajaran Bahasa Inggris di Tempat TPA di mana kami mengajar. Seperti itulah kegiatan kami setiap minggunya di tiga minggu awal, adapun di pekan akhir kami mulai concern pada pembangunan fisik desa seperti penerangan, pembagunan tugu, dan pengadaan jadwal waktu shalat, yang paling memakan waktu kami adalah proyek penerangan jalan. Proyek ini memakan waktu dua minggu. Hal ini dikarenakan sulitnya medan yang kami hadapi di lapangan, terlebih ketika menarik ujung kabel dan menyambungkan antar spot yang sangat jauh. Kami harus memanjat tiang listrik di tengah terik matahari dan mengontrol instalasi agar semua tersambung dengan rapi. Dalam proyek ini kami dibantu oleh sahabat kami yang super sekali: ada Ridho Baiquni, Iqbal Sahid Umar, dan Ade Andriana. Selang 2 minggu berlalu, proyek ini selesai jalan yang sebelumnya gelap sangat, sekarang sudah terang benderang di malam hari, warga merasa senang karena aspirasi mereka terwujud setelah sekian lama dijanjikan oleh birokrat, rasa syukur dan apresiasi terbendung dalam ucapan mereka saat serah terima dengan masing masing kadus yang dusunnya dapat program penerangan ini. Ucapan yang masih terngiang di relung ingatan kami adalah: “Kami sangat senang dan puas dengan Adek-adek KKN tahun ini, dari kelompok Lentera, karena mimpi kami terwujud juga setelah menanti sekian lama, terucap do’a semoga Adek-adek diberi kesuksesan dan kemudahan di perkulihaan kelak”. ”Aamiin”, sahut kami menimpali. Jika saya menjadi bagian warga Desa Wargajaya, saya akan mendirikan UMKM dan memberdayakan pengusaha-pengusaha kecil yang ada. Serangkaian kegiatan telah selesai kami laksanakan, over all, semua kegiatan yang kami rencanakan terbilang sukses semua. Hal ini tiada lain karena kekompakan yang telah terbangun dalam tubuh tim dan keluarga kecil kami Lentera. Kekompakan ini terus kami pupuk lewat kebersamaan; terlebih di saat kami makan bersama di atas hamparan kertas nasi yang berjejer setiap harinya, tawa canda dan obrolan kekeluargaan terbentuk semakin erat. Media ini merupakan arahan dari Dosen Pembimbing kami Bapak Amir Fadhilah dan sangat besar sekali manfaat yang kami rasakan. Finally, semua kisah yang kami lewati bersama, walau sesaat hanya sebulan, namun sarat dengan pelajaran yang bisa dipetik sebagai barometer dan pedoman dalam kehidupan bersosial bermasyarakat. Baik yang datang
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |155
dari internal kelompok kami maupun yang datang dari eksternal kelompok di antaranya dari tokoh masyarakat yang berpengaruh di sana yang tidak bisa kami rincikan satu persatu karena sedikitnya ruang bercerita dalam tulisan ini dan tak habis bila dituturkan. Namun kesan yang paling melekat adalah sikap gotong-royong antara aggota kelompok, lewat kesadaran dalam bahu-membahu dalam menyukseskan setiap program kelompok tanpa disuruh dan diajak sudah lebih awal menyodorkan bahu. Rasa terima kasih yang besar teruntuk sahabat-sahabat kami “Lentera”.
156| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
“Menghabiskan waktu satu bulan memang terasa singkat. Namun akan berarti jika dijalankan dengan penuh keikhlasan atas dasar pengabdian.” -Aldinah Rosmi-
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |157
9 WARNA-WARNI LENTERA DI WARGAJAYA Muhammad Ahsanu Amala Persepsi Awal KKN Masih ingat betul saya ketika sebelum liburan semester genap lalu, saya dan beberapa rekan sejawat saya dari fakultas-fakultas lain sudah membuat kelompok KKN sendiri. Mungkin bukan hanya saya dan temanteman saya yang sudah sedari dulu sebelum liburan membuat kelompok KKN mereka masing-masing. Tetapi pada akhirnya ada sebuah kebijakan bahwa kelompok KKN dipilih acak oleh PPM. Hal itu sontak mengagetkan saya bahkan mahasiswa UIN secara umumnya mungkin. Karena pelaksanaan KKN yang cukup lama, kekhawatiran pun muncul. Bagaimana dengan warga di sana apakah menyambut atau tidak, bagaimana dengan kelompok KKNku bisa bersinergi atau tidak, dan berbagai kekhawatiran lainnya. Sebulan Mengenal Lentera Berjalannnya waktu, tiba saat yang ditunggu-tunggu oleh peserta KKN periode saya, tepatnya tanggal 13 April 2016, adalah hari di mana rasa praduga saya terhadap siapa atau seperti apa, teman yang nantinya akan bekerjasama bahu-membahu mewujudkan program selama satu bulan. Saya mendapatkan kode 037, artinya saya harus berkumpul dengan temanteman yang mendapatkan kode 037 pula. Kode tersebut sekaligus menjadi nomor kelompok. Dalam pertemuan hari itu, pertama kalinya kami bertatap muka dan bertegur sapa sesama pemilik kode 037, yang mana ada 11 orang yang memiliki kode 037. Pada hari itu dari 11 orang dalam kelompok kami hadir 10 orang, terdiri dari 7 laki-laki dan 3 perempuan. Pada saat itu saya bertanya dalam benak saya tentunya siapa yang tidak hadir pada awal pembekalan KKN. Ternyata setelah kami absen satu persatu dilanjutkan perkenalan diri baik dari nama, jurusan, hobi dan tentunya kesibukan sehari-hari dipertanyakan juga selain kuliah. Setelah panjang kali lebar kami bercengkrama, akhirnya kami tahu siapa yang tidak hadir pada hari itu, muncul nama Shabrina Almas mahasiswi Jurusan Agribisnis. Beberapa hari pascapembekalan, kami tercengang dengan kabar tak menyenangkan. Irwan Firdaus, teman sekelompok kami yang diproyeksikan sebagai koordinator divisi publikasi, dekorasi dan 158| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
dokumentasi (pubdekdok) tiba-tiba mohon pamit untuk tidak mengikuti KKN. Alasannya tak bisa ditangkis, karena memang tuntutan keluarga. Akhirnya kami memaklumi dan mengikhlaskan ketidakikutsertaan Irwan. Saat itu kami tidak gusar dengan berkurangnya anggota kelompok kami. Kejadian ini malah semakin memperkuat keyakinan kami dalam melaksanakan KKN. Bahwa kami dengan sisa sepuluh personel akan mampu melaksanakan kegiatan KKN dengan baik tentunya dengan kepala tegak menghadap ke depan yang seakan-akan yakin dibalik kajadian ini ada hikmah yang akan menunggu kami ke depannya. Akhirnya sepuluh anggota yang terdiri dari enam mahasiswa dan empat mahasiswi ini mencetuskan sebuah nama kelompok KKN. Dari sekian banyak nama yang diusulkan, Lenteralah yang menjadi pilihan terakhir. Lentera sendiri merupakan akronim dari Laskar Edukasi, Terangi Negeri. Dengan harapan bahwa kami, sekelompok akademisi muda yang tergabung dalam tim KKN 037 ini dapat mengabdi untuk negeri melalui perwujudan misi kami di bidang pendidikan dan pengajaran maupun bidang lainnya. Kami pun mulai menyusun program individu dan kelompok. Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan setelah pembekalan pertama kami lewati dengan mempersiapkan keberangkatan KKN kami. Segala upaya untuk kelancaran pelaksanaan KKN kami persiapkan, termasuk survei lokasi, pendanaan, konsep kegiatan, teknis lapangan dan lainnya. Tak lupa pula untuk selalu konsultasi dengan dosen pembimbing. Memang saya pribadi mengakui persiapan kelompok kami kurang matang. Banyak hal yang menjadi kendala di antaranya terbatasnya pertemuan antar anggota karena kesibukan aktivitas masing-masing, sehingga sulit untuk berkumpul dan merumuskan ide-ide. Dengan persiapan seadanya, kami tetap semangat melaksanakan KKN, hingga akhirnya, hari dan tanggal yang ditunggu tiba, pada 25 Juli 2016 tibalah acara pelepasan peserta KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berlangsung di Lapangan Parkir Student Center. Acara pelepasan tersebut dibuka langsung oleh Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan melepaskan balon udara secara simbolis.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |159
Selamat Datang Wargajaya Beberapa jam setelah acara pelepasan, tepatnya ba’da Dzuhur, selepas makan siang dan yang mana sedang cerahnya hari itu yang menurut saya cenderung panas, tim kami berangkat menuju lokasi KKN, yakni di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dengan penuh rasa semangat pengabdian. Sebagian dari kami menggunakan mobil sewaan beserta barang-barang dan sebagian lainnya menggunakan sepeda motor. Selama perjalanan saya tidak asing dengan rute perjalanan kami, karena memang bukan kali pertama saya melewati rute itu, sudah sejak saya melakukan penelitian yang mana tidak begitu jauh dari desa tempat kami KKN yaitu Daerah Nanggung yang kurang lebih dari nanggung 15 menit menuju Desa Wargajaya. Akhirnya kami tiba di lokasi KKN dengan menempuh perjalanan sekitar dua jam. Bersama kelompok 036 yang merupakan tim KKN satu desa, kami langsung menuju kediaman Pak Kades. Rencana awal kelompok kami memang akan tinggal di rumah Pak Kades selama pelaksanaan KKN. Itu pun Pak Kades sendiri yang menawarkan. Namun ada sedikit pro-kontra dan kebimbangan dari internal kelompok kami. Salah satu yang membuat kami bimbang adalah terkait tawaran dari kelompok 036. Sehari sebelum keberangkatan, kelompok 036 memang sudah menawarkan untuk tinggal bersama di salah satu rumah warga yang lebih nyaman, berukuran besar dan memang bisa dihuni banyak orang dan merupakan tempat tinggal kelompok KKN sebelum kami pula. Kebimbangan kami semakin menjadi, karena Pak Kadespun tak kunjung pulang, sementara kami masih menunggu restu darinya. Kami juga melakukan diskusi apakah tepat, kami tinggal satu atap dengan kelompok lain, saat rembuk ini saya sendiri sebenarnya sedikit memancing adu argumen masalah tempat tinggal kami yang mana sebenarnya saya ingin melihat kawan-kawan saya ketika menyelesaikan konflik internal, terdengar jahat mungkin. Dari perdebatan ini yang membuat kerongkongan kami kering menghasilkan keputusan, bahwa kami akan tinggal bersama kelompok 036. Sesampainya kami di rumah singgah kami selama KKN, kami langsung berbenah barang bawaan kami yang mana sangat banyak karena kelompok kami juga membawa sebagian besar perlengkapan untuk menunjang acara kami selama satu bulan. Selesai kami bebenah lalu kami melaksanakan urun rembuk dengan kelompok 036 terkait kehidupan bersama selama satu bulan kedepan. Baik dari segi
160| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
kegiatan pengabdian dan juga kegiatan sehari-hari seperti pembentukan jadwal piket harian sekaligus membahas teknis acara pembukaan esok hari di kantor desa. Mentari pagi pertama kami di desa ini muncul, sebagai penanda kami harus segera bersiap-siap bangun dari pulau mimpi kami. Dengan setelan necis dan menggunakan jaket almamater UIN Jakarta serta harum semerbak dari wewangian yang kami gunakan, sebagai ciri intelektual muda yang optimis dengan masa depannya kami segera menuju kantor desa. Tidak butuh waktu lama sesampainya kami di kantor desa. Kami langsung melakukan agenda awal kegiatan KKN kami dengan pembukaan secara resmi di Kantor Desa Wargajaya pada tanggal 26 Agustus 2016. Dibuka langsung oleh Kepala Desa Wargajaya, Bapak Eman Suryatman dan dihadiri oleh para Kepala Dusun, ketua RW dan RT, tokoh masyarakat serta perangkat desa lainnya. Namun dosen pembimbing kami berhalangan hadir karena ada tugas lain. Acara pembukaan yang diadakan oleh dua kelompok ini berjalan lancar. Beberapa tamu undangan antusias dengan kehadiran kami, hal tersebut ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan, maupun tanggapan-tanggapan yang diberikan sebelum acara pembukaan ditutup. Usai acara pembukaan, sore harinya kami melanjutkan agenda anjangsana, silahturahim dan konsolidasi dengan kepala dusun, ketua RW dan ketua RT di dusun garapan kami. Sebelumnya sempat ada pembagian dusun, kelompok kami mendapatkan jatah tiga dusun yaitu Dusun Cigaok yang mana Cigaok terbagi dua, yakni Cigaok atas dan bawah, Dusun Babakan dan Dusun Cijapuh. Akan tetapi karena Dusun Cigaok cukup luas, akhirnya kami fokus melaksanakan program di dua dusun kecuali Dusun Cijapuh. Sama halnya dengan kelompok kami, kelompok 036 pun demikian, menggarap tiga dusun lainnya karena memang di Desa Wargajaya terdapat enam dusun. Hari selanjutnya, Rabu tanggal 27 Agustus 2016, kami melakukan koordinasi dengan kepala Sekolah SDN Ciangger 01 dan 03 terkait program partisipasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Saya mendapatkan tugas untuk menjadi penanggung jawab proses pengabdian kami dalam bentuk pengajaran di SDN Ciangger 01. Kemudian sorenya kami melanjutkan kegiatan ajang silaturahmi dan konsolidasi di dusun garapan kami. Hari itu jadwal piket mulai berlaku. Dalam sehari ada tiga sampai empat orang dari dua kelompok yang mendapatkan jatah piket. Kegiatan
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |161
piket sendiri antara lain belanja, menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi dan mencuci piring. Esok harinya, karena mungkin sudah tersebar bahwa ada kakakkakak KKN di desa ini. Anak-anak dari berbagai dusun mulai datang ke posko untuk sekadar bermain dan belajar. Dalam kesempatan itu, ingat sekali saya pertama kali anak-anak minta belajar Bahasa Inggris. Saat itu saya ajak mereka bermain sambil belajar dalam pengucapan alphabet dalam Bahasa Inggris. Hal lucu terjadi pertama kali saat saya coba tes anak-anak untuk mengeja alphabet ada yang F jadi EP dan ada yang Z jadi JET, kalau saya pribadi melihat hal itu karena kebiasaan, alhasil setelah cukup lama untuk melatih mengucapkan F dan Z secara benar anak-anak perlahan bisa. Selain lucu, miris melihatnya, terlebih ketika tahu bahwa mereka adalah siswa kelas tiga dan empat Sekolah Dasar (SD). Kondisi siswa tersebut seolah menjadi fakta sosial potret pendidikan di Desa Wargajaya. Untuk itu, kami membuat program pelayanan Ayo Mampir, di mana anak-anak usia sekolah di Desa Wargajaya dapat mengembangkan minat dan bakatnya, bermain serta mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) di posko kami. Berharap dengan adanya program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Desa Wargajaya. Demi terciptanya generasi muda yang cerdas dan berwawasan luas untuk Indonesia yang lebih baik. Selanjutnya pada hari Kamis pekan pertama, kami mengawali agenda konfirmasi ke SDN Ciangger 01 dan 03 terkait keberlangsungan program partisipasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Kala itu kami membagi tugas, 3 orang konfirmasi ke SD, 2 orang belanja untuk konsumsi acara tahlilan, 2 orang mengantarkan surat permohonan ke balai desa dan 3 orang lainnya ke lapangan terkait persiapan pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) yang bekerjasama dengan pemuda setempat. Malam harinya kami mengadakan yasinan dan tahlilan untuk pertama kalinya di posko, dengan mengundang tokoh agama di dusun kami serta mengajak warga sekitar. Di hari Jum’at pekan pertama, diadakan acara pembukaan KKN di Kantor Kecamatan Cigudeg. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 37 kelompok KKN yang ditempatkan di Kecamatan Cigudeg. Kami mendapat sambutan hangat dari Kepala Camat Cigudeg, Drs. Acep Sajidin, M.Si, beserta staffnya. Kemudian Sore harinya, tepatnya ba’da Ashar kami memulai mengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Dusun Babakan,
162| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Cigaok Lebak dan Cigaok Tonggoh. Masing-masing kami terlibat mengajar TPA. Untuk saya sendiri, mendapat jatah mengajar di Dusun Babakan, yaitu di kediaman Ustadz Ajun, salah satu tokoh agama di Desa Wargajaya. Sebelumnya tentu sudah konfirmasi bahwa kami akan mengajar Jum’at sore, namun saat kami tiba di kediaman Ustadz Ajun, tidak ada satupun anak yang hadir karena Ustadz Ajun belum menyampaikan kepada mereka. Kata Ustadz Ajun anak-anak pasti datang ba’da Maghrib karena biasanya mereka mengaji ba’da Maghrib. Akhirnya kami berniat untuk datang lagi bada Maghrib. Sore itu langit hitam mulai menyelimuti desa, tiba-tiba saat Maghrib, jangan larang hujan deras beserta angin kencang menerjang desa kami yang menyebabkan kami membatalkan niat baik kami untuk mengajar hari itu karena tidak memungkinkan jika harus datang ke rumah Ustadz Ajun. Di samping jarak yang cukup jauh dan medan jalan yang ekstrem, kendaraan kami juga terbatas. Akhirnya kami memutuskan untuk mengganti kegiatan belajar membaca al-Qur’an di hari Senin. Tak disangka tak dinyana, antusias anak-anak Dusun Babakan untuk hadir di TPA cukup tinggi. Ada 50 kurang lebih anak yang hadir saat itu, dan mereka datang 15 menit lebih awal dari kami. Hari Sabtu di minggu pertama kami tiba dengan cepatnya, agenda kami kali ini adalah renovasi perpustakaan desa hasil KKN tahun sebelumnya yaitu KKN PELITA. Namun karena kunci perpustakaan belum juga ditemukan, akhirnya kami membersihkan halaman terlebih dahulu. Mengingat sudah lama tidak difungsikan, kondisi perpustakaan sangat tidak terawat dan cenderung tidak layak pakai untuk kegiatan walau hanya sekadar membaca. Kemudian pada hari Minggu, kami memulai aktivitas dengan senam sehat yang dilaksanakan di depan balai desa. Segala perlengkapan telah kami persiapkan, seperti sound system, laptop dan lainnya. Tetapi sangat disayangkan antusiasme peserta senam sehat yang hadir hanya anak-anak padahal sasaran utama kami adalah ibu-ibu. Meski demikian kegiatan senam sehat berjalan lancar dan rutin diadakan setiap hari Minggu dengan diawali jalan pagi keliling Desa Wargajaya. Setelah senam sehat, kami melanjutkan kegiatan kerja bakti dengan aksi pungut sampah di sepanjang jalan Dusun Cigaok. Dalam program ini, antusiasme warga dirasa kurang dan lagi-lagi yang sangat antusias adalah anak-anak kecil bukan para orang dewasa, saya pribadi hanya bisa tersenyum melihat kenyataan ini dan Wargajaya dalam Pancaran Lentera |163
tentunya tetap berjuang membersihkan sampah yang berserakan sedikit demi sedikit. Esoknya kami mulai menjalankan program partisipasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran di SDN Ciangger 01 dan 03. Para siswa terlihat senang dengan kehadiran kami. Semua anggota kelompok terlibat dalam kegiatan ini. Lima orang di SDN Ciangger 01 dan lima orang lainnya di SDN Ciangger 03. Masing-masing mengajarkan mata pelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Untuk saya sendiri berpartisipasi mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas enam di SDN Ciangger 01. Model pembelajaran kami lebih santai dan menyenangkan. Sesekali diselipkan permainan dan materinya kami kemas menarik agar anak mudah menangkap materi yang kami sampaikan dan tidak lupa pula memberi apresiasi kecil seperti permen atau coklat. Program ini dijalankan selama tiga minggu, terakhir ditutup dengan perpisahan di sekolah. Di sini kami membagikan kuesioner terkait kegiatan KKN kami dan membagikan souvenir kepada para siswa sebagai kenang-kenangan. Selain itu, kami juga pamit ke Bapak/Ibu guru beserta seluruh karyawan SDN serta memberikan kenang-kenangan. Perpisahan kami akhiri dengan sesi foto bersama. Selain berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, kami juga melatih kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SDN Ciangger 01 setiap hari Sabtu jam 10.00 WIB. Hanya beberapa tim kami yang terlibat dalam kegiatan ini. Minggu pertama kami fokuskan untuk melakukan pendekatan bersama tokoh desa dan para warga. Untuk program fisik baru kami mulai pengerjaannya di minggu ketiga, sesuai dengan himbauan Pak Kades. Senang rasanya dapat membaur dengan masyarakat. Terlebih saat mengadakan kegiatan Bazaar Amal, di mana kami menjual barang-barang layak pakai -yang didominasi baju- dengan harga murah, yaitu kisaran Rp1.000,- sampai Rp10.000,-. Hasil penjualan seluruhnya kami alokasikan untuk program santunan anak yatim dan dhuafa di dusun garapan kami. Sudah tiga minggu berlalu ketika awal mula KKN dibuka. Agenda besar kami sudah menunggu di pelupuk mata. Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-71. Kami mulai mempersiapkan serangkaian kegiatan untuk membuat semarak peringatan tersebut. Beberapa hari menjelang HUT RI, kami mendekorasikan area sekitar posko. Bersama anak-anak Desa Wargajaya, kami membuat dekorasi sederhana berupa bungkusan air warna warni dan mulai memasang
164| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
bendera merah putih. Sebagian menyiapkan hadiah untuk pemenang lomba HUT RI. Akhirnya sampai pada puncak peringatan HUT RI. Pagi harinya kami melaksanakan upacara di kantor Kecamatan Cigudeg. Kemudian memasuki siang, kami menyiapkan perlengkapan lomba dan mulai perlombaan tingkat kelurahan jam 13.00 WIB di halaman sekitar balai desa. Lomba yang kami adakan di antaranya, lomba balap karung dengan menggunakan helm, lomba panjat pinang, lomba cabut koin di pepaya, lomba tusuk balon, dan sebagainya. Perlombaan yang didominasi anakanak ini berlangsung meriah. Kebersamaan dan kerukunan warga terlihat di acara ini. Usai perlombaan, kami langsung mempersiapkan perlengkapan untuk Tabligh Akbar, yang merupakan rangkaian acara HUT RI Desa Wargajaya. Tabligh Akbar sendiri merupakan program yang rekan kami, Aldina, usulkan saat pra-KKN. Ternyata mendapat respons positif dari Pak Kades. Pak Kades sangat mendukung program tersebut dan bersedia menyiapkan perlengkapan serta konsumsi untuk keperluan acara Tabligh Akbar. Namun untuk konsep acara maupun penceramah, mahasiswa yang menyiapkan. Jauh-jauh hari Aldina mulai mencari penceramah yang sekiranya bersedia memenuhi undangan kami untuk mengisi ceramah di Desa Wargajaya yang notabene jauh dari Ibu kota. Beruntung, Aldina mempunyai senior yang akrab dengan Abdul Kafi, sang finalis ajang pencarian bakat da’i di salah satu stasiun TV swasta. Abdul Kafi yang lebih dikenal sebagai Kafi AKSI INDOSIAR ini juga merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Singkat cerita akhirnya Kafi bersedia mengisi ceramah. Tema yang kami usung saat itu adalah “Mempersatukan Semangat Perjuangan Bangsa dengan Ukhuwah Islamiyah.” Kami terharu ketika ratusan warga berbondong-bondong menghadiri Tabligh Akbar. Meski saat itu cuaca kurang bersahabat, namun warga tetap antusias hadir. Pak Camat juga menyempatkan hadir dan menyampaikan sambutan, meskipun di tengah acara beliau pamit pulang karena ada kepentingan lain. Banyak warga yang mengapresiasi acara ini dan ingin diadakan kembali tahun-tahun berikutnya. Selepas peringatan 17 Agustus, kami kembali fokus mengerjakan program pengembangan fisik seperti: Penerangan, Renovasi Rumah Baca, dan Pembangunan Tugu Desa. Saya sendiri mendapat mandat untuk Renovasi
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |165
Rumah Baca. Satu demi satu program kami selesai sekaligus menjadi penanda bahwa akan selesainya KKN kami. Tibalah agenda terakhir kami penutupan KKN sekaligus perpisahan yang berlangsung di balai desa, anak-anak mempersembahkan sebuah lagu dengan lirik ciptaan mereka yang ditujukan untuk kami. Suasana seketika semakin syahdu, ketika satu persatu dari mereka meneteskan air mata, seolah mereka enggan kami tinggalkan untuk melanjutkan program studi kami. Setelah acara, mereka memberikan kenang-kenangan sederhana untuk kami. Akan tetapi mereka juga meminta kenang-kenangan dari kami. Andai Ada Pengabdian Kedua Tidak ada kata yang tepat untuk mengakhiri KKN kami selain ucapan terima kasih kepada Desa Wargajaya, yang telah mengajarkan kepada kami banyak nilai-nilai kehidupan. Terlebih kepada Pak Ahmad Rais yang sangat memotivasi kami semua bahwa hidup itu perjuangan dan harus ditempuh dengan kerja keras. Hal ini tergambar dari seorang Pak Mad Rais, lelaki dengan latar pendidikan hanya tamat kelas 2 SD, hal ini membuat Pak Mad panggilan akrab kami kepadanya. Bukannya menyerah tetapi semakin semangat untuk merubah nasib keluargannya, alhasil beliau menjadi salah satu orang termasyhur di desa ini. Satu hal lagi semangat berbagi yang besar dari Pak Mad ini menjadi motivasi kami. Lentera, banyak mengajarkan kepada saya kebersamaan, semakin memperlihatkan keberagaman bangsa ini. Hal ini terlihat dalam kelompok kami yang memiliki latar belakang kehidupan dalam kelompok kami. Ahmad Ridho Baiquny atau yang akrab disapa Bang Ridho, sang ketua kelompok KKN Lentera 037 yang dicintai anak-anak yang mengajarkan kepada kami agar hidup itu luwes dalam pergaulan. Terima kasih Aldinah Rosmi atau emak yang sangat mengajarkan kepada kami kesabaran dan ke ikhlasan. Terima kasih kepada Shabrina Almas atau SB karena ia gampang tidur, sekretaris kedua kami yang telah mengajarkan saya untuk selalu bersikap dewasa dan belajar menjadi diri sendiri. Saya juga belajar sikap dan cermat dari Munjiah atau Princess karena ia lama ketika mandi, bendahara kesayangan kami. Belajar keberanian dan ketegasan dari Nur Fazriah sang wakil bendahara sekaligus koordinator konsumsi kami. Belajar berfikir efektif dan efisien serta tanggung jawab dan cinta sejati dari Ade Andriana sang pengabadi momen sejati. Belajar kerja keras pantang mengeluh dari Iqbal Sahid Umar atau Anjas karena kata-kata khas dia ada166| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
lah Anjas, si multitasking. Belajar kemandirian dan proporsional dari bos muda Fauzan Romadhian Khairi atau Uda karena beliau orang Minang. Serta belajar untuk selalu berprasangka baik dan menghargai kebersamaan dari sang musisi Rahmat Ivan Shabriansyah atau cctv karena dia jarang bicara jika dalam forum tetapi dibuktikan dengan bekerja. Bersyukur rasanya bisa mengenal mereka. Salam kompak untuk kita semua.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |167
10 EMPAT MINGGU DI WARGAJAYAKU Iqbal Sahid Umar Ternyata KKN Itu.... Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan rutin yang menjadi salah satu rangkaian, syarat dan kewajiban bagi semua mahasiswa– mahasiswi yang menempuh jenjang pendidikan di suatu kampus. Termasuk saya, yang menempuh pendidikan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ketika memasuki semester 6 sudah menjadi agenda rutin bagi semua mahasiswa–mahasiswi UIN Jakarta untuk mempersiapkan kegiatan KKN di akhir smester 6. Saya mengira KKN akan benar-benar menuntut untuk memberikan semua yang saya telah pelajari di kelas, dan saya kira juga akan membuat saya berat dan lain-lain. Tapi sebenarnya itu tergantung kita membawa suasana dan sugesti kita yang akan menentukan semuanya. Ya, nanti saya akan menceritakan gambaran KKN saya. Kemudian saya juga sempat memikirkan akan menemui kendala di kelompok yang saya temui kurang bersahabat dan kurang berkomunikasi, belum lagi saya juga takut warga di sana kurang menerima dan merasa terganggu oleh kami. Itulah hal-hal besar yang saya kira akan temui. Tapi ternyata memang terasa berbeda setelah datang dan seperti yang telah disebutkan, kita hanya perlu merubah konsep pemikiran, sugesti serta sikap kita sendiri yang akan membuahkan pada apa yang akan terjadi nanti. 10 Personel Saja untuk Lentera? Kelompok 037, itu kelompok yang saya dapat dari pembagian yang dilakukan oleh PPM. Setiap kelompok beranggotakan 11 orang, untuk kelompok saya dimulai dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) ada Ade Andriana, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) ada Nur Fazriah dan Ahmad Ridho Baiquny, Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) Rahmat Ivan, Fakultas Dirasat Islamiyah Fauzan Romadhian, Fakultas Ushuluddin dna Filsafat (FUF) saya sendiri, Iqbal Sahid Umar, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) Aldinah Rosmi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Munjiah, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) ada Sabrina dan Irwan, kemudian dari fakultas sebrang, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Ahsanu Amala. Itulah orang-orang dari kelompok kami, kelompok 037 yang kami beri nama dengan “Lentera”. Dari nama-nama ang168| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
gota yang telah saya sebutkan ada satu orang yang tidak bisa mengikuti kegiatan KKN ini, yakni Irwan dari FST, dikarenakan ada sesuatu yang harus dia kerjakan dan tidak bisa ditinggalkan. Sesudah mendapatkan kelompok dan juga wilayah yang akan ditempati, begitu juga setelah merumuskan program kerja kami beserta pembagian divisi, kebetulan saya dan teman saya, Ivan diamanahkan sebagai divisi perlengkapan. Semua perlengkapan baik sebelum acara atau pun selama kegiatan KKN menjadi tanggung jawab kami berdua dalam mengkoordinir kelompok dalam pengadaan barang-barang yang harus kita siapkan dan bawa. Kemudian, kelompok kami dipimpin oleh ketua terpilih, yakni saudara Ahmad Ridho Baiquny dari Fakultas Adab dan Humaniora. Setelah itupun setiap divisi bertanggung jawab seperti saya dan Ivan sesuai dengan jobdesk divisinya masing-masing. Setelah semuanya sudah cukup matang dan memang sudah harus matang bagi kami demi pengabdian di wilayah yang sudah ditentukan, yakni kami mendapatkan Wilayah Cigudeg, lebih tepatnya kami mendapat bagian tiga dusun, yakni, Dusun Cigaok, Babakan dan Dusun Cijapuh, yang mana ketiga dusun tersebut ada di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor–Jawa Barat. Di Desa Wargajaya sebenarnya terdapat 6 dusun, tiga dusun yang lain menjadi tanggung jawab bagi kelompok 036, dengan nama kelompok “Kopral”. Dengan anggota, Anisa, al-Ikhsan Saing, Arbian Darmadji, Arif, Ajay, Fitriana, Mutia, Topan dan Yuris. Pandangan Pertama di Wargajaya Dimulai minggu pertama, setelah kami menyiapkan segala sesuatu yang kami akan bawa baik itu proker, materi, barang-barang dan tidak lupa pikiran yang harus sudah kita bawa dan kita tinggalkan pikiran-pikiran indah lainnya untuk kegiatan KKN kami di Desa Wargajaya. Minggu pertama ini, dimulai dari pelepasan di hari pertama KKN, pada tanggal 25 Juli yang dijadwalkan pukul 08.00 WIB di lapangan parkir gedung Student Center (SC), depan Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Kami pun berkumpul dari setengah delapan pagi di sekitar gedung SC untuk melakukan pelepasan. Pelepasan pun dimulai, diawali sambutan dari PPM UIN Jakarta yang juga menyampaikan laporan keuangan terkait seberapa besar yang akan kita dapat dari kampus untuk membiayai program unggulan kami di desa masing-masing. Dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor kami yang terhormat, yakni Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, dilanjutkan pula dengan pelepasan Wargajaya dalam Pancaran Lentera |169
oleh beliau ditandai dengan pelepasan puluhan balon, walaupun balon yang seharusnya dilepaskan oleh rektor dan menjadi simbol pelepasan, sudah lebih dulu melepaskan diri karena ketidaksengajaan. Pelepasan selesai, kami berangkat ke lokasi KKN, saya dan semua anak laki-laki menggunakan motor sedangkan yang perempuan di mobil teman kelompok saya, Fauzan yang juga menjadi orang yang memboncengi saya di motor dia, untuk mobil dikendarai oleh tetangganya Fauzan. Di perjalanan sangat tidak terduga, Fauzan mengendarai motor bagi saya terlalu ngebut, sampai saya was-was yang menjadi orang di belakang dia. Selama perjalanan sering sekali saya colek dan mengingatkan dia agar pelan-pelan membawa motornya. Berhubung barang-barang Fauzan dan juga alat-alat yang kami beli di toko dia belum masuk mobil, maka kami mampir dulu ke toko Fauzan yang bertempat di Ciseeng. Setelah tiba, alhasil motor Ivan ketinggalan dan hampir saja tersesat, dikarenakan Fauzan terlalu cepat mengendarai motor. Sekian menit kemudian, akhirnya Ivan dan Ade sampai juga di toko Fauzan. Kira-kira waktu menunjukan pukul satu siang, dan akhirnya masuk juga semua barang-barang Fauzan dan barang-barang yang akan memenuhi program kerja kami nanti. Kami melanjutkan perjalanan, dan tetap saja disetiap perjalanan tidak usah dipertanyakan lagi, Si Ozan ini (Fauzan) masih ada ngebut-ngebutnya, tetapi sudah agak dikurangi, supaya Ivan sama Ade bisa mengikuti perjalanan kami. Satu jam sudah terlewati, dari mulai pemandangan hingar-bingar Ciputat dengan nuansa perkotaan yang pekat dengan kemacetan memasuki kawasan Bogor yang sudah terasa sejuk dan terasa nuansa hijau pedesaannya. Setengah jam kemudian akhirnya sampailah di Cigudeg, tepatnya di Desa Wargajaya, yang mana suasana pedesaannya lebih terasa dari wilayah-wilayah sebelumnya yang telah terlewati, dan udara yang lebih menyegarkan. Pertama kali kami memasuki Cigudeg waktu itu, kami mampir dulu di warung kopi depan Setu (Setu adalah nama dari sebuah danau/situ), warung kopi itu dijaga oleh mba-mba, kami memanggilnya dengan sebutan Si Teteh, yang memang sudah menjadi panggilan biasa di wilayah Sunda (Teteh, Eceu, Akang, Aa dan lain-lain). Kami rehat sejenak di warung itu sambil menghilangkan dahaga. Teman-teman kelompok 036 juga sudah lebih dulu sampai di warung, di situ juga saya berkenalan dengan anak-anak laki kelompok 036 yang belum saya kenal, yaitu ada Yuris, dan Ajay, untuk Arbian dan Topan sudah saya kenal dari survei pertama kami, untuk Ikhsan juga memang sudah satu kelas selama 3 semester pertama. Perjalanan aman, walaupun kadang170| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
kadang was-was karena ozan (Fauzan) yang kebut-kebutan, tetapi lelah perjalanan sudah terbayar dengan pemandangan dan kesejukan daerah sekitar Cigudeg, yang mana di sana terhampar luas perkebunan sawit, kanan kiri sawit dan sawit lagi, pokoknya segerlah tempatnya. Saya juga memang orang desa, dan kesejukannya memang setara, namun kurangnya di daerah saya tidak ada sawit. Sesudah rehat, bercengkrama dengan anak-anak, pemuda dan Si Teteh di warung itu, kami langsung menuju ke desa. Sampai di desa kira-kira setengah tiga siang menjelang sore. Anak-anak kelompok 036 memang sudah mendapatkan home stay, mereka mengajak kami untuk bergabung bersama mereka satu home stay, karena home stay yang sangat luas dan memang murni hanya mereka saja yang tinggal di rumah itu, karena pemiliknya memiliki dua rumah, kira-kira rumah tersebut untuk empat kelompokpun masih cukup, malah masih luas. Dari situ kelompok kami kebingungan, hendak bergabung tetapi ada satu dusun yang cukup jauh untuk kami, dan keterbatasan kendaraan pula, kami pun berunding kelompok sejenak apakah kita tinggal bersama kelompok sebelah atau kami tinggal di home stay yang telah kami dapat dahulu, yaitu di rumah kepala desa setempat, nama kepala Desa Wargajaya adalah Pak Eman yang katanya mantan jawara. Jika kami pikir-pikir kalau jadi di rumah Pak Eman, kami pasti canggung dengan keluarganya, tempatnya juga agak dingin, karena depan rumahnya ada kebon yang cukup luas, gerbang atau ruang tengahnya, tempat nongkrong itu tidak ditutupi. Kami akhirnya sepakat, untuk silaturahmi saja dulu ke rumah kades (Kepala Desa) dan barang-barang tidak kami keluarkan dulu, sambil kami pikirkan kembali apakah kami akan tinggal bersama kelompok 036 atau di rumah Pak Kades. Akhirnya kami pergi ke rumah Pak Kades, masuklah di rumah Pak Kades, tidak lupa kami salam terlebih dulu “Assalamu’alaikum”, “Wa’alaikumussalam” Jawab Pak Kades beserta istri, kemudian dilanjutkan dengan bersalaman. Dari situ, kami dijamu dengan ramah, walaupun memang mimik Pak Kades beserta istri agak terlihat dingin, dan terlihat agak cuek, tetapi itu memang hanya terlihat saja karena memang kami belum mengenal watak dan sifat beliau. Namun dibalik itu keluarganya cukup ramah kepada kami selaku pendatang dari mulai kami pertama bertamu. Setelah kami, Bapak Kades beserta istri duduk, kami semua mengucapkan salam pertemuan dan ucapan-ucapan hangat nuansa silaturrahmi, kemudian dilanjut dengan obrolan-obrolan
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |171
lainnya. Bermenit-menit berlalu dengan bincang-bincang hangat kami bersama Pak Kades, kami berdiskusi kecil dengan kelompok terkait home stay bahwa kami meminta izin untuk bergabung saja dengan kelompok 036 dan rumah Pak Kades tetap menjadi basecamp kami dan sesekali kami juga bisa menginap di rumah beliau. Kemudian kami izin pula untuk menurunkan barang terlebih dulu, karena sudah terlalu sore dan mobil Fauzan akan dibawa pulang oleh Si Bapak Supir (tetangganya Fauzan). Kami turunkan semua barang-barang kami, kami simpan di halaman teras depan rumah Pak Kades. Kemudian kami melanjutkan obrolan kami terkait home stay kami. Bapak Kades terlihat santai, entah kita akan tinggal di rumah Pak Mad Rais (home stay yang didapat oleh kelompok 036) atau di rumah beliau (Pak Eman), itu semua terserah kita selaku kelompok yang bertanggungjawab atas ketiga dusun (Cigaok, Babakan dan Cijapuh). Pak Kades sebenarnya lebih menyarankan kami untuk tinggal di rumah beliau, agar kita lebih gampang untuk akses dan lebih berbaur dengan daerah yang kita pegang, karena rumah Pak Kades itu sendiri terletak di Dusun Babakan dan akses perjalanan ke Dusun Cijapuh lebih dekat. Kami memang sudah berfikir demikian, tetapi dikarenakan kami akan terlalu canggung untuk berbaur dengan keluarga beliau dan ruangan yang terbatas untuk kami membicarakan masalah yang akan datang atau pun obrolan-obrolan yang sifatnya pribadi atau pun kelompok. Maka dari itu, kami memutuskan untuk home stay lebih baik kami bergabung dengan kelompok 036. Dari situ kami akhirnya meminta izin sekaligus meminta maaf karena tidak jadi tinggal di rumah beliau, kami juga mohon izin untuk melakukan semua program kerja kami di tiga dusun tersebut, dan kami juga meminta do’a untuk kelancaran kami selama KKN di Desa Wargajaya ini. Pada akhirnya, setelah mendapat izin dan berbincang-bincang panjang lebar bersama Pak Kades, kami lanjut mencicil pemindahan barang dari rumah Pak Kades ke home stay yang sudah kita sepakati selama diskusi. Kemudian kami meminta bantuan juga kepada kelompok 36 untuk mengangkut sebagian barang menggunakan mobil Arbian. Tidak lama, datanglah mobilnya yang dikemudikan oleh Yuris, kami pun memasukan barang-barang yang sekiranya dapat dimuat di mobil dan untuk sisanya kita angkut dengan motor sedikit demi sedikit. Inilah rumah Pak Mad Rais yang akan menjadi home stay kita (kelompok 036 & 037), “ini bukan sekedar gede, tapi kegedean buat dua kelompok doang” itu kata-kata yang mungkin keluar dari
172| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
anak-anak kelompok 037, termasuk saya sendiri. Ya, memang sangat luas tempatnya, tempatnya pun adem dan sejuk pastinya, rumah dengan fasilitas 1 kamar tidur di teras depan, dan dua kamar di dalam, ketiga kamar ini sudah tersedia kasur dan hanya satu kamar saja yang tidak ada ranjangnya, satu dapur dan satu kamar mandi. Di depan rumah terdapat satu pohon mangga dan dua pohon jambu, di samping kiri rumah ada satu pohon jambu dan satu pohon belimbing, di samping kanan rumah ada empat pohon jambu dan dua pohon duren. Kata sang pemilik rumah yang sangat ramah dan baik hati, jika pohon-pohonnya berbuah, silakan tinggal petik saja sesuka hati kami. Alhamdulillah sekali kami disambut hangat oleh pemilik rumah, belum lagi warga-warga yang lain juga ramah-ramah orangnya, asalkan kita bisa berinteraksi dan sering menyapa warga yang kita temui di jalan entah ke masjid, ke sekolah, atau ke tempat-tempat lainnya. Selanjutnya menurunkan kembali barang-barang dari mobilnya Arbian, kemudian kami menyimpan barang-barang dan langsung merapikannya, kebetulan saya dan anak-anak laki kelompok 037 tinggal kebagian kamar sisa, yaitu kamar di dalam yang hanya ada kasurnya saja tidak ada ranjangnya. Tetapi itu pun sudah sangat nyaman untuk saya dan kawankawan saya. Buat kami yang penting ada tempat di mana kami bisa istirahat, dan tempat untuk kumpul bersama kelompok dan juga tempat bocah curhat-curhat kecil. Tetapi dari situ saya yang pertama menyadari bahwa di tengah rumah, persis depan kamar kami ada lemari cukup besar, saya pikir ini bisa kami gunakan untuk menyimpan baju-baju kami. Akhirnya kami rapikan dan bersihkan terlebih dulu lemarinya dari debu-debu yang menempel. Akhirnya kami memasukan baju-baju kami tiap satu orang mendapat satu tingkat di lemari. Selepas itu, setelah semua barang masuk dan rapi, kami rehat sejenak dan hari mulai menuju malam, kira-kira sore sekitar setengah enam. Ada yang tiduran kecil, ada yang benar-benar tidur, ada yang ngopi-ngopi sambil nongkrong di teras depan. Saya hanya tiduran saja dan ngobrol-ngobrol sama teman laki-laki kelompok saya. Kemudian dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah di mushalla yang di belakang rumah Pak Mad Rais (pemilik rumah), mushalla itu pun ternyata milik pribadi beliau. Setelah wirid dan juga do’a, kami kembali ke home stay. Ngobrol-ngobrol sambil bercanda bersama anak-anak laki dari kelompok sebelah, tidak lupa ditemani kopi hangat. Setelah itu, perut sudah terasa lapar,
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |173
dan kami belum bisa masak, karena belum membeli bahan-bahan, akhirnya kami membeli nasi goreng dahulu. Dengan dikumpulkan kolektif yang membelinya dua orang, jika kita ingin membeli makanan seperti nasi goreng seperti itu, kita harus pergi ke daerah Pasar Cigudeg (nama kecamatan dari desa yang kami tempati), kira-kira perjalanan dari home stay ke pasar adalah 15 menit bila santai kita membawa motornya. Setelah nasi goreng datang, kami menggelar nasi goreng di tengah rumah, kami jejerkan tidak jauh beda saat kami makan di pondok, makan bersama-sama, entah memakai daun pisang ataupun kertas nasi, hanya sedikit berbeda kenikmatannya. Menurut saya yang terpenting itu nikmat kebersamaannya. Kami melanjutkan dengan diskusi kelompok masing-masing, kelompok saya membahas kembali program kerja sekiranya untuk minggu pertama. Di hari pertama, kedua dan ketiga kita menjadwalkan sowan dengan aparat desa, para ustadz, pengurus-pengurus masjid dan warga sekitar. Untuk hari pertama, karena tidak keburu hanya sekadar kepala desa saja yang baru dikunjungi, dikarenakan hari sudah malam pula. Sudahlah, kami menjadwalkan sowannya esok hari dan untuk sekarang hanya membahas dan memperjelas lagi semua proker untuk satu minggu pertama. Selesainya kumpul kelompok, kami siap-siap untuk istirahat, ganti baju, wudhu biar adem, gosok gigi, kembali ke kamar, ngobrol-ngobrol santai sedikit dengan anak-anak laki kelompok 037. Tak lama kemudian kami pun tertidur, kira-kira pukul 12-an kami tidur. Masih di pekan pertama, hari kedua, kira-kira pukul 08.00 WIB teman-teman ada yang belanja, masih sesuai penanggungjawab bagian dapur dulu karena belum dibuat jadwal. Sementara yang lain ada yang ngopi-ngopi, ada yang ngobrol-ngobrol sambil bercanda kecil. Saya juga memanfaatkan suasana ini untuk lebih mengenal kawan-kawan saya baik dari kelompok saya sendiri ataupun dari kelompok 036. Saya tuang kopi bubuk ke gelas yang saya pegang dengan menuang air panas, aduk dan minum sedikit demi sedikit sambil membuka obrolan hangat bersama kawankawan KKN. Saya masih agak canggung, karena memang untuk semua orang belum terlalu dekat, paling yang sudah mulai bercanda-canda itu sama anak-anak kelompok saya sendiri. Saya mungkin memang sudah dikenal sebagai pelupa atau teledor, dan memang susah juga mengingat detail disetiap detik, menit ataupun hari yang lebih tepatnya setiap kejadian dari A sampai Z yang saya dan kawan-
174| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
kawan saya lewati itu tepatnya di hari apa tanggal berapa dan jam berapa, cukup sulit bagi saya, yang saya ingat dari empat minggu, lebih tepatnya di minggu pertama ini yang menjadi awal kisah kami di Wargajaya. Saya berusaha mendekati dan lebih mengenal lagi anak-anak KKN Wargajaya, terlebih anak lelakinya, agar menambah jangkauan pertemanan saya. Saya ngopi bareng teman-teman saya, saya ngobrol-ngobrol dan bercanda, bernyanyi dan bermain gitar bersama Ivan dan Arbian. Karena memang saya lebih suka menyanyi, untuk list band yang saya suka dan saya nyanyikan bersama Ivan biasanya J-Rocks, Dewa 19, God Bless, Superman Is Dead, Slank, Muse dan Mr. Big. Mungkin itu grup band yang saya suka untuk karakter suaranya dan yang Ivan ketahui juga, agar kami lebih klop saat Ivan memainkan gitar sambil dia nyanyi bantuin saya. Di pekan pertama, Ivan masih sering bangun pagi dan main gitar bersama saya ditemani kopi hangat. Saya juga sambil melatih vocal saya ketika menyanyi bersama Ivan, dan lagu yang paling banyak kami nyanyikan itu dari J-rocks, karena lebih banyak yang saya hafal juga setiap teksnya. Dari situlah saya dan Ivan mulai dekat, kemudian Ridho, Arbian juga turut bergabung bersama kami untuk bernyanyi dan bercanda, dan itu pula yang saya ingin lakukan lagi bersama Ivan dan kawan-kawan, karena saya merasa lebih leluasa untuk mengeluarkan dan melantangkan suara saya, karena diberikan fasilitas dengan tempat yang luas pula. Masih di minggu pertama, aktivitas bernyanyi, bermain gitar, ngopi, bercanda bersama anak-anak laki dan lain-lain, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, itu sudah menjadi rutinitas kami yang hampir setiap hari kami lakukan. Untuk anak-anak perempuan saya dekati juga sedikit demi sedikit, ngobrol sambil ngopi (sudah biasa), di meja makan yang kecil di tengah rumah yang luas. Ngobrol A, B, C dan seterusnya sambil bercanda-canda agar lebih akrab. Karena ada sound untuk kami colokkan ke HP atau pun laptop minggu-minggu pertama saya masih belum mengeluarkan musik saya, biarkan musik-musik hangat dari teman-teman dulu yang menemani suasana hangat di tiap pagi kami di meja makan. Sudah tidak usah dipertanyakan lagi, canda serta tawa selalu ada dimulai dari meja makan di pagi hari dilanjut dengan bernyanyi bersama Ivan di teras depan. Kami sudah dekat dan sudah saling bercanda dengan semua anak-anak di rumah itu (home stay).
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |175
Minggu pertama ini, kelompok kami “037 Lentera”, untuk hari kedua, sesuai yang telah dijadwalkan kami yaitu sowan dengan para aparat desa, dan tegur sapa serta senyum dengan warga sekitar. Namun yang selalu terkenang dalam ingatan kami yaitu di kediaman Pak RT Cigaok dan Pak RW Cigaok. Untuk Pak RT karena menyediakan pisang goreng yang sangat enak, dan kami ingat karena walaupun pisang goreng yang masih panas, teman-teman saling berebut, dan sampai-sampai Fauzan menghabiskan 4 pisang goreng, sedangkan yang lain paling banyak hanya 2 buah, justru Ivan hanya kebagian satu pisang goreng, itu yang menjadi salah satu kisah kebersamaan kami. Sementara untuk Pak RW, anak-anak pun pasti mengingatnya, karena kedua anak perempuannya cantik. Pasti anak lelaki kelompok saya mengingatnya, termasuk saya juga masih mengingatnya. Anak yang masih kelas 5 SD saja sudah cantik, namanya Alifa, dan yang kelas 2 SMA katanya namanya Aliya, karena saya tidak berkenalan secara langsung, jadi tidak mengetahui nama lengkapnya. Anak-anak SD, dari hari kedua kami di Desa Wargajaya sudah mulai cari-cari perhatian, pada ingin main ke home stay kami, kami pun mengajak mereka untuk main dan belajar bersama kami di tempat. Sudah tidak usah dipertanyakan lagi, setiap hari pasti ada saja dan ramai sekali anak-anak yang bermain ke home stay kami. Belajar dan bercanda pun selalu menjadi hal yang sudah biasa bagi kami beserta anak SD dan SMP yang sering ke rumah. Teramat banyak yang memang bisa saya ceritakan, dari kejadian dan kenangan-kenangan yang kami dapat selama sebulan di Desa Wargajaya. Tapi hanya sebagian saja yang bisa saya sampaikan, di antaranya yang telah saya ceritakan sebelumnya. Konflik-konflik yang kami dapat, yang paling bisa diingat dan menjadi pelajaran, dikarenakan kami dipisah menjadi dua kelompok dalam satu desa dan justru satu rumah. Kami serasa melakukan perang dingin, seperti saat kami kumpul gabungan, kami saling memberitahukan proker kelompok kami masing-masing. Dari situ, kelompok kami terkadang membicarakan apakah proker mereka itu (kelompok 036) hanya bisa ikut-ikutan dan numpang dengan proker yang kami sudah pikirkan dan kami runduingkan bersama. Semisal ketika kami mengadakan program Tabligh Akbar, ketika kumpul gabungan seolah mereka yang mengadakan acara. Kemudian ketika kami membicarakan pengadaan jam penunjuk waktu shalat, seperti mereka mengikuti kami pula, itu di antaranya yang
176| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
kami pertanyakan terkait proker yang kelompok sebelah lakukan. Di samping itu menjadi pelajaran, dan pengalaman berharga juga bagi kami. Minggu kedua dan ketiga, untuk obrolan hangat, kopi hangat, bercanda, musik dan nyanyi bersama sudah tidak usah dipertanyakan lagi, itu sudah menjadi kegiatan sehari-hari kami. Minggu kedua ini kami sudah mulai mengajar baik itu di SD atau pun di TPA. Anak-anak SD yang kami (kelompok 037) ajar, yaitu SD 01 dan SD 03 Ciangger. Anak-anak dari kedua SD ini memang tidak terlalu sering main ke home stay, dikarenakan rumah mereka jauh. Namun yang sering main ke tempat adalah anak-anak dari SD 02 Ciangger yang dihandle oleh kelompok 036. Berisik, tidak mau diam itu masih dan sudah biasa di kelas 6 SD Ciangger 01 yang saya ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, bersama Amala, Sabrina, Ade dan Munjiah. Kembali lagi pembahasan di home stay, masuk minggu kedua ini saya mulai pasang musik-musik dari telepon seluluer (ponsel) saya di sound. Pada awalnya mereka biasa saja, namun lama kelamaan anak-anak kadang meminta tidak memutarkan lagu dari ponsel saya. Dikarenakan di ponsel saya daftar lagu-lagunya memang seputar Slank, Muse, J-rocks, Mr. Big dan lain-lain. Ya sudahlah, itulah saya, agar mereka mengetahui sedikit tentang saya, karena lama-lama mereka juga sudah biasa. Dilanjut dengan daerah dapur, awalnya saya tidak mau menunjukan kalau saya bisa masak, dikarenakan yang bisa masak hanya Amal saja, dan Amal ketika itu sedang tidak ada, ya sudahlah saya ikut bantuin masak anak-anak cewek yang pada baru belajar masak. Ya seadanyalah, saya hanya sekadar membantu, tetapi pada akhirnya saya justru jadi sering masak pula. Meninggalkan Jejak Pengabdian di Wargajaya Ada dua hal lagi yang menjadi kenangan bagi saya, pertama dikarenakan saya orang Sunda, jadi saya sering ngobrol dengan warga sana menggunakan Bahasa Sunda, dan ada satu orang yang sudah cukup dekat dengan saya, yaitu Kang Asep. Saya sering mengajak dia untuk ngopi dan ngobrol bareng anak-anak di rumah. Saya juga pernah mengajak dia untuk makan di home stay, mencicipi masakan saya pula. Akhirnya kami sedikit dekat dan Kang Asep bergantian mengundang kami untuk makan di dekat rumahnya bersama para pemuda. Kemudian, dengan Pak Kades, di balik wajahnya yang kadang-kadang terlihat dingin, tapi dia memang asyik diajak
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |177
ngobrol, beliau pun mengundang kami untuk makan dan masak di rumahnya, dan sambil menunggu masakan kami malah bermain kartu remi bersama Pak Kades, Kang Asep juga. Serta tidak ketinggalan sajian kopi sambil berbincang hangat dan bercanda ringan khas kami. Lengkaplah sudah, semua kenangan-kenangan yang telah terjadi sungguh sagat tertanam di pikiran saya dan teman-teman. Saya juga ingin sekali ke sana lagi bersama-sama dan masak bersama lagi dengan Kang Asep. Itu semua kesan yang saya dan teman-teman saya dapatkan. Mengenai desanya tentu sangat nyaman, dan warganya seperti yang sudah disebutkan sebelumsebelumnya, sangat ramah dan bisa kita ajak berbincang, tergantung kita pembawaan suasananya. Pembelajaran yang saya dapat, harus benar-benar bisa bersosialisasi dengan masyarakat, dan harus bisa membuat masyarakat nyaman dengan kehadiran kita. Bila saya menjadi bagian dari masyarakat Wargajaya, salah satunya saya ingin membuat masyarakat yang ada di sekitar perkebunan sawit merasakan hasil dari perkebunan tersebut, yang tidak hanya diambil oleh pemerintah dan warga hanya mendapat masalahnya saja, dan kekurangan air karena sawit sangat banyak sekali menyerap sumber air. Di samping itu, saya ingin mengembangkan keterampilan masing-masing minat dari individu anak mudanya.
178| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. Jakarta: FISIP UI Press, 2005. Harry, Hikmat. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press, 2001. Nugraha, Eva. Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2016. Jakarta: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Profil Desa Wargajaya tahun 2015. Dokumen dalam bentuk soft file Microsoft Word yang diberikan oleh Sekretaris Desa Wargajaya pada tanggal 05 Mei 2016. Tonny, Nasdian Predian. Pengembangan Masyarakat, Cet. 2. Jakarta: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Yayasan Pustaka Obor, 2015. Sumber lain: Catatan Observasi Lapangan tanggal 05 Mei 2016. Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Cigudeg Periode 1989, KH. Mad Achsan, 24 Agustus 2016.
179
“Selama sebulan saya berinteraksi dengan warga Desa Wargajaya, saya mendapatkan banyak cerita mengenai pengalaman hidup warga di sana.” -Shabrina Almas-
180| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
SHORT BIO A. Biografi Dosen Pembimbing Amir Fadhilah dilahirkan pada tanggal 30 Mei 1971 di Kabupaten Pemalang, anak keempat dari Pasangan H. Ihsan Ali (alm) dan Hj. Ma’rifah. Transformasi pendidikannya ditempuh melalui pendidikan dasar pada Madrasah Ibtida’iyah Kelang Depok, dilanjutkan di SMP Muhammadiyah Comal, Kabupaten Pemalang, kemudian meneruskan di SMA Islam Nahdhatul Ulama Comal, Kabupaten Pemalang. Studi pada Perguruan Tinggi untuk S1 mengambil Program Studi Sosiologi di FISIP Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto Jawa Tengah. Studi Pascasarjana dengan mempertimbangkan sebagai anak desa yang tetap tertarik dengan dinamika pedesaan maka untuk studi Magister diambil pada Jurusan Sosiologi Pedesaan pada Program Magister di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Aktivitas sekarang sebagai tenaga pengajar pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di sisi lain ikut berperan sebagai tenaga freelance dalam penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang tergabung sebagai anggota tim (Auditor Bidang Sosial) pada Lembaga Sertifikasi PHPL (LS-PHPL) PT. Equality Indonesia di Bogor.
181
B. Biografi Anggota Kelompok Lentera 037
Ahmad Ridho Baiquny, mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab asli Jakarta ini, lahir 24 tahun silam tepatnya pada 06 September 1992. Sempat menempuh pendidikan di SDN 05 Pagi Jatinegara Kaum, SMP I L’PINA Jakarta, Ponpes Wali Songo Ponorogo serta study S-1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia. Kini ia juga tengah menyelesaikan pendidikan pascasarjana di UIN Jakarta. Kuliah, kegiatan sosial, mengajar dan bisnis menjadi aktivitas yang digelutinya. Bisnis yang ia jalani saat ini adalah bisnis travel haji dan umrah. Ade Andriana, lahir di Lebak pada 02 Maret 1995 sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, dengan Ayah bernama H. Asep Sumarta dan Ibu Hj. Deti Ratnadiati Merupakan mahasiswa aktif Jurusan Manajemen Pendidikan yang bersal dari Cipanas, Lebak, Provinsi Banten. Kegiatan sehari-hari yang dijalani selama menempuh pendidikan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari Semester 1-7 adalah mengikuti kegiatan organisasi kampus baik internal maupun eksternal, yakni ekstrakulikuler pramuka dan organisasi ekstra Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Ade tak jarang pulang kampung membantu pekerjaan orang tua di rumah.
182| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Pemilik nama lengkap Aldinah Rosmi ini lahir di Tegal, 04 Februari 1995. Merupakan anak ke-empat dari pasangan Hady Wahito dan Siti Rodah. Penerima beasiswa berprestasi Yayasan Beasiswa Jakarta (YBJ) tersebut, menempuh pendidikan menengah di SMAN 01 Slawi dan melanjutkan studinya di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Selain kuliah, ia aktif berorganisasi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ciputat dan sempat menjadi penyiar, reporter serta produser di RDK 107,9 FM UIN Jakarta. Kini ia tengah berkhidmat di Daarut Tauhiid Event Organizer. Shabrina Almas, anak ketiga dari lima bersaudara ini lahir pada tanggal 03 Oktober 1994. Mahasiswi Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta iniberdomisili di Depok, Jawa Barat. Selain kuliah, penerima Djarum Beasiswa Plus tahun 2015-2016 tersebut juga aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Agribisnis Divisi Sosial Lingkungan, Lembaga Seni Otonom (LSO) Saman Agribisnis, dan juga Seni Suara Agri (Seragri).
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |183
Munjiah, singkat padat namun penuh makna. Pemilik arti nama “orang sukses” ini lahir di Tangerang, 15 September 1995. Anak ketiga dari 5 bersaudara ini merupakan mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah yang aktif di berbagai organisasi. Antara lain; HMJ EKSYAR (Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah) sebagai Ketua Bidang Departemen Seni dan Budaya. Selain itu, organisasi ekstra kampus yang digelutinya adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai Ketua Bidang Eksternal di Kohati Komisariat (KOHKOM). Ia juga sempat menjadi volunteer di Sekolah Kreatif Anak Bangsa. Nur Fazriah, lahir di Bekasi, 12 Juni 1995. Anak pertama dari empat bersaudara ini tinggal di Kaliabang Gatet, Bekasi Barat. Sempat belajar di MI Miftahul Huda Bekasi, MTs-MA Attaqwa Pusat Puteri Bekasi. Mahasiswi Jurusan Tarjamah Bahasa Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut memiliki pengalaman organisasi di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarjamah serta merupakan bendahara Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (DEMA FAH) periode 2015-2016.
184| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Iqbal Sahid Umar atau yang akrab disapa Iqbal ini merupakan anak terakhir dari enam bersaudara. Mahasiswa aktif Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin tersebut, lahir di Majalengka pada tanggal 29 Mei 1994. Iqbal memiliki hobi bernyanyi, bermain musik, memasak dan mendesain. Selain itu, ia juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) RIAKK.
Rahmat Ivan Shabriansyah atau kerap dipanggil Ivan, merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum. Mahasiswa yang berdomisili di Cibubur ini lahir pada tanggal 13 April 1994. Ivan memiliki hobi memainkan beberapa alat musik terutama gitar. Di samping kesibukan kuliah, ia aktif mengisi acara di berbagai event pementasan musik, mengajar di salah satu akademi musik kenamaan dekat tempat tinggalnya, dan masih banyak lagi.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |185
Muhammad Ahsanu Amala atau yang kerap dipanggil Amal ini merupakan anak ke-4 dari pasangan Masruchan dan Islamiyah. Mahasiswa kelahiran Jakarta, 30 Juni 1994 tersebut, sempat menempuh pendidikan menengah di SMK 11 Semarang dan melanjutkan studi S1 di Jurusan Sosiologi UIN Jakarta. Selain aktivitas kuliah, Amal juga turut aktif dalam organisasi intra dan ekstra kampus. Di antaranya menjabat sebagai Kepala Divisi Dana Usaha DEMA FISIP Periode 2015-2016 dan aktif di PMII Cabang Ciputat. Memasak kuliner nusantara dan western menjadi hobi yang masih ditekuninya saat ini. Pemilik nama lengkap Fauzan Romadhian Khairi ini lahir di Tanjung Gadang pada 18 Februari 1995. Berhasil menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di tanah Minang. Semasa MA, Fauzan sempat menjuarai lomba kitab kuning tingkat Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Saat ini Fauzan melanjutkan pendidikan S1 di Jurusan Dirasat Islamiyah UIN Jakarta. Selain kuliah, ia sedang menggeluti bisnis toserba yang ia rintis di daerah Ciseeng, Kabupaten Bogor.
186| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
LAMPIRAN-LAMPIRAN
187
1. TABEL KEGIATAN INDIVIDU 1 MINGGU PERTAMA RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
2.
URAIAN KEGIATAN
TARGET
Kegiatan Individu Target yang ingin dicapai adalah anak-anak dari berbagai Mengajar Taman Pengajaran al-Qur’an (TPA). jenjang mulai SD sampai SMP Alasan di tiga dusun garapan, karena ingin memberikan sedikit ilmu yang didapat mendapatkan pengajaran dan di-share ke anak-anak desa Wargajaya sebagai tentang bagaimana cara salah satu pengabdian kepada masyarakat yang membaca al-Qur’an yang baik diharapkan dapat berdampak positif bagi dan benar sesuai pekembangan pendidikan di Desa Wargajaya secara kaidah/hukum tajwid. keseluruhan. Dalam kegiatan mengajar al-Qur’an kami dapat menyampaikan cara baca al-Qur’an yang baik dan berbagai ilmu yang terkait dengan al-Qur’an, antara lain tajwid, makharijul huruf dan lain sebagainya. Tidak hanya memberikan pengetahuan tentang al-Qur’an tetapi kami bisa memberikan ilmu lain semisal bahasa Arab, cerita-cerita hikmah dan pengetahuan agama Islam. Target yang hendak dicapai adalah kami ingin memajukan dan lebih memelekkan anak-anak sekitar untuk lebih antusias dalam mendalami agama Islam dan lebih membiasakan membaca al-Qur’an dengan baik, benar dan indah. Waktu Kegiatan Kegiatan belajar mengajar TPA ini dilaksanakan pada setiap Jum’at sore yang bertampat di Masjid Nurul Falah di Dusun Cigaok Tonggoh. Perkiraan Biaya Perkiraan biaya untuk kegiatan ini sekitar Rp25.000,- / hari. Kegiatan Individu Targetnya adalah satu Membantu Guru SDN Ciangger 03 dalam Kegiatan orang guru pengampu Belajar Mengajar Mata Pelajaran PAI Mata Pelajaran PAI
188| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
3.
(Pendidikan Agama Islam). Alasan Alasan saya ingin mengajarkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar karena saya memiliki background pendidikan agama Islam dari lingkungan dan UIN Jakarta sehingga saya mengharapkan ilmu yang daya dapatkan dapat saya berikan kepada adik-adik SD yang ada di Desa Wargajaya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pendidikan agama islam dilaksanakan setiap hari senin sampai Jum’at. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar PAI adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,Kegiatan Individu Menjadi Pembimbing dalam Program “Ayo Mampir”. Alasan Dalam program “Ayo Mampir” kami mencoba membuka pintu untuk memberikan hal-hal positif yang bisa kami berikan khususnya kepada anak-anak di Desa Wargajaya, semisal mengerjakan PR bersama, belajar Bahasa Inggris dan Arab serta bermain bersama. Keunggulan dalam program ini kami tidak meminta masyarakat ataupun anak-anak untuk mengikuti program ini. Melainkan hanya membuka pintu, tetapi partisipan yang datang tidak sedikit dan terus bertambah setiap harinya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan
SDNCiangger 03 terbantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Menyediakan wadah untuk seluruh warga khususnya anak-anak sekitar untuk belajar bersama.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |189
4.
setiap hari Senin sampai Minggu atau tujuh hari penuh. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,- . Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerjabakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan lingkungan di desa wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerjabakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerjabakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan
190| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan yang ingin dicapai dengan diadakannya kerjabakti kebersihan ini adalah agar warga dari setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
5.
Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama peserta KKN bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan dimana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN.
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |191
IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya. Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa Warga Jaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Pembukaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kelompok kami serta memohon izin untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan kedepan. Susunan acara pembukaan kuliah kerja nyata diisi dengan beberapa tahapan yaitu pembacaan ayat al-Qur’an, sambutan ketua KKN 037 Ahmad Ridho Baiquny, sambutan dosen pembimbing yang diwakili oleh Bapak Ambran Hartono, sambutan kepala desa oleh bapak Eman, peresmiaan dimualainya kegiatan KKN dan acara ditutup dengan pembacaan do’a serta foto bersama. Dalam sambutan dari dosen pembimbing yang disampaikan oleh Bapak Ambran Hartono kami peserta KKN yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala Desa Wargajaya serta masyarakatnya yang telah menerima dan memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini selama 1 bulan. Bapak Eman selaku kepala desa memberikan izin kepada kami untuk memlakukan kegiatan KKN ini dan menghimbau agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang
192| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
2.
diadakan di Desa Wargajaya. Pelaksanaan pembukaan KKN ini berlangsung selama 1 hari di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000,- untuk keperluan konsumsi. Silaturahmi dan Sosialisasi ke Dusun Mendapatkan informasi Cigaok dan Dusun Babakan Desa War- mengenai permasalahangajaya. permasalahan dan keluhan dari setiap Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan silatrahmi dan dusun. sosialisasi ke dusun di desa Warga Jaya bertujuan untuk memperkenalkan adanya Warga Dusun Cigaok kegiatan KKN yang akan dilaksanakan dan Babakan mengeselama 1 bulan ke depan dan untuk tahui program KKN mengetahui permasalahan-permasalahan Lentera 037. yang lebih terperinci di dusun tersebut. Adapun dusun-dusun yang dikunjungi berjumlah tiga dusun dari total enam dusun, yaitu Cigaok, Babakan dan Cijapuh. Kami peserta KKN kelompok 037 melaksanakan silaturahmi dan sosialisasi ke dusun-dusun garapan secara bersama. Dalam kegiatan silaturrahmi dan sosialisasi ini lebih ditekankan untuk menanyakan permasalahan – permasalahan atau kekurangankekurangan di bidang pendidikan. Sehingga kami dapat memberikan sedikit bantuan tenaga ajar di setiap dusun tersebut. Selain di bidang pendidikan kami juga menekankan kekurangankekurangan yang diperlukan di penerangan dan masjid-masjid sehingga kami dapat membantu berupa barang
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |193
3.
yang jumlahnya tidak besar akan tetapi bermanfaat untuk jamaah masjid tersebut. Dan juga kami dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dimulai dari jam 13.00 siang sampai jam 16.00 sore. Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini. Adanya tempat untuk Tata Kelola Perpustakaan (TKP) anak-anak membaca Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan menata dan yang layak. membersihkan taman baca ini bertujuan untuk membangun kembali taman baca yang telah lama tidak difungsikan sehingga anak-anak dapat menggunakan kembali bangunan taman baca sebagai tempat membaca buku-buku ilmiah dan taman bermain. Pelaksanaan TKP taman baca ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 di mana kegiatan ini akan terus berlanjut dilaksanakan setiap hari sabtu pagi sampai terealisasinya taman baca untuk anak-anak. Dalam renovasi taman baca ini dimulai dari pembersihan lingkunagan taman yang sudah banyak sampah berserakan, rumput yang lebat dan ruangan yang kotor karena sudah lama tidak terpakai. Kegiatan renovasi taman baca ini merupakan program bersama kelompok KKN 036 dan 037, kami saling bekerjasama untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali taman baca ini. Tidak adanya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini karena alat-alat kebersihan sudah ada di desa tersebut.
194| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
4.
5.
Senam Sehat Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan senam sehat bersama warga desa Wargajaya bertujuan untuk mengajak warga sekitar aktif dalam berolahraga dan untuk menjalin kedekatan atau silaturrahmi peserta KKN dengan warga. Pelaksanaan kegiatan senam sehat ini dilakukan setiap hari minggu jam 07.00 pagi. Kegiatan senam pagi ini diikuti oleh semua umur baik bapak-bapak, ibu-ibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam sehat ini dipimpin oleh teman kami yaitu saudari annisa fairuz dan munjiah yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Akan tetapi masih banyak warga yang belum bisa ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan senam sehat bersama ini karena masyarakat sekitar masih banyak yang berangkat kerja untuk bertani dan berkebun. Sehingga target dalam senam pagi ini ditunjukkan kepada anak-anak desa Wargajaya. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp200.000,untuk penyewaan sound sistem dan perkelompok dikenakan biaya Rp100.000,Mengajar Taman Pendidikan alQur’an (TPA). Deskripsi Kegiatan: Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan di tiga titik, yaitu Dusun Babakan, Cigaok Tonggoh dan Cigaok Lebak. Dalam pelaksanaan mengajar TPA ini partisipasi anak-anak sangat besar dan
Adanya rasa saling mengajak kepada seluruh lapisan waga desa untuk aktif berolahraga.
Anak-anak TPA dapat lebih memahami alQur’an beserta ilmu tajwidnya dan menambah hafalan Juz Amma.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |195
antusiasmenya tinggi. Kegiatan ini merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai pukul 16.00 – 17.30 WIB. Dari sepuluh orang pelaksana KKN, kami membagi kegiatan mengajar TPA ini menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 orang. Wargajaya, 31 Juli 2016
Ahmad Ridho Baiquny
196| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
2.
URAIAN KEGIATAN Kegiatan Individu Mengajar Taman Pengajaran al-Qur’an (TPA). Alasan Berbagi ilmu yang sudah didapatkan di kampus dan menerapkannya di Desa Wargajaya agar masyarakat khususnya anak-anak melek dan mencintai al-Qur’an. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat berdampak positif bagi pekembangan pendidikan di desa Wargajaya secara keseluruhan. Dalam kegiatan mengajar al-Qur’an kami dapat menyampaikan carabaca al-Qur’an yang baik dan berbagai ilmu yang terkait dengan al-Qur’an, antara lain tajwid, makharijul huruf dan lain sebagainya. Tidak hanya memberikan pengetahuan tentang al-Qur’an tetapi kami bisa memberikan ilmu lain sepert bahasa Arab, cerita-cerita hikmah dan pengetahuan agama Islam. Waktu Kegiatan Kegiatan belajar mengajar TPA ini dilaksanakan pada setiap Jum’at sore yang bertampat di Rumah Ustadz Ajun di dusun Babakan. Perkiraan Biaya Perkiraan biaya untuk kegiatan ini sekitar Rp25.000,- / hari. Kegiatan Individu Membantu Guru SDN Ciangger 03 dalam Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam). Alasan Alasan saya ingin mengajarkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar karena saya memiliki background pendidikan agama Islam dari lingkungan dan UIN Jakarta sehingga saya mengharapkan ilmu yang saya
TARGET Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa dari jenjang SD sampai SMP di Desa Wargajaya. Targetnya sekitar 80% dari anak-anak tingkat SD/SMP mendapatkan pemahaman mengenai pelajaran keagamaan sehingga dapat meningkatkan motivasi mereka dalam belajar membaca Al-Quran ataupun Iqra sesuai dengan kaidah yang ada.
Targetnya adalah satu orang guru pengampu Mata Pelajaran PAI SDNCiangger 03 terbantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |197
3.
dapatkan, bisa saya berikan kepada adik-adik SD yang ada di Desa Wargajaya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jum’at. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar PAI adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,Kegiatan Individu Menjadi Pembimbing dalam Program “Ayo Mampir”. Alasan Dalam program “Ayo Mampir” kami mencoba membuka pintu untuk memberikan hal-hal positif yang bisa kami berikan khususnya kepada anak-anak di Desa Wargajaya, semisal mengerjakan PR bersama, belajar Bahasa Inggris dan Arab serta bermain bersama. Keunggulan dalam program ini kami tidak meminta masyarakat ataupun anak-anak untuk mengikuti program ini. Melainkan hanya membuka pintu, tetapi partisipan yang datang tidak sedikit dan terus bertambah setiap harinya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai Minggu atau tujuh hari penuh. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp,
198| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Menyediakan wadah untuk seluruh warga khususnya anak-anak sekitar untuk belajar bersama.
4.
5.
50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,- . Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerja bakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan lingkungan di Desa Wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerja bakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerjabakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama warga
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan yang ingin dicapai dengan diadakannya kerja bakti kebersihan ini adalah agar warga dari setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |199
desa Wargajaya Wargajaya mendapatkan Alasan pesan keagamaan setiap Diadakannya kegiatan pengajian minggunya. mingguan peserta KKN dengan warga Desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga Desa Wargajaya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya.
200| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa Warga Jaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Pembukaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kelompok kami serta memohon izin untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan kedepan. Susunan acara pembukaan kuliah kerja nyata diisi dengan beberapa tahapan yaitu pembacaan ayat al-Qur’an, sambutan ketua KKN 037 Ahmad Ridho Baiquny, sambutan dosen pembimbing yang diwakili oleh Bapak Ambran Hartono, sambutan kepala desa oleh bapak Eman, peresmiaan dimualainya kegiatan KKN dan acara ditutup dengan pembacaan do’a serta foto bersama. Dalam sambutan dari dosen pembimbing yang disampaikan oleh Bapak Ambran Hartono kami peserta KKN yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala Desa Wargajaya serta masyarakatnya yang telah menerima dan memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini selama 1 bulan. Bapak Eman selaku kepala desa memberikan izin kepada kami untuk memlakukan kegiatan KKN ini dan menghimbau agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di Desa Wargajaya. Pelaksanaan pembukaan KKN ini berlangsung selama 1 hari di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000,- untuk keperluan konsumsi.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |201
2.
Mendapatkan informasi mengenai permasalahanpermasalahan dan keluhan dari setiap Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan silatrahmi dan dusun. sosialisasi ke dusun di desa Warga Jaya bertujuan untuk memperkenalkan adanya Warga Dusun Cigaok kegiatan KKN yang akan dilaksanakan dan Babakan mengeselama 1 bulan ke depan dan untuk tahui program KKN mengetahui permasalahan-permasalahan Lentera 037. yang lebih terperinci di dusun tersebut. Adapun dusun-dusun yang dikunjungi berjumlah tiga dusun dari total enam dusun, yaitu Cigaok, Babakan dan Cijapuh. Kami peserta KKN kelompok 037 melaksanakan silaturahmi dan sosialisasi ke dusun-dusun garapan secara bersama. Dalam kegiatan silaturrahmi dan sosialisasi ini lebih ditekankan untuk menanyakan permasalahan – permasalahan atau kekurangankekurangan di bidang pendidikan. Sehingga kami dapat memberikan sedikit bantuan tenaga ajar di setiap dusun tersebut. Selain di bidang pendidikan kami juga menekankan kekurangankekurangan yang diperlukan di penerangan dan masjid-masjid sehingga kami dapat membantu berupa barang yang jumlahnya tidak besar akan tetapi bermanfaat untuk jamaah masjid tersebut. Dan juga kami dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dimulai dari jam 13.00 siang sampai jam 16.00 sore. Silaturahmi dan Sosialisasi ke Dusun Cigaok dan Dusun Babakan Desa Wargajaya.
202| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
3.
4.
Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini. Tata Kelola Perpustakaan (TKP) Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan menata dan membersihkan taman baca ini bertujuan untuk membangun kembali taman baca yang telah lama tidak difungsikan sehingga anak-anak dapat menggunakan kembali bangunan taman baca sebagai tempat membaca buku-buku ilmiah dan taman bermain. Pelaksanaan TKP taman baca ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 di mana kegiatan ini akan terus berlanjut dilaksanakan setiap hari sabtu pagi sampai terealisasinya taman baca untuk anak-anak. Dalam renovasi taman baca ini dimulai dari pembersihan lingkunagan taman yang sudah banyak sampah berserakan, rumput yang lebat dan ruangan yang kotor karena sudah lama tidak terpakai. Kegiatan renovasi taman baca ini merupakan program bersama kelompok KKN 036 dan 037, kami saling bekerjasama untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali taman baca ini. Tidak adanya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini karena alat-alat kebersihan sudah ada di desa tersebut. Senam Sehat Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan senam sehat bersama warga desa Wargajaya bertujuan untuk mengajak warga sekitar aktif dalam berolahraga dan untuk menjalin kedekatan atau silaturrahmi
Adanya tempat untuk anak-anak membaca yang layak.
Adanya rasa saling mengajak kepada seluruh lapisan waga desa untuk aktif berolahraga.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |203
5.
peserta KKN dengan warga. Pelaksanaan kegiatan senam sehat ini dilakukan setiap hari minggu jam 07.00 pagi. Kegiatan senam pagi ini diikuti oleh semua umur baik bapak-bapak, ibu-ibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam sehat ini dipimpin oleh teman kami yaitu saudari annisa fairuz dan munjiah yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Akan tetapi masih banyak warga yang belum bisa ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan senam sehat bersama ini karena masyarakat sekitar masih banyak yang berangkat kerja untuk bertani dan berkebun. Sehingga target dalam senam pagi ini ditunjukkan kepada anak-anak desa Wargajaya. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp200.000,untuk penyewaan sound sistem dan perkelompok dikenakan biaya Rp100.000,Mengajar Taman Pendidikan alQur’an (TPA). Deskripsi Kegiatan: Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan di tiga titik, yaitu Dusun Babakan, Cigaok Tonggoh dan Cigaok Lebak. Dalam pelaksanaan mengajar TPA ini partisipasi anak-anak sangat besar dan antusiasmenya tinggi. Kegiatan ini merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai ppukul 16.00 – 17.30 WIB. Dari sepuluh orang pelaksana KKN, kami membagi kegiatan mengajar TPA ini menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4
204| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Anak-anak TPA dapat lebih memahami alQur’an beserta ilmu tajwidnya dan menambah hafalan Juz Amma.
orang. Wargajaya, 31 Juli 2016
Aldinah Rosmi
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |205
RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
2.
URAIAN KEGIATAN
TARGET
Kegiatan Individu Mengajar siswa – siswi kelas VI SDN Ciangger 01 dalam bentuk motivasi. Alasan Karena siswa – siswi SD di Desa Wargajaya belum banyak mengetahui akan pentingnya pendidikan setelah mereka sudah dewasa kelak. Oleh karenanya sedini mungkin mereka harus diberi motivasi agar keinginan mereka untuk meraih cita-cita bisa tercapai dengan semangat mereka belajar dan tekun memahami bidang yang nantinya mereka akan geluti demi meraih keinginan mereka. Waktu Kegiatan Kegiatan motivasi pembelajaran ini dilakaukan setelah selesai mata pelajaran yang dilaksanakan setiap 3 kali dalam semingu selama sebulan. Perkiraan Biaya Perkiraan biaya untuk motivasi pendidikan ini tidak ada. Kegiatan Individu Mengajar mengaji TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an) Alasan: Alasan saya sangat simple, yaitu ingin sekali anak-anak yang masih kecil bisa fasih membaca Al-Quran dan mengamalkannya kepada orang banyak kelak. Waktu Kegiatan: Pelaksanaan mengaji TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an) dilaksanakan selama 4 pekan di mana dalam 1 pekan terdapat 1x pertemuan Biaya Kegiatan:
Target siswa-siswi SD kelas VI di desa Wargajaya. Diharapkan siswa – siswi SD kelas VI di desa Wargajaya bisa merasa tergugah untuk tetap semangat dalam belajar
206| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Targetnya, siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 16. Diharapkan siswasiswi Sekolah Dasar kelas 1-6 dapat mengaji dengan benar dan fasih karena Al-Qur’an pedoman bagi kehidupan.
3.
Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,-. Kegiatan Individu Melaksanakan senam sehat dan kerja bakti kebersihan lingkungan bersama seluruh peserta KKN Desa Wargajaya di dusun Cigaok Lebak Alasan: Diadakannya senam sehat untuk seluruh masyarakat desa Wargajaya karena melihat masih banyaknya warga yang kurang peduli akan arti kesehatan bagi diri mereka dan alasan diadakannya kerja bakti untuk seluruh masyarakat yang ada di Desa Wargajaya karena kurangnya antusias terhadap kebersihan lingkungan di Desa wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerja bakti bersama, di mana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerjabakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya Waktu Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan senam sehat dan kerja bakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap
Target senam sehat dan kerja bakti kebersihan adalah seluruh masyarakat dari setiap dusun desa Wargajaya. Di harapkan dengan adanya kegiatan ini agar warga dari setiap dusun sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara senam minimal seminggu sekali dan juga sadar akan pentingnya kesehatan yang mana keduaduanya sangatlah berguna bagi kehidupan mereka.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |207
4.
hari Minggu pagi di dusun masingmasing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk sewa sound system senam sehat bersama sebesar Rp. 250.000 dan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama adalah sebesar Rp.300.000 untuk membeli alatalat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga Desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga Desa Wargajaya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi
208| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
2.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya. Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat Desa Wargajaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000 untuk penyediaan makanan dan minuman. Sementara tidak ada baiaya yang dikeluarkan untuk penyewaan tempat karena tempat acara pembukaan KKN telah disediakan. Pelaksanaan Senam Pagi Bersama Warga Desa Wargajaya. Deskripsi Kegiatan Pelaksanaan kegiatan senam pagi bersama warga desa Warga Jaya bertujuan untuk mengajak warga sekitar aktif dalam berolahraga dan untuk menjalin kedekatan atau silaturrahmi peserta KKN dengan warga. Pelaksanaan kegiatan senam pagi ini dilakukan setiap hari minggu jam 07.00 pagi. Kegiatan senam pagi ini diikuti
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
Adanya rasa saling mengajak kepada anakanak untuk aktif berolahraga.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |209
oleh semua umur baik bapak-bapak, ibuibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam pagi ini dipimpin oleh saya sendiri yang di bantu juga oleh teman KKN saya yang kebetulan satu Desa juga KKN-nya dengan saya yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp250.000 untuk penyewaan sound system. 3.
Membersihkan area taman baca di Desa Wargajaya. Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan pembersihkan taman baca ini bertujuan untuk membangun kembali taman baca yang telah lama tidak difungsikan sehingga anak-anak dapat menggunakan kembali bangunan taman baca sebagai tempat membaca buku-buku ilmiah dan taman bermain. Pelaksanaan renovasi taman baca ini dilakukan pada hari Sabtu 30 Juli 2016 di mana kegiatan ini akan terus berlanjut dilaksanakan setiap hari sabtu pagi sampai terealisasinya taman baca untuk anak-anak. Dalam renovasi taman baca ini dimulai dari pembersihan lingkunagan taman yang sudah banyak sampah berserakan, rumput yang lebat dan ruangan yang kotor karena sudah lama tidak terpakai. Kegiatan renovasi taman baca ini merupakan program bersama kelompok KKN 037 dan 036, kami saling bekerjasama untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali
210| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Adanya tempat untuk anak-anak membaca yang layak.
4.
taman baca ini. Akan tetapi yang mengisi buku di perpustakaan tersebut dilakukan oleh kelompok kami yaitu 037 .Tidak adanya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini karena alat-alat kebersihan sudah ada di desa tersebut. Kerja Bakti Bersama Seluruh Peserta KKN di Dusun-dusun Desa Wargajaya Deskripsi Kegiatan: Kegiatan ini di lakukan setelah selesai kegiatan senam sehat. Kami mengelilingi setiap dusun untuk memungut sampah yang berserakan di pinggir jalan. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.50.000 untuk membeli trushbag dan minuman seusai bersihbersih
Lingkungan terasa bersih dan nyaman .
Wargajaya, 31 Juli 2016
Munjiah
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |211
RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
2.
3.
URAIAN KEGIATAN
TARGET
Melatih Ektrakulikuler Pramuka siswa – siswi Kelas IV dan V SDN Ciangger 01. Alasan: Sekolah tersebut meminta untuk mengajar pramuka dikarenakan tidak ada guru pramuka sehingga saya yang insyallah sudah pernah belajar pramuka di UKM Pramuka UIN Jakarta saya implementasikan di sekolah tersebu Waktu dan tempat kegiatan: Hari : Kamis Pukul : 10.00-11.00 Tempat : SDN 3 Ciangger Biaya Kegiatan: Tidak ada biaya yang dikeluarkan. Mengajar TPA Alasan: Untuk meningkatkan pendidikan agama pada anak Waktu dan tempat Kegiatan: Hari : Jum’at Pukul : 16.00-17.30 Tempat : Rumah Ustadz Ajun Biaya Kegiatan: Tidak ada Kegiatan Individu Menjadi Pembimbing dalam Program “Ayo Mampir”. Alasan Dalam program “Ayo Mampir” kami mencoba membuka pintu untuk memberikan hal-hal positif yang bisa kami berikan khususnya kepada anak-anak di
Target siswa-siswi Kelas IV dan V SDN Ciangger 01. Diharapkan siswasiswi dapat lebih minat dalam mengikuti kegiatan Pramuka.
212| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Targetnya, Anak-anak Dusun Cigaok dan Babakan, diharapkan lebih giat lagi belajar agama Islam.
Menyediakan wadah untuk seluruh warga khususnya anak-anak sekitar untuk belajar bersama.
4.
Desa Wargajaya, semisal mengerjakan PR bersama, belajar Bahasa Inggris dan Arab serta bermain bersama. Keunggulan dalam program ini kami tidak meminta masyarakat ataupun anak-anak untuk mengikuti program ini. Melainkan hanya membuka pintu, tetapi partisipan yang datang tidak sedikit dan terus bertambah setiap harinya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai Minggu atau tujuh hari penuh. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,- . Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerja bakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan lingkungan di Desa Wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerja bakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan yang ingin dicapai dengan diadakannya kerja bakti kebersihan ini adalah agar warga dari setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |213
5.
mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerja bakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari Minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga Desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga Desa Wargajaya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk
214| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
2.
3.
4.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan KKN Waktu dan tempat Kegiatan: Hari : Selasa Pukul : 08.00-selesai Tempat : Balai Desa Perkiraan Biaya: Tidak ada Penyelenggaraan Yasin dan Tahlil Waktu dan tempat Kegiatan Hari : Kamis Pukul : 19.00-selesai Tempat : Posko KKN LENTERA Perkiraan Biaya: RP200.000,-. Mengajar TPA Waktu dan tempat Kegiatan Hari : Jum’at Pukul : 16.00-17.30 Tempat : Rumah Ustadz Ajun Perkiraan Biaya: Tidak ada biaya yang dikeluarkan. Tata Kelola Perpustakaan Waktu dan tempat Kegiatan Hari : Sabtu Pukul : 08.00-11.30 Tempat : Perpustakaan Desa Perkiraan Biaya: Rp. 500.000
HASIL LANGSUNG Pengenalan Tokoh Masyarakat dan Peserta KKN
Meberikan keagamaan.
pengajaran
Area perpustakaan berhasil dibersihkan.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |215
5.
Senam sehat dan Kerja Bakti Waktu dan tempat Kegiatan: Hari : Minggu Pukul : 07.00-11.30 Tempat : Balai Desa Perkiraan Biaya: Rp. 200.000,-.
Beberapa warga ikut melaksanakan senam sehat dan kerjabaktimembersihkan lingkungan sekitar.
Wargajaya, 31 Juli 2016
Ade Andriana
216| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
2.
URAIAN KEGIATAN
TARGET
Kegiatan Individu Penyuluhan hidroponik, berupa kegiatan penyuluhan mengenai bagaimana cara menanam tanaman menggunakan media air dengan sistem wick (sumbu) memanfaatkan barang bekas berupa botol air ukuran 1 liter sebagai wadahnya. Pengetahuan mengenai cara menanam secara nonkonvensional (tidak menggunakan lahan) masih kurang diketahui oleh masyarakat karena masih adanya mindsetbahwa pertanian hanya dapat dilakukan dengan menggunakan media tanah sehingga minat anak muda untuk menjadi petani semakin menurun tiap tahunnya. Waktu Kegiatan: Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di sekolah SMP Islam Baitul Hikmah pada hari Jum’at, 5 Agustus 2016 pukul 09.00-11.00 WIB Perkiraan Biaya: Perkiraan biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah Rp400.000 untuk peesiapan alat peragaan untuk penyuluhan hidroponik. Kegiatan Individu Mengajar Bahasa Arab dan PAI Alasan: Alasan saya ingin mengajarkan bahasa arab dan pendidikan agama islam di Sekolah Dasar karena bahasa arab dan pendidikan agama islam merupakan salah satu pelajaran yang saya mengerti dan pahami sehingga saya ingin memberikan sedikit pengetahuan mengenai kosakata Bahasa Arab kepada siswa – siswi Sekolah Dasar di desa Wargajaya. Selain pembelajaran bahasa arab yang saya pahami dan mengerti
Target siswa-siswi SMP kelas IX di desa wargajaya. Diharapkan siswa – siswi SMP kelas IX di desa Wargajaya dapat mengetahui pengetahuan mengenai pertanian secara nonkonvensional dengan metode hidroponik.
Target siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 6. Diharapkan siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 6 dapat mengetahui kosakata bahasa arab dengan bahan ajar yang telah diberikan.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |217
3.
sebagai alasan direncanakannya kegiatan ini, karena minimalnya pemberian materi bahasa arab di Sekolah Dasar sehingga siswa – siswi Sekolah Dasar di desa Wargajaya tidak mendapatkan materi pembelajaran bahasa arab. Karena menurut saya pembelajaran bahasa arab ini merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting untuk siswa – siswi Sekolah Dasar sehingga mereka lebih banyak mengetahui kosakata bahasa arab dan memberikan kemudahan kepada mereka dalam belajar mengaji. Waktu Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bahasa arab dan pendidikan agama isalam dilaksanakan selama 2 pekan dimana dalam 1 pekan terdapat 2x pertemuan. Biaya Kegiatan: Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar bahasa arab adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,-. Kegiatan Individu Menjadi Pembimbing dalam Program “Ayo Mampir”. Alasan Dalam program “Ayo Mampir” kami mencoba membuka pintu untuk memberikan hal-hal positif yang bisa kami berikan khususnya kepada anak-anak di Desa Wargajaya, semisal mengerjakan PR bersama, belajar Bahasa Inggris dan Arab serta bermain bersama. Keunggulan dalam program ini kami tidak meminta
218| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Menyediakan wadah untuk seluruh warga khususnya anak-anak sekitar untuk belajar bersama.
4.
masyarakat ataupun anak-anak untuk mengikuti program ini. Melainkan hanya membuka pintu, tetapi partisipan yang datang tidak sedikit dan terus bertambah setiap harinya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai Minggu atau tujuh hari penuh. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,- . Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerja bakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan lingkungan di Desa Wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerja bakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan yang ingin dicapai dengan diadakannya kerja bakti kebersihan ini adalah agar warga dari setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |219
5.
Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerjabakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian Mingguan bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga Desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga Desa Wargajaya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi
220| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya.
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa Warga Jaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Pembukaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kelompok kami serta memohon izin untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan kedepan. Susunan acara pembukaan kuliah kerja nyata diisi dengan beberapa tahapan yaitu pembacaan ayat al-Qur’an, sambutan ketua KKN 037 Ahmad Ridho Baiquny, sambutan dosen pembimbing yang diwakili oleh Bapak Ambran Hartono, sambutan kepala desa oleh bapak Eman, peresmiaan dimualainya kegiatan KKN dan acara ditutup dengan pembacaan do’a serta foto bersama. Dalam sambutan dari dosen pembimbing yang disampaikan oleh Bapak Ambran Hartono kami peserta KKN yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala Desa Wargajaya serta masyarakatnya yang telah menerima dan memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini selama 1 bulan. Bapak Eman selaku kepala desa memberikan Wargajaya dalam Pancaran Lentera |221
2.
izin kepada kami untuk memlakukan kegiatan KKN ini dan menghimbau agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di Desa Wargajaya. Pelaksanaan pembukaan KKN ini berlangsung selama 1 hari di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000,- untuk keperluan konsumsi. Silaturahmi dan Sosialisasi ke Dusun Mendapatkan informasi Cigaok dan Dusun Babakan Desa War- mengenai permasalahangajaya. permasalahan dan keluhan dari setiap Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan silatrahmi dan dusun. sosialisasi ke dusun di desa Warga Jaya bertujuan untuk memperkenalkan adanya Warga Dusun Cigaok kegiatan KKN yang akan dilaksanakan dan Babakan mengeselama 1 bulan ke depan dan untuk tahui program KKN mengetahui permasalahan-permasalahan Lentera 037. yang lebih terperinci di dusun tersebut. Adapun dusun-dusun yang dikunjungi berjumlah tiga dusun dari total enam dusun, yaitu Cigaok, Babakan dan Cijapuh. Kami peserta KKN kelompok 037 melaksanakan silaturahmi dan sosialisasi ke dusun-dusun garapan secara bersama. Dalam kegiatan silaturrahmi dan sosialisasi ini lebih ditekankan untuk menanyakan permasalahan – permasalahan atau kekurangankekurangan di bidang pendidikan. Sehingga kami dapat memberikan sedikit bantuan tenaga ajar di setiap dusun tersebut. Selain di bidang pendidikan kami juga menekankan kekurangan-
222| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
3.
kekurangan yang diperlukan di penerangan dan masjid-masjid sehingga kami dapat membantu berupa barang yang jumlahnya tidak besar akan tetapi bermanfaat untuk jamaah masjid tersebut. Dan juga kami dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dimulai dari jam 13.00 siang sampai jam 16.00 sore. Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini. Adanya tempat untuk Tata Kelola Perpustakaan (TKP) anak-anak membaca Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan menata dan yang layak. membersihkan taman baca ini bertujuan untuk membangun kembali taman baca yang telah lama tidak difungsikan sehingga anak-anak dapat menggunakan kembali bangunan taman baca sebagai tempat membaca buku-buku ilmiah dan taman bermain. Pelaksanaan TKP taman baca ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 di mana kegiatan ini akan terus berlanjut dilaksanakan setiap hari sabtu pagi sampai terealisasinya taman baca untuk anak-anak. Dalam renovasi taman baca ini dimulai dari pembersihan lingkunagan taman yang sudah banyak sampah berserakan, rumput yang lebat dan ruangan yang kotor karena sudah lama tidak terpakai. Kegiatan renovasi taman baca ini merupakan program bersama kelompok KKN 036 dan 037, kami saling bekerjasama untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali taman baca ini. Tidak adanya biaya yang
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |223
4.
5.
dikeluarkan untuk kegiatan ini karena alat-alat kebersihan sudah ada di desa tersebut. Senam Sehat Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan senam sehat bersama warga desa Wargajaya bertujuan untuk mengajak warga sekitar aktif dalam berolahraga dan untuk menjalin kedekatan atau silaturrahmi peserta KKN dengan warga. Pelaksanaan kegiatan senam sehat ini dilakukan setiap hari minggu jam 07.00 pagi. Kegiatan senam pagi ini diikuti oleh semua umur baik bapak-bapak, ibu-ibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam sehat ini dipimpin oleh teman kami yaitu saudari annisa fairuz dan munjiah yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Akan tetapi masih banyak warga yang belum bisa ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan senam sehat bersama ini karena masyarakat sekitar masih banyak yang berangkat kerja untuk bertani dan berkebun. Sehingga target dalam senam pagi ini ditunjukkan kepada anak-anak desa Wargajaya. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp200.000,untuk penyewaan sound sistem dan perkelompok dikenakan biaya Rp100.000,Mengajar Taman Pendidikan alQur’an (TPA). Deskripsi Kegiatan: Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan di tiga titik, yaitu Dusun Babakan, Cigaok
224| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Adanya rasa saling mengajak kepada seluruh lapisan waga desa untuk aktif berolahraga.
Anak-anak TPA dapat lebih memahami alQur’an beserta ilmu tajwidnya dan menambah hafalan Juz
Tonggoh dan Cigaok Lebak. Dalam Amma. pelaksanaan mengajar TPA ini partisipasi anak-anak sangat besar dan antusiasmenya tinggi. Kegiatan ini merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai ppukul 16.00 – 17.30 WIB. Dari sepuluh orang pelaksana KKN, kami membagi kegiatan mengajar TPA ini menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 orang. Wargajaya, 31 Juli 2016 Shabrina Almas RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
URAIAN KEGIATAN
Kegiatan Individu Mengajar siswa – siswi pada pelajaran PAI dan Bahasa Arab Alasan Karena siswa – siswi sekolah dasar di Desa wargajaya harus banyak mengetahui dan memahami Pendidikan Agama Islam, karena pendidikan agama islam merupakan dasar untuk mengetahui apa itu islam. saya mengajar Bahasa Arab juga, karena penting bahasa pada saat ini. Bahasa merupakan jendela dunia untuk kita semua bagi yang mempelajari bahasa apapun.Bahasa merupakan salah satu pelajaran yang cukup penting melihat perkembangan pada saat ini yang berkembang begitu pesat sehingga saya memiliki harapan untuk siswa siswi di desa wargajaya tidak tertinggal pengetahuannya mengenai PAI dan Bahasa Arab Selain pentingnya pengetahuan mengenai keagamaan dan bahasa, saya memilih untuk mengajar PAI
TARGET Target siswa-siswi SD kelas IV, V di Desa Wargajaya. Diharapkan siswa – siswi SD kelas IV, V di desa wargajaya dapat mengetahui dan memahami dalam pelajaran Bahasa Arab dan PAI, karena pentingnya untuk memahami dasar-dasar islam.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |225
2.
dan Bahasa Arab karena merupakan prodi yang Tarjamah Bahasa Arab sedang saya jalani di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Waktu Kegiatan Kegiatan belajar mengajar tentang PAI dan Bahasa Arab ini dilaksanakan kurang lebih selama 2 pekan dimana dalam 1 pekan terdapat 2 pertemuan pembelajaran di dalam kelas. Perkiraan Biaya Perkiraan biaya untuk mengajar teknologi informasi dan komputer ini kurang lebih Rp.50.000 dalam satu pertemuan. Sehingga total biaya yang diperlukan adalah Rp. 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000, Kegiatan Individu Mengajar mengaji TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an) Alasan Alasan saya ingin mengajarkan AlQur’an karena Al-qur’an sangat penting untuk di pelajari. ALqur’an merupakan pedoman hidup bagi manusia dengan belajar Alqur’an atau taman pendidikan AlQur’an akan mencetak generasi yang Qur’ani. Selain belajar membaca Al-Qur’an belajar do’ado’a sehari hari. ada mereka dalam belajar mengaji. Waktu Kegiatan Pelaksanaan mengaji TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an) dilaksanakan selama 2 pekan dimana dalam 1 pekan terdapat 2x pertemuan Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk
226| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Target siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 1-6. Diharapkan siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 1-6 dapat mengaji dengan benar dan fasih karena Al-Qur’an pedoman bagi kehidupan.
3.
4.
memberikan materi dan bahan ajar bahasa arab adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,-. Kegiatan Individu Menjadi Pembimbing dalam Program “Ayo Mampir”. Alasan Dalam program “Ayo Mampir” kami mencoba membuka pintu untuk memberikan hal-hal positif yang bisa kami berikan khususnya kepada anak-anak di Desa Wargajaya, semisal mengerjakan PR bersama, belajar Bahasa Inggris dan Arab serta bermain bersama. Keunggulan dalam program ini kami tidak meminta masyarakat ataupun anak-anak untuk mengikuti program ini. Melainkan hanya membuka pintu, tetapi partisipan yang datang tidak sedikit dan terus bertambah setiap harinya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai Minggu atau tujuh hari penuh. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar adalah Rp. 50.000 dalam 1 pertemuan. Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp, 50.000 x 4 pertemuan = Rp. 200.000,- . Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerja bakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat
Menyediakan wadah untuk seluruh warga khususnya anak-anak sekitar untuk belajar bersama.
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan yang ingin dicapai dengan diadakannya kerja bakti kebersihan ini adalah agar warga
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |227
5.
masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan lingkungan di Desa Wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerja bakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerjabakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga Desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin
228| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
dari setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga Desa Wargajaya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya.
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa Warga Jaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Pembukaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kelompok kami serta memohon izin untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan kedepan. Susunan acara pembukaan kuliah kerja nyata diisi dengan beberapa tahapan yaitu pembacaan ayat al-Qur’an, sambutan ketua
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |229
2.
KKN 037 Ahmad Ridho Baiquny, sambutan dosen pembimbing yang diwakili oleh Bapak Ambran Hartono, sambutan kepala desa oleh bapak Eman, peresmiaan dimualainya kegiatan KKN dan acara ditutup dengan pembacaan do’a serta foto bersama. Dalam sambutan dari dosen pembimbing yang disampaikan oleh Bapak Ambran Hartono kami peserta KKN yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala Desa Wargajaya serta masyarakatnya yang telah menerima dan memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini selama 1 bulan. Bapak Eman selaku kepala desa memberikan izin kepada kami untuk memlakukan kegiatan KKN ini dan menghimbau agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di Desa Wargajaya. Pelaksanaan pembukaan KKN ini berlangsung selama 1 hari di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000,- untuk keperluan konsumsi. Silaturahmi dan Sosialisasi ke Dusun Mendapatkan informasi Cigaok dan Dusun Babakan Desa War- mengenai permasalahangajaya. permasalahan dan keluhan dari setiap Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan silatrahmi dan dusun. sosialisasi ke dusun di desa Warga Jaya bertujuan untuk memperkenalkan adanya Warga Dusun Cigaok kegiatan KKN yang akan dilaksanakan dan Babakan mengeselama 1 bulan ke depan dan untuk tahui program KKN mengetahui permasalahan-permasalahan Lentera 037. yang lebih terperinci di dusun tersebut.
230| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
3.
Adapun dusun-dusun yang dikunjungi berjumlah tiga dusun dari total enam dusun, yaitu Cigaok, Babakan dan Cijapuh. Kami peserta KKN kelompok 037 melaksanakan silaturahmi dan sosialisasi ke dusun-dusun garapan secara bersama. Dalam kegiatan silaturrahmi dan sosialisasi ini lebih ditekankan untuk menanyakan permasalahan – permasalahan atau kekurangankekurangan di bidang pendidikan. Sehingga kami dapat memberikan sedikit bantuan tenaga ajar di setiap dusun tersebut. Selain di bidang pendidikan kami juga menekankan kekurangankekurangan yang diperlukan di penerangan dan masjid-masjid sehingga kami dapat membantu berupa barang yang jumlahnya tidak besar akan tetapi bermanfaat untuk jamaah masjid tersebut. Dan juga kami dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dimulai dari jam 13.00 siang sampai jam 16.00 sore. Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini. Adanya tempat untuk Tata Kelola Perpustakaan (TKP) anak-anak membaca Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan menata dan yang layak. membersihkan taman baca ini bertujuan untuk membangun kembali taman baca yang telah lama tidak difungsikan sehingga anak-anak dapat menggunakan kembali bangunan taman baca sebagai tempat membaca buku-buku ilmiah dan taman bermain. Pelaksanaan TKP taman
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |231
4.
baca ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 di mana kegiatan ini akan terus berlanjut dilaksanakan setiap hari sabtu pagi sampai terealisasinya taman baca untuk anak-anak. Dalam renovasi taman baca ini dimulai dari pembersihan lingkunagan taman yang sudah banyak sampah berserakan, rumput yang lebat dan ruangan yang kotor karena sudah lama tidak terpakai. Kegiatan renovasi taman baca ini merupakan program bersama kelompok KKN 036 dan 037, kami saling bekerjasama untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali taman baca ini. Tidak adanya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini karena alat-alat kebersihan sudah ada di desa tersebut. Senam Sehat Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan senam sehat bersama warga desa Wargajaya bertujuan untuk mengajak warga sekitar aktif dalam berolahraga dan untuk menjalin kedekatan atau silaturrahmi peserta KKN dengan warga. Pelaksanaan kegiatan senam sehat ini dilakukan setiap hari minggu jam 07.00 pagi. Kegiatan senam pagi ini diikuti oleh semua umur baik bapak-bapak, ibu-ibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam sehat ini dipimpin oleh teman kami yaitu saudari annisa fairuz dan munjiah yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Akan tetapi masih banyak warga yang belum bisa ikut berpartisipasi mengikuti
232| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Adanya rasa saling mengajak kepada seluruh lapisan waga desa untuk aktif berolahraga.
kegiatan senam sehat bersama ini karena masyarakat sekitar masih banyak yang berangkat kerja untuk bertani dan berkebun. Sehingga target dalam senam pagi ini ditunjukkan kepada anak-anak desa Wargajaya. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp200.000,untuk penyewaan sound sistem dan perkelompok dikenakan biaya Rp100.000,Wargajaya, 31 Juli 2016
Nur Fazriah
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |233
RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
2.
URAIAN KEGIATAN
TARGET
Kegiatan Individu Mengajar TPA (Taman Pendidikan Al quran), berupa pembelajaran mengenai cara membaca al quran dengan baik dan benar. Alasan Mengaji al-Quran dengan tajwid merupakan sebuah keharusan yg dimiiki oleh setiap muslim tak terkecuali yang muda dan terlebih lagi yang tua.karena membaca alquran dengan benar ini mengantarkan pembacanya memahami lebih dalam makna dan kandungan pesan quran yg dibaca sehinga quran menjadi cerminan dalam tindakan dan muamalah bermasyarakat,bernegara dan berbangsa terutama pembangun karakster spritual individu sehingga quran yg dibaca bernilai pahala juga menjadi pendoman umat muslim untuk berperilaku. Waktu Kegiatan Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan kurang lebih selama 4 pekan dimana setiap pekan dikususkan 1 hari tepatnya dihari Jum’at sore.kegiatan ini berlangsung selama 2 jam dimulai dari jam 16.00 s/d 18.00 wib. Perkiraan Biaya Dalam agenda ini tidak memiliki atau mengeluarkan biaya karena kami ikut dalam madrasah atau TPA di sekitar desa. Kegiatan Individu Mengajar siswa – siswi SD (Sekolah Dasar) mengenai Mata Pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Alasan
Sudah barang tentu target saya adalah kepada seluruh santri atau anak didik dalam TPA tersebut dalam hal ini warga Desa Wargajaya.
234| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Target siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 6. Diharapkan siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 6 dapat memiliki cakrawala ilmu sosial
3.
Alasan saya ingin mengajarkan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar karena Selain saya merupakan Mahasiswa FISIP yang pada akhirnya memiliki gelar Sarjana Sosial yang memang sudah barang tentu memahami materimateri yang ada kaitannya mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial. Selain karena latar belakang pendidikan saya yang sosial alasan lain mengapa saya memilih menjadi tenaga pendidik untuk IPS, karena saya ingin generasi muda pada umumnya lebih melek akan kondisi sosial Indonesia pada umumnya baik dalam ranah sosial, ekonomi, politik atau pemerintahan, yang pada akhirnya berdampak pada rasa cinta tanah air Indonesia.mereka dalam belajar mengaji. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan pendidikan penyampaian materi IPS, akan dilakukan dalam sepekan 2 kali pertemuan yang mana total pertemuan keseluruhan adalah 8 kali pertemuan. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya kegiatan untuk memberikan materi dan bahan ajar adalah Gratis alias tidak ada biaya. Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok
yang luas yang berdampak pada rasa akan kepedulian sosial yang tinggi.
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |235
4.
Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerja bakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan lingkungan di Desa Wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerja bakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerjabakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga Desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat
236| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
yang ingin dicapai dengan diadakannya kerja bakti kebersihan ini adalah agar warga dari setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga Desa Wargajaya. Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya.
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa Warga Jaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Pembukaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kelompok kami serta memohon izin untuk melaksanakan
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |237
kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan kedepan. Susunan acara pembukaan kuliah kerja nyata diisi dengan beberapa tahapan yaitu pembacaan ayat al-Qur’an, sambutan ketua KKN 037 Ahmad Ridho Baiquny, sambutan dosen pembimbing yang diwakili oleh Bapak Ambran Hartono, sambutan kepala desa oleh bapak Eman, peresmiaan dimualainya kegiatan KKN dan acara ditutup dengan pembacaan do’a serta foto bersama. Dalam sambutan dari dosen pembimbing yang disampaikan oleh Bapak Ambran Hartono kami peserta KKN yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala Desa Wargajaya serta masyarakatnya yang telah menerima dan memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini selama 1 bulan. Bapak Eman selaku kepala desa memberikan izin kepada kami untuk memlakukan kegiatan KKN ini dan menghimbau agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di Desa Wargajaya. Pelaksanaan pembukaan KKN ini berlangsung selama 1 hari di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000,- untuk keperluan konsumsi. Wargajaya, 31 Juli 2016 M. Ahsanu Amala
238| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
2.
URAIAN KEGIATAN
TARGET
Kegiatan Individu Partisipasi KBM di TPA (Taman Pendidikan Al quran ). Alasan Mengaji al-Quran dengan tajwid merupakan sebuah keharusan yg dimiiki oleh setiap muslim tak terkecuali yg muda dan terlebih lagi yg tua.karna membaca al-Quran dengan benar ini mengantarkan pembacanya memahami lebih dalam makna dan kandungan pesan quran yang dibaca sehinga quran menjadi cerminan dalam tindakan dan muamalah bermasyarakat,bernegara dan berbangsa terutama pembangun karakster spritual individu sehingga quran yg dibaca bernilai pahala juga menjadi dustur pendoman. Waktu Kegiatan Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan kurang lebih selama 4 pekan dimana setiap pekan dikususkan 1 hari tepatnya dihari Jum’at sore.kegiatan ini berlangsung selama 2 jam dimulai dari jam 16.00 s/d 18.00 wib. Perkiraan Biaya Tidak ada biaya yang dikeluarkan pada program ini karna sifatnya pembangunan non fisik. Kegiatan Individu Kegiatan Individu Partisipasi KBM bidang pelajaran Bahasa Inggris. Alasan Alasan saya ingin berpartisipasi pada bidang bahasa inggris ini adalah sebagai wujud sharing ilmu dan dedikasi dalam dunia
Target anak anak TPA di Wargajaya khususnya di 3 dusun cigawok atas,cigawok lebak,dan babakan. Diharapkan anak anak TPA di 3 dusun tersebut dapat mengetahui dasar-dasar membaca quran dengan baik.
Target siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 46. Diharapkan siswasiswi Sekolah Dasar kelas 6 dapat mengetahui kosakata bahasa arab dengan bahan ajar yang telah diberikan.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |239
3.
pendidikan,sehingga ilmu yang telah kami peroleh di bangku perkuliahan dan dari pengalaman kami mengajar bidang ini diharapkan dapat bermanfaat tidak hanya bagi diri pribadi namun juga dirasakan oleh sesama. Waktu,Tempat Kegiatan: Senin, Kamis & Sabtu SD Ciangger 03 Biaya Kegiatan Tidak ada biaya yang kami keluarkan dalam program ini karena sifatnya program non-fisik. Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerjabakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan lingkungan di desa wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerjabakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya
240| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan yang ingin dicapai dengan diadakannya kerjabakti kebersihan ini adalah agar warga dari setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
4.
Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerjabakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama peserta KKN bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |241
makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya. Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa Warga Jaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Pembukaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kelompok kami serta memohon izin untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan kedepan. Susunan acara pembukaan kuliah kerja nyata diisi dengan beberapa tahapan yaitu pembacaan ayat al-Qur’an, sambutan ketua KKN 037 Ahmad Ridho Baiquny, sambutan dosen pembimbing yang diwakili oleh Bapak Ambran Hartono, sambutan kepala desa oleh bapak Eman, peresmiaan dimualainya kegiatan KKN dan acara ditutup dengan pembacaan do’a serta foto bersama. Dalam sambutan dari dosen pembimbing yang disampaikan oleh Bapak Ambran Hartono kami peserta KKN yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala Desa Wargajaya serta masyarakatnya yang telah menerima dan memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini selama 1 bulan. Bapak Eman selaku kepala desa memberikan
242| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
2.
izin kepada kami untuk memlakukan kegiatan KKN ini dan menghimbau agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di Desa Wargajaya. Pelaksanaan pembukaan KKN ini berlangsung selama 1 hari di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000,- untuk keperluan konsumsi. Silaturahmi dan Sosialisasi ke Dusun Mendapatkan informasi Cigaok dan Dusun Babakan Desa War- mengenai permasalahangajaya. permasalahan dan keluhan dari setiap Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan silatrahmi dan dusun. sosialisasi ke dusun di desa Warga Jaya bertujuan untuk memperkenalkan adanya Warga Dusun Cigaok kegiatan KKN yang akan dilaksanakan dan Babakan mengeselama 1 bulan ke depan dan untuk tahui program KKN mengetahui permasalahan-permasalahan Lentera 037. yang lebih terperinci di dusun tersebut. Adapun dusun-dusun yang dikunjungi berjumlah tiga dusun dari total enam dusun, yaitu Cigaok, Babakan dan Cijapuh. Kami peserta KKN kelompok 037 melaksanakan silaturahmi dan sosialisasi ke dusun-dusun garapan secara bersama. Dalam kegiatan silaturrahmi dan sosialisasi ini lebih ditekankan untuk menanyakan permasalahan – permasalahan atau kekurangankekurangan di bidang pendidikan. Sehingga kami dapat memberikan sedikit bantuan tenaga ajar di setiap dusun tersebut. Selain di bidang pendidikan kami juga menekankan kekurangan-
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |243
3.
kekurangan yang diperlukan di penerangan dan masjid-masjid sehingga kami dapat membantu berupa barang yang jumlahnya tidak besar akan tetapi bermanfaat untuk jamaah masjid tersebut. Dan juga kami dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dimulai dari jam 13.00 siang sampai jam 16.00 sore. Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini. Adanya tempat untuk Tata Kelola Perpustakaan (TKP) anak-anak membaca Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan menata dan yang layak. membersihkan taman baca ini bertujuan untuk membangun kembali taman baca yang telah lama tidak difungsikan sehingga anak-anak dapat menggunakan kembali bangunan taman baca sebagai tempat membaca buku-buku ilmiah dan taman bermain. Pelaksanaan TKP taman baca ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 di mana kegiatan ini akan terus berlanjut dilaksanakan setiap hari sabtu pagi sampai terealisasinya taman baca untuk anak-anak. Dalam renovasi taman baca ini dimulai dari pembersihan lingkunagan taman yang sudah banyak sampah berserakan, rumput yang lebat dan ruangan yang kotor karena sudah lama tidak terpakai. Kegiatan renovasi taman baca ini merupakan program bersama kelompok KKN 036 dan 037, kami saling bekerjasama untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali taman baca ini. Tidak adanya biaya yang
244| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
4.
5.
dikeluarkan untuk kegiatan ini karena alat-alat kebersihan sudah ada di desa tersebut. Senam Sehat Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan senam sehat bersama warga desa Wargajaya bertujuan untuk mengajak warga sekitar aktif dalam berolahraga dan untuk menjalin kedekatan atau silaturrahmi peserta KKN dengan warga. Pelaksanaan kegiatan senam sehat ini dilakukan setiap hari minggu jam 07.00 pagi. Kegiatan senam pagi ini diikuti oleh semua umur baik bapak-bapak, ibu-ibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam sehat ini dipimpin oleh teman kami yaitu saudari annisa fairuz dan munjiah yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Akan tetapi masih banyak warga yang belum bisa ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan senam sehat bersama ini karena masyarakat sekitar masih banyak yang berangkat kerja untuk bertani dan berkebun. Sehingga target dalam senam pagi ini ditunjukkan kepada anak-anak desa Wargajaya. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp200.000,untuk penyewaan sound sistem dan perkelompok dikenakan biaya Rp100.000,Mengajar Taman Pendidikan alQur’an (TPA). Deskripsi Kegiatan: Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan di tiga titik, yaitu Dusun Babakan, Cigaok
Adanya rasa saling mengajak kepada seluruh lapisan waga desa untuk aktif berolahraga.
Anak-anak TPA dapat lebih memahami alQur’an beserta ilmu tajwidnya dan menambah hafalan Juz
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |245
Tonggoh dan Cigaok Lebak. Dalam Amma. pelaksanaan mengajar TPA ini partisipasi anak-anak sangat besar dan antusiasmenya tinggi. Kegiatan ini merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai ppukul 16.00 – 17.30 WIB. Dari sepuluh orang pelaksana KKN, kami membagi kegiatan mengajar TPA ini menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 orang. Wargajaya, 31 Juli 2016 Fauzan Romadhian Khairi RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
URAIAN KEGIATAN
Kegiatan Individu Partisipasi KBM di TPA (Taman Pendidikan Al quran ). Alasan Mengaji al-Quran dengan tajwid merupakan sebuah keharusan yg dimiiki oleh setiap muslim tak terkecuali yg muda dan terlebih lagi yg tua.karna membaca al-Quran dengan benar ini mengantarkan pembacanya memahami lebih dalam makna dan kandungan pesan quran yang dibaca sehinga quran menjadi cerminan dalam tindakan dan muamalah bermasyarakat,bernegara dan berbangsa terutama pembangun karakster spritual individu sehingga quran yg dibaca bernilai pahala juga menjadi dustur pendoman. Waktu Kegiatan Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan kurang lebih selama 4 pekan dimana setiap pekan dikususkan 1 hari tepatnya dihari Jum’at
246| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
TARGET Target anak anak TPA di Wargajaya khususnya di 3 dusun cigawok atas,cigawok lebak,dan babakan. Diharapkan anak anak TPA di 3 dusun tersebut dapat mengetahui dasar-dasar membaca quran dengan baik.
2.
3.
sore.kegiatan ini berlangsung selama 2 jam dimulai dari jam 16.00 s/d 18.00 wib. Perkiraan Biaya Tidak ada biaya yang dikeluarkan pada program ini karna sifatnya pembangunan non fisik. Kegiatan Individu Kegiatan Individu Partisipasi KBM bidang pelajaran Bahasa Inggris. Alasan Alasan saya ingin berpartisipasi pada bidang bahasa inggris ini adalah sebagai wujud sharing ilmu dan dedikasi dalam dunia pendidikan,sehingga ilmu yang telah kami peroleh di bangku perkuliahan dan dari pengalaman kami mengajar bidang ini diharapkan dapat bermanfaat tidak hanya bagi diri pribadi namun juga dirasakan oleh sesama. Waktu,Tempat Kegiatan: Senin, Kamis & Sabtu SD Ciangger 03 Biaya Kegiatan Tidak ada biaya yang kami keluarkan dalam program ini karena sifatnya program non-fisik. Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerjabakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat
Target siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 46. Diharapkan siswasiswi Sekolah Dasar kelas 6 dapat mengetahui kosakata bahasa arab dengan bahan ajar yang telah diberikan.
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan yang ingin dicapai dengan diadakannya kerjabakti kebersihan ini adalah agar warga dari
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |247
4.
masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan lingkungan di desa wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerjabakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerjabakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama peserta KKN bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin
248| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya.
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa Warga Jaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Pembukaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kelompok kami serta memohon izin untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan kedepan. Susunan acara pembukaan kuliah kerja nyata diisi dengan beberapa tahapan yaitu pembacaan ayat al-Qur’an, sambutan ketua
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |249
2.
KKN 037 Ahmad Ridho Baiquny, sambutan dosen pembimbing yang diwakili oleh Bapak Ambran Hartono, sambutan kepala desa oleh bapak Eman, peresmiaan dimualainya kegiatan KKN dan acara ditutup dengan pembacaan do’a serta foto bersama. Dalam sambutan dari dosen pembimbing yang disampaikan oleh Bapak Ambran Hartono kami peserta KKN yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala Desa Wargajaya serta masyarakatnya yang telah menerima dan memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini selama 1 bulan. Bapak Eman selaku kepala desa memberikan izin kepada kami untuk memlakukan kegiatan KKN ini dan menghimbau agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di Desa Wargajaya. Pelaksanaan pembukaan KKN ini berlangsung selama 1 hari di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000,- untuk keperluan konsumsi. Silaturahmi dan Sosialisasi ke Dusun Mendapatkan informasi Cigaok dan Dusun Babakan Desa War- mengenai permasalahangajaya. permasalahan dan keluhan dari setiap Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan silatrahmi dan dusun. sosialisasi ke dusun di desa Warga Jaya bertujuan untuk memperkenalkan adanya Warga Dusun Cigaok kegiatan KKN yang akan dilaksanakan dan Babakan mengeselama 1 bulan ke depan dan untuk tahui program KKN mengetahui permasalahan-permasalahan Lentera 037. yang lebih terperinci di dusun tersebut.
250| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
3.
Adapun dusun-dusun yang dikunjungi berjumlah tiga dusun dari total enam dusun, yaitu Cigaok, Babakan dan Cijapuh. Kami peserta KKN kelompok 037 melaksanakan silaturahmi dan sosialisasi ke dusun-dusun garapan secara bersama. Dalam kegiatan silaturrahmi dan sosialisasi ini lebih ditekankan untuk menanyakan permasalahan – permasalahan atau kekurangankekurangan di bidang pendidikan. Sehingga kami dapat memberikan sedikit bantuan tenaga ajar di setiap dusun tersebut. Selain di bidang pendidikan kami juga menekankan kekurangankekurangan yang diperlukan di penerangan dan masjid-masjid sehingga kami dapat membantu berupa barang yang jumlahnya tidak besar akan tetapi bermanfaat untuk jamaah masjid tersebut. Dan juga kami dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dimulai dari jam 13.00 siang sampai jam 16.00 sore. Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini. Adanya tempat untuk Tata Kelola Perpustakaan (TKP) anak-anak membaca Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan menata dan yang layak. membersihkan taman baca ini bertujuan untuk membangun kembali taman baca yang telah lama tidak difungsikan sehingga anak-anak dapat menggunakan kembali bangunan taman baca sebagai tempat membaca buku-buku ilmiah dan taman bermain. Pelaksanaan TKP taman
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |251
4.
baca ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 di mana kegiatan ini akan terus berlanjut dilaksanakan setiap hari sabtu pagi sampai terealisasinya taman baca untuk anak-anak. Dalam renovasi taman baca ini dimulai dari pembersihan lingkunagan taman yang sudah banyak sampah berserakan, rumput yang lebat dan ruangan yang kotor karena sudah lama tidak terpakai. Kegiatan renovasi taman baca ini merupakan program bersama kelompok KKN 036 dan 037, kami saling bekerjasama untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali taman baca ini. Tidak adanya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini karena alat-alat kebersihan sudah ada di desa tersebut. Senam Sehat Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan senam sehat bersama warga desa Wargajaya bertujuan untuk mengajak warga sekitar aktif dalam berolahraga dan untuk menjalin kedekatan atau silaturrahmi peserta KKN dengan warga. Pelaksanaan kegiatan senam sehat ini dilakukan setiap hari minggu jam 07.00 pagi. Kegiatan senam pagi ini diikuti oleh semua umur baik bapak-bapak, ibu-ibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam sehat ini dipimpin oleh teman kami yaitu saudari annisa fairuz dan munjiah yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Akan tetapi masih banyak warga yang belum bisa ikut berpartisipasi mengikuti
252| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Adanya rasa saling mengajak kepada seluruh lapisan waga desa untuk aktif berolahraga.
5.
kegiatan senam sehat bersama ini karena masyarakat sekitar masih banyak yang berangkat kerja untuk bertani dan berkebun. Sehingga target dalam senam pagi ini ditunjukkan kepada anak-anak desa Wargajaya. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp200.000,untuk penyewaan sound sistem dan perkelompok dikenakan biaya Rp100.000,Mengajar Taman Pendidikan alQur’an (TPA). Deskripsi Kegiatan: Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan di tiga titik, yaitu Dusun Babakan, Cigaok Tonggoh dan Cigaok Lebak. Dalam pelaksanaan mengajar TPA ini partisipasi anak-anak sangat besar dan antusiasmenya tinggi. Kegiatan ini merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai ppukul 16.00 – 17.30 WIB. Dari sepuluh orang pelaksana KKN, kami membagi kegiatan mengajar TPA ini menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 orang.
Anak-anak TPA dapat lebih memahami alQur’an beserta ilmu tajwidnya dan menambah hafalan Juz Amma.
Wargajaya, 31 Juli 2016 Iqbal Sahid Umar RENCANA KEGIATAN SELAMA KKN-PpMM NO. 1.
URAIAN KEGIATAN
TARGET
Kegiatan Individu Mengajar siswa – siswi SD (Sekolah Dasar). (Ekstrakulikuler: Pramuka) Alasan Karena saya merasa masih
Targetnya, siswasiswi Sekolah Dasar kelas 4 dan 5. Diharapkan siswasiswi dapat lebih minat dalam
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |253
2.
3.
memiliki kemampuan dalam bidang Pramuka. Awalnya saya diminta sama teman sekelompok saya yang memang ahli dalam bidang Pramuka untuk menjadi “rekan” pelatih pada kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. Waktu dan Tempat Kegiatan Pukul : 10:30 Tempat : SDN Ciangger 03 Hari : Kamis Biaya Kegiatan : Tidak ada Mengajar TPA Alasan Untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan semangat pada anak dalam mempelajari ilmu Agama, juga membantu guru-guru TPA dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya. Waktu dan tempat Kegiatan Hari : Jum’at Pukul : 16.00-17.30 Tempat : Masjid Biaya Kegiatan Tidak ada Kegiatan Kelompok Melaksanakan Kerja Bakti kebersihan lingkungan kepada seluruh peserta KKN bersama warga Dusun Cigaok Desa Wargajaya Alasan Diadakannya kerjabakti untuk seluruh warga desa Wargajaya karena melihat masih banyaknya warga yang kurang antusias terhadap kebersihan
254| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
mengikuti Pramuka.
kegiatan
Traget Anak-anak desa Dusun Cigaok dan Babakan, Diharpakan anak-anak lebih giat dalam mempelajari agama Islam.
Target kerja bakti kebersihan adalah warga dari setiap dusun di desa Wargajaya. Harapan yang ingin dicapai dengan diadakannya kerjabakti kebersihan ini adalah agar warga dari setiap dusun memiliki kesadaran yang tinggi
4.
lingkungan di desa wargajaya sehingga diadakanya program kerja kelompok untuk kerjabakti bersama dimana peserta KKN mengajak warga dari setiap dusun untuk berpartisipasi mealaksanakan kebersihan bersama. Selain kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan, diadakanya program kerjabakti bersama ini memiliki tujuan agar peserta KKN mampu bekerjasama dan besosialisasi yang baik dengan warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan kerjabakti bersama ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan yaitu setiap hari minggu pagi di dusun masing-masing. Biaya Kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kerjabakti bersama ini adalah Rp. 400.000 untuk membeli alat-alat kebersihan. Kegiatan Kelompok Pengajian mingguan bersama peserta KKN bersama warga desa Wargajaya Alasan Diadakannya kegiatan pengajian mingguan peserta KKN dengan warga desa Wargajaya karena pengajian merupakan kegiatan yang sangat diminati di desa wargajaya, maka dari itu diadakannya kegiatan pengajian mingguan agar peserta KKN bersama warga desa Wargajaya dapat menjalin silaturrahmi yang erat dan mendapatkan ilmu pengetahuan agama
untuk membersihkan lingkungan di sekitarnya.
Targetnya, warga dari setiap dusun di Desa Wargajaya mendapatkan pesan keagamaan setiap minggunya.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |255
serta peserta KKN dapat salaing berdiskusi bersma dan menjalin kebersamaan dengan warga desa Wargajaya Waktu Kegiatan Pelaksanaan kegiatan mengaji ini dilakukan sebanyak 4x dalam 1 bulan di mana pengajian dilakukan secara bergilir di dusun masing-masing. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan mengaji ini adalah Rp. 400.000 dalam 1 x pengajian yaitu untuk membantu memberikan konsumsi makanan serta kenang-kenangan dari peserta KKN. IMPLEMENTASI KEGIATAN MINGGU PERTAMA NO. 1.
URAIAN KEGIATAN Pembukaan Kuliah Kerja Nyata kelompok 036 dan 037 bersama kepala desa dan tokoh masyarakat di kantor Desa Wargajaya. Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan pembukaan Kuliah Kerja Nyata bersama kepala desa dan tokoh masyarakat desa Warga Jaya dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016. Pembukaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kelompok kami serta memohon izin untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 1 bulan kedepan. Susunan acara pembukaan kuliah kerja nyata diisi dengan beberapa tahapan yaitu pembacaan ayat al-Qur’an, sambutan ketua KKN 037 Ahmad Ridho Baiquny, sambutan dosen pembimbing yang diwakili oleh Bapak
256| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
HASIL LANGSUNG Peserta KKN mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Wargajaya.
2.
Ambran Hartono, sambutan kepala desa oleh bapak Eman, peresmiaan dimualainya kegiatan KKN dan acara ditutup dengan pembacaan do’a serta foto bersama. Dalam sambutan dari dosen pembimbing yang disampaikan oleh Bapak Ambran Hartono kami peserta KKN yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala Desa Wargajaya serta masyarakatnya yang telah menerima dan memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini selama 1 bulan. Bapak Eman selaku kepala desa memberikan izin kepada kami untuk memlakukan kegiatan KKN ini dan menghimbau agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di Desa Wargajaya. Pelaksanaan pembukaan KKN ini berlangsung selama 1 hari di mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pelaksanaan acara pembukaan KKN di Desa Wargajaya kurang lebih Rp. 200.000,- untuk keperluan konsumsi. Silaturahmi dan Sosialisasi ke Dusun Mendapatkan informasi Cigaok dan Dusun Babakan Desa War- mengenai permasalahangajaya. permasalahan dan keluhan dari setiap Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan silatrahmi dan dusun. sosialisasi ke dusun di desa Warga Jaya bertujuan untuk memperkenalkan adanya Warga Dusun Cigaok kegiatan KKN yang akan dilaksanakan dan Babakan mengeselama 1 bulan ke depan dan untuk tahui program KKN mengetahui permasalahan-permasalahan Lentera 037. yang lebih terperinci di dusun tersebut. Adapun dusun-dusun yang dikunjungi berjumlah tiga dusun dari total enam Wargajaya dalam Pancaran Lentera |257
3.
dusun, yaitu Cigaok, Babakan dan Cijapuh. Kami peserta KKN kelompok 037 melaksanakan silaturahmi dan sosialisasi ke dusun-dusun garapan secara bersama. Dalam kegiatan silaturrahmi dan sosialisasi ini lebih ditekankan untuk menanyakan permasalahan – permasalahan atau kekurangankekurangan di bidang pendidikan. Sehingga kami dapat memberikan sedikit bantuan tenaga ajar di setiap dusun tersebut. Selain di bidang pendidikan kami juga menekankan kekurangankekurangan yang diperlukan di penerangan dan masjid-masjid sehingga kami dapat membantu berupa barang yang jumlahnya tidak besar akan tetapi bermanfaat untuk jamaah masjid tersebut. Dan juga kami dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dimulai dari jam 13.00 siang sampai jam 16.00 sore. Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini. Adanya tempat untuk Tata Kelola Perpustakaan (TKP) anak-anak membaca Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan menata dan yang layak. membersihkan taman baca ini bertujuan untuk membangun kembali taman baca yang telah lama tidak difungsikan sehingga anak-anak dapat menggunakan kembali bangunan taman baca sebagai tempat membaca buku-buku ilmiah dan taman bermain. Pelaksanaan TKP taman baca ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 di mana kegiatan ini akan terus
258| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
4.
berlanjut dilaksanakan setiap hari sabtu pagi sampai terealisasinya taman baca untuk anak-anak. Dalam renovasi taman baca ini dimulai dari pembersihan lingkunagan taman yang sudah banyak sampah berserakan, rumput yang lebat dan ruangan yang kotor karena sudah lama tidak terpakai. Kegiatan renovasi taman baca ini merupakan program bersama kelompok KKN 036 dan 037, kami saling bekerjasama untuk merenovasi dan mengaktifkan kembali taman baca ini. Tidak adanya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini karena alat-alat kebersihan sudah ada di desa tersebut. Senam Sehat Deskripsi Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan senam sehat bersama warga desa Wargajaya bertujuan untuk mengajak warga sekitar aktif dalam berolahraga dan untuk menjalin kedekatan atau silaturrahmi peserta KKN dengan warga. Pelaksanaan kegiatan senam sehat ini dilakukan setiap hari minggu jam 07.00 pagi. Kegiatan senam pagi ini diikuti oleh semua umur baik bapak-bapak, ibu-ibu ataupun anak-anak. Dalam pelaksanaan senam sehat ini dipimpin oleh teman kami yaitu saudari annisa fairuz dan munjiah yang diikuti oleh peserta KKN dan anak-anak. Akan tetapi masih banyak warga yang belum bisa ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan senam sehat bersama ini karena masyarakat sekitar masih banyak yang
Adanya rasa saling mengajak kepada seluruh lapisan waga desa untuk aktif berolahraga.
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |259
5.
berangkat kerja untuk bertani dan berkebun. Sehingga target dalam senam pagi ini ditunjukkan kepada anak-anak desa Wargajaya. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp200.000,untuk penyewaan sound sistem dan perkelompok dikenakan biaya Rp100.000,Mengajar Taman Pendidikan alQur’an (TPA). Deskripsi Kegiatan: Kegiatan mengajar TPA ini dilaksanakan di tiga titik, yaitu Dusun Babakan, Cigaok Tonggoh dan Cigaok Lebak. Dalam pelaksanaan mengajar TPA ini partisipasi anak-anak sangat besar dan antusiasmenya tinggi. Kegiatan ini merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai ppukul 16.00 – 17.30 WIB. Dari sepuluh orang pelaksana KKN, kami membagi kegiatan mengajar TPA ini menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 orang.
Anak-anak TPA dapat lebih memahami alQur’an beserta ilmu tajwidnya dan menambah hafalan Juz Amma.
Wargajaya, 31 Juli 2016
Rahmat Ivan Shabriansyah
260| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
2. SURAT-SURAT
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |261
262| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |263
264| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |265
266| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |267
3. FOTO DOKUMENTASI
Sambutan Ketua Kelompok Lentera 037 dalam Acara Pembukaan KKN-PpMM di Kantor Desa Wargajaya
Kepala Camat Cigudeg, Bpk. Acep Sajidin dalam Pembukaan KKN di Kecamatan Cigudeg
Keceriaan Siswa-Siswi Kelas IV SDN Ciangger 03
Beberapa Siswa SDN Ciangger 01 Saat Persiapan
Usai Belajar
Lomba Gerak Jalan di Kecamatan Cigudeg
Penyerahan Santunan di Masjid Nurul Falah Dusun Cigaok
Penyerahan Kenang-kenangan untuk Kantor Desa Wargajaya
268| Wargajaya dalam Pancaran Lentera
Penyerahan Kenang-kenangan untuk SDN Ciangger 03
Foto Bersama Haji Mad Rais (Saudagar Wargajaya) Pemilik Home Stay
Silaturrahmi Sekaligus Sosialisasi Program KKN ke Kepala Dusun Babakan
Penyerahan Kenang-kenangan untuk SDN Ciangger 01
Bersama Anak-anak Desa Wargajaya Setelah Acara Perpisahan KKN
Anggota KKN Lentera Saat Bersilaturrahmi ke Rumah Ustadz Yudi
Wargajaya dalam Pancaran Lentera |269
Persembahan dari Adik-adik Desa Wargajaya dalam Acara Perpisahan KKN
Makan Bersama Kelompok 036 dan Warga Desa Wargajaya di Posko KKN 270| Wargajaya dalam Pancaran Lentera