Palestina
Pekan Edisi : 097 Senin, 17 Juli 2017
Memakmurkan Masjid
Bentrokan Terjadi di Daam Masjid Al-Aqsha, 3 Pemuda Palestina Gugur
source: http://syamorganizer.com
Mimbar Aqsha
Reaksi Heroik Terhadap Penistaan Al-Aqsha Pada hari Jum’at pagi lalu (14/7/2017), tiga pemuda Palestina gugur dan dua polisi Israel tewas dalam bentrokan bersenjata yang terjadi di komplek masjid Al-Aqsha, tepatnya di wilayah Asbat Gate. Bentrokan terjadi diawali dengan penyerangan yang dilakukan ketiga pemuda Palestina tersebut. Usai aksi, tentara Israel segera menutup pintu-pintu Masjid, melakukan pengamanan ketat dan pelarangan memasuki Masjid. Aksi penyerangan ketiga pemuda tersebut dilakukan saat semakin meningkatnya eskalasi penistaan Israel terhadap Al-Aqsha. Israel memanfaatkan momentum di tengah sibuknya Negara-negara Arab dan Islam dalam menghadapi krisis internal masing-masing, tak terkecuali konstelasi politik Qatar sebagai Negara support utama bagi Palestina yang belakangan sempat goncang karena embargo dari beberapa Negara Teluk dan Mesir. Ancaman dan penistaan Israel terhadap Masjid AlAqsha telah dijalankan sejak tanggal 6 Juni 1967, tepat sehari setelah penjajahan Israel terhadap Al-Quds Timur. Penistaan dalam beragam bentuknya masih berlanjut hingga saat ini, baik yang menargetkan bangunan fisik Masjid maupun para jama’ah yang memakmurkannya. Berlangsung selama 50 tahun, Israel melakukan penyerbuan terhadap Masjid Al-Aqsha, penggalian terowongan di bawah dan sekitar lokasi Masjid, pembakaran sebagian lokasi Masjid, proyek pembagian otoritas kekuasaan atas Masjid (dari sisi waktu maupun lokasi teritori), penganiayaan terhadap Muslimin yang memakurkan Masjid, dan berbagai bentuk penistaan lainnya. Latar sejarah terkait Al-Aqsha dan Palestina bisa membentuk persepsi dasar dalam melihat aksi yang dilakukan tiga pemuda Palestina di atas, sebagai bentuk reaksi terhadap akumulasi beragam bentuk penjajahan dan penistaan yang dilakukan Israel. Di tengah ketidakberdayaan sebagian besar masyarakat Dunia untuk menumpas penjajahan, warga Palestina
Penanggung Jawab: Saiful Bahri (Ketua ASPAC for Palestine). Pemimpin Umum: Ahmad Yani. Pemimpin Redaksi: Muhammad Syarief. Keuangan: Maulany H. Redaksi: Wadil Muqoddasi Tuwa, Salman Alfarisi, Dina Fitria, Eisha Haneyya. Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy. Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121 atas nama ASPAC FOR PALESTINE.
melakukan beragam aksi heroik dalam memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka. Memahami latar sejarah dan duduk permasalahan di Palestina merupakan hal penting untuk membentuk framing dan persepsi dalam masalah dan dinamika konflik selanjutnya. Tanpa dasar tersebut, seseorang mudah terpengaruh framing tertentu dari wawasan dan informasi yang disuguhkan sebagian media, termasuk dalam melihat beragam aksi perlawanan Palestina terhadap Israel. Kemudian, terkait aksi heroik pada Jum’at pagi, 15/7/2017, bila dilihat dari sisi pengaruhnya, maka aksi itu semakin pantas disebut aksi heroik. Ilyas Karim, koresponden Al-Jazeera di Al-Quds menyampaikan, bagi Israel, cara penyerangan yang dilakukan ketiga pemuda Palestina itu lebih membahayakan dari cari lain yang selama ini dijalankan. Metode perlawanan kali ini menggunakan senjata api, berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya yang menggunakan cara dan alat yang lebih sederhana, seperti penikaman dan lainnya. Setidaknya ada beberapa temuan yang bisa diungkap sebagai pengaruh dari aksi heroik tersebut, diantaranya: pertama, dengan adanya aksi tersebut, bisa diukur kualitas pertahanan dan keamanan Israel di Masjid AlAqsha. Sekaligus mengisyaratkan inovasi metode dan cara para pemuda Palestina dalam menjalankan aksi heroic mereka. Di tengah ketatnya penjagaan tentara dan polisi Israel, ketiga pemuda tersebut mampu ‘lolos’ dan berhasil melakukan rencana aksinya. Kedua, aksi tersebut menjadi ancaman yang menakutkan bagi warga Israel, tak terkecuali kalangan tokoh dan pejabat yang notabene melakukan kunjungan atau penyerbuan ke Masjid Al-Aqsha. Ancaman itu bisa menjadi momok bagi Yahudi dan Israel, dan selanjutnya dapat meminimalisir aksi penistaan terhadap Al-Aqsha. Ketiga, menghadirkan inspirasi dan semangat perjuangan bagi para pemuda Palestina yang lain. (Ahmad Yani)
Pelita Aqsha Memakmurkan Masjid Selama bulan Ramadan bila kita melihat masjid, hampir dipastikan ada getaran-getaran semangat. Semarak kegiatan ibadah yang luar biasa sangat terlihat. Baik jamaah shalat wajib yang lima waktu. Bahkan shalat tarawih pun jamaah masjid juga penuh, terutama di awal-awal bulan Ramadan. Tak jarang pula shalat tahajud dihadiri oleh banyak orang. Sebagian bahkan sangat menanti saat-saat syahdu mengalir bersama lantunan ayat suci al-Quran. Hanyut bersama indahnya irama, larut di dalam pesan-pesan langit yang terangkai dalam kalam-Nya yang sangat indah dan menggetarkan. Sebagian lagi menghabiskan hari dan malamnya dengan berdiam diri di dalam masjid (i’tikaf). Demikianlah fenomena luar biasa di bulan lalu. Masjid dijadikan sebagai pusat kegiatan dan titik tolak semua inspirasi kebaikan serta pertemuan ide-ide hebat dalam memberikan kontribusi kemanusiaan. Sudah lewat tiga pekan dari berakhirnya bulan Ramadan. Lihatlah masjid-masjid dan mushalla-mushalla. Apakah geliat kegiatannya meredup atau sama atau bahkan meningkat dari bulan Ramadan? Makna inilah yang semestinya dipertahankan dan ditingkatkan secara kontinyu. Karena masjid memiliki peranan yang sangat penting di era awal Islam. Nabi saw melakukan mobilisasi untuk membangun Masjid Nabawi ketika baru tiba di kota Yatsrib (Madinah). Masjid menjadi pusat pelaksanaan ibadah, pusat pembelajaran, pengajaran, majelis ilmu dan dzikir, menjadi tempat menerima tamu, pelantikan duta-duta Rasul saw ke berbagai negeri. Masjid menjadi pusat layanan konsultasi, tempat dan inspirasi ide-ide cemerlang para sahabat. Menjelma menjadi badan strategi dan litbang. Berbagai strategi militer dan perang dirancang di sana. Jika umat Islam saat ini bergeliat dengan pembangunan fisik masjid, maka itu hal yang membanggakan. Namun, jika hanya dimaknai dengan pembangunan fisik saja, hal tersebut akan paradoks dengan misi sebenarnya masjid yang menjadi pusat inspirasi berbagai ide kebaikan. Allah menafikan hal yang diklaim kuffar quraisy dalam memakmurkan Masjidil Haram. Lihatlah statement tersebut, “Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orangorang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.” (QS. At-Taubah: 17) Mereka mengira dengan memberi minum orang-orang yang datang menunaikan haji atau berkunjung ke Masjidil Haram itu sudah cukup dianggap baik dalam memakmurkan masjid? Anggapan yang dinafikan oleh Allah. Karena perbuatan mereka paradoks. Mereka bahkan memerangi kaum muslim untuk melakukan
banyak hal yang diperintahkan Allah. Al-Quran sering membahasakannya dengan “yashudduna an sabilillah” (menghalangi jalan Allah) . Saat ini pun bisa terjadi hal tersebut. Membangun masjid mewah, tapi menindas umat Islam? Membangun masjid megah, tapi melanggar syariat Allah? Membangun masjid berlapis emas, tapi berhati busuk mendendam dan menikam saudara sesama muslim? Berlombalomba dalam bermegah-megahan membangun masjid tapi tidak peka dengan kondisi umat Islam. Maka perbuatan tersebut akan sia-sia. Seharusnya sifat yang harus dipenuhi adalah seperti penuturan Allah berikut, “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orangorang yang diharapkan termasuk golongan orangorang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah: 18) Bahkan seandainya orang sudah memakmurkan masjid tapi ia berdiam diri dalam ketika menyaksikan kezhaliman, maka hal tersebut juga menjadi seperti tak berguna. Lihat pesan Allah, “Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.”(QS. At-Taubah: 19) Maka, saat ada kezhaliman dipertontonkan dan didiamkan kemudian orang yang mengaku telah memakmurkan masjid tapi ia berdiam diri, layaklah hal tersebut? Terlebih jika penistaan dan kezhaliman itu terjadi dipelataran Masjid al-Aqsha. Wahai kaum muslimin yang terus diminta untuk memakmurkan masjid, usirlah berbagai kezhaliman dari dalam masjid dan pelatarannya. Sebelumnya, usirlah sifat egois dan iri dengan saudara dari dalam dada ini. Catatan Keberkahan 60 Jakarta, 15.07.2017 SAIFUL BAHRI
Palestina
Pekan
Berita Utama Bentrokan Terjadi di Dalam Masjid Al-Aqsha, 3 Pemuda Palestina Gugur aspacpalestine.com - Al-Quds. 3 orang Palestina gugur ditembak pasukan penjajah Israel, Jum'at Pagi (13/7/2017). Penembakan tersebut terjadi saat bentrokan bersenjata meletus di dalam komplek masjid Al-Aqsha. Reporter Aljazeera mengatakan bahwa bentrokan di komplek Masjid Al-Aqsha juga mengakibatkan 2
itu, pasukan Israel juga menahan penjaga masjid
orang polisi Israel tewas dan 1 orang kritis.
suci Al-Aqsha di pintu Hittah serta menyita ponsel-
Kejadian ini merupakan bentrokan bersenjata kedua dalam 3 minggu terakhir, yang dilakukan orang Palestina di dalam Masjid Al-Aqsha. Sementara itu, bentrokan bersenjata pertama juga terjadi di dalam Masjid Al-Aqsha. Koresponden Aljazeera di Al-Quds, Ilyas Karim menjelaskan bahwa bentrokan terjadi sekitar pukul 7.15 waktu setempat, di daerah gerbang Al-Asbath. Saat bentrokan terjadi, 3 orang pemuda
Palestina
melancarkan
tembakan
ke
pasukan kepolisian Israel yang berada di gerbang tersebut. 3 pemuda Palestina melukai 3 orang polisi Israel dan 2 diantaranya tewas dan seorang lagi alami luka serius. Para pemuda tersebut masuk ke komplek masjid Al-Aqsa disertai pengejaran yang dilakukan oleh kepolisian Israel di dalam masjid Al-Aqsha. Polisi Israel dan para pemuda mengalami bentrokan di dekat Qubah As-Shahkrah masjid Al-Aqsha. 3 orang pemuda Palestina tersebut gugur tertembak di lokasi dekat Qubah As-Shahkrah. Korespondes
tersebut
menjelaskan
bahwa
perjuangan warga Palestina terhadap pasukan Israel, mulai prinsip yang baru. Cara tersebut lebih membahayakan dari sudut pandang Israel. Setelah peristiwa tersebut, Pasukan Israel melakukan penjagaan keamanan, termasuk kota tua. Israel mengumumkan larangan mendirikan sholat jum'at pada hari ini, Jumat (14/7/2017) di masjid suci AlAqsha. Selain itu, pasukan Israel mengusir semua jamaah dan menutup semua gerbang. Disamping
ponsel mereka. aljazeera.net (13/7/2017)
Al-Quds Ratusan Pemukim Lakukan Ritual Talmud Di Makam-Makam Bersejarah Palestina aspacpalestine.com – Al-Quds. Ratusan pemukim yahudi menyerbu daerah "Kifli Haris", bagian utara kota Salfit (bagian utara Al-Quds terjajah), Senin Malam (11/7/2017) Para pemukim melakukan penyerbuan untuk melakukan ritual Talmud, di makam-makam sejarah. Penyerbuan tersebut mendapat pengawalan yang ketat dari pasukan Israel. Koresponden "qudspress" melansir bahwa sekelompok besar tentara Israel menyerbu kota tersebut, pada akhirakhir malam lalu. Lalu, pasukan Israel mulai menutup jalan-jalan dan menghambat pergerakan orang-orang yang berlalu-lalang di dalamnya. Hal tersebut dilakukan sebelum kedatangan bus-bus dan kendaraan-kendaraan yang membawa ratusan pemukim. Tercatat bahwa para pemukim melakukan ritual Talmud di 3 makam agama di wilayah "Kifli Haris". Para pemukim membubarkan diri pada Selasa (11/7/2017) fajar. Selain itu, chanel 7 di televisi Ibrani mengatakan bahwa pasukan militer menjamin keamanan bagi sekitar ribuan pemukim, yang masuk ke desa untuk melaksanakan ritual Talmud di makam-makam bersejarah. Chanel tersebut menambahkan dalam situs internetnya bahwa pemuda Palestina berusaha menggagalkan penyerbuan itu, dengan melemparkan batu ke arah pasukan Israel. sedangkan Pasukan Israel menembakkan granat kejut untuk membubarkan massa, katanya.
Palestina Para ahli mengatakan bahwa penyerbuan yang ditargetkan terhadap makam bersejarah, untuk tujuan permukiman yang dibungkus dengan isu ideologi, politik dan agama. Israel mengklaim bahwa tempattempat ini telah ada sejak zaman kuno. Hal tersebut menjadi pengawal pengusiran penduduk Palestina. qudspress.com (11/7/2017)
Gaza Krisis Listrik Ancam Keamanan Pangan di Jalur Gaza aspacpalestine.com - Gaza. Persatuan Komite Kerja Pertanian memperingatkan bahaya terhadap lahanlahan pertanian yang diakibatkan krisis pasokan listrik yang berkelanjutan, Ahad (8/7/2017). Komite menjelaskan bahwa krisis yang berkelanjutan disertai dengan gelombang yang sangat panas akan mengancam keamanan pangan di Jalur Gaza. Direktur Jenderal Persatuan Komite Kerja Pertanian, Muhammad Al-Bakri mengatakan bahwa pemutusan pasokan arus listrik yang berkelanjutan ke sektor-sektor pertanian Palestina, di Jalur Gaza, merupakan kerugian yang besar. Hal itu berdampak kepada rusaknya tanaman-tanaman para petani, yang disebabkan para petani tidak dapat mengairi tanaman-tanaman mereka yang mengalami kekeringan. Komite menambahkan "para petani mengalami dampak tersebut". Kondisi ekonomi yang buruk tidak dapat memberikan persediaan bahan bakar untuk mengoperasikan pembangkit listrik. Pengoperasian pembangkit listrik tersebut agar dapat menjalankan sumur yang mengairi tanaman-tanaman mereka. Kondisi-kondisi buruk yang dialami Gaza saat ini, mengancam kerusakan yang lebih lanjut dalam menjaga keseimbangan keamanan pangan di jalur Gaza. Al-Bakri menyatakan bahwa puluhan ribu hektar lahan pertanian sayur-sayuran dan buah-buahan terancam kekeringan, dalam kondisi yang berkelanjutan yang dialami saat ini. Disamping itu situasi tersebut juga mengancam peternakan ayam. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada penentuan jam pengoperasian listrik dan adanya pembatasan operasional listrik. Pengoperasian listrik di Jalur Gaza hanya berkisar 3 jam per hari. Situasi itu menyebabkan air muncul di waktu-waktu yang tidak tepat, serta memaksa para petani mengairi sawah mereka di waktu-waktu yang
Pekan
tidak baik dalam melakukan pengairan. Hal tersebut mengakibatkan kerusakan tanaman pertanian mereka. Al-Bakri menegaskan kembali seruannya terhadap masyarakat internasional akan pentingnya untuk melakukan tindakan dan mengambil langkah-langkah yang proaktif untuk menghindari bencana pangan, yang disebabkan oleh memburuknya serta meningkatnya ketiadaan keamanan pangan, di Jalur Gaza. albaladnews.net (9/7/2017)
Tepi Barat UNESCO Masukkan Kota Al-Khalil dalam Daftar Warisan Dunia aspacpalestine.com – Krakow. Organisasi PBB untuk Pendidikan, Kebudayaan, dan Pengetahuan (UNESCO) mengumumkan bahwa kota tua Khalil di "kawasan terlindungi" sebagai situs "sarat dengan nilai-nilai dunia yang luar biasa". Hal tersebut diambil setelah voting tertutup yang memicu perdebatan Palestina dan Israel yang baru di PBB. Hasil pengambilan suara di UNESCO adalah mayoritas 12 suara mendukung, 3 suara menolak dan 3 suara abstain. Hasil tersebut merupakan hasil voting tentang kota Khalil di Tepi Barat terjajah dimasukkan ke dalam daftar warisan dunia. Israel mengutuk keputusan tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nachshon dalam pernyataannya mengatakan bahwa "organisasi ini tidak relevan dan memalukan". Resolusi UNESCO ini muncul saat pertemuan organisasi yang diadakan saat ini di Krakow, Polandia. Otoritas Palestina mengajukan permintaan terhadap UNESCO terkait pengkategorian Kota Tua Khalil sebagai tempat yang dilindungi di dunia. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi kota tua Khalil dari kebijakan politik permukiman Israel.
Palestina Israel melarang tim dari UNESCO untuk melakukan observasi lapangan di Khalil, saat menjelang pemungutan suara ini. Di tahun 2010, Dewan Pelaksana UNESCO mengadopsi resolusi yang menganggap tempat suci Ibrahimi di Khalil dan masjid Bilal bin Rabah di Bait Lahm sebagai bagian dari wilayah Palestina yang terjajah. Selain itu, UNESCO menolak pencaplokan Israel terhadap kedua tempat tersebut sebagai daftar budaya yahudi. Resolusi tersebut disahkan dengan suara terbanyak yaitu 44 suara, 1 suara menentang dan 12 suara abstain. aljazeera.net (7/7/2017)
Tawanan Tawanan Wanita Penjara "Damon" Alami Penganiayaan aspacpalestina.com – Palestina. Klub Tawanan Palestina mengatakan bahwa administratif penjara "Damon" menyerang para tawanan wanita, Senin (10/7/2017). Penyerangan tersebut dilakukan oleh unit satuan represif polisi. Bentuk penyerangan yang dilakukan adalah pemukulan serta penganiayaan dengan menggunakan tongkat dan gas. Klub tawanan sesuai dengan kunjungannya ke para tawanan wanita Palestina, menjelaskan bahwa direktur penjara adalah salah seorang yang melakukan serangan langsung kepada para tawanan wanita Palestina. Selain itu, mereka dirantai dan tangan mereka diletakkan di belakang punggung para tawanan Palestina. Klub menegaskan bahwa komite dibentuk agar berkoordinasi dengan seluruh penjara-penjara dan akan dipusatkan dipenjara "Aufar" untuk menindaklanjuti permasalahan itu. Di lain pihak, Klub Tawanan akan mengikuti perkembangan permasalahan ini dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. alwatan.com (11/7/2017)
Pengungsi Israel Serang Kamp Pengungsian Al-Dahisyah, Korban Luka Berjatuhan aspacpalestine.com - Bait Lahm. Pasukan Israel melancarkan serbuan ke kamp pengungsian AlDahisyah, Bagian selatan Bait Lahm, Senin (10/7/2017). Dalam penyerbuan tersebut, terjadi bentrokan sengit
Pekan
dengan penangkapan terhadap para pemuda Palestina. Pasukan Israel datang menyerbu dengan menggunakan mobil jenis "Benz", dari segala arah. Mobil tersebut menghancurkan rumah-rumah warga dan mendobrak pintu-pintu rumah, serta menangkap pemuda Haidar 'Izat Abu Diyyah (22 tahun), Yazin Yusuf Mana' (18 tahun) dan Muhammad Yusuf Malham (23 tahun). Ini bentrokan sengit ini terjadi antara pemuda Palestina dengan pasukan Israel. Selama bentrokan berlangsung, pasukan Israel menembakkan peluru karet dan gas air mata ke rumah-rumah penduduk. Sementara itu, pemuda Palestina melemparkan bom molotov dan batu. Dilaporkan, 5 orang pemuda terluka akibat peluru karet yang ditembakkan oleh Israel. refugeesps.net (10/7/2017)
Entitas Zionis Israel Kurangi Bantuan Keuangan Untuk UNESCO aspacpalestine.com - Palestina. Israel mengumumkan pengurangan jutaan dolar dalam bantuan anggaran belanja, organisasi PBB untuk Pendidikan, Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO). Langkah tersebut diambil sebagai bentuk penolakan Israel terkait anggapan bahwa Kota Tua di Khalil adalah situs milik Palestina dan pencatuman Khalil ke dalam daftar warisan dunia. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu mengatakan bahwa jumlah ini akan digunakan untuk pendanaan museum yahudi serta permukiman yang lain di kota Khalil. Keputusan tersebut sebagai pembalasan terhadap resolusi UNESCO yang memasukkan kota tua di Khalil, sebagai situs milik Palestina yang masuk ke dalam daftar warisan dunia. Selama pertemuan pemerintahan Israel, pekan lalu, Netanyahu menyatakan menolak resolusi organisasi
Palestina internasional tersebut. Netanyahu menggambarkan resolusi tersebut adalah "halusinasi yang baru". UNESCO baru-baru ini mengumumkan bahwa Kota Tua di Khalil adalah "daerah yang dilindungi", serta menganggap situs "sarat nilai-nilai universal yang luar biasa". Dewan Pelaksana UNESCO pada tahun 2010 menganggap bahwa masjid suci Ibrahimi di Khalil dan masjid Bilal bin Rabah merupakan bagian dari wilayah Palestina yang dijajah. Selain itu, dewan menolak Israel memasukkan kedua situs tersebut ke dalam daftar warisan yahudi. albaladnews.net (9/7/2017)
Internasional Prancis Minta Israel Kembali Pertimbangkan Pembangunan 1500 Pemukiman Di Al-Quds Timur aspacpalestine.com – Paris. Prancis menyerukan otoritas Israel untuk mempertimbangkan kembali persetujuan rencana konstruksi yang baru-baru ini, diberikan untuk lebih dari 1.500 unit rumah di permukiman Al-Quds Timur, tambah kantor berita "wafa". Sebuah pernyataan dari Menteri urusan Eropa dan Luar Negeri menggambarkan keprihatinannya terhadap informasi, terkait rencana tambahan yang dapat disetujui dalam beberapa hari kedepan. "Keputusan tersebut menunjukkan sebuah ancaman serius untuk solusi dua negara". "Permukiman sejak awal tahun telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Keputusan tersebut mengirimkan sebuah sinyal yang sangat negatif yang hanya dapat merusak kepercayaan yang diperlukan", ujar Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada tanggal 5 Juli 2017. english.pnn.ps (11/7/2017)
Indonesia - Palestina DPR Dukung Resolusi UNESCO Terhadap Israel aspacpalestine.com - Jakarta. Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Rofi' Munawar mendukung langkah Komite Warisan Budaya Organisasi Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), yang telah mengadopsi sebuah resolusi yang menegaskan kembali tidak adanya kedaulatan Israel atas Kota AlQuds yang diduduki.
Pekan
Keputusan UNESCO semakin menegaskan usaha aneksasi dan okupasi yang telah dilakukan Israel selama ini di Al-Quds adalah pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah Palestina. Legislator Asal Jawa Timur tersebut juga mengapresiasi langkah Pemerintah Indonesia yang telah mendukung resolusi bersama sembilan negara yang lain. Tentu saja, lanjut dia, sikap ini sejalan dengan spirit pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) 1945 bahwa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan diatas muka bumi. "Resolusi ini harus dikawal bersama oleh segenap komponen masyarakat internasional yang ingin bersungguh-sungguh menghadirkan Palestina yang berdaulat atas tanahnya sendiri" jelas Rofi melalui siaran pers pada Republika.co.id, Jumat (7/7). Rofi' mengingatkan, hasil resolusi ini tidak akan serta merta diterima oleh Israel sebagaimana beberapa resolusi sebelumnya. Karenanya, dia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serius dalam mendorong penerapannya bagi negara zionis tersebut. "Israel langsung merespons dan tidak akan mentaati resolusi tersebut. Tentu ini sikap yang sangat buruk!" tegas dia. Sebelumnya, sebuah pertemuan di Kota Krakov, selatan Polandia digelar. UNESCO mengutuk penggalian yang dilakukan oleh Departemen Kepurbakalaan Israel di Kota Al-Quds. Menurut organisasi tersebut, dalam pertemuan Rabu pekan kemarin, sebanyak 10 negara memilih resolusi Palestina ini yaitu Azerbaijan, Indonesia, Lebanon, Tunisia, Kazakhstan, Kuwait, Turki, Vietnam, Zimbabwe, dan Kuba. Sementara delapan negara abstain, Angola, Kroasia, Finlandia, Peru, Polandia, Portugal, Korea dan Tanzania, serta tiga negara menentang resolusi tersebut yakni Filipina, Jamaika, dan Burkina Faso. UNESCO sendiri, telah mengadopsi dua resolusi terkait wilayah Al-Quds Timur yang dianeksasi oleh Israel pada 13 Oktober 2016. Organisasi tersebut mengesahkan upaya gabungan Palestina-Arab yang menolak setiap kaitan atau hubungan antara pemukim Yahudi Israel dan tempat-tempat suci serta lokasi di Kota Al-Quds. Upaya itu membuat Israel menghentikan kerja sama dengan UNESCO. Rakyat Palestina ingin Al-Quds Timur, yang diduduki oleh Israel pada 1967, menjadi ibu kota Palestina. Sedangkan Israel berkeras Kota Al-Quds adalah “ibu kota abadi Israel”. republika.co.id (7/7/2017)
Madrasah Aqsha
Tahukah Kamu Apa Itu Masjid Al-Qibly? Setelah penaklukan Alquds oleh pasukan Islam pada tahun 636 M (15 Hijriyah), Umar ibn Khattab Radhiyallaahu ‘anhu membangun sebuah masjid di area masjid Al-aqsha Al-mubaarak, masjid tersebut dipercayai terletak pada dataran yang sama dengan bangunan al-jaami’ al-qibly (masjid Al-qibly) saat ini, (tempat sholat utama di area masjid al-aqsha saat ini). Masjid Al-qibly terletak di sebelah selatan masjid arah kiblat, memiliki kubah seperti peluru yang berwarna hitam, Luasnya sekitar 4000 meter persegi dan memiliki 11 pintu.Pada awal pembangunannya, masjid al-qibly dibangun dengan material yang terbatas dan dengan bentuk yang sederhana, oleh sebab itulah bangunan masjid Al-qibly tidak cukup kokoh dan kuat ketika terjadi bencana-bencana alam saat itu. Kemudian pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi yaitu saat penaklukan Al-quds oleh pasukan Islam untuk kedua kalinya, beliau membangun qubbah Ash-shakhrah (dome of the rock) dan juga memerintahkan untuk merekontruksi bangunan masjid Al-qibly. Kesemuanya itu membutuhkan waktu kurang lebih 30 tahun, sejak tahun 66 H-96 H. dan pada masa-masa setelahnya tetap berlanjut rekontruksi dan restorasi masjid Al-Aqsha Al-mubarak, hingga bangunan masjid Al-qibly tampak seperti sekarang. (EH) Sumber: Palqa.com
GrahaQU 2nd Floor, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1 Warung Jati, Pancoran Jakarta Selatan 12740 DKI Jakarta Indonesia Telp./Fax : +62 21 7918 9149 Email :
[email protected] Web site : www.aspacpalestine.com Face book : asia-pacific community for palestine Twitter : @Aspac4Palestine Account Bank | a. Bank Syariah Mandiri (BSM) Saharjo Branch, account number 704.575.2121 in the name of AsiaPacific Community for Palestine b. BNI Syariah Bendungan Hilir Branch, account number 666.111.997 in the name of Asia Pacific Community for Palestine