Vol I, No. 1 / 2015
The Key to
Economic Prosperity
Kunci Kemakmuran Ekonomi
www.bpmpt.jabarprov.go.id
West Java makes infrastructure as well as investments as one of the key to realizing Economic Prosperity.
Jawa Barat menjadikan Infrastruktur dan Investasi sebagai salah satu Kunci untuk mewujudkan Kemakmuran Ekonomi.
The
Power House of INDONESIA
www.bpmpt.jabarprov.go.id
02
Vol. I, No. 1/2015 -
West Java province is a major power house of the Indonesian economy. Its agricultural and dairy output accounts for some 15 percent and 34 percent of Indonesia’s national total respectively. West Java is the center of the Indonesia’s modern industries, among others: textile and garment industry, aircraft/ aeronautical, pharmaceuticals, automobiles, semi-conductors, petrochemicals, as well as oil and gas industry. West Java province is the host of majority of national education sciences center of excellence.
Pembangkit Daya Untuk
INDONESIA
Provinsi Jawa Barat adalah rumah pembangkit daya utama perekonomian Indonesia. Hasil pertanian dan susu dari Jawa Barat menyumbang masingmasing sekitar 15 persen dan 34 persen dari total nasional Indonesia. Jawa Barat merupakan pusat industri modern di Indonesia, antara lain: tekstil dan industri garmen, pesawat / penerbangan, farmasi, mobil, semi-konduktor, petrokimia, serta industri minyak dan gas. Provinsi Jawa Barat juga merupakan tuan rumah dari mayoritas pusat ilmu serta pendidikan unggulan nasional. Vol. I, No. 1/2015 -
03
FROM THE GOVERNOR
GOVERNOR OF WEST JAVA
West Java is literally a powerhouse of Indonesia. We are blessed with strategic geographical area, arable land, we have lots of rain, water and energy resources. West Java has abundant natural resources, although I am mindful that we must take greater care of the gifts nature has bestowed upon us. Our market alone exceeds some 42 million people that construct 18 percent of 240 million population of Indonesia. The presence of industrial estates with immediate access to modern facilities and infrastructures make West Java as the best investment destination in the country. We are conscious that the ecological and infrastructure support capacity of West Java has become vital in ensuring the existence and continuous development, not only for West Java, but for the national capital Jakarta as well. This includes the guarantee of a perpetually conducive investment climate in the immediate surrounding regions. Our priorities for infrastucture development to ensure the ongoing projects such as International Airport, Toll Road and Seaport development. Safeguarding the environment may seem like a cost at the outset, but it will better ensure long-term viability of your investment. Without environmental equity it would be impossible us to proceed with development and business. What have been done will turn out to be worthless. AHMAD HERYAWAN
The policies based on sectors and or regions alone, has proven incapable of developing continuous support for the prosperity of West Java. Macro step is being taken to synchronize the policies of all RegencIes and Cities n West Java with ecosystem based policy-making approach. The steps taken by West Java in overcoming these issues are set out in the framework of achieving the target of West Java Agenda of Millennium Development Goals and revival of ecological support capacity in West Java. Through INSIGHT WEST JAVA, I would like to welcome you to West Java. I hope this magazine will enable you to comprehend our province better on your road of having your capital sustainably invested in West Java, the very gateway of Indonesia.
04
Vol. I, No. 1/2015 -
PRAKATA GUBERNUR
GUBERNUR PROVINSI JAWA BARAT
Jawa Barat adalah rumah pembangkit daya untuk Indonesia. Jawa Barat diberkahi dengan wilayah geografis yang strategis, tanah yang subur, memiliki curah hujan yang cukup, ketersediaan air dan sumber daya energi. Dengan demikian, Jawa Barat memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun demikian, Jawa Barat harus secara bijak dan berhati-hati atas anugerah alam yang begitu besar telah diberikan. Populasi yang menjadi pasar di Jawa Barat sendiri melebihi sekitar 42 juta orang yang menjadi bagian dari 18 persen atas 240 juta penduduk Indonesia. Hal tersebut ditambah dengan keberadaan kawasan industri dengan akses langsung ke fasilitas modern serta prasarana yang lengkap membuat Jawa Barat sebagai tujuan investasi terbaik di negeri ini. Jawa Barat menyadari bahwa daya dukung ekologis dan infrastruktur menjadi sangat penting dalam memastikan keberadaan dan keberlanjutan pembangunan, tidak hanya untuk Jawa Barat, tetapi untuk ibukota Jakarta juga. Hal tersebut juga menjadi jaminan untuk iklim investasi yang kondusif secara berkelanjutan bagi daerah sekitarnya. Fokus utama Jawa Barat saat ini adalah pengembangan infrastruktur untuk memastikan proyek yang sedang berlangsung seperti Bandar Udara Internasional, pengembangan Jalan Tol dan pengembangan pelabuhan laut. Dalam menjaga keberlangsungan lingkungan nampak seperti adanya beban biaya di awal, namun Jawa Barat meyakini bahwa hal tersebut akan menjamin kelangsungan hidup investasi dalam jangka panjang. Tanpa ekuitas lingkungan mustahil untuk melanjutkan pembangunan dan aktivitas bisnis dan apa yang telah dilakukan akan berubah menjadi tidak memiliki manfaat. Untuk mengembangkan kemakmuran secara terus menerus di Jawa Barat, diperlukan perumusan dan keputusan kebijakan yang bukan berdasarkan sektoral dan atau kedaerahan saja. Dibutuhkan langkah makro yang diambil untuk menyinkronkan kebijakan semua kabupaten dan kota di Jawa Barat dengan pendekatan berbasis pembuatan kebijakan ekosistem. Langkah-langkah yang diambil oleh Jawa Barat dalam mengatasi masalah ini ditetapkan dalam rangka mencapai target Agenda Jawa Barat Millennium Development Goals dan kebangkitan daya dukung ekologis di Jawa Barat. Melalui INSIGHT, Saya selaku Gubernur Jawa Barat ingin menyambut Anda untuk datang ke Jawa Barat. Saya berharap majalah ini akan memungkinkan Anda untuk memahami keberadaan provinsi kami dengan lebih baik guna menanamkan investasi Anda secara berkelanjutan di Jawa Barat, pintu gerbang Indonesia.
Vol. I, No. 1/2015 -
05
FROM THE EDITOR
Dear Readers, At the national level, West Java has played an important role in the economic sector. Most national and multinational industries, commerce, education and centers of excellence are present in West Java. The West Java quality of human resources and local authority equipping West Java with a most conducive social climate for business and pleasure. West Java well-developed wide range of infrastructure, its fertile land, and its proximity to the nation’s capital make West Java as the best choice for national and multinational industrial activities to reach Indonesian and global market places. I am proud to say that West Java has shown a number of successful achievements reflected in its Human Development Index, a macro way which is determined by three components of performance in human development, education, health and buying power. We are also pleased to say that the process of introducing an ecosystem-based approach to the development process of West Java is now on track.
Editor in Chief / Pemimpin Redaksi Dadang Mohamad Managing Editor / Pemimpin Umum Eka Hendrawan
West Java believes that an ecosystem approach will drive region’s restoration and maintenance of the health, sustainability, and biological diversity of the ecosystems while supporting sustainable economies and communities. This also encompasses the maintenance of West Java comparative and competitive advantages in a sustainable manner.
Research Director / Pimpinan Riset Setiabudi Correspondences & Writers / Penulis dan Koresponden Dedi Rusmiadi Project Manager / Manager Proyek Advendi Sukandar National Correspondent / Koresponden Nasional: Iwan Hadiwijaya International Correspondent / Koresponden Luar Negeri: Melinda Rizki Design & Artwork / Desain & Tata Letak: A&N Communication Photography / Fotografer: Ana Suhana Production Manager / Manager Produksi: Susie Setianingsih
INSIGHT WEST JAVA views partnerships among government, civil society and business communities in meeting their common needs as fundamental. I believe that West Java offers excellent examples of partnerships that are more than useful in supporting your business achievements while at the same time supporting West Java’s regional socio-economic development goals. First edition 2015 of INSIGHT is the realization BPMPT effort to build a solid collaboration and partnership with stakeholders management of investment policy in West Java. We believe that only through collaboration and solid partnership, the various constraints faced can be transformed into a force to achieve a desirable development. West Java Investment and Unified Investment Service Board
National Distribution / Distribusi Nasional: Evi Purnama Dewi International Distribution / Distribusi Luar Negeri: Gita Wirantika Administration & Finance / Administrasi & Keuangan: Dian Asriani Information Technology / Teknologi Informasi: Suryaningsih Dayu Asriyanthi
06
Vol. I, No. 1/2015 -
Dadang Mohamad Chairman
TO THE BEST OF OUR KNOWLEDGE, THE INFORMATION CONTAINED IN THIS PUBLICATION IS ACCURATE AS OF THE DATE PUBLISHED. READERS SHOULD ALWAYS CONDUCT THEIR OWN DUE DILIGENCE BEFORE ENTERING INTO BUSINESS VENTURES OR OTHER COMMERCIAL ARRANGEMENTS. THE WEST JAVA INVESTMENT AND UNIFIED INVESTMENT SERVICE BOARD CAN ASSIST COMPANIES IN THESE ENDEAVORS.
PENGANTAR REDAKSI
Pembaca yang budiman, Official Website / website resmi
Jawa Barat memainkan peranan sangat penting dalam sektor ekonomi di tingkat nasional. Sebagian besar pusat-pusat industri nasional dan multinasional, perdagangan, pendidikan dan keunggulan nasional lain ada di Jawa Barat. Kualitas sumber daya manusia serta pemerintahan lokal di Jawa Barat telah melengkapi Provinsi ini hingga memiliki iklim sosial yang kondusif untuk segala aktivitas bisnis maupun kesenangan. Infrastruktur di Jawa Barat yang berkembang dengan baik, tanah yang subur serta kedekatan wilayahnya dengan ibukota negara membuat Jawa Barat menjadi pilihan terbaik untuk kegiatan industri nasional dan multinasional guna menjangkau pasar Indonesia dan global. Kami bangga untuk mengatakan bahwa Jawa Barat telah menunjukkan sejumlah prestasi yang berhasil tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia, yang ditentukan oleh tiga komponen kinerja dalam pembangunan manusia secara makro, yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli. Kami juga senang untuk mengatakan bahwa proses memperkenalkan pendekatan berbasis ekosistem untuk proses pembangunan Jawa Barat sekarang berada di jalur yang tepat. Jawa Barat percaya bahwa pendekatan ekosistem akan mendorong pemulihan daerah dan pemeliharaan kesehatan, keberlanjutan, dan keanekaragaman hayati ekosistem untuk mendukung ekonomi dan masyarakat yang berkelanjutan. Hal tersebut juga dalam rangka memelihara keunggulan komparatif dan kompetitif Jawa Barat secara berkelanjutan.
www.bpmpt.jabarprov.go.id Editorial Address / Alamat Redaksi: WEST JAVA INVESTMENT AND INTEGRATED LICENSING SERVICE BOARD BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT Jl.Sumatera No.50 Bandung – Indonesia Telp : (62-22) 423 7369 Fax : (62-22) 423 7081 E-mail:
[email protected] [email protected]
Contact Person / Kontak Layanan: Dedi Rusmiadi
INSIGHT memandang perlunya kemitraan antara pemerintah, masyarakat sipil dan pelaku usaha dalam memenuhi kepentingan mereka. Kami percaya bahwa Jawa Barat dapat menjadi contoh yang sangat baik dari aspek kemitraan dalam mendukung pencapaian bisnis yang diwaktu bersamaan juga mendukung tujuan pembangunan sosial-ekonomi regional Jawa Barat. INSIGHT edisi pertama tahun 2015 ini merupakan wujud upaya BPMPT membangun kolaborasi dan kemitraan yang solid dengan stakeholders pengelolaan kebijakan investasi di Jawa Barat. Kami yakin, hanya melalui kolaborasi dan kemitraan yang solid, berbagai keterbatasan yang dihadapi dapat ditransformasikan menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan pembangunan yang diidamkan Jawa Barat. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat
BERDASARKAN PENGETAHUAN SERTA SARAN TERBAIK DARI KAMI, INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM PUBLIKASI INI ADALAH AKURAT PADA TANGGAL DITERBITKAN. PEMBACA HARUS SELALU MELAKUKAN SENDIRI UJI KEPATUTAN DAN KELAYAKAN SEBELUM MASUK KE WILAYAH KERJASAMA BISNIS ATAU PENGATURAN UMUM LAINNYA. BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU JAWA BARAT DAPAT MEMBANTU DALAM UPAYA TERSEBUT.
Vol. I, No. 1/2015 -
07
CONTENT
FROM THE GOVERNOR
PRAKATA GUBERNUR
FROM THE EDITOR
PENGANTAR REDAKSI
04 06
IN THE HEADLINE TOPIK UTAMA WE ARE THE WINNER!
KAMI ADALAH PEMENANGNYA!
2014 is the year of West Java. In this year in West Java was a record high investment when compared to other regions in Indonesia.
Tahun 2014 merupakan tahun milik Jawa Barat. Di tahun ini Jawa Barat mencatat rekor penerimaan investasi tertinggi jika dibandingkan oleh wilayah lain di Indonesia.
RP.100 TRILLION IN 2015
TARGET RP.100 TRILIUN DI TAHUN 2015
West Java Provincial Government set a target of investment realization reached Rp 100 trillion in 2015.
12 16
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan target realisasi investasi mencapai Rp.100 triliun di tahun 2015.
THE KEY OF ECONOMIC PROSPERITY
KUNCI KEMAKMURAN EKONOMI
The Tips for Improving West Java Investment Capacity Kiat-kiat meningkatkan kapasitas Investasi Jawa Barat
08
Vol. I, No. 1/2015 -
18
DAFTAR ISI
SPECIAL REPORT LAPORAN KHUSUS
26
BEING THE MOST ADVANCED
MENJADI YANG TERMAJU DAN TERDEPAN West Java Strategic Policy 2013 - 2018.
Arah dan Kebijakan Strategis Jawa Barat tahun 2013 - 2018.
34
ONE STOP INVESTMENT SERVICE IN A SINGLE GATEWAY
PELAYANAN INVESTASI TERPADU HANYA MELALUI SATU PINTU Socialization of Single Gateway of Investment Unified Service.
Sosialisasi Pelayanan Investasi Terpadu Satu Pintu.
38
WEST JAVA INCORPORATED
FORUM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH JAWA BARAT West Java development forums to create a conducive climate for the economy, improve competitiveness and positive perception.
Pengembangan forum untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi perekonomian, meningkatkan daya saing dan persepsi positif daerah Jawa Barat.
REGION IN FOCUS
44
FOKUS DAERAH REGENCY OF BOGOR
KABUPATEN BOGOR
Sustaining The ‘Veins’ of the National Capital.
Menjaga Kelestarian Urat Nadi Ibu Kota Negara.
52
CITY OF TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
West Java’s Future Industrial Backbone.
Tumpuan Industri Jawa Barat di Masa Depan.
Vol. I, No. 1/2015 -
09
WEST JAVA & THE WORLD West Java province located almost surrounds the national’s capital, Jakarta. With total area of 29,275.62 sq km. West Java is located between 5º 50’ and 7º 50’ South Latitude and between 104º 48’ and 108º 48’ East Longitude. With total area of 29,275.62 square kilometers the strategic location of West Java provides a number of advantages, especially in the aspects of transportation and communication. Another advantage for West Java lies in its location being directly next to Jakarta, the capital city of the country, and this may stimulate the growth of livelihood activities for the people living in West Java.
DEMOGRAPHY / DEMOGRAFI (2013) Population / Population: 45,340,799 people / jiwa Population Density / Kepadatan Penduduk: 1,222 people per Sq Km / jiwa per Km3 Regional population growth / Laju Pertumbuhan Penduduk: 1.77 percent / persen
ECONOMY / EKONOMI (2014) Economic Growth / Pertumbuhan Ekonomi: 5.07 percent / persen Non Oil and Gaz Export Value / Nilai Ekspor Non-Migas: US$ 27.40 billion / milyar Non Oil and Gaz Import Value / Nilai Impor Non-Migas: US$ 13.74 billion / milyar GDRP Without Oil and Gaz / PDRB tanpa Migas: US$ 134.2 billion / milyar GDRP With Oil and Gaz / PDRB dengan Migas: US$ 138.7 billion / milyar Income per capita / Pendapatan per Kapita : US$ 3,014 (assume / asumsi: 1USD = IDR 10,000)
CAPITAL CITY / IBU KOTA PROVINSI: Bandung (population / populasi 2.437.874 people / jiwa)
GOVERNMENT ADMINISTRATION / PEMERINTAHAN ADMINISTRATIF: 18 regencies / kabupaten and / dan 9 municipals / kota Regencies / Kabupaten: Cianjur, Bogor, Sukabumi, Bekasi, Bandung, Purwakarta, Subang, Karawang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Bandung Barat and Pangandaran. Municipalities / Kota: Bandung, Banjar, Bekasi, Cirebon, Cimahi, Bogor, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya.
010
Vol. I, No. 1/2015 -
J A W A B A R AT D A N D U N I A Wilayah Jawa Barat terletak hampir mengelilingi Ibu Kota Negara, Jakarta. Dengan total wilayah seluas 29,275.62 km persegi, Jawa Barat terletak di antara 5º 50’ dan 7º 50’ Lintang Selatan serta 104º 48’ dan 108º 48’ Bujur Timur. Dengan total luas wilayah tersebut, Jawa Barat berada di posisi yang strategis dengan beberapa keunggulan, terutama pada akses transportasi dan komunikasi. Keunggulan lain dari Jawa Barat terletak pada posisinya yang tepat berada di samping Jakarta, Ibu Kota Negara, sehingga mendorong aktifitas pertumbuhan bagi mereka yang tinggal di Jawa Barat.
J AVA S E A
Vol. I, No. 1/2015 -
011
IN THE HEADLINE
West Java As a Favorite Investment Destination 2014
2014 INVESTMENT RECORD
012
Vol. I, No. 1/2015 -
Jawa Barat sebagai tempat Tujuan Investasi Favorit 2014
TOPIK UTAMA
YES, WE ARE THE
WINNER! Kami adalah Pemenangnya!
2014 is the year of West Java. In this year in West Java was a record high investment when compared to other regions in Indonesia. With sincerity in sustaining equity its resources that accompanied the seriousness of the refinement and improvement of bureaucracy, West Java in 2014 tops of the list in the acquisition of investments, both domestic and foreign.
Tahun 2014 merupakan tahun milik Jawa Barat. Di tahun ini Jawa Barat mencatat rekor penerimaan investasi tertinggi jika dibandingkan oleh wilayah lain di Indonesia. Dengan kesungguhan dalam menjaga keberlanjutan equitas sumber daya yang dimiliki yang disertai keseriusan dalam penyempurnaan serta perbaikan birokrasi, di tahun 2014 Jawa Barat menduduki peringkat pertama dalam perolehan investasi, baik dalam maupun luar negeri.
Vol. I, No. 1/2015 -
013
IN THE HEADLINE
D
irect investment, either foreign or domestic, which flows into Indonesia during 2014, a record high achievements that can be reached by the government. The total number of incoming investment amounted to Rp 463 trillion, or 16.2% greater than the accomplishments achieved in previous years as well exceeded the targets set by the government in 2014. It is considered as an encouraging result, given the tension Indonesian politics in 2014 are particularly vulnerable after the holding of elections. Most widely flown sector investment is the mining industry which receives no less than US $ 4.7 billion. Following behind the food industry with a total investment of US $ 3.1 billion. While sectors other investment recipients are transport and telecommunications amounted to US $ 3 billion, machinery and electronics industry US $ 2.5 billion, as well as the pharmaceutical industry amounted to US $ 2.3 billion. When viewed in terms of geography, the largest province which could absorb the investment fund is in West Java with a value of US $ 6.6 billion, followed by the province of Jakarta with US $ 4.5 billion, $ 2 billion Banten and East Java with a value of US $ 1.8 billion. While the provinces outside Java is a favorite destination of investors is East Kalimantan province with the amount of investment flows of US $ 2.1 billion.
014
Vol. I, No. 1/2015 -
Investasi langsung, baik luar ataupun dalam negeri, yang mengalir masuk ke Indonesia selama tahun 2014, merupakan capaian rekor tertinggi yang bisa digapai oleh pemerintah. Jumlah keseluruhan investasi yang masuk tercatat sebesar Rp 463 triliun, atau 16,2% lebih besar dari pencapaian yang diraih pada tahun-tahun sebelumnya sekaligus juga melampaui target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah di tahun 2014. Hal ini dinilai sebagai sebuah hasil menggembirakan, mengingat tensi politik Indonesia tahun 2014 sangat rentan setelah diadakannya pemilihan umum. Sektor yang paling banyak dialiri dana investasi adalah industri pertambangan yang menerima tidak kurang dari US$ 4,7 miliar. Menyusul di belakangnya industri pangan dengan total nilai investasi US$ 3,1 miliar. Sementara sektor-sektor penerima investasi lainnya adalah transportasi dan telekomunikasi sebesar US$ 3 miliar, industri mesin dan elektronik US$ 2,5 miliar, serta industri farmasi sebesar US$ 2,3 miliar. Jika dilihat dari segi geografis maka provinsi terbesar yang berhasil menyerap dana investasi adalah Jawa Barat dengan nilai US$ 6,6 miliar, disusul oleh provinsi DKI Jakarta dengan US$ 4,5 miliar, Banten US$ 2 miliar dan Jawa Timur dengan nilai US$ 1,8 miliar. Sementara itu provinsi di luar Pulau Jawa yang menjadi favorit tujuan investor adalah
Most widely flown sector investment is the mining industry which receives no less than US $ 4.7 billion. Following by food industry with a total investment of US $ 3.1 billion. Sektor yang paling banyak dialiri dana investasi adalah industri pertambangan yang menerima tidak kurang dari US$ 4,7 miliar. Menyusul di belakangnya industri pangan dengan total nilai investasi US$ 3,1 miliar.
TOPIK UTAMA
As by FDI, West Java became the largest contribution in terms of investment of US $ 1.89 billion, with the number of projects as much as 810.
Adapun berdasarkan PMA, wilayah Jawa Barat menjadi kontribusi terbesar dari segi investasi sebesar US$ 1,89 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 810.
Region of West Java host the largest capital investment, both domestic investment (domestic) and foreign direct investment (FDI). Investment Coordinating Board (BKPM) recorded a total investment in West Java Rp 26.9 trillion per the fourth quarter of 2014. With these records, West Java is the largest contributor with a share of 22.3% investment. As by FDI, West Java became the largest contribution in terms of investment of US $ 1.89 billion, with the number of projects as much as 810. In terms of number of projects, areas of Jakarta has the largest project of 1280 with only recorded investment of Rp 922.9 billion.
Provinsi Kalimantan Timur dengan jumlah aliran investasi sebesar US$ 2,1 miliar. Wilayah Jawa Barat menjadi lokasi penanaman modal terbesar, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA). Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total investasi di Jawa Barat sebesar Rp 26,9 triliun per triwulan keempat tahun 2014. Dengan catatan tersebut, Jawa Barat menjadi kontributor terbesar dalam investasi dengan porsi 22,3%.
Singapore is still the largest country investing business in Indonesia with a total investment of US $ 5.8 billion, followed by Japan with US $ 2.7 billion, $ 1.8 billion Malaysia, Netherlands US $ 1.7 billion and the UK for US $ 1.6 billion.
Adapun berdasarkan PMA, wilayah Jawa Barat menjadi kontribusi terbesar dari segi investasi sebesar US$ 1,89 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 810. Dari segi jumlah proyek, wilayah DKI Jakarta memiliki proyek terbanyak sebesar 1.280 dengan hanya mencatatkan investasi sebesar Rp 922,9 miliar.
In spite of all these achievements, there is still work to be done by the government, especially local government, namely openness and bureaucratic reform should be done so that investors do not experience problems when investing.
Singapura masih menjadi negara terbesar yang menanamkan modal usaha di Indonesia dengan total investasi mencapai US$ 5,8 miliar, disusul oleh Jepang US$ 2,7 miliar, Malaysia US$ 1,8 miliar, Belanda US$ 1,7 miliar dan Inggris sebesar US$ 1,6 miliar. Namun terlepas dari semua pencapaian tersebut, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah, khususnya pemerintah daerah yaitu keterbukaan serta reformasi birokrasi harus dilakukan agar investor-investor tidak mengalami kendala ketika berinvestasi.
Vol. I, No. 1/2015 -
015
IN THE HEADLINE
Rp.100 Trillion in 2015
Target Rp.100 triliun di tahun 2015
016
Vol. I, No. 1/2015 -
TOPIK UTAMA
West Java Provincial Government set a target of investment realization reached Rp 100 trillion in 2015. The figure rose up 10% of the target realization in 2014 that reached Rp.90 trillion.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan target realisasi investasi mencapai Rp.100 triliun di tahun 2015. Angka tersebut naik naik 10% dari target realisasi tahun 2014 yang mencapai Rp.90 triliun.
West Java total investment target in 2015 amounted to Rp.160 trillion, the portion of foreign investment (FDI) and Domestic Investment (DCI) was Rp 100 trillion and the others are from community participation.
Total target investasi Jawa Barat tahun 2015 sebesar Rp.160 triliun, namun porsi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah Rp.100 triliun dengan sisanya merupakan partisipasi masyarakat.
To reach these targets, the Government of West Java Province will continue to promote the potential of the region with the support of an integrated licensing services through the incorporation of Investment and Promotion Coordination Board (BKPPMD) with Integrated Licensing Service Agency (BPPT) into Investment and Unified Licensing Service Board (BPMPT). Investments will be supported control 205 permits previously held by BPPT. Besides making improvements in the areas of licensing, BPMPT will develop information systems for the benefit of the investment of the company reports. The results of these improvements will be felt by businesses and the public as a new investor in 2016, given the need for adjustment between the Central Government, Provincial Government and Regency / City Government. Of the 27 districts / cities in West Java, Bekasi and Karawang become the most targeted areas by investors. Value of investment in Bekasi reached 19.6% of the overall value in West Java, followed by 16.4% and Sukabumi 9.3%. West Java Provincial Government will encourage the Regency / City Government to fully support in facilitating the licensing far as meeting the requirements and conditions.
Guna merealisasikan target tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus mempromosikan potensi daerah dengan dukungan pelayanan perijinan terintegrasi melalui penggabungan Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) dengan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) menjadi Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT). Investasi akan ditunjang kendali 205 perijinan yang sebelumnya dipegang oleh BPPT. Disamping melakukan penyempurnaan di bidang perijinan, BPMPT akan mengembangkan sistem informasi untuk kepentingan laporan investasi dari perusahaan. Hasil dari penyempurnaan ini akan dapat dirasakan oleh para pelaku usaha dan masyarakat selaku investor baru di tahun 2016 mendatang mengingat masih diperlukannya penyesuaian antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kabupaten/Kota. Dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Bekasi dan Karawang menjadi daerah yang paling dituju oleh investor. Nilai investasi di Bekasi mencapai 19,6% dari nilai keseluruhan di Jawa Barat yang diikuti oleh Karawang dengan 16,4% dan Sukabumi sebesar 9,3%. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendukung sepenuhnya dalam mempermudah perijinan sejauh memenuhi persyaratan dan ketentuan.
Vol. I, No. 1/2015 -
017
IN THE HEADLINE
Kunci Kemakmuran Ekonomi
THE KEY OF
ECONOMIC PROSPERITY 018
Vol. I, No. 1/2015 -
TOPIK UTAMA
West Java Province should not be carried away by the number of successful investment is realized in the first quarter of 2014. Which puts the province at the top of the realization of investment in this country. Provincial and regency / city should not be complacent, in fact the investment capacity can still be improved.
Provinsi Jawa Barat hendaknya tidak terlena dengan jumlah investasi yang berhasil diwujudkan pada triwulan I 2014. Yang menempatkan provinsi ini di urutan teratas realisasi investasi di negeri ini. Pemprov dan pemkab/ kota tidak boleh terlena karena sebetulnya kapasitas investasi masih bisa ditingkatkan lagi.
Vol. I, No. 1/2015 -
019
IN THE HEADLINE
P
020
arty democracy and political euphoria has passed, it’s time for local governments to concentrate boost investment in their respective places. Because only with boost investment, the level of social welfare and development in the area could be improved.
Pesta demokrasi dan euforia politik sudah lewat, saatnya bagi pemerintah daerah untuk berkonsentrasi menggenjot investasi di tempat masing masing. Karena hanya dengan menggenjot investasi, maka tingkat kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di daerah bisa ditingkatkan.
West Java Province should not be lulled by the number of successful investment is realized in the first quarter of 2014. That puts the province at the top of the realization of investment in this country. Provincial and regency / city should not be complacent because in fact the investment capacity can still be improved.
Provinsi Jawa Barat hendaknya tidak terlena dengan jumlah investasi yang berhasil diwujudkan pada triwulan I 2014. Yang menempatkan provinsi ini di urutan teratas realisasi investasi di negeri ini. Pemprov dan pemkab/kota tidak boleh terlena karena sebetulnya kapasitas investasi masih bisa ditingkatkan lagi.
Investment Coordinating Board (BKPM) said the realization of investments in the first quarter 2014 amounted to Rp 106.6 trillion. The breakdown realization of foreign direct investment (FDI) to Rp 72 trillion and domestic investment (DI) to Rp 34.6 trillion. When compared with the realization of investments in the same period in 2013, an increase of 14.6 percent investment.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan realisasi investasi pada triwulan I 2014 sebesar Rp 106,6 triliun. Perinciannya realisasi penanaman modal asing (PMA) Rp 72 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 34,6 triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada periode yang sama 2013, terjadi peningkatan investasi sebesar 14,6 persen.
Vol. I, No. 1/2015 -
TOPIK UTAMA
Increased competitiveness in the area of capital investment requires creativity and innovation associated with services to investors. Peningkatan daya saing penanaman modal di daerah memerlukan daya kreativitas dan inovasi terkait dengan pelayanan kepada para investor.
The breakdown realization of FDI increased 9.8 percent and 25.9 percent increase domestic investment. The data says that the realization of foreign investment dominated West Java 1.8 billion US dollars, 800 million dollars in East Kalimantan and Riau 600 million US dollars. While domestic investment realization dominated Jakarta Rp 8.3 trillion to Rp 8.1 trillion in West Java and East Java, Rp 7.7 trillion. Increased competitiveness in the area of capital investment requires creativity and innovation associated with services to investors. Besides physical infrastructure is also required diffusion of innovation related to the information system is very urgent for investors, such as land information systems and natural resources (SDA). Actual issues related to the competitiveness of the investment is a matter of labor competencies that can support the activities of investors. The importance of local authorities managing the portfolio of HR competencies in the area. This is important because lately disparity
Perinciannya realisasi PMA meningkat 9,8 persen dan PMDN meningkat 25,9 persen. Data menyebutkan bahwa realisasi investasi PMA didominasi Jawa Barat 1,8 miliar dolar AS, Kalimantan Timur 800 juta dolar AS dan Riau 600 juta dolar AS. Sementara realisasi investasi PMDN didominasi DKI Jakarta Rp 8,3 triliun, Jawa Barat Rp 8,1 triliun dan Jawa Timur Rp 7,7 triliun. Peningkatan daya saing penanaman modal di daerah memerlukan daya kreativitas dan inovasi terkait dengan pelayanan kepada para investor. Disamping infrastruktur fisik juga diperlukan difusi inovasi terkait dengan sistem informasi yang sangat urgen bagi investor, seperti sistem informasi pertanahan dan sumber daya alam (SDA). Isu aktual terkait dengan daya saing investasi adalah masalah kompetensi ketenagakerjaan yang bisa mendukung kegiatan investor. Pentingnya pihak pemerintah daerah menata portofolio kompetensi SDM di daerahnya. Hal ini penting karena akhir-akhir ini terjadi disparitas kesenjangan yang akut terkait
Vol. I, No. 1/2015 -
021
IN THE HEADLINE
gaps related acute competent workforce needs. For the next step Local government has an important role in persuading companies that have invested in Indonesia to increase production capacity and set up a new factory or better known as reinvestment. Based on data from BKPM, throughout 2013 and 40% of new investment comes from reinvestment. Several factors into resistance for investors should be addressed immediately as the lack of a positive synergy between employers and labor organizations or workers concerned with the issue of wages, outsourcing, and freedom of association. It has caused concern among investors to invest or at least delay the realization of the investment plan. Less conducive labor market must be addressed immediately. With low productivity, competence and wage issues are difficult to estimate with certainty and uncertainty of industrial relations between companies and labor, investment attractiveness of the employment will continue to decline. Only areas that intelligently able to formulate investment policies classic and the latest breakthroughs that will win the competition. In terms of cargo, classic investment policy shall include the direction of the development of local investment, legal aspects and investment certainty, spatial development and investment area, the rights and obligations of investors, investment services and tax incentives. To boost investment, the Government prosecuted proactively explore the potential of the area and inform the public through various media. The existence of rapid information access, accurate, and current, will assist investors in analyzing the potential of the area and perform investment decisions. At this time one of the potential areas of information that is expected to assist the investor in making an investment decision is the innovation-based Geographic Information System (GIS). The format of this information at least includes: geophysical data, socioeconomic data, such as demographic,
022
Vol. I, No. 1/2015 -
kebutuhan tenaga kerja yang berkompetensi. Untuk langkah ke depan Pemerintah daerah punya peran penting dalam membujuk perusahaan yang sudah berinvestasi di Indonesia untuk menambah kapasitas produksi maupun mendirikan pabrik baru atau lebih dikenal dengan reinvestasi. Berdasarkan data BKPM, sepanjang 2013 lalu 40% investasi baru berasal dari reinvestasi. Beberapa faktor yang menjadi resistensi bagi investor hendaknya segera diatasi seperti belum adanya sinergi positif antara pengusaha dengan organisasi buruh atau pekerja terkait dengan persoalan upah, outsourcing, dan kebebasan berorganisasi. Hal itu telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor untuk menanamkan modalnya atau paling tidak menunda realisasi dari rencana investasinya. Kurang kondusifnya pasar tenaga kerja harus segera diatasi. Dengan produktivitas yang masih rendah, masalah kompetensi dan upah yang sulit diperkirakan secara pasti serta ketidakpastian hubungan industrial antara perusahaan dan tenaga kerja, daya tarik investasi dari sisi ketenagakerjaan akan terus menurun. Hanya daerah-daerah yang secara cerdas mampu merumuskan kebijakan investasi klasik dan terobosan terkini yang akan memenangkan persaingan. Dari segi muatan, kebijakan investasi klasik antara lain memuat arah pengembangan investasi daerah, legal aspek dan kepastian investasi, pengembangan tata ruang dan kawasan investasi, hak dan kewajiban investor, pelayanan investasi dan insentif perpajakan. Untuk menggenjot investasi, Pemda dituntut proaktif menggali potensi daerahnya dan menginformasikannya kepada publik melalui berbagai media. Keberadaan informasi yang cepat akses, akurat, dan mutakhir, akan membantu pihak investor dalam menganalisis potensi daerah dan melakukan keputusan investasi. Pada saat ini salah satu bentuk informasi potensi daerah yang diharapkan dapat membantu pihak investor dalam melakukan keputusan investasi adalah adanya inovasi berbasis Geographic Information System (GIS).
For the next step Local government has an important role in persuading companies that have invested in Indonesia to increase production capacity and set up a new factory or better known as reinvestment. Based on data from BKPM, throughout 2013 and 40% of new investment comes from reinvestment.
Untuk langkah ke depan Pemerintah daerah punya peran penting dalam membujuk perusahaan yang sudah berinvestasi di Indonesia untuk menambah kapasitas produksi maupun mendirikan pabrik baru atau lebih dikenal dengan reinvestasi. Berdasarkan data BKPM, sepanjang 2013 lalu 40% investasi baru berasal dari reinvestasi.
TOPIK UTAMA
economic structure, agricultural statistics, consumption and expenditure, poverty, and indicators of regional development; and map infrastructure, including roads, ports, airports, railway infrastructure and others. The importance of transformation and diffusion of innovation associated with increased systemic regional investment. Which includes the formulation of investment policy, improvement of rules and regulations, the preparation of a masterplan investment, investment information systems development, integrated one-stop service, and partnership development and employment portfolio. Things above not yet developed by the local government. Although local governments have implemented OSS system (One Stop), but the system should be developed so as to achieve the level of maturity. Implementation of Investment Law No. 25 of 2007 has been supported by the decision to build ICTbased OSS systems (Information and Communication Technology).
Format informasi ini sedikitnya memuat: data geofisik, data sosio-ekonomi, seperti demografi, struktur ekonomi, statistik pertanian, konsumsi dan pengeluaran, kemiskinan, dan indikator pembangunan daerah; dan peta infrastuktur, termasuk jalan, pelabuhan, bandara, infrastruktur KA dan lain-lain. Pentingnya transformasi dan difusi inovasi terkait dengan peningkatan investasi daerah secara sistemik. Yang mencakup Perumusan kebijakan investasi, penyempurnaan peraturan dan regulasi, penyusunan masterplan investasi, pengembangan sistem informasi investasi, pelayanan terpadu satu pintu, dan pengembangan partnership dan portofolio ketenagakerjaan. Hal-hal diatas belum dikembangkan secara optimal oleh pemerintah daerah. Meskipun pemerintah daerah telah menerapkan sistem PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), tetapi sistem tersebut harus terus dikembangkan sehingga mencapai tingkat maturitas. Implementasi UU Penanaman
Vol. I, No. 1/2015 -
023
IN THE HEADLINE
Unfortunately, the role of ICT in new areas of business investment limited tools, not an enabler and transformers. For the record, the involvement of ICT in the field of regional investment can be categorized into three terms, namely as tools, enablers, and transformers. Involvement as tools are playing a supporting role running of the organization and computerization of the back office. In this context complementary ICT is still limited. While as an enabler realized if ICT investment
024
Vol. I, No. 1/2015 -
Modal Nomor 25 Tahun 2007 telah ditunjang oleh Perda untuk membangun Sistem PTSP berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi ). Sayangnya peran TIK dalam usaha investasi daerah baru sebatas tools, belum menjadi enabler dan transformer. Sebagai catatan, keterlibatan TIK dalam bidang investasi daerah bisa dikategorikan menjadi tiga hal, yakni sebagai tools, enabler, dan transformer. Keterlibatan sebagai tools adalah berperan sebagai pendukung jalannya organisasi
TOPIK UTAMA
Quality management, including quality of service invetasi with OSS systems require benchmarking to discover the nature, processes, and services of the best products available and use it as a standard to improve products, processes, and services.
Manajemen mutu termasuk mutu pelayanan invetasi dengan sistem PTSP membutuhkan benchmarking untuk menemukan sifat, proses, dan pelayanan produk terbaik dari yang ada dan menggunakannya sebagai standar untuk memperbaiki produk, proses, dan pelayanan.
has become the driving stage area as well as produce significant efficiencies for the organization. While ICT as transformers that as a determinant of the direction of the transformation of the organization towards the effectiveness of investment, reduction of costs and time significantly with the principles of automation and reengineering process (process re-engineering). It is expected that many local governments are able to realize the process of transformers. Quality management, including quality of service invetasi with OSS systems require benchmarking to discover the nature, processes, and services of the best products available and use it as a standard to improve products, processes, and services. There are several factors that can realize the gold standard of the local government in implementing the Investment PTSP. First, the presence of Customer Relationship Management (CRM) in the context of local government translation includes all systems to improve the quality and quantity of ICTbased public services. Second, the existence of Enterprise Ressources Planning (ERP). In government often called Government Ressoures Planning, ie the system to improve the operational efficiency of the bureaucracy, among others, the financial system for the area. Third, supply chain management, whose meaning is quite extensive but often disimplifikasi with e-Procurement. The goal is to reduce costs, the transparency of procurement, and minimize the chances of corruption in procurement activities. All these factors to provide services efisen, khususunya on investment licensing service, which has been recognized as a complicated process and a long journey. To realize process of the door through PTSP Quick, Easy, Transparent, Free of Cost Unofficial, no rule of law and professional services.
dan komputerisasi dari back office. Dalam konteks ini TIK masih sebatas pelengkap. Sedangkan sebagai enabler terwujud jika TIK sudah menjadi penggerak tahapan investasi daerah serta membuahkan efisiensi yang signifikan bagi organisasi. Sedangkan TIK sebagai transformer yaitu sebagai penentu arah transformasi organisasi menuju efektivitas investasi, reduksi biaya dan waktu secara signifikan dengan prinsip otomatisasi dan rekayasa ulang proses (process re-engineering). Diharapkan semakin banyak pemerintah daerah yang mampu mewujudkan proses transformer. Manajemen mutu termasuk mutu pelayanan invetasi dengan sistem PTSP membutuhkan benchmarking untuk menemukan sifat, proses, dan pelayanan produk terbaik dari yang ada dan menggunakannya sebagai standar untuk memperbaiki produk, proses, dan pelayanan. Ada beberapa faktor yang dapat mewujudkan standar emas dari Pemda dalam menerapkan PTSP Investasi. Pertama, adanya Customer Relationship Management (CRM) dalam konteks pemerintahan daerah terjemahannya mencakup semua sistem untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan publik berbasis TIK. Kedua, adanya Enterprise Ressources Planning (ERP). Di pemerintahan sering disebut Government Ressoures Planning, yaitu sistem untuk meningkatkan efisiensi operasional dari birokrasi, antara lain sistem untuk keuangan daerah. Ketiga, adanya Suplay Chain Management, yang pengertiannya cukup luas namun sering disimplifikasi dengan e-Procurement. Tujuannya adalah menurunkan biaya, transparansi pengadaan, dan meminimalkan peluang KKN dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa. Faktor-faktor diatas untuk memberikan pelayanan yang efisen, khususunya terhadap pelayanan perijinan investasi, dimana selama ini diakui sebagai proses yang berbelit dan perjalanan yang jauh. Sehingga terwujud Proses satu pintu melalui PTSP yang Cepat, Mudah, Transparan, Bebas dari Biaya Tidak Resmi, ada kepastian hukum dan pelayanan yang profesional.
Vol. I, No. 1/2015 -
025
SPECIAL REPORT
Menjadi yang
Termaju dan Terdepan
026
Vol. I, No. 1/2015 -
LAPORAN KHUSUS
Being
THE MOST ADVANCED Vol. I, No. 1/2015 -
027
SPECIAL REPORT
028
In the middle of hyper competition condition, the entire country faced with local and global environment that is always changing every time with very fast, dynamic and even sometimes experienced turbulence on various aspects.
Di tengah kondisi persaingan yang ketat, seluruh negara di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang sangat cepat, dinamis dan terkadang disertai turbulensi pada berbagai aspek, baik lokal maupun global.
Governments, communities and businesses are required to always anticipate and adapt to various changes. Therefore, West Java Development Strategic Planning is expected to be the solid ground of building up the potential of West Java so it can be the Most Advanced Province in Indonesia.
Pemerintah, masyarakat dan bisnis senantiasa dituntut untuk selalu mengantisipasi dan beradaptasi dengan berbagai perubahan ini. Karenanya, Rencana Strategis Pembangunan Jawa Barat diharapkan menjadi landasan yang kokoh untuk membangun potensi Jawa Barat sehingga mampu menjadi yang termaju dan terdepan.
Vol. I, No. 1/2015 -
West Java Development Strategic Planning is expected to be the solid ground of building up the potential of West Java so it can be the Most Advanced Province in Indonesia.
Rencana Strategis Pembangunan Jawa Barat diharapkan menjadi landasan yang kokoh untuk membangun potensi Jawa Barat sehingga mampu menjadi yang termaju dan terdepan.
LAPORAN KHUSUS
2005 - 2025 WEST JAVA VISION
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 - 2025
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025 DAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BARAT TAHUNIN2013 - 2018BY THE FAITH AND PIETY BECOMING THE MOSTJAWA ADVANCED PROVINCE INDONESIA DENGAN IMAN DAN TAKWA, PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025
DENGAN IMAN DANSECTORS TAKWA,ASPROVINSI BARAT TERMAJU INDONESIA SEVEN LEADING WEST JAVAJAWA IDENTIFIER FOR THE MOSTDI ADVANCED PROVINCE IN INDONESIA IN 2025
TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI PENCIRI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2025
1. ORGANIZING the Good Quality Government (Beyond the expectation), Accountable and based on Knowledge.
1. PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan.
2. Smart Communities, Productive and HIGH Competitive.
2. Masyarakat TINGGI.
3. Agriculture and Marine MANAGEMENT. 4. Renewable energy and WATER RESOURCES MANAGEMENT. 5. Industrial Manufacturing, CREATIVE INDUSTRY.
INDUSTRIAL
SERVICES
and
6. Reliable Infrastructure and Environmental Management BALANCED on Sustainable Development. 7. Developing the Local Culture and to be the World Travel Destinations.
Yang
Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing
3. PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan. 4. Energi Baru dan TERBAHARUKAN SERTA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR. 5. Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan INDUSTRI KREATIF. 6. Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan Hidup YANG BERIMBANG Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan. 7. Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata DUNIA.
Vol. I, No. 1/2015 -
029
SPECIAL REPORT
2013 - 2018 WEST JAVA GOVERNMENT VISION
VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 - 2018 ADVANCED AND PROSPEROUS WEST JAVA FOR ALL
JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA
MISSION
MISI
030
1. Building High Quality and Competitive Community.
1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing
2. Building a Strong and Fair Economy.
2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan
3. Improving the Government Performance, Professionalism Reform and Developing Public Participation.
3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik
4. Realization the Convenient of West Java Comfortable as well as Developing the Strategic and Sustainable Infrastructure.
4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan
5. Improving Social Life, Arts and Culture, Youth and Sports Role and Developing the Tourism Destination in Frame of Local Wisdom.
5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal.
Vol. I, No. 1/2015 -
Profesionalisme
LAPORAN KHUSUS 2013 - 2018 RPJMD Common Goals
Sasaran Bersama RPJMD Tahun 2013 - 2018
1
10
Increased Accessibility and Quality
Peningkatan Aksesibilitas dan Mutu
Modernizing Government and Rural Development
Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan
Modernisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan
9 Poverty, POM and Security
2
Increasing Accessibility and Quality of Health Services
10 Common Goals Sasaran Bersama
Kemiskinan, PMKS Dan Keamanan
8
3 Regional Infrastructure, Energy and Natural Water
Infrastruktur Wilayah, Energi dan Air Baku
4
The resilience of Family and Population
Economic based on Agriculture
Ketahanan Keluarga dan Kependudukan
Ekonomi Pertanian
7
Management of Arts, Culture, Tourism and Youth and Sports
Pengelolaan Seni, Budaya, Wisata serta Kepemudaan dan Olah Raga
6
Natural Resources, Environment and Disaster
5 Non Agriculture based Economic
Ekonomi Non Pertanian
Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Kebencanaan
Vol. I, No. 1/2015 -
031
SPECIAL REPORT
2015 West Java Economic Policy
Arah Kebijakan Perekonomian Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 1. Encourage the growth of leading sectors in the Region / City;
1. Mendorong pertumbuhan sektor-sektor unggulan di Kabupaten/Kota;
2. Control of population, employment, poverty reduction and increasing purchasing power;
2. Pengendalian jumlah penduduk, penyediaan lapangan kerja, penurunan kemiskinan dan peningkatan daya beli;
3. Regulation of licensing and the creation of a more conducive investment climate;
3. Regulasi perijinan dan penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif;
4. Increased innovation, regional competitiveness and creative economy;
4. Peningkatan inovasi, daya saing daerah dan ekonomi kreatif;
5. Increasing food production through seed systems, intensification, protection, processing, facilitation of the means of production, improvement of agricultural infrastructure (irrigation and roads);
5. Peningkatan produksi pangan melalui sistem perbenihan, intensifikasi, proteksi, pengolahan hasil, fasilitasi sarana produksi, perbaikan infrastruktur pertanian (irigasi dan jalan);
6. The increase in exploration and development of alternative energy sources;
6. Peningkatan eksplorasi dan pengembangan sumber energi alternatif;
7. Increasing the role of the private sector, among others by CSR programme; 8. Increased West Java labor competitiveness to welcome the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015.
032
Vol. I, No. 1/2015 -
7. Peningkatan peran swasta, salah satunya CSR; 8. Peningkatan daya saing tenaga kerja Jawa Barat untuk menyambut Asean Economic Community (AEC) 2015.
Increased West Java labor competitiveness to welcome the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015.
Peningkatan daya saing tenaga kerja Jawa Barat untuk menyambut Asean Economic Community (AEC) 2015.
LAPORAN KHUSUS
Arah Kebijakan Perekonomian Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 1. Mendorong pertumbuhan sektor-sektor unggulan di Kabupaten/Kota; 2. Pengendalian jumlah penduduk, penyediaan lapangan kerja, penurunan kemiskinan dan peningkatan daya beli; 3. Regulasi perijinan dan penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif; 4. Peningkatan inovasi, daya saing daerah dan ekonomi kreatif; 5. Peningkatan produksi pangan melalui sistem perbenihan, intensifikasi, proteksi, pengolahan hasil, fasilitasi sarana produksi, perbaikan infrastruktur pertanian (irigasi dan jalan); 6. Peningkatan eksplorasi dan pengembangan sumber energi alternatif; 7. Peningkatan peran swasta, salah satunya CSR; 8. Peningkatan daya saing tenaga kerja Jawa Barat untuk menyambut Asean Economic Community (AEC) 2015.
Investment and Industrial Sector Zonation Hot Spot Kawasan Perhatian Investasi di Bidang Industri Kawasan Perhatian Investasi (KPI) di Bidang Industri
Vol. I, No. 1/2015 -
033
SPECIAL REPORT
The one of the forms of the commitment and consistency of the Government of West Java Province to entrepreneurs and investors is the establishment of the Single Gateway Unified Service.
Salah satu bentuk komitmen dan konsistensi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada pengusaha dan investor adalah pembentukan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP).
034
Vol. I, No. 1/2015 -
LAPORAN KHUSUS
One Stop Investment Service in
A SINGLE GATEWAY One of the government’s tasks, which at the same time is the right of citizens, is to broaden public services. Simply put, public services include three aspects; administration, the existence of infrastructure and the fulfilment of basic needs. Permission is one of the essences of public service that is prominent in government legislation. In the relationship between government and citizens consent often becomes an indicator to evaluate whether government legislation fulfils the condition of ”good governance”. Bureaucratic consent is one of the problems that regarded as an obstacle to the development of the business world in Indonesia. The community and members of the business world are often frustrated by the government’s consent service processes that do not have clear procedures, are long-winded and not transparent, have an uncertain length of processing time and high fees that must be paid, especially for unofficial charges. Based on this, in last 2006 the government, through the Ministry of Domestic Affairs, launched a policy on the manual for Initiation of the Single Gateway Unified Service (PPTSP), concerning the initiation of licensing services in which management of the process starting with application stage up to
Salah satu tugas pemerintah, yang pada saat bersamaan hal ini merupakan hak warga negara, adalah untuk mengembangkan pelayanan terhadap rakyatnya atau pelayanan publik. Sederhananya, pelayanan publik meliputi tiga aspek yaitu administrasi, keberadaan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar. Izin adalah salah satu esensi dari pelayanan publik yang menonjol dalam peraturan pemerintah. Dalam hubungan antara pemerintah dan rakyatnya, persetujuan sering menjadi indikator untuk menilai apakah peraturan pemerintah memenuhi kondisi “good governance”. Birokrasi untuk mendapatkan persetujuan merupakan salah satu masalah yang dianggap sebagai hambatan bagi perkembangan dunia usaha di Indonesia. Masyarakat dan anggota dunia bisnis sering frustrasi oleh proses pelayanan izin pemerintah yang tidak memiliki prosedur yang jelas, yang berteletele dan tidak transparan, memiliki kepastian waktu yang panjang dalam pemrosesan serta adanya biaya tinggi yang harus dibayar, terutama untuk biaya-biaya tidak resmi. Berdasarkan hal ini, di 2006 lalu pemerintah, melalui Kementerian Dalam Negeri, meluncurkan panduan kebijakan untuk menginisiasi Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP), yang mengambil
Vol. I, No. 1/2015 -
035
SPECIAL REPORT
document publication stage is undertaken in one location. The purpose of the manual for the Initiation of the Single Gateway Unified Service (PPTSP) is among others, to increase the quality of public services and broaden access to the community, to realise fast, low-cost, uncomplicated, transparent, assured and achievable services, and increasing the rights of the community on services together with verification time for licensing and nonlicensing services at the most 15 working days. The one of the forms of the commitment and consistency of the Government of West Java Province to entrepreneurs and investors is the establishment of the Single Gateway Unified Service. “West Java is the first province in Indonesia to have initiated this service which includes all types of licensing and non-licensing services, which has become one of the rights of the Government of West Java Province.” Gradually the Government of West Java Province will simplify the licensing in many areas and sectors. Therefore, he felt that entrepreneurs and investors will be more effective and efficient in processing and receiving investment licenses in West Java. Based on the Decree of the Governor of West Java, initiation of the PPTSP Unit in West Java Province has been handed over to the Promotion and Investment Coordinating Board (BKPPMD) which now becoming Investment and Unified Licensing Service Board (BPMPT) of West Java Province. One of the board function is to undertake the management of services, formulate technical policy in the field of services administration, and to coordinate the initiation of service administration.
036
Vol. I, No. 1/2015 -
perhatian pada pelayanan perizinan di mana pengelolaan proses dimulai dengan tahap aplikasi untuk mendokumentasikan hingga tahap publikasi dilakukan di satu pintu atau lokasi. Tujuan dari Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) antara lain adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperluas akses kepada masyarakat, untuk mempercepat, menekan biaya, penyederhanaan, transparan, jaminan dan kepastian layanan, serta meningkatkan hak-hak masyarakat atas layanan bersama dengan waktu verifikasi untuk pelayanan perizinan dan non perizinan di waktu paling lama 15 hari kerja. Salah satu bentuk komitmen dan konsistensi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada pengusaha dan investor adalah pembentukan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP). “Jawa Barat merupakan provinsi pertama di Indonesia yang telah memulai layanan ini serta mencakup semua jenis pelayanan perizinan dan non-perizinan dan telah menjadi salah satu atas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.” Secara bertahap, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mempermudah perizinan di banyak daerah dan sektor. Oleh karena itu, hal tersebut akan membuat pengusaha dan investor lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan serta mendapatkan izin investasi di Jawa Barat. Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat, inisiasi Unit PPTSP di Provinsi Jawa Barat telah diserahkan kepada Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat yang kini bernama Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa barat. Salah satu fungsi dari BPMPT adalah untuk melakukan pengelolaan layanan, merumuskan kebijakan teknis di bidang administrasi pelayanan, dan untuk mengkoordinasikan administrasi pelayanan.
West Java is the first province in Indonesia to have initiated this service which includes all types of licensing and nonlicensing services, which has become one of the rights of the Government of West Java Province.
Jawa Barat merupakan provinsi pertama di Indonesia yang telah memulai layanan ini serta mencakup semua jenis pelayanan perizinan dan nonperizinan dan telah menjadi salah satu atas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
LAPORAN KHUSUS
INVESTMENT LICENCING PROCEDUR
PROSEDUR PERIJINAN INVESTASI
The protocols of licensing services in Investment and Unified Licensing Service Board (BPMPT) are as follows:
Prosedur pelayanan perizinan di Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu:
a. Applicant obtains the application form and criteria information; b. Applicant fills out the application form and completes the conditions; c. The completed application form and criteria are taken to the registration locket; d. Officers in the registration section check that the criteria completion meets requirements, and if in order the officer will then issue a document receipt and process the application; e. The officers will return the applicant’s documents if they are incomplete and/or do not meet the criteria, so that they can be corrected and completed by the applicant; f. Documents that have been registered by the registration officer are passed on to the validation and verification officer; g. If verification and validation results state that the documents meet the criteria without a field check from the related SKPD, the BPMPT Chief will make a transfer document for publication of the license to be signed by the chief of technical offices (SKPD); h. If the verification and validation results state that the documents do not meet the requirements for processing, the documents will be returned to the applicant; i. If the verification and validation results state that the documents meet the criteria and call for a field check, the related SKPD will carry out a technical field test; j. If, based on the results of technical field test, the documents do not meet the criteria, the SKPD Chief will issue a rejection letter to the application; k. If, based on the results of technical field test that the document has completed the conditions, SKPD Technical Chief will sign an authorization; l. The license letter that has been signed by the SKPD Chief is passed on to BPMPT who will then publish an SKRD and inform the applicants that their license application process has been completed; m. The applicants than takes the SKRD and pays the fees at the payment locket; n. Based on the receipt as proof of payment, the applicant may then take the license document from the collection locket;
a. Pemohon memperoleh formulir aplikasi dan informasi persyaratan; b. Pemohon mengisi formulir aplikasi dan melengkapi persyaratan; c. Formulir pendaftaran yang telah diisi dan persyaratan dibawa ke loket pendaftaran; d. Petugas pada bagian pendaftaran melakukan periksa bahwa persyaratan telah terpenuhi, dan jika diperlukan maka petugas akan mengeluarkan tanda terima dokumen dan proses aplikasi; e. Petugas akan mengembalikan berkas permohonan apabila tidak lengkap dan / atau tidak memenuhi persyaratan, untuk dapat diperbaiki dan dilengkapi oleh pemohon; f. Dokumen yang telah didaftarkan oleh petugas pendaftaran diteruskan ke petugas validasi dan verifikasi; g. Jika verifikasi dan validasi hasil menyatakan bahwa dokumendokumen memenuhi kriteria tanpa pemeriksaan lapangan dari SKPD terkait, Kepala BPMPT akan membuat dokumen transfer untuk publikasi perijinan yang akan ditandatangani oleh kepala dinas teknis (SKPD); h. Jika verifikasi dan validasi hasil menyatakan bahwa dokumen tidak memenuhi persyaratan untuk diproses, dokumen akan dikembalikan kepada pemohon; i. Apabila hasil verifikasi dan validasi dokumen-dokumen dinyatakan memenuhi kriteria dan dilanjutkan untuk pemeriksaan lapangan, SKPD terkait akan melakukan tes bidang teknik; j. Jika, berdasarkan hasil uji teknis lapangan, dokumen tidak memenuhi kriteria, Kepala SKPD akan mengeluarkan surat keputusan penolakan atas permohonan; k. Jika, berdasarkan hasil uji teknis lapangan dokumen telah sesuai dengan kondidi yang dimohonkan, Kepala Teknis SKPD akan menandatangani otorisasi; l. Surat izin yang telah ditandatangani oleh Kepala SKPD diteruskan ke BPMPT yang kemudian akan menerbitkan SKRD dan menginformasikan pemohon bahwa proses permohonan izin mereka telah selesai; m. Para pemohon dapat mengambil SKRD dan membayar biaya di loket pembayaran; n. Berdasarkan penerimaan sebagai bukti pembayaran, pemohon kemudian dapat mengambil dokumen izin dari loket pengambilan;
If the service of BPMPT is not in accordance with the conditions of standing regulations and laws, the applicant may register a complaint. Complaints may, as stated in section (1), be made either verbally and/or in written form through media made available. Complaints that have been declared must be responded to and followed up by BPMPT within at the latest three (3) working days.
Jika layanan BPMPT tidak sesuai dengan kondisi peraturan dan hukum, pemohon dapat mendaftarkan keluhan. Keluhan mungkin, sebagaimana dinyatakan dalam ayat (1), dilakukan baik secara lisan dan / atau tertulis melalui media yang tersedia. Keluhan yang telah disampaikan harus direspon ditindaklanjuti oleh BPMPT dalam waktu tiga hari (3) kerja.
dan
Vol. I, No. 1/2015 -
037
SPECIAL REPORT
WEST JAVA
INCORPORATED Forum Pengembangan Ekonomi Daerah Jawa Barat
038
Vol. I, No. 1/2015 -
LAPORAN KHUSUS
WJI forum involving all Regenciy / City in West Java considering the competitiveness of West Java supported by them. The system is built in this forum include institutional, information systems, and well standardized work processes.
Forum WJI melibatkan semua Kabupaten/Kota di Jawa Barat mengingat daya saing Jawa Barat didukung oleh daya saing yang dimiliki daerah Kabupaten/Kota. Sistem yang dibangun dalam forum ini meliputi kelembagaan, sistem informasi, dan proses kerja yang terstandardisasi dengan baik.
Vol. I, No. 1/2015 -
039
SPECIAL REPORT
Indonesian Central Bank, Local Government, Chamber of Commerce, the FSA, banks, the private sector, as well as other relevant agencies and the Government of West Java province inaugurated the Regional Economic Development Forum or West Java Incorporated (WJI). WJI a forum to synergize the role of Indonesia Central Bank, Local Government, Chamber of Commerce, the FSA, banks, private sector, and other relevant agencies in creating a conducive climate for the economy, improve competitiveness and positive perception of the area, especially in West Java.
040
Vol. I, No. 1/2015 -
Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Kadin, OJK, perbankan, sektor swasta, serta instansi terkait lainnya bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat meresmikan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah atau West Java Incorporated (WJI). WJI merupakan forum untuk menyinergikan peran Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Kadin, OJK, perbankan, sektor swasta, serta instansi terkait lainnya dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi perekonomian, meningkatkan daya saing dan persepsi positif daerah, khususnya Jawa Barat.
LAPORAN KHUSUS
WJI formation is characterized by West Java Governor Regulation No. 76 of 2014. Some of the main activities of the Forum WJI, among others, (1) to encourage the opening of market access for employers in West Java through the dissemination points and the commitment of international trade agreements with other countries; (2) to channel solution to the problems of business and investment; (3) the promotion MP3EI, local government projects, SMEs, and ETTI (entrepreneurship, tourism, trade, and investment) through information
Pembentukan WJI ini ditandai dengan Peraturan Gubernur Jabar Nomor 76 Tahun 2014. Beberapa aktivitas utama dari Forum WJI, antara lain (1) mendorong terbukanya market access bagi pengusaha Jawa Barat melalui diseminasi poin-poin international trade agreement and commitment dengan negara lain; (2) menjadi saluran solusi atas permasalahan bisnis dan investasi; (3) melakukan promosi MP3EI, proyek Pemda, UMKM, dan ETTI (entrepreneurship, tourism, trade, and investment) melalui
Vol. I, No. 1/2015 -
041
SPECIAL REPORT
systems Investor Relations Unit (IRU) West Java Incorporated and existing international representative; and (4) establish a positive perception on the Province of West Java, especially facing the AEC 2015.
sistem informasi Investor Relation Unit (IRU) West Java Incorporated dan international representative yang ada; dan (4) membangun persepsi positif atas Provinsi Jabar, terutama menghadapi MEA 2015.
West Java Incorporated website can be accessed through www.westjavainc.org. This site became the first information portal for prospective investors to recognize the potential of West Java, a means to disseminate programs and economic policy, as well as information the latest economic developments, opportunities, and potential business in West Java.
Situs West Java Incorporated dapat diakses melalui www.westjavainc.org. Situs ini menjadi portal informasi pertama bagi calon investor untuk mengenal potensi Jawa Barat, menjadi sarana dalam mendiseminasikan program dan kebijakan ekonomi, serta informasi perkembangan ekonomi terkini, peluang, dan potensi bisnis di Jawa Barat.
The parties welcomed the establishment and issuance of the Governor of West Java West Java Incorporated. The forum is expected to synergize the role of each of the parties to create a conducive environment for local economic development through three main pillars, namely investment, trade, and finance. WJI is a regional pioneer in the development of investor relations unit (RIRU). This step must pay attention Jabar strategic position in the national economy, such as the share of the national GDP reached about 14%, the contribution of non-oil exports reached 18% (the largest nationally), and contribution to the national inflation of about 18.5%. As a pioneer in the establishment of the Regional Economic Development Forum, of course, the successes obtained in West Java could spur other areas to build the same thing. Therefore, the Government of West Java Province expects the Economic Development Forum of West Java can be used optimally to support the acceleration of economic development in West Java that can contribute a great, not only to the province of West Java, but also to the national economy. This WJI will continue to be developed and is expected to change the paradigm of thought and a revolution “way to work” in managing government inclusively with optimal involvement of the various elements of local government, employers (Kadin), Bank Indonesia, banks, and others that will be considered necessary in the face of globalization. This forum also involves all districts /
042
Vol. I, No. 1/2015 -
Para pihak menyambut baik pembentukan dan penerbitan Peraturan Gubernur Jabar tentang West Java Incorporated. Forum ini diharapkan dapat menyinergikan peran masing-masing pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan ekonomi daerah melalui tiga pilar utama, yaitu investment, trade, and finance. WJI ini merupakan pionir dalam pengembangan regional investor relations unit (RIRU). Langkah ini tentunya memperhatikan posisi strategis Jabar dalam perekonomian nasional, seperti pangsa terhadap PDB nasional yang mencapai sekitar 14%, kontribusi ekspor nonmigas mencapai 18% (terbesar secara nasional), dan kontribusi terhadap inflasi nasional sekitar 18,5%. Sebagai pionir dalam pembentukan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah, tentunya keberhasilan-keberhasilan yang diperoleh Jawa Barat dapat memacu daerah lainnya membangun hal yang sama. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengharapkan agar Forum Pengembangan Ekonomi Jawa Barat ini dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mendukung akselerasi pembangunan ekonomi Jabar sehingga dapat memberikan sumbangsih yang besar, tidak hanya kepada Provinsi Jawa Barat, namun juga kepada perekonomian nasional. WJI ini akan terus dikembangkan serta diharapkan akan mengubah paradigma berpikir dan merupakan revolusi “cara bekerja” di dalam mengelola pemerintahan secara inklusif dengan keterlibatan yang optimal dari berbagai unsur pemerintah
The forum is expected to synergize the role of each of the parties to create a conducive environment for local economic development through three main pillars, namely investment, trade, and finance.
Forum ini diharapkan dapat menyinergikan peran masingmasing pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan ekonomi daerah melalui tiga pilar utama, yaitu investment, trade, and finance.
LAPORAN KHUSUS
cities in West Java West Java considering the competitiveness supported by competitiveness, the district / city. The system is built in this forum include institutional, information systems, and processes that work well standardized. It is not possible outcome of this positive synergy when applied at the national level will be able to fix one of our structural problems, namely the current account deficit in the short, medium, and long.
daerah, pengusaha (Kadin), Bank Indonesia, perbankan, dan pihak lain yang nantinya dianggap perlu dalam menghadapi globalisasi. Forum ini juga melibatkan semua kabupaten/kota di Jabar mengingat daya saing Jabar didukung oleh daya saing yang dimiliki daerah kabupaten/kota. Sistem yang dibangun dalam forum ini meliputi kelembagaan, sistem informasi, dan proses kerja yang terstandardisasi dengan baik. Bukan tidak mungkin hasil dari sinergi positif ini jika diterapkan di tingkat nasional akan mampu memperbaiki salah satu persoalan struktural kita, yaitu defisit transaksi berjalan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
Vol. I, No. 1/2015 -
043
REGION IN FOCUS
THE REGENCY OF BOGOR KABUPATEN BOGOR
The Bogor Regency spatial plan has been directed to fulfill the water catchment and water balance functions, particularly to avoid water balance impairment for the 11 million population in the national capital city of Jakarta. The Ciliwung and Cisadane Rivers are two major rivers that up streamed from Bogor Regency. Any impairment to their integrity will cause vital impact to the sustainability of Jakarta living environments.
Dalam Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor diarahkan untuk memenuhi dan mengelola resapan air serta fungsi keseimbangan air, terutama untuk menghindari gangguan keseimbangan air bagi penduduk di ibu kota negara Indonesia, Jakarta yang memiliki penduduk sebesar11 juta. Sungai Ciliwung dan Cisadane merupakan dua sungai besar yang mengalir dan memiliki hulu di atas Kabupaten Bogor. Setiap gangguan integritas terhadap keduanya akan menimbulkan dampak yang sangat signifikan bagi keberlanjutan lingkungan hidup di Jakarta.
044
Vol. I, No. 1/2015 -
FOKUS DAERAH
Sustaining the“Veins” of the National Capital
Menjaga Kelestarian Urat Nadi Ibu Kota Negara Geography Total Area: 2,916.58 Km2 Geo Location: 6º 19’ - 6º 47’ South Latitude 106º 21’ - 107º 13’ East Longitude Rainfall Average 2,500 – 5,000 mm/year Administrative Borders: To the north : Depok City To the west : The Regency of Lebak and Tangerang To the east : The Regency of Bekasi and Karawang To the south : The Regency of Sukabumi and Cianjur
Demography Population Males Females
5,202,097 (2013) 2,659,306 2,542,791
Population Growth rate 2.44 percent Population Density 1,710.76 persons/km square
Economy Economic Growth (2013) 6.04% Regional GDP (2013) - in million* Rp. 109,670,735 Per Capita GDP (2013)* Rp. 21,454,556.23 US$ 1.00 = Rp. 10,000,* Prevailing Price - Including Oil and Gaz
Vol. I, No. 1/2015 -
045
REGION IN FOCUS
REGENCY OF BOGOR’S PORTOFOLIO PORTOFOLIO KABUPATEN BOGOR ECONOMIC STRUCTURE Agriculture, Food Crops, Livestock, Fisheries, Plantation, and Forestry By 2006, there were 48,425 Ha wet land paddy field in Bogor Regency and also 251,565 Ha dry land. These land produced 401.066 tons wet land paddy and 9.742 tons of gogo (dray land) paddy. Bogor Regency is the producer of food plants like yams, cassava, paddy/ rice, vegetables such as scallion, long bean, cucumber, fruits such as guava, pineapple, banana, and rambutans. Bogor Regency also produced meat and poultry of 74.814 tons/ year, milk 9.038.816 litre/year and chicken eggs. Fresh water fish production recorded no less than 24,000 tons in 2006 In Bogor Regency there are 20 large plantations with business land use rights (HGU). Planted commodities, among others are, tea, rubber, coconut, hybrid palm, clove, cacao, gnetum gnemon, coffee, and kapulaga. The plantation zones are located in the districts of Tenjo, Rumpin, Parungpanjang, Jasinga, Leuwiliang, Nanggung, Pamijahan, Cigudeg, Ciampea, Ciomas,Babakan Madang, Citeureup, Caringin, Cijeruk, Cileungsi, Jonggol, Cariu, Cibungbulang, Gunung Sindur, Dramaga, Kemang, Sukaraja, Ciawi, Cisarua, Megamendung and Sukamakmur. This pineapple-type fruit production centre is located in the Bogor area of Mengkudu in West Java. Outside of West Java, the fruit is produced in Lampung and Central Java. Mengkudu is marketed as fresh fruit, fruit juice and powder packed in capsule form. The types of forest in Bogor Regency are Protected Forest, Production Forest, Limited Production Forest and Conservation Forest. Major forest harvests include the timber of albesia, hardwood trees, mahogany, African and acacia, in addition to bamboo, wood mushrooms and natural silk. Mining And Minerals Potential Excavated Objects Type C includes limestone, clay, mountainous rocks, gravel, feldspar, tras and mould soil. Excavated Object Type B includes gold and silver. Tourism Nature Oriented Tourism in Bogor Regency, including agro-tours,
046
Vol. I, No. 1/2015 -
STRUKTUR EKONOMI
Pertanian, Tanaman Pangan, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, dan Kehutanan Pada tahun 2006, terdapat 48.425 Ha lahan sawah di Kabupaten Bogor dan juga 251.565 Ha lahan kering. Tanah ini menghasilkan 401,066 ton padi sawah dan 9,742 ton gogo (lahan kering) padi. Kabupaten Bogor merupakan produsen tanaman pangan seperti ubi, singkong, padi / beras, sayuran seperti daun bawang, kacang panjang, mentimun, buah-buahan seperti jambu biji, nanas, pisang, dan rambutan. Kabupaten Bogor juga menghasilkan daging dan unggas dari 74,814 ton / tahun, susu 9.038.816 liter / tahun dan ayam telur. Produksi ikan air tawar mencatat tidak kurang dari 24.000 ton pada tahun 2006. Di Kabupaten Bogor terdapat 20 perkebunan besar dengan hak penggunaan lahan bisnis (HGU). Komoditas yang ditanam, antara lain, teh, karet, kelapa, kelapa hibrida, cengkeh, kakao, melinjo, kopi, dan Kapulaga. Zona perkebunan terletak di Kecamatan Tenjo, Rumpin, Parungpanjang, Jasinga, Leuwiliang, Nanggung, Pamijahan, Cigudeg, Ciampea, Ciomas, Babakan Madang, Citeureup, Caringin, Cijeruk, Cileungsi, Jonggol, Cariu, Cibungbulang, Gunung Sindur, Dramaga , Kemang, Sukaraja, Ciawi, Cisarua, Megamendung dan Sukamakmur. Sentra produksi buah nanas terletak di wilayah Bogor yang sekaligus merupakan sentra produksi buah Mengkudu di Jawa Barat. Di luar Jawa Barat, buah ini diproduksi di Lampung dan Jawa Tengah. Mengkudu dipasarkan sebagai buah segar, jus buah dan bubuk dikemas dalam bentuk kapsul. Jenis-jenis hutan di Kabupaten Bogor adalah Hutan Lindung, Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Konservasi. Hasil hutan utama di antaranya adalah kayu albesia, pohon kayu, mahoni, dan akasia Afrika, selain bambu, jamur kayu dan sutera alam. Pertambangan Dan Mineral Potensi Galian Tipe C meliputi batu kapur, tanah liat, batu pegunungan, kerikil, feldspar, tras dan tanah liat. Adapun potensi galian Tipe B termasuk emas dan perak.
FOKUS DAERAH
cultural-tours and science tours, are prioritized in the development plan of tourism potential in Bogor Regency: 1. The Optimalization of Tourism of Puncak in Megamendung Regency and Cisarua District. 2. Development of the Giri Jaya Zone in Cariu District. 3. Development of the Gunung Pancar Zone in Babakan Madang District. 4. Development of the Gunung Salak Zone in Pamijahan District. Nature Tours • Telaga Warna, Riung Gunung, Puncak Pass and Gunung Mas in Cisarua District. • Curug and Cilember in Megamendung District. • Eco-tour of Bodogol and Lido Lakes in Cigombong District. • Cimande in Caringin District. • Curug Luhur in Tenjolaya District. • Kawah Ratu, Curug Seribu, Curug Ngumpet, Curug Cigamea and camping ground of Gunung Bunder in Pamijahan District. • Curug Bandung in Jasinga District. • Gudawang Cave in Cigudeg District. • Batu Tulis Ciaruteun in Cibungbulang District. • Traditional village tour of Cinangneng in Ciampea District. • Ciseeng Thermal Water in Parung District. • Padang Fruit Inagro in Ciseeng District. • Deer Conservation in Tanjung Sari District. • Gunung Putri Lake in Gunung Putri District . • GunungPancar Thermal Water in Babakan Madang District. City and Sceneries • Lido Recreation Park in Cigombang District. • China Town in the tourism city of Gunung Putri District. • Atta’awun Mosque in Cisarua District. Eco Tourism Destinations • Sentul Circuit in Citeureup District. • Gudawang Cave in Cigudeg District. • Safari Park and Nature Reserve in Cisarua District. • Mekar Sari Fruit Garden in Citeureup District. • Villa Kebun in Cijeruk District.
Pariwisata Wisata alam di Kabupaten Bogor meliputi di antaranya agro-wisata, budaya-wisata dan sains wisata. Adapun yang diprioritaskan dalam rencana pengembangan potensi wisata di Kabupaten Bogor: 1. Optimalisasi Pariwisata Puncak di Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua. 2. Pengembangan Zona Jaya Giri di Kecamatan Cariu. 3. Pengembangan Zona Gunung Pancar di Babakan Kecamatan Madang. 4. Pengembangan Zona Gunung Salak di Kecamatan Pamijahan. Tempat WIsata • Telaga Warna, Riung Gunung, Puncak Pass dan Gunung Mas di Kecamatan Cisarua. • Curug Cilember di Kecamatan Megamendung. • Eco-tur Bodogol Lido Lakes dan di Kecamatan Cigombong. • Cimande di Kecamatan Caringin. • Curug Luhur di Kecamatan Tenjolaya. • Kawah Ratu, Curug Seribu, Curug Ngumpet, Curug Cigamea dan camping ground dari Gunung Bunder di Kecamatan Pamijahan. • Curug Bandung di Kecamatan Jasinga. • Gudawang Cave di Kecamatan Cigudeg. • Batu Tulis Ciaruteun di Kecamatan Cibungbulang. • Desa wisata tradisional Cinangneng di Kecamatan Ciampea. • Air Panas Ciseeng di Kecamatan Parung. • Padang Buah Inagro di Kecamatan Ciseeng. • Konservasi Rusa di Kecamatan Tanjung Sari. • Gunung Putri Danau di Kecamatan Gunung Putri. • Air Panas Gunung Pancar di Kecamatan Babakan Madang. Kota dan pemandangan • Taman Rekreasi Lido di Kecamatan Cigombang. • China Town di kota wisata Kecamatan Gunung Putri. • Masjid Atta’awun di Kecamatan Cisarua. Tujuan Eco Tourism • Sirkuit Sentul di Kecamatan Citeureup. • Gudawang Cave di Kecamatan Cigudeg. • Taman Safari dan Cagar Alam di Kecamatan Cisarua. • Taman Buah Mekar Sari di Kecamatan Citeureup. • Villa Kebun di Kecamatan Cijeruk.
Vol. I, No. 1/2015 -
047
REGION IN FOCUS
Industry & Trade Large industrial estates are: the Sentul Industrial Estate in the District of Babakan Madang; Cibinong Centre Industrial Estate (CCIE) in the District of Kelapanunggal, and the Menara Permai Industrial Estate of in District of Cileungsi. Large industries situated in Bogor include, among others: PT. Daria Varia (pharmaceuticals) and PT. Daimler Chrysler Indonesia (automotive industry) in the District of Gunung Putri; and PT.Ever Shine (textiles) in the District of Sukaraja. There are two cement factories namely, PT. Semen Cibinong and PT. Indocement Tunggal Prakarsa.
Industri & Perdagangan Kawasan industri besar adalah: Sentul Industrial Estate di Kecamatan Babakan Madang; Cibinong Centre Industrial Estate (CCIE) di Kecamatan Kelapanunggal, dan Menara Permai Industrial Estate di Kecamatan Cileungsi. Industri besar yang terletak di Bogor antara lain: PT. Daria Varia (farmasi) dan PT. Daimler Chrysler Indonesia (industri otomotif) di Kecamatan Gunung Putri; dan PT.Ever Bersinar (tekstil) di Kecamatan Sukaraja. Terdapat dua pabrik semen yaitu PT. Semen Cibinong dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa.
Location for Industrial Estates: 1. Middle and Large Size Industry: The districts of Gunung Putri, Citeureup, Cileungsi, Cibinong, Sukaraja, Tenjo, Jasinga, Cigudeg, Parungpanjang and Leuwiliang. 2. Small-scale and Handicraft Industry: In the capital town of every district selectively.
Lokasi untuk Kawasan Industri: 1. Industri besar dan skala menengah: Kecamatan Gunung Putri, Citeureup, Cileungsi, Cibinong, Sukaraja, Tenjo, Jasinga, Cigudeg, Parungpanjang dan Leuwiliang. 2. Industri skala Kecil dan Kerajinan Tangan: Di setiap kota kecamatan.
In addition to older industrial estates, Bogor Regency is also developing the Sentul Industrial Estate, Cibinong Centre Industrial Estate (CCIEC) and Menara Permai Industrial Estate in Cileungsi. Trade potential in Bogor Regency is rapidly developing, ranging from small-scale, middle and up to large-scale companies with export-oriented and domestic-oriented commodities.
Selain kawasan industri di atas, Kabupaten Bogor juga mengembangkan Sentul Industrial Estate, Cibinong Centre Industrial Estate (CCIEC) dan Menara Permai Industrial Estate di Cileungsi. Potensi perdagangan di Kabupaten Bogor berkembang pesat, mulai dari skala kecil, menengah dan sampai perusahaan berskala besar dengan komoditas berorientasi ekspor dan domestik.
Services As a territory adjacent to Jakarta, the means and infrastructure for financial and investment services, health, education and other public facilities in Bogor Regency are relatively complete.
DEVELOPMENT ORIENTATION Due to its ecological roles to the national capital ecosystem, the Bogor Regency region is spatially categorized as national strategic area on which the integrity of ecological components should be maintained. The Bogor Regency spatial plan has been directed to fulfill the water catchment and water balance functions, particularly to avoid water balance impairment for the 11 million population in the national capital city of Jakarta. The Ciliwung and Cisadane Rivers are two major rivers that up streamed from Bogor Regency and their integrity have vital significant impact to the sustainability of Jakarta living environments.
048
Vol. I, No. 1/2015 -
Layanan Sebagai wilayah yang berdekatan dengan Jakarta, sarana dan prasarana jasa keuangan dan investasi, kesehatan, pendidikan dan fasilitas umum lainnya di Kabupaten Bogor relatif lengkap.
ORIENTASI PEMBANGUNAN
Disebabkan peran ekologisnya terhadap ekosistem ibu kota negara, wilayah spasial Kabupaten Bogor dikategorikan sebagai kawasan strategis nasional yang integritas komponen ekologinya harus dipertahankan. Rencana tata ruang Kabupaten Bogor telah diarahkan untuk memenuhi resapan air dan keseimbangan fungsi air, terutama untuk menghindari gangguan keseimbangan air bagi penduduk di ibu kota nasional Jakarta yang berjumlah 11 juta jiwa. Sungai Ciliwung dan Cisadane adalah dua sungai besar yang mengalir
FOKUS DAERAH
THE SPATIAL PLANNING Bogor Regency territory covers an area of 11,850 hectares or 0.27 percent of the total area of West Java Province. To the south of Bogor Regency is a mountainous area; while to the north are lowlands. The Regency lies on the northern part of West Java Province and is the meeting spot of three provinces: DKI Jakarta Province, Banten and West Java, that places Bogor Regency in a highly strategic position. Bogor Regency has a tropical climate type A (very wet) southward and type B (wet) northward. The southern part of Bogor Regency has a favorable temperature, the while northern part is relatively hot. Annual rainfall is 2,500 – 5,000 mm/year, except for the northern part, which is adjacent to DKI Jakarta, Tangerang and Bekasi Regencies. Here, the rainfall less than 2,500 mm/year.
ECOSYSTEM SUPPORT Clean Water Bogor Regency has high artesian potential located in Ciawi, Cibatok and Cigombong, with aquifer thickness of 2 metres up to 77 metres. Average artesian potential lies in a part of the foothills of Mount Salak and Mount Pangrango. Rock composition for aquifer compilation is light volcanic sedimentation with a debit of well less than 5 liters/second. There is low artesian potential in the eastern and western areas of Bogor Regency, as well as near the peak of Mount Salak and Mount Pangrango. Calculation results reveal that the artesian creation in the cavity of Bogor namely, on the major slopes of Mount Salak - 90 x 106 m3/year, on the major slopes of Mount Pangrango - 70 x 106 m3/ year, and on the major slopes of Mount Kencana - 20 x 106 m3/ year. Total artesian water entering into the cavity of Bogor is 180 x 106 m3/year. Artesian potential on the northern slope of Mount Salak and Mount Pangrango has relatively permanent debit and is not affected by season. Water debit is more than 200 liters/second. Other Water Sources: DAS (Daerah Aliran Sungai/River Stream Area), 6 sources – the Cisadane, Ciliwung, Cidurian, Cipamingkis, Kali Bekasi and Cimanceuri rivers, in addition to 93 lakes and 63 natural springs. Provision of clean water services by PDAM Bogor Regency with
dari atas Kabupaten Bogor yang memiliki dampak sangat signifikan bagi keberlanjutan lingkungan hidup Jakarta.
PERENCANAAN TATA RUANG
Wilayah Kabupaten Bogor meliputi area seluas 11.850 hektar atau 0,27 persen dari total luas Provinsi Jawa Barat. Di sebelah selatan Kabupaten Bogor merupakan daerah pegunungan; sedangkan di sebelah utara adalah dataran rendah. Kabupaten terletak di bagian utara Provinsi Jawa Barat dan merupakan tempat pertemuan antara tiga provinsi: Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, yang menempatkan Kabupaten Bogor pada posisi yang sangat strategis. Kabupaten Bogor memiliki tipe iklim A tropis (sangat basah) di sebelah selatan dan tipe B (basah) di bagian utara. Bagian selatan Kabupaten Bogor memiliki suhu yang menguntungkan, sementara di bagian utara relatif panas. Curah hujan tahunan adalah 2.500 - 5.000 mm / tahun, kecuali bagian utara, yang berdekatan dengan DKI Jakarta, Tangerang dan Kabupaten Bekasi. Di sini, curah hujan kurang dari 2.500 mm / tahun.
EKOSISTEM PENDUKUNG
Air Bersih Kabupaten Bogor memiliki potensi artesis tinggi yang terletak di Ciawi, Cibatok dan Cigombong, dengan ketebalan akuifer dari 2 meter hingga 77 meter. Potensi artesis rata terletak pada bagian dari kaki Gunung Salak dan Gunung Pangrango. Komposisi batu untuk kompilasi akuifer adalah sedimentasi vulkanik ringan dengan debit sumur kurang dari 5 liter / detik. Ada potensi artesis rendah di wilayah timur dan barat Kabupaten Bogor, serta dekat puncak Gunung Salak dan Gunung Pangrango. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penciptaan artesis di rongga Bogor yaitu di lereng utama Gunung Salak - 90 x 106 m3 / tahun, di lereng Gunung Pangrango utama - 70 x 106 m3 / tahun, dan di lereng utama Gunung Kencana - 20 x 106 m3 / tahun. Total air artesis masuk ke dalam rongga Kabupaten Bogor adalah 180 x 106 m3 / tahun. Potensi artesis di lereng utara Gunung Salak dan Gunung Pangrango memiliki debit yang relatif permanen dan tidak
Vol. I, No. 1/2015 -
049
REGION IN FOCUS
total consumers in 2006 recorded 47.557 households and total water sold 13.539.924 m3.
Manpower The Agriculture Institute of Bogor (IPB) with many faculties for agricultural studies, is situated in Bogor Regency. Education levels and facilities cover elementary education up to diploma level and through Post-Graduate Strata. Available facilities in Bogor are research centres, laboratories, and a veterinary hospital. Another prominent private university is the University of Juanda. Located in the District of Ciawi. Health In 2006, there were 930 general medical doctors, 177 dentist and 560 Specialist doctors in Bogor Regency. Public Hospitals Government Hospitals : 3 units Specialized Hospital : 1 units Private Hospitals : 5 units Public Health Centers : 101 units Auxiliaries Public Health Centers : 78 units Energy Potential for geothermal energy in Bogor Regency is located in the zone of Mount Salak and Mount Pangrango. Bogor also has geothermal resources at Mount Salak, located in the middle of a protected forest. The electric power installation of PLN covers all of Bogor Regency, however power supply has not been optimal and there are some villages that are not yet served by the power company. Infrastructure Situated near the capital city, Jakarta, Bogor Regency is connected by roads, one of the major routes being the Jagorawi Toll Road, which is a major trunk route that also supports traffic flow between Jakarta and Bandung, and also the Cikampek – Cipularang toll road. Trains are emphasized in the development plan of mass public transportation and goods transportation. Railway lines currently available are the Jakarta – Bogor – Sukabumi and District of
050
Vol. I, No. 1/2015 -
terpengaruh oleh musim. Debit air lebih dari 200 liter / detik. Sumber Air lainnya: DAS (Daerah Aliran Sungai / Daerah Aliran Sungai), 6 sumber - Cisadane, Ciliwung, Cidurian, Cipamingkis, Kali Bekasi dan sungai Cimanceuri, selain 93 danau dan 63 mata air alami. Penyediaan layanan air bersih oleh PDAM Kabupaten Bogor dengan jumlah konsumen pada tahun 2006 tercatat 47,557 rumah tangga dan total volume air terjual 13.539.924 m3. Tenaga kerja DI Kabupaten Bogor terdapat Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan banyak fakultas untuk studi pertanian. Tingkat dan fasilitas pendidikan mencakup pendidikan dasar sampai tingkat diploma hingga Strata Pasca Sarjana. Fasilitas yang tersedia di Bogor adalah pusat penelitian, laboratorium, dan rumah sakit hewan. Universitas swasta lain yang menonjol adalah Universitas Juanda yang terletak di Kecamatan Ciawi. Bidang Kesehatan Pada tahun 2006, tercatat 930 dokter umum, dokter gigi dan 177 560 dokter spesialis di Kabupaten Bogor. Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Pemerintah : 3 unit Rumah Sakit Khusus : 1 unit Rumah Sakit Swasta : 5 unit Puskesmas : 101 unit Klinik: : 78 unit Energi Potensi energi panas bumi di Kabupaten Bogor terletak di zona Gunung Salak dan Gunung Pangrango. Bogor juga memiliki sumber daya panas bumi di Gunung Salak, yang terletak di tengah-tengah hutan lindung. Instalasi listrik dari PLN mencakup semua Kabupaten Bogor, namun power supply belum optimal dan ada beberapa desa yang belum dilayani oleh perusahaan listrik. Sarana Prasarana Terletak dekat ibukota, Jakarta, Kabupaten Bogor dihubungkan oleh jalan, salah satu rute utama menjadi Jalan Tol Jagorawi, yang merupakan rute utama yang juga mendukung arus lalu lintas antara Jakarta dan Bandung, dan juga Cikampek - Jalan tol Cipularang .
FOKUS DAERAH
Parungpanjang route, and the District of Tenjo as part of the Jakarta – Merak - Citayam – Nambo route. There are two non-commercial local airports located in Bogor Regency, namely Atang Sanjaya Airport and Rumpin Airport. Telecommunication Telephone services in Bogor Regency are served by PT. Telkom, which services domestic customers, businesses, public telephones and telephone kiosks (Wartel). Finance and Cooperative Number of Unit Banks (by offices) State Banks: Private Banks: Development Banks: Number of Cooperative:
20 Units 39 Units 8 Units 1.682 Units
Kereta ditekankan dalam rencana pengembangan transportasi umum massal dan transportasi barang. Jalur kereta api yang saat ini tersedia adalah Jakarta - Bogor - Sukabumi dan Kecamatan Parungpanjang rute, dan Kecamatan Tenjo sebagai bagian dari rute Jakarta - Merak - Citayam - Nambo. Ada dua bandara lokal non-komersial yang terletak di Kabupaten Bogor, yaitu Bandara Atang Sanjaya dan Rumpin. Telekomunikasi Layanan telepon di Kabupaten Bogor dilayani oleh PT. Telkom, yang melayani pelanggan domestik, bisnis, telepon umum dan kios telepon (Wartel). Keuangan dan Koperasi Jumlah Bank (berdasarkan jumlah kantor) Bank Negara: Bank Swasta: Bank Pembangunan: Jumlah Koperasi:
20 Unit 39 Unit 8 Unit 1.682 Unit
CONTACT / KONTAK Regional Investment Office Bogor Regency • • • • •
Address : Jalan Tegar Beriman No. 42 Cibinong, Bogor, West Java Indonesia 16914 Phone : +62 - 21 – 875 1090 Fax : +62 - 21 – 875 1090 Email :
[email protected] Website : www.kabupaten-bogor.go.id
Vol. I, No. 1/2015 -
051
REGION IN FOCUS
THE CITY OF TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
The basic development strategy in the agribusiness sector in Tasikmalaya starts with agricultural sector development, namely: development of the agricultural sector with an agribusiness approach on basis of dried land agricultural business with an environmental insight. The City of Tasikmalaya aspiring to become the most advance Trade and Industry city of West Java.
Strategi dasar pembangunan sektor agribisnis di Tasikmalaya dimulai dengan pembangunan sektor pertanian, yaitu: pembangunan sektor pertanian dengan pendekatan agribisnis berbasis pertanian lahan kering yang berwawasan lingkungan. Kota Tasikmalaya bercita-cita untuk menjadi Kota Perdagangan dan Industri paling maju di Jawa Barat.
052
Vol. I, No. 1/2015 -
FOKUS DAERAH
West Java’s Future Industrial Backbone Tumpuan Industri Jawa Barat di Masa Depan
Geography Total Area: 171.56 Km2 Geo Location: 7o10’00” – 7o26’32” South Latitude, 18o08’38” – 18024’02” East Longitude Altitude:
685-1040 m (asl)
Administrative Borders: To the North and East: The Regency of Tasikmalaya and the Regency of Ciamis To the West : The Regency of Tasikmalaya To the South : The Regency of Tasikmalaya and the Ciwulan river
Demography Population Males Females
661.676 (2013) 315,335 321,748
Population Growth rate 2.44 percent Population Density 3,534.42 persons/km square
Economy Economic growth (2012) 5.89% Regional GDP (2012) - in million* Rp. 10,151,833 Per Capita GDP (2012)* Rp. 15,620,970 US$ 1.00 = Rp. 10,000,* Prevailing Price - Including Oil and Gaz
Vol. I, No. 1/2015 -
053
REGION IN FOCUS
CITY OF TASIKMALAYA’S PORTOFOLIO
ECONOMIC STRUCTURE The economic structure of Tasikmalaya City is still dominated by the agricultural sector contributing 35.64 percent to the gross production. Regional GDP, on basis of 2007 prevailing price in Tasikmalaya Regency, is Rp. 6.35 trillion. Income per capita, on the basis of the prevailing price 2007 was Rp 7,317,000. Industry and Trade The total number of business units is 3,248. The total number of centres is 133, consisting of: • Embroidery Centre: 32 centres - Districts of Kawalu, Tawang, Cihideung, Cibeureum, Indihiang and Mangkubumi. • Sandals/Kelom Geulis Centre: 18 centres - Districts of Mangkubumi, Cihideung, Tamansari and Cibeureum. • Mendong Handicraft Centre: 12 centres - Districts of Cibeureum and Tamansari. • Bamboo Handicraft Centre: 5 centres - Districts of Tawang, Indihiang and Tamansari. • Convection Centre: 13 centres - Districts of Cibeureum, Tawang, Cipedes and Tamansari. In 2007 there are 31 modern trade center in Tasikmalaya that spread in most of Regency districts. The “Imah Tasik” Factory Handicraft Outlet remained the biggest showroom for many Tasikmalaya’s small and medium enterprises. It is located over the 13,573 m2 land at Jln. Perintis Kemerdekaan KM 5, District of Tamansari. “Imah Tasik” can be contacted through www.imahtasik. co.id There are 70 warehouses spread through several districts and utilized as temporary storage premises for a number of commodities, such as: food, beverages, retail goods, construction
054
Vol. I, No. 1/2015 -
STRUKTUR EKONOMI
Struktur ekonomi Kota Tasikmalaya masih didominasi oleh sektor pertanian yang memberikan kontribusi 35,64 persen terhadap PDRB. PDRB, atas dasar harga yang berlaku tahun 2007 di Kabupaten Tasikmalaya, adalah Rp. 6,35 triliun. Pendapatan per kapita, berdasarkan harga berlaku 2007 adalah sebesar Rp.7.317.000. Industrian dan Perdagangan Jumlah unit usaha adalah 3.248. Jumlah pusat aktivitas bisnis adalah 133, yang terdiri dari: • Sentra Bordir: 32 sentra - Kecamatan Kawalu, Tawang, Cihideung, Cibeureum, Indihiang dan Mangkubumi. • Sentra Sandal / Kelom Geulis: 18 sentra - Kecamatan Mangkubumi, Cihideung, Tamansari dan Cibeureum. • Sentra Mendong Handicraft: 12 sentra - Kecamatan Cibeureum dan Tamansari. • Sentra Bamboo Handicraft: 5 sentra - Kecamatan Tawang, Indihiang dan Tamansari. • Sentra Konveksi: 13 sentra - Kecamatan Cibeureum, Tawang, Cipedes dan Tamansari. Pada tahun 2007 terdapat 31 pusat perdagangan modern di Tasikmalaya yang tersebar di sebagian besar Kecamatan. “Imah Tasik” Factory Outlet merupakan showroom terbesar untuk usaha kerajinan kecil dan menengah yang banyak tersebar di Tasikmalaya. Tempat ini terletak di atas lahan 13.573 m2 di Jln. Perintis Kemerdekaan KM 5, Kecamatan Tamansari. “Imah Tasik” dapat dihubungi melalui www.imahtasik.co.id Terdapat 70 gudang tersebar di beberapa Kecamatan dan dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan sementara untuk sejumlah komoditas, seperti: makanan, minuman, barang eceran,
FOKUS DAERAH
materials, agricultural materials/tools, agricultural produce, automotive/motorcycle spare parts, livestock food, textile, soaps/ cosmetics, heavy tools, lubricants, gas, LPG, and herbs/medicines.
bahan bangunan, bahan pertanian / alat, hasil pertanian, suku cadang otomotif / motor, makanan ternak, tekstil, sabun / kosmetik, alat berat, pelumas, gas, LPG, dan herbal / obat-obatan.
Agriculture Production of 14.034 Ha wet land paddy in 2007, was 77.826 ton or an increase of 18,09 percent compare to the previous year. The production of gogo (dry land) paddy figured 164 ton. The production of corn, soya bean, red bean, coffee, cocoa, clove and cassava also increased.
Pertanian Produksi 14,034 Ha padi sawah pada tahun 2007, adalah 77,826 ton atau naik 18,09 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produksi gogo (lahan kering) padi sebesar164 ton. Produksi jagung, kacang kedelai, kacang merah, kopi, kakao, cengkeh dan singkong juga meningkat.
In 2007 production of animal husbandry, fresh water fishery in the Tasikmalaya City also experienced significant growth. The fresh water fishery production totalled 6.523,91 ton.
Pada tahun 2007 produksi peternakan, perikanan air tawar di Kota Tasikmalaya juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Produksi perikanan air tawar mencapai 6.523,91 ton.
Tourism The City of Tasikmalaya blessed with many eco and art cultural tourist destinations. Some of them are: the Natural Situ Gede, the Air Tanjung Spring, the religious site of Syekh Abdul Ghari and Bordier industry at Kawalu district. The old bamboo musical heritage of Angklung Badud also an interesting site to visit in Tasikmalaya City
Pariwisata Kota Tasikmalaya diberkati dengan banyak seni, tujuan wisata budaya bernuansa alam. Beberapa di antaranya adalah: Alam Situ Gede, Air Tanjung Spring, situs agama Syekh Abdul Ghari dan industri Bordier di Kecamatan Kawalu. Warisan musik bambu tua Angklung Badud juga situs yang menarik untuk dikunjungi di Kota Tasikmalaya.
DEVELOPMENT ORIENTATION The City of Tasikmalaya envisioning the society welfare in the framework of religious belief. Toward 2025 the City aspiring to become the most advance Trade and Industry city in West Java. The development priority of the city framed in its unique annual development theme. In 2010, the development theme outlined as “High Buying Power of Tasikmalaya Community”. While for 2011, the development theme will be “Healthy Community”
ORIENTASI PEMBANGUNAN
Kota Tasikmalaya memiliki visi pembangunan yaitu Kesejahteraan Masyarakat berbasiskan Keyakinan Agama. Menuju tahun 2025, Kota Tasikmalaya bercita-cita untuk menjadi Kota Perdagangan dan Industri paling maju di Jawa Barat. Prioritas pembangunan kota dibingkai dalam tema pembangunan tahunan yang unik. Pada tahun 2010, tema pembangunan diuraikan sebagai “Daya Beli Yang Kuat Masyarakat Tasikmalaya”. Sementara untuk 2011, tema pembangunan adalah “Masyarakat Sehat”.
Vol. I, No. 1/2015 -
055
REGION IN FOCUS
To attain its 2025 development vision the Tasikmalaya City gearing onto 7 development missions. Among others: Maintaining the City as a place for democratic, law obedience and religious community; Maintaining the City as a cultural city with global horizon; To create city’s high competitive economic entrepreneurs with productive values and healthy industrial climate; Public Services that based on good governance; and Establishing Tasikmalaya City as a healthy, comfortable and environmental friendly. Toward 2025 the Tasikmalaya City Administration aspiring for: The creation of Clean and Good Governance; The establishment of accessible public infrastructure; The creation of civilized and religious society.; The establishment of prime economic sectors as engine of growth for the City; The attainment of Human Development Index to the highest level; The establishment of sustainable development; and The creation of harmonious and linkages tourism sector in East Priangan.
THE SPATIAL PLANNING The area of Tasikmalaya City is 171,6 Km2, with borders to other territories, such as Tasikmalaya Regency and Ciamis Regency. The spatial plan of Tasikmalaya City defines the region into their functions, namely prtotected area and City Utility Area. Tasikmalaya Spatial Structure directed to establish spatial hierarchy of serving purposes in the form of center of services areas and their supporting areas (hinterland). A. The Protected Area This area comprises River Basin waterfront, Lakes/Dams waterfront and transmission line area (SUTT).
056
Vol. I, No. 1/2015 -
Untuk mencapai visi pembangunan 2025 Kota Tasikmalaya menyiapkan 7 misi pembangunan. Antara lain: Mempertahankan Kota sebagai tempat untuk demokrasi, kepatuhan hukum dan komunitas agama; Mempertahankan Kota sebagai kota budaya dengan cakrawala global; Menjadikan pengusaha kota berdaya saing ekonomi tinggi serta kompetitif dengan nilai-nilai produktifitas dan iklim industri yang sehat; Pelayanan publik yang didasarkan pada tata pemerintahan yang baik; dan Membangun Kota Tasikmalaya sebagai kota yang sehat, nyaman dan ramah lingkungan. Menjelang 2025 Kota Administrasi Tasikmalaya bercita-cita untuk: Penciptaan Clean dan Good Governance; Pembentukan infrastruktur publik yang dapat diakses; Penciptaan masyarakat beradab dan agamis; Pembentukan sektor ekonomi utama sebagai mesin pertumbuhan Kota; Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia ke tingkat tertinggi; Pembentukan pembangunan berkelanjutan; dan Penciptaan harmonisasi dan keterkaitan sektor pariwisata di Priangan Timur.
PERENCANAAN TATA RUANG
Luas wilayah Kota Tasikmalaya adalah 171,6 Km2, dengan batasbatas wilayah adalah Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. Rencana tata ruang Kota Tasikmalaya membagi wilayah berdasarkan fungsi, yaitu daerah yang dilindungi dan area utilitas Kota. Struktur Ruang Kota Tasikmalaya diarahkan untuk membangun hirarki ruang dengan tujuan melayani daerah pusat kegiatan bisnis serta daerah pendukungnya (hinterland).
FOKUS DAERAH
B. City Utility Area Defined based on their functions or their main utilization, both existing and our planned.
A. Kawasan Lindung Daerah ini terdiri dari daerah tepian aliran sungai, daerah tepian Danau / Bendungan dan jalur transmisi (SUTT).
ECOSYSTEM SUPPORT
B. Area Utilitas Kota Ditetapkan berdasarkan fungsi mereka atau pemanfaatan utama mereka, baik yang ada dan yang akan direncanakan.
Clean Water Hydrologically Tasikmalaya City categorized as aquifer region. The city is rich in surface and ground water. Many rivers flow in and surround Tasikmalaya City. Some of them are: Cimulu River, Cihideung River, Ciromban River, Cipari River, Cikalang River, Ciwulan River, Coloseh River, Cibadodon river, Tonggong Londok river, River Cicacaban river, Cibeurem river and River Cidukuh river. These river have all year long flow and tributing into the great Citanduy River. The main water sources for Tasikmalaya City are 7 dams and reservoirs, namely Situ Gede, Situ Cibeureum, Situ Rusdi, Situ Bojong, Situ Malingping, Situ Cipajaran, and Situ Cicangri. In addition the city has also a spring water sources, the Cibunigeulis in Indihiang District with 60 litre/second water debit. The water supply in Tasikmalaya City managed by Kawalu Clean Water Unit (PDAM Kawalu). Health In 2007, Tasikmalaya City’s Human Development Index recorded 72.93, with life expectancy of 68,44. These figures were higher compare to many regencies and cities in West Java province. Electricity Since 2001 Tasikmalaya City enjoyed 100 percent rate of electrification for its community.
EKOSISTEM PENDUKUNG
Air Bersih Hidrologis Kota Tasikmalaya dikategorikan sebagai daerah akuifer. Kota ini kaya akan air permukaan dan air tanah. Mengalir banyak sungai dan mengelilingi Kota Tasikmalaya. Beberapa di antaranya adalah: Sungai Cimulu, Cihideung, Ciromban, Cipari, Cikalang, Ciwulan, Coloseh, Cibadodon, Tonggong Londok, Cicacaban, Cibeurem dan Sungai Cidukuh. Sungai ini mengalir sepanjang tahun dan bermuara pada sungai Citanduy Besar. Sumber air utama bagi Kota Tasikmalaya adalah dari 7 bendungan dan waduk, yaitu Situ Gede, Situ Cibeureum, Situ Rusdi, Situ Bojong, Situ Malingping, Situ Cipajaran, dan Situ Cicangri. Selain itu kota ini juga memiliki sumber mata air dengan kapasitas debit air 60 liter per detik yaitu Cibunigeulis di Kecamatan Indihiang. Pasokan air di Kota Tasikmalaya dikelola oleh Unit Air Bersih Kawalu (PDAM Kawalu). Kesehatan Pada tahun 2007, Indeks Pembangunan Manusia Kota Tasikmalaya tercatat 72,93, dengan harapan hidup 68,44. Angka-angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan banyak kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.
Vol. I, No. 1/2015 -
057
Infrastructure Tasikmalaya City Administration directing the development of city’s infrastructure to spread industrial and commerce areas accross all districts. This is crucial to ease city congestion, at city centre in particular. Finance and Cooperative Number of Unit Banks (by offices) State Banks: Private Banks: Development Banks: Number of Cooperative:
9 Units 42 Units 3 Units 403 Units
CONTACT / KONTAK Industry, Trade, Cooperative and Investment Services of the City of Tasikmalaya Address : Phone with idd Fax with idd
058
Jl. Ir. H. Juanda (office complex), Tasikmalaya, West Java, Indonesia : +62-265-342 571 : +62-265-342 571
Vol. I, No. 1/2015 -
Listrik Sejak tahun 2001 Kota Tasikmalaya telah menikmati listrik dengan tingkat 100 persen untuk masyarakatnya. Sarana Prasarana Kota Administrasi Tasikmalaya mengarahkan pembangunan infrastruktur kota untuk menyebarkan kawasan industri dan perdagangan lintas seluruh Kecamatan. Hal ini sangat penting untuk mengurangi kemacetan kota, khususnya di pusat kota. Keuangan dan Koperasi Jumlah Bank (berdasarkan jumlah kantor) Bank Negara: Bank Swasta: Bank Pembangunan: Jumlah Koperasi:
9 Unit 42 Unit 3 Unit 403 Unit
WEST JAVA THE RIGHT PLACE TO INVEST JAWA BARAT TEMPAT YANG TEPAT UNTUK BERINVESTASI www.bpmpt.jabarprov.go.id Vol. I, No. 1/2015 -
059
why others when...
WEST JAVA
Has It All
Jawa Barat memiliki seluruh perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan Investasi
West Java is relatively ahead in the provision of its economic infrastructure. Until 2015, more arsenals of infrastructure will be incorporated in West Java. These infrastructures will continue to support your investment competitiveness in sustainable manner.
www.bpmpt.jabarprov.go.id Vol. I, No. 1/2015 -
Jawa Barat relatif lebih maju dalam penyediaan sarana maupun prasarana ekonominya. Hingga tahun 2015, berbagai penyempurnaan infrastruktur akan melengkapi kemajuan di Jawa Barat. Infrastruktur tersebut akan terus mendukung serta meningkatkan daya saing investasi Anda secara berkelanjutan.